1 Pendahuluan Patologi Klinik

20
dr. Zulfian SpPK dr. Zulfian SpPK Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati PATOLOGI PATOLOGI KLINIK KLINIK

description

PENDAHULUAN

Transcript of 1 Pendahuluan Patologi Klinik

Page 1: 1 Pendahuluan Patologi Klinik

dr. Zulfian SpPKdr. Zulfian SpPK

Fakultas KedokteranUniversitas Malahayati

PATOLOGIPATOLOGI KLINIKKLINIK

Page 2: 1 Pendahuluan Patologi Klinik

PendahuluanPendahuluan : :o Patologi Klinik adalah ilmu yang mempelajari/memeriksa contoh berasal Patologi Klinik adalah ilmu yang mempelajari/memeriksa contoh berasal

dari tubuh manusia misalnya : darah, urin, tinja dan ekskreta atau cairan dari tubuh manusia misalnya : darah, urin, tinja dan ekskreta atau cairan badan lain dalam rangka menentukan atau membantu diagnosis klinik badan lain dalam rangka menentukan atau membantu diagnosis klinik serta dalam rangka pemeriksaan lanjutan untuk menilai keadaan pasienserta dalam rangka pemeriksaan lanjutan untuk menilai keadaan pasien

o Pemeriksaan laboratoriun disebut "Pemeriksaan laboratoriun disebut " Pemeriksaan laboratorium klinik " Pemeriksaan laboratorium klinik " o Dikelompokan berdasarkan caraDikelompokan berdasarkan cara22 pemeriksaannya : pemeriksaannya :

1.1.Hematologi yg memeriksa elemen darah dan faktorHematologi yg memeriksa elemen darah dan faktor2 2 koagulasikoagulasi2.2.Patologi Kimia termasuk pengukuran terhadap 200 zat dalam serum Patologi Kimia termasuk pengukuran terhadap 200 zat dalam serum

dan cairan tubuhdan cairan tubuh3.3.Bank darah dan kedokteran transfusi Bank darah dan kedokteran transfusi 4.4.Mikrobiologi kedokteran, meliputi bakteriologi, mikologi, virologi Mikrobiologi kedokteran, meliputi bakteriologi, mikologi, virologi

parasitologi dan serologi diagnostikparasitologi dan serologi diagnostik5.5.Mikroskopi Kedokteran : pemeriksaan urin dan cairan tubuh Mikroskopi Kedokteran : pemeriksaan urin dan cairan tubuh

lainnyalainnya6.6.Immuno Assay pemeriksaan zat-zat yang kadarnya sangat rendah Immuno Assay pemeriksaan zat-zat yang kadarnya sangat rendah

dalam tubuh misalnya hormon, toksikologi pemantuan terapi dalam tubuh misalnya hormon, toksikologi pemantuan terapi obatobat

7.7.Imunology, meliputi pemeriksaan kuantitatif maupun kualitatif Imunology, meliputi pemeriksaan kuantitatif maupun kualitatif terhadap imunitas humoral dan seluler serta imuno kimiawaiterhadap imunitas humoral dan seluler serta imuno kimiawai

Page 3: 1 Pendahuluan Patologi Klinik
Page 4: 1 Pendahuluan Patologi Klinik

Mutu Pemeriksan Laboratorium☺ Pemeriksaan laboratorium dikatakan baik bila tes Pemeriksaan laboratorium dikatakan baik bila tes

tersebuttersebut : : Akurat (tepat)Akurat (tepat) Persis ( teliti)Persis ( teliti) Rentan (sensitif)Rentan (sensitif) Spesifik Spesifik Dapat membedakan normal dan abnormalDapat membedakan normal dan abnormal Perlu dipertimbangkan biaya dari setiap Perlu dipertimbangkan biaya dari setiap

pemeriksaanpemeriksaan☺ Jarang tes yang dapat memenuhi semua persyaratan Jarang tes yang dapat memenuhi semua persyaratan

diatas, walaupun demikian seorang dokter harus diatas, walaupun demikian seorang dokter harus mampu memahami kegunaan, sifat sifat, mampu memahami kegunaan, sifat sifat, keterbatasan hasil pemeriksaan laboratorium dan keterbatasan hasil pemeriksaan laboratorium dan biaya dari setiap pemeriksaan biaya dari setiap pemeriksaan

☺ Sebaiknya seorang dokter dpt memilih atau Sebaiknya seorang dokter dpt memilih atau mengguna kan tes se-baikmengguna kan tes se-baik22 nya utk menentukan nya utk menentukan diagnosis secara benardiagnosis secara benar

Page 5: 1 Pendahuluan Patologi Klinik

Yang dimaksud dengan ketelitian adalah : Yang dimaksud dengan ketelitian adalah : kemungkinan dapat memperoleh kembali kemungkinan dapat memperoleh kembali harga/nilai tes laboratorium yang dilakukan harga/nilai tes laboratorium yang dilakukan berulang pada bahan yang samaberulang pada bahan yang sama

Ketelitian dapat dipergunakan untuk Ketelitian dapat dipergunakan untuk membandingkan presisi antara 2 atau lebih membandingkan presisi antara 2 atau lebih Misalnya cara A,Bdan C utk penentuan gula darahMisalnya cara A,Bdan C utk penentuan gula darah

Bila niali hasil pemeriksaan cara A berdekatan satu Bila niali hasil pemeriksaan cara A berdekatan satu sama lain dan nilai cara-cara B berbeda banyak sama lain dan nilai cara-cara B berbeda banyak maka cara A lebih persis dari pada cara Bmaka cara A lebih persis dari pada cara B

Untuk perbandingan tersebut dapat dipergunaka Untuk perbandingan tersebut dapat dipergunaka beberapa cara :beberapa cara : Pembuatan histogram dari nilaiPembuatan histogram dari nilai22 kelompok A dan kelompok A dan

hasil kelompok Bhasil kelompok B Penentuan angka ratPenentuan angka rat22 dan penghitungan dan penghitungan

standard deviasi (SD), semakin kecil SD semakin standard deviasi (SD), semakin kecil SD semakin baik presisi.baik presisi.

TES YANG PERSIS BELUM TENTU AKURATTES YANG PERSIS BELUM TENTU AKURAT

Presisi-ketelitianPresisi-ketelitian

Page 6: 1 Pendahuluan Patologi Klinik

Tes adalah akurat bila mendekati atau sama dengan nilai Tes adalah akurat bila mendekati atau sama dengan nilai biologik yg sebe narnya atau true valuebiologik yg sebe narnya atau true value

Pada umumnya kimia klinik tdk pernah tidak dpt ditentukan Pada umumnya kimia klinik tdk pernah tidak dpt ditentukan oleh beberapa laboratoria diseluruh dunia karena tesnya oleh beberapa laboratoria diseluruh dunia karena tesnya mahal atau memerlukan per alatan dan personil khususmahal atau memerlukan per alatan dan personil khusus

Oleh karena itu utk menilai ketepatan (accuracy) Oleh karena itu utk menilai ketepatan (accuracy) dipergunakan patokan lain yaitu dipergunakan patokan lain yaitu : : Correct value =Target value = Correct value =Target value = Reference value = Actual valueReference value = Actual value

Misalnya Penentuan kadar Ca dgn cara radioisotop dpt ditentukan oleh Natioanl Misalnya Penentuan kadar Ca dgn cara radioisotop dpt ditentukan oleh Natioanl Buraeu of Standar di America Serikat memberikan hasil “Buraeu of Standar di America Serikat memberikan hasil “true valuetrue value” Cara ini ” Cara ini tidka cocok dipergunakan dlm laboratorium klinik karena biayanya mahal tidka cocok dipergunakan dlm laboratorium klinik karena biayanya mahal memerlukan peralatan danpersonil khususmemerlukan peralatan danpersonil khusus

Cara pemeriksaan Ca yg cukup baik dan dipergunakan oleh banyak laboratoria Cara pemeriksaan Ca yg cukup baik dan dipergunakan oleh banyak laboratoria kilinik adalah :kilinik adalah : Atomic absorbtionAtomic absorbtion Titrasi komplexionTitrasi komplexion Ion Slective ElectodeIon Slective Electode Flame fotometerFlame fotometer

Utk penentuan target value dipergunakan hasil rataUtk penentuan target value dipergunakan hasil rata22 dari beberapa laboartoria dari beberapa laboartoria yg baik yg dianggap sebagai laboratoria referens (rujukan)yg baik yg dianggap sebagai laboratoria referens (rujukan)

TES YANG AKURAT BELUM TENTU PRESISTES YANG AKURAT BELUM TENTU PRESIS

Ketepatan - accuracyKetepatan - accuracy

Page 7: 1 Pendahuluan Patologi Klinik

Cara A (mg/dl)97, 98, 98, 99, 99, 99, 99, 100,100, 100, 100, 100,101, 102, 101, 101,102, 103, 103, 103

Cara B (mg/dl)95, 96, 97, 98,98, 99, 99, 99 , 100, 100, 100, 100,101, 101, 101, 102,102, 103, 104, 105

CONTOH :Misalnya True value 100mg/dl

Cara C (mg/dl)102, 103, 103, 103,103, 103, 103, 104,104, 104, 104, 104, 104, 104, 105, 105,105, 105, 105, 105

CARA Nilai Rata2 SD Variasi mg/dlA 100.50 1.58 97 – 103B 100.00 2.46 95 -105C 104,00 0.94 102 -106

Tafsiran :Cara A lebih persis dp cara B cara C lebih persis dp cara A, tetapi cara A lbh akurat, dp cara C. Pilihan terbaik adalah cara A karena akurat dan persis

Page 8: 1 Pendahuluan Patologi Klinik

Yang dimaksud dengan kerentanan adalah : adalah kemampuan utk mendeteksi zat tertentu

Makin sensitif suatu pemeriksaan makin mampu mendeteksi zat yang kadarnya rendah

Secara teoritis tes yang sensitif adalah baik, Dlm praktek lebih diperlukan untuk mendeteksi suatu zat yang meninggi pd keadaan abnormal

Contoh tes Guaiac lbh cocok digunakan mencari adanya darah samar dlm feses dari pada tse benzidin yang lbh sensitif atau tes ortholouidin yang ultrasensitif, krn dlm keadaan normal darah samar yg keluar bersama feses tdk lebih dari 0.3 ml/hari, tes Guaiac lebih cocok dipakai daripada tes benzidin yg 10 kali sensitif

Disini diharapkan jumlah true positivetinggi dan false negative rendah atau 0

Kerentanan = Kerentanan = SensititivitySensititivity

True postiveTrue postiveSensitivitas = Sensitivitas = X 100 X 100 True positive + false negative True positive + false negative

Makin tinggi nilai persentasenya sensitivitas makin baikMakin tinggi nilai persentasenya sensitivitas makin baik

Page 9: 1 Pendahuluan Patologi Klinik

Yang dimaksud dengan spesifisiti adalah : kemampuan penentuan analitik secara akurat suatu komponen dari sampel tanpa diganggu oleh oleh komponen kompo nen lain yang dapat ditemui bersama dalam sampel tersebut

Spesifisitas dimaksudkan presentase hasil tes negatif pada pasien tanpa penyakit tertentu

Disini diharapkan jumlah true negative tinggi dan false psotive rendah atau 0

Spesifisiti (SpecificitySpesifisiti (Specificity

True negativeTrue negativeSpesifisitas = Spesifisitas = X 100 X 100 False positive + true negative False positive + true negative

Makin tinggi nilai persentasenya spesifisitas makin baikMakin tinggi nilai persentasenya spesifisitas makin baik

Page 10: 1 Pendahuluan Patologi Klinik

Nilai prediktifNilai prediktifNilai prediktif suatu pemeriksaan laboratorium berguna utk

seorang dokter saat berusaha menentukan apakah seseorang menderita penyakit tertentu berdasarkan hasil pemeriksaan khusus atau kombinasi hasil

Nilai prediktif dipengaruhi oleh prevalensi suatu penyakit dalam suatu populasi tertentu

Akibatnya nilai prediktif dari tes yang sama berbeda secara nyata bl diterapkan pada :

- Geografis yang berbeda- Individu berbeda- Perbedaan umur- Jenis Kelamin

Nilai prediktif hasil tes positif ini berarti besar kemungkinan individu menderita penyakit tersebut

Nilai prediktif negatif menggambarkan individu bebas dari penyakit tersebut

Page 11: 1 Pendahuluan Patologi Klinik

Hal yang perlu diingat pada Penggunaan Hal yang perlu diingat pada Penggunaan Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium

KlinikKlinik

• Penentuan berbagai tes laboratorium klinik yang dipilih secara tepat akan menguntungkan penderita dan dokter yang mengobati

• Secara umum pertimbangan-pertimbangan sebelum memilih pemeriksaan laboratorium klinik :– Biaya yang harus dikeluarkan – Apakah pemeriksaan tersebut benar-benar perlu– Apakah hasil pemeriksaan keterangan yang berguna

Page 12: 1 Pendahuluan Patologi Klinik

Mutu Hasil Pemeriksaan Laboratorium KlinikMutu Hasil Pemeriksaan Laboratorium Klinik

• Laboratorium bagaikan suatu industri , sampel diterima adalah bahan baku sedangkan formulir hasil merupakan barang jadi hasil produksi

• Hasil pemeriksaan laboratorium mengalami variasi dan bila hasil varia si besar lebih dari 2SD dianggap menyimpang

• Penyebab variasi hasil pemeriksaan adalah sebagai berikut :1. Pengambilan spesimen

• Kesalahan pada : antikoagulan yang tdk sesuai, pasien tidak puasa, cara pengambilan, kontaminasi

2. Perubahan spesimen – Suhu, bekuan darah yang tidak dipisahkan segera dari serum– Didalam laboratorium misalnya sampel kena cahaya matahari,

darah tercampur cairan lain atau selama transport ke laboratorium3. Personil

Kesalahan administrasi, hasil tertukar dengan hasil pasien lain, kesa lahan menyalin diatas formulir hasil

Kesalahan pembacaan alat keslahan penghitungan Kesalahan langkah dalam prosedur pemeriksaan

Page 13: 1 Pendahuluan Patologi Klinik

4. Prasarana dan sarana– Gangguan aliran listrik– Suhu yang tidak sesuai dengan suhu yang dianjurkan utk tes– Air suling dengan pH yang tidak netral– Reagensia yang tidak baik, tidak murni, rusak atau kadaluarsa, tidak

menggunakan stndard atau kurang baik– Instrumen (fotometer, pipet, dll) tidak akurat

5. Kesalahan sistematis (Systematic error)– Berkaitan dengan metode pemeriksaan (alat, reagensia dsb)

6. Kesalahan ad random (Random error)– Vairiasi hasil yg tidak terelakkan bila dilakukan penentuan berturut

turut pada sampel yang sama walaupun prosedurnya pemeriksaan di lakukan dengan cermat

– Random error mengikuti hukum statistik

Yang dimaksud dengan kesalahan analitik adalah kesalahan sistematik + kesalahan ad random

Page 14: 1 Pendahuluan Patologi Klinik

Menjamin Mutu Pemeriksaan Laboratorium Menjamin Mutu Pemeriksaan Laboratorium KlinikKlinik

• Penanggung jawab suatu laboratorium berusaha Penanggung jawab suatu laboratorium berusaha meningkatkan dan mempertahankan mutu pemeriksaan meningkatkan dan mempertahankan mutu pemeriksaan antara lain dengan memperbaiki faktorantara lain dengan memperbaiki faktor22

Personil : ketrampilan, rasa tanggung jawab, disiplin, etika, dan kecermatan kerja

Prasarana dan sarana : sumber energi, air bersih, instrumentasi, dan regensia

Metode penentuan dengan menggunakan systemic error yang lebih minimal

AgarAgar dapat terjamin mutu, tiap laboratorium klinim perlu dapat terjamin mutu, tiap laboratorium klinim perlu menjalankan program pemantapan kualitas ( menjalankan program pemantapan kualitas ( Quality Quality control Program control Program ), baik program yg dilakukan sendiri ), baik program yg dilakukan sendiri (intra) maupun yang diprogramkan oleh laboratorium (intra) maupun yang diprogramkan oleh laboratorium referen (inter)referen (inter)

Di Indonesia hal ini dilakukan oleh PNPKLK ( Program Di Indonesia hal ini dilakukan oleh PNPKLK ( Program Nasional Pemantapan Kualitas Laboratorium Klinik)Nasional Pemantapan Kualitas Laboratorium Klinik)

Page 15: 1 Pendahuluan Patologi Klinik

Patokan Individu Normal dan Abnormal

• Dalam interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium seperti halnya dengan pemeriksaan yang menggunakan parameter lain utk melakukan survey pen duduk didapat distribusi hasil yang mengikuti curve dari GAUSS berbentuk bel (lonceng)

• Hal ini mengikuti kaidah hukum statistik

Utk patokan NORMAL ditentukan : Normal adalah rata2 ± 2 SD dengan confidence 95%, hal ini berarti 5%

atau 1 dari 20 orang normal hasilnya diluar 2 SD Bila NORMAL adalah rata2 ± 1 SD dengan confidence level 67% maka

⅓ penduduk berada diluar normal Bila NORMAL adalah rata2 ± 3 SD dengan confidence level 99% hanya

1 orang darei 100 orang diluar nilai normal Kadang2 adanya tumpang tindih dengan distribusi orang abnormal

(sakit) dengan menunjukkan hasil pemeriksaan dalam batas2 normal

Page 16: 1 Pendahuluan Patologi Klinik

Utk Patokan ABNORMALUtk Patokan ABNORMAL : Patokan untuk ABNORMAL adalah hasil pemeriksaan yg terletak diluar 2

SD atau sekitar 5% atau 1 dari 20 orang abnormal memberikan hasil abnor mal karena adanya tumpang tindih

Hasil yang tergolong marginal dan masih belum meyakinkan adalah hasil yang terletak antara 2 SD dan 3 SD

Hasil bersifat meyakinkan yang terletak diluar ± 3 SD dari nilai rata2

Akibat kaidah statistik tidak banyak mempengaruhi tafsiran hasil pemerik saan laboratorium klinik karena dokter pengobatan selalu menghubungkan hasil pemeriksaan laboratorium dengan hasil pemeriksaan klinikal dan mungkin juga tidak satu jenis pemeriksaan

Orang normal (sehat) Orang abnormal (sakit)

95%

67%

99%

Page 17: 1 Pendahuluan Patologi Klinik

Nilai Normal = Reference value =

• Batas nilai normal untuk suatu penentuan selama ini ini diperoleh dari orang sehat atau orang normal

• Pada umumnya nilai normal tidak memberikan informasi tentang penyakit

• Lebih cocok untuk menggunakan reference value = nilai refrerent

• Referent value diperoleh dengan menetapkan cut off dari kumpulan data 3 kelompok :– Orang sehat atau orang normalOrang sehat atau orang normal– Pasien yang sedang menderita penyakit yg dipelajariPasien yang sedang menderita penyakit yg dipelajari– Pasien dengan penyakit lain tanpa adanya penyakit yang Pasien dengan penyakit lain tanpa adanya penyakit yang

dipelajari dipelajari • Penentuan referent value akan lebih bermanfaat untuk

diagnosis penyakit

Page 18: 1 Pendahuluan Patologi Klinik

Indikasi pemeriksaan laboratoriumIndikasi pemeriksaan laboratorium

1. Untuk konfirmasi suatu dugaan klinis atau untuk menetapkan diagnosa misalnya DM

2. Untuk menyingkirkan suatu penyakit atau diagnosis misalnya uji kehamilan pada kehamilan ektopik pd kasus abdomen akut

3. Untuk mengetahui berat ringannya suatu penyakit misalnya pemeriksaa transaminase pd penderita hepatitis

4. Untuk pedoman terapi misalnya pada penderita yg menggunakan antikoagulan

5. Skreening untuk penyakit

Page 19: 1 Pendahuluan Patologi Klinik

PASIENPASIEN

DOKTERDOKTER TAFSIRAN HASILTAFSIRAN HASIL

PERMINTAAN PERMINTAAN PEMERIKSAANPEMERIKSAAN

LABORATORIUMLABORATORIUM

LABORATORIUM KLINIK

HASIL PEMERIKSAANLABORATORIUM

Page 20: 1 Pendahuluan Patologi Klinik