TINDAKAN kejang

12
1. TINDAKAN/PENGOBATAN a. TANYA: adakah riwayat kejang? Ajukan pertnyaan ini pada ibu. Riwayat kejang pada episode sakit ini, kadang sulit diketahui. Jika ibu mengatakan bayinya kejang atau ada gerakan yang tidak biasa, pikirkan kemungkinan bayi kejang. Istilah lokal yang mudah dimengerti ibu seperti “setep” LIHAT: apakah bayi tremor dengan atau tanpa kesadaran menurun? Tremor atau gemetar adalah gerakan halus yang konstan. Tremor disertai kesadaran menurun, kemungkinan bayi kejang. Tremor tanpa kesadaran menurun biasanya disebabkan oleh kadar gula darah turun. Kesadaran menurun dapat dinilai pada saat membuka pakaian bayi. Jika bayi sadar , ia akan bangun ketika saudara membuka pakaiannya. Jika bayi tidak sadar, ia tidak dapat dibangunkan atau tidak bereaksi ketika disentuh. DENGAR: apakah bayi menangis melengking tiba-tiba? Bayi menangis tiba-tiba dengan nada tinggi/ melengking dan terus menerus menunjukan ada proses tekanan intra kranial yang meninggi atau kerusakan susunan saraf pusat lainya. LIHAT : apakah ada gerakan yang tidak terkendali?

description

ii

Transcript of TINDAKAN kejang

Page 1: TINDAKAN kejang

1. TINDAKAN/PENGOBATAN

a. TANYA: adakah riwayat kejang?

Ajukan pertnyaan ini pada ibu. Riwayat kejang pada episode sakit ini, kadang

sulit diketahui. Jika ibu mengatakan bayinya kejang atau ada gerakan yang

tidak biasa, pikirkan kemungkinan bayi kejang. Istilah lokal yang mudah

dimengerti ibu seperti “setep”

LIHAT: apakah bayi tremor dengan atau tanpa kesadaran menurun?

Tremor atau gemetar adalah gerakan halus yang konstan. Tremor disertai

kesadaran menurun, kemungkinan bayi kejang. Tremor tanpa kesadaran

menurun biasanya disebabkan oleh kadar gula darah turun. Kesadaran

menurun dapat dinilai pada saat membuka pakaian bayi. Jika bayi sadar , ia

akan bangun ketika saudara membuka pakaiannya. Jika bayi tidak sadar, ia

tidak dapat dibangunkan atau tidak bereaksi ketika disentuh.

DENGAR: apakah bayi menangis melengking tiba-tiba?

Bayi menangis tiba-tiba dengan nada tinggi/ melengking dan terus

menerus menunjukan ada proses tekanan intra kranial yang meninggi atau

kerusakan susunan saraf pusat lainya.

LIHAT : apakah ada gerakan yang tidak terkendali?

Gerakan tidak terkendali dapat berupa gerakan berulang-ulang pada

mulut seperti menguap, mengunyah atau menghisap, pada mata seperti

kelopak mata berkedip-kedip, adanya gerakan cepat bola mata, mata mendelik

(melihat ke atas terus) atau bola mata berputar-putar dan pada anggota gerak

misalnya kaki seperti mengayuh sepeda, tangan seperti petinju atau gerakan

tangan dan atau kaki berulang-ulang satu sisi. Pada bayi normal kadang

ditemukan gerakan tidak terkendali, namun gerakan tersebut berhenti jika

disentuh atau di elus-elus, sedangkan pada kejang gerakan tersebut tetap ada.

LIHAT : apakah mulut bayi mencucu?

Mulut yang mencucu seperti mulut ikan merupakan tanda yang cukup

khas pada tetanus neonatriun.

Page 2: TINDAKAN kejang

LIHAT DAN RABA : apakah bayi kaku seluruh tubuh dengan atau tanpa

rangsangan?

Disebut kejang tonik ika seluruh tubuh bayi terlihat kaku

disertai fase lemas yang bergantian. Kejang tonik terlihat jika ada rangsangan

sentuhan, cahaya atau suara. Kejang seperti ini biasanya pada bayi tetanus

SYARAT RUJUKAN

suhu >380C

denyut jantung ≥ 100 per menit

tidak ada tanda dehidrasi berat

b. MEMBEBASKAN JALAN NAFAS DAN MEMBERIKAN OKSIGEN

(JIKA ADA)

Jika saudara menemukan penderita dalam keadaan KEJANG, GANGGUAN

NAFAS, MENGKIN INFEKSI BAKTERI SISTEMIK yang memerlukan

tindakan pembebasan jalan nafas dan pemberian oksigen, lakukan hal berikut

Posisikan kepala bayi setengah tengadah, jika perlu bahu diganjal dengan

gulungan kain.

Bersihkan jalan nafas dengan mengunakan alat penghisap lendir.

Jika mungkin berikan oksigen dengan kateter nasal atau nasal prong dengan

kecepatan 2 liter per menit.

c. MENANGANI KEJANG DENGAN OBAT ANTI KEJANG

Jika saudara menemukan bayi dalam keadaan kejang, bersihkan jalan nafas

dan berikan oksigen ( jika ada ), selanjutnya berikan obat anti kejang dan rujuk

segera

Untuk semua klasifikasi yang membutuhkan obat anti kejang :

Obat anti kejang pilihan pertama : Fenobarbital

Obat anti kejang pilihan kedua : Diazepam

Page 3: TINDAKAN kejang

Obat anti kejang

diberikan dengan menggunakan semprit 1 ml

Jika kejang muncul lagi (kejang berulang), ulangi pemberian Fenobarbital

1 kali dengan dosis yang sama, minimal selang waktu 15 menit

Jika diduga tetanus neonatorum berikan Diazepam

d. MENCEGAH AGAR GULA DARAH TIDAK TURUN

Jika bayi masih bisa menetek ibu diminta untuk terus meneteki bayinya

Jika bayi tidak bisa menetek tapi masih bisa menelan beri ASI peras

dengan cangkir kecil atau sendok atau ditetesi dengan pipet. Berikan kira-

kira 50 ml sebelum dirujuk. Jika tidak memungkinkan berikan air gula

atau susu pengganti.

Fenobarbital

100 mg/2 ml (dalam ampul 2 ml)

Diberikan secara intramuskular

Diazepam

5 mg/ml (dalam ampul 1 ml) atau 10 mg/2

ml (dalam ampul 2 ml)

diberikanperrektal

Dosis : 30 mg = 0,6 ml Berat < 2500 gram berikan 0,25 ml

Berat ≥ 2500 gram diberikan 0,5 ml

Page 4: TINDAKAN kejang

Jika bayi tidak bisa menelan, berikan 50 ml ASI peras, susupengganti atau

air gula melalui lambung kecuali bayi dengan klasifikasi gangguan saluran

cerna

Jika bayi dengan klasifikasi gangguan saluran cerna jika memeungkinkan

berikan infus dekstrosa 5% sesuai dengan berat dan umur kemudian rujuk

segera.

CARA MEMBUAT GULA :

Larutkan gula sebanyak 2 sendok teh ( 10 gram ) kedalam 1 gelas berisi air

matang sebanyak 200 ml, aduk sampai rata.

]

CARA MEMBERI INFUS DEKSTROSA 5%

Jika bayi diklasifikasikan sebagai gangguan saluran cerna atau bayi tidak bisa

menelan dan ditempat tidak tersedia fasilitas pipa lambung, cegah agar gula

darah tidak turun dengan memberikan infus dekstrosa 5%.

Umur Jumlah cairan / kgBB/hari

1 ml = 20 tetes makro = 60 tetes mikro

1-7 hari 80 ml

8-14 150 ml

≥ 15 hari 200

Jika gagal pasang infus, coba sekalilagi

Jika 2 kali pemasangan infus gagal, RUJUK SEGERA

Page 5: TINDAKAN kejang

e. CARA MENGHANGATKAN TUBUH BAYI SEGERA

Bayi dengan HIPOTERMIA BERAT, HIPOTERMIA SEDANG, harus segera

dihangakan sebelum dirujuk. Caranya sebagai berikut :

Segera keringkan tubuh bayi yang basah dengan handuk atau kain kering.

Ganti pakaian, selmut/kain basah dengan yang kering.

Hangatkan tubuh bayi dengan metode kangoro atau menggunakan cahaya

lampu 60 watt dengan jarak minimal 60 cm, sampai suhu normal dan

pertahankan suhu tubuh bayi

Bungkus bayi dengan kainkering dan hangat, beri tutup kepala. Jaga bayi

tetap hangat. Hindari ruangan yang banyak angin, jauhkan bayi dari jendela

atau pintu

Pada bayi dengan hipotermia berat : jika dalam satu jam suhu tubuh < 260C,

rujuk segera dengan metode kanguru.

Pada bayi dengan hipotermia sedang jika dalam 2 jam suhu tubuh < 36,50C,

rujuk segera dengan metode kanguru

METODE KANGURU

\Bayi telanjang dada(hanya menggunakan popok, topi. Kaus tangan, kaus

kaki diletakkan telungkup di dada ibu dengan posisi tegak atau

diagonal.)tubuh bayi menempel atau kontak langsung dengan ibu

Atur posisi kepala, leher dan badan dengan baik untuk menghindari

terhalangnya jalan nafas. Kepala menoleh kesamping dibawah dagu ibu

(ekstensi ringan).

Tangan dan kaki bayi dalam keadaan fleksi seperti posisi “katak” kemudian

“fiksasi” dengan selendang.

Supaya hangat, ibu mengenakan pakaian atau blus longgar sehingga bayi

berada dalam satu pakaian ibu. Jika perlu gunkan selimut.

Selaian ibu, ayah dan anggota keluarga lain bisa melakukan metoda

kangguru

Page 6: TINDAKAN kejang

f. MEMBERI ANTIBIOTIK INTRAMUSKULAR

beri dosis awal antibiotik intramuskular untuk bayi dengan klasifikasi

KEJANG tersangka Tetanus Neonatorum, gangguan nafas, mungkin infeksi

bakteri sistemik, mungkin infeksi bakteri lokal nerat dan rujuk segera ke

rumah sakit

Untuk Semua Klasifikasi Yang Membutuhkan Antibiotik Intramuskular

Antibiotik Intramuskular Pilihan Pertama : Ampisilin

Antibiotik Intramuskular Pilihan Kedua : Penisilin Prokain

Berat Badan

(Gram)

Ampisilin

Dosis : 100 mg/kgBB/24 jam

Tambahkan 1,5 ml aqua steril ke botol

0,5 g (200 mg/ml)

Penisilin Prokain

Dosis : 50.000 Unit/kgBB/24

Jam

Tambahkan 9 ml aquadest ke

dalam bool 3 gram (3.000.000

unit) menjadi 10 ml dengan

300.000 unit/ml

1000 - < 2000 0,5 ml 0,3 ml

2000 - < 3000 0,6 ml 0,4 ml

3000 - < 4000 0,8 ml 0,5 ml

4000 - < 5000 1,0 ml 0,7 ml

Diberikan dengan semprit 1 ml.

Page 7: TINDAKAN kejang

Jika ditemukan tersangka tetanus neonatorum, langsung bei dosis pertama

antibiotik intramuskular penisilin prokain.

2. TATALAKSANA KEJANG

1.            Lindungin anak dari cidera

o Jangan coba merestrein anak.

o Jika anak berdiri atau duduk sehingga dapat kemungkinan jatuh, turunkan anak

tersebut agar tidak jatuh.

o Jangan memasukkan benda apapun kedalam mulut anak.

o Longgarkan pakaian bila ketat.

o Cegah anak agar tidak terpukul benda tajam, lapisi setiap benda yang mungkin

terbentur olah anak dan singkirkan semua benda tajam dari darah tersebut.

o Miringkan badan anak untuk menfasilitasi bersihan jalan napas dari secret.

 

2.            Lakukan observasi secara teliti dan catat aktivitas kejang untuk membantu diagnosis

atau pengkajian respons pengobatan.

o   Waktu awitan dan kejadian pemicu.

o Aura (semacam peringatan akan terjadinya kejang).

o   Jenis kejang atau deskripsi gerakan motoris dan tingkat kesadaran.

o Lamanya kejang.

o Intervensi selama kejang (Pemberian obat atau tindakan keselamatan).

o Fase Postical.

o Tanda-tanda vital.

 

Status Epileptikus

o Stabilkan kepatenan jalan napas:.lakukan pengisapan bila perlu.

o Beri tambahan oksigen 100 % melebihi masker.

o Siapkan jalur IV untuk pemberian terapi anti konvulsan atau obat lain; pada

pemberian lorazepam, diazepam, fenitoin, atau fenobarbital, bersiaplah terhadap

kemungkinan timbulnya depresi pernapasan dan penatalaksanaan jalan napas jika

perlu.

o Pantau tanda-tanda vital.

 

Page 8: TINDAKAN kejang

Perencanaan Pulang dan Perawatan di Rumah

o Beri penjelasan mengenai kejang dan jelaskan jika ada pemahaman yang salah.

o Tekankan pentingnya minum obat secara teratur dan pemeriksaan tidak lanjut pada

dokter untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan dan efek samping sekecil

apapun.

o Tuliskan bagi keluarga langkah-langkah penatalaksanaan bila kejang timbul dan

kapan keluarga harus meminta bantuan perawatan bila darurat.

o Beri pedoman antisipatif sehubungan dengan keamanan.

4.1.    Sediakan gelang khusus yang menandakan kewaspadaan medis.

4.2.    Keamanan air—berenang hanya kawalan ketat seseorang kompoten

(mengetahui tentang pertolongan penyelematan).

4.3.    Hindari tempat-tempat tinggi yang tidak terlendungi.

4.4.    Kemungkinan larangan menjalankan mesin-mesin tertentu, alat-alat

panas, atau mobil.

o Bantu dalam proses pemahaman agar terbentuk konsep diri yang sehat.

o Rujuk ke Yayasan Epilepsi Indonesia untuk mendapatkan keterangan dan

dukungan.

o Rujuk anak dan keluarga untuk dukungan dan konseling, bila perlu.