TINJAUAN FARMAKOLOGI ERITROMISIN

3
TINJAUAN FARMAKOLOGI ERITROMISIN ASAL DAN KIMIA Eritromisin dihasilkan oleh suatu strain Erythromyces erythreus. Struktur kimia eritromisin adalah sebagai berikut : Zat ini berupa kristal berwarna kekuningan, larut dalam air sebanyak 2 mg / ml. Eritromisin larut lebih baik dalam etanol atau pelarut organik. Antibiotik ini tidak stabil dalam suasana asam, kurang stabil pada suhu kamar tetapi tetap stabil pada suhu rendah. Aktivitas in vitro paling besar dalam suasana alkalis. Larutan netral eritromisin yang disimpan pada suhu kamar akan menurun potensinya dalam beberapa hari, tetapi bila disimpan pada suhu 5 o C biasanya tahan sampai beberapa minggu. AKTIVITAS ANTI MIKROBA Golongan makrolid menghambat sintesis protein kuman dengan jalan berikatan secara reversibel dengan ribosom sub unit 50S dan umumnya bersifat bakteriostatik walaupun terkadang dapat bersifat bakterisidal untuk kuman yang sangat peka. SPEKTRUM ANTI MIKROBA In vitro, efek terbesar eritromisin terhadap kokus gram positif seperti S. pyogenes dan S. pneumoniae. S. viridans mempunyai kepekaan yang bervariasi terhadap eritromisin. S. aureus hanya sebagian yang peka terhadap obat ini. Strain S. aureus yang resisten terhadap eritromisin sering dijumpai di rumah sakit (strain nosokomial). Batang gram positif yang peka terhadap eritromisin ialah C. perfringes. C. diphteriae dan L. monocytogenes. Eritromisin tidak aktif terhadap kebanyakan kuman gram negatif. Namun ada beberapa spesies yang sangat peka terhadap eritromisin yaitu N. gonorrheae, Campylobacter jejuni, M. pneumoniae, Legionella pneumophila dan C. trachomatis. H. influenzae mempunyai kepekaan yang bervariasi terhadap obat ini. RESISTENSI Resisten terhadap eritromisin terjadi melalui 3 mekanisme yang diperantarai oleh plasmid yaitu menurunnya permeabilitas membran sel kuman, berubahnya reseptor obat pada ribosom kuman, dan hidrolisis obat oleh esterase yang dihasilkan oleh kuman tertentu 1 / 3

Transcript of TINJAUAN FARMAKOLOGI ERITROMISIN

Page 1: TINJAUAN FARMAKOLOGI ERITROMISIN

TINJAUAN FARMAKOLOGI ERITROMISIN

ASAL DAN KIMIA

Eritromisin dihasilkan oleh suatu strain Erythromyces erythreus. Struktur kimiaeritromisin adalah sebagai berikut :

Zat ini berupa kristal berwarna kekuningan, larut dalam air sebanyak 2 mg / ml. Eritromisin larutlebih baik dalam etanol atau pelarut organik.

Antibiotik ini tidak stabil dalam suasana asam, kurang stabil pada suhu kamar tetapitetap stabil pada suhu rendah. Aktivitas in vitro paling besar dalam suasana alkalis. Larutannetral eritromisin yang disimpan pada suhu kamar akan menurun potensinya dalam beberapahari, tetapi bila disimpan pada suhu 5oC biasanya tahan sampai beberapa minggu.

AKTIVITAS ANTI MIKROBA

Golongan makrolid menghambat sintesis protein kuman dengan jalan berikatan secarareversibel dengan ribosom sub unit 50S dan umumnya bersifat bakteriostatik walaupun

terkadang dapat bersifat bakterisidal untuk kuman yang sangat peka.

SPEKTRUM ANTI MIKROBA

In vitro, efek terbesar eritromisin terhadap kokus gram positif seperti S. pyogenes dan S.pneumoniae. S. viridans mempunyai kepekaan yang bervariasi terhadap eritromisin. S. aureus

hanya sebagian yang peka terhadap obat ini. Strain S. aureus yang resisten terhadaperitromisin sering dijumpai di rumah sakit (strain nosokomial).

Batang gram positif yang peka terhadap eritromisin ialah C. perfringes. C. diphteriae dan L.monocytogenes. Eritromisin tidak aktif terhadap kebanyakan kuman gram negatif. Namun adabeberapa spesies yang sangat peka terhadap eritromisin yaitu N. gonorrheae, Campylobacterjejuni, M. pneumoniae, Legionella pneumophila dan C. trachomatis. H. influenzae mempunyai

kepekaan yang bervariasi terhadap obat ini.

RESISTENSI

Resisten terhadap eritromisin terjadi melalui 3 mekanisme yang diperantarai oleh plasmid yaitumenurunnya permeabilitas membran sel kuman, berubahnya reseptor obat pada ribosom

kuman, dan hidrolisis obat oleh esterase yang dihasilkan oleh kuman tertentu

1 / 3

Page 2: TINJAUAN FARMAKOLOGI ERITROMISIN

(Enterobacteriaceae). Resistensi silang terjadi antara beberapa makrolid.

FARMAKOKINETIK

Basa eritromisin diserap baik oleh usus kecil bagian atas, aktivitasnya menurun karena obatdirusak oleh asam lambung. Untuk mencegah pengerusakan oleh asam lambung, basa

eritromisin diberi selaput yang tahan asam atau digunakan dalam bentuk ester stearat atau etilsuksinat. Adanya makanan juga menghambat penyerapan eritromisin.

Hanya 2 – 5 % eritromisin yang diekskresikan dalam bentuk aktif melalui urin. Eritromisinmengalami pemekatan dalam jaringan hati. Kadar obat aktif dalam cairan empedu dapat

melebihi 100 kali kadar yang tercapai dalam darah.

Masa paruh eliminasi eritromisin adalah sekitar 1,5 jam. Dalam keadaan insufiensi ginjal tidakdiperlukan modifikasi dosis. Eritromisin berdifusi dengan baiknya ke berbagai jaringan tubuhkecuali otak dan cairan serebrospinal. Pada ibu hamil, kadar eritromisin dalam sirkulasi fetus

adalah 5-20% dari kadar obat dalam sirkulasi darah ibu.

Obat ini diekskresi terutama melalu hati. Dialisisperitoneal dan hemodialisis tidak dapatmengeluarkan eritromisin dari tubuh.

Pada ibu hamil, pemberian eritromisin stearat dapat meningkatkan sementara kadar SGOT danSGPT.

EFEK SAMPING DAN INTERAKSI OBAT

Efek samping yang berat akibat pemakaian eritromisin dan turunannya jarang terjadi. Reaksialergi mungkin timbul dalam bentuk demam, eosinifilia, dan eksantem yang cepat hilang bilaterapi dihentikan. Hepatitis kolestatik adalah reaksi kepekaan yang terutama ditimbulkan oleh

eritromisin estolat (sekarang tidak dipasarkan lagi di Indonesia). Kelainan ini biasanyamenghilang dalam beberapa hari setelah terapi dihentikan. Efek samping ini dijumpai pula padapenggunaan eritromisin etil suksinat tetapi jarang sekali terjadi. Eritromisin oral (terutama dalam

dosis besar) sering menimbulkan iritasi saluran cerna, seperti mual, muntah, dan nyeriepigastrium. Suntikan i.m dapat menimbulkan sakit yang sangat hebat. Pemberian 1 gram

dengan infus i.v sering disusul oleh timbulnya trombohebitis.

Eritromisin dilaporkan meningkatkan toksisitas karbamazepin, kortikosteroid, siklosporin,digoksin, warfarin, tertenadin, astemizol, dan teofilin karena menghambat sitokrom P 450.

Kombinasi dengan tertenadin dan astemizol dapat menimbulkan aritmia jantung yangberbahaya (torsades de pointer)

2 / 3

Page 3: TINJAUAN FARMAKOLOGI ERITROMISIN

POSOLOGI ERITROMISIN

Preparat* Kemasan Posologi/carapemberian

Keterangan

Eritromisin Kapsul / tablet 250 mgdan 500 mg

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

3 / 3