Terkait dengan judul Revitalisasi Peran Masjid dalam ...eprints.umm.ac.id/42745/3/BAB II.pdf ·...

21
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Terkait dengan judul Revitalisasi Peran Masjid dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat, terdapat penelitian-penelitian sejenis yang pernah di lakukan sebelumnya. Penelitian-penelitian tersebut dapat dilihat pada table di bawah ini : 1) Ismail Ruslan (2012) dalam “Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Berbasis Masjid di Pontianak”. Jurnal ini membahas tentang penerapan konsep pemberdayaan ekonomi masyarakat di masjid pontianakuntuk turut serta membantu mengurangi kemiskinan di lingkungan tersebut. 5 2) Rozana Erziaty (2015) dalam“Pemberdayaan Ekonomi Potensial Masjid Sebagai Model Pengetasan Kemiskinan”. Jurnal ini membahas mengenai apa saja potensi yang dimiliki Masjid Kota Banjarbaru dalam rangka pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan ekonomi. 6 3) Siti Aisyah (2013) dalam“Membangun Kekuatan Ekonomi Masjid”. Jurnal ini membahas tentang jenis-jenis kegiatan ekonomi yang ada di Majid Taqwa Muhammadiyah Padang yang meliputi 3 bidang, yaitu bidang jasa, bidang barang, dan bidang penghimpunan. 7 5 Ismail Ruslan, “Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Berbasis Masjid di Pontianak” Jurnal Khatulistiwa-Journal of islamic studies, Vol. 2 No. 1, (Maret, 2012), 16-25 6 Rozzana Erziaty, “Pemberdayaan Ekonomi Potensial Masjid Sebagai Model Pengetasan Kemiskinan” Jurnal Ekonomi Syariah dan Hukum Ekonomi Syariah, Vol.II No. II, (Juni, 2015),2442-2282. 7 Siti Aisyah, “Membangun Kekuatan Ekonomi Masjid”Jurnal Syari’ah, Vol.II No II, (Oktober, 2013), 51-62.

Transcript of Terkait dengan judul Revitalisasi Peran Masjid dalam ...eprints.umm.ac.id/42745/3/BAB II.pdf ·...

Page 1: Terkait dengan judul Revitalisasi Peran Masjid dalam ...eprints.umm.ac.id/42745/3/BAB II.pdf · Revitalisasi peran Masjid dalam pemberdayaan Ekonomi bukanlah perkara mudah, dalam

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Terkait dengan judul Revitalisasi Peran Masjid dalam Pemberdayaan

Ekonomi Umat, terdapat penelitian-penelitian sejenis yang pernah di lakukan

sebelumnya. Penelitian-penelitian tersebut dapat dilihat pada table di bawah ini :

1) Ismail Ruslan (2012) dalam “Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Berbasis Masjid di Pontianak”. Jurnal ini membahas tentang penerapan

konsep pemberdayaan ekonomi masyarakat di masjid pontianakuntuk turut

serta membantu mengurangi kemiskinan di lingkungan tersebut.5

2) Rozana Erziaty (2015) dalam“Pemberdayaan Ekonomi Potensial Masjid

Sebagai Model Pengetasan Kemiskinan”. Jurnal ini membahas mengenai

apa saja potensi yang dimiliki Masjid Kota Banjarbaru dalam rangka

pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan ekonomi.6

3) Siti Aisyah (2013) dalam“Membangun Kekuatan Ekonomi Masjid”. Jurnal

ini membahas tentang jenis-jenis kegiatan ekonomi yang ada di Majid

Taqwa Muhammadiyah Padang yang meliputi 3 bidang, yaitu bidang jasa,

bidang barang, dan bidang penghimpunan.7

5Ismail Ruslan, “Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Berbasis Masjid di Pontianak”

Jurnal Khatulistiwa-Journal of islamic studies, Vol. 2 No. 1, (Maret, 2012), 16-25 6Rozzana Erziaty, “Pemberdayaan Ekonomi Potensial Masjid Sebagai Model Pengetasan

Kemiskinan” Jurnal Ekonomi Syariah dan Hukum Ekonomi Syariah, Vol.II No. II, (Juni,

2015),2442-2282. 7Siti Aisyah, “Membangun Kekuatan Ekonomi Masjid”Jurnal Syari’ah, Vol.II No II,

(Oktober, 2013), 51-62.

Page 2: Terkait dengan judul Revitalisasi Peran Masjid dalam ...eprints.umm.ac.id/42745/3/BAB II.pdf · Revitalisasi peran Masjid dalam pemberdayaan Ekonomi bukanlah perkara mudah, dalam

9

4) Dalmeri (2014) dalam “Revitalisasi Fungsi Masjid Sebagai Pusat Ekonomi

Dan Dakwah Multikultural”. Jurnal ini membahas tentang Konsep

pemberdayaan masjid yang dinilai sangat penting karena dapat

memberikan perspektif yang positif terhadap orang yang lemah dan

miskin.8

Penelitian di atas menyinggung bagaimana peran masjid tentang

pemberdayaan masyarakat berbasis Ekonomi Jamaah atau masyarakat, namun

penelitian yang akan di lakukan dari telaah pustaka adalah mempunyai perbedaan

tempat, program, proses yang berbeda serta pembahasan yang khusus membahas

mengenai Revitalisasi Peran Masjid Dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat di

Masjid Al-Ikhlas Jl. Raya Langsep Kota Malang.

B. Pengertian Revitalisasi

Menurut Rais dalam Jefrison dan Rimadewi, Revitalisasi adalah upaya

untuk memvitalkan kembali suatu kawasan yang dulunya pernah hidup, akan

tetapi kemudian mengalami kemunduran. Dalam proses revitalisasi suatu aspek

yang dicakup antaranya adalah perbaikan di aspek fisik, ekonomi, dan sosial.

Danisworo dalam Jefrison dan Rimadewi menyebutkan bahwa pendeketan

revitalisasi harus mampu mengenali dan memanfaatkan pula potensi yang ada di

lingkungan sekitar seperti sejarah, makna, serta keunikan dan citra lokasi.

Revitalisasi sendiri bukan sesuatu yang hanya berorientasi pada penyelesaian

8Dalmeri, “Revitalisasi Fungsi Masjid Sebagai Pusat Ekonomi Dan Dakwah

Multikultural,” Jurnal Walisongo, Vol.22 No 2, (November, 2014), 321-350.

Page 3: Terkait dengan judul Revitalisasi Peran Masjid dalam ...eprints.umm.ac.id/42745/3/BAB II.pdf · Revitalisasi peran Masjid dalam pemberdayaan Ekonomi bukanlah perkara mudah, dalam

10

keindahan fisik saja, tetapi juga harus dilengkapi dengan peningkatan ekonomi

masyarakatnya serta pengenalan budaya yang ada.

Laretna dalam Jefrison dan Rimadewi menjelaskan bahwa dalam

pelaksanaan revitalisasi diperlukan adanya keterlibatan masyarakat. Keterlibatan

yang dimaksud bukan sekedar ikut serta untuk mendukung aspek formalitas yang

memerlukan adanya partisipasi masyarakat, selain itu masyarakat yang terlibat

tidak hanya masyarakat di lingkungan tersebut saja, tapi masyarakat dalam arti

luas.9 Revitalisasi peran Masjid dalam pemberdayaan Ekonomi bukanlah perkara

mudah, dalam kegiatan tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama.

Keterlibatan umat muslim dan juga pengurus Masjid sangatlah dibutuhkan agar

dapat meningkatkan Ekonomi para jamaah dan masyarakat sekitarnya. Upaya

revitalisasi untuk menghidupkan kembali roda perekonomian berbasis Masjid agar

dapat melaksanakan peran Masjid yang dulu pernah dilakukan pada masa

Rasulullah, bukan hanya ibadah sholat 5 waktu saja, akan tetapi dapat

menjalankan peran Masjid yaitu Ibadah, dakwah,pendidikan, sosial

kemasyarakatan dan pemberdayaan ekonomi.

9Jefrison dan Rimadewi, “Arahan revitalisasi Kawasan Cagar Budaya kota Lama Siak”

Jurnal Teknik Pomits, Vol. 1,No. 1, (Mei,2012), 1-4

Page 4: Terkait dengan judul Revitalisasi Peran Masjid dalam ...eprints.umm.ac.id/42745/3/BAB II.pdf · Revitalisasi peran Masjid dalam pemberdayaan Ekonomi bukanlah perkara mudah, dalam

11

C. Pengertian Masjid

Masjid bagi umat Islam memiliki makna yang besar dalam kehidupan,

baik makna fisik maupun makna spiritual. Kata masjid itu sendiri berasal dari kata

sajada-yasjudu-masjidan (tempat sujud).10

Menurut Wahyudin Sumpeno, pengertian masjid secara harfiah sebagai

kata yang berasal dari bahasa arab. Kata pokonya sujudan, masjidun yang berarti

tempat sujud atau tempat shalat, sehingga masjid megandung pengertian tempat

melaksanakan kewajiban bagi umat Islam untuk melaksanakan shalat lima waktu

yang di perintahkan Allah SWT. Pengertian lain tentang masjid, yaitu seluruh

permukaan bumi kecuali kuburan adalah tempat sujud atau tempat beribadah bagi

umat Islam.11 Sebagaimana hadits Riwayat Abu Hurairah :

بن الصم حدثنا يزيد بن حدثني قتيبة بن سعيد حدثنا الفزاري عن عبيد الل

اليهود الصم ع عليه وسلم قال لعن الل صلى الل ن أبي هريرة أن رسول الل

والنصارى اتخذوا قبور أنبيائهم ساجد

Artinya: “Semoga Allah SWT melaknat orang Yahudi dan Nasrani, mereka

menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai tempat ibadah.”12

Dalam pendapat yang lain, Yusuf al-Qardhawi menyatakan, “masjid adalah rumah

Allah SWT, yang dibangun agar umat mengingat, mensyukuri, dan menyembah-

10Sofyan Syafri Harahap, Manajeman Masjid, (Yogyakarta: 1996), 26. 11Wahyudi Supeno, Perpustakaan Masjid, Pembinaan dan Pengembanagan ed. Abdul

Hamid, (Bandung: Remaja Rosdakarya,Cetakan I, 1984), 1. 12Muslim al-Naisaburi, Shahih Muslim, juz 3, (Mauqi'u al-Islam: Dalam Software

Maktabah Syamilah, 2005),125. Lihat juga Muhammad Fuad Abdul Baqi, Al-Lu’Lu’ Wal Marjan:

Himpunan Hadits Shahih yang Disepakati oleh Bukhari dan Muslim, Jilid I, ter. Abdul Hayyie al-

Kattani, ed. Darmadi, (Jakarta: Gema Insani Press, Cetakan I, 2000),7.

Page 5: Terkait dengan judul Revitalisasi Peran Masjid dalam ...eprints.umm.ac.id/42745/3/BAB II.pdf · Revitalisasi peran Masjid dalam pemberdayaan Ekonomi bukanlah perkara mudah, dalam

12

Nya dengan baik”.13Hal ini didasarkan pada firman Allah surat Al-Nur (24) ayat

36-37 :

والصال أن ترفع ويذكر فيها اسمه يسب ح له فيها بالغدو في بيوت أذن الل

كاة 36) لة وإيتاء الز وإقام الص ( رجال ل تلهيهم تجارة ول بيع عن ذكر الل

(37يخافون يوما تتقلب فيه القلوب والبصار )

Artinya: “Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan

untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan

waktu petang. Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak

(pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan

sembahyang, dan (dari) membayarkan zakatmereka takut kepada suatu hari

yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang.”

Menurut pendapat Wahyudin Sumpeno dan ayat al-qur’an surat Al-Nur

diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa masjid memiliki arti yang cukup luas.

Selain sebagai tempat ibadah juga tempatuntuk melaksanakan berbagai aktivitas

atau kegiatan. Kenyataan ini selanjutnya memberikan penegasan bahwa orang

muslim yang berkenaan mendirikan dan memelihara keberadaan masjid pada

dasarnya adalah orang yang memiliki tingkat keimanan dan ketaqwaan yang

lebih. Hal ini sebagaimana difirmankan Allah dalam surat At-Taubah (9) ayat 18

dan 108 :

كاة إنما يع لة وآتى الز واليوم الخر وأقام الص من آمن بالل مر مساجد الل

فعسى أولئك أن يكونوا من المهتدين ) (18ولم يخش إل الل

13 Yusuf Al-Qardhawi, Tuntunan Membangun Masjid, ter. Abdul Hayyie al-Kattani, ed.

Darmadi, (Jakarta: Gema Insani Press, Cetakan I, 2000),7.

Page 6: Terkait dengan judul Revitalisasi Peran Masjid dalam ...eprints.umm.ac.id/42745/3/BAB II.pdf · Revitalisasi peran Masjid dalam pemberdayaan Ekonomi bukanlah perkara mudah, dalam

13

Artinya: “Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-

orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, serta tetap

mendirikan shalat, emnunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun)

selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan

Termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.”

ل يوم أحق أن تقوم فيه فيه س على التقوى من أو ل تقم فيه أبدا لمسجد أس

رين ) يحب المطه روا والل (108رجال يحبون أن يتطه

Artinya:“Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-

lamanya. Sesungguh- nya masjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid

Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. di

dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. dan

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.”14

Untuk dapat mengoptimalkan peran dan fungsi masjid pada masa sekarang

ini, kita harus terlebih dahulu mengetahui bagaimana masjid difungsikan pada

masa Rasulullah SAW sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah SWT. Fungsi

masjid pada masa Rasul inilah yang sangat penting untuk kita ketahui agar kita

tidak menyimpang dalam memfungsikan masjid dari maksud mendirikannya.

Menurut Drs. Miftah Faridl: masjid dalam peradaban islam, bukan sekedar sebuah

tempat kegiatan keagamaan dan kebudayaan, tetapi merupakan suatu tata

kelembagaan yang menjadi sarana pembinaan masyarakat dan keluarga muslim

serta insan-insan peradaban islam.15

14Fachrudin Hs, Eksiklopedia Al-Qur’an, Jilid II, (Jakarta: 1992), 298.

15Faridl Miftah, Masyarakat Ideal, (Bandung: 1997), 205.

Page 7: Terkait dengan judul Revitalisasi Peran Masjid dalam ...eprints.umm.ac.id/42745/3/BAB II.pdf · Revitalisasi peran Masjid dalam pemberdayaan Ekonomi bukanlah perkara mudah, dalam

14

D. Sejarah Masjid

1. Sejarah Perkembangan Masjid Di Indonesia

Memasuki abad ke-16, Islam berkembang sangat pesat dari Aceh,Jawa

hingga Ternate. Kesultanan-kesultanan tumbuh menjadi kerajaan besar, yang

terutama berpusat di pesisir. Pertumbuhan kesultanan ini telah ikut berperan

dalam menyebarkan agama Islam hingga ke berbagai pelosok, yang akhirnya

menggeser agama penduduk, baik hindu maupun Budha. Perkembangan ini juga

tidak dapat dilepaskan dari peran para ulama yang telah belajar agama Islam

langsung dari Makkah atau para pedagang dari Timur Tengah yang kemudian

menetap di Nusantara.

2. Masjid Pada Masa Rasulullah SAW

Ketika Rasulullah berhijrah ke Madinah, langkah pertama yang beliau

lakukan adalah membangun masjid kecil yang berlantaikan tanah, dan beratapkan

pelepah daun kurma. Dari sana beliau membangun masjid yang besar,

membangun dunia ini, sehingga kota tempat beliau membangun itu benar-benar

menjadi Madinah, (seperti namanya) yang arti harfiahnya adalah tempat

peradaban,atau paling tidak dari tempat tersebut lahir benih peradaban baru umat

manusia. Masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah Saw adalah Masjid

Quba, kemudian disusul dengan Masjid Nabawi di Madinah.16 Terlepas dari

perbedaan pendapat ulama tentang masjid yang dijuluki Allah sebagai masjid

yang dibangun atas dasar taqwa (QS Al-Tawbah [9]:108), yang jelas bahwa

16Quraish Shihab, Tafsir maudhu’i atas berbagai persoalan umat, (Bandung: 1996), 461.

Page 8: Terkait dengan judul Revitalisasi Peran Masjid dalam ...eprints.umm.ac.id/42745/3/BAB II.pdf · Revitalisasi peran Masjid dalam pemberdayaan Ekonomi bukanlah perkara mudah, dalam

15

keduanya Masjid Quba dan Majid Nabawi dibangun atas dasar ketaqwaan, dan

setiap masjid seharusnya memiliki landasan dan fungsi seperti itu. Itulah sebabnya

mengapa Rasulullah Saw meruntuhkan bangunan kaum munafik yang juga

mereka sebut dengan masjid, dan menjadikan loaksi itu tempat pembungan

sampah dan bangkai binatang, karena di bangunan tersebut tidak dijalankan fungsi

masjid yang sebenarnya, yakni ketaqwaan. Al –Quran melukiskan bangunan

kaum munafik itu sebagai berikut:

Dan (diantara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid

untuk menimbulkan kemudharatan (pada orang mukmin) dan karena kekafiran-

(nya), dan untuk memecah belah antara orang-orang Mukmin, serta

menggu/mengamat-amati kedatangan orang-orang memerangi Allah dan Rasulnya

sejak dahulu (Qs Al-Tawbah[9]: 107).17

Masjid Nabawi di Madinah telah menjabarkan fungsinya sehingga lahir

peranan masjid yang beraneka ragam. Sejarah mencatat tidak kurang dari sepuluh

perananyang telah diemban oleh Masjid Nabawi, yaitu sebagai:18

1. Tempat ibadah (shalat,zikir).

2. Tempat konsultasi dan komunikasi (masalah ekonomi-sosial budaya).

3. Tempat pendidikan.

4. Tempat santunan sosial.

5. Tempat latihan militer dan persiapan alat-alatnya.

6. Tempat pengobatan para korban perang.

7. Tempat perdamaian dan pengadilan sengketa.

17Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Semarang: 1993), 190. 18Quraish Shihab, Tafsir maudhu’i atas berbagai persoalan umat, (Bandung: 1996), 462.

Page 9: Terkait dengan judul Revitalisasi Peran Masjid dalam ...eprints.umm.ac.id/42745/3/BAB II.pdf · Revitalisasi peran Masjid dalam pemberdayaan Ekonomi bukanlah perkara mudah, dalam

16

8. Aula dan tempat menerima tamu.

9. Tempat menawan tahanan, dan

10. Pusat penerangan atau pembelaan agama.

Tegaknya masjid pada masa silam mampu berperan sedemikian luas,

disebabkan antara lain oleh :19

1. Keadaan masyarakat yang masih berpegang teguh kepada nilai, norma dan

jiwa agama.

2. Kemampuan membina masjid menghubungkan kondisi sosial dan

kebutuhan masyarakat dengan uraian dan kegiatan masjid.

3. Manifestasi pemerintahan terlaksana di dalam masjid baik pada pribadi-

pribadi pemimpin pemerintahan yang menjadi imam/khatib maupun

didalam ruangan-ruangan masjid yang dijadikan tempat-tempat kegiatan

pemerintahan dan syura (musyawarah).

Keadaan itu kini telah berubah, sehingga timbullah lembaga-lembaga baru

yang mengambil alih sebagian peranan masjid di masa lalu, yaitu oraganisasi-

organisasi keagamaan swasta dan lembaga-lembaga pemerintah, sebagai pengarah

kehidupan duniawi dan ukhrawi umat beragama. Lembaga-lembaga itu memiliki

kemampuan material dan teknis melebihi masjid.

Di dalam Muktamar Risalatul Masjid di Makkah pada 1975 dalam buku

Quraish Shihab hal ini trelah didiskusikan dan disepakati, bahwa suatu masjid

19Quraish Shihab, Tafsir maudhu’i atas berbagai persoalan umat, (Bandung: 1996), 462.

Page 10: Terkait dengan judul Revitalisasi Peran Masjid dalam ...eprints.umm.ac.id/42745/3/BAB II.pdf · Revitalisasi peran Masjid dalam pemberdayaan Ekonomi bukanlah perkara mudah, dalam

17

dapat dikatakan berperan secara baik apabila memiliki ruangan, dan peralatan

yang memadai untuk:20

a. Ruang shalat yang memenuhi syarat-syarat kesehatan.

b. Ruang-ruang khusus wanita yang memungkinkan mereka keluar masuk

tanpa bercampur dengan pria baik digunakan untuk shalat, maupun untuk

Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

c. Ruang pertemuan dan perpustakaan.

d. Ruang poliklinik, dan ruang untuk memandikan dan mengkafankan mayat.

e. Ruang bermain, olahraga, dan berlatih bagi remaja.

Semua hal diatas harus diwarnai oleh kesederhanaan fisik bangunan,

namun harus tetap menunjang peranan masjid ideal termaktub. Hal terakhir ini

perlu mendapat perhatian, karena menurut pengamatan sementara pakar, sejarah

kaum Muslim menunjukkan bahwa perhatian yang berlebihan terhadap nilai-nilai

arsitektur dan estetika suatu masjid sering ditandai dengan kedangkalan,

kekurangan, bahkan kelumpuhannya dalam pemenuhan fungsi-fungsinya. Seakan-

akan arsitektur dan estetika dijadikan kompensasi untuk menutup-nutupi

kekurangan tersebut.

20Ibid., 463.

Page 11: Terkait dengan judul Revitalisasi Peran Masjid dalam ...eprints.umm.ac.id/42745/3/BAB II.pdf · Revitalisasi peran Masjid dalam pemberdayaan Ekonomi bukanlah perkara mudah, dalam

18

E. PERANAN MASJID

Masjid adalah tempat ibadah kaum muslimin yang memiliki peran

strategis untuk kemajuan perdaban umat islam. Sejarah telah membuktikan

multifungsi peranan Masjid tersebut. Masjid bukan saja tempat shalat, tetapi juga

sebagai pusat pendidikan, pengajian keagamaan, pendidikan, militer dan fungsi-

fungsi sosial dan ekonomi lainnya. Nabi Muhammad SAW telah mencontohkan

multifungsi Masjid dalam membina dan mengurusi seluruh kepentingan umat,

baik di bidang ekonomi, politik, sosial, pendidikan, dan militer.

Fungsi dan peranan Masjid antara lain, yaitu: 21

1) Ibadah

Ibadah secara bahasa (etimologi) berarti merendahkan diri serta tunduk

artinya sebuah proses aktualisasi ketertundukan, keterikatan batin manusia dan

potensi spiritual manusia terhadap Allah yang menciptakan dan memberi

kehidupan. Jika manusia secara emosianal intelektual merasa lebih hebat, maka

proses ketertundukan tersebut akan memudar. Sedangkan menurut istilah

(terminologi) berarti segala sesuatu yang diridhoi Allah dan dicintainya dari yang

diucapkan maupun yang disembunyikan.

2) Sosial kemasyarakatan (hablumminannas)

Menurut Enda, sosial adalah cara tentang bagaimana para individu saling

berhubungan. Sedangkan menurut Daryanto, sosial merupakan sesuatu yang

menyangkut aspek hidup masyarakat. Namun, jika dilihat dari asal katanya, sosial

21Hanafie, Syahrudin, Mimbar Masjid, Pedoman untuk para Khatib dan Pengurus Masjid.

(Jakarta: Haji Masagung,1988), 348.

Page 12: Terkait dengan judul Revitalisasi Peran Masjid dalam ...eprints.umm.ac.id/42745/3/BAB II.pdf · Revitalisasi peran Masjid dalam pemberdayaan Ekonomi bukanlah perkara mudah, dalam

19

berasala dari kata “socius” yang berarti segala sesuatu yang lahir, tumbuh dan

berkembang dalam kehidupan secara bersama-sama.

3) Pendidikan

Pendidikan diartikan sebagai upaya untuk memanusiakan manusia, melalui

pendidikan ini dapat tumbuh dan berkembang secara wajar dan sempurna

sehingga dapat melaksanakan tugas-tugasnya sebagai khalifah Allah SWT.

Pendidikan dapat mengubah manusia dari tidak baik menjadi baik.

4) Dakwah

Dakwah secara etimologi berasal dari bahasa Arab, yaitu da’ayad’u-

da’watan, artinya mengajak, menyeru, memanggil. Secara etimologis pengertian

dakwah dan tabligh itu merupakan suatu proses penyampaian (tabligh) pesan-

pesan tertentu yang berupa ajakan atau seruan dengan tujuan agar orang lain

memenuhi ajakan tersebut. Pengertian dakwah secara terminologi, Dakwah adalah

mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan

perintah Tuhan, untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan

akhirat.

5) Politik

Secara termologis, politik berasal dari kata polis (bahasa Yunani) yang

artinya negara kota. Kemudian diturunkan kata lain seperti polities (warha

negara), politikus (kewarganegaraan) dan politike tehne (kemahiran politik) dan

politike episteme (ilmu politik). Secara terminologi, politik adalah interaksi antara

pemerintah dan masyarakat dalam rangka pembuatan dan pelaksanaan keputusan

yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu

wilayah tertentu.

Page 13: Terkait dengan judul Revitalisasi Peran Masjid dalam ...eprints.umm.ac.id/42745/3/BAB II.pdf · Revitalisasi peran Masjid dalam pemberdayaan Ekonomi bukanlah perkara mudah, dalam

20

6) Kesehatan

Menurut undang-undang RI. No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan,

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang

memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.

Dikatakan sehat secara fisik adalah orang tersebut tidak memiliki gangguan

apapun secar klinis. Fungsi organ tubuhnya berfungsi secara baik, dan dia

memang tidak sakit. Sehat secara mental/psikis adalah sehatnya pikiran,

emosional, maupun spiritual dari seseorang.

7) Pusat pemberdayaan ekonomi umat melalui Baitul Mal

a. Pemberdayaan

Pemberdayaan menurut bahasa berasal dari kata daya yang berarti tenaga

atau kekuatan. Pemberdayaan adalah upaya membangun sumber daya dengan

mendorong, memotivasi dan meningkatkan kesadaran akan potensi yang dimiliki

serta berupaya untuk mengembangkannya.22Istilah pemberdayaan adalah

terjemahan dari istilah asing empowerment. Secara leksikal, pemberdayaan berarti

penguatan. Secara teknis, istilah pemberdayaan dapat disamakan atau stidaknya

diserupakan dengan istilah pengembangan. Bahkan dua isitilah ini, dalam batas-

batas tetentu bersifat interchangable atau dapat dipertukarkan.Dalam pengertian

lain, pemberdayaan atau pengembangan adalah upaya memperluas horison pilihan

bagi masyarakat.23

Sementara itu menurut Jim Ife dalam gunawan sumihadiningrat,

pemberdayaan adalah penyediaan sumber daya, kesempatan, pengetahuan, dan

22Mubyarto, Membangun Sistem Ekonomi, (Jogjakarta: 2000), 263. 23Nanih Machendrawati dan Agus Ahmad Safei, Pengembangan Masyarakat Islam; Dari

Ideologi, Strategi Sampai Tradisi, ( Bandung: ROSDA, 2001), 30.

Page 14: Terkait dengan judul Revitalisasi Peran Masjid dalam ...eprints.umm.ac.id/42745/3/BAB II.pdf · Revitalisasi peran Masjid dalam pemberdayaan Ekonomi bukanlah perkara mudah, dalam

21

keterampilan bagi masyrakat untuk meningkatkan kapasitas mereka sehingga

mereka bisa menemukan masa depan mereka lebih baik. Menurut Gunawan

Sumohadingrat, pemberdayaan adalah upaya untuk membangun daya yang

dimiliki dhuafa dengan mendorong, memberikan motivasi, dan meningkatkan

kesadaran tentang potensi yang dimiliki mereka serta berupaya

mengembangkannya,24dengan kata lain memberdayakan adalah memampukan

memandirikan masyarakat.

Ini berarti masyarakat diberdayakan untuk dapat melihat dan memilih

sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya. Dengan memakai logika ini, dapat

dikatakan bahwa masyarakat yang berdaya adalah yang dapat memilih dan

mempunyai kesempatan untuk mengadakan pilihan-pilihan. Dengan paparan

diatas, jelas bahwa proses pengembangan dan pemberdayaan pada akhirnya akan

menyediakan sebuah ruang kepada masyarakat untuk mengadakan pilihan-pilihan.

Sebab, manusia atau masyrakat yang dapat memajukan pilihan-pilihan dan dapat

memilih dengan jelas adalah masyarakat yang punya kualitas.

b. Ekonomi

Menurut para ahli, ekonomi berasal dari bahasa yunani, oicos dan nomos.

Oicos berarti rumah dan nomos berarti aturan. Jadi ekonomi adalah aturan-aturan

untuk menyelenggarakan kebutuhan hidup manusia dalam rumah tangga rakyat

maupun dalam rumah tangga negara.

Jadi ekonomi merupakan suatu tata cara aturan yang ada dalam

masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap alat pemuas

24Gunawan Sumihadiningrat, Pembangunan Daerah Dan Pengembangan

Masyarakat,(Jakarta: 1997), 165.

Page 15: Terkait dengan judul Revitalisasi Peran Masjid dalam ...eprints.umm.ac.id/42745/3/BAB II.pdf · Revitalisasi peran Masjid dalam pemberdayaan Ekonomi bukanlah perkara mudah, dalam

22

kebutuhan yang bersifat langka. Cara yang dimaksud ini berkaitan dengan

aktivitas orang dan masyarakat yang berhubungan dengan produksi, distribusi,

pertukaran dan konsumsi jasa-jasa dan barang-barang langka.25

c. Masyarakat

Merujuk pada Ron Shaffer, Steve Deller dan Dave Marcouiller bahwa

sebagian besar definisi yang ada tentang masyarkat merujuk pada area, kumpulan

dan sosial ekonomi interaksi. Maka, definisi masyarakat yang digunakan adalah

sekelompok orang yang secara keberadaan fisik dibatasi dengan geografis, politik

sosial dan ekonomi dan dengan hubungan komunikasi yang intens.26 Ada lima

pendekatan dalam studi tentang masyarakat yang dimaksud tersebut meliputi:27

1) Pendekatan kualitatif, merupakan perspektif yang memandang masyarakat

sebagai satu tempat hidup, pendekatan ini melihat pada perumahan,

sekolah dan perilaku individu-individu yang ada dalam komunitas.

2) Pendektan ekologi, adalah suatu studi dari masyarakat sebagai unit

kewilayahan, secara khusus distribusi kewilayahan dari kelompok-

kelompok orang, mereka berinteraksi dalam komunitas dan diantara

komunitas.

3) Pendekatan etnografi adalah studi dari masyarakat sebagai suatu pedoman

hidup. Pada pendektan ini bersandar pada keseluruhan dimensi

kebudayaan masyarakat, tidak hanya aspek demografi, ekonomi dan

geografi.

25Asep Usman Ismail, Pengalaman Al-Quran Tentang Pemberdayaan Dhuafa, (Jakarta:

2008), 221. 26Asep Usman Ismail, Pengalaman Al-Quran Tentang Pemberdayaan Dhuafa, (Jakarta:

2008), 222. 27Ibid., 223.

Page 16: Terkait dengan judul Revitalisasi Peran Masjid dalam ...eprints.umm.ac.id/42745/3/BAB II.pdf · Revitalisasi peran Masjid dalam pemberdayaan Ekonomi bukanlah perkara mudah, dalam

23

4) Pendektan sosiologi, memandang masyarakat sebagai suatu sistem sosial

dan terkonsentrasi pada hubungan sosial yang ada dalam masyarakat yang

bentuknya berada dalam kelompok-kelompok, dan sitem-sistem yang lebih

besar yang kedudukannya berada didalam atau diluar masyarakat.

5) Pendekatan ekonomi, melihat pada hubungan-hubungan antara bidang-

bidang ekonomi dengan rumah tangga. Seperti pertanian, tipe-tipe

pekerjaan dan ketertampilan-keterampilan. Disamping itu pendekatan ini

juga mempertimbangkan sumber-sumeber daya (alam,manusia, keuangan,

dan material) yang ditemukan di masyrakat.

6) Jadi bisa disimpulkan bahwa pemberdayaan ekonomi masyarakat berarti

upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyrakat dalam

kondisi yang kurang mampu untuk melepaskan diri dari perangkap

kemiskinan dan keterbelakangan.

a. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat di Masjid

Pemberdayaan ekonomi berbasis Masjid menurut Miftah Farodil

mempunyai 6 tahapan yaitu:28

1. Melalui Pemberian Motivasi

28Mifta Faridl, Masjid, (Bandung: 1985), 90.

Page 17: Terkait dengan judul Revitalisasi Peran Masjid dalam ...eprints.umm.ac.id/42745/3/BAB II.pdf · Revitalisasi peran Masjid dalam pemberdayaan Ekonomi bukanlah perkara mudah, dalam

24

Motivasi secara umum dikenal dengan dorongan kemauan guna

melakukan sesuatu. Motivasi merupakan aspek psikis yang dapat membantu

menetapkan pilihan terhadap objek yang dapat dipilihnya. Dengan dukungan

motivasi yang tinggi untuk melakukan suatu aksi yang berkaitan dengan adanya

tujuan, maka diharapkan tujuan tersebut dapat tercapai. Pemberian motivasi yang

dilakukan oleh pengurus Masjid Al-Ikhlas sama halnya sebagai fasilitator.

Fasilitator merupakan suatu kegiatan yang menjelaskan pemahaman, tindakan,

keputusan yang dilakukan seseorang dengan atau bersama orang lain untuk

mempermudah tugas-tugasnya. Fasilitator berasal dari kata lain “fasilis” yang

artinya “mempermudah”. Ada beberapa definisi yang tercantum di dalam kamus

diantaranya: “membebaskan kesulitan dan hambatan, membuatnya menjadi

mudah, mengurangi pekerjaan, dan membantu pekerjaan”.29

Sehingga diadaptasi dalam proses pemberdayaan, fasilitasi mengandung

pengertian membantu dan menguatkan masyarakat agar dapat memecahkan

masalah dan memenuhi kebutuhan sendiri sesuai potensi yang dimiliki. Pengertian

ini yang dirasa tepat untuk menggambarkan pemahaman fasilitasi dalam program

pemberdayaan ekonomi masyrakat.

2. Penyadaran kinerja.

Penyadaran kinerja dilakukan dengan cara meningkatkan nilai spiritual

dalam jiwa manusia, manusia diciptakan Allah dilengkapi dengan: akal, qolbu,

nafsu.30 Akal adalah materi organik yang berdaya logis. Materi bekerja untuk

29Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta:2008), 78. 30Mifta Faridl, Masjid, (Bandung:1985), 90.

Page 18: Terkait dengan judul Revitalisasi Peran Masjid dalam ...eprints.umm.ac.id/42745/3/BAB II.pdf · Revitalisasi peran Masjid dalam pemberdayaan Ekonomi bukanlah perkara mudah, dalam

25

memilih, menganalisa, membandingkan informasi dari obyek nyata, kejadian, dan

lain-lain. Secara umum fungsi dari akal adalah:

a. Menggali pengetahuan dengan nalar.

b. Menyimpan pengetahuan.

c. Menyimpulkan hal yang belum diketahui dengan pengetahuan.

d. Menggabungkan beberapa informasi menjadi informasi baru.

Qolbu, merupakan materi organik yang berdaya emosi. Materi ini bekerja

meneruskan suara ilahiyah (dari ruh), berpihak pada hal yang baik dan

memutuskan untuk berperilaku. Fungsi qolbu:

a. Menggali pengetahuan dengan daya cita rasa.

b. Menjadi pusat kesadaran moral.

c. Menjadi pusat kesabaran.

d. Menjadi pusat kekuatan dari Tuhan.

Nafsu yaitu komponen yang ada dalam diri manusia yang memiliki

kekuatan untuk mendorong melakukan sesuatu atau tidak. Karena itu manusia

selalu dalam pengaruh dan dorongan untuk melakukan atau dorongan untuk

menghindari sesuatu.

3. Bantuan Modal.

Salah satu aspek yang dihadapi oleh masyrakat yang tidak berdaya adalah

permodalan. Tidak adanya modal mengakibatkan masyarakat tidak mampu

Page 19: Terkait dengan judul Revitalisasi Peran Masjid dalam ...eprints.umm.ac.id/42745/3/BAB II.pdf · Revitalisasi peran Masjid dalam pemberdayaan Ekonomi bukanlah perkara mudah, dalam

26

berbuat sesuatu untuk dirinya sendiri dan lingkungannya.31 Pemberdayaan

masyarakat dalam aspek ekonomi menjadi faktor penting yang harus dilakukan.

Dalam konteks ini, ada dua hal penting yang harus dicermati, yaitu Pertama,

lemahnya ekonomi masyarakat ini bukan hanya terjadi pada masyarakat yang

memiliki usaha, tetapi juga masyarakat yang tidak mempunyai faktor produksi

atau masyarakat yang pendapatannya bergantung pada gaji. Dalam pemberdayaan

aspek ini, nampaknya pemberdayaan masyarakat perlu dipikirkan bersama.

Kedua, perlunya mencermati usaha pemberdayaan masyarakat melalui aspek

permodalan ini adalah:

a) Bagaimana pemberian bantuan aspek modal ini tidak menimbulkan

ketergantungan masyarakat.

b) Bagaiamana pemecahan aspek modal ini dilakukan melalui penciptaan

sistem yang kondusif baru melalui usaha mikro, kecil, dan menengah

untuk mendapatkan aspek di lembaga keuangann

c) Bagaimana skema penggunaan atau kebijakan pengalokasian modal ini

tidak terjebak pada perekonomian subsistem.

4. Bantuan Pembangunan Prasarana

Usaha untuk mendorong masyarakat berdaya, maka perlu ada sebuah

bantuan untuk pembangunan prasarana.32 Prasarana di tengah-tengah masyarakat

yang tidak berdaya akan mendorong mereka menggali potensi yang dimilikinya

dan mempermudah mereka melakukan aktifitasnya.

31Mifta Faridl, Masjid, (Bandung:1985), 91. 32Mifta Faridl, Masjid, (Bandung:1985), 91.

Page 20: Terkait dengan judul Revitalisasi Peran Masjid dalam ...eprints.umm.ac.id/42745/3/BAB II.pdf · Revitalisasi peran Masjid dalam pemberdayaan Ekonomi bukanlah perkara mudah, dalam

27

5. Bantuan Pendampingan

Pendampingan masyarakat memang perlu dan penting. Tugas utama

pendampingan adalah memfasilitasi proses belajar atau refleksi, dan menjadi

mediator untuk masyarakat.

6. Kelembagaan

Keberadaan sebuah lembaga atau organisasi di tengah-tengah masyarakat

merupakan salah satu aspek penting untuk menciptakan keberdayaan. Adanya

lembaga akan mempermudah masyarakat untuk berkoordinasi, selain mereka

dilatih untuk tetap hidup tertib.33 Fungsi lembaga tersebut untuk memfasilitasi

masyarakat dan memberikan kemudahan dalam melakukan akses-akses yang

diinginkan seperti, permodalan, media musyawarah, dan lain sebagaiya.

33Ibid., 91.

Page 21: Terkait dengan judul Revitalisasi Peran Masjid dalam ...eprints.umm.ac.id/42745/3/BAB II.pdf · Revitalisasi peran Masjid dalam pemberdayaan Ekonomi bukanlah perkara mudah, dalam

28