Tgs Klp Anak

15
XIV. ANALISIS DATA NO . DATA INTERPRETASI MASALAH 1 DS: - Ibu px mengatakan anaknya kejang selama ± 5 menit. - Ibu px mengatakan anaknya pernah kejang 1 tahun yang lalu. DO: - Px terlihat gelisah dan meringis - Ada riwayat kejang Peningkatan suhu tubuh Peningkatan metabolisme basal Kebutuhan oksigen meningkat Mengubah keseimbangan sel neuron Difusi ion kalium dan natrium secara cepat Ketidakseimbangan potensial membran karena lepas muatan listrik Kejang Risiko cidera Risiko Cidera

description

GOOD

Transcript of Tgs Klp Anak

XIV. ANALISIS DATANO.DATAINTERPRETASIMASALAH

1DS:

Ibu px mengatakan anaknya kejang selama 5 menit.

Ibu px mengatakan anaknya pernah kejang 1 tahun yang lalu.

DO:

Px terlihat gelisah dan meringis

Ada riwayat kejangPeningkatan suhu tubuh

Peningkatan metabolisme basal

Kebutuhan oksigen meningkat

Mengubah keseimbangan sel neuron

Difusi ion kalium dan natrium secara cepat

Ketidakseimbangan potensial membran karena lepas muatan listrik

Kejang

Risiko cideraRisiko Cidera

2DS:

Ibu px mengatakan khawatir dengan keadaan anaknya, ibu mangatakan takut bila anaknya kejang lagi

DO:

Ibu px terlihat bertanya-tanya tentang penyakit anaknya

Orang tua px terlihat gelisahKejang Demam

Kejang berulang

Kurangnya informasi mengenai prognosis, pengobatan dan perawatan

AnsietasAnsietas

NO.DATAINTERPRETASIMASALAH

3DS:

Ibu px mengatakan panas anaknya naik turun, serta dahi masih teraba panas.

DO:

Suhu 38,3 0C

WBC 10,37 10x3/uL

RR 30 x/mnt

Infeksi di luar susunan saraf pusat

Bereaksinya antigen dan antibodyKompensasi tubuh

Kenaikan suhu tubun

HipertermiHipertermi

2DS:

Ibu px mengatakan panas anaknya naik turun Ibu mengatakan anaknya pernah mengalami kejanga 1 yang lalu.

DO:

Dahi px masih teraba panas Suhu 38,3 0C

WBC 10,37 10x3/uL

Peningkatan suhu tubuhMe metabolisme basal (kenaikan suhu 1 0C akan mengakibatkan kenaikan metabolisme 10-15%)

Kebutuhan oksigen meningkat

Mengubah keseimbangan sel neuron

Difusi ion kalium dan natrium secara cepat

Ketidakseimbangan potensial membran karena lepas muatan listrik KejangRisiko terjadinya kejang berulang

XV. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS MASALAH1. Hipertemi berhubungan dengan ketidakefektifan regulasi suhu sekunder terhadap infeksi ditandai dengan ibu px mengatakan panas anaknya naik turun, dahi teraba panas, suhu 38,3 0C, WBC 10,37 10x3/uL

2. Risiko terjadinya kejang berulang berhubungan dengan terjadinya hipertermi

3. Risiko cidera berhubungan dengan kejang4. Ansietas berhubungan dengan kurangnya informasi orangtua tentang kesehatan anak ditandai dengan ibu px mengatakan khawatir dengan keadaan anaknya, ibu mengatakan takut jika anaknya kejang lagi, tampak ibu bertanya-tanya.

XVI. RENCANA KEPERAWATAN

No.Diagnosa KeperawatanTujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

RasionalNama/

TTD

11Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan tidak terjadi hipertermi pada px dengan KH:1. Ibu mengatakan tubuh anaknya tidak teraba panas lagi.2. Suhu tubuh 36,50C-37,50C

3. WBC= 5.00-1.000 10x3/uL1. Kaji faktor terjadinya hipertermi2. Observasi vital sign setiap 4 jam

3. Beri kompres hangat

4. Anjurkan menggunakan pakaian yang tipis dan menyerap keringat

5. Observasi hasil lab WBC

6. Delegatif pemberian antipiretik sanmol 3x1 cth1. Mengetahui penyebab terjadinya hipertermi. 2. Pemantauan tanda vital yang teratur dapat menentukan perkembangan perawatan.

3. Kompres membantu penghilangan panas tubuh dengan cara konduksi.

4. Pakaian tipis dan menyerap keringat akan memperlancar proses konveksi sehingga, mempengaruhi dan mempercepat pengeluaran suhu tubuh.

5. WBC meningkat menunjukan adanya infeksi

6. Menurunkan suhu tubuh.

.

2Setelah dilakukan askep selama 3x24jam diharapkan kejang pada pasien tidak terjadi dengan KH:

Ibu mengatakan anaknya tida panas lagi. Pasien tidak mengalami kejang berulang

Suhu tubuh: 36,50C-37,50C.

Nadi:

Respirasi:1. Observasi faktor pencetus kejang2. Identifikasi tanda awal kejang.

3. Beri kompres .. pada dahi dan ketiak bila anak panas.4. Tekankan pada ibu pentingnya memakai pakaian tipis, longgar dan menyerap keringat.

5. Observasi kejang dan tanda-tanda vital terutama suhu tubuh setiap 4 jam

6. Delegatif pemberian stesolid 3x1 cth1. Mengobservasi factor pencetus kejang akan memudahkan antisipasi jiak terjadi kejang.2. Mengetahui tanda awal kejang, mempermudah pencegahan terhadap terjadinya kejang.

3. Kompres dapat merangsang pada pusat hipotalamus sehingga dapat menyebabkan vasokontriksi.

4. Pakaian tipis dan menyerap keringat akan memperlancar proses konveksi sehingga mempermudah pengeluaran suhu tubuh.

5. Mengoservasi tanda-tanda vital sebagai pemantau perkembangan serta dapat ditentukan tindakan yang tepat dilakukan sebagai antisipasi terhadap kejang.

6. Stelosid sebagai obat anti kejang.

No.Diagnosa KeperawatanTujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

RasionalNama/

TTD

33Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan tidak terjadi risiko cidera dengan KH:

1. Kaji karakteristik kejang.2. Jauhkan pasien dari benda-benda tajam

3. Segera letakkan sendok di mulut pasien yaitu diantara rahan px.

4. Letakkan px ditempat yang lembut.

5. Catat tanda-tanda vital.1. Mengetahui seberapa besar tingkat kejang yang dialami px, sehingga pemberian intervensi berjalan lebih baik.2. Benda tajam dapat melukai dan mencederai fisik px.

3. Meletakkan sendok diantara rahang atas dan bawah maka risiko px menggigit lidahnya tidak terjadi.

4. Meminimalkan injuri saat kejang.

5. Mendeteksi secara dini keadaan yang abnormal.

44Setelah dilakukan askep selama 3x24jam diharapkan kecemasan orangtua berkurang, dengan KH:

Keluarga mengatakan mengerti dengan penyakit dan perawatan yang akn diberikan. Keluarga kooperatif dalam stiap tindakan yang akan dilakukan kepada anaknya.1. Kaji tingkat pengetahuan keluarga2. Beri penjelasan kepada keluarga sebab dan akibat kejang.

3. Jelaskan setiap tindakan keperawatan yang dilakukan.

4. Beri HE tentang cara menolong dan mencegah anak kejang demam1. Mengetahui sejauhmana pengetahuan yang dimiliki oleh keluarga dan kebenaran info yang didapat.

2. Membantu menambah wawasan keluarga

3. Keluarga mengetahui tujuan setiap tindakan keperawatan

4. Keluarga mengetahui cara menolong dan mencegah anak kejang demam

XVII. CATATAN PERKEMBANGAN

No.Hari/tglJamNo. DxImplementasiEvalusiNama/

TTD

12

3Kamis,

17/4/14Jumat,

18/4/14

Sabtu,

19/4/14

08.3010.00

09.15

10.30

11.30

14.00

14.45

16.00

16.10

17.30 19.0020.00

23.3021,2,3

2

1,2

4

1,2

1,2,3

1

2

1,2,3

1,2

4

1,2,3

1

2Meletakkan px ditemapat yang lembutMengukur TTV

Menjauhakan px dari benda-benda tajam

Mengobservasi faktor pencetus kejang

Mengkaji pengetahuan keluarga tentang keadaan penyakit anaknya

Menekankan pada ibu akan pentingnya memakai pakaian yang tipis, longgar dan menyerap keringat pada anak.

Memberi kompres hangat pada ketiak dan dahi

Melaksanakan delegatif dalam pemberian obat oral/ minum sirup Sanmol 1x15cc, Stelosid sirup 1 sendok tehMelaksanakan delegatif dalam pemberian obat injeksi Dexamethazone ampul

Mengobservasi keadaan px dan mengukur tanda vital terutama suhu

Menganjurkan orang tua agar memberikan minum

Memberikan HE tentang tindakan untuk mencegah terjadinya kejang, penanganan bila terjadi kejang dan memberitahukan penyakit dan perawatan anaknya

Mengukur TTV

Melaksanakan delegatif dalam pemberian obat oral/ minum sirup Sanmol 1x15cc, Stelosid sirup 1 sendok the

Melaksanakan delegatif dalam pemberian obat injeksi Dexamethazone ampul

DS: -DO: px tersenyum saat diletakkan ditempat tidur

DS: -

DO: N= 100x/mnt S= 38,3 0C

RR= 30x/mnt

DS: -

DO: pasien terlihat selalu digendong dan ditemani ibunya.

DS: ibu px mengatakan anaknya kejang yang ditandai dengan panas

DO: S= 38,30C

Px tampak meringis

DS: ibu mengatakan khawatirdan belum mengetahui keadaan anaknya.DO: - ibu tampak cemas

raut muka tegang

ibu masih bertanya-tanya tentang keadaan anaknya.

DS: Ibu mengerti akan saran perawat

DO: - Ibu tampak kooperatif

ibu melakukan saran perawat

DS: -

DO: kompres hangat sudah diberikan, anak masih panas S=38,30C

DS: -

DO: - obat sudah diberikan

mual dan reaksi alergi tidak ada

DS: -

DO: obat telah masuk melalui IV per set, alergi tidak ada

DS: ibu mengatakan anaknya masih panas

DO: S= 380C

DS: ibu mengatakan anaknya mau minum air putih 50ccDS: Orang tua px mengatakan masih khawatir dengan keadaan anaknya masih naik turun

DO: - tampak keluarga masih cemas

DS: -

DO: S= 37,40C N= 100x/mnt

DS: -

DO: - obat sudah diberikan

mual dan reaksi alergi tidak ada

DS: -

DO: obat telah masuk melalui IV per set, alergi tidak ada

XVIII. EVALUASI

No.Hari/Tgl/JamDiagnosaEvaluasiNama/

paraf

12

3

4Minggu,20/4/14

2

3

412

3

4S: Ibu px mengatakan panas anaknya naik turun O: - S= 37,4 0C

N= 100x/mnt

RR= 30x/mnt

Teraba badan anak masih panasA: Masalah teratasi sebagianP: Lanjutkan Intervensi Beri kompres bila anak panas

Beri minum 3-4 gelas (600-800ml)

Observasi TTV

Delegatif pemberian obat sesuai program dokter.

S: Ibu px mengatakan anaknya masih panas

O: - S= 37,40C

N= 100x/mnt

RR= 30x/mnt Keadaan px lemah, kejang tidak terjadi

A: Masalah teratasi

P: Pertahankan kondisi dan lanjutkan intervensi

S: Ibu px mengatakan anaknya sudah tidak panas lagi

O: S= 37,40C

Px terlihat tersenyum dengan perawat

A: Masalah teratasi

P: Pertahankan kondisi px

S: Orang tua mengatakan masih khawatir dengan keadaan anaknya karena panas.

O: Keluarga tampak cemas, raut muka tegang

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Mengetahui

Denpasar,.............................

Pembimbing,

Mahasiswa,

(.............................................)

(...................................................)