PTK JUAL BELI

38
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG DAN IDENTIFIKASI MASALAH Permasalahan yang sering ditemui dalam pembelajaran di sekolah dasar pembelajaran cenderunguntuk mempersiapkansiswa dalam menghadapi ujiansemester atau ujian nasional dengan nilai yang memuaskan. Hal ini sa dipengaruhi oleh pandangan orang tua atau masyarakat yang menilai tolak u pembelajaran adalah jika peserta didik naik kelas dengan nilai y ujian nasional dan diterima di sekolah favorit, sehingga yang terjadisela adalah pembelajaran di kelas monoton dari hari ke hari. Waktu b banyak dihabiskan untuk mengerjakan soal-soal latihan.Masalah ini hampir di semua mata pelajaran di sekolah dasar,termasuk didalamnya mata Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Salah satumasalah pokok dalam pembelajaran di sekolah dasar adalah masih rendahnyadaya serap peserta didik. Hal ini merupakanhasil kondisi pembelajaranyang masih bersifat monoton (kurang bervariasi) baik dari segi pendekatan, modeldan metode pembelajaran. Mengajar dalam konteks standar proses pendidikan, menurut Wina Sanjaya (20 hanya sekedar menyampaikan materi pelajaran, akan tetapi juga dimaknai se proses mengatur lingkungan. Hal ini mengisyaratkanbahwa dalam proses bela mengajar siswa harus dijadikan sebagai pusat dari kegiatan, ini untuk membentuk watak, peradaban dan meningkatkanmutu kehidupan pe didik. Pembelajaran perlu memperdayakan semuapotensi peserta didik menguasai kompetensi yang diharapkan.Tugas utama guru dalam mewuju tujuanpendidikan dasar di sekolahadalah untuk mengembangkan strategi mengajar yang efektif. Pengembangan strategi ini dimaksudkan sebag untuk menciptakan keadaan yang dapatmempengaruhi kehidupan peserta sehingga mereka dapat belajar denganmenyenangkan dan dapat meraih prestas secara memuaskan. Berdasarkan alasan tersebut, maka sangatlah urgen bagi pendidik dalam hal ini guru agar dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas memahamikarakteristik materi, peserta didikdan metodologi pembelajaran

Transcript of PTK JUAL BELI

BAB I PENDAHULUAN

1.1

LATAR BELAKANG DAN IDENTIFIKASI MASALAH Permasalahan yang sering ditemui dalam pembelajaran di sekolah dasar,

pembelajaran cenderung untuk mempersiapkan siswa dalam menghadapi ujiansemester atau ujian nasional dengan nilai yang memuaskan. Hal ini sangat dipengaruhi oleh pandangan orang tua atau masyarakat yang menilai tolak ukur keberhasilan pembelajaran adalah jika peserta didik naik kelas dengan nilai yangbaik, lulus ujian nasional dan diterima di sekolah favorit, sehingga yang terjadiselanjutnya adalah pembelajaran di kelas monoton dari hari ke hari. Waktu belajar siswa banyak dihabiskan untuk mengerjakan soal-soal latihan.Masalah ini hampir terjadi di semua mata pelajaran di sekolah dasar,termasuk didalamnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Salah satumasalah pokok dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar adalah masih rendahnyadaya serap peserta didik. Hal ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaranyang masih bersifat monoton (kurang bervariasi) baik dari segi pendekatan, modeldan metode pembelajaran. Mengajar dalam konteks standar proses pendidikan, menurut Wina Sanjaya (2007) tidak hanya sekedar menyampaikan materi pelajaran, akan tetapi juga dimaknai sebagai proses mengatur lingkungan. Hal ini mengisyaratkanbahwa dalam proses belajar mengajar siswa harus dijadikan sebagai pusat dari kegiatan, ini dimaksudkan untuk membentuk watak, peradaban dan meningkatkanmutu kehidupan peserta didik. Pembelajaran perlu memperdayakan semuapotensi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diharapkan.Tugas utama guru dalam mewujudkan tujuan pendidikan dasar di sekolahadalah untuk mengembangkan strategi mengajar yang efektif. Pengembangan strategi ini dimaksudkan sebagai upaya untuk menciptakan keadaan yang dapatmempengaruhi kehidupan peserta didik, sehingga mereka dapat belajar denganmenyenangkan dan dapat meraih prestasi secara memuaskan. Berdasarkan alasan tersebut, maka sangatlah urgen bagi para pendidik dalam hal ini guru agar dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas perlu memahamikarakteristik materi, peserta didik dan metodologi pembelajaran

1

terutama yangberkaitan dengan tujuan pembelajaran, sumber dan media belajar, sarana danprasana serta penerapan pendekatan, model dan metode pembelajaran, sehinggadengan demikian proses pembelajaran akan lebih variatif, inovatif dan konstruktif dalam mengkonstruksi wawasan pengetahuan dan implementasinya

dapatmeningkatkan aktivitas dan kreativitas peserta didik. Dalam proses pembelajaran sekarang saat ini guru dituntut untuk menentukan metode pembelajaran yang aktif, efektif, kreatif dan menyenangkan, untuk itulah guru harus kreatif memilih metode yang sesuai dengan tuntutan tersebut. Namun, tidak semua guru dapat melakukan sistem pembelajaran yang demikian. Seperti yang penulis temukan pada siswa SDN 4 Pasir Panjang kelas 3, khususnya mengenai materi koperasi. Nilai ulangan siswa kelas 3 SDN 4 Pasir Panjang pada semester 2 pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, menunjukkan rendahnya penguasaan anak terhadap materi pelajaran jual beli. Dari 20 orang siswa hanya 5orang yang memperoleh nilai diatas 70. Salah satu penyebab rendahnya nilai siswa adalah guru kurang memberikan variasi pada metode penyampaian materi sehingga siswa merasa bosan dan kurang bersemangat. Penyebab lainnya yang berhasil diidentifikasi penulis adalah sebagai berikut, a. Siswa tidak menyukai materi pelajaran yang berkaitan dengan menghafal. b. Rendahnya penguasaan siswa terhadap materi pelajaranjual beli. c. Penjelasan dan pemberian contoh tidak mudah dipahami dan tidak kontekstual. Berdasarkan kondisi tersebut penulis melaksanakan perbaikan

pembelajaran untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi jual beli, yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran simulasi. Dengan menggunakan model pembelajaran ini, diharapkan dapat memotivasi siswa dalam pelajaran IPS terutama pada materi koperasi sehingga dapat meningkatkan nilai dan pemahaman siswa. Disamping itu perbaikan pembelajaran ini ditujukan untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah pemantapan kemampuan profesional PDGK 4500 pada program S-1 PGSD Universitas Terbuka UPBJJ-UT Palangka Raya.

2

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis membuat sebuah laporan perbaikan yang berjudul MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE SIMULASI DALAM

PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA MATERI JUAL BELI SISWA KELAS III SDN 4 PASIR PANJANG.

1.2

PERUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah yang penulis kemukakan adalah sebagai berikut 1. Bagaimana metode simulasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada materi jual beli siswa Kelas III SDN Pasir Panjang? 2. Apakah metode simulasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada materi jual beli siswa Kelas III SDN Pasir Panjang?

1.3

TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah 1. Untuk mengetahui bagaimana simulasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada materi jual beli siswa Kelas III SDN Pasir Panjang. 2. Untuk mengetahui apakah simulasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada materi jual beli siswa Kelas III SDN Pasir Panjang.

1.4

MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang diharapkan penulis setelah menyelesaikan laporan ini adalah sebagi berikut a. Bagi Guru, melalui laporan ini guru dapat mengetahui metode pembelajaran metode bermain peran untuk meningkatkan minat belajar dalam pembelajaran IPS.

3

b.

Bagi Siswa, diharapkan dapat tertarik dan senang mengikuti pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial sehingga menumbuhkan keberanian untuk bertanya, menjawab sehingga aktifitas dan antusias belajar siswa lebih hidup dan meningkat.

c.

Bagi Sekolah, hasil dari proses belajar dan pembelajaran yang efektif diharapkan dapat meningkatkan mutu Pendidikan Sekolah.

d.

Untuk memenuhi tugas mata kuliah pemantapan kemampuan profesional PDGK 4501 pada Program S-1 PGSD Universitas Terbuka UPBJJ-UT Palangka Raya.

4

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 A.

PEMBELAJARAN Pengertian Pembelajaran adalah suatu proses kegiatan yang ditata dan diatur

sedemikian rupa dengan didasarkan pada berbagai aspek baik menyangkut aspek konsep hakikat pembelajaran, maupun ketentuan-ketentuan yuridis formal yang mengatur pelaksanaan pendidikan pada umumnya dan pembelajaran secara lebih khusus. Istilah pembelajaran yang digunakan saat ini sebagai perkembangan dari istilah belajar-mengajar, banyak dipengaruhi oleh tuntutan psikologi kognitif holistik.Menurut aliran ini pembelajaran intinya menempatkan siswa sebagai sumber aktivitas belajar.Pada bagian lain istilah pembelajaran juga banyak dipengaruhi oleh kajian teknologi pendidikan dan teknologi pembelajaran. Teknologi pendidikan dan teknologi pembelajaran memandang bahwa pembelajaran adalah proses memfasilitasi siswa untuk berbuat belajar. Kegiatan memfasilitasi dalam proses adalah melibatkan berbagai sumber pembelajaran. Teori belajar lain yang bersifat kontemporer yang memiliki relevansi cukup signifikan dengan istilah pembelajaran yaitu konstruktivisme. Teori

konstruktivisme memandang bahwa siswa adalah pembangun pengetahuan yang aktif. Dengan demikian maka pembelajaran harus dirancang dengan lebih banyak mendorong siswa untuk mengembangkan potensi aktivitasnya dan guru hanya sebagai fasilitator. Pengertian pembelajaran dikemukakan oleh Mohammad Surya dalam Sukirman, dkk, (2007 : 6) sebagai berikut : Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Jadi pembelajaran adalah serangkaian aktivitas atau kegiatan yang difasilitasi untuk terjadinya perubahan perilaku siswa, dengan demikian maka guru adalah

5

sebagai bagian dari lingkungan pembelajaran yang memiliki tugas utama sebagai fasilitator pembelajaran. Beberapa perilaku atau proses pembelajaran yang dikemukakan oleh Sukirman, dkk. (2007 : 7) sebagai berikut : 1. Belajar tidak hanya sekedar menghafal, akan tetapi siswa harus membangun pengetahuannya. 2. Hasil belajar tidak hanya cukup untuk memenuhi konsumsi pengetahuan (kognitif) saja akan tetapi harus direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak (aplikasi). 3. Dalam belajar siswa harus mengalami sendiri, dan bukan hanya sebagai penerima dari pemberian orang lain (guru). Oleh karena itu proses pembelajaran harus membiasakan siswa terlibat dalam memecahkan permasalahan-permasalahan. 4. Pembelajaran harus membiasakan siswa banyak berinteraksi dengan sumber-sumber pembelajaran atau lingkungan pembelajaran secara luas dan bervariasi dan tidak hanya dibatasi oleh ruang kelas saja. 5. Pembelajaran harus memposisikan siswa sebagai subjek pembelajar yang aktif untuk melakukan aktivitas belajar dimana guru sebagai fasilitator pembelajarannya.

A. Tujuan Pembelajaran Menurut Numan Sumantri, (2001 : 259) mengemukakan bahwa pada dasarnya tujuan pembelajaran IPS di tingkat sekolah dasar antara lain : 1. 2. 3. Mendidik para siswa menjadi ahli ekonomi. Menumbuhkan warga negara yang baik Dapat menampung para siswa untuk studi lanjutan ke universitas maupun yang akan terjun langsung pada kehidupan masyarakat.

6

2.2 A.

Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) Pengertian Pembelajaran IPS diharapkan siswa tidak hanya mampu menguasai teori-

teori kehidupan di dalam masyarakat, tapi mampu menjalani kehidupan nyata di masyarakat sebagai insan sosial (Sapriya dkk, 2006 : 3). Berdasarkan kutipan tersebut di atas, peneliti berpendapat bahwa warga negara yang mampu mengamalkan ilmunya dalam bentuk amalan nyata, dapat bermanfaat bagi kehidupan di masyarakat.Pada hakekatnya manusia itu selain sebagai mahluk individu yang harus mengenal dirinya juga sebagai mahluk sosial yaitu harus mampu hidup berinteraksi dengan manusia lainnya yakni dalam kehidupan bermasyarakat. Pengertian IPS dalam Kurikulum Sekolah Dasar 1975 yaitu : 1. IPS adalah bidang studi yang merupakan panduan (fusi) dari sejumlah mata pelajaran ilmu sosial. 2. IPS terutama akan membina kecerdasan, keterampilan, pengetahuan, rasa tanggung jawab dan demokrasi. 3. Walaupun penyajian IPS diusahakan dengan cara akademis tetapi pokok persoalan (pembahasannya) adalah kemasyarakatan yang aktual. 4. IPS mengemban dua fungsi utama yaitu membina pengetahuan kecerdasan dan keterampilan yang bermanfaat bagi pengembangan dan kelanjutan pendidikan siswa selanjutnya dan membina sikap yang selaras dengan nilainilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945. Dalam kurikulum 2006 dikemukakan bahwa IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB.IPS mengkaji seperangkat isu sosial.Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi dan ekonomi.Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokrasi dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Pada prinsipnya ilmu sosial sangat komplek dengan masalah kehidupan yang dihadapinya.Penyajian IPS pada program pengajaran di tingkat sekolahan khususnya sekolah dasar memerlukan konsep dari berbagai pilihan cabang ilmu.

7

B.

Tujuan Pembelajaran IPS Tujuan pembelajaranIPSSDadalah agar siswa mampu mengembangkan

pengetahuan dan keterampilan dasar yang berguna bagi dirinya dalam kehidupan sehari-hari. Pengajaran sejarah bertujuan agar siswa mampu mengembangkan pemahaman tentang perkembangan masyarakatIndonesiasejak masa lalu hingga masa kini sehingga siswa memiliki kebanggaan sebagai bangsaIndonesiadan cinta tanah air.(Depdikbud, 1999 : 15) Guru sebagai pemimpin (managerial), harus dapat mengarahkan, membimbing, mempengaruhi, memotivasi, mengawasi pikiran perasaan atau tindakan, dan tingkah laku siswa. Dari pengertian di atas, seorang guru harus melakukan usaha menggetrakkan dan memberikan motivasi serta menyatukan pikiran dan tingkah laku para siswa dengan guru agar mengarah pada tujuan yang terdapat di dalam program kelas. Maka kemampuan profesional yang dituntut dari seorang guru dalam melaksanakan fungsi dan peranannya di kelas dalam motivasi belajar adalah bagaimana guru memadukan semua upayanya sehingga terwujud keserasian dalam seluruh kegiatan belajar mengajar IPS di kelas dan mempermudah proses pencapaian tujuan pengajaran IPS.

2.3

JUAL BELI

A. Pengertian Jual Beli Jual beli adalah kegiatan menjual atau membeli barang dan jasa. Kegiatan jual beli terjadi karena ada syarat-syarat tertentu. Syarat terjadinya jual beli adalah terdapat penjual dan pembeli. Selain itu ada barang dagangan. Dalam kegiatan jual beli terdapat tawar-menawar. Harga barang dagangan dapat berkurang. Jual beli terjadi bila ada kesepakatan harga antara penjual dan pembeli. Harga semua barang di toko sudah ditetapkan. Barang sudah ditempel dengan label harga. Harga barang di toko tidak bisa ditawar.

8

Kegiatan jual beli dilakukan untuk mendapatkan untung. Setiap penjual berusaha memperoleh laba. Setiap penjual tentu tidak ingin mengalami kerugian. Pedagang berharap mendapat laba dari hasil dagangannya. Pedagang akan menjual dagangannya dengan harga lebih tinggi. Laba diperoleh bila harga jual barang lebih tinggi dari harga belinya. Manfaat jual beli: 1. Memperkenalkan dan memasarkan barang hasil produksi. Contohnya hasil kerajinan, hasil pertanian, dan hasil produksi pabrik. 2. Memudahkan masyarakat mendapatkan barang yang diperlukan. 3. Menciptakan lapangan kerja. B. Jenis Tempat Belanja Tempat belanja adalah tempat kegiatan antara penjual dan pembeli untuk berhubungan dengan barang dan uang. Tempat belanja bisa di pasar, warung, toko, dan swalayan. 1. Pasar, yaitu tempat bertemunya penjual dan pembeli mengadakan tawar menawar untuk mendapat kesepakatan harga. 2. Warung, yaitu bangunan yang digunakan untuk menjual barang kebutuhan sehari-hari dalam jumlah kecil. 3. Toko, yaitu bangunan yang digunakan untuk menjual barang dalam ukuran yang lebih besar. 4. Swalayan, yaitu toko di mana para pembeli dapat mengambil sendiri barang yang dibutuhkan dengan harga barang yang sudah ditentukan untuk kemudian dibayar di kasir. Jenis-jenis pasar 1. Berdasarkan Bentuk Bangunan Berdasarkan bentuk bangunannya, pasar dibedakan menjadi pasar tradisional dan pasar modern. a. Pasar tradisional Pasar sengaja dibangun untuk menampung pedagang. Di pasar tradisional pembeli dapat melakukan tawar-menawar harga. Sebagian besar bangunan

9

pasar tradisional bersifat tidak permanen. Di pedesaan hanya pada harihari tertentu saja pasar diadakan. b. Pasar modern Pasar modern disebut juga supermarket, swalayan, department store, atau mal. Biasanya bangunan pasar modern bersifat permanen, mewah atau bertingkat. Pasar modern menjual berbagai jenis kebutuhan. Tersedia keperluan dapur sampai alatalat rumah tangga. Barangbarang yang dijual tidak bisa ditawar. Barang di pasar modern sudah diberi label harga. Pada pasar jenis ini, pembeli bebas memilih. Mereka bebas mengambil barang yang diinginkan. Kemudian membawanya ke kasir untuk dibayar. 2. Berdasarkan Kegiatan Berdasarkan kegiatannya, pasar dapat dibedakan menjadi pasar nyata dan pasar tidak nyata. a. Pasar nyata Pasar nyata adalah pasar di mana para penjual dan pembeli bertemu langsung dan mengadakan kegiatan jual beli. Di pasar nyata, barang dagangan disusun dengan baik. Tujuannya supaya orang yang datang tertarik untuk membelinya. Contoh pasar nyata adalah swalayan. b. Pasar tidak nyata Pasar tidak nyata tidak menyediakan barang dagangan. Pasar ini hanya menyediakan contoh barangnya. Di pasar tidak nyata, penjual dan pembeli juga tidak perlu bertemu secara langsung. Tawar-menawar dapat dilakukan melalui telepon, surat atau internet. Bursa saham contoh jenis pasar ini. Bursa saham menjual surat-surat berharga. 3. Berdasarkan Jenis Barang Berdasarkan jenis barang yang diperdagangkan, pasar dapat dibedakan menjadi pasar hewan, pasar ikan, pasar loak, dan pasar sayur-mayur. a. Pasar hewan Pasar hewan menjual berbagai jenis hewan. Misalnya, sapi, kerbau, kambing, ayam, dan hewan ternak lainnya. b. Pasar ikan

10

Pasar ikan adalah pasar yang menjual berbagai jenis hasil tangkapan laut. Misalnya ikan pari, ikan tongkol, ikan bawal, dan lainlain. Banyakbanyaklah makan dengan lauk ikan karena ikan mengandung protein. c. Pasar loak Pasar loak adalah pasar yang menjual barang-barang bekas. Misalnya, baju, sepatu, barang elektronik, dan lain-lain. Biasanya pasar loak terdapat di kota besar. Tidak semua barang yang dijual berupa barang bekas. Adakalanya barang yang dijual masih bagus. d. Pasar buah dan sayur-mayur Pasar ini menyediakan buahbuahan dan sayur-mayur. Kamu akan menemukan berbagai jenis buah dan sayur-mayur. Sekali-kali

berkunjunglah ke pasar buah dan sayur-mayur. Di sana buah-buahan maupun sayurmayur masih segar.

2.4

METODE PEMBELAJARAN Belajar atau pembelajaran adalah merupakan sebuah kegiatan yang wajib kita

lakukan dan kita berikan kepada anak-anak kita. Karena ia merupakan kunci sukses unutk menggapai masa depan yang cerah, mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan ilmu pengetahuan yang tinggi. Yang pada akhirnya akan berguna bagi bangsa, negara, dan agama. Melihat peran yang begitu vital, maka menerapkan metode yang efektif dan efisien adalah sebuah keharusan. Dengan harapan proses belajar mengajar akan berjalan menyenakngkan dan tidak membosankan. Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan dalam proses belajar mengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran dari seorang guru kepada siswa dalam rangka pencapaian tujuan yang diharapkan. Dalam definisi tersebut terkandung makna bahwa dalam penerapannya ada kegiatan memilih, menetapkan, menggunakan dan mengembangkan metode yang optimal untuk mencapai hasil yang diinginkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simulasi.

11

2.4.1 1.

SIMULASI Pengertian Bermain Peran

Metode simulasi adalah berperan atau memainkan peranan dalam dramatisasi masalah sosial atau psikologis. Melalui metode simulasi siswa diajak untuk belajar mengalami langsung, dengan bantuan kelompok sosial yang anggotanya teman-temannya sendiri. Dengan kata lain metode ini berupaya membantu individu melalui proses kelompok sosial. Melalui simulasi, para siswa mencoba mengeksploitasi masalahmasalah hubungan antar manusia dengan cara memperagakannya. Hasilnya didiskusikan dalam kelas. Proses belajar dengan menggunakan metode simulasi diharapkan siswa mampu menghayati tokoh yang dikehendaki, keberhasilan siswa dalam menghayati peran itu akan menetukan apakah proses pemahaman, penghargaan dan identifikasi diri terhadap nilai berkembang: (Hasan, 1996: 266). 4. Metode Simulasi Dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar Penggunaan metode simulasi tidak terlepas dari kegiatan tanya jawab dan evalusi. Pembelajaran IPS dengan menggunakan bermain peran siswa akan menemukan bahwa dengan pemeranan para pemain dan pengamat memiliki kesempatan untuk merefleksikan apa yang sedang terjadi. Simulasi dapat digunakan untuk melatih para siswa mengekspesikan masalah-masalah hubungan manusia, serta untuk mengilustrasikan

bagaimana simulasi bisa digunakan untuk mengembangkan kemampuan perasaan, sikap dan nilai.

12

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

3.1

METODE PENELITIAN DAN RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN Metode penelitian yang digunakan dalam perbaikan pembelajaran ini

adalah Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. Menurut Wardhani (2007:1.4), Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi lebih meningkat. Berdasarkan kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang digunakan oleh guru terhadap kelasnya dengan tujuan untuk meningkatkan strategi mengajar sehingga dapat meningkatkan penguasaan dan pemahaman siswa terhadap materi tertentu. Secara garis besar, PTK dilakukan melalui empat tahap (Suharsimi Arikunto dkk, 2004:744), yaitu: 1. Perencanaan Merupakan kegiatan menyusun rancangan tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut akan dilakukan.Pada penelitian tindakan kelas dimana mitra peneliti dan peneliti adalah orang yang berbeda, dalam tahap menyusun rancangan harus ada kesepakatan antara keduanya. Rancangan harus dilakukan bersama antara guru yang akan melakukan tindakan dengan peneliti yang akan mengamatiproses jalannya tindakan. Hal tersebut untuk mengurangi unsur subjektivitas pengamat serta mutu kecermatan yang dilakukan. Pada perencanaan peneliti menentukan fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Secara rinci, pada tahapan perencanaan terdiri dari 6 kegiatan Arikunto dkk. 2006 : 74). yaitu : (Suharsimi

13

1.

Mengidentifikasi dan menganalisis masalah, yaitu secara jelas dapat dimengerti masalah apa yang akan diteliti. Masalah tersebut harus benarbenar faktual terjadi di lapangan, masalah bersifat umum di kelasnya, masalahnya cukup penting dan bermanfaat bagi peningkatan mutu hasil pembelajaran, dan masalah pun harus dalam jangkauan kemampuan peneliti.

2.

Menetapkan alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan, yang akan melatar belakangi Pendidikan Tindakan Kelas.

3.

Merumuskan masalah secara jelas, baik dengan kalimat tanya maupun kalimat pernyataan.

4.

Menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menemukan jawaban, berupa rumusan hipotesis tindakan, Umumnya dimulai dengan menetapkan berbagai alternatif tindakan pemecahan masalah, kemudian dipilih tindakan yang paling menjanjikan hasil terbaik dan yang dapat dilakukan guru.Menentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan dengan menjabarkan indikato

5.

Iindikator keberhasilan serta berbagai instrumen pengumpul data yang dapat dipakai untuk menganilisis indikator keberhasilan itu.

6.

Membuat secara rinci rancangan tindakan. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan peneliti yang berkolaborasi dengan

guru mata pelajaran yang bersangkutan. Dengan melakukan diskusi berdasarkan pada keadaan senyatanya yang ada di kelas, mitra peneliti dan peneliti dapat merancang penelitian uindakan kelas dengan kegiatan utama sebagai berikut: a. Merancang bagian isi mata pelajaran IPS dan bahan belajarnya. b. Merancang strategi dan skenario pembelajaran. c. Menetapkan indikator ketercapaian dan menyusun instrumen pengumpul data. 2. Pelaksanaan Merupakan apa yang dilakukan peneliti dan guru kelas sebagai praktekan dalam rangka perbaikan guna peningkatan yang diharapkan dalam praktek pembelajaran yang berdasarkan pada perencanaan yang telah disusun bersama sebelumnya.Pada tahap ini penelitimelakukan kegiatan observasi dan pengamatan terhadap praktek pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun sebelumnya.

14

3. Pengamatan Pengamatan sebenarnya berjalan bersamaan dengan saat pelaksanaan, dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. (Suharsimi Arikunto dkk, 2006 : 79). Peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan format lembar observasiyang telah disusun, termasuk juga pengamatan secara cermat pelaksanaan rencana pembelajaran dari waktu ke waktu serta dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa. Data yang dikumpulkan dapat berupa data kualitatif yang menggambarkan keaktifan siswa, antusias siswa dan mutu diskusi yang dilakukan. 4. Refleksi Yaitu kegiatan mengingat dan merenungkan kembali hasil proses pembelajaran, kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan revisi dan

rekonstruksinya, sebagai bahan dalam melaksanakan tindakan selanjutnya. Secara garis besar kegiatan pokok yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : 1. Kegiatan sebelum ke lapangan, sebagai penjajagan awal tentang

lingkungan sekolah khususnya di kelas berhubungan dengan guru, siswa dan kepala sekolah. 2. Proses penelitian kelas, dengan menggunakan prosedur pengamatan yang bersifat reflektif, partisipatif dan kolaboratif dengan menggunakan tiga langkah pokok secara siklus. Dalam melaksanakan penelitian perbaikan pembelajaran ini, penulis menggunakan tiga siklus sebagai upaya untuk perbaikan tingkat penguasaan dan pemahaman siswa terhadap materi koperasi.

3.2

LOKASI DAN SUBYEK PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 3 SDN 4 Pasir Panjang,

Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Jumlah siswa pada penelitian ini adalah 20 siswa. Penulis memilih kelas 3 sebagai subyek penelitian berdasarkan beberapa pertimbangan, yaitu bahwa tingkat penguasaan dan nilai IPS siswa kelas 3 SDN 4

15

Pasir Panjang masih rendah. Hal itu dikarenakan siswa kelas 3 menemukan kesulitan memahami pelajaran IPS dengan metode pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru. Berikut adalah daftar nama siswa kelas 3 SDN 4 Pasir Panjang

Daftar Nama Siswa Kelas IV SD Perdana NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Aldianto Andi Riska Putri Amelia Echa Wulansari Jenifer Istari Jessica John Bagus S. M. Dafa Moeh. Ikhsan Novi Muthoharoh Nur Aini Nurkita Sanah Nursana Olivia Ris Munandar Prasetyo Romi Saputra Rosalina Septi Leri Anjani Syamsudin Yuliana Ziti Zainab NAMA

16

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 PEMBAHASAN HASIL EVALUASI A. HASIL EVALUASI SIKLUS 1 Hasil evaluasi pada siklus 1 ini merupakan hasil dari pelaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada pertemuan pertama yang dilakukan oleh guru. Dalam Pelaksanaan Pembelajaran ini, guru masih menggunakan metode tanya jawab. Uraian mengenai proses pembelajaran hingga proses perbaikan pembelajaran akan dijelaskan pada Rencana Pembelajaran berikut ini: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Hari / Tanggal Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

: SDN 4 Pasir Panjang : IPS : III/2 : : 2 x 35 menit Senin, April 2012 Memahami jual beli dan penggunaan

: 2.

: 2.3. Memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah

Indikator

: 1. Siswa dapat mejelaskan tempat-tempat yang digunakan dalam kegiatan jual beli. 2. Siswa dapat mendeskripsikan syarat-syarat jual beli 3. Siswa dapat menguraikan tentang penjual, pembeli, dan ciri-ciri barang yang diperjualbelikan.

Tujuan Pembelajaran

: 1. Siswa dapat menjelaskan tempat-tempat yang digunakan dalam kegiatan jual beli.

17

2. Siswa dapat mendeskripsikan syarat-syarat jual beli 3. Siswa dapat menguraikan tentang penjual, pembeli, dan ciri-ciri barang yang diperjualbelikan. Metode Pembelajaran Materi Pembelajaran : : Ceramah dan Tanya jawab Jual Beli Tempat kegiatan jual beli Syarat-syarat jual beli

Langkah-langkah Pembelajaran 1. Pendahuluan Guru mengucapkan salam Berdoa sebelum memulai pelajaran Menjelaskan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan inti Eksplorasi - Guru menguraikan materi tentang jual beli - Siswa memahami materi yang telah disampaikan guru, kemudian mencatatnya Elaborasi - Guru meminta siswa untuk menyebutkan barang-barang yang bisa dibeli disekitar rumahnya - Guru bertanya kepada siswa tentang manfaat melakukan jual beli - Guru meminta siswa menjawab pertanyaan singkat berkaitan dengan kegiatan jual beli Konfirmasi Guru bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami dan diketahui siswa Guru bertanya jawab untuk meluruskan kesalahpahaman dan memberikan penguatan dan penyimpulan terhadap materi

18

3. Penutup Guru memberikan tes tertulis berkaitan dengan materi koperasi Guru memotivasi siswa untuk lebih giat belajar Salam penutup

Alat dan Sumber Belajar 1. Alat peraga 2. Sumber Belajar : Gambar kegiatan koperasi : Buku IPS Kelas III (BSE) LKS IPS, Sumber lain yang relevan Nilai PBKB yang diajarkan 1. Kerja keras 2. Kreatif 3. Rasa ingin tahu Evaluasi 1. Teknik 2. Bentuk : Focus Analysis : Menjawab pertanyaan

Mengetahui Kepala SDN 4 Pasir Panjang Mahasiswa

Lanang, A.Ma.Pd NIP 196006241 1981 12 1 005

Pesta Linda Togatorop NIM 821599771

19

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Apakah yang dimaksud dengan penjual? 2. Sebutkan syarat-syarat jual beli! 3. Apa saja ciri-ciri pembeli yang baik itu? 4. Sebutkan jenis-jenis tempat jual beli berdasarkan bentuknya! 5. Sebutkan ciri-ciri pasar tradisional!

Jawaban 1. 2. Penjual adalah orang yang merelakan barangnya ditukar dengan uang. Syarat jual beli: - Ada penjual - Ada pembeli - Ada uang dan barang - Sama-sama ikhlas memberikan barang dan uannya - Ada etika dan peraturan yang harus ditaati - Ada transaksi - Terjadi di suatu tempat 3. Ciri-ciri pembeli - Pihak yang akan menukarkan uangnya dengan barang - Jumlahnya lebih banyak daripada penjual - Pihak yang biasanya meminta diskon dan potongan harga 4. 5. Pasar tradisional, pasar modern, koperasi sekolah, warung, toko. Ciri pasar tradisional Milik pemerintah dan dikelola dinas pasar Tempatnya relatif luas Tempatnya terkadang agak kotor Banyak penjual dan pembeli Bisa melakukan tawar menawar Harga barangnya lebih murah

20

DAFTAR NILAI IPS KELAS 3 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 NAMA SISWA Aldianto Andi Riska Putri Amelia Echa Wulansari Jenifer Istari Jessica John Bagus S. M. Dafa Moeh. Ikhsan Novi Muthoharoh Nur Aini Nurkita Sanah Nursana Olivia Ris Munandar Prasetyo Romi Saputra Rosalina Septi Leri Anjani Syamsudin Yuliana Ziti Zainab NILAI 65 50 70 50 65 65 65 70 75 50 45 30 60 60 65 70 60 60 65 40 KKM 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 KET Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas

21

LEMBAR OBSERVASI KOMPONEN KETERAMPILAN A. Konstruktivisme. 1. Guru memotivasi siswa supaya aktif secara mental untuk membangun pengetahuannya yang dilandasi oleh struktur pengetahuan yang dimilikinya, bukan sekedar menghafal dan mengingat. B. Menemukan 2. Guru memberikan contoh / ilustrasi 3. Guru memberikan pengarahan agar siswanya menemukan konsep tentang jual beli C. Bertanya 4. Guru memberi rangsangan kepada siswanya agar aktif mengajukan pertanyaan (memancing rasa ingin tahu siswa) D. Masyarakat Belajar 5. Guru membentuk kelompok belajar siswa agar terbentuk kerjasama. E. Pemodelan 6. Guru menyajikan model-model pembelajaran yang variatif. F. Reflektif 7. Guru membangkitkan ingatan jangka pendek siswa dengan menanyakan materi yang diperoleh pada saat itu KEMUNCULAN YA TIDAK KOMENTAR

22

G. Penilaian yang sebenarnya 8. Guru melakukan penilaian atas dasar proses belajar dan hasil belajar siswa

B. HASIL EVALUASI SIKLUS 2 Dalam Pelaksanaan Pembelajaran pada siklus 2, guru masih menggunakan metode diskusi kelompok. Uraian mengenai proses pembelajaran hingga proses perbaikan pembelajaran akan dijelaskan pada Rencana Pembelajaran berikut ini:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Hari / Tanggal Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

: SDN 4 Pasir Panjang : IPS : III/2 : 2 x 35 menit : Senin, 9 April 2012 Memahami jual beli dan penggunaan

: 2.

: 2.3. Memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah

Indikator

: 1. Menjelaskan tempat-tempat yang digunakan dalam kegiatan jual beli. 2. Mendeskripsikan syarat-syarat jual beli 3. Menguraikan tentang penjual, pembeli, dan ciriciri barang yang diperjualbelikan.

Tujuan Pembelajaran

: 1. Siswa dapat menjelaskan tempat-tempat yang digunakan dalam kegiatan jual beli. 2. Siswa dapat mendeskripsikan syarat-syarat jual beli 3. Siswa dapat menguraikan tentang penjual, pembeli, dan ciri-ciri barang yang diperjualbelikan.

23

Metode Pembelajaran Materi Pembelajaran

: :

Diskusi Kelompok Jual Beli Tempat kegiatan jual beli Syarat-syarat jual beli

Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal - Salam pembuka dan doa bersama - Mengecek kehadiran siswa 2. Kegiatan Inti Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru Menanyakan kembali tentang jual beli kepada siswa Elaborasi Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok Masing-masing kelompok membuat ringkasan tentang materi jual beli Setiap kelompok membuat laporan diskusi dari masing-masing kelompok Setiap kelompok melakukan presentasi secara bergantian, kelompok lain memberikan tanggapan Setelah mendapat tanggapan dan pertanyaan, setiap kelompok membuat kesimpulan dan melakukan penyempurnaan terhadap laporannya. Guru sebagai pemandu dan pengarah dalam diskusi kelompok Konfirmasi Guru bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami dan diketahui siswa Guru bertanya jawab untuk meluruskan kesalah pahaman dan memberikan penguatan dan penyimpulan terhadap materi 3. Kegiatan Penutup

24

-

Guru memberikan tes tertulis berkaitan dengan materi koperasi Guru memotivasi siswa untuk lebih giat belajar Salam penutup

Alat dan Sumber Belajar 3. Alat peraga 4. Sumber Belajar : Gambar kegiatan koperasi : Buku IPS Kelas III (BSE) LKS IPS, Sumber lain yang relevan Nilai PBKB yang diajarkan 4. Kerja keras 5. Kreatif 6. Rasa ingin tahu Evaluasi 3. Teknik 4. Bentuk : Focus Analysis : Menjawab pertanyaan

Mengetahui Kepala SDN 4 Pasir Panjang Mahasiswa

Lanang, A.Ma.Pd NIP 196006241 1981 12 1 005

Pesta Linda Togatorop NIM 821599771

25

Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar! 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Tempat berkumpulnya penjual dan pembeli disebut... Pasar yang menjual barang bekas adalah.... Membeli barang dari luar negeri disebut... Kegiatan yang berhubungan dengan jual beli barang disebut.. Menjual barang ke luar negeri disebut.. Transaksi jual beli terjadi apabila ada... Cara bertransaksi zaman dahulu adalah dengan sistem... Pihak yang biasanya mengelola pasar tradisional adalah.. Pasar yang menjual satu jenis barang dalam jumlah besar disebut...

10. Tempat untuk menjual makanan di sekolah disebut...

Jawaban 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Pasar Pasar loak Impor Perdagangan Ekspor Penjual,pembeli dan barang yang diperjualbelikan Barter Pemerintah daerah Pasar induk

10. Kantin

26

DAFTAR NILAI PELAJARAN IPS KELAS IV NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 NAMA SISWA Aldianto Andi Riska Putri Amelia Echa Wulansari Jenifer Istari Jessica John Bagus S. M. Dafa Moeh. Ikhsan Novi Muthoharoh Nur Aini Nurkita Sanah Nursana Olivia Ris Munandar Prasetyo Romi Saputra Rosalina Septi Leri Anjani NILAI 70 55 65 60 65 65 70 70 80 65 65 65 70 65 65 75 65 KKM 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 KET Tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Belum tuntas

27

18 19 20

Syamsudin Yuliana Ziti Zainab

65 65 60

70 70 70

Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas

LEMBAR OBSERVASI KOMPONEN KETERAMPILAN A. Konstruktivisme. 1. Guru memotivasi siswa supaya aktif secara mental untuk membangun pengetahuannya yang dilandasi oleh struktur pengetahuan yang dimilikinya, bukan sekedar menghafal dan mengingat. B. Menemukan 2. Guru memberikan contoh / ilustrasi 3. Guru memberikan pengarahan agar siswanya menemukan konsep tentang jual beli C. Bertanya 4. Guru memberi rangsangan kepada siswanya agar aktif mengajukan pertanyaan (memancing rasa ingin tahu siswa) D. Masyarakat Belajar 5. Guru membentuk kelompok belajar siswa agar terbentuk kerjasama. E. Pemodelan KEMUNCULAN YA TIDAK KOMENTAR

28

6. Guru menyajikan model-model pembelajaran yang variatif. F. Reflektif 7. Guru membangkitkan ingatan jangka pendek siswa dengan menanyakan materi yang diperoleh pada saat itu G. Penilaian yang sebenarnya 8. Guru melakukan penilaian atas dasar proses belajar dan hasil belajar siswa

C. HASIL EVALUASI SIKLUS 3 Dalam Pelaksanaan Pembelajaran pada siklus 3, metode yang digunakan adalah bermain peran. Uraian mengenai proses pembelajaran hingga proses perbaikan pembelajaran akan dijelaskan pada Rencana Pembelajaran berikut ini:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Hari / Tanggal Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

: SDN 4 Pasir Panjang : IPS : III/2 : : 2 x 35 menit Senin, 16 April 2012 Memahami jual beli dan penggunaan

: 2.

: 2.3. Memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah

Indikator

: 1. Menjelaskan tempat-tempat yang digunakan dalam kegiatan jual beli. 2. Mendeskripsikan syarat-syarat jual beli 3. Menguraikan tentang penjual, pembeli, dan ciriciri barang yang diperjualbelikan.

29

Tujuan Pembelajaran

: 1. Siswa dapat menjelaskan tempat-tempat yang digunakan dalam kegiatan jual beli. 2. Siswa dapat mendeskripsikan syarat-syarat jual

beli 3. Siswa dapat menguraikan tentang penjual, pembeli, dan ciri-ciri barang yang diperjualbelikan. Metode Pembelajaran Materi Pembelajaran : : Simulasi Jual Beli Tempat kegiatan jual beli Syarat-syarat jual beli

Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal - Salam pembuka dan doa bersama - Mengecek kehadiran siswa 2. Kegiatan Inti Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru Flashback materi Elaborasi Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok Setiap kelompok membuat rancangan untuk sebuah drama yang menggambarkan keadaan di sebuah pasar Setiap kelompok harus menentukan peran sebagai pembeli, penjual, dan menyiapkan barang-barang yang akan diperjualelikan Setiap kelompok melakukan presentasi secara bergantian, kelompok lain memberikan tanggapan berupa pertanyaan dan saran Setelah mendapat tanggapan, setiap kelompok menyempurnakan rancangannya dan membuat kesimpulan Guru sebagai pemandu dan pengarah dalam bermain peran

30

Konfirmasi Guru bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami dan diketahui siswa Guru bertanya jawab untuk meluruskan kesalah pahaman dan memberikan penguatan dan penyimpulan terhadap materi 3. Kegiatan Penutup Guru memberikan tes tertulis berkaitan dengan materi koperasi Guru memotivasi siswa untuk lebih giat belajar Salam penutup

Alat dan Sumber Belajar 1. Sumber Belajar : Buku IPS Kelas III (BSE) LKS IPS Sumber lain yang relevan

Nilai PBKB yang diajarkan 1. Kerja keras 2. Kreatif 3. Rasa ingin tahu 4. Demokratif 5. Tanggung jawab Evaluasi 1. Teknik 2. Bentuk : Menjawab Soal : Isian

Mengetahui Kepala SDN 4 Pasir Panjang Mahasiswa

31

Lanang, A.Ma.Pd NIP 196006241 1981 12 1 005

Pesta Linda Togatorop NIM 821599771

Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar! 1. 2. 3. 4. 5. Tempat berkumpulnya penjual dan pembeli disebut... Pasar yang menjual barang bekas adalah.... Membeli barang dari luar negeri disebut... Kegiatan yang berhubungan dengan jual beli barang disebut.. Menjual barang ke luar negeri disebut..

32

6. 7. 8. 9.

Transaksi jual beli terjadi apabila ada... Cara bertransaksi zaman dahulu adalah dengan sistem... Pihak yang biasanya mengelola pasar tradisional adalah.. Pasar yang menjual satu jenis barang dalam jumlah besar disebut...

10. Tempat untuk menjual makanan di sekolah disebut...

Jawaban 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Pasar Pasar loak Impor Perdagangan Ekspor Penjual,pembeli dan barang yang diperjualbelikan Barter Pemerintah daerah Pasar induk

10. Kantin

DAFTAR NILAI PELAJARAN IPS KELAS 3 NO NAMA SISWA NILAI KKM KET

33

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Aldianto Andi Riska Putri Amelia Echa Wulansari Jenifer Istari Jessica John Bagus S. M. Dafa Moeh. Ikhsan Novi Muthoharoh Nur Aini Nurkita Sanah Nursana Olivia Ris Munandar Prasetyo Romi Saputra Rosalina Septi Leri Anjani Syamsudin Yuliana Ziti Zainab

80 85 90 80 85 75 80 90 90 75 80 75 80 80 80 80 75 85 70 65

70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70

Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas

34

LEMBAR OBSERVASI KOMPONEN KETERAMPILAN A. Konstruktivisme. 1. Guru memotivasi siswa supaya aktif secara mental untuk membangun pengetahuannya yang dilandasi oleh struktur pengetahuan yang dimilikinya, bukan sekedar menghafal dan mengingat. B. Menemukan 2. Guru memberikan contoh / ilustrasi 3. Guru memberikan pengarahan agar siswanya menemukan konsep tentang jual beli C. Bertanya 4. Guru memberi agar rangsangan aktif kepada KEMUNCULAN YA TIDAK KOMENTAR

siswanya

mengajukan

pertanyaan (memancing rasa ingin tahu siswa) D. Masyarakat Belajar 5. Guru membentuk kelompok belajar siswa agar terbentuk kerjasama. E. Pemodelan 6. Guru menyajikan model-model pembelajaran yang variatif. F. Reflektif 7. Guru membangkitkan ingatan jangka pendek siswa dengan menanyakan

materi yang diperoleh pada saat itu

35

G. Penilaian yang sebenarnya 8. Guru melakukan penilaian atas dasar proses belajar dan hasil belajar siswa

D. PERBANDINGAN HASIL EVALUASI SIKLUS 1, 2 DAN 3 Dari hasil evaluasi pelaksanaan siklus 1, 2 dan 3, maka hasil yang dapat dibandingkan adalah sebagai berikut: PERBANDINGAN NILAI IPS KELAS 3 SIKLUS 1, 2 DAN 3 NILAI NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Aldianto Andi Riska Putri Amelia Echa Wulansari Jenifer Istari Jessica John Bagus S. M. Dafa Moeh. Ikhsan Novi Muthoharoh Nur Aini Nurkita Sanah Nursana NAMA SISWA 1 65 50 70 50 65 65 65 70 75 50 45 30 2 70 55 65 60 65 65 70 70 80 65 65 65 3 80 85 90 80 85 75 80 90 90 75 80 75 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 KKM KET

36

13 14 15 16 17 18 19 20

Olivia Ris Munandar Prasetyo Romi Saputra Rosalina Septi Leri Anjani Syamsudin Yuliana Ziti Zainab RATA-RATA

60 60 65 70 60 60 65 40 59

70 65 65 75 65 65 65 60 66,25

80 80 80 80 75 85 70 65 80

70 70 70 70 70 70 70 70

37

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

KESIMPULAN Berdasarkan hasil pelaksanaan dari ketiga siklus di atas, dapat ditarik kesinpulan bahwa: 1. Siswa menjadi bersemangat dalam belajar setelah guru menggunakan metode yang bervariasi 2. Penggunaan metode bermain peran dapat meningkatkan pemahaman dan penguasaan siswa terhadap pelajaran IPS terutama pada materi Jual Beli. 3. Proses pembelajaran dapat berlangsung dengan lancar dan sesuai dengan tujuan apabila dirancang dengan berpedoman rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun sebelum pembelajaran dilaksanakan.

5.2

SARAN Dalam meningkatkan wawasan dan keberhasilan pada pembelajaran, guru hendaknya : a. Menerapkan 8 keterampilan dasar mengajar dalam melaksanakan pembelajaran b. Bersikap terbuka terhadap masukan yang bersifat positif dan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. c. Guru dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam memilih dan menerapkan metode-metode pembelajaran.

38