TH PENERAPAN PRINSIP ARSITEKTUR BERKELANJUTAN PADA ...

12
Muhammad Nashrullah Amin, Yosafat Winarto, Avi Marlina/ Jurnal SENTHONG 2019 383 PENERAPAN PRINSIP ARSITEKTUR BERKELANJUTAN PADA PERENCANAAN KAMPUNG PANGAN LESTARI DI MOJOSONGO, KECAMATAN JEBRES, KOTA SURAKARTA Muhammad Nashrullah Amin, Yosafat Winarto, Avi Marlina Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta [email protected] Abstrak Jumlah populasi di kota yang meningkat menimbulkan kenaikan kebutuhan permukiman dan pangan. Namun, kebijakan pemerintah untuk mengatasi isu tersebut masih sebatas pembuatan rusun dan perumahan, serta konsep Rumah Pangan Lestari. Seiring dengan hal itu, terdapat agenda pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan kawasan permukiman dalam aspek lingkungan, ekonomi dan sosial. Berdasarkan kedua isu tersebut, muncul gagasan perencanaan Kampung Pangan Lestari dengan penerapan prinsip Arsitektur Berkelanjutan sebagai upaya memecahkan masalah kebutuhan ruang hunian dari segi kualitas ruang, energi, massa, material, utilitas, lingkungan dan kebutuhan keberagaman serta kualitas pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan prinsip Arsitektur Berkelanjutan sebagai strategi pendekatan dalam perencanaan Kampung Pangan Lestari Mojosongo, Jebres, Surakarta, Jawa Tengah. Sembilan prinsip tersebut adalah ekologi perkotaan, strategi energi, pengelolaan air, pengelolaan limbah, material, komunitas lingkungan, strategi ekonomi, pelestarian budaya dan manajemen operasional. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif dengan melakukan pengumpulan data berupa observasi mengenai kondisi tapak dan studi literatur Arsitektur Berkelanjutan. Artikel ini menyajikan hasil berupa konsep dari penerapan tiap prinsip. Prinsip ekologi perkotaan digunakan untuk memecahkan isu kebutuhan hunian dan pangan. Prinsip strategi energi digunakan untuk konsep perancangan pasif. Prinsip pengelolaan air digunakan untuk konsep utilitas air. Prinsip pengelolaan limbah digunakan untuk utilitas limbah. Prinsip material digunakan untuk pemilihan material. Prinsip komunitas lingkungan digunakan untuk konsep kegiatan. Prinsip strategi ekonomi digunakan untuk konsep kegiatan perekonomian. Prinsip pelestarian budaya digunakan untuk pembentukan identitas kawasan, dan prinsip manajemen operasional digunakan untuk menyusun kelembagaan kawasan. Kata kunci: arsitektur berkelanjutan, kampung pangan lestari, rumah pangan lestari, surakarta 1. PENDAHULUAN Kepadatan penduduk seringkali menimbulkan permasalahan dalam penataan keruangan akibat besarnya tekanan penduduk terhadap lahan. Daerah-daerah yang penduduknya padat dan persebarannya tidak merata akan menghadapi masalah-masalah seperti masalah perumahan, masalah pekerjaan, masalah pendidikan, masalah pangan, masalah keamanan dan dapat berdampak pada kerusakan lingkungan (Soerjani dkk, 1987). Proses pengembangan kota harus direncanakan dan dirancang dengan baik agar terwujud kota yang berkelanjutan secara merata dalam berbagai aspek kehidupan. Pemerintah sebagai pemangku kebijakan kemudian perlu membuat strategi pelaksanaan pembangunan kota yang tepat, terutama dalam menyediakan permukiman dan menyelesaikan permasalahan meningkatnya kebutuhan pangan, energi dan sumberdaya. Pelaksanaan pembangunan juga harus memperhatikan aspek lingkungan, sosial dan ekonomi masyarakat agar keberlanjutan kawasan permukiman tersebut dapat terjaga. Selain permasalahan permukiman, isu mengenai swasembada pangan dan diversifikasi pangan sudah menjadi topik bahasan, mengingat sejak tahun 2000 hingga 2015 pemerintah masih melakukan impor beras mencapai 15,89 juta ton. Kebijakan impor beras tersebut menunjukkan bahwa ketergantungan pada beras sebagai sumber makanan masih sangat tinggi. Padahal Indonesia memiliki sumber pangan karbohidrat tak hanya dari nasi tetapi dapat berasal dari serealia lain (Jali, jewawut, jagung dan sorgum), umbi (singkong, ketela), palmae, dan buah-buahan.

Transcript of TH PENERAPAN PRINSIP ARSITEKTUR BERKELANJUTAN PADA ...

Page 1: TH PENERAPAN PRINSIP ARSITEKTUR BERKELANJUTAN PADA ...

MuhammadNashrullahAmin,YosafatWinarto,AviMarlina/JurnalSENTHONG2019

383

PENERAPANPRINSIPARSITEKTURBERKELANJUTANPADAPERENCANAANKAMPUNGPANGANLESTARI

DIMOJOSONGO,KECAMATANJEBRES,KOTASURAKARTA

MuhammadNashrullahAmin,YosafatWinarto,AviMarlinaProdiArsitekturFakultasTeknikUniversitasSebelasMaretSurakarta

[email protected]

AbstrakJumlah populasi di kota yangmeningkatmenimbulkan kenaikan kebutuhan permukiman dan pangan.

Namun,kebijakanpemerintahuntukmengatasiisutersebutmasihsebataspembuatanrusundanperumahan,sertakonsepRumahPanganLestari.Seiringdenganhalitu,terdapatagendapembangunanberkelanjutandanpemberdayaan kawasan permukiman dalam aspek lingkungan, ekonomi dan sosial. Berdasarkan kedua isutersebut, muncul gagasan perencanaan Kampung Pangan Lestari dengan penerapan prinsip ArsitekturBerkelanjutansebagaiupayamemecahkanmasalahkebutuhanruanghuniandarisegikualitasruang,energi,massa,material,utilitas,lingkungandankebutuhankeberagamansertakualitaspangan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan prinsip Arsitektur Berkelanjutan sebagai strategipendekatan dalam perencanaan Kampung Pangan Lestari Mojosongo, Jebres, Surakarta, Jawa Tengah.Sembilan prinsip tersebut adalah ekologi perkotaan, strategi energi, pengelolaan air, pengelolaan limbah,material,komunitaslingkungan,strategiekonomi,pelestarianbudayadanmanajemenoperasional.Penelitianini menggunakan metode deskriptif-kualitatif dengan melakukan pengumpulan data berupa observasimengenaikondisitapakdanstudiliteraturArsitekturBerkelanjutan.

Artikel ini menyajikan hasil berupa konsep dari penerapan tiap prinsip. Prinsip ekologi perkotaandigunakan untuk memecahkan isu kebutuhan hunian dan pangan. Prinsip strategi energi digunakan untukkonsep perancangan pasif. Prinsip pengelolaan air digunakan untuk konsep utilitas air. Prinsip pengelolaanlimbah digunakan untuk utilitas limbah. Prinsip material digunakan untuk pemilihan material. Prinsipkomunitas lingkungan digunakan untuk konsep kegiatan. Prinsip strategi ekonomi digunakan untuk konsepkegiatan perekonomian. Prinsip pelestarian budaya digunakan untuk pembentukan identitas kawasan, danprinsipmanajemenoperasionaldigunakanuntukmenyusunkelembagaankawasan.

Katakunci:arsitekturberkelanjutan,kampungpanganlestari,rumahpanganlestari,surakarta

1.PENDAHULUAN

Kepadatanpendudukseringkalimenimbulkanpermasalahandalampenataankeruanganakibatbesarnya tekanan penduduk terhadap lahan. Daerah-daerah yang penduduknya padat danpersebarannya tidak merata akan menghadapi masalah-masalah seperti masalah perumahan,masalahpekerjaan,masalahpendidikan,masalahpangan,masalahkeamanandandapatberdampakpada kerusakan lingkungan (Soerjani dkk, 1987). Proses pengembangan kota harus direncanakandan dirancang dengan baik agar terwujud kota yang berkelanjutan secaramerata dalamberbagaiaspekkehidupan.

Pemerintah sebagai pemangku kebijakan kemudian perlu membuat strategi pelaksanaanpembangunan kota yang tepat, terutama dalam menyediakan permukiman dan menyelesaikanpermasalahan meningkatnya kebutuhan pangan, energi dan sumberdaya. Pelaksanaanpembangunan juga harusmemperhatikan aspek lingkungan, sosial dan ekonomimasyarakat agarkeberlanjutankawasanpermukimantersebutdapatterjaga.

Selainpermasalahanpermukiman, isumengenaiswasembadapangandandiversifikasipangansudah menjadi topik bahasan, mengingat sejak tahun 2000 hingga 2015 pemerintah masihmelakukan impor beras mencapai 15,89 juta ton. Kebijakan impor beras tersebut menunjukkanbahwaketergantunganpadaberassebagaisumbermakananmasihsangattinggi.PadahalIndonesiamemilikisumberpangankarbohidrattakhanyadarinasitetapidapatberasaldariserealialain(Jali,jewawut,jagungdansorgum),umbi(singkong,ketela),palmae,danbuah-buahan.

Page 2: TH PENERAPAN PRINSIP ARSITEKTUR BERKELANJUTAN PADA ...

SENTHONG,Vol.2,No.2,Juli2019

384

Berdasarkan isu tersebut, Kementrian Pertanian menyusun konsep model Rumah PanganLestari (RPL) pada tahun 2011. Rumah Pangan Lestari adalah rumah tangga dengan prinsippemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan dan dirancang untuk pemenuhan kebutuhanpangan dan gizi keluarga, diversifikasi pangan berbasis sumberdaya lokal, pelestarian tanamanpanganuntukmasadepan serta peningkatanpendapatan yangpada akhirnya akanmeningkatkankesejahteraan masyarakat. (Kementerian Pertanian, 2011). Konsep tersebut perlu dikembangkankarenadalamprakteknyamasihterlaluterbatasdenganpekaranganrumahsaja.

Model permukiman baru sebagai bentuk pengembangan konsep rumah pangan lestari harussegera diwujudkan untuk mengatasi permasalahan permukiman dan kebutuhan pangan.Permukimantersebutdapatdiwujudkansebagaisebuahkawasanyanglebihkompleksdenganaspekbangunan hunian ramah lingkungan, pemanfaatan lahan untuk produksi bahan pangan, pusatpengembangan dan budidaya tanaman, serta pemasaran produk pangan yang dihasilkan.Pengembangan ini dapat diwujudkan dalam Kampung Pangan Lestari, sehingga kesadaranmasyarakat tentang keswasembadaan pangan semakin berkembang luas. Lokasi juga hendaknyadekatdenganpotensiyangsudahadasehinggadapatsinergissatusamalain.

KampungPanganLestarisebagaisebuahkampung,tentuperlumemilikikarakteristiktertentu.Turner (1972), menjelaskan bahwa kampung merupakan lingkungan tradisional khas indonesia,ditandai ciri kehidupan yang terjalin dalam ikatan kekeluargaan yang erat, kampung merupakanbentuk permukiman yang unik, tidak dapat disamakan dengan slum dan squater atau jugadisamakandenganpermukimanpendudukberpenghasilanrendah.

KampungPanganLestaritentumemerlukankonsepperencanaandanperancanganyangtepatagar dapat terwujuddenganbaik. Arsitektur Berkelanjutanmenjadi sebuahpilihan untukmenjadistrategidesainKampungPanganLestari.Secarasederhana,SustainableArchitectureatauarsitekturBerkelanjutan dapat didefinisikan sebagai desain arsitektur yang berwawasan lingkungan.PendekataniniterkaitdenganKonsepPembangunanBerkelanjutanyangdiungkapkandalamReportoftheWorldCommissiononEnvironmentandDevelopmenttahun1987.

Konsep Sustainable Development dapat didefinisikan secara sederhana, yakni pembangunanyang memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengkompromikan kemampuan generasi mendatanguntuk memenuhi kebutuhannya di masa mendatang (Prayoga, 2013). Konsep pembangunanberkelanjutan mencakup tiga aspek utama yang saling terkait dan saling menunjang yaknipembangunan ekonomi, pembangunan sosial dan pelestarian lingkungan hidup (KTT Bumi, 1992).Tigaaspektersebutharusberkaitanuntukdapatmembentuksustainability(lihatgambar1).

Gambar1.

TigaAspekSustainabilitas(sumber:suntingandariPenilaianSustainabilitasUniversitasMichigan,2002)

Page 3: TH PENERAPAN PRINSIP ARSITEKTUR BERKELANJUTAN PADA ...

MuhammadNashrullahAmin,YosafatWinarto,AviMarlina/JurnalSENTHONG2019

385

Keberlanjutanlingkunganyangakandicapaiadalahmempertahankansumberdayaalamterkaitdenganumurpotensi vital sumber daya alamdan lingkunganekologismanusia, seperti iklim, dankeberagaman hayati (hewan maupun tumbuhan). Penerapan pendekatan ini dilakukan dalambentuk perancangan kawasanmaupun bangunan yangmerespon kondisi tapak dan lingkungan disekitarnya.Makadariitu,perludilakukananalisismengenaiprofiltapaksepertipencahayaanalami(sinarmatahari),penghawaanalami(angin),vegetasi,dantopografi.

Aspekekonomimerupakanbagianpentingdalamarsitekturberkelanjutan.Bentukperencanaanterkait keberlanjutan dapat berupa pemilihan dan penerapan material secara tepat, sertapengembangan ekonomi terkait dengan potensi. Material yang diterapkan secara tepat akanberdampakpadabiayapembangunan.Penggunaanmateriallokalakanberdampakpadatransportasimaterial yang lebihmurah, dan perawatanmaterial dalam jangka panjangmenjadi lebihmudah.Perlakuan tersebut dapat menekan biaya pembangunan dan dapat membantu mengembangkanperekonomian daerah. Kegiatan-kegiatan yang diwadahi kawasan juga dapat dikembangan lebihlanjut untuk meningkatkan taraf hidup dan tingkat perekonomian penghuni. Hubungan sebuahkawasan baru dengan lingkungan di sekitarnya secara sosial dapat berpengaruh padakeberlangsunganfungsibangunanjangkapanjang.Hal iniakanmembawadampakpositifbaikbagikawasantersebutmaupunpendudukdanlingkungandisekitarnya(Pitts,2004).

Tigaaspekpembangunanberkelanjutandidukungolehprinsip-prinsipArsitekturBerkelanjutanyang mencakup ekologi perkotaan, strategi energi, air, limbah, material, komunitas lingkungan,strategiekonomi,pelestarianbudayadanmanajemenoperasional(Ardiani,2015).Ekologiperkotaanmenitikberatkan peran kawasan pada dinamika atau iklim perkotaan. Strategi energi membahasmengenaipenggunaanenergi terbarukandanperancanganpasifbangunandengantujuanefisiensiserta penghematan energi. Prinsip pengelolaan air maksudnya adalah pengelolaan air yang baikuntukkebutuhankawasansekaligussebagaiupayakonservasiair.

Prinsippengelolaan limbahadalahpengelolaansampahdan limbahdariprosespengumpulan,pemilahan hingga pengolahan dengan tujuan agar tidak menimbulkan dampak negatif bagilingkungan. Prinsip material berisi tentang kriteria pemilihan material meliputi asal, ketahanan,tingkatramahlingkungan,kemudahanperakitan,dankriterialainnya.Prinsipkomunitaslingkunganmenekankanpadaaspeksosialmasyarakatpenghunikawasan.Halinidiwujudkandenganmemberiruangdan agenda kegiatan komunitas untukmenjaga interaksi sertameningkatkan kualitas hiduppenghunikawasan.

Prinsip strategi ekonomimembahasmengenai cara kawasanuntukmenaikkanperekonomianpenghunidannilaikawasandenganmemberiruanguntukusahadibidangekonomisepertiUMKM.Prinsippelestarianbudayaadalahupayamembentukidentitaskawasandenganadanyaadatistiadat,kegiatan maupun komoditi tertentu dalam kawasan. Prinsip manajemen operasional merupakanprinsip yang bertujuan memelihara kondisi dan kegiatan kawasan dengan membentukorganisasi/penguruskawasan.

Sembilan prinsip Arsitektur Berkelanjutan berkaitan dengan perencanaan dan perancanganKampung Pangan Lestari untuk mewujudkan swasembada pangan dalam sebuah kawasanpermukiman. Pendekatan Arsitektur Berkelanjutan sebagai strategi desain dinilai tepat untukmendukungperencanaandanperancanganKampungPanganLestaridansegalaaspekdidalamnya.Berdasarkan hal tersebut maka tujuan penelitian untuk mengembangkan prinsip ArsitekturBerkelanjutansebagaistrategidesainKampungPanganLestaridapatdicapai.Sembilanprinsipyangada digunakan untuk menyusun konsep perencanaan dan perancangan serta desain KampungPanganLestaridenganpendekatanArsitekturBerkelanjutandiSurakarta.KampungPanganLestaridiwujudkan sebagai kawasan hunian yang terintegrasi dengan produksi pangan sertapengembangannyabaikdalamaspek lingkungan,ekonomimaupunsosial.Secara lebih lanjut,hasildari penelitian berupa penerapan tiap prinsip Arsitektur Berkelanjutan dapat digunakan sebagaiacuandesainKampungPanganLestarimaupundikembangkanuntukdesainobjekrancangbangunlainnya.HasilpembahasandaripenelitianmengenaipenerapanprinsipArsitekturBerkelanjutanjugadapatdikajiulangdalamperencanaanobjekrancangbangunlainnya.

Page 4: TH PENERAPAN PRINSIP ARSITEKTUR BERKELANJUTAN PADA ...

SENTHONG,Vol.2,No.2,Juli2019

386

2.METODEPENELITIAN

Kampung Pangan Lestarimenerapkan pendekatanArsitektur Berkelanjutan yang di dalamnyamemilikitigaaspekutamadansembilanprinsipArsitekturBerkelanjutan.Berdasarkanhaltersebutmaka perlu dilakukan pengumpulan data primer terkait dengan kondisi dan potensi tapak dilapangan.Dataprimertersebutantaralainiklim(penyinaranmataharidanangin),vegetasi,kontur,potensi sosial dan ekonomi. Data tersebut kemudian dikaji agar dapatmenentukkan respon yangtepatuntukkondisi/potensiyangada.Metodepengumpulandataprimeradalahstudiobservasiketapakdanmasyarakat.

Setelahmelakukanobservasilapangan,perludilakukanstudiliteraturmengenaitigaaspekdansembilan prinsip Arsitektur Berkelanjutan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan datasekunder berupa tinjauan teori-teori Arsitektur Berkelanjutan sebagai referensi untukmemahamiteori secara lebih lanjut sesuai dengan pendekatan yang dipilih. Sumber referensi berupa buku,jurnal/paper, artikel, secara konvensionalmaupun pencarian secara daring. Teori yang dicari dariliteratur adalah data-data yang terkait dengan ruang lingkup pembahasan sesuai dengan objekrancangbangundanpendekatanyangdipilih.

Data primer dan sekunder tersebut kemudian dikaji untukmenentukan penerapan sembilanprinsip Arsitektur Berkelanjutan pada aspek lingkungan, ekonomi dan sosial dalam perencanaanKampung Pangan Lestari. Data mengenai kondisi dan potensi tapak yang sudah diidentifikasidirespon dengan penerapan prinsip arsitektur berkelanjutan yang dinilai tepat seperti ekologiperkotaan, strategi energi, pengelolaan air, pengelolaan limbah, dan material. Data mengenaikondisi sosial masyarakat direspon dengan prinsip komunitas lingkungan, pelestarian budaya danstrategi ekonomi. Prinsip manajemen operasional digunakan sebagai dasar perencanaankelembagaanpenguruskawasandalamperawatankawasandankegiatansosial-ekonomi.

3.HASILDANPEMBAHASAN

Arsitekturberkelanjutanmerupakanpendekatanyangmemilikiaspeklingkungan,ekonomidansosial di dalamnya. Fokus perencanaan dan perancangan tak hanya mengenai kelestarian dankeseimbangan lingkungan,melainkan keberlanjutan secara ekonomi dan sosial bagi kawasan. Tigaaspektersebutdidukungdenganprinsip-prinsiparsitekturberkelanjutan.

Ardiani(2015)mengemukakanbahwaterdapatsembilanprinsipdalamArsitekturBerkelanjutanyaitu:ekologiperkotaan, strategienergi,pengelolaanair,pengelolaan limbah,material,komunitaslingkungan,strategiekonomi,pelestarianbudaya,danmanajemenoperasional.Berdasarkankajianlebihlanjut,penerapansembilanprinsiptersebutdilakukanterkaitdenganaspeklingkungan,sosialdan ekonomi dalam perencanaan dan perancangan Kampung Pangan Lestari. Penerapan didasariolehdatayangberasaldaritapakdanlingkungankemasyarakatandisekitarnya.

Prinsip pertama adalah prinsip ekologi perkotaan. Arsitektur Berkelanjutan memiliki peranpentingdalammewujudkaniklimperkotaanyangbaikdarisegilingkungandandinamikakehidupanlain.Kelestarianekologiperkotaandarisegilingkungandimaksudkanagarkeseimbanganekosistemtetap terjaga, sehingga kehidupan tiap spesies dapat terus berlanjut. Tapak yang berlokasi di RT01/RW 29 KelurahanMojosongo, Kecamatan Jebresmemiliki ketentuan KDB 45-60% (Perda KotaSurakarta no.8 tahun 2009). Hasil observasi menunjukkan ±50% dari lahan tapak tertutup olehvegetasi.Berdasarkankeduahaltersebutmakasalahsatupenerapanprinsipekologiperkotaanyangtepatadalahdenganmemaksimalkanruanghijau.HalinidiwujudkandenganmenetapkanKDB60%untuk area kawasan dan sebisa mungkin tetap mempertahankan vegetasi dalam kawasan (lihatgambar2).

Page 5: TH PENERAPAN PRINSIP ARSITEKTUR BERKELANJUTAN PADA ...

MuhammadNashrullahAmin,YosafatWinarto,AviMarlina/JurnalSENTHONG2019

387

Gambar2.

IlustrasiPerbandinganVegetasiEksistingdenganSesudahDesain

Selain dengan memaksimalkan ruang hijau yang sudah ada dalam tapak, bentuk penerapanprinsip iniadalahpenambahan fasilitasproduksipangandarihasilkebunmaupunternakyangadadalam kawasan sehingga dapat dinikmati penghuni dan pengunjung. Hal ini dilandasi kondisilingkungandisekitarnyayangsudahmengenalgagasanpanganlestari,sehinggapembuatanfasilitasproduksi pangan dinilai dapat mengembangkan potensi tersebut. Pembuatan fasilitas tersebutmeliputi kebun dan peternakan. Pengelolaan vegetasi untuk kebun juga sebaiknya tetapmempertahankanvegetasikawasanterutamapohonbesarsebagaitanamanpeneduhbagitanamanproduksipangan(lihatgambar3).

Gambar3.

IlustrasiPenataanVegetasiPadaKebun

Prinsip kedua adalah prinsip strategi energi. Sebuah karya dengan pendekatan ArsitekturBerkelanjutan diharapkan dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan mengoptimalkanpenggunaan energi alam yang dapat diperbaharui. Energi tersebut dapat berupa energimatahari,angin,panasbumi,maupunenergiterbarukanlainnya.Strategienergiinitentudisesuaikandenganiklimtempatbangunandidirikan.

Implementasi prinsip strategi energi yang dapat dilakukan adalah penggunaan transportasitanpabahanbakar fosildidalamtapak.Transportasi tersebutberupasepedayangdisewakandandapat digunakan untuk berkeliling di sekitar area tapak. Selain penggunaan kendaraan ramahlingkungan,perancanganpasifpadabangunansepertidistribusiair,pengolahanmassa,bentuk,dantampilanbangunanjugadapatmenjadibentukpenerapanprinsipstrategienergi.Salahsatubentukperancangan pasif yang diterapkan adalah menyesuaikan orientasi bangunan dengan arah angin.Orientasi bangunan yang diatur menyesuaikan arah angin dan cahaya matahari bertujuan untukmemaksimalkanpenghawaan.

Page 6: TH PENERAPAN PRINSIP ARSITEKTUR BERKELANJUTAN PADA ...

SENTHONG,Vol.2,No.2,Juli2019

388

Datayangdiambilberdasarkanobservasidilapanganmenunjukkanarahanginadalahdiagonal,sehinggaorientasibangunanjugadisesuaikandenganarahangintersebut(lihatgambar4).

Gambar4.

IlustrasiOrientasiBangunandanPengolahanMassaMenyesuaikanArahAngin

Pemanfaatan cahaya matahari untuk pencahayaan alami, dengan pengolahan bentuk/massakantilever dan pemberian jarak antarmassa sehingga cahaya dapatmasuk di sela-selanya.Hal inidiilustrasikandenganwarnaorangepadagambar5.Cahayamataharitersebutjugadapatdigunakanuntukkebutuhanlistrikdenganpembuatanareasolarharvester.

Gambar5.

IlustrasiOrientasiBangunandanPengolahanMassaMenyesuaikanArahMatahari

Prinsip ketiga adalah prinsip pengelolaan air. Sebuah karya Arsitektur Berkelanjutan harusmengoptimalkanpenggunaanairbersihdanmeminimalisirdampakburukdariairbekasyangtelahdigunakan di dalam kawasan bagi lingkungan. Arsitektur Berkelanjutan memiliki kriteria khususdalam menejemen air, yaitu: water efficiency (efisiensi penggunaan air atau hemat air), watersufficiency (kecukupan air), water substitution (penggantian air), water Reuse, Recycle, andHarvesting(penggunaankembali,pendaurulangandanpemanenanairuntukmemenuhikebutuhankawasan).

Page 7: TH PENERAPAN PRINSIP ARSITEKTUR BERKELANJUTAN PADA ...

MuhammadNashrullahAmin,YosafatWinarto,AviMarlina/JurnalSENTHONG2019

389

DatayangdidapatkandaritapakadalahkualitasairPDAMkurangbaikkarenabeberapasumberairnyatercemarlimbahpabrik.Berdasarkanhaltersebut,makadiputuskanbahwasumberairyangmemungkinkanadalahairsumurtanahdalam.Sementaraitu,sistemdistribusiairyangdinilaitepatuntuk kawasan adalahDown Feed Systemyaitu pengaliran/distribusi air dari tangki atas keoutletdengangayagravitasi.Distribusiairdengansistemdownfeed jugamemilikikelebihantidakterlalumemakan banyak energi. Air dari sumur artesis dipompa ke ground reservoir (tangki air dalamtanah),kemudianmasukkefilterdandipompaketangkiatasuntukselanjutnyadapatdigunakandimasing-masingfasilitas(lihatgambar6).

Gambar6.

SkemaPengelolaanAirBersih

Selain pengelolaan air bersih konservasi air dan penggunaan kembali sertawater treatmentyang efisien juga diperlukan. Hal ini dilakukan dengan penampungan air hujan dan pembuatanSustainable Urban Drainage dengan pemanfaatan grass block untuk area parkir, dan pembuatanbioporidiareakawasanuntukmemaksimalkanpenyerapanairkedalamtanah

Prinsipkeempatadalahprinsippengelolaanlimbah.Sampahataulimbahdapatdibagimenjadisampah cari, padat, dan gas. Ketiga jenis ini dapat dikurangi maupun diolah kembali untukdimanfaatkanatausekedaragaramanuntuklingkungan.Prosespengelolaansampahsecaraumumadalah pengumpulan, pemilahan, pengangkutan, pemrosesan, daur ulang, atau pembuangan darimaterial sampah. Selain itu dalam pengelolaan sampah juga dikenal metode 3R yaitu reuse(penggunaankembali),reduce(mengurangipenggunaan),recycle(daur-ulang).Berdasarkankondisilingkungan kegiatan kawasan dan kedekatannya dengan fasilitas pembuangan sampah TPA PuriCempo,makadiputuskanpengelolaansampahberupapemilahanakandilakukanolehmasyarakat.Sampah organik yang sudah dipilah kemudian didaur-ulang menjadi kompos, sedangkan sampahyangsudahtidakbisadigunakankembalidibuangkeTPAPuriCempo.(lihatgambar7).

Gambar7.

SkemaKonsepPengelolaanSampah

Sampah dan limbah dalam bentuk cair, padat dan gas perlu diolah dengan baik agar tidakmenimbulkandampakburukbagi lingkungandandapat digunakan kembali. Pemanfaatan kembalidandaurulangdenganpembuatanpupukkomposyangberasaldarisampahorganikkawasan(dari

Page 8: TH PENERAPAN PRINSIP ARSITEKTUR BERKELANJUTAN PADA ...

SENTHONG,Vol.2,No.2,Juli2019

390

rumahtanggamaupunkebun)danpupukkandangdarikotorahhewanuntukdigunakanmemupuktanaman dalam kawasan. Pengelolaan (treatment) limbah dan pembuangan limbah secara aman(menggunakanbiofilterupflow).Pengolahanblackwateryaituairyangberasaldaribuangankloset,urinal, bidet yang mengandung kotoran manusia diolah dalam IPAL dan menjadi biogas (lihatgambar8).

Gambar8.

SkemaPengelolaanLimbah(BlackWater)

Prinsip kelima adalah prinsip material. Penggunaan material-material perlu memperhatikankeamanandankenyamananpenghuni.Pemilihanmaterialmemperhatikanlokasipemasokmaterialuntuk efisiensi biaya danwaktu transport.Material juga dipilih berdasarkan karakteristik tertentuBeberapakriteriamaterialuntukArsitekturBerkelanjutanadalah tahan lama, tahanbanting, tidakberacun sehingga tidak membahayakan pengguna, biodegradable, material hasil daur ulang,material sedikit memberikan emisi ke udara dalam pembuatan dan penggunaannya, mudahdiperbaiki/diganti,memilikitingkatregenerasitinggi(untukmaterialalam).Materialdaurulangataubekasyangmasihbaikdanmemilikinilaiestetikajugadapatmenjadipilihanmaterialbangunan.

Berdasarkanpertimbangantersebut,materiallokalyangdipilihberupapasir,batubata,bambudankayubekasberasaldariSurakartadansekitarnyauntukmenghematbiayatransport,danwaktudistribusi.Materialramah lingkunganbaikdarialamberupaprodukolahanbambudankayubekasuntuk material utama bangunan maupun material tambahan untuk elemen bangunan maupunmaterial fabrikasi.Materialmodern fabrikasiyang lebihefisiendalampemasangandanberkualitasbaik serta mudah dalam perawatan. Material fabrikasi yang dipilih adalah High PerformanceConcrete (beton yang memiliki durabilitas lebih tinggi dari beton konvensional), ExpandedPolystyrene(bahanbangunansepertisterofoam),grass-block,kaca,linoleum,plasticUVdanparanet(lihatgambar9).Materialfabrikasiyangdigunakanmemilikiketahananyangbaikdanmudahuntukdiaplikasikansehinggaakanmempermudahpekerjaantukang.Haliniberimbaspadaefisiensiwaktudanbiayapembangunan.

Gambar9.

MaterialyangDigunakanDalamDesainKampungPanganLestari

Page 9: TH PENERAPAN PRINSIP ARSITEKTUR BERKELANJUTAN PADA ...

MuhammadNashrullahAmin,YosafatWinarto,AviMarlina/JurnalSENTHONG2019

391

Prinsip keenam adalah prinsip komunitas lingkungan. Komunitas yang dimaksud adalahpenghunikawasanyangmemilikikegiatankhususselainbertempattinggal. Jeniskegiatantersebutmerupakan upaya untuk mewujudkan keberlanjutan kawasan, misalnya menggalakkan budayamenanam,pengolahanbahanmakananmenjadimakanantradisional,kegiatanpengolahansampah,dan lain sebagainya. Kegiatan-kegiatan tersebut secara tidak langsung merupakan upaya untukmeningkatkankualitashidupkomunitaslingkunganitusendiri.

Bentuk penerapan prinsip ini dalam Kampung Pangan Lestari dapat dilakukan denganmemaksimalkanruangberkumpuldalamkomunalditiapfasilitasyangadadalamKampungPanganLestari (lihat gambar 10). Kegiatan komunitas seperti berkebun bersama pada hari libur, makanbersamadansebagainya jugadapatdilakukan.Prosesproduksipangandalamkawasan jugasebisamungkinmelibatkanpenghunikawasandalamprosesnyasehinggaprosespemberdayaankomunitasdapatberlangsungsecaraoptimal.

Gambar10.

IlustrasiRuangberkumpul

Ruang berkumpul akan membuat interaksi antar individu dalam Kampung Pangan Lestarimenjadi erat. Hal ini sesuai dengan karakter kampung bahwa kampung merupakan sebuahlingkungan dengan interaksi dan hubungan erat antar individu di dalamnya (Turner, 1972). Selainruangberkumpul,komunitasdalamKampungPanganLestarijugadapatmengikutikegiatankawasanseperti penyuluhan, sosialisasi,maupun lokakarya yang diadakan dalam Kampung Pangan Lestari.Keterlibatan komunitas tersebut dalam kegiatan kawasan sangat penting untukmenjaga interaksidanidentitaskawasansebagaikampung.

Prinsip ketujuh adalah prinsip strategi ekonomi. Strategi ekonomi yang dimaksud adalahdukungan terhadap Usaha Kecil dan Menengah (UKM) maupun mewujudkan usaha berbasiskomunitasdidalamkawasan.Modelekonomisepertiiniakanmeningkatkantingkatperekonomianpenghuni sekaligus nilai kawasan. Karya dengan pendekatan Arsitektur Berkelanjutan hendaknyamemiliki upaya menggalakkan dan menanamkan prinsip-prinsip ekonomi, usaha kecil untukmeningkatkan taraf hidup penghuni. Karya tersebut harus dapat mendorong penghuni untukswasembadameningkatkanperekonomianmaupunsekedarmemenuhikebutuhanmereka.

Bentuk penerapan strategi ekonomi dalam Kampung Pangan Lestari adalah dengan adanyaproduksimakanan dan jajanan lokal di fasilitas produksi kawasan untuk selanjutanya dijual. Jenisprodukyangdijualdapatberupamakananringansepertisalepisang,kripiksingkong,kuekering,danjajanantradisionalsepertigethuk,thiwul,gatot,jadahjali,danlainsebagainya(lihatgambar11).Halini akan meningkatkan nilai produk kawasan sekaligus membuka lowongan pekerjaan kepada

Page 10: TH PENERAPAN PRINSIP ARSITEKTUR BERKELANJUTAN PADA ...

SENTHONG,Vol.2,No.2,Juli2019

392

penghuni. Produk tersebut kemudiandijual kepadapengunjung kawasan. Selain itu, terdapat jugakegiatan lokakarya (workshop) yang dapat diikuti oleh penghuni dan pengunjung dari berbagailatarbelakanguntukmemungkinkaninovasisertapenyebarluasangagasanpanganlestari.

Gambar11.

ContohProdukKawasanyangDipasarkan

Prinsipkedelapanadalahprinsippelestarianataupenciptaanbudaya.Budayaakanmembentukkarakter dan menjadi identitas kawasan. Budaya yang dapat dikembangkan dapat berupa adatistiadat,makanantradisional,keterampilanketukangan,dansebagainya.Budayajugadapatberupakegiatan dengan spirit tertentu yang kemudian diteruskan ke generasi-generasi selanjutnya,sehinggaterciptabudayayangberkelanjutan.

Dalam Kampung Pangan Lestari, budaya tentang pangan lestari perlu ditumbuhkan dandisebarluaskan.Halinidapatdilakukandenganpenyuluhan,sosialisasimaupunlokakaryamengenaigagasan pangan lestari. Kegiatan tersebut dapat berupa pengenalan budaya menanam,memproduksihasilpanen,maupunpembuatanmakanantradisional.BudayapanentersebutperludikenalkanpadagenerasimudasepertipadaKRPLKayenagarkeberlanjutannyadapatterjaga(lihatgambar 11). Kegiatan pengenalan budaya menanam tersebut selain dapat melestarikan gagasanpanganlestaridanmenjagakeberlanjutankawasan,jugadapatmemungkinkanadanyainovasibarudalambidangpenanamanmaupunprodukkawasanolehparagenerasimuda.

Gambar12.

IllustrasiPengenalanBudayaMenanampadaGenerasiMudaSumber:KRPLKayen

Page 11: TH PENERAPAN PRINSIP ARSITEKTUR BERKELANJUTAN PADA ...

MuhammadNashrullahAmin,YosafatWinarto,AviMarlina/JurnalSENTHONG2019

393

Prinsip kesembilan adalah prinsip manajemen operasional. Desain karya dengan pendekatanarsitektur berkelanjutan perlu memikirkan operasi pemeliharaan dari sistem dan terknologi yangdigunakanpadabangunandankawasan.Hal iniperludilakukanagar sistem-sistemtersebutdapatberoperasi secara optimal untuk menunjang fungsinya. Sistem tersebut meliputi sistem utilitas,sistem kelistrikan, sistem pengolahan limbah, sistem pengelolaan sampah, dan lain sebagainya.Manajemen operasional diperlukan pada pemeliharaan kawasan serta untuk mengkoordinirberbagai kegiatan dalam kawasan. Hal ini juga erat kaitannya dengan keberlangsungan bangunandankawasan.

Prinsipinimencakupaspeklingkungandansosial,yaituperludiorganisirsuatukesekretariatanpengurus kawasan. Pengurus kawasan tersebut memiliki tugas untuk melakukan manajemenoperasional berupa perawatan bangunan secara berkala, koordinasi mengenai kegiatan kawasan,danmeningkatkanmutukawasan.

Gambar13.

BaganKelembagaanPengurusKampungPanganLestari

4.KESIMPULANDANSARAN

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwapenerapan prinsip-prinsipArsitekturBerkelanjutanmerupakansebuahpendekatanyangtepatuntukKampungPanganLestari. Sembilan prinsip Arsitektur Berkelanjutan dapat diterapkan dalam perencanaan danperancangan Kampung Pangan Lestari untuk mendukung tercapainya tujuan penyelesaianpermasalahpermukimandankebutuhanpangan. Prinsip-prinsiptersebutdapatmendukungaspekperencanaan dan perancangan Kampung Pangan Lestari yang meliputi lingkungan, sosial danekonomi.

Aspek lingkungan direncanakan dengan menggunakan prinsip ekologi perkotaan, strategienergi, manajemen air, manajemen limbah, dan material. Prinsip ekologi perkotaan diterapkandenganmemaksimalkan ruanghijau (KDB60%),mempertahankanvegetasi yangadadalam tapak,danmenambah fasilitas produksi pangan. Prinsip strategi energi diterapkan dengan perancanganpasifpadabangunanuntukmemaksimalkanpenghawaandanpencahayaanalami,sertapenggunaanenergi matahari untuk alternatif kebutuhan listrik. Prinsip manajemen air diterapkan melaluikonservasi air,water treatment yangefisien, serta sustainableurbandrainageberupapembuatanbioporiuntukresapanair.Prinsipmanajemenlimbahditerapkanpadaprosespengelolaankawasandengan pengolahan, dan penggunaan kembali sampah organik, serta pengelolaan limbah cairmenjadi biogasmaupun sebelum dibuang. Prinsipmaterial diterapkan dengan pemilihanmaterialberdasarkankriteriamaterialberkelanjutan.

Aspek sosial direncanakan dengan menggunakan prinsip komunitas dalam kawasan danpenciptaanbudaya.HalinidiwujudkandenganmemaksimalkanruangberkumpulpadafasilitasyangadadalamKampungPanganLestari,danmemaksimalkankegiatankomunitasbaikdidalamkawasanmaupundariluarkawasanuntukmenyebarluaskangagasanpanganlestari.

Aspekekonomidirencanakandenganmenerapkanprinsip strategi ekonomi. Strategi ekonomiyang dilakukan adalah dengan memproduksi makanan ringan dan jajanan lokal/tradisional dan

Page 12: TH PENERAPAN PRINSIP ARSITEKTUR BERKELANJUTAN PADA ...

SENTHONG,Vol.2,No.2,Juli2019

394

kemudiandijualkepadapengunjungkawasan.Selainitujugadiadakanacara-acaraworkshopuntukmemungkinkan inovasi produkdanmeningkatkan kualitas produk sehingganilai jual juga semakintinggi.Hal inidiharapkandapatmenaikkantarafhidupmasyarakatdalamKampungPanganLestaritersebut. Prinsipmanajemen operasional diterapkan untukmelakukan perencanaan kelembagaanyangmendukungaspeklingkungandansosial.

Penerapan sembilan prinsip Arsitektur Berkelanjutan dalam sebuah perancangan kawasanpermukiman juga seharusnya dapat dilakukan pada kawasan permukiman lainnya. Hal ini dapatmendukung terciptanya permukiman yang tak hanya menyelesaikan permasalahan hunian tetapijugadapatmemberikandampakbaikterhadaplingkungandisekitarnya.

REFERENSI

Ardiani,YMila.2015.SustainableArsitektur/ArsitekturBerkelanjutan.Jakarta:Erlangga.Keeler,Marian&BillBurke.2009.FundamentalsofIntegratedDesignforSustainableBuilding.New

York:WileyPublisher.Pitts, Adrian. 2004. Planning and Design Strategies for Sustainability and Profit.Oxford: Elsevier,

ArchitecturalPress.Prayoga, Iwan. 2013. Desain Berkelanjutan (Sustainable Design). E-Jurnal. Jurusan Arsitektur,

UniversitasPandanaran.Soerjani dkk.1987. Lingkungan: Sumber Daya Alam dan Kependudukan dalam Pembangunan.

Jakarta:PenerbitUniversitasIndonesia.Turner, JohnFC. 1972. Freedom toBuild,Dweller. Controlof theHousingProcess,NewYork: The

MacmillanCompany.