TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN

24
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Dengan semakin luas dan rumitnya masalah-masalah yang ada pada perusahaan, maka ruang lingkup dan tugas yang dipikul oleh manajemen memerlukan alat bantu yang digunakan untuk mengendalikan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakannya. Salah satu alat bantu dalam melaksanakan fungsi utama manajemen yaitu fungsi perencanaan dan pengendalian adalah anggaran. Secara sederhana anggaran didefinisikan sebagai rencana keuangan yaitu suatu rencana tertulis mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Anggaran diperlukan sebagai pedoman di dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan perusahaan. Mengingat pentingnya anggaran bagi perusahaan, maka dalam penyusunannya harus dilakukan secara hati-hati berdasarkan kepada perencanaan dan perhitungan yang matang serta melibatkan berbagai departemen tertentu. Anggaran sebagai alat bantu manajemen dalam melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian, dapat diterapkan terhadap berbagai macam bentuk badan usaha terutama pada perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya tergantung kepada skala organisasi serta rumitnya masalah yang dihadapi. Namun demikian teknik dan prosedur pelaksanaanya mempunyai banyak kesamaan karena dilandasi oleh teori yang sama.

Transcript of TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN

Page 1: TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran

Dengan semakin luas dan rumitnya masalah-masalah yang ada pada

perusahaan, maka ruang lingkup dan tugas yang dipikul oleh manajemen

memerlukan alat bantu yang digunakan untuk mengendalikan kegiatan-kegiatan

yang dilaksanakannya. Salah satu alat bantu dalam melaksanakan fungsi utama

manajemen yaitu fungsi perencanaan dan pengendalian adalah anggaran.

Secara sederhana anggaran didefinisikan sebagai rencana keuangan yaitu

suatu rencana tertulis mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka

waktu tertentu. Anggaran diperlukan sebagai pedoman di dalam melaksanakan

kegiatan-kegiatan perusahaan. Mengingat pentingnya anggaran bagi perusahaan,

maka dalam penyusunannya harus dilakukan secara hati-hati berdasarkan kepada

perencanaan dan perhitungan yang matang serta melibatkan berbagai departemen

tertentu.

Anggaran sebagai alat bantu manajemen dalam melaksanakan fungsi

perencanaan dan pengendalian, dapat diterapkan terhadap berbagai macam bentuk

badan usaha terutama pada perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya

tergantung kepada skala organisasi serta rumitnya masalah yang dihadapi. Namun

demikian teknik dan prosedur pelaksanaanya mempunyai banyak kesamaan

karena dilandasi oleh teori yang sama.

Page 2: TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN

2.1.1 Pengertian Anggaran

Anggaran merupakan suatu alat di dalam proses perencanaan dan

pengendalian operasional keuangan dalam suatu perusahaan, baik yang bertujuan

untuk mendapatkan laba maupun yang tidak bertujuan mendapatkan laba. Oleh

karena itu anggaran merupakan suatu alat yang dapat membantu manajemen

perusahaan.

Ada beberapa pengertian tentang anggaran yang pada intinya mangandung

makna yang sama hanya bahasanya yang berbeda. Di bawah ini penulis mengutip

beberapa pengertian anggaran yang dikemukakan oleh beberapa ahli yaitu

pengertian anggaran menurut Munandar (2004:1), mendefinisikan anggaran

sebagai berikut:

”Anggaran ialah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahan, yang dinyatakan dalam (moneter) kesatuan dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu dimasa yang akan datang” Menurut Haruman dan Sri Rahayu (2007:4), mengungkapkan bahwa :

“Anggaran adalah suatu sistem tunggal yang memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut mempunyai tujuan serta cara kerja tersendiri yang merupakan satu kebulatan dan yang berbeda dengan tujuan serta cara kerja sistem lain yang yang terdapat dalam perusahaan”.

Sedangkan menurut Adisaputro (2003:6), pengertian anggaran adalah :

“Business budget adalah suatu pendekatan yang formal dan sistematis

daripada pelaksanaan tanggung jawab manajemen di dalam perencanaan,

koordinasi dan pengawasan”.

Page 3: TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN

Dari beberapa pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa,

anggaran tidak dapat dipisahkan dari fungsi manajemen karena anggaran

merupakan alat bantu bagi manajemen dalam melakukan fungsinya. Jadi,

anggaran adalah suatu perencanaan, koordinasi, dan pengawasan yang memiliki

tujuan tersendiri serta disusun secara tertulis dan sistematis oleh manajer

bersangkutan, meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam

kesatuan dan berlaku untuk jangka waktu tertentu dimasa yang akan datng.

2.1.2 Unsur-unsur anggaran

Penulis mengutip unsur-unsur anggaran yang dikemukakan oleh

Munandar (2004:1), suatu anggaran mempunyai empat unsur, yaitu:

1. Rencana (planning)

Merupakan suatu penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas atau kegiatan

yang akan dilakukan di waktu yang akan datang. Beberapa alasan yang

mendorong perusahaan untuk menyusun rencana untuk menghadapi waktu

yang akan datang, antara lain:

a. Waktu yang akan datang penuh dengan berbagai ketidakpastian dan banyak

pilihan alternatif, sehingga perusahaan memerlukan atau membuat sebuah

rencana.

b. Rencana diperlukan oleh perusahaan sebagai alat pengkoordinasian

kegiatan-kegiatan dari seluruh bagian-bagian yang ada dalam perusahaan

dan sebagai alat pengawasan terhadap pelaksana (realisasi) dari rencana

tersebut di waktu yang akan datang.

Page 4: TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN

2. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan

Yaitu mencakup semua kegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian-

bagian yang ada dalam perusahaan. Secara garis besar kegiatan-kegiatan

(fungsi) perusahaan dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok, yaitu

kegiatan pemasaran (marketing), kegiatan produksi (production), kegiatan

pembelanjaan (financing), kegiatan administrasi (administration) serta kegiatan

yang berhubungan dengan masalah-masalah personalia (personnel).

3. Dinyatakan dalam unit moneter

Yaitu unit (kesatuan) yang dapat diterapkan pada berbagai kegiatan perusahaan

yang beranekaragam.

4. Jangka waktu tertentu yang akan datang

Menunjukkan bahwa anggaran berlakunya untuk masa yang akan datang. Ini

berarti apa yang dimuat dalam anggaran adalah ramalan (forecast) tentang apa

yang akan terjadi serta apa yang akan dilakukan di waktu yang akan datang.

2.1.3 Jenis-Jenis Anggaran

Jenis-jenis anggaran dapat dikelompokkan dari berbagai sudut pandang,

menurut Nafarin (2007:22) anggaran dapat dikelompokkan sebagai berikut ini:

1. Menurut dasar penyusunan, anggaran terdiri dari:

a. Anggara variabel (variable budget)

Page 5: TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN

Yaitu anggaran yang disusun berdasarkan interval (kaisar) kapasitas

(aktivitas) tertentu dan intinya merupakan suatu anggaran yang dapat

disesuaikan pada tingkat-tingkat aktivitas (kegiatan) yang berbeda.

Anggaran variabel juga disebut juga dengan anggaran fleksibel.

b. Anggaran tetap (fixed budget)

Yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu.

Anggaran tetap disebut juga dengan anggaran statis.

2. Menurut cara penyusunan, anggaran terdiri dari:

a. Anggaran periodik adalah anggaran yang disusun untuk satu periode

tertentu, pada umumnya satu tahun yang disusun setiap akhir periode

anggaran.

b. Anggaran kontinyu adalah anggaran yang disusun untuk memperbaiki

anggaran yang telah dibuat, sehingga anggaran yang dibuat dalam setahun

mengalami perubahan.

3. Menurut jangka waktu, anggaran terdiri dari:

a. Anggaran jangka pendek (anggaran tektis), adalah anggaran yang dibuat

dengan jangka waktu paling lama sampai satu tahun. Anggaran untuk

keperluan modal kerja merupakan anggaran jangka pendek.

b. Anggaran jangka panjang (anggaran strategis), adalah anggaran yang dibuat

untuk jangka waktu lebih dari satu tahun. Anggaran untuk keperluan

investasi barang modal merupakan anggaran jangka panjang yang disebut

dengan anggaran modal (capital budget). Anggaran jangka panjang

diperlukan sebagai dasar penyusunan anggaran jangka pendek.

Page 6: TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN

4. Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari anggaran operasional dan anggaran

keuangan. Kedua anggaran ini bila dipadukan disebut anggaran induk (master

budget). Anggaran induk merupakan konsolidasi rencana keseluruhan

perusahaan untuk jangka pendek, biasanya disusun atas dasar tahunan.

Anggaran tahunan dipecah lagi menjadi anggaran triwulanan. Anggaran

triwulanan kemudian dipecah lagi menjadi anggaran bulanan.

a. Anggaran operasional adalah anggaran untuk menyusun anggaran laporan

laba rugi. Anggaran operasional antara lain terdiri dari:

1) Anggaran penjualan

2) Anggaran biaya pabrik yang terdiri dari anggaran biaya bahan baku,

anggaran biaya tenaga kerja langsung, anggaran biaya overhead pabrik.

3) Anggaran beban usaha

4) Anggaran laporan laba rugi

b. Anggaran keuangan adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca.

Anggaran keuangan, antara lain terdiri dari:

1) Anggaran kas

2) Anggaran piutang

3) Anggaran persedian

4) Anggaran utang

5) Anggaran neraca

5. Menurut kemampuan menyusun, anggaran terdiri dari:

a. Anggaran komprehensif, merupakan rangkaian dari berbagai macam

anggaran yang disusun secara lengkap. Anggaran komprehensif merupakan

Page 7: TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN

perpaduan dari anggaran operasional dan anggaran keuangan secara

lengkap.

b. Anggaran parsial, adalah anggaran yang disusun tidak secara lengkap,

anggaran yang hanya menyusun bagian anggaran tertentu saja. Misalnya

karena keterbatasan kemampuan, maka yang dapat disusun hanya anggaran

operasional.

6. Menurut fungsinya, anggaran terdiri dari:

a. Anggaran apropriasi (appropriation budget), adalah anggaran yang dibentuk

bagi tujuan lain.

b. Anggaran kinerja (performance budget), adalah anggaran yang disusun

berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam organisasi (perusahaan)

misalnya untuk menilai apakah biaya atau beban yang dikeluarkan oleh

masing-masing aktivitas tidak melebihi batas.

2.1.4 Tujuan dan Manfaat Anggaran

Anggaran yang disusun oleh pihak manajemen tentunya mempunyai

tujuan yang baik bagi perusahaan. Tujuan anggaran menurut Haruman dan Sri

Rahayu (2007:6) di dalam perusahaan adalah untuk :

1. Menyatakan harapan/sasaran perusahaan secara jelas dan formal, sehingga bisa

menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak

dicapai manajemen.

2. Mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak terkait sehingga

anggaran dimengerti, didukung dan dilaksanakan.

Page 8: TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN

3. Menyediakan rencana rinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi

ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan

kelompok dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.

4. Mengkoordinasikan cara/metode yang akan ditempuh dalam rangka

memaksimalkan sumber daya.

5. Menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan

kelompok, serta menyediakan informasi yang mendasari perlu tidaknya

koreksi.

Selain itu anggaran juga bermanfaat dalam proses manajemen dimulai dari

perencanaan sampai dengan pelaksanaan. Menurut Haruman dan Sri Rahayu

(2007:5) adalah sebagai berikut:

1. Di bidang perencanaan (Planning)

a. Membantu manajemen meneliti dan mempelajari segala masalah yang

berkaitan dengan aktivitas yang akan dilaksanakan.

b. Mengarahkan seluruh sumber daya yang ada di perusahaan dalam

menentukan arah atau aktivitas yang paling menguntungkan.

c. Menunjang kebijakan perusahaan.

d. Membantu manajemen memilih tujuan perusahaan.

e. Menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia.

f. Membantu pemakaian alat-alat fisik secara lebih efektif.

2. Di bidang koordinasi (Coordinating)

a. Mengkoordinir sumber daya manusia dengan perusahaan.

Page 9: TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN

b. Menilai kesesuaian antara rencana aktivitas perusahaan dengan keadaan

lingkungan usaha yang dihadapi.

c. Menempatkan pemakaian modal pada saluran-saluran yang menguntungkan

sesuai dan seimbang dengan program perusahaan.

d. Mengetahui kelemahan dalam organisasi.

3. Di bidang pengawasan (Controlling)

a. Mengawasi kegiatan, pemasukkan dan pengeluaran.

b. Mencegah pemborosan dan menetapkan standar baru.

2.1.5 Fungsi Anggaran

Salah satu fungsi anggaran adalah sebagai pedoman kerja, yaitu untuk

mengarahkan pekerjanya dalam pencapaian target. Menurut Munandar

(2004:10), anggaran mempunyai tiga komponen pokok yaitu:

1. Sebagai pedoman kerja

Anggaran berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta

memberikan target-target yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan

perusahaan di waktu yang akan datang.

2. Sebagai alat pengkoordinasi kerja

Anggaran berfungsi sebagai alat pengkoordinasi kerja agar semua bagian-

bagian yang terdapat dalam perusahaan dapat saling menunjang, bekerja sama

dengan baik untuk menuju kesasaran yang telah ditetapkan. Dengan demikian

kelancaran perusahaan akan lebih terjamin.

3. Sebagai alat pengawasan kerja

Page 10: TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN

Anggaran berfungsi sebagai tolak ukur, sebagai alat pembanding untuk menilai

(evaluasi) realisasi kegiatan perusahaan nanti. Dengan membandingkan antara

apa yang tertuang di dalam budget dengan apa yang dicapai oleh realisasi kerja

perusahaan, dapat dinilai apakah perusahaan telah sukses bekerja ataukah

kurang sukses bekerja. Selain itu, dapat diketahui pula sebab-sebab

penyimpangan budget dengan realisasinya, serta kelemahan-kelemahan dan

kekuatan-kekuatan yang dimiliki perusahaan. Hal ini dapat dipergunakan

sebagai bahan pertimbangan yang sangat berguna untuk menyusun rencana-

rencana selanjutnya secara lebih matang dan lebih akurat.

2.1.6 Prosedur Penyusunan Anggaran

Pada dasarnya prosedur penyusunan suatu anggaran akan dipengaruhi oleh

jenis masing-masing perusahaan. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan

aktivitas perusahaan yang menimbulkan permasalahan yang berbeda pada masing-

masing perusahaan. Sofyan Syafri Harahap (2001:83), mengemukakan tiga

proses penyusunan anggaran yang biasa digunakan dalam suatu organisasi yaitu:

1. Anggaran Puncak-Bawahan (Top-Down Budgeting)

Top-Down Budgeting adalah prosedur penyusunan anggaran dimana anggaran

ditentukan oleh manajemen puncak dengan sedikit / bahkan tidak ada

konsultasi dengan manajemen tingkat bawah. Metode ini ada baiknya jika

karyawan tidak mampu menyusun budget atau dianggap akan terlalu lama dan

tidak tepat jika diserahkan kepada bawahan. Hal ini biasa terjadi dalam

perusahaan yang karyawannya tidak memiliki keahlian cukup untuk menyusun

Page 11: TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN

suatu budget. Atasan bisa saja menggunakan konsultan atau tim untuk

menyusunnya.

2. Anggaran Bawahan-Atasan (Bottom-Up Budgeting)

Bottom-Up Budgeting adalah prosedur penyusunan anggaran dimana anggaran

disiapkan oleh pihak yang akan melaksanakan anggaran tersebut, kemudian

anggaran akan diberikan oleh pihak yang lebih tinggi untuk mendapatkan

persetujuannya.

3. Top-Down dan Bottom-Up (metode campuran)

Di sini perusahaan menyusun anggaran dengan memulainya dari atas dan

kemudian untuk selanjutnya dilengkapi dan dilanjutkan oleh karyawan. Jadi,

ada pedoman dari atasan atau pimpinan dan dijabarkan oleh bawahan sesuai

dengan pengarahan atasan.

2.1.7 Keunggulan dan Kelemahan Anggaran

Dalam penyusunan anggaran perusahaan, ada beberapa keunggulan yang

dapat diperoleh bila perusahaan menerapkan penyusunan anggaran yang baik,

menurut Haruman dan Sri Rahayu (2007:7), antara lain:

1. Hasil yang diharapkan dari suatu rencana tertentu diproyeksikan sebelum

rencana tersebut dilaksanakan. Bagi manajemen, hasil proyeksi menciptakan

peluang untuk memilih rencana yang paling menguntungkan untuk

dilaksanakan.

Page 12: TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN

2. Dalam penyusunan anggaran, diperlukan analisis yang sangat teliti terhadap

setiap tindakan yang akan dilakukan. Analisis ini sangat bermanfaat bagi

manajemen sekali pun ada pilihan untuk tidak melanjutkan keputusan tersebut.

3. Anggaran merupakan penelitian untuk kerja sehingga dapat dijadikan patokan

untuk menilai baik dan buruknya suatu hasil yang diperoleh.

4. Anggaran memerlukan adanya dukungan organisasi yang baik sehingga setiap

manajer mengetahui kekuasaan, kewenangan dan kewajibannya. Anggaran

sekaligus berfungsi sebagai alat pengendalian pola kerja karyawan dalam

melakukan suatu kegiatan.

5. Mengingat setiap manajer dilibatkan dalam penyusunan anggaran, maka

memungkinkan terciptanya perasaan ikut berperan serta (sense of

participation).

Beberapa keunggulan tersebut, terdapat pula beberapa kelemahan menurut

Haruman dan Sri Rahayu (2007:8), antara lain:

1. Karena anggaran disusun berdasarkan estimasi (permintaan efektif, kapasitas

produksi dan lain-lain), maka terlaksananya dengan baik kegiatan-kegiatan

tergantung pada ketepatan estimasi tersebut.

2. Anggaran hanya merupakan rencana, dan rencana tersebut baru berhasil

apabila dilaksanakan secara sungguh-sungguh.

3. Anggaran hanya merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk membantu

manajer dalam melaksanakan tugas-tugasnya, bukan menggantungkannya.

4. Kondisi yang terjadi tidak selalu seratus persen sama dengan yang diramalkan

sebelumnya, sebab itu anggaran perlu memiliki sifat yang luwes.

Page 13: TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN

2.1.8 Prinsip Penyusunan Anggaran

Agar suatu anggaran dapat disusun dan dilaksanakan dengan baik, susunan

anggaran tersebut harus memenuhi dan mentaati prinsip-prinsip dasarnya.

Menurut Haruman dan Sri Rahayu (2007:9), ada sembilan prinsip dasar

penyusunan anggaran antara lain:

1. Keterlibatan Manajemen (Management Involvement)

Keterlibatan manajemen dalam penyusunan rencana mempunyai makna bahwa

manajemen mempunyai komitmen yang kuat untuk mencapai segala sesuatu

yang direncanakan.

2. Adaptasi Organisasi (Organizational Adaption)

Suatu rencana keuangan harus disusun berdasarkan struktur organisasi dimana

ada ketegasan garis wewenang dan tanggung jawab.

3. Tanggung Jawab Akuntansi (Responsibility Accounting)

Agar rencana keuangan dapat dilaksanakan dengan baik, maka harus didukung

adanya suatu sistem responsibility accounting yang polanya disesuaikan

dengan pertanggung-jawaban organisasi.

4. Tujuan Orientasi (Goal Orientation)

Penetapan tujuan yang realistis akan menjamin kelangsungan hidup dan

pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang.

5. Kendali Komunikasi (Full Communication)

Page 14: TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN

Suatu perencanaan dan pengendalian dapat berjalan secara efektif apabila

antara tingkatan manajemen mempunyai pemahaman yang sama tentang

tanggung jawab dan sasaran yang harus dicapai.

6. Harapan Realistis (Realistic Expectation)

Dalam perencanaan, manajemen harus menghindari konservatisme yang

berlebihan yang menjadikan sasaran tidak dapat dicapai. Jadi manajemen harus

menetapkan sasaran yang realistis artinya memungkinkan dapat dicapai.

7. Barisan Waktu (Timelines)

Laporan-laporan berupa informasi mengenai realisasi rencana harus diterima

oleh manajer yang berkompeten tepat pada waktunya agar informasi tersebut

efektif dan berguna bagi manajemen.

8. Aplikasi Fleksibel (Flexible Application)

Perencanaan tidak boleh kaku tetapi harus terdapat celah untuk perubahan

sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi.

9. Penghargaan dan Hukuman (Reward and Punishment)

Manajemen harus melakukakan penilaian kinerja manajer berdasarkan

perencanaan yang telah ditetapkan. Jadi manajer yang kinerjanya dibawah atau

melebihi standar harus dapat dilakukan sehingga pemberian riward ataupun

punishment oleh manajemen menjadi transparan.

2.1.9 Faktor-faktor yang Harus Dipertimbangkan dalam Penyusunan

Anggaran

Page 15: TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN

Penjualan menurut Munandar (2004:10), dapat dibedakan menjadi dua

kelompok, yaitu:

1. Faktor-faktor intern

Yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat dalam perusahaan sendiri,

faktor-faktor tersebut antara lain berupa :

a. Penjualan tahun-tahun yang lalu meliputi baik kualitas, kuantitas harga,

waktu maupun tempat penjualannya.

b. Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan masalah penjualan seperti

tentang pemilihan saluran distribusi, pemeliharaan media-media promosi,

cara penetapan harga jual.

c. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan, serta kemungkinan

perluasannya diwaktu yang akan datang.

d. Tenaga kerja yang tersedia, baik jumlahnya maupun keterampilannya dan

keahliannya, serta kemungkinan pengembangan diwaktu yang akan datang.

e. Modal kerja yang dinilai perusahaan, serta kemungkinan perusahaan

perluasannya diwaktu yang akan datang.

2. Faktor-faktor ekstern

Yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat diluar perusahaan tetapi

mempunyai pengaruh terhadap budget penjualan perusahaan. Faktor-faktor

tersebut antara lain:

a. Keadaan persaingan dipasar

b. Posisi perusahaan dalam persaingan

c. Tingkat pertumbuhan penduduk

Page 16: TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN

d. Tingkat penghasilan masyarakat

e. Agama, adat istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat

f. Berbagai kebijakan pemerintah baik dibidang politik, ekonomi, sosial,

maupun budaya.

g. Keadaan perekonomian nasional mapun internasional

h. Kemajuan teknologi, barang-barang subtitusi, dan selera konsumen

Terhadap faktor-faktor ekstern ini, perusahaan tidak mampu untuk

mengaturnya sesuai dengan apa yang diinginkannya dalam periode yang akan

datang. Oleh karena itu, faktor-faktor ekstern ini sering disebut sebagai faktor

yang un-controlable (tidak dapat dikendalikan). Akibatnya, perusahaanlah yang

menyesuaikan diri dan menyesuaikan kebijaksanaan-kebijaksanaannya dengan

faktor-faktor tersebut.

2.1.10 Hubungan Anggaran dengan Akuntansi

Secara sederhana, akuntansi diartikan sebagai suatu cara yang sistematis

untuk melakukan pencatatan, peringkasan terhadap peristiwa-peristiwa yang

finansial yang terjadi dari hari kehari secara teratur dan sistematis. Sedangkan

anggaran menyajikan data taksiran-taksiran untuk jangka waktu tertentu yang

akan datang. Bilamana dihubungkan maka terlibat bahwa antara anggaran dengan

akuntasi mempunyai hubungan erat. Menurut Munandar (2004:14) hubungan

antara anggaran dan akuntansi adalah sebagai berikut :

1. Akuntansi menyajikan data historis yang sangat bermanfaat untuk

mengendalikan ramalan (forecasting) yang akan dituangkan dalam anggaran

Page 17: TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN

2. Akuntansi juga melakukan pencatatan sistematis yang teratur tentang

pelaksanaan anggaran itu nantinya dari hari kehari, maka akuntansi

menyediakan data realisasi anggaran inilah yang nantinya dibandingkan

dengan apa yang tercantum dalam taksiran anggaran itu sendiri untuk

menyediakan penilaian (evaluasi kerja perusahaan).

Oleh karena itu data akuntansi diperlukan untuk menyusun anggaran dan

sebagai bahan perbandingan dengan anggaran dalam rangka melaksanakan fungsi

pengawasan kerja, maka semua teknis pencatatan dan sistematika yang digunakan

dalam akuntansi harus sepadan dan sejalan dengan teknis yang digunakan dalam

anggaran.

2.2 Penjualan

Definisi penjualan terus mengalami perkembangan, pada umumnya

pengertian penjualan yang dikembangkan oleh para ahli memberikan makna yang

tidak jauh berbeda. Menurut Buchari Alma (2003:92), pengertian penjualan

yaitu :

“Penjualan merupakan suatu cara atau siasat untuk mencapai keberhasilan dalam melakukan penjualan, dalam menjalankan politik penjualan harus berdasarkan ilmu dan seni. Diusahakan agar siasat penjualan dapat memperbesar penjualan dan menguntungkan serta memuaskan para pelanggan”.

Pengertian penjualan menurut Djaslim Saladin (2003:163), yaitu :

Page 18: TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN

“Meliputi semua kegiatan yang melibatkan penjualan barang-barang atau

jasa kepada mereka yang membeli untuk dijual kembali atau dan untuk

keperluan bisnis atau dan untuk keperluan pribadi”

Sedangkan menurut Syahrul dan Nizar (2000:746), pengertian penjualan ada

tiga, yaitu sebagai berikut:

1. Pertukaran barang atau jasa dengan uang.

2. Pendapatan yang diterima dari pertukaran barang atau jasa yang dicatat untuk

suatu periode tertentu, baik berdasarkan kas (sebagaimana diterima) atau

berdasarkan akrual (sebagaimana diperoleh).

3. Dalam perdagangan surat-surat berharga, surat perdagangan atau penjualan

dilaksanakan apabila pembeli dan penjual sudah menyepakati harga surat-surat

berharga tersebut.

2.3 Anggaran Penjualan

Dalam suatu perusahaan anggaran penjualan harus disusun paling awal

karena merupakan dasar dalam penyusunan anggaran yang lainnya. Hal ini karena

penjualan umumnya merupakan faktor kritis yang dihadapi oleh perusahaan dan

juga umumnya kemampuan yang dimiliki oleh suatu perusahaan untuk menjual

hasil produksi jauh lebih tinggi dibandingkan penjualannya sehingga data

dikatakan bahwa anggaran penjualan merupakan dasar dilakukannya aktivitas-

aktivitas yang lain, dan pada umumnya anggaran penjualan disusun paling dahulu

dari anggaran lainnya

2.3.1 Pengertian Anggaran Pejualan

Page 19: TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN

Penulis hanya mengambil sumber dari tiga buku untuk menjelaskan

pengertian anggaran penjualan. Berikut ini pengertian anggaran penjualan

menurut Munandar (2004:49), pengertian anggaran penjualan adalah :

“Anggaran penjualan (sales budget) adalah anggaran yang direncanakan secara lebih terperinci tentang penjualan perusahaan selama periode yang akan datang, didalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan dijual, jumlah barang yang akan dijual, waktu penjualan, serta tempat (daerah) penjualannya”.

Menurut Haruman dan Rahayu (2007:45), anggaran penjualan adalah:

”Anggaran penjualan ialah anggaran (budget) yang direncanakan secara periode yang akan datang yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis barang yang akan dijual, jumlah, harga barang, waktu penjualan serta tempat atau daerah penjualan”.

Menurut Nafarin (2007:30) anggaran penjualan adalah sebagai berikut :

“Anggaran penjualan adalah dasar penyusunan anggaran lainnya dan

umumnya disusun terlebih dahulu sebelum menyusun anggaran lainnya

dalam jangka pendek maupun jangka panjang”.

Dari pengertian tersebut, jelaslah bahwa anggaran hanyalah merupakan

salah satu bagian saja dari seluruh rencana perusahaan dibidang pemasaran

produk, yang dikeluarkan kepada konsumen dapat berupa barang atau jasa.

Pada umumnya anggaran penjualan jangka pendek akan menjadi pedoman

pelaksanaan penjualan produk perusahaan yang akan digunakan didalam

perusahaan. Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan maka anggaran penjualan

jangka pendek perlu disusun secara rinci sehingga tidak menimbulkan penafsiran

yang beranekaragam, dengan rincian yang jelas manajemen perusahaan yang akan

melaksanakan anggaran tersebut akan terhindar dari keragu-raguan dan kesulitan.

Page 20: TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN

2.3.2 Kegunaan Anggaran Penjualan

Anggaran penjualan yang disusun oleh pihak manajemen mempunyai

kegunaan bagi perusahaan. Menurut Munandar (2004:50), ada dua kegunaan

anggaran penjualan yaitu sebagai berikut:

a. Secara umum (General)

Semua anggaran, termasuk anggaran penjualan, mempunyai tiga kegunaan

pokok, yaitu sebagai pedoman kerja, sebagai alat koordinasi kerja dan alat

pengawasan kerja yang membantu manajemen dalam memimpin jalannya

perusahaan.

b. Secara khusus (Specifically)

Anggaran penjualan berguna sebagai dasar penyusunan semua anggaran dalam

perusahaan, sebab bagi perusahaan yang menghadapi pasar yang bersaing,

anggaran penjualan harus disusun paling awal daripada semua anggaran yang

lain, yang ada dalam perusahaan.

2.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Penjualan

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penyusunan anggaran

penjualan sebuah perusahaan. Menurut Nafarin (2007:176), ada tujuh faktor yang

mempengaruhi penyusunan anggaran penjualan antara lain:

1. Pemasaran (Marketing)

Faktor pemasaran yang perlu dipertimbangkan, seperti:

Page 21: TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN

a. Luas pasar, apakah bersifat pasar lokal, regional atau nasional.

b. Keadaan persaingan, apakah bersifat monopoli, oligopoly atau bebas

c. Keadaan konsumen, bagaimana selera konsumen, tingkat daya beli

konsumen (apakah konsumen akhir atau konsumen industri).

2. Keuangan (Finance)

Adalah kemampuan perusahaan, khususnya dalam pendayagunaan dan untuk

mendukung target penjualan sesuai dengan hasil ramalan penjualan yang ada,

maka akan timbul kekuatan akan kekurangan modal justru akan mengurangi

liquiditas perusahaan serta gangguan pelaksanaan produksi perusahaan.

3. Ekonomis (Economic)

Kemampuan ekonomis adalah bahwa dengan adanya penjualan perusahaan

masih bergerak dalam bidang skala ekonomis. Perubahan volume penjualan

dapat menambah keuntungan perusahaan tersebut. Tetapi jika penambahan

volume penjualan ini dilakukan secara terus menerus sampai saat tertentu,

penambahan keuntungan ini akan terhenti dan akhirnya justru yang berbeda

dalam tingkat produksi yang merugikan perusahaan.

4. Teknis (Technical)

Kemampuan teknis adalah kemampuan perusahaan dilihat dari segi aspek

teknis, yang disebut sebagai kapasitas yang tersedia dari hasil ramalan

penjualan produk perusahaan tersebut, perlu diperhatikan apakah kapasitas

yang terpasang ada di dalam perusahaan jika tidak tentunya harus membatasi

diri dengan kapasitas yang terjadi kecuali dapat diupayakan dengan cara lain,

misalnya dengan perluasan perusahaan.

Page 22: TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN

5. Kebijakan perusahaan (Policies Company)

Manajemen dapat menentukan beberapa kebijakan khususnya hasil ramalan

penjualan yang telah disusun selain memperhatikan atau mempertimbangkan

kemampuan perusahaan tersebut, atas dasar permasalahan tersebut maka

perencanaan penjualan yang telah ditetapkan mungkin mempunyai sedikit

perbedaan dengan ramalan penjualan dapat disusun berdasarkan :

a. Sales forecasting, yaitu ramalan volume penjualan yang dapat dicapai pada

periode yang akan datang.

b. Market strategy, yaitu penentuan anggaran penjualan dengan

memperhatikan kebijakan perusahaan, proses indikator lainnya.

c. Saelain sales forecasting dan market strategy dapat pula digunakan metode

statistik dan korelasi serta pengalaman.

6. Perkembangan produk (Development Product), dan

7. Kondisi nasional (National Conditions)

Penyusunan anggaran penjualan dimulai dari penyimpangan faktor yang

mempengaruhi anggaran penjualan. Setelah itu, menetapkan harga jual untuk

produk tertentu dan daerah tertentu, kemudian membuat ramalan tiap jenis produk

yang akan dijual pada daerah tertentu. Langkah selanjutnya adalah

memperhitungkan anggaran penjualan dan terakhir disusun anggaran penjualan.

2.3.4 Tujuan Anggaran Penjualan

Tujuan dari penyusunan anggaran penjualan adalah untuk merencanakan

setepat mugkin tingkat penjualan pada periode yang akan datang dengan

Page 23: TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN

memperhatikan data yang merupakan pencerminan kejadian yang dialami

perusahaan dimasa lalu, khususnya dibidang penjualan. Tujuan dari penyusunan

anggaran penjualan yang dinyatakan Welsch (2000:147), adalah sebagai berikut:

1. Mengurangi ketidakpastian tentang pendapatan di masa yang akan datang.

2. Menentukan kebijakan dan keputusan manajemen kedalam proses

perencanaan.

3. Memberikan informasi penting bagi pembentukan elemen lain dari rencana

laba yang menyeluruh, dan

4. Memudahkan pengendalian manajemen atas kegiatan penjualan yang

dilakukan

2.3.5 Prosedur Penyusunan Anggaran Perusahaan

Dalam penyusunan anggaran penjualan harus memperhatikan prosedur dan

langkah-langkahnya. Menurut Adisaputro dan Marwan Asri (2003:127),

langkah-langkah yang perlu dilakukan meliputi:

1. Penentuan dasar-dasar anggaran, yang meliputi:

a. Penentuan relevan variabel yang mempengaruhi penjualan

b. Penentuan tujuan umum dan khusus yang diinginkan

c. Penentuan strategi pemasaran yang dipakai

2. Penyusunan rencana penjualan, yang meliputi:

a. Analisis ekonomi dengan mengadakan proyeksi terdapat aspek-aspek makro

seperti:

1) Moneter

Page 24: TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN

2) Kependudukan

3) Kebijakan-kebijakan pemerintah di bidang ekonomi

4) Teknologi

b. Melakukan analisis industri

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan masyarakat menyerap

sejenis produk yang dihasilkan oleh industri.

c. Melakukan analisis prestasi penjualan yang lalu

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui posisi perusahaan pada masa lalu,

dengan kata lain untuk mengetahui market share yang dimiliki perusahaan

dimasa lalu.

d. Analisis penentuan prestasi penjualan yang akan datang

Analisis ini dilakukan untuk megetahui kemampuan perusahaan mencapai

target penjualan dimasa lampau dengan memperhatikan faktor-faktor

produksi seperti:

1) Tenaga kerja

2) Bahan mentah

3) Kepastian produksi

4) Keadaan permodalan

e. Menyusun forecast penjualan, yaitu meramalkan jumlah penjualan yang

diharapkan dengan anggapan segala sesuatu berjalan seperti masa lalu

f. Menentukan jumlah penjualan yang dianggarkan (Budgeted Sales)

g. Menghitung rugi/laba yang mungkin diperoleh (Budgeted Profit)