Terp Uji

50
MAKALAH AGAMA ISLAM “AKHLAK TERPUJI DAN TERCELA” DISUSUN OLEH: KELOMPOK B2 RIZMA FADILLA EKA PUTRI 09-108 AFRIDIAN FITRIANI 09-150 FITRIANI 09-119 PEGY SORAYA 09-128 SRI WAHYUNI 09-129 IVO SUMARDI 09-136 DIAN RAVINI 09-156 RAHMI FADILLA 09-177 VERA MASARI 09-126 FAKULTAS KEDOKTERAN

description

agama islam

Transcript of Terp Uji

MAKALAH AGAMA ISLAMAKHLAK TERPUJI DAN TERCELA

DISUSUN OLEH: KELOMPOK B2

RIZMA FADILLA EKA PUTRI 09-108AFRIDIAN FITRIANI09-150FITRIANI09-119PEGY SORAYA09-128SRI WAHYUNI09-129IVO SUMARDI09-136DIAN RAVINI09-156RAHMI FADILLA09-177VERA MASARI09-126

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS BAITURRAHMAH TAHUN AJARAN 2010/2011

KATA PENGANTAR

Dengan rasa syukur kepada Allah SWT, penulis telah selesai menyusun makalah ini guna melengkapi persyaratan Ujian Akhir Semester Universitas Baiturrahmah dengan judul AKHLAK TERPUJI DAN TERCELAPada kesempatan ini tidak lupa penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada pembimbing sehingga makalah ini dapat diselesaikan.Bahwasannya hasil usaha penyusunan paper ini tidaak lepas dari masih banyaknya kekurangan, tidaklah mengherankan karena keterbatasan pengetahuan yang ada pada penulis. Kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan, guna perbaikan penyusunan paper di kemudian harinya.Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan serta dapat menjadi arahan dalam mengimplementasikan ilmu Pengatahuan dalam masyarakat.

Padang, 19 Januari 2010

Penulis

PENDAHULUANKedudukan akhlak dalam kehidupan manusia menempati tempat yang penting sekali, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dan bangsa. Sebab jatuh bangunnya, jaya hancurnya, sejahtera rusaknya suatu bangsa dan masyarakat, tergantung kepada bagaimana akhlaknya. Apabila akhlaknya baik (berakhlak), akan sejahteralah lahir batinnya, akan tetapi apabila akhlaknya buruk (tidak berakhlak), rusaklah lahirnya dan batinnya.Seseorang yang berakhlak mulia, selalu melaksanakan kewajiban-kewajibannya, memberikan hak yang harus diberikan kepada yang berhak, dia melakukan kewajibannya terhadap dirinya sendiri, yang menjadi hak dirinya, terhadap Tuhannya, yang menjadi hak Tuhannya, terhadap makhluk yang lain, terhadap sesama manusia, yang menjadi hak manusia lainnya, terhadap makhluk hidup lainnya, yang menjadi haknya, terhadap alam dan lingkungannya dan terhadap segala yang ada secara harmonis, dia akan menempati martabat yang mulia dalam pandangan umum. Dia mengisi dirinya dengan sifat-sifat terpuji, dan menjauhkan dirinya dari sifat-sifat yang tercela, dia menempati kedudukan yang mulia secara obyektif, walaupun secara materiil keadaannya sangat sederhana.

SIFAT-SIFAT TERPUJI1) IKHLASIkhlas merupakan hakekat agama, intinya ibadah, kunci dakwahnya para Rosul, dan merupakan syarat diterimanya amal.Maksud ikhlas adalah mengesakan Alloh taala dalam niat dan tujuan ketika berbuat ketaatan dengan membersihkan amalan tersebut dari pengawasan makhluk, dan membersihkannya dari kotoran syirik, kekufuran & kedurhakaan.

Ayat-Ayat Yang Memerintahkan Untuk Ikhlas Artinya: dan tidaklah mereka diperintah kecuali supaya mennyembah Alloh dengan memurnikan ketaatan dalam beragama, yaitu agama yang lurus. (Q.S Al Bayyinah : 5 ) Artinya: Dzat yang menciptakan kematian dan kehidupan, supaya menguji kamu sekalian, siapakah yang lebih baik amalnya .( Q.S Al Mulk : 2 ) Allah taala berfirman (yang artinya), Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu al-Kitab dengan benar, maka sembahlah Allah dengan mengikhlaskan agama untuk-Nya. Ketahuilah, sesungguhnya agama yang murni itu merupakan hak Allah. (QS. az-Zumar: 2-3) Allah taala berfirman (yang artinya), Berdoalah kepada Allah dengan mengikhlaskan agama/amal untuk-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai. (QS. Ghafir: 14)

Hadits-Hadits Yang Memerintahkan Untuk Ikhlas Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Sesungguhnya Allah tidak akan menerima amalan kecuali yang ikhlas dan dilakukan demi mengharap wajah-Nya. (HR. Nasai dari Abu Umamah al-Bahili radhiyallahuanhu,) Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Orang yang paling berbahagia dengan syafaatku kelak pada hari kiamat adalah orang yang mengucapkan la ilaha illallah dengan ikhlas dari dalam hati atau dirinya. (HR. Bukhari dari Abu Hurairah ra)

2) SABARSabar adalah akhlak yang sangat mulia. Kesabaran merupakan suatu keharusan, dimana seseorang tidak boleh putus asa hingga ia menginginkan kematian. Sekiranya memang sudah sangat terpaksa hendaklah ia berdoa kepada Allah, agar Allah memberikan hal yang terbaik baginya; apakah kehidupan atau kematian.Ayat-ayat yang memerintahkan untuk sabar Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (Al-Baqarah: 153) dan orang-orang yang bersabar dalam kesulitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar imannya dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa. (Al-Baqarah: 177) Allah akan mencintai orang-orang yang sabar. Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar. (Ali Imran: 146) Maka bersabarlah kamu sebagaimana bersabarnya orang-orang yang memiliki keteguhan dari para rasul. (Al Ahqaf: 35)Kesabaran Sebagaimana Digambarkan Dalam Hadits .Kesabaran merupakan dhiya (cahaya yang amat terang). Karena dengan kesabaran inilah, seseorang akan mampu menyingkap kegelapan. Rasulullah mengungkapkan, dan kesabaran merupakan cahaya yang terang (HR. Muslim) . Seseorang yang sabar akan mendapatkan pahala surga. Dalam sebuah hadits digambarkan; Dari Anas bin Malik ra berkata, bahwa aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, Sesungguhnya Allah berfirman, Apabila Aku menguji hamba-Ku dengan kedua matanya, kemudian dia bersabar, maka aku gantikan surga baginya. (HR. Bukhari) . Kesabaran merupakan ciri orang yang kuat. Rasulullah pernah menggambarkan dalam sebuah hadits; Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah bersabda, Orang yang kuat bukanlah yang pandai bergulat, namun orang yang kuat adalah orang yang memiliki jiwanya ketika marah. (HR. Bukhari) Kesabaran dapat menghapuskan dosa. Rasulullah menggambarkan dalam sebuah haditsnya; Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullan saw. bersabda, Tidaklah seorang muslim mendapatkan kelelahan, sakit, kecemasan, kesedihan, mara bahaya dan juga kesusahan, hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan dosa-dosanya dengan hal tersebut. (HR. Bukhari & Muslim)

3) TaubatTaubat adalah kewajiban seluruh kaum beriman, bukan kewajiban orang yang baru saja berbuat dosa.Ayat yang berhubungan dengan taubat Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung[QS An-Nur : 31] Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.[QS. Al- Baqarah :222] "Katakanlah: "Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Az-Zumar: 53) Dan dalam menyipati Dzat Allah SWT: "Yang mengampuni dosa dan menerima taubat." (QS. Ghaafir: 3) "Maka barangsiapa yang bertaubat (di antara pencuri-pencuri itu) sesudah melakukan kejahatan itu, dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Maaidah: 39) "Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasulpun memohon ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS. An-Nisa: 64)Hadits yang berhubungan dengan taubat"Jika kalian melakukan kesalahan-kesalahan (dosa) hingga kesalahan kalian itu sampai ke langit, kemudian kalian bertaubat, niscaya Allah SWT akan memberikan taubat kepada kalian." (Hadist diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Abi Hurairah)Taubat diwajibkan kepada muslimin dan muslimat. Allah SWT berfirman dalam (QS. Attahrim :8):Bertobatlah kalian kepada Allah SWT dengan taubat nasuha4) PEMAAFKata maaf berasal dari bahasa Al-Quran alafwu yang berarti "menghapus" karena yang memaafkan menghapus bekas-bekas luka di hatinya. Bukanlah memaafkan namanya, apabila masih ada tersisa bekas luka itu didalam hati, bila masih ada dendam yang membara. Islam mengajak manusia untuk saling memaafkan. Dan memberikan posisi tinggi bagi pemberi maaf. Karena sifat pemaaf merupakan bagian dari akhlak yang sangat luhur, yang harus menyertai seorang Muslim yang bertakwa.Ayat-Ayat yang berhubungan dengan pemaaf Allah swt berfirman: "...Maka barangsiapa yang memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya atas tanggungan Allah." (Q.S.Asy-Syura : 40). "...dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. An Nur :22) Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh. (QS.Al-Araf:199)Hadits yang berhubungan dengan pemaafDari Uqbah bin Amir, dia berkata: "Rasulullah SAW bersabda, "wahai Uqbah, bagaimana jika kuberitahukan kepadamu tentang akhlak penghuni dunia dan akhirat yang paling utama? Hendaklah engkau menyambung hubungan persaudaraan dengan orang yang memutuskan hubungan denganmu, hendaklah engkau memberi orang yang tidak mau memberimu dan maafkanlah orang yang telah menzalimimu." (HR.Ahmad, Al-Hakim dan Al-Baghawy).

5) RAJIN BELAJARIslam merupakan agama yang punya perhatian besar kepada ilmu pengetahuan. Islam sangat menekankan umatnya untuk terus menuntut ilmu. Dalam ajaran Islam, baik dalam ayat Quran maupun hadits, bahwa ilmu pengetahuan paling tinggi nilainya melebihi hal-hal lain. Bahkan sifat Allah Swt adalah Dia memiliki ilmu yang Maha Mengetahui. Seorang penyair besar Islam mengungkapkan bahwa kekuatan suatu bangsa berada pada ilmu. Saat ini kekuatan tidak bertumpu pada kekuatan fisik dan harta, tetapi kekuatan dalam hal ilmu pengetahuan. Orang yang tinggi di hadapan Allah Swt adalah mereka yang berilmu. Islam mewajibkan kita menuntut ilmu-ilmu dunia yang memberi manfaat dan berguna untuk menuntun kita dalam hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan kita di dunia, agar setiap muslim dapat mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan dapat membawa kemajuan bagi penghuni dunia ini dalam batas-batas yang di ridhai Allah SWT.Dalam menuntut ilmu tidak mengenal waktu, dan juga tidak mengenal gender. Pria dan wanita punya kesempatan yang sama untuk menuntut ilmu. Sehingga setiap orang, baik pria maupun wanita bisa mengembangkan potensi yang diberikan oleh Allah Swt kepada kita sehingga potensi itu berkembang dan sampai kepada kesempurnaan yang diharapkanAyat-Ayat yang berhubungan dengan rajin belajar1. QS Al Alaq 1-5, Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah dan Tuhanmulah yang Maha mulia, Yang Mengajar manusia dengan pena. Dia Mengajarkan manusia yang tidak diketahuinya.1. Almujadilah/58:11, Dan apabila dikatakan, Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman diantaramu dan orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Teliti apa yang kamu kerjakan.

Hadits yang berhubungan dengan rajin belajar1. Setiap orang Islam baik laki-laki maupun perempuan diwajibkan untuk menuntut ilmu. Sabda Nabi : Mencari Ilmu itu wajib bagi setiap orang Islam laki-laki dan perempuan (HR. Ibnu Abdil Bar)1. Dimanapun ilmu berada, Islam memerintahkan untuk mencarinya. Sabda Nabi : Carilah ilmu meskipun di negeri Cina (HR. Ibnu Adi & Baihaqi)1. Menuntut ilmu dalam Islam tidak berhenti pada batas usia tertentu, melainkan dilaksanakan seumur hidup. Tidak ada istilah sudah tua, selama hayat masih dikandung badan, manusia wajib menuntut ilmu. Hanya caranya saja hendaknya disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan masing-masing.Sabda Nabi : Carilah ilmu sejak dalam buaian sampai ke liang lahat

6) DISIPLINDisiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang dirasakan menjadi tanggung jawab. Disiplin diri adalah sebuah cara untuk membuat impian anda menjadi kenyataan. Disiplin diri juga adalah cara untuk mengubah kelemahan anda menjadi kekuatan.

7) PEMURAHBarang siapa yang bertaqwa kepada ALLAH pasti ALLAH memberi rezki kepada nya dari jalan yang tak pernah di sangka sangka." ( ATH THALAQ : 2,3 )

Muhammad Rasulullah S.a.w bersabda, Orang yang pemurah dekat dengan Allah, dekat dengan manusia, dekat dengan surga dan jauh dari neraka. Orang pelit jauh dari Allah, jauh dari manusia, jauh dari surga dan dekat dengan neraka. Seorang yang bodoh tetapi pemurah lebih dicintai Allah dibandingkan dengan seorang ahli ibadah yang pelit (HR.Tirmidzi dan Baihaqi ) Daripada Ibnu Abbas r.a. katanya, bahawa Rasulullah s.a.w. adalah seorang yang sangat pemurah kepada orang lain, lebih-lebih lagi pada bulan Ramadhan ketika baginda didatangi oleh jibril a.s. Jibril datang berjumpa baginda pada setiap malam lalu mengajar al-Quran kepada Baginda. Sesungguhnya Baginda bersifat pemurah dengan bersegera melakukan kebaikan umpama angin yang bertiup kencang.(al-Bukhari dan Muslim)8) SANTUN PADA ORANG TUAAllah berfirman yang artinya, Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah, Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil. (QS. al-Isra: 24)Urwah mengatakan jika kedua orang tuamu melakukan sesuatu yang menimbulkan kemarahanmu, maka janganlah engkau menajamkan pandangan kepada keduanya. Karena tanda pertama kemarahan seseorang adalah pandangan tajam yang dia tujukan kepada orang yang dia marahi.

9) AMANAHAmanah secara etimologis (pendekatan kebahasaan/lughawi) dari bahasa Arab dalam bentuk mashdar dari (amina- amanatan) yang berarti jujur atau dapat dipercaya. Sedangkan dalam bahasa Indonesia amanah berarti pesan, perintah, keterangan atau wejanganAhmad Musthafa Al-Maraghi membagi amanah kepada 3 macam, yaitu :1. Amanah manusia terhadap Tuhan, yaitu semua ketentuan Tuhan yang harus dipelihara berupa melaksankan semua perintah Tuhan dan meninggalkan semua laranganNya. Termasuk di dalamnya menggunakan semua potensi dan anggota tubuh untuk hal-hal yang bermanfaat serta mengakui bahwa semua itu berasal dari Tuhan. Sesungguhnya seluruh maksiat adalah perbuatan khianat kepada Allah Azza wa Jalla.2. Amanah manusia kepada orang lain, diantaranya mengembalikan titipan kepada yang mempunyainya, tidak menipu dan berlaku curang, menjaga rahasia dan semisalnya yang merupakan kewajiban terhadap keluarga, kerabat dan manusia secara keseluruhan. Termasuk pada jenis amanah ini adalah pemimpin berlaku adil terhadap masyarakatnya, ulama berlaku adil terhadap orang-orang awam dengan memberi petunjuk kepada mereka untuk memiliki i'tikad yang benar, memberi motivasi untuk beramal yang memberi manfaat kepada mereka di dunia dan akhirat, memberikan pendidikan yang baik, menyuruh berusaha yang halal serta memberikan nasihat-nasihat yang dapat memperkokoh keimanan agar terhindar dari segala kejelekan dan dosa serta mencintai kebenaran dan kebaikan. Amanah dalam katagori ini juga adalah seorang suami berlaku adil terhadap istrinya berupa salah satu pihak pasangan suami-istri tidak menyebarkan rahasia pasangannya, terutama rahasia yang bersifat khusus yaitu hubungan suami istri.3. Amanah manusia terhadap dirinya sendiri, yaitu berbuat sesuatu yang terbaik dan bermanfaat bagi dirinya baik dalam urusan agama maupun dunia, tidak pernah melakukan yang membahayakan dirinya di dunia dan akhirat.

Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk menunaikan amanah-amanah kepada pemiliknya; dan apabila kalian menetapkan hukum di antara manusia hendaklah kalian menetapkan hukum dengan adil. (An-Nisa: 58) Sesungguhnya Kami menawarkan amanah kepada langit, bumi, dan gunung-gunung. Namun mereka menolak dan khawatir untuk memikulnya. Dan dipikullah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zhalim lagi amat bodoh. (Al-Ahzab 72)

Rasulullah saw. bersabda, Tiada iman pada orang yang tidak menunaikan amanah; dan tiada agama pada orang yang tidak menunaikan janji. (Ahmad dan Ibnu Hibban) Setiap kalian adalah pemimpin dan karenanya akan diminta pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya. Amir adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban tentang mereka. Lelaki adalah pemimpin di tengah keluarganya dan ia akan diminta pertanggungjawaban tentang mereka. Seorang wanita adalah pemimpin di rumah suaminya dan atas anak-anaknya dan ia akan diminta pertanggungjawaban tentangnya. Seorang hamba adalah pemimpin atas harta tuannya dan ia akan diminta pertanggungjawaban tentang itu. Dan setiap kalian akan diminta pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya. (Muttafaqun alaihi)Amanah merupakan bagian dari iman. Barang siapa yang menjaga amanah Allah, tentu Allah menjaga imannnya. Nbo Muhammad SAW bersabda :Tidak disebut beriman bila seseorang tidak memiliki amanah.

10) KONSISTEN DALAM BERIBADAHCiri-ciri orang yang memiliki sifat istiqomah1. Konsisten dalam memgang teguh aqidah tauhid2. Konsisten dalam menjalankan ibadah baik mahdoh atau ghoiru mahdoh.3. Konsisten dalam menjalankan syariat agama, baik berupa perintah maupun larangan4. Konsisten dalam bekerja dan berkarya, dengan tulus dan ikhlas karena Allah swt.5. Konsisten dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilanAllah swt menjanjikan balasan yang besar kepada orang-orang yang istiqomah. Sesunguhnya orang-orang yang mengatakan: "Rabb kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqomah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Al-Ahqaf:13-14). Semoga kita bisa istiqamah dalam segala hal.11) PEDULI TERHADAP ORANG LAINIslam merupakan agama yang peduli. Agama suci ini mengajarkan kepada penganutnya untuk peka kepada keadaan sekitar. Rasulullah Saw menganjurkan kepada pecintanya agar senantiasa memperhatikan keadaan saudara di sekitarnya. Muslim sejati tidak akan menunggu saudaranya datang menghinakan diri di hadapannya untuk meminta keperluan kepadanya. Sebaliknya, ia secara pribadi yang tanggap akan keadaan sekitar. Ia memberik tanpa diminta. Dan jika diminta, ia kan memberi tanpa meruntuhkan harga diri.Memperhatikan penderitaan orang-orang di sekitar kita merupakan tindakan yang dianjurkan oleh Rasulullah Saw. Bahkan belia memberikan ancaman berat bagi siapa saja yang mengabaikan kondisi orang lain. Dalam hadis popular, beiau sering bersabda, Barangsiapa menjalani hari-harinya tanpa memperhatikan kondisi kaum muslimin, maka dia bukan seorang muslim.

Dalam beberapa sabdanya, terhadap orang-orang yang egois, Rasulullah Saw memberikan ancaman dengan kalimat: Tidak beriman padaku.Rasulullah Saw bersabda, Tidak beriman padaku orang yang tidur dalam keadaan kenyang sementara tetangganya kelaparan.Tidak beriman padaku orang tidak menghormati yang lebih besar dan menyayangi yang lebih kecil.12) BERTEMANPersahabatan yang paling agung adalah persahabatan yang dijalin di jalan Allah dan karena Allah, bukan untuk mendapatkan manfaat dunia, materi, jabatan atau sejenisnya. Persahabatan yang dijalin untuk saling mendapatkan keuntungan duniawi sifatnya sangat sementara. Bila keuntungan tersebut telah sirna, maka persahabatan pun putus.Berbeda dengan persahabatan yang dijalin karena Allah, tidak ada tujuan apa pun dalam persahabatan mereka, selain untuk mendapatkan ridha Allah. Orang yang semacam inilah yang kelak pada Hari Kiamat akan mendapat janji Allah. Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda,Sesungguhnya Allah pada Hari Kiamat berseru, Di mana orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini akan Aku lindungi mereka dalam lindungan-Ku, pada hari yang tidak ada perlindungan, kecuali per-lindungan-Ku. (HR. Muslim)Dari Muadz bin Jabalzia berkata, Aku mendengar Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, Allah Tabaraka wa Taala berfirman, Wajib untuk mendapatkan kecintaan-Ku orang-orang yang saling mencintai karena Aku dan yang saling berkunjung karena Aku dan yang saling berkorban karena Aku. (HR. Ahmad).

13) BERFIKIR POSITIFDalam diri seseorang terdapat dua sisi yaitu berpikir positif dan negatif. Berpikir positif adalah meletakkan semua hal yang terjadi pada diri sendiri maupun hubungan dengan orang lain. Mengapa beripikir positif itu hebat?Berpikir positif memiliki dampak dan pengaruh besar dalam kehidupan seseorang. Saat kita mulai berpikir positif, kekuatan besar datang mengimbangi cara berpikir kita untuk tetap melakukan hal-hal baik dengan cara yang baik. Dengan berpikir positif, kita akan terhindar dari dampak kehidupan yang buruk.Rasulullah Saw bersaba,"Janganlah kamu (sekalian) mati melainkan dalam keadaan ber-baik sangka kepada Allah." (HR Muslim)Tidak ada yang lebih menenangkan bagi hati seseorang pada kehidupan ini daripada berbaik sangka.Berikut adalah sebab-sebab yang dapat membantu kita untuk berbaik sangka:0. Doa0. Menempatkan diri pada posisi orang lain.0. Membawa ucapan saudara kita kepada kemungkinan terbaik0. Ingatlah akibat dari berburuk sangka

14) MENUTUPI AIB ORANG LAINHal yang sangat disayangkan mengenai hal ini yaitu adanya sikap saling memaki, mencela dan mencari-cari kesalahan saudaranya dengan maksud menjatuhkan nama baik dan menggiring umat agar memiliki pandangan buruk terhadapnya. Mengenai hal mencari-cari kesalahan orang, dengan jelas Allah SWT berfirman: Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain (Al Hujurat: 12). Senada dengan hal itu, Nabi Muhammad SAW pun bersabda: Sesungguhnya jika kamu suka mencari kesalahan orang lain, maka kamu telah mencelakakan mereka, atau paling tidak kamu hampir saja mencelakakan mereka (HR. Abu Dawud). Jelas bukan? Maka janganlah kita mencelakakan saudara kita seagama dengan mengumbar kesalahannya.Abdullah bin Umar radhiyallahu anhuma menyampaikan hadits yg sama ia berkata Suatu hari Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam naik ke atas mimbar lalu menyeru dengan suara yg tinggi:Wahai sekalian orang yg mengaku berislam dgn lisan dan iman itu belum sampai ke dlm hatinya. Janganlah kalian menyakiti kaum muslimin janganlah menjelekkan mereka jangan mencari-cari aurat mereka. Karena orang yg suka mencari-cari aurat saudara sesema muslim Allah akan mencari-cari auratnya. Dan siapa yg dicari-cari aurat oleh Allah niscaya Allah akan membongkar walau ia berada di tengah tempat tinggalnya.Tutuplah cela yg ada pada dirimu dgn menutup cela yg ada pada saudaramu yg memang pantas ditutup. Dengan engkau menutup cela saudaramu Allah Subhanahu wa Taala akan menutup celamu di dunia dan kelak di akhirat. Siapa yg Allah Subhanahu wa Taala tutup cela di dunia di hari akhir nanti Allah Subhanahu wa Taala pun akan menutup cela sebagaimana Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:Tidaklah Allah menutup aib seorang hamba di dunia melainkan nanti di hari kiamat Allah juga akan menutup aibnya.

SIFAT-SIFAT TERCELA1. MENGUMPATMengumpat adalah,menyebut keadaan sesorang,dan tidak senang bila didengarnya atau sampai kepadanya.Sebutan atau pembicaraan itu menyangkut berbagai hal diantaranya:a. Keadaan tubuhnya, menyebutkan buruk matanya,juling,botak,hitam,dan sebagainya.b. Kelakuan,kikir,sombong,pemarah,pemalas dan sebagainya.c. Perbuatannya,pencuri,pendusta,peminum,dan sebagainya

Hal-hal yang mendorong seseorang mengumpat adalah :1. Untuk menyembuhkan kemarahan atau kekecewaan2. Menyesuaaikan diri dengan teman-teman dalam pergaulan.3. Bahwa ia merasa lebih dari seseorang,bahwa orang itu bermaksud kepadanya4. Bahwa ia dikatakan oleh orang berbuat sesuatu5. Hendak berbuat dan membanggakan diri6. Dengki, yaitu kadangkala dengki akan orang yang dipuji oleh orang banyak, yang disukai dan dimuliakan oleh orang banyak

Obat pencegah mengumpat1. Ingat akan murka Allah2. Mengoreksi kelemahan diri3. Menganalisa sebab yang menggerakkan4. Membenci ciptaan Allah,lebih berbahaya daripada membenci ciptaan manusia5. Sebutan karena pembawaan6. Bangga disebut dengan fisik

Kafarat karena mengumpat1. Menyesal dan taubat2. Minta dihalalkan3. Meminta maaf

Allah Ta'ala berfirman:

"Jikalau mereka - yakni orang-orang mu'min - mendengar kata-kata yang tidak berguna, maka mereka berpaling daripadanya." (al-Qashash: 55)

Allah Ta'ala juga berfirman:

"Orang-orang mu'min ialah orang-orang yang berpaling dari kata-kata yang tidak berguna." (al-Mu'minun: 3)

Allah Ta'ala berfirman pula:

"Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati itu semua akan diberi pertanyaan - tentang apa-apa yang dilakukan masing-masing." (al-lsra': 36)

. Dari Abuddarda' r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Barangsiapa yang menolak dari keperwiraan saudaranya -seperti mencegah orang yang hendak mengumpat saudaranya itu di hadapannya, maka Allah menolak diri orang itu dari neraka pada hari kiamat" - Saudara yang dimaksudkan ialah orang yang sesama Muslim atau mu'min.

Dari 'Itban bin Malik r.a. dalam Hadisnya yang panjang lagi masyhur yang telah dulu uraiannya dalam bab Harapan - lihat Hadis no. 416, katanya: "Nabi s.a.w. berdiri untuk bersembahyang lalu bersabda: "Manakah Malik bin Addukhsyum?" Lalu ada seorang yang berkata: "la adalah seorang munafik yang tidak mencintai Allah dan RasulNya." Kemudian Nabi s.a.w. bersabda: "Janganlah engkau berkata demikian, tidakkah engkau melihat bahwa ia juga telah mengucapkan La ilaha illallah, yang dengan membacanya ia menghendaki keridhaan Allah. Sesungguhnya Allah telah meng-haramkan kepada neraka orang yang mengucapkan La ilaha illallah yang dengan mengucapkannya itu ia mengharapkan keridhaan Allah itu." (Muttafaq 'alaih)

2. PEMARAHSifat pemarah adalah merupakan satu sifat yang sangat dikeji oleh Islam. Ianya berlaku mungkin disebabkan beberapa faktor, seperti iri hati, dendam dan merasa senang orang yang dimarahi itu tertunduk dan menerima aibnya. Marah juga timbul kerana takabur, sombong dan tidak boleh menerima kenyataan. Secara halusnya bolehlah dikatakan pemarah adalah salah satu sifat yang dinyalakan bahangnya oleh iblis laknatullah. Selalunya orang yang dimarahi itu akan menerima keaiban dan ada kalanya tidak diberi ruang untuk menyatakan kebenaran dan hakikat yang sebenarnya.Oleh itulah, menahan perasaan marah adalah satu perkara yang amat disanjung oleh Allah SWT. Allah SWT telah berfirman, maksudnya, Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari-Mu dan kepada syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orangorang yang bertaqwa. Ia itu orangorang yang menafkahkan hartanya, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orangorang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain. Allah SWT amat menyukai orangorang yang berbuat kebaikan . Ali Imran ayat 133-134.Jelasnya, ayat ini menunjukkan kepada kita bahwa di antara manusia yang bakal menghuni syurga ialah mereka yang dapat mengawal dan menahan kemarahan. Sebab itulah, para ulama telah menyatakan bahawa mahkota seorang lelaki terletak kepada sifat sabar. Maknanya kalau seseorang lelaki itu hilang sifat sabar, lalu melenting dan menghina seorang lain, hilanglah maruahnya sebagai seorang lalaki. Sifat pemarah juga boleh memperbanyakkan permusuhan dan menghalang keruntuhan serta perpaduan masyarakat.Oleh sebab yang demikian, apabila timbul perasaan marah, segeralah berwuduk dan bersembahyang sunat 2 rakat, mohon pertunjuk dan pimpinan Allah SWT agar diredakan marah tersebut. Dalam hal ini, Rasulullah SAW telah bersabda, maksudnya, Barangsiapa yang dapat menahan marah ketika ia boleh meneruskannya, niscaya ditetapkan oleh Allah SWT hatinya pada hari kiamat dengan sentosa dan aman serta penuh keimanan.

3. BERBUAT DOSADosa terhadap sesama manusia dapat diampuni jika manusia itu memaafkan lebih dulu kesalahan si pendosa, atau jika kompensasi dan/atau hukuman setimpal diterapkanSalah satu masalah besar, berkaitan dengan keberadaan umat manusia di dunia ini adalah masalah dosa atau keburukan/kejahatan. Umumnya dipercaya, perbuatan dosa pertama-tama dilakukan oleh Nabi Adam dan Siti Hawa ketika mereka tinggal di surga, yaitu dengan melanggar larangan Allah SWT agar tidak mendekati sebuah pohon dan memakan buahnya. Perbuatan dosa tersebut telah menyebabkan mereka diturunkan ke bumi dan telah mencap ras manusia dengan kesalahan, noda, dan kebingungan.Islam telah mengambil posisi unik pada masalah di atas, sebuah posisi yang sama sekali berbeda dengan yang diambil agama-agama lain. Al-Quran menyatakan, Adam dan Hawa diperintahkan Allah SWT untuk tinggal di surga dan menikmati semua yang ada di dalamnya. Tetapi mereka diperingatkan untuk tidak mendekati sebuah pohon agar mereka tidak terjerumus kedalam kesalahan.Kemudian setan menipu-daya mereka yang akan menyebabkan keduanya kehilangan kesenangan hidup di surga. Mereka pun terpedaya, lalu dikeluarkan dari surga dan diturunkan ke bumi untuk hidup, mati, dan pada akhirnya dibangkitkan kembali untuk Pengadilan Akhir di akhirat. Menyadari kesalahan yang mereka perbuat, keduanya merasa malu, bersalah, dan dihinggapi penyesalan yang dalam4. DENDAMDendam adalah adalah menyimpan permusuhan di dalam hati dan menunggu kesempatan untuk melepaskannya.sabda nabi saw yang artinya: "Janganlah kamu putus hubungan, belakang membelakangi, benci membenci, hasut menghasut. Hendaknya kamu menjadi hamba Allah yang bersaudara satu sama yang lain (yang muslim) dan tidaklah halal bagi (setiap) muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari". (HR. Bukhori dan Muslim) Dalam Al-Quran Allah berfirman yang artinya: "Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang di karuniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain. (karena) bagi seorang laki-laki ada bagian daripada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah yang maha mengetahui segala sesuatu. (An-Nisa: 32) "Yang orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa 'Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau biarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang beriman, Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau maha penyantun lagi maha penyayang". (Al-Hasyr: 10).

5. MALASMalas menurut al-Quran adalah attitude orang munafiqin. Firman Allah Taala [al-Nisa : 140] :

Maksudnya : Sesungguhnya orang-orang munafik itu melakukan tipu daya (terhadap ugama) Allah (dengan perbuatan pura-pura beriman sedang mereka kafir pada batinnya), dan Allah pula tetap membalas tipu daya mereka (dengan membiarkan mereka dalam keadaan munafik). mereka pula apabila berdiri hendak sembahyang, mereka berdiri dengan malas. mereka (hanya bertujuan) riak (memperlihatkan sembahyangnya) kepada manusia (supaya disangka bahawa mereka orang yang beriman), dan mereka pula tidak mengingati Allah (dengan mengerjakan sembahyang) melainkan sedikit sekali (jarang-jarang).

Ibn Kathir menafsirkan ayat di atas : Ini adalah sifat orang munafikin dalam amalan paling baik da paling mulia iaitu solat. Apabila mereka hendak solat, mereka solat dengan malas kerana mereka tiada niat, tidak beriman dengannya, tidak takut (khashyah) dan tidak memahami maksud solat.

Oleh itu, jika anda ada sikap malas, cepat-cepat buangkannya kerana ia sifat orang munafik. Orang yang munafik ialah orang yang cuba menipu Allah Taala.6. BANYAK MEMBUANG WAKTUBanyak membuang waktu Oleh karena waktu merupakan hal yang sangat penting dan amat berharga dalam kehidupan manusia, maka janganlah kita menyia-nyiakan waktu jika tidak ingin menjadi orang yang merugi. Sebagai orang beriman, hendaknya kita isi waktu dengan senantiasa beribadah kepada Allah. Janganlah membuang-buang waktu, karena sekali waktu berlalu, dia tidak akan pernah kembali lagi.Ingatlah pesan Nabi Muhammad saw: Jadilah engkau di dunia ini seperti seorang musafir atau bahkan seperti seorang pengembara. Apabila engkau telah memasuki waktu sore, janganlah menanti datangnya waktu pagi. Dan apabila engkau telah memasuki waktu pagi, janganlah menanti datangnya waktu sore. Ambillah waktu sehatmu (untuk bekal) waktu sakitmu, dan hidupmu untuk (bekal) matimu. (H.R. Bukhari).Hadits tersebut mengingatkan kita agar kita selalu mempersiapkan diri dalam menghadapi kehidupan di dunia ini. Seperti halnya seorang pengembara, hendaknya selalu menyiapkan perbekalan.Selain itu, Hadits ini juga mengingatkan kita agar selalu memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Jangan suka menunda-nunda waktu. Kalau kita ingin berbuat baik, lakukan sesegera mungkin. Jangan menunggu esok hari. Mumpung lagi sehat, berbuat baiklah sebanyak-banyaknya, sebab kalau sudah sakit, kita sulit untuk melakukan sesuatu. Apalagi kalau sudah meninggal, tertutup sudah kesempatan untuk beramal shaleh di dunia.

7. PELITDan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.(Q.s Al-Israa.26-27)Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal. Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; Sesungguhnya Dia Maha mengetahui lagi Maha melihat akan hamba-hamba-Nya.(Q.s Al-Israa 29-30)Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar.(Q.s.Al-Israa.31)Sufyan atsauri mengatakan bagi syetan tidak ada senjanta lebih ampuh dari memasukan takut miskin.begitu mendapatkan senjata tersebut segera menggunakanya untuk ke bathilan, untuk menahan hak membiarkan keinginan hawa nafsu dan untuk berburuk sangka kepada tuhannya, oleh karena itu Alloh peringatkan kita dalam firma-nya.Kemudian setelah kamu berdukacita, Allah menurunkan kepada kamu keamanan (berupa) kantuk yang meliputi segolongan dari pada kamu, sedang segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri, mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliyah. mereka berkata: Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini?. Katakanlah: Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Allah. mereka Menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak mereka terangkan kepadamu; mereka berkata: Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini. Katakanlah: Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh. dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha mengetahui isi hati.(Q.s.Ali Immran 154)

8. DURHAKA PADA ORANG TUAKewajiban anak terhadap orang -tua, yaitu berbuat baik, taat dan menghormat. Ini sesuai dengan panggilan fitrah yang harus dipenuhi dengan sebaik-baiknya.Dan yang lebih hebat lagi ialah hak ibu, sebab dialah yang paling berat menanggung penderitaan waktu mengandung, melahirkan, menyusui, dan mengasuh.Firman Allah Ta'ala:"Dan kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada ibu-bapanya, ibunya telah mengandung dia dengan susah-payah dan melahirkannya dengan susah-payah pula; mengandung dan menyusuinya selama 30 bulan." (al-Ahqaf: 16).Diriwayatkan:"Ada seorang laki-laki datang kepada Nabi dan bertanya: Siapakah manusia yang lebih berhak saya kawani dengan baik? Ia menjawab: Ibumu! Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Ia menjawab: Ibumu! Dia bertanya lagi: Kemudian siapa lagi? Ia menjawab: Ibumu! Dia bertanya lagi: Kemudian siapa lagi? Ia menjawab: Ayahmu!" (Riwayat Bukhari dan Muslim)Nabi anggap durhaka kepada dua orang tua itu sebagai dosa besar, sesudah syirik. Begitulah sebagaimana ungkapan al-Quran.Oleh karena itu dalam hadisnya, Nabi Muhammad s.a.w. bersabda:"Maukah kamu saya terangkan sebesar-besar dosa besar --tiga kali. Mereka menjawab: Mau, ya Rasulullah! Maka bersabdalah Nabi, yaitu: menyekutukan Allah, durhaka kepada dua orang tua --waktu itu dia berdiri sambil bersandar, kemudian duduk, dan berkata: Ingatlah! Omongan dusta dan saksi dusta." (Riwayat Bukhari dan Muslim)

"Ada tiga orang yang tidak akan masuk sorga: 1) orang yang durhaka kepada dua orang tua; 2) laki-laki yang tidak ada perasaan cemburu terhadap keluarganya; 3) perempuan yang menyerupai laki-laki." (Riwayat Nasa'i, Bazzar dan Hakim)"Semua dosa akan ditangguhkan Allah sampai nanti hari kiamat apa saja yang Dia kehendaki, kecuali durhaka kepada dua orang tua, maka sesungguhnya Allah akan menyegerakan kepada pelakunya dalam hidupnya (di dunia) sebelum meninggal." (Riwayat Hakim dan ia sahkan sanadnya)

Allah memperkuat pesannya untuk berbuat baik kepada dua orang tua ini, ketika kedua orang tua tersebut telah mencapai umur lanjut, kekuatannya sudah mulai menurun, mereka sudah mulai sangat membutuhkan pertolongan dan dijaganya perasaannya yang mudah tersinggung itu. Dalam hal ini Allah berfirman sebagai berikut:"Tuhanmu telah memerintahkan hendaklah kamu tidak berbakti kecuali kepadaNya dan berbuat baik kepada dua orang tua, jika salah satu di antara mereka atau keduanya sudah sampai umur tua dan berada dalam pemeliharaanmu, maka janganlah kamu katakan kepada mereka itu kata-kata 'uff' (kalimat yang tidak menyenangkan hati), dan jangan kamu bentak mereka, tetapi katakanlah kepada mereka berdua kata-kata yang mulia. Dan rendahkanlah terhadap mereka berdua sayap kerendahan karena kasih, dan doakanlah kepada Tuhanmu: Ya Tuhanku! Berilah rahmat mereka itu, sebagaimana mereka telah memeliharaku di waktu aku masih kecil." (al-Isra': 23-24)

9. TIDAK SUKA BERGAULRasulullah SAW mengajak ummatnya untuk bergaul dengan masyarakatnya dan bershabar terhadap berbagai macam perilaku mereka. Sabdanya:Seorang Mumin yang berinteraksi dengan masyarakat dan bershabar terhadap segala macam cobaan dari mereka lebih agung pahalanya daripada seorang Mumin yang tidak berinteraksi dan tidak bershabar terhadap cobaan manusia (HR. Muslim).Kata lebih agung pahalanya merupakan dorongan Rasulullah SAW kepada ummatnya untuk bergaul atau berinteraksi dengan manusia lainnya. Sedangkan hijrah untuk meninggalkan manusia ramai kemudian menyendiri dalam kehidupan merupakan perkara yang tidak diajarkan dalam Islam, karena Rasulullah SAW telah bersabda:Tidak ada lagi hijrah setelah penaklukan kota Makkah (Riyadhush Shalihin). Sebagai gantinya, Islam mengajarkan ummatnya untuk melakukan hijrah manawi atau isolasi mental. Rasulullah SAW bersabda:Muhajir (orang yang hijrah) adalah mereka yang meninggalkan segala sesuatu yang dilarang oleh Allah Taala (HR. Muslim).Yang dimaknai bergaul dengan masyarakat bukan berarti bergaul secara akrab dengan para pelaku maksiat; sampai memberikan solidaritas dan loyalitas kepada mereka. Karena Rasulullah SAW memberikan peringatan:Seseorang itu bersama agama temannya. Maka hendaklah seseorang memperhatikan dengan siapa dia berteman (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).Berarti yang dimaknai bergaul adalah berinteraksi dalam perkara-perkara muamalah seperti jual-beli, bertetangga, berteman, berorganisasi atau yang lain; sembari berdawah untuk mengarahkan mereka terbiasa dengan akhlaq-akhlaq Islami.

10. BOHONG

Dusta adalah menceritakan sesuatu tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya, baik sengaja maupun tidak sengaja. Kebenaran dikatakan sebagai kebatilan, kebatilan dikatakan kebenaran. Kebaikan dikatakan sebagai keburukan dan keburukan dikatakan kebaikan. dusta merupakan pokok kejahatan, sebagaima disebutkan oleh Nabi Muhammad SAW : "Sesungguhnya dusta akan mendorong kepada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan kepada mereka." (Muttafaq Alaih) Ayat dan Hadits Tentang Dusta,, Dusta adalah satu ciri orang Munafik: Nabi Muhammad SAW: Tanda-tanda orang munafik ada tiga, yaitu bila berbicara dusta, bila berjanji tidak ditepati, dan bila diamanati dia berkhianat. (HR. Muslim) Aisyah ra. Berkata, Perilaku yang paling dibenci oleh Rasulullah Saw. Adalah berdusta. Apabila terbersit di dalam hati seseorang untuk berdusta hingga keluar dari hatinya sampai diketahui orang bahwa ia telah berdusta, maka hedaklah ia bertobat. (HR. Imam Ahmad) Pada dasarnya Islam melarang seorang muslim untuk berbohong. Bahkan berbohong dalam Islam dipandang sebagai salah satu sifat kekufuran dan kemunafikan. Di dalam Al-Qur'an Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan hanyalah mereka yang tidak mengimani (mempercayai) tanda-tanda kekuasaan Allah. Mereka adalah kaum pendusta." (An-Nahl: 105)

Dampak Perilaku pendusta,, Para pendusta tidak akan mendapat hidayah.Allah SWT berfirman : Sesungguhnya Allah tidak menunjukkan orang yang berlebihan dan sangat berdusta (QS. Ghafir:28) Ia mendapat laknat dari Allah. Allah SWT berfirman : Laknat Allah kepada orang-orang yang dusta. (QS.Ali Imran:61) Dusta menyebabkan pelakunya menuju kejahatan. Dari Abdullah Ibnu Masud ra berkata. Bersabda Rasulullah SAW : Menjauhlah kalian dari dusta, sesungguhnya dusta menunjukkan kepada kejahatan, dan sesungguhnya kejahatan menunjukkan kepada neraka.Seseorang tidak berhenti berdusta dan masih menjalankan dusta hingga tercatat di sisi Allah kaddzab (pendusta berat). ( HR.Bukhari dan Muslim ) Dusta adalah khianat paling besar.dari An Nawas ra berkata. Rasulullah SAW bersabda : Khianat besar adalah menceritakan kepada saudara kalian sebuah kisah lalu ia membenarkanmu sedangkan anda mendustainya. Dusta menyebabkan keraguan.Sebagaimana hadits nabi SAW : Dan sesungguhnya dusta itu ragu-ragu. ( HR. At. Turmudzi )

Cara meninggalkan dusta,, Kita harus mampu menghadirkan keagungan Allah Subhanahu wa taala dan memantapkannya. Melatih jiwa, membiasakan diri melakukan kewajiban-kewajiban yang telah ditetapkan untuk kita. Faktor-Faktor Pendorong Terjadinya Dusta Tipisnya rasa takut kepada Allah Taala. Usaha memutarbalikkan fakta dengan berbagai motifnya; baik untuk melariskan barang dagangan, melipatganda-kan keuntungan atau yang lain. Mencari perhatian, seperti ikut dalam seminar dan diskusi dengan membawakan trik-trik dan kisah-kisah bohong menarik supaya para peserta terpesona. Tiadanya rasa tanggung jawab dan berusaha lari dari kenyataan hidup. Kebiasaan berdusta sejak kecil, baik karena pengaruh kebiasaan orang tua atau lingkungan tempat tinggalnya. Merasa bangga dengan kebohongannya, karena ia menganggap kebohongan itu suatu kecerdikan, kecepatan daya nalar dan perbuatan baik. Menceritakan segala hal yang ia dengar.

Ada bohong yang dibolehkan :HR Bukhari Muslim dari Ummu Kulsum Bukanlah termasuk berbohong seseorang yang ingin memperbaiki :- Untuk memperbaiki orang yang bermusuhan- Dalam peperangan- Omongan suami dengan istrinya.

11. LALAI BERIBADAH

Wahai anakku : jangan sampai engkau terbuai oleh nikmat yang telah Allah anugerahkan kepadamu, sehingga egkau lalai beribadah kepada-Nya. Sesungguhnya engkau adalah hanyalah seorang dari sekian banyak maklhuk-Nya. Tak ada nilai lebih bagimu atas yang lain menurut Allah selain taqwamu.

Semakin banyak beribadah, dia semakin tamak, semakin bakhil, semakin hilang rasa takut dengan Tuhan, semakin tidak ada rasa hamba dan dia rasa selamat dengan ibadahnya yang banyak itu. Dia tertipu dengan sembahyang dan ibadah-ibadahnya yang lain. Orang melihat dia seperti beragama tetapi hakikatnya dia adalah orang yang lalai. Manusia kata dia baik tetapi Tuhan kata dia tidak baik sebab hatinya tidak takut dan tidak cinta dengan Tuhan. Dia masih megah, angkuh, cinta dunia dan gila puji walaupun sembahyangnya banyak, puasanya banyak, baca Quran, wirid dan zikirnya banyak. Tuhan kata dia orang yang lalai. Walaupun dia tidak lalai dengan ibadah lahiriah tetapi hatinya lalai dengan Tuhan.

Hakikat ini membuatkan kita cemas. Orang yang dianggap beragama pun tidak selamat kerana faktor lalai. Dan lalai itu bukan perkara lahir tetapi perkara hati. Tidak takut Tuhan, tidak takut dengan dosa, itu termasuk lalai walaupun sembahyang banyak, puasa banyak, wirid, zikir dan baca Quran banyak.

12. CUEK PADA ORANG LAIN

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al Hujurat :13)Pergaulan adalah satu cara seseorang untuk bersosialisasi dengan lingkungannya. Bergaul dengan orang lain menjadi satu kebutuhan yang sangat mendasar, bahkan bisa dikatakan wajib bagi setiap manusia yang masih hidup di dunia ini. Sungguh menjadi sesuatu yang aneh atau bahkan sangat langka, jika ada orang yang mampu hidup sendiri. Karena memang begitulah fitrah manusia. Manusia membutuhkan kehadiran orang lain dalam kehidupannya.Semuanya diciptakan Allah berbeda-beda. Meski ada persamaan, tapi tetap semuanya berbeda. Begitu halnya dengan manusia. Lima milyar lebih manusia di dunia ini memiliki ciri, sifat, karakter, dan bentuk khas. Karena perbedaan itulah, maka sangat wajar ketika nantinya dalam bergaul sesama manusia akan terjadi banyak perbedaan sifat, karakter, maupun tingkah laku. Allah mencipatakan kita dengan segala perbedaannya sebagai wujud keagungan dan kekuasaan-Nya. Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu kita tumbuh kembangkan agar pergaulan kita dengan sesama muslim menjadi sesuatu yang indah sehingga mewujudkan ukhuwah islamiyah. Tiga kunci utama untuk mewujudkannya yaitu:1.Taaruf (pengenalan), 2.Tafahum (memahami), dan 3.Taawun (saling menolong). Inilah tiga kunci utama yang harus kita lakukan dalam pergaulan.

13. BERPRASANGKA BURUKBURUK SANGKAburuk sangka (su'udzon) biasanya berupa tudingan seseorangtanpa didasarkan pada bukti yang mendukung kebenarannya.

Cara menjauhi buruk Sangka :1. Menjauhi semua penyebabnya.2. Menanamkan kesadaran bahwa persaudaraan sesama Muslim menuntut pemenuhan hak dan kewajiban, dan bertujuan mencari kedamaian (islah) dalam segala hal.3. Meyakini bahwa prasangka muncul dari was-was yang di- sebabkan oleh serum kejahatan setan.4. Segera meminta perlindungan kepada Allah dari godaan setan tatkala perasaan itu timbul.5. Berusaha menanamkan baik sangka (husnudz-dzan)"Allah berfirman (dalam hadits qudsi),'Aku ini bagaimana prasangka hamba-hamba kepada-Ku.' "(HR Abu Daud).Perhatikan Sabda Nabi Muhammad SAW :Sekali-kali janganlah kamu berburuk sangka, karena sungguh buruk sangka itu adalah perkataan yang paling bohong. Dan janganlah kamu mengintai-intai dan janganlah kami saling berebut dan janganlah kamu saling membenci dan janganlah kamu saling membelakangi dan jadilah kamu hamba Allah yang bersaudara. (HR. Bukhari, Muslim dan Daud) Akibat yang ditimbulkan dari berburuk sangka antara lain adalah : Dapat memutuskan tali silaturahmi, merugikan orang lain dan diri sendiri, mengotori pikiran, dibenci Allah SWT dan Rasul-Nya dibenci dan dihindari (dikucilkan) orang lain.Penyebab buruk sangka: Menuruti hawa nafsu, menuruti bujukan syetan, tidak percaya diri, iri dengan orang lain dan kurangnya mensyukuri nikmat Allah SWT.Firman serupa ditegaskan kembali dalam Surat An Najm (53) ayat 28. Kemudian dalam surat Alhujurat (49): 12, Allah SWT juga berfirman, Hai orang-orang yang beriman, jauhilah memperbanyak prasangka, karena sebagian prasangka itu dosa. Dalam hadis riwayat Imam Tirmidzi dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW menegaskan, Takutlah kalian berprasangka, karena ia merupakan sedusta-dusta perkataan.14. BERGUNJINGGhibah atau membicarakan kejelekan atau keburukan orang lain. Dan hal ini penyebab terjadinya permusuhan antara kaum muslimin dan merusak persaudaraan di antara mereka. Karena buruknya perbuatan ghibah ini Allah Ta'ala mengumpamakan orang yang berbuat ghibah dengan orang yang makan daging saudaranya dalam keadaan mati. Sangsi baginya bahwa dia di alam barzakh (alam antara kehidupan dan hari kiamat), mereka mencabik-cabik muka dan dadanya sendiri.

"Perbuatan ghibah termasuk dosa besar. Kemudian menyebut orang lain dengan sesuatu yang dia benci adalah termasuk ghibah yang haram dilakukan, walaupun hal itu benar-benar ada pada orang tersebut.Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari kesalahan orang lain dan janganlah kamu menggunjing sebagian yang lain. Al-Hujurat :12

Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. Al-Hujurat (49):6

Bergunjing ataupun berprasangka buruk adalah salah satu ujian Allah di jalur hablum minannas. Hindarilah membaca ataupun mendengar segala macam gossip mengenai diri seseorang yang menjurus ke prasangka buruk dan sejenisnya. Karena hal ini dapat menggoda kita untuk menggunjingkannya.Rasulullah saw. Menegaskan pengertian bergunjing sebagai berikut:Tahukah kalian apa ghibah itu?. Mereka menjawab: Hanya Allah dan Rasul-Nya jualah yang tahu. Maka beliau bersabda, menjelaskan: Memperbincangkan saudaramu tentang apa yang tak disukainya. Lalu Tanya mereka pula: Kalau yang diperbincangkan itu benar, ya, Rasulullah?. Rasulullah menjawab: Kalau yang diceritakan itu benar, maka engkau telah melakukan ghibah terhadap saudaramu itu. Kalau yang dibicarakan itu tidak benar, maka engkau telah melakukan kepalsuan terhadap saudaramu.Dalam suatu hadists yang diriwayatkan Imam Muslim, Rasulullah saw. Bersabda, Orang yang menutup aib orang lain di dunia, niscaya Allah menutup aibnya pula kelak di hari kiamat.Rasulullah saw ketika ditanya tentang kebanyakan hal-hal yang dapat memasukan manusia ke dalam neraka, beliaupun menjawab, Mulut dan kemaluan! (HR Tirmidzi)

KESIMPULANAgama Islam adalah agama yang sangat mementingkan ajaran akhlaq, dalam kehidupan di dunia ini, manusia bukanlah makhluk individual yang hidup sendirian tetapi manusia juga membutuhkan orang lain atau makhluk sosial. Oleh karena itu, akhlaq karimah mutlak diperlukan dalam perwujudan tatanan hidup yang serasi dan berkesinambungan demi tercapainya kebahagiaan hidup. Akhlak karimah merupakan perwujudan seseorang, yaitu sebagai bukti konkret dari kualitas agama seseorang.

DAFTAR PUSTAKAZAHARMI, Risalah Dakwah Islamiyah. Bergunjing dan dosanyaGhazali, Imam. Rahasia Ketajaman Mata Hati. Terbit Terang : Surabayahttp:// www.Google com.