THE DEVELOPMENT OF INDONESIAN TEXT BOOKS FOR FOREIGN ...

17
PENGEMBANGAN BUKU TEKS BAHASA INDONESIA UNTUK PENUTUR ASING TINGKAT PEMULA BERBASIS KEARIFAN LOKAL WISATA MALANG THE DEVELOPMENT OF INDONESIAN TEXT BOOKS FOR FOREIGN EXHIBITION LEVEL BASED ON LOCAL TOURISM IN MALANG Nia Budiana, Putri Kumala Dewi, dan Vanda Hardinata Universitas Brawijaya Jl. Veteran Malang, Ketawanggede, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65145 Pos-el: [email protected] (Makalah diterima tanggal 26 November 2018Disetujui tanggal 23 Juni 2019) Abstrak: Kebutuhan pembelajar BIPA mempelajari bahasa dan kekayaan khas Indonesia salah satunya melalui kearifan lokal wisata Indonesia. Kearifan lokal wisata tersebut menjadi daya tarik pembelajar asing untuk belajar di Indonesia. Pembelajaran BIPA harus ditunjang dengan adanya buku teks BIPA, sedangkan buku teks BIPA dari Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK) dibuat secara umum, tidak spesifik pada latar daerah tujuan belajar. Untuk itu, tujuan penelitian ini adalah mengembangkan buku teks BIPA yang berbasis kearifan lokal wisata, khususnya Kota Malang pada aspek sistematika isi, bahasa, dan sistematika penyajian. Jenis penelitian ini adalah pengembangan dengan model 4D. Subjek penelitian adalah mahasiswa BIPA tingkat pemula di Universitas Brawijaya. Hasil penelitian menunjukkan buku teks BIPA berbasis kearifan lokal wisata Malang layak didiseminasikan karena memenuhi kelayakan pada aspek kelayakan isi, bahasa, dan sistematika penyajian dengan persentase kelayakan 63% hingga 94%. Kata Kunci: pengembangan buku teks, BIPA, tingkat pemula, kearifan lokal Abstract: The needs of BIPA learners learn about Indonesian language and wealth, one of which is through Indonesian local wisdom. The local wisdom of tourism is an attraction for foreign learners to study in Indonesia. BIPA learning must be supported by the BIPA textbook, while the BIPA textbook from the Center for Strategic Development and Linguistic Diplomacy (PPSDK) is made in general, not specific to the background of the learning objectives. For this reason, the purpose of this research is to develop BIPA textbooks based on local wisdom of tourism, especially Malang City on the aspects of systematic content, language, and systematic presentation. This type of research is development with a 4D model. The research subjects were beginner-level BIPA students at Universitas Brawijaya. The results showed that BIPA textbooks based on Malang's local tourism wisdom were decent disseminated because they met the feasibility of the aspects of the feasibility of content, language, and systematic presentation with a percentage of the feasibility of 63% to 94%. Keywords: development of textbooks, BIPA, beginner level, local wisdom PENDAHULUAN Seiring dengan era perdagangan bebas, menjadikan orang asing datang ke Indonesia dengan berbagai tujuan. Tujuan tersebut dalam bidang pendidikan, ekonomi, politik, sosial budaya, dan sebagainya. Bahasa dan budaya merupakan sarana untuk bekerja sama dalam bidang-bidang tersebut. Kekayaan alam dan budaya Indonesia menjadi daya tarik orang asing untuk belajar di Indonesia. Salah satu bentuk kerjasama dalam bidang BIPA adalah program darmasiswa. Darmasiswa adalah program pemerintah yang diberikan kepada warga negara asing untuk belajar bahasa dan budaya Indonesia selama satu tahun. Pelaksanaan Darmasiswa bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Sejak tahun 2017 Universitas Brawijaya mendapat kesempatan untuk menjadi salah satu perguruan tinggi penyelenggara Darmasiswa dengan jumlah mahasiswa sebanyak 7 orang yang berasal dari berbagai negara. Pelaksanaan proses kegiatan belajar

Transcript of THE DEVELOPMENT OF INDONESIAN TEXT BOOKS FOR FOREIGN ...

PENGEMBANGAN BUKU TEKS BAHASA INDONESIA UNTUK PENUTUR

ASING TINGKAT PEMULA BERBASIS KEARIFAN LOKAL WISATA

MALANG

THE DEVELOPMENT OF INDONESIAN TEXT BOOKS FOR FOREIGN

EXHIBITION LEVEL BASED ON LOCAL TOURISM IN MALANG

Nia Budiana, Putri Kumala Dewi, dan Vanda Hardinata

Universitas Brawijaya

Jl. Veteran Malang, Ketawanggede, Kec. Lowokwaru,

Kota Malang, Jawa Timur 65145

Pos-el: [email protected]

(Makalah diterima tanggal 26 November 2018—Disetujui tanggal 23 Juni 2019)

Abstrak: Kebutuhan pembelajar BIPA mempelajari bahasa dan kekayaan khas Indonesia salah satunya

melalui kearifan lokal wisata Indonesia. Kearifan lokal wisata tersebut menjadi daya tarik pembelajar asing

untuk belajar di Indonesia. Pembelajaran BIPA harus ditunjang dengan adanya buku teks BIPA, sedangkan

buku teks BIPA dari Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK) dibuat secara

umum, tidak spesifik pada latar daerah tujuan belajar. Untuk itu, tujuan penelitian ini adalah

mengembangkan buku teks BIPA yang berbasis kearifan lokal wisata, khususnya Kota Malang pada aspek

sistematika isi, bahasa, dan sistematika penyajian. Jenis penelitian ini adalah pengembangan dengan model

4D. Subjek penelitian adalah mahasiswa BIPA tingkat pemula di Universitas Brawijaya. Hasil penelitian

menunjukkan buku teks BIPA berbasis kearifan lokal wisata Malang layak didiseminasikan karena

memenuhi kelayakan pada aspek kelayakan isi, bahasa, dan sistematika penyajian dengan persentase

kelayakan 63% hingga 94%.

Kata Kunci: pengembangan buku teks, BIPA, tingkat pemula, kearifan lokal

Abstract: The needs of BIPA learners learn about Indonesian language and wealth, one of which is through

Indonesian local wisdom. The local wisdom of tourism is an attraction for foreign learners to study in

Indonesia. BIPA learning must be supported by the BIPA textbook, while the BIPA textbook from the Center

for Strategic Development and Linguistic Diplomacy (PPSDK) is made in general, not specific to the

background of the learning objectives. For this reason, the purpose of this research is to develop BIPA

textbooks based on local wisdom of tourism, especially Malang City on the aspects of systematic content,

language, and systematic presentation. This type of research is development with a 4D model. The research

subjects were beginner-level BIPA students at Universitas Brawijaya. The results showed that BIPA

textbooks based on Malang's local tourism wisdom were decent disseminated because they met the

feasibility of the aspects of the feasibility of content, language, and systematic presentation with a

percentage of the feasibility of 63% to 94%.

Keywords: development of textbooks, BIPA, beginner level, local wisdom

PENDAHULUAN

Seiring dengan era perdagangan bebas, menjadikan

orang asing datang ke Indonesia dengan berbagai

tujuan. Tujuan tersebut dalam bidang pendidikan,

ekonomi, politik, sosial budaya, dan sebagainya.

Bahasa dan budaya merupakan sarana untuk bekerja

sama dalam bidang-bidang tersebut. Kekayaan alam

dan budaya Indonesia menjadi daya tarik orang asing

untuk belajar di Indonesia. Salah satu bentuk

kerjasama dalam bidang BIPA adalah program

darmasiswa. Darmasiswa adalah program

pemerintah yang diberikan kepada warga negara

asing untuk belajar bahasa dan budaya Indonesia

selama satu tahun.

Pelaksanaan Darmasiswa bekerja sama

dengan berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Sejak

tahun 2017 Universitas Brawijaya mendapat

kesempatan untuk menjadi salah satu perguruan

tinggi penyelenggara Darmasiswa dengan jumlah

mahasiswa sebanyak 7 orang yang berasal dari

berbagai negara. Pelaksanaan proses kegiatan belajar

BÉBASAN, Vol. 6, No. 1, edisi Juni 2019: 25—41

26

mengajar pada program Darmasiswa itu

menggunakan Kurikulum CEFR (The Common

European Framework of Reference) yang membagi

pembelajar BIPA ke dalam beberapa tingkatan yaitu

level A1 sampai dengan C2.

Sesuai dengan tes penempatan awal yang dilakukan

sebelum kegiatan pembelajaran, mahasiswa BIPA

program Darmasiswa di Universitas Brawijaya

masuk ke dalam level A1 (tingkat pemula).

Kurikulum yang digunakan pada Program

Darmasiswa Universitas Brawijaya berpedoman

pada draf kurikulum dari Badan Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa yang memuat penguasaan

empat kompetensi berbahasa yaitu keterampilan

menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan

membaca, dan keterampilan menulis.

Sesuai dengan hasil wawancara dengan

para pengajar BIPA Program Darmasiswa FIB UB

tanggal 6 September 2017, diketahui bahwa masih

banyak kekurangan dalam pembelajaran, di

antaranya (1) tidak tersedianya bahan ajar yang

memadai, bahan ajar yang ada hanya bersumber dari

buku Sahabatku Indonesia yang diterbitkan oleh

PPSDK, (2) buku Sahabatku Indonesia bersifat

tekstual berupa struktur percakapan topik tertentu,

tidak memberikan muatan budaya Indonesia, (3)

audio dalam buku Sahabatku Indonesia seringkali

tidak dapat diputar karena adanya ketidaksesuaian

program/kendala teknis, serta (4) latar dalam materi

yang terdapat di dalam buku teks adalah berlatar di

Jakarta atau Bandung sehingga tidak kontekstual

Malang. Padahal alasan utama mahasiswa asing

memilih Universitas Brawijaya sebagai pilihan

pertama adalah karena mahasiswa ingin mengetahui

budaya dan kearifan lokal di Malang. Selain itu,

mahasiswa tertarik dengan citra UB sebagai salah

satu universitas terkemuka di Indonesia. Jadi,

mahasiswa memiliki minat yang tinggi untuk

merasakan sistem pendidikan di UB. Berdasarkan

latar belakang tersebut, penelitian ini akan

mengembangkan buku teks berbasis wisata budaya

Malang untuk pembelajar BIPA Tingkat Pemula.

Bahan ajar yang dimaksud meliputi materi ajar,

latihan-latihan, dan audio.

Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah dalam

penelitian ini sebagai berikut.

(1) Bagaimana kelayakan isi dan bahasa buku teks

bahasa Indonesia untuk penutur asing tingkat

pemula berbasis wisata budaya Malang?

(2) Bagaimana sistematika penyajian buku teks

bahasa Indonesia untuk penutur asing tingkat

pemula berbasis wisata budaya Malang?

Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk

mengembangkan buku teks untuk penutur asing

tingkat pemula berbasis wisata budaya Malang.

Berikut uraian tujuan dalam penelitian ini.

(1) Mengembangkan buku teks bahasa Indonesia

bagi pembelajar BIPA tingkat pemula berbasis

wisata budaya Malang dari segi isi dan bahasa

sesuai dengan standar BSNP (Badan Standar

Nasional Pendidikan).

(2) Mengembangkan buku teks bahasa Indonesia

bagipembelajar BIPA tingkat pemulasegi

sistematika penyajian sesuai dengan standar

BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan).

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis penelitian dapat dikategorikan berdasarkan

bidang, tujuan, metode, tingkat eksplanasi, dan

waktunya (Sugiyono, 2007:6—12). Adapun jenis

penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Hal

itu disebabkan oleh tujuan penelitian ini adalah untuk

menghasilkan produk berupa bukuteks berbasis

wisatabudaya Malang untuk pembelajar BIPA

Tingkat Pemula.

Sasaran Penelitian

Sasaran dalam penelitian ini adalah mahasiswa BIPA

Program Darmasiswa Fakultas Ilmu Budaya,

Universitas Brawijaya tahun akademik 2018/2019

berjumlah 7 mahasiswa dari India, Tanzania, Rusia,

Korea Selatan, Vietnam, dan Madagascar. Dipilihnya

7 mahasiswa itu adalah karena mereka sebagai

pembelajar BIPA yang sangat membutuhkan

bukuteks pembelajaran ini.

Model Pengembangan

Adapun model pengembangan yang akan digunakan

dalam penelitian ini adalah 4D. Menurut Thiagarajan,

Semmel, dan Semmel. (1974:6), model ini terdiri atas

empat tahap pengembangan di antaranya define,

design, develop, dan disseminate.

Alur penelitian pengembangan dengan model 4D

disajikan pada bagan berikut ini.

Pengembangan Buku Teks… (Nia Budiana, dkk.)

27

Bagan 1 Alur Penelitian Pengembangan Model 4D

1. TahapPertama: Define

Tahap define adalah tahap untuk menetapkan dan

mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran. Tahap

define ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut.

(1) Analisis ujung depan(front-end analysis).

Tujuannya adalah untuk mendapatkan data

problematika dan kebutuhan para pembelajar

BIPA Tingkat Pemula yang kemudian menjadi

alasan signifikan untuk pengembangan

bukuteks.

(2) Analisis pembelajar(learner analysis).

Tujuannya adalah untuk mengetahui

karakteristik mahasiswa, kebutuhannya, materi,

dan tugas-tugas kontenstualnya.

(3) Analisis tugas(task analysis). Tujuannya adalah

untuk mengidentifikasi aspek-aspek kognitif,

afektif, dan psikomotorik yang kemudian

diwujudkan dalam bentuk materi dan tugas-

tugas kontekstualnya.

(4) Analisis konsep(concept analysis). Tujuannya

adalah untuk menganalisis standar kompetensi,

kompetensi dasar sehingga dapat disusun materi-

materi pembelajaran dan tugas-tugas berbasis

wisatabudayamalang sesuai dengan kompetensi

dasar.

(5) Perumusan tujuan pembelajaran(specifying

instructional objectives). Tujuannya adalah

merangkum hasil dari analisis konsep dan tugas

untuk kemudian menentukan penguasaan

mahasiswa dari setiap tugas-tugas kontekstual

yang diberikan.

2. TahapKedua: Design

Tahap design bertujuan untuk merancang buku teks

berbasis wisata budaya Malang. Hal-hal yang

dilakukan pada tahap ini adalah menyusun materi

serta tugas-tugas yang sesuai dengan materi,

kompetensi dasar, dan tujuan pembelajaran, memilih

format, dan menyusun prototype awal sesuai dengan

format yang dipilih. Adapun format yang dipilih

dalam penelitian ini adalah format penilaian BSNP

(Badan Standar Nasional Pendidikan) dan

dikembangkan berdasarkan kebutuhan mahasiswa.

3. TahapKetiga: Develop

Pada tahap ini, prototype awal buku teks berbasis

wisata budaya Malang divalidasi oleh ahli

pembelajaran BIPA, ahli media, dan praktisi. Hal-hal

yang divalidasi meliputi kelayakan isi dan bahasa

serta sistematika penyajian media pembelajaran

berbasis wisata budaya Malang. Dari tahap ini, tidak

menuntup kemungkinan prototype perlu direvisi

berdasarkan saran dari para validator. Kemudian

dilakukan revisi prototype sehingga menjadi

prototype II. Prototype II itu selanjutnya diujicobakan

kepada mahasiswa BIPA Program Darmasiswa di

Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya.

Tujuannya adalah untuk mendapatkan komentar dan

BÉBASAN, Vol. 6, No. 1, edisi Juni 2019: 25—41

28

respons dari mahasiswa sebagai pengguna bahan

pembelajaran. Selain itu, juga dilakukan penerapan

bahan ajar kepada mahasiswa. Bentuknya berupa

pemberian tugas-tugas kontekstual kepada

mahasiswa yang materinya diambil dari bahan ajar

tersebut. Penilaian terhadap tugas-tugas tersebut

dilakukan aspek-aspek penilaian yang disusun dari

indikator kompetensi dasar. Apabila hasil penilaian

mencapai tujuan pembelajaran, maka bukuteks

berbasis wisatabudaya Malang sudah efektif dan

bukuteks siap untuk dikemas menjadi produk final.

4. Tahap Keempat: Disseminate

Pada tahap ini, kegiatan yang akan dilakukan

adalahpackaging, diffusion, andadapting. Pada tahap

packaging, peneliti akan mencetak produk.

Kemudian pada tahap diffusionandadapting, peneliti

akan menyebarluaskan produk tersebut pada kepada

dosen dan mahasiswa supayadapatdiserap (diffusi)

ataudipahami orang lain dan digunakan (diadopsi)

pada perkuliahan BIPA.

Adapun data, teknik pengumpulan data, dan

instrumen padapenelitianinisebagaiberikut.

1. Untuk memperoleh data analisis ujung depan

dan analisis pembelajar digunakan teknik

penyebaran kuesioner. Instrumennya adalah

kuesioner.

2. Untuk memperoleh data tentang kelayakan isi,

bahasa, dan sistematika penyajian buku teks

berbasis wisata budaya Malang digunakan

teknik validasi ahli. Validasi dilakukan oleh tim

validator yang terdiri atas 1 ahli pembelajaran

BIPA, 1 ahli media, dan 1 praktisi/dosen.

Instrumen yang digunakan adalah kuesioner uji

validasi.

3. Untuk memperoleh data respons mahasiswa

terhadap produk bahan ajar dilakukan dengan

menyebarkan kuesioner. Mahasiswa di sini

adalah mahasiswa BIPA di Fakultas Ilmu

Budaya, Universitas Brawijaya yang menempuh

Program Darmasiswa pada semester ganjil

2018/2019. Mahasiswa tersebut terdiri atas 7

orang mahasiswa. Instrumennya adalah

kuesioner uji respons mahasiswa.

4. Untuk memperoleh data tentang efektivitas

produk, dilakukan tes yang soalnya diambil dari

produk bahan ajar. Instrumennya adalah soal tes.

Jenis Data, Instrumen, dan Teknik

Pengumpulan Data

Adapun data, teknik pengumpulan data dan

instrumen padapenelitianinisebagaiberikut.

1. Untuk memperoleh data analisis ujung depan

dan analisis pembelajar digunakan teknik

penyebaran kuesioner. Instrumennya adalah

kuesioner.

2. Untuk memperoleh data tentang kelayakan isi,

bahasa, dan sistematika penyajian buku teks

berbasis wisata budaya Malang digunakan

teknik validasi ahli. Validasi dilakukan oleh tim

validator yang terdiri atas 1 ahli pembelajaran

BIPA, 1 ahli media, dan 1 praktisi/dosen.

Instrumen yang digunakan adalah kuesioner uji

validasi.

3. Untuk memperoleh data respons mahasiswa

terhadap bahan ajar dilakukan dengan

menyebarkan kuesioner. Mahasiswa di sini

adalah mahasiswa BIPA Program Darmasiswa,

Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya

tahun akademik 2018/2019. Mahasiswa tersebut

terdiri atas 7 orang. Instrumennya adalah

kuesioner uji respons mahasiswa.

4. Untuk memperoleh data tentang efektivitas

produk, dilakukan tes yang soalnya diambil dari

bahan ajar. Instrumennya adalah soal tes.

Teknik Analisis Data

Selanjutnya untuk data dari hasil analisis ujung depan

dan analisis pembelajar dianalisis dengan cara

dirangkum dan dideskripsikan secara kualitatif. Hasil

dari analisis kemudian dijadikan dasar untuk

menyusun draf bahan ajar sesuai dengan karakteristik

mahasiswa, kebutuhannya, tugas-tugasnya,

kompetensi, tujuan pembelajarannya.

Untuk data hasil uji validator dan respons mahasiswa

sebagai pengguna produk dianalisis dengan teknik

deskriptif kuantitatif dengan prosedur sebagai berikut.

(1) Menganalisis skor pada setiap indikator dari hasil

uji validasi dengan kriteria

penghitunganskalaLikert yaitu skor 1 (tidak

baik), skor 2 (cukup), skor 3 (baik), dan skor 4

(sangat baik).

(2) Menghitung skor total rata-rata dari setiap

indikator dengan rumus berikut.

X =

Keterangan :

X = skor rata-rata

∑X = jumlah skor

n = jumlah indikator

Pengembangan Buku Teks… (Nia Budiana, dkk.)

29

(3) Menginterpretasikan skor dengan interval

sebagai pedoman menentukan kelayakan

produk. Interpretasi skor menggunakan acuan

pengubahan skor skala empat (Mardapi,

2008:123).

Tabel3.1 Acuan Pengubahan Skor Menjadi Skala Empat

No. Rentang Skor Nilai Kategori

1.

X ≥ X + 1.SBx

A

Sangat Baik

2.

X + 1.SBx > X ≥ X

B

Baik

3.

X > X ≥ – 1.SBx

C

Cukup

4.

X ≥ X +1.SBx

D

Kurang Baik

Keterangan:

X= rerata skor secara keseluruhan

= (skor maksimal + skor minimal)

SBx= simpangan baku skor keseluruhan

= (skor maksimal – skor minimal)

X = skor yang didapat

Berdasarkan rumus pada tabel 3.1 di atas dapat dibuat

konversi penilaian skala empat. Hasilnya tersaji pada

tabel berikut. Tabel 3.2 Hasil Konversi Skor menjadi Skala Empat

No. Interval Skor Nilai Kategori

1.

X ≥ X +

1.SBx

X ≥

3,00

A

Sangat Baik

2.

X + 1.SBx >

X ≥ X

3,00 >

X ≥

2,50

B

Baik

3.

X > X ≥ –

1.SBx

2,50 >

X ≥

2,00

C

Cukup

4.

X ≥ X + 1.

SBx

X <

2,00

D

Kurang Baik

Keterangan

X: ½ x (skor mamsimal + skor minimal) = ½ x (4,00 + 1,00) = 2,50

SBx: simpangan baku skor secara keseluruhan = 1/6 x (skor

maksimal – skor minimal) = 1/6 x (4,00 – 1,00) = 0,50

Dalam penelitian ini, kelayakan ditentukan dengan

nilai minimal B atau kategori baik. Apabila hasil

validasi dari ahli, praktisi, dan pengguna memberikan

hasil akhir pada kategori tersebut, maka model

penilaian otentik berbasis pendidikan karakter ini

layak dan dapat digunakan untuk matakuliah Bahasa

Indonesia.

(4) Selanjutnya data yang berupa skor dapat diubah

menjadi persentase dengan menggunakan rumus

berikut.

P=

(5) Kemudian dilihat kelayakannya menggunakan

skala interval menurut Ridwan (2014:41) seperti

berikut.

Tabel 3.3 Persentase Skala Interval Kelayakan

Produk No. Interval Kategori

1. 81% — 100 % Sangat Baik

2. 61% —80% Baik

3. 42% — 60% Cukup

4. 21% — 40% Kurang

5. 0% — 20% Sangat Kurang

Untuk menghitung efektivitas bukuteks, dilakukan tes

dengan mengambil dari tugas-tugas di bukuteks. Lalu

hasilnya dinilai dengan aspek-aspek penilaian yang

disusun dari indikator kompetensi dasar. Apabila hasil

penilaian mencapai tujuan pembelajaran, maka

bukuteks berbasis wisatabudaya Malang sudah

efektif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Komentarahli pembelajaran BIPA yang harus

dijadikan sebagai bahan revisi produk. Beberapa

saran atau komentar dari ahli pembelajaran BIPA di

kuesioner sebagai berikut. Tabel 1 Respons Saran atau Komentar dari Ahli

Pembelajaran BIPA pada

Aspek Kelayakan Isi

No Aspek Saran atau Komentar

1. Unit 3 tentang teks

berjudul ―Sejarah

Bakso Malang‖

Ditinjau dari aspek kesesuaian

substansi bahan ajar dengan

tujuan pembelajaran, teks ini

kurang sesuai dengan tujuan

pembelajaran. Hal itu disebabkan

oleh materi yang seharusnya

dipelajari mahasiswa pada subunit

tersebut adalah perbedaan fungsi

kata ―bukan‖ dan ―tidak‖.

2. Unit 1—4 Ditinjau dari (1) sistematika

penyajian tujuan pembelajaran,

tugas-tugas otentik, dan langkah-

langkah mengerjakan tugas serta

(2) kesesuaian penyajian materi

dengan konsep, sistematika materi

belum disajikan secara berurutan.

BÉBASAN, Vol. 6, No. 1, edisi Juni 2019: 25—41

30

3. Unit 3 dan 4 Ditinjau dari (1) sistematika

penyajian tujuan pembelajaran,

tugas-tugas otentik, dan langkah-

langkah mengerjakan tugas serta

(2) kesesuaian penyajian materi

dengan konsep, belum ada materi

tentang penggunaan kata tanya

dan kata keterangan waktu

4. Unit 2 halaman 12

dan 13

Ditinjau dari sistematika

penyajian, terbalik susunannya.

Seharusnya pengenalan warna

dahulu (sesuai dengan subunit

sebelumnya) dilanjutkan dengan

pengenalan warna dan bentuk. Di

pengenalan bentuk, juga perlu

ditambahkan pengenalan warna

agar koheren dengan subunit

sebelumnya.

5. Unit 3 halaman 18

dan 19

Belum ada petunjuk kegiatan dan

gambar bakso malang di halaman

18 seharusnya menyatu dengan

teks di halaman 19

7. Unit 4 halaman 35,

36, 37

Urutan penyajian materi dan

latihan tidak sistematis

Tabel 2 Respons Saran atau Komentar dari Ahli

Pembelajaran BIPA pada

Aspek Bahasa

No Aspek Saran atau Komentar

1. Unit 1—4 Ditinjau dari aspek pilihan kata,

masih terdapat beberapa

kesalahan penulisan kata.

Sebaiknya disempurnakan dulu

agar tidak berpengaruh terhadap

bahan simakan.

2. Unit 3 halaman 23

dan 24

Ditinjau dari aspek penyusunan

kalimat, terdapat kesalahan logika

bahasa. Disempurnakan dulu agar

tidak berpengaruh terhadap bahan

simakan.

3. Unit 1 halaman 5 Ada tugas yang belum ada dan

belum jelas petunjuk kerja

mahasiswa. Perlu diberikan

petunjuk dulu agar tidak

membingungkan mahasiswa saat

menyimak.

4. Unit 2 halaman 14 Kata ―Daftar Kosakata‖

sebaiknya diganti dengan

petunjuk kegiatan

5. Unit 3 halaman 19

dan 20

Struktur kalimat dalam paragraf

dan pertanyaan nomor 2, 4, 5

perlu diperbaiki. Ditinjau dari

ejaan, kata ―bakso Malang‖

seharusnya ditulis ―bakso

malang‖. Lalu kegiatan

pengenalan ungkapan dan

kosakata hendaknya diberikan

kalimat petunjuk untuk

mahassiswa mengenali rasa dan

tekstur dari setiap gambar di

halaman 20.

6. Unit 4 halaman 29 Ditinjau dari aspek penyusunan

kalimat, terdapat deskripsi tugas

untuk pengajar yang tidak perlu

ada.

7. Unit 4 halaman 34 Struktur kalimat pertanyaan

nomor 2, 3, 6, 7 perlu diperbaiki.

Pertanyaan nomor 5 perlu ditinjau

ulang karena jawabannya tidak

ditemukan dalam teks.

Tabel 3 Respons Saran atau Komentar dari Praktisi pada

Aspek Kelayakan Isi

No Aspek Saran atau Komentar

1. Unit 1—4 Ditinjau dari aspek penyajian materi

sesuai konsep, belum terlihat konsep

penyajian materi yang jelas per unit.

Materi dan tugas menyimak juga

tidak banyak.

2. Unit 1—4 Perlu ada judul keterampilan

berbahasa atau tata bahasa, petunjuk,

dan nomor kegiatan pada setiap

aktivitas pembelajaran. Terutama

sebelum kegiatan

menyimak/mendengarkan.

3. Unit 1 halaman 4 Nama-nama tokoh dalam

percakapan ada ―Diana dan Andi‖.

Padahal selanjutnya ―Dayat dan

Mareta‖. Perlu disempurnakan agar

tidak berpengaruh terhadap kegiatan

menyimak mahasiswa.

4. Unit 2 halaman

14

Tema surat pemberitahuan

hendaknya disesuaikan dengan judul

unit. Di bagian tersebut, belum ada

petunjuk kegiatan.

5. Unit 3 halaman

26

Sepertinya teks bacaan tidak sesuai

dengan materi di bawahnya.

Tabel 4 Respons Saran atau Komentar Praktisi pada Aspek

Bahasa

No Aspek Saran atau Komentar

1. Unit 3 halaman 26 Ada beberapa bagian yang

membuat saya bingung, terutama

pemenggalan frase dan klausa.

2. Unit 3 halaman 21

dan 22

Kalimat perintah di halaman 21

hendaknya lebih disusun efektif.

Kalimat halaman 22 ada

kesalahan penggunaan diksi dan

penulisan tanda baca.

3. Unit 2 halaman 15 Kalimat pertanyaan perlu diubah

dan disesuaikan lagi dengan tema

surat pemberitahuan yang telah

direvisi.

4. Unit 3 halaman 23 Antara subunit 1 dengan 2

hendaknya diberi kalimat

petunjuk yang berbeda. Teks

hendaknya diberi judul. Ditinjau

dari struktur kalimat, ada beberapa

struktur kalimat yang harus

Pengembangan Buku Teks… (Nia Budiana, dkk.)

31

disempurnakan.

5. Unit 3 halaman 24 Struktur kalimat pertanyaan

nomor 2, 4, 6, 7 perlu

disempurnakan. Begitu juga

dengan struktur kalimat perintah

pada subunit di bawahnya.

6. Unit 3 halaman 25 Perlu diberi pertanyaan

pembangun skemata dulu

sebelum penugasan di subunit

berikutnya.

Tabel 5 Respons Saran atau Komentar dari Ahli Media pada

Aspek Sistematika

Penyajian

No Aspek Saran atau Komentar

1. Bahan simakan Beberapa bahan simakan

hendaknya diberi latar suara yang

relevan.

2. Unit 1—4 Tugas-tugas otentik menyimak

disusun lebih variatif.

3. Halaman sampul Dalam buku bahan ajar perlu

ditambahkan gambar yang

mencerminkan budaya

Malangan

Tabel 6 Respons Saran atau Komentar dari Praktisi pada

Aspek Sistematika

Penyajian

No Aspek Saran atau Komentar

1. Unit 1—6 Perlu disusun variasi-variasi tugas-

tugas menyimak pada setiap unit.

Beberapa detail perlu diperbaiki dan

keseragaman urutan penyajian

empat keterampilan berbahasa dan

tatabahasa pada setiap unit.

2. Halaman sampul Kurang mencerminkan isi

3. Bahan simakan Perlu diberikan backsoundpada

beberapa bahan simakan agar lebih

variatif

4. Lay out bahan ajar Perlu dipertimbanganlayoutyang

lebih userfriendly

5. Bahan simakan

materi pengenalan

angka dan

bilangan di unit 4

Perlu disebutkan dengan lebih jelas

di bahan simakan dan di buku

diberikan petunjuk lebih jelas

tentang kegiatan mahasiswa. Perlu

memunculkan juga

penggunaannya pada contoh-

contoh bagian membaca.

Revisi Draf 1 menjadi Produk 2

Berdasarkan saran atau komentar dari ahli

pembelajaran BIPA, ahli media, dan praktisi, peneliti

selanjutnya merevisi draf 1 menjadi produk 2. Revisi

dilakukan terhadap bahan simakan dan bukuteks.

Berikut revisi untuk saran atau komentar dari ahli

pembelajaran BIPA dan praktisi untuk aspek

kelayakan isi.

Tabel 7 Hasil Revisi Draf 1 menjadi Produk 2 Aspek

Kelayakan Isi

N

o.

Saran

atau

Komen

tar

Produk 1 Revisi Produk 2

1. Unit 3

tentang

teks

berjudul

―Sejarah

Bakso

Malang

Ditinjau dari aspek

kesesuaian substansi

bahan ajar dengan

tujuan pembelajaran,

teks ini kurang sesuai

dengan tujuan

pembelajaran. Hal itu

disebabkan oleh

materi yang

seharusnya dipelajari

mahasiswa pada

subunit tersebut

adalah perbedaan

fungsi kata ―bukan‖

dan ―tidak‖.

Teks tentang

―Sejarah

Bakso‖dihilangkan

karena tidak sesuai

dengan materi

subunit, yaitu tentang

fungsi kata negasi

―bukan‖ dan ―tidak‖

2. Unit

1—4

Ditinjau dari (1)

sistematika penyajian

tujuan pembelajaran,

tugas-tugas otentik,

dan langkah-langkah

mengerjakan tugas

serta (2) kesesuaian

penyajian materi

dengan konsep,

sistematika materi

belum disajikan

secara berurutan.

Materi setiap unit

disajikan secara

tematik mengacu ke

judul unit. Materi

disajikan berurutan

mulai dari

keterampilan

berbahasa dan

diakhiri dengan tata

bahasa.

3. Unit 3

dan 4

Ditinjau dari (1)

sistematika penyajian

tujuan pembelajaran,

tugas-tugas otentik,

dan langkah-langkah

mengerjakan tugas

serta (2) kesesuaian

penyajian materi

dengan konsep,

belum ada materi

tentang penggunaan

kata tanya dan kata

keterangan waktu

Ditambahkan materi

tentang kata tanya di

akhir unit 3 dan kata

keterangan di akhir

unit 4

4. Unit 2

halaman

12 dan

13

Ditinjau dari

sistematika

penyajian, terbalik

susunannya.

Seharusnya

pengenalan warna

dahulu (sesuai

dengan subunit

sebelumnya)

dilanjutkan dengan

pengenalan warna

dan bentuk. Di

pengenalan bentuk,

Sistematika materi

dibalik, yaitu

pengenalan warna

dulu. Kemudian

disusul dengan

pengenalan warna

dan bentuk. Di latihan

tentang pengenalan

bentuk, ditambahkan

tentang warna. Jika

sebelumnya sebagai

berikut.

1. Persegi

BÉBASAN, Vol. 6, No. 1, edisi Juni 2019: 25—41

32

juga perlu

ditambahkan

pengenalan warna

agar koheren dengan

subunit sebelumnya.

Panjang

2. Persegi

3. Lingkara

n

dan seterusnya.

Diganti menjadi

berikut.

1. Persegi

panjang

berwarna

kuning.

2. Persegi

berwarna

merah

muda.

3. Lingkara

n

berwarna

hijau

dan seterusnya.

5. Unit 3

halaman

18 dan

19

Belum ada petunjuk

kegiatan dan gambar

bakso malang di

halaman 18

seharusnya menyatu

dengan teks di

halaman 19

Halaman 18 diganti

menjadi berikut.

Membaca

Kegiatan 1

Petunjuk

Sebutkan nama

makanan khas

Malang sesuai

gambar berikut ini!

Kata ―Membaca‖ di

halaman 18 diganti

dengan berikut.

Kegiatan 2

Petunjuk

Bacalah cerita tentang

makanan kesukaan

Nina!

Lalu gambar bakso

dipindahkan ke

halaman 19 sebelum

teks tentang bakso

malang.

6. Unit 4

halaman

35, 36,

37

Urutan penyajian

materi dan latihan

tidak sistematis

Urutan materi

pengenalan tentang

waktu disajikan

dengan urutan

mengenali pagi,

siang, sore, dan

malam. Lalu

mengenali waktu di

jam dinding.

Kemudian

dilanjutkan dengan

menulis waktu di jam

dinding.

7. Unit

1—4

Ditinjau dari aspek

penyajian materi

sesuai konsep, belum

terlihat konsep

penyajian materi

Ditambahkan variasi

tugas untuk kegiatan

menyimak.

Sebelumnya latihan

menyimak berupa

yang jelas per unit.

Materi dan tugas

menyimak juga tidak

banyak.

menyimak

percakapan dan

mengerjakan

pertanyaan serta

mengisi teks

percakapan

rumpang. Di draf

revisi, latihan

menyimak

ditambahkan dengan

menyimak teks

kemudian

mahasiswa mencari

gambar yang

dimaksud oleh teks

simakan, mengisi

teks percakapan

rumpang, dan

menerapkan

tatabahasa dalam teks

simakan.

8. Unit

1—4

Perlu ada judul

keterampilan

berbahasa atau tata

bahasa, petunjuk, dan

nomor kegiatan pada

setiap aktivitas

pembelajaran.

Terutama sebelum

kegiatan

menyimak/mendeng

arkan.

Ditambahkan judul

―Mendengarkan‖,

―Berbicara‖,

―Membaca‖,

―Menulis‖, ―Tata

Bahasa‖ pada setiap

subunit, nomor

kegiatan, dan

petunjuk aktivitas

mahasiswa.

9. Unit 1

halaman

4

Nama-nama tokoh

dalam percakapan

ada ―Diana dan

Andi‖. Padahal

selanjutnya ―Dayat

dan Mareta‖. Perlu

disempurnakan agar

tidak berpengaruh

terhadap kegiatan

menyimak

mahasiswa.

Nama-nama tokoh

diganti menjadi

Dayat dan Mareta

semua

10

.

Unit 2

halaman

14

Tema surat

pemberitahuan

hendaknya

disesuaikan dengan

judul unit. Di bagian

tersebut, belum ada

petunjuk kegiatan.

Surat pemberitahuan

yang sebelumnya

tentang sosialisasi

program kunjungan

ke Poncokusumo

diganti menjadi surat

pemberitahuan

tentang menonton

pertunjukan tari

topeng malangan.

Kemudian

ditambahkan :

Membaca

Kegiatan 9

Petunjuk

Bacalah teks di

bawah ini!

Pengembangan Buku Teks… (Nia Budiana, dkk.)

33

Berikut revisi untuk saran atau komentar dari ahli

pembelajaran BIPA dan praktisi untuk aspek bahasa. Tabel 8 Hasil Revisi Draf 1 menjadi Produk 2 Aspek Bahasa

No

.

Saran

atau

Koment

ar

Produk 1 Revisi Produk 2

1. Unit 1—

4

Ditinjau dari

aspek pilihan

kata, masih

terdapat

beberapa

kesalahan

penulisan kata.

Sebaiknya

disempurnaka

n dulu agar

tidak

berpengaruh

terhadap bahan

simakan.

Dilakukan revisi pilihan

kata pada seluruh unit

1—4, terutama di bahan

simakan. Misalnya pada

kegiatan 1 unit 2 berikut.

Topeng Malangan terdiri

dari beberapa warna

kombinasi warna dasar...

Diubah menjadi :

Topeng Malangan terdiri

atas beberapa warna

kombinasi warna dasar ...

Kegiatan 6 di unit 3

Cilok

... Cilok ini berasal dari

Malang. Ini makanan

smua orang tua atau

muda ...

Diganti dengan:

Cilok berasal dari

Bandung, Jawa Barat.

Akan tetapi di Malang

juga ada. Makanan ini

kesukaan semua orang,

baik orang tua, remaja,

maupun anak-anak. ...

Dan seterusnya.

2. Unit 3

halaman

23 dan 24

Ditinjau dari

aspek

penyusunan

kalimat,

terdapat

kesalahan

logika bahasa.

Disempurnaka

n dulu agar

tidak

berpengaruh

terhadap bahan

simakan.

Penyempurnaan teks

untuk Kegiatan 6 di unit 3

sebagai berikut.

Cilok

Ini adalah makanan

kesukaan Nia. Makanan

ini bernama cilok (aci

dicolok). Cilok berasal

dari Bandung, Jawa

Barat. Akan tetapi, di

Malang juga ada.

Makanan ini kesukaan

semua orang, baik orang

tua, remaja, maupun

anak-anak. Cilok terbuat

dari tepung kanji, tapioka,

daging, garam, bawang

putih, dan saus. Harganya

murah. Dengan uang Rp

5000,00 Anda sudah bisa

membeli cilok. Di

Malang, cilok banyak

dijual di pinggir jalan.

Rasanya gurih dan asin.

Tekstur cilok kenyal dan

menjadi lembut setelah

dikunyah.

Lalu beberapa struktur

kalimat pertanyaan

diubah menjadi berikut.

2. Makanan ini berasal

dari ...

4. Harga makanan ini

adalah ...

6. Rasa makanan ini

adalah ...

7. Tekstur makanan ini

adalah ...

3. Unit 1

halaman

5

Ada tugas

yang belum

ada dan belum

jelas petunjuk

kerja

mahasiswa.

Perlu diberikan

petunjuk dulu

agar tidak

membingungk

an mahasiswa

saat

menyimak.

Berbicara

Kegiatan 4

Petunjuk

Perkenalkan diri Anda

kepada teman Anda

dengan menggunakan

jenis ungkapan yang

benar!

4. Unit 2

halaman

14

Kata ―Daftar

Kosakata‖

sebaiknya

diganti dengan

petunjuk

kegiatan

Kata ―Daftar Kosakata‖

diubah ―Petunjuk‖

5. Unit 3

halaman

19 dan 20

Struktur

kalimat dalam

paragraf dan

pertanyaan

nomor 2, 4, 5

perlu

diperbaiki.

Ditinjau dari

ejaan, kata

―bakso

Malang‖

seharusnya

ditulis ―bakso

malang‖. Lalu

kegiatan

pengenalan

ungkapan dan

kosakata

hendaknya

diberikan

kalimat

petunjuk untuk

mahassiswa

mengenali rasa

dan tekstur dari

setiap gambar

di halaman 20.

Seluruh penulisan ―bakso

Malang‖ diubah menjadi

―bakso malang‖.

Pertanyaan nomor 2, 4, 5

sebelum diubah sebagai

berikut.

2. Terbuat dari apa bakso

Malang?

4. Bakso apa yang Nina

dan Anti beli?

5. Bagaimana rasanya?

Setelah diubah menjadi

berikut.

2. Apa saja bahan-bahan

untuk membuat bakso

malang?

4. Apa jenis bakso yang

dibeli Nina dan Anti?

5. Bagaimana rasa bakso

bakar menurut Nina dan

Anti?

BÉBASAN, Vol. 6, No. 1, edisi Juni 2019: 25—41

34

6. Unit 4

halaman

29

Ditinjau dari

aspek

penyusunan

kalimat,

terdapat

deskripsi tugas

untuk pengajar

yang tidak

perlu ada.

Deskripsi tugas

dihilangkan

7. Unit 4

halaman

34

Struktur

kalimat

pertanyaan

nomor 2, 3, 6, 7

perlu

diperbaiki.

Pertanyaan

nomor 5 perlu

ditinjau ulang

karena

jawabannya

tidak

ditemukan

dalam teks.

Sebelum diperbaiki

struktur kalimat

pertanyaannya sebagai

berikut.

2. Kapan dia berkunjung

ke sana?

3. Di mana letak Taman

Wisata Wendit?

6. Ada binatang apa saja

di Taman Wisata

Wendit?

7. Ada berapa jumlah

binatang di Taman

Wisata Wendit?

Setelah diubah, struktur

kalimatnya menjadi

berikut.

2. Kapan mereka

berkunjung ke sana?

3. Di mana letak Taman

Wisata Wendit jika

berangkat dari Universitas

Brawijaya?

6. Apa saja binatang yang

dapat dijumpai di Taman

Wisata Wendit?

7. Berapa jumlah kera

jinak yang ada di Taman

Wisata Wendit?

8. Unit 3

halaman

26

Ada beberapa

bagian yang

membuat saya

bingung,

terutama

pemenggalan

frase dan

klausa.

Teks halaman 26 unit 3

dihilangkan karena tidak

sesuai dengan materi

tentang fungsi kata negasi

―bukan‖ dan ―tidak‖.

9. Unit 3

halaman

21 dan 22

Kalimat

perintah di

halaman 21

hendaknya

lebih disusun

efektif. Kalimat

halaman 22

ada kesalahan

penggunaan

diksi dan

penulisan tanda

baca.

Sebelum diubah, kalimat

perintahnya adalah

Cocokkanlah gambar

makanan-makanan khas

Malang di bawah ini

dengan penjelasannya!

Diganti menjadi berikut.

Petunjuk

1. Bacalah

setiap teks

berikut ini!

2. Pilihlah

gambar

makanan-

makanan

khas Malang

yang sesuai

dengan teks

tersebut!

10. Unit 2

halaman

15

Kalimat

pertanyaan

perlu diubah

dan

disesuaikan

lagi dengan

tema surat

pemberitahuan

yang telah

direvisi.

1. Siapa yang

mengundang

mahasiswa

Darmasiswa

RI?

2. Kapan acara

menonton tari

topeng

malangan

dilaksanakan?

3. Di mana tari

topeng

malangan

digelar?

4. Pukul berapa

tari topeng

malangan

digelar?

5. Siapa yang

diundang

dalam acara

tersebut?

11. Unit 3

halaman

23

Antara subunit

1 dengan 2

hendaknya

diberi kalimat

petunjuk yang

berbeda. Teks

hendaknya

diberi judul.

Ditinjau dari

struktur

kalimat, ada

beberapa

struktur kalimat

yang harus

disempurnaka

n.

Kegiatan 6

Petunjuk

Bacalah teks berikut

dengan cermat!

Cilok

Ini makanan kesukaan

Nia. ...

Kegiatan 7

Petunjuk

Cocokkanlah pernyataan

di kolom A dengan

kosakata di kolom B!

12. Unit 3

halaman

24

Struktur

kalimat

pertanyaan

nomor 2, 4, 6, 7

perlu

disempurnaka

n. Begitu juga

dengan struktur

kalimat

perintah pada

subunit di

bawahnya.

Menulis

Kegiatan 8

Petunjuk

Jawablah pertanyaan di

bawah ini!

2. Makanan ini berasal

dari ...

4. Harga makanan ini

adalah ...

6. Rasa makanan ini

adalah ...

7. Tekstur makanan ini

adalah ...

Kegiatan 9

Petunjuk

Pengembangan Buku Teks… (Nia Budiana, dkk.)

35

Salinlah kalimat jawaban

pada kegiatan 8 di atas

menjadi sebuah paragraf

di bawah ini!

13. Unit 3

halaman

25

Perlu diberi

pertanyaan

pembangun

skemata dulu

sebelum

penugasan di

subunit

berikutnya.

Menulis

Kegiatan 11

Petunjuk

1. Bacalah

menu

makanan di

bawah ini!

2. Jawablah

pertanyaan-

pertanyaan di

bawah ini!

Pertanyaan

1. Makanan

atau

minuman

manakah

yang kalian

tahu?

2. Bagaimana

rasa, warna,

dan

teksturnya?

Berbicara

Kegiatan 12

Petunjuk

Ceritakan di depan jelas

secara lisan makanan atau

minuman yang telah

kalian deskripsikan secara

tertulis tadi!

Sementara itu, berdasarkan saran atau komentar dari

ahli media dan praktisi, peneliti selanjutnya merevisi

draf 1 menjadi produk. Revisi dilakukan terhadap

bahan ajar dari segi sistematika penyajian. Berikut

revisi untuk saran atau komentar dari ahli media dan

praktisi tersebut.

Tabel 9 Hasil Revisi Draf 1 menjadi Produk 2 Aspek

Sistematika Penyajian

No

.

Saran

atau

Komenta

r

Produk 1 Revisi

Produk 2

1. Bahan

simakan

Beberapa bahan

simakan hendaknya

diberi latar suara yang

relevan.

Bahan

simakan di unit

2 tentang tari

topeng

malangan

diberi latar

suara iringan

musik tari

topeng

malangan.

Bahan

simakan unit 4

tentang Candi

Badut, Unit 5

percakapan di

kebun jeruk

dan diberi latar

suara burung

berkicau.

Bahan

simakan di unit

6 tentang

Pantai Tiga

Warna diberi

latar suara

berupa

deburan

ombak pantai.

2. Unit 1—4 Tugas-tugas otentik

menyimak disusun lebih

variatif.

Ditambahkan

variasi tugas

untuk kegiatan

menyimak.

Sebelumnya

latihan

menyimak

berupa

menyimak

percakapan

dan

mengerjakan

pertanyaan

serta mengisi

teks

percakapan

rumpang. Di

draf revisi,

latihan

menyimak

ditambahkan

dengan

menyimak

teks kemudian

mahasiswa

mencari

gambar yang

dimaksud oleh

teks simakan,

mengisi teks

percakapan

rumpang, dan

menerapkan

tatabahasa

dalam teks

simakan.

3. Halaman

sampul

Dalam sampul buku

bahan ajar perlu

ditambahkan gambar

yang mencerminkan

budaya Malangan

Sampul

awalnya

bergambar

globe.

Kemudian

diubah

BÉBASAN, Vol. 6, No. 1, edisi Juni 2019: 25—41

36

menjadi

bergambar

jenis-jenis

wisata Kota

Malang

meliputi wisata

budaya, wisata

alam, dan

wisata kuliner.

4. Unit 1—6 Perlu disusun variasi-

variasi tugas-tugas

menyimak pada setiap

unit. Beberapa detail

perlu diperbaiki dan

keseragaman urutan

penyajian empat

keterampilan berbahasa

dan tatabahasa pada

setiap unit.

Ditambahkan

variasi tugas

untuk kegiatan

menyimak.

Sebelumnya

latihan

menyimak

berupa

menyimak

percakapan

dan

mengerjakan

pertanyaan

serta mengisi

teks

percakapan

rumpang. Di

draf revisi,

latihan

menyimak

ditambahkan

dengan

menyimak

teks kemudian

mahasiswa

mencari

gambar yang

dimaksud oleh

teks simakan,

mengisi teks

percakapan

rumpang, dan

menerapkan

tatabahasa

dalam teks

simakan.

Pada setiap

unit, diberi

latihan meliputi

empat

keterampilan

berbahasa dan

materi

tatabahasa.

5. Lay out

bahan ajar

Perlu

dipertimbanganlayoutya

ng lebih userfriendly

Lay outdibuat

berwarna-

warni dan

sistematika per

unit dibuat

sama yaitu

empat

keterampilan

berbahasa dan

tatabahasa.

6. Bahan

simakan

materi

pengenala

n angka

dan

bilangan

di unit 4

Perlu disebutkan dengan

lebih jelas di bahan

simakan dan di buku

diberikan petunjuk lebih

jelas tentang kegiatan

mahasiswa. Perlu

memunculkan juga

penggunaannya pada

contoh-contoh bagian

membaca.

Artikulasi

angka dan

bilangan di

bahan simakan

diperjelas

pengucapanny

a. Contoh

penggunaan

angka dan

bilangan dalam

teks sudah

dimunculkan

seperti berikut.

Teks 1

... Candi Badut

beralamatkan

di Jalan Candi

5D

Karangwidoro,

Dau, Kota

Malang Jawa

Timur 65146.

Lokasi candi

ini berada di

dekat

Universitas Ma

Chung, sekitar

15 menit

berjalan kaki

dari sana ke

arah timur. ...

Teks 2

Tepat di hari

Minggu

kemarin, pada

tanggal 26

Agustus 2018

aku (Andi)

bersama-sama

empat

temanku pergi

ke Taman

Wisata Wendit

yang ada di

Jalan Raya

Wendit Timur,

Malang. ...

Hasil Uji Coba Pengguna

Uji coba pengguna dilakukan tanggal 10 September

2018. Uji coba pengguna dilakukan terhadap 7

mahasiswa BIPA Program Darmasiswa RI.

Tujuannya adalah untuk mendapatkan komentar dan

respons dari mahasiswa sebagai pengguna bukuteks.

Pengembangan Buku Teks… (Nia Budiana, dkk.)

37

Adapun hasil uji coba terbatas tersebut sebagai

berikut.

Diagram 1 Hasil Uji Coba Pengguna Aspek Kelayakan Isi

dan Bahasa

Berdasarkan diagram 4.1 di atas diketahui bahwa

berdasarkan hasil uji coba pengguna, 57%

mahasiswa menyatakan bahwa bukuteks

berkualifikasi sangat baik dan 43% mahasiswa

menyatakan dalam kualifikasi baik, 0% mahasiswa

menyatakan dalam kualifikasi cukup, dan 0%

mahasiswa menyatakan dalam kualifikasi kurang.

Dengan demikian, berdasarkan hasil tersebut, ditinjau

dari aspek kelayakan isi dan bahasa, bukuteksini

layak untuk digunakan. Akan tetapi, ada beberapa

saran atau komentar perbaikan dari mahasiswa

sebagai berikut.

Tabel 10 Saran atau Komentar Mahasiswa Aspek Kelayakan

Isi dan Bahasa

No. Kode

Mahasiswa

Saran atau Komentar

1. A3 Tugas-tugas lebih bervariasi agar lebih

sesuai dengan kebutuhan mahasiswa

2. A5 Tugas-tugas lebih bervariasi agar lebih

sesuai dengan kebutuhan mahasiswa

Berdasarkan tabel 10 di atas diketahui bahwa saran

atau komentar mahasiswa lebih mengarah pada

keakuratan bahan ajar. Indikatornya adalah

pemberian tugas-tugas yang lebih bervariasi pada

setiap materi dan sesuai dengan kebutuhan

mahasiswa dalam konteks nyata.

Selanjutnya hasil uji coba pengguna untuk aspek

sistematika penyajian diperoleh hasil

Diagram 2 Hasil Uji Coba Pengguna Aspek Sistematika

Penyajian

Berdasarkan diagram 2 di atas diketahui bahwa

berdasarkan hasil uji coba pengguna, 57%

mahasiswa menyatakan bahwa bukuteksini

berkualifikasi baik, 29% mahasiswa menyatakan

dalam kualifikasi sangat baik, 14% mahasiswa

menyatakan dalam kualifikasi cukup, dan 0%

mahasiswa menyatakan dalam kualifikasi kurang.

Dengan demikian, berdasarkan hasil tersebut, ditinjau

dari aspek sistematika penyajian, bukuteks ini layak

untuk digunakan. Akan tetapi, ada beberapa saran

atau komentar perbaikan dari mahasiswa sebagai

berikut.

Tabel 11 Saran atau Komentar Mahasiswa Aspek

Sistematika Penyajian

No. Kode

Mahasiswa

Saran atau Komentar

1. A3 Tugas-tugas agar lebih dapat

mengoptimalkan kemampuan berpikir

kritis

2. A5 Tugas-tugas agar lebih variatif dan

mengakomodasi mahasiswa belajar

secara individu dan kelompok

3. A6 Tugas-tugas agar lebih dapat

mengoptimalkan kemampuan berpikir

kritis

Berdasarkan tabel 11 di atas diketahui bahwa saran-

saran tersebut lebih mengarah pada penyajian

pembelajaran. Indikatornya adalah tugas-tugas dalam

bahan ajar divariasikan antara pengerjaan secara

individu dan kelompok. Selain itu, variasi penyajian

materi dan tugas-tugas otentik diarahkan

keterampilan mahasiswa berpikir kritis.

Selanjutnya untuk mengetahui efektivitas bukuteks,

dilakukan tes dengan mengambil dari tugas-tugas di

bahan ajar Unit 1. Lalu hasilnya dinilai dengan aspek-

aspek penilaian yang disusun dari indikator

kompetensi dasar. Indikator tersebut meliputi (1)

ketepatan menyimak jenis-jenis ungkapan dalam

bahasa Indonesia, (2) keterampilan menggunakan

jenis-jenis ungkapan dalam komunikasi lisan dan

tulis, serta (3) ketepatan struktur kalimat ungkapan.

Hasilnya sebagai berikut.

Tabel 12 Nilai Hasil Tes Mahasiswa

No Nama Mahasiswa Skor Indikator ke- Total Skor Nilai Kualifikasi

1 2 3

1 A1 4 4 3 11 92 Sangat Baik

2 A2 4 3 3 10 83 Sangat Baik

3 A3 4 4 4 12 100 Sangat Baik

4 A4 4 3 3 10 83 Sangat Baik

5 A5 4 4 4 12 100 Sangat Baik

6 A6 4 3 3 10 83 Sangat Baik

7 A7 4 3 3 10 83 Sangat Baik

BÉBASAN, Vol. 6, No. 1, edisi Juni 2019: 25—41

38

Berdasarkan tabel 12 di atas dan didukung data

analisis hasil tes mahasiswa ditemukan bahwa

umumnya mahasiswa sudah memahami jenis-jenis

ungkapan dalam bahasa Indonesia meliputi

ungkapan salam, menanyakan kabar, terima kasih,

minta maaf, dan berpamitan. Selain itu, mahasiswa

juga terampil menggunakannya dalam komunikasi

tulis dan lisan.

4.1 Draf Final

Draf final model penilaian otentik berbasis

pendidikan karakter dimulai dari sampul luar

menggunakan sampul berikut ini.

Gambar 1 Sampul Luar Produk

Berdasarkan gambar 1 dapat diketahui bahwa sampul

produk bukuteksterdiri atas judul produk, nama tim

penyusun, dan ilustrasi.

Setelah sampul, halaman selanjutnya adalah

kata pengantar. Kata pengantar berisi tujuan

disusunnyabukuteks, harapan tim penyusun, kota,

bulan, dan tahun penyusunan. Bagian berikutnya

adalah daftar isi. Dalam daftar isi, tersusun bahwa

bukuteksini terdiri atas 6 bab. Bab 1

menyapamasyarakat di kampung warna-warni. Bab

2 adalah mengenaltaritopengmalangan. Bab 3

menyukaimakanankhas Malang. Bab 4

berkunjungketempatwisatabudaya Malang, Bab 5

dekatdengankearifanlokaldesawisataPoncokusumo.

Bab 6 Berliburkewisataalam Malang

Pembahasan

Selanjutnya dilakukan uji validasi produk oleh ahli

pembelajaran BIPA,ahli media, dan praktisi. Hasil uji

ahli dan praktisi adalahsebagai berikut.

Uji ValidasiPengembanganDraf pada Aspek

Kelayakan Isi dan Bahasa

Dari segi kelayakan isi dan segibahasa, ahli

pembelajaran BIPA dan praktisi menguji validasi

pengembangandrafproduk. Hasilnya sebagai berikut.

Diagram 3 Hasil Uji Validasi Aspek Kelayakan Isi dan Segi Bahasa oleh

Ahli Pembelajaran BIPA dan Praktisi

Berdasarkan diagram 4.3 di atas dapat diketahui

bahwa pada uji validasi pengembang draf, menurut

ahli pembelajaran BIPA, persentase kelayakan isi

sebesar 75%, sedangkan dari segi bahasa sebesar

80%. Artinya, buku teks pada pembelajar BIPA

tingkat pemula sudah sesuai baik dari isi materi

pembelajaran dan segi bahasa.

Menurut praktisi, persentase kelayakan isi sebesar

94% dansegibahasa70%. Artinya produk bahan ajar

ini sudah berada pada kualifikasi baik. Hal itu

disebabkan oleh pada uji coba pengembangan draf

menerapkan beberapa indikator diantaranya (1)

penggunaan kata-kata sederhana dan disesuaikan

dengan level pemula, (2) penggunaan kalimat

sederhana yang bernalar dan tidak terlalu panjang, (3)

penggunaan kata ―Anda‖ untuk menciptakan

keakraban dan kenyamanan pembelajar BIPA, (4)

penggunaan kaidah Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)

dalam penulisan huruf, istilah, kata, dan kalimat, (5)

istilah yang digunakan dalam bahan ajar disesuaikan

dengan perkembangan moral dan intelektual

mahasiswa serta bermuatan budaya Indonesia.

Pengembangan Buku Teks… (Nia Budiana, dkk.)

39

Uji Validasi Pengembangan Draf pada Aspek Sistematika Penyajian

Diagram 4 Hasil Uji Validasi Aspek SistematikaPenyajian Ahli Media dan Praktisi

Berdasarkan diagram 4 di atas dapat diketahui bahwa

pada uji validasi pengembangan draf, menurut ahli

media, persentase sistematikapenyajian sebesar 72%.

Artinya, bukutekspada pembelajar BIPA tingkat

pemula sudah sesuai baikdari isi materi pembelajaran.

Kesesuaian itu dapat dilihatdari hasil validasi yang

mendapatkan skor penilaian yang sesuai dan masuk

kategori baik.

Menurut praktisi, persentase kelayakan isi

sebesar 63%. Artinya produk bahan ajar ini sudah

berada pada kualifikasi baik. Hal itu disebabkan oleh

produk dinilai baik dari segi pemilihan kata,

penyusunan kalimat, pemilihan kata sapaan, ejaan,

dan ragam bahasa. Materi dan tugas-tugas disusun

secara proporsional dan mempertimbangkan muatan

tujuan pembelajaran, isi dari materi dapat menggugah

mahasiswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan inovatif.

Berikutini hasil uji coba yang dilakukan oleh

mahasiswa sebagai pengguna produk sebagai berikut.

Diagram 5 Hasil Uji Coba Pengguna Produk dari Aspek Kelayakan Isi dan Bahasa

Berdasarkan diagram 5 di atas diketahui bahwa

bukuteksdiuji coba terhadap pengguna produk atau

mahasiswa. Uji coba dilakukan pada7

mahasiswadarmasiswa. Hasilnya adalah 57%

mahasiswa menyatakan bahwabukuteksini

berkualifikasi sangat baik, 43% mahasiswa

menyatakan baik. Hal ini dapat diambil kesimpulan

bahwa buku teks ini layak didiseminasikan. Akan

tetapi, ada beberapa saran dari uji coba terbatas ini

perlu perbaikan sedikit berdasarkan saran dan

masukan dari pengguna atau mahasiswa. Saran itu

telah diakomodasi dalam perbaikan produk saat

penyusunan draf final.

Diagram 6 Hasil Uji Coba Pengguna Produk dari Aspek SistematikaPenyajian

BÉBASAN, Vol. 6, No. 1, edisi Juni 2019: 25—41

40

Berdasarkan diagram 6 di atas diketahui bahwa

buku teks ini diuji coba dalam aspek sistematika

penyajian terhadap pengguna produk atau

mahasiswa. Hasilnya adalah 29% mahasiswa

menyatakan buku teks ini berkualifikasi sangat baik,

57% mahasiswa menyatakan baik, dan 14%

mahasiswa menyatakan cukup. Artinya bukuteksini

layak didiseminasikan. Akan tetapi, perlu diperbaiki

dulu dari segi variasi penyajian tugas-tugas dan

mempertajam aspek materiwisatabudaya Malang.

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang

telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat diambil

simpulan sebagai berikut.

(1) Dari segi kelayakan isi dan bahasa, bukuteksini

layak untuk didiseminasikan karena persentase

kelayakan hasil uji coba kelayakan isi dari ahli

pembelajaran BIPA sebesar 75%, dari praktisi

sebesar 94%. Dari segi bahasa, buku teks ini

juga layak untuk didiseminasikan karena hasil

uji coba ahli pembelajaran BIPA menunjukkan

persentase kelayakan sebesar 80%, dari praktisi

sebesar 70%. Kelayakan tersebut dari segi

kesesuaian isi dengan tujuan pembelajaran,

keakuratan latihan-latihan, dan materi

pendukungnya. Sementara itu, dari segi bahasa

layak untuk didiseminasikan karena layak dari

segi pemilihan kata, penyusunan kalimat,

pemilihan kata sapaan, ejaan, dan ragam

bahasanya. Uji coba dari pengguna sebesar

57% mahasiswa menyatakan bahwa

bukuteksini berkualifikasi sangat baik, 43%

mahasiswa menyatakan baik.

(2) Dari segi sistematika penyajian, bukuteksini

juga layak untuk didiseminasikan karena hasil

uji ahli media menunjukkan persentase

kelayakan sebesar 72%, dari praktisi sebesar

63%, dan. Adapun hasil uji pengguna atau

mahasiswa menunjukkan 29% mahasiswa

menyatakan bukuteksini berkualifikasi sangat

baik, 57% mahasiswa menyatakan baik, dan

14% mahasiswa menyatakan cukup. Artinya

bukuteks ini layak didiseminasikan. Akan

tetapi, perlu diperbaiki dulu dari segi variasi

penyajian tugas-tugas dan mempertajam aspek

materi wisatabudaya Malang.

B. Saran

(1) Bagi pengajar BIPA, hendaknya

mengembangkan buku teks berbasis wisata

budaya Malang yang dapat menumbuhkan

kemampuan berpikir kritis serta dengan variasi

penugasan yang memungkinkan belajar

individu dan kelompok.

(2) Bagi pembelajar BIPA, hendaknya

mengembangkan bukuteks sesuai dengan

kebutuhan komunikasi dalam konteks nyata.

(3) Bagi peneliti lain, hendaknya mengembangkan

bukuteksini dengan pendekatan yang lain

disesuaikan dengan kebutuhan kontekstual

mahasiswa dan capaian pembelajaran pada

setiap jenjang.

DAFTAR PUSTAKA

Abdulhak, Ishak dan Deni Darmawan. 2015.

Teknologi Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Abidin, Yunus. 2012. Pembelajaran Bahasa

Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung:

PT Refika Aditama.

Abidin, Yunnus. 2016. Desain Sistem

Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum

2013. Bandung:PT RefikaAditama.

Ardyansyah. 2012. Bahasa Indonesia bagi

PenuturAsing, (Online)

(http://badanbahasa.kemendikbud.go.id/la

manbahasa/info_bipa/), diakses pada 21

Maret 2018.

Azies, Furqanul dan ChaedarAlwasilah. 2000.

Pengajaran Bahasa Komunikatif: Teori

dan Praktek. Bandung: PT

RemajaRosdakarya.

Mardapi, Djemari. 2008. Teknik Penyusunan

Instrumen Tes da Nontes. Yogyakarta:

Mitrs Cendikia Offset.

Maulipaksi, Desliana. 2017. 637

MahasiswaAsingBelajarBudaya

Indonesia melalui Darmasiswa 2017,

(Online)

(https://www.kemendikbud.go.id/main/bl

og/2017/8/637-mahasiswa-asing-belajar-

budaya-indonesia-melalui-darmasiswa-

2017/), diakses pada 21 Maret 2018.

Thiagarajan, Sivasailam, Dorothy, S. Semmel, dan

Melvyn, I. Semmel. 1974. Instructional

Development for Training Teachers for

Pengembangan Buku Teks… (Nia Budiana, dkk.)

41

Exceptional Children. Indiana: Indiana

UniversityBloomington.

Saddhono, Khundaru. 2014. Pembelajaran

Keterampilan Berbahasa Indonesia:

Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:

GrahaIlmu.

Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain

Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Siregar, Evelin dan Hartini Nara. 2011. Teori

Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:

Ghalia Indonesia:

Suharti. 2016. Darmasiswa Indonesia Scholarship

(Online)

(http://darmasiswa.kemdikbud.go.id/),

diakses pada 21 Maret 2018.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan

Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R

& D. Bandung: Alfabeta.

Suyitno, Imam. 2004. Pengetahuan Dasar BIPA:

Pandangan Teoritis Belajar Bahasa.

Yogyakarta: CV. Grafika Indah.

Suyitno, Imam. 2005. Bahasa Indonesia untuk

Penutur Asing: Teori, Strategi, dan

Aplikasi Pembelajarannya. Yogyakarta:

CV. Grafika Indah.

Zainal, Aqib.2013. Model-Model, Media, dan

Strategi Pembelajaran Kontekstual

(Inovatif). Bandung :YramaWidya.