TINDAKAN kejang
-
Upload
ines-carverz -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
description
Transcript of TINDAKAN kejang
1. TINDAKAN/PENGOBATAN
a. TANYA: adakah riwayat kejang?
Ajukan pertnyaan ini pada ibu. Riwayat kejang pada episode sakit ini, kadang
sulit diketahui. Jika ibu mengatakan bayinya kejang atau ada gerakan yang
tidak biasa, pikirkan kemungkinan bayi kejang. Istilah lokal yang mudah
dimengerti ibu seperti “setep”
LIHAT: apakah bayi tremor dengan atau tanpa kesadaran menurun?
Tremor atau gemetar adalah gerakan halus yang konstan. Tremor disertai
kesadaran menurun, kemungkinan bayi kejang. Tremor tanpa kesadaran
menurun biasanya disebabkan oleh kadar gula darah turun. Kesadaran
menurun dapat dinilai pada saat membuka pakaian bayi. Jika bayi sadar , ia
akan bangun ketika saudara membuka pakaiannya. Jika bayi tidak sadar, ia
tidak dapat dibangunkan atau tidak bereaksi ketika disentuh.
DENGAR: apakah bayi menangis melengking tiba-tiba?
Bayi menangis tiba-tiba dengan nada tinggi/ melengking dan terus
menerus menunjukan ada proses tekanan intra kranial yang meninggi atau
kerusakan susunan saraf pusat lainya.
LIHAT : apakah ada gerakan yang tidak terkendali?
Gerakan tidak terkendali dapat berupa gerakan berulang-ulang pada
mulut seperti menguap, mengunyah atau menghisap, pada mata seperti
kelopak mata berkedip-kedip, adanya gerakan cepat bola mata, mata mendelik
(melihat ke atas terus) atau bola mata berputar-putar dan pada anggota gerak
misalnya kaki seperti mengayuh sepeda, tangan seperti petinju atau gerakan
tangan dan atau kaki berulang-ulang satu sisi. Pada bayi normal kadang
ditemukan gerakan tidak terkendali, namun gerakan tersebut berhenti jika
disentuh atau di elus-elus, sedangkan pada kejang gerakan tersebut tetap ada.
LIHAT : apakah mulut bayi mencucu?
Mulut yang mencucu seperti mulut ikan merupakan tanda yang cukup
khas pada tetanus neonatriun.
LIHAT DAN RABA : apakah bayi kaku seluruh tubuh dengan atau tanpa
rangsangan?
Disebut kejang tonik ika seluruh tubuh bayi terlihat kaku
disertai fase lemas yang bergantian. Kejang tonik terlihat jika ada rangsangan
sentuhan, cahaya atau suara. Kejang seperti ini biasanya pada bayi tetanus
SYARAT RUJUKAN
suhu >380C
denyut jantung ≥ 100 per menit
tidak ada tanda dehidrasi berat
b. MEMBEBASKAN JALAN NAFAS DAN MEMBERIKAN OKSIGEN
(JIKA ADA)
Jika saudara menemukan penderita dalam keadaan KEJANG, GANGGUAN
NAFAS, MENGKIN INFEKSI BAKTERI SISTEMIK yang memerlukan
tindakan pembebasan jalan nafas dan pemberian oksigen, lakukan hal berikut
Posisikan kepala bayi setengah tengadah, jika perlu bahu diganjal dengan
gulungan kain.
Bersihkan jalan nafas dengan mengunakan alat penghisap lendir.
Jika mungkin berikan oksigen dengan kateter nasal atau nasal prong dengan
kecepatan 2 liter per menit.
c. MENANGANI KEJANG DENGAN OBAT ANTI KEJANG
Jika saudara menemukan bayi dalam keadaan kejang, bersihkan jalan nafas
dan berikan oksigen ( jika ada ), selanjutnya berikan obat anti kejang dan rujuk
segera
Untuk semua klasifikasi yang membutuhkan obat anti kejang :
Obat anti kejang pilihan pertama : Fenobarbital
Obat anti kejang pilihan kedua : Diazepam
Obat anti kejang
diberikan dengan menggunakan semprit 1 ml
Jika kejang muncul lagi (kejang berulang), ulangi pemberian Fenobarbital
1 kali dengan dosis yang sama, minimal selang waktu 15 menit
Jika diduga tetanus neonatorum berikan Diazepam
d. MENCEGAH AGAR GULA DARAH TIDAK TURUN
Jika bayi masih bisa menetek ibu diminta untuk terus meneteki bayinya
Jika bayi tidak bisa menetek tapi masih bisa menelan beri ASI peras
dengan cangkir kecil atau sendok atau ditetesi dengan pipet. Berikan kira-
kira 50 ml sebelum dirujuk. Jika tidak memungkinkan berikan air gula
atau susu pengganti.
Fenobarbital
100 mg/2 ml (dalam ampul 2 ml)
Diberikan secara intramuskular
Diazepam
5 mg/ml (dalam ampul 1 ml) atau 10 mg/2
ml (dalam ampul 2 ml)
diberikanperrektal
Dosis : 30 mg = 0,6 ml Berat < 2500 gram berikan 0,25 ml
Berat ≥ 2500 gram diberikan 0,5 ml
Jika bayi tidak bisa menelan, berikan 50 ml ASI peras, susupengganti atau
air gula melalui lambung kecuali bayi dengan klasifikasi gangguan saluran
cerna
Jika bayi dengan klasifikasi gangguan saluran cerna jika memeungkinkan
berikan infus dekstrosa 5% sesuai dengan berat dan umur kemudian rujuk
segera.
CARA MEMBUAT GULA :
Larutkan gula sebanyak 2 sendok teh ( 10 gram ) kedalam 1 gelas berisi air
matang sebanyak 200 ml, aduk sampai rata.
]
CARA MEMBERI INFUS DEKSTROSA 5%
Jika bayi diklasifikasikan sebagai gangguan saluran cerna atau bayi tidak bisa
menelan dan ditempat tidak tersedia fasilitas pipa lambung, cegah agar gula
darah tidak turun dengan memberikan infus dekstrosa 5%.
Umur Jumlah cairan / kgBB/hari
1 ml = 20 tetes makro = 60 tetes mikro
1-7 hari 80 ml
8-14 150 ml
≥ 15 hari 200
Jika gagal pasang infus, coba sekalilagi
Jika 2 kali pemasangan infus gagal, RUJUK SEGERA
e. CARA MENGHANGATKAN TUBUH BAYI SEGERA
Bayi dengan HIPOTERMIA BERAT, HIPOTERMIA SEDANG, harus segera
dihangakan sebelum dirujuk. Caranya sebagai berikut :
Segera keringkan tubuh bayi yang basah dengan handuk atau kain kering.
Ganti pakaian, selmut/kain basah dengan yang kering.
Hangatkan tubuh bayi dengan metode kangoro atau menggunakan cahaya
lampu 60 watt dengan jarak minimal 60 cm, sampai suhu normal dan
pertahankan suhu tubuh bayi
Bungkus bayi dengan kainkering dan hangat, beri tutup kepala. Jaga bayi
tetap hangat. Hindari ruangan yang banyak angin, jauhkan bayi dari jendela
atau pintu
Pada bayi dengan hipotermia berat : jika dalam satu jam suhu tubuh < 260C,
rujuk segera dengan metode kanguru.
Pada bayi dengan hipotermia sedang jika dalam 2 jam suhu tubuh < 36,50C,
rujuk segera dengan metode kanguru
METODE KANGURU
\Bayi telanjang dada(hanya menggunakan popok, topi. Kaus tangan, kaus
kaki diletakkan telungkup di dada ibu dengan posisi tegak atau
diagonal.)tubuh bayi menempel atau kontak langsung dengan ibu
Atur posisi kepala, leher dan badan dengan baik untuk menghindari
terhalangnya jalan nafas. Kepala menoleh kesamping dibawah dagu ibu
(ekstensi ringan).
Tangan dan kaki bayi dalam keadaan fleksi seperti posisi “katak” kemudian
“fiksasi” dengan selendang.
Supaya hangat, ibu mengenakan pakaian atau blus longgar sehingga bayi
berada dalam satu pakaian ibu. Jika perlu gunkan selimut.
Selaian ibu, ayah dan anggota keluarga lain bisa melakukan metoda
kangguru
f. MEMBERI ANTIBIOTIK INTRAMUSKULAR
beri dosis awal antibiotik intramuskular untuk bayi dengan klasifikasi
KEJANG tersangka Tetanus Neonatorum, gangguan nafas, mungkin infeksi
bakteri sistemik, mungkin infeksi bakteri lokal nerat dan rujuk segera ke
rumah sakit
Untuk Semua Klasifikasi Yang Membutuhkan Antibiotik Intramuskular
Antibiotik Intramuskular Pilihan Pertama : Ampisilin
Antibiotik Intramuskular Pilihan Kedua : Penisilin Prokain
Berat Badan
(Gram)
Ampisilin
Dosis : 100 mg/kgBB/24 jam
Tambahkan 1,5 ml aqua steril ke botol
0,5 g (200 mg/ml)
Penisilin Prokain
Dosis : 50.000 Unit/kgBB/24
Jam
Tambahkan 9 ml aquadest ke
dalam bool 3 gram (3.000.000
unit) menjadi 10 ml dengan
300.000 unit/ml
1000 - < 2000 0,5 ml 0,3 ml
2000 - < 3000 0,6 ml 0,4 ml
3000 - < 4000 0,8 ml 0,5 ml
4000 - < 5000 1,0 ml 0,7 ml
Diberikan dengan semprit 1 ml.
Jika ditemukan tersangka tetanus neonatorum, langsung bei dosis pertama
antibiotik intramuskular penisilin prokain.
2. TATALAKSANA KEJANG
1. Lindungin anak dari cidera
o Jangan coba merestrein anak.
o Jika anak berdiri atau duduk sehingga dapat kemungkinan jatuh, turunkan anak
tersebut agar tidak jatuh.
o Jangan memasukkan benda apapun kedalam mulut anak.
o Longgarkan pakaian bila ketat.
o Cegah anak agar tidak terpukul benda tajam, lapisi setiap benda yang mungkin
terbentur olah anak dan singkirkan semua benda tajam dari darah tersebut.
o Miringkan badan anak untuk menfasilitasi bersihan jalan napas dari secret.
2. Lakukan observasi secara teliti dan catat aktivitas kejang untuk membantu diagnosis
atau pengkajian respons pengobatan.
o Waktu awitan dan kejadian pemicu.
o Aura (semacam peringatan akan terjadinya kejang).
o Jenis kejang atau deskripsi gerakan motoris dan tingkat kesadaran.
o Lamanya kejang.
o Intervensi selama kejang (Pemberian obat atau tindakan keselamatan).
o Fase Postical.
o Tanda-tanda vital.
Status Epileptikus
o Stabilkan kepatenan jalan napas:.lakukan pengisapan bila perlu.
o Beri tambahan oksigen 100 % melebihi masker.
o Siapkan jalur IV untuk pemberian terapi anti konvulsan atau obat lain; pada
pemberian lorazepam, diazepam, fenitoin, atau fenobarbital, bersiaplah terhadap
kemungkinan timbulnya depresi pernapasan dan penatalaksanaan jalan napas jika
perlu.
o Pantau tanda-tanda vital.
Perencanaan Pulang dan Perawatan di Rumah
o Beri penjelasan mengenai kejang dan jelaskan jika ada pemahaman yang salah.
o Tekankan pentingnya minum obat secara teratur dan pemeriksaan tidak lanjut pada
dokter untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan dan efek samping sekecil
apapun.
o Tuliskan bagi keluarga langkah-langkah penatalaksanaan bila kejang timbul dan
kapan keluarga harus meminta bantuan perawatan bila darurat.
o Beri pedoman antisipatif sehubungan dengan keamanan.
4.1. Sediakan gelang khusus yang menandakan kewaspadaan medis.
4.2. Keamanan air—berenang hanya kawalan ketat seseorang kompoten
(mengetahui tentang pertolongan penyelematan).
4.3. Hindari tempat-tempat tinggi yang tidak terlendungi.
4.4. Kemungkinan larangan menjalankan mesin-mesin tertentu, alat-alat
panas, atau mobil.
o Bantu dalam proses pemahaman agar terbentuk konsep diri yang sehat.
o Rujuk ke Yayasan Epilepsi Indonesia untuk mendapatkan keterangan dan
dukungan.
o Rujuk anak dan keluarga untuk dukungan dan konseling, bila perlu.