Tinjauan pelaksanaan imunisasi campak di posyandu kelurahan KTI KEBIDANAN

8
Jangan buang waktu, tenaga dan biaya anda sia-sia…. Solusi mencari KTI Kebidanan tercepat dan terlengkap di internet hanya di http://kti-skripsi.com/ BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Imunisasi merupakan hal yang terpenting dalam usaha melindungi kesehatan anak. Imunisasi merupakan suatu cara yang efektif untuk memberikan kekebalan khusus terhadap seseorang yang sehat, dengan tujuan utama untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian karena berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Salah satunya adalah penyakit campak yang sering sekali menyerang anak di bawah usia lima tahun (http://www.Khalidatunnur dan Masriati Maeta Bagian Epidemiologi FKM Unhas, 2007). Di Negara berkembang, terutama di daerah pedesaan yang sulit dijangkau oleh pelayanan kesehatan, khususnya dalam program imunisasi, sering terjadi wabah campak dengan angka kematian tinggi. Program imunisasi campak di Indonesia sendiri dimulai pada 1982 dan masuk 1

Transcript of Tinjauan pelaksanaan imunisasi campak di posyandu kelurahan KTI KEBIDANAN

Page 1: Tinjauan pelaksanaan imunisasi campak di posyandu kelurahan KTI KEBIDANAN

Jangan buang waktu, tenaga dan biaya anda sia-sia…. Solusi mencari KTI Kebidanan tercepat dan terlengkap di internet hanya di

http://kti-skripsi.com/

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Imunisasi merupakan hal yang terpenting dalam usaha melindungi

kesehatan anak. Imunisasi merupakan suatu cara yang efektif untuk memberikan

kekebalan khusus terhadap seseorang yang sehat, dengan tujuan utama untuk

menurunkan angka kesakitan dan kematian karena berbagai penyakit yang dapat

dicegah dengan imunisasi. Salah satunya adalah penyakit campak yang sering

sekali menyerang anak di bawah usia lima tahun (http://www.Khalidatunnur dan

Masriati Maeta Bagian Epidemiologi FKM Unhas, 2007).

Di Negara berkembang, terutama di daerah pedesaan yang sulit dijangkau

oleh pelayanan kesehatan, khususnya dalam program imunisasi, sering terjadi

wabah campak dengan angka kematian tinggi. Program imunisasi campak di

Indonesia sendiri dimulai pada 1982 dan masuk dalam pengembangan program

imunisasi. Keberhasilan Indonesia itu memberikan dampak positif terhadap

kecenderungan penurunan kejadian campak, khususnya pada balita dari

20,08/10000 – 3,4/10000 selama 1992-1997. Karena, masih banyak anak

Indonesia yang belum menerima imunisasi campak. Kelalaian untuk memberikan

imunisasi campak pada balita telah mengakibatkan lebih dari 15000 anak

Indonesia terserang campak. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu

negara dengan penderita campak tertinggi di dunia (http://www.Khalidatunnur

dan Masriati Maeta Bagian Epidemiologi FKM Unhas, 2007).

1

Page 2: Tinjauan pelaksanaan imunisasi campak di posyandu kelurahan KTI KEBIDANAN

Imunisasi campak efektif untuk memberi kekebalan terhadap penyakit

campak sampai seumur hidup. Penyakit campak yang disebabkan oleh virus yang

ganas ini dapat dicegah jika seseorang mendapatkan imunisai campak, minimal

dua kali yakni semasa usia 6-59 bulan dan masa SD (6-12 tahun). Upaya

imunsiasi campak tambahan yang dilakukan bersama imunisasi rutin terbukti

dapat menurunkan kematian karena campak sampai 48 %. Menurut Menkes, total

6.390.180 anak menjadi target program yang mencakup crash program campak

dengan sasaran 3.675.817. Anak umur 6-59 bulan dan catch up campaign campak

dengan sasaran 2.715.363 anak SD / sederajat kelas 1-6 (6-12 tahun).

Diperkirakan lebih dari 30000 anak / tahun meninggal karena komplikasi campak.

Selain itu, campak berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) atau

wabah. Immunisasi adalah jalan utama untuk mencegah dan menurunkan angka

kematian anak-anak akibat campak. (http://www.imunisasi, 2007)

Angka kesakitan untuk penyakit campak dari 12 kasus yang ditemukan

pada tahun 2001 (angka kesakitan 81,65 per 100.000 penduduk) meningkat

menjadi 14 kasus pada tahun 2002 (angka kesakitan 98,82 per 100.000

penduduk). Angka ini meningkat menjadi 129,85 pada tahun 2003 karena terjadi

15 kasus, pada tahun 2004 angka temuannya meningkat dari 11.200 jiwa

penduduk sasaran terdapat 135 penderita sehingga angka kesakitan menjadi

1205,35. peningkatan ini lebih disebabkan oleh karena bertambahnya jumlah

sasaran penduduk di Kota Metro dan penemuan kasus yang meningkat. Pada

semester I tahun 2005 angka kematian kasus meningkat menjadi 15,2 kasus dari

125.085 jiwa penduduk (angka kesakitan 1356,90) sampai dengan semester II

2

Page 3: Tinjauan pelaksanaan imunisasi campak di posyandu kelurahan KTI KEBIDANAN

angka kesakitan campak menjadi 1713,98 per 100.000 penduduk. Pada semester I

tahun 2006 angka temuan kasus ditemukan 67 kasus dari 126.375 jiwa penduduk

(angka kesakitan : 241, 03 per 100.000 penduduk). Jumlah penderita campak yang

tersebar di wilayah layanan Puskesmas di kota Metro untuk semester I tahun

2007, angka temuan kasus ditemukan 34 kasus dari 15.449 jiwa penduduk (angka

kesakitan: 220,08 per 100.000 penduduk). Angka kesakitan paling banyak

terdapat di wilayah Puskesmas Iringmulyo sebanyak 13 kasus

dari 45 balita (Profil DinKes Kota Metro, 2007).

Hasil data yang didapat peneliti di Puskesmas Iringmulyo pada semester I

tahun 2007 data angka kesakitan campak dipuskesmas Iringmulyo pada bulan

Januari ditemukan sebanyak 5 kasus, Februari 2 kasus, Maret 1 kasus, April 1

Kasus, Mei 2 kasus, Juni 2 kasus (Laporan Bulanan Puskesmas Iringmulyo,

2007). Hasil pra survei yang didapat peneliti di Puskesmas Iringmulyo dari bulan

Januari sampai Maret, angka kesakitan campak sebanyak 8 kasus dari 45 balita

yang telah mendapatkan imunisasi campak. Dari uraian di atas penulis ingin

melihat pelaksanaan imunisasi campak di Posyandu Kelurahan Iringmulyo

Wilayah Kerja Puskesmas Iringmulyo Tahun 2008.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka penulis membuat

rumusan masalah sebagai berikut : ”Bagaimanakah Pelaksanaan Imunisasi

Campak di Posyandu Kelurahan Iringmulyo Wilayah Kerja Puskesmas

Iringmulyo Tahun 2008?”.

3

Page 4: Tinjauan pelaksanaan imunisasi campak di posyandu kelurahan KTI KEBIDANAN

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tentang pelaksanaan imunisasi campak di Posyandu

Kelurahan Iringmulyo Wilayah Kerja Puskesmas Iringmulyo.

2. Tujuan Khusus

Untuk mengetahui persiapan pelaksanaan imunisasi campak

a. Ditinjau dari persiapan alat imunisasi campak

b. Ditainjau dari teknik penyuntikan imunisasi campak

c. Ditinjau dari evaluasi setelah immunisasi campak

D. Ruang Lingkup

Pada penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup yang diteliti sebagai

berikut :

1. Sifat Penelitian : Diskriptif

2. Subyek Penelitian : Petugas pelaksana imunisasi campak

3. Objek Penelitian : Pelaksanaan imunisasi campak

4. Lokasi Penelitian : Di Posyandu Kelurahan Iringmulyo Wilayah Kerja

Puskesmas Iringmulyo Tahun 2008.

5. Waktu Penelitian : Pada tanggal 4-16 Juni 2008

4

Page 5: Tinjauan pelaksanaan imunisasi campak di posyandu kelurahan KTI KEBIDANAN

E. Manfaat Penelitian

Dengan diperolehnya gambaran pelaksanaan imunisasi campak secara umum,

maka penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan :

1. Bagi Dinas Kesehatan Kota Metro, sebagai masukan dalam rangka

meningkatkan pelayanan pelaksanaan imunisasi campak

2. Bagi Puskesmas Iringmulyo, sebagai masukan dalam rangka pelaksanaan

imunisasi campak yang akan datang sesuai dengan pedoman .

3. Bagi Penulis, bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan pengalaman

dalam melakukan penelitian tentang imunisasi campak.

5