TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem...

50
TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU TUNGGU PELAYANANREKAM MEDIS PASIENRAWAT JALANDI BADANLAYANAN UMUM DAERAH RSUDKABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI ARIS MUNANDAR Nim 09C10104154 Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH - ACEH BARAT TAHUN 2014

Transcript of TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem...

Page 1: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

WAKTU TUNGGU PELAYANANREKAM MEDIS

PASIENRAWAT JALANDI BADANLAYANAN

UMUM DAERAH RSUDKABUPATEN

NAGAN RAYA

SKRIPSI

ARIS MUNANDAR

Nim 09C10104154

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH - ACEH BARAT

TAHUN 2014

Page 2: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam

tentang identitas, anamnase penentuan fisik laboratorium, diagnosa segala

pelayanan dan tindakan medik yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik

yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat

darurat (Rustiyanto, 2009).

Dengan semakin berkembangnya dunia kesehatan di Indonesia, rekam

medis mempunyai peranan tidak kalah pentingnya dalam menunjang pelaksanaan

Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis,

pengobatan juga untuk evaluasi pelayanan kesehatan, peningkatan efisiensi kerja

melalui penurunan mortalitas dan morbiditas serta perawatan penderita yang lebih

sempurna. Rekam medis harus berisi informasi lengkap perihal proses pelayanan

di masa lalu, masa kini dan perkiraan terjadi di masa yang akan dating (Dhamanti,

2003).

Instalasi Rawat Jalan (IRJ) merupakan unit fungsional yang menangani

penerimaan pasien di rumah sakit, baik yang akan berobat jalan maupun yang

akan dirawat di rumah sakit. Pemberian pelayanan di IRJ pertama kali dilakukan

di loket karcis yang dikelola oleh bagian Rekam Medis Rawat Jalan. Salah satu

dimensi mutu pelayanan kesehatan adalah akses terhadap pelayanan yang ditandai

dengan waktu tunggu pasien. Waktu tunggu pasien dalam hal ini terhadap

pelayanan Rekam Medis di Pendaftaran Rawat Jalan merupakan salah satu hal

1

Page 3: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

2

penting yang akan menentukan citra awal pelayanan rumah sakit. Waktu tunggu

pasien merupakan salah satu komponen yang potensial menyebabkan

ketidakpuasan. Pasien akan menganggap pelayanan kesehatan jelek apabila

sakitnya tidak sembuh-sembuh, antri lama, dan petugas kesehatan tidak ramah

meskipun profesional. (Wijono, 1999).

Penyelenggaraan rekam medis rawat jalan dituntut untuk memberikan

pelayanan yang prima untuk menciptakan kepuasan pada pasiennya terutama

dengan waktu tunggu yang singkat. Salah satu faktor yang mempengaruhi

lambatnya waktu tunggu pelayanan rekam medis rawat jalan, yang diduga

disebabkan oleh kinerja perekam medis yang belum sesuai dengan kompetensi

perekam medis. Jika waktu tunggu pasien lama juga mempengaruhi tingkat

kepuasan pasien terhadap pelayanan. Banyak pasien yang mengeluhkan pelayanan

di rumah sakit pemerintah di Indonesia dengan berbagai macam alasan dan

banyak yang memilih rumah sakit swasta karena pelayanannya jauh lebih baik.

Menurut Grant dalam Dhamanti (2003) menyimpulkan bahwa waktu

tunggu merupakan masalah yang sering menimbulkan keluhan pasien dibeberapa

rumah sakit. Waktu adalah salah satu aspek mutu dalam pelayanan kesehatan,

persaingan dalam hal kecepatan pelayanan guna peningkatan mutu pelayanan,

khususnya di rumah sakit pemerintah pada saat ini belum menjadi perhatian yang

serius. Padahal pasien sebagai konsumen sangat memerlukan adanya pelayanan

yang cepat dan berkualitas yang dapat memberikan kepuasan kepadanya.

Kompetensi perekam medis menurut Siswati (2004), yang disampaikan

dalam pelatihan pengelolaan rekam medis Rumah Sakit meliputi pengetahuan,

Page 4: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

3

keterampilan, komunikasi, dan kerjasama kelompok. Perilaku ini harus dimiliki

oleh seorang profesi perekam medis dan informasi kesehatan dalam melakukan

tugas dan tanggung jawab pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan.

Penelitian Hasanbasri (2005), di Rumah Sakit Umum Aloe Saboe

Gorontalo, bahwa determinan waktu tunggu pasien di Instalasi Rawat jalan adalah

perbedaan status pasien, dan kualitas tenaga kesehatan, keterbatasan waktu

pelayanan, informasi kurang jelas, serta keterlambatan dokter memeriksa pasien.

Di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Nyak Dhien Meulaboh pasien

membutuhkan waktu di pelayanan rekam medis rawat jalan sekitar ±25 menit dari

datangnya pasien ke loket pendaftaran sampai mendapatkan rekam medis,

lamanya waktu ini disebabkan berbagai macam alasan, misalnya antrian yang

panjang, pelayanan yang kurang cepat.

Berdasarkan hasil survey awal tanggal 16 Januari 2014 di loket

pendaftaran Badan Layanan Umum Daerah Kabupaten Nagan Raya pasien

memerlukan waktu tunggu mulai dari datangnya pasien ke loket pendaftaran

sampai mendapatkan rekam medis dari petugas membutuhkan waktu selama ±20

menit sedangkan berdasarkan standar pelayanan minimal yang ditetapkan oleh

Departemen Kesehatan waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat

jalan ≤ 10 menit (PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR

741/MENKES/PER/VII/2008).

Keterlambatan ini disebabkan oleh pelayanan tersebut dilihat dari status

sosial pasien (kekuasaan dan pendapatan) dan kelalaian dari petugas itu sendiri,

Sarwono dalam Hasanbari (2005), mengatakan bahwa di samping faktor-faktor

Page 5: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

4

yang berhubungan dengan manajemen pelayanan kesehatan, kepuasan pasien juga

dipengaruhi oleh karakteristik pasien itu sendiri. Dengan pelayanan yang sama

untuk kasus yang sama dapat terjadi kepuasan pasien yang berbeda hal ini

tergantung pada latar belakang pasien itu sendiri misalnya status sosial pasien.

Salah satu faktor yang mempengaruhi pelayanan kesehatan menurut Aziz

dalam Asmuni (2009) adalah ekonomi, semakin tinggi ekonomi seseorang,

pelayanan kesehatan akan lebih diperhatikan dan mudah dijangkau, begitu juga

sebaliknya, keadaan ekonomi yang akan dapat mempengaruhi dalam system

pelayanan kesehatan.

Sebagian besar pelayanan kesehatan merupakan barang normal dimana

kenaikan pendapatan keluarga akan meningkatkan demand untuk pelayanan

kesehatan. Akan tetapi ada kecenderungan mereka yang berpendapatan tinggi

tidak menyukai pelayanan kesehatan yang menghabiskan banyak waktu. Hal ini

diantisipasi oleh Rumah Sakit-Rumah Sakit yang menginginkan pasien dari

golongan mampu. Masa tunggu dan antrean untuk mendapatkan pelayanan medis

harus dikurangi (Palutturi, 2005).

Menurut Danakusuma (2002), bagi masyarakat yang dimaksud dengan

pelayanan yang baik yang pertama adalah: kecepatan pelayanan, keramah

tamahan dan komunikasi yang baik, terhadap dokter juga perawat. Jadi

masyarakat tidak mempersoalkan dokter lulusan dari mana, apakah laki-laki atau

perempuan, suku atau agamanya, Karena sampai sekarang pelayanan yang cepat

dan ramah tamah sangat dibutuhkan.

Page 6: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

5

Pelayanan rekam medis yang baik dan bermutu tercermin dari pelayanan

yang ramah, cepat, serta nyaman. Pelayanan rekam medis rawat jalan dimulai

dari tempat pendaftaran pasien sampai memperoleh dokumen rekam medis yang

akan digunakan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Berdasarkan standar

penyediaan dokumen rekam medis pelayanan rawat jalan adalah ≤ 10 menit, dan

pelayanan dokumen rekam medis pelayanan rawat inap selama ≤ 15 menit

(Depkes RI, 2007).

Dari hal di atas maka penulis ingin melakukan penelitian tentang faktor-

faktor yang mempengaruhi waktu tunggu pelayanan rekam medis rawat jalan di

Badan Layanan Umum Daerah RSUD Kabupaten Nagan Raya.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah faktor-faktor apa

saja yang mempengaruhi waktu tunggu pelayanan rekam medik rawat jalan di

Badan Layanan Umum Daerah RSUD Kabupaten Nagan Raya tahun 2014.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi waktu tunggu

pelayanan rekam medis rawat jalan di Badan Layanan Umum Daerah RSUD

Kabupaten Nagan Raya tahun 2014.

Page 7: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

6

1.3.2 Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui pengaruh kekuasaan terhadap waktu tunggu di

pelayanan rawat jalan di Badan Layanan Umum Daerah RSUD

Kabupaten Nagan Raya tahun 2014.

b. Untuk mengetahui pengaruh pendapatan terhadap waktu tunggu di

pelayanan rawat jalan di Badan Layanan Umum Daerah RSUD

Kabupaten Nagan Raya tahun 2014.

c. Untuk mengetahui pengaruh kelalaian petugas terhadap waktu tunggu

di pelayanan rawat jalan di Badan Layanan Umum Daerah RSUD

Kabupaten Nagan Raya tahun 2014.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat teoritis

Sebagai bahan informasi dan referensi bagi peneliti lain yang akan

melakukan penelitian sejenis.

1.4.2 Manfaat aplikatif

a. Bagi rumah sakit

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi rumah sakit

mengenai waktu tunggu pelayanan di Pendaftaran Rekam Medis Rawat

Jalan. Memberikan manfaat untuk pihak yang dijadikan objek

penelitian.

b. Bagi peneliti

Dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan bagi peneliti dalam hal

mengenai metode penelitian dibidang kesehatan.

Page 8: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

7

c. Bagi pasien

Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat mempercepat proses

waktu tunggu pasien rawat jalan di unit rekam medis Badan Layanan

Umum Daerah RSUD Kabupaten Nagan Raya.

Page 9: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rekam Medis

2.1.1 Pengertian Rekam Medis

Menurut Permenkes No. 269/MENKES/PER/III/2008 dalam Rustiyanto

(2009), rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang

identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah

diberikan kepada pasien.

Rekam medis adalah siapa, apa, dimana dan bagaimana perawatan pasien

selama di Rumah Sakit, untuk melengkapi rekam medis harus memiliki data yang

cukup tertulis dalam rangkaian kegiatan guna menghasilkan suatu diagnosis,

jaminan, pengobatan dan hasil akhir. Rekam medis adalah keterangan baik yang

tertulis maupun yang terekam tentang identitas, anamnese penentuan fisik

laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan medik yang diberikan

kepada pasien dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang

mendapatkan pelayanan gawat darurat, Rustiyanto (2009).

Menurut SK Men PAN No. 135 tahun 2002 dalam Rustiyanto (2009),

catatan medis adalah catatan yang berisikan segala data mengenai pasien mulai

dari masa sebelum ia dilakukan, saat lahir, tumbuh menjadi dewasa hingga akhir

hidupnya. Data ini dibuat bilamana pasien mengunjungi instansi pelayanan

kesehatan baik sebagai pasien berobat jalan maupun sebagai pasien rawat inap.

Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang iidentitas

Page 10: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

9

pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien

disarana pelayanan kesehatan.

Menurut Huffman dalam Rustiyanto (2009), Rekam medis adalah fakta

yang berkaitan dengan keadaan pasien, riwayat penyakit dan pengobatan masa

lalu serta saat ini yang tertulis oleh profesi kesehatan yang memberikan pelayanan

kepada pasien tersebut. Rekam medis elektronik/rekam kesehatan elektronik

adalah suatu kegiatan mengkomputerisasikan tentang isi rekam medis mulai dari

mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan mempresentasikan data yang

berhubungan dengan kegiatan pelayanan kesehatan.

2.1.1 Tujuan Rekam Medis

Tujuan rekam medis adalah menunjang tercapainya tertib administrasi

dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tanpa

didukung suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar administrasi

di Rumah Sakit tidak akan berhasil sebagaimana yang diharapkan. Sedangkan

tertib administrasi merupakan salah satu faktor yang menentukan upaya pelayanan

kesehatan di Rumah Sakit Rustiyanto (2009).

Pembuatan rekam medis di Rumah Sakit bertujuan untuk mendapatkan

catatan atau dokumen yang akurat da adekuat dari pasien mengenai kehidupan

dan riwayat kesehatan, riwayat penyakit dimasa lalu dan sekarag, juga pengbatan

yang telah diberikan sebagai upaya meningkatkan pelayanan kesehatan. Rekam

medis dibuat untuk tertib adminitrasi di Rumah Sakit yang merupakan salah satu

faktor penentu dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan.

Page 11: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

10

2.1.2 Nilai Guna Rekam Medis

1. Bagi pasien

a. Meneydiakan bukti asuhan keperawatan/tindakan medis yang

diterima oleh pasien

b. Menyediakan data bagi pasien jika pasien adtang untuk yang kedua

kali dan seterusnya

c. Menyediakan dadta yang dapat melindungi kepentingan hukum

pasien dalam kasus-kasus kompensasi pekerja kecelakaan ppribadi

atau mal praktek

2. Bagi fasiilitas layanan kesehatan

a. Memiliki data yang dipakai untuk pekerja profesional kesehatan

b. Sebagai bukti atas biaya pembayaran pelayanan medis pasien

c. Mengevaluasi penggunaan sumber daya

3. Bagi pemberi pelayanan

a. Menyediakan informasi untuk membantu seluruh tenaga profesional

dalam merawat pasien

b. Membantu dokter dalam menyediakan data keperawatan yang

bersifat berkesinambungan pada berbagai tingkatan pelayanan

kesehatan

c. Menyediakan data-data untuk penelitian dan pendidikan (Rustiyanto,

2009).

Page 12: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

11

2.1.3 Kegunaan Rekam medis

Kegunaan rekam medis secara umum (Rustiyanto 2009), antara lain

sebagai berikut :

1. Sebagai alat komunikasi anata dokter dengan tenaga ahlinya yang ikut

ambil bagian didalam memberikan pelayanan pengobatan, perawatan

kepada pasien.

2. Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/perawatan yang harus

diberikan kepada seorang pasien.

3. Sebagai bukti tertulis atas segala tindakan pelayanan, perkembangan

penyakit, dan pengobatan selama pasien berkunjung/ dirawat di Rumah

Sakit.

4. Sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian, dan evaluasi

terhadap kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien.

5. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, Rumah Sakit maupun

maupun dokter dan tenaga kesehtan lainnya.

6. Menyediakan data-data khusunya yang sangat berguna untuk penelitian

dan pendidikan.

7. Sebagai dasar didalam perhitungan biaya pembayaran pelayanan medik

pasien.

8. Menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan, serta sebagai

bahan pertanggung jawaban dan laporan.

Page 13: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

12

2.1.4 Etika Profesi

Menurut Rustiyanto (2009), profesi adalah suatu moral community

(masyarakat moral) yang memiliki cita-cita dan nilai-nilai bersama. Etika profesi

mengandung unsur tentang pengorbanan demi kemanusiaan, dedikasi dan

pengabdian masyarakat. Profesi lahir karena adanya suatu latar belakang

pendidikan yang sama dan memiliki suatu keahlian yang belum tentu dimiliki

oleh orang lain, seperti profesi dokter, perawat, bidan dan lain-lain. Karena

memiliki keahlian tertentu maka banyka profesi menutup diri bagi orang luar dan

menjadi di suatu akalangan yang sukar untuk ditembus.

2.1.5 Pengembangan Profesi Rekam Medis

Profesi rekam medis termasuk profesi baru didalam dunia pelayanan

kesehatan, untuk itu diharapkan semua profesi rekam medis harus bisa

mengembangan ilmu rekam medis itu sendiri sesuai dengan perkembanganya.

Untuk mengembangkan profesi rekam medis dalam lingkup pelayanan kesehatan,

sebaiknya perekam medis selain melaksanakan kegiatan sehari-hari dalam

memberi pelayanan kesehatan harus mampu dan bisa melaksanakan kegiatan

(Rustiyanto 2009), meliputi :

1. Membuat karya tulis/karya ilmiah dibidang rekam medis

2. Menerjemahkan/menyadur buku dan bahan lainnya dibidang rekam

medis

3. Membuat buku pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis

dibidang rekam medis

4. Mengembangkan teknologi tepat guna dibidang rekam medis

Page 14: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

13

5. Mengidentifikasikan data dan informasi yang dibutuhkan guna

mengelola organisasi sarana kesehatan

6. Mampu memahami lingkungan pelayanan kesehatan dan unit pelayanan

yang saling berinteraksi

7. Mampu mengembangkan sistem dan teknologi dengan melakukan

pembelajaran terus-menerus

8. Mampu menyusun manajemen strategik guna menghadapi tuntutan dan

tantangan dimasa mendatang.

2.1.6 Penunjang Tugas Profesi Rekam Medis

Selain melaksanakan tugas sehari-hari tugas penunjang dari perekam

medis (Rustiyanto, 2009), antara lain :

1. Mengajar atau melatih dalam bidang rekam medis

Sebagai tenaga rekam medis dituntut harus bisa melatih tenaga rekam

medis baru (yunior) maupun tenaga rekam medis yang sudah lama,

tetapi tidak mempunyai ijazah DIII rekam medis dengan mengakan

pelatihan-pelatihan rekam medis di Rumah Sakit. Selain itu profesi

perekam medis dapat mengajar di institusi pendidikan DIII rekam

medis baik secara teori maupun praktikum.

2. Mengikuti kegiatan seminar atau lokarkarya dibidang rekam medis.

Perekam medis haruslah selalu mengikuti kegiatan-kegiatan seperti

seminar atau lokakarya khusunya dibidang rekam medis, karena selain

mendapatkan ilmu baru tentang rekam medis juga bisa menambah

pengetahuan tentang perkembangan ilmu tentang rekam medis.

Page 15: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

14

3. Menjadi anggota organisasi profesi perekam medis

Sebaiknya profesi perekam medis harus menjadi anggota organisasi

rekam medis (PORMIKI). Karena dengan menjadi organisasi

PORMIKI kita dapat mengetahui perkembangan ilmu dan trend rekam

medis yang akan datang.

4. Menjadi anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional Perekam Medis.

Dalam tim penilaian jabatan fungsional perekam medis selain dilakukan

oleh direktur Rumah Sakit Kepala Bagian Rekam Medis dapat

membantu direktur di dalam menilai menaikan jabatan fungsional di

Unit Rekam Medis di Rumah Sakit.

5. Memperoleh gelar kesarjanan lainnya

Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tentang kesehatan sebaiknya

profesi rekam medis harus mengembangkan diri dengan melanjutkan

pendidikan secara formal dengan memperoleh gelar kesarjanaan. Selain

itu dengan memperoleh gelar kesarjanaan perekam medis dapat

digunakan untuk mengajukan kenaikan jabatan dan tunjanngan

fungsional.

6. Mendapat penghargaan atau tanda jasa

Pada saat ini untuk mendapatkan suatu penghargaan atau tanda jasa

tidaklah mudah bagi profesi perekam medis karena suatu penghargaan

dapat diberikan oleh profesi perekam medis, salah satunya dengan

melihat seberapa besar jasa dan peran seseorang dalam memberikan dan

megembangkan ilmu manajemen rekam medis dan informasi kesehatan.

Page 16: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

15

2.2 Pelayanan Rawat Jalan

2.2.1 Pengertian pelayanan rawat jalan

Menurut Feste dalam Azwar (2010), pelayanan rawat jalan (ambulatory

services) adalah salah satu bentuk dari pelayanan kedokteran. Secara sederhana

yang dimaksud dengan pelayanan rawat jalan adalah pelayanan kedokteran yang

disediakan untuk pasien tidak dalam bentuk rawat inap (hospitalization). Ke

dalam pengertian pelayanan rawat jalan ini termasuk tidak hanya yang

diselengarakan oleh sarana pelaynan kesehatan yang telah lazim dikenal sperti

rumah sakit atau klinik, tetapi juga yang diselenggarakan di rumah pasien (home

care) serta dirumah perawatan (nursing homes).

Dibandingkan dengan pelayanan rawat inap, pelayanan rawat jalan ini

memang tampak berkembang lebih pesat. Roomer dalam Azwar (2010), mencatat

bahwa peningkatan angka utilisasi pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit

misalnya, adalah dua sampai tiga kali lebih tinggi dari peningkatan angka utilasi

pelayanan rawat inap. Hal yang sama juga ditemukan pada jumlah sarana

pelayanannya. Hal yang sama juga ditemukan pada jumlah sarana pelayanannya.

Banyak faktor yang berperan sebagai penyebab makin berkembangnya

pelaynan dan juga saranan pelaynan berobat jalan ini. Jika disederhanakan, paling

tidak dapat dobedakan atas lima macam Cambridge Research Institute dalam

Azwar (2010), yakni :

1. Saran dan prasarana yang diperlukan untuk menyelenggarakan

pe;ayanan rawat jalan relatif lebih sederhana dan murah, dan karena itu

lebih banyak didirikan.

Page 17: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

16

2. Kebijakan pemerintah untuk mengendalikan biaya kesehatan

mendorong dikembangkannya berbagai sarana pelayanan rawta jalan.

3. Tingkat kesadaran kesehatan penduduk yang makin meningkat, yang

tidak lagi membutuhkan pelayanan untuk mengobati penyakit saja,

tetapi juga untuk memelihara atau meningkatkan kesehatan yang

umumnya dapat dilayani oleh sarana pelayanan rawat jalan saja.

4. Kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran telah dapat melakukan

berbagai tindakan kedokteran yang dulunya memerlukan pelaynan

rawat inap, tetapi pada saat ini cukup dilayani dengan pelaynan rawat

jalan saja.

5. Utilisasi Rumah Sakit yang makin terbatas, dan karenanya untuk

meningkatkan income, kecuali lebih mengembangkan pelayanan rawat

jalan yang ada di Rumah Sakit juga terpaksa mendirikan berbagai

saranan pelayanan rawat jalan di luar Rumah Sakit.

Sesuai dengan perkembangannya, menurut Festte dalam Azwar (2010),

maka pada saat ini berbagai bentuk pelayanan rawat jalan banyak diselengarakan.

Jika disederhanakan, berbagai bentuk tersebut dapat dibedakan atas dua macam,

yaitu :

1. Pelayanan rawat jalan oleh Klinik Rumah Sakit

Bentuk pertama dari pelayanan rawat jalan adalah yang diselengarakan

oleh Klinik yang ada kaitannya dengan Rumah Sakit (hospital-based

ambulatory care). Pada saat ini berbagai jenis pelayanan rawat jalan

Page 18: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

17

banyak diselengarakan oleh Klinik Rumah Sakit, yang secara umum

dapat dibedakan atas empat macam :

a. Pelayanan gawat darurat (emergency services) yakni untuk

menangani pasien yang membutuhkan pertolongan segera dan

mendadaka.

b. Pelayanan rawat jalan paripurna (comprehensive hospital outpatient

services) yakni yang memberikan pelaynan kesehatan paripurna

sesuai dengan kebutuhan pasien.

c. Pelayanan rujukan (referral services) yakni yang hanya melayani

pasien-pasien yang dirujuk oleh saranan kesehatan lain. Biasanya

untuk diagnosis atau terapi, sedangkan perawatan selanjutnya tetap

ditangani oleh sarana kesehatan yang merujk.

d. Pelayanan bedah jalan (ambulatory surgery service) yakni yang

memberikan pelayanan bedah yang dipulangkan pada hari yang

sama.

Dapat ditambahkan bahwa yang termasuk dalam kategori pelayanan rawat

jalan bentuk pertama ini, tidaklah hanya yang diselengarakan di Rumah Sakit saja,

tetapi juga yang diselengarakan oleh klinik lain di luar Rumah Sakit. Dengan

catatan bahwa klinik lain tersebut harus mempunyai huubungan organisatoris

dengan Rumah Sakit, dalam arti merupakan perpanjangan tangan dari Rumah

Sakit yang bersangkutan (satelite clinic).

Page 19: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

18

2. Pelayanan rawat jalan oleh klinik mandiri

Bentuk kedua dari pelayanan rawat jalan adalah yang diselengarakan

oleh klinik yang mandiri yakni yang tidak ada hubungan organisasi

dengan Rumah Sakit (free standing ambulatory centers). Bentuk klinik

mandiri ini banyak macamnya yang secara umum dapat dibedakan atas

dua macam :

a. Klinik mandiri sederhana

Bentuk klinik mandiri sederhana (simple free standing ambulatory

centers) yang populer adalah praktek dokter umum dan atau praktek

dokter spesialis secara perseorangan (solo practitioner). Untuk

Indonesia ditambah lagi dengan praktek bidan.

b. Klinik mmandiri institusi

Bentuk klinik mandiri institusi (simple free standing ambulatory

centers) banyak macamnya. Mulai dari praktek berkelompok (group

practitioner), poliklinik (clinic) BKIA (MCH center), PUSKESMAS

(community health center) dan di Amerika Serikat ditambah dengan

HMOs dan PPOs.

2.2.2 Menjaga mutu pelayanan rawat jalan

Mutu adalah sesuatu untuk menjamin pencapaian tujuan atau luaran yang

diharapkan, dan harus selalu mengikuti perkembangan pengetahuan profesional

terkini. Untuk itu mutu harus diukur dengan derajat pencapaian tujuan. Berpikir

tentang mutu berarti berpikir mengenai tujuan, mutu harus memenuhi berbagai

standar/ spesifikasi. Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan

Page 20: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

19

kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan yang

sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata serta penyelengaraannya sesuai dengan

standart dan kode etik profesi, (Azwar, 2010).

Sama halnya dengan berbagai pelayanan kesehatan lainnya, maka salah

satu syarat pelayanan rawat jalan yang baik adalah pelayanan yang bermutu.

Karena itulah untuk dapat menjamin mutu pelayanan rawat jalan tersebut, maka

program menjaga mutu pelayanan rawat jalan perlu pula dilakukan. Untuk ini

perlu diperhatikan bahwa sekalipun prinsip pokok program menjaga mutu pada

pelayanan rawat jalan tidak banyak berbeda dengan berbagai pelayanan kesehatan

lainnya, namun karena pada pelayanan rawat jalan ditemukan beberapa ciri

khusus, menyebabkan penyelengaraan program menjaga mutu pada pelayanan

rawat jalan tidaklah semudah yang diperkirakan (Azwar, 2010). Ciri-ciri khusus

yang dimaksud adalah :

1. Sarana, prasarana serta jenis pelayanan rawat jalan (input, process dan

environment) sangat beraneka ragam, sehingga sulit merumuskan tolak

ukur yang bersifat baku.

2. Tenaga pelaksana yang bekerja pada saran pelayanan rawat jalan

umumnya terbatas, sehingga di satu pihak tidak dapat dibentuk suatu

perangkat khusus yang diserahkan tanggung jawab menyelengarakan

program menjaga mutu. Dan dippihak Lin. Apabila beban kerja terlalu

besar, tidak memiliki cukup waktu untuk menyelengarakan program

menjaga mutu tersebut.

Page 21: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

20

3. Hasil pelayanan rawat jalan (performance) sering tidak diketahui. Ini

disebabkan karena banyak dari pasien tidak datang lagi ke klinik.

4. Beberapa jenis penyakit yang datang kesaranan pelayanan rawat jalan

adalah penyakit yang dapat sembuh sendiri (self limiting deseases)

sehingga penilaian yang objektif sulit dilakukan.

5. Beberapa jenis penyakit yang datang ke saran pelayanan rawat jalan

adalah penyakit yang telah berat dan bersifat kronis, sehingga

menyulitkan pekerjaan penilaian.

6. Beberapa jenis penyakit yang datang berobat ke saran pelaynan rawat

jalan mungkin jenis penyakit yang penanggulangannya sebenarnya

berada diluar kemampuan yang dimiliki. Keadaan yang seperti ini juga

akan menyulitkan pekerjaan penilaian.

7. Rekam medis yang dipergunakan pada pelayanan rawat jalan tidak

diselengkap rawta inap, sehingga data yang diperlukan untuk penilaian

tidak lengkap.

8. Perilaku pasien yang datang ke sarana pelayanan rawat jalan sukar

dikontrol, dan karenanya sembuh atau tidaknya penyakit yang dialami

tidak sepenuhnya tergantung dari mutu pelayanan yang diselengarakan.

2.3 Waktu Tunggu Pelayanan

Waktu tunggu adalah waktu yang dipergunakan oleh pasien untuk

mendapatlan pelayanan rawat jalan dan rawat inap dari tempat pendaftaran sampai

masuk ke ruang pemeriksaan dokter. Waktu tunggu di rumah sakit berkaitan

dengan pelayanan kesehatan meliputi pelayanan rekam medis, gawat darurat,

Page 22: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

21

pelayanan poliklinik dan lain sebagainya. Waktu tunggu adalah waktu yang

digunakan oleh petugas kesehatan di rumah sakit untuk memberikan pelayanan

pada pasien. Waktu tunggu merupakan masalah yang sering menimbulkan

keluhan pasien di beberapa Rumah Sakit. Lama waktu tunggu pasien

mencerminkan bagaimana rumah sakit mengelola komponen pelayanan yang

disesuaikan dengan situasi dan harapan pasien (Depkes RI, 2007).

Waktu tunggu pasien merupakan salah satu komponen yang potensial

menyebabkan ketidakpuasan. Pasien akan menganggap pelayanan kesehatan jelek

apabila sakitnya tidak sembuh-sembuh, antri lama, dan petugas kesehatan tidak

ramah meskipun professional (Wijono, 1999).

Waktu tunggu pelayanan adalah waktu tunggu pasien terhadap pelayanan

mulai dari kedatangan pasien di tempat penerimaan pasien sampai dikirimnya

berkas rekam medis ke poliklinik tujuan (Dhamanti, 2003).

Pelayanan rekam medis yang baik dan bermutu tercermin dari pelayanan

yang ramah, cepat, serta nyaman. Pelayanan rekam medis rawat jalan dimulai dari

tempat pendaftaran pasien sampai memperoleh dokumen rekam medis yang akan

digunakan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Berdasarkan standar

penyediaan dokumen rekam medis pelayanan rawat jalan adalah 10 menit, dan

pelayanan dokumen rekam medis pelayanan rawat inap selama 15 menit (Depkes

RI, 2007).

Dalam pelayanan rawat jalan di rumah sakit, waktu tunggu adalah waktu

yang dipergunakan oleh pasien untuk mendapatkan pelayanan rawat jalan dan

rawat inap dari tempat pendaftaran sampai masuk ke ruang pemeriksaan dokter.

Page 23: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

22

Disebut cepat jika waktu tunggu kurang dari atau sama dengan 10 menit, dan

disebut lama jika waktu tunggu lebih dari 10 menit (Depkes RI, 2007).

2.4 Status Sosial Pasien

Menurut Pitirim A. Sorokin menyatakan bahwa status sosial atau

stratifikasi sosial adalah adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam

kelas-kelas secara bertingkat (hirarkis). Perwujudannya adalah kelas-kelas tinggi

dan kelas yang lebih rendah. Dasar dan inti lapisan masyarakat tidak adanya

keseimbangan dalam pembagian hak dan kewajiban dan tanggung jawab nilai-

nilai social pengaruhnya di antara anggota-anggota masyarakat (Soekanto, 2000).

Menurut (Narwoko, 2004) terdapat tiga aspek stratifikasi sosial yaitu :

1. Perbedaan kemampuan atau kesanggupan. Anggota masyarakat dalam

lapisan atas memiliki kemampuan atau kesanggupan yang lebih besar

dalam mengakses sumber daya dibandingkan anggota masyarakat yang

berada dalam lapisan bawah.

2. Perbedaan dalam gaya hidup (life style). Anggota masyarakat dalam

lapisan atas banyak yang menggunakan pakaian yang mewah dan rapi,

berbeda dengan lapisan bawah yang menggunakan pakaian yang

sederhana.

3. Perbedaan dalam hal hak akses dalam memanfaatkan sumber daya.

Mata pencaharian atau profesi, anggota masyarakat dalam lapisan atas

akan memperoleh banyak hak dan fasilitas yang diperolehnya sesuai

dengan jabatan yang dipegang.

Page 24: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

23

Menurut Soekanto (2000), stratifikasi memiliki ukuran yang dipakai untuk

menggolongkan masyarakat ke dalam kelas tertentu yaitu :

1. Ukuran kekayaan : orang yang memiliki kekayaan paling banyak

termasuk dalam lapisan teratas, kekayaan tersebut dapat dilihat dari

bentuk rumah, cara serta bahan pakaian atau kebiasaan untuk berbelanja

barang mahal.

2. Ukuran kekuasaan : orang yang paling disegani atau dihormati

mendapatkan kedudukan lapisan atas, biasanya adalah golongan tua

atau orang yang berjasa.

3. Ukuran ilmu pengetahuan : dipakai oleh masyarakat yang menghargai

ilmu pengetahuan. Namun hal ini terkadang menimbulkan dampak

negatif, yakni yang dihargai bukan lagi mutu ilmu pengetahuan, akan

tetapi gelar kesarjanaannya yang dijadikan ukuran.

Seiring dengan keadaan sosial masyarakat yang semakin meningkat

dimana masyarakat semakin sadar akan kualitas maka perlu peningkatan kualitas

atau pelayanan kesehatan yang lebih berorientasi pada kepuasan pasien. Artinya

berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan mengevaluasi

berdasarkan kaca mata pasien. Mutu mencakup tentang atribut-atribut kualitas

pelayanan seperti kehandalan, daya tangkap, simpati, kenyamanan, kebersihan

dan keramahan. Dari sudut pandang pasien, kualitas pelayanan bisa berarti suatu

empati dan tanggap akan kebutuhan pasien, pelayanan harus selalu berusaha

memenuhi kebutuhan pasien serta harapan mereka, diberi dengan cara yang ramah

pada waktu mereka berobat (Sampurno, 2005).

Page 25: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

24

Sarwono dalam Hasanbari (2005), menyatakan bahwa di samping faktor-

faktor yang berhubungan dengan manajemen pelayanan kesehatan, kepuasan

pasien juga dipengaruhi oleh karakteristik pasien itu sendiri. Dengan pelayanan

yang sama untuk kasus yang sama dapat terjadi kepuasan pasien yang berbeda hal

ini tergantung pada latar belakang pasien itu sendiri. Faktor-faktor terebut antara

lain : Pangkat, tingkat ekonomi, kedudukan sosial, pendidikan, latar belakang

budaya, sifat umum kesukuan, jenis kelamin, sikap mental, pekerjaan, dan

kepribadian seseorang. Faktor sosiodemografik lain yang dapat berhubungan

dengan kepuasan pasien antara lain kedudukan sosial, tingkat ekonomi dan

budaya.

2.5 Kekuasaan

Kekuasaan adalah kesempatan seseorang atau sekelompok orang untuk

menyadarkan masyarakat akan kemampuannya sendiri, dengan sekaligus

menerapkannya tindakan-tindakan perilaku dari orang-orang atau golongan

tertentu (Syafiie, 2005).

Kekuasaan adalah kemampuan untuk merubah sikap, orientasi dan

perilaku orang lain. (Jimung, 2005).

Kekuasaan adalah kemampuan untuk mengontrol, mendominasi, atau

memanipulasi tindakan orang lain atau seperti Rollo May (1972), mengatakan

bahwa kekuasaan adalah kemampuan untuk menyebabkan atau mencegah

perubahan.

Menurut Soekanto (2000), stratifikasi memiliki ukuran yang dipakai untuk

menggolongkan masyarakat ke dalam kelas tertentu yaitu :

Page 26: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

25

1. Ukuran kekayaan : orang yang memiliki kekayaan paling banyak

termasuk dalam lapisan teratas, kekayaan tersebut dapat dilihat dari

bentuk rumah, cara serta bahan pakaian atau kebiasaan untuk berbelanja

barang mahal.

2. Ukuran kekuasaan : orang yang paling disegani atau dihormati

mendapatkan kedudukan lapisan atas, biasanya adalah golongan tua

atau orang yang berjasa.

3. Ukuran ilmu pengetahuan : dipakai oleh masyarakat yang menghargai

ilmu pengetahuan. Namun hal ini terkadang menimbulkan dampak

negatif, yakni yang dihargai bukan lagi mutu ilmu pengetahuan, akan

tetapi gelar kesarjanaannya yang dijadikan ukuran.

Faktor – faktor yang mempengaruhi pelayanan kesehatan adalah :

1. Ilmu pengetahuan dan teknologi baru

Meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka akan diikuti oleh

perkembangan pelayanan kesehatan untuk mengatasi masalah penyakit-

penyakit yang sulit dapat digunakan penggunaan alat seperti laser,

terapi penggunaan gen dan lain-lain.

2. Nilai masyarakat

Dengan beragamnya masyarakat, maka dapat menimbulkan

pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan yang berbeda. Masyarakat yang

sudah maju dengan pengetahuan yang tinggi, maka akan memiliki

kesadaran yang lebih dalam penggunaan atau pemanfaatan jasa

pelayanan kesehatan, demikian juga sebaliknya.

Page 27: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

26

3. Aspek legal dan etik

Dengan tingginya kesadaran masyarakat terhadap penggunaan atau

pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan, maka akan semakin tinggi pula

tuntutan hukum dan etik dalam pelayanan kesehatan harus dituntut

untuk meberikan pelayanan kesehatan secara profesional dengan

memperhatikan nilai-nilai hukum dan etika yang ada di masyarakat.

4. Ekonomi

Semakin tinggi ekonomi seseorang, pelayanan kesehatan akan lebih

diperhatikan dan mudah dijangkau, begitu juga sebaliknya, keadaan

ekonomi ini yang akan dapat mempengaruhi dalam sistem pelayanan

kesehatan.

5. Politik

Menurut Aziz dalam Asmuni (2009), kebijakan pemerintah melalui

sistem politik yang ada akan semakin berpengaruh sekali dalam sistem

pemberian pelayanan kesehatan. Kebijakan-kebijakan yang ada dapat

memberikan pola dalam sistem pelayanan.

2.6 Pendapatan

Menurut Niswonger dalam Asmuni (2009), pendapatan adalah jumlah

yang ditagih kepada pelanggan atas barang atau pun jasa yang diberikan kepada

mereka. Pendapatan atau revenue merupakan kenaikan kotor atau gross dalam

modal pemilik yang dihasilkan dari penjualan barang dagangan,pelaksanaan jasa

kepada pelanggan atau klien, penyewa harta,peminjam uang, dan semua kegiatan

usaha serta profesi yang bertujuan untuk memperoleh penghasilan.

Page 28: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

27

Sebagian besar pelayanan kesehatan merupakan barang normal dimana

kenaikan pendapatan keluarga akan meningkatkan demand untuk pelayanan

kesehatan. Akan tetapi ada kecenderungan mereka yang berpendapatan tinggi

tidak menyukai pelayanan kesehatan yang menghabiskan banyak waktu. Hal ini

diantisipasi oleh Rumah Sakit-Rumah Sakit yang menginginkan pasien dari

golongan mampu. Masa tunggu dan antrean untuk mendapatkan pelayanan medis

harus dikurangi (Palutturi, 2005).

2.7 Kelalaian Petugas

Kelalaian adalah segala tindakan yang dilakukan dan dapat melanggar

standar sehingga mengakibatkan cidera/kerugian orang lain (Sampurno, 2005).

Sedangkan menurut Hanafiah dalam Hasanbari (2005) yang dimaksud

dengan kelalaian adalah sikap kurang hati-hati, yaitu tidak melakukan apa yang

seseorang dengan sikap hati-hati melakukannya dengan wajar, atau sebaliknya

melakukan apa yang seseorang dengan sikap hati-hati tidak akan melakukannya

dalam situasi tersebut. Kelalaian dapat berupa Omission (kelalaian untuk

melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan) atau Commission (melakukan

sesuatu secara tidak hati-hati).

Kelalaian yang dilakukan oleh petugas medis akan memberikan dampak

yang luas, tidak saja kepada pasien dan keluarganya, juga kepada pihak rumah

sakit, individu perawat pelaku kelalaian dan terhadap profesi. Selain gugatan

pidana, juga dapat berupa gugatan perdata dalam bentuk ganti rugi (Sampurna,

2005).

Page 29: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

28

Tujuan pelayanan administrasi adalah menciptakan suasana administrasi

yang lancar dan menyenangkan bagi pasien. Kesan pertama kali bagi pasien rawat

jalan terbentuk sewaktu pasien berbicara pertama kali dengan penerimaan pasien.

Kesan ini sering menetap pada diri pasien dan mempengaruhi sikap mereka

terhadap lembaga, staf dan pelayanan yang mereka terima ( Wolper, 1987).

Syarat – syarat petugas kearsipan adalah sebagai berikut :

1. Teliti : Ketelitian sangat diperlukan oleh setiap arsip, agar dapat

membedakan perkataan, nama atau angka yang sepintas lalu

nampaknya hampir bersamaan.

2. Cerdas : Setiap petugas arsip haru mampu menggunakan fikirannya

dengan baik, mempunyai daya ingatan yang cukup tajam sehingga tidak

mudah lupa.

3. Cerdas : Penuh minat dan penuh perhatian terhadap tugas dan pekerjaan

yang menjadi tanggung jawabnya.

4. Rapi : Setiap petugas arsip harus mampu menciptakan dan menjaga

kerapian, kebersihan dan ketertiban terhadap arsip yang disimpan.

5. Tekun dalam melaksanakan tugas.

6. Mampu memegang/menyimpan rahasia.

7. Mampu mengadakan hubungan dengan semua pihak.

8. Memiliki skill/keahlian dalam bidang kearsipan (Wursanto, 1991).

Upaya untuk medapatkan skill/keahlian dapat dilakukan dengan mengikuti

pendidikan dan pelatihan. Faktor-faktor keselamatan harus diutamakan pada

bagian penyimpanan rekam medis (Depkes RI, 2007).

Page 30: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

29

Menurut Danakusuma (2002), bagi masyarakat yang dimaksud dengan

pelayanan yang baik yang pertama adalah: kecepatan pelayanan, keramah

tamahan dan komunikasi yang baik, terhadap dokter juga perawat. Jadi

masyarakat tidak mempersoalkan dokter lulusan dari mana, apakah laki-laki atau

perempuan, suku atau agamanya, Karena sampai sekarang pelayanan yang cepat

dan ramah tamah sangat dibutuhkan.

2.8 Kerangka Teori

Skema 2.1. Kerangka Teori

Palutturi (2005) :

Pasien berpendapatan

tinggi tidak menyukai

pelayanan kesehatan yang

menghabiskan banyak

waktu

Aziz dalam Asmuni (2009):

1. Ilmu pengetahuan dan

teknologi baru

2. Nilai masyarakat

3. Aspek legal dan etik

2. Ekonomi

3. Politik

Waktu Tunggu

Soekanto (2000) :

1. Ukuran kekayaan 2. Ukuran kekuasaan 3. Ukuran ilmu pengetahuan

Danakusuma (2002) :

1. kecepatan pelayanan

2. keramah tamahan

3. komunikasi yang baik

terhadap dokter juga

perawat

Page 31: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

30

2.9 Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Skema 2.2. Kerangka Konsep Penelitian

Waktu

Tunggu

1. Status Sosial

- Kekusaan (Soekanto, 2000)

- Pendapatan (Palutturi, 2005)

2. Kelalaian Petugas (Danakusuma, 2002)

Page 32: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

31

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini bersifatsurvey analitik dengan desain cross-sectional,

dengan cara pengambilan datanya yaitu mengambil data secara langsung terhadap

responden dengan menggunakan daftar pertanyaan sebagai instrumennya

(Notoatmodjo, 2010).

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan selama 7 hari di bagian pendaftaran rekam

medis rawat jalan Badan Layanan Umum Daerah Kabupaten Nagan Raya pada

tanggal 23 Juni sampai 30 Juni 2014.

3.3 Subjek Penelitian

3.3.1 Populasi

Menurut Notoatmodjo (2010), populasi adalah keseluruhan objek

penelitian atau objek yang diteliti. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien

yang datang ke tempat pendaftaran selama penelitian di rawat jalan Badan

Layanan Umum Daerah Kabupaten Nagan Raya.

3.3.2 Sampel

Sampel diambil dengan teknik AccidentalSampling, peneliti

mengumpulkan data dari subyek yang kebetulan ditemuinya pada saat

pengumpulan data dilakukan. Proses diperolehnya sampel semacam ini disebut

sebagai penarikan sampel secara kebetulan (Notoatmodjo, 2010). Adapun jumlah

Page 33: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

32

sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 73 orang selama penelitian dari

tanggal 23 Juni sampai dengan tanggal 30 Juni tahun 2014.

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Data Primer

Yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui kegiatan penelitian

dengan datang langsung ke lokasi penelitian untuk mencari fakta yang berkaitan

dengan masalah yang diteliti melalui observasi, yaitu pengamatan langsung

terhadap objek yang diteliti untuk mendapatkan gambaran yang tepat mengenai

objek penelitian, melalui kuesiner yang diberikan kepada pasien yang berobat di

poliklinik rawat jalan.

3.4.2 Data Sekunder

Teknik pengumpulan data atau informasi yang menyangkut masalah yang

diteliti dengan mempelajari dan menelaah buku, majalah, dan literature lain yang

ada kaitannya dengan masalah yang diteliti.

Page 34: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

33

3.5 Definisi Operasional Variabel

Variabel Bebas (Independen)

No Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala

1 Kekuasaan

Kemampuan atau

wewenang

seseorang

untukmempengaru

hi petugas dalam

pelayanan

kesehatan.

Wawancara Kuesioner 1. Sedang

Berkuasa

2. Tidak

Berkuasa

Ordinal

2

Pendapatan

Tingkat

penghasilan

seseorang

berdasarkanUpah

Minimum

Regional Aceh

tahun 2014.

Wawancara Kuesioner 1. Tinggi

2. Rendah

Ordinal

3

Kelalaian

Petugas

Kurang

respon/tanggap

terhadap pasien

yang

datingsehingga

pelayanan rekam

medis tidak sesuai

dengan waktu

yangditetapkan.

Wawancara

Kuesioner 1. Lalai

2. Tidak

lalai

Ordinal

Variabel Terikat

(Dependen)

4

Waktu

Tunggu

Waktu yang

dibutuhkan pasien

di

loketpendaftaran

sampaimendapatka

nrekam medis dari

petugas.

Wawancara Kuesioner

1. Cepat

2. Lama

Ordinal

Page 35: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

34

3.6 Metode Pengukuran

a. Variabel Kekusaan

Penilaian terhadap variabel ini dikategorikan :

Sedang Berkuasa : mempunyai jabatan/ Tokoh

Tidak Berkuasa : masyarakat biasa

b. Variabel Pendapatan

Menurut Iskandar (2014), UMP terbaru tahun 2014 adalah:

Tinggi : yaitu ≥ UMR Rp. 1.750.000.

Rendah : yaitu < UMR Rp. 1.750.000.

c. Variabel Kelalaian Petugas

Penilaian terhadap variabel ini dikategorikan :

Lalai : Apabila jawaban ≤ 50% dari total pertanyaan.

Tidak Lalai : Apabila jawaban > 50% dari total pertanyaan.

d. Variabel Waktu Tunggu

Menurut Depkes RI (2007), waktu tunggu di bagi dalam dua kategori :

Cepat : Apabila waktu tunggu ≤ 10 menit.

Lama : Apabila waktu tunggu > 10 menit.

3.7 Metode Analisis Data

3.7.1 Analisa Data Univariat

Teknik analisa data pada penelitian ini menggunakan pendekatan

deskriptif kuantitatif, dimana pengolahan data dilakukan dengan manual, data

dikumpulkan dari hasil kuesioner dan wawancara. Analisa data dilakukan secara

Page 36: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

35

univariat untuk mendeskripsikan variabel yang diteliti ke bentuk distribusi

frekuensi dari setiap variabel.

Analisa data dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :

1. Editing, yaitu meneliti data-data yang diperoleh dari penelitian.

2. Coding, yaitu mengklasifikasikan jawaban menurut macamnya.

3. Membuat kategori untuk mengklasifikasikan jawaban.

4. Menghitung besarnya persentase data masing-masing kategori.

5. Tabulasi, disini data dalam keadaan ringkas dan tersusun dalam suatu

tabel tunggal sehingga dapat di baca dengan mudah.

Data yang terkumpul diolah dan dianalisis lalu diinterpretasikan sesuai

dengan tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan metode deskriptifyang

dihitung secara persentase, dengan menggunakan rumus :

P =f

n x 100%

Keterangan :

P : Persentase yang diinginkan

f : Jumlah responden dalam setiap kategori masing-masing variabel

n : Jumlah sampel penelitian

3.7.2 Analisa Bivariat

Analisis ini digunakan untuk mengetahui hipotesis dengan menentukan

hubungan antara variabel independen (variabel bebas) dengan variabel dependen

(variabel terikat) dengan menggunakan uji statistic chi-square (X²) (Budiarto,

2001).

Page 37: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

36

𝑋² = Σ(0 − E)²

E

Keterangan :

X² : Chi-square

O : Nilai pengamatan

E : Nilai yang diharapkan atau

E =total baris x total kolom

grand total

Kemudian untuk mengamati derajat hubungan antara variabel tersebut

akan dihitung nilai ood ratio (OR).

Aturan yang berlaku pada Chi-square adalah :

1. Bila tabel 2x2 dijumpai nilai harapan (expected) kurang dari 5, maka

yang digunakan adalah “Fisher’s exact test”.

2. Bila tabel 2x2 dan tidak ada nilai E>5, maka uji yang dipakai sebaiknya

“Contiuty Correction(a)”.

3. Bila tabel lebih dari 2x2 misalnya 3x2, 3x3 dan seterusnya maka

digunakan uji “Pearson Chi-square”.

Analisa data dilakukan dengan menggunakan perangkat computer untuk

membuktikan hipotesis yaitu dengan ketentuan pvalue < 0,05 (Ho ditolak)

sehingga disimpulkan ada hubungan yang bermakna (Budiarto, 2001).

Page 38: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Secara geografis Kabupaten Nagan Raya sebelah Utara berbatasan dengan

Kabupaten Aceh Tengah, sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia

dan Kabupaten Aceh Barat Daya, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten

Gayo Lues dan Kabupaten Aceh Barat Daya serta sebelah Barat berbatasan

dengan Kabupaten Aceh Barat.

RSUD Nagan Raya pada awalnya adalah pengembangan dari Puskesmas

Perawatan Ujong Patihah, dalam perkembangannya pada tahun 2004 Pemerintah

Pusat melalui Departemen Kesehatan mengalokasikan dana APBN untuk

membangun Gedung Poliklinik dan Administrasi dan Provinsi NAD dari alokasi

dana APBN untuk membangun Gedung UGD. Pada tanggal 20 April 2005

dikeluarkan SK. Bupati Nagan Raya Nomor : 445/18/2005 tentang Peningkatan

Status Pelayanan di Puskesmas Perawatan Ujong Patihah menjadi Kantor

Pelayanan Kesehatan RSUD Kabupaten Nagan Raya. Peletakan Batu Pertama

Pembangunan RSUD Nagan Raya dilakukan pada tanggal 19 Januari 2006. Pada

Tahun 2007 oleh BRR dilakukan Revitalisasi RSUD Nagan Raya dengan

membangun 3 (tiga) gedung pelayanan yaitu gedung UGD, Gedung Medical

Record (rekam medik) dan rehab gedung poliklinik. Pada tanggal 28 Mei 2008

diterbitkan Surat Keputusan menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

Page 39: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

38

489/Menkes/SK/2008 tentang penetapan Rumah Sakit Umum Daerah Nagan Raya

dengan Klasifikasi Kelas C.

Sumber Daya Manusia Kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah

(RSUD) Nagan Raya pada Tahun 2012 secara keseluruhan berjumlah 252 orang

yang terdiri dari Tenaga Kesehatan dan Tenaga Non Kesehatan, dengan status

sebagai berikut: Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 109 orang, Pegawai

Kontrak sebanyak 120 orang, Tenaga Suka Rela sebanyak 23 orang.

4.1.2 Analisis Univariat

4.1.2.1 Kekuasaan

Tabel 4.1 Kekuasaan Responden Rawat Jalan di Badan Layanan Umum

Daerah RSUD Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014

No Kekuasaan f %

1. Sedang Berkuasa 31 42, 5

2. Tidak Berkuasa 42 57,5

Total 73 100 Sumber : Data primer diolah tahun 2014

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas diketahui mayoritas kekuasaan responden

berada pada kategori tidak berkuasa dengan jumlah 42 orang (57,5%).

4.1.2.2 Pendapatan

Tabel 4.2 Pendapatan Responden Rawat Jalan di Badan Layanan Umum

Daerah RSUD Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014

No Pendapatan f %

1. Tinggi 38 52,1

2. Rendah 35 47,9

Total 73 100 Sumber : Data primer diolah tahun 2014

Berdasarkan tabel 4.2 di atas diketahui mayoritas pendapatan responden

berada pada kategori tinggi dengan jumlah 38 orang (52,1%).

Page 40: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

39

4.1.2.3 Kelalaian Petugas

Tabel 4.3 Kelalaian Petugas Rawat Jalan di Badan Layanan Umum Daerah

RSUD Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014

No Kelalaian Petugas f %

1. Tidak Lalai 51 69,9

2. Lalai 22 30,1

Total 73 100 Sumber : Data primer diolah tahun 2014

Berdasarkan Tabel 4.3 di atas diketahui mayoritas kelalaian petugas berada

pada kategori tidak lalai dengan jumlah 51 orang (69,9%).

4.1.2.4 Waktu Tunggu

Tabel 4.4 Waktu Tunggu Responden Rawat Jalan di Badan Layanan

Umum Daerah RSUD Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014

No Waktu Tunggu f %

1. Cepat 35 47,9

2. Lama 38 52,1

Total 73 100 Sumber : Data primer diolah tahun 2014

Berdasarkan Tabel 4.4 diatas dapat diketahui mayoritas waktu tunggu

responden berada pada kategori lama dengan jumlah 38 orang (52,1%).

Page 41: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

40

4.1.3 Analisis Bivariat

4.1.3.1 Pengaruh Kekuasaan dengan Waktu Tunggu

Tabel 4.5 Pengaruh Kekuasaan dengan Waktu Tunggu Rawat Jalan di

Badan Layanan Umum Daerah RSUD Kabupaten Nagan Raya

Tahun 2014

N

o Kekuasaan

Waktu Tunggu Jumlah

Uji Statistik

Cepat Lama P

OR

f % f % f %

1. Sedang Berkuasa 21 67,7 10 32,3 31 42,5

0,008 4,2 2. Tidak Berkuasa 14 33,3 28 66,7 42 57,5

Jumlah 35 38 73 100 Sumber : Data primer diolah tahun 2014

Dari tabel di atas dapat dilihat dari 31 orang yang sedang berkuasa

terdapat 21 (67,7%) yang mempunyai waktu tunggu lebih cepat dan dari 42 orang

yang tidak berkuasa ternyata 14 (33,3%) yang mempunyai waktu tunggu lebih

cepat.

Setelah dilakukan Uji Statistik dengan menggunakan uji Chi-Square

dengan taraf kepercayaan 95% (α = 0,05), diperoleh nilai p-value 0,008 yang

berarti lebih kecil dari α (0,05). Dengan demikian berarti bahwa ada Pengaruh

yang signifikan antara kekuasaan dengan waktu tunggu. Besarnya Pengaruh dapat

dilihat dari nilai Odds Ratio (OR), yaitu 4,2 dimana responden yang

berpendapatan tinggi mempunyai peluang 4,2 kali mempunyai waktu tunggu

dalam mendapatkan pelayanan rekam medis dilayanan rawat jalan.

Page 42: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

41

4.1.3.2 Pengaruh Pendapatan dengan Waktu Tunggu

Tabel 4.6 Pengaruh Pendapatan dengan Waktu Tunggu Rawat Jalan di

Badan Layanan Umum Daerah RSUD Kabupaten Nagan Raya

Tahun 2014

N

o Pendapatan

Waktu Tunggu Jumlah

Uji Statistik

Cepat Lama P

OR

f % f % f %

1. Tinggi 23 60,5 15 39,5 38 52,1

0,045 2,9 2. Rendah 12 34,3 23 65,7 35 47,9

Jumlah 35 38 73 100 Sumber : Data primer diolah tahun 2014

Dari tabel di atas dapat dilihat dari 38 orang yang berpendapatan tinggi

terdapat 23 (60,5%) yang mempunyai waktu tunggu lebih cepat dan dari 35 orang

yang berpendapatan rendah ternyata 12 (34,3%) yang mempunyai waktu tunggu

lebih cepat.

Setelah dilakukan Uji Statistik dengan menggunakan uji Chi-Square dengan

taraf kepercayaan 95% (α = 0,05), diperoleh nilai p-value = 0,045 yang berarti

lebih kecil dari α (0,05). Dengan demikian berarti bahwa ada Pengaruh yang

signifikan antara pendapatan dengan waktu tunggu. Besarnya Pengaruh dapat

dilihat dari nilai Odds Ratio (OR), yaitu 2,9 dimana responden yang

berpendapatan tinggi mempunyai peluang 2,9 kali mempunyai waktu tunggu

dalam mendapatkan pelayanan rekam medis dilayanan rawat jalan.

Page 43: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

42

4.1.3.3 Pengaruh Kelalaian Petugas dengan Waktu Tunggu

Tabel 4.7 Pengaruh Kelalaian Petugas dengan Waktu Tunggu Rawat Jalan

di Badan Layanan Umum Daerah RSUD Kabupaten Nagan Raya

Tahun 2014

N

o Kelalaian

Petugas

Waktu Tunggu Jumlah

Uji Statistik

Cepat Lama P

OR

f % f % f %

1. Tidak Lalai 22 43,1 29 56,9 51 69,9

0,319 1,9 2. Lalai 13 59,1 9 40,9 22 30,1

Jumlah 35 38 73 100 Sumber : Data primer diolah tahun 2014

Dari tabel di atas dapat dilihat dari 51 orang yang tidak lalai dalam

bertugas ternyata 43,1% yang mempunyai waktu tunggu lebih cepat dan dari 22

orang yang lalai dalam bertugas terdapat 13 (59,1%) yang mempunyai waktu

tunggu lebih cepat.

Setelah dilakukan Uji Statistik dengan menggunakan uji Chi-Square dengan

taraf kepercayaan 95% (α = 0,05), diperoleh nilai p-value = 0,319 yang berarti

lebih besar dari α (0,05). Dengan demikian berarti bahwa tidak ada Pengaruh yang

signifikan antara kelalaian petugas dengan waktu tunggu. Besarnya Pengaruh

dapat dilihat dari nilai Odds Ratio (OR), yaitu 1,9 dimana responden yang lalai

dalam bertugas mempunyai peluang 1,9 kali mempunyai waktu tunggu dalam

mendapatkan pelayanan rekam medis dilayanan rawat jalan.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengaruh Kekuasaan dengan Waktu Tunggu

Berdasarkan hasil penelitian diketahui terdapat hubungan kekuasaan dengan

waktu tunggu di Pelayanan Rawat Jalan Di Badan Layananan Umum Daerah

RSUD Kabupaten Nagan Raya.

Page 44: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

43

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa seseorang atau sekelompok

orang yang berkuasa mempunyai kesempatan untuk menyadarkan masyarakat

akan kemampuannya sendiri, dengan sekaligus menerapkan tindakan-tindakan

dari orang-orang atau golongan tertentu. Selain itu, kekuasaan dapat di artikan

sebagai kemampuan untuk mengontrol, mendominasi, atau memanipulasi

tindakan orang lain (Rollo May 1972), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

kekuasaan yang dimiliki oleh seorang pasien dapat mempengaruhi lama tidaknya

waktu tunggu di Instansi Layanan Kesehatan. Dimana yang dimaksud dengan

waktu tunggu adalah waktu yang dipergunakan oleh pasien untuk mendapatkan

Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Inap dari tempat pendaftaran sampai masuk ke

ruang pemeriksaan dokter (Depkes RI, 2007).

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 36 Pasal 4 Tahun 2009 yang

menyatakan tentang Kesehatan “setiap orang berhak atas Kesehatan”, Hak dan

kesempatan untuk mendapatkan Pelayan Kesehatan berlaku bagi setiap orang, dan

masyarakat dapat memanfaatkan sumberdaya kesehatan yang disediakan oleh

Pemerintah dan/ atau Pemerintah Daerah. Standar Pelayanan Kesehatan Rumah

Sakit Daerah adalah penyelengaraan pelayanan manajemen Rumah Sakit,

Pelayanan Medik, Pelayanan Penunjang dan Pelayanan Keperawatan, baik Rawat

Inap atau Rawat Jalan yang minimal harus diselengarakan oleh Rumah Sakit.

4.2.2 Hubungan Pendapatan dengan Waktu Tunggu

Berdasarkan hasil penelitian diketahui terdapat hubungan pendapatan

dengan waktu tunggu di Pelayanan Rawat Jalan Di Badan Layanan Umum Daerah

Kabupaten Nagan Raya.

Page 45: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

44

Sebagian besar Pelayanan Kesehatan merupakan barang normal dimana

kenaikan pendapatan keluarga akan meningkatkan demand untuk Pelayanan

Kesehatan. Akan tetapi ada kecenderungan mereka yang berpendapatan tinggi

tidak menyukai pelayanan kesehatan yang menghabiskan banyak waktu. Hal ini

diantisipasi oleh Rumah Sakit-Rumah Sakit yang menginginkan pasien dari

golongan mampu. Masa tunggu dan antrean untuk mendapatkan pelayanan medis

harus dikurangi (Palutturi, 2005).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin banyak pendapatan

yang diperoleh oleh pasien semakin menentukan lama tidaknya waktu tunggu

pasien di sebuah Rumah Sakit. Waktu tunggu merupakan masalah yang sering

menimbulkan keluhan pasien di beberapa Rumah Sakit, lama waktu tunggu pasien

mencerminkan bagaimana Rumah Sakit mengelola komponen pelayanan yang

disesuaikan dengan situasi dan harapan pasien (Depkes RI, 2007).

Dalam pemenuhan Hak Pelayanan Kesehatan yang layak melalui fasilitas

Rumah Sakit dijamin dan dilaksanakan oleh Pemerintah dan/ atau Pemerintah

Daerah. Rumah Sakit Pemerintah wajib memberikan Pelayan Kesehatan

khususnya dalam keadaan darurat, untuk kepentingan penyelamatan nyawa pasien

dan pencegahan kecacatan dan dilarang menolak pasien dan/ atau meminta uang

muka (UU Kesehatan, 2009).

4.2.3 Hubungan Kelalaian Petugas dengan Waktu Tunggu

Berdasarkan hasil penelitian diketahui tidak terdapat hubungan kelalaian

petugas dengan waktu tunggu di Pelayanan Rawat Jalan Di Badan Layanan

Umum Daerah Kabupaten Nagan Raya.

Page 46: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

45

Kelalaian adalah segala tindakan yang dilakukan dan dapat melanggar

standar sehingga mengakibatkan cidera/kerugian orang lain. Kelalaian yang

dilakukan oleh petugas medis akan memberikan dampak yang luas, tidak saja

kepada pasien dan keluarganya, juga kepada pihak Rumah Sakit, individu,

perawat pelaku kelalaian dan terhadap profesi. Selain gugatan pidana, juga dapat

berupa gugatan perdata dalam bentuk ganti rugi (Sampurno, 2005).

Waktu tunggu pasien merupakan salah satu komponen yang potensial

menyebabkan ketidakpuasan. Pasien akan menganggap Pelayanan Kesehatan

jelek apabila sakitnya tidak sembuh-sembuh, antri lama, lalai, dan petugas

kesehatan tidak ramah meskipun profesional (Wijono, 1999). Hak mendapatkan

Pelayanan Kesehatan masyarakat khususnya di Rumah Sakit Pemerintah perlu

dilaksanakan khusus untuk menjamin pembiayaan Kesehatan bagi fakir miskin

dan pembiayaan kegawatdaruratan di Rumah Sakit akibat bencana dan kejadian

luar biasa. Oleh karena itu, perlindungan hukum atas hak untuk mendapatkan

Pelayanan Kesehatan bagi masyarakat merupakan bagian dari pelaksanaan

perlindungan hak-hak asasi manusia.

Page 47: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

46

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, ada pengaruh yang signifikan antara

Kekuasaan terhadap Waktu Tunggu di Pelayanan Rawat Jalan di Badan Layanan

Umum Daerah RSUD Kabupaten Nagan Raya (p= 0,008 < α =0,05), ada

pengaruh yang signifikan antara Pendapatan terhadap Waktu Tunggu di

Pelayanan Rawat Jalan di Badan Layanan Umum Daerah RSUD Kabupaten

Nagan Raya (p= 0,045 < α =0,05), dan tidak ada pengaruh yang signifikan antara

Kelalaian Petugas terhadap Waktu Tunggu di Pelayanan Rawat Jalan di Badan

Layanan Umum Daerah RSUD Kabupaten Nagan Raya (p= 0,319 > α =0,05).

5.2 Saran

1. Sebaiknya dalam memberikan pelayanan petugas harus mampu bekerja

secara cepat, tepat, ramah dan jangan membeda-bedakan terhadap pasien

sehingga pasien merasa nyaman serta mampu menangkap data secara

baik atau penerimaan pasien yang tegas dan jelas.

2. Pada saat proses pendaftaran sebaiknya petugas memberikan penekanan

kepada pasien untuk selalu membawa KIB (kartu izin berobat) pada

waktu datang berobat ke Rumah sakit, sehingga pencarian dokumen

rekam medis bisa lebih cepat ditemukan.

3. Sebaiknya pelaksanaan fungsi terhadap penyelengaraan rekam medis

dilakukan oleh profesi perekam medis.

Page 48: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

47

4. Pihak manajemen Rumah Sakit perlu lebih meningkatkan kualitas

pelayanan dan profesionalismenya, serta mencari tahu apa yang

menyebabkan pasien merasa kurang puas dengan pelayanan Rumah

Sakit.

5. Untuk mengurangi waktu tunggu yang lebih lama, sebaiknya pasien

datang lebih awal untuk mendapatkan pelayanan.

Page 49: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

DAFTAR PUSTAKA

Asmuni, 2009. Pengaruh Karakteristik dan Kompetensi Perekam Medis

Terhadap Waktu Tunggu Pasien Pada Pelayanan Rekam Medis

Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum DR. Pirngadi Medan Tahun

2008. Tesis. Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Medan.

Azwar, 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan. Tangerang: Binarupa Aksara.

Budiarto, 2001. Biostatistik untuk Kedokteran Kesehatan Masyarakat. Jakarta:

EGC

Danakusuma, 2002. Perkembangan Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran

Komunitas. Jakarta: Bulletin FK-UI.

Depkes RI, 2007. Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di

Indonesia Revisi I. Jakarta: Dirjen Yanmed.

Dhamanti, 2003. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Waktu Tunggu

Pelayanan di Rekam Medis Rawat Jalan ( Studi di Rekam Medis

Rawat Jalan RSU Haji Surabaya). Penelitian Ilmiah. Universitas

Airlangga Surabaya.

Hasanbasri, 2005. Waktu Tunggu dan Cara Pembayaran di Instalasi Rawat

Jalan Rumah Sakit Aloei Saboe Gorontalo. Yogyakarta: Working

Paper Series No. 1. Program Magister Kebijakan dan Manajemen

Pelayanan Kesehatan UGM.

Iskandar, 2014. UMP Aceh Tahun 2014. acehterkini.com (5 November 2013)

Jimung, 2005. Politik Lokal dan Pemerintah Daerah dalam Perspektif Otonomi

Daerah. Jakarta: Yayasan Pustaka Nusantara.

Narwoko, 2004. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan Cetakan 1. Jakarta: PT.

Mizan Pustaka.

Page 50: TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …repository.utu.ac.id/624/1/BAB I_V.pdf · Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis sangat penting selain diagnosis, pengobatan juga

Notoatmodjo, 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Palutturi, 2005. Ekonomi Kesehatan. Penerbit: Bagian Administrasi dan

Kebijakan Kesehatan FKM UNHAS.

Rustiyanto, 2009., Etika Profesi Perekam Medis & Informasi Kesehatan.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sampurno, 2005. Malpaktek Dalam Pelayanan Kedokteran. Materi Seminar

Tdak Diterbitkan.

Siswati, 2004. Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit. Disampaikan Pada

Pelatihan Pengelolaan Rekam Medis di Jakarta.

Wijono, 1999. Manajemen Mutu Layanan Kesehatan. Surabaya: Airlangga

Universitas Press.

Wolper, 1987. Admistrasi Layanan Kesehatan. Jakarta: Kedoteran EGC.