tgs-2

24
PRINSIP DAN KONSEP DALAM PENGEMBANGAN DAERAH RAWA ARIEF SATRIA M. 0510640008 CAESARIA ASRI 0510640012 DEWI WIJAYANTI 0510640016 KARTIKA SARI 0510640030 PATRICIA ANGEL 0510640036 YUNIAR ANGGRAINI 0510640050 DIAN ARI K. 0510643010 RIZKY HIMAWAN 0510643028 YUZ AKTIVA 0610642006

description

xds

Transcript of tgs-2

  • PRINSIP DAN KONSEP DALAM PENGEMBANGAN DAERAH RAWAARIEF SATRIA M.0510640008CAESARIA ASRI0510640012DEWI WIJAYANTI0510640016KARTIKA SARI0510640030PATRICIA ANGEL0510640036YUNIAR ANGGRAINI0510640050DIAN ARI K.0510643010RIZKY HIMAWAN0510643028YUZ AKTIVA0610642006

  • Rawa Lahan Sawah Berkadar Organik RendahLahan pertanian berkadar oganic rendah merupakan sawah yang telah mengalami degradasi lahan.Kegiatan perbaikan lahan ini diarahkan pada lahan sawah beririgasi yang telah mengalami penurunan kualitas kesuburan fisika, kimia dan biologi tanah melalui aplikasi masukan bahan organik dan uji unsur hara makro sehingga pemupukan lebih efisien.

  • Lahan sawah berkadar bahan organik rendahdi musim kemarau retakretak

  • Lahan Kering BO rendah tanpa kompos Di Kab. Bogor Lahan Kering BO rendah dengan perlakuan 5 ton/ha kompos Di Kab. Bogor

  • Lahan Rawa Pasang Surut dan Lebak Reklamasi Rawa disebut pasang surut bilamana :1).Terletak di daerah rawa yang dipengaruhi oleh pasang dan surutnya muka air laut.2).Pembagian / pemberian air dilakukan dengan memanfaatkan naiknya air pasang.3).Pembuanagn dilakukan dengan bantuan turunnya surutSawah reklamasi rawa pasang surut adalah sawah yang sumber air utamanya pasang surut. Sedangkan Sawah reklamasi rawa non pasang surut (lebak) adalah sawah yang sumber air utamanya bukan pasang surut.Karakteristik pada perubahan muka air di lahan lebak dipengaruhi oleh faktor topografi atau ketinggian lahan, besarnya luapan air sungai yang ada, serta faktor curah hujan. Dengan diketahuinya tingkah laku air yang ada di lahan maka pengaturan tata air sebagai kunci untuk meningkatkan daya dukung dan produktivitas lahan dapat direkomendasikan.

  • Reklamasi lahan rawa untuk usaha tani nenas di kabupaten Kampar

  • Rawa Lahan GambutTanah organosol atau gambut terbentuk dari seresah organik yang terdekomposisi secara anaerobik dimana laju penambahan bahan organik lebih tinggi daripada laju dekomposisinya. Dengan kata lain, tanah gambut terjadi karena penimbunan bahan organik dalam keadaan drainasi jelek.

    Pengembangan pertanian pada lahan gambut menghadapi banyak kendala yang berkaitan dengan sifat tanah gambut. Secara umum sifat kimia tanah gambut didominasi oleh asam-asam organik yang merupakan suatu hasil akumulasi sisa-sisa tanaman.

    Lahan gambut mempunyai penyebaran di lahan rawa, yaitu lahan yang menempati posisi peralihan diantara daratan dan sistem perairan. Lahan ini sepanjang tahun/selama waktu yang panjang dalam setahun selalu jenuh air (water logged) atau tergenang air. Tanah gambut terdapat di cekungan, depresi atau bagian-bagian terendah di pelimbahan dan menyebar di dataran rendah sampai tinggi.

  • Reklamasi lahan gambut

  • Lahan Bertekstur PasirReklamasi lahan pasir merupakan upaya pemulihan lahan pasir dengan karakteristik lepas - lepas, dengan memanfaatkan tanaman jarak.Ciri- ciri lahan berpasir memiliki watak daya ikat terhadap air dan unsur hara rendah dan kandungan bahan organik juga rendah.

  • Persiapan yang struktural dalam pengembangannya :1.Tahap persiapan yakni survei penentuan lokasi untuk memperoleh data primer di lapangan serta melakukan wawancara dan observasi/pengamatan langsung di lapangan.2.Pembersihan lahan. Kegiatan penyiapan lahan dilaksanakan pada areal yang telah didesain sebagai lokasi kegiatan reklamasi.3.Konstruksi pengairan dan jaringan sumur renteng.4.Aplikasi pemupukan dan bahan organik.Sarana produksi dan penanaman.Perlakuan utama yang juga perlu diterapkan untuk memperbaiki sifat tanah di lahan tersebut adalah penambahan tanah lempung dan pupuk kandang dengan dosis sesuai anjuran berdasarkan penelitian terdahulu.

  • Lahan bertekstur pasir

  • Lahan Sulfat Masam dan Lahan SalineReklamasi tanah adalah merupakan suatu proses dimana tanah yang tidak dapat dikerjakan diubah agar menjadi tanah yang dapat dikerjakan. Tanah-tanah saline dan water logging memberikan hasil yang sedikit, sehingga tanah itu tidak sesuai untuk dikerjakan.Salah satu cara untuk mereklamasikan tanah yaitu dengan cara menghilangkan garam, ada beberapa cara yaitu: Drainase bawah permukaan Pembasuhan Penggarukan

  • Salah satu tipologi lahan yang dijumpai di lahan rawa pasang surut, adalah lahan sulfat masam. Dicirikan dengan terdapatnya lapisan sulfida (pirit-FeS2) yang kadarnya >2% di dalam tanah dengan kedalaman bervariasi, sifat kimia tanahnya kurang menguntungkan bagi usaha pertanian, diantaranya kemasaman tanah sangat tinggi (pH tanah
  • Back

  • Back

  • Back

  • Back

  • Back

  • Rumus (Prinsip) utama dalam pengembangan daerah rawaFungsi dan Keseimbangan AirSesuai pendekatan dimana terdapat hubungan antara jenis budidaya pertanian dengan tanah pertania, serta kebutuhan air (crop soil water relation) untuk mencapai hasil panen yang optimal, maka pengetahuan tentang keseimbangan kebutuhan air yang serasi merupakan unsur penting dalam rangka pengembangan rawa ini.Pengaturan tata air untuk pengembangan daerah rawa guna menunjang usaha budidaya pertanian harus memperhatikan dua aspek, yakni : Fungsi air dalam rangka reklamasi Fungsi air yang melayani kebutuhan air bagi budidaya pertanian.

  • Untuk memenuhi kebutuhan air tanaman pada suatu petak (terutama tanaman padi), keseimbangan air akan tercapai menurut rumus :

    Dimana :Is: Debit air yang masuk ke petakR: Curah hujanLg: Ar yang masuk ke petak melalui rembesan dari sampingS: Jumlah air yang tersedia pada permukaan tanah atau di dalam tanah dan untuk penjenuhanE: EvapotranspirasiPv: Prkolasi vertikalPh: Perkolasi horizontalOs: Air yang Keluar dari petak melalui permukaan tanah.P: Pv + Ph: Jumlah perkolasi

  • Kebutuhan air evapotranspirasi dapat diketahui melalui 2 cara yakni :1. Pengukuran secara langsung di lapangan dengaNBoxlysimeter2. Perhitungan dengan menggunakan data klimatik dengan pengamatan.Besarnya perkolasi antara lain dipengaruhi oleh :1. Tekstur tanah (tanah dengan tekstur halus mempunyai perkolasi rendah, sedangkan tanah dengan tekstur kasar mempunyai perkolasi tinggi)2. Tebal lapisan tanah bagian atas dan tebal lapisan tanah sebelah atas (top soil) terhadap lapisan permeabilitas dibawahnya mempunyai pengaruh terhadap angka perkolasi (makin tipis lapisan tanah atas, makin rendah angka perkolasi)

  • Rumus perhitungan jumlah perkolasi dengan Quick Method :Dimana :P: Perkolasi (cm/hr)a: Luas penampang pipa gelasA: Luas penampang pipa silinder logamL: Panjang silinder yang masuk ke dalam tanahtn: Waktuhn: Hidrostatic Head (cm) - (dalam pipa gelam pada satuan waktu tn)

  • Drainage Module Drainage modul merupakan jumlah air yang harus dibuang dalam satu satuan waktu per meter persegi. Untuk mengetahui (D)T menggunakan rumus keseimbangan sebagai berikut:Dimana:(D)T= Modul draianse, dalam hal ini untuk hujan 3 harian dengan periode ulang T tahun(R)T= Curah hujan rancangan untuk harian dengan kala ulang T tahun (mm)In= Banyaknya air irigasi yang diberikan dalam n hariEn= Evapotranspirasi dalam n hariSn= Tinggi genangan yang diijinkan dalam n hariPn= Perkolasi dalam n harin= Banyaknya hari(D)T = (R)T + (In En) Sn Pn)

  • Pelindihan / Pencucian (Bleaching)Kebutuhan air di daerah rawa ditekankan pada volume air segar untuk proses pematangan tanah melalui pencucian sehingga tanah dapat ditanami dengan menghasilkan. Pada tahap selanjutnya kebutuhan air untuk pematangan bisa dikurangi dan kembali berlaku kebutuhan air irigasi biasa seperti pada daerah-daerah non rawa atau pasang surut. Untuk daerah-daerah pasang surut yang dapat terluapi air pasang, pencucian dapat dilakukan dengan memanfaatkan tenaga alam yaitu pasang surutnya air laut yang berpengaruh pula terhadap pasang surutnya sungai. Untuk daerah yang tidak dapat terluapi proses pencucian terjadi oleh adanya air hujan dan pada musim banjir kemungkinan air pasang sungai masih dapat masuk akan membantu proses pencucian ini.

  • Ketentuan jumlah air pada pencucian tanah didasarkan atas beberapa faktor yaitu :Vs = volume sisa air segar (Vp V2)V2 = volume air disalurkan primer, sekunder, dan kolam pasang pada waktu surutVp = volume air pada waktu pasang di kolam pasang Jenis tanah Tingkat kematangan tanah Kualitas air tanah Besarnya kandungan zat-zat beracun didalam tanah yang perlu dicuciUntuk daerah-daerah yang terluapi pada waktu pasang, perkiraan kebutuhan air untuk pencucian tanah dihitung dari pengenceran

  • Kebutuhan air untuk pencucian harus diketahui sehingga dapat ditentukan jumlah air untuk tujuan reklamasi. Prinsip teoritis yang diketengahkan oleh L.P Rozov untuk pencucian : Ket : M = Jumlah air (m3 / Ha)FC = kapasitas lapangan (m3 / Ha)m = kandungan air dalam tanah sebelum pencucian (m3 / Ha)n = koefisien M = FC m + n . FC

  • SEKIAN DAN TERIMA KASIH