TINJAUAN PUSTAKA Patologi Klinik Eka

4
I. TINJAUAN PUSTAKA Pemeriksaan laboratorium untuk evaluasi keadaan sistemsarafserta mendeteksi adanya gangguan atau kelainan pada sistem saraf dapat pemeriksaan yang tidak spesifik dan pemeriksaan yang spesifik. laboratorium klinik yang tidak spesifik antara lain adalah peme mengetahuiakibatdari kelainan pada prosesdi sistemsaraf, misalnya pemeriksaan hematologi untuk mengetahui adanya inflamasi, infeksi serta keganasan seperti infiltrasi pada leukimia. Pemeriksaan yang spesifik a pemeriksaan elektroforesis protein tau transferin untuk membantu cairan otak pada sekresi hidung atau telinga dengan rhinorrhea atau oto Glukosa dalam cairan otak berasal dari transport aktif oleh sel end difusi akibat adanya perbedaan kadar glukosa dalam plasma dan cairan ot Keseimbangan antara kadar glukosa dalam cairan otak dan glukosa dalam d memerlukan waktu 30 menit.Oleh karena itu pengambilan darah untuk pemeriksaan untuk pemeriksaan kadar glukosa plasma sebagai pembanding, dilakukan minimal 30 menit sebelum pungsi dilakukan. Peningkatan glukosa cairan otak tidak mempunyai nilai diagno dapat diumpai pada hiperglikemia atau trauma pungsi. Penurunan kadar g di cairan otak dapat diumpai pada beberapa keadaanseperti hipoglikemia, meningitis dan infiltrasi tumor primer atau metastasis. Penurunan kadar ini disebabkan oleh gangguan transport melalui sawar otak dan glikolisis oleh bakteri dan leukosit. !ontoh pemeriksaan spesifik adalah pemeriksaan elektroforesis prote transferrin untuk membedakan cairan otak pada sekresi hidung at dengan rhinorrhea atau otorrhea. "ementara contoh pemeriksaan tidak spe antara lain pemeriksaan hematologi #inflammasi, infeksi, serta keganasa infiltrasi pada leukemia$. Jenis Pemeriksaan Laboratorium:

description

pk

Transcript of TINJAUAN PUSTAKA Patologi Klinik Eka

I. TINJAUAN PUSTAKAPemeriksaan laboratorium untuk evaluasi keadaan sistem saraf serta mendeteksi adanya gangguan atau kelainan pada sistem saraf dapat berupa pemeriksaan yang tidak spesifik dan pemeriksaan yang spesifik. Pemeriksaan laboratorium klinik yang tidak spesifik antara lain adalah pemeriksaan untuk mengetahui akibat dari kelainan pada proses di sistem saraf, misalnya pemeriksaan hematologi untuk mengetahui adanya inflamasi, infeksi serta keganasan seperti infiltrasi pada leukimia. Pemeriksaan yang spesifik antara lain pemeriksaan elektroforesis protein tau transferin untuk membantu membedakan cairan otak pada sekresi hidung atau telinga dengan rhinorrhea atau otorrhrea.Glukosa dalam cairan otak berasal dari transport aktif oleh sel endotel dan difusi akibat adanya perbedaan kadar glukosa dalam plasma dan cairan otak. Keseimbangan antara kadar glukosa dalam cairan otak dan glukosa dalam darah memerlukan waktu 30 menit. Oleh karena itu pengambilan darah untuk pemeriksaan untuk pemeriksaan kadar glukosa plasma sebagai pembanding, dilakukan minimal 30 menit sebelum pungsi dilakukan.Peningkatan glukosa cairan otak tidak mempunyai nilai diagnostik dan dapat dijumpai pada hiperglikemia atau trauma pungsi. Penurunan kadar glukosa di cairan otak dapat dijumpai pada beberapa keadaan seperti hipoglikemia, meningitis dan infiltrasi tumor primer atau metastasis. Penurunan kadar glukosa ini disebabkan oleh gangguan transport melalui sawar otak dan peningkatan glikolisis oleh bakteri dan leukosit.Contoh pemeriksaan spesifik adalah pemeriksaan elektroforesis protein tau transferrin untuk membedakan cairan otak pada sekresi hidung atau telinga dengan rhinorrhea atau otorrhea. Sementara contoh pemeriksaan tidak spesifik antara lain pemeriksaan hematologi (inflammasi, infeksi, serta keganasan seperti infiltrasi pada leukemia).

Jenis Pemeriksaan Laboratorium:

1. Pemeriksaan Analisis CSF2. Pemeriksaan hematologi3. Pemeriksaan urinalisis4. Pemeriksaan enzim dan kimia klinik

Pada praktikum kali ini yang telah kami bahas adalah mengenai Pemeriksaan Analisis CSF.

Indikasi Pemeriksaan Analisis CSF

1. Infeksi : meningitis, encephalitis, abses otak, syphillis2. Perdarahan : subarachnoid, intracerebral3. Degeneratif : multiple sclerosis, alzheimer4. Guillain Barre syndrome : acute febrile polyneuritis5. Tumor Otak &leukemia : acute leukemia, lymphoma6. Investigasi Forensik : obat-obatan terlarang (heroin), keracunan, overdosis & bunuh diri7. Therapy : Kemoterapi untuk leukemia & limfoma

Kontraindikasi Pemeriksaan Analisis CSF

1. Septicemia2. Infeksi Sistemik3. Infeksi local pada area pungsi

Pemeriksaan Rutin & Khusus pada Analisis CSF1. Rutina. Macroscopicb. Microscopic: i. Total cell countii. Differential cell count (stained smear)iii. cytologicc. Glucose ( CSF / plasma ratio )d. Protein

2. Kondisi tertentua. Kultur (bakteri, fungi, M. tuberculosis, viruses)b. Grams stain, acid-fast stainc. Antigen fungal & bakteri (VDRL test untuk syphilis)

Parameter Pemeriksaan Analisis CSF1. Hematologya. Macroscopic Nonne, Pandyb. Microscopic- Cell count (WBC)- Differential WBC count (PMN & MN)- Cryptococcus (Indian Ink)

2. Blood Chemistrya. Protein fluidb. Electrolyte Cl fluidc. Glucosa : fluidd. Glucosa : serum

3. Bacteriologya. Gramb. BTA

4. Imunologia. VDRLb. Cryptococcus Ag

Nilai Normal Analisis CSF

1. Makroskopik : jernih, tidak berwarna2. Protein Total : 15-45 mg/dL (3 hari)

3. Proteina. Peningkatan : Darah, diabetes, polyneuritis, tumor, trauma, kondisi inflamasi atau infeksi.b. Penurunan : Produksi CSF meningkat- Gamma Globulinc. Peningkatan : penyakit demielinasi (contoh : Multiple Sclerosis, neurosifilis, sindrom guillain-Barre.)

4. Glukosaa. Peningkatan : Hiperglikemia sistemikb. Penurunan : Hipoglikemia sistemik, infeksi bakteri atau fungal (seperti meningitis), tuberculosis, meningitis karsinomatous

5. WBCPeningkatan : meningitis aktif, infeksi akut, tumor, abses, infark otak (stroke), penyakit demielinasi (contoh : multiple sclerosis)

6. RBCPerdarahan CSF, pungsi lumbal traumatic.