Test Fungsi Hati 2012

27
TEST FUNGSI HATI Alvina Bagian Patologi Klinik FK Trisakti

description

test hepar

Transcript of Test Fungsi Hati 2012

  • TEST FUNGSI HATI

    Alvina

    Bagian Patologi Klinik

    FK Trisakti

  • Faal Hati:

    Faal sintesis: albumin, globulin, faktor koagulasi,

    lipoprotein.

    Faal menyimpan: vitamin, mineral.

    Faal ekskresi: bilirubin, asam empedu, obat-

    obatan.

    Faal detoksifikasi: amoniak, obat-obatan.

    Fungsi Hati, Kumpulan Kuliah PK-FKUI

  • Tujuan Pemeriksaan Test Faal Hati:

    Sebagai pemeriksaan penyaring.

    Membantu menegakan diagnosis &

    membuat diagnosis banding.

    Membedakan jenis ikterus.

  • Uji Faal Sintesis:

    Kadar albumin, nilai rujukan: 3,5-5,0 g/dL

    Kadar meningkat: pd.dehidrasi, multipel

    mieloma.

    Kadar menurun: pd.penyakit hati,

    malnutrisi,keganasan.

    Hardjoeno,dkk, Test fungsi hati ,dalam:Interpretasi hasil tes laboratorium diagnostik, 2003

  • Elektroforesis protein : protein dipisahkan menjadi beberapa fraksi yaitu fraksi

    albumin & globulin. Tujuan utk melihat

    defisiensi protein, penyakit hati,keganasan.

    Nilai Rujukan:

    Protein total: 6,6-8,0 g/dL

    Albumin: 3,5-5,0 g/dL

    1 globulin: 0,1-0,4 g/dL2 globulin: 0,5-1,0 g/dL globulin: 0,7-1,2 g/dL globulin: 0,5-1,6 g/dL

  • Contoh kelainan elektroforesa protein pada beberapa kelainan:

    1. Peradangan akut : 1 + 2 globulin meningkat, albumin kadang menurun.

    2. Peradangan kronis : globulin meningkat, albumin meningkat

    3. Sirosis : albumin menurun, 1 + 2 awal normal, dan globulin meningkat

  • Gambar hasil elektroforesa protein

    Pola elektroforesa protein normal

  • Aktivitas enzim Cholinesterase (CHE)

    Nilai rujukan: 5300-12900 U/L

    Umumnya kadar CHE menurun pada ke-

    rusakan parenkim, terutama berarti pada

    hepatitis kronis dan perlemakan hati.

    Aktivitas enzim CHE dalam serum men-

    cerminkan daya sintesis protein oleh sel

    hati.

  • Faktor Koagulasi: PT (Protrombin Time)

    Nilai rujukan: 10-14 detik

    Pd.gangguan hepatoseluler & kolestasis

    PT memanjang.

  • Kadar bilirubin darah (Bilirubin total, bilirubin

    indirek, bilirubin direk)

    Nilai rujukan:

    Bil.total: 1 mg/dL

    Bil.indirek: 0,75 mg/dL

    Bil.direk: 0,25 mg/dL

    Uji Faal Ekskresi

    Hardjoeno,dkk, Test fungsi hati ,dalam:Interpretasi hasil tes laboratorium diagnostik, 2003

  • Bil.indirek meninggi: Pd.anemia hemolitik,

    gangguan hati.

    Bil.direk meninggi: Pd.obstruksi bilier.

  • Uji Faal Detoksifikasi

    Kadar amoniak darah

    Nilai rujukan: 10-80 ug/dL

    Pd.kegagalan faal hati kadar amoniak

    darah meningkat & dpt terjadi koma hepatikum.

  • Uji Integritas Sel Hati

    Enzim hepatoseluler tdd dari enzim sitoplasmik

    & enzim mitokondria.

    Pada kerusakan ringan aktivitas enzim

    sitoplasmik sudah meningkat (ALT meningkat).

    Pada kerusakan lebih berat aktivitas enzim

    mitokondria juga meningkat (AST juga

    meningkat)

  • Disfungsi hati :

    1. Nekrosis sel hati : akut, kronis

    2. Kolestasis : intrahepatik, ekstrahepatik

    Nekrosis akut ditandai oleh bocornya

    enzim sitoplasma sel hati dalam jumlah

    yang besar SGPT meningkat

    Nekrosis bersifat luas SGOT meningkat

  • SGOT (Serum glutamic oxaloacetic transaminase)

    / AST (Aspartate amino transferase)

    AST ditemukan dalam sitoplasma dan

    mitokondria sel hati,jantung, otot skelet,

    ginjal, pankreas & eritrosit.

    Nilai rujukan: 6-30U/l

    Hardjoeno,dkk, Test fungsi hati ,dalam:Interpretasi hasil tes laboratorium diagnostik, 2003

  • Nilai Abnormal didapat pada kerusakan sel fase akut

    penyakit, misal:

    >20x: pd.virus hepatitis akut,kerusakan hati

    karena obat.

    10-20x: pd.infark miokard akut, sirosis karena

    alkohol.

    5-10x: pd.sirosis hepatitis kronik.

    2-5x: pd.perlemakan hati, pankreatitis akut.

  • SGPT (Serum glutamic pyruvic transaminase)

    / ALT (Alanine amino transferase)

    Terdapat terutama di sitoplasma sel hati, sedikit di

    ginjal,sel otot jantung dan otot skelet.

    Nilai rujukan: 7-32 U/l.

    Hardjoeno,dkk, Test fungsi hati ,dalam:Interpretasi hasil tes laboratorium diagnostik, 2003

  • Abnormal meninggi:

    20-50x: pd.hepatitis virus atau karena obat.

    10-

  • Uji Kolestasis

    Enzim kolestasi seperti ALP & GGT terdapat

    melekat pd.dinding sel hati terutama di sekitar

    kanalikuli biliaris.

    Pada kolestasis aktivitasnya meningkat sekali.

    Pada kerusakan hepatoseluler aktivitasnya

    meningkat ringan.

    Hardjoeno,dkk, Test fungsi hati ,dalam:Interpretasi hasil tes laboratorium diagnostik, 2003

  • ALP dan GGT sangat berguna sebagai indeks kolestasis.

    Nilai test ALP 3x lebih besar dari nilai normal dan GGT 5x lebih besar dari nilai

    normal indikasi adanya kolestasis

  • ALP (Alkaline Phosphatase)

    Konsentrasi ALP yang tinggi dapat ditemukan pada

    hati, tulang, limpa, dan ginjal.

    Pada hati terdapat di sinusoid dan membran

    kanalikuli biliaris, sedangkan pada tulang terdapat di

    osteoblast.

    Peningkatan ALP biasanya ditemukan pada

    penyakit hepatobilier dan penyakit tulang.

    Krefetz. Enzyme, In: Bishop,ed.Clinical Chemistry Principles,Procedures,Correlation.2000:200-202

  • Pada penyakit hepatobilier peningkatan ALP

    signifikan dengan adanya obstruksi.

    Pada obstruksi traktus biliaris ALP meningkat

    3-10x batas atas nilai normal.

    Nilai rujukan ALP: 30-90 U/L

    Penentuan isoenzim dapat membedakan ALP berasal dari hati atau organ lain.

  • GGT (Gamma Glutamil Transferase)

    Aktivitas GGT dapat ditemukan di hati, pankreas,

    ginjal.

    Pada hati GGT terdapat di kanalikuli sel hepatik

    dan terutama di sel epitel duktus biliaris.

    Pada penyakit hepatobiliaris GGT biasanya

    meningkat.

    Peningkatan yang tinggi umumnya didapatkan

    pada obstruksi traktus biliaris.

    Krefetz. Enzyme, In: Bishop,ed.Clinical Chemistry Principles,Procedures,Correlation.2000:203-204

  • GGT juga merupakan indikator untuk pecandu

    alkohol. Pada alkoholisme dapat meningkat 2-3x

    dari batas atas nilai normal.

    Aktivitas GGT juga dapat digunakan untuk

    membedakan sumber peningkatan ALP, karena

    GGT normal pada penyakit tulang.

    Nilai rujukan: 6-45 U/L

    5-30 U/L