TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA...

54
i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI MASA NIFAS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusunoleh : INDAH MUSTIKA RINI B10.027 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013

Transcript of TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA...

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

i

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI

MASA NIFAS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

TAHUN 2013

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusunoleh :

INDAH MUSTIKA RINI

B10.027

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI

MASA NIFAS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

TAHUN 2013

Diajukan Oleh :

INDAH MUSTIKA RINI

NIM.B10.027

Telah diperiksa dan disetujui

Pada Tanggal Juni 2013

Pembimbing

(Y. RENNY ANDHIKATIAS, S.ST)

NIK.201188092

Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

iii

HALAMAN PENGESAHAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI

MASA NIFAS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

TAHUN 2013

Karya Tulis Ilmiah

Disusun Oleh :

INDAH MUSTIKA RINI

NIM. BI0.027

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Ujian Akhir Program D III Kebidanan

Pada Tanggal Juni 2013

PENGUJI I PENGUJI II

(ERLYN HAPSARI, S.ST) (Y. RENNY ANDHIKATIAS, S.ST)

NIK. 200683018 NIK. 201188092

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Mengetahui,

Ka. Prodi D III Kebidanan

(DHENY ROHMATIKA,S.SiT)

NIK. 200582015

Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

Rahmat dan Hidayah – Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Gizi Masa Nifas di

RSUD Pandan Arang Boyolali Tahun 2013”. Karya Tulis ini disusun dengan

maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes

Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,

Karya Tulis Ilmiah ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan Kusuma

Husada Surakarta.

3. Ibu Yunia Renny Andhikatias, S.ST, selaku Pembimbing yang telah

memberikan pengarahan, masukan dan motivasi kepada penulis.

4. Ibu Anis Nurhidayati, S.ST, M.Kes, selaku Pembimbing Akademik yang

selalu memberikan motivasi kepada penulis.

5. Ibu dr. Endang Sri Widati, selaku Direktur RSUD Pandan Arang Boyolali

yang telah memberi ijin kepada penulis untuk pengambilan data awal dalam

pembuatan Karya Tulis Ilmiah.

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

v

6. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas

segala bantuan yang telah diberikan.

7. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh

referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Seluruh responden yang bersedia untuk diambil datanya dalam penulisan

Karya Tulis Ilmiah ini.

9. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh

dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian

selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juli 2013

Penulis

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

vi

Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husad Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013

Indah Mustika Rini

B10.027

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI

MASA NIFAS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

TAHUN 2013

xiv + 39 halaman + 14 lampiran + 4 tabel + 3 gambar

ABSTRAK

Latar Belakang : Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan

berakhir ketika alat – alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang

lamanya kurang lebih 6 minggu atau 42 hari, untuk ibu diperlukan gizi yang

cukup. Gizi ibu nifas dibutuhkan untuk memproduksi ASI dan memulihkan

kesehatan ibu. Asupan kalori yang dibutuhkan per-hari 500 kalori dan dapat

ditingkatkan sampai 2700 kalori. Kualitas gizi ibu nifas dapat dipengaruhi oleh

tingkat pendidikannya. Hasil wawancara terhadap 8 ibu nifas di RSUD Pandan

Arang Boyolali didapatkan ibuyang belum mengetahui tentang gizi masa nifas

sebanyak 62,5%.

Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa nifas di

RSUD Pandan Arang Boyolali pada tingkat baik, cukup dan kurang.

Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif

kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di RSUD Pandan Arang Boyolali pada tanggal

11 Maret – 1 April 2013. Sampel dalam penelitian ini menggunakan 30

responden dengan menggunakan quota sampling. Instrumen penelitian ini adalah

kuesioner. Penelitian hanya menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan ibu

nifas tentang gizi masa nifas.

Hasil Penelitan : Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa nifas di RSUD

Pandan Arang Boyolali dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 2

responden (6,7%), pengetahuan cukup sebanyak 24 responden (80,0%) dan

pengetahuan kurang sebanyak 4 responden (13,3%).

Kesimpulan : Tingkat Pengetahuan ibu nifas tentang gizi ibu nifas di RSUD

Pandan Arang Boyolali dapat dikategorikan pengetahuan cukup yaitu sebanyak 24

responden (80,0%).

Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Ibu Nifas, Gizi, Nifas

Kepustakaan : 22 literatur (Tahun 2003 – 2012)

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Do’a restu orangtua terutama seorang ibu itu sepanjang jalan, karena restu

orangtua adalah restu Allah juga.

Penyesalan selalu datang diakhir dilema kehidupan, maka gunakan waktumu

sebaik mungkin dan berfikirlah dalam mengambil sikap sebelum penyesalan itu

datang menghimpitmu.

Kecantikan bukan berada pada raut wajah, dia terpancar bagai serunai sinar dari

dalam hati.

Harta sejati adalah kesehatan, bukan emas dan perak.

PERSEMBAHAN

Allah SWT, yang telah memberikan kemudahan,

kelancaran, dan kesehatan sehingga lahirlah karya kecil

ini.Alhamdulillah...

Ibu dan bapak tercinta, atas segala do’a, nasehat,

dukungan semangat dan kasih sayang yang tak akan

tergantikan untuk buah hati kalian ini.

Maturnuwun sanget...

Kakak – kakakku Mas andut dan Mas put terimakasih

atas do’a dan nasehatnya sehingga aku bisa menjadi

seperti ini dan buat alm. Mas Hary semoga tenang

disurga Amin...

Sahabatku Nofi Purnamasari dan Ika Rahmawati yang

telah mencurahkan warna – warni dan kebersamaan

dalam hangatnya persahabatan ini.

Friendship Never Ending...

Kevin Reveno yang telah setia kepadaku. Love you...

Teman – teman seperjuangan Angkatan 2010/2011

Kelas A, “Tetap Semangat” karena kita baru melewati

anak tangga yang pertama tuk menuju kesuksesan.

Amin...

Semua orang yang menyayangiku yang tidak bisa aku

sebutkan satu per satu... makasih telah berdo’a tuk

kesuksesanku...

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

viii

CURICULUM VITAE

BIODATA

Nama : Indah MustikaRini

Tempat / TanggalLahir : Sragen, 30 Juni 1993

Agama : Islam

JenisKelamin : Perempuan

Alamat : Sendang Duren Rt 16/05 Somomorodukuh, Plupuh,Sragen

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SD N 01 SomomorodukuhPlupuh, Sragen LULUS TAHUN 2004

2. MTs Muhammadiyah 01 Gemolong, Sragen LULUS TAHUN 2007

3. SMK Muhammadiyah 03 Gemolong, Sragen LULUS TAHUN 2010

4. Prodi DIII KebidananSTIKesKusumaHusada Surakarta

Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iv

ABSTRAK ..................................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vii

CURICULUM VITAE .................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................................. 3

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 3

D. Manfaat Penelitian............................................................................... 3

E. Keaslian Penelitian .............................................................................. 4

F. Sistematika Penelitian ......................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 7

A. Tinjauan Teori ..................................................................................... 7

1. Pengetahuan ................................................................................. 7

2. Nifas ............................................................................................. 11

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

x

3. Gizi Ibu Nifas ............................................................................... 15

B. Kerangka Teori ................................................................................... 22

C. Kerangka Konsep ................................................................................ 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 24

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................................... 24

B. Lokasidan Waktu Penelitian ................................................................ 24

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ............................ 25

D. Instrumen Penelitian ............................................................................ 26

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 28

F. Variabel Penelitian .............................................................................. 29

G. Definisi Operasional ............................................................................ 29

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ................................................. 30

I. Etika Penelitian ................................................................................... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 34

A. Gambaran Umum ................................................................................ 34

B. Hasil Penelitian ................................................................................... 34

C. Pembahasan ........................................................................................ 36

D. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 37

BAB V PENUTUP ........................................................................................ 38

A. Kesimpulan ......................................................................................... 38

B. Saran ................................................................................................. 38

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perubahan Uterus MasaNifas ........................................................... 13

Tabel 2.2 Contoh Menu Makanan Dalam Sehari Bagi Ibu Nifas ..................... 20

Tabel 3.1 Kisi – Kisi Kuesioner Gizi Ibu Nifas ............................................... 27

Tabel 3.2 Definisi Operasional ........................................................................ 30

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Piramida Pedoman Makanan ........................................................ 17

Gambar 2.2 Kerangka Teori ............................................................................ 22

Gambar 2.3 Kerangka Konsep ........................................................................ 23

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat permohonan Ijin Data Awal

Lampiran 3. Surat Balasan dari Lahan

Lampiran 4. Permohonan IjinValiditas

Lampiran 5. Surat Balasan dari Lahan Uji Validitas

Lampiran 6. Surat Ijin Penelitian

Lampiran 7. Surat Balasan Penelitian

Lampiran 8. Surat Permohonan menjadi Responden

Lampiran 9. Lembar Kesediaan menjadi Responden

Lampiran 10. Kuesioner Penelitian

Lampiran 11. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 12. Data Hasil Penelitian

Lampiran 13. Distribusi Frekuensi

Lampiran 14. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

1

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator dalam

menentukan derajat kesehatan masyarakat dibandingkan negara – negara

ASEAN lainnya, Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

tahun 2010 AKI adalah 200 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan target

Millennium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015 adalah mampu

turun menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup (DepKes RI, 2011). Sedangkan

AKI Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 berdasarkan laporan dari kabupaten

/ kota sebesar 116,01 per 100.000 kelahiran hidup, mengalami peningkatan

bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2010 sebesar 104,97 per

100.000 kelahiran hidup (Dinkes jateng, 2011). Kematian ibu dapat terjadi

karena komplikasi pada masa kehamilan, persalinan dan nifas. Komplikasi

yang sering terjadi pada masa nifas adalah perdarahan 17%, infeksi 4%,

eklamsi 37% dan lain – lain 42% (Dinkes Jateng, 2011).

Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika

alat – alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas

berlangsung kurang lebih 6 minggu atau 42 hari, merupakan waktu yang

diperlukan untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan yang normal

(Ambarwati, 2010). Kembalinya alat – alat kandungan pada keadaan seperti

sebelum hamil diperlukan kandungan gizi yang cukup bagi ibu. Makanan

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

2

2

yang dikonsumsi pada masa nifas harus bermutu, bergizi dan cukup kalori.

Sebaiknya makan yang mengandung sumber tenaga (energi), sumber

pembangun (protein), sumber pengatur dan pelindung (mineral, vitamin dan

air). Makanan yang dikonsumsi berguna untuk melakukan aktifitas,

metabolisme, cadangan dalam tubuh, proses memproduksi Air Susu Ibu (ASI)

serta sebagai ASI itu sendiri yang akan dikonsumsi bayi untuk pertumbuhan

dan perkembangan bayi. Pemenuhan gizi pada masa nifas bisa dilakukan

dengan pengaturan pola makan atau diet (Waryana, 2010).

Ibu nifas memerlukan diet untuk mempertahankan tubuh terhadap infeksi,

mencegah konstipasi dan untuk memulai proses laktasi. Asupan kalori yang

dibutuhkan per-hari 500 kalori dan dapat ditingkatkan sampai 2700 kalori.

Asupan cairan per-hari ditingkatkan sampai 3000 ml dengan asupan susu 1000

ml. Suplemen zat besi dapat diberikan kepada ibu nifas selama 4 minggu

pertama setelah kelahiran. Gizi ibu nifas dibutuhkan untuk memproduksi ASI

dan memulihkan kesehatan ibu (Bahiyatun, 2009).

Berdasarkan studi pendahuluan di RSUD Pandan Arang Boyolali yang

dilaksanakan pada tanggal 5 November 2012 jumlah ibu nifas pada bulan

Januari – September tahun 2012 sebanyak 1.442 ibu nifas normal. Setelah

dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa nifas, didapatkan

3 ibu nifas mengetahui tentang gizi masa nifas pada tingkat cukup dan dapat

menyebutkan macam – macam gizi masa nifas, sedangkan 5 ibu nifas hanya

sebagian mengetahui macam – macam gizi masa nifas pada tingkat kurang.

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

3

3

Berdasarkan data di atas maka penulis tertarik mengambil penelitian

dengan judul “ Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Gizi Masa Nifas di

RSUD Pandan Arang Boyolali”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut, maka didapatkan rumusan

masalah sebagai berikut : “Bagaimana tingkat pengetahuan ibu nifas tentang

gizi masa nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa nifas

di RSUD Pandan Arang Boyolali.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa

nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali pada tingkat baik.

b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa

nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali pada tingkat cukup.

c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa

nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali pada tingkat kurang.

D. Manfaat Penelitian

1. Ilmu Pengetahuan

Dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi ilmu pengetahuan dalam

usaha untuk mengurangi AKI (Angka Kematian Ibu) postpartum.

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

4

4

2. Diri Sendiri

Mampu menerapkan ilmu yang diperoleh dalam pendidikan khususnya

masa nifas dan kebutuhan gizi ibu nifas.

3. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

Meningkatkan mutu pelayanan dan sebagai bahan masukan bagi petugas

kesehatan dalam memberikan konseling khususnya masa nifas dan

kebutuhan gizi ibu nifas.

E. Keaslian Penelitian

Ada beberapa penelitian dengan tema yang hampir sama yaitu :

1. Sari (2011) melakukan penelitian dengan judul “ Tingkat Pengetahuan Ibu

Tentang Nutrisi Pada Ibu Nifas Di BPS Nurul Trianawati Wonosari

Surabaya”. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif dengan desain cross

sectional, populasi adalah semua ibu nifas di BPS Nurul Trianawati

Wonosari Surabaya pada bulan Juli 2011 sebanyak 30 morang, Besar

sampel 30 responden dengan menggunakan tehnik non probability dengan

metode Total Sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan

kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat ibu nifas 14

(46,66%) memiliki pengetahuan kurang, 12 (40%) memiliki pengetahuan

cukup, sebagian kecil 4 (13,33%) memiliki pengetahuan baik. Sebagai

kesimpulan, pengetahuan ibu tentang nutrisi pada ibu kurang, hanya saja

masih mengikuti budaya pengaruh lingkungan dan pengalaman dari orang-

orang yang berada disekelilingnya yang dianggap penting.

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

5

5

2. Purwanti (2012) melakukan penelitian dengan judul “Gambaran Tingkat

Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Gizi Ibu Nifas Di RSUD Simo Boyolali

Tahun 2012”. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan cross

sectional, populasi adalah semua ibu hamil yang memeriksakan

kehamilannya di RSUD Simo Boyolali sejumlah 30 ibu hamil Tahun 2012

dengan menggunakan tehnik pengambilan data menggunakan data primer

yaitu dengan kuesioner analisa data menggunakan jenis analisis univariat.

Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat ibu nifas 22 (73,4%) dengan

tingkat pengetahuan baik, 7 (23,2%) dengan tingkat pengetahuan cukup

dan 1 (3,3%) dengan pengetahuan kurang. Sebagai kesimpulan, tingkat

pengetahuan ibu nifas tentang gizi ibu nifas di RSUD Simo Boyolali

mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik.

Hal yang membedakan dengan penelitian sebelumnya terletak pada

populasi, sampel, lokasi, waktu dan ,hasil penelitian.

F. Sistematika Penelitian

Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 bab, terdiri dari :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan isi Karya Tulis Ilmiah secara singkat meliputi

latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, keaslian penelitian, sistematika penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tinjauan teori tentang pengetahuan, masa nifas, gizi ibu nifas,

kerangka teori dan kerangka konsep.

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

6

6

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan

waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel,

instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian,

definisi operasional, metode pengolahan dan analisa data, etika

penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian

serta keterbatasan penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang

sekedar menjawab pertanyaan “what” (Notoatmodjo, 2010).

Sedangkan menurut Nashrulloh (2009), pengetahuan adalah apa yang

diketahui oleh manusia atau hasil pekerjaan manusia untuk menjadi

tahu dan merupakan milik atau isi pikiran manusia yang merupakan

hasil dari proses usaha manusia untuk tahu.

b. Tingkat pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007), ada 6 tingkat yang dicapai dalam

domain kognitif yaitu :

1) Tahu (Know)

Tahu dapat diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah

diajarkan dan dipelajari sebelumnya.

2) Memahami (Comprehension)

Memahami artinya sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui.

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

8

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi artinya kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya).

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau

obyek ke dalam suatu komponen.

5) Sintesis (Synthesis)

Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi

baru dari formulasi – formulasi yang ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian

– penilaian tersebut berdasarkan kriteria yang ditentukan sendiri atau

yang telah ada.

c. Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010) berbagai macam cara yang telah

digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang

sejarah, dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu :

1) Cara tradisional yang meliputi :

Cara coba salah (Trial and error), secara kebetulan, cara

kekuasaan atau otoritas, berdasarkan pengalaman sendiri, cara

akal sehat (common sense), kebenaran melalui wahyu, kebenaran

secara intuitif, melalui jalan pikiran, induksi, deduksi.

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

9

2) Cara ilmiah atau modern

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan

pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini

disebut metode penelitian ilmiah, atau lebih populer disebut

metode penelitian.

d. Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang

Menurut Notoatmodjo (2007), ada beberapa faktor yang

mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu :

1) Umur

Umur adalah lamanya hidup yang dihitung sejak lahir

sampai saat ini. Umur merupakan periode terhadap pola-pola

kehidupan yang baru, semakin bertambahnya umur akan

mencapai usia reproduksi.

2) Tempat tinggal

Tempat tinggal adalah tempat menetap responden sehari-

hari. Pengetahuan seseorang akan lebih baik, jika berada di

perkotaan daripada di pedesaan, karena di perkotaan kesempatan

untuk melibatkan diri dalam kegiatan sosial lebih luas, maka

wawasan sosial makin kuat, dan mudah mendapatkan informasi.

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

10

3) Sumber Informasi

Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber akan

mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang, bila seseorang

banyak memperoleh informasi, maka orang itu cenderung

mempunyai pengetahuan yang lebih luas.

4) Pendidikan

Pendidikan merupakan faktor esensial dalam peningkatan

pengetahuan individu. Semakin tinggi tingkat pendidikan,

diharapkan akan semakin tinggi pula tingkat pengetahuannya.

5) Pekerjaan

Pekerjaan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap

pengetahuan individu memiliki kesempatan untuk menambah

ilmu dengan pengalaman pekerjaannya.

6) Paritas

Paritas adalah jumlah kelahiran hidup dari seseorang

perempuan. Semakin sering perempuan melahirkan

dimungkinkan pengetahuannya semakin meningkat, karena

berkaitan dengan bertambahnya pengalaman dalam merawat

anak.

e. Cara Mengukur Pengetahuan

Pengetahuan dapat di ukur dengan mengisi kuesioner yang

menanyakan tentang isi materi yang akan di ukur dari responden.

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

11

Hasil ukur pengetahuan dapat terbagi menjadi 3 menurut Riwidikdo

(2010), yaitu :

1) Pengetahuan baik : (x) > mean + 1SD

2) Pengetahuan cukup : Mean – 1SD ≤ x ≤ mean +1SD

3) Pengetahuan kurang : (x) < mean – 1SD

1. Nifas

a. Pengertian Nifas

Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan

berakhir ketika alat – alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum

hamil. Masa nifas berlangsung kurang lebih 6 minggu atau 42 hari,

merupakan waktu yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan

pada keadaan yang normal (Ambarwati, 2010).

Nifas atau puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk

kembalinya organ genetalia internal menjadi normal secara anatomi

dan fungsional yaitu sekitar 6 minggu (Manuaba, 2007).

b. Periode Nifas

Menurut Bahiyatun (2009), masa nifas dibagi menjadi 3 periode :

1) Puerperium dini yaitu kepulihan ketika ibu telah diperbolehkan

berdiri dan berjalan. Pada masa ini ibu harus mempersiapkan untuk

melakukan laktasi yaitu dengan Air Susu Ibu (ASI). Masa laktasi

yaitu masa selama menyusui bayinya dengan ASI. ASI dalam

stadium laktasi terbagi menjadi 3 menurut Bahiyatun (2009) yaitu :

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

12

a) Kolostrum

Merupakan cairan berwarna kekuning – kuningan yang

pertama kali disekresi oleh kelenjar payudara. Keluar pada hari

pertama sampai hari ketiga postpartum. Mengandung protein

dan antibodi yang lebih banyak daripada ASI yang matur tetapi

kadar karbohidrat dan lemak lebih rendah. Kolostrum akan

menggumpal apabila dipanaskan.

b) Air susu masa peralihan

Merupakan ASI peralihan dari kolostrum menjadi ASI

yang matur dan disekresi dari hari keempat sampai hari ke

sepuluh dari masa laktasi. Kadar protein semakin rendah,

sedangkan kadar karbohidrat dan lemak serta volume semakin

meningkat.

c) Air susu matur

Merupakan ASI yang disekresi pada hari ke sepuluh dan

seterusnya, cairan berwarna putih kekuningan dan tidak

menggumpal apabila dipanaskan.

2) Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat – alat

genitalia selama kurang lebih 6 – 8 minggu (Ambarwati, 2010).

3) Remote puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan

sehat sempurna, terutama bila selama hamil atau waktu persalinan

mempunyai komplikasi.

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

13

c. Perubahan Fisiologis Masa Nifas

1) Uterus

Involusi atau pengerutan uterus merupakan suatu proses dimana

uterus kembali ke kondisi sebelum hamil dengan berat sekitar 60

gram (Ambarwati, 2010).

Tabel 2.1

Perubahan Uterus Masa Nifas

Involusi Uteri Tinggi Fusdus

Uteri Berat Uterus

Diameter

Uterus Palpasi Cerviks

Plasenta lahir Setinggi pusat 1000 gr 12,5 cm Lembut/ lunak

7 hari (minggu 1) Pertengahan

antara pusat dan

shymphisis

500 gr 7,5 cm 2 cm

14 Hari (minggu 2) Tidak teraba 350 gr 5 cm 1 cm

6 minggu Normal 60 gr 2,5 cm Menyempit

Sumber : Retno dan Handayani (2011)

2) Bekas Implantasi Uri

Bagian implantasi plasenta merupakan suatu luka yang kasar

dan menonjol ke dalam kavum uteri, segera setelah persalinan.

Penonjolan tersebut, dengan diameter ± 7,5 cm, sering disangka

sssebagai suatu bagian plasenta yang tertinggal. Sesudah 2 minggu

diameternya menjadi 3,5 cm dan pada 6 minggu telah mencapai 2,4

mm (Wiknjosastro, 2007).

3) Luka – luka pada jalan lahir

Seperti bekas episiotomi yang telah dijahit, luka pada vagina

dan servik, yang umumnya tidak seberapa luas akan sembuh

kecuali bila terdapat infeksi (Wiknjosastro, 2007).

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

14

4) Rasa Sakit (After pains)

Adalah rasa mules sesudah partus akibat kontraksi uterus yang

terkadang sangat mengganggu, lamanya 2 – 3 hari postpartum

(Wiknjosastro, 2007).

5) Lochea

Lochea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas. Lochea

mempunyai reaksi basa atau alkalis yang dapat membuat organisme

berkembang lebih cepat daripada kondisi asam yang ada pada

vagina normal (Ambarwati, 2010).

Macam – macam lochea menurut Retno (2011) ada 4

diantaranya: Lochea rubra atau Merah (kruenta), Sanguinolenta,

Serosa, dan Alba atau Putih.

6) Serviks

Setelah persalinan, bentuk serviks seperti corong berwarna

merah kehitaman. Konsistensinya lunak, kadang terdapat perlukaan

– perlukaan kecil. Pada masa tersebut, tangan masih bisa masuk

rongga rahim, setelah 2 jam dapat di lalui oleh 2 – 3 jari, pada

minggu ke 6 postpartum serviks akan menutup (Purwanti, 2012).

7) Ligamen – ligamen

Ligamen dan diafragma pelvis serta fasia yang meregang pada

sewaktu kehamilan dan partus, setelah janin lahir, berangsur –

angsur mengecil kembali seperti sediakala (Winkjosastro, 2007).

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

15

2. Gizi Ibu Nifas

a. Pengertian

Nutrisi atau gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk

keperluan metabolisme. Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama

apabila ibu menyusui akan meningkat 25%. Gizi tersebut berguna

untuk proses kesembuhan setelah melahirkan dan untuk

memproduksi air susu yang cukup bagi bayi (Ambarwati, 2010).

Sedangkan menurut Proverawati (2009) gizi adalah suatu

proses penggunaan makanan yang dikonsumsi secara normal oleh

suatu organisme melalui proses digesti (dicerna), absorbsi

(diserap), transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran

zat – zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,

pertumbuhan dan fungsi normal dari organ – organ, serta dapat

menghasilkan energi.

b. Kebutuhan Kalori Ibu Nifas

Kebutuhan energi ibu nifas atau menyusui pada 6 bulan

pertama postpartum kira – kira 700 kkal / hari dan 6 bulan kedua

500 kkal / hari (Marmi, 2012). Sedangkan menurut Purwanti

(2012) kalori yang dibutuhkan untuk menghasilkan ASI adalah

sebanyak 750 kkal.

c. Menu Gizi Seimbang

Gizi seimbang adalah makanan yang dikonsumsi oleh individu

sehari – hari yang beranekaragam dan memenuhi 5 kelompok zat gizi

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

16

dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan tidak kekurangan

(Dirjen BKM, 2003).

Sedangkan menu seimbang adalah menu yang terdiri dari

beranekaragam makanan dengan jumlah dan proporsi yang sesuai,

sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan

perbaikan sel – sel tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan

perkembangan (Almatsier, 2004). Untuk mendapatkan gizi yang

seimbang, yang dianjurkan adalah karbohidrat sebanyak 60 – 70%,

protein 12 – 15% dan lemak kurang lebih sebesar 10 – 20%

(Proverawati. 2009).

Faktor yang mempengaruhi penyusunan gizi seimbang menurut

Fancin (2005) yaitu : ekonomi (terjangkau dengan keuangan

keluarga), sosial budaya (tidak bertentangan), kondisi kesehatan,

umur, berat badan, aktivitas, kebiasaan makan (like or dislike) dan

ketersediaan pangan setempat. Sedangkan menurut Proverawati

(2009) peranan berbagai kelompok bahan makanan tergambar dalam

piramida gizi seimbang yang berbentuk kerucut atau populer dengan

istilah “TRI GUNA MAKANAN”.

Pertama, sumber zat tenaga yaitu padi – padian dan umbi –

umbian serta tepung – tepungan yang digambarkan di dasar kerucut.

Kedua, sumber zat pengatur yaitu sayuran dan buah – buah

digambarkan bagian tengah kerucut. Ketiga, sumber zat pembangun,

yaitu kacang – kacangan, makanan hewani dan hasil olahan,

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

17

digambarkan bagian atas kerucut. Berikut adalah bagan piramida

makanan :

Gambar 2.1 Piramida pedoman makanan

Sumber : Proverawati (2009)

Sehubungan dengan gizi seimbang ini, ada 13 Pesan Umum

Gizi Seimbang (PUGS) yang pelu diperhatikan menurut Proverawati

(2009) yaitu :

1) Makanlah aneka ragam makanan

2) Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi.

3) Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan

energi.

4) Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari

kecukupan energi.

5) Gunakan garam beryodium.

6) Makanlah makanan sumber zat besi.

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

18

7) Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 4 bulan dan tambahkan

MP – ASI sesudahnya.

8) Biasakan makan pagi.

9) Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya.

10) Lakukan kegiatan fisik dan olah raga secara teratur.

11) Hindari minuman yang beralkohol.

12) Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.

13) Bacalah label pada makanan yang dikemas.

Menurut Retno (2011) makanan yang seimbang harus

mengandung zat – zat gizi sebagai berikut :

a) Sumber tenaga (energi)

Sumber tenaga diperlukan untuk pembakaran tubuh,

pembentukan jaringan baru, penghematan protein. Zat gizi sebagai

sumber karbohidrat terdiri dari beras, sagu, jagung, tepung terigu

dan ubi. Sedangkan zat lemak dapat diperoleh dari hewani (lemak,

mentega, keju) dan nabati (kelapa sawit, minyak sayur, minyak

kelapa dan margarin). Kebutuhan energi dalam masa nifas adalah

sekitar 60 – 70% dari seluruh total kalori (Proverawati, 2009).

b) Sumber Pembangun (Protein)

Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan pengganti sel – sel

yang rusak atau mati. Protein dari makanan harus diubah menjadi

asam amino sebelum di serap oleh sel mukosa usus, dan dibawa ke

hati melalui pembuluh darah vena portae. Sumber protein dapat

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

19

diperoleh dari protein hewani (ikan, udang, kerang, kepiting,

daging ayam, hati, telur, susu dan keju) dan protein nabati (kacang

tanah, kacang merah, kacang hijau, kedelai, tahu dan tempe).

Sumber protein terlengkap terdapat dalam susu, telur dan keju,

ketiga makanan tersebut juga mengandung zat kapur, zat besi dan

vitamin B. Jumlah kebutuhan 10 – 20% dari total kalori

(Proverawati, 2009).

c) Sumber Pengatur dan Pelindung (Mineral, Vitamin dan Air)

Unsur-unsur tersebut digunakan untuk melindungi tubuh dari

serangan penyakit dan pengatur kelancaran metabolisme dalam

tubuh. Ibu menyusui, sebaiknya minum air sedikitnya 3 liter air

setiap hari setelah menyusui. Sumber zat pengatur dan pelindung

diperoleh dari semua jenis sayuran dan buah – buahan segar.

Adapun jenis mineral menurut Retno (2011) diantaranya : zat

kapur, fosfor, zat besi, yodium dan kalsium. Sedangkan jenis

vitamin yang dibutuhkan menurut Ambarwati (2010) diantaranya :

Vitamin A, B, B2 (Riboflavin), B3 (Niacin), B6 (Pyridoksin), B12

(Cyanocobalamin), Folic Acid, Vitamin C, D dan K. Kebutuhan

Vitamin C adalah 85 mg / hari sedangkan kebutuhan vitamin A

adalah 850 mg / hari (Proverawati, 2009).

d. Kebutuhan Gizi Ibu Nifas

Makanan dan gizi seimbang dapat diperoleh dari karbohidrat dan

lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

20

pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur.

Kebutuhan nutrisi akan meningkat selama masa nifas, namun tidak

semua kebutuhan nutrisi meningkat secara proporsional. Kebutuhan

nutrisi pada ibu bisa diatur dengan pola menu makanan yang sehat

(Proverawati, 2009).

Pada dasarnya menu makanan untuk ibu nifas, tidak banyak

berbeda dari menu sebelum nifas. Oleh karena itu, diharapkan tidak

ada kesulitan dalam pengaturan menu selama nifas, bahan makanan

yang dianjurkan untuk dikonsumsi dalam sehari menurut Proverawati

(2009), antara lain:

Tabel 2.2 Contoh Menu Makanan Dalam Sehari Bagi Ibu Nifas

Bahan Makanan Porsi Hidangan

Sehari Jenis Hidangan

Nasi 5 + 1 porsi Makan pagi nasi 1,5 porsi (156 gram)

dengan ikan/daging. 1 porsi sedang

(40 gram), tempe 2 potong sedang

(156 gram), sayur 1 mangkok dan

buah 1 potong sedang.

Sayuran 3 mangkuk

Buah 4 potong

Tempe 3 potong Makan selingan, susu 1 gelas dan buah

1 potong sedang. Daging 3 potong

Susu 2 gelas Makan siang nasi 3 porsi (300 gram)

dengan lauk, sayur dan buah, serta

dengan pagi.

Selingan : susu 1 gelas dan buahy 1

potong sedang. Makan malam nasi 2,5

porsi (214 gram) dengan lauk, sayur

dan buah sama dengan pagi/siang.

Selingan : susu 1 gelas

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

21

e. Cara Mengolah Makanan yang Sehat Bagi Ibu Nifas

1) Pilih sayur – sayuran, buah – buahan, daging dan ikan yang masih

segar.

2) Cuci tangan sampai bersih sebelum dan sesudah mengolah

makanan.

3) Cuci bahan makananan sampai bersih kemudian baru dipotong.

4) Masak sayuran sampai layu.

5) Olah makanan sampai benar – benar matang.

6) Hindari pemakaian zat pewarna dan pengawet.

7) Jangan memakai minyak yang sudah berkali – kali digunakan

untuk menggoreng.

8) Perhatikan kadaluarsa dan komposisi zat gizi makanan. Jika

dikemas dalam kaleng, jangan memilih kaleng yang telah penyok

atau karatan.

9) Simpan peralatan dapur dalam keadaan bersih.

10) Jangan biarkan binatang berkeliaran didapur (Ambarwati, 2010).

f. Dampak Kekurangan Gizi Ibu Nifas

Kekurangan gizi pada ibu nifas menimbulkan gangguan

kesehatan pada ibu dan bayinya. Gangguan pada ibu adalah

terganggunya proses pemulihan kondisi tubuh setelah melahirkan.

Gangguan pada bayi meliputi proses pertumbuhan dan perkembangan

anak terganggu, bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi. Kekurangan

zat – zat esensial menimbulkan gangguan pada mata akibat

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

22

kekurangan vitamin A, gangguan pada tulang akibat kekurangan

vitamin D (Proverawati, 2009).

B. Kerangka Teori

Gambar 2.2 Kerangka Teori

Sumber : Notoatmodjo (2010), Waryana (2010) Modifikasi

Faktor yang mempengaruhi

Pengetahuan :

1. Umur

2. Tempat tinggal

3. Sumber informasi

4. Pendidikan

5. Pekerjaaan

6. Paritas

Pengetahuan ibu

nifas

1. Pengertian Gizi

2. Kebutuhan Kalori Ibu Nifas

3. Menu Gizi Seimbang Ibu Nifas

4. Kebutuhan Gizi Ibu Nifas

5. Cara Mengolah Makanan yang Sehat

Bagi Ibu Nifas

6. Dampak Kekurangan Gizi Ibu Nifas

Gizi Masa

Nifas

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

23

C. Kerangka Konsep

Keterangan :

= variabel yang diteliti

= variabel yang tidak diteliti

Gambar 2.3 Kerangka Konsep

Pengetahuan Ibu Nifas

Baik

Cukup

Kurang

Faktor yang mempengaruhi

pengetahuan :

1. Umur

2. Tempat tinggal

3. Sumber informasi

4. Pendidikan

5. Pekerjaan

6. Paritas

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Deskriptif

adalah penelitian yang menggambarkan fenomena yang ditemukan dan hasil

penelitian disajikan apa adanya (Sugiyono, 2007). Sedangkan menurut

Notoatmodjo (2010) penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang

dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran atau diskripsi suatu

keadaan secara objektif. Metode ini digunakan untuk memecahkan atau

menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang atau

yang sedang terjadi. Penelitian ini menggambarkan tentang pengetahuan gizi

masa nifas.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data selama

penelitian berlangsung (Budiarto, 2004). Penelitian ini dilakukan di RSUD

Pandan Arang Boyolali.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk

memperoleh data penelitian yang dilaksanakan (Budiarto, 2004).

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 Maret – 1 April 2013.

24

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

25

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti dan dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Hidayat, 2007). Populasi yang diteliti adalah seluruh ibu

nifas yang melahirkan secara normal atau sectio caesarea pada hari 0 – 5

hari postpartum yang ada di RSUD Pandan Arang Boyolali selama 3

minggu pada tanggal 11 Maret – 1 April 2013, jumlah ibu nifas selama

penelitian berlangsung sebanyak 168 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005).

Untuk menentukan sampel menurut Arikunto (2006), apabila subyeknya ≤

100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan

penelitian populasi, tetapi jika populasi ≥ 100 dapat diambil 10% - 15%

atau 20% - 25% atau lebih. Sampel dalam penelitian ini menggunakan 30

responden yang sudah ditentukan oleh peneliti.

3. Tehnik Pengambilan Sampel

Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel dengan

metode accidental sampling yaitu mengambil responden sebagai sampel

berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu

dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila orang yang ditemui

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

26

sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan oleh peneliti sebagai sumber data

(Sugiyono, 2010).

D. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup yang diisi oleh responden.

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang hal – hal

yang diketahui dan sudah disediakan jawabannya (Arikunto, 2006).

Dalam penelitian ini akan menggunakan alternatif jawaban “benar” dan

“salah”, kriteria pertanyaan positif (favorable) dan negatif (unfavorable).

Dimana pernyataan dengan kriteria positif skor 1 untuk benar dan skor 0 bila

jawaban salah dan kriteria negatif dengan skor 1 untuk jawaban salah dan skor

0 untuk jawaban benar.

Tabel 3.1

Kisi – Kisi Kuesioner Gizi Ibu Nifas

Variabel Indikator Pertanyaan Jumlah

soal Favorable Unfavorable

Pengetahuan

ibu nifas

tentang gizi

masa nifas

Pengertian gizi ibu nifas

Kebutuhan kalori ibu

nifas

2,3 1 3

4,5 2

Menu gizi seimbang 6,8,9,12,13,16,19

,20,21,22,23

7,10,11*,14,15,18* 17

Kebutuhan gizi ibu nifas 24,26 25,27 4

Cara mengolah makanan

yang sehat bagi ibu nifas

28,31 29*,30,32 5

Dampak kekurangan

gizi ibu nifas

34,35 2

Total 23 12 35

Keterangan : * = tidak valid

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

27

1. Uji Validitas

Validitas adalah untuk mengetahui apakah alat ukur tersebut valid,

valid artinya ketepatan mengukur, atau alat ukur tersebut tepat untuk

mengukur sebuah variabel yang akan diukur (Riwidikdo, 2010). Sebuah

instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya

hendak diukur.

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus umum korelasi

pearson product moment, yaitu :

r = .∑" .#$ ∑" .∑#%{&∑'($)∑')

(*{&∑+($(∑+()}

Keterangan:

N : Jumlah responden

r : Koefisien korelasi product moment

x : Skor pertanyaan

y : Skor total

Instrument dinyatakan valid jika nilai rhitung > rtabel (0,361). Setelah

dilakukan uji coba instrumen yang dilakukan di RSUD Sukoharjo dengan

30 ibu nifas didapatkan 32 pernyataan valid dan 3 tidak valid yaitu nomor

11, 18 dan 29, untuk selanjutnya pernyataan yang tidak valid, tidak

digunakan dalam penelitian.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

ukur dapat dipercaya dan diandalkan (Notoatmodjo, 2010). Alat ukur yang

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

28

digunakan saat ini pada waktu dan tempat tertentu akan sama bila

digunakan pada waktu dan tempat yang berbeda (Riwidikdo, 2010).

Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus Alpha

Chronbach dengan bantuan program Statistical Product and Service

Solution (SPSS) for window dengan rumus sebagai berikut :

ri = ,,$- .1 − ∑01(02( 3

Keterangan :

ri = Reliabilitas Instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

45( = Jumlah varian butir

46( = Varians total

Hasil uji instrumen didapatkan nilai alpha chronbach 0,944 > rkriteria

(<0,75), sehingga pernyataan dikatakan reliabel.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar

pernyataan persetujuan dan membagikan kuesioner pada ibu nifas di

RSUD Pandan Arang, kemudian menjelaskan cara pengisiannya.

Selanjutnya responden diberi kesempatan untuk mengisi kuesioner

kemudian kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang

diperoleh terdiri dari :

1. Data Primer

Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau obyek

penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2009).

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

29

Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner

pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa nifas di RSUD Pandan Arang

Boyolali.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari

obyek penelitian (Riwidikdo, 2010). Data sekunder didapatkan dari

data rekam medik ibu nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali.

F. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Penelitian ini

menggunakan variabel tunggal yaitu Pengetahuan Ibu Nifas tentang Gizi

Masa Nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali.

G. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup

atau pengertian variabel – variabel yang diteliti (Notoatmodjo, 2005).

Tabel 3.2

Definisi Operasional

Nama

Variabel Pengertian Indikator Alat Ukur Skala

Pengetahuan

Ibu Nifas

tentang Gizi

Masa Nifas

Segala sesuatu

yang diketahui

ibu nifas

dalam

menjawab

kuesioner

tentang gizi

masa nifas

a. Baik : (x)>mean +

1SD

b. Cukup : Mean − 1 SD ≤

x ≤ mean +

1SD

c. Kurang : (x) < mean − 1

SD

Riwidikdo (2010)

Kuesioner Ordinal

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

30

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya

adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut Arikunto (2010)

adalah :

a. Editing

Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban

dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian

dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing

dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak

sesuai dapat segera dilengkapi.

b. Coding

Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahap –

tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data

selanjutnya. Coding pada penelitian ini peneliti memberikan kode atau

tanda pada setiap jawaban untuk mempermudah dalam pengolahan dan

analisis data serta berpedoman pada definisi operasional.

c. Entry data

Kegiatan ini memasukan data dalam program komputer untuk

dilakukan analisis lanjutan.

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

31

d. Tabulating

Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban

kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukan ke

dalam tabel.

2. Analisis Data

Analisis univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil

tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari

tiap variabel (Notoatmodjo, 2010). Menurut Riwidikdo (2010), untuk

mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa nifas, maka

digunakan perhitungan sebagai berikut :

4) Pengetahuan baik : (x) > mean + 1SD

5) Pengetahuan cukup : Mean – 1SD ≤ x ≤ mean +1SD

6) Pengetahuan kurang : (x) < mean – 1SD

Sebelum menentukan tingkat pengetahuan ibu nifas, terlebih dahulu

peneliti menghitung nilai mean dan Standard Deviation.

Menurut Riwidikdo (2010), rumus untuk menghitung nilai mean dan

Standard Deviation yaitu :

a. Mean

X = ∑ 7181∶:;

Keterangan :

x : Mean

n : Jumlah responden

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

32

xi : Nilai responden

b. Standard Deviation

SD = <∑ 71($

=∑ >181?: @(881?:

(;$-)

Keterangan :

SD : Standard Deviation

xi : Nilai responden

n : Jumlah responden

Setelah didapatkan hasil nilai mean dan Standard Deviation tiap

responden, kemudian hasil tersebut dimasukan dalam skala pengetahuan

yang sudah tercantum diatas.

Adapun rumus prosentase untuk jumlah ibu nifas menurut tingkat

pengetahuan (Riwidikdo, 2009) :

Skor prosentase =

ABCDEF GHB &5IE0 CJ;BKB6 65;L,E6 MJ;LJ6EFBE;ABCDEF KJ0MN;OJ; x 100%

I. Etika Penelitian

Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian dengan

memperhatikan masalah etika menurut Hidayat (2007), meliputi :

1. Informed Content (lembar persetujuan menjadi responden)

Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian peneliti

menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta

manfaat yang dilakukannya penelitian. Setelah diberikan penjelasan,

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

33

lembar persetujuan diberikan kepada subyek penelitian. Jika subyek

penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar

persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka

peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya.

2. Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan subyek penelitian, peneliti tidak

mencatumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan

inisial dan memberi nomor pada masing-masing lembar tersebut.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh oleh subyek penelitian

dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan

disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. GambaranUmum

Penelitian ini dilakukan di RSUD Pandan Arang Boyolali yang beralamat

di jalan Kantil No.14 Tlp. (0276) 321065. Secara umum jenis pelayanan

kesehatan meliputi ruang poli kandungan, penyakit umum, gigi, mata, penyakit

dalam, ruang bersalin, ruang nifas dan rawat inap penyakit umum.

Fasilitas untuk mendukung pelayanan rawat inap khususnya persalinan

sudah cukup memadai yaitu 1 ruang bersalin dengan 4 tempat tidur, 1 ruang

periksa, 8 ruang nifas dengan kelas 1 terdiri dari 4 kamar (4 tempat tidur), kelas

2 terdiri dari 1 kamar (4 tempat tidur) dan kelas 3 terdiri dari 3 kamar (masing

– masing 5 tempat tidur).

Tingkat pendidikan ibu nifas terdiri dari SD berjumlah 9 orang, SMP

berjumlah 14 orang, dan SMA berjumlah 7 orang.

B. HasilPenelitian

Tingkat Pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa nifas di RSUD Pandan Arang

Boyolali dapat dilihat pada table berikut ini :

Tabel 4.1

Nilai Mean dan Standar Deviasi

Variabel Mean Standar Deviasi

Pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa

nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali

25,03 5,49

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

35

Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD. Jadi

pengetahuan baik jika nilai responden x > 30,52.

Cukup : Bila nilai responden yang diperoleh mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1

SD. Jadi pengetahuan cukup jika nilai responden19,54 ≤ x ≤

30,52.

Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean - 1 SD. Jadi

pengetahuan kurang jika nilai responden x <19,54.

Tabel 4.2.

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu nifas

tentang gizi masa nifas di RSUD PandanArang Boyolali

No Tingkat Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%)

1

2

3

Baik

Cukup

Kurang

2

24

4

6,7

80,0

13,3

Total 30 100,0

Sumber : data primer

Berdasarkan tabel 4.2 dari 30 responden dapat diketahui responden dengan

tingkat pengetahuan baik sebanyak 2 responden (6,7 %), responden dengan

tingkat pengetahuan cukup sebanyak 24 responden (80,0%) dan responden

dengan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 4 responden (13,3 %).

C. Pembahasan

Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa nifas di RSUD Pandan

Arang Boyolali dari 30 responden terdapat 2 responden (6,7%) yang

berpengetahuan baik, 24 responden (80,0%) yang berpengetahuan cukup baik,

dan terdapat 4 responden (13,3%) yang berpengetahuan kurang baik.

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

36

Sebagian besar responden dengan pengetahuan cukup kurang paham

tentang kebutuhan kalori ibu nifas. Menurut Marmi (2012), kebutuhan energy

ibu nifas atau menyusui pada 6 bulan pertama postpartum kira – kira 700 kkal /

hari dan 6 bulan kedua 500 kkal / hari (Marmi, 2012). Sedangkan menurut

Purwanti (2012) kalori yang dibutuhkan untuk menghasilkan ASI adalah

sebanyak 750 kkal.

Responden dengan hasil pengetahuan kurang tidak paham tentang

kebutuhan kalori ibu nifas dan kebutuhan gizi ibu nifas. Menurut Proverawati

(2009), makanan dan gizi seimbang dapat diperoleh dari karbohidrat dan lemak

sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta

vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Kebutuhan nutrisi akan meningkat

selama masa nifas, namun tidak semua kebutuhan nutrisi meningkat secara

proporsional. Kebutuhan nutrisi pada ibu bias diatur dengan pola menu

makanan yang sehat.

Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan (knowledge) adalah hasil

tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan “what”. Sedangkan

faktor – faktor yang mempengaruhi yaitu umur, tempat tinggal, sumber

informasi, pendidikan, pekerjaan dan paritas. Notoatmodjo (2007)

menyebutkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin

mudah menerima informasi, sehingga semakin banyak pula pengetahuan yang

dimiliki, sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan

sikap seseorang terhadap nilai – nilai yang diperkenalkan.

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

37

Berdasarkan hasil penelitian Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang

Gizi Masa Nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali dengan pengetahuan cukup.

Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh faktor pendidikan. Mayoritas

pendidikan ibu nifas adalah SD.

D. KeterbatasanPenelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Proses Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti tidak bisa menyebarkan kuesioner hanya

dalam waktu sehari, sehingga peneliti harus menyebarkan kuesioner berhari

– hari untuk mendapatkan sejumlah responden yang dibutuhkan.

2. Kuesioner

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup

sehingga responden hanya bisa menjawab ya atau tidak dan jawaban

responden belum bisa mengukur secara mendalam.

3. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga hasil

penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

38

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa

tingkat pengetahuan tertinggi pada tingkat cukup sebesar 80,0% dengan rincian

sebagai berikut :

1. Tingkat pengetahuan Ibu nifas tentang gizi masa nifas di RSUD Pandan

Arang Boyolali pengetahuan baik sebanyak 2 responden (6,7%).

2. Tingkat pengetahuan Ibu nifas tentang gizi masa nifas di RSUD Pandan

Arang Boyolali pengetahuan cukup sebanyak 24 responden (80,0%).

3. Tingkat pengetahuan Ibu nifas tentang gizi masa nifas di RSUD Pandan

Arang Boyolali pengetahuan kurang sebanyak 4 responden (13,3%).

B. Saran

1. Bagi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

Institusi rumah sakit dapat meningkatkan pelayanan yang bermutu dan

berkualitas dalam memberikan asuhan kebidanan terutama pada ibu nifas

yang sesuai dengan standar operasional pelayanan.

2. Bagi Ibu Nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali

Pasien dapat lebih meningkatkan pengetahuan khususnya tentang makanan

yang bergizi yang berguna untuk proses memproduksi Air Susu Ibu (ASI)

yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan bayinya.

38

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

39

3. Bagi Bidan

Bidan dapat memberikan pelayanan dan informasi pada ibu nifas

khususnya tentang gizi masa nifas secara optimal supaya ibu nifas

mendapatkan pengetahuan yang cukup.

4. Bagi Institusi STIKes Kusuma Husada Surakarta

Dapat digunakan sebagai referensi guna melengkapi bahan kepustakaan

khususnya tentang gizi masa nifas.

5. Bagi Peneliti Selanjutnya

Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan

belajar untuk mengembangkan penelitian yang lainnya.

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Diakses melalui http://www.lusa.web.id/konsep-gizi-seimbang/ tanggal 29 November 2012 pukul 13.00 WIB.

Ambarwati, E.R, Wulandari, D. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Nuha

Offset.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka

Cipta.

Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta : EGC.

Budiarto, E. 2004. Metodologi Penelitian Kedokteran. Jakarta : EGC.

Depkes RI, 2011. Target MDGs Bidang Kesehatan. Diakses melalui

http://www//1456-depkes-target-mdgs-bidang-kesehatan.html tanggal 15 Oktober

2012 pukul 10.00 WIB.

Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat. Buku Panduan 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang.

Jakarta, 2003 http://www.lusa.web.id/konsep-gizi-seimbang/ tanggal 29 November

2012 pukul 13.00 WIB.

Francin, P. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi . EGC, Jakarta, 2005. Diakses melalui

http://www.lusa.web.id/konsep-gizi-seimbang/ tanggal 29 November 2012 pukul 13.00 WIB.

Hidayat, A,A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta

: Salemba Medika.

Marmi. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Notoatmodjo, S. 2005. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta.

. 2007. Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta.

. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Proverawati, A, Asfuah, S. 2009. Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan. Yogyakarta :

Nuha Medika.

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI · PDF fileSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA ... dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa ... Tentang Nutrisi

Purwanti, E. 2012. Asuhan Kebidanan Untuk Ibu Nifas. Yogyakarta : Cakrawala

Ilmu.

Purwanti T, 2012. Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Gizi Ibu Nifas Di RSUD Simo Boyolali. Surakarta : Akbid Mamba’ul Ulum.

Retno, W.S, Handayani, S. 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Masa Nifas. Yogyakarta :

Gosyen Publishing.

Riwidikdo, H. 2009. Statistik untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Pustaka

Rihana.

. 2010. Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi Program

R dan SPSS. Yogyakarta : Pustaka Rihana.

Sari, S. 2011. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Nutrisi Pada Ibu Nifas Di BPS

Nurul Trianawati Wonosari Surabaya. Surabaya : Unair.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung :

Alfabeta.

Waryana, 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Rihama.