THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

59

description

Kita semua memiliki pemikiran dalam diri kita tentang Tuhan dan bagaimana Dia bekerja dalam hidup kita. Sebagian bisa benar—tetapi banyak yang tidak tepat. Di dalam buku ini Anda akan diajak untuk meletakkan setiap pemikiran Anda untuk diuji, apakah semua itu cocok dengan apa yang Yesus sendiri nyatakan mengenai Allah.

Transcript of THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

Page 1: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah
Page 2: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

Literatur Perkantas Jawa timur

Page 3: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

The Good and Beauti ful God(Allah yang Baik dan Indah)

Jatuh Cinta dengan Allah yang Diwahyukan oleh Yesus

oleh James Bryan Smith

Originally published by InterVarsity Press asThe Good and Beautiful God

Copyright © 2009 by James Bryan SmithTranslated and printed by permission of InterVarsity PressP.O. Box 1400, Downers Grove, IL 60515-1426, USA

Alih Bahasa: Kharis AdirahsetioEditor: Milhan K. Santoso, Melany Lassa

Penata Letak: Milhan K. SantosoDesain Sampul: Vici Arif Wicaksono

Hak cipta terjemahan Indonesia:Literatur Perkantas Jawa Timur

Tenggilis Mejoyo KA-10, Surabaya 60292Telp. (031) 8413047, 8435582; Faks. (031) 8418639

E-mail: [email protected]

Literatur Perkantas Jatim adalah sebuah divisi pelayanan literatur di bawah naungan Persekutuan Kristen

Antar Universitas (Perkantas) Jawa Timur. Perkantas Jawa Timur adalah sebuah kegerakan yang melayani

siswa, mahasiswa, dan alumni di sekolah dan universitas di Jawa Timur.

Perkantas Jatim adalah bagian dari Perkantas Indonesia. Perkantas sendiri adalah anggota dari perge-rakan

International Fellowship of Evangelical Students (IFES). Untuk informasi lebih lanjut mengenai kegiatan

yang ada secara lokal maupun regional di Jawa Timur dapat menghubungi melalui

e-mail: [email protected], atau mengunjungi Website Perkantas Jatim di www.perkantasjatim.org

ISBN: 978-602-1302-08-8

Cetakan Pertama: Oktober 2014

Hak cipta di tangan penerbit. Seluruh atau sebagian dari isi buku ini tidak boleh diperbanyak, disimpan dalam bentuk yang dapat dikutip, atau ditransmisi dalam bentuk apa pun seperti elektronik, mekanik, fotokopi, rekaman, dlsb. tanpa izin dari penerbit.

Page 4: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

Untuk guru-guru saya

Dallas Willard dan Richard J. Foster

Para ahli Taurat yang telah menerima pelajaran dari hal Kerajaan Surga, yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama

MATIUS 13:52

Page 5: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

The Good and Beautiful God (Allah yang Baik dan Indah)

Jatuh Cinta Dengan Allah yang Diwahyukan oleh Yesus

The Good and Beautiful Life (Kehidupan yang Baik dan Indah)

Hidup dalam Karakter Kristus

The Good and Beautiful Community (Komunitas yang Baik dan Indah)

Mengikuti Roh Kudus, Menunjukkan Anugerah, Memperlihatkan Kasih

Info lengkapnya kunjungi: www.perkantasjatim.org

Page 6: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

DAFTAR ISI

Pendahuluan ........................................................ 6

Bagaimana Membaca Buku ini Secara Maksimal .............. 13

1 Apakah yang Anda Cari? ..................................... 15 Latihan Jiwa: Tidur

2 Allah itu Baik................................................... 35 Latihan Jiwa: Berdiam dan Menikmati Alam Ciptaan

3 Allah itu Dapat Dipercaya ................................... 55 Latihan Jiwa: Menghitung Berkat

4 Allah itu Murah Hati .......................................... 77 Latihan Jiwa: Doa Mazmur 23

5 Allah itu Kasih ................................................. 97 Latihan Jiwa: Lectio Divina

6 Allah itu Kudus ................................................ 117 Latihan Jiwa: Margin

7 Allah itu Mengorbankan Diri-Nya Sendiri ................ 137 Latihan Jiwa: Membaca Injil Yohanes

8 Allah itu Mengubahkan ....................................... 153 Latihan Jiwa: Solitude

9 Bagaimana Cara Membuat Acar ............................ 177 Latihan Jiwa: Memperlambat Tempo

Lampiran: Panduan untuk Diskusi Kelompok Kecil ......... 200

Catatan .............................................................. 226

Ucapan Terima Kasih .............................................. 238

Page 7: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

PENDAHULUAN

Ketika Yesus ditanya, hukum manakah yang terutama dalam Kitab Taurat, Ia mengutip Kitab Ulangan: “‘Kasihilah Tuhan, Allahmu,

dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan se-genap akal budimu.’ Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.” (Mat. 22:37-38). Itu artinya, hal terpenting dalam hidup manusia adalah mengasihi Allah.

Masih ingatkah Anda dengan cincin mood? Cincin ini populer be-berapa waktu yang lalu. Cincin ini dapat berubah warna tergantung dengan suasana hati dari pemakainya. (Sebenarnya perubahan warna terjadi karena perubahan suhu tubuh, tetapi para penjual menjelas-kan bahwa perubahan itu terjadi akibat dari perubahan suasana hati pemakai dan kemudian mereka menghasilkan banyak uang melalui produk ini.) Bagaimana jika ada seseorang yang menciptakan “cincin kasih kepada Allah” yang dapat menunjukkan kualitas kasih kita ke-pada-Nya? Bagaimana jika semua kita memakainya? Jika warna biru gelap mengindikasikan tidak adanya kasih kepada Allah, dan warna biru terang adalah sebaliknya, maka saya bayangkan ada begitu banyak orang yang akan memakai cincin berwarna biru gelap—dan orang-orang tersebut justru adalah orang Kristen. Jujur saja, “cincin kasih kepada Allah” saya sendiri seharusnya berwarna biru kusam jikalau bu-kan karena suatu kejadian dalam hidup saya. Syukur kepada Allah, saya jadi semacam Forrest Gump versi Kristen.

Page 8: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

PENDAHULUAN | 7

PARA MENTOR YANG LUAR BIASADalam film Forrest Gump, karakter utamanya yakni Forrest, adalah seorang pria biasa berhati lembut yang hidupnya biasa-biasa saja. Seiring berjalannya film ini, “pria biasa” ini bertemu dengan banyak “orang.” Forrest adalah seorang saksi mata beberapa peristiwa sejarah penting (seperti pidato “I Have a Dream” dari Dr. King) dan bertemu orang-orang penting (beberapa presiden Amerika, selebriti, dan pen-emu). Ketika saya melihat kehidupan saya, saya merasa sama seperti Forrest. Saya berasal dari keluarga Metodis yang aktif-saat-Natal-dan-Paskah saja, hingga akhirnya saya menjadi pengikut Kristus pada saat tahun terakhir saya di SMA. Secara berurutan, saya menyukai olah-raga, gadis-gadis cantik, dan barulah Yesus. Secara akademis saya biasa-biasa saja. Ketika lulus saya berada pada peringkat tiga ratus sekian dari enam ratus orang. Bukan hal yang menakjubkan jika dituliskan dalam CV hidup saya.

Pada tahun pertama saya di universitas di mana saya masih gemar bermain olahraga dan mengejar gadis cantik, Yesus mulai beranjak naik dalam daftar kegemaran saya. Pada semester kedua, Yesus telah sepenuhnya berada pada urutan teratas sehingga akhirnya saya memu-tuskan untuk pindah ke sebuah perguruan tinggi Kristen. Saya memilih untuk berkuliah di Friends University (Saya asumsikan bahwa orang-orangnya akan ramah) di Wichita, Kansas. Saya hanyalah seorang siswa biasa dari sekolah kecil di sebuah kota terpencil yang tidak tahu masa depannya akan menjadi seperti apa. Yang saya tahu adalah kerinduan saya untuk mengenal Allah semakin bertumbuh hari demi hari.

Sebelumnya saya tidak mengenal siapa itu Richard J. Foster, atau tahu bahwa dia telah menulis salah satu buku Kristen berpengaruh dalam seratus tahun terakhir (Celebration of Discipline). Yang saya tahu pada saat itu adalah saya memiliki jadwal kuliah dengan beliau pada hari selasa dan kamis jam 10:30-12:00. Dia tidak seperti orang-orang yang selama ini saya kenal. Dia sangat pintar dan juga lucu. Dia suka tertawa dan dia mengenal Allah dengan cara unik yang tidak pernah saya lihat sebelumnya—seolah Allah adalah seorang sahabat. Dia men-gajarkan saya cara untuk mengenal Allah yang dia kenal.

Beberapa tahun kemudian seorang teman menceritakan bahwa se-

Page 9: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

8 | THE gooD AND bEAUTifUL goD

benarnya selama ini Richard berdoa agar ada seseorang yang muncul dalam kehidupannya di mana dia bisa mencurahkan seluruh hidup dan pengetahuannya kepada seseorang tersebut. Selang beberapa saat setelah bertemu dengan saya, Richard mengatakan kepada teman ini bahwa saya telah dikirim oleh Allah sama seperti Timotius kepada Paulus. Richard memberikan tugas baca tambahan, berdoa bersama-sama dengan saya, mengizinkan saya menemani dia dan istrinya serta mengajak saya ke aca-ra di mana dia menjadi pembicara. Pada momen-momen pribadi seperti inilah saya paling banyak belajar dari beliau.

Pada tahun-tahun terakhir saya berkuliah dan ketika saya sedang memilih-milih beberapa pilihan seminari yang akan saya masuki, Rich-ard memperkenalkan saya kepada Henri Nouwen, seorang penulis ro-hani yang terkenal. Berdasarkan masukan dari Henri, saya mengajukan pilihan kepada Yale Divinity School, dan saya diterima. (Jelas sekali, saya telah berkembang secara akademis). Setelah lulus, saya melay-ani sebagai seorang pendeta di sebuah gereja lokal, lalu saya menikahi Meghan, seorang gadis tercantik dan paling bersahaja yang pernah saya lihat (terima kasih Yesus). Saya juga belajar bagaimana memimpin sebuah gereja dan saya menyadari bahwa menjadi seorang gembala adalah tugas yang sulit. Misi paling utama dari seorang gembala har-usnya adalah memuridkan, namun ada begitu banyak kebutuhan, ma-salah, dan agenda lainnya yang dapat mengalihkan perhatian seorang gembala dari misi tersebut. Untungnya, hubungan saya dengan Rich-ard yang berlangsung lama telah menolong saya untuk tetap fokus dalam kehidupan rohani pribadi saya.

Beberapa tahun kemudian, saya mengajar bersama dengan Richard di departemen agama di Friends University. Sebagai seorang profesor, saya mengalami momen Forrest lagi: ada seorang pria bernama Rich Mullins yang adalah seorang artis Kristen terkenal (dia menulis lagu “Awesome God” dan “Step by Step”), mengikuti kelas yang saya ajar. Kehadiran Rich dalam kuliah saya mengenai Allah sama seperti halnya kedatangan Ein-stein dalam kuliah matematika yang Anda ajar—saya merasa terintimi-dasi. Kami akhirnya menjadi teman dekat, dan dia tinggal di lantai atas apartemen rumah saya selama kurang lebih dua tahun. Melalui Rich, saya mengenal Brennan Manning (penulis The Ragamuffin Gospel). Bren-

Page 10: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

PENDAHULUAN | 9

nan juga nantinya menjadi teman dan mentor saya, dan mungkin tidak ada orang lain yang dapat mengajarkan kasih Allah kepada saya seperti yang telah Brennan ajarkan.

Pada tahun 1987, Richard Foster mengajak saya untuk mendiri-kan dan mempromosikan pelayanan rohani Kristen bernama REN-OVARÉ. Dia menyebutkan nama pelayanan tersebut kepada saya keti-ka dia sedang makan sepiring spaghetti. Tidak ada satu pun yang dapat melafalkan nama tersebut atau mengerti apa artinya. Dua puluh tahun kemudian, bersama-sama dengan banyak pria dan wanita yang luar bi-asa, kami melakukan perjalanan keliling dunia memimpin konferensi, retret, dan seminar untuk menolong orang-orang belajar bagaimana menjalani hidup yang seimbang dan lebih dalam bersama dengan Al-lah. Beberapa orang mengira bahwa kami beraliran “New Age” karena nama pelayanan kami yang lucu dan juga karena Richard sering meng-gunakan istilah asing seperti kontemplasi dan keadilan sosial, dan bahkan terkadang kami sampai pernah didemo. Oh, inilah indahnya melayani Yesus!

Melalui Richard dan RENOVARÉ, saya bertemu dengan Dr. Dal-las Willard (penulis dari The Divine Conspiracy) yang mengajar filsa-fat di University of Southern California. Saya tidak pernah bertemu orang yang brilian seperti Dallas. Sama seperti Richard, Dallas adalah seorang murid Yesus yang sejati. Pada tahun 1994, Dallas mengajak saya untuk mengajar bersama untuk program doctor of ministry di Full-er Seminary. Saya menyanggupi dan telah mengajar kelas tersebut ber-sama dengan dia selama sepuluh tahun. Kelas diadakan selama delapan jam per hari selama dua pekan tiap musim panas. Saya seperti asisten pengajar yang menjadi pendengar karena Dallas mengajar 90 persen dari porsi kelas tersebut. Itu artinya saya bisa duduk dan mendengar-kan dia mengajar tujuh jam perhari selama sepuluh hari—itu artinya total tujuh puluh jam. Selama sepuluh tahun ini, itu artinya saya telah mendengarkan Dallas mengajar tentang Allah, Kerajaan-Nya, Alkitab, disiplin rohani, dan kehidupan secara umum selama lebih dari tujuh ratus jam!

Para guru terbaik ini telah mencurahkan kehidupan dan pengajaran mereka kepada saya, yang bukanlah siapa-siapa dan saya merasa san-

Page 11: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

10 | THE gooD AND bEAUTifUL goD

gat diberkati. Saya rasa seperti itulah bagaimana kekristenan berlang-sung sejak awalnya. Yesus memilih dua belas orang tidak jelas untuk mengikuti kamp selama tiga tahun serta menginvestasikan hidup-Nya kepada mereka karena Dia percaya dengan mereka. Pengaruh dari mereka—Richard, Henri, Rich, Brennan, dan Dallas—kepada saya sangatlah kuat sehingga saya berpikir bahwa semua ide dalam kepala saya memang berasal dari mereka semua. Sidik jari mereka semua ada dalam buku yang sedang Anda pegang. Saya telah membaca semua buku mereka, mendengarkan khotbah, lagu, dan kuliah mereka dari kaset dan CD, dan secara jujur saya katakan bahwa waktu pribadi bers-ama merekalah yang telah memengaruhi saya begitu dalam. Pendakian panjang bersama Richard, tukar-menukar surat dengan Henri, diskusi sepanjang malam bersama dengan Rich Mullins, makan malam yang panjang dengan Brennan, dan makan es krim dengan Dallas. Semua ini sangat melekat dalam jiwa saya.

BAGAIMANA BUKU INI AKHIRNYA DITULISKANBuku ini adalah pembelajaran saya selama dua puluh lima tahun ber-sama dengan orang-orang hebat ini. Secara khusus, ide untuk penu-lisan buku ini muncul ketika saya mulai bekerja dengan Dallas. Dia terus bicara soal pentingnya sebuah “kurikulum Menjadi Serupa Kris-tus” bagi diri sendiri dan gereja-gereja. Cetak biru untuk kurikulum tersebut dapat Anda temukan di bab sembilan dari bukunya yang luar biasa The Divine Conspiracy. Ketika dia sedang mengerjakan bab terse-but, saya terus bertanya kepadanya, “apakah hal seperti ini mungkin untuk dilakukan, Dallas?” Dia menjawab, “ya, tentu saja.” Lalu saya bertanya lagi, “lalu kenapa kurikulumnya tidak dikembangkan lagi?” dan dia akan selalu menjawab, “karena menurutku kamulah yang harus mengerjakannya, Jim.”

Jangan tertekan.Pada tahun 1998, saya mulai mengerjakan kurikulum mengenai

bagaimana cara hidup sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Yesus ber-dasarkan konsep Dallas. Pada tahun 2003, saya bertanya kepada dewan pimpinan gereja tempat saya berjemaat (Chapel Hill United Method-ist Church, Wichita, Kansas) dan bertanya apakah saya dapat mengajak

Page 12: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

PENDAHULUAN | 11

beberapa orang dari gereja tersebut untuk ikut terlibat dalam kuriku-lum ini bersama dengan saya. Mereka antusias dan pada tahun pertama saya memimpin, ada dua puluh lima orang dalam kelas sepanjang tiga puluh minggu. Pada pertengahan tahun tersebut saya mulai menyadari bahwa Dallas memang benar. Transformasi sejati menuju karakter Kristus memang mungkin terjadi.

Sejak saat itu saya memimpin tujuh puluh lima orang lainnya dalam kelas tersebut dan hasilnya selalu sama: perubahan hidup yang sig-nifikan. Pada suatu hari di gereja, ada pasangan yang datang kepada saya dan berkata, “Apa yang Anda lakukan terhadap suami saya—dia jadi orang yang berbeda! Dia lebih sabar dan lebih perhatian kepada seluruh anggota keluarga dari sebelumnya. Saya tidak tahu apa yang terjadi, tetapi saya dapat memastikanAnda bahwa saya akan mengi-kuti kelas Anda tahun depan.” Sebagai tambahan, kurikulum ini juga telah digunakan oleh para siswa dalam komisi remaja mereka dan oleh mahasiswa perguruan tinggi di kampus-kampus. Ketika orang-orang bertanya kepada saya siapakah target peserta dari kurikulum ini, saya selalu menjawab, “siapa pun yang ingin berubah—muda atau tua, petobat baru atau pun Kristen dewasa, pria atau wanita, siapa pun tidak masalah.”

BAGIAN AWAL DARI SERI INIBuku yang ada di tangan Anda adalah seri pertama dari The Apprentice Series (Seri Pemuridan), yang jika digabungkan dengan dua seri beri-kutnya akan membentuk “Kurikulum Menjadi Serupa Kristus.” Tujuan dari seri pertama ini adalah menolong orang untuk mengerti apa yang Tuhan Yesus wahyukan.

Tiap bab akan membahas konsep yang salah dan benar dari apa yang diajarkan oleh Yesus. Setiap bab juga disertai latihan disiplin rohani agar konsep yang diajarkan oleh Yesus ini bisa merasuk ke dalam pikiran, tubuh, dan jiwa kita. Latihan-latihan ini tidak dimaksudkan agar Anda menjadi lebih saleh atau membuat Allah terkesan dengan Anda. Latihan tersebut dimaksudkan untuk menolong kita melihat dan mengerti du-nia ini berdasarkan pikiran Yesus. Pada bagian akhir setiap bab akan ada bagian yang menekankan kembali ide utama dari bab tersebut. Dalam

Page 13: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

tiap bab akan ada pertanyaan-pertanyaan yang dapat digunakan untuk refleksi pribadi atau interaksi kelompok dan diskusi.

Buku ini diberi judul The Good and Beautiful God (Allah yang Baik dan Indah) karena fokus dari buku ini adalah pembahasan karakter Al-lah dan bagaimana kita bisa memiliki kehidupan yang intim dengan Allah. Buku kedua dari The Apprentice Series (Seri Pemuridan) berjudul The Good and Beautiful Life (Kehidupan yang Baik dan Indah), di mana pembaca akan belajar mengenai Kerajaan Allah dan pembahasan sifat-sifat yang dapat menghancurkan: kemarahan, hawa nafsu, dusta, kekha-watiran, menghakimi orang lain, dan seterusnya. Dengan berdasarkan Khotbah di Bukit, buku kedua ini akan membahas perikop yang berke-naan dengan karakter-karakter di atas (sebagai contoh, perikop apakah yang membahas soal amarah?) dan mengaitkan perikop-perikop terse-but dengan pengajaran Yesus mengenai kehidupan dalam Kerajaan Al-lah. Sementara untuk buku kedua ini, latihan dari tiap bab akan ditu-jukan untuk membantu menanamkan narasi yang tepat ke dalam jiwa kita.

Buku ketiga berjudul The Good and Beautiful Community (Komunitas yang Baik dan Indah). Fokus dari buku ketiga ini adalah menolong kita untuk belajar bagaimana hidup menjadi murid Kristus dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana saya menghidupi visi kerajaan Yesus dalam ke-luarga saya? Dampak apa yang akan saya berikan bersama dengan Allah di tempat kerja saya? Dengan cara apa saya, sebagai seorang pengikut Kristus, mengubah dunia tempat saya tinggal? Seperti apakah mengasihi musuh dan memberkati mereka yang mengutuk saya dalam kehidupan sehari-hari? Semuanya itu akan disimpulkan sebagai berikut: “hanya iman yang bekerja melalui kasih” (Gal. 5:6), di rumah, dalam pekerjaan, dalam komunitas, dan planet kita.

Semua itu diawali dengan mengenali Allah sebagaimana yang diwa-hyukan oleh Yesus dan mengasihi-Nya lewat seluruh sel tubuh Anda. Inilah dasar dan fondasi dari dua buku lainnya, dan seluruh kehidupan Kristen. Mungkin saja buku ini adalah satu-satunya yang akan Anda baca dalam seri ini, dan jika memang iya, maka saya berdoa semoga cincin “kasih kepada Allah” Anda semakin bersinar.

Page 14: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

BAGAIMANA MEMBACA BUKU INI SECARA MAKSIMAL

Buku ini dimaksudkan untuk digunakan dalam konteks komuni-tas seperti misalnya kelompok kecil, kelas sekolah minggu, atau

mungkin sekelompok teman yang berkumpul di rumah atau kedai kopi. Membaca buku ini bersama-sama dengan yang lain akan semakin memperbesar dampak yang dihasilkannya. Jika Anda membaca buku ini sendirian, maka bacalah hingga nomor empat saja. Bagaimana pun cara Anda membaca buku ini, saya yakin Allah dapat dan akan menger-jakan kebaikan dalam kehidupan Anda.

1. Persiapkan diri. Gunakanlah jurnal atau buku catatan.Anda dapat menggunakan jurnal itu untuk menjawab pertanyaan-per-tanyaan yang ada dalam tiap bab serta mencatat refleksi dari latihan pengalaman rohani pada tiap bagian akhir.

2. Baca. Bacalah tiap bab secara saksama.Cobalah untuk tidak terburu-buru dan janganlah menunda pem-bacaan. Cobalah membaca di awal-awal minggu supaya Anda dapat mencerna setiap materi yang ada.

3. Lakukan. Kerjakanlah latihan-latihan mingguan yang ada.Dengan melakukan latihan yang tersedia pada tiap bab yang baru Anda baca maka ide yang Anda pelajari akan semakin melekat dan jiwa Anda akan semakin dibentuk dan dipulihkan. Beberapa latihan mungkin

Page 15: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

14 | THE gooD AND bEAUTifUL goD

akan memakan waktu lebih banyak daripada latihan yang lain. Se-diakanlah waktu untuk mengerjakan latihan pribadi sebelum melaku-kan pertemuan kelompok. Anda tidak hanya membutuhkan waktu untuk mengerjakan latihan tetapi juga untuk menuliskan refleksi Anda pribadi.

4. Refleksikan. Ambil waktu untuk menuliskan refleksi Anda.Jawablah pertanyaan yang diajukan pada bagian akhir tiap bab ke dalam jurnal Anda. Refleksi ini akan menolong Anda untuk mem-perjelas pikiran Anda dan mengkristalisasi apa yang diajarkan Allah kepada Anda. Hal ini juga akan mempersiapkan Anda kepada bagian yang selanjutnya.

5. Berinteraksilah. Persiapkan diri Anda untuk mendengar dan berbagi dalam kelompok.Di sinilah Anda akan mendapatkan kesempatan untuk mendengar dan belajar dari pengalaman dan pemahaman orang lain. Jika semua peserta telah menulis jurnal sebelum pertemuan, maka diskusi dalam kelompok akan jauh lebih efektif. Semua peserta akan membagikan pemikiran mereka yang telah terfokus sehingga waktu kelompok menjadi lebih efisien. Penting untuk diingat bahwa kita harus men-dengarkan dua kali lebih banyak daripada berbicara! Persiapkan diri untuk berbagi supaya anggota kelompok yang lain dapat belajar dari ide dan pengalaman Anda.

6. Berikan semangat. Berinteraksilah dengan yang lain—di luar waktu pertemuan kelompok.Salah satu berkat yang diberikan oleh teknologi adalah kemudahan dalam melakukan interaksi. Suatu ide yang bagus untuk mengirimkan surat elektronik yang menguatkan kepada yang lainnya sebelum dan sesudah pertemuan. Biarkan mereka mengetahui bahwa Anda sedang memikirkan mereka, dan bertanyalah apa yang dapat Anda doakan bagi mereka. Hal ini akan memperkuat hubungan dan memperdalam pengalaman rohani Anda. Membangun relasi yang kuat adalah faktor kunci agar pengalaman rohani Anda menjadi sukses.

Page 16: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

satu

APAKAH YANG SEDANG ANDA CARI?

Rindukah Anda dengan kedamaian yang sejati? Apakah Anda rindu memiliki hati yang dipenuhi dengan kasih? Inginkah Anda memi-

liki iman yang melihat segala sesuatu—melampaui kegagalan dan ke-hilangan Anda—bahwa Allah selalu mengerjakan kebaikan bagi Anda? Maukah Anda memiliki harapan yang terus bertahan dalam keadaan yang paling buruk sekalipun?

Jika kehidupan seperti ini yang Anda rindukan, maka buku ini memang untuk Anda.

Banyak orang menginginkan perubahan di dalam hidupnya dan men-jawab ya untuk pertanyaan-pertanyaan di atas, namun banyak dari me-reka yang tidak percaya bahwa perubahan tersebut bisa terjadi. Setelah bertahun-tahun mencoba dan gagal, mereka menjalani kehidupan kristiani dengan putus asa, berharap akan terjadinya perubahan namun tidak per-nah yakin saat itu akan datang. Akhirnya mereka duduk di bangku gereja setiap minggu, mengeluh sendirian, dan pasrah dengan keadaan mereka.

Saya dulunya juga berpikir begitu. Saya mencoba dan mencoba dan mencoba untuk berubah. Saya berdoa dan berdoa, bertanya dan memohon kepada Allah untuk mengubah saya. Tidak ada yang ter-jadi. Saya ingin menjadi seorang pribadi yang digambarkan oleh Ye-sus dalam Khotbah di Bukit, yakni pribadi yang mengasihi musuhnya

Page 17: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

16 | THE gooD AND bEAUTifUL goD

dan tidak pernah khawatir akan apa pun. Namun ketika saya melihat ke dalam hati saya, saya menyadari bahwa saya tidak hanya membenci musuh saya, bahkan saya sendiri juga tidak mengasihi teman saya dan saya selalu khawatir dengan segala sesuatu.

Melalui dua mentor saya yang luar biasa, saya baru menyadari bahwa transformasi hidup hanya dapat terjadi melalui latihan kero-hanian. Pemahaman Richard Foster mengenai disiplin rohani serta

pemahaman Dallas Willard menge-nai bagaimana cara kita menghadirkan Kerajaan Allah memang benar-benar tidak ada duanya. Gairah dalam hidup saya telah berubah untuk menemukan jawaban dari pertanyaan: Bagaimana cara kita menjadi serupa Kristus?

Saya akhirnya menyadari bahwa persoalan sebenarnya bukanlah karena kita tidak mau berubah atau tidak mencoba untuk berubah. Per-masalahan sebenarnya adalah karena kita tidak melatih diri kita sendiri. Kita tidak pernah belajar untuk mengikuti pola transformasi yang benar.

KEDAMAIAN DAN SUKACITA DI SEBUAH BANDARACraig adalah salah satu dari peserta yang mengikuti eksperimen kuriku-lum Menjadi Serupa Kristus. Setelah mengikuti kelompok pemuridan, Craig mulai menyadari adanya perubahan dalam hidupnya, khususnya bagaimana cara dia memperlakukan keluarganya, teman, dan rekan ker-janya. Craig adalah seorang arsitek kebun binatang sehingga dia harus banyak bepergian. Suatu hari dia beserta dengan seorang rekannya baru saja pulang dari Jerman untuk kembali ke Amerika Serikat di mana me-reka terjebak di bandara Atlanta dan penerbangan mereka selanjutnya harus ditunda selama beberapa jam. Setelah lewat beberapa jam, dan beberapa jam lainnya, akhirnya mereka diberitahu bahwa penerbangan tersebut dibatalkan. Itu artinya mereka tidak dapat pulang ke rumah malam itu juga dan mereka harus menginap di Atlanta.

Kemarahan para penumpang lain telah mencapai puncaknya. Para penumpang tersebut membentuk antrian panjang untuk memesan ulang tiket pesawat mereka. Craig dan rekannya ikut dalam antrian

Gambarkanlah pengalaman (dan

kegagalan) Anda ketika berusaha

untuk berubah. Mungkinkah

masalahnya adalah bukan kerasnya

Anda berusaha, melainkan karena

kurangnya Anda berlatih. Jelaskan!

Page 18: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

APAkAH yANg SEDANg ANDA CAri? | 17

tersebut dan mereka melihat bagaimana para penumpang lain yang kesal memaki-maki seorang wanita muda yang bertugas melayani mereka. Ketika tiba giliran Craig, dia memandang wanita muda terse-but dan berkata, “saya berjanji saya tidak akan jahat kepadamu.” Wa-jah wanita itu terlihat lebih rileks dan dia menjawab dengan lembut, “terima kasih.” Craig dan temannya dilayani dengan baik lalu akhirnya mereka mendapatkan tiket pulang untuk keesokan harinya. Ketika mereka pergi meninggalkan antrian, Craig tersenyum biar pun dalam hatinya merasa kecewa. Rekannya yang melihat hal tersebut berkata, “Craig, saya kenal kamu sudah lama. Setahun yang lalu kamu akan sa-ngat marah dengan apa yang terjadi hari ini, dan kamu mungkin sudah membakar wanita tadi.”

Craig menjawab, “Iya kamu benar, tetapi saya sudah berubah. Seka-rang saya tahu siapakah diri saya dan saya tahu di manakah saya. Saya adalah pribadi di mana Yesus tinggal, dan saya hidup dalam kerajaan dari Allah yang mengasihi dan peduli dengan saya. Saya memang frus-trasi, tetapi saya tetap merasakan damai sejahtera. Kita juga tetap akan pulang besok hari. Tidak ada yang dapat kita lakukan. Marah-marah tidak akan menolong. Saya pikir lebih baik kita menikmati kejadian yang tidak terduga ini.”

Rekannya menggelengkan kepala dengan takjub. “Saya tidak yakin apa yang telah kamu makan dan minum, tetapi kamu memang benar-benar berubah.”

Apa yang Craig lakukan dan pikirkan telah membawa perubahan selama setahun terakhir. Craig telah mengikuti kerinduannya untuk menjadi seorang pribadi yang berbeda dengan mengikuti kelompok pemuridan dan latihan transformasi. Craig tidak sendirian. Semangat-nya untuk berlatih serta perubahan yang dia alami sebagai hasilnya, hanya terjadi karena pekerjaan Roh Kudus.

Bukan karena kekuatan tekadnya sendiri.

KONSEP YANG SALAH: KITA BERUBAH KARENA TEKAD KITAKetika seseorang memutuskan sesuatu, mereka membulatkan “tekad” mereka dan berusaha untuk mengubah suatu sikap tertentu. Usaha ini biasanya selalu gagal. Hampir 95 persen dari resolusi tahun baru usai

Page 19: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

18 | THE gooD AND bEAUTifUL goD

pada akhir Januari. Kebanyakan orang berpikir bahwa mereka gagal untuk menjalankan resolusi mereka, karena tekad mereka tidak cukup besar. Akhirnya mereka berpikir bahwa diri mereka lemah dan merasa kecewa dengan kegagalan mereka tersebut.

Kesimpulan ini sangat disayangkan. Alasan utama dari kegagalan ini bukanlah karena mereka kekurangan tekad. Justru sebenarnya tekad itu sendiri tidak berkuasa untuk mengubah. Kemauan atau tekad adalah kapasitas manusia untuk memilih. Haruskah saya memakai baju yang merah atau yang biru?, tanya kita pada diri kita sendiri. Jika kita memilih baju biru, maka kemauan kitalah yang menyebabkan kepu-tusan tersebut diambil. Kemauan itu sendiri tidak melakukan sesuatu apa pun. Jika Anda melihat ke dalam diri Anda sendiri dan mencari kemauan Anda, Anda tidak akan pernah menemukannya. Kemauan tidak ada dalam kantung empedu Anda! Kemauan bukanlah sebuah organ atau otot yang dapat mengembang dan mengempis.

Kemauan itu lebih seperti seekor hewan transportasi yang meres-pons terhadap kehendak di luar dirinya. Seekor kuda tidak bisa memi-lih akan pergi ke mana, melainkan ia pergi ke arah yang sesuai dengan kehendak penunggangnya. Seperti itulah cara kerja kemauan. Penung-gangnya tidak hanya ada satu, melainkan ada beberapa. Ada tiga hal utama yang memengaruhi kemauan yakni pikiran, tubuh, dan konteks sosial. Pertama, apa yang kita pikirkan akan memengaruhi emosi yang akan menciptakan keputusan atau aksi. Kedua, tubuh kita adalah se-buah sistem yang kompleks dengan impuls yang dapat memengaruhi kemauan kita. Kebanyakan sistem tubuh kita bekerja dengan sendiri-nya, namun ketika ada kebutuhan yang harus dipenuhi (makanan, air) maka kebutuhan tersebut akan terekspresikan melalui perasaan (lapar, haus) serta memperingatkan pikiran untuk mengirim impuls kepa-da kemauan kita: Cari makanan sekarang! Yang terakhir, kemauan kita juga dipengaruhi oleh konteks sosial. Kita sangatlah dipengaruhi oleh orang di sekitar kita. Kita menyebut hal ini sebagai “tekanan sosial.”

Kemauan itu sendiri tidaklah kuat atau juga lemah. Sama seperti kuda, tugasnya hanya satu: melakukan apa yang penunggangnya (pikir-an, yang dipengaruhi tubuh dan kondisi sosial) perintahkan. Maka dari itu baik ada atau tidaknya sebuah perubahan bukanlah disebabkan oleh

Page 20: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

APAkAH yANg SEDANg ANDA CAri? | 19

kemauan itu sendiri. Perubahan barulah terjadi ketika semua komponen ini dimodifikasi terlebih dahulu. Kabar baiknya adalah kita bisa melaku-kan modifikasi ini. Perubahan akan terjadi, ketika ada konsep baru, latih-an kedisiplinan yang baru, dan kondisi sosial baru yang dijalankan.

KONSEP YESUS: KITA BERUBAH MELALUI PENGONDISIANYesus memahami bagaimana cara seseorang berubah. Itulah mengapa Dia mengajar melalui perumpamaan. Yesus menggunakan narasi un-tuk menjelaskan pemahaman-Nya mengenai Allah dan dunia ini: “hal kerajaan Allah ialah seumpama biji sesawi.” “Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki…” Jika kita memahami perumpamaan Yesus menge-nai Allah, maka kita akan memahami Allah secara tepat dan respons yang tepat akan mengikuti dengan sendirinya. Begitu juga sebaliknya. Kita berubah bukan dengan cara membulatkan tekad namun dengan mengubah cara kita berpikir, yang artinya kita juga mengubah sikap dan lingkungan sosial kita. Kita berubah melalui pengondisian. Kita melakukan apa yang dapat kita lakukan sekarang agar kelak kita dapat melakukan apa yang tidak dapat kita lakukan secara langsung. Kita berubah melalui proses pengondisian.

Peyton Manning adalah seseorang yang melakukan latihan pengondi-sian. Dia adalah quarterback dari tim pemenang Super Bowl XLI. Pada malam itu hujan turun dengan lebat dan bolanya menjadi sangat licin. Rex Grossman, quarterback tim lawan sudah tergelincir beberapa kali, sementara Peyton Manning sama sekali belum tergelincir. Beberapa minggu setelah Super Bowl usai, seorang wartawan menemukan bahwa setiap beberapa minggu selama tahun tersebut, Manning meminta center timnya (yang tugasnya memberikan bola kepada quarterback), yakni Jeff Saturday untuk melemparkan bola yang dibasahi air kepadanya. Dia ber-latih untuk membawa bola yang basah agar dia lebih siap jika nantinya memang terjadi hujan—meskipun timnya memainkan setengah pertan-dingan dalam stadion yang tertutup. Manning melakukan apa yang dia bisa (berlatih membawa bola yang basah terus menerus) agar nantinya dia sanggup untuk melakukan apa yang mungkin tidak dapat dia lakukan (bermain dengan baik dalam kondisi hujan).

Kita tidak otomatis berubah hanya dengan mengatakan, “saya mau

Page 21: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

20 | THE gooD AND bEAUTifUL goD

berubah.” Kita harus mengevaluasi cara berpikir kita (konsep kita), bagaimanakah sikap kita (disiplin rohani kita), dan bagaimanakah kita berinteraksi (lingkungan sosial kita). Jika kita mengubah salah satu—dan memang hal itu mungkin—maka perubahan tersebut akan datang dengan sendirinya. Inilah mengapa Yesus mengatakan bahwa “kuk”-Nya ringan. Jika kita memikirkan apa yang Yesus pikirkan, melakukan apa yang Yesus lakukan, dan menghabiskan waktu dengan orang-orang yang pikirannya sama dengan Yesus, maka kita akan menjadi sama seperti Yesus pula, dan hal tersebut ternyata tidaklah sulit. Jika ada seseorang bertanya kepada Peyton Manning setelah Super Bowl, “jadi, apakah sulit untuk membawa bola yang basah?” maka kemungkinan besar ia akan menjawab, “Tidak. Saya sudah berlatih melakukan hal itu ketika tidak ada yang melihat.” Inilah ilustrasi sempurna mengenai pengondisian.

Saya percaya bahwa ada metode yang baik untuk mengubah hati kita. Metode tersebut tidaklah rumit ataupun sulit. Metode ini ti-dak berdasarkan kebulatan tekad. Kita akan memulai dengan segitiga transformasi. Ada empat elemen yang mendasar: (1) mengubah kon-sep pikiran kita, (2) melakukan latihan praktis yang baru, (3) melalui refleksi dan berdialog dengan orang lain yang menginginkan hal yang sama, (4) di bawah pimpinan Roh Kudus.

Gambar 1. Empat Komponen Transformasi

Mengadopsi Konsep Yesus

Terlibat dalam Latihan-Jiwa

Berpartisipasi dalam Komunitas

Roh Kudus

Page 22: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

APAkAH yANg SEDANg ANDA CAri? | 21

LANGKAH PERTAMA: MENGUBAH KONSEP KITAKita adalah makhluk yang hidup berdasarkan kisah-kisah yang kita dengarkan. Sejak kecil kita telah mendengar beragam kisah dari orang tua kita agar kita dapat mengerti apa itu hidup dan bagaimana harusnya hidup itu dijalankan. Secara alami kita memang tertarik mendengar-kan akhir sebuah kisah yang menarik. Yesus sering mengajar melalui kisah perumpamaan. Salah satu alasannya adalah kisah perumpamaan mudah diingat. Kita mungkin tidak begitu hafal (atau tidak hafal sama sekali) kalimat-kalimat Ucapan Bahagia, tetapi kita semua kebanyakan hafal kisah dari Anak yang Hilang.

Ketika kita mengalami sebuah pengalaman penting yang berpenga-ruh bagi kita, maka kita akan mengingat pengalaman tersebut dalam bentuk sebuah narasi. Sebagai contoh, sebuah pengalaman berkesan dari masa kecil kita mungkin adalah ketika kita mendapatkan hadiah ulang tahun yang memang kita harapkan. Anda memang tidak meng-ingatnya secara detail. Anda lebih mengingatnya sebagai sebuah nara-si—siapa saja yang ada di sana, kalimat apa yang terucap, bagaimana perasaan Anda, dan seperti apa kue ulang tahun tersebut.

Kisah adalah sebuah fungsi utama dalam pikiran manusia. Kita me-lihat segala sesuatu dalam bentuk narasi agar hidup ini menjadi lebih masuk akal. Kita “bermimpi secara naratif, melamun secara naratif, mengingat, memperkirakan, berharap, putus asa, percaya, ragu, me-rencanakan, berpikir ulang, mengeritik, bergosip, belajar, membenci dan mencintai secara naratif.” Faktanya adalah, kita tidak dapat meng-hindar dari narasi. Kita adalah makhluk hidup yang memiliki kisah. Kisah hidup ini menolong kita untuk menjalani dunia, mengerti apa yang benar dan salah serta memberikan makna hidup bagi kita (“Jadi pelajaran moral dari kisah ini adalah …”).

Ada banyak jenis kisah. Kisah Keluarga adalah kisah yang langsung kita dengarkan dari keluarga kita sendiri. Orang tua kita mewariskan wawasan dunia dan sistem etika mereka melalui kisah yang mereka ceritakan. Pertanyaan seperti Siapa Saya? Kenapa Saya di Sini? Apa-kah Saya Berharga? akan langsung terjawab melalui kisah yang mereka ceritakan. Ada juga Kisah Lokal yang akan kita dengarkan ketika kita bertumbuh dewasa dalam lingkungan sosial kita. Dari budaya lokal

Page 23: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

22 | THE gooD AND bEAUTifUL goD

ini kita belajar norma-norma budaya melalui kisah dan ilustrasi (apa yang penting, orang seperti apa yang sukses). Orang Amerika bela-

jar mengenai nilai dari “Individual-isme Keras” melalui pelajaran sejarah (Kisah Revolusi, Nenek Moyang). Ada juga Kisah Religius, yakni kisah yang kita dengar dari mimbar gereja, seko-lah, atau buku-buku rohani yang me-

nolong kita mengerti tentang siapa itu Allah, apa yang Allah inginkan dan bagaimana kita seharusnya menjalani hidup ini. Terakhir, ada Kisah Yesus, yakni kisah dan ilustrasi yang diceritakan oleh Yesus untuk me-wahyukan siapa itu Allah.

Konsep pikiran kita dibentuk oleh kisah yang kita dengar dan jalani. Malah sebenarnya konsep-konsep tersebut akan menentukan bagaimana kita bersikap terlepas dari benar-tidaknya kisah-kisah yang kita dengar. Hingga kelak kita mati nanti, bisa jadi kita tidak akan pernah tahu apakah konsep dalam pikiran kita itu benar atau tidak. Inilah poin utama saya: konsep-konsep inilah yang menjalankan (dan terkadang menghancur-kan) hidup kita. Inilah pentingnya memiliki konsep yang benar.

Konsep yang ada dalam pikiran kita ini, akan kita bandingkan dengan apa yang diajarkan oleh Yesus. Karena Yesus adalah Anak Allah dan su-dah ada sejak kekekalan, maka Yesus adalah pribadi yang paling tahu me-ngenai identitas dan natur Allah. Yesus sendiri adalah kebenaran. Maka untuk memiliki konsep yang benar, kita akan mempelajari pengajaran Yesus.

Yesus menyingkapkan Bapa-Nya kepada kita. Perjanjian Baru meng-gambarkan adanya Allah yang penuh dengan kebaikan, kuasa, kasih, dan keindahan. Memahami Allah yang dinyatakan oleh Yesus membawa kita mengerti kebenaran tentang siapa itu Allah sebenarnya.

Agar kita bisa berubah, maka pertama-tama pola pikir kita harus berubah. Kalimat pertama dari khotbah pertama Yesus adalah: “Berto-batlah [metanoia], karena kerajaan Allah sudah dekat.” Metanoia berarti mengubah pola pikir seseorang. Yesus tahu bahwa transformasi diawali dari pikiran. Rasul Paulus mengatakan hal yang sama, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan

Apa yang muncul dalam pikiran Anda

ketika Anda mengevaluasi konsep-

konsep yang telah membentuk cara

Anda melihat dunia ini?

Page 24: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

APAkAH yANg SEDANg ANDA CAri? | 23

budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna” (Rm. 12:2, cetak miring ditambahkan).

Kisah dari keluarga, budaya lokal, dan gereja bisa saja memiliki wa-wasan dunia yang serupa dengan dunia ini. Sebagai pengikut Kristus kita dipanggil untuk “memikirkan perkara yang di atas, bukan yang di bumi” (Kol. 3:2). Kita dipanggil untuk memiliki pikiran seperti Yesus: “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan pe-rasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus” (Flp. 2:5). Mengadopsi konsep pemikiran Yesus adalah suatu cara agar kita dapat memiliki pikiran Kristus. Setelah kita memiliki pemikiran yang benar, maka perubahan akan terjadi dengan sendirinya. Namun memiliki ide dan informasi yang benar ternyata hanyalah sebuah awal.

LANGKAH KEDUA: MEMPRAKTIKAN LATIHAN-JIWASetelah kita memiliki konsep yang benar, kita harus menghidupi konsep itu dalam kehidupan kita. Kita akan menjalankan aktivitas yang dituju-kan untuk mengondisikan konsep tersebut dalam pikiran, tubuh, dan jiwa kita. Anda bisa saja menyebut latihan ini sebagai “disiplin rohani,” tetapi saya lebih memilih untuk menyebutnya sebagai “latihan-jiwa.” Alasannya adalah karena “disiplin rohani” sebenarnya sama sekali tidak rohani. Label “rohani” bisa membuat seseorang menjalankan suatu akti-vitas yang terisolasi secara asketis sebagai usahanya untuk menjadi lebih rohani apa pun artinya itu. Aktivitas itu dilakukan tanpa tujuan yang jelas, dan terkadang dilakukan secara kaku hanya agar orang lain dan Tu-han merasa senang. Disiplin rohani seharusnya ditujukan untuk mencari hikmat, bukan kebenaran. Disiplin rohani adalah praktik yang berhikmat dengan tujuan melatih dan mengubah hati kita.

Para atlit sangat mengerti pentingnya berlatih. Mereka melakukan lari dan angkat beban serta berlatih terus menerus agar mereka dapat bertanding dengan baik dan bertenaga dalam tiap kompetisi. Paulus menyamakan kehidupan kristiani dengan latihan seorang atlit dalam beberapa pasal (1 Kor. 9:25; 1 Tim. 4:7-8; 2 Tim. 2:5). Demikian-lah kita melakukan disiplin rohani melalui latihan-jiwa agar hidup kita mengalami perubahan.

Page 25: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

24 | THE gooD AND bEAUTifUL goD

Latihan rohani dimaksudkan agar memiliki efek yang sama dengan terapi. Orang-orang yang menjalani terapi fisik melakukan latihan-latih-an seperti meregangkan dan meng-angkat tubuh agar mereka menjadi lebih kuat. Cara kita melakukan latih-an melatih-jiwa juga harus demiki-an. Kita melakukan latihan (biarpun mungkin kita mengalami kesakitan)

supaya kemampuan kita berkembang. Latihan ini adalah bagian yang pen-ting dalam transformasi rohani.

LANGKAH KETIGA: TERLIBAT DALAM KOMUNITASManusia adalah makhluk yang berkomunitas. Sama seperti Allah Tri-tunggal (Bapa, Anak, dan Roh) berada dalam satu komunitas, maka kita yang diciptakan dalam gambar dan rupa Allah juga hidup dan sa-ling mengasihi dalam komunitas. Sayangnya, formasi spiritualitas sering dilakukan secara individualistik. Kita cenderung untuk berpikir bahwa pertumbuhan rohani merupakan sebuah pergumulan pribadi dan bu-kan sebuah bagian dari aktivitas kelompok.

Formasi spiritual terjadi secara efektif justru melalui aktivitas ke-lompok. Berada dalam sebuah kelompok menolong kita untuk belajar

dan dikuatkan oleh orang lain (Ibr. 10:24). Cara terbaik agar terjadi perubahan yang to-tal dan bertahan lama adalah dengan mem-baca buku ini bersama yang lain. Tentu Anda bisa membaca dan melakukan latihan secara sendirian, tetapi menurut pengalaman saya,

dampak yang dihasilkan tidaklah terlalu besar.

LANGKAH KEEMPAT: PEKERJAAN ROH KUDUSRoh Kudus adalah salah satu anggota Tritunggal yang sosok-Nya sering terlupakan. Kita berdoa kepada Bapa, dan kita bisa membayangkan rupa Yesus sebagai manusia ketika kita membaca Injil. Namun terkadang Roh Kudus tidak mendapatkan porsi perhatian yang sama dalam hidup kita.

Sudahkah Anda melakukan latihan

rohani (seperti berdoa, membaca

Alkitab, dan menyendiri untuk mencari

Allah) dalam kehidupan Anda? Apa

motivasi Anda melakukannya dan

bagaimana hasilnya?

Bagaimanakah pengalaman

Anda ketika berada dalam

persekutuan atau komunitas

Kristen?

Page 26: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

APAkAH yANg SEDANg ANDA CAri? | 25

Saya juga meyakini bahwa Roh Kudus tidak tersinggung dengan perlakuan kita.

Tujuan dari Roh Kudus adalah mengarahkan kita kepada Bapa dan Anak, bukan kepada diri-Nya sendiri. Biarpun begitu, segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kristiani kita adalah buah dari pekerjaan Roh Kudus. Ketika kita merasa tidak puas dengan kehidupan kita, Roh Kudus sedang bekerja mengusik kita agar kita mulai mencari Yesus. Roh Kudus meng-orkestrasi-kan berbagai peristiwa dalam kehidupan kita agar pada akhirnya kita menjadi murid Kristus. Roh Kudus beker-ja secara diam-diam sehingga kita tidak menyadarinya. Roh Kudus te-rus bekerja tidak peduli apa pun yang terjadi. Perubahan terjadi ketika Roh Kudus bekerja.

Roh Kudus dan konsep. Sebelum Dia terangkat ke surga, Yesus berkata kepada para murid-Nya bahwa Allah Bapa akan mengirimkan Roh untuk menjadi penolong mereka: “tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu” (Yoh. 14:26). Roh Ku-dus adalah Guru tidak terlihat yang akan mengarahkan kita kepada Yesus dan mengingatkan kita akan pengajaran-Nya. Dalam hal ini, Roh Kudus adalah sosok yang akan mengubah pikiran kita menjadi sama dengan pikiran Yesus. Dia akan membimbing kita dari pikiran yang salah dan menggantikannya dengan pemahaman yang benar: “tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran” (Yoh. 16:13).

Pertobatan kita sendiri sangat bergantung kepada pekerjaan Roh Kudus: “tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku ‘Yesus adalah Tuhan,’ selain oleh Roh Kudus” (1 Kor. 12:3). Keputusan kita untuk mengikut Yesus dan menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat hanyalah mungkin terjadi karena Roh Kudus telah membimbing kita kepada kebenaran ini. Ketika kita sanggup mengganti konsep yang salah seperti, “Allah adalah seorang hakim yang murka dan ingin meng-hukum kita,” dengan konsep bahwa Allah itu adalah “Bapa” yang pe-ngasih, maka itu semua adalah pekerjaan dari Roh Kudus.

Paulus mengatakan, “Kamu telah menerima Roh yang menjadikan

Page 27: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

26 | THE gooD AND bEAUTifUL goD

kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: “ya Abba, ya Bapa!” (Rm. 8:15-16). Saya suka dengan frasa “menerima Roh” ini. Roh Kudus mengubah konsep kita yang salah ketika kita menjadi anak Allah. Ada dua jenis relasi yang penting di sini, yakni relasi kita dengan Yesus se-bagai Tuhan (Yunani kyrios) dan relasi kita dengan Allah sebagai Bapa (Abba dalam bahasa Aram, yakni bahasa asli pada zaman Yesus). Melalui pekerjaan Roh Kudus yang membawa kita kepada kebenaran, akhirnya kita dapat mengenal Yesus sebagai Tuhan dan Allah sebagai Bapa kita.

Roh Kudus dan latihan jiwa. Roh Kudus bekerja bersama dengan kita, di dalam kita, dan di sekitar kita pada saat kita menjalankan latihan rohani. Tiap latihan yang kita lakukan tidak akan berguna jika bukan karena pekerjaan Roh Kudus. Ketika kita membuka Alkitab dan mem-baca secara perlahan serta mendengarkan Tuhan berbicara, Roh Kudus akan mengiluminasi pikiran kita dan menyampaikan firman dari Tuhan secara langsung. Bahkan doa yang terkadang kita pikir murni dari diri kita sendiri, ternyata sebenarnya juga adalah pekerjaan Roh Kudus: “Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan” (Rm. 8:26). Ketika kita berdoa, kita tidak berdoa sen-dirian. Roh Kudus mendorong kita untuk mulai berdoa, mendahului kita dalam doa, dan berdoa dengan kita dan bagi kita.

Baik ketika kita sedang mempraktikkan solitude dan berdiam diri, baik ketika kita sedang melayani atau berbagi pengalaman, semua itu adalah pekerjaan Roh Kudus yang menolong dan menguatkan kita untuk bisa melakukannya. Ketika kita menemukan atau menyadari sesuatu hal yang baru dalam doa dan refleksi kita, sekali lagi itu adalah pekerjaan Roh Kudus yang membisikkan kebenaran, yang dapat mengubahkan kita. Tidak mudah memang untuk disadari dan terkadang kita hanya me-lihat secuil dari pekerjaan-Nya, namun seiring kita menyerahkan diri kepada Allah melalui latihan-jiwa, kepekaan kita akan terus bertambah. Semua latihan dan aktivitas ini akan menjadi tidak berguna jika bukan karena kehadiran dan pekerjaan Roh Kudus.

Roh Kudus dan komunitas. Roh Kudus bertindak seperti seorang konduktor orkestra. Dia memimpin orkestra kehidupan komunal

Page 28: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

APAkAH yANg SEDANg ANDA CAri? | 27

dari doa kita, penyembahan, dan pujian kita. Namun berbeda dengan seorang konduktor musik, Roh Kudus memberkati kita dengan talen-ta dan karunia yang harusnya dipakai untuk memberkati sesama (lihat 1 Kor. 12). Ketika kita mendengarkan khotbah yang menyentuh hati kita, Roh Kudus bekerja tidak hanya dalam menginspirasi sang peng-khotbah, tetapi juga melembutkan hati dan membuka telinga kita.

Dalam Kisah Para Rasul kita melihat bagaimana Roh Kudus hadir pada setiap momen sebagaimana komunitas Kristen mula-mula be-lajar untuk hidup bersama dan terlibat dalam pelayanan seperti yang dilakukan Yesus. Salah satu kisah favorit saya adalah ketika Roh Kudus mendorong jemaat mula-mula untuk mengutus Barnabas dan Sau-lus (Paulus) pergi: “Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: ‘Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.’ Maka berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi” (Kis. 13:2-3). Perhatikan konteksnya: Mereka sedang bersama-sama (ko-munitas) beribadah dan berpuasa (melakukan disiplin rohani) lalu Roh Kudus berbicara kepada mereka. Roh Kudus bisa saja berbicara secara langsung kepada salah satu dari mereka, namun Dia memilih untuk berbicara kepada semua orang. Lalu mereka meletakkan tangan di atas Barnabas dan Paulus serta mengutus mereka pergi.

Ketika kita sedang berkumpul dalam persekutuan, tanpa kita sadari, Roh Kudus bekerja dengan satu tujuan untuk membawa kita mengasihi Yesus dan Bapa lebih dalam lagi. Ketika saya sedang memimpin sebuah kelompok menggunakan materi ini, saya merasa terdorong untuk ber-

henti dan menggunakan sisa waktu lima belas menit dari waktu pertemuan kami untuk mendoakan satu sama lain dalam kelompok berisi tiga orang. Saya men-dorong mereka untuk saling membagi-kan pokok doa pribadi dan saling men-

doakan. Dalam beberapa menit saja, saya melihat sekitar dan menden-gar ada orang-orang yang menangis. Kami sudah bersama selama lima belas minggu, namun ketika kami baru mulai membuka diri kepada

Menurut Anda bagaimana

cara kerja Roh Kudus ketika

berinteraksi dengan tiga

komponen transformasi lainnya?

Page 29: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

28 | THE gooD AND bEAUTifUL goD

satu sama lain dan membiarkan Roh Kudus memimpin kami, baru pada saat itulah komunitas yang sebenarnya telah terbentuk.

TRANSFORMASI: BUAH DARI ROH KUDUSApa yang ditunjukkan oleh Craig di bandara Atlanta tidak lain dan ti-dak bukan adalah buah Roh. Paulus memberikan daftar kebajikan yang akan muncul dengan sendirinya dalam diri kita sebagai hasil dari pe-kerjaan Roh Kudus: “tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai se-jahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembut-an, penguasaan diri” (Gal. 5:22-23). Kita tidak bisa sekadar merapat-kan mulut dan langsung secara otomatis menjadi sabar. Kita tidak bisa sekadar membulatkan tekad kita dan langsung menjadi baik hati secara otomatis. Kita tidak bisa menekan dan memeras diri kita untuk men-jadi murah hati. “Buah” ini adalah pekerjaan Roh Kudus. Seperti buah di atas pohon, buah tersebut muncul secara alami dari dalam ke luar.

Ketika Roh Kudus telah mengubah pola pikir kita, maka kita akan mulai berpikir secara berbeda. Kita akan mulai percaya dan berserah kepada Allah yang baik dan pengasih, kuat dan Mahakuasa. Kita mulai paham bagaimana Yesus menjalankan hidup-Nya sebagai manusia. Ye-sus telah mati bagi kita supaya kita tidak perlu berjuang untuk berbuat baik agar Allah mau mengasihi kita. Sebagaimana kita berlatih melatih-jiwa—khususnya secara berkelompok—maka keyakinan kita bahwa Allah sedang bekerja akan semakin bertambah. Perilaku kita akan menunjukkan adanya perubahan yang telah terjadi dalam diri kita.

Ketika kita diperhadapkan dengan penerbangan yang tertunda, maka kita bisa mengambil nafas dalam-dalam dan mengingat siapakah diri kita ini. Sama seperti Craig, kita dapat menghadapi ujian tersebut dengan kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, dan kebaikan.

MARI DAN LIHATLAH!Saya sangat menyukai kisah ketika Yesus pertama kalinya bertemu dengan kedua murid pertama-Nya. Sebelumnya mereka adalah murid dari Yo-hanes Pembaptis, namun Yohanes menyuruh mereka untuk mengikuti Yesus. Ketika Yesus menyadari bahwa mereka sedang mengikuti Dia, Yesus berkata kepada mereka, “apakah yang kamu cari?” kata mereka

Page 30: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

APAkAH yANg SEDANg ANDA CAri? | 29

kepada-Nya: ‘Rabi’ (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?’ Ia berkata kepada mereka: ‘Marilah dan kamu akan melihatnya.’ Mereka pun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia.” (Yoh. 1:38-39).

Yesus bertanya apakah yang mereka cari. Pertanyaan ini sangatlah penting dan harus kita tanyakan kepada diri kita terus-menerus. Apa yang sebenarnya Anda inginkan? Apa yang menjadi hasrat kita—hal yang membuat kita bergairah—itulah yang akan menentukan bagaimana kita menjalani hidup ini.

Perhatikan jawaban murid Yohanes yang aneh dan tidak logis. Yesus bertanya, “Apakah yang kamu cari?” para murid ini menjawab, “Rabi, di manakah Engkau tinggal?” Yesus mengetahui isi hati mereka. Mere-ka mengikuti Yesus karena mereka ingin memiliki kehidupan yang baik dan indah, dan mereka berharap akan mendapatkannya dengan cara mengikuti Yesus. Yesus menjawab mereka dengan jawaban sederhana namun mendalam: “Marilah dan kamu akan melihatnya.” Dia langsung menjawab dua pertanyaan sekaligus—yakni di manakah Ia tinggal dan apa yang sedang mereka cari. Yesus tahu bahwa jika mereka benar-benar mengikuti Dia, maka mereka akan menemukan apa yang paling mereka cari dalam hidup mereka.

Yesus memanggil engkau untuk menjadi salah satu dari kedua belas murid-Nya. Saya mengetahui hal ini karena Anda sedang membaca buku ini. Roh Kudus telah membimbing Anda sejauh ini oleh karena kerinduan Anda akan kehidupan yang lebih dalam bersama Allah, dengan iman yang lebih tulus dan harapan yang lebih pasti. Bukan karena kekuatan atau kemampuan Anda, tetapi karena Dia tahu jika Anda belajar untuk memikirkan apa yang Dia pikirkan dan melakukan apa yang Dia laku-kan, maka Anda akan menjalani kehidupan yang luar biasa. Mungkin Anda tidak bisa memindahkan gunung atau berjalan di atas air, tapi saya yakin Anda bisa mulai belajar bagaimana menjadi sabar dan lemah lem-but, bagaimana caranya memaafkan mereka yang menyakiti Anda, dan bagaimana memberkati serta mendoakan musuh-musuh Anda. Kemam-puan ini sama mencengangkannya dengan mukjizat berjalan di atas air.

Semoga Anda jatuh cinta dengan Allah yang telah diwahyukan oleh Tuhan Yesus Kristus.

Page 31: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

Musuh utama dari formasi spiritualitas Kristen saat ini adalah keletihan. Kita menjalani hidup melebihi kapasitas kita baik secara finansial mau-pun fisik. Hasilnya adalah, salah satu aktivitas terpenting (atau mung-kin nir aktivitas) dari kehidupan manusia menjadi terbengkalai: Tidur. Berdasarkan beberapa riset, manusia rata-rata memerlukan sekurang-kurangnya delapan jam tidur untuk menjaga kesehatannya. Angka ini menunjukkan bahwa Allah mendesain manusia untuk menghabiskan sepertiga hidupnya dengan tidur. Porsi ini sangat menakjubkan. Kita diciptakan untuk sengaja menghabiskan sebagian besar dari porsi ke-hidupan kita dengan tidak melakukan apa-apa (nir aktivitas). Jika kita tidak melakukannya maka kesehatan fisik kita akan terganggu, energi kita habis dan kita menjadi tidak produktif. Kurang tidur juga dapat membuat kita merugikan orang lain. Tiap tahun, lebih banyak orang yang ditabrak oleh pengemudi yang sedang mengantuk daripada oleh pengemudi yang sedang mabuk.

Dalam bukunya yang luar biasa berjudul Rest, Dr. Siang-Yang Tan mengutip Arch Hart yang mengatakan, “dalam sepanjang sejarah, kita membuthkan lebih banyak tidur saat ini daripada zaman dahulu.” Dr. Tan menjelaskan bahwa pada tahun 1850-an orang Amerika rata-rata tidur sebanyak 9,5 jam per hari. Saat ini orang Amerika rata-rata tidur di bawah tujuh jam per hari. Kita telah mengalami penurunan dalam memenuhi kebutuhan tidur dan kita menjadi menderita oleh karena hal itu dalam beberapa aspek. Sebuah survei yang dilakukan oleh Na-tional Sleep Foundation menemukan bahwa 49 persen dari orang de-

L A T I H A N - J I WA

TIDUR

Page 32: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

LATiHAN-JiWA | 31

wasa Amerika memiliki masalah tidur, dan satu dari enam orang men-derita insomnia kronis. Seorang teman saya yang berprofesi dokter mengatakan bahwa kebanyakan resep obat yang dia tulis untuk pasien-nya adalah obat untuk masalah tidur.

Secara kontras, riset yang dilakukan oleh National Institute of Men-tal Health mengharuskan para pesertanya untuk tidur “sebanyak yang mereka bisa” tiap malam. Rata-rata para peserta tidur 8,5 jam per hari. Para peserta mengklaim bahwa mereka merasa lebih bahagia, tidak letih, lebih kreatif , bertenaga dan produktif. Kita harus mulai peduli dengan tubuh kita yang membutuhkan istirahat tujuh hingga delapan jam per hari. Istirahat yang kurang membuat tubuh menjadi letih dan akhirnya kita mengalami kegagalan dalam beberapa aspek kehidupan kita.

Apa hubungannya dengan formasi spiritualitas Kristen? Manusia bu-kanlah sekadar jiwa yang ditampung dalam tubuh. Tubuh dan jiwa kita adalah satu. Jika tubuh kita menderita, maka jiwa kita juga akan tu-rut menderita. Kita tidak dapat mengalami pertumbuhan rohani jika kita tidak peduli dengan tubuh kita. Tidak memedulikan tubuh akan menghambat pertumbuhan rohani. Segala sesuatu yang kita lakukan dalam hidup kita—termasuk juga disiplin rohani—semua kita laku-kan menggunakan tubuh ini. Jika tubuh kita tidak cukup beristirahat, maka energi kita akan terkuras dan kemampuan kita untuk berdoa, membaca Alkitab, saat teduh serta menghafalkan ayat Alkitab akan menjadi tidak maksimal.

Fokus dari bab ini untuk menunjukkan bagaimana formasi spiritu-alitas adalah kombinasi dari apa yang kita lakukan dan apa yang Tuhan lakukan. Kita harus melakukan tanggung jawab kita, sekaligus kita juga bergantung kepada Allah untuk menyediakan apa yang kita perlukan untuk berubah. Tidur adalah contoh sempurna dari kombinasi disip-lin dan anugerah. Tidur adalah penyerahan diri. Tidur adalah deklarasi iman. Tidur berarti mengakui bahwa kita bukan Allah (yang tidak per-nah tidur) dan hal itu adalah hal yang baik. Kita tidak berkuasa mem-buat diri kita tidur, tetapi kita bisa menciptakan kondisi yang diperlu-kan agar kita bisa tidur.

Saya telah menekankan bahwa disiplin rohani bukanlah sebuah cara

Page 33: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

32 | THE gooD AND bEAUTifUL goD

untuk mendapatkan sesuatu dari Allah, melainkan sebuah cara agar Allah dapat mengajar, melatih, dan memulihkan kita. Maka dari itu, tidur adalah semacam disiplin “anti-disiplin.” Mulailah dengan latihan ini dan teruslah berlatih sampai akhir buku ini (dan saya harap sepan-jang hidup Anda). Anda akan sampai pada titik di mana Anda tidak akan pernah merasa keletihan.

DISIPLIN UNTUK TIDURSetidaknya dalam satu hari pada minggu ini tidurlah hingga Anda tidak bisa tidur lagi. Jika perlu, tentukan hari untuk tidur seharian. Tujuan Anda adalah untuk tidur, atau setidaknya berbaring di tempat tidur hingga Anda benar-benar merasa segar. Istirahatlah hingga Anda tidak ingin berbaring atau tidur lagi. Jika Anda harus mengurus keperluan keluarga Anda, maka mungkin Anda perlu berdiskusi dengan mereka.

Jika Anda tidak bisa melakukan latihan ini, cobalah metode yang lain. Usahakanlah untuk tidur setidaknya tujuh jam sebanyak tiga kali dalam seminggu. Mungkin Anda harus mulai berbaring di tempat ti-dur lebih awal dari biasanya. Berikut ini adalah beberapa tips untuk menolong Anda tertidur:

1. Tidurlah pada jam yang sama tiap malam.2. Hindarilah aktivitas yang bisa memicu stress (seperti misalnya, me-

nonton TV atau duduk di depan komputer) sebelum waktu tidur.3. Jika Anda mengonsumsi stimulan (kafein, makanan pedas), hindari

konsumsi pada waktu malam hari.4. Jangan memaksa diri untuk tidur. Jika Anda belum mengantuk,

bacalah buku, renungkanlah mazmur, dengarkan musik yang lem-but, atau duduklah dan merenunglah ke luar jendela hingga Anda merasa mengantuk, lalu berbaringlah di tempat tidur. Jika tubuh Anda belum siap tidur, maka membolak-balikkan badan tidak akan membuat Anda tertidur.

5. Jika Anda terbangun di malam hari, tetaplah di tempat tidur dan janganlah bangun. Berikan waktu untuk diri Anda kembali tertidur.

Anda mungkin bisa tetap kekurangan tidur biarpun telah menjalan-

Page 34: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

LATiHAN-JiWA | 33

kan tips di atas. Jika iya, maka cobalah berkonsultasi dengan dokter untuk mencari penjelasan medis. Anda juga bisa mencari ahli yang mempelajari tentang tidur untuk bantuan, atau mencari konselor dan terapis untuk melihat kemungkinan adanya masalah psikis yang mem-buat Anda sulit tidur.

BAHAN REFLEKSIEntah Anda membaca bab ini sendirian atau bersama dengan yang lain, pertanyaan-pertanyaan di bawah ini ditujukan untuk menolong Anda dalam merenungkan pengalaman rohani Anda. Suatu ide yang bagus jika refleksi tersebut dicatat dalam jurnal Anda. Jika Anda melakukan pertemuan kelompok, maka bawalah jurnal tersebut untuk menolong Anda mengingat hal yang ingin Anda bagikan.

1. Apakah Anda dapat melakukan disiplin untuk tidur pada minggu ini? Jika iya, jelaskan apa saja yang Anda lakukan dan bagaimana perasaan Anda.

2. Apakah yang Anda pelajari mengenai Allah melalui latihan ini?

Page 35: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah
Page 36: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

dua

ALLAH ITU BAIK

Saya teringat pertama kalinya diundang menjadi pembicara di se-buah gereja yang menggunakan gaya “panggilan dan respons” dalam

ibadah mereka. Pemimpin pujian akan meneriakkan sebuah frasa, lalu para jemaat akan meneriakkan respons mereka. Pendeta gereja itu paham bahwa saya belum terbiasa dengan gaya tersebut sehingga dia memperkenalkan saya kepada jemaat dan berkata, “supaya tamu kita terbiasa dengan budaya di tempat ini, mari kita perlihatkan kebiasaan kita setiap minggunya, lalu kita akan meminta dia untuk turut men-coba supaya hatinya lebih siap untuk berkhotbah.”

Pendeta itu berhenti sebentar, lalu berteriak, “Allah itu baik!” dan jemaatnya berteriak balik, “Untuk selama-lamanya!” dan pendeta itu berteriak lagi, “Dan untuk selama-lamanya…” jemaatnya menjawab, “Allah itu baik!” Lalu dia berkata, “Sekarang Jim akan mencoba.” Lalu dia menunjuk ke arah mikrofon di mimbar. Saya yang tidak terbiasa untuk berteriak atau diteriaki hanya bisa berkata dengan lembut “Al-lah itu baik.” Para jemaat berteriak dengan sangat kencang agar saya bersemangat “Untuk selama-lamanya!” Entah saya dipenuhi Roh Kudus atau karena adrenalin saya terpompa atau kedua-duanya, saya langsung berteriak dengan lantang, “dan untuk selama-lamanya!” lalu mereka berteriak balik, “Allah itu baik!”

Page 37: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

36 | THE gooD AND bEAUTifUL goD

Pada masa-masa bahagia seperti pada saat itu sangatlah mudah bagi saya untuk berteriak “Allah itu baik!” Pada saat itu kehidupan saya se-dang diwarnai dengan kesuksesan dan berkat. Saya tidak mengalami kesulitan untuk mengatakan bahwa Allah itu memang baik, benar-benar baik, dan sangat-sangat baik. Saya memiliki banyak bukti ke-baikan Allah: keluarga yang harmonis, kesehatan, seorang istri yang cantik dan luar biasa, seorang anak laki-laki yang sehat, dan karir yang cemerlang. Dua belas tahun sebelumnya saya telah menjadi Kristen, dan sejak saat itu Allah telah bekerja secara nyata dalam kehidupan saya. Pada hari minggu pagi itu, untuk mengatakan atau malah ber-teriak bahwa Allah itu baik sangatlah mudah dan mengalir begitu saja bagi saya. Namun semuanya akan berubah.

“SIAPAKAH YANG BERDOSA?”Berita itu sangatlah mengejutkan dan meluluhlantakkan hati. Dokter mengatakan kepada saya dan istri saya bahwa anak perempuan yang se-dang dikandung istri saya selama delapan bulan ini mengidap penyakit kromosom langka yang dapat menyebabkan kematian saat kelahiran. Kami pulang ke rumah dengan hati yang hancur dan menangis. Dok-ter yang menyampaikan kabar tersebut terlalu berterus terang sehingga saya ingin mencekik dia dan berkata, “Anda sedang membicarakan putri kami, bukan sekadar sebuah prosedur medis!” Hingga titik tersebut, be-lum pernah ada kejadian buruk yang menimpa kehidupan saya. Sekarang saya diperhadapkan dengan salah satu momen terburuk dalam hidup saya—yakni menghadapi kematian anak saya sendiri. Bagaimana cara-nya seseorang bisa bertahan menghadapi berita seperti ini? Bagaimana mungkin Anda bisa mempersiapkan pemakamannya padahal sebelum ini Anda sedang mempersiapkan kamar tidurnya dengan bersukacita? Bagaimanakah seorang Kristen yang percaya pada kebaikan Allah meres-pons sesuatu yang tragis dan mengejutkan seperti ini?

Pada akhirnya prediksi dokter terbukti salah. Putri kami memang mengidap masalah kromosom, namun tidak sampai berakibat ke-matian. Putri kami Madeline (ironinya, namanya berarti “menara kekuatan”) berhasil hidup saat lahir namun beratnya hanya beberapa pon. Dia lahir dengan kelainan jantung, tuli, dan tidak bisa menelan

Page 38: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

ALLAH iTU bAik | 37

makanan melalui tenggorokannya. Pada masa-masa itu saya dan istri saya merasa seperti perut kami ditendang-tendang berulang kali. Ti-dak sampai di situ saja. Suatu hari seorang pendeta yang saya kenal selama bertahun-tahun mengajak saya makan siang untuk menghibur saya. Ketika saya sedang makan salad, dia bertanya, “Siapa di antara kalian yang telah melakukan dosa, Jim, kamu atau istri kamu?” Saya bertanya, “Maaf, apa maksud Anda?” Dia berkata, “Ya, setidaknya ada satu di antara kalian atau malah kalian berdua telah melakukan dosa sehingga semua ini terjadi.”

Saya mulai mengingat-ingat semua dosa yang pernah saya laku-kan dalam kehidupan saya. Saya merenung dosa manakah yang kira-kira telah membuat Allah marah sehingga memberikan kepada kami seorang putri yang mengidap kelainan. Mungkinkah pendeta ini benar? Pikir saya. Saya teringat dengan dosa-dosa saya, namun sepertinya ti-dak ada dosa yang begitu berat hingga anak kami pantas untuk dihu-kum sedemikian rupa. Lalu saya berpikir, mungkin dosa itu dilakukan istriku! Pendeta ini kan berkata entah salah satu atau kami berdua! Mungkin dialah yang melakukan dosa yang berat—tetapi apa itu? Pikiran saya me-layang sepanjang siang itu dan saya tenggelam dalam penyesalan serta kesedihan, kemarahan, dan kecurigaan terhadap istri saya. Sepertinya kelahiran Madeline adalah sebuah akumulasi dari sebab-akibat yang sederhana: Allah sedang membalas dosa kami dan Dia memiliki alasan dibalik perbuatan-Nya. Mempertanyakan atau menghakimi apa yang telah Allah lakukan hanya akan menambah keberdosaan saya.

Madeline masih hidup hingga dua tahun kemudian sebelum tubuh mungilnya tidak kuat lagi bertahan. Selama dua tahun tersebut dan

beberapa tahun sesudahnya, banyak orang mengatakan hal yang bodoh dan malah mengusik kami. Pada suatu malam sebe-lum Madeline dikuburkan, seorang wanita berkata kepada istri saya, “Tidak apa-apa sayang, kamu masih bisa punya anak lagi.” Komentar yang paling mengganggu saya adalah orang-orang yang berusaha berteo-

logi di balik alasan Allah melakukan hal tersebut. “Yah, saya yakin Allah

Pernahkan Anda berada

dalam situasi di mana Anda

meragukan kebaikan Allah?

Jika iya, jabarkan apa yang

telah terjadi dan apa yang

Anda rasakan.

Page 39: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

38 | THE gooD AND bEAUTifUL goD

punya alasan di balik ini semua.” “Saya rasa Allah lebih menginginkan Madeline berada di surga dari pada di dunia ini.” Allah yang mereka bicarakan itu terlalu jahat dan kerdil. Mereka membuat-buat seolah kejadian itu semua merupakan rencana ilahi, namun gambaran yang mereka berikan seakan Allah itu lebih peduli dengan diri-Nya sendiri ketimbang diri saya. Saya telah digiring oleh orang-orang Kristen ini untuk berpikir bahwa Allah itu jahat, labil, serta egois.

Berdasarkan jurnal yang dia tulis, George Fox (1624-1691), pendiri dari gerakan Quaker, duduk di sebuah muara sungai lalu mendengar Roh Kudus berbisik demikian: “Yesus Kristus sanggup berbicara kepada eng-kau dalam kondisi apa pun.” Saya percaya bahwa Yesus memang berbi-cara melalui kondisi yang kita alami. “Kondisi” saya sendiri pada waktu itu jelas. Saya dan istri saya adalah pengikut Yesus yang setia (biarpun tidak sempurna) dan kami sedang diperhadapkan dengan salah satu

pengalaman hidup yang paling pahit, yakni menguburkan anak kami sendiri. Saya bela-jar untuk menanyakan pertanyaan ini ketika saya merenungkan siapa itu Allah: Apakah pemahaman saya mengenai Allah konsisten de-ngan apa yang Yesus wahyukan? Apa yang akan Yesus katakan kepada kami dalam situasi ini?

Apakah Yesus akan mengatakan hal yang sama dengan teman saya bahwa kematian putri kami adalah akibat dari dosa?

SEBUAH KONSEP KISAH KUNO: ALLAH YANG MURKAPendeta yang bertanya, “Siapakah yang berdosa?” memiliki konsep seperti cerita kuno yang berasal dari beberapa milenium yang lalu. Hampir semua agama kuno mengisahkan bahwa kita harus melakukan hal yang baik agar diberkati oleh para dewa dan sebaliknya jika kita membuat para dewa marah maka hukuman akan turun. Sebagai ke-simpulan, “Allah adalah seorang hakim yang murka. Jika Anda berbuat baik, maka Anda akan diberkati; jika Anda berdosa, Anda akan dihukum.”

Kisah ini tidak hanya ditemukan dalam agama paling primitif, na-mun juga ada dalam kitab suci orang Yahudi. Dalam Keluaran 20:5 ada peringatan mengenai berhala: “Jangan sujud menyembah kepadanya

Mengapa penulis buku ini

merasa bahwa konsep kita

harus sejalan dengan konsep

yang diajarkan Yesus?

Apakah Anda setuju?

Page 40: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

ALLAH iTU bAik | 39

atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalah-an bapa kepada anak-anaknya, kepada ketu-runan mereka yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku.” Para rabi pada zaman Yesus mengajarkan konsep cerita ini. Konsep ini pun umum di kalangan orang-orang yang satu zaman dengan Yesus. Pakar Alkitab Raymond Brown berkata,

“Para rabi mengajarkan bahwa Allah memberikan “ujian kasih” kepada manusia, yakni jika seseorang berhasil melewati ujian tersebut dengan baik, maka mereka akan mendapatkan imbalan dan usia yang panjang.”

Biarpun konsep ini berasal dari zaman Yahudi kuno, ternyata konsep ini juga dimiliki oleh orang Kristen modern. Setelah tragedi 9/11, dua televangelis populer mengatakan bahwa Allah sedang menghukum ke-berdosaan Amerika Serikat, khususnya New York. Allah muak dengan kaum gay, lesbian, penari telanjang, penjudi, dan gembong narkoba se-hingga Dia menyuruh sebuah kelompok non kristen untuk menabrak-kan pesawat-pesawat ke beberapa gedung demi kemuliaan-Nya.

Konsep ini dipercayai oleh banyak orang yang tidak terlalu mengerti iman Kristen yang sebenarnya. Konsep ini adalah konsep yang umum me-

ngenai sifat Allah. Sebuah riset yang dilaku-kan oleh Universitas Baylor menunjukkan bahwa konsep ini sendiri sangat umum di kalangan Kristen konservatif. Sekitar 37 persen orang Kristen percaya bahwa Allah itu “menghakimi kesalahan dan terlibat ak-tif dalam penghukuman manusia.” Seperti seorang hakim yang ilahi, Allah itu menga-wasi kita, dan sangat bersemangat untuk menghakimi kita atas kesalahan yang kecil sekalipun.

Jujur saja, konsep ini telah saya pegang selama bertahun-tahun. Jika saya melakukan suatu perbuatan baik, se-perti berdoa lama-lama atau terlibat kerja bakti, saya akan bertanya-tanya,

Pernahkah Anda

memperkirakan bagaimana

dan kapankah Allah

menghukum Anda atas suatu

perbuatan dosa tertentu?

Pernahkah Anda mengalami

sesuatu yang buruk dan

bertanya-tanya apakah dosa

Anda sehingga hal tersebut

terjadi? Jelaskan.

Allah adalah seorang hakim

yang sedang murka. Jika

Anda baik, Anda akan

diberkati, jika tidak, Anda akan

dihukum. Setujukah Anda

dengan kalimat ini? Mengapa?

Page 41: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

40 | THE gooD AND bEAUTifUL goD

Berkat apa yang akan Allah berikan atas perbuatan baik saya? Jika sebaliknya saya berbuat dosa, seperti misalnya berbohong atau tidak ke gereja agar bisa bermain golf, maka saya memperkirakan mengenai kapan dan di manakah Allah akan menghukum saya. Saat saya menghadapi situasi di mana putri saya sakit keras, saat itulah saya baru bergumul mengenai konsep ini. Tentunya bukankah Maddie kecil belum pernah berbuat dosa yang dapat mengakibatkan dia sakit? Dan dosa apakah yang mungkin diperbuat oleh saya atau istri saya yang membuat Allah menghukum seorang anak kecil karenanya? Situasi ini menggiring saya untuk berpikir ulang tentang Allah. Saya ingin belajar kembali mengenai Allah dari guru terbaik, yaitu Yesus.

APA YANG DIAJARKAN OLEH YESUSYesus dengan jelas mengatakan bahwa Allah surgawi itu baik. Tidak ada yang sebaik Bapa: “Hanya satu yang baik.” (Mat. 19:17). Dalam tiap kisah yang Dia ceritakan, Yesus menggambarkan Allah yang sa-ngat baik dan selalu mengerjakan kebaikan bagi kita bahkan ketika kita tidak mengerti apa yang terjadi sekalipun. Namun bagaimana dengan kisah di mana Allah menghukum orang jahat? Yesus menjawab perta-nyaan ini dalam dua kesempatan. Yang pertama adalah ketika terjadi kejadian yang mengerikan akibat kejahatan manusia dan yang kedua adalah tragedi yang terjadi pada seorang yang buta.

Pada waktu itu datanglah kepada Yesus beberapa orang membawa kabar mengenai orang-orang Galilea, yang darahnya dicampurkan Pilatus de-ngan darah korban yang mereka persembahkan. Yesus menjawab mereka: “Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu? Ti-dak! Kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa dengan cara yang demikian. Atau sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang yang diam di Yerusalem? Tidak! Kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan bi-nasa atas cara demikian.” (Luk. 13:1-5)

Di balik pertanyaan, “apakah mereka menderita oleh karena me-

Page 42: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

ALLAH iTU bAik | 41

reka dosanya lebih banyak?” Anda bisa melihat adanya konsep “Allah yang menghukum dosa.” Yesus dengan jelas menjawab tidak. Dia meno-lak cara berpikir yang demikian. Jika memang ada hubungannya antara perbuatan dosa dengan hukuman, maka Yesus akan menjawab iya. Yesus menggunakan tragedi tersebut bukan untuk menjelaskan bagaimana Allah menghukum dosa namun sebaliknya Yesus mengingatkan kepada mereka bahwa ada akhir yang ternyata lebih buruk daripada kematian.

“RABI, SIAPAKAH YANG BERBUAT DOSA?”Kali kedua Yesus menjawab konsep “Allah yang menghukum para pendosa” sangatlah pas sekali dengan apa yang saya alami. Yesus ber-temu dengan seseorang yang terlahir buta, dan para murid bertanya kepada-Nya: “Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga dia dilahirkan buta?’ Yesus menjawab, ‘bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.’” (Yoh. 9:2-3).

Para rabi di zaman Yesus mengajarkan bahwa sakit penyakit dise-babkan oleh dosa dari orang tua atau orang yang sakit tersebut. Mereka berpendapat bahwa kebutaan tersebut disebabkan oleh perbuatan dosa orang tuanya karena adanya cacat bawaan. Ada juga rabi yang menga-jarkan bahwa seorang bayi dapat berbuat dosa ketika masih di dalam rahim, sehingga orang buta tersebut bisa saja sudah berbuat dosa sebelum lahir. Orang kuno lainnya

percaya bahwa perbuatan dosa pada kehidupan sebelumnya akan me-nyebabkan cacat bawaan ketika orang tersebut berreinkarnasi. Dalam konsep ini, kebutaan disebabkan oleh karena orang tersebut telah membunuh ibunya sendiri dalam kehidupan sebelumnya.

Bagaimanakah respons Yesus? Apakah Dia menggunakan Keluaran 20:5 untuk mengatakan bahwa kebutaan orang itu disebabkan oleh dosa orang tuanya? Apakah Yesus setuju dengan pendapat para rabi bahwa orang tersebut telah berbuat dosa ketika masih berada di dalam rahim? Ataukah Yesus setuju dengan konsep non-Yahudi bahwa orang

Ketika Anda melihat

kesengsaraan orang lain,

pernahkah Anda bertanya,

apa yang telah mereka

lakukan sehingga hal tersebut

terjadi kepada mereka?

Mengapa pertanyaan ini

muncul begitu saja?

Page 43: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

42 | THE gooD AND bEAUTifUL goD

tersebut buta karena dosa yang telah dia perbuat dalam kehidupan yang sebelumnya?

Yesus bisa saja setuju dengan konsep yang umum pada saat itu, na-mun ternyata tidak. Jawaban Yesus, “bukan dia dan bukan juga orang tu-anya yang berbuat dosa” terdengar aneh karena setahu saya semua orang telah berbuat dosa. Namun bukan itu maksud Yesus dengan jawaban tersebut. Yesus memperjelas bahwa tidak ada kaitannya antara dosa sese-orang dengan sakit penyakit yang dideritanya. Yesus bisa saja menjawab, “ya, itu memang kesalahan orang tuanya. Mereka telah mencari ilah lain, dan Bapa di surga menimpakan kesalahan tersebut kepada anak mereka.” Yesus bisa juga menjawab, “Itu salahnya sendiri. Ketika dia masih berada di dalam rahim ibunya, dia telah iri dengan orang lain sehingga Allah membutakan matanya.” Saya akan menekankan hal ini lagi: Yesus tidak pernah menyampaikan tuduhan-tuduhan di atas.

Yesus menyembuhkan orang buta tersebut. Implikasi dari mukjizat ini sangatlah besar. Jika Yesus percaya bahwa kebutaan orang tersebut memang sudah sepantasnya dan hukuman tersebut sudah adil karena dosanya (atau dosa orang tuanya), maka Yesus tidak perlu menyembuh-kan orang itu. Orang itu tidak perlu disembuhkan karena keadaannya yang cacat, memang sudah sepantasnya. Sebaliknya, Yesus menyembuh-kan orang buta tersebut, dan menyatakan kuasa Allah. Pakar Perjanjian Baru Merrill Tenney menyimpulkan:

Yesus menolak konsep yang diajukan oleh para murid. Dia melihat pend-eritaan orang tersebut, bukan sebagai sebuah retribusi hukuman atas kes-alahan yang telah dia atau orang tuanya perbuat, melainkan sebagai sebuah kesempatan untuk menyatakan kuasa Allah. Yesus tidak melihat kebutaan tersebut sebagai sebuah hukuman atau pula berspekulasi secara irasional; Yesus melihat kebutaan tersebut sebagai sebuah tantangan untuk me-nyatakan kuasa kesembuhan Allah dalam kehidupan orang buta tersebut.

HUJAN JUGA TURUN BAGI ORANG BENARYesus terang-terangan menolak konsep bahwa “kita mendapatkan apa yang menjadi hak kita.” Menurut Yesus, Allah tidak sedang mencari keseimbangan. Pada suatu kesempatan lain, Yesus menggunakan fra-sa populer untuk menunjukkan bahwa Allah memperlakukan semua

Page 44: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

ALLAH iTU bAik | 43

orang secara adil: “Bapamu yang di surga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar” (Mat. 5:45).

Yesus sedang menyampaikan kebenaran yang umum: sebagaima-na matahari dan hujan diberikan secara merata kepada orang-orang kudus dan pendosa tanpa pembedaan, begitu juga Allah memberikan berkat kepada semua orang tanpa melihat apa yang mereka perbuat. Banyak hal buruk terjadi kepada orang-orang yang baik. Banyak pula hal baik yang terjadi kepada orang-orang jahat. Kita tidak bisa merom-bak dunia tempat kita tinggal dan mengondisikan di mana pendosa dihukum dan orang benar diberkati. Realitas kehidupan ini ternyata tidak berjalan demikian.

TIDAK ADA KEADILAN DALAM KEHIDUPAN INISaya paham mengapa konsep “Allah yang memberkati dan menghu-kum” sangatlah umum dan populer. Kita suka dengan kontrol. Konsep ini mengizinkan kita untuk hidup dalam ilusi di mana kita mengon-trol dunia kita sendiri. Kontrol ini memberikan jaminan bagi keadaan kita yang tidak pasti. Konsep ini sama dengan takhayul seperti, jangan berjalan di bawah tangga, jangan memecahkan kaca atau menghindari kucing hitam di jalan. Kita tahu bahwa takhayul memang terdengar lucu, namun kelucuan itu tidak berarti bahwa kita bisa tidak percaya dengan takhayul tersebut.

Konsep bahwa Allah menghukum dan memberkati kita berdasar-kan apa yang kita perbuat adalah takhayul dan tidak benar. Agustinus dari Hippo yang hidup di abad keempat, memberikan sebuah gambar-an. Dia menulis demikian:

Kita tidak tahu mengapa hukuman Allah membuat seseorang yang baik menjadi miskin, dan seorang yang jahat menjadi kaya ... atau mengapa seseorang yang jahat memiliki kesehatan yang baik, sementara seseorang yang saleh dihabisi oleh sakit penyakit ... Dan begitu juga malah seba-liknya ... Orang-orang yang baik ada juga yang mendapatkan kebaikan dan orang-orang jahat ada juga yang ditimpa malapetaka ... Jadi kita tidak tahu berdasarkan apa keadaan tersebut dibuat atau diizinkan oleh Allah, yang adalah Maha-baik dan Maha-bijak dan Maha-adil, yang didalam-Nya

Page 45: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

44 | THE gooD AND bEAUTifUL goD

tidak ada kelemahan atau ketergesaan atau ketidakadilan. Adalah lebih menguntungkan bagi kita untuk belajar agar tidak membandingkan ber-kat dan malapetaka yang dialami oleh orang baik maupun orang jahat.

Saya sangat menyukai kejujuran Agustinus. Kita tidak tahu mengapa Allah mengizinkan hal tersebut terjadi. Agustinus juga menyinggung bahwa ada hal baik yang juga terjadi kepada orang baik, begitu pula ada hal buruk yang juga terjadi kepada mereka yang jahat.

Mari kita membahas kemandulan sebagai contoh. Saya mengenal pasangan yang baik dan setia namun tidak memiliki anak sehingga hati mereka sedih dan mereka merasa malu. Pada hari ini saya membaca di

sebuah koran lokal bahwa ada seorang ibu yang melacurkan anak perempuannya untuk membeli narkotika. Mengapa wanita terse-but dapat melahirkan sementara teman saya tidak? Dapatkah kita mengambil kesimpul-an bahwa orang baik selalu menderita dan

sebaliknya orang jahat tidak? Tentu tidak. Orang jahat juga menderita, dan orang baik juga ada yang makmur. Jelas sekali tidak ada cara untuk menjelaskan hal ini. Tidak ada satu sistem pun yang dapat menjelaskan alasannya.

KEBAIKAN YANG HANYA DIKETAHUI ORANG YANG BAIKBiarpun begitu, Agustinus tetap percaya bahwa Allah itu “Maha-baik dan . . . bijak dan . . . adil,” dan Allah itu tidaklah lemah atau terburu-buru atau tidak adil. Dia menyimpulkan bahwa tidak “menguntung-kan” bagi kita untuk mencari alasan mengapa hal yang baik atau bu-ruk terjadi. Pencarian tersebut tidak berguna karena kita tidak akan pernah tahu penyebabnya. Yang lebih penting lagi, pencarian tersebut akan membutakan kita dari hal yang jauh lebih penting. Agustinus me-nyimpulkan, “Kita harusnya melakukan kebaikan yang memang pantas dilakukan orang baik, dan memberikan bagian kejahatan kepada yang memang pantas melakukan kejahatan.”

Kita harusnya fokus kepada “kebaikan yang pantas dilakukan orang baik.” Apa artinya? Ini mengacu kepada berkat yang diberikan kepada

Sebutkan beberapa hal yang

“dikatakan baik” (karakter,

sikap, reputasi) yang terjadi

kepada atau diperoleh oleh

mereka yang berbuat baik.

Page 46: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

ALLAH iTU bAik | 45

mereka yang berjuang untuk melakukan perbuatan yang baik. Pada titik tertentu, ini adalah satu-satunya jaminan yang pasti kita terima.

Sebagai contoh, saya menulis bab ini ketika saya sedang berada di Brazil bersama dengan dua pendeta lainnya. Selama bertahun-tahun kedua pendeta ini telah melayani, berkhotbah dan menyampaikan cin-ta kasih kepada orang-orang di Rio de Janeiro dan Campinas. Biarpun saya tidak bisa bahasa Portugis dengan lancar dan mengerti apa yang orang-orang sampaikan kepada mereka, sepanjang hari saya melihat bagaimana belasan pria dan wanita yang telah diberkati oleh pelayanan mereka datang untuk memeluk dan berterima kasih kepada kedua pendeta ini. Wajah dari Pendeta Eduardo dan Pendeta Ricardo ber-sinar karena sukacita.

Sukacita ini tidak akan pernah dirasakan oleh mereka yang berbuat jahat. Mereka yang egois, kasar dan suka menyakiti orang lain tidak akan pernah memahami sukacita yang dirasakan oleh kedua pendeta tersebut. Sukacita ini hanya akan dirasakan oleh mereka yang berbuat baik.

Sebaliknya , Agustinus mengatakan bahwa kita harus “memberikan bagian kejahatan kepada yang memang pantas melakukan kejahatan.” Mereka yang egois, kasar dan suka menyakiti orang lain adalah orang-orang yang hidup dalam rasa bersalah, kesepian, penyesalan, dan ke-bencian terhadap diri sendiri. Mereka tahu bagaimana rasanya dike-lilingi dan dikuasai oleh kegelapan. Setidaknya hal ini membuat kita memahami sekelumit kebaikan Allah, biarpun kita mungkin tidak akan pernah mendapatkan jawabannya. Allah berjanji bahwa mereka yang mengasihi dan melayani, mereka yang jujur dan setia, merekalah yang akan merasakan sukacita dan damai sejahtera yang tidak akan pernah dirasakan oleh mereka yang berbuat jahat.

BIARPUN BEGITU, ALLAH TETAPLAH ALLAH YANG ADILKita tidak akan sepenuhnya memahami alasan mengapa sesuatu terjadi kepada kita. Jika kita mau jujur dan obyektif maka kita harus meng-akui bahwa memang yang namanya keadilan itu jarang terjadi dalam kehidupan ini. Agustinus memberikan satu nasihat terakhir menge-nai penderitaan. Dia berkata bahwa suatu saat nanti barulah kita akan mengerti semuanya ini:

Page 47: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

46 | THE gooD AND bEAUTifUL goD

Ketika kita sampai pada hari penghakiman barulah kita mengerti bah-wa penghakiman yang diberikan Allah ternyata sangatlah adil, dan tidak hanya itu, penghakiman yang diberikan oleh Allah sejak mulanya akan sangat-sangat terlihat adil. Akan menjadi jelas juga bagi kita seberapa adilkah penghakiman Allah sehingga banyak—malah semua—dari peng-hakiman-Nya itu ternyata adil dari yang semula tidak dimengerti oleh pemahaman manusia. Mereka yang memiliki iman akan melihat bahwa semua yang dilakukan-Nya itu ternyata adil.

Jika Agustinus adalah pendeta saya, maka ia akan berkata, “Kita tidak dapat mengerti saat ini juga—semua itu diluar pengertian kita. Tapi saya

percaya bahwa suatu hari nanti semuanya akan menjadi jelas. Suatu hari nanti engkau akan sepenuhnya mengerti mengapa Allah mengizinkan putrimu lahir dengan kelainan dan mengapa ia harus pergi sejak kecil, dan saya percaya bahwa engkau akan mengerti

alasannya, engkau akan melihat bahwa Allah itu tidak hanya adil, Allah itu baik.”

YESUS TETAP PERCAYA DI SAAT SAYA TIDAK PERCAYASaya ingin menekankan dengan jelas bahwa bukan hanya apa yang dia-jarkan oleh Yesus sajalah yang telah menolong saya, melainkan pribadi Yesus sendirilah yang telah menolong saya melewati kesedihan dan keraguan saya. Yesus tidak hanya menjelaskan penderitaan, tetapi Dia sendiri telah mengalami penderitaan. Dia mengalami perasaan keter-buangan yang paling buruk dengan tergantung di atas kayu salib, di mana Bapa sendiri telah meninggalkan Dia. Ketika kami mendengar-kan kabar mengenai kondisi putri kami Madeline, saya merasa telah ditinggalkan oleh Allah. Yesus mengerti apa yang saya alami.

Dalam surat Galatia, Paulus menulis ayat yang menggetarkan ini: “aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Krisuts yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman kepada Anak Allah yang telah mengasihi aku dan me-nyerahkan diri-Nya untuk aku” (Gal. 2:19-20).

Apakah kendali Allah atas

hidup Anda memberikan Anda

penghiburan? Harapan? Atau

kefrustrasian? Mengapa?

Page 48: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

ALLAH iTU bAik | 47

Jika Anda memerhatikan Alkitab Anda baik-baik ketika membaca ayat ini, Anda akan melihat ada catatan kaki setelah frasa “iman ke-pada Anak Allah” (Teks Alkitab Inggris terjemahan modern [Tambahan penerjemah: LAI tidak menyertakan catatan kaki ini]). Catatan kaki yang ada pada beberapa terjemahan modern kebanyakan adalah, “atau bisa diterjemahkan juga ‘iman Anak Allah.’” Terjemahan ini sepertinya lebih akurat dan para penerjemah Alkitab ingin supaya Anda mengeta-hui informasi ini. Lalu mengapa terjemahan ini tidak dimasukkan saja? Saya pikir ini karena kita cenderung menekankan iman kita di dalam Yesus, dan kita tidak terbiasa untuk mendengar tentang iman Yesus kepada kita.

Yesus mengatakan bahwa Allah Bapa itu baik. Yesus juga menolak konsep bahwa upah dan penghukuman diberikan oleh Allah berdasar-kan perbuatan kita. Hujan turun bagi orang baik dan orang jahat. Terkadang kita berdoa agar hujan turun (untuk tanaman kita), dan terkadang kita berdoa agar hujan tidak turun (ketika ada acara di luar rumah). Apakah itu orang baik maupun orang jahat bisa saja kehujanan, tidak peduli mereka menginginkan hujan atau tidak. Yesus mengalami penderitaan, ditolak dan diasingkan. Orang-orang mengolok-olok Yesus ketika Dia digantung di atas kayu salib. Orang-orang bertanya apakah Allah berada di pihak-Nya. Yesus tetap berserah. Dan Yesus berserah bagi saya. Dia tetap percaya biarpun kita tidak percaya ke-pada-Nya. Dia tetap berdoa ketika kita tidak berdoa. Kita dilibatkan dalam iman yang dimiliki Yesus.

Saya setuju dengan Paulus bahwa saya telah disalibkan bersama dengan Kristus. Saya tidak memahami misteri tersebut tetapi saya tahu bahwa Yesus lebih mengenal diri saya ketimbang pengenalan saya akan diri saya sendiri. Yesus hidup dalam diri saya, saya hidup dalam iman akan Yesus. Saya tidak sendiri. Iman ini lebih dari sekadar memper-baiki konsep pikiran saya. Iman ini adalah mengizinkan Yesus untuk hidup dalam saya, hidup melalui saya dan hidup bagi saya. Kasih Bapa, penebusan Yesus dan persekutuan dengan Roh Kudus tidak didasari oleh apa yang telah saya lakukan. Semua itu adalah anugerah dari Roh Kudus sehingga saya bisa percaya kepada Allah yang selalu baik dalam keadaan buruk sekalipun.

Page 49: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

48 | THE gooD AND bEAUTifUL goD

ALASAN UNTUK BERHARAPBeberapa tahun setelah kepergian Madeline, suatu hari saya sedang menyendiri. Saya merenung mengenai beberapa tahun belakangan ini, mengenai penderitaan saya ketika mendengar kabar dari dokter, me-ngenai malam-malam di rumah sakit yang saya lalui tanpa tidur, dan mengenai hari yang gelap dan hujan ketika kami menguburkan Ma-deline. Saya menghadap Tuhan dan tanpa sadar saya berkata, “Mungkin segalanya akan lebih baik jika saja Madeline tidak pernah lahir.”

Pada saat itulah saya mengalami jawaban Allah dalam sebuah peng-alaman yang paling jelas dalam hidup saya. Pada hari itu, pada momen itu, ada suara gadis kecil yang berbisik dalam pikiran saya, suara Ma-deline berkata, “Ayah, tidak seharusnya ayah bilang begitu. Jika saya tidak pernah lahir, saya tidak akan pernah ada di sini. Aku sangat bahagia sekarang di surga, dan suatu saat nanti ayah dan ibu dan Jacob akan datang dan ber-temu denganku, dan kita akan hidup bahagia selamanya. Ada kebaikan yang terjadi oleh karena kelahiranku yang mungkin pada saat ini tidak akan ayah mengerti namun suatu saat nanti ayah akan mengerti.”

Pada saat itu juga saya menyesali apa yang telah saya katakan dan ter-sungkur menangis di tanah. Saya bersyukur bisa mendengar bisikan tadi. Saya telah mendapatkan pemahaman baru mengenai janji surgawi. Saya mulai mengerti bagaimana seseorang bisa mengalami tragedi namun masih bisa mengatakan “Allah itu baik bagi saya.” Saya mulai mengerti mengapa Ayub bisa berkata, “though he slay me, yet will I trust in him” (KJV) [biarpun Ia hendak membunuh aku, aku akan tetap percaya kepada-Nya] (Ayb. 13:15). Saya mulai mengerti mengapa Yesus yang akan mengha-dapi kematian masih bisa memanggil Allah sebagai “Abba.”

Dua tahun setelah kepergian Madeline, istri saya, Meghan, kembali mengandung. Selama delapan bulan kami menanti dengan kecemasan yang bercampur baur dengan kecilnya harapan. Ketika kami menanti ha-sil sonogram terakhir, jantung kami rasanya sudah keluar di tenggorok-an, dan kami bersiap-siap untuk mendengarkan kabar buruk. Teknisi sonogram yang tentunya tidak tahu kejadian yang kami alami, terus-menerus mengatakan hal-hal yang positif. “Tangan yang sempurna ... jantung sempurna ... bayi Anda terlihat sempurna. Apakah Anda mau mengetahui jenis kelaminnya?” Kami berkata iya. “Dia adalah seorang

Page 50: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

ALLAH iTU bAik | 49

gadis kecil.” Kami berdua tersenyum. “Nama apa yang akan Anda beri-kan?” tanyanya.

Pada saat yang bersamaan kami menjawab, “Hope.”

DI DUNIA INI SELALU ADA MASALAHSatu dekade telah lewat semenjak kematian Madeline. Saya menjadi semakin mengerti soal sifat Allah. Kebaikan Allah tidak ditentukan oleh saya. Saya hanyalah manusia dengan pengertian yang terbatas. Seiring dengan bertumbuhnya iman saya, semakin pula saya melihat betapa kecilnya yang saya mengerti. Kekecewaan saya kepada Allah lebih memperlihatkan siapa dan seperti apa harapan saya ketimbang siapa itu Allah. Sekarang saya melihat dengan jelas kebaikan Allah yang begitu besar dan melingkupi saya. Yesus tidak pernah berjanji bahwa hidup ini bebas dari pergumulan. Malah, Yesus mengatakan seba-liknya: “Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia” (Yoh. 16:33).

Kita harus siap untuk menghadapi kekecewaan dan kepahitan, pen-deritaan dan kehilangan. Semua itu adalah bagian dari menjadi manu-sia, dan semua itu berguna bagi pertumbuhan kita. Sebagaimana yang dikatakan Yakobus, “saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu keba-hagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun” (Yak. 1:2-4).

Saya telah bertumbuh dewasa melalui ujian yang saya hadapi dari-pada kesuksesan yang saya dapatkan. Saya tidak meminta untuk diberi ujian, dan saya tidak serohani Yakobus sehingga saya bisa berkata bahwa ujian yang saya hadapi adalah “kebahagiaan.” Namun saya mencoba un-tuk belajar memercayai Allah di tengah masalah yang saya hadapi.

Saya sendiri telah menghadapi berbagai macam ujian selama be-berapa tahun terakhir. Saya tidak lagi diundang untuk berkhotbah di gereja “teriak-teriak” tersebut, namun tanpa kehadiran mereka pun saya bisa menyatakan dengan lantang bahwa Allah itu baik. Saya tahu de-ngan pasti bahwa Allah tidak menghukum putri kecil saya dengan cacat

Page 51: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

50 | THE gooD AND bEAUTifUL goD

bawaan oleh karena dosa istri saya, dosa saya atau dosa putri saya sen-diri. Saya tahu Allah itu adil. Saya juga berpegang kepada harapan akan adanya surga, tempat di mana orang berdosa dibenarkan dan tempat di mana saya akan sepenuhnya mengerti semuanya ini. Saya percaya dengan harapan ini oleh karena iman saya kepada Yesus yang mengasihi dan telah memberikan diri-Nya untuk saya. Di mana pun saya berada, saya bisa berkata dengan lantang, “Allah itu baik untuk selama-lamanya, dan untuk selama-lamanya Allah itu baik!”

Page 52: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

Apa yang dapat kita lakukan untuk memahami dan mengalami ke-baikan Allah? Latihan macam apakah yang dapat kita lakukan untuk menolong kita merasakan Allah yang diwahyukan oleh Yesus? Ada dua macam latihan yang dapat menolong kita untuk mengalami kebaikan Allah. Yang pertama adalah mengambil waktu, berdiam diri dan me-nikmati keberadaan kita pada saat ini. Yang kedua adalah memerhati-kan keindahan yang ada di sekitar kita.

BERDIAMDunia yang kita tinggali ini sangatlah ribut dan penuh ketergesa-ge-saan, dan hanya beberapa dari kita yang sanggup berdiam diri. Allah hanya dapat berbicara kepada kita ketika kita berdiam diri. Seperti kata penulis mazmur, kita harus “berdiam” untuk dapat mengetahui bahwa Allah itu “baik.” Pada minggu ini saya mendorong Anda untuk berdiam diri selama lima menit per hari. Buatlah secangkir minuman apapun yang hangat dan sedap, duduklah di kursi yang nyaman dan berdiam dirilah. Itu saja. Hal ini tidaklah terlalu sulit, namun hasilnya sangat positif. Berikut adalah beberapa tips:

• Carilah waktu di tengah kesibukan Anda, seperti misalnya jam isti-rahat pada selang aktivitas Anda.

• Bangunlah lebih pagi atau kerjakanlah jadwal Anda lebih awal se-hingga Anda bisa memiliki waktu tambahan untuk mencari waktu berdiam diri.

L A T I H A N - J I WA

BERDIAM DAN MENIKMATI ALAM CIPTAAN

Page 53: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

52 | THE gooD AND bEAUTifUL goD

• Banyak orang yang pikirannya melayang ketika mengerjakan latihan ini. Hal ini wajar. Pikiran Anda didesain untuk berpikir dan bukan untuk menjadi kosong. Berikut ini adalah dua tips untuk menolong Anda menjinakkan pikiran Anda:

1. Taruhlah sebuah catatan untuk mencatat hal apapun yang mun-cul dalam pikiran Anda, seperti misalnya panggilan telepon yang harus Anda buat atau cucian yang harus dikerjakan. Hal ini akan menolong untuk menenangkan pikiran Anda.

2. Anda bisa menenangkan diri selama lima menit dengan mem-baca Alkitab satu atau dua menit sebelum melakukan latihan ini.

Pada awalnya mungkin akan agak sulit, namun dengan sedikit beru-saha Anda bisa melakukan latihan ini dengan mudah setiap hari. Saya memprediksi bahwa Anda akan mendapati latihan ini menjadi penting dalam rutinitas Anda setiap hari. Latihan ini akan menolong Anda untuk memperlambat tempo dan menikmati momen agar Anda bisa berfokus kepada Allah di tengah kesibukan Anda. Latihan ini bisa menjadi sebuah kebiasaan yang menjadi “tanda istirahat” yang membuat “not” (jadwal-jadwal Anda) dalam kehidupan Anda menjadi musik yang indah.

MENIKMATI ALAM CIPTAANSepanjang sejarah, para teolog besar telah menggambarkan dunia cip-taan dan keindahannya sebagai bukti utama dari kebaikan Allah. Paulus mengatakan hal yang sama melalui pasal pembuka surat Roma. Alam ciptaan mengomunikasikan kebaikan dan kemuliaan Allah melalui kilauan warna dan aroma yang membius. Tenggelam dan terbitnya ma-tahari yang terjadi dua kali dalam sehari adalah pemandangan agung yang jarang dihargai oleh mereka yang terlalu sibuk untuk melihat. Allah bisa saja menciptakan dunia yang buruk rupa. Allah tidak wajib untuk menciptakan sebuah dunia yang memanjakan mata kita. Kein-dahan berkaitan dengan keteraturan. Hanya dengan melihat sebuah bunga saja kita sudah melihat wahyu Allah.

Dalam bukunya Experiencing God’s Tremendous Love, Maureen Con-roy menasihati kita untuk, “takjub dengan indahnya alam ciptaan” se-

Page 54: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

LATiHAN-JiWA | 53

bagai sebuah cara untuk menikmati kebaikan dan kasih Allah. Maureen mengusulkan latihan sebagai berikut: berjalan-jalanlah ke luar rumah dan perhatikanlah pemandangan, suara dan warna dari apa saja yang ada di sekitar Anda. Kalau bisa, pergilah ke taman atau tempat-tempat yang jarang disentuh oleh manusia. Bawalah catatan dan lakukan seo-lah Anda sedang dalam sebuah tugas untuk menggambarkan sebuah tempat dengan cara mencatat segala sesuatu yang Anda lihat. Lakukan seolah Anda sedang berusaha untuk mengomunikasikan apa yang Anda lihat kepada seseorang yang tidak pernah keluar dari rumah dan meli-hat keindahan dunia ini. Catatlah warna dari burung-burung, bentuk simetri dedaunan dan suara angin. Bayangkanlah bahwa Allah adalah seorang seniman agung dan Anda adalah seorang mahasiswa seni yang sedang mempelajari detail dari sebuah karya seni-Nya.

BAHAN REFLEKSIEntah Anda membaca bab ini sendirian atau bersama dengan yang lain, pertanyaan-pertanyaan di bawah ini ditujukan untuk menolong Anda dalam merenungkan pengalaman rohani Anda. Adalah ide yang bagus jika refleksi tersebut dicatat dalam jurnal Anda. Jika Anda melakukan pertemuan kelompok, maka bawalah jurnal tersebut untuk menolong Anda mengingat hal yang ingin Anda bagikan.

1. Apakah Anda dapat melakukan latihan untuk berdiam diri pada ming-gu ini? Jika iya, jabarkan apa saja yang Anda lakukan dan bagaimana perasaan Anda.

2. Apakah yang Anda pelajari mengenai Allah atau diri Anda sendiri melalui latihan ini?

3. Sulitkah untuk mencari waktu selama lima menit untuk bisa ber-diam diri setiap hari?

4. Apa yang Anda pelajari ketika Anda memerhatikan alam ciptaan di sekitar Anda?

Page 55: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

Sekitar dua puluh tahun yang lalu, Richard J. Foster, teman dan mentor saya, berkata, “Jim, saya akan memulai sebuah pelayanan. Sudah waktunya tembok pemisah antar denominasi dirobohkan. Gereja harus melakukan tugas utama-nya dengan lebih baik—pemuridan. Orang-orang harus dapat mempraktikkan disiplin rohani tidak hanya seorang diri, namun secara berkelompok. Kita harus menolong gereja modern pada saat ini untuk dapat belajar dari gereja mula-mula. Saya ingin kamu menolong saya mendesain dan memimpin pelayanan ini.” Saya menjawab iya. Satu bulan kemudian kami bertemu kembali untuk makan siang dan Richard berkata bahwa dia sudah menemukan sebuah nama untuk pelayanan ini: renOVarÉ (ren-o-var-ay), sebuah kata Latin yang berarti “memperbarui.” Saya tahu kami akan mengalami kesulitan: tidak ada satu pun yang dapat melafalkannya, dan tidak ada satu pun yang tahu artinya. Namun kata ini terdengar keren, karena menggambarkan suatu usaha perubahan yang tidak berani dilakukan oleh banyak orang.

Yang saya sukai dari RENOVARÉ adalah pelayanan ini merupakan pendam-ping gereja, memberikan pengajaran tanpa seolah telah melakukan tugas utama gereja: yakni pemuridan. Sayangnya banyak orang memisahkan kata murid (disciple) dengan disiplin. Banyak orang yang lupa bahwa pengikut Kristus adalah murid karena mereka melakukan disiplin-disiplin rohani yang diajarkan oleh Yesus. Praktik doa, kebaikan, mengabarkan Injil, pelayanan, persekutuan, dan berbagi karunia itulah yang membuat kehidupan seorang murid menjadi dinamis serta memperkaya pengalaman rohani mereka.

RENOVARÉ bertujuan untuk menolong orang-orang serta gereja agar me-nemukan kembali hal-hal ini supaya kita dapat menjadi semakin serupa dengan Yesus. Saya telah melayani bersama dengan RENOVARÉ selama beberapa tahun ini (beberapa menjadi partner saya dalam menulis seri buku ini) karena mereka menyadari bahwa menjadi pengikut Kristus tidak dibatasi oleh denominasi dan program gereja. Mengikuti Yesus memberikan kita kemampuan untuk mene-mukan Allah dalam setiap aspek kehidupan kita sehari-hari.

Anda mungkin tidak langsung menyadarinya, namun buku yang Anda baca menggambarkan sebagian besar dari apa yang dikerjakan oleh RenOVarÉ—buku ini memiliki DNA yang sama dengan RenOVarÉ. Jadi saya harap Anda tidak berhenti sampai pada buku ini saja.

www.renovare.org

Page 56: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

Emotionally Healthy Sepirituality

(Spiritualitas yang Sehat secara Emosi)Meluncurkan Sebuah Revolusi di Hidup Anda dalam Kristus

Peter Scazzero

APA YANG HILANG DARI HIDUP ANDA?

Peter Scazzero diajar dengan cara yang keras: Anda tidak mungkin dewasa ro-hani sementara masih tidak dewasa emo-si. Meskipun Pete adalah pendeta dari se-buah gereja yang berkembang pesat, dia melakukan apa yang kebanyakan orang perbuat:

• menghindari konflik atas nama hu-kum kasih agama Kristen • mengabaikan kemarahannya, kesedi-han, dan ketakutan • hidup tanpa batas-batas

Akhirnya Tuhan membangunkannya un-tuk melakukan integrasi yang alkitabi-ah antara kesehatan emosi, relasi yang

mendalam dengan Yesus, dan praktik-praktik spiritualitas yang kontemplatif. Ternyata hal ini bukan hanya menciptakan revolusi rohani yang sementara, tetapi benar-benar mengubah dia dan gerejanya. Dalam buku bestseller ini, Pete menguraikan perjalanannya dan tanda-tanda spiritualitas yang tidak sehat se-cara emosi. Kemudian ia memberikan tujuh cara yang alkitabiah untuk me-nerobos dan menghasilkan revolusi kehidupan Kristen sejati dalam diri Anda.

Info lengkapnya kunjungi: www.perkantasjatim.org

Literatur Perkantas Jawa TimurJl. Tenggilis Mejoyo KA-10, Surabaya 60292 Tlp. (031) 8435582, 8413047; Faks.(031) 8418639E-mail: [email protected], www.perkantasjatim.org

Page 57: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

Movements That Change The World

(Gerakan-Gerakan yang Mengubah Dunia)Lima Kunci Untuk Menyebarkan Injil hingga Ujung Bumi

Steve Addison

APAKAH KEKRISTENAN ITU?

Pada inti utamanya, kekristenan adalah sebuah gerakan misi yang didirikan oleh Yesus dan dikuatkan oleh Roh Ku-dus. Seperti gerakan mana pun lainnya, kekristenan mengubah dunia. Tetapi, tidak seperti kebanyakan gerakan, yang memiliki masa historisnya dan kemu-dian lenyap menghilang, kekristenan terus aktif dan mengubah dunia men-jadi lebih baik.

Dari berbagai studi kasus alkitabiah, historis, dan kontemporer, Steve Ad-dison, seorang ahli penanaman je-maat dan pembelajar seumur hidup tentang gerakan yang memperbarui serta memperluas iman Kristen, mem-

berikan landasan karakteristik dari gerakan misi yang dinamis. Ketika semua faktor ini ada, maka kekristenan berekspansi. Dan di mana ada Roh Kudus, maka semua faktor ini dapat ditemukan serta membuat berkembang.

“Saya akan merekomendasikan buku ini kepada semua orang yang saya kenal.”—David Garrison, International Mission Board, Southern Baptist Convention

Info lengkapnya kunjungi: www.perkantasjatim.org

Literatur Perkantas Jawa TimurJl. Tenggilis Mejoyo KA-10, Surabaya 60292 Tlp. (031) 8435582, 8413047; Faks.(031) 8418639E-mail: [email protected], www.perkantasjatim.org

Page 58: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah

Apakah Pekerjaan Anda Bagian Dari Pekerjaan Allah?

(Every Good Endeavor)Menghubungkan Pekerjaan Anda Dengan Rencana Allah Bagi Dunia

Timothy Keller

Penulis bestseller Timothy Keller menunjukkan bagaimana Allah me-manggil kita masing-masing untuk mengekspresikan makna dan tujuan kita melalui pekerjaan dan karir kita.

Dalam dunia kerja yang semakin kom-petitif dan tidak aman, banyak orang memiliki pertanyaan yang menggang-gu: Mengapa saya melakukan peker-jaan ini? Mengapa begitu sulit? Dan apakah yang saya lakukan ini bermak-na kekal?

Dengan wawasan yang mendalam dan saran yang mengejutkan, ia menun-jukkan pada pembaca bahwa hikmat Alkitab adalah sangat relevan bagi pertanyaan kita tentang pekerjaan.

Bahkan, pandangan kekristenan tentang pekerjaan—bahwa kita bekerja un-tuk melayani orang lain, bukan diri kita sendiri—dapat memberikan dasar bagi kehidupan pribadi yang berkembang secara profesional dan seimbang. Ia juga menunjukkan bagaimana keunggulan, integritas, disiplin, kreativitas, dan semangat di tempat kerja dapat menolong orang lain dan bahkan meru-pakan suatu ibadah.

Info lengkapnya kunjungi: www.perkantasjatim.org

Literatur Perkantas Jawa TimurJl. Tenggilis Mejoyo KA-10, Surabaya 60292 Tlp. (031) 8435582, 8413047; Faks.(031) 8418639E-mail: [email protected], www.perkantasjatim.org

Page 59: THE GOOD AND THE BEAUTIFUL GOD - Allah yang Baik dan Indah