TGS 6, PIKIRAN KREATIF.docx

12
PIKIRAN KREATIF Ragkuman Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu Oleh ANGGI PISKO NPM. 270110120092 ( GEOLOGI D ) FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR TUGAS KE - 6 RABU, 23 OKTOBER 2012

description

TGS 6, PIKIRAN KREATIF.docx

Transcript of TGS 6, PIKIRAN KREATIF.docx

Page 1: TGS 6, PIKIRAN KREATIF.docx

PIKIRAN KREATIF

Ragkuman

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu

Oleh

ANGGI PISKO

NPM. 270110120092 ( GEOLOGI D )

FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

2013

TUGAS KE - 6

RABU, 23 OKTOBER 2012

Page 2: TGS 6, PIKIRAN KREATIF.docx

BAB IHASIL BACAAN

Berpikir

Berpikir adalah proses yang intens untuk memecahkan masalah, dengan

menghubungkan satu hal dengan yang lain, sehingga mendapatkan pemecahan. Yang

kemudian menjadi masalah adalah bahwa hal-hal yang akan dihubungkan tersebut belum

tentu ada atau hadir di benak kita.  Oleh karena itu berpikir melibatkan kemampuan untuk

membayangkan atau menyajikan objek-objek yang tidak ada secara fisik atau kejadian-

kejadian yang tidak sedang berlangsung.

Agar seseorang dapat membayangkan atau menyajikan hal-hal yang dibutuhkan untuk

memecahkan masalah, maka untuk itu dibutuhkan bahan-bahan dasar. Bahan-bahan dasar

inilah yang membangun pikiran dan kemudian menentukan model berpikir seseorang. 

Menurut Morris (1990), bahan-bahan dasar itu adalah bayang-bayang (image) dan konsep-

konsep, untuk selanjutnya konsep-konsep tersebut kemudian ditransformulasikan ke dalam

bentuk kata-kata atau bahasa atau dalam bentuk lainnya.

Berpikir Kreatif

Berpikir kreatif adalah suatu cara berpikir dimana seseorang mencoba menemukan

hubungan-hubungan baru untuk memperoleh jawaban baru terhadap masalah. Dalam berpikir

kreatif, seseorang dituntut untuk dapat memperoleh lebih dari satu jawaban terhadap suatu

persoalan dan untuk itu maka diperlukan imajinasi. Adapun berpikir analitis adalah berpikir

yang sebaliknya menggunakan suatu pendekatan logis menuju ke jawaban tunggal.

Sebenarnya dalam menghadapi masalah kita membutuhkan kedua jenis berpikir

tersebut, yaitu berpikir logis-analitis dan berpikir kreatif. Berpikir logis-analitis sering disebut

dengan berpikir konvergen, karena cara berpikir ini cenderung menyempit dan menuju ke

jawaban tunggal. Sementara itu berpikir kreatid sering disebut sebagai berpikir divergen,

karena disini pikiran didorong untuk menyebar jauh dan meluas dalam mencari ide-ide baru.

  

Proses Berpikir Kreatif

Dalam berpikir kreatif proses yang terjadi ternyata melalui beberapa tahapan tertentu.

Suatu ide tidak dapat dengan tiba-tiba muncul di dalam benak kita. Ide-ide terjadi setelah

berbagai macam simbol diolah di alam bawah sadar kita. Sehingga dapat dikatakan bahwa

Page 3: TGS 6, PIKIRAN KREATIF.docx

dalam terjadinya berpikir kreatif, mau tidak mau akan melewati beberapa tahap. Adapun

tahap-tahap tersebut antara lain adalah : persiapan, inkubasi, iluminasi, evaluasi, dan revisi.

Tahap Persiapan.

Dalam masa persiapan, seorang pemikir atau kreator memformulasikan

masalahnya dan mengumpulkan semua fakta dan data yang dibutuhkan untuk

memecahkan masalah. Kadang-kadang meski telah lama berkonsentrasi lama,

pemecahan masalah belum muncul juga ke dalam benaknya.

Tahap Inkubasi.

Jika pemikir kemudian mengalihkan perhatian dari persoalana yang sedang

dihadapinya tersebut berarti ia telah memasuki tahap inkubasi. Pada tahap ini, ide-ide

yang mencampuri dan mengganggu cenderung menghilang. Sementara itu, pemikir

mendapat pengalaman baru. Pengalaman tersebut dapat menambah kunci bagi

pemecahan masalah.

Tahap Iluminasi.

Pada periode ini pemikir mengalami insight atau “Aha!”. Tiba-tiba saja cara

pemecahan masalah muncul dengan sendirinya.

Tahap Evaluasi.

Evaluasi terjadi setelah muncul pemecahan masalahnya, tujuannya adalah

untuk menilai apakah pemecahan masalah tersebut sudah tepat atau belum. Seringkali

pemecahan masalah yang muncul tidak tepat, sehingga pemikir harus memulainya

lagi dari awal pentahapan.

Tahap Revisi.

Apabila cara pemecahan masalah tersebut sudah tepat atau mungkin masih

memerlukan penyesuaian dan perbaikan-perbaikan di sana-sini, maka tahap ini adalah

tahap revisi, yaitu perbaikan pemecahan masalah agar menjadi lebih tepat.

Kreativitas

Kreativitas lahir bersama dengan lahirnya manusia itu. Kreativitas tidak hanya

sebagai penalaran, tetapi juga meningkatkan dan membuka tabir alam yang tersedia dalam

suatu dimensi kreatif. Kreativitas terdiri dari empat fungsi dasar yang interaktif, yaitu:

1. berpikir rasional,

2. perkembangan emosional,

3. perkembangan bakat khusus, dan

Page 4: TGS 6, PIKIRAN KREATIF.docx

4. tingkat tinggi kesadaran yang menghasilkan imajinasi, fantasi, pendobrakan pada kondisi

ambang kesadaran atau ketaksadaran.

Graham Wallas menjelaskan tentang tahap-tahap dalam proses kreatifitas berlangsung

melalui persiapan (preparation), inkubasi (incubation), iluminasi (illumination) dan verifikasi

(verification). Sadangkan perkembangan kreativitas dapat diibaratkan lingkaran eskalasi yang

memiliki aspek urutan (succession), diskontinuitas (discontinuity), kemenonjolan

(emergence), diferensiasi dan integrasi.

Peranan aktivitas dalam evolusi ilmu dapat dikembangkan melalui potensi kreatif

individu dan kelompok yang merupakan kemungkinan dan kekuatan untuk menjalankan

berbagai langkah perubahan kehidupan manusia dalam meningkatkan harkat dan

martabatnya.

Pengaruh Dimensi Kreatif

Pengaruh dimensi kreatif dapat dilihat dari perkembangan ide-ide kreatif yang mencetuskan

teori-teori ilmiah spektakuler, meskipun terdapat dampak negatif yang ditimbulkan oleh

kemajuan tersebut.

a. Ilmu dan Teknologi, 

Penemuan-penemuan ilmiah yang pada awalnya hanya bersifat teoretis yang berasal

dari ide-ide yang sangat cemerlang, yang bukan saja mempengaruhi penalaran ilmiah

dengan langsung, melainkan juga mengubah arah penalaran filosofis tertentu yang sudah

mapan pada waktu itu secara tidak langsung. Dampak perkembangan ini munculnya teori

relativitas oleh Albert Einstein dan Teori Kuantum oleh Max Planck.

b. Gejolak Alam, 

Alam mempunyai karakteristik yang luar biasa, penuh pesona dapat menerangi

penalaran filosofis seseorang dan merupakan sumber inspirasi bagi dimensi kreatifnya,

namun cenderung diabaikan.

c. Gejolak makhluk hidup,

Manusia belum dapat memahami apa dan mengapanya sebagian besar rahasia di alam

ini apalagi untuk mengatasi atau menirunya. Tantangan ini memaksa kaum ilmuwan

untuk melakukan kontemplasi dan refleksi filosofis yang merupakan cikal bakal dari ide-

ide cemerlang.

d. Biologi, 

Berkembangnya ilmu dan teknologi dalam biologi meningkatkan kemajuan dalam

menghasilkan sesuatu karya yang selama ini dianggap berada di luar kekuasaan manusia,

Page 5: TGS 6, PIKIRAN KREATIF.docx

seperti cloning (menggandakan, fotokopi, membelah diri) dan Rekayasa Genetika

(membudidayakan gen yang menguntungkan dan membuang gen yang merugikan).

Namun demikian terdapat unsur positif dan negatif akibat perkembangan biologi

tersebut.

Banyak orang yang mengabaikan kreativitas sebab dia tidak menyadari manfaat dari

kreativitas. Beberapa alasan yang menjadikan sangat pentingnya kreativitas adalah :

Hidup selalu berhadapan dengan masalah, Anda perlu ide-ide untuk mengatasi masalah

tersebut. Anda harus kreatif mencari ide-ide untuk memecahkan masalah yang Anda

hadapi.

Persaingan tidak pernah berhenti. Anda akan menghadapi produk yang sama dengan

yang Anda jual. Anda harus kreatif menghasilkan ide-ide untuk membuat atau

memperbaiki produk Anda agar tetap unggul.

Seringkali, yang membedakan Anda dengan karyawan lain ialah kreativitas Anda dalam

mencari solusi, menghasil ide-ide terobosan, dan dalam menjalankan tugas Anda.

Orang kreatif tidak mudah menyerah, karena selalu memiliki solusi alternatif.

Adapun sikap-sikap yang harus dikembangkan agar menjadi kreatif adalah :

Kreativitas ditentukan sejauh mana kita menginginkan hal-hal baru. Motivasi ini

dilandasi sejauh mana kita menginginkan perbaikan dalam hidup atau sejauh mana

kesulitan yang dialami. Pertanyaan yang sangat penting ialah sejauh mana kita

menginginkan hal yang baru? Temukan motivator tersebut dan tetapkan dalam pikiran.

Biasanya orang sering mendapatkan ide justru pada saat rileks ketimbang berfikir serius.

Jadi saat ingin menyelesaikan masalah, atau ingin mencari suatu ide baru coba saja untuk

rileks. Namun sebelum rileks perlu untuk menyatakan apa yang akan dicari, katakan

berulang-ulang sampai meresap ke dalam pikiran bawah sadar, kemudian rileks. Ide-ide

atau solusi akan muncul pada saat-saat yang tidak terduga.

Takut terhadap resiko yang terdapat pada ide justru akan menghambat jalan keluar ide.

Setiap gagasan atau solusi mungkin akan mengandung resiko, tetapi jika ingin kreatif

kita harus berani mengambil resikonya.

Namun, perlu dicermati pula bahwa terdapat sikap-sikap yang menjadi suatu hambatan dalam

berpikir kreatif, yaitu :

Rasa Takut. Rasa takut gagal, takut salah, takut dimarahi, dan rasa takut lainnya sering

menghambat seseorang untuk berpikir kreatif.

Rasa Puas. Orang yang sudah puas akan prestasi yang diraihnya, serta telah merasa

nyaman dengan kondisi yang dijalaninya seringkali terbutakan oleh rasa bangga dan rasa

Page 6: TGS 6, PIKIRAN KREATIF.docx

puas tersebut sehingga orang tersebut tidak terdorong untuk menjadi kreatif mencoba

yang baru, belajar sesuatu yang baru, ataupun menciptakan sesuatu yang baru.

Rutinitas Tinggi. Rutinitas menjadi hambatan untuk memanfaatkan kemampuan berpikir

kreatif. perlu menyisihkan waktu khusus untuk mengisi `kehausan’ akan kreativitas,

misalnya baca buku tiap minggu, perluas lingkungan sosial dengan mengikuti

perkumpulan-perkumpulan di luar pekerjaan.

Kemalasan Mental. Orang yang malas menggunakan kemampuan otaknya untuk berpikir

kreatif sering tertinggal dalam karir dan prestasi kerja oleh orang-orang yang tidak malas

untuk mengasah otaknya guna memikirkan sesuatu yang baru, ataupun mencoba yang

baru.

Birokrasi. Proses birokrasi yang terlalu berliku-liku sering mematahkan semangat orang

untuk berkreasi ataupun menyampaikan ide dan usulan perbaikan. Biasanya semakin

besar organisasi, semakin panjang proses birokrasi, sehingga masalah yang terjadi di

lapangan tidak bisa langsung terdeteksi oleh top management karena harus melewati

rantai birokrasi yang panjang.

Terpaku pada masalah. Masalah seperti kegagalan, kesulitan, kekalahan, kerugian

memang menyakitkan. Tetapi bukan berarti usaha kita untuk memperbaiki ataupun

mengatasi masalah tersebut harus terhenti. Justru dengan adanya masalah, kita merasa

terdorong untuk memacu kreativitas agar dapat menemukan cara lain yang lebih baik,

lebih cepat, lebih efektif.

Stereotyping. Lingkungan dan budaya sekitar kita yang membentuk opini atau pendapat

umum terhadap sesuatu (stereotyping) bisa juga menjadi hambatan dalam berpikir

kreatif.

Page 7: TGS 6, PIKIRAN KREATIF.docx

BAB IIRANGKUMAN

Dapat didefenisikan bahwa berpikir adalah proses yang intens untuk memecahkan

masalah, dengan menghubungkan satu hak dengan yang lain, sehingga kita mendapatkan

pemecahan dari masalah ang sedang dihadapi tadi. Maka hal yang dibutuhkan untuk itu yaitu

bahan-bahan dasar untuk pemecahan masalah, yang menurut Morris (1990) bahan-bahan

dasar itu adalah baying-bayang dan konsep-konsep untuk selanjutnya konsep tersebut

kemudian ditransformasikan ke dalam bentuk kata-kata atau bahasa atau dalam bentuk

lainnya.

Berfikir kreatif adalah salah satu cara berfikir untuk mencoba menemukan hubungan-

hubungan untuk memperoleh jawaban atas masalah dengan cara yang baru sehingga

didapatkan hasil jawaban baru, dan untuk itu dibutuhkan imajinasi. Sedangkan berpikir

analitis adalah berpikir yang sebaliknya menggunakan suatu pendekatan logis menuju

jawaban tunggal.

Untuk berpikir kreatif harus melalui beberapa tahap, ide-ide yang muncul tidak hanya muncul

begitu saja, tetapi ada tahap-tahap untuk memunculkannya, yaitu :

Tahap persiapan, seorang pemikir harus mengumpulkan semua fakta dan data yang

dibutuhkan unuk memecahkan masalah.

Tahap inkubasi, pada tahap ini, ide-ide yang mencampuri dan mengganggu cenderung

menghilang.

Tahap iluminasi, pada tahap ini, pemikir mengalami insight dan tiba-tiba cara

pemecahan masalah muncul dengan sendirinya.

Tahap evaluasi, tahap evaluasi muncul setelah adanya pemecahan masalah, tujuannya

untuk menilai apakah pemecahan masalah yang ada sudah tepat atu belum.

Tahap revisi, tahap ini bertujuan yaitu sebagai perbaikan pemecahan masalah agar

menjadi lebih tepat.

Pengaruh dari dimensi kreatif itu sendiri dapat dilihat dari perkembangan ide-ide kreatif yang

mencetuskan teori-teori ilmiah spektakuler, meskipun terdapat dampak negatif yang

ditimbulkan oleh kemajuan tersebut.

Ilmu dan Teknologi, yang berawal dari hal yang bersifat teoretis yang berasal dari ide-

ide yang cemerlang.

Page 8: TGS 6, PIKIRAN KREATIF.docx

Gejolak alam, alam merupakan sumber inspirasi bagi dimensi kreatifnya, namun

cenderung diabaikan.

Gejolak Makhluk Hidup, terdapat banyak rahasia di alam yang belum dipahami

manusia, tantangan ini yang membuat kaum ilmuan melakukan kontemplasi dan

refleksi filosofis yang merupakan cikal bakal dari ide-ide cemerlang.

Biologi, menghasilkan pengetahuan baru yang selama ini dianggap diluar kuasa

manusia seperti cloning, rekayasa genetika, dll.

Beberapa alasan yang menjadikan sangat pentingnya kreativitas adalah :

Kita selalu berhadapan dengan masalah dalam kehidupan ini

Persaingan dalam kehidupan tidak pernah berhenti

Yang embedakan kita dengan yang lain yaitu atas kreatifitas kita yang berbeda dengan

orang lain

Orang yang kreatid tidak mudah menyerah, karena selalu memiliki solusi alternative

Sikap-sikap yang dapat menghambat dalam berpikir kreatif :

Rasa takut

Rasa puas

Rutinitas tinggi

Kemalasan mental

Birokrasi

Terpaku pada masalah