TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V,...

49
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT MACET LEASING SEPEDA MOTOR SECOND (STUDI KASUS DI KOPERASI SERBA USAHA (KSU) AL-HUSAIN DESA WATUAJI KECAMATAN KELING KABUPATEN JEPARA) SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN DARI SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM ISLAM OLEH DESTIAN ANGGA SATRIA NIM. 09380067 PEMBIMBING: 1. GUSNAM HARIS, S.Ag., M.Ag. 2. RATNASARI FAJARIA ABIDIN, SH., M.H. MU’AMALAT FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2013

Transcript of TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V,...

Page 1: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT MACET LEASING SEPEDA MOTOR SECOND (STUDI KASUS

DI KOPERASI SERBA USAHA (KSU) AL-HUSAIN DESA WATUAJ I KECAMATAN KELING KABUPATEN JEPARA)

SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN DARI SYARAT-SYARAT

MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM ISLAM

OLEH DESTIAN ANGGA SATRIA

NIM. 09380067

PEMBIMBING: 1. GUSNAM HARIS, S.Ag., M.Ag.

2. RATNASARI FAJARIA ABIDIN, SH., M.H.

MU’AMALAT FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2013

Page 2: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

ii

ABSTRAK

Koperasi Serba Usaha (KSU) Al-Husain adalah koperasi yang memiliki kegiatan usaha simpan pinjam (USP) dan perdagangan leasing sepeda motor second. Kegiatan simpan pinjam pada koperasi sama dengan koperasi-koperasi lainnya, tetapi di sini yang menarik adalah mengenai kegiatan perdagangan leasing sepeda motor second. Penjualan sepeda motor second dilakukan dengan dua cara, yakni dengan secara cash dan kredit. Pada umumnya secara cash tidak ada masalah, sedangkan secara kredit terdapat masalah, karena menggunakan sistem pembayaran yang dilakukan secara angsuran. Transaksi penjualan dengan sistem angsuran, terdapat kasus kemacetan dalam pembayaran. Kredit macet terjadi karena tiga hal, yakni: Pertama, kredit macet yang terjadi dikarenakan suatu musibah. Kedua, kredit macet yang terjadi dikarenakan objek angsuran atau sepeda motor hilang. Ketiga, kredit macet yang terjadi dikarenakan karakter orang yang tidak dapat dipercaya.

Berangkat dari masalah di atas, maka penyusun merasa tertarik untuk meneliti apakah model penyelesaian kredit macet dari masing-masing faktor penyebab terjadinya kredit macet yang dilakukan oleh KSU Al-Husain Jepara, telah sesuai dengan hukum Islam atau kah belum. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research). Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik. Metode pengumpulan datanya menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan kepustakaan. Observasi langsung dilakukan di KSU Al-Husain. Wawancara dilakukan kepada manajer pusat KSU Al-Husain secara lisan. Dokumentasi dilakukan dengan cara mendokumentasikan dokumen dan literatur yang berhubungan dengan materi penelitian. Kepustakaan dilakukan dengan menelaah buku-buku yang relavan dengan permasalahan yang penulis teliti. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan Normatif.

Penyelesaian kredit macet yang dilakukan oleh pihak KSU Al-Husain atas ketiga faktor penyebab kredit macet tersebut, telah sesuai dengan prinsip hukum Islam. Setelah peneliti melakukan penelitian yang kemudian disimpulkan, penanganan kredit tersebut terlebih dahulu menerapkan jalan kekeluargaan. Jalan kekeluargaan yang diambil adalah memberikan tambahan jangka waktu pembayaran pada nasabah yang mengalami musibah. Nasabah yang mengalami kehilangan sepeda motor, jalan kekeluargaan yang ditempuh adalah memberikan pilihan tetap membayar atau apabila tidak membayar, angsuran yang masih kurang dihapuskan. Pada nasabah yang memiliki karakter tidak amanah, jalan yang dilakukan adalah memberikan teguran, dan apabila teguran tidak dihiraukan maka jalan satu-satunya adalah mengeksekusi barang jaminan yang diberikan sebelumnya oleh nasabah. Hal inilah yang diterapkan oleh pihak KSU al-Husain dalam menyelesaikan kredit macet yang sedang dialami.

Dari penelitian lapangan yang penyusun lakukan di KSU Al-Husain mengenai penyelesaian kredit macet yang terjadi, dan kemudian membandingkan dengan teori penyelesaian kredit macet menrut hukum Islam dan umum. Penyelesaian kredit macet yang dilakukan KSU Al-Husain telah sesuai dengan hal tersebut.

Page 3: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian
Page 4: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian
Page 5: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian
Page 6: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian
Page 7: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

vii

MOTO

”Kerjakanlah setiap aktivitas dengan

perasaan senang dan bahagia.”

Page 8: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan untuk:

� Kampus tercintaku UIN Sunan Kalijaga Yogayakarta.

� Fakultas Syari’ah dan Hukum.

� Jurusan Mu’amalat.

Page 9: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

ix

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini

berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 158/1987 dan

0543b/U/1987.

A. Konsonan tunggal

Huruf Arab

Nama Huruf Latin Keterangan

ا� ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل

Alîf Bâ’

Tâ’

Sâ’

Jîm

Hâ’

Khâ’

Dâl

Zâl

Râ’

zai

sin

syin

sâd

dâd

tâ’

zâ’

‘ain

gain

fâ’

qâf

kâf

lâm

mîm

tidak dilambangkan

b

t

j

kh

d

ż

r

z

s

sy

g

f

q

k

l

tidak dilambangkan

be

te

es (dengan titik di atas)

je

ha (dengan titik di bawah)

ka dan ha

de

zet (dengan titik di atas)

er

zet

es

es dan ye

es (dengan titik di bawah)

de (dengan titik di bawah)

te (dengan titik di bawah)

zet (dengan titik di bawah)

koma terbalik di atas

ge

ef

qi

ka

`el

Page 10: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

x

م ن و هـ ء ي

nûn

wâwû

hâ’

hamzah

yâ’

m

n

w

h

Y

`em

`en

w

ha

apostrof

ye

B. Konsonan rangkap karena syaddah ditulis rangkap

�ّ�� دةّ�ة

ditulis

ditulis

Muta‘addidah

‘iddah

C. Ta’ marbutah di akhir kata

1. Bila dimatikan ditulis h

�� � ��

ditulis

ditulis

HHHH>{>{ >{>{ikmah

‘illah

(ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang sudah terserap

dalam bahasa Indonesia, seperti salat, zakat dan sebagainya, kecuali bila

dikehendaki lafal aslinya).

2. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

maka ditulis dengan h.

ditulis آ�ا� ا�و���ء Karāmah al-auliyā’

3. Bila ta’ marbutah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah dan dammah

ditulis t atau h.

ditulis زآ�ة ا���� Zakāh al-fiṭri

Page 11: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

xi

D. Vokal pendek

__�_

��� __�_

ذآ�__�_

#"ه

fathah

kasrah

dammah

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

a

fa’ala

i<

żukira

u

yażhabu

E. Vokal panjang

1

2

3

4

Fathah + alif

$�ه���fathah + ya’ mati

%&'( kasrah + ya’ mati

آـ�#(dammah + wawu mati

��وض

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ā

jāhiliyyah

ā

tansā

ī

karīm

ū

furūd{

F. Vokal rangkap

1

2

Fathah + ya’ mati

) '�. fathah + wawu mati

01ل

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ai

bainakum

au

qaul

G. Vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan

apostrof

أأ�2( أ�ت

)(� 5 67�

ditulis

ditulis

ditulis

A’antum

U‘iddat

La’in syakartum

Page 12: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

xii

H. Kata sandang alif + lam

1. Bila diikuti huruf Qomariyyah ditulis dengan menggunakan huruf “l”.

ا�:�9ن:��سا�

ditulis

ditulis

Al-Qur’ ān

Al-Qiy ās

2. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf

Syamsiyyah yang mengikutinya, dengan menghilangkan huruf l (el) nya.

ا�&�>ء ا�<�=

ditulis

ditulis

As-Samā’

Asy-Syams

I. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat

Ditulis menurut penulisannya.

ذوي ا���وض أه� ا�&'�

ditulis

ditulis

Żawī al-furūd {{ {{

Ahl as-Sunnah

Page 13: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

xiii

KATA PENGANTAR

� ا�ّ����� ا� ا�ّ��

� ا�� � � رّب ا� !� "ّ� �� !� ا��را�َ� ��� وا�َ��� و ��و� ����� . ا��� �

� و!&ا�� و��%� و$� �� ا� ��م ا����ّ��.

Segala puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah

memberikan nikmat dan karunia-Nya, sehingga masih diberikan iman, Islam, dan

ihsan. Salawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW, yang telah membimbing kita ke arah yang lebih baik, sehingga

dapat menikmati keindahan iman dan Islam.

Penyusun bersyukur kepada Allah SWT, karena dapat menyelesaikan

skripsi ini yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Strata Satu dalam Ilmu Hukum Islam pada Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan judul: “Tinjauan Hukum Islam Terhadap

Model Penyelesaian Kredit Macet Leasing Sepeda Motor Second (Studi Kasus Di

Koperasi Serba Usaha (KSU) Al-Husain Desa Watuaji Kecamatan Keling

Kabupaten Jepara)”. Penyusun menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari

kesempurnaan, dan tentunya banyak terdapat kesalahan maupun kekurangan.

Karenanya penyusun senantiasa mengharapkan saran dan kritik yang dapat

membangun dari berbagai pihak.

Dengan menaruh rasa kesadaran, tanpa bantuan mereka semua skripsi ini

tidak akan terselesaikan dengan hasil yang diinginkan. Oleh karena itu, dengan

segala kerendahan hati penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-

Page 14: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

xiv

besarnya kepada para pihak yang telah banyak membantu dalam penyelesaian

penulisan skripsi ini:

1. Bapak Noorhaidi Hasan, MA., M.Phil., Ph.D. Dekan Fakultas Syari’ah UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Bapak Abdul Mujib, S. Ag., M. Ag. Ketua Jurusan Mu’amalat Fakultas

Syari’ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3. Bapak Abdul Mughits, S. Ag., M. Ag. Sekretaris Jurusan Mua’amalat

Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

4. Bapak Gusnam Haris, S. Ag., M. Ag. selaku Pembimbing I.

5. Ibu Ratnasari Fajariya Abidin, S. H., M. H. selaku Pembimbing II.

6. Kedua orang tuaku Drs. Junarso dan Dra. Sri Utami, adikku tercinta Cahya

Nanda Satria yang telah memberikan do’a dan dukungannya. Kalianlah

orang terpenting dalam hidupku yang selalu menjadi semangatku dalam

segala hal.

7. Teman perempuan terbaikku Ihda Lailatul Fitria, yang telah memberikan

dukungannya.

8. Nova Choiruddin Mahardika, Damar Saloka Anggoro, Hade Danil, Saha

Budi (temen-temen kost 639) yang setia memberikan dukungan dalam

segala hal, semoga kalian semua lekas lulus dan sukses selalu.

9. Teman-teman Muamalat 2009, serta bagi seluruh pihak yang tidak dapat

disebutkan satu-persatu, saya ucapkan terima kasih. Demikian semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca

pada umumnya. Amin.

Page 15: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

xv

Penyusun

Destian Angga Satria NIM. 09380067

Yogyakarta, 01 September 2013

25 Syawwal 1434 H

Page 16: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

xvi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

ABSTRAK ....................................................................................................... ii

PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ iii

PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................................ iv

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ vi

MOTTO ........................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii

PEDOMAN TRANSLITERASI .................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................... xiii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xvi

BAB I : PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................ 1

B. Pokok Masalah ........................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 6

D. Telaah Pustaka ......................................................................... 6

E. Kerangka Teoretik ................................................................... 8

F. Metode Penelitian .................................................................... 14

G. Sistematika Pembahasan ......................................................... 17

BAB II : TINJAUAN UMUM TENTANG ASAS-ASAS

MUAMALAH DAN KREDIT MACET .................................... 19

A. Pengertian Dan Dasar Hukum .................................................. 19

B. Asas-Asas Muamalah ............................................................... 21

Page 17: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

xvii

C. Kredit Macet . ........................................................................... 24

BAB III : PENYELESAIAN KREDIT MACET LEASING SEPEDA

MOTOR SECOND DI KSU AL-HUSAIN ................................ 38

A. Sejarah Singkat Dan Gambaran Umum .................................. 38

B. Produk Yang Ditawarkan ........................................................ 43

C. Kredit Macet: Faktor Dan Latar Belakang .............................. . 45

D. Kredit Macet: Proses Penyelesaiannya .................................... 46

BAB IV : ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL

PENYELESAIAN KREDIT MACET LEASING SEPEDA

MOTOR SECOND DI KSU AL-HUSAIN DESA WATUAJI

KECAMATAN KELING KABUPATEN JEPARA ................. 48

A. Analisis tentang Model dan hal-hal yang menjadi Dasar

Penyelesaian Kredit Macet Leasing Sepeda Motor Second di

KSU Al-Husain Watuaji, Keling, Jepara ................................. 48

B. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Penyelesaian Kredit Macet

Leasing Sepeda Motor Second di KSU Al-Husain ................. 51

BAB V : PENUTUP ..................................................................................... 57

A. Kesimpulan .............................................................................. 57

B. Saran-Saran ............................................................................. 59

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 60

LAMPIRAN-LAMPIRAN

TERJEMAHAN

BIOGRAFI ULAMA

Page 18: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

xviii

SURAT KETERANGAN PENELITIAN

SURAT BUKTI PENELITIAN DARI KSU AL-HUSAIN

DRAFT WAWANCARA

DRAFT PEMBAYARAN PEMBIAYAAN KREDIT

CURICULUM VITAE

Page 19: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penggunaan kendaraan sepeda motor di Indonesia sangatlah populer, itu

semua dikarenakan harganya yang relatif murah, terjangkau untuk beberapa kalangan

dan penggunaan bahan bakarnya irit, serta biaya operasionalnya juga sangat rendah.1

Hal tersebut yang membuat bisnis kendaraan sepeda motor menjanjikan sebagai

peluang usaha. Berkembangnya bisnis sepeda motor, membuat para pelaku usaha

mencari terobosan baru yang dapat membuat bisnisnya semakin maju. Salah satu

terobosan baru yang muncul adalah leasing, dan leasing saat ini sering dipergunakan

dalam bisnis sepeda motor. Leasing (Financial Lease) dalam istilah Fiqh Muamalah

dapat disebut dengan al-Ija<rah (ا���رة) al-Muntahiyah (���� �� ) bit at-Tamlik (ا

����ا ), ini diartikan dengan perpaduan antara kontrak jual beli dengan akad sewa,

atau akad sewa yang diakhiri dengan perpindahan kepemilikan barang di tangan

penyewa.2 Kemudian dalam dunia bisnis, leasing dalam aplikasinya dapat diartikan

1 http://id.wikipedia.org/wiki/Sepeda_motor, diakses tanggal 26 Maret 2013.

2 Dimyauddin Djuwaini, Pengantar Fiqh Muamalah (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010),

hlm. 161-162.

Page 20: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

2

sebagai pembiayaan barang modal dengan membayar sewa selama jangka waktu

tertentu.3

Peran koperasi di Indonesia tetap dibutuhkan oleh masyarakat, lebih-lebih

bagi kalangan menengah ke bawah. Dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan

prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas

azas kekeluargaan dan dengan sukarela guna meningkatkan kesejahteraan bersama.

Bentuk transaksi dalam koperasi adalah menghimpun dana dan menyalurkannya

melalui kegiatan simpan pinjam dan untuk anggota koperasi yang bersangkutan

maupun koperasi lain dan/ atau anggotanya.4

Obyek yang akan penulis teliti adalah Koperasi Serba Usaha (KSU) Al-

Husain Jepara yang bertempat di Watuaji, Keling, Jepara. Dengan berdirinya KSU

Al-Husain sangatlah dibutuhkan oleh masyarakat umum, karena tujuan khususnya

untuk mensejahterakan perekonomian anggota koperasi dan pada umumnya untuk

masyarakat luas. KSU Al-Husain adalah koperasi yang memiliki kegiatan usaha

simpan pinjam dan leasing sepeda motor second. Kegiatan simpan pinjam di sini

sama dengan koperasi-koperasi pada umumnya, yaitu melayani nasabah yang ingin

3 Abdul Ghafur Anshori, Penerapan Prinsip Syari’ah (Dalam Lembaga Keuangan, Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Pembiayaan) (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm. 145.

4 Imsyahatur Rosidah, “Perbedaan Strategi Penyelesaian Kredit Atau Pembiayaan Bermasalah Pada KSP Dadi Makmur Dan KJKS BMT Mitra Usaha Insani”. Skripsi, tidak diterbitkan, Yogyakarta: Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga, 2007, hlm. 1-2.

Page 21: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

3

menyimpan uangnya, dan memberikan pinjaman modal bagi nasabah yang

membutuhkan dana untuk usahanya.

Kegiatan usaha lainnya yang tak kalah menariknya adalah leasing sepeda

motor second. KSU Al-Husain dalam perdagangannya memiliki sebuah dealer motor

yang bernama Joen motor. Mekanisme leasing pada koperasi ini adalah KSU Al-

Husain sebagai pihak yang memberikan jasa pembiayaan sepeda motor (lessor),

sedangkan Joen motor sebagai pihak yang menjual sepeda motor (supplier), dan

konsumen atau pembeli sebagai pihak yang memperoleh pembiayaan sepeda motor

(lesse). Dalam transaksinya, pihak Joen motor di sini sebagai pengelola sepeda motor,

sedangkan KSU Al-Husain sebagai pihak yang melaksanakan transaksi

pembayarannya.

Penjualan secara cash atau tunai tidak terdapat masalah, karena di sini

pembeli tinggal memberikan sejumlah uang yang telah disepakati untuk sebuah

sepeda motor yang dipilih, kemudian pembeli langsung dapat memiliki sepeda motor

tersebut secara sah. Berbeda dengan penjualan yang dilakukan dengan cara kredit,

lebih rumit dan perlu waktu dalam pembayaran. Penjualan sepeda motor second

secara kredit, mekanisme transaksinya adalah sebagai berikut: transaksi

pembeliannya dilakukan dengan cara angsuran, sesuai dengan uang muka yang

diberikan. Pihak koperasi akan memberikan pilihan angsuran, sedangkan pihak

pembeli diberi kesempatan untuk memilih angsuran yang kira-kira tidak membebani

Page 22: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

4

di dalam pelunasannya. Setelah proses tersebut selesai, maka pihak pembeli dapat

membawa sepeda motor yang dipilih tadi untuk dimiliki.

Tahap awal angsuran nasabah seringkali meyakinkan bagi pihak koperasi,

tetapi dengan berjalannya waktu, pembayaran angsuran tidak selamanya berjalan

mulus. Kendala-kendala yang mempengaruhi di antaranya: usaha dari pihak nasabah

macet sehingga tidak dapat membayar angsuran tepat waktu, sengaja menunda-nunda

dalam membayar angsuran. Hal ini memungkinkan terjadinya kredit macet, di mana

tidak diinginkan oleh semua organisasi usaha.

KSU Al-Husain sebagai sebuah badan usaha yang melakukan perdagangan

dalam kegiatannya sudah pernah mengalami kasus kredit macet, beraneka ragam

bentuk kasus kredit macet yang dialaminya, dan di antaranya: Pertama, kredit macet

yang terjadi dikarenakan suatu musibah. Kedua, kredit macet yang terjadi

dikarenakan obyek angsuran atau sepeda motor hilang. Ketiga, kredit macet yang

terjadi dikarenakan karakter orang yang tak dapat dipercaya. Faktor-faktor tersebutlah

yang mengakibatkan terjadinya kredit macet. KSU Al-Husain tentu memiliki

kebijakan-kebijakan yang akan diambil untuk mengatasi atau menyelesaikannya.

Kebijakan-kebijakan yang diambil bervariatif, karena tergantung pada faktor-faktor

yang menyebabkan terjadinya kredit macet. Salah satu kebijakan yang menarik

adalah pada saat obyek angsuran atau dalam hal ini sepeda motor hilang. Kebijakan

yang diambil yaitu saldo pinjaman yang belum dilunasi oleh nasabah akan

Page 23: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

5

dihapuskan. Sehingga dalam hal ini, koperasi menanggung segala kerugian atas saldo

pinjaman yang belum dilunasi oleh nasabah.

Pada satu tahun terakhir ini, kredit macet yang terjadi pada KSU Al-Husain

adalah sebesar 2% dari seluruh saldo pinjaman, total pinjaman pada tahun 2013 ini

berjumlah 1500 nasabah. Kemacetan kredit pinjaman yang dialami oleh koperasi ini

adalah kemacetan yang sedikit. 5

Dari paparan penulis di atas, penulis sangat tertarik untuk meneliti model-

model kebijakan yang diambil dalam menyelesaikan berbagai permasalahan

mengenai kredit macet pada leasing sepeda motor second di KSU Al-Husain, serta

hal-hal yang mendasari atas pengambilan kebijakan tersebut. KSU Al-Husain

termasuk koperasi yang kemacetan kreditnya sedikit, dari sedikit kemacetan ini

apakah kebijakan-kebijakan yang diambil dapat menyelesaikannya.

B. Pokok Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dalam penulisan ini

permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana model dan hal-hal yang menjadi dasar penyelesaian kredit macet

leasing sepeda motor second di KSU Al-Husain Watuaji, Keling, Jepara?

2. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap penyelesaian kredit macet Leasing

Sepeda Motor Second di KSU Al-Husain tersebut?

5 Wawancara dengan Subhan, Manajer KSU Al-Husain, Watuaji, Keling, Jepara, tanggal 20

Maret 2013.

Page 24: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

6

C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana model dan hal-hal yang mendasari dari penyelesaian

yang digunakan oleh KSU Al-Husain dalam menyelesaikan kredit macet.

2. Untuk mengetahui bagaimana penyelesaian kredit macet leasing menurut hukum

Islam di KSU Al-Husain.

Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi positif dalam upaya

memecahkan masalah mengenai kredit macet yang ada di berbagai koperasi di

Indonesia.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangasih pemikiran dalam

khasanah intelektual bagi Civitas Akademika UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

khususnya jurusan Mu’amalat.

D. Telaah Pustaka

Kajian tentang penyelesaian kredit macet telah banyak dilakukan oleh para

penulis maupun peneliti terdahulu, di antaranya: Skripsi Fajar Burhanum Sholichah

(2006) tentang “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Kredit Macet Simpan Pinjam BMT

Page 25: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

7

Bina Ummah Godean : Tahun 2004-2005”. Skripsi tersebut hanya membahas tentang

pengelolaan dan juga penyelesaian kreditnya menurut tinjauan hukum Islam.6

Muhammad Afif (2004) tentang “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Upaya

Penyelesaian Wanprestasi Dalam Transaksi Sewa Beli Sepeda Motor : Studi Kasus

Di Dealer Makmur Motor Kotamadya Padang”. Dalam skripsi ini dibahas tentang

proses penyelesaian wanprestasi pada perjanjian sewa beli sepeda motor dan

kemudian pandangan hukum Islamnya.7

Moh. Ridwan Afandi (2006) tentang “Tinjauan Huukum Islam Terhadap

Pelaksanaan Kredit Pada Koperasi Haji Serba Usaha "WALISONGO" PATI”. Skripsi

ini menjelaskan tentang pelaksanaan kredit terutama kredit koperasi tentang

tambahan atas bunga/ jasa, denda keterlambatan pengembalian pinjaman dan jaminan

surat berharga yang menyertai pinjaman koperasi dari pihak penjamin menurut

tinjauan hukum Islam.8

6 Fajar Burhanum Sholichah,“Tinjauan Hukum Islam Terhadap Kredit Macet Simpan Pinjam BMT Bina Ummah Godean : Tahun 2004-2005”. Skripsi, tidak diterbitkan, Yogyakarta: Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga, 2006.

7 Muhammad Afif, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Upaya Penyelesaian Wanprestasi Dalam Transaksi Sewa Beli Sepeda Motor : Studi Kasus Di Dealer Makmur Motor Kotamadya Padang”. Skripsi, tidak diterbitkan, Yogyakarta: Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga, 2004.

8 Moh. Ridwan Afandi, ”Tinjauan Huukum Islam Terhadap Pelaksanaan Kredit pada Koperasi Haji Serba Usaha "WALISONGO" PATI”. Skripsi, tidak diterbitkan, Yogyakarta: Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga, 2006.

Page 26: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

8

Penulis yang akan bahas dalam skripsi ini adalah bagaimana model-model

kebijakan dan hal-hal yang menjadi dasar penyelesaian kredit macet pada leasing

sepeda motor second di KSU Al-Husain yang ditinjau dari segi asas-asas muamalah.

Dan kemudian penyelesaian kredit macet tersebut ditinjau menggunakan hukum

Islam.

E. Kerangka Teoretik

Manusia dalam sisi pemenuhan kebutuhan hidup, menggunakan segenap

potensi dan kemampuan masing-masing. Hal demikian terlihat dari hasil usaha

manusia yang bervariatif dan berimplikasi kepada tingkatan sosial mereka. Tingkatan

sosial yang terjadi dalam kehidupan manusia akan memberikan kebaikan bagi

mereka, jika satu dengan yang lainnya saling mengisi dan tidak saling mendzalimi.

Konsep sosial seperti itulah yang diatur dalam Al-Qur’an untuk terjaga keharmonisan

sosial sebagai kebutuhan dasar bagi umat manusia. Perbedaan tingkatan

perekonomian yang melatarbelakangi perbuatan kredit kerap terjadi dalam kehidupan

manusia. Dasar kredit dijelaskan dalam firman Allah SWT, yaitu:

�� ������ �� �� �� ���� ������� �� ���� �� ����� !"#�� $#�� ��� %

&�'�().9

9 Al-Baqarah (2) : 245.

Page 27: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

9

Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah SWT menganjurkan untuk memberikan

pinjaman harta kepada orang yang membutuhkan, dan ada balasan atas hal tersebut.

Kata kredit berasal dari bahasa Yunani “Credere” yang berarti kepercayaan

atau dalam bahasa latin “Creditum” yang berarti kepercayaan akan kebenaran. Dalam

praktik sehari-hari, pengertian ini selanjutnya berkembang lebih luas lagi antara lain:

1. Kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan

suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan dilakukan/ ditangguhkan

pada suatu jangka waktu yang disepakati.10

2. Pengertian kredit menurut perbankan di Indonesia, berdasarkan Pasal 1 ayat (11)

Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan merumuskan sebagai

berikut:

“Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”.11

Sedangkan kata kredit di dalam fiqh mu’amalah dipersamakan dengan qard}

atau hutang piutang, yang dapat diartikan dengan dua pengertian. Secara (��ض)

harafiah, qard} (ض��) berarti bagian, bagian harta yang diberikan kepada orang lain.

10

Teguh Pudjo Muljono, Manajemen Perkreditan (Bagi Bank Komersiil) (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2001), hlm. 9.

11 Pasal 1 ayat (11) Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, Tentang Perbankan.

Page 28: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

10

Menurut istilah, qard} (ض��) merupakan akad peminjaman harta kepada orang lain

dengan adanya pengembalian semisalnya.12

Akad qard} (ض��) atau kredit akan sah jika dilakukan oleh orang yang

memiliki kompetensi atau kemampuan di bidang tersebut, karena akad ini identik

dengan akad jual beli. Selain itu, harus dilakukan dengan adanya ija<b (ا���ب) qabu<l

karena mengandung pemindahan kepemilikan kepada orang lain. Mayoritas ,(ا ���ل)

ulama (Jumhur Ulama) berpendapat, dalam akad qard} (ض��) tidak boleh

dipersyaratkan dengan batasan waktu untuk mencegah terjerumus dalam riba al

nasi’ah ( ���ا� ). Namun demikian, Imam Malik membolehkan akad qard} (ض��)

dengan batasan waktu, karena kedua belah pihak memiliki kebebasan penuh untuk

menentukan kesepakatan dalam akad.

Syarat sahnya qard} (ض��) adalah orang yang memberi pinjaman benar-benar

memiliki harta yang akan dipinjamkan tersebut. Harta yang dipinjmakan hendaknya

berupa harta yang ada padanannya baik yang bisa ditimbag, diukur maupun dihitung.

Syarat selanjutnya adalah adanya serah terima barang yang dipinjamkan, dan

hendaknya tidak terdapat manfaat (imbalan) dari akad ini bagi orang yang

meminjamkan, karena jika hal itu terjadi maka akan menjadi riba< (��� Terkait .(ا

dengan bonus atau hadiah tersebut, mayoritas ulama membolehkan sepanjang tidak

dipersyaratkan dalam akad atau kesepakatan awal.13

12 Dimyauddin Djuwaini, Pengantar Fiqh Muamalah (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010),

hlm. 254. 13 Ibid., hlm. 255-257.

Page 29: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

11

Kredit dalam kenyataannya haruslah dipersaksikan atau ditulis disebuah

kertas. Kertas ini dapat digunakan sebagai bukti kemudian hari, bila terjadi sebuah

permasalahan sengketa terhadap kedua belah pihak terkait penyelesaian kredit

tersebut. Telah dijelaskan di dalam Firman Allah SWT, yaitu:

,!�-!������� �&�� ��./ 01��.( ����2 !3�!� 4'56 7&#1��... 89:9;14

Potongan ayat di atas menjelaskan untuk menulis hutang-piutang di sebuah

kertas sebagai alat bukti nantinya.

Apabila debitur (peminjam) pada saat jatuh tempo mengalami kemacetan,

karena sedang mengalami kesulitan. Maka kreditur (pemberi pinjaman) dapat

memberikan kompensasi atau penangguhan waktu kepada debitur. Di samping

merupakan kewajiban kita untuk saling tolong menolong dalam kebaikan, juga

sebagai salah satu pelaksanaan kewajiban yang telah disyaratkan di dalam Firman

Allah SWT, yaitu:

��>�� )� )��%�?%��2 � %������@�&�!."( ) 0A���)&3B�( 01� ) 89:C;15

Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah SWT menganjurkan untuk memberikan

penangguhan atau kompensasi dalam hal hutang-piutang.

14 Al-Baqarah (2): 282. 15

Al-Baqarah (2): 280.

Page 30: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

12

Unsur-unsur dalam kredit adalah sebagai berikut:

a. Kepercayaan

Kepercayaan (trust) adalah sesuatu yang paling utama dari unsur kredit yang

harus ada karena tanpa ada rasa saling percaya antara kreditur dan debitur maka akan

sangat sulit terwujud suatu sinergi kerja yang baik.

b. Waktu

Waktu (time) adalah hal yang menjadi kesepakatan bagi para pihak dalam

menentukan sejauh mana kredit tersebut harus dibayarkan oleh pihak debitur.

c. Risiko

Risiko (risk) adalah keadaan yang terburuk yaitu pada saat kredit tersebut

tidak kembali atau timbulnya kredit macet.

d. Prestasi

Prestasi (achievement) adalah usaha dari debitur mengelola kredit yang telah

diberikan oleh kreditur, yang kemudian pada waktunya dapat mengembalikan sesuai

dengan perjanjian yang disepakati.

e. Kreditur

Kreditur adalah pihak yang memilki uang (money), barang (goods), jasa

(service) untuk dipinjamkan kepada pihak lain, dengan harapan dari hasil pinjaman

itu diperoleh keuntungan dalam bentuk bunga (interest) sebagai balas jasa dari uang,

barang, atau jasa yang telah dipinjam tersebut.

Page 31: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

13

f. Debitur

Debitur adalah pihak yang memerlukan uang (money), barang (goods), jasa

(service) dan berkomitmen untuk mampu mengembalikannya tepat, sesuai dengan

waktu yang disepakati serta bersedia menanggung berbagai risiko jika melakukan

keterlambatan sesuai dengan ketentuan administrasi dalam kesepakatan perjanjian

yang tertera di sana.16

Dalam melakukan suatu perkreditan secara sehat, perlu diketahui terlebih

dahulu prinsip-prinsipnya. Biasanya sering dikenal dengan prinsip 5C atau juga ada

yang menyebutnya 6C, antara lain:

1) Karakter (character)

Manfaat dari penilaian soal karakter ini untuk mengetahui sampai sejauh mana

tingkat kejujuran dan integritas serta tekad baik yaitu kemauan untuk memenuhi

kewajiban-kewajibannya dari calon debitur, sebab walaupun calon debitur tersebut

cukup mampu untuk meyelesaikan utangnya tetapi kalau tidak mempunyai itikad baik

tentu akan membawa berbagai kesulitan bagi bank di kemudian hari.

2) Kapasitas (capacity)

Maksud dari penilaian soal kapasitas adalah untuk menilai sampai di mana

hasil usaha yang akan diperolehnya tersebut, akan mampu untuk melunasinya tepat

pada waktunya sesuai dengan perjanjian yang disepakati.

3) Modal (capital)

16 Irham Fahmi dkk, Pengantar Manajemen Perkreditan (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 7-

8.

Page 32: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

14

Modal di sini adalah jumlah dana/ modal sendiri yang dimiliki oleh calon

debitur. Semakin besar modal yang dimilki, maka ia akan semakin dipercaya dalam

melakukan kredit.

4) Jaminan (collateral)

Jaminan diartikan dengan barang-barang yang diserahkan oleh peminjam/

debitur sebagai jaminan atas kredit yang diterimanya. Manfaatnya adalah sebagai alat

pengamanan apabila usaha yang yang dibiayai dengan kredit tersebut gagal atau

sebab-sebab lain di mana debitur tidak dapat melunasi kreditnya dari hasil usahanya

yang normal.

5) Kondisi Ekonomi (condition of Economy)

Kondisi ekonomi dapat diartikan dengan situasi dan kondisi politik, sosial,

ekonomi, budaya dan lain-lain. Maksud dari penilaian ini adalah untuk mengetahui

sampai sejauh mana kondisi-kondisi yang mempengaruhi perekonomian yang suatu

negara/ daerah akan memberikan dampak yang bersifat positif ataupun dampak yang

negatif terhadap perusahaan yang memperoleh kredit tersebut.

6) Keadaan Memaksa (constrain)

Keadaan memaksa merupakan hambatan-hambatan yang tidak memungkinkan

seseorang melakukan bisnis di suatu tempat tersebut.17

F. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

17 Teguh Pudjo Muljono, Manajemen (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2001), hlm. 11-18.

Page 33: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

15

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research)

yaitu penelitian yang datanya dicari melalui pengamatan-pengamatan dan sumber

data di lapangan. Penelitian ini dilakukan di Koperasi Serba Usaha (KSU) Al-Husain

Jepara.

2. Sifat Penelitian

Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik, yaitu penulis akan

mengkaji ulang masalah tersebut dan selanjutnya dianalisa setelah mendapatkan data

secara jelas.

3. Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini, maka

penulis menggunakan data yang diperlukan dengan cara:

a. Observasi

Observasi merupakan salah satu tehnik pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian kualitatif. Observasi dapat dilakukan dengan cara melakukan

pengamatan pada subyek penelitian atau fenomena-fenomena yang terjadi. Dalam hal

ini penulis akan mengadakan pengamatan secara langsung yang bertujuan untuk

memperoleh data mengenai penyelesaian kredit macet leasing sepeda motor second

motor di Jepara, penulis mengadakan pengamatan secara langsung di lokasi terhadap

obyek yang akan diteliti.

Page 34: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

16

b. Wawancara

Wawancara yang digunakan adalah bentuk “semi structured”. Tujuan

wawancara jenis ini adalah menemukan permasalahan secara lebih terbuka. Pihak

yang diajak wawancara adalah manajer dari Koperasi Serba Usaha (KSU) Al-Husain,

yang akan dimintai pendapat dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti

harus mendengarkan secara teliti dan mencatat semua yang dikemukakan oleh

responden. Dengan demikian, jawaban yang diperoleh bisa meliputi semua variabel,

dengan keterangan yang lengkap dan mendalam.18

c. Dokumentasi

Dokumentasi yang dimaksud adalah penulis mengadakan penelitian terhadap

obyek penelitian serta data lain yang berkaitan dengan apa yang diteliti. Data yang

diperoleh di lapangan nantinya dapat berupa arsip atau buku-buku lain tentang

“Kegiatan Koperasi Al-Husain” Jepara.

d. Kepustakaan

Kepustakaan merupakan teknik menelaah buku-buku yang relavan dengan

permasalahan yang penulis teliti.

4. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian untuk mendapatkan data yang penulis gunakan adalah

pendekatan Normatif:

a. Pendekatan Normatif

18 Beni Ahmad Saebani, Metode Peneltian (Bandung: CV Pustaka Setia, 2008), hlm. 186-

192.

Page 35: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

17

Pendekatan Normatif adalah pendekatan yang bertujuan untuk memperoleh

pengetahuan normatif tentang hubungan antara satu peraturan dengan peraturan lain

dan penerapan dalam prakteknya.

5. Analisis Data

Setelah data-data yang diperlukan terkumpul, kemudian langkah selanjutnya

adalah menganalisis data dengan menggunakan metode analisis data kualitatif yaitu

mengklasifikasi data-data yang diperoleh atau yang dikumpulkan dan diberi

penafsiran seperlunya untuk diambil kesimpulan. Kemudian metode analisis data ini

menggunakan tehnik berfikir induktif, yaitu berangkat pengetahuan yang bersifat

khusus untuk ditarik kesimpulan bersifat umum. Berangkat dari teori yang ada

kemudian mengadakan penelitian di Koperasi Al-Husain Jepara.

G. Sistematika Pembahasan

Untuk memudahkan penulisan, maka sistematika pembahasan dalam

penelitian ini dibagi menjadi lima bab dengan rincian sebagai berikut:

Bab pertama, sebagai langkah awal penulis melakukan penelitian, maka pada

bab pertama ini meliputi pendahuluan yang berfungsi sebagai pengantar kepada

materi pembahasan bab-bab berikutnya. Bab ini terdiri dari beberapa subbab, yaitu:

latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, telaah

pustaka, kerangka teoretik, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.

Page 36: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

18

Bab kedua, merupakan kelanjutan dari bab pertama. Bab ini membahas

tentang gambaran secara umum tentang akad pembiayaan murabahah dan

penyelesaian ketika terjadi kemacetan pembayaran.

Bab ketiga, menjelaskan tentang diskripsi umum KSU Al-Husain yang

memuat tentang kondisi umum geografis dan ekonomis, gambaran umum, prosedur

pelaksanaan kredit sepeda motor second, kredit macet dan faktor-faktor penyebabnya,

dan upaya penyelesaian kredit macet.

Bab keempat, menjadi inti dari pembahasan dalam skripsi ini, yaitu tentang

analisis pada model kebijakan yang diambil dalam penyelesaian kredit macet sepeda

motor second di KSU Al-Husain Jepara.

Bab kelima, merupakan bab terakhir yang merupakan kesimpulan, sekaligus

penutup bagi seluruh rangkaian penelitian ini.

Page 37: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

58

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan analisis atas hasil penelitian lapangan di KSU Al-Husain

tentang penyelesaian kredit macet dan membandingkannya dengan teori hukum

Islam, maka hasil kesimpulannya adalah sebagai berikut:

Pertama, pembiayaan kredit sepeda motor second haruslah memuat unsur

keadilan dan kemaslahatan bagi para pihak. Ketika pembiayaan kredit di awal telah

memenuhi unsur-unsur tersebut, maka hal ini bisa menjadi dasar dalam melakukan

eksekusi atas kredit macet yang terjadi. Pembiayaan kredit ini setelah dibandingkan

dengan asas-asas mu’amalah yang ada delapan (8) unsur tersebut. Kesimpulannya

adalah sebagai berikut: pembiayaan kredit tidak sesuai dengan asas Mu’amalah yang

kedua mengenai kebebasan berakad (mabda’ hurriyyah at-ta’a>qud). Akad yang

dilakukan masih mengandung unsur riba, dalam hal ini bunga. Selain asas ini,

pembiayaan kredit pada KSU Al-Husain telah memenuhi asas-asas lainnya. Sehingga

hal ini dapat menjadi dasar untuk melakukan eksekusi kredit macet yang terjadi

akibat kelalaian nasabah. Hal ini, bisa dijadikan sebagai dasar untuk melakukan

penyelesaian kredit macet yang diakibatkan oleh kelalaian nasabah, karena

pembiayaan ini sudah memenuhi syarat keadilan dan kemaslahatan.

Page 38: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

59

Kedua, kredit macet pada KSU Al-Husain terjadi karena tiga faktor, yaitu:

pertama, kredit macet yang terjadi karena kebangkrutan; kedua, dikarenakan obyek

yang dalam hal ini adalah sepeda motor second hilang; dan ketiga, karena karakter

atau sifat nasabah yang tidak dapat diberi tanggung jawab dalam membayar angsuran

dengan tepat.

Dalam hal ini, dasar penyelesaian kredit macet yang digunakan dalam

menyelesaikannya adalah menggunakan prinsip Islam dan prinsip umum yang

digunakan oleh perbankan, yaitu sebagai berikut:

1. Pada prinsip Islam menggunakan surah Al-Baqarah ayat 280 tentang pemberian

waktu tangguh dan menghapus piutang atas orang yang tak mampu. Sedangkan

pada prinsip umum perbankan menggunakan rescheduling atau memperpanjang

jangka waktu kredit atau jangka waktu angsuran.

2. Prinsip reconditioning atau memberikan pembebasan bunga.

3. Surah Al-Baqarah ayat 283 tentang pengambilan jaminan dalam hal piutang.

Melihat penyelesaian kredit macet yang dilakukan oleh KSU Al-Husain,

kemudian membandingkan dengan teori hukum Islam. Penyelesaian kredit macet

yang dilakukan oleh KSU Al-Husain telah memenuhi prinsip-prinsip dari hukum

Islam.

Page 39: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

60

B. Saran

Saran yang diberikan penulis untuk membantu dalam menyelesaikan kredit

macet yang terjadi pada KSU Al-Husain meliputi:

1. KSU AL-Husain dalam memutuskan memberikan pembiayaan kredit perlu

melakukan analisis secara tepat dan teliti, sehingga pembiayaan nantinya dapat

berjalan dengan lancar.

2. Perlu adanya pengawasan secara terus menerus kepada pihak nasabah, untuk

menghindari terjadinya kredit macet yang berulang-ulang.

3. Adanya kerja sama antara pihak koperasi dengan pihak penarik atau bagian

lapangan dalam hal pengawasan terhadap nasabah.

4. Kebijakan-kebijakan yang akan diambil terhadap faktor-faktor yang menyebabkan

kredit macet perlu untuk diinformasikan kepada pihak nasabah yang akan

melakukan pembiayaan, di sini bertujuan untuk memberikan informasi bagi

nasbah jika melakukan hal tersebut.

5. Jaminan sebagai pagar pengamanan terakhir perlu untuk ditingkatkan.

6. Mengenai risiko penghapusan angsuran yang kurang bagi obyek yang hilang perlu

dihilangkan. Nasabah tetap harus membayar, karena sejatinya hutang itu harus

dibayar.

Page 40: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

61

DAFTAR PUSTAKA

1. Al-Qur’an:

‘Ali, Al-Jumanatul, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, Bandung: CV Penerbit J-

ART, 2005.

2. Hadits:

Muhammad, Imam Abu Abdullah bin Ismail bin Ibrahim, Kitab Shahih Al-

Bukhari, juz 3-4, Syarikah An-Nur Asia, 1981.

Ahmad bin Hambal, Imam, Musnad Ahmad bin Hambal (edisi revisi), juz 33,

Saudi Arabia: Mu’assasah Arrisalah, 2009.

Sulaiman, Abu Dawud bin Al-Asy’ats As-Sajstani, Sunan Abu Dawud, juz 3, Dar

Al-Fikr, t.t.

3. Ushul Fiqh:

Djuwaini, Dimyauddin, Pengantar Fiqh Muamalah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2010.

Muslich, Ahmad Wardi, Fiqh Muamalat, Jakarta: Amzah, 2010.

Afandi, M. Yazid, Fiqh Muamalah (Dan Implementasinya Dalam Lembaga

Keuangan Syari’ah),Yogyakarta: Logung Printika, 2009.

Ghazaly, Abdul Rahman dkk, Fiqh Muamalat, Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2008.

Page 41: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

62

4. Lain-Lain:

Anshori, Abdul Ghafur, Penerapan Prinsip Syari’ah (Dalam Lembaga Keuangan,

Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Pembiayaan), Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2008.

Muljono, Teguh Pudjo, Manajemen Perkreditan (Bagi Bank Komersiil),

Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2001.

Fahmi, Irham dkk, Pengantar Manajemen Perkreditan, Bandung: Alfabeta, 2009.

Saebani, Beni Ahmad, Metode Peneltian, Bandung: CV Pustaka Setia, 2008.

Purwarna, Agung Eko, Perbankan Syari’ah, Yogyakarta: STAIN Po PRESS, 2009.

Sudarsono, Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Deskripsi dan Ilustrasi),

Yogyakarta: EKONISIA, 2007.

Ascarya, Akad Dan Produk Bank Syariah, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2007.

Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002.

Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005.

Azhar Basjir, Ahmad, Asas-Asas Hukum mu’amalat (Hukum Perdata Islam),

Yogyakarta: Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia,

1993.

Anwar, Syamsul, Hukum Perjanjian Syariah, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,

2007.

Page 42: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

63

UU No. 10 Tahun 1998.

Imsyahatur Rosidah, “Perbedaan Strategi Penyelesaian Kredit Atau Pembiayaan

Bermasalah Pada KSP Dadi Makmur Dan KJKS BMT Mitra Usaha Insani”.

Skripsi, tidak diterbitkan, Yogyakarta: Fakultas Syari’ah UIN Sunan

Kalijaga, 2007.

Fajar Burhanum Sholichah,“Tinjauan Hukum Islam Terhadap Kredit Macet

Simpan Pinjam BMT Bina Ummah Godean : Tahun 2004-2005”. Skripsi,

tidak diterbitkan, Yogyakarta: Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga, 2006.

Muhammad Afif, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Upaya Penyelesaian

Wanprestasi Dalam Transaksi Sewa Beli Sepeda Motor : Studi Kasus Di

Dealer Makmur Motor Kotamadya Padang”. Skripsi, tidak diterbitkan,

Yogyakarta: Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga, 2004.

Moh. Ridwan Afandi, ”Tinjauan Huukum Islam Terhadap Pelaksanaan Kredit pada

Koperasi Haji Serba Usaha "WALISONGO" PATI”. Skripsi, tidak

diterbitkan, Yogyakarta: Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga, 2006.

http://id.wikipedia.org/wiki/Sepeda_motor.

Page 43: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 44: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

TERJEMAHAN BAHASA ASING (ARAB)

1. Al-Qur’an:

No Hlm Foot Note Terjemah

BAB I

1 8 9 Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki), dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.

2 11 14 Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya.

3 11 15 Dan jika (orang berutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

BAB IV 4 63 7 Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah

tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang).

5 20 4 Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil, dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim supaya kamu dapat memakan sebagian dari harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.

6

21 5 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.

2. Al-Hadits: No Hlm Foot Note Terjemah

BAB II

1 27 13 Telah menceritakan kepada kami Al Makkiy bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Yazid bin

Page 45: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

Abi ‘Ubaid dari Salamah bin Al-Akwa’ Radliallahu ‘anhu berkata: “Kami pernah duduk bermajelis dengan Nabi shallahu ‘alaihi wassalam ketika dihadirkan kepada Beliau satu jenazah kemudian orang-orang berkata: “Shalatilah jenazah ini”. Maka beliau bertanya: “Apakah orang ini punya hutang?” Mereka berkata: “Tidak”. Kemudian Beliau bertanya kembali: “Apakah dia meninggalkan sesuatu?” Mereka menjawab: “Tidak”. Akhirnya Beliau menyolatkan jenazah tersebut. Kemudian didatangkan lagi jenazah lain kepada Beliau, lalu orang-orang berkata: “Wahai Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam, shalatilah jenazah ini”. Maka Beliau bertanya kembali: “Apakah dia meninggalkan sesuatu?” Mereka menjawab: “Ada, sebanyak tiga dinar”. Maka Beliau bersabda: “Shalatilah saudaramu ini”. Berkata, Abu Qatadah: “Shalatilah wahai Rasulullah, nanti hutangnya aku yang menanggungnya”. Maka Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menyolatkan jenazah itu”.

2 28 13 Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Uqail dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu, bahwa suatu ketika, pernah didatangkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam seorang laki-laki yang meninggal dalam keadaan memiliki hutang. Maka beliau pun menanyakan, apakah laki-laki itu meninggalkan sesuatu yang dapat melunasi hutangnya, maka beliau menshalatinya. Namun jika tidak, maka beliau bersabda kepada kaum muslimin: “Shalatilah sahabat kalian ini.” Ketika Allah telah memberikan kemenangan-kemenangan Beliau bersabda: “Aku adalah lebih utama (lebih berhak) melayani kaum mukminin dengan meninggalkan hutang, maka atas dirikulah pelunasannya. Dan barangsiapa yang meninggalkan harta, maka harta itu adalah untuk ahli warisnya.”

3 29 14 Ia disandera dengan utangnya, oleh karena itu segera utang tersebut dilunasi. Kemudian laki-laki itu berkata: “Ya Rasulullah sesungguhnya saya telah membayarnya kecuali ada dua dinar yang dituntut oleh seorang wanita tetapi ia tidak mempunyai saksi.” Kemudian Rasulullah saw bersabda : “Berikan (bayarkan) utang itu

Page 46: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

kepadanya, karena sesungguhnya ia berhak atas uang itu.”

4 29 15 Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda: Penundaan (pembayaran utang) oleh seseorang yang kaya (mampu) merupakan penganiayaan, dan apabila salah seorang di antara kamu (utangnya) dialihkan kepada orang yang kaya (mampu), maka hendaklah ia menerimanya.

Page 47: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

BIOGRAFI ULAMA/ INTELEKTUAL

1. Imam Bukhari

Nama lengkap Imam al-Bukhari adalah Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardizbah al-Ju'fi al-Bukhari, sedangkan kuniah beliau adalah Abu Abdullah. Dia lahir di Bukhara, Uzbekistan, Asia Tengah pada tanggal 13 Syawal 194 H (21 Juli 810 M) dan meninggal dunia pada tahun 256 H/ 870 M. Ayahnya bernama Ismail bin Ibrahim, dia adalah seorang ulama bermadzhab Maliki dan merupakan murid dari Imam Malik, seorang ulama besar dan ahli fikih. Ayahnya wafat ketika Bukhari masih kecil. Kemudian Bukhari berguru kepada Syekh Ad-Dakhili, ulama ahli hadits yang masyhur di Bukhara. pada usia 16 tahun bersama keluarganya, ia mengunjungi kota suci terutama Mekkah dan Madinah, dimana dikedua kota suci itu dia mengikuti kuliah para guru besar hadits. Pada usia 18 tahun dia menerbitkan kitab pertama Kazaya Shahabah wa Tabi'in, hafal kitab-kitab hadits karya Mubarak dan Waki bin Jarrah bin Malik. Bersama gurunya Syekh Ishaq, menghimpun hadits-hadits shahih dalam satu kitab, dimana dari satu juta hadits yang diriwayatkan 80.000 perawi disaring menjadi 7275 hadits.

Dia adalah ahli hadits yang termasyhur di antara para ahli hadits sejak dulu hingga kini bersama dengan Imam Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah, bahkan dalam kitab-kitab Fiqih dan Hadits, hadits-hadits beliau memiliki derajat yang tinggi. Sebagian menyebutnya dengan julukan Amirul Mukminin fil Hadits (Pemimpin kaum mukmin dalam hal Ilmu Hadits). Dalam bidang ini, hampir semua ulama di dunia merujuk kepadanya. Imam al-Bukhari memiliki banyak karya tulisan, di antaranya adalah Shahih al-Bukhari, al-Adab al-Mufrad, Khalq Af’al al-‘Ibad, Juz’ Raf’ al-Yadain fi ad-Du’a, Juz’ al-Qiraah kalfa al-Imam, Tarikh al-Bukhari, dan beberapa kitab lainnya.

2. Imam Abu Dawud

Nama lengkap Imam Abu Dawud adalah Sulaiman bin Al-Asy’ats bin

Syaddad bin ‘Amru bin ‘Amir, sedangkan kuniah beliau adalah Abu Dawud. Dia dilahirkan tahun 202 H d Sijistan dan meninggal dunia pada tanggal 14 Syawwal 275 H dalam usia 73 tahun. Ayahnya bernama Al-Asy’ats bin Ishak, dia adalah seorang perawi hadits yang meriwayatkan dari Hamad bin Zaid. Dia belajar hadits dari para ulama yang ditemuinya di Hijaz, Syam, Mesir, Irak, Jaziriah, Sagar, Khurasan, dan negeri lainnya. Ulama-ulama yang pernah menjadi gurunya antara lain: Imam Ahmad bin Hanbal, Al-Qanaby, Sulaiman bin Harb, Abu Amr Adh-Dhariri, dan ulama lainnya.

Karya-karya Imam Abu Dawud antara lain: Al Marasil, Masa’il Al-Imam Ahmad, Al-asikh wa Al- Mansukh, Risalah fi Washf Kitab A-Sunan, Al-Zuhud, Ijabat’an Shalawat Al-Jurri, Kitab Al-Qadr, Musnad Malik, As-Sunan, dan lain-lainnya.

Page 48: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

3. DIMYAUDDIN DJUWAINI

Nama lengkapnya adalah Dimyauddin Djuwaini. Lahir di Rembang pada 9 Maret 1980. Sarjana Ekonomi Islam (S. EI) jurusan Manajemen Keuangan Syariah Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia (2001-2005). Karya-karya yang pernah dihasilkan antara lain: Ekonomi Islam, Pilar-Pilar Ekonomi Islam, Manajemen Syariah, Pengantar Fiqh Muamalah, Kiat Sukses Memberdayakan Zakat, Sejarah Ekonomi Islam.

4. M. YAZID AFANDI

Nama lengkapnya adalah Moch. Yazid Afandi. Lahir di Tulung Agung

pada 13 September 1972. Sarjana SI di tempuh di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta di fakultas Muamalah Jinayah dan selesai tahun 1996. Kemudian tahun 1998 mengambil S2 di Perguruan Tinggi yang sama dengan mengambil jurusan yang Hukum Islam, konsentrasi muamalah selesai tahun 2001. Sebagai dosen di Sekolah Tinggi Ilmu al-Qur’an (STIQ), beberapa karya tulis yang dihasilkan antara lain: Lembaga Keuangan Mikro Syariah, Mengelola hati menuai damai, Gerakan Politik Islam, Ekonomi Islam, Pelembagaan “Hukum Islam”. 5. ABDUL GHAFUR ANSHORI

Nama lengkapnya adalah Abdul Ghafur Anshori. Sarjana SI Hukum di

tempuh di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada dan selesai tahun 1977. Kemudian gelar Magister Hukum diperoleh dari Universitas Indonesia tahun 1998, dan gelar Doktor diperoleh dari Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada tahun 2005. Karier akademik sebagai dosen tetap Fakultas Hukum UGM dimulai sejak 1979, Guru Besar Fakultas Hukum UGM dan ketua pengelola Magister Kenotariatan Pascasarjana UGM. Selain di Fakultas Hukum UGM, juga aktif mengajar di Program Magister Kenotariatan UGM, Program Hukum Bisnis Syariah UIN Sunan Kalijaga, Fakultas Hukum Universitas Andalas, dan Fakultas Hukum Universitas Hasanudin. Karya-karya tulis yang dihasilkan antara lain: Hukum Kewarisan Islam, Filsafat Hukum Kewarisan Islam, Gadai Syariah di Indonesia, Hukum dan Praktik Perwakafan di Indonesia, Hukum Pemberdayaan Masyarakat.

6. MUHAMMAD

Lahir di Pati pada 10 April 1966. Gelar sarjana diraih dari IKIP

Yogyakarta tahun 1990 pada keahlian bidang Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Islam. Gelar Master di tempuh di MSI UII. Karya-karya yang telah dihasilkan antara lain: Lembaga Keuangan Umat (Kontemporer), Teknik Penghitungan Bagi Hasil di Bank Islam, Prinsip-Prinsip Akuntansi dalam al-Qur’an, Reksa Dana Syariah, Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syariah.

Page 49: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MODEL PENYELESAIAN KREDIT ...digilib.uin-suka.ac.id/10924/1/BAB I, V, DAFTARA PUSTAKA.pdfPenjualan sepeda motor ... meneliti apakah model penyelesaian

CURICULUM VITAE Nama : Destian Angga Satria. Tempat Tanggal Lahir : Sleman, 18 Desember 1991. Alamat : Ds. Watuaji Rt.01 Rw. 01, Kec. Keling, Kab. Jepara, Prov. Jawa Tengah. Nama Ayah : Drs. Junarso. Nama Ibu : Dra. Sri Utami. Pendidikan Penyusun

1. TK Kartini Klepu, Keling, Jepara, Jawa Tengah. 2. SDN Klepu 01, 02, Keling, Jepara, Jawa Tengah. 3. SMPN 1 Keling, Jepara, Jawa Tengah. 4. SMAN 1 Donorojo, Jepara, Jawa Tengah. 5. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.