TESIS - skripsi.narotama.ac.idskripsi.narotama.ac.id/files/12104117 - BUDI HERLAMBANG.pdf · kuat...

14
TESIS TINJAUAN HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN HUKUM KEPAILITAN DALAM PENYELESAIAN PIUTANG Diajukan Sebagai Tugas Akhir Perkuliahan Guna Memperoleh Gelar Magister Ilmu Hukum Studi Hukum Bisnis OLEH : BUDI HERLAMBANG NIM : 12104117 PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM UNIVERSITAS NAROTAMA S U R A B A Y A 2006

Transcript of TESIS - skripsi.narotama.ac.idskripsi.narotama.ac.id/files/12104117 - BUDI HERLAMBANG.pdf · kuat...

TESIS

TINJAUAN HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN

HUKUM KEPAILITAN

DALAM PENYELESAIAN PIUTANG

Diajukan Sebagai Tugas Akhir PerkuliahanGuna Memperoleh Gelar Magister Ilmu Hukum

Studi Hukum Bisnis

OLEH :

BUDI HERLAMBANGNIM : 12104117

PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUMUNIVERSITAS NAROTAMA

S U R A B A Y A2006

ii

TINJAUAN HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN HUKUM KEPAILITAN

DALAM PENYELESAIAN PIUTANG

T E S I SDiajukan oleh :

BUDI HERLAMBANGNIM : 12104117

Surabaya , 4 November 2006Telah dipertahankan di depan tim penguji

dan dinyatakan memenuhi syarat

Pembimbing ,

H. Mardjadi , S.H , M.H

Mengetahui ,Ketua Progran Studi Magister Hukum

Universitas Narotama Surabaya

Dr. Sadjijono , S.H , M.Hum

PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUMUNIVERSITAS NAROTAMA

S U R A B A Y A2006

iii

Telah di uji pada

Tanggal 4 November 2006

_______________________________________________________

TIM PENGUJI TESIS

Ketua : Dr. MAARTEN L . SOUHOKA, S.H , M.S.

Anggota : 1. I.A. BUDHI VAJA, S.H, M.H

2. H. Mardjadi, S.H, M.H

iv

TESIS INI TELAH DIREVISI

Pembimbing

H. Mardjadi, SH., MH

v

KATA PENGANTAR

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa penulis panjatkan hanya

kepadaNya, karena atas karunia dan rahmatNyalah penulis dapat

menyelesaikan penulisan tesis ini dengan judul “ Tinjauan Hukum Persaingan

Usaha Dan Hukum Kepailitan Dalam Penyelesaian Piutang “, sesuai dengan

apa yang penulis harapkan.

Pada kesempatan ini, penulis ingin pula menyampaikan rasa hormat

dan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada yang terhormat ,

1. Bapak H.R. Djoko Soemadijo, SH Rektor Universitas Narotama Surabaya

penanggung jawab penyelenggara Program Magister Ilmu Hukum.

2. Bapak Prof. DR. H.R. Sri Soemantri M.SH. MS., Direktur Program Pascasarjana

Universitas Narotama Surabaya.

3. Bapak DR. H. Ismanto Hadi Santoso, Ir. MS Pelaksana Program Magister

Universitas Narotama Surabaya.

4. Bapak Dr. Sadjijono, SH., MHum Ketua Program Pascasarjana Ilmu Hukum.

5. Bapak Mardjadi, SH.,MH pembimbing yang telah membimbing penulis

sehingga dapat menyelesaikan penulisan tesis ini.

vi

6. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan bekal ilmu hukum dalam

masa perkuliahan penulis.

7. Bapak dan Ibu Panitia Penguji Universitas Narotama Surabaya khususnya

Pascasarjana ilmu hukum.

8. Segenap karyawan karyawati di lingkungan Universitas Narotama

Surabaya yang banyak membantu dan melayani penulis.

9. Ayah dan Ibu tercinta yang telah memberikan dukungan moral dan doa

kepada penulis setiap saat.

10. Sdri. Stefani Agustin, S.E, S.H yang telah memberikan dukungan moral

dan doa kepada penulis setiap saat.

Atas segala bantuan dan dorongan yang penulis tidak sebutkan semoga

mendapat rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari sepenuhnya

bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang

bersifat membangun demi kesempurnaan tesis ini dan semoga dapat

bermanfaat guna menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi kita semua.

Tuhan beserta kita.

Surabaya, Juni 2006

Penulis

vii

RINGKASAN

Krisis moneter yang melanda Negara Asia termasuk Indonesia sejak

pertengahan tahun 1997 telah menimbulkan kesulitan yang besar terhadap

perekonomian dan perdagangan nasional. Kemampuan dunia usaha dalam

mengembangkan usahanya sangat terganggu, bahkan untuk mempertahankan

kelangsungan kegiatan usahanya juga tidak mudah, hal tersebut sangat

mempengaruhi kemampuan untuk memenuhi kewajiban pembayaran utangnya.

Keadaan tersebut berakibat timbulnya masalah masalah yang berantai, yang

apabila tidak segera diselesaikan akan berdampak lebih luas.

Perkembangan usaha swasta terutama pada masa pemerintahan orde

baru, disatu sisi diwarnai oleh berbagai bentuk kebijakan Pemerintah yang

kurang tepat sehingga pasar menjadi distorsi dan banyak terjadi praktek

monopoli. Disisi lain, perkembangan usaha swasta dalam kenyataannya

sebagian besar merupakan perwujudan dari kondisi persaingan usaha yang

tidak sehat.

Para Pengusaha yang dekat dengan elit kekuasaan mendapatkan

kemudahan kemudahan yang berlebihan sehingga berdampak kepada

kesenjangan sosial. Munculnya konglomerat di sekelompok kecil pengusaha

kuat yang tidak didukung oleh semangat kewirausahaan sejati merupakan salah

satu faktor yang mengakibatkan ketahanan ekonomi menjadi sangat rapuh dan

tidak mampu bersaing.

Memperhatikan situasi dan kondisi tersebut, menuntut kita untuk

mencermati dan menata kembali kegiatan usaha di Indonesia, agar kondisi

dunia usaha cepat pulih kembali dan tumbuh serta berkembang secara sehat

dan benar termasuk terciptanya iklim persaingan usaha yang sehat serta

terhindarnya pemusatan kekuatan ekonomi pada perorangan atau kelompok

viii

tertentu serta penataan sarana atau produk hukum yang memberikan jaminan

kepastian hukum untuk lebih mendorong percepatan pembangunan ekonomi

dalam upaya peningkatan kesejahteraan umum.

Sebenarnya masalah persaingan usaha semata-mata merupakan urusan

antar pelaku usaha (private economic power) di mana negara tidak turut

campur. Tetapi mengingat dunia usaha perlu diciptakan level playing field

yang sama antar pelaku usaha maka negara perlu turut campur. Disamping ada

pihak lemah yang perlu untuk mendapatkan perlindungan dari negara, yaitu

konsumen. Dalam hukum tidaklah aneh apabila negara turut campur dalam

masalah-masalah yang bersifat perdata. Keterlibatan negara dalam masalah-

masalah yang bersifat perdata dilakukan sepanjang ada pihak-pihak yang

lemah yang harus dilindungi. Pihak yang lemah ini harus dihindari dari

tindakan eksploitasi oleh pihak yang kuat.

Perkembangan perekonomian dan perdagangan serta persaingan diantara

pelaku usaha dalam pengaruh globalisasi yang melanda dunia usaha telah

menimbulkan banyak permasalahan yang antara lain menyangkut

permasalahan penyelesaian utang piutang dalam masyarakat pada umumnya

dan penyelesaian utang piutang dalam dunia usaha pada khususnya. Bagi dunia

usaha krisis moneter tahun 1997 ini sangat mempengaruhi kemampuannya

untuk mengembangkan atau melangsungkan kegiatan usahanya termasuk

kemampuan untuk membayar utang / prestasinya.

Penyelesaian utang piutang perusahaan menjadi persoalan yang sangat

mendasar untuk segera dicarikan solusinya. Disamping itu pula guna

kepentingan dunia usaha dalam menyelesaikan masalah utang piutang secara

adil, cepat, terbuka dan efektif, sangat diperlukan perangkat hukum yang

mendukungnya. Lembaga kepailitan dan Moratorium / Penundaan Kewajiban

ix

Pembayaran Utang merupakan suatu upaya yang sangat diperlukan untuk

menjamin pelunasan utang-utang kreditur dan penyelesaian permasalahan

utang piutang yang terjadi.

Untuk kepentingan dunia usaha dalam menyelesaikan masalah utang

piutang secara adil, cepat, terbuka dan efektif sangat diperlukan perangkat

hukum yang mendukungnya serta memberi jaminan kepastian hukum untuk

lebih mendorong percepatan pembangunan ekonomi dalam upaya peningkatan

kesejahteraan umum. Salah satu sarana hukum yang diperlukan dalam

menunjang pembangunan perekonomian nasional adalah peraturan yang

mengatur tentang Kepailitan termasuk peraturan tentang Penundaan Kewajiban

Pembayaran Utang yang semula diatur dan tertuang dalam Undang – Undang

tentang Kepalilitan ( Faillissementvervordening Staatsblad 1905 No. 217 jo.

Staatsblad 1906 No. 348 ) serta peraturan mengenai Larangan Praktek

Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat sebagaimana yang diatur dalam

Undang Undang No. 5 Tahun 1999.

Demikian kajian yang dibahas dalam penulisan tesis ini.

x

DAFTAR ISIHalaman

JUDUL........................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii

LEMBAR PENGUJI ..................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ................................................................................... v

RINGKASAN................................................................................................ . vii

DAFTAR ISI.................................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1

1. Latar Belakang Masalah............................................................. 1

2. Rumusan Masalah ...................................................................... 7

3. Tujuan Penelitian ....................................................................... 7

4. Manfaat Penelitian ..................................................................... 7

5. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 8

6. Metode Penelitian....................................................................... 14

a. Pendekatan Masalah .............................................................. 14

b. Sumber Bahan Hukum........................................................... 14

c. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Bahan Hukum ....... 15

d. Analisis Bahan Hukum.......................................................... 15

7. Sistematika Penulisan ................................................................ 16

xi

BAB II BEBERAPA MASALAH HUKUM PERSAINGAN USAHA

MENURUT UNDANG-UNDANG No. 5 TAHUN 1999 ............. 17

1. Prinsip Larangan dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1999.... 17

2. Pengaruh Gejolak Moneter yang Melanda Negara Republik

Indonesia .................................................................................... 32

3. Penyelesaian Utang Piutang Perusahaan………………………. 36

4. Permohonan Pailit dan Penundaan Pembayaran........................ 40

BAB III PENYELESAIAN UTANG PIUTANG MENURUT UNDANG -

UNDANG No. 37 TAHUN 2004…………………………….….. 46

1. Penyelesaian Utang Piutang Menurut Undang-Undang…….. .. 46

2. Moratorium Penundaan Yang Diberikan Undang-Undang…. .. 51

3. Reorganisasi dan Restrukturisasi Perusahaan ............................ 65

BAB IV PENUTUP ...................................................................................... 70

1. Kesimpulan ................................................................................ 70

2. Saran........................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA

xii

DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU

Abdurachman, Ensiklopedia Ekonomi, Keuangan dan Perdagangan, Jakarta, Pardnya Paramita, 1982.

Anwar, Jusuf, “ Jakarta Initiative Sebagai Alternatif dalam Penyelesaian Utang Swasta “. Newsletter No. 35 / IX / Desember / 1998.

Hartono, Sri Rejeki, “ Aspek Hukum Restrukturisasi Perusahaan”. Makalah pada Seminar Nasional Restrukturisasi Perusahaan. Semarang : Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, 28 November 1998.

Martin, John D. et.Al. “ Basic Finance Management”. Dalam terjemahan Haris Munandar. Dasar Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta : Rajawali Press, 1995.

Muchtar , “ Pemikiran, Filosofi, Prinsip Dasar dan Visi Undang Undang No. 5 Tahun 1999 “. Makalah disampaikan pada Seminar Sehari Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha yang bagaimanakah Yang Dilarang Undang Undang No. 5 Tahun 1999. Jakarta 20 April 1999.

Muljadi, Kartini, “ Kompensasi Tagihan Dengan Setoran Harga Saham sebagai Salah Satu Alternatif Penyelesaian Utang “, Makalah. Jakarta, 16 September 1998.

Mertokusumo, Sudikno, Hukum Acara Perdata Indonesia, Liberty, Yogyakarta, 1993.

Soebekti, R. , Kitab Undang Undang Hukum Perdata, Pradnya Paramita, Jakarta, 1978.

Soesilo, R. , Kitab Undang Undang Hukum Pidana serta Komentar Komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal.

Situmorang, Victor, M, Hendri Soekarso, Pengantar Hukum Kepailitan din Indonesia, Rineka Cipta, Jakarta, 1993.

xiii

Suherman E , Faillissement , Binacipta, Jakarta, 1998.

Syakhroza, Akhmad dan Felix Jebarus, “ Beberapa Alternatif Restrukturisasi Perusahaan “ Tinjauan Secara Konseptual “. Usahawan No. 09 Th XXVII September 1998.

Sutan Remy Sjahdeini, “Tanggapan terhadap Perpu Kepailitan Nomor 1 tahun 1998 ”, Makalah , Jakarta, 13 Juli 1998.

Tumbuan, Fred B.G. “ Mencermati Pokok Pokok Undang Undang Kepailitan Yang Diubah Perpu No. 1 / 1998. Artikel Newsletter No. 33 / IX / Juni, 1998.

Tjager I Nyoman, Fasilitas Baru Bagi Emiten ( Perusahaan Publik ) yang melakukan Restrukturisasi Utang dan Modal, Newsletter No. 35 / X Desember 1988.

B. PERUNDANG – UNDANGAN

Kitab Undang Undang Hukum Pidana ( KUHP ).

Kitab Undang Undang Hukum Acara Perdata ( KUHAPerdata )

Undang Undang No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas.

Undang Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan

Persaingan Usaha Tidak Sehat

Undang Undang No. 16 Tahun 2000 tentang Perubahan Kedua atas Undang

Undang No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan.

Undang Undang No. 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman.

xiv

Undang Undang No. 5 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang Undang

No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung.

Undang Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan

Kewajiban Membayar Utang.