tgs pbb fix

9
Nama : Tomy Marvian Haidi NIM : 710011151 PROSES PEMBENTUKAN ENDAPAN BATUBARA Tanpa membedakan Proses pembentukan endapan batubara yang satu dengan yang lain, dapat dikatakan bahwa semua merupakan suatu proses dasar yang sama. Kebanyakan batubara didunia terbentuk dari beberapa juta tahun yang silam yang menurut para ahli geologi disebut dengan zaman batubara (coal age). Ada dua periode zaman batubara tersebut. Yang pertama, zaman pra-tertier dimulai pada 545 tahun yang silam (selama periode karbon) dan berakhir pada

description

PBB

Transcript of tgs pbb fix

Page 1: tgs pbb fix

Nama : Tomy Marvian Haidi

NIM : 710011151

PROSES PEMBENTUKAN ENDAPAN BATUBARA

Tanpa membedakan Proses pembentukan endapan batubara yang satu

dengan yang lain, dapat dikatakan bahwa semua merupakan suatu proses dasar

yang sama. Kebanyakan batubara didunia terbentuk dari beberapa juta tahun

yang silam yang menurut para ahli geologi disebut dengan zaman batubara (coal

age).

Ada dua periode zaman batubara tersebut. Yang pertama, zaman pra-tertier

dimulai pada 545 tahun yang silam (selama periode karbon) dan berakhir pada

280 juta tahun silam. Zaman batubara yang kedua, era iosen-meosin, dimulai

sekitar sekitar 100 juta tahun yang silam dan berakhir pada 45 juta tahun yang

silam.

1. Tahap pertama : Pembentukan Gambut (Peatification)

Iklim bumi selama zaman batubara adalah topis dan jenis tumbuh-tumbuhan

tumbuh subur di rawa-rawa membentuk suatu hutan tropis. Setelah banyak

tumbuhan mati dan menumpuk diatas tanah, tumpukan itu semakin lama

semakin tenbal menyebabkan bagian dasar dari rawa turun secara perlahan-

lahan dan material tumbuhan tersebut diuraikan oleh bakteri dan jamur.

Tahap ini merupakan tahap awal pembentukan batubara (coal lification)

yang ditandai dengan rangkaian biokimia yang luas. Selama proses

Page 2: tgs pbb fix

penguriaan tersebut, protein, kanji dan selulosa mengalamipenguraian yang

lebih cepat dibandingkan material berkayu (lignin) dan bagian tumbuhan

yang beerlilin (kulit ari daun, dinding spora, dan tepung sari). Karena itulah,

dalam batubara yang mudah masih terdapat ranting, daun, spora, bijih, dan

resin, sebagi sisa tumbuhan. Bagian-bagian tunmbuhan itu terurai dibawah

kondisi aerob menjadi karbon dioksida air, dan amoniak serta dipengaruhi

oleh iklim. Proses ini disebut dengan pembentukan humus (humification)

dan sebagi hasilnya adlah gambut.

2. Tahap kedua : Pembentukan Lignit

Proses pembentukan gambut berlangsung tanpa menutupi endapan gambut

tersebut dawah kondisi yang asam, dengan dibebaskanya H2O, CH4, dan

sedikit CO2. Terbentuklah material dengan rumus kimia C65H2O30 atau

ulmin yang dalam keadaan kering akan mengnadung karbon 61,7%

hydrogen 0,3% dan oksigen 38%. Dengan berubahnya tofografi daerah

diselilinganya, gambut menjadi terkubur di bawah lapisan lanau (silt) dan

pasir yang dinedapkan oleh sungai dan rawa. Semakin dalam terkubur,

semakin bertambah timbunan sedimen yang menghimpitnya sehingga

tekanan pada lapisan gambut bertambah serta suhu naik dengan jelas. Tahap

ini merupakan tahapan kedua dari proses pembentukan batubara atau yang

disebut tahap metamorfik. Penutupan rawa gambut memberikan kesempatan

bada bakteri untuk aktif dan penguraian pada kondisi basa yang

Page 3: tgs pbb fix

menyebabkanya CO2, dioksigenasi dari ulmin, sehinggga kandungan

hydrogen dan karbon bertambah. Tahap kedua dari pembentukan batubara

ini adalah pembentuakan lignit, yaitu batubara rank rendah yang mempunyai

rumus perkiraan C79H5,5O14,1. Dalam kering, lignit mengandung karbon

80,4% dan oksigen 19,1%.

3. Tahap ketiga: Pembentukan Batubara Subbitumen

Tahap selanjutnya dari proses pembentukan batubara ialah pengubahan

batubara bitumen rank rendah menjadi batubara bitumen rank pertengahan

dan rank tinggi. Selama tahap ketiga, kandungan hydrogen akan tetap

konstan dan oksigen turun. Tahap ini merupakan tahap pembentukan

batubara subbitumen (sub-bituminous caol).

4. Tahap ke Empat: Pembentukan Batubara Bitumen

Dalam tahap ke empat atau tahap pembentukan batubara bitumen

(bitumenios coal). Kandungan hydrogen turun dengan menurunnnya jumlah

oksigen secara berlahan lahan sebelumnya. Produk samping dari tahap�

ketiga dan keempat ini adalah CH4, CO2, dan Mungkin H2O.

5. Tahap ke lima: Pembentukan Antrasit

Tahap ke lima adalah antrasitasi. Dalam tahap ini, oksigen hampir konstan,

sedangkan hydrogen turun lebih cepat dibandingkan tahap-tahap

sebelumnya. Proses pembentukan batubara merupakan proses reaksi kimia.

Kecepatan reaksi kimia ini dapat diatur oleh suhu dan tekanan. Pengendapan

Page 4: tgs pbb fix

dan tekanan yang menyebabkan adanya kenaikkan rank batubara sampai

membentuk batubara rank paling tinggi, yakni antrasit. Susunan unsure

karbon, volatile matter, calorific, value, dan moisture, dalam gambut, lignit,

batubara subbitunen, dan bitumen.