FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9....

61
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH FENI AMAR NIM : 07C20101061 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH, ACEH BARAT 2013

Transcript of FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9....

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEMISKINAN DI KABUPATEN

ACEH BARAT

SKRIPSI

OLEH

FENI AMAR

NIM : 07C20101061

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH, ACEH BARAT

2013

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEMISKINAN DI KABUPATEN

ACEH BARAT

SKRIPSI

OLEH

FENI AMAR

NIM : 07C20101061

Skripsisebagai Salah SatuSyaratuntukMemperoleh GelarSarjanaEkonomi

PadaFakultasEkonomiUniversitasTeuku Umar Meulaboh

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH, ACEH BARAT

2013

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu tujuan pembangunan Nasional adalah menigkatkan kinerja

perekonomian agar mampu menciptakan lapangan kerja dan menata kehidupan

yang layak bagi seluruh rakyat yang pada gilirannya akan mewujudkan

kesejahteraan penduduk Indonesia. Salah satu sasaran pembangunan nasional

adalah menurunkan tingkat kemiskinan. Kemiskinan merupakan salah satu

penyakit dalam ekonomi, sehingga harus disembuhkan atau paling tidak

dikurangi. Permasalahan kemiskinan memang merupakan permasalahan yang

kompleks dan bersifat multidemensial. Oleh karena itu, upaya pengentasan

kemiskinan harus dilakukan secara komprehensif, mencakup berbagai aspek

kehidupan masyarakat, dan dilaksanakan secara terpadu (Nasir 2008,h.76).

Istilah kemiskinan muncul ketika seseorang atau sekelompok orang tidak

mampu mencukupi tingkat kemakmuran ekonomi yang dianggap sebagai

kebutuhan minimal dan standar hidup tertentu. Dalam arti proper, kemiskinan

dipahami sebagai keadaan kekurangan uang dan barang untuk menjamin

kelangsungan hidup (Suryawati 2005, h.28). Kemiskinan adalah suatu intergrated

concept yang memiliki lima dimensi, yaitu:

a. Kemiskinan (proper),

b. Ketidakberdayaan (powerless),

c. Kerentanan menghadapi situasi darurat (State of Emergency ),

d. Ketergantungan (Dependence), dan

e. Keterasingan (Isolation) baik secara geografis maupun sosiologis.

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

2

Periode tahun 2005 tingkat kemiskinan di Provinsi Aceh sebesar 32,57%

jiwa dampak dari terjadinya gempa dan tsunami, pada tahun 2006 tingkat

kemiskinan menurun menjadi 28,3% jiwa, tahun 2007 menurun sebesar 26,5%

jiwa, pada tahun 2008 menurun sebesar 24,35% jiwa, pada tahun 2009 menurun

sebesar 22,10% jiwa, pada tahun 2010 relatif menurun sebesar 20,98% jiwa (BPS

2010, h. 123). Dari uraian diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa tingkat

kemiskinan di provinsi Aceh mengalami penurunan setiap tahunnya.

Usaha pemerintah dalam penanggulangan masalah kemiskinan sangatlah

serius, bahkan merupakan salah satu program prioritas, termasuk bagi pemerintah

Provinsi Aceh. Upaya penanggulangan kemiskinan di Provinsi Aceh dilaksanakan

melalui lima pilar yang disebut “Grand Strategy” . Pertama, perluasan

kesempatan kerja, ditujukan untuk menciptakan kondisi dan lingkungan ekonomi,

politik, dan sosial yang memungkinkan masyarakat miskin dapat memperoleh

kesempatan dalam pemenuhan hak-hak dasar dan peningkatan taraf hidup secara

berkelanjutan. Kedua, pemberdayaan masyarakat, dilakukan untuk mempercepat

kelembagaan sosial, politik, ekonomi, dan budaya masyarakat dan memperluas

partisipasi masyarakat miskin dalam pengambilan keputusan kebijakan publik

yang menjamin kehormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak dasar. Ketiga,

peningkatan kapasitas, dilakukan untuk pengembangan kemampuan dasar dan

kemampuan berusaha masyarakat miskin agar dapat memanfaatkan

perkembangan lingkungan. Keempat, perlindungan sosial, dilakukan untuk

memberikan perlindungan dan rasa aman bagi kelompok rentan dan masyarakat

miskin baik laki- laki maupun perempuan yang disebabkan antara lain oleh

bencana alam, dampak negatif krisis ekonomi, dan konflik sosial.

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

3

Kelima, kemitraan regional, dilakukan untuk pengembangan dan menata ulang

hubungan dan kerjasama lokal, regional, nasional, dan internasional guna

mendukung pelaksanaan ke empat strategi diatas (BPS 2007, h. 14).

Letak lokasi Aceh Barat berada di Provinsi Aceh bagian Barat Selatan.

Adapun secara geografis batas-batas Aceh Barat adalah sebagai berikut:

a. Sebelah utara berbatasan dengan Aceh Pidie

b. Sebelah selatan berbatsan dengan Lautan India

c. Sebelah barat berbatsan dengan Aceh Jaya

d. Sebelah timur berbatasan dengan Nagan Raya

Berdasarkan BPS (Badan Pusat Statistik), kemiskinan di Aceh Barat relatif

mengalami penurunan. Pada tahun 2005 jumlah penduduk miskin tercatat 53.300

jiwa, pada tahun 2006 menurun menjadi 52.500 jiwa, tahun 2007 menurun sebesar

31,37 atau menjadi 48.200 jiwa, sedangkan 2 tahun selanjutnya terjadi

peningkatan dan penurunan dimana pada tahun 2008 penduduk miskin di

Kabupaten Aceh Barat mengalami kenaikan 63.460 jiwa, dan mengalami

penurunan lagi sebesar 58.970 jiwa pada tahun 2009, pada tahun 2010 menurun

menjadi 42.400 jiwa atau sebanyak 24,43% (BPS 2012, h. 8).

Jika melihat begitu besarnya pengaruh tingkat kemiskinan terhadap

kemakmuran masyarakat. berdasarkan Kemiskinan, Upah Minimum Regional,

Pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi yang telah dijelaskan diatas, dapat

penulis simpulkan bahwa perlu untuk memberikan perhatian lebih terhadap

masalah kemiskinan. Dengan cara mencermati kembali langkah- langkah yang

sebaiknya diambil untuk keluar dari masalah kemiskinan di Provinsi Aceh pada

umumnya dan Kabupaten Aceh Barat pada khususnya.

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

4

Berdasarkan uraian diatas maka penulis merasa tertarik dan memerlukan

penelitian lebih lanjut dalam membuat suatu karya ilmiah dengan judul “Faktor-

Faktor yang Mempengaruhi Kemiskinan di Kabupaten Aceh Barat”, sehingga

dapat digunakan sebagai dasar kebijakan pemerintah dalam usaha mengatasi

kemiskinan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

a. Bagaimana pengaruh Upah Minimum Regional, Pengangguran dan

Pertumbuhan Ekonomi terhadap kemiskinan di Kabupaten Aceh Barat?

b. Bagaimana perkembangan kemiskinan di Kabupaten Aceh Barat?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adala untuk menganalisis seberapa besar pengaruh Upah

Minimum Regional, Pengangguran dan Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten

Aceh Barat selama periode 2005-2012.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dan dapat diperoleh dari hasil penelitian

ini terbagi menjadi :

1.4.1 Manfaat Teoritis

a. Bagi Penulis/Peneliti

Manfaat penelitian bagi penulis adalah untuk menambah wawasan dan

ilmu pengetahuan tentang pengaruh yang akan ditimbulkan oleh kenaikan UMR

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

5

terhadap tingkat konsumsi masyarakat, serta dapat melatih dan mengembangkan

motivasi bagi penulis, sehingga menjadi wacana baru kedepannya.

b. Bagi Lingkungan Akademik

Memberikan wawasan dan pengetahuan untuk pihak akademik, serta

sebagai bahan acuan bagi para Mahasiswa/i untuk melakukan penelitian yang

lebih mendalam lagi ke depannya. Sehingga memberikan kontribusi baik secara

langsung maupun tidak langsung bagi perpustakaan Fakultas Ekonomi dan

perpustakaan Universitas Teuku Umar.

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan kontribusi kepada:

a. Pengambil Kebijakan

Bagi pengambil kebijakan, penelitian ini di harapkan mampu memberikan

informasi yang berguna di dalam memahami faktor- faktor yang mempengaruhi

kemiskinan sehingga dapat di ketahui faktor- faktor yang perlu di pacu untuk

mengatasi masalah kemiskinan.

b. Ilmu Pengetahuan

Secara umum hasil penelitian ini di harapkan menambah khasanah ilmu

ekonomi khususnya ekonomi pembangunan. Manfaat khusus bagi ilmu

pengetahuan yakni dapat melengkapi kajian mengenai kemiskinan dengan

mengungkap secara empiris faktor- faktor yang mempengaruhinya.

1.5 Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini bagian pertama merupakan pendahuluan yang

menguraikan tentang latar belakang masalah yang terdiri dari tingkat kemiskinan

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

6

di Kabupaten Aceh Barat, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta

sistematika penulisan.

Bagian kedua berisi tentang tinjauan pustaka dari penelitian yang berjudul

“Faktor- faktor yang Mempengaruhi Kemiskinan di Kabupaten Aceh Barat”

mengenai landasan teori tentang kemiskinan, pengertian pertumbuhan ekonomi,

hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan, teori upah minimum,

hubungan antara upah minimum dan kemiskinan, teori pengangguran, hubungan

antara pengangguran dan kemiskinan. Di samping itu pada bab ini juga terdapat

penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan hipotesis yang dapat di ambil.

Bagian ketiga Metodologi Penelitian berisi tentang Ruang Lingkup

Penelitian, Data Penelitian yang didalamnya mengenai jenis dan sumber data

serta pengumpulan data, model analisis data, definisi operasional variabel, dan

pengujian hipotesis.

Bagian keempat Hasil dan Pembahasan berisikan statistik diskriptif,

variabel penelitian, hasil pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian.

Bagian kelima Simpulan dan Saran berisikan simpulan-simpulan yang

diambil dari keseluruhan hasil penelitian serta saran-saran.

Serta dalam skripsi ini dilengkapi dengan daftar pustaka yang penulis

gunakan dalam penyusunan skripsi ini.

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kemiskinan

Kemiskinan merupakan sebuah kondisi sosial yang kebutuhan dasarnya

tidak menutupi dari hari ke hari. Pangan yang sangat sulit dicapai, gizi yang tidak

memadai, air yang tidak sesuai dengan syarat kesehatan, sulitnya pemahaman,

rendahnya tingkat pendidikan, pengangguran, pelayanan-pelayanan yang tidak

memadai, tranportasi yang tidak lancar dan lain- lainnya (Siahaan 2004, h.81).

Kemiskinan dibagi dalam empat bentuk, yaitu:

a. Kemiskinan Absolut, kondisi dimana seseorang memiliki pendapatan di bawah

garis kemiskinan atau tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan,

sandang, papan, kesehatan, perumahan, dan pendidikan yang di butuhkan untuk

bisa hidup dan bekerja.

b. Kemiskinan Relatif, kondisi miskin karena pengaruh kebijakan pembangunan

yang belum menjangkau seluruh masyarakat, sehingga menyebabkan

ketimpangan pada pendapatan.

c. Kemiskinan Kultural, mengacu pada persoalan sikap seseorang atau

masyarakat yang di sebabkan oleh faktor budaya, seperti tidak mau berusaha

memperbaiki tingkat kehidupan, malas, pemboros, tidak kreatif meskipun ada

bantuan dari pihak luar.

d. Kemiskinan Struktural, situasi miskin yang di sebabkan oleh rendahnya akses

terhadap sumber daya yang terjadi dalam suatu sistem sosial budaya dan sosial

politik yang tidak mendukung pembebasan kemiskinan, tetapi sering kali

menyebabkan suburnya kemiskinan.

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

8

Menurut Agusprasetyo (2010, h. 36) dibawah batas kemiskinan, terdapat

tingkat kehidupan yang berada dalam keadaan melarat. Keadaan ini di tandai

dengan kebutuhan hidup yang sederhana dari hari ke hari.

Kemiskinan juga di bedakan menjadi dua jenis yaitu:

a. Kemiskinan alamiah, berkaitan dengan kelangkaan sumber daya alam dan

prasarana umum, serta keadaan tanah yang tandus.

b. Kemiskinan buatan, lebih banyak di akibatkan oleh sistem modernisasi atau

pembangunan yang membuat masyarakat tidak mendapat menguasai sumber

daya, sarana, dan fasilitas ekonomi yang ada secara merata.

Menurut Nasikun dalam Suryawati (2005 h.76), beberapa sumber dan

proses penyebab terjadinya kemiskinan, yaitu:

a. Policy Induces Processes, yaitu proses pemiskinan yang di lestarikan, di

reproduksi melalui pelaksanaan suatu kebijakan, di antaranya adalah kebijakan

anti kemiskinan, tetapi realitanya justru melestarikan.

b. Socio-economic dualisme, negara bekas koloni mengalami kemiskinan karena

poal produksi kolonial, yaitu petani menjadi marjinal karena tanah yang paling

subur di sukai petani skala besar berorientasi ekspor.

c. Population growth, prespektif yang di dasari oleh teori Malthus, bahwa

pertambahan penduduk seperti deret ukur sedangkan pertambahan pangan

seperti deret hitung.

d. Resaurces management and the environment, adalah unsure mismanagement

sumber daya alam dan lingkungan, seperti manajemen pertanian yang asal

tebang akan menurunkan produktivitas.

e. Natural cycle and processes, kemiskinan terjadi karena siklus alam. Misalnya

tinggal di lahan kritis, di mana lahan itu jika turun hujan akan terjadi banjir,

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

9

akan tetapi jika musim kemarau kekurangan air, sehingga tidak memungkinkan

produktivitas yang maksimal dan terus-menerus.

f. The marginalization of woman, peminggiran kaum perempuan karena masih di

anggap sebagian golongan kelas kedua, sehingga akses dan penghargaan hasil

kerja yang lebih rendah dari laki- laki.

g. Cultural and ethnic factors, bekerjanya faktor budaya dan etnik yang

memelihara kemiskinan. Misalnya pada pola konsumtif pada petani dan

nelayan ketika panen raya, serta adat istiadat yang konsumtif saat upacara adat

atau keagamaan.

h. Exploatif inetrmediation, keberadaan penolong yang menjadi penodong, seperti

rentenir.

i. Internal political fragmentation and civil stratfe, suatu kebijakan yang di

terapkan pada suatu daerah yang fragmentasi politiknya kuat, dapat menjadi

penyebab kemiskinan.

j. International processe, bekerjanya sistem internasional (kolonialisme dan

kapitalisme) membuat banyak negara menjadi miskin

2.1.1 Ukuran Kemiskinan

Menurut BPS (Badan Pusat Statistik), tingkat kemiskinan di dasarkan pada

jumlah rupiah konsumsi berupa makanan yaitu 2100 kalori per orang per hari

(dari 52 jenis komuditi yang di anggap mewakili pola konsumsi penduduk yang

berada pada lapisan bawah). Dan konsumsi non makanan (dari 45 jenis komuditi

makanan sesuai kesepakatan nasional dan tidak di bedakan antara wilayah

pedesaan dan perkotaan). Patokan kecukupan 2100 kalori ini berlaku untuk semua

umur, jenis kelamin, dan perkiraan tingkat kegiatan fisik, berat badan, serta

perkiraan status fisiologis penduduk, ukuran ini sering di sebut dengan garis

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

10

kemiskinan. Penduduk memiliki pendapatan di bawah garis kemiskinan di

katakan dalam kondisi miskin. Menurut Sayogyo, tingkat kemiskinan di dasarkan

jumlah rupiah pengeluaran rumah tangga yang di setarakan dengan jumlah

kilogram konsumsi beras per orang per tahun dan di bagi wilayah pedesaan dan

perkotaan (Suryawati 2005, h.98).

Daerah pedesaan:

a. Miskin, bila pengeluaran keluarga lebih kecil dari 320 kg nilai tukar beras per

orang per tahun.

b. Miskin sekali, bila pengeluaran keluarga lebih kecil dari 240 kg nilai tukar

beras per orang per tahun.

c. Paling miskin, bila pengeluaran keluarga lebih kecil dari 180 kg nilai tukar

beras per orang per tahun.

Daerah perkotaan:

a. Miskin, bila pengeluaran keluarga lebih kecil dari 480 kg nilai tukar beras per

orang per tahun.

b. Miskin sekali, bila pengeluaran keluarga lebih kecil dari 380 kg nilai tukar

beras per orang per tahun.

c. Paling miskin, bila pengeluaran keluarga lebih kecil dari 270 kg nilai tukar

beras per orang per tahun.Bank mengukur garis kemiskinan berdasarkan pada

pendapatan seseorang. Seseorang yang memiliki kurang dari U$ 1 per hari

masuk dalam katagori miskin (Suryawati 2005, h.125).

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), mengukur

kemiskinan berdasarkan dua kriteria (Suryawai 2005, h.128) yaitu:

a. Kriteria Keluaraga Pra Sejahtera (Pra KS) yaitu keluarga yang tidak

mempunyai kemampuan untuk menjalankan perintah agama dengan baik,

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

11

minimum makan dua kali sehari, membeli lebih dari satu stel per orang per

tahun, lantai rumah bersemen lebih dari 80%, dan berobat ke Pukesmas bila

sakit.

b. Kriteria Keluarga Sejahtera 1 (KS 1) yaitu keluarga yang tidak berkemampuan

untuk melaksanakan perintah agama dengan baik, min imal satu kali per

minggu makan daging/telor/ikan, membeli pakaian satu stel per tahun, rata-rata

luas lantai rumah 8 meter per segi per anggota keluarga, tidak ada anggota

keluarga umur 10 sampai 60 tahun yang buta huruf, semua anak berumur

antara 5 smpai 15 tahun bersekolah, satu dari anggota keluarga mempunyai

penghasilan rutin atau tetap, dan tidak ada yang sakit selama tiga bulan.

2.1.2 Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan

Untuk itu perlu dicari faktor- faktor yang dapat mempengaruhi tingkat

kemiskinan, sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam usaha mengatasi

kemiskinan. Proses pembangunan memerlukan pendapatan nasional yang tinggi

dan pertumbuhan ekonomi yang cepat. Di banyak negara syarat utama bagi

terciptanya penurunan kemiskinan yang tetap adalah pertumbuhan ekonomi.

pertumbuhan ekonomi memang tidak cukup untuk mengentaskan kemiskinan

tetapi biasanya pertumbuhan ekonomi merupakan sesuatu yang dibutuhkan,

walaupun begitu pertumbuhan ekonomi yang bagus pun menjadi tidak akan

berarti bagi penurunan masyarakat miskin jika tidak diiringi dengan pemerataan

pendapatan.

Kebijakan upah minimum juga berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan.

Gagasan upah minimum yang sudah dimulai dan dikembangkan sejak awal tahun

1970-an bertujuan untuk mengusahakan agar dalam jangka panjang besarnya upah

minimum paling sedikit dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum (KHM),

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

12

sehingga diharapkan dapat menjamin tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan

hidup beserta keluarga dan sekaligus dapat mendorong peningkatan produktivitas

kerja dan kesejahteraan buruh.

Faktor lain yang juga berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan adalah

pengangguran. Salah satu unsur yang menentukan kemakmuran suatu masyarakat

adalah tingkat pendapatan. Pendapatan masyarakat mencapai maksimum apabila

kondisi tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dapat terwujud. Pengangguran

akan menimbulkan efek mengurangi pendapatan masyarakat, dan itu akan

mengurangi tingkat kemakmuran yang telah tercapai. Semakin turunya tingkat

kemakmuran akan menimbulkan masalah lain yaitu kemiskinan.

(http://gudangmakalah.blogspot.com/2012/06/skripsi-analisis- faktor-faktor-

yang.tml di akses tanggal 20 september 2012).

2.2 Pengertian Upah

Upah pada dasarnya merupakan sumber utama penghasilan seseorang,

oleh karenanya upah harus cukup untuk memenuhi kebutuhan pekerja dan

keluarganya dengan wajar. Sebagai imbalan terhadap tenaga dan pikiran yang di

berikan pekerja kepada pengusaha, maka pengusaha akan memberikan kepada

pekerja dalam bentuk upah. Upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari

pengusaha kepada karyawan untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah dilakukan

dan dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan atas dasar suatu

persetujuan atau perundang-undangan serta dibayarkan atas dasar suatu perjanjian

kerja antara pengusaha dengan karyawan termasuk tunjangan, baik untuk

karywaan itu sendiri maupun untuk keluarga. Jadi upah berfungsi sebagai imbalan

atas usaha kerja yang diberikan seseoarang tersebut kepada pengusaha. Upah

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

13

dibayarkan oleh pengusaha sesuai atau sama dengan usaha kerja (produktivitas)

yang diberikan kepada pengusaha (Sumarsono 2003, h. 128).

Upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada

pekerja untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan,

dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan menurut suatu

persetujuan atau peraturan perundang-undangan dan dibayarkan atas dasar suatu

perjanjian kerja antara pengusaha dengan pekerja termasuk tunjangan bagi pekerja

(Sumarsono 2003, h. 140). Berdasarkan uraian diatas maka penulis menyimpulkan

bahwa upah adalah imbalan atau balas jasa yang diberikan oleh pengusaha kepada

pekerja yang telah melakukan pekerjaan atau jasa yang dinilai dalam bentuk uang.

Upah merupakan salah satu unsur untuk menentukan harga pokok dalam

perusahaan, karena ketidaktepatan dalam menentukan besarnya upah akan sangat

merugikan perusahaan. Oleh karenanya ada beberapa faktor penting yang

mempengaruhi tinggi rendahnya upah sebagai berikut:

a. Penawaran dan Permintaan Tenaga Kerja

Untuk pekerjaan yang membutuhkan keterampilan tinggi dan jumlah. Tenaga

kerjanya langka, maka upah cenderung tinggi, sedangkan untuk jabatan-jabatan

yang mempunyai penawaran yang melimpah, upahnya cenderung turun.

b. Organisasi Buruh

Ada tidaknya organisasi buruh serta kuat lemahnya organisasi buruh akan

mempengaruhi tingkat upah. Adanya serikat buruh yang kuat akan

meningkatkan tingkat upah demikian pula sebaliknya.

c. Kemampuan untuk membayar pemberian upah tergantung pada kemampuan

membayar dari perusahaan. Bagi perusahaan, upah merupakan salah satu

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

14

komponen biaya produksi, tingginya upah akan mengakibatkan tingginya biaya

produksi, yang pada akhirnya akan mengurangi keuntungan.

d. Produktifitas Kerja

Upah sebenarnya merupakan imbalan atas prestasi kerja karyawan. Semakin

tinggi prestasi kerja karyawan, maka semakin besar upah yang akan mereka

terima. Prestasi kerja ini dinyatakan sebagai produktivitas kerja.

e. Biaya Hidup

Di kota besar dimana biaya hidup tinggi, upah kerja cenderung tinggi. Biaya

hidup juga merupakan batas penerimaan upah dari karyawaan.

f. Pemerintah

Pemerintah dengan peraturan-peraturannya mempengaruhi tinggi rendahnya

upah. Peraturan tentang upah umumnya merupakan batas bawah dari tingkat

upah yang harus dibayar.

2.2.1 Teori Upah Minimum

Dalam pasar tenaga tenaga kerja sangat penting untuk menetapkan besarnya

upah yang harus dibayarkan perusahaan pada pekerjanya. Undang-undang upah

minimum menetapkan harga terendah tenaga kerja yang harus dibayarkan

(Mankiw 2006, hal 589). Teori Upah Menurut Nilai dan Pertentangan Kelas

merupakan ajaran Karl Max menyatakan bahwa hanya buruh yang merupakan

sumber nilai ekonomi. Nilai suatu barang tergantung nilai dari jasa buruh atau

jumlah waktu kerja yang dipergunakan untuk memproduksi barang tersebut.

Implikasi dari pandangan ini adalah :

a. Harga barang berbeda menurut jumlah jasa buruh yang dialokasikan untuk

seluruh proses produksi barang tersebut

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

15

b. Jumlah jam kerja yang dikorbankan untuk memproduksi suatu jenis barang

adalah hampir sama. Oleh sebab itu harganya dibeberapa tempat hampir sama

c. Seluruh pendapatan nasional diciptakan oleh buruh, jadi dengan demikian

hanya buruh (pekerja) yang berhak memperoleh seluruh pendapatan nasional

tersebut.

Sistem pengupahan menurut teori Karl Marx didasarkan pada teori nilai

dan azas pertentangan kelas. Pada dasarnya pendapat Karl Marx bahwa hanya

buruh yang merupakan sumber nilai dari jasa buruh atau jumlah waktu kerja yang

digunakan untuk memproduksi suatu barang. Sedangkan pendapat lain dari tori

Karl Marx adalah pertentangan kelas yang artinya bahwa kapitalis selalu berusaha

menciptakan barang-barang modal untuk mengurangi penggunaan buruh.

Akibatnya adalah adanya pengangguran besar-besaran sehingga menurunkan upah

(Sumarsono 2003, h. 137-138)

Upah minimum adalah usaha untuk mengangkat derajat penduduk

berpendapatan rendah, terutama pekerja miskin. Kebijakan upah minimum di

Indonesia tertuang dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor: Per-

01/men/1999 dan UU Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003. Upah minimum

sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor: Per-

01/Men/1999 tentang Upah Minmum adalah bulanan terendah yang terdiri dari

upah pokok termasuk tunjangan tetap. Yang dimaksud dengan tunjangan tetap

adalah suatu jumlah imbalan yang diterima pekerja secara terap dan teratur

pembayarannya, yang tidak dikaitkan dengan kehadiran ataupun pencapaian

prestasi tertentu. Tujuan dari penetapan upah minimum adalah untuk mewujudkan

penghasilan yang layak bagi pekerja. Beberapa hal yang menjadi bahan

pertimbangan termasuk meningkatkan kesejahteraan para pekerja tanpa

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

16

menafikkan produktifitas perusahaan dan kemajuannya, termasuk juga

pertimbangan mengenai kondisi ekonomi secara umum.

Menurut Rachman (2005, h. 243), tujuan penetapan upah minimum dapat

dibedakan secara mikro dan makro.

Secara mikro tujuan penetapan upah minimum yaitu:

a. Sebagai jaringan pengaman agar upah tidak merosot.

b. Mengurangi kesenjangan antara upah terendah dan tertinggi di perusahaan

c. Meningkatkan penghasilan pekerja pada tingkat paling bawah.

Sedangkan secara makro, penetapan upah minimum bertujuan untuk

a. Pemerataan pendapatan,

b. Peningkatan daya beli pekerja dan perluasan kesempatan kerja,

c. Perubahan struktur biaya industri sektoral, peningkatan produktivitas kerja

nasional,

d. Peningkatan etos dan disiplin kerja, dan mempelancar komunikasi pekerja dan

pengusaha dalam rangka hubungan Bipartite.

Pada awalnya upah minimum ditentukan secara terpusat oleh Departemen

Tenaga Kerja untuk region atau wilayah-wilayah diseluruh Indonesia. Dalam

perkembangan otonomi daerah, kemudian mulai tahun 2001 upah minimum

ditetapkan oleh masing-masing Kabupaten.

Upah Minimum ini dapat dibedakan menjadi upah minimum regional dan

upah minimum sektoral yaitu:

1. Upah Minimum Regional

Upah minimum regional adalah upah bulanan terendah yang terdiri dari

upah pokok dan tunjangan tetap bagi seorang pekerja tingkat paling bawah dan

bermasa kerja kurang dari satu tahun yang berlaku di suatu daerah tertentu. Upah

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

17

minimum adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada

karyawan untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan atau

dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan atas dasar suatu persetujuan atau

peraturan perundang-undangan serta dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja

antara pengusaha dengan karyawan termasuk tunjangan, baik untuk karyawan itu

sendiri maupun untuk keluarganya (Sumarsono 2003, h. 156)

Upah minimum pada dasarnya merupakan upah yang ditetapkan secara

minimum regional, sektoral regional maupun sub sektoral. Dalam hal ini upah

minimum adalah upah pokok dan tunjangan.

2. Upah Minimum Sektoral

Upah minimum sektoral adalah upah yang berlaku dalam suatu Provinsi

berdasarkan kemampuan sektor.

2.2.2 Hubungan Tingkat Kemiskinan Dengan Upah Minimum

Tujuan utama ditetapkan upah adalah memenuhi standar hidup minimum

seperti untuk kesehatan, efisiensi, dan kesejahteraan pekerja. Upah minimum

adalah usaha untuk mengangkat derajat penduduk berpendapatan rendah, terutama

pekerja miskin. Semakin meningkat tingkat upah minimum akan meningkatkan

pendapatan masyarakat sehingga kesejahteraan juga meningkat dan sehingga

terbebas dari kemiskinan (Agusprasetyo 2010, h. 50).

2.3 Pengertian Pengangguran

Pengangguran merupakan suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong

dalam kategori angkatan kerja (Labor Force) tidak memiliki pekerjaan dan secara

aktif sedang mencari pekerjaan (Nanga 2005, h.249). Sedangkan menurut

Sukirno (2007, h. 472) pengangguran adalah seseorang yang sudah digolongkan

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

18

dalam angkatan kerja secara aktif sedang mencari pekerjaan pada suatu tingkat

upah tertentu, tetapi tidak dapat memperoleh pekerjaan yang diinginkannya.

Pengangguran pada prinsipnya mengandung arti hilangnya output (lost output)

dan kesengsaraan bagi yang tidak bekerja (Human Misery), dan merupakan suatu

bentuk pemborosan sumber daya ekonomi disamping memperkecil output,

pengangguran juga memacu pengeluaran pemerintah lebih tinggi untuk keperluan

kompensasi pengangguran dan kesejahteraan.

Jenis-jenis pengangguran:

a. Jenis-Jenis Pengangguran Berdasarkan Penyebabnya:

1. Pengangguran Alamiah

Pengangguran yang berlaku pada tingkat kesempatan kerja penuh.

Kesempatan kerja penuh adalah keadaan dimana sekitar 95 persen dari

angkatan kerja dalam suatu waktu sepenuhnya bekerja. Pengangguran

sebanyak lima persen inilah yang dinamakan sebagai pengangguran alamiah.

2. Pengangguran Friksional

Suatu jenis pengangguran yang disebabkan oleh tindakan seorang

pekerja untuk meningkatkan pekerjaannya dan mencari kerja yang lebih baik

atau lebih sesuai dengan keinginannya.

3. Pengangguran Struktural

Pengangguran yang diakibatkan oleh pertumbuhan ekonomi. Tiga

sumber utama yang menjadi penyebab berlakunya pengangguran struktural

adalah:

a. Perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi yang semakin maju

membuat permintaan barang dari industri yang memproduksi barang-

barang yang kuno menurun dan akhirnya tutup dan pekerja di industri ini

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

19

akan menganggur. Pengangguran ini disebut juga pengangguran

teknologi.

b. Kemunduran yang disebabkan oleh adanya persaingan dari luar negeri

atau daerah lain. Persaingan dari luar negeri yang mampu menghasilkan

produk yang lebih baik dan lebih murah akan membuat permintaan akan

barang lokal menurun. Industri lokal yang tidak mampu bersaing akan

gulung tikar sehingga timbul pengangguran.

c. Kemunduran perkembangan ekonomi suatu kawasan sebagai akibat dari

pertumbuhan yang pesat dikawasan lain.

4. Pengangguran Konjungtur

Pengangguran yang melebihi pengangguran alamiah. Pada umumnya

pengangguran konjungtur berlaku sebagai akibat pengurangan dalam

permintaan agregat. Penurunan permintaan agregat mengakibatkan

perusahaan mengurangi jumlah pekerja atau gulung tikar, sehingga muncul

pengangguran konjungtur.

Jika pengangguran ini terjadi maka tingkat kemiskinan sangat jelas

semakin meningkat. Maka dari itu sangat di butuhkan dukungan pemerintah

terhadap perusahaan yang membutuhkan modal.

b. Jenis-Jenis Pengangguran Berdasarkan Cirinya:

1. Pengangguran Terbuka

Pengangguran ini tercipta sebagai akibat penambahan pertumbuhan

kesempatan kerja yang lebih rendah dari pada pertumbuhan tenaga kerja,

akibatnya banyak tenaga kerja yang tidak memperoleh pekerjaan. Menurut

Badan Pusat Statistik (BPS), pengangguran terbuka adalah penduduk yang

telah masuk dalam angkatan kerja tetapi tidak memiliki pekerjaan dan sedang

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

20

mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, serta sudah memiliki pekerjaan

tetapi belum mulai bekerja.

2. Pengangguran Tersembunyi

Keadaan dimana suatu jenis kegiatan ekonomi dijalankan oleh tenaga

kerja yang jumlahnya melebihi dari yang diperlukan.

3. Pengangguran Musiman

Keadaan pengangguran pada masa-masa tertentu dalam satu tahun.

Pengangguran ini biasanya terjadi disektor pertanian. Petani akan menganggur

saat menunggu masa tanam dan saat jeda antara musim tanam dan musim

panen.

4. Setengah Menganggur

Keadaan dimana seseorang bekerja dibawah jam kerja normal. Menurut

Badan Pusat Statistik (BPS), DI Indonesia jam kerja normal adalah 35 jam

seminggu, jadi pekerja yang bekerja di bawah 35 jam seminggu masuk dalam

golongan setengah menganggur.

2.3.1 Dampak Pengangguran

Salah satu faktor penting yang menentukan kemakmuran suatu masyarakat

adalah tingkat pendapatan. Pendapatan masyarakat mencapai maksimum apabila

tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dapat tercapai. Pengangguran berdampak

mengurangi pendapan masyarakat, sehingga akan menurunkan tingkat

kemakmuran yang mereka capai. Ditinjau dari sudut individu, pengangguran

menimbulkan berbagai masalah ekonomi dan sosial kepada yang mengalaminya.

Keadaan pendapatan menyebabkan para penganggur harus mengurangi

pengeluaran konsumsinya. Apabila pengangguran di suatu negara sangat buruk,

kekacauan politik dan sosial selalu berlaku dan menimbulkan efek yang buruk

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

21

bagi pada kesejahteraan masyarakat dan prospek pembangunan ekonomi dalam

jangka panjang (Sukirno 2007, h. 344).

2.3.2 Hubungan Tingkat Kemiskinan Dengan Pengangguran

Menurut sukirno (2004, h. 361), efek dari pengangguran adalah

mengurangi pendapatan masyarakat yang pada akhirnya mengurangi tingkat

kemakmuran yang telah dicapai seseorang. Semakin turunnya kesejahteraan

masyarakat karena menganggur tentunya akan meningkatkan peluang mereka

terjebak dalam kemiskinan karena tidak memiliki pendapatan.

2.4. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Setiap Negara di dunia ini sudah lama menjadikan pertumbuhan ekonomi

sebagai target ekonomi. Pertumbuhan ekonomi selalu menjadi faktor yang paling

penting dalam keberhasilan perekonomian suatu Negara untuk jangka panjang.

Pertumbuahn ekonomi sangat dibutuhkan dan dianggap sebagai sumber

peningkatan standar hidup (standar of living) penduduk yang jumlahnya terus

meningkat. “ Economic Development is Growth plus change” yang bearti

pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh

perubahan-perubahan dalm struktur dan corak. Simon Kuznets mendefinisikan

pertumbuhan ekonomi sebagai suatu peningkatan bagi suatu Negara untuk

menyediakan barang-barang ekonomi bagi penduduknya, pertumbuhan

kemampuan ini disebabkan oleh kemajuan teknologi, kelembagaan, serta

penyesuian ideology yang dibutuhkan. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat

dipandang sebgai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang (Sukirno 2004,

h. 423)

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

22

Kemampuan suatu Negara untuk menghasilkan barang dan jasa akan

meningkat dari satu periode ke perode lainnya. Kemampuan yang meningkat ini

disebabkan oleh faktor- faktor produksi yang selalu meningkat baik jumlah

maupun kualitasnya. Investasi akan menambah jumlah barang teknologi yang

digunakan berkembang. Disamping itu tenaga kerja bertambah sebagai akibat

perkembangan penduduk, dan pengalaman kerja dan pendidikan menambah

keterampilan mereka, secar khusus menjelaskan pengertian pertumbuhanekonomi

wialayah (daerah) sebagai pertambahan pendapatan masyarakat yang terjadi di

wilayah tersebut, yaitu kenaikan seluruh nilai tambah (value added) yang terjadi

di wilayah(daerah) tersebut. Pertambahan pendapatan ini diukur dalam nilai riil

(dinyatakan dalam harga konstan) (Tarigan 2005, h.46).

Berdasarkan definisi diatas disimpulkan bahwa pertumbuahan ekonomi

mengandung tiga aspek yaitu : pertama pertumbuhan ekonomi merupakan suatu

proses maksudnya bagaimana suatu perekonomian berkembang atau berubah dari

waktu ke waktu, apakah terjadi kenaikan atau penurunan pertumbuhan ekonomi.

Kedua pertumbuhan ekonomi merupakan usaha dalam menaikan output total

menigkat, tetapi apabila disertai dengan pertumbuhan penduduk yang cukup besar

dari pertambahan output total, maka perekonomian dikatakan dalam keadaan tetap

atau tidak terjadi pertumbuhan ekonomi. Ketiga pertumbuhan ekonomi dilihat

dalam jangka waktu yang panjang maksudnya adalah dalam menganalisa naik

turunnya keadaan perekonomian suatu Negara harus dilihat dalam jangka waktu

yang panjang, karena pertumbuhan ekonomi sangat peka terhadap perubahan

faktor- faktor yang mempengaruhi suatu pertumbuhan ekonomi.

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

23

Jadi suatu prekonomian dapat dikatakan mengalami pertumbuhan apabila

tingkat kegiatan atau aktifitas ekonomi lebih tinggi dari pada yang dicapai pada

masa sebelumnya. Dengan perkataan lain perkembangan baru tercipta apabila

jumlah fisik barang dan jasa yang dihasilkan dalam perekonomian tersebut

menjadi bertambah besar pada tahun-tahun berikutnya.

2.4.1. Teori Pertumbuhan Ekonomi

Menurut pendapat Schumpeter, pertambahan pendapatan Negara dari masa

kemasa perkembangan sangat tidak stabil kemungkinan untuk menjalankan

pembentukan modal yang menguntungkan yang dilakukan oleh para pengusaha.

Ketidakstabilan ini bearti bahwa dalam proses pembangunan ekonomi,

kemakmuran dan depresi akan timbul secara silih berganti. Pada suatu masa

tertentu perekonomian akan mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja yang

tinggi pada masa lainnya pengangguran yang serius mungkin terjadi. Schumpeter

berkeyakinan bahwa pembangunan ekonomi terutama diciptakan oleh inisiatif

dari golongan masyarakat yang mengorganisasikan dan menggabungkan faktor-

faktor produksi lainnya untuk menciptakan barang-barang yang diperlukan oleh

masyarakat (Sukirno 2004, h. 432)

Beberapa para ahli mengemukakan teori yang mengenai pertumbuhan

ekonomi yaitu (Sukirno 2004, h. 434-437):

1. Teori Harrod- Domar

Menurut harodd- Domar pertumbuhan ekonomi merupakan perluasan analisis

Keynes yang mengenai kegiatan ekonomi nasional dan masalah penggunaan

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

24

tenaga kerja. Teori tersebut pada intinya menganalisis persoalan pada

hakekatnya berusaha untuk menunjukkan syarat yang diperlukan agar

pertumbuhan yang mantap yang dapat didefinisikan sebagai pertumbuhan yang

akan selalu menciptakan penggunaan sepenuhnya barang-barang modal akan

selalu berlaku didalam suatu perekonomian pada suatu daerah.

2. Teori Pertumbuhan ekonomi neo- klasik

Teori pertumbuhan neo-klasik merupakan analisis yang didasarkan pada teori

klasik, sedangkan teori Harodd- Domar merupakan teori yang didasarkan pada

analisis Keynes, maka tidak mengherankan kalau diantara kedua teor i tersebut

permisalannya maupun analisanya sangat bertentang antara satu denagan

lainnya. Salah satu perbedaan natara teori Harodd- Domar dalam teori

pertumbuhan Neoklasik adalah permisalannya mencapai rasio modal produksi.

Dari analisis faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi dapat

disimpulkan bahwa tingkat laju pertumbuhan suatu perekonomian ditentukan oleh

4 (empat) faktor yaitu ( Sukirno 2004, h. 429-432) :

1. Luas tanah (dimana luas tanah termasuk kekayaan alam yang terkandung

didalamnya).

2. Jumlah dan perkembangan penduduk

3. Jumlah stok modal dan perkembangan dari tahun ketahun

4. Tingkat teknologi dan perbaikan dari tahun ketahun

Analisis teori-teori pertumbuhan ekonomi mengenai corak proses

menekankan kepada peramalnya akhir dari proses perkembangan ekonomi. Teori-

teori pertumbuhan sebelumya teori Neo- Klasik memberikan pandangan yang

sangat pesimis mengenai keadaan proses pembangunan didalam jangka panjang.

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

25

Todaro dan Smith (2003, h. 92) mengindentifikasikan bahwa terdapat tiga

faktor utama dalam pertumbuhan ekonomi dari setiap bangsa, yaitu :

1. Akumulasi modal

Modal (capital accumulation) terjadi apabila sebagian dari pendapatan

ditabung dan diinvestasikan kembali dengan tujuan memperbesar output dan

pendapatan dkemudian hari. Pengadaan pabrik baru, mesin-mesin dan

peralatan dan bahan baku meningkatkan stok modal (capital stock) fisik suatu

Negara yakni total nilai riil netto atas seluruh barang modal produktif secara

fisik dan hal itu jelas memungkinkan terjadinya peningkatan output d i masa-

masa yang akan datang.

2. Pertumbuhan penduduk dan angkatan kerja

Pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan angkatan kerja secara tradisional

dianggap sebagai salah satu faktor positif yang dapat memacu pertumbuhan

ekonomi. Jumlah tenaga kerja yang lebih besar bearti akan meningkatkan

tenaga kerja produktif, sedangkan pertumbuhan penduduk yang lebih besar

bearti meningkatkan ukuran pasar domestiknya.

3. Kemajuan Teknologi

Kemajuan teknologi bagi kebanyakan ekonom merupakan sumber

pertumbuhan ekonomi yang terpenting. Dalam pengertian yang paling

sederhana, kemajuan teknologi terjadi karena ditemukan cara baru atau

perbaikan atas cara-cara lama dalam menangani pekerjaan-pekerjaan

tradisional.

Kemajuan teknologi tersebut dapat beragam sifatnya, yaitu ; pertama ,

teknologi yang bersifat netral. Kemajuan teknologi yang netral terjadi apabila

teknologi tersebut memungkinkan kita mencapai tingkat produksi yang lebih

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

26

tinggi dengan menggunakan jumlah dan kombinasi faktor input yang sama.

Kedua, kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja, dan ketiga , kemajuan

teknologi hemat modal. di Negara-negara Dunia Ketiga yang melimpah tenaga

kerja tetapi langka modal, kemajuan teknologi hemat modal merupakan sesuatu

yang amat diperlukan. Kemajuan teknologi ini akan menghasilkan metode

produksi padat karya yang lebih efisien, kemajuan teknologi yang meningkatkan

pekerja. Ketiga faktor diatas juga menjadi diterminan penting dalam teori

pertumbuhan ekonomi yang dikenal sebagai model pertumbuhan Solow (Solow

Growth Model). Model ini dirancang untuk menunjukkan bagaimana

pertumbuhan persediaan modal, pertumbuhan angkatan kerja, dan kemajuan

teknologi berinteraksi dalam perekonomian, serta bagaimana pengaruhnya

terhadap output barang dan jasa suatu Negara secara keseluruhan (Makiw 2003, h,

80).

2.4.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi

Kestabilan politik, kebijakan ekonomi pemerintah, kekayaan alam yang

dimiliki, jumlah dan kemampuan tenaga kerja,, tersedianya usahawan yang gigih

dan kemampuan mengembangkan dan menggunakan teknologi moderen adalah

beberapa faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Uaraian

didalam bagian ini menerangkan beberapa faktor yang telah lama dipandang oleh

ahli-ahli ekonomi sebagai sumber penting yang dapat mewujudkan pertumbuhan

ekonomi.

Ada 4 (empat) faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi yaitu

(Sukirno, h. 429-432) :

1. Tanah dan Kekayaan Alam Lainnya

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

27

Kekayan alam sesuatu Negara meliputi luas dan kesuburan tanah, keadaan

iklim dan cuaca, jumlah dan jenis hasil hutan dan hasil laut yang dapat

diperoleh, jumlah dan jenis kekayaan barang tambang yang terdapat.

Kekayaan alam akan dapat mempermudah usaha untuk mengembangkan

perekonomian suatu Negara, terutama pada masa-masa permulaan dari proses

pertumbuhan ekonomi. Didalam setiap Negara dimana pertumbuhan ekonomi

baru bermula terdapat banyak hambatan untuk mengembangkan berbagai

kegiatan ekonomi di luar sektor utama (pertanian dan pertambangan) yaitu

sektor di mana kekayaan alam terdapat. Kekurangan modal, kekurangan

tenaga ahli dan kekurangan pengetahuan para pengusaha untuk

mengembangkan kegiatan ekonomi moderen disatu pihak, dan terbatasnya

pasar bagi berbagai jenis kegiatan ekonomi (sebagai akibat dari pendapatan

masyarakat yang sangat rendah) dilain pihak, membatasi kemungkinan untuk

mengembangkan berbagai jenis kegiatan ekonomi. Apabila Negara tersebut

mempunyai kekayaan alam yang dapat diusahakan dengan menguntungkan,

hambatan yang baru saja dijelaskan akan dapat diatasi dan pertumbuhan

ekonomi dipercepat. Kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan tersebut

akan menarik pengusaha-pengusaha dari Negara yang lebih maju untuk

mengusahakan kekayaan alam tersebut. Modal yang cukuo, teknologi dan

teknik produksi yang moderen dan tenaga-tenaga ahli yang dibawah oleh

pengusaha-pengusaha tersebut dari luar memungkinkan kekayaan alam itu

diusahakan secara efisien dan menguntungkan. Peranan penanaman barang-

barang pertanian untuk ekspor dan industri pertambangan minyak di dalam

menjadi penggerak permulaan bagi pertumbuhan ekonomi di berapa Negara

Asia adalah suatu bukti yang nyata mengenai besarnya peranan kekayaan

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

28

alam pada tingkat permulaan pertumbuhan ekonomi. Peranan perkembangan

industri pertambangan minyak di dalam pertumbuhan ekonomi Negara-

negara Timur Tengah dan Brunai adalah suatu bukti dari besarnya peranan

pengembangan kekayaan alam didalam permulaan proses pembangunan.

2. Jumlah dan Mutu Dari Penduduk dan Tenaga Kerja

Penduduk yang bertambah dari waktu kewaktu dapat menjadi pendorong

maupun penghambat kepada perkembangan ekonomi. Penduduk yang

bertambah akan memperbesar jumlah tenaga kerja, dan penambahan tersebut

memungkin Negara itu menambah produksi. Di samping itu sebagai akibat

pendidikan, latihan dan pengalaman kerja, keterampilan penduduk akan

selalu bertambah tinggi. Hal ini akan menyebabkan produktifitas bertambah

dan ini selanjutnya menimbulkan pertambahan produksi yang lebih cepat dari

pada pertambahan tenaga kerja. Selanjunya perlu diingat pula bahwa

pengusaha adalah sebagian dari penduduk. Maka luasnya kegiatan ekonomi

yang dilakukan suatu Negara juga juga bergantung pada jumlah pengusaha

dalam ekonomi. Apabila tersedianya pengusaha dalam sejumlah penduduk

tertentu adalah lebih banyak, lebih banyak kegiatan ekonomi yang dijalankan.

Dorongan lain yang timbul dari perkembangan penduduk terhadap

pertumbuhan ekonomi bersumber dari akibat pertambahan itu kepada luas

pasar dari barang-barang yang dihasilkan sektor perusahaan akan bertambah

pula. Karena peranannya ini maka perkembangan penduduk akan

menimbulkan dorongan kepada pertambahan dalam produksi nasional dan

tingkat kegiatan ekonomi. Akibat buruk dari pertambahan penduduk kepada

pertumbuhan ekonomi terutama dihadapi oleh masyarakat yang kemajuan

ekonominya belum tinggi tetapi telah menghadapi masalah kelebihan

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

29

penduduk. Sesuatu Negara dipandang menghadapi masalah kelebihan

penduduk apabila jumlah penduduk adalah tidak seimbang dengan faktor-

faktor produksi lain yang teredia, yaitu jumlah penduduk adalah jauh

berlebihan. Sebagai akibat dari ketidak seimbanagan ini produtifitas marjinal

penduduk adalah rendah. Ini bearti pertambahan penggunaan tenaga kerja

tidak akan menimbulkan pertambahan dalam produksi nasional, ataupun

kalau ia bertambah, pertambahan tersebut adalah terlalu lambat dan tidak

dapat mengimbangi pertambahan penduduk. Apabila dalam perekonomian

sudah berlaku keadaan di mana pertambahan tenaga kerja tidak dapat

menaikkan produksi nasional yang tingkatnya dalah lebih cepat dari tingkat

pertambahan penduduk, pendapatan perkapita akan menurun. Dengan

demikian penduduk yang berlebihan akan menyebabkan kemakmuran

masyarakat merosot.

3. Barang-barang Modal dan Tingkat Teknologi

Barang-barang modal penting artinya dalam mempertinggi keefisienan

pertumbuhan ekonomi. Di dalam masyarakat yang sangat kurang maju

sekalipun barang-barang modal sangat besar peranannya dalam keiatan

ekonomi. Tampa adanya alat-alat untuk menangkap ikan itu berburu, alat-alat

untuk bercocok tanam dan mengambil hasil hutan, masyarakat yang kurang

maju akan menghadapi kesusahan yang lebih banyak lagi dalam mencari

makanannya sehari-hari. Pada masa kini pertumbuhan ekonomi dunia telah

mencapai tingkat yang tinggi, yaitu jauh lebih moderen dari pada kemajuan

yang dicapai oleh suatu masyarakat yang masih belum berkembang. Barang-

barang modal sangat bertambah jumlahnya dan teknologi yang telah menjadi

bertambah jumlahnya dan teknologi yang talah menjadi bertambah moderen

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

30

memegang peranan penting sekali dalam mewujudkan kemajuan ekonomi

yang tinggi itu. Apabila barang-barang modal saja yang bertambah,

sedangkan tingkat teknologi tidak mengalami perkembangan, kemajuan yang

akan tercapai adalah jauh lebih rendah dari pada yang dicapai pada masa kini.

Tanpa adanya perkembangan teknologi, produktifitas barang-barang modal

tidak akan mengalami perubahan dan tetap berada pada tingkat yang sangat

rendah. Oleh karena itu pendapatan perkapita hanya mengalami

perkembangan yang sangat kecil. Kemajuan teknologi yang berlaku

diberbagai Negara terutama ditimbulkan oleh kemajuan teknologi. Kemajuan

teknologi menimbulkan beberapa efek positif dalam pertumbuhan ekonomi,

dan oleh kerenanya pertumbuhan ekonomi menjadi lebih pesat.

4. Sistem Sosial dan Sikap Masyarakat

System sosisl dan sikap masyarakat penting peranannya dalam mewujudkan

pertumbuhan ekonomi. Di dalam menganalisis mengenai masalah-masalah

pembabgunan di Negara-nrgar berkembang ahli-ahli ekonomi telah

menunjukkan bahwa sistem sosial dan sikap masyarakat dapat menjadi

penghambat yang serius kepada pembangunan. Adat istiadat yang tradisional

dapat menghambat masyarakat untuk menggunakan cara produksi yang

moderen dan produktifitas yang tinggi. Oleh karenanya pertumbuhan

ekonomi tidak dapat dipercepat juga di dalam sistem sosial di mana sebagian

besar tanah dimiliki oleh tuan-tuan tanah, atau di mana luas tanah yang

dimiliki adalah sangat kecil dan tidaak ekonomis, pembangunan ekonomi

tidak akan mencapai tingkat yang diharapkan.

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

31

2.5. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan hipotesis dalam penelitian ini

adalah:

a. Di duga Tingkat Upah Minimum Regional berpengaruh negatif terhadap

Tingkat Kemiskinan di Kabupaten Aceh Barat.

b. Di duga Tingkat Pengangguran berpengaruh positif terhadap Tingkat

Kemiskinan di Kabupaten Aceh Barat.

c. Di duga pertumbuhan Ekonomi berpengaruh positif terhadap Kemiskinan di

Kabupaten Aceh Barat

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

III. METODE PENELITIAN

3.1. Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh Upah Minimum Regioanal, Pengngguran, dan Pertumbuhan

Ekonomi terhadap Kemiskinan di Kabupaten Aceh Barat dari tahun 2005-2012

3.2 Data Penelitian

3.2.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

sekunder yaitu data yang diperoleh baik yang belum diolah maupun telah diolah,

baik dalam bentuk angka atau uraian. Dalam penelitian ini data-data sekunder

yang diperlukan antara lain: literature yang relavan dengan judul penelitian seperti

buku-buku, artikel, makalah, jurnal, waktu/periode petunjuk teknis dan lain- lain

yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti.

Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini merupakan data sekunder

yaitu tingkat kemiskinan, tingkat upah minimum regional dan pengangguran yang

di ambil dari BPS dan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi

(Dinsosnakertrans) di Kabupaten Aceh Barat dalam periode 2005-2012.

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik kuantitatif antara lain:

a. Studi pustaka;

Yaitu : Peneliti mendatangi Perpustakaan Universitas Teuku Umar,

Perpustakaan Daerah, Perpustakaan BPS dan Perpustakaan Dinsosnakertrans

Kabupaten Aceh Barat.

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

33

b. Penelitian Lapangan;

Yaitu : Peneliti mendatangi instansi- instansi yang relevan, kantor BPS

Aceh Barat dan Dinsosnakertrans Aceh Barat untuk memperoleh data yang

diolah dalam penelitian ini.

3.3 Model Analisis Data

Untuk menganalisis hubungan antar variabel dalam penelitian ini

menggunakan teknik analisis regresi berganda, Analisis korelasi, uji t, dan uji F.

mempermudah dan mengurangi kesalahan secara manual, pengolahan data dalam

analisis ini menggunakan alat bantu software pengolah data SPSS 19.0.

3.3.1 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda adalah analisis besarnya hubungan dan pengaruh

variabel independen yang jumlahnya lebih dari 2 (dua) (Suharyadi&Purwanto

2004, h. 508). Adapun persamaan regresi berganda dituliskan :

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3+ e ...................................... (1)

Di mana :

Y = Variabel terikat (Tingkat kemiskinan) yang diukur dalam jiwa

X1 = Upah minimum regional (dalam jutaan rupiah)

X2 = Pengangguran (dalam jiwa)

X3 = Pertumbuhan Ekonomi (dalam persen)

a = Koefisien regresi

b1 = Koefisien regresi faktor X1

b2 = Koefisien regresi faktor X2

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

34

b3 = Koefisien regresi Faktor X3

e = error term (kesalahan pengganggu)

3.3.2. Uji t

Uji signifikasi parameter individual (uji t) dilakukan untuk melihat

signifikasi dari pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) secara

individual dengan rumus sebagai berikut (Ghozali 2005, h. 205)

t = ............................................................................................... (2)

Dimana :

n = jumlah tahun

r = koefisien korelasi

3.3.3. Uji F

Menurut Nachrowi dan Usman (2006, h. 16-17) uji hipotesis ini berguna

untuk memeriksa atau menguji apakah koefisien regresi yang didapat signifikan

atau tidak. Uji –F ini diperuntukkan guna melakukan uji hipotesis koefisien

regresi secara bersamaan yaitu antara X1, dan X2 terhadap Y. Dengan rumus

adalah sebagai berikut :

F = ....................................................................................... (3)

Dimana :

K = banyaknya variabel bebas.

R2 = koefisien determinasi.

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

35

3.4 Definisi Operasional Variabel

Agar tidak menimbulkan pengertian ganda tentang variabel-variabel utama

pada penelitian ini, maka akan dijelaskan definisi nasing-masing variabel sebagai

berikut :

a. Kemiskinan (Y) adalah kemiskinan yang terjadi di Kabupaten Aceh Barat

yang diukur dalam jiwa periode 2005-2012.

b. Upah minimum regional (X1) adalah upah terendah yang ditentukan oleh

pemerintah dalam periode tertentu (1 tahun) dalam jumlah rupiah periode

2005-2012.

c. Pengangguran (X2) adalah Jumlah Penduduk yang menganggur yang terjadi

di Kabupaten Aceh Barat yang diukur dalam jiwa 2005-2012.

d. Pertumbuhan Ekonomi (X3) adalah Pertumbuhan Ekonomi yang terjadi di

Kabupaten Aceh Barat dalam persen 2005-2012.

3.5 Pengujian Hipotesis

Hipotesa statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian 2

(dua) sisi yaitu:

a. H0 ; β = 0, Upah minimum regional, Penganguran dan Pertumbuhan

Ekonomi yang diteliti secara bersama-sama tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap kemiskinan di Kabupaten Aceh Barat.

b. H1 ; β ≠ 0, Upah minimum regional, Pengangguran dan Pertumbuhan

Ekonomi yang diteliti secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan

terhadap kemiskinan di Kabupaten Aceh Barat.

Kriteria uji-t, hipotesa yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah:

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

36

a. Apabila thitung > ttabel atau thitung < - ttabel maka H0 ditolak H1 diterima, artinya

secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara upah minimum

regional, pengangguran dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap kemiskinan di

Kabupaten Aceh Barat.

b. Apabila -ttabel < ttabel < ttabel maka H0 diterima H1 ditolak, artinya secara parsial

tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara upah minimum regional,

pengangguran dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap kemiskinan di Kabupaten

Aceh Barat.

Kriteria uji-F, hipotesa yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah :

a. Apabila Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak H1 diterima, artinya secara bersamaan

terdapat pengaruh yang signifikan antara upah minimum regional,

pengangguran dan Pertumbuah ekonomi terhadap kemiskinan di Kabupaten

Aceh Barat.

b. Apabila Fhitung< Ftabel maka H0 diterima H1 ditolak, artinya secara bersamaan

tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara upah minimum regional,

pengangguran dan Pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan di Kabuapaten

Aceh Barat.

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Variabel Penelitian

Pada bagian ini akan diuraikan perkembangan faktor- faktor yang menjadi

variabel penelitian dalam skripsi ini yaitu Jumlah Kemiskinan di Kabupaten Aceh

Barat, Upah Minimum Regional, Pengangguran dan Pertumbuhan Ekonomi

kurun waktu 2005 hingga 2012.

4.1.1 Perkembangan Upah Minimum Regional Kabupaten Aceh Barat

Kenaikan upah merupakan suatu hal yang sangat dinanti-nantikan oleh

para pekerjaan, karena dengan kenaikan upah tersebut diharapkan dapat

menaikkan taraf hidupnya. Namun demikian terkadang kenaikan tersebut masih

belum membuat para pekerja merasa senang, ini terjadi karena para pekerja

merasa kenaikan tersebut sangat kecil. Sehingga tidak memberi pengaruh yang

besar terhadap kesejahteraan hidup pekerja.

Upah Minimum Regional (UMR) di Aceh Barat pada saat ini mengikuti

Upah Minimum Provinsi (UMP). Pada tahun 2012 UMP yaitu sebesar Rp

1.400.000,-, Upah tersebut setiap tahunnya mengalami kenaikan yang berbeda-

beda disetiap Provinsi, kenaikan ini sangat tergantung kepada tingkat

Pertumbuhan Ekonomi Provinsi yang bersangkutan.

Adapun Upah Minimum Regional di Kabupaten Aceh Barat selama kurun

waktu 2005 hingga 2012 dapat diamati pada tabel dibawah ini :

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

38

Tabel 1

Upah Minimum Regional di Kabupaten Aceh Barat

Tahun 2005-2012

No Tahun Jumlah UMR (Rp)

1 2005 780.000

2 2006 800.000

3 2007 820.000

4 2008 850.000

5 2009 1.000.000

6 2010 1.200.000

7 2011 1.300.000

8 2012 1.400.000

Sumber : Kantor Dinas Sosial, Tenaga Ke rja dan Trasmigrasi (Data d iolah Juli 2013)

Berdasarkan tabel 1 di atas maka penulis dapat menjelaskan bahwa pada

tahun 2005 upah minimum regional sebesar 780.000 tahun 2006 upah minimum

regional sebesar Rp 800.000,-, selanjutnya pada tahun 2007 mengalami kenaikan

sebesar Rp 820.000,- pada tahun berikutnya Upah Minimum Regional (UMR) di

Aceh Barat sebesar Rp 850.000,- dan pada tahun 2009 naik sebesar

Rp1.000.000,- sementara pada tahun 2010 naik menjadi Rp 1.200.000,-, kemudian

pada tahun 2011 yaitu sebesar Rp 1.300.000,- dan pada tahun terakhir yaitu tahun

2012 mengalami kenaikan sebesar 1.400.000,-.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa Upah

Minimum Regional (UMR) di Aceh Barat pada setiap tahunnya selalu mengalami

kenaikan, ini dapat diartikan bahwa para pengambil kebijakan selalu berupaya

untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat khususnya masyarakat yang

bekerja atau tenaga kerja di Kabupaten Aceh Barat dan kenaikan Upah Minimum

Regional (UMR) tersebut juga berupa penyesuaian dari para pengambil kebijakan

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

39

terhadap situasi atau keadaan perekonomian pada setiap tahunnya. Serta adanya

tuntutan-tuntutan para pekerja yang terus-menerus ingin upah tersebut dinaikkan,

ini tentu saja para pekerja merasa upah yang telah ada tidak dapat lagi memenuhi

kebutuhan hidupnya. Dan dengan kenaikan upah tersebut diharapkan dapat

mengurangi Kemiskinan yang terjadi di Kabupaten Aceh Barat.

4.1.2 Perkembangan Pengangguran di Kabupaten Aceh Barat

Dalam perekonomian, tidak akan pernah terlepas dari pengangguran.

Pengangguran itu sendiri adalah seseorang yang sudah digolongkan dalam

angkatan kerja yang secara aktif , yang tidak bekerja atau sedang mencari

pekerjaan. Pengangguran merupakan penyakit ekonomi yang harus ditekan dan

dihilangkan agar kegiatan perekonomian berjalan dengan baik dan lancar. Jumlah

penganguran yang tercatat di Kabupaten Aceh Barat setiap tahunnya selalu

mengalami fluktuasi. Akibat dari peluang usaha yang sulit serta kesempatan kerja

yang juga sulit menyebabkan kesempatan warga yang ingin memperoleh

pekerjaan guna bertahan hidup kini semakin sulit. Keadaan Fluktuasi tersebut

disebabkan minimnya lembaga usaha yang mampu menampung tenaga kerja guna

memberikan pekerjaan.

Adapun perkembangan Pengangguran di Kabupaten Aceh Barat selama

kurun waktu 2005 hingga 2012 terus mengalami fluktuasi. Perkembangan

Pengangguran tersebut dapat diamati pada tabel dibawah ini :

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

40

Tabel 2

Perkembangan Pengangguran di Kabupaten Aceh Barat

Tahun 2005-2012

No. Tahun Penganguran ( Jiwa)

1 2005 13.266

2 2006 7818

3 2007 7810

4 2008 7789

5 2009 8061

6 2010 7651

7 2011 7568

8 2012 7430

Sumber : Kantor Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Trasmigrasi (Data d iolah Juli 2013)

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa pengangguran di Kabupaten Aceh

Barat setiap tahunnya mengalami fluktuasi. Pada tahun 2005 jumlah

pengangguran di Kabupaten Aceh Barat sebesar 13.266 jiwa tahun 2006 jumlah

pengangguran di Kabupaten Aceh Barat adalah 7818 jiwa. Pada tahun 2007

adalah 7810 jiwa. Terlihat bahwa perekonomian di Kabupaten Aceh Barat

mengalami kenaikan. Terbukti dengan adanya penurunan tingkat pengangguran

dari tahun sebelumnya, meskipun jumlah penurunannya kecil. Dari akibat jumlah

pengangangguran yang berkurang dapat mengurangi jumlah tingkat kemiskinan

yang pada tahun 2006 berjumlah 16.317 jiwa turun menjadi 15.259 jiwa.

Pada tahun 2008 jumlah pengangguran adalah 7789 jiwa, hal ini

menggambarkan semakin membaiknya perekonomian di Kabupaten Aceh Barat.

Namun, pada tahun 2009, pengangguran di Aceh Barat meningkat sebesar 272

jiwa menjadi 8061 jiwa. Dikarenakan pada tahun 2009 National Government

Organitation (NGO) yang melakukan kegiatan di Aceh Barat telah selesai dan

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

41

kembali kenegara masing-masing sehingga banyak pekerja yang kehilangan

pekerjaannya dan akhirnya menambah jumlah pengangguran yang ada di

Kabupaten Aceh Barat.

Pada tahun berikutnya, yaitu tahun 2010 angka pengangguran mengalami

penurunan menjadi 7.651 jiwa. Hal ini menandakan perekonomian semakin stabil,

keadaan tersebut selalu terjadi pada tahun-tahun berikutnya yaitu pengangguran

mengalami penurunan setiap tahunnya. Pada tahun 2011 pengangguran di

Kabupaten Aceh Barat sebesar 7.568 jiwa, dan pada tahun 2012 turun menjadi

7.430 jiwa.

4.1.3. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Aceh Barat

Pertumbuhan Ekonomi merupakan salah satu bagian yang dapat mengatasi

masalah perekonomian seperti kemiskinan , akan tetapi jika pertumbuhan

ekonomi dari tahun ketahun mengalami penurunan maka kemiskinan dapat

teratasi. Untuk melihat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Aceh Barat yaitu

dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3 Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Aceh Barat

Tahun 2005-2012

No Tahun Pertumbuhan Ekonomi (persen)

1 2005 1.79

2 2006 10.59

3 2007 11.95

4 2008 5.46

5 2009 5.49

6 2010 5.21

7 2011 5.24

8 2012 5.20 Sumber : Kantor Badan Pusat Statistik kabupaten Aceh Barat (Data dio lah Juli 2013)

Page 44: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

42

Berdasarkan table diatas bahwa pertumbuhan ekonomi di Kabupaten

Aceh Barat sangat bervariasi pada tahun 2005 pertumbuhan ekonomi sebesar 1.79

persen, dikarenakan pada saat itu masih dalam masa rehabilitasi pasca tsunami,

kemudian pada tahun 2006 pertumbuhan ekonomi sebesar 10.59 persen dan pada

tahun 2007 pertumbuhan ekonomi sebesar 11.95 persen, dikarenakan pada tahun

2006-2007 masuk dalam tahap rekontruksi NGO dan LSM masuk ke daerah

dalam misi kemanusiaan dan pada tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 5.46.

persen pada tahun 2009 pertumbuhan ekonomi sebesar 5.43 persen ini

dikarenakan sudah berkurangnya lapangan kerja yang tersedia untuk masyarakat

dan pada tahun 2010 sebesar 5.21 persen dan pada tahun 2011 pertumbuhan

ekonomi sebesar 5.24 persen dan pada tahun 2012 pertumbuhan ekonomi di

Kabupaten Aceh Barat sebesar 5.20 persen.

4.1.4. Perkembangan Kemiskinan di Kabupaten Aceh Barat

Kemiskinan merupakan salah satu penyakit ekonomi, seperti halnya

pengangguran. Kemiskinan juga harus dapat dikurangi dan ditekan agar lajunya

dapat berkurang tiap tahunnya serta kegiatan perekonomian dapat berjalan lancar,

kesejahteraan masyarakat dapat dicapai dan dirasakan oleh semua lapisan

masyarakat. Kabupaten Aceh Barat yang sebagian besar penduduknya bekerja

disektor pertanian sehingga masyarakatnya berada dalam kondisi menengah

kebawah. Bahkan Kemiskinan di Kabupaten Aceh Barat masih tergolong tinggi.

Adapun perkembangan Jumlah Kemiskinan di Kabupaten Aceh Barat

selama kurun waktu 2006 hingga 2012 dapat diamati pada tabel dibawah ini :

Page 45: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

43

Tabel 4

Perkembangan jumlah Kemiskinan di Kabupaten Aceh Barat

Tahun 2005-2012

No. Tahun Jumlah Kemiskinan (jiwa)

1 2005 14.671

2 2006 16.371

3 2007 15.259

4 2008 14.812

5 2009 14.586

6 2010 13.545

7 2011 12.353

8 2012 11.588

Sumber : BPS Kabupaten Aceh Barat (Data diolah Juli 2013)

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa Kemiskinan di Kabupaten Aceh

Barat pada tahun 2005 sebesar 14.671 jiwa pada tahun 2006 sebesar 16.317 jiwa.

Merupakan Kemiskinan yang paling besar di Kabupaten tersebut pada kurun

waktu 2006 hingga 2012. Pada tahun 2007, Kemiskinan turun sehingga besarnya

adalah 15.259 jiwa. Tahun 2008 mengalami penurunan menjadi 14.812 jiwa. Pada

tahun 2009, Kemiskinan juga mengalami penuruan yaitu sebesar 226 jiwa, hingga

menjadi 14.586 jiwa.

Kondisi penurunan juga terjadi pada tahun-tahun berikutnya. Pada tahun

2010 , Tingkat Kemiskinan sebesar 13.545. Untuk tahun 2011 juga mengalami

penurunan sebesar 8,80 persen menjadi 12.353 jiwa. Dan pada tahun 2012 juga

mengalami penurunan dan merupakan angka terkecil Tingkat Kemiskinan di

Kabupaten Aceh Barat selama kurun waktu 2006 hingga 2012 yaitu sebesar

11.588 jiwa.

Page 46: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

44

Penurunan yang terus terjadi pada tingkat Kemiskinan di Kabupaten Aceh

Barat merupakan bentuk keberhasilan pemerintah dalam melakukan pembenahan

dalam bidang perekonomian. Pertumbuhan perekonomian merupakan indikator

untuk melihat keberhasilan pembangunan dan merupakan syarat keharusan bagi

pengurangan tingkat kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi yang menyebar disetiap

golongan pendapatan, termasuk golongan miskin. Serta pemerintah yang telah

berhasil mendistribusikan manfaat pertumbuhan itu sendiri.

4.2 Hasil Pengujian Hipotesis

Bagian ini penulis akan membahas tentang pengaruh yang ditimbulkan

oleh Upah Minimum Regional, Tingkat Pengangguran dan Pertumbuhan Ekonomi

terhadap Kemiskinan di Kabupaten Aceh Barat yang akan dianalisis dengan

menggunakan model analisis regresi berganda yang akan diolah melalui Program

Statistik SPSS 19. Dari hasil penelitian diperoleh hasil akhirnya sebagai berikut:

Tabel 5

Standar Deviasi Rata-rata dan Observasi

No. Variabel Rata-rata Std. deviasi Observasi

1 Kemiskinan 18.976,7500 13.955,50335 8

2 Upah_Minimum 10.188,36 2.479,8835 8

3 Pengangguran 8.424,1250 1.965,505,78 8

4 P. Ekonomi 6.348,750 330.281,02 8

Sumber : Hasil Regresi (data dio lah Juli 2013)

Pada tabel diatas peneliti dapat menjelaskan bahwa Rata-rata variabel

Kemiskinan (Y) di Kabupaten Aceh Barat Selama kurun waktu 2005-2012 adalah

18.976,7500 dengan standar deviasi 13.955,50335 Untuk variabel Upah

Minimum Regional (X1) rata-rata adalah 10.188,36 dengan Standar deviasi

Page 47: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

45

2.479,8835. Untuk Pengangguran (X2) rata-ratanya adalah 8.424,1250 dengan

standar deviasi 1.965,505,78. Untuk Pertumbuhan Ekonomi (X3) rata-ratanya

adalah 634.750. dengan standar deviasi 330.281,02 Dengan N menyatakan

jumlah observasi yang berjumlah 8 (delapan) tahun.

4.2.1 Uji Regresi Linear Berganda

Tabel 7 Regresi linear Berganda

Model Diatas Standar Koefisien

Standar

Koefisien

B Std. Error Beta Sig

1 (Konstan) -4.3049,683 6338,213 .002

Upah_Minimum Regional

-.000 .003 -.007 0,880

Pengangguran

P. Ekonomi

7.250

2.139

.358

2.005

1.021

.050

.000

.349

Sumbe:Hasil Regresi ( Data diolah juli 2013)

Berdasarkan hasil penelitian ini maka diperoleh persamaan regresi linear

berganda akhir estimasi sebagai berikut :

Y = a – b1 x1 + b2x2 + b3x3 + e

Y = -4.3049,683 – 0.000X1 + 7.250X2 + 2.139X3 + e

Persamaan regresi linear berganda diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Konstanta

Dari persamaan diatas dapat dilihat bahwa nilai konstanta sebesar

19.706,487 nilai konstanta ini menyatakan apabila semua variabel bebas ( Upah

Minimum Regional, Pengangguran dan Pertumbuhan Ekonomi ) sama dengan

nol, maka Kemiskinan di Kabupaten Aceh Barat sebesar 4.3049

b. Koefisien regresi dari variabel Upah Minimum Regional (X1)

Page 48: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

46

Dari persamaan diatas dapat dilihat bahwa nilai koefisien variabel Upah

Minimum Regional (X1) bernilai negatif adalah 0 .000 Hal ini menyatakan bahwa

setiap kenaikan Upah Minimum Regional (X1) sebesar 1 persen akan

mengakibatkan Kemiskinan di Kabupaten Aceh Barat turun sebesar 0,000 persen.

c. Koefisien regresi dari variabel Pengangguran (X2)

Dari persamaan diatas dapat dilihat bahwa nilai koefisien variabel

Pengangguran (X2) bernilai positif adalah 7.250. Hal ini menyatakan bahwa setiap

kenaikan pengangguran (X2) sebesar 1 persen, akan mengakibatkan Kemiskinan

di Kabupaten Aceh Barat naik sebesar 7.250 persen.

d. Koefisien regresi dari variabel Pertumbuhan Ekonomi (X3)

Dari persamaan di atas dapat dilihat bahwa nilai koefisien variabel

pertumbuhan Ekonomi (X3) bernilai positif adalah 2.139. Hal ini menyatakan

bahwa setiap kenaikan Pertumbuhan Ekonomi (X3) sebesar 1 persen akan

mengakibatkan Kemiskinan di Kabupaten Aceh Barat menurun sebesar 2.139

persen.

Page 49: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

47

4.2.2 Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi

Tabel 8

Hasil Koefisien Korelasi dan Determinasi

No. Variabel Kemiskinan

Upah

Minimum

Regional

Pengangguran

Pertumbuhan

Ekonomi

1 Pearson Korelasi

a. Kemiskinan

b. Upah_Minimum Regional

c. Pengangguran

d. Pertumbuhan Ekonomi

1000

-.486

.997

-.495

-.486

1.000

-.453

-.306

.997

-.453

1.000

-.536

-.495

-.306

-.536

1.000

2 Model

a. Koefesien Korelasi (R)

b. KoefesienDeterminasi

Adjusted

c. Koefesien Determinasi (R2)

0,999

0,997

0,995

Sumber : Hasil Regresi ( data dio lah Juli 2013)

Berdasarkan tabel 8 diatas peneliti dapat menjelaskan bahwa Koefesien

korelasi variabel bebas (Upah Minimum Regional, Pengangguran dan

Pertumbuhan Ekonomi ) diperoleh R = 0,999 secara positif menjelaskan terdapat

hubungan yang kuat antara Upah Minimum Regional (X1), Pengangguran (X2),

dan Pertumbuhan Ekonomi (X3) terhadap Kemiskinan (Y) dengan keeratan

hubungan 99,9 persen, dari hasil R tersebut apabila Upah Minimum Regional (X1)

mengalami peningkatan maka Kemiskinan akan mengalami penurunan, dan

ketika Pengangguran (X2) mengalami peningkatan, maka Kemiskinan akan

mengalami peningkatan pula dan apabila Pertumbuhan Ekonomi (X3) mengalami

peningkatan maka Kemiskinan akan mengalami Penurunanan,berbanding terbalik

dengan hubungan antara Upah Minimum Regional ( X1 ) dengan Kemiskinan ( Y

), keeratan peningkatan tersebut kuat, sehingga pengaruh yang ditimbulkan juga

kuat.

Page 50: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

48

Berdasarkan hasil pengujian ini maka dapat diketahui pengaruh Upah

Minimum Regional (X1), Pengangguran (X2) dan Pertumbuhan Ekonomi (X3)

terhadap Kemiskinan (Y) di Kabupaten Aceh Barat. Koefisien determinasi dalam

penelitian ini dapat diketahui dengan menggunakan rumus perhitungan sebagai

berikut :

Koefesien determinasi = r2 x 100%

Koefesien determinasi = 0,995 x 100%

Koefesien determinasi = 99,5%

Berdasarkan perhitungan diatas peneliti dapat menjelaskan bahwa nilai

koefesien determinasi Adjusted bernilai 99,5 persen. Pada penelitian ini

menggunakan tiga variabel bebas sehingga yang digunakan untuk menjelaskan

adalah Koefisien Diterminasi. Hal ini berarti 99,5 persen dapat dijelaskan oleh

variabel Upah Minimum Regional, Pengangguran, dan Pertumbuhan Ekonomi

sedangkan sisanya sebesar 0,5 persen dijelaskan oleh variabel lain di luar model.

Hal ini memberikan petunjuk bahwa variabel bebas yang terdiri dari Upah

Minimum Regional, Pengangguran dan Pertumbuhan Ekonomi tepat untuk

menjelaskan pengaruh variabel bebas terhadap Kemiskinan di Kabupaten Aceh

Barat.

4.2.3 Uji t (Uji parsial/individual)

Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antar

variabel bebas Upah Minimum Regional (X1), dan Pengangguran (X2) dan

Pertumbuhan (X3) terhadap Kemiskinan (Y) secara individual dengan tingkat

kepercayaan (level of confidence 95%) yaitu:

Page 51: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

49

Tabel 9

Hasil Perhitungan nilai t-hitung

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

T Sig.

95,0% Confidence Interval

for B

B Std. Error Beta

Lower

Bound

Upper

Bound

1.(Constant)

UMR

Pengangguran

P. Ekonomi

(Con -43049,653 6338,213 -6,792 ,002 -60647,353 -25451,952

UMR ,000 ,003 -,007 -,161 ,880 -,007 ,007

7,250 ,358 1,021 20,256 ,000 6,256 8,244

2,139 2,005 ,050 1,067 ,346 -3,428 7,705

Sumber : Hasil Regresi ( Data diolah Juli 2013)

Berdasarkan tabel diatas nilai thitung dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Upah Minimum Regional (X1)

Dari tabel 8 diatas dapat terlihat bahwa untuk variabel Upah Minimum

Regional nilai thitung < ttabel (-161 < -2,132), atau nilai signifikan lebih kecil dari α

0,05. Yaitu 0,880 > 0,05, karena menggunakan sisi kiri, berarti H0 diterima H1

ditolak, sehingga secara individual variabel Upah Minimum Regional tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap Kemiskinan di Kabupaten Aceh Barat.

b. Pengangguran (X2)

Dari tabel diatas terlihat bahwa untuk variabel Pengangguran nilai thitung >

ttabel (20,256 > 2,132) atau karena nilai signifikan lebih besar dari α 0,05. Yaitu

0,000 < 0,05, dengan menggunakan sisi kanan maka H0 ditolak H1 diterima,

sehingga secara individual variabel Pengangguran berpengaruh secara signifikan

terhadap Kemiskinan di Kabupaten Aceh Barat.

Page 52: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

50

c. Pertumbuhan Ekonomi (X3)

Berdasarkan tabel diatas bahwa untuk variabel pertumbuhan ekonomi nilai

thitung < ttabel (1.067 < 2,132) atau karena nilai signifikan lebih besar dari α 0,05.

Yaitu 0,346 > 0,05, dengan menggunakan sisi kanan maka H0 diterima dan H1

ditolak, sehingga secara invidual variabel Pertumbuhan Ekonomi berpengaruh

secara signifikan terhadap kemiskinan di Kabupaten Aceh Barat.

4.2.4 Uji F (Uji Simultan)

Uji F digunakan untuk menguji keberartian semua variabel bebas yaitu

Upah Minimum Regional (X1), Pengangguran (X2), Pertumbuhan Ekonomi (X3)

secara bersama-sama terhadap variabel terikat Kemiskinan (Y). Hasil perhitungan

nilai F hitung dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel 10

Hasil Regresi : Uji F

ANOVAb

Model

Total Kuadrat Df

Rata-rata

Kuadarat F Sig.

1 Regression 1,35939 3 4,53138 448,056 ,000a

Residual 4044877,859 4 1011219,465

Total 1,36339 7

Sumber : Hasil Regresi (dio lah Juli 2013)

Berdasarkan tabel diatas nilai Fhitung sebesar 448,056 > Ftabel 6,94 artinya

Upah Minimum Regional (X1), Pengangguran (X2), dan Pertumbuhan Ekonomi

(X3) H0 ditolak H1 secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap Kemiskinan di Kabupaten Aceh Barat.

Page 53: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

51

4.3 Pembahasan Hasil

Berdasarkan hasil output dari penelitian diatas variabel Upah Minimum

Regional mempunyai hubungan secara negatif yang signifikan terhadap

Kemiskinan di Kabupaten Aceh Barat yaitu nilai thitung < ttabel ((-161 < 2,132).

Kenaikan Upah Minimum setiap tahunnya tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap Kemiskinan terbukti dengan nilai signifikan yang lebih besar

dari α 0,05 yaitu sebesar 0,880. Untuk Pengangguran, mempunyai hubungan

secara positif yang tidak signifikan terhadap Kemiskinan di Kabupaten Aceh

Barat yaitu nilai thitung > ttabel (20,256 > 2,132) dengan menggunakan sisi kanan,

artinya apabila Pengangguran naik maka Kemiskinan akan mengalami kenaikan

pula, namun dikarenakan signifikan maka kenaikan Kemiskinana di Kabupaten

Aceh Barat dipengaruhi banyaknya jumlah Pengangguran. Hal ini dibuktikan

dengan nilai signifikan yang lebih kecil dari α 0,05 yaitu sebesar . 0,000. Untuk

Petumbuhan ekonomi mempunyai hubungan secara positif yang tidak signifikan

terhadap Kemiskinan di Kabupaten Aceh Barat yaitu nilai thitung > ttabel (1.067 <

2,132) dengan menggunakan sisi kanan, artinya apabila Pertumbuhan naik maka

Kemiskinan menurun namun dikarenakan tidak signifikan maka kenaikan

Kemiskinana di Kabupaten Aceh Barat tidak hanya dipengaruhi oleh

Pertumbuhan Ekonomi tetapi ada faktor-faktor lain. Hal ini dibuktikan dengan

nilai signifikan yang lebih besar dari α 0,05 yaitu sebesar 0,346.

Dengan mendapatkan hasil yang demikian hasil yang diperoleh sama

dengan asumsi yang telah ada. Secara teori untuk Upah Minimum Regional (X1)

tidak berpengaruh terhadap Kemiskinan. Dan setelah dilakukan penelitian, hasil

yang diperoleh signifikan yaitu berpengaruh secara negatif. Meskipun jumlah

Page 54: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

52

observasi yang sedikit namun karena nilai pengaruhnya ( R Adjusted) kuat maka

hasil yang diperoleh setelah melakukan penelitian adalah signifikan terhadap

teori.

Dari pengujian hipotesis secara bersama-sama menunjukkan bahwa nilai

Fhitung > Ftabel (448,056 > 6,94). Hal ini berarti variabel Upah Minimum,

Pengangguran, dan Pertumbuhan Ekonomi secara bersama-sama berpengaruh

secara signifikan terhadap Kemiskinan di Kabupaten Aceh Barat. Serta nilai

signifikan yang lebih kecil dari α 0,05 yaitu sebesar 0.000.

Untuk Koefesien korelasi variabel bebas secara positif menjelaskan

terdapat hubungan yang kuat antara Upah Minimum Regional (X1),

Pengangguran (X2) dan Pertumbuhan Ekonomi (X3) terhadap Kemiskinan (Y)

dengan keeratan hubungan 97,2 persen dari hasil R tersebut apabila Upah

Minimum Regional (X1) mengalami peningkatan maka Kemiskinan akan

mengalami penurunan, Pengangguran (X2) mengalami peningkatan maka

Kemiskinan akan mengalami peningkatan pula, dan apabila Pertumbuhan

Ekonomi (X3) mengalami Peningkatan maka Kemiskinan akan mengalami

penurunan, keeratan peningkatan dan penurunannya tersebut kuat, sehingga

pengaruh yang ditimbulkan juga kuat.

Sedangkan jika dilihat dari nilai koefisien determinasi Adjusted

menunjukkan bahwa sumbangan yang diberikan oleh variabel Upah Minimum

Regional dan Pengangguran dalam mempengaruhi Kemiskinan di Kabupaten

Aceh Barat sebesar 94,6 persen sedangkan sisanya sebesar 5,4 persen dijelaskan

oleh variabel-variabel lain diluar model. Hal ini menjelaskan bahwa variabel

bebas yang terdiri dari Upah Minimum Regional, Pengangguran dan Pertumbuhan

Page 55: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

53

Ekonomi sudah tepat untuk menjelaskan sumbangan kedua variabel bebas tersebut

terhadap Kemiskinan di Kabupaten Aceh Barat. Untuk dapat menjelaskan lebih

tepat lagi dan hasil yang didapatkan memiliki sumbangan yang sangat kuat

(mendekati 100%) tidak membatasi pada faktor- faktor ekonomi saja, namun pada

faktor non ekonomi pula misalnya Keamanan politik, pertumbuhan ekonomi,

tingkat pendidikan dan etos kerja dari masyarakat itu sendiri.

Page 56: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan dari hasil pengujian dan analisis yang dilakukan dalam

penelitian ini, yaitu di Kabupaten Aceh Barat dapat disimpulkan bahwa Upah

Minimum Regional berpengaruh secara signifikan, Pengangguran tidak

berpengaruh secara signifikan dan Pertumbuhan Ekonomi juga tidak berpengaru

secara signifikan terhadap Kemiskinan di Kabupaten Aceh Barat. Hal tersebut

berdasarkan pada tingkat kepercayaan (confidence interval 95%). Sedangkan

sisanya 0,05 persen dipengaruhi oleh variabel lain di luar model penelitian ini.

Yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Rata-rata Kemiskinan dalam kurun waktu 2005-2012 di Kabupaten Aceh

Barat sebesar jiwa. 18.976 jiwa Rata-rata Upah Minimum Regional dalam

kurun waktu 2005-2012 di Kabupaten Aceh Barat sebesar Rp , 10.188,36

sedangkan jumlah rata-rata untuk Pengangguran dalam kurun waktu 2005-

2012 di Kabupaten Aceh Barat sebesar 8.424 jiwa. Dan Pertumbuhan dalam

kurun waktu 2005-2012 di Kabupaten Aceh Barat sebesar 6.348 persen

Dengan jumlah observasi 8 tahun.

b. Koefesien korelasi Kemiskinan diperoleh R = 0,999 secara positif menjelaskan

terdapat hubungan yang kuat antara Upah Minimum Regional (X1)

Pengangguran (X2) dan Pertumbuhan Ekonomi (X3) terhadap Kemiskinan (Y)

dengan keeratan hubungan 99,9 persen. Sedangkan Koefesien determinasi

Adjusted menunjukkan bahwa Kemiskinan di Kabupaten Aceh Barat

memperoleh nilai tinggi yaitu 99,5 persen yang disumbangkan oleh faktor

Page 57: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

55

Upah Minimum Regional (X1) Pengangguran (X2) dan Pertumbuhan Ekonomi

(X3) sedangkan sisanya sebesar 0,5 persen yang akan dijelaskan oleh variabel

lain di luar model.

c. Hasil yang diperoleh untuk variabel Upah Minimum Regional nilai thitung < ttabel

((-161 < -2,132) dikarenakan nilai probabilitasnya lebih besar dari 0,05

(derajat signifikan), yaitu 0,880 > 0,05, berarti H0 diterima H1 ditolak maka,

secara parsial Upah Minimum Regional tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap Kemiskinan di Kabupaten Aceh Barat dan hipotesa

diterima. Sedangkan hasil yang diperoleh untuk variabel Pengangguran nilai

thitung < ttabel (20,256 > 2,132) dikarenakan nilai probabilitasnya lebih kecil dari

0,05 (derajat signifikan), yaitu 0,000 > 0,05, berarti H0 ditolak H1 diterima

maka, secara parsial Pengangguran mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap Kemiskinan di Kabupaten Aceh Barat dan hipotesa diterima,

sedangkan untuk Pertumbuhan Ekonomi nilai thitung< ttabel (1.067 < 2,132)

dikarenakan nilai probilitas lebih besar dari 0,05 (derajat signifikan), yaitu

0,346 >0,05, beari H0 diterima H1 ditolak.

d. Dari pengujian hipotesis secara bersama-sama menunjukkan bahwa nilai Fhitung

> Ftabel (448,056 > 6,94). Hal ini berarti variabel Upah Minimum Regional ,

Pengangguran dan Pertumbuhan Ekonomi secara bersama-sama (simultan)

berpengaruh secara signifikan terhadap Kemiskinan di Kabupaten Aceh Barat.

5.2 Saran-Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, maka penulis

akan mengajukan beberapa saran untuk pihak-pihak yang terkait, sehingga dapat

Page 58: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

56

mencerminkan kenaikan upah yang baik, pengangguran dapat dikurangi serta

kemikinan dapat dikurangi :

a. Bagi pemerintah

1. Diharapkan pemerintah dapat mempertimbangkan lagi kenaikan upah pada

tiap tahunnya serta harus sesuai dengan kinerja para sumberdaya-sumberdaya

manusia sehingga terciptanya kesejahteraan masyarakat khususnya

masyarakat yang bekerja pada sektor informal.

2. Pemerintah juga diharapkan dapat memberikan tindakan yang tegas atau

sanksi yang kuat bagi para pengusaha agar dapat menetapkan upah sesuai

dengan standar upah yang telah diakukan sehingga para pengusaha tidak

semena-mena memberikan upah kepada pekerja karena masih banyak sekali

para pelaku-pelaku industri pada saat sekarang ini yakni khususnya di

Kabupaten Aceh Barat yang belum menetapkan upah sesuai dengan yang

telah ditentukan, ini salah satunya dikarenakan kurang tegasnya sanksi yang

diberikan oleh para pembuat peraturan.

3. Memperhatikan kondisi perekonomian Aceh Barat terutama adalah

pengangguran dan peluang kerja, pemerintah harus dapat membuka lapangan

kerja baru. Tingkat pengangguran berpengaruh positif terhadap tingkat

kemiskinan. Untuk menurunkan kemiskinan, maka pengangguran juga harus

diturunkan, dengan mempermudah ijin pendirian usaha agar kesempatan

kerja semakin besar, sehingga banyak tenaga kerja yang terserap., sehingga

pertumbuhan ekonomi terjadi dan tingkat kemiskinan dapat ditekan bahkan

dapat dihilangkan di Kabupaten Aceh Barat sehingga kemakmuran dan

kesejahteraan masyarakat terwujud.

Page 59: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

57

b. Bagi peneliti selanjutnya

Penulis menyadari dalam penulisan karya ilmiah ini masih banyak

kekurangan-kekurangan maka diharapkan bagi peneliti selanjutnya :

1. Diharapkan bagi penulis yang ingin meneliti lebih lanjut lagi agar dapat

menggunakan variabel-variabel yang lain yang dapat mempengaruhi tingkat

Kemiskinan di Kabupaten Aceh Barat atau bahkan menggunakan beberapa

variabel yang dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan tersebut sehingga

hubungan dan pengaruhnya bisa lebih terlihat dan lebih besar dari yang

sebelumnya serta dapat menambah jumlah observasinya sehingga

mendapatkan hasil yang dapat menggambarkan kenyataan.

2. Diharapkan penulis selanjutnya dapat menggunakan metode lain lagi dalam

menganalisis sehingga hasilnya dapat dibandingkan dengan penelitian yang

memakai metode dalam karya ilmiah ini serta kekurangan-kekurangan yang

lainnya dapat diperbaiki.

3. Dan dapat menggunakan objek yang lebih luas lagi bukan hanya saja di

Kabupaten melainkan di Provinsi-provinsi bahkan perbandingan antara

provinsi yang satu dengan provinsi yang lainnya di Indonesia.

Page 60: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

DAFTAR PUSTAKA

Agusprasetyo, Adit. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan di Indonesia. Skripsi UNDIP. Semarang

Badan Pusat Statistik. 2010. Berita Resmi Statistik Aceh Barat.

. 2010. Aceh Dalam Angka. Provinsi Aceh

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. BP UNDIP. Semarang

Hasanuddin, Rachman. 2005. Pengaruh Pengupahan Sebagai Langkah strategis stabilitasDalam Hubungan Indrustrial. Rineka Cipta. Jakarta.

Jhingan, M.L.2007. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. PT. Raja Grafindo

Persada. Jakarta.

Mankiw, Gregory. 2006. Pengantar Ekonomi Mikro, Edisi Ketiga, Penerjemah

Chriswan Sungkono. Salemba Empat. Jakarat. M. Muh. Nasir, Saichudin dan Maulizar. 2008. Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Kemiskinan Rumah Tangga Di Kabupaten Purworejo. Jurnal Eksekutif. Vol. 5 No. 4, Agustus 2008. Lipi. Jakarta.

Nanga, Muana. 2005. Makro Ekonomi “Teori, Masalah dan Kebijakan”. PT.

Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Nachrowi dan Usman. 2006. Pendekatan Populer dan Prakti Ekonometrika.

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. Nurba, Diswandi. et. al. 2010. Pedoman Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir.

Universitas Teuku Umar. Meulaboh.

Suharyadi dan Purwanto. 2004. Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Salemba Empat. Jakarta.

Sukirno, Sadono. 2004. Pengantar Ekonomi Makro. Edisi-3. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

. 2007. Teori Makro Ekonomi Modern “Perkembangan Pemikiran

dari Klasik Hingga Keynesian Baru”. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

. 2006. Makro Ekonomi “Teori Pengantar”. PT. Raja Grafindo

Persada, Jakarta.

Page 61: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI …repository.utu.ac.id/174/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan merupakan sebuah

59

. 2010. Pengantar Teori Makroekonomi. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sumarsono, Sonny. 2003. Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia dan

Ketenagakerjaan. Penerbit Graha Ilmu. Jakarta.

Suryawati, Criswardani. 2005. Memahami Kemiskinan Secara Multidimensional. Rineka Cipta. Jakarta.

Tarigan. 2005. Ekonomi Regional “Teori Aplikasi“. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

http:pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/PROS_2008_MAK3.pdf. di akses tanggal 10 April 2012.

http://www.id.wikipedia.org./wiki// Diakses 04 Oktober 2012.

http://www.jurnal-sdmku.blogspot.com/2010/12/teori-preferensi- likuiditas-tingkat.html//. Diakses tanggal 24 September2012.

http://gudangmakalah.blogspot.com/2012/06/skripsi-analisis-faktor- faktor-yang.html. Diakses tanggal 20 september 2012.