Makalah Kemiskinan Karena Faktor Alami

25
KEMISKINAN KARENA FAKTOR ALAMI MAKALAH Untuk Memenuh Tugas Mata Kuliah KAJIAN KEMISKINAN yang dibina oleh Bapak I Nyoman Ruja Disusun oleh : Dimas Novan (130741607075) Muhammad Mabrur Tamam (130741615783) Sovia Husni Rahmia (130741607066) Pendidikan IPS A 2013 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL 1

description

makalah mengenai kemiskinan karena faktor alamai untuk memenuhi tugas mata kuliah kajian kemiskinan

Transcript of Makalah Kemiskinan Karena Faktor Alami

Page 1: Makalah Kemiskinan Karena Faktor Alami

KEMISKINAN KARENA FAKTOR ALAMI

MAKALAH

Untuk Memenuh Tugas Mata Kuliah

KAJIAN KEMISKINAN

yang dibina oleh Bapak I Nyoman Ruja

Disusun oleh :

Dimas Novan (130741607075)

Muhammad Mabrur Tamam (130741615783)

Sovia Husni Rahmia (130741607066)

Pendidikan IPS A 2013

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Jalan Semarang No.05 Malang 65145 ( 0341 ) 551312

Laman : www.um.ac.id

1

Page 2: Makalah Kemiskinan Karena Faktor Alami

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, karunia dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kemiskinan Karena Faktor Alami”, penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas dalam mata kuliah Kajian Kemiskinan yang dibimbing oleh Bapak I Nyoman Ruja.

Penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan motivasi dari berbagai pihak, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis hingga makalah ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pihak yang membutuhkan.

Malang, Februari 2016

Penulis

2

Page 3: Makalah Kemiskinan Karena Faktor Alami

DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................2Daftar Isi................................................................................................................3BAB I: PENDAHULUAN

1. Latar Belakang......................................................................................4

2. Rumusan Masalah......................................................................................5

3. Tujuan..................................................................................................5

BAB II: PEMBAHASAN1. Konsep Kemiskinan .....................................................62. Pentingnya Mengukur Kemiskinan ..............................63. Profil Kemiskinan .........................................................84. Penyebab Kemiskinan .................................................85. Kemiskinan Karena Faktor Alami ...............................116. Penanggulangan Kemiskinan Karena Faktor Alami . . .13

BAB III: PENUTUP1. Kesimpulan......................................................................15

Daftar Pustaka...........................................................................16

3

Page 4: Makalah Kemiskinan Karena Faktor Alami

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Masalah kemiskinan memang telah lama ada sejak dahulu kala. Pada masa lalu

umumnya masyarakat menjadi miskin bukan karena kurang pangan, tetapi miskin

dalam bentuk minimnya kemudahan atau materi. Dari ukuran kehidupan modern pada

masa kini mereka tidak menikmati fasilitas pendidikan, pelayanan kesehatan, dan

kemudahan-kemudahan lainnya yang tersedia pada jaman modern.

Kemiskinan sebagai suatu penyakit sosial ekonomi tidak hanya dialami oleh

negara-negara yang sedang berkembang, tetapi juga negara-negara maju, seperti Inggris

dan Amerika Serikat. Negara Inggris mengalami kemiskinan di penghujung tahun

1700-an pada era kebangkitan revolusi industri yang muncul di Eroph. Pada masa itu

kaum miskin di Inggris berasal dari tenaga-tenaga kerja pabrik yang sebelumnya

sebagai petani yang mendapatkan upah rendah, sehingga kemampuan daya belinya juga

rendah. Mereka umumnya tinggal di permukiman kumuh yang rawan terhadap penyakit

sosial lainnya, seperti prostitusi, kriminalitas, pengangguran.

Kemiskinan dibedakan menjadi 2, yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan

relatif. Sedangka apabila dilihat dari faktor penyebabnya kemiskinan dibedakan

menjadi 3, yaitu kemiskinan kultural, kemiskinan struktural, kemiskinan natural

(alami). Seseorang dikatakan mengalami kemiskinan absolut jika ia tidak dapat

memenuhi kebutuhan dasarnya (sandang, pangan, papan). Sedangkan seseorang

dikatakan mengalami kemiskinan relatif apabila ia dapat memenuhi kebutuhan dasar

namun memiliki penghasilan yang rendah sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan

pendidikan dan kesehatan dengan maksimal.

Kemiskinan kultural dikarenakan adanya sifat masyarakat yang cenderung tidak

mau memperbaiki diri dan keluar dari kemiskinan, atau adanya budaya yang

menyebabkan mereka dikatakan miskin. Kemiskinan struktural biasanya timbul akibat

kebijakan pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan, namun kenyatannya justru

semakin memperparah kemiskinan yang ada, atau kemiskinan timbul akibat adanya

intimidasi pada golongan-golongan tertentu sehingga tidak dapat mengakses fasilitas

publik. Sedangkan kemiskinan natural timbul karena keterbatasan sumber daya dan

atau penguasaan teknologi yang minim. Pada kesempatan kali ini penulis akan berfokus

pada kemiskinan natural, apa penyebabnya dan bagaimana penanggulangannya.

4

Page 5: Makalah Kemiskinan Karena Faktor Alami

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana konsep kemiskinan dan mengapa perlu diadakan pengukuran?

2. Apa yang dimaksud dengan profil kemiskinan dan apa penyebab kemiskinan?

3. Bagaimana kemiskinan karena faktor alami?

4. Bagaimana penanggulangan kemiskinan karena faktor alami?

C. TUJUAN

1. Mendeskripsikan konsep kemiskinan dan mengapa perlu diadakan pengukuran?

2. Menjelaskan tentang profil kemiskinan dan apa penyebab kemiskinan?

3. Mendeskripsikan tentang kemiskinan karena faktor alami?

4. Menjelaskan penanggulangan kemiskinan karena faktor alami?

5

Page 6: Makalah Kemiskinan Karena Faktor Alami

BAB II

ISI

1. Konsep Kemiskinan

Menurut Bank Dunia (2000), kemiskinan adalah kurangnya kesejahteraan.

Salah satu pendekatan yang digunakan untuk mengukur kesejahteraan adalah

penguasaan atas barang secara umum, sehingga masyarakat dapat jauh lebih baik

apabila mereka memiliki penguasaan yang lebih besar atas sumber daya. Fokus

utamanya pada kenyataan apakah setiap rumah tangga atau individu memiliki sumber

daya yang memadai untuk memenuhi berbagai kebutuhan mereka. (Haughton, 2012)

Pendekatan kedua terhadap kemiskinan adalah dengan menanyakan apakah masyarakat

dapat memperoleh suatu jenis barang konsumsi tertentu, seperti makanan, tempat

tinggal, kesehatan dan pendidikan. (Haughton, 2012)

Rumah tangga atau individu dapat dikatakan miskin apabila ia tidak memiliki

kemampuan untuk menjalankan fungsinya di masyarakat. Kemiskinan timbul apabila

masyarakat tidak memiliki kemampuan-kemampuan utama, tidak memiliki pendapatan,

mendapatkan pendidikan yang kurang memadai, memiliki kondisi kesehatan yang

buruk, merasa tidak aman, memiliki kepercayaan diri yang rendah atau perasaan tidak

berdaya, atau tidak memiliki hak seperti kebebasan berbicara.

2. Pentingnya Mengukur Kemiskinan

Terdapat beberapa alasan mengapa sebuah kemiskinan perlu diukur dan

diidentifikasi. Alasan tersebut antara lain adalah:

A. Mencantumkan Masyarakat Miskin dalam Agenda Penanggulangan

Kemiskinan

Sebuah ukuran kemiskinan layak dijadikan sebagai instrumen yang sangat kuat

untuk memfokuskan perhatian para pembuat kebijakan pada kondisi-kondisi kehidupan

masyarakat miskin. (Ravallion. 1998)

B. Menetapkan target intrvensi domestik dan internasional

Tujuan dibuatnya profil kemiskinan antara lain adalah untuk mengtahui kondisi

kemiskinan yang ada di suatu daerah, sehingga dapat ditentukan arah pembangunan

6

Page 7: Makalah Kemiskinan Karena Faktor Alami

yang dapat mengentaskan kemiskinan. Profil kemiskinan berisi fakta-fakta penting

mengenai kemiskinan, pola kemiskinan berdasarkan geografis, sifat masyarakat, sifat

rumah tangga. Profil kemiskinan juga dapat mendukung berbagai upaya penetapan

target sumber daya pembangunan ke daerah yang lebih miskin. Dalam menentukan

prioritas target pembangunan diperlukan data lain selain profil kemiskinan. (Haughton,

2012) Data lain yang dimaksud antara lain adalah hasil survey, hasil penelitian dan

observasi, serta data-data populasi lain yang mendukung. Haughton (2012) juga

menuturkan bahwa selain profil kemiskinan “... untuk menetapkan target kebijakan dan

program bantuan bagi masyarakat miskin tersebut, juga dibutuhkan informasi tentang

mengapa mereka miskin.” Kemudian disinilah data data pendukung berupa hasil survey

dan hasil penelitian berperan, yaitu untuk mengetahui penyebab utama mengapa

seseorang miskin dan membantu mencari solusi yang tepat untuk menanggulangi

kemiskinan.

C. Membantu pemantauan dan evaluasi terhadap proyek dan intervensi kebijakan

Pengukuran kemiskinan berguna untuk memprediksi pengaruh dari kebijakan

yang didesain untuk membantu masyarakat miskin (Haughton. 2012). Kemudian

setelah program tersebut berjalan, pengukuran kemiskinan akan berguna untuk

mengevaluasi program, apakah program tersebut sudah tepat sasaran, apakah program

tersebut sudah efektif, dan apakah program tersebut dapat benar-benar membantu

masysrakat miskin dengan melihat ada tidaknya penurunan angka kemiskinan dan

meningkat tidaknya indikator kesejahteraan. Haughton (2012) menambahkan bahwa

“analisis yang sangat teliti dibutuhkan baik untuk meningkatkan desain proyek dan

program maupun menyortir proyek dan program yang gagal”, selain itu “informasi

tentang kemiskinan juga bermanfaat dalam memahami maksud politik dari beberapa

kebijakan pemerintah”. Dengan berkaca pada program-program dan profil kemiskinan

negara lain, kita dapat mengetahui efektifitas program tersebut jika diterapkan di

negara kita, kita juga dapat menegtahui kelemahan-kelemahan program tersebut

sehingga dapat diperbaiki pada program yang akan diterapkan.

D. Mengevaluasi efektifitas lembaga-lembaga

Alasan berikutnya mengenai perlunya pengukuran kemiskinan dan dibuatnya

profil kemiskinan adalah untuk membantu mengevaluasi lembaga-lembaga. Kita dapat

menilai kinerja pemerintah dalam memberantas kemiskinan melalui informasi-

7

Page 8: Makalah Kemiskinan Karena Faktor Alami

informasi yang solid tentang kemiskinan. Hal yang menjadi perhatian pada saat

mengevaluasi proyek, kebijakan, dan instrumen adalah perbandingan kemiskinan.

Dalam hal ini akan diketahui apakah kemiskinan telah berkurang (ukuran kualitatif)

dan seberapa besar pengurangannya (ukuran kuantitatif). (Haughton, 2012)

3. Profil Kemiskinan

Profil kemiskinan menjelaskan tentang fakta-fakta utama seputar kemiskinan

dan membahas pola kemiskinan untuk melihat berbagai jenis kemiskinan berdasarkan

geografis, karakteristik masyarakat, karekteristik rumah tangga dan individu

(Haughton.2012). Sebuah profil kemiskinan yang disajikan dengan baik sangat

bermanfaat untuk menilai bagaimana perubahan perekonomian berpotensi

mempengaruhi kemiskinan secara keseluruhan, walaupun profil tersebut biasanya

hanya menggunakan teknik-teknik dasar seperti tabel dan grafik. Sebuah profil

kemiskinan bersifat deskriptif, tetapi berfungsi sebagai dasar untuk menganalisis

kemiskinan. Sejauh mana sebuah profil kemiskinan yang terperinci dapat dirumuskan

bergantung pada data-data yang tersedia. Sementara variabel-veriabel tertentu seperti

indikator-indikator pendidikan dan kesehatan serta akses terhadap layanan-layanan

penting, merupakan komponen-konponen dari sebuah profil kemiskinan yang paling

mendasar. Relevansi beberapa variabel lainnya bergantung pada keadaan-keadaan suatu

negara. (Haughton. 2012)

Profil kemiskinan menggambarkan pola kemiskinan, tetapi pada dasarnya tidak

berhubungan dengan penjelasan tentang penyebab-penyebab kemiskinan. Namun

penjelasan logis diperlukan apabila kita ingin memberantas akar masalah kemiskinan.

(Houghton.2012) Maka dari itu diperlukan instrumen-instrumen lain berupa data

survey dan hasil penelitian. Instrumen-instrumen tersebut akan membantu

mengidentifikasi penyebab utama kemiskinan di suatu daerah.

4. Penyebab Kemiskinan

Terdapat dua hal yang perlu diperhatikan dalam mengidentifikasi penyebab

kemiskinan. Yang pertama adalah upaya untuk memisahkan penyebab dari korelasi

mungkin akan sulit dilakukan. Misalkan, masyarakat miskin cenderung memiliki

pendidikan yang rendah, namun pendidikan yang rendah belum tentu merupakan

penyebab mereka miskin, dan belum tentu mereka yang berpendidikan rendah karena

mereka miskin. Yang kedua adalah sebagian besar “penyebab” kemiskinan ini

8

Page 9: Makalah Kemiskinan Karena Faktor Alami

merupakan penyebab-penyebab langsung ataupun terdekat, tetapi belum tentu

merupakan penyebab “yang lebih mendalam”. Contohnya, saat kita menemukan bahwa

rendahnya tingkat pendidikan meningkatkan resiko kemiskinan, namun perlu ditelusuri

kembali hal apa yang menyebabkan mereka berpendidikan rendah, apakah karena biaya

sekolah yang tinggi, apakah tidak ada sekolah yang dekat, apakah kualitas pendidikan

buruk, apakah orang tua tidak mendukung, ataukah ada kekhawatiran apabila wanita

berpendidikan tinggi akan kesulitan mendapat suami. (Haughton, 2012)

Howard White dan David Booth (2003) berpendapat bahwa bagian terlemah

dari analisis kemiskinan adalah mengembangkan pemahaman yang jelas tentang

penyebab-penyebab kemiskinan yang mendasar dengan sebuah cara yang secara

alamiah mengarah pada strategi yang efektif umtuk memberantas kemiskinan. Karena

sumber-sumber kemiskinan berbeda di setiap daerah dan diperlukan analisis khusus.

Menurut Haughton (2012) penyebab-penyebab utama kemiskinan antara lain:

a. Karakteristik wilayah

Karakteristik ini mencakup kerentanan terhadap banjir atau topan, keterpencilan,

kualitas pemerintahan, serta hak milik dan pelaksanaannya. Secara umum,

kemiskinan tinggi di daerah-daerah yang memiliki sifat terisolasi secara geografis,

basis sumber daya rendah, curah hujan rendah, dan keadaan-keadaan iklim lainnya

yang tidak ramah. Karakteristik wilayah dan nasional lain yag mempengaruhi

kemiskinan antara lain baiknya pemerintahan; kebijakan lingkungan yang

bijaksana; stabilitas ekonomi, politik dan pasar; partisipasi massa; keamanan

global dan wilayah; pernyataan intelektual; serta peradilan yang adil, fungsional,

da efektif.

b. Karakteristik masyarakat

Karakteristik masyarakat mencakup ketersediaan infrastruktur (jalan, air, listrik)

dan layanan (kesehatan, pendidikan), kedekatan dengan pasar, dan hubungan

sosial. Pada tingkat masyarakat, infrastruktur merupakan sebuah faktor penentu

utama kemiskinan. Indikator perkembangan infrastruktur yang sering digunakan

dalam pelaksanaan ekonometri antara lain adalah kedekatan dengan jalanan yang

diaspal, ketersediaan listrik, kedekatan dengan pasar besar, ketersediaan sekolah-

sekolah dan klinik-klinik kesehatan di daerah tersebut, dan jarak ke pusat

pemerintahan lokal. Indikator tingkat masyarakat lainnya antara lain adalah rata-

9

Page 10: Makalah Kemiskinan Karena Faktor Alami

rata perkembangan sumber daya manusia, akses pada pekerjaan, pergerakan dan

keterwakilan sosial, dan distribusi tanah.

c. Karakteristik rumah tangga dan individu

Karakteristik ini mencakup struktur usia anggota rumah tangga, pendidikan, gender

kepala rumah tangga, dan jangkauan partisipasi dalam tenaga kerja.

1) Karakteristik Demografis

Karakteristik ini meliputi jumlah anggota rumah tangga, usia struktur, rasio

struktur, rasio ketergantungan, dan gender kepala rumah tangga. Survey Sosial

Ekonomi Kamboja tahun 1993-1994 menunjukkan bahwa masyarakat miskin

cenderung tinggal dalam rumah tangga yang lebih besar. Masyarakat miskin

juga cenderung tinggal dalam rumah tangga yang lebih muda. Rasio

ketergantungan adalah rasio jumlah anggota keluarga yang tidak berada dalam

tenaga kerja (baik muda atau tua) dibandingkan mereka yang berada dalam

tenaga kerja di rumah tangga tersebut. Rumah tangga yang dikepalai oleh

wanita cenderung lebih miskin daripada mereka yang dikepalai oleh pria,

namun hal tersebut juga dipengaruhi kondisi politik dan peran wanita tersebut

dalam keluarga.

2) Karakteristik Ekonomi

Karakteristik ekonomi meliputi pekerjaan dan harta benda yang dimiliki.

Indikator pekerjaan rumah tangga antara lain pekerjaan apa yang dimiliki,

berapa jam waktu kerjanya, apakah mereka memiliki banyak pekerjaan, dan

seberapa sering berganti pekerjaan. Harta benda rumah tangga mencakup

barang berwujud (tanah, lahan yang diolah, ternak, peralatan pertanian, mesin,

bangunan, perlengkapan rumah tangga, dan barang tahan lama lainnya) dan aset

keuangan (aset cair, tabungan, dan aset keuangan lainnya). Rumah tangga

tertentu, terutama di daerah-daerah pedesaan, mungkin miskin menurut

pendapatan, tetapi kaya bila harta benda mereka diperhitungkan. Harta benda

sulit dinilai dengan cara yang dapat diandalkan, hal tersebut karena harus

menghadapi kurangnya pernyataan dan sulit mengukur unsur-unsur tertentu atas

harta benda.

3) Karakteristik Sosial

Karakteristik sosial meliputi status kesehatan dan nutrisi, pendidikan, dan

tempat tinggal. Indikator untuk menciri kesehatan antara lain status gizi, status

10

Page 11: Makalah Kemiskinan Karena Faktor Alami

penyakit, ketersediaan layanan perawatan kesehatan, penggunan layanan-

layanan tersebut. Sedangkan untuk pendidikan digunakan indikator antara lain:

tingkat pendidikan yang dicapai, ketersediaan layanan pendidikan, penggunaan

layanan ini oleh anggota rumah tangga. Indikator pendidikan lainnya adalah

pendaftaran anak-anak di sekolah, tingkat keluar anak-anak manurut usia dan

gender serta alasan keluar, presentase anak-anak yang lebih tua dibanding usia

normal terhadap tingkat pendidikan mereka. Kemampuan baca tulis dan

pendidikan sekolah merupakan indikator-indikator penting kualitas hidupnatas

hak mereka sendiri.

Tempat tinggal mengacu pada kerangka keseluruhan kehidupan pribadi rumah

tangga. Komponen yang diteliti antara lain perumahan, layanan dan lingkungan.

Indikator perumahan meliputi: jenis bangunan, akses pada perumahan (sewa

atau kepemilikian), dan perlengkapan rumah tangga. Indikator layanan berfokus

pada ketersediaan dan penggunaan air minum, layanan komunikasi, listrik, dan

sumber energi lainnya. Sedangkan indikator lingkungan berhubungan dengan

tingkat kebersihan, derajat isolasi, dan derajat keamanan pribadi

Dalam menganalisis penyebab kemiskinan dapat dilakukan melalui analisis

regresi. Perkiraan regresi menunjukkan seberapa dekat setiap fariabel independen

berhubunga dengan fariabel dependen. Namun analisis ini terbatas pada

pengidentifikasian dampak-dampak dari setiap karakteristik terhadap pendapatan

ataupun pengeluaran per kapita. Analisis ini baik digunakan dalam mengidentifikasi

penyebab-penyebab kemiskinan yang langsung dan terdekat, tetapi kurang berhasil

dalam menemukan penyebab-penyebab lebih mendalam.

5. Kemiskinan Karena Faktor Alami

Soebroto (2005) mengatakan faktor yang melatarbelakangi, akar penyebab

kemiskinan dapat dibedakan menjadi dua katagori yaitu kemiskinan alamiah dan

kemiskinan buatan. Fokus utama pembahasan kali ini adalah kemiskinan alamiah atau

kemiskinan karena faktor alami.

Kemiskinan alamiah, yakni kemiskinan yang timbul sebagai akibat sumber-

sumber daya yang langka jumlahnya dan atau karena tingkat perkembangan teknomogi

yang sangat rendah (Soebroto. 2005). Kemiskinan alamiah dan ekonomi timbul akibat

keterbatasan sumber daya alam, manusia, dan sumberdaya lain sehingga peluang

11

Page 12: Makalah Kemiskinan Karena Faktor Alami

produksi relatif kecil dan tidak dapat berperan dalam pembangunan.Artinya faktor-

faktor yang menyebabkan suatun kekaya masyarakat menjadi miskin adalah secara

alami memang ada, dan bukan bahwa akan ada kelompok atau individu di dalam

masyarakat tersebut yang lebih miskin dari yang lain. Mungkin saja dalam keadaan

kemiskinan alamiah tersebut akan terdapat perbedaan-perbedaan kekayaan, tetapi

dampak perbedaan tesebut akan diperlunak atau dieleminasi oleh adanya pranata-

pranata tradisional, seperti pola hubungannya patron client, jiwa gotong royng, dan

sejenisnya yang fungsional untuk meredam kemungkinan timbulnya kecemburuan

sosial.

Secara umum ciri-ciri kemiskinan alamiah antara lain:

1) Umumya mereka tidak memiliki faktor produksi seperti tanah modal ataupun

keterampilan sehingga kemmpuan untuk memperoleh pendapatan menjadi terbatas

2) Mereka tidak memmiliki kemungkinan untuk memperoleh aset produksi dengan

kekuatan sendiri

3) Tingkat pendidikan rendah waktu mereka tersita untuk mencari nafkah dan

mendapatkan pendapatan penghasilan

4) Kebanyakan mereka tinggal di pedesaan dan jauh dari akses teknologi serta

layanan umum

5) Mereka yang hidup di kota masih berusia muda dan tidak didukung oleh

keterampilan yang memadai.

Kemiskinan karena faktor alami dapat dikatakan sebagai jenis kemiskinan

paling mendasar, hal tersebut karena penyebab utama kemiskinan adalah minimnya

sumber daya dan atau penguasaan teknologi. Selain itu kemiskinan alami juga terjadi di

suatu daera secara seragam antar individu atau rumah tangga. Artinya meski terdapat

perbedaan aset yang dimiliki namun akan diredam oleh pranata sosial yang ada di

masyarakat. Kemiskinan karena faktor alami banyak terjadi di daerah terpencil dan

tandus, serta terjadi turun temurun karena sumber daya yang dimiliki terbatas, sehingga

generasi berikutnya juga mengalami kemiskinan.

Seperti dilansir bbc.com/indonesia “Penelitian terbaru menunjukan bahwa

perubahan iklim yang ekstrim akan membuat orang tetap miskin di berbagai daerah di

dunia. Periset berargumen bahwa bencana seperi kekeringan yang merata, dapat

menjadi penyebab utama kemiskinan.” Namun perlu dicermati, bahwa hal kemiskinan

12

Page 13: Makalah Kemiskinan Karena Faktor Alami

tersebut akan terjadi pada daerah-daerah yang bergantung pada alam, dan daerah-

daerah yang memang sudah miskin. Dengan kata lain terjadi pada daerah-daerah

dengan kemiskinan karena faktor alami. Pada jenis kasus kemiskinan struktural

maupun kultural, kondisi alam tidak akan berpengaruh besar pada kondisi

perekonomian mereka.

6. Penanggulangan Kemiskinan Karena Faktor Alami

Diperlukan upaya-upaya khusus dan berkala untuk dapat menanggulangi

kemiskinan yang disebabkan karena faktor alami. Hal tersebut karena keterbatasan

masyarakat miskin akan pengetahuan, sumber daya, dan teknologi, sehingga

dibutuhkan pihak ketiga (dalam hal ini pemerintah) untuk membantu mereka keluar

dari jerat kemiskinan. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi

tingkat kemiskinan yang disebabka karna faktor alami antara lain:

A. Perbaikan Infrastruktur

Kemiskinan karna faktor alami terjadi akibat minimnya sumber daya dan atau

penguasaan teknologi, maka dari itu perbaikan infrastruktur adalah hal yang penting

untuk dilakukan. Dengan infrastruktur yang baik, maka masyarakat akan mudah

berinteraksi dengan dunia luar, mereka akan dapat melihat kondisi di tempat lain.

Akses teknologi dan ilmu pengetahuan juga akan dapat lebih mudah masuk dalam

kehidupan masyarakat. Dengan kondisi akses jalan dan infrastruktur yang baik, hasil

ketrampilan dan produk masyarakat akan dapat tersalurkan dan dapat menciptakan

lapangan kerja baru, sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan

mengurangi tingkat kemiskinan.

B. Perbaikan pendidikan

Peradaban manusia yang unggul ditandai dengan tingkat pendidikan dan

pengetahuan serta penguasaan teknologi yang baik. Pengetahuan dapat membuka

cakrawala manusia akan hal-hal baru yang ada di sekitarnya serta bagaimana

memanfaatkan sekitarnya untuk kelangsungan hidup manusia. Sedangkan teknologi

dapat memudahkan kerja manusia sehingga lebih efektif dan efisien. Pendidikan

merupakan salah satu upaya untuk mengenalkan teknologi dan membuka pengetahuan

seseorang. Melalui pendidikan formal di sekolah-sekolah seseorang dapat memperoleh

pengetahuan dan mengenal teknologi serta mengembangkannya. Hal tersebut menjadi

alasan pentingnya perbaikan pendidikan pada masyarakat miskin, karena diharapkan

13

Page 14: Makalah Kemiskinan Karena Faktor Alami

dengan pendidikan yang baik masayrakat miskin dapat keluar dari jerat kemiskinan

yang dialaminya.

C. Pelatihan ketrampilan dan kerja

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya kemiskinan karna faktor alami

terjadi akibat minimnya sumber daya dan atau penguasaan teknologi yang rendah. Bagi

generasi muda atau anak-anak mungkin akan baik untuk memperbaiki kehidupannya

melalui pendidikan formal, namun bagi orang dewasa maka akan sulit bagi mereka

untuk menempuh pendidikan formal seperti anak-anaknya. Hal tersebut karena

keterbatasan waktu dan juga kondisi psikis orang tua yang berbeda. Maka dari itu

diperlukan pelatihan khusus yang bisa ditempuh oleh orang dewasa dan para orang tua.

Pelatihan tersebut dapat berupa keterampilan kerja dan pelatihan baca tulis, mengingat

kondisi alam yang kurang bersahabat menjadi kendala untuk mereka mendapat

pendapatan yang lebih sehingga mereka tidak dapat bertani dan bercocok tanam dengan

maksimal. Tidak hanya pelatihan kerja dan pelatihan baca tulis, masyarakat miskin juga

dapat dibekali kemampuan teknis untuk menggunakan teknologi baru, sehingga

pekerjaan mereka dapat lebih mudah dan efisian.

D. Penyediaan lapangan kerja

Terbatasnya sumber daya alam membuat sebagian besar masyarakat miskin

tidak dapat lagi bercocok tanam dan berkebun. Padahal bercocok tanam merupakan

usaha pemenuhan kebutuhan yang bisa dikatakan paling sederhana karena manusia

cukup memanfaatkan alam dan mengelolanya dengan bijak untuk dapat bertahan hidup.

Namun jika kondisi alam kering dan tandus, sering terjadi bencana serta alam tidak

mendukung, maka manusia tidak dapat lagi menggantungkan hidupnya pada alam.

Maka dari itu diperlukan upaya dari pemerintah untuk membuka lapangan pekerjaan

baru di daerah dengan kondisi alam yang kurang cocok untuk bercocok tanam.

Lapangan pekerjaan tersebut dapat berupa industri kerajinan yang dapat digali dari

kearifan lokal masyarakat setempat. Selain itu juga dapat didirikan pabrik dan tempat

produksi lain, namun juga tetap harus memperhatikan dampak lingkungan dan sosial

yang mungkin akan terjadi.

14

Page 15: Makalah Kemiskinan Karena Faktor Alami

BAB III

KESIMPULAN

Kemiskinan adalah kurangnya kesejahteraan. Kemiskinan timbul apabila

masyarakat tidak memiliki kemampuan-kemampuan utama, tidak memiliki pendapatan,

mendapatkan pendidikan yang kurang memadai, memiliki kondisi kesehatan yang

buruk, merasa tidak aman, memiliki kepercayaan diri yang rendah atau perasaan tidak

berdaya, atau tidak memiliki hak seperti kebebasan berbicara.

Terdapat beberapa alasan mengapa sebuah kemiskinan perlu diukur dan

diidentifikasi, yaitu: mencantumkan masyarakat miskin dalam agenda penanggulangan

kemiskinan, menetapkan target intrvensi domestik dan internasional, membantu

pemantauan dan evaluasi terhadap proyek dan intervensi kebijakan, mengevaluasi

efektifitas lembaga-lembaga.

Profil kemiskinan menjelaskan tentang fakta-fakta utama seputar kemiskinan

dan membahas pola kemiskinan untuk melihat berbagai jenis kemiskinan berdasarkan

geografis, karakteristik masyarakat, karekteristik rumah tangga dan individu. Profil

kemiskinan menggambarkan pola kemiskinan, tetapi pada dasarnya tidak berhubungan

dengan penjelasan tentang penyebab-penyebab kemiskinan.Maka dari itu diperlukan

instrumen-instrumen lain berupa data survey dan hasil penelitian.

Penyebab-penyebab utama kemiskinan dikategorikan ke dalam beberapa

karakteristik, yaitu: Karakteristik wilayah, karakteristik masyarakat, dan karakteristik

rumah tangga dan individu(meliputi karakteristik demografis, ekonomi, dan sosial)

Kemiskinan alamiah, yakni kemiskinan yang timbul sebagai akibat sumber-

sumber daya yang langka jumlahnya dan atau karena tingkat perkembangan teknomogi

yang sangat rendah. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat

kemiskinan yang disebabka karna faktor alami antara lain: perbaikan infrastruktur,

perbaikan pendidikan, pelatihan ketrampilan dan kerja, penyediaan lapangan kerja.

15

Page 16: Makalah Kemiskinan Karena Faktor Alami

DAFTAR RUJUKAN

bbc.com. 16 Oktober 2016. Iklim ekstrim buat orang "tetap miskin". Online

http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2013/10/131016_iptek_iklim. Diakses

11 Februari 2016 pukul 21.15 WIB

Haughton, Jonathan, dan Shahidur R. Khandker. 2012. Pedoman tentang Kemiskinan

dan Ketimpangan (Handbook on Poverty and Inequality). Tim Penerjemah

World Bank. Jakarta: Salemba Empat

Ravallion, Martin. 1998. “Poverty Lines in Theory and Practice”. Makalah Kerja

Survei Penilaian Standar Hidup No. 133, World Bank, Washington DC

Soebroto, Soetandyo Wignyo. 2005. Dakwah Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta:

PT. LKS Pelangi Aksara

White, Howard, dan Richard Booth. 2003. “Using Development Goals to Design

Country Strategies”. Dalam Targetting Development: Critical Perspectives on

the Millenium Development Goals, edd. Richard Black dan Howard White.

London and New York: Routledge Studies in Development.

World Bank. 2000. World Development Report 2000/2001: Attacking Poverty.

Washington DC: World Bank

16