Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

44
Lingkungan Anak sebagai Penyebab Permasalahan pada Anak: Adiksi terhadap Games (PS dan online), Rokok, dan Narkoba Dosen : Dr. Ir. Dwi Hastutii, M.Sc Sudi Herlin Rahmawati I251120051 Fitri Meilani I2511200181 MK : Teori dan Prinsip Pengasuhan Anak Kel : 7

Transcript of Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

Page 1: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

Lingkungan Anak sebagai Penyebab Permasalahan pada Anak:Adiksi terhadap Games (PS dan online), Rokok,

dan Narkoba

Dosen : Dr. Ir. Dwi Hastutii, M.Sc

Sudi Herlin Rahmawati I251120051

Fitri Meilani I2511200181

MK : Teori dan Prinsip Pengasuhan AnakKel : 7

Page 2: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

Berbagai Permasalahan dan Isu Tentang Anak

Page 3: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

Kasus 1

Meninggal Setelah Bermain “Play Station” (lokasi: Kota Magetan)

Nanda Rizky Saputra (12 tahun) terkena serangan jantung setelah bermain games selama 2 hari di warung internet dekat rumahnya. Selama 2 hari tersebut Nanda selalu pulang larut malam ke rumah dan pada hari kedua sebelum ia menyelesaikan games “point blank” yang terakhir ia menghembuskan nafas terakhir akibat serangan jantung. Dokter mengatakan pemicu serangan jantung tersebut karena ia sedikit makan, minum dan istirahat.

(sumber: www.magetankita.com/27/02/13)

Page 4: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

Games Membuat Anak Bertemperamen Kasar

Seorang ibu di Sydney mengatakan puteranya yang berusi 13 tahun tergantung dengan game komputer, dia sampai hanya bersekolah beberapa kali saja selama dua tahun, dan bereaksi dengan kekerasan segala upaya untuk menyingkirkannya dari depan layar.“Dia mulai memukul-mukul tembok, melempar benda-benda dan mengancamku. Semua ini terjadi akibat permainan yang paling adiktif, World of Warcraft," tutur sang ibu.

Kasus 2

Page 5: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

Para orang tua menceritakan anak-anak mereka, paling muda berusia 10 tahun, tertidur di depan meja komputernya ketika mereka harus berangkat sekolah karena mereka bangun hingga larut hanya untuk bermain vidio games seperti Minecraft.

Pada kasus yang paling ekstrim, para remaja dan dewasa muda menghabiskan sekitar 50 jam hampir non-stop bermain game komputer online, bahkan enggan ke toilet untuk rehat.

(sumber: www.shikaumaru.com/journal/28/11/2011)

Page 6: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

Kecanduan Rokok di Usia Dini

Aldi (2,7) anak asal Desa Teluk Kemang Kecamatan Sungai Lilin, Muba Sumsel, mampu mengkonsumsi berbungkus-bungkus rokok dalam sehari. Kini, setelah mengikuti saran dari Komnas PA, kondisi Aldi terbebas dari jeratan adiksi nikotin dengan mengikuti terapi selama 1 bulan di RSPA Bambu Apus, Jakarta. Kasus ini hanya sebagian kecil masalah perokok di Indonesia.

(sumber: www.buanasumsel.com/09/03/2010)

Kasus 3

Page 7: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

Kecanduan Alkohol pada Anak-anak

Jumlah anak-anak Inggris yang memiliki masalah dengan minum-minuman keras telah meningkat secara dramatis, menunjukkan peningkatan sekitar 12 persen selama delapan tahun terakhir, sebuah studi baru memperingatkan. Menurut statistik dari Badan Pengobatan Nasional Penyalahgunaan Obat, lebih dari 3.000 remaja Inggris, bahkan beberapa berusia 12 tahun, diharuskan untuk mencari pengobatan untuk mengatasi masalah ketergantungan mereka terhadap minuman keras tahun lalu. Selain itu 6 orang remaja dirawat di rumah sakit karena kecelakan akibat mengkonsumsi minuman keras, demikian lansiran presstv, Kamis 13 September. Survei baru ini juga menemukan bahwa 18 otoritas lokal di Inggris merawat lebih dari 10 anak di bawah 14 tahun karena penyalahgunaan alkohol dalam 12 bulan terakhir.

Kasus 4

Page 8: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

Pada tanggal 12 September 2012, sebuah studi baru yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian Masyarakat menemukan bahwa hampir satu dari tiga anak di Inggris sekarang hidup dengan setidaknya satu orangtua, yang merupakan peminum berat dan digolongkan sebagai tukang minum dalam pesta.

(sumber: www.muslimdaily.net/14/09/2012)

Page 9: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

Aktifitas Nge-lem pada Anak Jalanan

Ngelem adalah istilah untuk menghirup aroma dari bahan lem biasanya lem kambing untuk menempel ban sepeda atau untuk merekatkan bahan kayu. Kandungan dari lem kambing ini terdiri dari bahan karet sintetik,resin dan pelarut yang disebut dengan toluen. Toluen dalam industri farmasi sering digunakan untuk pembuatan pemanis buatan sacharin dan anastesi lokal. Lem kambing inilah yang disalah gunakan oleh anak-anak jalanan kadang2 juga anak2 sekolahan yang terpengaruh pergaulan.

(sumber: www.sosbud.kompasiana.com/2013/01/30/)

Kasus 5

Page 10: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

• Dr. Richardo Wahyu Santoso, salah seorang ketua pokja dari Dewan Nasional untuk Kesejahteraan Sosial yang banyak menangani anak-anak pecandu narkoba dan psikotropica mengatakan, saat ini banyak anak jalanan yang ngelem sebagai pengganti narkoba. (sumber: http://metro.kompasiana.com/2012/07/27/)

• Ngelem itu dapat di kelompokan ke kegiatan penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif ) bahasa “kerennya” adalah NARKOBA yang merupakan singkatan dari Narkotika dan Obat Berbahaya. Kita sudah banyak mendengar suguhan kata-kata ini dan telah menjadi ancaman di depan mata. (sumber: http://smpn3.disdikporabna.com/2012/11/05/)

Page 11: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), kasus pemakaian narkoba oleh pelaku dengan tingkat pendidikan SD hingga tahun 2007 berjumlah 12.305. Data ini begitu mengkhawatirkan karena seiring dengan meningkatnya kasus narkoba (khususnya di kalangan usia muda dan anak-anak, penyebaran HIV/AIDS semakin meningkat dan mengancam. Penyebaran narkoba menjadi makin mudah karena anak SD juga sudah mulai mencoba-coba mengisap rokok. Tidak jarang para pengedar narkoba menyusup zat-zat adiktif (zat yang menimbulkan efek kecanduan) ke dalam lintingan tembakaunya. (sumber: http://metro.kompasiana.com/2012/07/27/)

Page 12: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

Pengertian Adiksi

Page 13: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

Kecanduan atau adiksi (addiction) adalah kebutuhan yang kompulsif untuk menggunakan suatu zat pembentuk kebiasaan, atau dorongan tak tertahankan untuk terlibat dalam perilaku tertentu. Dua fitur penting dari kecanduan adalah toleransi, meningkatnya kebutuhan zat yang lebih banyak untuk mendapatkan efek yang sama, dan penarikan (withdrawal), gejala tidak menyenangkan yang timbul ketika seorang pecandu dicegah untuk menggunakan zat tersebut.

Page 14: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

Adiksi timbul karena adanya rasa senang yang ditimbulkan oleh hormon dopamin saat suatu kegiatan. Pada orang tertentu, yang butuh pemuasan kesenangan akan terus mengulang-ulang kegiatan tersebut untuk menimbulkan efek kesenangan pada diri.

(sumber : http://kamuskesehatan.com)

Page 15: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

Penyalahgunaan zat (substance abuse) adalah penggunaan alkohol atau narkoba jenis lain yang berbahaya. Ini adalah pola perilaku yang kurang adaptif dalam jangka waktu lebih dari sebulan pemakaian. Penyalahgunaan zat dapat menjadi ketergantungan zat (kecanduan) baik secara fisiologis, psikologis, atau keduanya, dan terus berlangsung sampai dewasa. Ketergantungan zat sangat berbahaya bagi anak-anak atau remaja, karena dapat merubah fungsi dan perkembangan otak (Papalia, 2008).

Page 16: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

Putus zat (withdrawal) adalah rasa sakit yang hebat dan tidak diinginkan dan keinginan untuk memperoleh obat-obatan adiktif. Ketergantungan psikologis adalah kebutuhan psikologis untuk menggunakan obat terlarang, seperti remaja yang mengalami masalah dan tekanan dalam keluarga akan menggunakan narkoba sebagai pengalihan dari masalahnya (sebagai anti depresan).

(sumber: Santrock, 1996)

Page 17: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

Faktor Resiko

1. Tempramen yang sulit

2. Kontrol impuls yang buruk dan kecenderungan mencari sensasi (yang mungkin memiliki dasar biokimia).

3. Pengaruh keluarga (predisposisi genetik terhadap alkoholisme dan pola asuh yang buruk).

4. Masalah perilaku sejak dini dan menetap, terutama agresivitas.

5. Kegagalan di bidang akademis dan kurangnya komitmen terhadap pendidikan.

6. Penolakan teman sebaya.

7. Bergaul dengan pengguna narkoba.

8. Keterasingan dan sifat memberontak.

9. Sikap positif terhadap pengguna narkoba.

10. Mencoba narkoba sejak usia dini.

(sumber: Papalia, 2008)

Page 18: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

Adiksi Games dan Internet

Kecanduan teknologi (Griffiths, 1996) dan kecanduan komputer (Shotton, 1991) sebelumnya telah dipelajari di Inggris. Namun, kecanduan internet adalah pertama kali diperkenalkan dalam sebuah studi perintis oleh Young (1996), yang memicu suatu controversial debat oleh para dokter dan akademisi.

Hal kontroversi ini adalah bahwa hanya zat fisik yangtertelan ke dalam tubuh bisa disebut "adiktif" (misalnya, Rachlin, 1990)

Walker, 1989) mendefinisikan kecanduan mencakup sejumlah perilaku yang tidak melibatkan memabukkan seperti perjudian (Griffiths, 1990), bermainvideo game (Keepers, 1990), makan berlebihan (lesuire & Bloome, 1993), olahraga (Morgan, 1979), hubungan cinta (Peele & Brody, 1975), dan menonton televisi.

Page 19: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

Skala Pengukuran Young (1996)

1. Apakah Anda merasa ingin menggunakan internet? (berpikir tentang sebelumnya atau mengantisipasi kegiatanberikutnya)

2. Apakah Anda merasa perlu untuk menggunakan internet dengan meningkatnya jumlah waktu untuk mencapai kepuasan?

3. Apakah Anda berulang kali gaga untuk mengontrol, mengurangi, atau menghentikan penggunaan internet?

4. Apakah Anda merasa gelisah, murung, depresi, atau pemarah ketika mencoba untuk mengurangi penggunaan Internet?.

5. Apakah Anda tinggal lebih lama untuk menggunakan internet daripada yang diniatkan dari awal?

Page 20: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

7. Pernahkah Anda terancam atau mempertaruhkan hilangnya hubungan yang signifikan, pekerjaan, pendidikan ataupeluang karir karena Internet?

8. Apakah Anda berbohong kepada anggota keluarga, terapis, untuk menyembunyikan tingkat keterlibatan dengan Internet?

9. Apakah Anda menggunakan Internet sebagai cara untuk melarikan diri dari masalah atau untuk melepaskan suatu dysphoric mood (misalnya, perasaan tidak berdaya,,depresi kecemasan rasa bersalah)?

Page 21: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

Pasien dianggap "kecanduan" bila mereka menjawab "ya" untuk lima (atau lebih) dari pertanyaan di atas dan ketika perilaku mereka tidak bisa dihentikan, maka perilaku mereka digolongkan sebagai Episode Manic.

(Sumber: Young, 1996)

Page 22: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

Pembahasan Masalah Anak dengan Pendekatan Lingkingan (Ekologi)

Page 23: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

Echology Theory (Bronfenbrenner)

Anak yang adiktif terhadap sesuatu karena memang iatinggal dilingkungan yang mendukung hal itu terjadi danmempengaruhi kehidupan mereka, karena anak adalahbagian dari suatu lingkuangan yang berlapis-lapis yangterdiri dari microsystem (lingkungan terdekat; keluarga,sekolah, tetangga), mesosystem (interaksi dalam

lingkungan micro), exosystem (institusi yg tidak secara langsung mempengaruhi anak (tempat kerja orang tua, media masa, mall), macrosystem (lingkungan terluar mesosystem dan exo yg saling berhubungan; kestabilan ekonomi, agama, sosial budaya) dan chronosytem (interaksi antar berbagai sistem secara terus menerus).

Page 24: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

Sumber: Swick & William, 2006

Page 25: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

Kasus 1 dan 2: Adiksi Game

Dalam kasus ini, lingkungan yang paling berpengaruh adalah microsystem, exosystem, dan macrosystem.

a.Microsystem: lingkungan terdekat anak, dimana anak tumbuh dan berkembang, yaitu keluarga dan teman sebaya. Anak dengan adiksi game kurang kontrol dari orang tua, contohnya terkadang orang tua pun tidak tahu bahwa anaknya pergi pagi hanya untuk bermain game di warung online untuk bermain game bersama teman-temannya. Orang tua baru tahu kebenarannya saat mendapat kabar dari sekolah bahwa anaknya jarang masuk sekolah. Jadi pemilihan teman sebaya dan kontrol anak pun termasuk hal yang perlu orang tua pahami dan komunikasikan.

Page 26: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

b. Exosystem, yaitu institusi atau lingkungan dimana anak tidak secara langsung berhubungan, dalam hal ini pemerintah. Dengan adanya fenomena game online yang dapat membahayakan masa depan anak bangsa, diharapkan pemerintah daerah atau pusat dapat lebih aware dan segera menangani menjamurnya warung internet atau online. Dengan membuat kebijakan yang menjerat para pendiri warung online ini, setidaknya ada pembatasan penyebaran pengusaha game di seluruh pelosok Indonesia.

c. Macrosystem, yaitu lingkungan budaya yang lebih meluas. Di Indonesia, ada kecenderungan masyarakatnya cepat menangkap dan meniru budaya baru, seperti halnya dengan penyebaran teknologi dan informasi. Kemudahan akses internet dan informasi game online terbaru yang digemari seluruh anak di dunia, yang masuk ke dalam lingkungan terdekat anak, menyebabkan anak ter-setting dalam lingkungan game online. Budaya baru yang sedikit demi sedikit menghilangkan budaya asli anak adalah sebab anak mengikuti sistem yang buruk bagi perkembangannya.

Page 27: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

Sumber: Eastman, 2004

Page 28: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

Kasus 3: Adiksi Rokok

Lingkungan yang paling berpengaruh pada perilaku adiksi merokok anak adalah microsystem dan macrosystem. Microsystem, yaitu lingkungan dimana anak dengan mudah menyerap informasi, dimana orang tua, teman atau kerabat dekatnya merokok, sehingga anak memiliki persepsi bahwa merokok adalah perilaku yang baik dan patut dicontoh. Lingkungan macrosystem (sistem informasi) pun menjadi masalah, yaitu ketika iklan rokok di TV menjadi tayangan yang selalu dapat anak saksikan jam berapapun, sehingga anak menyerap informasi bahwa rokok adalah “keren”, dan ada persepsi anak bahwa dengan merokok anak dianggap dewasa. Hal ini mencerminkan bahwa iklan di TV dapat menjadi

Page 29: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

Kasus 4: Adiksi Alkohol

Pada kasus ini, lingkungan yang paling berpengaruh adalah microsystem, mesosystem, dan exosystem.

a.Microsystem, yaitu dimana anak bergaul dan bersosialisasi. Teman sebaya yang kurang tepat dapat mempengaruhi pola adiksi anak terhadap alkohol. Saat anak memasuki usia remaja, dimana teman-temannya yang lain juga tertantang untuk menunjukkan bahwa dengan minum alkohol, mereka terlihat “keren”, maka anak pun akan terdorong mengikuti pola mereka, jika kontrol dari diri dan keluarganya juga rendah.

b.Mesosystem, yaitu dimana anak berada dalam dua lingkungan atau lebih yang saling berkaitan. Misalnya, pada anak broken home, dimana orang tuanya sering bertengkar atau bahkan bercerai, menyebabkan anak mencari jalan pintas dengan menciptakan pengalihan, salah satunya adalah mengkonsumsi alkohol, dimana dia bisa melupakan masalah keluarga sesaat.

Page 30: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

c. Exosystem, yaitu dimana kurangnya kontrol pemerintah terhadap perusahaan-perusahaan produsen minuman keras dan proses distribusinya. Saat ini, minuman keras dapat dengan mudah diakses di warung-warung dan toko di pinggir jalan. Selain itu, banyak juga produsen minuman keras yang “asal jadi” dengan tidak memperhatikan bahan-bahan yang digunakan, sehingga banyak korban meninggal saat mengkonsumsi minuman keras yang mereka produksi.

Page 31: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

Sumber: Harkonen, 2007

Page 32: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

Kasus 5: Adiksi Narkoba (Ngelem)

Adiksi anak terhadap narkoba melibatkan lingkungan yang paling berpengaruh, yaitu microsystem, dan exosystem.

a.Microsystem, yaitu lingkungan terdekat anak. Orang tua yang tidak harmonis, miskin, kurang kehangatan atau kasih sayang sering menjadi penyebab anak mencari lingkungan yang menurut mereka nyaman. Dengan mencari teman sebaya yang dapat menerima keberadaannya, anak menjadi terkontrol oleh teman sebayanya. Saat teman-temannya menggunakan narkoba, anak pun terpengaruhi untuk mengikutinya.

b.Exosystem, yaitu dimana anak berada dalam suatu lingkungan pemerintahan yang kurang peduli pada anak-anak terlantar (jalanan), juga kurang kontrol terhadap produsen dan pendistribusian narkoba baik di dalam negeri maupun narkoba yang didatangkan dari luar negeri.

Page 33: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

Keluarga

Lingkungan Mikro

Sosial

Lingkungan Makro

Lingkungan Makro

Sosial Budaya

Teknologi

Politik

Ekonomi

Sistem Masyarakat

Alami

Fisik

Biologi

Buatan manusia

Deacon & Firebaugh,1988

Page 34: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

• Anak adalah bagian dari sebuah keluarga.• Keluarga akan menyatu dan memiliki

ketergantungan antar individu didalamnya dengan masyarakat.

• Beroperasinya kehidupan di suatu keluarga dipengaruhi oleh lingkungan Mikro (lingkungan sosial diluar rumah), Makro (sosial budaya, ekonomi, politik, teknologi), dan lingkungan Makro yg lebih luas (alam semesta, biologi, fisik, buatan manusia)

(Adam Smith)

Page 35: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan
Page 36: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

• Lingkungan sosial yg buruk membuat keluarga kesulitan dalam mengontrol pergaulan anggota keluarganya diluar rumah dan mereka beresiko terpengaruh oleh perilaku sosial yang buruk seperti penyalahgunaan obat-obatan (narkoba), mengkonsumsi alkohol, bermain games online, merokok.

• Teknologi semakin canggi melenakan keluarga jika mereka tidak mampu menyaring ketersedian teknologi ini disekitar mereka. Seorang ibu yg tidak pandai memilihkan permainan yang aman untuk anak-anak nya (games online yang bersifat candu apalagi yg berunsur kekerasan) akan berakibat buruk pada perilaku anak-anak

Page 37: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

• Kontrol Pemerintah lemah dalam menjaga, melindungi dan membangun kehidupan setiap keluarga Indonesia agar menjadi keluarga yg kuat dan mampu mengantsipasi setiap gangguan baik fisik dan non fisik.

• Ekonomi yang sulit membuat keberlangsungan kehidupan keluarga menjadi sulit, karena ekonomi adalah kebutuhan pokok yg pertama kali harus terpenuhi, jika ekonomi suatu keluarga rendah maka orang tua akan disibukkan dengan mencari nafkah akibatnya tugas pengasuhan dirumah terbengkalai.

Page 38: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

• Kondisi politik yang tidak stabil akan menyulitkan keluarga dalam mengontrol keberlangsungan kehidupannya.

• Pergeseran nilai budaya menjadikan nilai-nilai dalam keluarga pun bergeser. Karena setiap perubahan apapun diluar kehidupan keluarga akan memberikan pengaruh kedalam keluarga.

• Kondisi fisik alam yang telah rusak seperti ketidaktersediaan lahan alam untuk beraktifitas bagi anggota keluarga maka keluarga tidak memiliki alternatif tempat yang nyaman (taman kota yg segar, sungai yg airnya bersih, jalanannya yg tidak macet, bersih dari sampah) dalam menghabiskan waktu bersama dengan anggota keluarga.

Page 39: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

Lingkungan Mikro dan Makro yang tidak kondusif menjadi

ancaman bagi keluarga-keluarga Indonesia yang rentan karena

mereka akan menggantungkan keberlangsungan kehidupannya

pada lingkungan tersebut.

Page 40: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

Myers’s Learning Environment

1. Physical: stimulus-stimulus yang terpapar dalam keseharian anak, seperti iklan (TV atau lembaran), modeling dari keluarga, teman sebaya dah kerabat dekat. Sangat mempengaruhi persepsi anak dan motivasi mereka mengenai game online, rokok, alkohol, dan narkoba.

2. Activities: keseharian anak yang cenderung membentuk kebiasaan anak.

3. People: orang –orang yang terlibat dalam kehidupan anak.

4. Value system: perubahan sistem nilai dari tahun ke tahun selama anak tumbuh dan berkembang.

5. Relationship: hubungan dan kedekatan anak dengan lingkungannya.

6. Communication: bagaimana sistem komunikasi yang anak bangun dalam kesehariannya.

Page 41: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

Pencegahan dan penyembuhan yang dilakukan orang tua adalah dengan memberi penjelasan pada anak dengan kasih sayang, ketika muncul fenomena buruk tersebut dilingkungan anak-anak, bahwa sesungguhnya perilaku itu bukan memberi kesenangan namun kerusakan (Santrock, 2002). Adanya koordinasi dari semua pihak, baik keluarga pemerintah daerah setempat dan pembuat kebijakan sangat diperlukan dalam mengendalikan masalah anak dalam adiksi.

Intervensi dapat direkomendasikan dengan jalan terapi secara fisik di Rumah Sakit atau klinik, dan psikologis (Cognitive Behavior Therapy).

Pencegahan dan Intervensi

Page 42: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

“Internet porn and cybersex are drugs as addictive as cocaine. Internet porn works on people's thinking with chapters targeting different groups--males, females, child abusers, and corporate America. “

(sumber: Mark B. Kastleman, 2007, The Drug of the New Millenium)

Page 43: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

ReferensiEastman. (2004). Appendix B: Bronfenbrenner’s Ecological Model of Child

Development. UW-Extension ABC Project. Cornell University.

Harkonen, U. (2007). The Bronfenbrener Ecological System Theory of Human Development. Scientific of V International Conference Person, Color, Nature, and Music. Daugavpils University, Saule, Latvia. Finland.

Kastleman, MB. (2007). The Drug of the New Millennium: The Brain Science Behind Internet. Power Thinking Publishing.

Papalia, DE, Olds, SW, & Feldman RD. (2008). Human Development. New York: Mc-Graw Hills.

Santrock, JW. (1996). Adolescence. New York: Mc-Graw Hills.

Santrock, JW. (2002). Life Span Development. New York: Mc-Graw Hills.

Swick, KJ & Williams, RD. (2006). An Analysis of Bronfenbrenner’s Bio-Ecological Perspective for Early Childhood Educators: Implications for Working with Families Experiencing Stress. Early Childhood Education Journal, (Vol. 33) No. 5.

Young, KS. (1996). Internet Addiction: Symptoms, Evaluation, and Treatment. Clinical Practice (Volume 17). L. VandeCreek & T. L. Jackson (Eds.), Sarasota, FL: Professional Resource Press.

Page 44: Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan

www.shikaumaru.com/journal/28/11/2111 [diakses pada 27/02/2013]

www.magetankita.com/27/02/13 [diakses pada 27/02/2013]

www.buanasumsel.com/09/03/2010 [diakses pada 27/02/2013]

www.muslimdaily.net/14/09/2012 [diakses pada 27/02/2013]

www.sosbud.kompasiana.com/2013/01/30/ [diakses pada 27/02/2013)

http://kamuskesehatan.com [diakses pada 27/02/2013]