TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA...
Transcript of TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA...
i
TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI
MASA NIFAS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI
TAHUN 2013
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusunoleh :
INDAH MUSTIKA RINI
B10.027
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2013
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI
MASA NIFAS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI
TAHUN 2013
Diajukan Oleh :
INDAH MUSTIKA RINI
NIM.B10.027
Telah diperiksa dan disetujui
Pada Tanggal Juni 2013
Pembimbing
(Y. RENNY ANDHIKATIAS, S.ST)
NIK.201188092
iii
HALAMAN PENGESAHAN
TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI
MASA NIFAS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI
TAHUN 2013
Karya Tulis Ilmiah
Disusun Oleh :
INDAH MUSTIKA RINI
NIM. BI0.027
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Ujian Akhir Program D III Kebidanan
Pada Tanggal Juni 2013
PENGUJI I PENGUJI II
(ERLYN HAPSARI, S.ST) (Y. RENNY ANDHIKATIAS, S.ST)
NIK. 200683018 NIK. 201188092
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Mengetahui,
Ka. Prodi D III Kebidanan
(DHENY ROHMATIKA,S.SiT)
NIK. 200582015
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah – Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Gizi Masa Nifas di
RSUD Pandan Arang Boyolali Tahun 2013”. Karya Tulis ini disusun dengan
maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes
Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,
Karya Tulis Ilmiah ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan Kusuma
Husada Surakarta.
3. Ibu Yunia Renny Andhikatias, S.ST, selaku Pembimbing yang telah
memberikan pengarahan, masukan dan motivasi kepada penulis.
4. Ibu Anis Nurhidayati, S.ST, M.Kes, selaku Pembimbing Akademik yang
selalu memberikan motivasi kepada penulis.
5. Ibu dr. Endang Sri Widati, selaku Direktur RSUD Pandan Arang Boyolali
yang telah memberi ijin kepada penulis untuk pengambilan data awal dalam
pembuatan Karya Tulis Ilmiah.
v
6. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas
segala bantuan yang telah diberikan.
7. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh
referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
8. Seluruh responden yang bersedia untuk diambil datanya dalam penulisan
Karya Tulis Ilmiah ini.
9. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian
selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Juli 2013
Penulis
vi
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husad Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013
Indah Mustika Rini
B10.027
TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI
MASA NIFAS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI
TAHUN 2013
xiv + 39 halaman + 14 lampiran + 4 tabel + 3 gambar
ABSTRAK
Latar Belakang : Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan
berakhir ketika alat – alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang
lamanya kurang lebih 6 minggu atau 42 hari, untuk ibu diperlukan gizi yang
cukup. Gizi ibu nifas dibutuhkan untuk memproduksi ASI dan memulihkan
kesehatan ibu. Asupan kalori yang dibutuhkan per-hari 500 kalori dan dapat
ditingkatkan sampai 2700 kalori. Kualitas gizi ibu nifas dapat dipengaruhi oleh
tingkat pendidikannya. Hasil wawancara terhadap 8 ibu nifas di RSUD Pandan
Arang Boyolali didapatkan ibuyang belum mengetahui tentang gizi masa nifas
sebanyak 62,5%.
Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa nifas di
RSUD Pandan Arang Boyolali pada tingkat baik, cukup dan kurang.
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif
kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di RSUD Pandan Arang Boyolali pada tanggal
11 Maret – 1 April 2013. Sampel dalam penelitian ini menggunakan 30
responden dengan menggunakan quota sampling. Instrumen penelitian ini adalah
kuesioner. Penelitian hanya menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan ibu
nifas tentang gizi masa nifas.
Hasil Penelitan : Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa nifas di RSUD
Pandan Arang Boyolali dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 2
responden (6,7%), pengetahuan cukup sebanyak 24 responden (80,0%) dan
pengetahuan kurang sebanyak 4 responden (13,3%).
Kesimpulan : Tingkat Pengetahuan ibu nifas tentang gizi ibu nifas di RSUD
Pandan Arang Boyolali dapat dikategorikan pengetahuan cukup yaitu sebanyak 24
responden (80,0%).
Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Ibu Nifas, Gizi, Nifas
Kepustakaan : 22 literatur (Tahun 2003 – 2012)
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Do’a restu orangtua terutama seorang ibu itu sepanjang jalan, karena restu
orangtua adalah restu Allah juga.
Penyesalan selalu datang diakhir dilema kehidupan, maka gunakan waktumu
sebaik mungkin dan berfikirlah dalam mengambil sikap sebelum penyesalan itu
datang menghimpitmu.
Kecantikan bukan berada pada raut wajah, dia terpancar bagai serunai sinar dari
dalam hati.
Harta sejati adalah kesehatan, bukan emas dan perak.
PERSEMBAHAN
Allah SWT, yang telah memberikan kemudahan,
kelancaran, dan kesehatan sehingga lahirlah karya kecil
ini.Alhamdulillah...
Ibu dan bapak tercinta, atas segala do’a, nasehat,
dukungan semangat dan kasih sayang yang tak akan
tergantikan untuk buah hati kalian ini.
Maturnuwun sanget...
Kakak – kakakku Mas andut dan Mas put terimakasih
atas do’a dan nasehatnya sehingga aku bisa menjadi
seperti ini dan buat alm. Mas Hary semoga tenang
disurga Amin...
Sahabatku Nofi Purnamasari dan Ika Rahmawati yang
telah mencurahkan warna – warni dan kebersamaan
dalam hangatnya persahabatan ini.
Friendship Never Ending...
Kevin Reveno yang telah setia kepadaku. Love you...
Teman – teman seperjuangan Angkatan 2010/2011
Kelas A, “Tetap Semangat” karena kita baru melewati
anak tangga yang pertama tuk menuju kesuksesan.
Amin...
Semua orang yang menyayangiku yang tidak bisa aku
sebutkan satu per satu... makasih telah berdo’a tuk
kesuksesanku...
viii
CURICULUM VITAE
BIODATA
Nama : Indah MustikaRini
Tempat / TanggalLahir : Sragen, 30 Juni 1993
Agama : Islam
JenisKelamin : Perempuan
Alamat : Sendang Duren Rt 16/05 Somomorodukuh, Plupuh,Sragen
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD N 01 SomomorodukuhPlupuh, Sragen LULUS TAHUN 2004
2. MTs Muhammadiyah 01 Gemolong, Sragen LULUS TAHUN 2007
3. SMK Muhammadiyah 03 Gemolong, Sragen LULUS TAHUN 2010
4. Prodi DIII KebidananSTIKesKusumaHusada Surakarta
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
ABSTRAK ..................................................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vii
CURICULUM VITAE .................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 3
D. Manfaat Penelitian............................................................................... 3
E. Keaslian Penelitian .............................................................................. 4
F. Sistematika Penelitian ......................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 7
A. Tinjauan Teori ..................................................................................... 7
1. Pengetahuan ................................................................................. 7
2. Nifas ............................................................................................. 11
x
3. Gizi Ibu Nifas ............................................................................... 15
B. Kerangka Teori ................................................................................... 22
C. Kerangka Konsep ................................................................................ 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 24
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................................... 24
B. Lokasidan Waktu Penelitian ................................................................ 24
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ............................ 25
D. Instrumen Penelitian ............................................................................ 26
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 28
F. Variabel Penelitian .............................................................................. 29
G. Definisi Operasional ............................................................................ 29
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ................................................. 30
I. Etika Penelitian ................................................................................... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 34
A. Gambaran Umum ................................................................................ 34
B. Hasil Penelitian ................................................................................... 34
C. Pembahasan ........................................................................................ 36
D. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 37
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 38
A. Kesimpulan ......................................................................................... 38
B. Saran ................................................................................................. 38
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perubahan Uterus MasaNifas ........................................................... 13
Tabel 2.2 Contoh Menu Makanan Dalam Sehari Bagi Ibu Nifas ..................... 20
Tabel 3.1 Kisi – Kisi Kuesioner Gizi Ibu Nifas ............................................... 27
Tabel 3.2 Definisi Operasional ........................................................................ 30
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Piramida Pedoman Makanan ........................................................ 17
Gambar 2.2 Kerangka Teori ............................................................................ 22
Gambar 2.3 Kerangka Konsep ........................................................................ 23
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Surat permohonan Ijin Data Awal
Lampiran 3. Surat Balasan dari Lahan
Lampiran 4. Permohonan IjinValiditas
Lampiran 5. Surat Balasan dari Lahan Uji Validitas
Lampiran 6. Surat Ijin Penelitian
Lampiran 7. Surat Balasan Penelitian
Lampiran 8. Surat Permohonan menjadi Responden
Lampiran 9. Lembar Kesediaan menjadi Responden
Lampiran 10. Kuesioner Penelitian
Lampiran 11. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 12. Data Hasil Penelitian
Lampiran 13. Distribusi Frekuensi
Lampiran 14. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
1
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator dalam
menentukan derajat kesehatan masyarakat dibandingkan negara – negara
ASEAN lainnya, Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
tahun 2010 AKI adalah 200 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan target
Millennium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015 adalah mampu
turun menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup (DepKes RI, 2011). Sedangkan
AKI Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 berdasarkan laporan dari kabupaten
/ kota sebesar 116,01 per 100.000 kelahiran hidup, mengalami peningkatan
bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2010 sebesar 104,97 per
100.000 kelahiran hidup (Dinkes jateng, 2011). Kematian ibu dapat terjadi
karena komplikasi pada masa kehamilan, persalinan dan nifas. Komplikasi
yang sering terjadi pada masa nifas adalah perdarahan 17%, infeksi 4%,
eklamsi 37% dan lain – lain 42% (Dinkes Jateng, 2011).
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika
alat – alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas
berlangsung kurang lebih 6 minggu atau 42 hari, merupakan waktu yang
diperlukan untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan yang normal
(Ambarwati, 2010). Kembalinya alat – alat kandungan pada keadaan seperti
sebelum hamil diperlukan kandungan gizi yang cukup bagi ibu. Makanan
2
2
yang dikonsumsi pada masa nifas harus bermutu, bergizi dan cukup kalori.
Sebaiknya makan yang mengandung sumber tenaga (energi), sumber
pembangun (protein), sumber pengatur dan pelindung (mineral, vitamin dan
air). Makanan yang dikonsumsi berguna untuk melakukan aktifitas,
metabolisme, cadangan dalam tubuh, proses memproduksi Air Susu Ibu (ASI)
serta sebagai ASI itu sendiri yang akan dikonsumsi bayi untuk pertumbuhan
dan perkembangan bayi. Pemenuhan gizi pada masa nifas bisa dilakukan
dengan pengaturan pola makan atau diet (Waryana, 2010).
Ibu nifas memerlukan diet untuk mempertahankan tubuh terhadap infeksi,
mencegah konstipasi dan untuk memulai proses laktasi. Asupan kalori yang
dibutuhkan per-hari 500 kalori dan dapat ditingkatkan sampai 2700 kalori.
Asupan cairan per-hari ditingkatkan sampai 3000 ml dengan asupan susu 1000
ml. Suplemen zat besi dapat diberikan kepada ibu nifas selama 4 minggu
pertama setelah kelahiran. Gizi ibu nifas dibutuhkan untuk memproduksi ASI
dan memulihkan kesehatan ibu (Bahiyatun, 2009).
Berdasarkan studi pendahuluan di RSUD Pandan Arang Boyolali yang
dilaksanakan pada tanggal 5 November 2012 jumlah ibu nifas pada bulan
Januari – September tahun 2012 sebanyak 1.442 ibu nifas normal. Setelah
dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa nifas, didapatkan
3 ibu nifas mengetahui tentang gizi masa nifas pada tingkat cukup dan dapat
menyebutkan macam – macam gizi masa nifas, sedangkan 5 ibu nifas hanya
sebagian mengetahui macam – macam gizi masa nifas pada tingkat kurang.
3
3
Berdasarkan data di atas maka penulis tertarik mengambil penelitian
dengan judul “ Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Gizi Masa Nifas di
RSUD Pandan Arang Boyolali”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut, maka didapatkan rumusan
masalah sebagai berikut : “Bagaimana tingkat pengetahuan ibu nifas tentang
gizi masa nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa nifas
di RSUD Pandan Arang Boyolali.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa
nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali pada tingkat baik.
b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa
nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali pada tingkat cukup.
c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa
nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali pada tingkat kurang.
D. Manfaat Penelitian
1. Ilmu Pengetahuan
Dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi ilmu pengetahuan dalam
usaha untuk mengurangi AKI (Angka Kematian Ibu) postpartum.
4
4
2. Diri Sendiri
Mampu menerapkan ilmu yang diperoleh dalam pendidikan khususnya
masa nifas dan kebutuhan gizi ibu nifas.
3. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Meningkatkan mutu pelayanan dan sebagai bahan masukan bagi petugas
kesehatan dalam memberikan konseling khususnya masa nifas dan
kebutuhan gizi ibu nifas.
E. Keaslian Penelitian
Ada beberapa penelitian dengan tema yang hampir sama yaitu :
1. Sari (2011) melakukan penelitian dengan judul “ Tingkat Pengetahuan Ibu
Tentang Nutrisi Pada Ibu Nifas Di BPS Nurul Trianawati Wonosari
Surabaya”. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif dengan desain cross
sectional, populasi adalah semua ibu nifas di BPS Nurul Trianawati
Wonosari Surabaya pada bulan Juli 2011 sebanyak 30 morang, Besar
sampel 30 responden dengan menggunakan tehnik non probability dengan
metode Total Sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan
kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat ibu nifas 14
(46,66%) memiliki pengetahuan kurang, 12 (40%) memiliki pengetahuan
cukup, sebagian kecil 4 (13,33%) memiliki pengetahuan baik. Sebagai
kesimpulan, pengetahuan ibu tentang nutrisi pada ibu kurang, hanya saja
masih mengikuti budaya pengaruh lingkungan dan pengalaman dari orang-
orang yang berada disekelilingnya yang dianggap penting.
5
5
2. Purwanti (2012) melakukan penelitian dengan judul “Gambaran Tingkat
Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Gizi Ibu Nifas Di RSUD Simo Boyolali
Tahun 2012”. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan cross
sectional, populasi adalah semua ibu hamil yang memeriksakan
kehamilannya di RSUD Simo Boyolali sejumlah 30 ibu hamil Tahun 2012
dengan menggunakan tehnik pengambilan data menggunakan data primer
yaitu dengan kuesioner analisa data menggunakan jenis analisis univariat.
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat ibu nifas 22 (73,4%) dengan
tingkat pengetahuan baik, 7 (23,2%) dengan tingkat pengetahuan cukup
dan 1 (3,3%) dengan pengetahuan kurang. Sebagai kesimpulan, tingkat
pengetahuan ibu nifas tentang gizi ibu nifas di RSUD Simo Boyolali
mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik.
Hal yang membedakan dengan penelitian sebelumnya terletak pada
populasi, sampel, lokasi, waktu dan ,hasil penelitian.
F. Sistematika Penelitian
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 bab, terdiri dari :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan isi Karya Tulis Ilmiah secara singkat meliputi
latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, keaslian penelitian, sistematika penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tinjauan teori tentang pengetahuan, masa nifas, gizi ibu nifas,
kerangka teori dan kerangka konsep.
6
6
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan
waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel,
instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian,
definisi operasional, metode pengolahan dan analisa data, etika
penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian
serta keterbatasan penelitian.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian
Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang
sekedar menjawab pertanyaan “what” (Notoatmodjo, 2010).
Sedangkan menurut Nashrulloh (2009), pengetahuan adalah apa yang
diketahui oleh manusia atau hasil pekerjaan manusia untuk menjadi
tahu dan merupakan milik atau isi pikiran manusia yang merupakan
hasil dari proses usaha manusia untuk tahu.
b. Tingkat pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2007), ada 6 tingkat yang dicapai dalam
domain kognitif yaitu :
1) Tahu (Know)
Tahu dapat diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah
diajarkan dan dipelajari sebelumnya.
2) Memahami (Comprehension)
Memahami artinya sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui.
8
3) Aplikasi (Application)
Aplikasi artinya kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya).
4) Analisis (Analysis)
Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau
obyek ke dalam suatu komponen.
5) Sintesis (Synthesis)
Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi
baru dari formulasi – formulasi yang ada.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian
– penilaian tersebut berdasarkan kriteria yang ditentukan sendiri atau
yang telah ada.
c. Cara Memperoleh Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010) berbagai macam cara yang telah
digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang
sejarah, dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
1) Cara tradisional yang meliputi :
Cara coba salah (Trial and error), secara kebetulan, cara
kekuasaan atau otoritas, berdasarkan pengalaman sendiri, cara
akal sehat (common sense), kebenaran melalui wahyu, kebenaran
secara intuitif, melalui jalan pikiran, induksi, deduksi.
9
2) Cara ilmiah atau modern
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan
pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini
disebut metode penelitian ilmiah, atau lebih populer disebut
metode penelitian.
d. Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang
Menurut Notoatmodjo (2007), ada beberapa faktor yang
mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu :
1) Umur
Umur adalah lamanya hidup yang dihitung sejak lahir
sampai saat ini. Umur merupakan periode terhadap pola-pola
kehidupan yang baru, semakin bertambahnya umur akan
mencapai usia reproduksi.
2) Tempat tinggal
Tempat tinggal adalah tempat menetap responden sehari-
hari. Pengetahuan seseorang akan lebih baik, jika berada di
perkotaan daripada di pedesaan, karena di perkotaan kesempatan
untuk melibatkan diri dalam kegiatan sosial lebih luas, maka
wawasan sosial makin kuat, dan mudah mendapatkan informasi.
10
3) Sumber Informasi
Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber akan
mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang, bila seseorang
banyak memperoleh informasi, maka orang itu cenderung
mempunyai pengetahuan yang lebih luas.
4) Pendidikan
Pendidikan merupakan faktor esensial dalam peningkatan
pengetahuan individu. Semakin tinggi tingkat pendidikan,
diharapkan akan semakin tinggi pula tingkat pengetahuannya.
5) Pekerjaan
Pekerjaan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap
pengetahuan individu memiliki kesempatan untuk menambah
ilmu dengan pengalaman pekerjaannya.
6) Paritas
Paritas adalah jumlah kelahiran hidup dari seseorang
perempuan. Semakin sering perempuan melahirkan
dimungkinkan pengetahuannya semakin meningkat, karena
berkaitan dengan bertambahnya pengalaman dalam merawat
anak.
e. Cara Mengukur Pengetahuan
Pengetahuan dapat di ukur dengan mengisi kuesioner yang
menanyakan tentang isi materi yang akan di ukur dari responden.
11
Hasil ukur pengetahuan dapat terbagi menjadi 3 menurut Riwidikdo
(2010), yaitu :
1) Pengetahuan baik : (x) > mean + 1SD
2) Pengetahuan cukup : Mean – 1SD ≤ x ≤ mean +1SD
3) Pengetahuan kurang : (x) < mean – 1SD
1. Nifas
a. Pengertian Nifas
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan
berakhir ketika alat – alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum
hamil. Masa nifas berlangsung kurang lebih 6 minggu atau 42 hari,
merupakan waktu yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan
pada keadaan yang normal (Ambarwati, 2010).
Nifas atau puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk
kembalinya organ genetalia internal menjadi normal secara anatomi
dan fungsional yaitu sekitar 6 minggu (Manuaba, 2007).
b. Periode Nifas
Menurut Bahiyatun (2009), masa nifas dibagi menjadi 3 periode :
1) Puerperium dini yaitu kepulihan ketika ibu telah diperbolehkan
berdiri dan berjalan. Pada masa ini ibu harus mempersiapkan untuk
melakukan laktasi yaitu dengan Air Susu Ibu (ASI). Masa laktasi
yaitu masa selama menyusui bayinya dengan ASI. ASI dalam
stadium laktasi terbagi menjadi 3 menurut Bahiyatun (2009) yaitu :
12
a) Kolostrum
Merupakan cairan berwarna kekuning – kuningan yang
pertama kali disekresi oleh kelenjar payudara. Keluar pada hari
pertama sampai hari ketiga postpartum. Mengandung protein
dan antibodi yang lebih banyak daripada ASI yang matur tetapi
kadar karbohidrat dan lemak lebih rendah. Kolostrum akan
menggumpal apabila dipanaskan.
b) Air susu masa peralihan
Merupakan ASI peralihan dari kolostrum menjadi ASI
yang matur dan disekresi dari hari keempat sampai hari ke
sepuluh dari masa laktasi. Kadar protein semakin rendah,
sedangkan kadar karbohidrat dan lemak serta volume semakin
meningkat.
c) Air susu matur
Merupakan ASI yang disekresi pada hari ke sepuluh dan
seterusnya, cairan berwarna putih kekuningan dan tidak
menggumpal apabila dipanaskan.
2) Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat – alat
genitalia selama kurang lebih 6 – 8 minggu (Ambarwati, 2010).
3) Remote puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan
sehat sempurna, terutama bila selama hamil atau waktu persalinan
mempunyai komplikasi.
13
c. Perubahan Fisiologis Masa Nifas
1) Uterus
Involusi atau pengerutan uterus merupakan suatu proses dimana
uterus kembali ke kondisi sebelum hamil dengan berat sekitar 60
gram (Ambarwati, 2010).
Tabel 2.1
Perubahan Uterus Masa Nifas
Involusi Uteri Tinggi Fusdus
Uteri Berat Uterus
Diameter
Uterus Palpasi Cerviks
Plasenta lahir Setinggi pusat 1000 gr 12,5 cm Lembut/ lunak
7 hari (minggu 1) Pertengahan
antara pusat dan
shymphisis
500 gr 7,5 cm 2 cm
14 Hari (minggu 2) Tidak teraba 350 gr 5 cm 1 cm
6 minggu Normal 60 gr 2,5 cm Menyempit
Sumber : Retno dan Handayani (2011)
2) Bekas Implantasi Uri
Bagian implantasi plasenta merupakan suatu luka yang kasar
dan menonjol ke dalam kavum uteri, segera setelah persalinan.
Penonjolan tersebut, dengan diameter ± 7,5 cm, sering disangka
sssebagai suatu bagian plasenta yang tertinggal. Sesudah 2 minggu
diameternya menjadi 3,5 cm dan pada 6 minggu telah mencapai 2,4
mm (Wiknjosastro, 2007).
3) Luka – luka pada jalan lahir
Seperti bekas episiotomi yang telah dijahit, luka pada vagina
dan servik, yang umumnya tidak seberapa luas akan sembuh
kecuali bila terdapat infeksi (Wiknjosastro, 2007).
14
4) Rasa Sakit (After pains)
Adalah rasa mules sesudah partus akibat kontraksi uterus yang
terkadang sangat mengganggu, lamanya 2 – 3 hari postpartum
(Wiknjosastro, 2007).
5) Lochea
Lochea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas. Lochea
mempunyai reaksi basa atau alkalis yang dapat membuat organisme
berkembang lebih cepat daripada kondisi asam yang ada pada
vagina normal (Ambarwati, 2010).
Macam – macam lochea menurut Retno (2011) ada 4
diantaranya: Lochea rubra atau Merah (kruenta), Sanguinolenta,
Serosa, dan Alba atau Putih.
6) Serviks
Setelah persalinan, bentuk serviks seperti corong berwarna
merah kehitaman. Konsistensinya lunak, kadang terdapat perlukaan
– perlukaan kecil. Pada masa tersebut, tangan masih bisa masuk
rongga rahim, setelah 2 jam dapat di lalui oleh 2 – 3 jari, pada
minggu ke 6 postpartum serviks akan menutup (Purwanti, 2012).
7) Ligamen – ligamen
Ligamen dan diafragma pelvis serta fasia yang meregang pada
sewaktu kehamilan dan partus, setelah janin lahir, berangsur –
angsur mengecil kembali seperti sediakala (Winkjosastro, 2007).
15
2. Gizi Ibu Nifas
a. Pengertian
Nutrisi atau gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk
keperluan metabolisme. Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama
apabila ibu menyusui akan meningkat 25%. Gizi tersebut berguna
untuk proses kesembuhan setelah melahirkan dan untuk
memproduksi air susu yang cukup bagi bayi (Ambarwati, 2010).
Sedangkan menurut Proverawati (2009) gizi adalah suatu
proses penggunaan makanan yang dikonsumsi secara normal oleh
suatu organisme melalui proses digesti (dicerna), absorbsi
(diserap), transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran
zat – zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal dari organ – organ, serta dapat
menghasilkan energi.
b. Kebutuhan Kalori Ibu Nifas
Kebutuhan energi ibu nifas atau menyusui pada 6 bulan
pertama postpartum kira – kira 700 kkal / hari dan 6 bulan kedua
500 kkal / hari (Marmi, 2012). Sedangkan menurut Purwanti
(2012) kalori yang dibutuhkan untuk menghasilkan ASI adalah
sebanyak 750 kkal.
c. Menu Gizi Seimbang
Gizi seimbang adalah makanan yang dikonsumsi oleh individu
sehari – hari yang beranekaragam dan memenuhi 5 kelompok zat gizi
16
dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan tidak kekurangan
(Dirjen BKM, 2003).
Sedangkan menu seimbang adalah menu yang terdiri dari
beranekaragam makanan dengan jumlah dan proporsi yang sesuai,
sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan
perbaikan sel – sel tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan
perkembangan (Almatsier, 2004). Untuk mendapatkan gizi yang
seimbang, yang dianjurkan adalah karbohidrat sebanyak 60 – 70%,
protein 12 – 15% dan lemak kurang lebih sebesar 10 – 20%
(Proverawati. 2009).
Faktor yang mempengaruhi penyusunan gizi seimbang menurut
Fancin (2005) yaitu : ekonomi (terjangkau dengan keuangan
keluarga), sosial budaya (tidak bertentangan), kondisi kesehatan,
umur, berat badan, aktivitas, kebiasaan makan (like or dislike) dan
ketersediaan pangan setempat. Sedangkan menurut Proverawati
(2009) peranan berbagai kelompok bahan makanan tergambar dalam
piramida gizi seimbang yang berbentuk kerucut atau populer dengan
istilah “TRI GUNA MAKANAN”.
Pertama, sumber zat tenaga yaitu padi – padian dan umbi –
umbian serta tepung – tepungan yang digambarkan di dasar kerucut.
Kedua, sumber zat pengatur yaitu sayuran dan buah – buah
digambarkan bagian tengah kerucut. Ketiga, sumber zat pembangun,
yaitu kacang – kacangan, makanan hewani dan hasil olahan,
17
digambarkan bagian atas kerucut. Berikut adalah bagan piramida
makanan :
Gambar 2.1 Piramida pedoman makanan
Sumber : Proverawati (2009)
Sehubungan dengan gizi seimbang ini, ada 13 Pesan Umum
Gizi Seimbang (PUGS) yang pelu diperhatikan menurut Proverawati
(2009) yaitu :
1) Makanlah aneka ragam makanan
2) Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi.
3) Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan
energi.
4) Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari
kecukupan energi.
5) Gunakan garam beryodium.
6) Makanlah makanan sumber zat besi.
18
7) Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 4 bulan dan tambahkan
MP – ASI sesudahnya.
8) Biasakan makan pagi.
9) Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya.
10) Lakukan kegiatan fisik dan olah raga secara teratur.
11) Hindari minuman yang beralkohol.
12) Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.
13) Bacalah label pada makanan yang dikemas.
Menurut Retno (2011) makanan yang seimbang harus
mengandung zat – zat gizi sebagai berikut :
a) Sumber tenaga (energi)
Sumber tenaga diperlukan untuk pembakaran tubuh,
pembentukan jaringan baru, penghematan protein. Zat gizi sebagai
sumber karbohidrat terdiri dari beras, sagu, jagung, tepung terigu
dan ubi. Sedangkan zat lemak dapat diperoleh dari hewani (lemak,
mentega, keju) dan nabati (kelapa sawit, minyak sayur, minyak
kelapa dan margarin). Kebutuhan energi dalam masa nifas adalah
sekitar 60 – 70% dari seluruh total kalori (Proverawati, 2009).
b) Sumber Pembangun (Protein)
Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan pengganti sel – sel
yang rusak atau mati. Protein dari makanan harus diubah menjadi
asam amino sebelum di serap oleh sel mukosa usus, dan dibawa ke
hati melalui pembuluh darah vena portae. Sumber protein dapat
19
diperoleh dari protein hewani (ikan, udang, kerang, kepiting,
daging ayam, hati, telur, susu dan keju) dan protein nabati (kacang
tanah, kacang merah, kacang hijau, kedelai, tahu dan tempe).
Sumber protein terlengkap terdapat dalam susu, telur dan keju,
ketiga makanan tersebut juga mengandung zat kapur, zat besi dan
vitamin B. Jumlah kebutuhan 10 – 20% dari total kalori
(Proverawati, 2009).
c) Sumber Pengatur dan Pelindung (Mineral, Vitamin dan Air)
Unsur-unsur tersebut digunakan untuk melindungi tubuh dari
serangan penyakit dan pengatur kelancaran metabolisme dalam
tubuh. Ibu menyusui, sebaiknya minum air sedikitnya 3 liter air
setiap hari setelah menyusui. Sumber zat pengatur dan pelindung
diperoleh dari semua jenis sayuran dan buah – buahan segar.
Adapun jenis mineral menurut Retno (2011) diantaranya : zat
kapur, fosfor, zat besi, yodium dan kalsium. Sedangkan jenis
vitamin yang dibutuhkan menurut Ambarwati (2010) diantaranya :
Vitamin A, B, B2 (Riboflavin), B3 (Niacin), B6 (Pyridoksin), B12
(Cyanocobalamin), Folic Acid, Vitamin C, D dan K. Kebutuhan
Vitamin C adalah 85 mg / hari sedangkan kebutuhan vitamin A
adalah 850 mg / hari (Proverawati, 2009).
d. Kebutuhan Gizi Ibu Nifas
Makanan dan gizi seimbang dapat diperoleh dari karbohidrat dan
lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat
20
pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur.
Kebutuhan nutrisi akan meningkat selama masa nifas, namun tidak
semua kebutuhan nutrisi meningkat secara proporsional. Kebutuhan
nutrisi pada ibu bisa diatur dengan pola menu makanan yang sehat
(Proverawati, 2009).
Pada dasarnya menu makanan untuk ibu nifas, tidak banyak
berbeda dari menu sebelum nifas. Oleh karena itu, diharapkan tidak
ada kesulitan dalam pengaturan menu selama nifas, bahan makanan
yang dianjurkan untuk dikonsumsi dalam sehari menurut Proverawati
(2009), antara lain:
Tabel 2.2 Contoh Menu Makanan Dalam Sehari Bagi Ibu Nifas
Bahan Makanan Porsi Hidangan
Sehari Jenis Hidangan
Nasi 5 + 1 porsi Makan pagi nasi 1,5 porsi (156 gram)
dengan ikan/daging. 1 porsi sedang
(40 gram), tempe 2 potong sedang
(156 gram), sayur 1 mangkok dan
buah 1 potong sedang.
Sayuran 3 mangkuk
Buah 4 potong
Tempe 3 potong Makan selingan, susu 1 gelas dan buah
1 potong sedang. Daging 3 potong
Susu 2 gelas Makan siang nasi 3 porsi (300 gram)
dengan lauk, sayur dan buah, serta
dengan pagi.
Selingan : susu 1 gelas dan buahy 1
potong sedang. Makan malam nasi 2,5
porsi (214 gram) dengan lauk, sayur
dan buah sama dengan pagi/siang.
Selingan : susu 1 gelas
21
e. Cara Mengolah Makanan yang Sehat Bagi Ibu Nifas
1) Pilih sayur – sayuran, buah – buahan, daging dan ikan yang masih
segar.
2) Cuci tangan sampai bersih sebelum dan sesudah mengolah
makanan.
3) Cuci bahan makananan sampai bersih kemudian baru dipotong.
4) Masak sayuran sampai layu.
5) Olah makanan sampai benar – benar matang.
6) Hindari pemakaian zat pewarna dan pengawet.
7) Jangan memakai minyak yang sudah berkali – kali digunakan
untuk menggoreng.
8) Perhatikan kadaluarsa dan komposisi zat gizi makanan. Jika
dikemas dalam kaleng, jangan memilih kaleng yang telah penyok
atau karatan.
9) Simpan peralatan dapur dalam keadaan bersih.
10) Jangan biarkan binatang berkeliaran didapur (Ambarwati, 2010).
f. Dampak Kekurangan Gizi Ibu Nifas
Kekurangan gizi pada ibu nifas menimbulkan gangguan
kesehatan pada ibu dan bayinya. Gangguan pada ibu adalah
terganggunya proses pemulihan kondisi tubuh setelah melahirkan.
Gangguan pada bayi meliputi proses pertumbuhan dan perkembangan
anak terganggu, bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi. Kekurangan
zat – zat esensial menimbulkan gangguan pada mata akibat
22
kekurangan vitamin A, gangguan pada tulang akibat kekurangan
vitamin D (Proverawati, 2009).
B. Kerangka Teori
Gambar 2.2 Kerangka Teori
Sumber : Notoatmodjo (2010), Waryana (2010) Modifikasi
Faktor yang mempengaruhi
Pengetahuan :
1. Umur
2. Tempat tinggal
3. Sumber informasi
4. Pendidikan
5. Pekerjaaan
6. Paritas
Pengetahuan ibu
nifas
1. Pengertian Gizi
2. Kebutuhan Kalori Ibu Nifas
3. Menu Gizi Seimbang Ibu Nifas
4. Kebutuhan Gizi Ibu Nifas
5. Cara Mengolah Makanan yang Sehat
Bagi Ibu Nifas
6. Dampak Kekurangan Gizi Ibu Nifas
Gizi Masa
Nifas
23
C. Kerangka Konsep
Keterangan :
= variabel yang diteliti
= variabel yang tidak diteliti
Gambar 2.3 Kerangka Konsep
Pengetahuan Ibu Nifas
Baik
Cukup
Kurang
Faktor yang mempengaruhi
pengetahuan :
1. Umur
2. Tempat tinggal
3. Sumber informasi
4. Pendidikan
5. Pekerjaan
6. Paritas
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Deskriptif
adalah penelitian yang menggambarkan fenomena yang ditemukan dan hasil
penelitian disajikan apa adanya (Sugiyono, 2007). Sedangkan menurut
Notoatmodjo (2010) penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang
dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran atau diskripsi suatu
keadaan secara objektif. Metode ini digunakan untuk memecahkan atau
menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang atau
yang sedang terjadi. Penelitian ini menggambarkan tentang pengetahuan gizi
masa nifas.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data selama
penelitian berlangsung (Budiarto, 2004). Penelitian ini dilakukan di RSUD
Pandan Arang Boyolali.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk
memperoleh data penelitian yang dilaksanakan (Budiarto, 2004).
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 Maret – 1 April 2013.
24
25
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti dan dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Hidayat, 2007). Populasi yang diteliti adalah seluruh ibu
nifas yang melahirkan secara normal atau sectio caesarea pada hari 0 – 5
hari postpartum yang ada di RSUD Pandan Arang Boyolali selama 3
minggu pada tanggal 11 Maret – 1 April 2013, jumlah ibu nifas selama
penelitian berlangsung sebanyak 168 orang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005).
Untuk menentukan sampel menurut Arikunto (2006), apabila subyeknya ≤
100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan
penelitian populasi, tetapi jika populasi ≥ 100 dapat diambil 10% - 15%
atau 20% - 25% atau lebih. Sampel dalam penelitian ini menggunakan 30
responden yang sudah ditentukan oleh peneliti.
3. Tehnik Pengambilan Sampel
Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel dengan
metode accidental sampling yaitu mengambil responden sebagai sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu
dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila orang yang ditemui
26
sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan oleh peneliti sebagai sumber data
(Sugiyono, 2010).
D. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup yang diisi oleh responden.
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang hal – hal
yang diketahui dan sudah disediakan jawabannya (Arikunto, 2006).
Dalam penelitian ini akan menggunakan alternatif jawaban “benar” dan
“salah”, kriteria pertanyaan positif (favorable) dan negatif (unfavorable).
Dimana pernyataan dengan kriteria positif skor 1 untuk benar dan skor 0 bila
jawaban salah dan kriteria negatif dengan skor 1 untuk jawaban salah dan skor
0 untuk jawaban benar.
Tabel 3.1
Kisi – Kisi Kuesioner Gizi Ibu Nifas
Variabel Indikator Pertanyaan Jumlah
soal Favorable Unfavorable
Pengetahuan
ibu nifas
tentang gizi
masa nifas
Pengertian gizi ibu nifas
Kebutuhan kalori ibu
nifas
2,3 1 3
4,5 2
Menu gizi seimbang 6,8,9,12,13,16,19
,20,21,22,23
7,10,11*,14,15,18* 17
Kebutuhan gizi ibu nifas 24,26 25,27 4
Cara mengolah makanan
yang sehat bagi ibu nifas
28,31 29*,30,32 5
Dampak kekurangan
gizi ibu nifas
34,35 2
Total 23 12 35
Keterangan : * = tidak valid
27
1. Uji Validitas
Validitas adalah untuk mengetahui apakah alat ukur tersebut valid,
valid artinya ketepatan mengukur, atau alat ukur tersebut tepat untuk
mengukur sebuah variabel yang akan diukur (Riwidikdo, 2010). Sebuah
instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya
hendak diukur.
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus umum korelasi
pearson product moment, yaitu :
r = .∑" .#$ ∑" .∑#%{&∑'($)∑')
(*{&∑+($(∑+()}
Keterangan:
N : Jumlah responden
r : Koefisien korelasi product moment
x : Skor pertanyaan
y : Skor total
Instrument dinyatakan valid jika nilai rhitung > rtabel (0,361). Setelah
dilakukan uji coba instrumen yang dilakukan di RSUD Sukoharjo dengan
30 ibu nifas didapatkan 32 pernyataan valid dan 3 tidak valid yaitu nomor
11, 18 dan 29, untuk selanjutnya pernyataan yang tidak valid, tidak
digunakan dalam penelitian.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
ukur dapat dipercaya dan diandalkan (Notoatmodjo, 2010). Alat ukur yang
28
digunakan saat ini pada waktu dan tempat tertentu akan sama bila
digunakan pada waktu dan tempat yang berbeda (Riwidikdo, 2010).
Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus Alpha
Chronbach dengan bantuan program Statistical Product and Service
Solution (SPSS) for window dengan rumus sebagai berikut :
ri = ,,$- .1 − ∑01(02( 3
Keterangan :
ri = Reliabilitas Instrument
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
45( = Jumlah varian butir
46( = Varians total
Hasil uji instrumen didapatkan nilai alpha chronbach 0,944 > rkriteria
(<0,75), sehingga pernyataan dikatakan reliabel.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar
pernyataan persetujuan dan membagikan kuesioner pada ibu nifas di
RSUD Pandan Arang, kemudian menjelaskan cara pengisiannya.
Selanjutnya responden diberi kesempatan untuk mengisi kuesioner
kemudian kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang
diperoleh terdiri dari :
1. Data Primer
Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau obyek
penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2009).
29
Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner
pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa nifas di RSUD Pandan Arang
Boyolali.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari
obyek penelitian (Riwidikdo, 2010). Data sekunder didapatkan dari
data rekam medik ibu nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali.
F. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Penelitian ini
menggunakan variabel tunggal yaitu Pengetahuan Ibu Nifas tentang Gizi
Masa Nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali.
G. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup
atau pengertian variabel – variabel yang diteliti (Notoatmodjo, 2005).
Tabel 3.2
Definisi Operasional
Nama
Variabel Pengertian Indikator Alat Ukur Skala
Pengetahuan
Ibu Nifas
tentang Gizi
Masa Nifas
Segala sesuatu
yang diketahui
ibu nifas
dalam
menjawab
kuesioner
tentang gizi
masa nifas
a. Baik : (x)>mean +
1SD
b. Cukup : Mean − 1 SD ≤
x ≤ mean +
1SD
c. Kurang : (x) < mean − 1
SD
Riwidikdo (2010)
Kuesioner Ordinal
30
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya
adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut Arikunto (2010)
adalah :
a. Editing
Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban
dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian
dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing
dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak
sesuai dapat segera dilengkapi.
b. Coding
Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahap –
tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data
selanjutnya. Coding pada penelitian ini peneliti memberikan kode atau
tanda pada setiap jawaban untuk mempermudah dalam pengolahan dan
analisis data serta berpedoman pada definisi operasional.
c. Entry data
Kegiatan ini memasukan data dalam program komputer untuk
dilakukan analisis lanjutan.
31
d. Tabulating
Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban
kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukan ke
dalam tabel.
2. Analisis Data
Analisis univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil
tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari
tiap variabel (Notoatmodjo, 2010). Menurut Riwidikdo (2010), untuk
mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa nifas, maka
digunakan perhitungan sebagai berikut :
4) Pengetahuan baik : (x) > mean + 1SD
5) Pengetahuan cukup : Mean – 1SD ≤ x ≤ mean +1SD
6) Pengetahuan kurang : (x) < mean – 1SD
Sebelum menentukan tingkat pengetahuan ibu nifas, terlebih dahulu
peneliti menghitung nilai mean dan Standard Deviation.
Menurut Riwidikdo (2010), rumus untuk menghitung nilai mean dan
Standard Deviation yaitu :
a. Mean
X = ∑ 7181∶:;
Keterangan :
x : Mean
n : Jumlah responden
32
xi : Nilai responden
b. Standard Deviation
SD = <∑ 71($
=∑ >181?: @(881?:
(;$-)
Keterangan :
SD : Standard Deviation
xi : Nilai responden
n : Jumlah responden
Setelah didapatkan hasil nilai mean dan Standard Deviation tiap
responden, kemudian hasil tersebut dimasukan dalam skala pengetahuan
yang sudah tercantum diatas.
Adapun rumus prosentase untuk jumlah ibu nifas menurut tingkat
pengetahuan (Riwidikdo, 2009) :
Skor prosentase =
ABCDEF GHB &5IE0 CJ;BKB6 65;L,E6 MJ;LJ6EFBE;ABCDEF KJ0MN;OJ; x 100%
I. Etika Penelitian
Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian dengan
memperhatikan masalah etika menurut Hidayat (2007), meliputi :
1. Informed Content (lembar persetujuan menjadi responden)
Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian peneliti
menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta
manfaat yang dilakukannya penelitian. Setelah diberikan penjelasan,
33
lembar persetujuan diberikan kepada subyek penelitian. Jika subyek
penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar
persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka
peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya.
2. Anonimity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan subyek penelitian, peneliti tidak
mencatumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan
inisial dan memberi nomor pada masing-masing lembar tersebut.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh oleh subyek penelitian
dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan
disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. GambaranUmum
Penelitian ini dilakukan di RSUD Pandan Arang Boyolali yang beralamat
di jalan Kantil No.14 Tlp. (0276) 321065. Secara umum jenis pelayanan
kesehatan meliputi ruang poli kandungan, penyakit umum, gigi, mata, penyakit
dalam, ruang bersalin, ruang nifas dan rawat inap penyakit umum.
Fasilitas untuk mendukung pelayanan rawat inap khususnya persalinan
sudah cukup memadai yaitu 1 ruang bersalin dengan 4 tempat tidur, 1 ruang
periksa, 8 ruang nifas dengan kelas 1 terdiri dari 4 kamar (4 tempat tidur), kelas
2 terdiri dari 1 kamar (4 tempat tidur) dan kelas 3 terdiri dari 3 kamar (masing
– masing 5 tempat tidur).
Tingkat pendidikan ibu nifas terdiri dari SD berjumlah 9 orang, SMP
berjumlah 14 orang, dan SMA berjumlah 7 orang.
B. HasilPenelitian
Tingkat Pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa nifas di RSUD Pandan Arang
Boyolali dapat dilihat pada table berikut ini :
Tabel 4.1
Nilai Mean dan Standar Deviasi
Variabel Mean Standar Deviasi
Pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa
nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali
25,03 5,49
35
Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD. Jadi
pengetahuan baik jika nilai responden x > 30,52.
Cukup : Bila nilai responden yang diperoleh mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1
SD. Jadi pengetahuan cukup jika nilai responden19,54 ≤ x ≤
30,52.
Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean - 1 SD. Jadi
pengetahuan kurang jika nilai responden x <19,54.
Tabel 4.2.
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu nifas
tentang gizi masa nifas di RSUD PandanArang Boyolali
No Tingkat Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%)
1
2
3
Baik
Cukup
Kurang
2
24
4
6,7
80,0
13,3
Total 30 100,0
Sumber : data primer
Berdasarkan tabel 4.2 dari 30 responden dapat diketahui responden dengan
tingkat pengetahuan baik sebanyak 2 responden (6,7 %), responden dengan
tingkat pengetahuan cukup sebanyak 24 responden (80,0%) dan responden
dengan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 4 responden (13,3 %).
C. Pembahasan
Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa nifas di RSUD Pandan
Arang Boyolali dari 30 responden terdapat 2 responden (6,7%) yang
berpengetahuan baik, 24 responden (80,0%) yang berpengetahuan cukup baik,
dan terdapat 4 responden (13,3%) yang berpengetahuan kurang baik.
36
Sebagian besar responden dengan pengetahuan cukup kurang paham
tentang kebutuhan kalori ibu nifas. Menurut Marmi (2012), kebutuhan energy
ibu nifas atau menyusui pada 6 bulan pertama postpartum kira – kira 700 kkal /
hari dan 6 bulan kedua 500 kkal / hari (Marmi, 2012). Sedangkan menurut
Purwanti (2012) kalori yang dibutuhkan untuk menghasilkan ASI adalah
sebanyak 750 kkal.
Responden dengan hasil pengetahuan kurang tidak paham tentang
kebutuhan kalori ibu nifas dan kebutuhan gizi ibu nifas. Menurut Proverawati
(2009), makanan dan gizi seimbang dapat diperoleh dari karbohidrat dan lemak
sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta
vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Kebutuhan nutrisi akan meningkat
selama masa nifas, namun tidak semua kebutuhan nutrisi meningkat secara
proporsional. Kebutuhan nutrisi pada ibu bias diatur dengan pola menu
makanan yang sehat.
Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan (knowledge) adalah hasil
tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan “what”. Sedangkan
faktor – faktor yang mempengaruhi yaitu umur, tempat tinggal, sumber
informasi, pendidikan, pekerjaan dan paritas. Notoatmodjo (2007)
menyebutkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin
mudah menerima informasi, sehingga semakin banyak pula pengetahuan yang
dimiliki, sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan
sikap seseorang terhadap nilai – nilai yang diperkenalkan.
37
Berdasarkan hasil penelitian Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang
Gizi Masa Nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali dengan pengetahuan cukup.
Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh faktor pendidikan. Mayoritas
pendidikan ibu nifas adalah SD.
D. KeterbatasanPenelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Proses Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti tidak bisa menyebarkan kuesioner hanya
dalam waktu sehari, sehingga peneliti harus menyebarkan kuesioner berhari
– hari untuk mendapatkan sejumlah responden yang dibutuhkan.
2. Kuesioner
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup
sehingga responden hanya bisa menjawab ya atau tidak dan jawaban
responden belum bisa mengukur secara mendalam.
3. Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga hasil
penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.
38
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
tingkat pengetahuan tertinggi pada tingkat cukup sebesar 80,0% dengan rincian
sebagai berikut :
1. Tingkat pengetahuan Ibu nifas tentang gizi masa nifas di RSUD Pandan
Arang Boyolali pengetahuan baik sebanyak 2 responden (6,7%).
2. Tingkat pengetahuan Ibu nifas tentang gizi masa nifas di RSUD Pandan
Arang Boyolali pengetahuan cukup sebanyak 24 responden (80,0%).
3. Tingkat pengetahuan Ibu nifas tentang gizi masa nifas di RSUD Pandan
Arang Boyolali pengetahuan kurang sebanyak 4 responden (13,3%).
B. Saran
1. Bagi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Institusi rumah sakit dapat meningkatkan pelayanan yang bermutu dan
berkualitas dalam memberikan asuhan kebidanan terutama pada ibu nifas
yang sesuai dengan standar operasional pelayanan.
2. Bagi Ibu Nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali
Pasien dapat lebih meningkatkan pengetahuan khususnya tentang makanan
yang bergizi yang berguna untuk proses memproduksi Air Susu Ibu (ASI)
yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan bayinya.
38
39
3. Bagi Bidan
Bidan dapat memberikan pelayanan dan informasi pada ibu nifas
khususnya tentang gizi masa nifas secara optimal supaya ibu nifas
mendapatkan pengetahuan yang cukup.
4. Bagi Institusi STIKes Kusuma Husada Surakarta
Dapat digunakan sebagai referensi guna melengkapi bahan kepustakaan
khususnya tentang gizi masa nifas.
5. Bagi Peneliti Selanjutnya
Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan
belajar untuk mengembangkan penelitian yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Diakses melalui http://www.lusa.web.id/konsep-gizi-seimbang/ tanggal 29 November 2012 pukul 13.00 WIB.
Ambarwati, E.R, Wulandari, D. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Nuha
Offset.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka
Cipta.
Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta : EGC.
Budiarto, E. 2004. Metodologi Penelitian Kedokteran. Jakarta : EGC.
Depkes RI, 2011. Target MDGs Bidang Kesehatan. Diakses melalui
http://www//1456-depkes-target-mdgs-bidang-kesehatan.html tanggal 15 Oktober
2012 pukul 10.00 WIB.
Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat. Buku Panduan 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang.
Jakarta, 2003 http://www.lusa.web.id/konsep-gizi-seimbang/ tanggal 29 November
2012 pukul 13.00 WIB.
Francin, P. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi . EGC, Jakarta, 2005. Diakses melalui
http://www.lusa.web.id/konsep-gizi-seimbang/ tanggal 29 November 2012 pukul 13.00 WIB.
Hidayat, A,A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta
: Salemba Medika.
Marmi. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Notoatmodjo, S. 2005. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta.
. 2007. Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta.
. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Proverawati, A, Asfuah, S. 2009. Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan. Yogyakarta :
Nuha Medika.
Purwanti, E. 2012. Asuhan Kebidanan Untuk Ibu Nifas. Yogyakarta : Cakrawala
Ilmu.
Purwanti T, 2012. Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Gizi Ibu Nifas Di RSUD Simo Boyolali. Surakarta : Akbid Mamba’ul Ulum.
Retno, W.S, Handayani, S. 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Masa Nifas. Yogyakarta :
Gosyen Publishing.
Riwidikdo, H. 2009. Statistik untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Pustaka
Rihana.
. 2010. Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi Program
R dan SPSS. Yogyakarta : Pustaka Rihana.
Sari, S. 2011. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Nutrisi Pada Ibu Nifas Di BPS
Nurul Trianawati Wonosari Surabaya. Surabaya : Unair.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
Waryana, 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Rihama.