tgs asm

download tgs asm

If you can't read please download the document

Transcript of tgs asm

A. Pengertian Assembly Bahasa Assembly (Assembler) adalah merupakan salah satu dari sekian banyak bahasapemrograman yang tergolong dalam Bahasa Pemrogaman Tingkat Rendah (Low Level Language) dan hanya setingkat diatas bahasa mesin (Machine Language). B. Kelebihan Menggunakan Assembly Assembly memiliki kelebihan yang tidak dapat digantikan oleh bahasa pemrogaman manapun. Diantaranya adalah : - Hasil program memiliki tingkat kecepatan yang tinggi. - Ukuran dari program kecil. - Sangat mudah untuk mengakses Sistem Komputer. C. Pengertian Segment dan Offset Segment dan Offset merupakan suatu angka 16 bit (direpresntasikan dalam bilangan hexa) yang menunjukkan suatu alamat tertentu di memory komputer. Pasangan segment : offset ini disebut juga alamat relatif. Selain alamat relatif, terdapat juga alamat mutlak berupa angka 20 bit (juga direpresentasikan dalam bilangan hexa). Alamat mutlak ini dapat dihitung dengan mengalikan segment dengan 10 hexa dan ditambahkan dengan offset. Contoh : segment : offset 0100 : 1234 Alamat relatifnya adalah : 02234 D. Interrupt Interrupt adalah permintaan kepada microprocessor untuk melakukan suatu perintah. Ketika terjadi permintaan interupsi, microprocessor akan mengeksekusi interrupt handler ,yaitu suatu program yang melayani interupsi. Setiap interrupt handler itu memiliki alamat masing - masing yang disimpan dalam bentuk array yang masing - masing terdiri dari 4 byte (2 offset dan 2 segment). Array ini disebut vektor interupsi . Vektor interupsi ini disusun berdasarkan nomor interupsi yaitu dari hexa. Selain itu, dikenal juga istilah service dan subservice, maksudnya adalah bahwa setiap interrupt itu dibagi menjadi beberapa bagian yang mempunyai tugas masing - masing. Tetapi ada juga interrupt yang tidak memiliki service, contohnya int 29. E. Register Register adalah merupakan sebagian memory dari

microprocessor yang neniliki kecepatan sangat tinggi. Dapat juga dianalogikan bahwa register merupakan kaki tangan dari microprocessor. Register dibagi menjadi lima bagian besar yaitu : 1) Segment Register (16 bit) :Register untuk menunjukkan alamat dari suatu segment. Yang termasuk register segment . a) CS (Code Segment) Menunjukkan alamat segment dari program yang sedang aktif. b) DS (Data Segment) : digunakan untuk menunjukkan tempat segmen dimana data-data pada program disimpan c) SS (Stack Segment) : Menunjukkan alamat segment dari stack yang digunakan program. d) ES (Extra Segment) : Merupakan dan register segment cadangan. 2) Pointer dan Index Register Pointer dan Index Register (16 bit) :Register untuk menunjukkan alamat dari suatu offset.Yang termasuk register pointer dan index : a) Register SP(Stack Pointer) yang berpasangan dengan register segment SS(SS:SP) digunakan untuk mununjukkan alamat dari stack b) register BP(Base Pointer)yang berpasangan dengan register SS(SS:BP) mencatat suatu alamat di memory tempat data. c) DI (Destination Index) :Berpasangan dengan ES (ES : DI): dipakai untuk operasi string. d) SI (Source Index) :Berpasangna dengan DS (DS : SI). Dipakai untuk operasi string. Register SI(Source Index) dan register DI(Destination Index) biasanya digunakanpada operasi string dengan mengakses secara langsung pada alamat di memory yangditunjukkan oleh kedua register ini. Pada prosesor 80386 terdapat tambahan register32 bit, yaitu ESP,EBP,ESI dan EDI 3) General Purpose Register (16 bit) Register yang termasuk dalam kelompok ini adalah register AX,BX,CX dan DX yang masing-masing terdiri atas 16 bit. Register- register 16 bit dari kelompok ini mempunyai suatu ciri khas, yaitu dapat dipisah menjadi 2 bagian dimana masingmasing bagian terdiri atas 8 bit, seperti pada gambar 4.1. Akhiran H menunjukkan High sedangkan akhiran L menunjukkan Low. +AX++BX++CX++DX+ +-+--+--+-+ +-+--+--+-+ +-+--+--+-+ +-+--+--+-+ | AH | AL | | BH | BL | | CH | CL | | DH | DL | +----+----+ +----+----+ +----+----+ +----+----+

Secara umum register-register dalam kelompok ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan, walaupun demikian ada pula penggunaan khusus dari masing-masing register ini yaitu : a) AX > AH|AL (Accumulator) secara khusus digunakan pada operasi aritmatika terutama dalam operasi pembagian dan pengurangan. b) BX > BH|BL (Base) biasanya digunakan untuk menunjukkan suatu alamat offset dari suatu segmen. c) CX > CH|CL (Counter) digunakan secara khusus pada operasi looping dimana register ini menentukan berapa banyaknya looping yang akan terjadi. d) DX > DH|DL (Data) digunakan untuk menampung sisa hasil pembagian 16 bit. Pada prosesor 80386 terdapat tambahan register 32 bit, yaitu EAX,EBX,ECX dan EDX. 4) Index Pointer Register (16 bit) Register IP berpasangan dengan CS(CS:IP) menunjukkan alamat dimemory tempat dari intruksi(perintah) selanjutnya yang akan dieksekusi. Register IP juga merupakan register 16 bit. 5) Flags Register (1 bit) Sesuai dengan namanya Flags(Bendera) register ini menunjukkan kondisi dari suatu keadaan< ya atau tidak >. Karena setiap keadaan dapat digunakan 1 bit saja, maka sesuai dengan jumlah bitnya, Flags register ini mampu memcatat sampai 16 keadaan.Adapun flag yang terdapat pada mikroprosesor 8088 keatas adalah : - OF . Jika terjadi OverFlow pada operasi aritmatika, bit ini akan bernilai 1. - SF . Jika digunakan bilangan bertanda bit ini akan bernilai 1 - ZF . Jika hasil operasi menghasilkan nol, bit ini akan bernilai 1. - CF . Jika terjadi borrow pada operasi pengurangan atau carry pada penjumlahan, bit ini akan bernilai 1. - PF . Digunakan untuk menunjukkan paritas bilangan. Bit ini akan bernilai 1 bila bilangan yang dihasilkan merupakan bilangan genap. - DF . Digunakan pada operasi string untuk menunjukkan arah proses. - IF . CPU akan mengabaikan interupsi yang terjadi jika bit ini 0. - TF . Digunakan terutama untuk Debugging, dengan operasi step by step. - AF . Digunakan oleh operasi BCD, seperti pada perintah AAA. - NT . Digunakan pada prosesor 80286 dan 80386 untuk menjaga jalannya interupsi yang terjadi secara beruntun. - IOPL . Flag ini terdiri atas 2 bit dan digunakan pada prosesor 80286 dan 80386 untuk mode proteksi.

- PE . Digunakan untuk mengaktifkan mode proteksi. Flag ini akan bernilai 1 pada mode proteksi dan 0 pada mode real. - MP . Digunakan bersama flag TS untuk menangani terjadinya intruksi WAIT. EM . Flag ini digunakan untuk mensimulasikancoprosesor 80287 atau 80387. - TS . Flag ini tersedia pada 80286 keatas. - ET . Flag ini digunakan untuk menentukan jenis coprosesor 80287 atau 80387. - RF . Register ini hanya terdapat pada prosesor 80386 keatas. - VF . Bila flag ini bernilai 1 pada saat mode proteksi, mikroprosesor akan memungkinkan dijalankannya aplikasi mode real pada mode proteksi. Register ini hanya terdapat pada 80386 keatas. Perintah Perintah Debug A : Merakit intruksi simbolik (kode mesin) D : menampilkan isi suatu daerah memori E : memasukan data ke memori yang dimulai pad lokasi tertentu G : run executable program ke memori N : menamai program P : eksekusi sekumpulan intruksi yang terkait Q : quit R : menampilkan isi satu atau lebih register T : trace isi sebuah intruksi U : unassembled kode mesin ke kode simbolik W : menulis program ke disk F. Instruksi Bahasa Assembly Secara fisik, kerja dari sebuah komputer dapat dijelaskan sebagai siklus pembacaan instruksi yang tersimpan di dalam memori. komputer menentukan alamat dari memori program yang akan dibaca, dan melakukan proses baca data di memori.Data yang dibaca diinterprestasikan sebagai instruksi. Alamat instruksi disimpanoleh komputer di register, yang dikenal sebagai program counter. Instruksi ini misalnya program aritmatika yang melibatkan 2 register.Dalam bahasa Assembly mempunyai 3 tipe intruksi dasar yaitu : mnemonic, operan1 dan 2 serta kometar mnemonic operand1 operand2 komentar (opcode) MOV A, #30H ;kirim 30H ke akumulator A Mnemonic atau opcode ialah kode yang akan melakukan aksi terhadap operand . Operand ialah data yang diproses oleh opcode. Sebuah opcode bisa membutuhkan 1 ,2 atau lebih operand, kadang juga tidak perlu operand. Sedangkan komentar dapat kita berikan dengan menggunakan tanda titik koma (;). Berikut contoh jumlah operand yang berbeda beda dalam suatu assembly.

CJNE R0,#22H, Tasmi ;dibutuhkan 3 buah operand MOVX @DPTR, A ;dibutuhkan 2 buah operand

RR A ;1 buah operand NOP ; tidak memerlukan operandSemua instruksi tersebut dapat dibagi menjadi lima kelompok menurut fungsinya, yaitu: Instruksi Pemindahan Data Instruksi Aritmatika Instruksi Logika dan Manipulasi Bit Instruksi Percabangan Instruksi Stack, I/O, dan Kontrol.

G. Memulai Assembly Bahasa assembly tidak seperti bahasa tingkat tinggi (High Level Language) yang biasanya memiliki IDE - Integrated Development Environment, bahasa assembly dapat diketikkan dalam berbagai macam editor teks, misalnya BC, TC, TURBO, NOTEPAD, EDIT, dan editor teks lainnya. Yang perlu diingat bahwa ekstensi dari program assembly haruslah .ASM. Setelah program assembly diketikkan dan disimpan dengan ekstensi .ASM, maka program tersebut harus dikompilasi menjadi Object File berekstensi .OBJ, dan kemudian harus dilink menjadi executable file (.EXE/.COM), executable file inilah yang baru dapat dijalankan. Untuk mengcompile : C:\TASM nama Untuk melink : C:\TLINK C:\Option /t untuk melink file ke .COM C:\Untuk melink menjadi .EXE, hilangkan option /t ini. atau pake cara langsung : H. MODEL PROGRAM COM Untuk membuat program .COM yang hanya menggunakan 1 segment,. Bentuk yang digunakan disini adalah bentuk program yang dianjurkan(Ideal). Dipilihnya bentuk program ideal dalam buku ini dikarenakan pertimbangan dari berbagai keunggulan bentuk program ideal ini seperti, prosesnya lebih cepat dan lebih mudah digunakan oleh berbagai bahasa tingkat tinggi yang terkenal(Turbo Pascal dan C). ----------------------------------------------------------.MODEL SMALL .CODE ORG 100H Label1 : JMP Label2 +---------------------+ | TEMPAT DATA PROGRAM | +---------------------+ Label2 : +---------------------+ | TEMPAT PROGRAM |

+---------------------+ INT 20H END Label1 ----------------------------------------------------------MODEL SMALL Tanda directive ini digunakan untuk memberitahukan kepada assembler bentuk memory yang digunakan oleh program kita. Supaya lebih jelas model-model yang bisa digunakan adalah : - TINY Jika program anda hanya menggunakan 1 segment seperti program COM. Model ini disediakan khusus untuk program COM. - SMALL Jika data dan code yang digunakan oleh program kurang dari ukuran 1 segment atau 64 KB. - MEDIUM Jika data yang digunakan oleh program kurang dari 64 KB tetapi code yang digunakan bisa lebih dari 64 KB. - COMPACT Jika data yang digunakan bisa lebih besar dari 64 KB tetapi codenya kurang dari 64 KB. - LARGE Jika data dan code yang dipakai oleh program bisa lebih dari 64 KB. - HUGE Jika data, code maupun array yang digunakan bisa lebih dari 64 KB. Mungkin ada yang bertanya-tanya mengapa pada program COM yang dibuat digunakan model SMALL dan bukannya TINY ? Hal ini disebabkan karena banyak dari compiler bahasa tingkat tinggi yang tidak bisa berkomunikasi dengan model TINY, sehingga kita menggunakan model SMALL sebagai pemecahannya. .CODE Tanda directive ini digunakan untuk memberitahukan kepada assembler bahwa kita akan mulai menggunakan Code Segment-nya disini. Code segment ini digunakan untuk menyimpan program yang nantinya akan dijalankan. . ORG 100h Pada program COM perintah ini akan selalu digunakan. Perintah ini digunakan untuk memberitahukan assembler supaya program pada saat dijalankan(diload ke memory) ditaruh mulai pada offset ke 100h(256) byte. Dapat dikatakan juga bahwa kita menyediakan 100h byte kosong pada saat program dijalankan. 100h byte kosong ini nantinya akan ditempati oleh PSP(Program Segment Prefix) dari program tersebut. PSP ini digunakan oleh DOS untuk mengontrol jalannya program tersebut. JMP Perintah JMP(JUMP) ini digunakan untuk melompat menuju tempat yang ditunjukkan oleh perintah JUMP. Adapun syntaxnya adalah: JUMP Tujuan .

Dimana tujuannya dapat berupa label seperti yang digunakan pada bagan diatas. Mengenai perintah JUMP ini akan kita bahas lebih lanjut nantinya. Perintah JUMP yang digunakan pada bagan diatas dimaksudkan agar melewati tempat data program, karena jika tidak ada perintah JUMP ini maka data program akan ikut dieksekusi sehingga kemungkinan besar akan menyebabkan program anda menjadi Hang. INT 20h Perintah INT adalah suatu perintah untuk menghasilkan suatu interupsi INT NoInt Interupsi 20h berfungsi untuk mengakhiri program dan menyerahkan kendali sepenuhnya kepada Dos. Pada program COM cara ini bukanlah satu-satunya tetapi cara inilah yang paling efektif untuk digunakan. Bila anda lupa untuk mengakhiri sebuah program maka program anda tidak akan tahu kapan harus selesai, hal ini akan menyebabkan komputer menjadi hang. Untuk menambah dalam bahasa assembler digunakan perintah ADD dan ADC serta INC. Perintah ADD digunakan dengan syntax : ADD Tujuan,Asal Perintah ADD ini akan menambahkan nilai pada Tujuan dan Asal. Hasil yang didapat akan ditaruh pada Tujuan, dalam bahasa pascal sama dengan instruksi Tujuan:=Tujuan + Asal. pada perintah ADD ini antara Tujuan dan Asal harus mempunyai daya tampung yang sama, misalnya register AH(8 bit) dan AL(8 bit), AX(16 bit) dan BX(16 bit). Perintah INC(Increment) digunakan khusus untuk pertambahan dengan 1. Perintah INC hanya menggunakan 1 byte memory, sedangkan perintah ADD dan ADC menggunakan 3 byte. Oleh sebab itu bila anda ingin melakukan operasi pertambahan dengan 1 gunakanlah perintah INC. Syntax pemakainya adalah : INC Tujuan Nilai pada tujuan akan ditambah dengan 1, seperti perintah Tujuan:=Tujuan+1 dalam Turbo Pascal. Tujuan disini dapat berupa suatu register maupun memory. Contoh : perintah INC AL akan menambah nilai di register AL dengan 1. Adapun flag yang terpengaruh oleh perintah ini adalah OF,SF,ZF,AF dan PF. DEC Perintah DEC(Decrement) digunakan khusus untuk pengurangan dengan 1. Perintah DEC hanya menggunakan 1 byte memory, sedangkan perintah SUB dan SBB menggunakan 3 byte. Oleh sebab itu bila anda ingin melakukan operasi pengurangan dengan 1 gunakanlah perintah DEC. Syntax pemakaian perintah dec ini adalah: DEC Tujuan Nilai pada tujuan akan dikurangi 1, seperti perintah Tujuan:=Tujuan-1 dalam Turbo Pascal. Tujuan disini dapat berupa suatu register maupun memory. Contoh : perintah DEC AL akan mengurangi nilai di register AL dengan 1. PEMBAGIAN Operasi pada pembagian pada dasarnya sama dengan perkalian. Untuk operasi pembagian digunakan perintah DIV dengan syntax: DIV Sumber

Bila sumber merupakan operand 8 bit seperti DIV BH, maka komputer akan mengambil nilai pada register AX dan membaginya dengan nilai BH. Hasil pembagian 8 bit ini akan disimpan pada register AL dan sisa dari pembagian akan disimpan pada register AH. Bila sumber merupakan operand 16 bit seperti DIV BX, maka komputer akan mengambil nilai yang terdapat pada register DX:AX dan membaginya dengan nilai BX. Hasil pembagian 16 bit ini akan disimpan pada register AX dan sisa dari pembagian akan disimpan pada register DX. AAD mengubah dua hasil digit BCD menjadi AH dan AL menjadi angka biner yang seimbang dalam AL. Pengaturan ini harus dibuat sebelum membagi dua hasil digit BCD dalam AX dengan byte hasil BCD. Setelah pembagian, AL akan berisi hasil bagi dari hasil BCD dan AH akan berisi sisa hasil BCD. PF, SF, dan ZF diperbaharui. AF, CF, dan OF tidak diterangkan setelah AAD. LOMPAT TANPA SYARAT Perintah JMP(Jump), sudah pernah kita gunakan, dimana perintah ini digunakan untuk melompati daerah data program. Perintah JMP digunakan dengan syntax: JMP Tujuan Perintah JMP ini dikategorikan sebagai Unconditional Jump, karena perintah ini tidak menyeleksi keadaan apapun untuk melakukan suatu lompatan.Setiap ditemui perintah ini maka lompatan pasti dilakukan. Selain dari perintah jump tanpa syarat, masih banyak perintah Jump yang menyeleksi suatu keadaan tertentu sebelum dilakukan lompatan. Perintah jump dengan penyeleksian kondisi terlebih dahulu biasanya diikuti dengan perintah untuk melihat kondisi, seperti membandingkan dengan perintah "CMP"(Compare). MEMBANDINGKAN DENGAN CMP Perintah CMP(Compare) digunakan untuk membandingkan 2 buah operand, dengan syntax: CMP Operand1,Operand2 CMP akan membandingkan operand1 dengan operand2 dengan cara mengurangkan operand1 dengan operand2. CMP tidak mempengaruhi nilai Operand1 dan Operand2, perintah CMP hanya akan mempengaruhi flags register sebagai hasil perbandingan. Adapun flag-flag yang terpengaruh oleh perintah CMP ini adalah: - OF akan 1, jika operand1 lebih kecil dari operand2 pada operasi bilangan bertanda. - SF akan 1, bila operand1 lebih kecil dari operand2, pada operasi bilangan bertanda. - ZF akan 1, jika operand1 nilainya sama dengan operand2. - CF akan 1, jika operand1 lebih kecil dari operand2 pada operasi bilangan tidak bertanda. Perlu anda ingat bahwa CMP tidak dapat membandingkan antar 2 lokasi memory. LOMPAT YANG MENGIKUTI CMP Perintah CMP yang hanya mempengaruhi flag register, biasanya diikuti dengan perintah lompat yang melihat keadaan pada flags register ini. Jenis perintah lompat yang biasanya mengikuti perintah CMP, terdapat 10 buah sepertiPerintah Lompat JA Kondisi Lompat, jika Operand1 >

JG JE JNE JB JL JBE

or

JLE JAE If Above or

JGE

Operand2 untuk bilangan tidak bertanda Lompat, jika Operand1 > Operand2 untuk bilangan bertanda Lompat, jika Operand1 = Operand2 Lompat, jika Operand1 tidak sama dengan Operand2 Lompat, jika Operand1 < Operand2 untuk bilangan tidak bertanda JL Lompat, jika operand1 = Operand2 untuk bilangan bertanda

APA ITU STACK Bila kita terjemahkan secara bebas, stack artinya adalah 'tumpukan'. Stack adalah bagian memory yang digunakan untuk menyimpan nilai dari suatu register untuk sementara. Operasi- operasi pada assembler yang langsung menggunakan stack misalnya pada perintah PUSH, POP, PUSF dan POPF. Pada program COM yang hanya terdiri atas satu segment, dimanakah letak dari memory yang digunakan untuk stack ?. Seperti pasangan CS:IP yang menunjukkan lokasi dari perintah selanjutnya yang akan dieksekusi, pada stack digunakan pasangan SS:SP untuk menunjukkan lokasi dari stack. PUSH DAN POP Stack dapat kita bayangkan sebagai sebuah tabung yang panjang. Sedangkan nilai pada register dapat dibayangkan berbentuk koin yang dapat dimasukkan dalam tabung tersebut. Untuk memasukkan nilai suatu register pada stack, digunakan perintah push dengan syntax: PUSH Reg16Bit Sebagai contohnya pada perintah: MOV AX,12 MOV BX,33 MOV CX,99 PUSH AX ; Simpan nilai AX pada stack

PUSH BX ; Simpan nilai BX pada stack PUSH CX ; Simpan nilai CX pada stack Untuk mengambil keluar koin nilai pada tabung stack, digunakan perintah pop dengan syntax: POP Reg16Bit Perintah POP akan mengambil koin nilai pada stack yang paling atas dan dimasukkan pada Reg16Bit. Dari sini dapat anda lihat bahwa data yang terakhir dimasukkan akan merupakan yang pertama dikeluarkan. Inilah sebabnya operasi stack dinamankan LIFO(Last In First Out). Sebagai contohnya, untuk mengambil nilai dari register AX, BX dan CX yang disimpan pada stack harus dilakukan pada register CX dahulu barulah BX dan AX, seperti: POP CX ; Ambil nilai pada puncak stack, masukkan ke CX POP BX ; Ambil nilai pada puncak stack, masukkan ke BX POP AX ; Ambil nilai pada puncak stack, masukkan ke AX Bila anda terbalik dalam mengambil nilai pada stack dengan POP AX kemudian POP BX dan POP CX, maka nilai yang akan anda dapatkan pada register AX, BX dan CX akan terbalik. Sehingga register AX akan bernilai 99 dan CX akan bernilai 12. LEA (load effective address ) LEA adalah perintah untuk mendapatkan alamat dari sebuah variabel. Syntaxnya adalah : LEA variabel Contoh : lea si,bil1 ; si akan berisi offset MOV mOV adalah perintah untuk mengisi nilai ke register, variabel, atau alamat memory tertentu. Syntaxnya adalah :MOV destination,source Contoh : MOV AX,5 ; nilai AX akan berisi 5 JMP Perbedaan .COM dan .EXE Perbedaan program .COM dan .EXE adalah : o Program .COM Program .EXE o Hanya menggunakan 1 segment untuk o code, data, dan stack. o Menggunakan banyak segment o Ukuran program relatif kecil Ukuran program relatif besar o Hasil program lebih cepat Hasil program lebih lambat o Hanya dapat menangani program kecil Dapat menangani program yang o besar( Besarnya 1 byte (0h - FFh) - dw (define word) > Besarnya 2 byte (0h - FFFFh) - dd (define double word) > Besarnya 4 byte (0h - FFFFFFFFh) - df (define far word) > Besarnya 6 byte (0h - FFFFFFFFFFFFh) - dq (define quad word) > Besarnya 8 byte (0h FFFFFFFFFFFFFFFFh) - dt (define temp word) > Besarnya 10 byte (0h FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFh) L. Tambahan Beberapa hal penting yang perlu diingat : . Bagian deklarasi variabel tidak boleh dijalankan, harus dilewati dengan melakukanlompatan ke label setelahnya. Semua perintah assembly yang membutuhkan 2 operand seperti MOV memiliki syarat sebagai berikut : - Kedua operand besarnya harus sama. Contoh : MOV ax,bl ; ini salah karena AX 16 bit dan bl 8 bit MOV al,bl ; ini benar, AL dan BL besarnya 8 bit - Kedua operand tidak boleh keduanya variabel Contoh : MOV a,b ; ini salah, kedua operand a dan b adalah variabel MOV al,b ; kedua perintah ini untuk menggantikan perintah MOV a,al ; yang salah diatas - Register segment tidak boleh diisi langsung, harus menggunakan perantara Contoh : MOV es,0b800h : salah, es tidak boleh diisi langsung MOV ax,0b800h ; kedua perintah ini untuk menggantikan perintah MOV es,ax ; yang salah diatas

. Untuk intterupt, ingatlah bahwa setiap interrupt memiliki syarat syarat sebelum dipanggil. Penuhi syarat - syarat itu sebelum melakukan intterupt.

Proses menampilkan karakter.model small .code org 100h mulai: mov ah,2 mov dl,'E' int 21h int 20h end mulai

Model small artinya menggunkan register dengan ukuran yang masih kecil yakni 16 bit memory Code dan org 100h adalah sebuah pasangan yang artinya kita memberi sebuah perintah pada komputer agar menyediakan kode segmen segmen sebesar 100h sebesar 256 bit memory. Mulai dan end Mulai adalah sebuah pasangan untuk awal dan akhir jalannya program dengan variabel yang kita deklarasikan bebas contoh jika kita mengawali dengan start maka pada akhir program berpasangan dengan end start untuk mengakhiri pengkodean sebuah program Mov ah,2 artinya pindahkan nilai dua pada register ah perintah mengopi pada sumber tujuan

Mov dl,E artinyapindahkan variabel E ke dl Int 21h interup 21h berfungsi untuk mengerjakan service untuk layar , mencetak ke layar sesuai dengan perintah mov Int 20h untuk menghentikan program

.model medium .code org 100h mulai: mov ah,2 mov dl,'F'

int 21h mov dl,'A' int 21h mov dl,'J' int 21h mov dl,'A' int 21h mov dl,'R' int 21h int 20h end mulai

Untuk pencetakan beberapa karakterkita harus mengulang sintak tertentu yaitu Mov dl,(karakter) Int 21h

maka kita harus mengulang perintah tersebut sebanyak karakter yang kita inginkan kemudian file di compile menjadi file .exe dan akan menghasilkan file seperti di bawah ini

Proses perulangan

.model small .code org 100h mulai:

mov ah, 02h mov dl, 'a' mov cx, 13 ulang: int 21h inc dl loop ulang int 20h end mulai

o jika pada praktek sebelumnya kita harus mengulang service 02h untuk mencetak beberapa karakter, kali ini kita dapat menggunakan perintah loop untuk mencetak string tersebut o dengan register CX yang digunakan sebagai counter dalam perulangan o untuk mencetak string yang berurutan(A-Z) kita tambahkan register dl (inc dl) kedalam perulangan. o Perintah inc dl berarti nilai dl akan bertambah 1 setiap perulangan dilakukan, sehingga perulangan akan menghasilkan urutan secara Ascending o Hasilnya setelah di compile akan terlihat seperti di bawah ini