Dear Mumtazah -...

11

Transcript of Dear Mumtazah -...

Page 1: Dear Mumtazah - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/bc851e8341b9e203053a0d6d0e77e0…karena genre saya ternyata dominan non-fiksi, text book, dan jurnalistik. Setiap
Page 2: Dear Mumtazah - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/bc851e8341b9e203053a0d6d0e77e0…karena genre saya ternyata dominan non-fiksi, text book, dan jurnalistik. Setiap

Dear Mumtazah Kumpulan Catatan & Sajak

Penulis:

Mumtazah Bura Datu

Penata Aksara: Muhammad Zulfikar Akbar

Desain & Layout:

Ady Mulyadi

Penata Letak Muhammad Zulfikar Akbar

Ady Mulyadi

Diterbitkan melalui: Nulis Buku

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak

sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit.

XVI+187 halaman Cetakan Pertama, Februari 2017

Page 3: Dear Mumtazah - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/bc851e8341b9e203053a0d6d0e77e0…karena genre saya ternyata dominan non-fiksi, text book, dan jurnalistik. Setiap

“Kalian boleh maju dalam pelajaran,

mungkin mencapai deretan gelar

kesarjanaan apa saja, tapi tanpa

mencintai sastra, kalian tinggal hanya

hewan yang pandai.”

-Pramoedya Ananta Toer-

Page 4: Dear Mumtazah - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/bc851e8341b9e203053a0d6d0e77e0…karena genre saya ternyata dominan non-fiksi, text book, dan jurnalistik. Setiap

Sepatah Kata Penulis

Aduh! Saya jatuh cinta pada sastra.

Saya tidak pernah menyangka jika hobby

saya surfing di dunia cyber malah membuat

saya jatuh cinta pada rangkaian aksara.

Awalnya cuma menikmati, sekarang malah

benar-benar jatuh hati. Konon katanya,

tulisan mencerminkan kepribadian

seseorang.

Entah bagaimana kepribadianku jika

dipandang dari tulisan-tulisan sederhanaku.

yang jelas semoga kepribadianku tak

seburuk tulisanku.

Saya suka menikmati rangkaian aksara,

meski saya sendiri tidak pandai merangkai

Page 5: Dear Mumtazah - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/bc851e8341b9e203053a0d6d0e77e0…karena genre saya ternyata dominan non-fiksi, text book, dan jurnalistik. Setiap

kata. Saya tetap suka menikmati puisi,

meski saya sendiri tidak puitis. Saya tetap

suka menulis, meski tulisan saya terlalu

sederhana.

Mungkin menulis bagi sebagian orang

adalah profesi, bagi sebagian lainnya adalah

jalan hidup, namun bagi saya, menulis

adalah kebutuhan jiwa.

“Menulislah, karena siapapun kamu, tak

akan ada orang tahu, jika kamu tak

pernah menulis. Menulis bukan saja

menumpahkan ide, tetapi juga

mengabarkan kepada pembaca, bahwa di

luar sana tak selalu indah adanya, juga

tak selalu rumit. ”

Mumtazah Bura Datu

Page 6: Dear Mumtazah - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/bc851e8341b9e203053a0d6d0e77e0…karena genre saya ternyata dominan non-fiksi, text book, dan jurnalistik. Setiap

Kita ibarat tulisan yang tak

tuntas! Belum sempat menjadi

cerita, sudah robek di halaman

pertama.

Page 7: Dear Mumtazah - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/bc851e8341b9e203053a0d6d0e77e0…karena genre saya ternyata dominan non-fiksi, text book, dan jurnalistik. Setiap

Sebuah Pengantar

Berani Berkarya

Karya sastra ibarat cermin kehidupan.

Syair dan pesannya merupakan refleksi

hidup seseorang dengan berbagai

kompleksitas kehidupan di dunia.

Perasaan cinta, sedih, senang, dituangkan

dalam bentuk kata-kata yang indah dan

menyentuh hati. Apalagi, jika kata-kata

indah tersebut sesuai dengan perasaan hati.

Kalau kata anak baru gede saat ini, itu

disebut, mak jleb!

Perasaan itulah saat pertama kali saya

dimintai tolong oleh sang penulis,

Mumtazah Bura Datu untuk menjadi editor

bukunya. Sebelum menerima

Page 8: Dear Mumtazah - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/bc851e8341b9e203053a0d6d0e77e0…karena genre saya ternyata dominan non-fiksi, text book, dan jurnalistik. Setiap

permintaannya, saya pun melihat terlebih

dulu berbagai tulisan-tulisannya di dunia

maya. Baru satu tulisan saja, saya sudah

dibuat terkesima. Betapa tidak, begitu

mudahnya Datu –sapaan akrabnya-

mengekspresikan perasaan hatinya lewat

sebuah tulisan. Hal yang sebenarnya sangat

lumrah terjadi di dunia yang segala

sesuatunya diunggah lewat media sosial.

Namun yang membuatnya langka, adalah

kata demi kata tersusun dengan indah.

Tulisan-tulisan Datu sebenarnya

mengingatkan kembali pada tulisan-tulisan

saya semenjak SMP dan SMA. Namanya

beranjak gaul, saya juga sering menulis

sajak-sajak maupun kata-kata indah

tersebut.

Page 9: Dear Mumtazah - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/bc851e8341b9e203053a0d6d0e77e0…karena genre saya ternyata dominan non-fiksi, text book, dan jurnalistik. Setiap

Sayangnya, hal itu tidak beranjak lama,

karena genre saya ternyata dominan non-

fiksi, text book, dan jurnalistik. Setiap orang

memang punya pilihan genre berbeda-beda.

Dan Datu, punya selera sastra berbeda

dengan lainnya.

Butuh keberanian pula bagi Datu untuk

mempublikasikan karya-karya indahnya ini.

Dengan sedikit paksaan, akhirnya karya

indah ini bisa sampai di tangan pembaca.

Berkarya, apalagi untuk pertama kalinya

dipublikasikan, memang butuh keberanian

yang besar. Kalau tidak nekat, ya harus

dipaksa oleh orang lain.

Tapi dengan begitu, penulis akan

mendapatkan pengalaman yang besar

dalam berkarya. Dan saya jamin, pasti akan

ketagihan untuk melahirkan karya-karya

Page 10: Dear Mumtazah - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/bc851e8341b9e203053a0d6d0e77e0…karena genre saya ternyata dominan non-fiksi, text book, dan jurnalistik. Setiap

lainnya, seperti yang pernah saya rasakan

dulu.

Selamat untuk karya buku pertamanya.

Semoga pembaca juga dapat mengambil

hikmah dari kata-kata indah yang

disampaikan Datu melalui buku ini.

Selamat berselancar di dunia sastra,

Bontang, 25 Februari 2017

Muhammad Zulfikar Akbar

Penulis dan Jurnalis

Page 11: Dear Mumtazah - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/bc851e8341b9e203053a0d6d0e77e0…karena genre saya ternyata dominan non-fiksi, text book, dan jurnalistik. Setiap

“Saat senja Desember berwarna

kelabu, menutup lembar ceritaku,

yang hancur tercoret pena sendiri.”~