ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI...

96
ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI CAMPAK DI RB MARGA WALUYA SURAKARTA TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh: DIYAH ASTARI NIM. B 10.072 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013

Transcript of ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI...

Page 1: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN

IMUNISASI CAMPAK DI RB MARGA WALUYA

SURAKARTA TAHUN 2013

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh:

DIYAH ASTARI

NIM. B 10.072

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

Page 2: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

ii �

Page 3: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

iii �

Page 4: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

iv �

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan pada Balita An. Q dengan

Imunisasi Campak di RB Marga Waluya Surakarta Tahun 2013”.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas

akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,

Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi DIII Kebidanan Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Hutari Puji Astuti, S.SiT., M.Kes., selaku Pembimbing yang telah

memberikan pengarahan, masukan dan motivasi kepada penulis.

4. Ibu Nurul Indira Cahyani, A.Md., Keb., selaku Pimpinan RB Marga Waluya

Surakarta, yang telah memberi ijin kepada penulis untuk mengambil data awal

dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Seluruh Dosen dan Staff Akademi Kebidanan Kusuma Husada Surakarta

terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan.

Page 5: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

v �

6. Bagian Perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh

referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak

kekurangannya, karena keterbatasan kemampuan penulis. Maka penulis

mengharapkan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun demi

penyempurnaan pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

Surakarta, Mei 2013

Penulis

Page 6: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

vi �

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

� Doa memberikan kekuatan pada orang yang lemah, membuat orang tidak

percaya menjadi percaya dan memberikan keberanian pada orang yang

ketakutan.

� Kehidupan adalah sumber inspirasi luar biasa, setiap kelokan kehidupan

adalah guru yang sangat berharga.

� Ketakutan melakukan sesuatu berarti kalah sebelum bertanding.

PERSEMBAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan

kepada:

1. Allah SWT, yang selalu melimpahkan rahmat

dan hidayah-Nya, sehingga Karya Tulis Ilmiah

ini dapat terselesaikan.

2. Bapak dan Ibuku tercinta yang paling aku

sayangi menjadi tumpuan hidup yang selalu

memberikan semangat dan dukungan, sungguh

tiada kata yang lebih mudah dan lebih pantas

terucap untuk membalas semua kasih sayang,

tetesan air mata, cucuran keringat serta doa yang

selalu mengalir kepada penulis.

3. Sahabat-sahabatku seperjuangan di Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada

Surakarta.

4. Untuk seseorang yang aku sayangi, terima kasih

atas dukungan dan doanya.

5. Almamater tercinta.

Page 7: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

vii �

Page 8: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

viii �

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta

Program Studi DIII Kebidanan

Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013

DIYAH ASTARI

NIM. B 10.072

ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN

IMUNISASI CAMPAK DI RB MARGA WALUYA

SURAKARTA TAHUN 2013

(xi halaman + 63 halaman + 9 lampiran)

INTISARI

Latar Belakang: Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi

dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat

anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. Dari data terakhir WHO, terdapat

kematian balita sebesar 1,4 juta jiwa per tahun akibat penyakit yang dapat dicegah

dengan imunisasi. Salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi

adalah penyakit campak.

Tujuan: Melaksanakan asuhan kebidanan pada balita dengan imunisasi campak

yang menggunakan proses manajemen 7 langkah Varney. Penulis mampu

menganalisa kesenjangan antara teori dan kasus nyata di lapangan. Penulis

mampu memberikan alternatif pemecahan permasalahan.

Metodologi: Jenis laporan studi kasus dengan metode deskriptif, lokasi di RB

Marga Waluya Surakarta. Subyek studi kasus An. Q dengan imunisasi campak,

waktu studi kasus pada tanggal 30 – 31 Maret 2013. Teknik pengambilan data

antara lain data primer, meliputi pemeriksaan fisik, wawancara serta observasi dan

data sekunder, meliputi studi dokumentasi dan studi kepustakaan.

Hasil: An. Q pasca imunisasi campak. Terapi pemberian obat Parasetamol syrup

120 ml 2 x 1 sendok teh. Keadaan umum anak baik, kesadaran composmentis dan

tidak ada tanda-tanda infeksi.

Kesimpulan: Pada kasus An. Q pasca imunisasi campak tidak terdapat

kesenjangan antara teori dengan praktik, hal ini dikarenakan adanya penanganan

yang baik dan tepat.

Kata kunci : Asuhan Kebidanan Balita, Imunisasi, Campak

Kepustakaan : 21 literatur (2003 – 2010)

Page 9: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

ix �

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii

KATA PENGANTAR .............................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................... vi

CURRICULUM VITAE .......................................................................... vii

INTISARI ................................................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................. 1

B. Perumusan Masalah ..................................................... 3

C. Tujuan Studi Kasus ...................................................... 4

D. Manfaat Studi Kasus .................................................... 5

E. Keaslian Studi Kasus ................................................... 6

F. Sistematika Penulisan .................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori .............................................................. 9

1. Balita ...................................................................... 9

2. Imunisasi ................................................................ 13

Page 10: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

x �

3. Imunisasi Campak .................................................. 15

B. Teori Manajemen Kebidanan ....................................... 21

C. Data Perkembangan ..................................................... 36

D. Landasan Hukum ......................................................... 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Studi .................................................................... 38

B. Lokasi Studi Kasus ....................................................... 38

C. Subyek Studi Kasus ..................................................... 38

D. Waktu Studi Kasus ....................................................... 39

E. Instrumen Studi Kasus ................................................. 39

F. Teknik Pengumpulan Data ........................................... 39

G. Alat-alat yang Dibutuhkan ........................................... 42

BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Kasus ............................................................. 44

B. Pembahasan .................................................................. 55

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................. 60

B. Saran ............................................................................. 62

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

xi �

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Studi Kasus

Lampiran 2. Informed Consent

Lampiran 3. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan Penelitian

Lampiran 4. Surat Balasan dari Lahan

Lampiran 5. SAP Imunisasi Campak

Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

Lampiran 7. SAP Gizi Balita

Lampiran 8. Leaflet Gizi Balita

Lampiran 9. Lembar Konsultasi

Page 12: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

1 �

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak

dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti

untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. Program imunisasi ini bertujuan

untuk menurunkan angka kematian bayi akibat Penyakit yang Dapat Dicegah

Dengan Imunisasi (PD3I), diantaranya tuberculosis, difteri, pertusis, tetanus,

poliomyelitis, campak, dan hepatitis B (Hidayat, 2008).

Dari data terakhir WHO, terdapat kematian balita sebesar 1,4 juta jiwa

per tahun akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, misalnya:

batuk rejan 294.000 (20%); tetanus 198.000 (14%), campak 540.000 (38%).

Indonesia sendiri, UNICEF mencatat sekitar 30.000-40.000 anak di Indonesia

setiap tahun meninggal karena serangan campak. Jumlah kasus campak di

Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2009 terdapat sebanyak 3.614 kasus. Ini

berarti setiap dua puluh menit seorang anak Indonesia meninggal karena

campak (IDAI, 2010).

Departemen Kesehatan RI telah mencanangkan Pengembangan

Program Imunisasi (PPI) secara resmi pada tahun 1997, yang menganjurkan

agar semua anak diimunisasi enam macam penyakit yaitu difteri, pertusis,

tetanus, tuberkulosis, polio, campak. Tahun 1991/1992, Departemen

Kesehatan RI telah mulai mengembangkan program imunisasi hepatitis B

1

Page 13: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

2 �

dengan mengintegrasikannya ke dalam program imunisasi rutin yang telah ada

di empat propinsi yaitu Nusa Tenggara Barat, Bali, Daerah Istimewa

Yogyakarta, Jawa Timur, yang terus dikembangkan ke propinsi lainnya dan

akhirnya pada tahun 1997/1998 imunisasi hepatitis B sudah dapat menjangkau

seluruh bayi di Indonesia (Depkes RI, 2008).

Vaksin adalah suatu bahan yang berasal dari kuman atau virus yang

menjadi penyebab penyakit yang bersangkutan, yang telah dilemahkan atau

dimatikan atau diambil sebagian atau tiruan dari kuman penyebab penyakit,

yang sengaja dimasukkan ke dalam tubuh seseorang atau kelompok orang

yang bertujuan untuk merangsang timbulnya zat anti penyakit tertentu pada

orang-orang tersebut. Melalui studi yang mendalam vaksin dianggap menjadi

alat yang paling efektif (Hidayat, 2008). Jenis atau macam imunisasi vaksin

yang wajib pada anak antara lain BCG, DPT/ DT, polio, campak/ measles,

hepatitis A dan B, typhoid dan paratyphoid dan varisella atau cacar air

(CPDDI, 2008).

Penyakit campak secara klinik dikenal dengan memiliki 3 stadium yaitu

stadium kataral, stadium erupsi (keluar bercak-bercak) dan stadium

konvalesensi. Penyebab penyakit campak adalah virus yang masuk ke dalam

genus Morbillivirus dan keluarga Paramyxoviridae. Penyakit ini merupakan

penyakit yang bersifat akut dan menular lewat udara melalui system

pernafasan, terutama percikan ludah (cairan yang keluar ketika seseorang

berson batuk atau berbicara) seorang penderita (Hidayat, 2008).

Page 14: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

3 �

Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan di RB Marga

Waluya Surakarta jumlah balita yang diimunisasi pada bulan Oktober 2012

bahwa keseluruhan jumlah balita yang akan diimunisasi campak berjumlah 15

anak, sedangkan yang sudah diimunisasi baru 6 anak, maka dari jumlah yang

diimunisasi masih tergolong tinggi dikarenakan ibu belum mengetahui

pentingnya imunisasi dan efek samping imunisasi campak.

Berdasarkan masalah tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk

mengambil dan menyusun Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan

Kebidanan pada Balita An. Q dengan Imunisasi Campak di RB Marga Waluya

Surakarta Tahun 2013”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat

ditarik perumusan masalah dalam studi kasus ini adalah “Bagaimana

Penatalaksanaan Asuhan Kebidanan pada Balita An. Q dengan Imunisasi

Campak di RB Marga Waluya Surakarta Tahun 2013 dengan menggunakan

manajemen 7 langkah Varney?”.

Page 15: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

4 �

C. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan Umum

Melaksanakan asuhan kebidanan pada balita dengan imunisasi

campak sesuai manajemen kebidanan yang diaplikasikan dalam asuhan

kebidanan menurut Varney.

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu:

1) Melakukan pengkajian pada balita An. Q dengan imunisasi

campak.

2) Menginterpretasikan data yang meliputi diagnosa kebidanan,

masalah dan kebutuhan pada balita An. Q dengan imunisasi

campak.

3) Menentukan diagnosa potensial pada balita An. Q dengan

imunisasi campak.

4) Mengantisipasi penanganan atas tindakan pada balita An. Q dengan

imunisasi campak.

5) Menyusun rencana asuhan kebidanan pada balita An. Q dengan

imunisasi campak.

6) Melaksanakan rencana tindakan yang telah disusun pada balita

An. Q dengan imunisasi campak.

7) Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan yang diberikan pada balita

An. Q dengan imunisasi campak.

Page 16: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

5 �

b. Penulis mampu menganalisa kesenjangan antara teori dan kasus nyata

di lapangan pada balita An. Q dengan imunisasi campak.

c. Penulis mampu memberikan alternatif pemecahannya pada balita

An. Q dengan imunisasi campak.

D. Manfaat Studi Kasus

1. Bagi Diri Sendiri

Dapat menerapkan teori yang didapat di bangku kuliah dalam

praktek di lahan, serta memperoleh pengalaman secara langsung dalam

masalah memberikan asuhan kebidanan pada anak dengan imunisasi

campak.

2. Bagi Bidan

Diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi profesi bidan dalam

upaya meningkatan mutu dalam memberikan asuhan kebidanan pada anak

dengan imunisasi campak.

3. Bagi Institusi

a. RB Marga Waluya Surakarta

Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk membuat

kebijakan dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan

khususnya pada anak dengan imunisasi campak.

b. Pendidikan

Digunakan sebagai tambahan wacana atau referensi sehingga

dapat menambah pengetahuan tentang asuhan kebidanan pada anak

dengan imunisasi campak.

Page 17: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

6 �

E. Keaslian Studi Kasus

Karya Tulis Ilmiah dengan dengan judul asuhan kebidanan anak dengan

imunisasi campak pernah dilakukan oleh: Setia M. (2012), dengan judul

“Asuhan Kebidanan pada Balita An. S dengan Imunisasi Campak di

Puskesmas Gemolong, Sragen”. Asuhan yang diberikan yaitu melakukan

penyuntikkan vaksin campak pada lengan atas kiri anak secara SC,

memberikan informasi tentang diare, memberikan informasi tentang

pentingnya imunisasi campak, anjurkan ibu untuk mengontrolkan anaknya

apabila ada keluhan, tanggal imunisasi sudah dicatat dalam buku KIA dan

anak sudah diberikan terapi.

Perbedaan studi kasus di atas dengan studi kasus yang dibuat oleh

penulis terletak pada tempat, subyek, waktu dan hasil studi kasus, sedangkan

persamaan dengan studi kasus ini terletak pada judul yaitu pada balita dengan

imunisasi campak.

F. Sistematika Penulisan

Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 bab, yaitu antara lain sebagai

berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,

tujuan studi kasus, manfaat studi kasus, keaslian studi kasus dan

sistematika penulisan.

Page 18: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

7 �

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang tinjauan pustaka yang berisi tentang tinjauan

teori medis yang terdiri dari pengertian anak/ balita, tahapan

perkembangan balita, pertumbuhan fisik, pengertian campak,

klasifikasi campak, patofisiologi campak, gejala-gejala campak,

penyebab campak, dan penatalaksanaan campak, teori asuhan

kebidanan yang meliputi manajemen kebidananan 7 langkah

menurut Varney, data perkembangan menggunakan model

subyektif, obyektif, assessment dan planning (SOAP) serta

landasan hukum.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis studi kasus, lokasi studi kasus, subjek

studi kasus, waktu studi kasus, instrumen studi kasus, teknik

pengumpulan data, alat-alat yang digunakan penulis untuk

pelaksanaan studi kasus.

BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang laporan kasus dengan menggunakan

manajemen kebidanan menurut Varney yang terdiri dari 7 langkah

yaitu: mulai dari pengkajian data, interpretasi data, diagnosa

potensial, antisipasi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan SOAP.

Pembahasan berisi tentang kesenjangan antara teori dan praktek

yang penulis temukan sewaktu pengambilan kasus dengan

pendekatan asuhan kebidanan menurut Varney.

Page 19: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

8 �

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan

dirumuskan untuk menjawab tujuan penulis dan merupakan inti

dari pembahasan penanganan balita dengan imunisasi campak.

Saran merupakan alternatif pemecahan masalah dan anggapan

kesimpulan yang berupa kesenjangan, pemecahan masalah

hendaknya bersifat realistis, operasional yang artinya saran itu

dapat dilaksanakan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 20: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

9 �

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Balita

a. Pengertian Balita

Balita adalah anak usia 12 sampai 59 bulan. Masa balita adalah

periode penting dalam tumbuh kembang anak (Depkes RI, 2005).

Balita adalah semua anak termasuk bayi yang baru lahir yang

berusia 0 sampai menjelang 5 tahun (Ferry, 2007).

b. Tahapan Perkembangan Balita Menurut Depkes RI (2005), meliputi:

1) Umur 12 – 18 bulan

a) Berdiri sendiri tanpa berpegangan

b) Membungkuk memungut mainan kemudian berdiri kembali

c) Berjalan mundur 5 langkah

d) Memanggil ibu dengan kata mama, memanggil ayah dengan

kata papa

e) Menumpuk 2 kubus

f) Menunjukkan apa yang diinginkan tanpa menangis atau

merengek, anak bisa mengeluarkan suara yang menyenangkan/

menarik tangan ibu

g) Memperlihatkan rasa cemburu atau bersaing.

9

Page 21: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

10 �

2) Umur 18 – 24 bulan

a) Berdiri sendiri tanpa berpegangan 30 detik

b) Berjalan tanpa terhuyung-huyung

c) Bertepuk tangan dan melambai-lambai

d) Menumpuk 4 buah kubus

e) Memungut benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk

f) Menggelindingkan bola ke arah sasaran

g) Menyebut 3 – 6 kata yang mempunyai arti

h) Membantu atau menirukan pekerjaan rumah tangga

i) Memegang cangkir sendiri, belajar makan dan minum sendiri.

3) Umur 24 – 36 bulan

a) Jalan naik tangga sendiri

b) Dapat bermain menendang bola kecil

c) Mencorat-coret pensil pada kertas

d) Bicara dengan baik menggunakan 2 kata

e) Dapat menunjuk satu atau lebih bagian tubuhnya ketika diminta

f) Melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar nama dua

benda atau lebih

g) Membantu memungut mainannya sendiri atau membantu

mengangkat piring jika diminta

h) Makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah

i) Melepas pakaiannya sendiri.

Page 22: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

11 �

4) Umur 36 – 48 bulan

a) Berdiri 1 kaki selama 2 detik

b) Melompat kedua kaki diangkat

c) Mengayuh sepeda roda tiga

d) Menggambar garis lurus

e) Menumpuk 8 buah kubus

f) Mengenal 2 – 4 warna

g) Menyebut nama, umur, tempat

h) Mengerti arti kata di atas, di bawah, di depan

i) Mendengarkan cerita

j) Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri

k) Bermain bersama teman, mengikuti aturan permainan

l) Mengenakan sepatu sendiri.

5) Umur 48 – 60 bulan

a. Berdiri satu kaki selama 6 detik

b. Melompat-lompat satu kaki

c. Menari

d. Menggambar tanda silang

e. Menggambar lingkaran

f. Menggambar orang dengan 3 bagian tubuh

g. Mengancing baju atau pakaian boneka

h. Menyebut nama tanpa dibantu

i. Senang menyebut kata baru

Page 23: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

12 �

j. Senang bertanya tentang sesuatu

k. Menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang benar

l. Bicaranya mudah dimengerti

m. Bisa membandingkan atau membedakan sesuatu dari ukuran

dan bentuknya

n. Menyebut angka, menghitung jari, nama-nama hari

o. Menggosok gigi tanpa dibantu

p. Bereaksi tentang dan tidak rewel ketika ditinggal pergi ibunya.

c. Pertumbuhan Fisik

1) Lingkar kepala

Ukuran kepala bayi merupakan salah satu ukuran yang penting

diketahui, yaitu untuk mengetahui perubahan dalam pertumbuhan

otak. Lingkar kepala bayi normal adalah 33 – 35 cm, tahun pertama

naik 10 cm, kenaikan semakin lama semakin sedikit, usia 5 tahun

kenaikan hanya 0,5 cm, setiap tahun sampai ukuran dewasa

dicapai. Usia 2 tahun kurang lebih 1/6 panjang badan. Usia satu

tahun adalah 44 – 47 cm (Wahidayat, 2003).

2) Panjang badan

Dalam tahun pertama, panjang badan bayi bertambah 23 cm. Balita

pada umur 1 tahun panjangnya menjadi 71 cm. Kemudian

kecepatan pertumbuhan berkurang, sehingga setelah umur 2 tahun,

kecepatan pertambahan panjang badan kira-kira 5 cm per tahun.

Page 24: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

13 �

Rumusan panjang anak dari usia 3 tahun sampai remaja 80 + 5 cm

(Wahidayat, 2003).

3) Berat badan

Sesudah tahun pertama kenaikan 1,5 – 2 kg atau 2 – 3 kg setiap

tahun. Rumusan berat badan 7 – 2n kg (n = tahun) berat badan

umur 1 tahun adalah 3 kali berat badan lahir, 2,5 tahun adalah 4

kali berat badan lahir, dan 6 tahun adalah 2 kali berat badan umur 1

tahun (Wahidayat, 2003).

2. Imunisasi

a. Pengertian Imunisasi secara Umum

Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi

dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh

membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. Program

imunisasi ini bertujuan untuk menurunkan angka kematian bayi

akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

diantaranya tuberculosis, difteri, pertusis, tetanus, poliomyelitis,

campak, dan hepatitis B (Hidayat, 2008).

b. Pengertian Imunisasi

Imunisasi adalah suatu pemindahan atau transfer antibodi secara

pasif, sedangkan istilah vaksinasi dimaksudkan sebagai pemberian

vaksin (antigen) yang dapat merangsang pembentukan imunitas

(antibodi) dari sistem imun di dalam imunitas. Imunisasi campak

adalah cara untuk meningkatkan kekebalan seorang secara aktif

Page 25: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

14 �

terhadap virus campak sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen

yang sesuai serupa tidak terjadi penyakit (Achmadi, 2006).

c. Macam-macam Imunisasi

Imunisasi/ vaksin merupakan bahan antigenik yang digunakan

untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga

dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme

alami atau "liar". Vaksin dapat berupa galur virus atau bakteri yang

telah dilemahkan sehingga tidak menimbulkan penyakit. Dengan

kemajuan teknologi pembuatan vaksin, maka kita juga telah mengenal

banyak jenis vaksin yang tersedia untuk berbagai macam penyakit

infeksi yang bisa dicegah dengan vaksin, saat ini telah tersedia sekitar

23 jenis vaksin, dan masih banyak vaksin baru lain yang sedang dalam

proses penelitian dan pengembangan, berikut ini macam-macam

imunisasi menurut (Achmadi 2006):

1) BCG

Perlindungan penyakit TBC (Tuberkolosis), penyebab bakteri

Bacillus Calmette Guerrin, kandungannya adalah Bacillus

Calmette-Guerrin yang telah dilemahkan.

2) DPT/ DT

Perlindungan penyakit difteri (infeksi tenggorokan), pertusis (batuk

rejan) dan tetanus (kaku rahang), penyebab bakteri difteri, pertusis

dan tetanus.

Page 26: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

15 �

3) Polio

Perlindungan penyakit poliomielitis/ polio (lumpuh layu) yang

menyebabkan nyeri otot, lumpuh dan kematian.

4) Campak/ Measles

Perlindungan penyakit campak/ tampek, efek samping yang

mungkin terjadi adalah demam, ruam kulit dan diare.

5) Hepatitis

Perlindungan penyakit infeksi hati atau kanker hati yang

mematikan.

6) MMR

Perlindungan penyakit campak, gondongan dan campak Jerman.

7) Typhoid & Parathypoid

Perlindungan penyakit typhoid/ tifus, penyebab penyakit adalah

bakteri Salmonella thypi.

8) Varisella (Cacar Air)

Perlindungan penyakit cacar air, penyebab penyakit adalah virus

Varicella zoster.

3. Imunisasi Campak

a. Pengertian Imunisasi Campak

Imunisasi campak adalah cara untuk meningkatkan kekebalan

seorang secara aktif terhadap virus campak sehingga bila kelak ia

terpajan pada antigen yang sesuai serupa tidak terjadi penyakit

(Hidayat, 2008).

Page 27: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

16 �

b. Macam-macam Imunisasi Campak

Menurut WHO (2005), ada 2 macam imunisasi atau vaksin

campak, yaitu antara lain:

1) Vaksin yang berasal dari virus campak yang hidup dan

dilemahkan, vaksin ini tidak boleh terkena sinar matahari.

2) Vaksin yang berasal dari virus campak yang dimatikan (virus

campak yang berada dalam larutan formalin yang dicampur dengan

garam yodium).

c. Cara Pemberian dan Dosis

Cara pemberian dan dosis imunisasi campak yang tepat

menurut Depkes RI (2005), yaitu sebagai berikut:

1) Vaksin Campak dilarutkan dulu sebelum saat proses imunisasi

dilakukan.

2) Tusukkan jarum tersebut ke vial vaksin. Pastikan ujung jarum

selalu berada di dalam cairan vaksin, jauh di bawah permukaan

cairan vaksin, sehingga tidak ada udara yang masuk ke dalam

spuit.

3) Tarik torak perlahan-lahan agar cairan vaksin masuk ke dalam

spuit, sampai torak terkunci secara otomatis, torak tidak dapat

ditarik lagi.

Page 28: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

17 �

4) Cabut jarum dari vial, keluarkan udara yang tersisa dengan cara

mengetuk alat suntik dan mendorong torak sampai pada skala

0,5 cc.

5) Bersihkan kulit dengan air hangat, kemudian suntikan vaksin

secara intramuskular (lakukan aspirasi sebelumnya untuk

memastikan apakah jarum tidak menembus pembuluh darah). Alat

suntik yang telah dipakai langsung dibuang kedalam insinerator

tanpa penutup jarum dan penutup torak. Untuk menghindari

tertusuk jarum, petugas kesehatan tidak boleh memasang kembali

penutup jarum.

6) Vaksin campak yang telah dilarutkan hanya bertahan 3 jam, setelah

lewat waktu tersebut tidak boleh dipakai lagi.

7) Lokasi penyuntikan sebaiknya paha anak, teknis penyuntikan

sesuai juknis imunisasi.

d. Pencegahan

Menurut Behkman (2009), pencegahan penyakit campak dapat

dilakukan melalui:

1) Imunisasi aktif (virus hidup yang dilemahkan)

Imunisasi campak awal dapat diberikan pada usia 12 – 15

bulan tetapi mungkin diberikan lebih awal pada daerah dimana

penyakit terjadi. Karena angka serokonversi pasta imunisasi tidak

100 % dan mungkin ada beberapa yang imunisasinya berkurang,

imunisasi kedua campak biasanya diberikan sebagai campak

Page 29: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

18 �

parolitis-rubella. Dosis ini dapat diberikan ketika anak masuk

sekolah menengah. Remaja yang memasuki perguruan tinggi

harus mendapat imunisasi campak yang kedua.

2) Imunisasi pasif

Imunisasi pasif dengan kumpulan serum orang dewasa.

Kumpulan serum konvalesen. Globulin plasenta atau gamma

globulin kumpulan plasma adalah efektif untuk pencegah dan

pelemahan campak. Campak dapat dicegah dengan menggunakan

imuno globulin serum (gamma globulin) dengan dosis 0,25 ml/ kg

diberikan secara IM dalam 5 hari pemajanan tetapi lebih baik

sesegera mungkin.

e. Efek Samping

Indikasi efek samping imunisasi campak berlaku bagi mereka

yang sedang menderita demam tinggi, sedang memperoleh pengobatan

imunosuprosif, memiliki riwayat alergi, sedang memperoleh

pengobatan imunoglolin atau bahan-bahan berasal dari darah,

leukimia, penyakit Hodgkin, defisiensi imunologik, alergi protein

telur, hipersensitifitas dengan kanamisin dan eritrimisin, tuberkulin tes

ditangguhkan minimal 2 bulan setelah imunisasi campak, demam

ringan, infeksi ringan pada saluran nafas, dan diare. Seperti pada jenis

imunisasi bayi lainnya, terkadang setelah diimunisasi campak dapat

menimbulkan efek samping bagi bayi. Pada 5-15% bayi akan

Page 30: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

19 �

mengalami demam dan ruam merah setelah mendapatkan imunisasi,

tapi akan segera pulih dengan sendirinya (Hidayat, 2008).

f. Penanganan Efek Samping Campak

Menurut Nakita (2011), penanganan efek samping dari campak

yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Jagalah keseimbangan gizi anak dengan baik agar daya tahan

tubuhnya tetap terjaga.

2) Segeralah memeriksakan anak ke dokter ketika flu, batuk, pilek

dan demam mulai muncul.

3) Tetaplah mengonsultasikan segala sesuatunya pada dokter.

4) Tetap berikan obat yang sudah diberikan oleh dokter sambil

menjaga asupan makanan bergizi seimbang dan istirahat yang

teratur.

5) Jangan melakukan pengobatan menurut aturan sendiri, tetapi harus

berdasarkan petunjuk dokter.

6) Jagalah tubuh anak agar tetap bersih, sehingga dia tetap merasa

nyaman.

7) Selama anak sakit dan dalam proses pemulihan, sebaiknya kita

memisahkan peralatan makan dan mandinya, seperti piring, gelas,

sendok, handuk, sprei dan pakaiannya.

g. Diagnosa Campak

Diagnosa kasus campak dibuat atas dasar kelompok gejala klinik

yang sering berkaitan, diagnosa potensial pada balita dengan imunisasi

Page 31: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

20 �

campak adalah demam ringan, infeksi ringan pada saluran nafas dan

diare (Hidayat, 2008).

h. Antisipasi

Antisipasi perlu dilakukan supaya penyakit campak tidak

memperparah keadaan, diantaranya bila terjadi demam, maka

antisipasi dan tindakan segera pada balita dengan imunisasi campak

yang perlu disiapkan adalah pemberian Parasetamol syrup 120 ml

untuk mengantisipasi demam (Achmadi, 2006).

i. Perencanaan

Menurut Depkes (2005), perencanaan asuhan pada balita dengan

imunisasi campak adalah menyiapkan alat vaksin campak, berita tahu

ibu tentang keadaan anaknya, jelaskan pada ibu pentingnya imunisasi

campak, siapkan alat vaksin campak, suntikkan vaksin campak pada

balita secara SC pada lengan kiri atas, berikan vaksin campak dengan

dosis 0,5 ml, Parasetamol syrup 120 ml untuk mengatasi demam pada

anak, anjurkan ibu untuk tetap memberikan makanan yang bergizi,

anjurkan ibu untuk tetap menjaga kesehatan dan gizi anak serta

anjurkan ibu untuk datang ke tenaga kesehatan apabila ada keluhan

(Depkes, 2005).

Page 32: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

21 �

B. Teori Manajemen Kebidanan

1. Pengertian

Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang

digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan

berdasarkan teori ilmiah. Penemuan-penemuan, keterampilan dalam

rangkaian atau tahapan yang logis untuk mengambil suatu keputusan yang

berfokus pada klien (Varney, 2004).

2. Tujuh Langkah Manajemen Kebidanan menurut Varney (2004)

Langkah I: Pengkajian

Pengkajian adalah pengumpulan data dasar untuk mengevaluasi

keadaan pasien. Data dasar ini termasuk riwayat kesehatan dan

pemeriksaan fisik. Data yang dikumpulkan meliputi data subyektif dan

data obyektif serta data penunjang (Varney, 2004).

a. Identitas

Adalah data yang didapat dari pasien sebagai suatu pendapat

terhadap suatu situasi dan kejadian (Nursalam, 2003). Identitas

tersebut meliputi:

1) Nama balita : Diperlukan untuk memastikan bahwa yang

diperiksa benar-benar anak yang dimaksud.

Nama harus jelas dan lengkap serta ditulis juga

nama panggilan akrabnya (Matondang, 2003).

Page 33: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

22 �

2) Umur : Perlu diketahui mengingat periode anak

mempunyai kekhasannya sendiri dalam

morbiditas dan mortalitas. Usia anak juga

diperlukan untuk menginterpretasikan apakah

data pemeriksaan klinis anak tersebut normal

sesuai umurnya (Matondang, 2003).

3) Jenis kelamin : Jenis kelamin sangat diperlukan selain untuk

identitas juga untuk penilaian data

pemeriksaan klinis (Matondang, 2003).

4) Nama orang tua : Agar dituliskan dengan jelas agar tidak keliru

dengan orang lain mengingat banyak nama

yang sama (Matondang, 2003).

5) Umur orang tua : Untuk mengetahui faktor-faktor resiko dan

tingkat kesuburan (Priharjo, 2007).

6) Agama : Berguna untuk memberikan motivasi pasien

sesuai dengan agama yang dianutnya

(Varney, 2004).

7) Pendidikan : Selain sebagai tambahan identitas informasi

tentang pendidikan orang tua baik ayah

maupun ibu, dapat menggambarkan

keakuratan data yang diperoleh serta dapat

ditentukan pola pendekatan dalam anamnesis

(Matondang, 2003).

Page 34: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

23 �

8) Pekerjaan : Dikaji untuk mengetahui kemampuan orang

tua untuk membiayai perawatan balita

(Matondang, 2003).

9) Alamat : Untuk mengetahui dimana lingkungan tempat

tinggalnya (Varney, 2004).

b. Anamnesa (Data Subyektif)

Adalah data yang didapatkan dari pasien sebagai suatu pendapat

terhadap situasi dan kejadian (Nursalam, 2003).

1) Alasan datang atau keluhan utama

Keluhan utama adalah keluhan atau gejala yang menyebabkan

klien dibawa untuk berobat (Matondang, 2003). Dalam kasus ini

alasan datang karena ibu ingin mengimunisasikan bayinya.

2) Riwayat kesehatan

a) Imunisasi

Status imunisasi klien dinyatakan, khususnya imunisasi BCG,

DPT, Polio serta Hepatitis A dan B. Hal tersebut selain

diperlukan untuk mengetahui status perlindungan pediatrik

yang diperoleh juga membantu diagnosis pada beberapa

keadaan tertentu (Matondang, 2003).

b) Riwayat penyakit lalu

Dikaji untuk mengetahui riwayat penyakit yang pernah

diderita, apabila balita menderita suatu penyakit

(Varney, 2004).

Page 35: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

24 �

c) Riwayat penyakit sekarang

Dikaji untuk mengetahui keadaan pasien saat ini

(Varney, 2004).

d) Riwayat penyakit keluarga

Dikaji untuk mengetahui status pertumbuhan balita, terutama

pada usia balita dapat ditelaah dari kurva badan terhadap umur

dan panjang badan terhadap umur (Matondang, 2003).

3) Riwayat sosial

a) Yang mengasuh

Balita diasuh oleh kedua orang tuanya.

b) Hubungan pasien dengan anggota keluarga

Dikaji untuk mengetahui hubungan balita dengan anggota

keluarga.

c) Hubungan dengan teman sebaya

Dikaji untuk mengetahui keharmonisan balita dengan teman

sebayanya.

d) Lingkungan rumah

Dikaji untuk mengetahui hubungan balita dengan lingkungan

sekitar rumah.

Perlu diupayakan untuk mengetahui terdapatnya masalah

dalam keluarga, tetapi harus diingat bahwa masalah ini sering

menyangkut hal-hal sensitif, hingga diperlukan kebijakan dan

kearifan tersendiri dalam pendekatannya (Matondang, 2003).

Page 36: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

25 �

4) Riwayat kebiasaan sehari-hari

a) Pola nutrisi

Pola nutrisi yang diberikan mengkaji pada makan balita yang

meliputi frekuensi komposisi, kwantitas, serta jenis dan jumlah

minuman. Hal ini untuk mengetahui apakah gizi balita baik

atau buruk, pola makan balita teratur atau tidak (Morton, 2004).

Balita harus mendapat nutrisi yang cukup, baik secara oral

maupun parenteral. Nutrisi yang diberikan harus mengandung

elektrolit dan kalori yang optimal. Diet pada penderita juga

harus diberikan, diet harus mengandung kalori dan protein

yang cukup. Sebaiknya rendah selulosa (rendah serat) untuk

mencegah perdarahan dan perforasi (Hadinegoro, 2008).

b) Pola istirahat/ tidur

Yang perlu dikaji untuk mengetahui pola istirahat dan pola

tidur adalah berupa jam klien tidur dalam sehari apakah ada

gangguan (Saifuddin, 2006).

c) Personal hygiene

Mengkaji frekuensi mandi, gosok gigi, keramas, serta ganti

baju dan celana setidaknya 2x sehari (Wiknjosastro, 2005).

d) Aktivitas

Pola aktivitas yang perlu dikaji adalah beberapa jam lamanya

istirahat atau tidur dan kegiatan sehari-hari (Saifuddin, 2006).

Page 37: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

26 �

e) Pola eliminasi

Dikaji untuk mengetahui beberapa kali BAB dan BAK, adakah

kaitannya dengan obstipasi atau tidak (Hellen, 2007).

c. Pemeriksaan Fisik (Data Obyektif)

Data obyektif adalah data yang dapat diobservasi dan dilihat

oleh tenaga kesehatan (Nursalam, 2003). Data obyektif tersebut adalah

status generalis, yang meliputi:

1) Status generalis

(a) Keadaan umum balita

Dikaji untuk mengetahui keadaan umum mencakup keadaan

umum baik, sedang, lemah (Matondang, 2003).

(b) Kesadaran

Penilaian kesadaran dinyatakan sebagai composmentis, apatis,

somnolen, spoor, delirium (Matondang, 2003).

(c) Tanda-tanda vital, meliputi:

(1) Nadi

Untuk menilai kecepatan irama, suara nadi jelas dan teratur.

Nadi normal balita 80 – 120 x per menit (Nursalam, 2005).

(2) Pernafasan

Menilai sifat pernafasan dan bunyi nafas dalam 1 menit.

Respirasi normal 30 – 40 kali per menit (Hellen, 2007).

Page 38: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

27 �

(3) Suhu

Untuk mengetahui temperatur kulit, temperatur kulit

normal adalah sekitar 36,5 – 37,50 C.

d. Pemeriksaan Sistematis

Pemeriksaan sistematis meliputi antara lain:

1) Kepala : Ubun-ubunnya cekung (Saifuddin, 2006).

a) Rambut : Bagaimana warnanya (Matondang, 2003).

b) Muka : Untuk menilai kesimetrisan wajah dan untuk

menilai adanya pembengkakan pada wajah

(Hidayat, 2009).

c) Mata : Conjungtiva dari merah, merah muda sampai

pucat, sklera putih, kelopak mata cekung

(Matondang, 2003).

d) Telinga : Serumen banyak sampai bersih, warna

kemerahan sampai tak tampak kemerahan

(Matondang, 2003).

e) Hidung : Adakah nafas, cuping hidung, kotoran yang

menyumbat jalan nafas (Matondang, 2003).

f) Mulut : Bibir warna pucat, kebiruan, kemerahan,

kering pecah-pecah, lidah kemerahan

(Matondang, 2003).

2) Leher : Adakah pembesaran kelenjar tiroid

(Matondang, 2003).

Page 39: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

28 �

3) Dada : Adakah retraksi, simetris atau tidak

(Matondang, 2003).

4) Perut : Cenderung kembung, turgor baik sampai

dengan buruk, cubitan kulit kembali lambat

(Matondang, 2003).

5) Kulit : Untuk mengetahui temperatur dan kelembaban

kulit (Nursalam, 2003).

6) Anogenital : Adakah varices pada alat genetal, apakah anus

ada haemoroid (Saifuddin, 2006).

7) Ekstremitas : Adakah oedem tanda sianosis, akral dingin,

apakah kuku sudah melebihi jari-hari

(Hellen, 2007).

e. Pemeriksaan Antropometri

Menurut Hellen (2007), pemeriksaan antropometri meliputi:

1) Lingkar kepala : Usia 2 tahun kurang lebih 1/6 panjang badan.

Usia satu tahun adalah 44 – 47 cm.

2) Lingkar dada : Pada balita lingkar dada normal antara 50 cm

sampai 65 cm.

3) Panjang badan : Dalam tahun pertama, panjang badan bayi

bertambah 23 cm. Balita pada umur 1 tahun

panjangnya menjadi 71 cm. Rumusan panjang

anak dari usia 3 tahun sampai remaja 80 + 5 cm.

Page 40: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

29 �

f. Tingkat Perkembangan

Tingkat Perkembangan menurut Ariyanti (2007):

1) Aspek motorik kasar

Aspek motorik kasar adalah kemampuan anak untuk mengontrol

gerakan tubuh yang mencakup gerakan-gerakan otot besar.

Perkembangan motorik kasar dapat dilihat dari kemampuan anak

untuk merangkak, berjalan, berlari, melompat, memanjat,

berguling, berenang.

2) Aspek motorik halus

Aspek motorik halus adalah kemampuan anak untuk mengontrol

keluwesan jemari tangan yang dapat dilihat dari kemampuan untuk

menyentuh, menjumput, meraih, mencoret, melipat, memasukkan

benda atau makanan ke dalam mulut.

3) Aspek kognitif

Aspek kognitif adalah kemampuan anak untuk memproses,

menginterpretasikan dan mengkatagorikan informasi-informasi

yang diperolehnya melalui panca indra. Kemampuan ini

selanjutnya berkembang menjadi kemampuan berfikir logis yang

selanjutnya menentukan apakah anak mampu memahami

lingkungannya.

4) Kemampuan bahasa

Kemampuan bahasa adalah komunikasi untuk menyatakan

perasaan dan keinginannya yaitu dengan tangisan, tertawa dan

Page 41: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

30 �

mengoceh. Kemampuan bahasa selain membantu anak untuk

memahami apa yang dikatakan orang-orang disekitarnya, juga

untuk dapat dipahami oleh orang lain.

5) Aspek emosi

Aspek emosi adalah kemampuan anak untuk mengenali berbagai

hal yang dirasakannya, mengekspresikan perasaan, serta

kemampuan untuk mengendalikan dan mengatasi perasaannya.

6) Aspek sosial

Aspek sosial adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya, memberi respon pada orang lain dan berbagi.

g. Data Penunjang

Adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendukung

pemeriksaan yang tidak dapat diketahui dengan pemeriksaan fisik yang

meliputi pemeriksaan laboratorium serta terapi (Nursalam, 2003). Pada

kasus ini tidak dilakukan pemeriksaan penunjang.

Langkah II: Interpretasi Data

Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan, sehingga

dapat merumuskan diagnosa kebidanan, masalah dan kebutuhan yang

spesifik. Rumus dan diagnosa tujuannya digunakan karena masalah tidak

dapat didefinisikan seperti diagnosa, tetapi membutuhkan penanganan

(Varney, 2004).

Page 42: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

31 �

a. Diagnosa Kebidanan

Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan dalam

lingkup praktek kebidanan (Varney, 2004).

Diagnosa kebidanan pada kasus ini adalah Balita An. X,

umur ....... tahun, dengan imunisasi campak.

Data Dasar:

Data Subyektif: Adalah data didapat dari klien sebagai suatu pendapat

terhadap situasi dan kejadian, informasi tersebut tidak dapat ditentukan

oleh tenaga kesehatan secara independent tetapi melalui suatu sistem

interaksi atau komunikasi (Nursalam, 2003). Ibu mengatakan ingin

mengimunisasikan anaknya dan ibu mengatakan anaknya tidak sedang

sakit.

Data Obyektif: Adalah data yang sesungguhnya dapat diobservasi dan

dilihat oleh tenaga kesehatan (Nursalam, 2003). Balita terlihat sehat

dan gerakannya aktif serta tanda-tanda vital normal.

b. Masalah

Adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien yang

ditemukan dari hasil pengkajian yang menyertai diagnosa

(Varney, 2004). Masalah yang umum muncul pada balita dengan

imunisasi campak adalah timbulnya bekas suntikan.

Page 43: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

32 �

c. Kebutuhan

Adalah hal-hal yang dibutuhkan pasien dan belum teridentifikasi

dalam diagnosa dan masalah yang didapat dengan melakukan analisa

data (Varney, 2004). Kebutuhannya adalah menganjurkan kepada ibu

untuk tidak memegang pada bekas suntikan supaya tidak terjadi infeksi

karena hal tersebut normal.

Langkah III: Diagnosa Potensial

Pada langkah ini mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial

berdasarkan diagnosa masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini

membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan,

sambil mengamati klien. Bidan diharapkan bersiap-siap bila diagnosa atau

masalah potensial ini benar-benar terjadi (Varney, 2004). Diagnosa

potensial pada balita dengan imunisasi campak adalah demam ringan,

infeksi ringan pada saluran nafas, dan diare (Hidayat, 2008).

Langkah IV: Tindakan Segera/ Antisipasi

Dalam melakukan tindakan harus sesuai dengan prioritas masalah

atau kebutuhan yang dihadapi kliennya. Setelah merumuskan tindakan

yang dilakukan untuk mengantisipasi diagnosa potensial pada langkah

sebelumnya harus merumuskan tindakan emergency/ segera. Dalam

rumusan ini termasuk tindakan segera yang mampu dilakukan secara

mandiri, secara kolaborasi atau bersifat rujukan (Varney, 2004). Tindakan

Page 44: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

33 �

segera pada balita dengan imunisasi campak yang perlu disiapkan adalah

pemberian Parasetamol syrup 120 ml untuk mengantisipasi demam

(Achmadi, 2006).

Langkah V: Rencana Tindakan

Rencana tindakan adalah desain spesifik intervensi untuk membantu

klien dalam mencapai kriteria hasil (Nursalam, 2003). Rencana tindakan

yang dapat dilakukan pada asuhan balita dengan imunisasi campak adalah:

1. Beritahu kepada ibu tentang keadan anaknya

2. Jelaskan pada ibu tentang pentingnya imunisasi campak

3. Siapkan alat vaksin campak

4. Suntikkan vaksin campak pada balita secara SC pada lengan kiri atas

5. Berikan vaksin campak dengan dosis 0,5 ml

6. Berikan Parasetamol syrup 120 ml untuk mengatasi demam pada anak

7. Anjurkan ibu untuk tetap memberikan makanan yang bergizi

8. Beritahu ibu bahwa imunisasi wajib anaknya sudah selesai

9. Anjurkan ibu untuk tetap menjaga kesehatan dan gizi anak

10. Anjurkan ibu untuk datang ke tenaga kesehatan apabila ada keluhan.

(Depkes, 2005)

Langkah VI: Pelaksanaan

Pelaksanaan adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai

tujuan yang spesifik (Nursalam, 2003).

Page 45: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

34 �

Pada langkah ini asuhan menyeluruh yang telah diuraikan pada

langkah kelima dilaksanakan secara efisiensi dan aman. Perencanaan ini

dilakukan sepenuhnya oleh bidan dan sebagian oleh pasien atau tim

kesehatan lainnya (Depkes, 2005).

Langkah VII: Evaluasi

Evaluasi merupakan langkah terakhir dalam manajemen kebidanan

untuk kegiatannya dilakukan terus-menerus dengan melibatkan pasien,

bidan, dokter, dan keluarga. Pada langkah ini evaluasi dari asuhan

kebidanan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan

bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan

sebagaimana telah diidentifikasi dalam diagnosa (Varney, 2004).

Evaluasi asuhan kebidanan pada balita dengan imunisasi campak

menurut Depkes (2005) adalah:

1. Keadaan umum anak baik

2. Ibu sudah mengerti tentang pentingnya imunisasi campak

3. Suntikkan vaksin campak sudah diberikan pada pasien

4. Antipiretik sudah diberikan pada ibu untuk mengatasi demam pada

pasien

5. Ibu sudah mengerti bahwa imunisasi wajib anaknya sudah selesai

6. Ibu bersedia untuk tetap menjaga kesehatan dan gizi anak

7. Ibu bersedia untuk datang ke tenaga kesehatan apabila ada keluhan.

Page 46: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

35 �

C. Data Perkembangan

Data perkembangan menggunakan pedoman SOAP (Varney, 2004).

S : Subyektif

Menggambarkan hasil pendokumentasian hasil pengumpulan data melalui

anamnesa.

O : Obyektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien, hasil

Hb dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung asuhan.

A : Assement

Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi data

subyektif dan obyektif dalam suatu lingkungan indentifikasi:

1. Diagnosa atau masalah

2. Antisipasi diagnosa atau masalah potensial

3. Perlunya tindakan segera setelah bidan atau dokter, konsultasi atau

kolaborasi dan atau rujukan sebagai langkah interpretasi data, diagnosa

potensial dan intervensi.

P: Planning

Menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan dan evaluasi

berdasarkan assessment sebagai langkah rencana tindakan, implementasi

dan evaluasi.

Page 47: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

36 �

D. Landasan Hukum

Sebagai seorang bidan dalam memberikan asuhan harus berdasarkan

aturan atau hukum yang berlaku, sehingga tidak menyimpang terhadap hukum

(mal praktek), dapat dihindarkan dalam memberikan asuhan kebidanan pada

balita, landasan hukum yang digunakan di antaranya:

1. UU Kesehatan RI No. 23, 1992 pasal 15 yang berisi:

a) Bahwa dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan

jiwa pasien, dapat dilakukan tindakan medis tertentu.

b) Tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 hanya

dapat dilakukan:

1) Berdasarkan indikasi medis yang mengharuskan diambilnya,

tindakan tersebut.

2) Oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan

untuk itu dilakukan sesuai dengan tanggung jawab profesi serta

berdasarkan pertimbangan tim ahli.

3) Dengan peraturan, keluarga yang bersangkutan.

4) Pada sarana kesehatan tertentu.

Berdasarkan kasus ini maka sebagai seorang bidan harus

melakukan tindakan dengan cara merujuk dan berkolaborasi dengan

dokter untuk melakukan suatu tindakan pemberian dosis obat yang

dimaksudkan untuk mengurangi penderitaan pasien.

2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, No. 1464/ MENKES/

PER/ X/ 2010, Pasal 11, pelayanan kesehatan anak meliputi:

Page 48: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

37 �

a. Melakukan asuhan bayi baru lahir normal termasuk resusitasi,

pencegahan hipotermi, inisiasi menyusu dini, injeksi vitamin K,

perawatan bayi baru lahir pada masa neonatal (0 – 28), dan perawatan

tali pusat.

b. Penanganan hipotermi pada bayi baru lahir dan segera merujuk

c. Penanganan kegawat daruratan, dilanjutkan dengan perujukan

d. Pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah

e. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan pra sekolah

f. Pemberian konseling dan penyuluhan

g. Pemberian surat keterangan kelahiran

h. Pemberian surat keterangan kematian

Page 49: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

38 �

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Studi

Karya Tulis Ilmiah ini merupakan laporan studi kasus dengan metode

deskriptif yaitu suatu metode yang dilakukan dengan tujuan utama untuk

memaparkan atau membuat gambaran tentang studi keadaan secara obyektif

(Notoatmodjo, 2005).

Studi kasus adalah studi yang dilakukan dengan cara meneliti suatu

permasalahan melalui suatu proses yang terdiri dari unit tunggal

(Notoatmodjo, 2005).

B. Lokasi Studi Kasus

Lokasi studi kasus merupakan tempat dimana pengambilan kasus

tersebut dilaksanakan (Notoatmodjo, 2005). Dalam studi kasus ini, lokasi studi

kasus dilakukan di RB Marga Waluya Surakarta.

C. Subyek Studi Kasus

Subyek studi kasus merupakan hal atau orang yang akan dikenai

kegiatan pengambilan kasus (Notoatmodjo, 2005). Subyek dalam studi kasus

ini dilakukan pada balita An. Q dengan imunisasi campak.

38

Page 50: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

39 �

D. Waktu Studi Kasus

Waktu studi kasus adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk

memperoleh data studi kasus yang dilaksanakan (Budiarto, 2003). Studi kasus

ini dilakukan pada tanggal 30 – 31 Maret 2013.

E. Instrumen Studi Kasus

Instrumen studi kasus merupakan alat atau fasilitas yang digunakan

untuk mendapatkan data-data kasus. Instrumen yang digunakan untuk

mendapatkan data adalah dengan cara melakukan wawancara dan dengan

format asuhan kebidanan pada anak dengan imunisasi campak menurut

Varney dan data perkembangan dengan format SOAP (Notoatmodjo, 2005).

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah:

1. Data Primer

Adalah materi atau kumpulan fakta yang dikumpulkan sendiri oleh

peneliti pada saat berlangsung suatu penelitian (Nursalam, 2003).

a. Pemeriksaan Fisik

Menurut (Nursalam, 2003) pemeriksaan fisik dipergunakan

untuk mengetahui keadaan fisik pasien sistematis dengan cara:

1) Inspeksi

Adalah suatu proses observasi yang dilakukan sistematik dengan

menggunakan indera penglihatan, pendengaran, dan penciuman

Page 51: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

40 �

sebagai suatu alat untuk mengumpulkan data. Inspeksi dilakukan

secara berurutan mulai dari kepala sampai ke kaki. Pada kasus

inspeksi dilakukan meliputi kulit dan mulut, apakah kering atau

tidak, muka terlihat pucat atau tidak.

2) Palpasi

Palpasi suatu teknik yang menggunakan indera peraba tangan, jari,

adalah suatu instrument yang sensitif yang digunakan untuk

mengumpulkan data tentang temperatur, turgor, bentuk,

kelembapan, vibrasi, dan ukuran. Dalam hal ini palpasi dilakukan

untuk mengetahui temperatur kulit, kelembaban kulit serta

memastikan perut jika dicubit kembalinya lambat atau cepat.

3) Perkusi

Adalah suatu pemeriksaan dengan cara mengetuk untuk

membandingkan kiri kanan pada setiap permukaan tubuh dengan

tujuan menghasilkan suara, perkusi yang bertujuan untuk

mengidentifikasi, lokasi, ukuran, bentuk dan konsistensi jaringan.

Pada kasus ini perkusi dilakukan pemeriksaan perut untuk

mengetahui perut balita kembung atau tidak.

4) Auskultasi

Adalah pemeriksaan dengan jalan mendengarkan suatu yang

dihasilkan oleh tubuh dengan menggunakan stetoskop.

Pemeriksaan ini dilakukan untuk memeriksa frekuensi jantung dan

untuk mengetahui bising usus.

Page 52: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

41 �

b. Wawancara

Adalah suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data

dimana peneliti mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan

dari seseorang sasaran penelitian (Responden) atau bercakap-cakap

berhadapan muka dengan orang tersebut (Face to face)

(Notoatmodjo, 2005). Wawancara dilakukan oleh tenaga medis dengan

orang tua dan keluarga.

c. Observasi

Adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati subjek

dan melakukan berbagai macam pemeriksaan yang berhubungan

dengan kasus yang akan diambil. Observasi dapat berupa pemeriksaan

umum, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

(Notoatmodjo, 2005). Observasi yang dilakukan pada balita An. Q

yaitu keadaan umum, suhu, nadi dan respirasi.

2. Data Sekunder

Adalah data yang diperoleh selain dari pemeriksaan fisik atau

terapi diperoleh dari keterangan keluarga dan lingkungannya, mempelajari

status dan dokumentasi pasien, catatan dalam kebidanan dan studi

(Notoatmodjo, 2005).

a. Studi Kepustakaan

Adalah bahan-bahan pustaka yang sangat penting dan

menunjang latar belakang teoritis dari studi penelitian

(Notoatmodjo, 2005). Pada kasus ini mengambil studi kepustakaan

Page 53: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

42 �

dari buku, laporan penelitian, majalah ilmiah, jurnal dan sumber

terbaru yang berhubungan dengan imunisasi campak terbitan tahun

2003 – 2012.

b. Studi Dokumentasi

Yaitu semua bentuk sumber informasi yang berhubungan

dengan dokumen (Notoatmodjo, 2005). Dalam studi kasus ini

informasi yang diperoleh didapatkan dari buku catatan rekam medik di

RB Marga Waluya Surakarta.

G. Alat-alat yang Dibutuhkan

Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pengambilan data antara

lain:

1. Alat dan bahan dalam pengambilan data

a. Format pengkajian pada balita sakit

b. Buku tulis

c. Ballpoint

2. Alat dan bahan dalam melakukan pemeriksaan fisik dan observasi

a. Spuit

b. Jarum suntik ukuran 1 cc

c. Vaksin campak 0,5 ml

d. Kapas alkohol/ tupres

e. Alat pengukur tinggi badan

f. Timbangan berat badan

Page 54: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

43 �

3. Alat untuk pendokumentasian yang berupa buku catatan rekam medik di

RB Marga Waluya Surakarta.

Page 55: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

44 �

BAB IV

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Kasus

Tanggal : 30 Maret 2013

Pukul : 10.00 WIB

1. Pengkajian

a. Identitas

1) Identitas anak

a) Nama Anak : An. Q

b) Umur : 9 bulan

c) Tanggal lahir : 26 Juni 2012

d) Anak ke : Pertama

e) Jenis Kelamin : Perempuan

2) Identitas ibu Identitas ayah

a) Nama : Ny. M Nama : Tn. T

b) Umur : 23 tahun Umur : 25 tahun

c) Agama : Islam Agama : Islam

d) Suku Bangsa : Jawa, Indonesia Suku Bangsa : Jawa, Indonesia

e) Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

f) Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

g) Alamat : Cinderejo Kidul, Banjarsari, Surakarta

44

Page 56: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

45 �

b. Anamnesa (Data Subyektif)

1) Alasan datang ke RB

Ibu mengatakan ingin mengimunisasikan campak pada

anaknya.

2) Riwayat Kesehatan

a) Imunisasi, ibu mengatakan:

(1) BCG : 26 – 7 – 2012

(2) DPT Combo 1 : 26 – 8 – 2012

(3) DPT Combo 2 : 26 – 9 – 2012

(4) DPT Combo 3 : 26 – 10 – 2012

(5) Polio 1 : 26 – 7 – 2012

(6) Polio 2 : 26 – 8 – 2012

(7) Polio 3 : 26 – 9 – 2012

(8) Polio 4 : 26 – 10 – 2012

(9) Hepatitis B1 : 27 – 6 – 2012

(12)Campak : Ibu mengatakan ingin mengimuni-

sasikan imunisasi campak pada

anaknya

(13)Imunisasi lain : Tidak ada

b) Riwayat penyakit lalu

Ibu mengatakan anak pernah menderita sakit batuk, pilek

dan demam seminggu yang lalu, tetapi dapat sembuh

setelah diberi obat dari bidan.

Page 57: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

46 �

c) Riwayat penyakit sekarang

Ibu mengatakan anaknya tidak sedang mengalami sakit.

d) Riwayat penyakit keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit

menurun seperti: hipertensi, DM dan jantung, kemudian

penyakit menular seperti: TBC, Hepatitis.

e) Riwayat Sosial, Ibu mengatakan:

(1) Yang mengasuh

Ibu mengatakan anaknya diasuh sendiri oleh orang

tuanya.

(2) Hubungan dengan anggota keluarga

Ibu mengatakan hubungan dengan anggota keluarganya

baik/ harmonis.

(3) Hubungan dengan teman sebaya

Ibu mengatakan anaknya senang bermain dengan teman

sebayanya.

(4) Lingkungan rumah

Ibu mengatakan lingkungan rumah bersih dan rapi.

3) Pola Kebiasaan Sehari-hari

a) Nutrisi

Ibu mengatakan sejak lahir sampai umur 6 bulan anaknya

hanya diberi ASI eksklusif saja, setelah umur 6 bulan

anaknya mulai diberi makanan pendamping seperti bubur

Page 58: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

47 �

susum, kacang hijau, selain ASI ibu juga memberikan susu

formula dan setelah umur 9 bulan diberi makan tambahan

nasi dan sayuran hijau.

b) Istirahat/ tidur

(1) Tidur siang : Ibu mengatakan anaknya tidur siang +

3 jam.

(2) Tidur malam : Ibu mengatakan anaknya tidur malam +

8 jam.

c) Mandi / Personal Hygene

(1) Pagi : Ibu mengatakan anaknya mandi pagi

jam 07.00 WIB.

(2) Sore : Ibu mengatakan anaknya mandi sore

jam 16.00 WIB.

d) Eliminasi

(1) BAK : Ibu mengatakan 5 – 6 x/ hari, warna kuning

jernih.

(2) BAB : Ibu mengatakan 1 x/ hari pada pagi hari,

konsistensi lunak.

e) Aktifitas

Ibu mengatakan anaknya sangat aktif jika diajak bermain.

c. Pemeriksaan Fisik

1) Status Generalis

a) Keadaan umum : Baik

b) Kesadaran : Composmentis

Page 59: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

48 �

c) TTV : N = 104 x/ menit, R = 49 x/ menit

S = 36,2° C

d) BB/ TB : 12 kg/ 89 cm

e) LK/ LLA : 47 cm/ 16 cm

2) Pemeriksaan Sistematis

a) Kepala

(1) Rambut : Hitam, tidak rontok.

(2) Muka : Wajah tampak kemerahan, tidak pucat.

(3) Mata : Kanan kiri simetris, conjungtiva merah

muda, sclera berwarna putih, bersih dan air

mata tidak keluar.

(4) Telinga : Kanan kiri simetris, tidak ada cairan yang

keluar dan bersih.

(5) Hidung : Hidung simetris, bersih dan tidak ada

benjolan.

(6) Mulut : Bibir berwarna merah muda, tidak ada

stomatitis, mulut tampak terbuka untuk

bernafas, gusi tidak bengkak/ berdarah,

mulut tidak berbau.

b) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.

c) Dada : Tidak ada retraksi, simetris kanan kiri.

d) Kulit : Kulit bersih, tugor baik.

e) Perut : Tidak ada nyeri tekan, tidak kembung.

Page 60: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

49 �

f) Ekstremitas : Dapat bergerak bebas, jari-jari tangan dan

kaki lengkap, tidak ada kelainan.

3) Pemeriksaan Penunjang : Tidak dilakukan

2. Interpretasi Data

Tanggal: 30 Maret 2013 Pukul: 10.30 WIB

a. Diagnosa Kebidanan

An. Q umur 9 bulan dengan imunisasi campak.

Data Dasar

Subyektif:

1) Ibu mengatakan anaknya lahir tanggal 26 Juni 2012

2) Ibu mengatakan ingin mengimunisasikan campak anaknya.

Obyektif:

1) KU : Baik.

2) Kesadaran : Composmentis.

3) Vital Sign: N = 104 x/ menit, R = 49 x/ menit, S = 36,2° C

4) BB = 12 kg, TB = 89 cm, LK = 47 cm

5) Muka tidak terlihat pucat.

6) Hidung: Hidung simetris, bersih dan tidak ada benjolan.

7) Leher: Tenggorokan tidak merah.

8) Dada: Tidak ada retraksi, simetris kanan kiri.

9) Kulit: Bersih, tugor baik

b. Masalah

Tidak ada.

Page 61: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

50 �

c. Kebutuhan

Tidak ada.

3. Diagnosa Potensial

Tidak ada.

4. Tindakan Segera

Tidak dilakukan.

5. Perencanaan

Tanggal: 30 Maret 2013 Pukul: 12.00 WIB

a. Beritahu kepada ibu tentang keadaan anaknya

b. Beritahu ibu tentang pentingnya imunisasi campak

c. Siapkan alat vaksin campak

d. Suntikkan vaksin campak pada balita secara SC pada lengan kiri

atas

e. Berikan Parasetamol syrup 120 ml untuk mengatasi demam pada

anak

f. Anjurkan ibu untuk tetap memberikan makanan yang bergizi

g. Beritahu ibu bahwa imunisasi wajib anaknya sudah selesai

h. Anjurkan ibu untuk tetap menjaga kesehatan dan gizi anak

i. Anjurkan ibu untuk datang ke tenaga kesehatan apabila ada

keluhan.

6. Pelaksanaan

Tanggal: 30 Maret 2013 Pukul: 12.30 WIB

a. Pukul 12.30 WIB memberitahu ibu tentang keadaan anaknya.

Page 62: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

51 �

b. Pukul 12.35 WIB memberitahu ibu tentang pentingnya imunisasi

campak, yaitu suatu upaya untuk memberi kekebalan secara aktif

terhadap virus campak, yang bertujuan untuk mencegah penyakit

campak yang diberikan pada usia 9 bulan.

c. Pukul 12.40 WIB menyiapkan alat vaksin campak, antara lain spuit

ukuran 1 cc, vaksin campak 0,5 ml dan kapas alkohol/ tupres.

d. Pukul 12.45 WIB melakukan imunisasi campak pada balita dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

1) Menyiapkan vaksin dan kapas alkohol

2) Menjelaskan prosedur imunisasi pada keluarga

3) Ambil vaksin campak dengan spet dengan dosis 0,5 ml

4) Menentukan area penyuntikan, yaitu pada lengan kiri atas

5) Melakukan antisepsis pada area penyuntikan dengan kapas

alkohol

6) Menyuntikkan vaksin campak secara SC dengan sudut 45

derajat dan vaksin disuntikkan sampai habis

7) Mencabut jarum setelah proses penyuntikan selesai

8) Membereskan alat vaksinasi.

e. Pukul 12.55 WIB memberikan pada ibu Parasetamol syrup 120 ml

2 x 1 sendok teh untuk mengatasi demam pada anak.

f. Pukul 12.55 WIB menganjurkan pada ibu untuk tetap memberikan

makanan yang bergizi, seperti nasi, sayuran hijau, susu dan buah-

buahan.

Page 63: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

52 �

g. Pukul 12.55 WIB memberitahu ibu bahwa imunisasi wajib anaknya

sudah selesai.

h. Pukul 13.00 WIB menganjurkan pada ibu untuk tetap menjaga

kesehatan anaknya.

i. Pukul 13.00 WIB Menganjurkan pada ibu untuk datang ke tenaga

kesehatan apabila ada keluhan.

7. Evaluasi

Tanggal: 30 Maret 2013 Pukul: 13.00 WIB

a. Ibu sudah tahu tentang keadaan anaknya.

b. Ibu sudah tahu tentang pentingnya imunisasi campak.

c. Alat vaksin campak sudah disiapkan, antara lain spet, vaksin

campak 0,5 ml dan kapas alkohol/ tupres.

d. Imunisasi campak pada balita sudah dilaksanakan.

e. Ibu sudah tahu bila anaknya demam maka diberi Parasetamol syrup

120 ml 2 x 1 sendok teh yang telah diberikan oleh bidan.

f. Ibu sudah mengerti dan bersedia untuk tetap memberikan makanan

yang bergizi, seperti nasi, sayuran hijau, susu dan buah-buahan.

g. Ibu sudah mengetahui bahwa imunisasi wajib anaknya sudah

selesai.

h. Ibu bersedia untuk tetap menjaga kesehatan anaknya.

i. Ibu bersedia untuk datang ke tenaga kesehatan apabila ada keluhan.

Page 64: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

53 �

DATA PERKEMBANGAN

Tanggal 31 Maret 2013 Pukul 10.30 WIB

S : Subyektif

1. Ibu mengatakan anaknya bernama An. Q

2. Ibu mengatakan anaknya berumur 9 bulan

3. Ibu mengatakan anaknya sudah diimunisasi campak

4. Ibu mengatakan setelah diimunisasi campak anaknya tidak panas

O : Obyektif

1. Keadaan umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV : Nadi = 104 x/ menit Suhu = 36,30 C

Respirasi = 48 x/ menit

4. Bekas suntikan : Tidak ada tanda-tanda infeksi

A : Assessment

An. Q umur 9 bulan pasca imunisasi campak hari pertama.

P : Planning

Tanggal 31 Maret 2013 Pukul 10.45 WIB

1. Memberitahu ibu tentang keadaan anaknya saat ini, bahwa keadaannya

baik

2. Menganjurkan ibu agar tetap memberikan makanan yang bergizi,

seperti seperti nasi, sayuran hijau, susu dan buah-buahan

3. Memberitahu ibu bahwa imunisasi sudah lengkap

Page 65: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

54 �

4. Menganjurkan pada ibu untuk datang ke tenaga kesehatan apabila ada

keluhan-keluhan pada anaknya

E : Evaluasi

Tanggal 31 Maret 2013 Pukul 11.00 WIB

1. Ibu sudah mengetahui tentang keadaan anaknya

2. Ibu bersedia untuk memberikan makanan yang bergizi pada anaknya

3. Ibu sudah mengerti bahwa imunisasi lengkap pada anaknya sudah

selesai

4. Ibu bersedia datang ke tenaga kesehatan apabila ada keluhan-keluhan

yang timbul pada anaknya.

Page 66: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

55 �

B. Pembahasan

Pembahasan merupakan bagian dari laporan kasus yang membahas

tentang kendala atau hambatan selama melakukan Asuhan Kebidanan pada

klien. Kendala tersebut menyangkut kesenjangan antara tinjauan pustaka dan

tinjauan kasus. Dengan adanya kesenjangan tersebut dapat dilakukan asuhan

kebidanan.

Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada balita An. Q umur 9 bulan

dengan riwayat imunisasi campak di RB Marga Waluya Surakarta. Penulis

akan membahas tentang kesenjangan yang terdapat dalam tinjauan teori

dengan kenyataan yang penulis temukan sejak melakukan pengkajian,

interpretasi data, diagnosa potensial, antisipasi, perencanaan, pelaksanaan, dan

evaluasi, penulis uraikan sebagai berikut:

1. Pengkajian

Pengkajian yang merupakan tahap awal dari manajemen kebidanan

dilaksanakan dengan cara pengkajian data subyektif dan data penunjang

(Nursalam, 2003). Pada data obyektif diperoleh dengan pemeriksaan fisik

untuk mengetahui keadaan umum pasien selama imunisasi yang dikaji dari

kepala sampai dengan kaki untuk mengetahui adanya kelainan atau tidak.

Data subyektif pada balita An. Q dengan imunisasi campak bahwa

ibu mengatakan ingin mengimunisasikan anaknya dan ibu mengatakan

anaknya tidak sedang sakit. Data obyektif pada balita An. Q dengan

imunisasi campak terlihat sehat dan gerakannya aktif serta tanda-tanda

vital normal. Berdasarkan data yang diperoleh pada kasus An. Q dengan

Page 67: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

56 �

imunisasi campak didapatkan data An. Q berumur 9 bulan dengan

imunisasi campak keadaan umumnya baik. Pada langkah pengkajian ini

tidak ditemukan kesenjangan antara teori dengan praktek di lapangan.

2. Interpretasi Data

Interpretasi data merupakan data dasar yang sudah dikumpulkan

diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan diagnosa dan masalah yang

spesifik. Rumus dan diagnosa tujuannya digunakan karena masalah tidak

dapat didefinisikan seperti diagnosa tetapi membutuhkan penanganan

(Varney, 2004).

Data yang telah dikumpulkan diinterpretasikan menurut diagnosa

kebidanan. Pada kasus ini interpretasi data meliputi masalah dan

kebutuhan. Pada An. Q umur 9 bulan dengan imunisasi campak adapun

masalah yang dihadapi klien tidak ada, sehingga kebutuhan pada kasus ini

adalah juga tidak ada, sehingga pada langkah interpretasi data ini tidak

ditemukan kesenjangan antara teori dengan praktek di lapangan.

3. Diagnosa Potensial

Setelah dilakukan asuhan kebidanan yang tepat dan cermat serta

didukung kerjasama yang baik oleh keluarga pasien dan pasien sendiri

maka pada kasus An. Q umur 9 bulan dengan imunisasi campak tidak

muncul demam ringan, infeksi ringan pada saluran nafas dan diare karena

antisipasi yang tepat.

Diagnosa potensial yang terjadi pada balita dengan setelah imunisasi

campak menurut Hidayat (2008) adalah demam dan ruam merah karena

Page 68: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

57 �

antisipasi yang tepat, maka diagnosa potensial tidak muncul. Berdasarkan

data di atas dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat kesenjangan antara

teori dan praktek.

4. Antisipasi

Antisipasi yang dapat dilakukan menurut Achmadi (2006) adalah

pemberian Parasetamol syrup 120 ml untuk mengantisipasi demam. Pada

langkah ini penulis melakukan antisipasi yang sama dengan teori sehingga

tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek. Pada kasus An. Q

umur 9 bulan dengan imunisasi campak antisipasi tidak dilakukan, oleh

karena itu tidak ditemukan kesenjangan antara teori dengan praktek di

lapangan.

5. Perencanaan

Pada An. Q dengan riwayat imunisasi campak perencanaan yang

akan dilaksanakan yaitu:

a. Beritahu kepada ibu tentang keadan anaknya

b. Jelaskan pada ibu tentang pentingnya imunisasi campak

c. Siapkan alat vaksin campak

d. Suntikkan vaksin campak pada balita secara SC pada lengan kiri atas

e. Berikan vaksin campak dengan dosis 0,5 ml

f. Berikan Parasetamol syrup 120 ml untuk mengatasi demam pada anak

g. Anjurkan ibu untuk tetap memberikan makanan yang bergizi

h. Beritahu ibu bahwa imunisasi wajib anaknya sudah selesai

i. Anjurkan ibu untuk tetap menjaga kesehatan dan gizi anak

Page 69: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

58 �

j. Anjurkan ibu untuk datang ke tenaga kesehatan apabila ada keluhan.

Menurut Depkes (2005), perencanaan asuhan pada balita dengan

imunisasi campak yaitu menyiapkan alat vaksin campak, berita tahu ibu

tentang keadaan anaknya, jelaskan pada ibu pentingnya imunisasi campak,

siapkan alat vaksin campak, suntikkan vaksin campak pada balita secara

SC pada lengan kiri atas, berikan vaksin campak dengan dosis 0,5 ml,

Parasetamol syrup 120 ml untuk mengatasi demam pada anak, anjurkan

ibu untuk tetap memberikan makanan yang bergizi, anjurkan ibu untuk

tetap menjaga kesehatan dan gizi anak serta anjurkan ibu untuk datang ke

tenaga kesehatan apabila ada keluhan.

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

kesenjangan antara teori dan praktek dalam hal pemberian terapi.

6. Pelaksanaan

Pada langkah pelaksanaan asuhan kebidanan pada An. Q dengan

riwayat imunisasi campak merupakan pelaksanaan dari rencana tindakan

asuhan menyeluruh (Varney, 2004). Pada langkah pelaksanaan ini telah

dilakukan dan dikerjakan sesuai dengan rencana asuhan yang telah dibuat

dan adanya dukungan dari keluarga.

Pada kasus ini peneliti tidak menemukan kesenjangan antara teori dan

praktek dalam menetapkan pelaksanaan secara menyeluruh.

7. Evaluasi

Pada An. Q dengan riwayat imunisasi campak setelah dilakukan

asuhan didapatkan evaluasi yaitu:

Page 70: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

59 �

a. Ibu sudah tahu hasil pemeriksaan.

b. Ibu sudah mengerti tentang manfaat imunisasi.

c. Ibu sudah mengerti tentang cara perawatan anak di rumah dan ibu

bersedia melakukan perawatan di rumah.

d. Ibu mengerti cara memberikan obat dan ibu bersedia meminumkan

pada anaknya.

e. Ibu mengerti tentang nutrisi yang boleh diberikan dan yang tidak boleh

diberikan untuk anaknya.

f. Ibu bersedia meminta anaknya agar istirahat yang cukup.

g. Ibu bersedia untuk datang ke tenaga kesehatan apabila ada keluhan.

Menurut Depkes (2005), hasil evaluasi setelah dilakukan asuhan

kebidanan pada An. Q dengan riwayat imunisasi campak adalah:

a. Keadaan umum anak baik

b. Ibu sudah mengerti tentang pentingnya imunisasi campak

c. Suntikkan vaksin campak sudah diberikan pada pasien

d. Antipiretik sudah diberikan pada ibu untuk mengatasi demam pada

pasien

e. Ibu sudah mengerti bahwa imunisasi wajib anaknya sudah selesai

f. Ibu bersedia untuk tetap menjaga kesehatan dan gizi anak

g. Ibu bersedia untuk datang ke tenaga kesehatan apabila ada keluhan.

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

kesenjangan antara teori dan praktek

Page 71: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

60 �

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melaksanakan asuhan kebidanan pada balita An. Q dengan

riwayat imunisasi campak dengan menerapkan manajemen Varney dapat

diambil kesimpulan:

1. Berdasarkan pengkajian data yang diperoleh dari pasien didapatkan data

yaitu An. Q berumur 9 bulan akan diimunisasi campak dan tidak sedang

menderita suatu penyakit dengan keadaan umum baik, nadi 104 x/ menit,

suhu 36,30 C dan respirasi 48 x/ menit.

2. Dalam interpretasi data yang diperoleh diagnosa kebidanan An. Q

umur 9 bulan dengan imunisasi campak, tidak ditemukan dan tidak

terdapat masalah yang muncul, jadi kebutuhan tidak diberikan pada klien.

3. Diagnosa potensial pada kasus ini tidak muncul, karena pada kasus ini

tidak terdapat kegawatdaruratan.

4. Pada kasus ini tidak terdapat antisipasi, karena tidak ditemukan adanya

diagnosa potensial.

5. Perencanaan yang diberikan pada Balita An. Q yaitu beritahu kepada ibu

tentang keadan anaknya, jelaskan pada ibu tentang pentingnya imunisasi

campak, siapkan alat vaksin campak, suntikkan vaksin campak pada balita

secara SC pada lengan kiri atas, berikan vaksin campak dengan dosis 0,5

ml, berikan Parasetamol syrup 120 ml 2 x 1 sendok teh untuk mengatasi

60

Page 72: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

61 �

demam pada anak, anjurkan ibu untuk tetap memberikan makanan yang

bergizi, beritahu ibu bahwa imunisasi wajib anaknya sudah selesai,

anjurkan ibu untuk tetap menjaga kesehatan dan gizi anak dan anjurkan

ibu untuk datang ke tenaga kesehatan apabila ada keluhan.

6. Pelaksanaan dalam pemberian asuhan pada balita An. Q sesuai dengan

perencanaan yang telah ditetapkan sehingga diperoleh hasil yang

maksimal.

7. Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada balita An. Q pasca imunisasi

campak didapatkan hasil ibu sudah tahu hasil pemeriksaan, ibu sudah

mengerti tentang manfaat imunisasi, ibu sudah mengerti tentang cara

perawatan anak di rumah dan ibu bersedia melakukan perawatan di rumah,

ibu mengerti cara memberikan obat dan ibu bersedia meminumkan pada

anaknya, ibu mengerti tentang nutrisi yang boleh diberikan dan yang tidak

boleh diberikan untuk anaknya, ibu bersedia meminta anaknya agar

istirahat yang cukup dan ibu bersedia untuk datang ke tenaga kesehatan

apabila ada keluhan.

8. Pada kasus An. Q tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan

penerapan yang diterapkan di lahan yang menggunakan manajemen

Varney.

Page 73: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

62 �

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis menyampaikan beberapa

saran yang bermanfaat:

1. Bagi Ibu dan Keluarga

a. Perlu peningkatan pemahaman tentang pentingnya imunisasi, bahaya

penyakit campak dan segera membawa ke petugas kesehatan bila balita

mengalami tanda bahaya.

b. Dapat mengetahui tentang pentingnya kesehatan terutama pada balita

dengan campak sehingga dapat melakukan penanganan segera

terhadap penyakit campak.

2. Bagi Bidan

a. Diharapkan bidan dapat meningkatkan mutu pelayanan dalam

memberikan asuhan kebidanan pada imunisasi, khususnya imunisasi

campak.

b. Meningkatkan asuhan kebidanan pada balita dengan imunisasi

campak.

3. Untuk Instituti

a. Bagi Mahasiswa

Diharapkan dapat melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan teori

dan prosedur, karena teori dan prosedur yang mendasari setiap praktek

sehingga menghindari kesalahan.

Page 74: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

63 �

b. Pendidikan

Diharapkan dapat untuk menambah referensi dan memberi masukan

secara konseptual tentang asuhan kebidanan dengan imunisasi campak

pada balita.

Page 75: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

44 �

BAB IV

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Kasus

Tanggal : 30 Maret 2013

Pukul : 10.00 WIB

1. Pengkajian

a. Identitas

1) Identitas anak

a) Nama Anak : An. Q

b) Umur : 9 bulan

c) Tanggal lahir : 26 Juni 2012

d) Anak ke : Pertama

e) Jenis Kelamin : Perempuan

2) Identitas ibu Identitas ayah

a) Nama : Ny. M Nama : Tn. T

b) Umur : 23 tahun Umur : 25 tahun

c) Agama : Islam Agama : Islam

d) Suku Bangsa : Jawa, Indonesia Suku Bangsa : Jawa, Indonesia

e) Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

f) Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

g) Alamat : Cinderejo Kidul, Banjarsari, Surakarta

44

Page 76: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

45 �

b. Anamnesa (Data Subyektif)

1) Alasan datang ke RB

Ibu mengatakan ingin mengimunisasikan campak pada

anaknya.

2) Riwayat Kesehatan

a) Imunisasi, ibu mengatakan:

(1) BCG : 26 – 7 – 2012

(2) DPT Combo 1 : 26 – 8 – 2012

(3) DPT Combo 2 : 26 – 9 – 2012

(4) DPT Combo 3 : 26 – 10 – 2012

(5) Polio 1 : 26 – 7 – 2012

(6) Polio 2 : 26 – 8 – 2012

(7) Polio 3 : 26 – 9 – 2012

(8) Polio 4 : 26 – 10 – 2012

(9) Hepatitis B1 : 27 – 6 – 2012

(12)Campak : Ibu mengatakan ingin mengimuni-

sasikan imunisasi campak pada

anaknya

(13)Imunisasi lain : Tidak ada

b) Riwayat penyakit lalu

Ibu mengatakan anak pernah menderita sakit batuk, pilek

dan demam seminggu yang lalu, tetapi dapat sembuh

setelah diberi obat dari bidan.

Page 77: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

46 �

c) Riwayat penyakit sekarang

Ibu mengatakan anaknya tidak sedang mengalami sakit.

d) Riwayat penyakit keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit

menurun seperti: hipertensi, DM dan jantung, kemudian

penyakit menular seperti: TBC, Hepatitis.

e) Riwayat Sosial, Ibu mengatakan:

(1) Yang mengasuh

Ibu mengatakan anaknya diasuh sendiri oleh orang

tuanya.

(2) Hubungan dengan anggota keluarga

Ibu mengatakan hubungan dengan anggota keluarganya

baik/ harmonis.

(3) Hubungan dengan teman sebaya

Ibu mengatakan anaknya senang bermain dengan teman

sebayanya.

(4) Lingkungan rumah

Ibu mengatakan lingkungan rumah bersih dan rapi.

3) Pola Kebiasaan Sehari-hari

a) Nutrisi

Ibu mengatakan sejak lahir sampai umur 6 bulan anaknya

hanya diberi ASI eksklusif saja, setelah umur 6 bulan

anaknya mulai diberi makanan pendamping seperti bubur

Page 78: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

47 �

susum, kacang hijau, selain ASI ibu juga memberikan susu

formula dan setelah umur 9 bulan diberi makan tambahan

nasi dan sayuran hijau.

b) Istirahat/ tidur

(1) Tidur siang : Ibu mengatakan anaknya tidur siang +

3 jam.

(2) Tidur malam : Ibu mengatakan anaknya tidur malam +

8 jam.

c) Mandi / Personal Hygene

(1) Pagi : Ibu mengatakan anaknya mandi pagi

jam 07.00 WIB.

(2) Sore : Ibu mengatakan anaknya mandi sore

jam 16.00 WIB.

d) Eliminasi

(1) BAK : Ibu mengatakan 5 – 6 x/ hari, warna kuning

jernih.

(2) BAB : Ibu mengatakan 1 x/ hari pada pagi hari,

konsistensi lunak.

e) Aktifitas

Ibu mengatakan anaknya sangat aktif jika diajak bermain.

c. Pemeriksaan Fisik

1) Status Generalis

a) Keadaan umum : Baik

b) Kesadaran : Composmentis

Page 79: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

48 �

c) TTV : N = 104 x/ menit, R = 49 x/ menit

S = 36,2° C

d) BB/ TB : 12 kg/ 89 cm

e) LK/ LLA : 47 cm/ 16 cm

2) Pemeriksaan Sistematis

a) Kepala

(1) Rambut : Hitam, tidak rontok.

(2) Muka : Wajah tampak kemerahan, tidak pucat.

(3) Mata : Kanan kiri simetris, conjungtiva merah

muda, sclera berwarna putih, bersih dan air

mata tidak keluar.

(4) Telinga : Kanan kiri simetris, tidak ada cairan yang

keluar dan bersih.

(5) Hidung : Hidung simetris, bersih dan tidak ada

benjolan.

(6) Mulut : Bibir berwarna merah muda, tidak ada

stomatitis, mulut tampak terbuka untuk

bernafas, gusi tidak bengkak/ berdarah,

mulut tidak berbau.

b) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.

c) Dada : Tidak ada retraksi, simetris kanan kiri.

d) Kulit : Kulit bersih, tugor baik.

e) Perut : Tidak ada nyeri tekan, tidak kembung.

Page 80: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

49 �

f) Ekstremitas : Dapat bergerak bebas, jari-jari tangan dan

kaki lengkap, tidak ada kelainan.

3) Pemeriksaan Penunjang : Tidak dilakukan

2. Interpretasi Data

Tanggal: 30 Maret 2013 Pukul: 10.30 WIB

a. Diagnosa Kebidanan

An. Q umur 9 bulan dengan imunisasi campak.

Data Dasar

Subyektif:

1) Ibu mengatakan anaknya lahir tanggal 26 Juni 2012

2) Ibu mengatakan ingin mengimunisasikan campak anaknya.

Obyektif:

1) KU : Baik.

2) Kesadaran : Composmentis.

3) Vital Sign: N = 104 x/ menit, R = 49 x/ menit, S = 36,2° C

4) BB = 12 kg, TB = 89 cm, LK = 47 cm

5) Muka tidak terlihat pucat.

6) Hidung: Hidung simetris, bersih dan tidak ada benjolan.

7) Leher: Tenggorokan tidak merah.

8) Dada: Tidak ada retraksi, simetris kanan kiri.

9) Kulit: Bersih, tugor baik

b. Masalah

Tidak ada.

Page 81: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

50 �

c. Kebutuhan

Tidak ada.

3. Diagnosa Potensial

Tidak ada.

4. Tindakan Segera

Tidak dilakukan.

5. Perencanaan

Tanggal: 30 Maret 2013 Pukul: 12.00 WIB

a. Beritahu kepada ibu tentang keadaan anaknya

b. Beritahu ibu tentang pentingnya imunisasi campak

c. Siapkan alat vaksin campak

d. Suntikkan vaksin campak pada balita secara SC pada lengan kiri

atas

e. Berikan Parasetamol syrup 120 ml untuk mengatasi demam pada

anak

f. Anjurkan ibu untuk tetap memberikan makanan yang bergizi

g. Beritahu ibu bahwa imunisasi wajib anaknya sudah selesai

h. Anjurkan ibu untuk tetap menjaga kesehatan dan gizi anak

i. Anjurkan ibu untuk datang ke tenaga kesehatan apabila ada

keluhan.

6. Pelaksanaan

Tanggal: 30 Maret 2013 Pukul: 12.30 WIB

a. Pukul 12.30 WIB memberitahu ibu tentang keadaan anaknya.

Page 82: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

51 �

b. Pukul 12.35 WIB memberitahu ibu tentang pentingnya imunisasi

campak, yaitu suatu upaya untuk memberi kekebalan secara aktif

terhadap virus campak, yang bertujuan untuk mencegah penyakit

campak yang diberikan pada usia 9 bulan.

c. Pukul 12.40 WIB menyiapkan alat vaksin campak, antara lain spuit

ukuran 1 cc, vaksin campak 0,5 ml dan kapas alkohol/ tupres.

d. Pukul 12.45 WIB melakukan imunisasi campak pada balita dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

1) Menyiapkan vaksin dan kapas alkohol

2) Menjelaskan prosedur imunisasi pada keluarga

3) Ambil vaksin campak dengan spet dengan dosis 0,5 ml

4) Menentukan area penyuntikan, yaitu pada lengan kiri atas

5) Melakukan antisepsis pada area penyuntikan dengan kapas

alkohol

6) Menyuntikkan vaksin campak secara SC dengan sudut 45

derajat dan vaksin disuntikkan sampai habis

7) Mencabut jarum setelah proses penyuntikan selesai

8) Membereskan alat vaksinasi.

e. Pukul 12.55 WIB memberikan pada ibu Parasetamol syrup 120 ml

2 x 1 sendok teh untuk mengatasi demam pada anak.

f. Pukul 12.55 WIB menganjurkan pada ibu untuk tetap memberikan

makanan yang bergizi, seperti nasi, sayuran hijau, susu dan buah-

buahan.

Page 83: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

52 �

g. Pukul 12.55 WIB memberitahu ibu bahwa imunisasi wajib anaknya

sudah selesai.

h. Pukul 13.00 WIB menganjurkan pada ibu untuk tetap menjaga

kesehatan anaknya.

i. Pukul 13.00 WIB Menganjurkan pada ibu untuk datang ke tenaga

kesehatan apabila ada keluhan.

7. Evaluasi

Tanggal: 30 Maret 2013 Pukul: 13.00 WIB

a. Ibu sudah tahu tentang keadaan anaknya.

b. Ibu sudah tahu tentang pentingnya imunisasi campak.

c. Alat vaksin campak sudah disiapkan, antara lain spet, vaksin

campak 0,5 ml dan kapas alkohol/ tupres.

d. Imunisasi campak pada balita sudah dilaksanakan.

e. Ibu sudah tahu bila anaknya demam maka diberi Parasetamol syrup

120 ml 2 x 1 sendok teh yang telah diberikan oleh bidan.

f. Ibu sudah mengerti dan bersedia untuk tetap memberikan makanan

yang bergizi, seperti nasi, sayuran hijau, susu dan buah-buahan.

g. Ibu sudah mengetahui bahwa imunisasi wajib anaknya sudah

selesai.

h. Ibu bersedia untuk tetap menjaga kesehatan anaknya.

i. Ibu bersedia untuk datang ke tenaga kesehatan apabila ada keluhan.

Page 84: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

53 �

DATA PERKEMBANGAN

Tanggal 31 Maret 2013 Pukul 10.30 WIB

S : Subyektif

1. Ibu mengatakan anaknya bernama An. Q

2. Ibu mengatakan anaknya berumur 9 bulan

3. Ibu mengatakan anaknya sudah diimunisasi campak

4. Ibu mengatakan setelah diimunisasi campak anaknya tidak panas

O : Obyektif

1. Keadaan umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV : Nadi = 104 x/ menit Suhu = 36,30 C

Respirasi = 48 x/ menit

4. Bekas suntikan : Tidak ada tanda-tanda infeksi

A : Assessment

An. Q umur 9 bulan pasca imunisasi campak hari pertama.

P : Planning

Tanggal 31 Maret 2013 Pukul 10.45 WIB

1. Memberitahu ibu tentang keadaan anaknya saat ini, bahwa keadaannya

baik

2. Menganjurkan ibu agar tetap memberikan makanan yang bergizi,

seperti seperti nasi, sayuran hijau, susu dan buah-buahan

3. Memberitahu ibu bahwa imunisasi sudah lengkap

Page 85: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

54 �

4. Menganjurkan pada ibu untuk datang ke tenaga kesehatan apabila ada

keluhan-keluhan pada anaknya

E : Evaluasi

Tanggal 31 Maret 2013 Pukul 11.00 WIB

1. Ibu sudah mengetahui tentang keadaan anaknya

2. Ibu bersedia untuk memberikan makanan yang bergizi pada anaknya

3. Ibu sudah mengerti bahwa imunisasi lengkap pada anaknya sudah

selesai

4. Ibu bersedia datang ke tenaga kesehatan apabila ada keluhan-keluhan

yang timbul pada anaknya.

Page 86: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

55 �

B. Pembahasan

Pembahasan merupakan bagian dari laporan kasus yang membahas

tentang kendala atau hambatan selama melakukan Asuhan Kebidanan pada

klien. Kendala tersebut menyangkut kesenjangan antara tinjauan pustaka dan

tinjauan kasus. Dengan adanya kesenjangan tersebut dapat dilakukan asuhan

kebidanan.

Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada balita An. Q umur 9 bulan

dengan riwayat imunisasi campak di RB Marga Waluya Surakarta. Penulis

akan membahas tentang kesenjangan yang terdapat dalam tinjauan teori

dengan kenyataan yang penulis temukan sejak melakukan pengkajian,

interpretasi data, diagnosa potensial, antisipasi, perencanaan, pelaksanaan, dan

evaluasi, penulis uraikan sebagai berikut:

1. Pengkajian

Pengkajian yang merupakan tahap awal dari manajemen kebidanan

dilaksanakan dengan cara pengkajian data subyektif dan data penunjang

(Nursalam, 2003). Pada data obyektif diperoleh dengan pemeriksaan fisik

untuk mengetahui keadaan umum pasien selama imunisasi yang dikaji dari

kepala sampai dengan kaki untuk mengetahui adanya kelainan atau tidak.

Data subyektif pada balita An. Q dengan imunisasi campak bahwa

ibu mengatakan ingin mengimunisasikan anaknya dan ibu mengatakan

anaknya tidak sedang sakit. Data obyektif pada balita An. Q dengan

imunisasi campak terlihat sehat dan gerakannya aktif serta tanda-tanda

vital normal. Berdasarkan data yang diperoleh pada kasus An. Q dengan

Page 87: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

56 �

imunisasi campak didapatkan data An. Q berumur 9 bulan dengan

imunisasi campak keadaan umumnya baik. Pada langkah pengkajian ini

tidak ditemukan kesenjangan antara teori dengan praktek di lapangan.

2. Interpretasi Data

Interpretasi data merupakan data dasar yang sudah dikumpulkan

diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan diagnosa dan masalah yang

spesifik. Rumus dan diagnosa tujuannya digunakan karena masalah tidak

dapat didefinisikan seperti diagnosa tetapi membutuhkan penanganan

(Varney, 2004).

Data yang telah dikumpulkan diinterpretasikan menurut diagnosa

kebidanan. Pada kasus ini interpretasi data meliputi masalah dan

kebutuhan. Pada An. Q umur 9 bulan dengan imunisasi campak adapun

masalah yang dihadapi klien tidak ada, sehingga kebutuhan pada kasus ini

adalah juga tidak ada, sehingga pada langkah interpretasi data ini tidak

ditemukan kesenjangan antara teori dengan praktek di lapangan.

3. Diagnosa Potensial

Setelah dilakukan asuhan kebidanan yang tepat dan cermat serta

didukung kerjasama yang baik oleh keluarga pasien dan pasien sendiri

maka pada kasus An. Q umur 9 bulan dengan imunisasi campak tidak

muncul demam ringan, infeksi ringan pada saluran nafas dan diare karena

antisipasi yang tepat.

Diagnosa potensial yang terjadi pada balita dengan setelah imunisasi

campak menurut Hidayat (2008) adalah demam dan ruam merah karena

Page 88: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

57 �

antisipasi yang tepat, maka diagnosa potensial tidak muncul. Berdasarkan

data di atas dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat kesenjangan antara

teori dan praktek.

4. Antisipasi

Antisipasi yang dapat dilakukan menurut Achmadi (2006) adalah

pemberian Parasetamol syrup 120 ml untuk mengantisipasi demam. Pada

langkah ini penulis melakukan antisipasi yang sama dengan teori sehingga

tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek. Pada kasus An. Q

umur 9 bulan dengan imunisasi campak antisipasi tidak dilakukan, oleh

karena itu tidak ditemukan kesenjangan antara teori dengan praktek di

lapangan.

5. Perencanaan

Pada An. Q dengan riwayat imunisasi campak perencanaan yang

akan dilaksanakan yaitu:

a. Beritahu kepada ibu tentang keadan anaknya

b. Jelaskan pada ibu tentang pentingnya imunisasi campak

c. Siapkan alat vaksin campak

d. Suntikkan vaksin campak pada balita secara SC pada lengan kiri atas

e. Berikan vaksin campak dengan dosis 0,5 ml

f. Berikan Parasetamol syrup 120 ml untuk mengatasi demam pada anak

g. Anjurkan ibu untuk tetap memberikan makanan yang bergizi

h. Beritahu ibu bahwa imunisasi wajib anaknya sudah selesai

i. Anjurkan ibu untuk tetap menjaga kesehatan dan gizi anak

Page 89: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

58 �

j. Anjurkan ibu untuk datang ke tenaga kesehatan apabila ada keluhan.

Menurut Depkes (2005), perencanaan asuhan pada balita dengan

imunisasi campak yaitu menyiapkan alat vaksin campak, berita tahu ibu

tentang keadaan anaknya, jelaskan pada ibu pentingnya imunisasi campak,

siapkan alat vaksin campak, suntikkan vaksin campak pada balita secara

SC pada lengan kiri atas, berikan vaksin campak dengan dosis 0,5 ml,

Parasetamol syrup 120 ml untuk mengatasi demam pada anak, anjurkan

ibu untuk tetap memberikan makanan yang bergizi, anjurkan ibu untuk

tetap menjaga kesehatan dan gizi anak serta anjurkan ibu untuk datang ke

tenaga kesehatan apabila ada keluhan.

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

kesenjangan antara teori dan praktek dalam hal pemberian terapi.

6. Pelaksanaan

Pada langkah pelaksanaan asuhan kebidanan pada An. Q dengan

riwayat imunisasi campak merupakan pelaksanaan dari rencana tindakan

asuhan menyeluruh (Varney, 2004). Pada langkah pelaksanaan ini telah

dilakukan dan dikerjakan sesuai dengan rencana asuhan yang telah dibuat

dan adanya dukungan dari keluarga.

Pada kasus ini peneliti tidak menemukan kesenjangan antara teori dan

praktek dalam menetapkan pelaksanaan secara menyeluruh.

7. Evaluasi

Pada An. Q dengan riwayat imunisasi campak setelah dilakukan

asuhan didapatkan evaluasi yaitu:

Page 90: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

59 �

a. Ibu sudah tahu hasil pemeriksaan.

b. Ibu sudah mengerti tentang manfaat imunisasi.

c. Ibu sudah mengerti tentang cara perawatan anak di rumah dan ibu

bersedia melakukan perawatan di rumah.

d. Ibu mengerti cara memberikan obat dan ibu bersedia meminumkan

pada anaknya.

e. Ibu mengerti tentang nutrisi yang boleh diberikan dan yang tidak boleh

diberikan untuk anaknya.

f. Ibu bersedia meminta anaknya agar istirahat yang cukup.

g. Ibu bersedia untuk datang ke tenaga kesehatan apabila ada keluhan.

Menurut Depkes (2005), hasil evaluasi setelah dilakukan asuhan

kebidanan pada An. Q dengan riwayat imunisasi campak adalah:

a. Keadaan umum anak baik

b. Ibu sudah mengerti tentang pentingnya imunisasi campak

c. Suntikkan vaksin campak sudah diberikan pada pasien

d. Antipiretik sudah diberikan pada ibu untuk mengatasi demam pada

pasien

e. Ibu sudah mengerti bahwa imunisasi wajib anaknya sudah selesai

f. Ibu bersedia untuk tetap menjaga kesehatan dan gizi anak

g. Ibu bersedia untuk datang ke tenaga kesehatan apabila ada keluhan.

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

kesenjangan antara teori dan praktek

Page 91: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

60 �

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melaksanakan asuhan kebidanan pada balita An. Q dengan

riwayat imunisasi campak dengan menerapkan manajemen Varney dapat

diambil kesimpulan:

1. Berdasarkan pengkajian data yang diperoleh dari pasien didapatkan data

yaitu An. Q berumur 9 bulan akan diimunisasi campak dan tidak sedang

menderita suatu penyakit dengan keadaan umum baik, nadi 104 x/ menit,

suhu 36,30 C dan respirasi 48 x/ menit.

2. Dalam interpretasi data yang diperoleh diagnosa kebidanan An. Q

umur 9 bulan dengan imunisasi campak, tidak ditemukan dan tidak

terdapat masalah yang muncul, jadi kebutuhan tidak diberikan pada klien.

3. Diagnosa potensial pada kasus ini tidak muncul, karena pada kasus ini

tidak terdapat kegawatdaruratan.

4. Pada kasus ini tidak terdapat antisipasi, karena tidak ditemukan adanya

diagnosa potensial.

5. Perencanaan yang diberikan pada Balita An. Q yaitu beritahu kepada ibu

tentang keadan anaknya, jelaskan pada ibu tentang pentingnya imunisasi

campak, siapkan alat vaksin campak, suntikkan vaksin campak pada balita

secara SC pada lengan kiri atas, berikan vaksin campak dengan dosis 0,5

ml, berikan Parasetamol syrup 120 ml 2 x 1 sendok teh untuk mengatasi

60

Page 92: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

61 �

demam pada anak, anjurkan ibu untuk tetap memberikan makanan yang

bergizi, beritahu ibu bahwa imunisasi wajib anaknya sudah selesai,

anjurkan ibu untuk tetap menjaga kesehatan dan gizi anak dan anjurkan

ibu untuk datang ke tenaga kesehatan apabila ada keluhan.

6. Pelaksanaan dalam pemberian asuhan pada balita An. Q sesuai dengan

perencanaan yang telah ditetapkan sehingga diperoleh hasil yang

maksimal.

7. Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada balita An. Q pasca imunisasi

campak didapatkan hasil ibu sudah tahu hasil pemeriksaan, ibu sudah

mengerti tentang manfaat imunisasi, ibu sudah mengerti tentang cara

perawatan anak di rumah dan ibu bersedia melakukan perawatan di rumah,

ibu mengerti cara memberikan obat dan ibu bersedia meminumkan pada

anaknya, ibu mengerti tentang nutrisi yang boleh diberikan dan yang tidak

boleh diberikan untuk anaknya, ibu bersedia meminta anaknya agar

istirahat yang cukup dan ibu bersedia untuk datang ke tenaga kesehatan

apabila ada keluhan.

8. Pada kasus An. Q tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan

penerapan yang diterapkan di lahan yang menggunakan manajemen

Varney.

Page 93: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

62 �

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis menyampaikan beberapa

saran yang bermanfaat:

1. Bagi Ibu dan Keluarga

a. Perlu peningkatan pemahaman tentang pentingnya imunisasi, bahaya

penyakit campak dan segera membawa ke petugas kesehatan bila balita

mengalami tanda bahaya.

b. Dapat mengetahui tentang pentingnya kesehatan terutama pada balita

dengan campak sehingga dapat melakukan penanganan segera

terhadap penyakit campak.

2. Bagi Bidan

a. Diharapkan bidan dapat meningkatkan mutu pelayanan dalam

memberikan asuhan kebidanan pada imunisasi, khususnya imunisasi

campak.

b. Meningkatkan asuhan kebidanan pada balita dengan imunisasi

campak.

3. Untuk Instituti

a. Bagi Mahasiswa

Diharapkan dapat melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan teori

dan prosedur, karena teori dan prosedur yang mendasari setiap praktek

sehingga menghindari kesalahan.

Page 94: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

63 �

b. Pendidikan

Diharapkan dapat untuk menambah referensi dan memberi masukan

secara konseptual tentang asuhan kebidanan dengan imunisasi campak

pada balita.

Page 95: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, Umar Farmi. 2006. Imunisasi Mengapa Perlu?. Jakarta: Penerbit Buku

Kompas.

Ariyanti. 2007. Tumbuh Kembang Anak. (Online). Available:

http://bayibalita.com/2010/08/aspek-utama-tumbuh-kembang-anak/.

Diakses tanggal 13 Oktober 2012.

Bekhman, R. E. 2009. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Jakarta: EGC.

CPDDI. 2008. Jenis atau Macam Vaksin Imunisasi untuk Anak. Informasi

Imunisasi Lengkap Wajib Penangkal Penyakit: Continuing Profesional

Development Dokter Indonesia.

Depkes RI, 2005. Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak.

Jakarta: Bina Pustaka.

Depkes RI. 2008. Manajemen Terpadu Balita Sakit. Jakarta: Depkes RI.

Ferry. 2007. Pengertian Balita. http://www.google.co.id/pengertian-balita.html.

Diakses tanggal 22 Oktober 2012.

Hellen, F. 2007. Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.

Hidayat, A. Alimul. 2008. Buku Saku Keperawatan Anak. Jakarta: EGC.

IDAI. 2010. Imunisasi Investasi Kesehatan Masa Depan. (Online). Available:

http://www.idai.or.id/kegiatanidai.html. 28 Oktober 2012.

Matondang, dkk. 2003. Diagnosis Fisis pada Anak. Edisi kedua. Jakarta: CV.

Sagung Seto.

Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Edisi 2. Jakarta: EGC.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metode Penelitian Kesehatan. Yayasan Bina

Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Jakarta.

Nursalam. 2003. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak untuk Perawat dan Bidan.

Edisi I. Jakarta: Salemba Medika.

Permenkes, 2010. Peraturan Menteri tentang Pelayanan Kesehatan Anak.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, No. 1464/ MENKES/

PER/ X/ 2010, Pasal 11. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Page 96: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA AN. Q DENGAN IMUNISASI …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar... · SAP Imunisasi Campak Lampiran 6. Leaflet Imunisasi Campak

Prihardjo. 2007. Pengkajian Fisik Keperawatan. Edisi 2. EGC: Jakarta.

Saifuddin, A. B. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Buku

Panduan Praktis, Edisi I Cetakan II. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo.

Varney, Hellen. 2004. Varney”s Midwivery. Bandung: Sekelola Publisher.

Wahidayat. 2003. Buku Kuliah I Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia.

WHO. 2005. Penanganan Penyakit Campak pada Anak di Rumah Sakit Kecil

Negara Berkembang. Jakarta: EGC.

Wiknjosastro, H. 2005. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo: Jakarta.