PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG...

141
i PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS PADA REMAJA MASJID AL-AQSHA REKSOSARI DESA REKSOSARI KECAMATAN SURUH TAHUN 2018 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh: MUHAMMAD ABDUL AZIZ (111-14-374) JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018

Transcript of PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG...

Page 1: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

i

PERAN TAKMIR MASJID

DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

PADA REMAJA MASJID AL-AQSHA REKSOSARI

DESA REKSOSARI KECAMATAN SURUH

TAHUN 2018

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

MUHAMMAD ABDUL AZIZ

(111-14-374)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

Page 2: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

ii

Page 3: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

iii

PERAN TAKMIR MASJID

DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

PADA REMAJA MASJID AL-AQSHA REKSOSARI

DESA REKSOSARI KECAMATAN SURUH

TAHUN 2018

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

MUHAMMAD ABDUL AZIZ

(111-14-374)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

Page 4: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

iv

Dr. H. Wahyudhiana, M. M.Pd.

Dosen IAIN Salatiga

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lampiran : 4 Eksemplar

Hal : Naskah Skripsi

Sdr. Muhammad Abdul Aziz

Kepada Yth :

Dekan FTIK IAIN Salatiga

Di Salatiga

Assalamu'alaikumWr.Wb.

Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya terhadap

mahasiswa berikut ini:

Nama : MUHAMMAD ABDUL AZIZ

NIM : 111-14-374

Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Judul Skripsi : Peran Takmir Masjid dalam Membina Kepribadian yang Religius

pada Remaja Masjid Al-Aqsha Reksosari Desa Reksosari Kec.

Suruh Tahun 2018.

Dengan ini kami mohon kepada Bapak Rektor IAIN Salatiga agar skripsi

Saudara tersebut diatas segera di munaqosyahkan. Demikian agar menjadi

perhatian.

Wassalamu’alaikumWr.Wb.

Salatiga, 12 Desember 2018

Pembimbing

Dr. H. Wahyudhiana, M. M.Pd.

NIP. 195503201982031003

Page 5: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

v

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) Jalan Lingkar Salatiga KM.2 Telepon (0298) 6031364 Kode Pos 50716 Salatiga

Website:http://tarbiyah.iainsalatiga.ac.id e-mail: [email protected]

SKRIPSI

PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG

RELIGIUS PADA REMAJA MASJID AL-AQSHA REKSOSARI DESA

REKSOSARI KECAMATAN SURUH

TAHUN 2018

Disusun oleh:

MUHAMMAD ABDUL AZIZ

NIM. 111-14-374

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Program

Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 5 April 2019 dan telah

dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar S1 Kependidikan.

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Mufiq, S.Ag, M.Phil. _________________

Sekretaris Penguji : Dr. H. Wahyudhiana, M. M.Pd. _________________

Penguji I : Siti Rukhayati, M.Ag. _________________

Penguji II : Dr. Rasimin, M.Pd. _________________

Salatiga, 8 April 2019

DEKAN

FTIK IAIN Salatiga

Suwardi, M.Pd.

NIP. 19670121 199903 1 002

Page 6: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

vi

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : MUHAMMAD ABDUL AZIZ

NIM : 111-14-374

Jurusan : Tarbiyah

Program : Pendidikan Agama Islam

Judul Skripsi : Peran Takmir Masjid dalam Membina Kepribadian yang Religius

pada Remaja Masjid Al-Aqsha Reksosari Desa Reksosari

Kecamatan Suruh Tahun 2018

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil

karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau

temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan

kode etik ilmiah. Skripsi ini diperbolehkan untuk di Publikasi oleh e-repository

IAIN Salatiga.

Salatiga, 7 April 2019

Yang menyatakan

MUHAMMAD ABDUL AZIZ

Page 7: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

vii

MOTTO

هي بى الله هسجدا يبتغى به وجه الله بى الله له بيتبفى الجت

“Barang siapa membangun majsid yang diniatkan untuk memperoleh keridhaan

Allah, niscaya Allah membangun baginya rumah di surga.” (HR. Bukhari,

Muslim, Tirmidzi)

Page 8: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Ayahanda M. Yazid dan ibunda Siti Walidah, yang selalu mendo‟akan

dengan tulus serta sabar merawat dan mencurahkan kasih saying yang tanpa

henti untuk penulis menyelesaikan skripsi ini.

2. Kakak tersayang Siti Zaidatun Nafisa, Ja‟farin, Juhril Musthafa, Silahuddin

Ayubi dan adinda Siti Darojatir Rafiah yang selalu memberi motivasi

sehingga terselesainya skripsi ini dengan lancar.

3. Spesial kepada bapak Dr. H. Wahyudhiana, M. M.Pd. yang tidak henti-

hentinya membimbing dan meluangkan waktunya.

4. Sahabat-sahabat terbaik saya, Galih Pujandiko, Candra Satriawan, Nur

Rokhman, Tri M., Ucup, Musthofa, bapak kadus Ma‟ruf dan bapak carik

Faisal yang selalu memberi dukungan dan semangat.

5. Teman-teman Jurusan Tarbiyah Progdi. PAI angkatan 2014 yang setia

menemani dan memberi motivasi.

Page 9: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam pencipta langit dan

bumi beserta isinya yang telah memberikan segala rahmat, taufik dan hidayah-

Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada pemimpin umat dan

penutup para Rasul, Muhammad SAW yang telah membimbing dan mendidik

manusia dari masa kegelapan menuju masa yang sangat terang benderang dengan

syariatnya yang lurus.

Skripsi yang berjudul “Peran Takmir Masjid dalam Membina Kepribadian

yang Religius pada Remaja Masjid Al-Aqsha Reksosari Desa Reksosari Kec.

Suruh Kab. Semarang Tahun 2018” ini, diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd) pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN ) Salatiga.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak bantuan

yang telah diberikan dari berbagai pihak, baik berupa material, maupun spiritual.

Selanjutnya penulis haturkan ucapan terimakasih dan penghargaan setinggi-

tingginya kepada:

1. Bapak Dr.H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

(FTIK).

Page 10: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

x

3. Ibu Hj. Siti Rukhayati., M. Ag., selaku Ketua Program Pendidikan Agama

Islam (PAI).

4. Bapak Dr. H. Wahyudhiana, M. M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah

berkenan meluangkan waktu dan pikiran untuk membimbing penulis dalam

penulisan skripsi ini.

5. Seluruh Dosen dan Karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu

selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi.

Semoga segala amal yang telah diperbuatakan menjadi amal saleh, yang

akan mendaptakan pahala yang berlipat dari Allah SWT, kelak dikemudian hari.

Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat. Amin.yarabbal

„alamin.

Salatiga, 7 April 2019

Yang menyatakan

MUHAMMAD ABDUL AZIZ

Page 11: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

xi

DAFTAR ISI

A. HALAMAN SAMPUL LUAR

B. LEMBAR BERLOGO IAIN SALATIGA .................................... i

C. HALAMAN SAMPUL DALAM ……………………………...... ii

D. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………… iii

E. HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ………………….. iv

F. HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ……. v

G. HALAMAN MOTTO …………………………………………… vi

H. HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………….... vii

I. KATA PENGANTAR …………………………………………... viii

J. DAFTAR ISI ………………………………………………......... x

K. DAFTAR TABEL ………………………………………………. xiii

M. DAFTAR LAMPIR …………………………………………....... xiv

N. ABSTRAK ……………………………………………………..... xv

BAB I: PENDAHULUAN ……………………………………………. 1

A. Latar Belakang Masalah …………………………………… 1

B. Fokus Penelitian …………………………………………… 5

C. Tujuan Penelitian …………………………………………... 6

D. Manfaat Penelitian ………………………………………….

1. Manfaat Teoretis ………………………………………

2. Manfaat Praktis ………………………………………..

6

6

7

E. Penegasan Istilah …………………………………………... 8

F. Sistematika Penulisan ……………………………………… 11

BAB II: KAJIAN PUSTAKA ………………………………………… 13

A. Landasan Teori …………..…………………………………

1. Peran Takmir Masjid …………………………………..

a. Peran ……………………………….......................

13

13

13

Page 12: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

xii

b. Takmir Masjid …………………………………….

c. Pengertian Masjid …………………………………

d. Sejarah Masjid …………………………………….

e. Pengelolaan Masjid ……………………………….

f. Peran dan Fungsi Masjid ………………………….

2. Kepribadian yang Religius pada Remaja ……….…….

a. Makna Kepribadian ……………………………….

b. Tipe Kepribadian ………………………………….

c. Religius …………………………………………...

3. Tujuan Pembinaan Kepribadian Religius pada Remaja .

14

14

17

17

23

25

25

29

39

45

B. Kajian Pustaka ……………………………………………... 51

BAB III: METODE PENELITIAN ………………………………....... 53

A. Jenis Penelitian …………………………………………….. 53

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ………………………………. 53

C. Sumber Data ……………………………………………….. 54

D. Prosedur Pengumpulan Data ………………………………. 54

E. Analisis Data ………………………………………………. 56

A. F. Pengecekan Keabsahan Data ………………………………. 57

BAB IV: PAPARAN DAN ANALISIS DATA …………………….... 59

A. Paparan Data ……………………………….........................

1. Gambaran Umum Masjid Al-Aqsha …………………..

2. Sejarah Berdirinya Masjid Al-Aqsha …..……………...

3. Letak Geografis Masjid Al-Aqsha ………………….....

4. Struktur Organisasi Takmir Masjid Al-Aqsha ………...

5. Sarana dan Prasarana Masjid Al-Aqsha …………..…...

6. Kegiatan-Kegiatan Masjid Al-Aqsha …………..……...

a. Tahsin Al-Qur‟an …………………………………

59

59

60

61

62

65

67

69

Page 13: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

xiii

b. Kajian Yasin Fadlilah ……………………………..

c. Barjanji shalawatan ……………………………….

7. Temuan Penelitian ………………………......................

a. Peran Masjid Al-Aqsha bagi Remaja Masjid ……..

b. Faktor Pendukung ………………………………...

c. Faktor Penghambat ………………………………..

d. Solusi (Evaluasi) ………………………………….

e. Tujuan dan Manfaat Kegiatan Masjid …………….

70

71

72

72

74

76

78

80

B. Analisis Data ……………………………………………….

1. Peran Takmir Masjid Al-Aqsha dalam Membina

Kepribadian yang Religius pada Remaja Masjid …......

2. Remaja Masjid Al-Aqsha yang Berkepribadian Religius

3. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Membina

Kepribadian Remaja Masjid al-Aqsha ………………...

a. Faktor Pendukung ………………………………...

b. Faktor Penghambat ………………………………..

84

84

90

93

93

96

BAB V: PENUTUP ………………………………………………......... 98

A. Simpulan …………………………………………………….. 98

B. Saran………………………………………………………… 99

DAFTAR PUSTAKA

Page 14: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

xiv

DAFTAR TABEL

A. Tabel 4.1 Susunan Pengurus BKM Al-Aqsha ……………... 63

B. Tabel 4.2 Daftar Inventaris Masjid Al-Aqsha …………...… 65

C. Tabel 4.3 Program Kegiatan Masjid Al-Aqsha ………...….. 68

Page 15: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

xv

DAFTAR LAMPIRAN

A. Instrumen Pedoman Wawancara

B. Transkip Wawancara

C. Foto Kegiatan Penelitian

D. Daftar Nilai Satuan Kredit Kegiatan

E. Surat Penunjukan Pembimbing dan Asisten Pembimbing Skripsi

F. Surat Permohonan Izin Penelitian

G. Surat Keterangan Bukti Penelitian

H. Daftar Riwayat Hidup

Page 16: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

xvi

ABSTRAK

Aziz, Muhammad Abdul. 2018. Peran Takmir Masjid dalam Membina

Kepribadian yang Religius pada Remaja Masjid Al-Aqsha Reksosari Desa

Reksosari Kecamatan Suruh. Program Studi Pendidikan Agama Islam.

Pembimbing: Dr. H. Wahyudhiana, M. M.Pd.

Kata kunci: Peran, Takmir Masjid dan Kepribadian Religius

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Peran Takmir Masjid

dalam Membina Kepribadian yang Religius pada Remaja Masjid Al-Aqsha Dusun

Rekosari Desa Reksosari Kecamatan Suruh Tahun 2018. Dan untuk mengetahui

faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan membina kepribadian yang

religius oleh takmir masjid terhadap remaja masjid Al-Aqsha.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan. Dengan menggunakan

pendekatan kualitatif. Dilihat dari sifatnya, penelitian ini termasuk jenis penelitian

deskriptif yaitu penelitian yang menjelaskan realitas yang ada di lapangan

kemudian menganalisisnya dengan cara memaparkan atau mendeskripsikan

dengan kata-kata atau kalimat. Metode yang digunakan adalah observasi,

wawancara (interview) dan dokumentasi. Objek dan lokasi penelitian ini adalah

para pengurus takmir masjid dan anggota remaja masjid di Dusun Reksosari Desa

Reksosari Kec. Suruh Kab. Semarang, sedangkan waktu penelitian dimulai

tanggal 22 Oktober 2018 sampai 21 Nonember 2018.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran takmir masjid dalam membina

kepribadian yang religius pada remaja Masjid Al-Aqsha Dusun Reksosari Desa

Reksosari Kecamatan Suruh yaitu membina iman masyarakat dan remaja yang

Islami, memperkokoh ukhuwah islamiyah, sarana perjuangan dakwah, mendidik

dan sarana tarbiyah. Faktor pendukungnya yaitu keberadaan masjid, remaja

masjid yang antusias, adanya sarana dan prasarana yang menunjang dan agenda

kegiatan yang terprogram sehingga tujuan yang diharapkan tercapai. Faktor

penghambatnya yaitu dipengaruhi oleh faktor diri remaja masjid sendiri yang

kurang sadar dalam mengikuti kegiatan keagamaan maupun dari takmir masjid

sendiri yang masih belum bisa komunikasi dan kerja sama yang baik dengan para

remaja masjid al-Aqsha Dusun Reksosari. Dengan solusi kedepanya diharapkan

antara takmir dan remaja masjid Al-Aqsha terjalin komunikasi yang baik melalui

musyawarah mufakat.

Page 17: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masjid pada dasarnya merupakan sebuah tempat dalam mendekatkan

diri kepada Allah. Namun pada awal Islam datang Masjid digunakan sebagai

tempat pusat segala kegiatan. Seperti yang dikatakan Sofan (1996:5)

bahwasanya

“Masjid pada awalnya merupakan tempat pusat segala aktivitas, bukan

saja sebagai pusat ibadah khusus, seperti shalat dan I‟tikaf. Akan

tetapi, masjid merupakan pusat kebudayaan dan muamalat. Masjid

merupakan tempat dimana lahir kebudayaan Islam yang demikian

kaya dan berkah”.

Tidak lepas dari itu, kejayaan umat Islam sendiri merupakan

metamorfosa dari hasil pendidikan Islam yang dilakukan di masjid. Dengan

melahirkan para Ilmuwan Islam yang luar biasa karyanya sehingga

berpengaruh keberadaanya.

Memanfaatkan masjid sendiri adalah suatu kewajiban setiap muslim

yang mengharapkan untuk memperoleh bimbingan dan petunjuk Allah SWT.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat At-taubat ayat 18:

ة وءاتى لى وٱليىم ٱلخر وأقبم ٱلص هي ءاهي بٱلل جد ٱلل إوب يعور هس

ئك أى يكىىا هي ٱلوهتديي أول فعسى ة ولن يخش إل ٱلل كى ٨١ٱلز

Artinya : “Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-

orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap

mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada

siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang

Page 18: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

2

yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat

petunjuk.” (Departemen Agama, 2004:256).

Dengan dasar Al-Qur‟an inilah, sepatutnya seorang muslim

memakmurkan masjid-masjid Allah agar termasuk ke dalam golongan orang-

orang yang mendapat petunjuk.

Memakmurkan masjid mempunyai pengaruh positif bagi pembinaan

masjid dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan negara.

Oleh karena itu, setiap muslim harus ikut berperan dalam memakmurkan

masjid. Baik dari badan pengurus masjid, organisasi kepemudaan masjid,

masyarakat sekitar maupun para jamaah. Seperti keputusan menteri agama

Republik Indonesia nomor 394 tahun 2004 bahwa “Dengan meningkatnya

fungsi masjid sebagai tempat ibadah, tempat peningkatan intelektualitas umat

dan pusat pemberdayaan ekonomi umat” (Departemen Agama, 2008:81),

maka semua pihak harus aktif memakmurkan masjid.

Memakmurkan masjid merupakan tanggung jawab kita semua sebagai

orang Islam. Sehingga dalam memakmurkan masjid segala lapisan

masyarakat bertanggung jawab di dalamnya, tidak hanya dibebankan pada

takmir masjid saja. Kementerian Agama Republik Indonesia sendiri juga ikut

melaksanakan fungsinya dalam meningkatkan status rumah Allah tersebut.

Seperti yang penulis kutip:

Bidang Kemasjidan Direktorat Urusan Agama Islam memiliki fungsi

untuk mengelola dan melakukan analisis serta perumusan kebijakan

dibidang kemasjidan. Untuk mendukung hal tersebut direktorat

membuat suatu Sistem informasi yang dapat mempermudah proses

inventaris data Masjid dan Mushalla di Indonesia dan melakukan

proses seleksi bantuan terhadap proposal permohonan bantuan yang

masuk ke bidang Kemasjidan (Sub Derektorat Kemasjidan, 2013:1).

Page 19: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

3

Masjid sendiri selain sebagai pusat spiritual juga sebagai pusat sosial-

kemasyarakatan. Oleh karena itu, masjid seyogyanya turut merespon

problematika yang terjadi di masyarakat, terutama masyarakat sekitar dimana

masjid berada. Masjid tidak bisa mendiamkan diri ketika terjadi sebuah

tragedi kemiskinan, tawuran antar pelajar, pergaulan bebas dan permasalahan

lainnya. Oleh karenya, maka kualitas masjid harus benar-benar di tingkatkan,

sehingga menjadi masjid yang aktif dan produktif seperti yang di harapkan.

Berbincang mengenai masjid, maka tidak bisa terlepas dari badan

kepengurusan masjid dan remaja masjid. Keduanya saling bersinergi dan

berkesinambungan guna kesejetahteraan masjid dan lingkungan sekitar.

Sehingga kegiatan-kegiatan religius maupun religius social bisa direncanakan

dan terlaksana dengan baik. Seperti halnya seorang pembina dan anggota

yang saling bekerjasama untuk mencapai sebuah tujuan yang luhur.

Dalam menghadapi era modern seperti sekarang ini diperlukan sebuah

manajemen masjid beserta strategi-strategi yang harus dilakukan oleh para

pengurus masjid. Takmir masjid dalam hal ini tidak hanya berperan sebagai

pengurus masjid saja, akan tetapi juga sebagai pembina remaja masjid.

Seperti yang tercantum di dalam Peraturan Menteri Agama RI nomor 54

tahun 2006 bahwasanya tujuan dari BKM (Badan Kesejahteraan Masjid) atau

Takmir Masjid yaitu “Meningkatkan kesejahteraan masjid serta tempat

ibadah umat Islam lainnya atas dasar takwa melalui peningkatan manajemen

(idarah), kemakmuran (imarah) dan pemeliharaan (riayah)” (PERMENAG

RI Nomor 54 Tahun 2006). Untuk itu, badan pengurus masjid harus jadi

Page 20: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

4

pendorong dan penyemangat bagi organisasi remaja masjid. Memberikan

wadah, pelajaran dan kegiatan-kegiatan yang bersifat islami guna

menanggulangi pergaulan remaja yang tidak produktif.

Dengan besertaan majunya peradaban seperti sekarang ini, merupakan

sebuah tantangan tersendiri dalam berbagai scoup. Apalagi dalam hal

keagamaan yang semakin terkikis oleh zaman. Kekhawatiran ini membuat

Organisasi Remaja Masjid Al-Aqsha yang mencoba memberikan kegiatan-

kegiatan yang bersifat islami, guna memberikan semangat spiritual religius

kepada para pemuda di Dusun Reksosari Desa Reksosari. Walaupun masih

banyak kendala dalam pelaksanaan program-program yang akan dilaksanakan

oleh remaja masjid itu sendiri dengan bimbingan dari para pembina mereka

yaitu Badan Kepengurusan Masjid Al-Aqsha.

Menitik beratkan pada fungsi imarah (memakmurkan masjid melalui

kegiatan) takmir masjid yang akan menjadi pembatasan dari pembahasan ini.

Walaupun sebenarnya fungsi dan tugas takmir masjid mempunyai 3 (tiga)

jenis fungsi pokok, akan tetapi penulis lebih akan mencoba fokus kepada

bidang imarah-nya takmir. Dengan alasan bahwasanya bidang imarah ini

yang sering sekali dianggap sebelah mata oleh para pengurus masjid. Pada

dasarnya dengan imarah, bimbingan dan pembinaan kemakmuran masjid

akan terwujud dan nuansa masjid akan benar-benar hidup.

Fungsi pembinaan sebenarnya ada beberapa ruang, akan tetapi disini

penulis lebih mengkerucutkan ke bidang keagamaan yang telah diaplikasikan

oleh takmir masjid Al-Aqsha dengan fokus objeknya adalah remaja masjid

Page 21: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

5

Al-Aqsha itu sendiri. Harapan yang nantinya akan dicapai adalah tumbuhnya

kepribadian yang religus pada remaja, seperti yang disampaikan bapak Drs.

Ahmad Tontowi (Wawancara kepada ketua Badan Kepengurusan Masjid Al-

Aqsha Reksosari pada Selasa, 5 Desember 2017 pukul 19.17). Karena dari

menumbuhkan kepribadian yang religius tersebut diharapkan remaja dapat

terbiasa berperilaku yang sesuai norma-norma agama. Sesuai yang

dikemukakan Zakiyah Daradjat (1975:78) yaitu

Seyogyanya membina kesehatan mental, agama masuk jadi unsur-

unsur yang menentukan dalam konstruksi pribadi sejak kecil. Akan

tetapi, apabila seseorang menjadi remaja atau dewasa, tanpa mengenal

agama maka kegoncangan jiwa remaja akan mendorongnya kearah

kelakuan-kelakuan kurang baik.

Pernyataan Zakiyah Darajat tersebut memberikan penjelasan tentang

konsep pribadi religius yang perlu adanya pendidikan dari mulai bayi hingga

dewasa. Oleh karena itu penulis meringkasnya menjadi sebuah judul “Peran

Takmir Masjid Dalam Membina Kepribadian Yang Religius Pada Remaja

Masjid Al-Aqsha Reksosari Desa Reksosari Kecamatan Suruh”.

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian sendiri menurut Kasiram (2010: 232) adalah dimana

masalah itu dijelaskan dimensi-demensi apa yang akan menjadi fokus

perhatian serta yang kelak dibahas secara luas dan sistematis secara

mendalam. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Page 22: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

6

1. Bagaimana peran takmir masjid dalam pembinaan kepribadian yang

religius pada remaja masjid Al-Aqsha Reksosari Suruh?

2. Apakah faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan membina

kepribadian yang religius oleh takmir masjid terhadap remaja masjid Al-

Aqsha?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian pada umumnya mengikuti deskripsi perumusan

masalah (Nyoman, 2016:271). Maka tujuan yang akan hendak penulis capai

dari penelitian ini adalah mengetahui dan mendiskripsikan peran takmir

masjid dalam pembinaan kepribadian yang religius pada remaja masjid serta

mengetahui faktor yang menjadi pendukung dan penghambat dalam

pelaksanaan pembinaan pribadi yang religius oleh takmir masjid terhadap

remaja masjid Al-Aqsha Reksosari, Suruh.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang

jelas. Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini antara lain

adalah:

1. Manfaat Teoritis

Menambah khasanah keilmuan dan pengetahuan konkrit tentang

peran takmir masjid dalam membina kepribadian yang religius pada

remaja masjid serta mengetahui faktor pendukung dan penghambat

Page 23: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

7

dalam pembinaan kepribadian yang religius oleh takmir masjid terhadap

remaja masjid A-Aqsha Reksosari Suruh, sekaligus dapat digunakan

sebagai bahan acuan dibidang penelitian yang sejenis.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan apabila

nantinya berkecimpung dalam masyarakat, khususnya dalam takmir

masjid dalam membina pribadi yang religius pada remaja masjid

serta mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam

pembinaan kepribadian yang religius oleh takmir masjid terhadap

remaja masjid A-Aqsha Reksosari, Suruh.

b. Bagi Takmir Masjid

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menyelesaikan

permasalahan serta dapat pula dijadikan sebagai bahan pertimbangan

keputusan dengan tujuan terciptanya kepribadian religius yang

berkualitas pada diri remaja masjid.

c. Bagi Remaja Masjid

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan

bagi remaja masjid dan memotivasi untuk selalu meningkatkan

kualitas kepribadian yang religius.

d. Bagi Masjid Al-Aqsha Reksosari Suruh

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan

khususnya dalam upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas

Page 24: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

8

kepribadian yang religius pada remaja masjidnya. Dan bisa menjadi

sebuah motivasi untuk selalu berinovasi dalam melaksanakan

agenda-agenda yang telah terprogram.

e. Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi,

wawasan dan gambaran serta kajian penelitian yang lebih lanjut.

Penelitian dikatakan berhasil dengan baik jika hasil karyanya bisa

diteliti lebih lanjut oleh pembaca dan bisa dibuktikan dengan teori-

teori lama maupun terdahulu, sehingga penelitian ini akan benar-

benar bersifat objektif.

E. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kemungkinan adanya penafsiran yang salah dalam

memahami istilah yang digunakan dalam judul skripsi: “Peran Takmir Masjid

Dalam Membina Kepribadian Yang Religius Pada Remaja Masjid Al-Aqsha

Reksosari Desa Reksosari Kecamatan Suruh”, maka disini perlu dikemukakan

batasan dan penjelasannya sebagai berikut:

1. Peran Takmir Masjid Al-Aqsha

Takmir masjid merupakan organisasi yang mengelola untuk

memakmurkan masjid dilakukan dengan berbagai aktivitas yang

terprogram dan pengkontrol bagi perkembangan masjid (Gatut, dkk,

2008:23), termasuk usaha-usaha pembinaan remaja Muslim di sekitar

masjid. Masjid Al-Aqsha sendiri terletak di lingkungan pondok pesantren

Page 25: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

9

dengan beberapa sekolah formal baik dari tingkat sekolah dasar hingga

Madrasah Aliyah dan masyarakat yang mayoritas muslim. Berbagai

kegiatan-kegiatan yang bersifat keagamaan maupun non-keagamaan

(sosial) dilaksanakan di masjid Al-Aqsha. Susunan struktur dewan

kemakmuran masjid atau yang sering kita sebut takmir masjid di masjid

Al-Aqsha sendiri sudah tersusun rapi dan terorganisir. Dalam hubungan

sosial masyarakat lembaga takmir masjid mempunyai berbagai agenda

kegiatan yang dilaksanakan secara rutin, baik itu agenda mingguan,

bulanan maupun tahunan. Yayasan-yayasan disekitar masjidpun juga

diikut sertakan dalam berbagai kegiatan yang ada, seperti pondok

pesantren dan panti asuhan. Takmir masjid Al-Aqsha juga memberikan

sumbangsihnya terhadap remaja masjid dengan memberikan waktu untuk

mereka berekspresi dalam berbagai aktivitas keagamaan seperti

partisipasi dalam kepanitiaan. Dan memberikan pembinaan keagamaan

terhadap remaja berupa kegiatan mengkaji kitab yasin fadlilah dan

sebagainya.

2. Pembinaan Kepribadian Yang Religius Pada Remaja

Manusia pada dasarnya merupakan makhluk religius seperti yang

dikemukakan oleh Rahayu (2009:20) bahwa “manusia lahir sudah

membawa fitrah, yaitu potensi nilai-nilai keimanan dan nilai-nilai

kebenaran hakiki”. Namun berbagai faktor baik keluarga, lingkungan

masyarakat maupun pendidikan membuatnya menjadi pengingkar. Oleh

Page 26: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

10

karenanya, maka pembinaan kepribadian itu sangat diperlukan bagi para

remaja.

Pembinaan sendiri berasal dari kata bina yang berarti membangun

dan mendirikan (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional,

2008:202). Para ahli psikologi sendiri memaknai kepribadian berbeda-

beda akan tetapi menjurus pada satu maksud. Sedangkan kepribadian

dalam psikologi Islam adalah integrasi sistem qalbu, akal dan nafsu

manusia yang menimbulkan tingkah laku (Rahayu, 2009:87).

Kepribadian yang paling tinggi tercemin pada kepribadian Nabi saw,

seperti firman Allah dalam Qur‟an Surat Al-Qalam: 4

٤وإك لعلى خلق عظين Artinya: “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang

agung” (Departemen Agama, 2004:826).

Sehingga dalam membentuk karakter kepribadian yang kuat dibutukan

pembinaan keagamaan yang serius dan continue (terus-menerus).

Maka secara operasional yang dimaksud “ Peran Takmir Masjid

Dalam Membina Kepribadian Yang Religius Pada Remaja Masjid Al-

Aqsha Dusun Reksosari Desa Reksosari Kecamatan Suruh” adalah segala

bentuk usaha yang dilakukan oleh oleh takmir masjid Al-Aqsha sebagai

pembina remaja masjid untuk menggembleng sikap religius para remaja

masjid. Dengan harapan bisa membuat para remaja masjid berkarakter

kuat dalam beragama sehingga akan teraplikasikan dalam kehidupan

sehari-hari.

Page 27: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

11

F. Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika penulisan merupakan garis besar penyusunan tugas akhir

yang bertujuan untuk memudahkan jalan pikiran dalam memahami secara

keseluruhan isi dari tugas akhir. Untuk memudahkan pembaca dalam

mempelajari dan memahami skripsi ini, penulis menyajikan skripsi dengan

sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN: Bab ini menjelaskan tentang pokok

permasalahan yang melandasi awal penelitian dengan pembahasan latar

belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

penegasan istilah, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA: Penjelasan pada bab ini tentang

penelitian yang relevan, tujuan umum pengertian masjid, peran dan fungsi

masjid, pembinaan kepribadian yang religius pada remaja dan tujuan

pembinaan kepribadian yang religius pada remaja.

BAB III METODE PENELITIAN: Bab ini menguraikan tentang jenis

penelitian, lokasi dan waktu penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan

data, analisis data dan pengecekan keabsahan data. Berdasarkan penelitian

yang dilakukan mengenai peran takmir masjid dalam membina kepribadian

yang religius pada remaja di Desa Reksosari.

BAB IV PEMBAHASAN: Pembahasan yang penulis jelaskan pada

bab ini tentang analisis data yang terkumpul dalam klasifikasi data dan berisi

tentang peran takmir masjid dalam membina kepribadian yang religius pada

Page 28: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

12

remaja di Dusun Reksosari RW 1 Desa Reksosari Kecamatan Suruh

Kabupaten Semarang.

BAB V PENUTUP: Pada bab yang terakhir ini berisi tentang

kesimpulan penelitian yang telah dilakukan, saran-saran, daftar pustaka,

daftar riwayat hidup dan lampiran.

Page 29: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Peran Takmir Masjid

a. Peran

Peran adalah kelengkapan dari hubungan-hubungan

berdasarkan peran yang dimiliki oleh orang karena menduduki

status-status sosial khusus, peran juga bisa disebut sebagai perangkat

tingkat yang dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam

masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007:667). Selanjutnya

dikatakan bahwa didalam peranan terdapat dua macam harapan,

yaitu: pertama, harapan-harapan dari masyarakat terhadap pemegang

peran atau kewajiban-kewajiban dari pemegang peran dan kedua,

harapan-harapan yang dimiliki oleh oleh pemegang peran terhadap

masyarakat atau terhadap orang-orang yang berhubungan dengannya

dalam menjalankan peranannya atau kewajiban-kewajibannya.

Penulis menyimpulkan bahwa peran adalah suatu sikap atau

perilaku yang diharapkan oleh banyak orang atau sekelompok orang

terhadap seseorang yang memiliki status atau kedudukan tertentu.

Atau suatu penjelasan yang menunjukkan pada suatu konotasi ilmu

social, yang mengartikan peran sebagai fungsi yang dibawakan

Page 30: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

14

seseorang ketika menduduki suatu karakteristik (posisi) dalam

struktur sosial dalam masyarakat.

b. Takmir Masjid

Pengertian takmir masjid menurut Siswanto (2005:56) yaitu

organisasi yang mengurus seluruh kegiatan yang ada kaitannya

dengan masjid, baik dalam membangun, merawat maupun

memakmurkannya, termasuk usaha-usaha pembinaan remaja muslim

di sekitar masjid.

Istilah takmir masjid sebenarnya tidak dikenal dalam ilmu

fiqih. Secara bahasa takmir berarti meramaikan. Takmir masjid

berarti meramaikan masjid. Bisa jadi istilah yang populer di

Indonesia ini adalah merujuk pada ayat al-Qur‟an yang berbunyi:

Artinya:“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah

orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari

Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat

dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah,

Maka merekalah orang-orang yang diharapkan Termasuk

golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S. at-

Taubah: 18)

c. Pengertian Masjid

Kata masjid berasal dari bahasa Arab, kata pokoknya

“sujudan”, fi‟il madinya “sajada” diberi awalan “ma”, sehingga

Page 31: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

15

terjadilah isim makan. Isim makan ini menyebabkan perubahan

bentuk “sajada” menjadi “masjidun” dan di adopsi kedalam bahasa

Indonesia menjadi kata masjid (Sidi Gazalba, 1975:108). Kata

masjid sendiri berasal dari kata “sajada-yasjudu” yang berarti

merendahkan diri, menyembah atau sujud (Ahmad Yani, 2009:37).

Dengan demikian, menjadi tempat shalat dan dzikir merupakan

fungsi utama dari masjid.

Masjid mempunyai kedudukan yang sangat penting bagi

kaum muslimin, yakni dalam rangka memperkokoh dan

memantapkan ruh keislamannya. Dengan demikian masjid harus

dikembangkan kearah pengokohan jiwa keislaman dari kaum

muslimin. Menurut Ahmad Yani (2009:23) urgensi masjid bagi umat

muslim diantaranya yaitu:

1) Sarana pembinaan iman.

Demi memperkokoh akidah yang mantap pada remaja,

maka diperlukan sebuah pembinaan iman, seperti halnya melatih

mereka dengan shalat berjamaah bersama. Karena tempat yang

utama buat shalat adalah masjid. Dengan disertai pembekalan

ilmu-ilmu agama guna memperkokoh dasar keimanan mereka.

2) Sarana pembinaan masyarakat islami.

Pembinaan iman merupakan modal dasar untuk membina

umat. Selanjutnya adalah menindaklanjuti pembinaan remaja

kearah ukhuwah islamiyah. Dengan adanya pembinaan

Page 32: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

16

masyarakat yang islami, maka terwujudlah jamaah muslim yang

terdidik.

3) Sarana pengokoh ukhuwah islamiyah.

Salah satu ciri utama masyarakat Islam yang sejati

adalah adanya ukhuwah islamiyah yang kokoh dengan

sesamanya. Dengan ukhuwah islamiyah yang kokoh itulah kaum

muslimin akan membuktikan kehidupan yang senasib

sepenanggungan, saling menolong (ta‟awun) dalam kebaikan

dan takwa.

4) Sarana perjuangan.

Islam merupakan agama yang ajarannya harus

ditegakkan dalam kehidupan nyata. Untuk itu, proses perjuangan

harus dilakukan secara bersama-sama dengan kerjasama yang

baik melalui koordinasi yang teratur. Melalui masjidlah

perjuangan itu bisa dibina dengan cara dakwah dan majlis

ta‟lim.

5) Sarana tarbiyah.

Pendidikan (tarbiyyah) merupakan sesuatu yang sangat

penting bagi umat Islam. Dengan pendidikan, kaum muslimin

tidak hanya memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas serta

menguasai ajaran Islam dengan baik, sehingga mampu

membedakan antara yang haq dengan yang bathil.

Page 33: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

17

d. Sejarah Masjid

Dalam sejarah awal mula berdirinya masjid sudah sejak

zaman nabi Muhammad saw. Menurut Drs. Moh. E. Ayub (1996:2)

latar belakang berdirinya masjid bermula pada peristiwa yang

dikenal dengan bai‟at Aqabah I dan II. Setelah perjanjian yang kedua

itu, Nabi dan para sahabat hijrah dari kota Makkah ke kota Yatsrib

atau yang kita kenal sekarang yaitu kota Madinah.

Dalam perjalanan hijrah tersebut nabi dan para sahabat

melewati daerah yang disebut dengan Quba. Disana beliau

mendirikan masjid pertama sejak masa kenabiannya yaitu Masjid

Quba (Siswanto, 2005:24). Diperkirakan ketika nabi hijrah ke

Madinah pada tanggal 12 Rabbiulawal (30 September 622 M)

besertaan dengan itu Rasulullah mendirikan masjid Quba (Gatot

Susanta, dkk, 2008:11). Dari sudut itu begitu pentingnya keberadaan

sebuah masjid sehingga Rasulullah dapat mengawali perjuangannya

dalam penyebaran risalah Islam.

e. Pengelolaan Masjid

Perkembangan masjid pada masa sekarang sudah mengalami

perubahan yang pesat. Kita dapat melihatnya, dimana komunitas

umat Islam berada, disanalah pasti ada masjid. Namun perlu diingat

bahwasanya untuk memakmurkan sebuah masjid diperlukan

organisasi kesejahteraan masjid yang mumpuni dan manajemen

masjid yang baik.

Page 34: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

18

Masjid pada masa Rasulullah selain dipergunakan untuk

shalat, berdzikir dan beri‟tikaf bisa dipergunakan untuk kepentingan

sosial (Siswanto, 2005:26). Oleh karena itu, kita bisa menengok

kepada zaman Rasulullah tersebut, bahwasanya fungsi dan peran

masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, akan tetapi juga

dipergunakan untuk kesejahteraan umat Muslim.

Terlepas dari itu, dalam pengelolaan masjid diperlukan

kepengurusan yang baik dengan manajemen yang tangguh didukung

dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, baik akidah

maupun akhlaknya. Guna mewujudkan semua itu, langkah-langkah

konsolidasi dan perbaikan perlu dikedepankan. Termasuk di

dalamnya, upaya pengkaderan anggota yang lebih terstruktur dan

terarah. Dalam hal ini pengkaderan bisa melalui pendidikan para

remaja melalui organisasi remaja masjid.

Peran takmir masjid sendiri sangat berpengaruh dalam tingkat

keberhasilan pengelolaan masjid. Maka dari itu, takmir masjid

haruslah mempunyai potensi manajemen yang baik. Kriteria takmir

masjid telah disampaikan di dalam al-Qur‟an Surat at-Taubah: 18

Artinya:“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah

orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari

Page 35: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

19

Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, emnunaikan zakat

dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah,

Maka merekalah orang-orang yang diharapkan Termasuk

golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Allah sendiri telah menegaskan kriteria takmir masjid yang

dimaksud dalam Q.S. at-Taubah ayat 18 tersebut yaitu:

1) Beriman kepada Allah dan hari akhir

2) Mendirikan shalat

3) Menunaikan zakat

4) Dan tidak takut kepada siapapun kecuali Allah semata

Kemudian dalam pengelolaan masjid selain memilih takmir

masjid yang sesuai dengan kriteria di atas, juga harus mempunyai

kemampuan yang baik dalam memenejemen pengelolaan masjid.

Menurut Gatot Susanto (2008:13) bahwasanya manajemen itu harus

dengan adanya planning (rencana), Implementation (pelaksanaan),

controlling (pengawasan) dan evaluation (evaluasi kinerja), atau

yang sering kita singkat PICE.

Adapun peran tugas dan tanggung jawab dari pengurus

masjid (takmir masjid) menurut Moh. E. Ayub (1996:46-50) terbagi

sebagai berikut:

1) Penasehat

Penasehat dalam susunan organisasi kepengurusan

masjid mengemban tugas sebagai berikut: a) Member nasehat

kepada ketua dan pengurus takmir masjid. b) Memberikan

Page 36: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

20

pendapat mengenai suatu hal apabila diminta oleh ketua takmir.

c) Mengawasi jalannya kegiatan takmir masjid.

2) Ketua

Tugas dan wewenang ketua dalam organisasi takmir

masjid yaitu: a) Memimpin dan mengendalikan kegiatan. b)

Mewakili organisasi keluar dan kedalam. c) Melaksanakan

program dan mengamankan kebijaksanaan pemerintah yang

berlaku. d) Menandatangani surat-surat penting. e) Mengatasi

segala permasalahan. f) Mengevaluasi semua kegiatan. g)

Melaporkan pertanggungjawaban pelaksanaan seluruh tugas

organisasi kepada jamaah.

3) Wakil Ketua

Dalam hal ini wakil ketua memiliki beberapa tugas yaitu:

a) Mewakili ketua apabila yang bersangkutan tidak ada

ditempat. b) Membantu ketua dalam menjalankan tugasnya. c)

Melaksanakan tugas tertentu berdasarkan musyawarah. d)

Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan

tugasnya kepada ketua.

4) Sekretaris

Wewenang dan tugas dari sekretaris diantaranya yaitu: a)

Mewakili ketua dan wakil ketua jika yang bersangkutan tidak

ada ditempat. b) Memberikan pelayanan teknis dan

administratif. c) Membuat dan mendistribusikan undangan. d)

Page 37: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

21

Membuat daftar hadir rapat. e) Mencatat dan menyusun notulen

rapat. f) Mengerjakan seluruh tugas sekretaris (membuat surat-

menyurat dan pengarsipannya, memelihara daftar jamaah dan

membuat laporan organisasi).

5) Bendahara

Tugas dan wewenang dari pada bendahara masjid yaitu:

a) Memegang dan memelihara harta kekayaan organisasi. b)

merencanakan dan mengusahakan masuknya dana masjid serta

mengendalikan RABM (Rencana Anggaran Belanja Masjid). c)

Menerima, menyimpan dan membukukan daftar keuangan. d)

Membuat laporan keuangan secara rutin. e) Melaporkan dan

mempertanggungjawabkan pelakanaan tugas kepada ketua.

6) Seksi Pendidikan dan Dakwah

Tugas dan wewenang dari pada seksi pendidikan dan

dakwah yaitu: a) Merencanakan, mengatur dan melaksanakan

kegiatan pendidikan dan dakwah. b) Mengkoordinir kegiatan

shalat Jum‟at.

7) Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan

Tugas dan fungsi dari pada seksi pembangunan dan

pemeliharaan diantaranya: a) Merencanakan, mengatur dan

melaksanakan kegiatan pembangunan dan pemeliharaan masjid.

b) Mengatur kebersihan, keindahan dan kenyamanan di dalam

maupun di luar masjid. c) Memelihara sarana dan prasarana

Page 38: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

22

masjid. d) melaporkan dan mempertanggungjawabkan

pelaksanaan tugasnya kepada ketua.

8) Seksi Peralatan dan Perlengkapan

Tugas dan wewenang dari pada seksi peralatan dan

perlengkapan masjid yaitu: a) Merencanakan, mengatur dan

menyiapkan peralatan yang mendukung fungsi dan peran

masjid. b) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan

pelaksanaan tugasnya kepada ketua.

9) Seksi Sosial dan Kemasyarakatan

Seksi sosial dan kemasyarakatan memiliki peran sebagai

berikut: a) Merencanakan, mengatur dan melaksanakan kegiatan

sosial dan kemasyarakatan. b) Melakukan koordinasi dengan

pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat dalam melaksanakan

tugas. c) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan

pelaksanaan tugasnya kepada ketua.

10) Pembantu Umum (Koordinator Umum)

Peran dari pembantu umum yaitu membantu secara

umum kelancaran kegiatan pengurus masjid seperti: a)

Penyampaian undangan. b) Mengumpulkan infak/sedekah/amal

jariah/zakat. c) Mengajak masyarakat memakmurkan masjid. d)

Penghubung organisasi dengan jamaah dan masyarakat.

Untuk mewujudkan kesejahteraan masjid maka diperlukan

kekompakan antar pengurus (takmir) masjid serta komunikasi yang

Page 39: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

23

baik dengan jamaah masjid. Karena tanpa pengurus (takmir) masjid

yang kompak, maka yang terjadi adalah kepincangan dalam

kepengurusan yang berakibat kegiatan masjid terganggu dan

lumpuh. Oleh karena itu, seyogyanya komunikasi antar pengurus

serta pengurus dengan jamaah harus terjalin dengan baik.

f. Peran dan Fungsi Masjid

Menurut Gatot, dkk (2008:9) fungsi utama masjid adalah

tempat bersujud kepada Allah swt, tempat salat dan tempat

beribadah kepada-Nya. Ada lima kali umat Islam dianjurkan

mengunjungi masjid untuk salat berjamaah dalam waktu sehari.

Melalui masjid, sering dikumandangkan nama Allah melalui adzan,

iqamat, tasbih, tahmid, tahlil, istighfar dan tilawat Al-qur‟an. Masjid

juga memiliki fungsi dan peran yang lain, diantaranya adalah sebagai

berikut.

1) Sebagai tempat kaum muslim beribadah dan mendekatkan diri

kepada Allah swt.

2) Sebagai tempat kaum mulimin untuk beriktikaf membersihkan

diri, menempa batin. Membina kesadaran dalam mendapatkan

pengalaman batin sehingga selalu terjadi keseimbangan jiwa

raga serta keutuhan kepribadian.

3) Sebagai tempat bermusyawarah kaum muslimin untuk

memecahkan permasalahan yang timbul dalam masyarakat.

Page 40: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

24

4) Sebagai tempat kaum muslimin berkonsultasi, mengajukan

kesulitan-kesulitan, meminta bantuan dan pertolongan.

5) Sebagai tempat pembinaan keutuhan ikatan jamaah dan gotong

royong dalam rangka mewujudkan kesejahteraan bersama.

6) Sebagai tempat pembinaan dan pengembangan kader pimpinan

umat Islam.

7) Sebagai tempat pengumpulan, penyimpanan dan pembagian

dana.

8) Sebagai tempat kaum muslimin menuntut ilmu untuk

meningkatkan pengetahuan dan kecerdasan.

Sedangkan fungsi dan peran masjid bagi umat Islam menurut

Ahmad Yani (2009:37) pada masa awal perjuangan Islam yaitu: 1)

Tempat pelaksanaan peribadatan. 2) Tempat pertemuan. 3) Tempat

bermusyawarah. 4) Tempat perlindungan. 5) Tempat kegiatan sosial.

6) Tempat pengobatan orang sakit. 7) Tempat latihan dan mengatur

siasat perang. 8) Tempat penerangan dan madrasah ilmu. 9) Tempat

berdakwah.

Dari fungsi dan peran masjid tersebut telah teraktualisasi

dengan kegiatan operasional yang sejalan dengan program

pembangunan. Umat Islam bersyukur bahwa dalam dekade akhir-

akhir ini masjid semakin tumbuh dan berkembang, baik dari segi

jumlahnya maupun keindahan arsitekturnya. Hal ini menunjukkan

Page 41: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

25

adanya peningkatan kehidupan ekonomi umat, peningkatan gairah

dan semaraknya kehidupan beragama.

2. Kepribadian yang Religius pada Remaja

Pembinaan kepribadian pada remaja sangatlah mendasar dalam

Islam, agar pada titik akhirnya mereka akan menuju kepada pribadi

muslim yang sebenaranya.

a. Makna Kepribadian

Sebelum membahas masalah segala hal yang berkaitan

dengan kepribadian dalam pandangan Islam, maka terlebih dahulu

akan penulis uraikan tentang permasalahan yang berkaitan dengan

kepribadian secara umum, terutama kepribadian menurut para ahli

psikolog. Koswara menegaskan bahwa definisi kepribadian dapat

dikategorikan menjadi dua pengertian yaitu sebagai berikut:

1) Menurut pengertian sehari-hari

Kepribadian (personality) adalah suatu istilah yang

mengacu pada gambaran-gambaran sosial tertentu yang diterima

oleh individu dari kelompoknya atau masyarakatnya, kemudian

individu tersebut diharapkan bertingkah laku berdasarkan atau

sesuai dengan gambaran sosial (peran) yang diterimanya itu

(Noer Rohmah, 2017:322). Dalam artian dimana individu-

individu tersebut bagaimana menimbulkan kesan bagi individu

lainnya.

Page 42: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

26

2) Menurut Psikologi

a) George Kelly menyatakan bahwa kepribadian sebagai cara

yang unik dari individu dalam mengartikan pengalaman-

pengalaman hidupnya (Noer Rohmah, 2017:322).

b) Gordon Allport menyatakan bahwa kepribadian merupakan

suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik

individu manusia yang menentukan tingkah laku dan

pemikiran individu secara khas (Noer Rohmah, 2017:323).

c) Sigmund Freud menurutnya kepribadian merupakan suatu

struktur yang terdiri dari tiga sistem yakni id, ego dan

super-ego (Jalaluddin, 1996;160). Sedangkan tingkah laku

tidak lain merupakan hasil dari konflik dan rekonsiliasi

ketiga unsur dalam sistem kepribadian tersebut. Id (Das Es),

yakni aspek biologis kepribadian, merupakan sistem

kepribadian yang paling dasar yang didalamnya terdapat

naluri-naluri bawaan yang bertindak sebagai penyedia atau

penyalur energi yang dibutuhkan oleh sistem-sistem

tersebut untuk operasi. Id berorientasi pada prinsip

kesenangan (pleasure principle) atau prinsip reduksi

ketegangan. Id merupakan sumber energi psikis, maksudnya

id merupakan sumber dari insting kehidupan (eros) atau

Page 43: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

27

dorongan-dorongan biologis yang menggerakkan tingkah

laku. Ego (Das Ich) yakni aspek psikologis kepribadian,

yaitu sistem kepribadian yang bertindak sebagai pengarah

individu kepada dunia objek dari kenyataan dan

menjalankan fungsinya berdasarkan prinsip kenyataan.

Peranan utama ego adalah sebagai mediator (perantara) atau

yang menjembatani antara id (keinginan yang kuat untuk

mencapai kepuasan) dengan kondisi lingkungan atau dunia

luar (external social world) yang diharapkan. Ego

dibimbing oleh prinsip realitas (reality principle) yang

bertujuan untuk mencegah terjadinya tegangan sampai

ditemukan suatu objek yang cocok untuk pemuasan

kebutuhan atau dorongan id. Sedangkan super-ego (Das

Uber Ich) yakni aspek sosiologis kepribadian, yaitu sistem

kepribadian yang berisikan nilai dan aturan yang sifatnya

evaluatif (menyangkut baik dan buruk). Atau super-ego

merupakan komponen moral kepribadian yang terkait

dengan standar atu norma masyarakat mengenai baik dan

buruk, benar dan salah. Sehingga disini kepribadian yang

ideal bisa terbentuk melalui upaya peningkatan

perkembangan moral (Noer Rohmah, 2017:323-324). Oleh

karena itu, dalam diri seseorang yang memiliki jiwa yang

Page 44: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

28

sehat, ketiga sistem itu harus bisa bekerja dalam susunan

yang harmonis.

Dapat dicermati bahwasanya pengertian kepribadian dari

para tokoh psikologi diatas mengacu pada hasil akhirnya berupa

tingkah laku (behaviore) seseorang, dimana tingkah laku tiap

individu dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti pengalaman

pribadinya, pendidikan, lingkungan dan lain sebagainya.

3) Kepribadian dalam Wacana Islam

Dalam Islam, istilah kepribadian (personality) dalam

studi keislaman lebih dikenal dengan kata al-syakhshiyah.

Syakhshiyah berasal dari kata syakhsh yang berarti “pribadi”.

Kata itu kemudian diberi ya‟ nisbah sehingga menjadi kata

benda buatan (mashdar shina‟iy) syakhshiyah yang berarti

“kepribadian”. Terlepas dari segala perbedaan, penulis lebih

cenderung menggunakan istilah syakhshiyah (personality).

Pemilihan kata ini –dengan catatan- hanya berkaitan dengan

dengan penyebutan bukan berkaitan dengan substansi

konseptualnya. Artinya, istilah syakhshiyah yang dimaksud

mencakup unsur-unsur penilaian sebagaimana yang ada dalam

akhlak. Penjelasan mengenai syakhshiyah akan dibahas pada

point berikutnya.

Oleh karena itu kepribadian adalah ciri, karakteristik, gaya

atau sifat khas dari seseorang yang bersumber dari bentukan-

Page 45: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

29

bentukan yang diterima dari lingkungan, misalnya keluarga pada

massa kecil dan juga bawaan seseorang sejak lahir. Gregory

menegaskan kepribadian tidak ada hubungannya dengan sikap

berpura-pura dan melagak yang diperolehnya dalam pendidikan

keluwesan dan kursus-kursus perbaikan diri, atau dari melihat dan

meniru daya dan gerak-gerik para artis bintang-bintang top di TV,

karena hal tersebut merupakan mode dan rasa iseng yang dating dan

pergi begitu saja (Noer Rohmah, 2017:325). Kepribadian adalah

sebuah kata yang menandakan ciri pembawaan dan pola kelakuan

seseorang yang khas bagi pribadi orang itu sendiri. Kepribadian yang

meliputi tingkah laku, cara berfikir, perasaan, gerak hati, usaha, aksi,

tanggapan terhadap kesempatan, tekanan, dan cara sehari-hari

berinteraksi dengan orang lain.

b. Tipe Kepribadian

Pilihan manusia terhadap dua masalah besar kehidupannya

adalah “haq” dan “bathil” akan melahirkan perilaku-perilaku

tertentu, sesuai dengan karakteristik atau tuntutan yang haq dengan

yang bathil tersebut. Perilaku-perilakutersebut akhirnya mengkristal

dalam pola-pola tertentu yang satu sama lainnya sangat berbeda.

Pola-pola perilaku tertentu yang dimiliki oleh setiap individu dan

sifat konstan atau tetap itu dapat dikategorikan sebagai tipe

kepribadian.

Page 46: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

30

Dalam bukunya Noer Rohmah (2017:326-327) tipe

kepribadian manusia itu sesuai dengan al-Qur‟an dapat

dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu: mukmin (orang yang

beriman), kafir (orang yang menolak kebenaran) dan munafik (orang

yang meragukan kebenaran).

1) Tipe Mukmin

Tipe kepribadian mukmin mempunyai karakteristik

sebagai berikut:

a) Berkenaan dengan akidah: beriman kepada Allah, malaikat,

kitab, rasul, hari akhir dan qada‟ serta qadar.

b) Berkenaan dengan ibadah: melaksanakan rukun Islam.

c) Berkenaan dengan kehidupan social: bergaul dengan orang

lain secara baik, suka bekerja sama, menyeru kepada

kebaikan dan mencegah dari yang munkar, suka memaafkan

kesalahan orang lain dan dermawan.

d) Berkenaan dengan kehidupan keluarga: berbuat baik kepada

kedua orang tua dan saudara, bergaul dengan baik dengan

suami istri dan anak, memelihara dan membiayai keluarga.

e) Berkenaan dengan moral: sabar, jujur, adil, qana‟ah,

amanah, tawadlu‟, istiqamah dan mampu mengendalikan

diri dari hawa nafsu.

f) Berkenaan dengan emosi: cinta kepada Allah, takut akan

adzab Allah, tidak putus asa dalam mencari rahmat Allah,

Page 47: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

31

senang berbuat kebajikan kepada sesama, menahan marah,

tidak angkuh, tidak hasud, atau iri dan berani dalam

membela kebenaran.

g) Berkenaan dengan intelektual: memikirkan alam semesta

dan ciptaan Allah yang lainnya, selalu menuntut ilmu,

menggunakan pikirannya untuksuatu yang bermakna.

h) Berkenaan dengan pekerjaan: tulus dalam bekerja dan

menyempurnakan pekerjaan, berusaha dengan giat dalam

upaya memperoleh rizki yang halal.

i) Berkenaan dengan fisik: sehat, kuat, dan suci/bersih.

Menurut Tri Rahayu (2009:89-93) tipe kepribadian

mukmin sama artinya kepribadian yang lurus. Yang di dalamnya

ditemukan topik seputar ciri-ciri kepribadian yang sehat.

a) Kepribadian yang lurus adalah kepribadian para hamba

Allah swt yang tidak pernah bersikap bohong. Mereka

berbicara kepada manusia sesuai dengan kadar kemampuan

akal mereka.

Artinya: “Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang

itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas

bumi dengan rendah hati dan apabila orang-

orang jahil menyapa mereka, mereka

mengucapkan kata-kata (yang mengandung)

keselamatan”. (QS. Al-Furqan:63)

Page 48: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

32

b) Kepribadian yang lurus adalah kepribadian orang-orang

mukmin. Sebagian sifat-sifatnya adalah sebagaimana

tergambar dalam ayat berikut:

Artinya: “Dan orang yang melalui malam hari dengan

bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka (64) dan

orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan Kami,

jauhkan azab Jahannam dari Kami, Sesungguhnya

azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal".

(65)Sesungguhnya Jahannam itu seburuk-buruk

tempat menetap dan tempat kediaman. (66)” (QS.

Al-Furqan:64-66)

c) Kepribadian yang lurus adalah pertengahan antara sikap

berlebihan dan terlalu hemat (kikir) didalam

membelanjakan harta.

Artinya: “Dan orang-orang yang apabila membelanjakan

(harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula)

kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-

tengah antara yang demikian.” (QS. Al-

Furqan:67)

d) Kepribadian yang lurus adalah kepribadian yang taat, yang

tidak menyembah Tuhan selain Allah swt dan tidak pula

menyembah kebanyakan Tuhan yang disembah oleh

Page 49: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

33

manusia. Para wanita, anak-anak, harta, syahwat, dan tahgut

merupakan “Tuhan” kebanyakan manusia pada masa lalu

maupun sekarang.

Artinya: “Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan

yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa

yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali

dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina,

barang siapa yang melakukan yang demikian itu,

niscaya Dia mendapat (pembalasan) dosa(nya).”

(QS. Al-Furqan:68)

e) Kepribadian yang lurus adalah kepribadian yang gemar

bertaubat, yang tidak terbelenggu oleh berbagai macam

kesalahan dan dosanya. Ketika ia lemah menghadaoi

desakann nafsu yang selalu menyuruh pada kejahatan ia

segera kembali kepada Allah swt dan memohon ampunan-

Nya.

Page 50: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

34

Artinya: “(yaitu) orang-orang yang menafkahkan

(hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit,

dan orang-orang yang menahan amarahnya dan

mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai

orang-orang yang berbuat kebajikan. (134) Dan

(juga) orang-orang yang apabila mengerjakan

perbuatan keji atau Menganiaya diri sendiri,

mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun

terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang

dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah?

dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya

itu, sedang mereka mengetahui. (135)” (Q.S. Ali

Imran: 134-135)

f) Kepribadian yang lurus adalah kepribadian yang jujur, tidak

suka berbohong dan tidak melakukan perbuatan maksiat

yang diharamkan oleh Allah swt.

Artinya: “Dan orang-orang yang tidak memberikan

persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu

dengan (orang-orang) yang mengerjakan

perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah,

mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan

dirinya.” (QS. Al-Furqan:72)

g) Kepribadian yang lurus adalah kepribadian yang berakal

lagi mengetagui yang senantiasa merenungkan ayat-ayat

Allah dan hukuman-hukuman-Nya sehingga memahaminya

dengan pemahaman yang lurus, tercerahkan, ilmiah dan

mendalam; bukan kepribadian yang sempit dan fanatik yang

Page 51: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

35

memahami dan mempraktekkan hukum-hukum Allah

dengan didasarkan pada kebodohan dan fanatisme buta.

Artinya: “Dan orang-orang yang apabila diberi peringatan

dengan ayat- ayat Tuhan mereka, mereka tidaklah

menghadapinya sebagai orang- orang yang tuli

dan buta.” (QS. Al-Furqan:73)

2) Tipe Kafir

Tipe kepribadian kafir menurut Noer Rohmah

(2017:327-328) mempunyai karakteristik sebagai berikut:

a) Berkenaan dengan akidah: tidak beriman kepada Allah dan

rukun iman lainnya.

b) Berkenaan dengan ibadah: menolak beribadah kepada Allah

swt.

c) Berkenaan dengan kehidupan sosial: dzalim, memusuhi

orang yang beriman, senang mengajak pada kemungkaran

dan melarang kebajikan.

d) Berkenaan dengan kekeluargaan: senang memutus tali

silaturrahim.

Page 52: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

36

e) Berkenaan dengan moral: tidak amanah, berlaku serong,

suka menuruti hawa nafsu, (impulsive), sombong dan

takabur.

f) Berkenaan dengan emosi: tidak cinta kepada Allah, tidak

takut terhadap adzab Allah dan membenci orang mukmin.

g) Berkenaan dengan intelektual: tidak menggunakan

pikirannya untuk bersyukur kepada Allah swt.

3) Tipe Munafik

Tipe kepribadian munafik menurut Noer Rohmah

(2017:328-329) mempunyai karakteristik sebagai berikut:

a) Berkenaan dengan ibadah: bersifat ragu dalam beriman.

b) Berkenaan dengan ibadah: bersifat riya‟ dan bersifat malas.

c) Berhubungan dengan hubungan sosial: menyuruh

kemungkaran dan mencegah dari kebajikan, suka menyebar

isu sebagai bahan adu domba dikalangan kaum muslimin.

d) Berkenaan dengan moral: senang berbohong, tidak amanah

(khianat), ingkar janji, kikir, penakut (dalam kebenaran) dan

bersifat pamrih.

e) Berkenaan dengan intelektual: peragu dan kurang mampu

mengambil keputusan (dalam kebenaran), dan tidak berpikir

secara benar.

Pada sisi yang lain menurut Jalaluddin (1996;153-154) dalam

kehidupan sehari-hari pada umumnya tipe kepribadian digolongkan

Page 53: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

37

menjadi empat macam yaitu tipe Choleris, tipe Melancholis, tipe

Plegmatis dan tipe Sanguinis. Dan Noer Rohmah (2017:331)

menambahi empat tipe kepribadian menurut Jalaluddin itu satu tipe

lagi yaitu tipe Asertif.

1) Tipe Choleris

Tipe ini disebabkan cairan empedu kuning yang dominan

dalam tubuhnya. Sifatnya agak emosi: mudah marah dan mudah

tersinggung (Jalaluddin, 1996:153). Orang seperti ini perlu

ditingkatkan kepekaan sosialnya melalui pengembangan

emosionalnya yang seimbang dengan moral kognitifnya

sehingga menjadi lebih peka terhadap penderitaan orang lain.

2) Tipe Melancholis

Tipe ini disebabkan cairan empedu hitam yang dominan

dalam tubuhnya. Sifatnya agak tertutup: rendah diri, mudah

sedih dan sering putus asa (Jalaluddin, 1996:153). Oleh karena

itu orang yang bertipe seperti ini tidak mudah untuk terangkat,

senang atau tertawa terbahak-bahak. Sehingga dalam

mengurangi perasaan sensivitas yang mereka miliki maka perlu

pembinaan peningkatan moral kognitifnya, dengan demikian

kekuatan emosionalnya dapat berkembang secara seimbang.

3) Tipe Plegmatis

Tipe ini dipengaruhi oleh cairan lender yang dominan.

Sifat yang dimilikinya agak statis: lamban, apatis, pasif dan

Page 54: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

38

pemalas (Jalaluddin, 1996:153). Oleh karena itu mereka yang

bertipe seperti ini masih perlu bimbingan yang mengarah kepada

peningkatan perkembangan moral dan sosialnya yang pada

akhirnya dapat membantu meningkatkan sikap toleransi dan

kasih sayangnya pada sesama.

4) Tipe Sanguinis

Tipe ini dipengaruhi oleh cairan darah merah yang

dominan. Sifat yang dimilikinya agak aktif, cekatan, periang dan

mudah bergaul (Jalaluddin, 1996:153). Di samping itu tipe ini

juga memiliki beberapa kelemahan yaitu: cenderung impulsive,

bertindak sesuai dengan emosinya atau keinginannya. Orang

yang bertipe ini sangat mudah dipengaruhi oleh lingkungannya

dan rangsangan dari luar dirinya, kurang bisa menguasai diri

atau penguasaan diri lemah. Oleh karena itu, kelompok ini perlu

ditingkatkan secara terus-menerus perkembangan moral

kognitifnya, sehingga dalam berinteraksi dan berkomunikasi

dengan orang lain mereka menjadi lebih menggunakan

pikirannya dari pada menggunakan perasaan atau emosinya.

5) Tipe Asertif

Seseorang yang termasuk tipe asertif ini memiliki ciri-

ciri antara lain: mampu menyatakan pendapat, ide dan

gagasannya secara tegas, kritis, tetapi perasaannya halus

sehingga tidak menyakiti perasaan orang lain. Perilaku mereka

Page 55: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

39

adalah berjuang mempertahankan hak sendiri, tetapi tidak

sampai mengabaikan atau mengancam hak orang lain;

melibatkan perasaan dan kepercayaan orang lain sebagai bagian

dari interaksi dengan mereka; mengekspresikan perasaan dan

kepercayaan diri dengan cara yang terbuka, langsung, jujur dan

tepat. Ini adalah tipe yang yang lebih ideal sehingga tidak

banyak ditemukan adanya kelemahan (Noer Rohmah,

2017:331). Oleh karena itu sebagai orang tua atau pendidik

hendaknya bisa mengembangkan perkembangan moral sosial

dan kognitif anak secara sadar menjadi lebih meningkat

sehingga paling tidak suatu saat nanti bisa diharapkan anak akan

mencapai kepribadian yang ideal.

c. Religius

Menurut Harun Nasution dalam Jalaluddin (1996:12),

pengertian agama berdasarkan asal kata, yaitu

al-din, religi, (relegere, religare), dan agama. Al–din (Semit)

berarti undang-undang atau hukum. Kemudian dalam bahasa

Arab, kata ini mempunyai arti menguasai, menundukkan,

patuh, utang, balasan, kebiasaan. Sedangkan dari kata religi

(Latin) atau relegere berarti mengumpulkan dan membaca.

Kemudian religare berarti mengikat. Adapun kata agama

terdiri dari a = tidak, gam = pergi yang mengandung arti tidak

pergi, tetap ditempat atau diwarisi turun temurun.

Page 56: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

40

Dengan demikian, makna yang terdapat dalam istilah-istilah

diatas bahwa pada umumnya agama itu mempunyai aturan-aturan

dan kewajiban-kewajiban yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh

semua orang yang memeluk agama tersebut. Dimana kesemuanya itu

berfungsi untuk mengikat seseorang dalam hubungannya dengan

Tuhan, sesama manusia, dan alam.

Menurut R.H. Thouless dalam Daradjat, agama ialah proses

hubungan manusia yang dirasakan terhadap sesuatu yang

diyakininya, bahwa sesuatu lebih tinggi dari pada manusia (Daradjat,

1991:56). Jadi, agama yaitu hubungan antara makhluk dengan Tuhan

yang berwujud ibadah yang dilaksanakan dalam bentuk sikap sehari-

hari.

Dari istilah agama maka muncullah istilah religiusitas.

Anshori membedakan antara agama atau religi dengan religiusitas.

Jika agama menunjuk pada aspek-aspek formal yang berkaitan

dengan aturan dan kewajiban, maka religiusitas menunjuk pada

aspek religi yang telah dihayati oleh seseorang dalam hati. Dister

juga berpendapat senada dengan Anshori, yang mengartikan

religiusitas sebagai keberagamaan karena adanya internalisasi agama

ke dalam diri seseorang. Selain itu, Monks dkk. juga memaknai

keberagamaan itu sebagai keterdekatan yang lebih tinggi dari

manusia kepada Yang Maha Kuasa dimana itu memberikan rasa

aman (Risnawita S, 2014:169). Semakin manusia mengakui adanya

Page 57: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

41

Tuhan dan kekuasaan-Nya, maka akan semakin tinggi tingkat

religiusitasnya.

Dari berbagai pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan

bahwa yang dimaksud dengan tingkat religiusitas adalah kadar atau

tingkat pengabdian seseorang terhadap agama yang diyakini dan

dianutnya, dalam hal ini yaitu agama Islam.

1) Faktor yang Mempengaruhi Religiusitas

Robert H. Thouless mengemukakan beberapa faktor

yang dapat mempengaruhi perkembangan sikap religiusitas

seseorang, yaitu:

a) Pengaruh pendidikan dan berbagai tekanan sosial (faktor

sosial).

b) Berbagai pengalaman yang membantu sikap keberagamaan

atau religiusitas seseorang terutama pengalaman keindahan

dan kebaikan di dunia lain (faktor alami), konflik moral

(faktor moral) dan pengalaman emosional keagamaan

(faktor efektif).

c) Faktor-faktor yang sebagian atau seluruhnya timbul dari

kebutuhan yang tidak terpenuhi terutama kebutuhan

terhadap keamanan, cinta kasih, harga diri dan ancaman

kematian.

d) Faktor intelektual yaitu berbagai proses pemikiran verbal

(Thouless, 2000:34).

Page 58: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

42

2) Fungsi Religiusitas

Menurut Nico Syukur Dister fungsi dari pada

religiusitas, yaitu:

a) Untuk mengatasi frustasi

Ketika seseorang mengalami frustasi maka dia akan

mencoba mengatasinya dengan mengesampingkan

kebutuhan atau keinginannya akan hal yang bersifat

keduniawian kepada Tuhan.

b) Untuk menjaga kesusilaan dan tata tertib masyarakat

Dimana dalam sebuah agama itu terdapat norma-

norma yang mengatur kehidupan manusia, sehingga dengan

adanya religiusitas maka kehidupan masyarakat akan baik

dan tertib.

c) Untuk memuaskan intelek yang ingin tahu

d) Untuk mengatasi ketakutan

Setiap manusia yang mempunyai keyakinan bahwa

Tuhan selalu berada didekatnya maka kecemasan dan

ketakutan yang tidak beralasan akan dapat hilang (Dister,

1992:74).

3) Dimensi Religiusitas

Hurlock dalam M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita S

(2014:169) mengatakan bahwa religi terdiri dari dua unsur yaitu

keyakinan terhadap ajaran agama dan pelaksanaan akan ajaran

Page 59: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

43

agama. Glock dan Stark membagi dimensi religiusitas menjadi

lima dimensi. Dimana pendapat Glock dan Stark tersebut sesuai

dengan lima aspek agama Islam tentang aspek-aspek

religiusitas.

a) Dimensi keyakinan

Menunjukkan tingkatan sejauh mana keyakinan

seorang muslim terhadap kebenaran ajaran agamanya.

Seperti keyakinan tentang Allah, adanya malaikat, surga,

para Nabi, dan sebagainya.

b) Dimensi praktik agama atau peribadatan

Menunjukkan tingkat kepatuhan muslim dalam

melaksanakan kewajiban-kewajiban ritual dalam agamanya.

Seperti menunaikan shalat, zakat, puasa, haji, dan

sebagainya.

c) Dimensi feeling atau penghayatan

Dimensi penghayatan yaitu menunjukkan perasaan

keagamaan yang pernah dialami dan dirasakan seperti

merasa dekat dengan Tuhan, tentram saat berdoa, tersentuh

ketika mendengar ayat kitab suci, merasa takut ketika

berbuat dosa, merasa senang doanya dikabulkan, dan

sebagainya.

d) Dimensi pengetahuan agama

Page 60: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

44

Menunjukkan seberapa jauh tingkat pengetahuan

dan pemahaman muslim terhadap ajaran-ajaran agamanya

terutama yang ada dalam Al-Qur‟an, hadits, pengetahuan

fikih, dan sebagainya.

e) Dimensi pengamalan

Menunjukkan sejauh mana implikasi atau pengaruh

ajaran agamanya terhadap perilaku seorang muslim dalam

kehidupan sehari-hari. Hal ini menyangkut tentang

hubungan dengan sesama manusia dan hubungan dengan

lingkungannya.

4) Kriteria orang yang mampu menerapkan aspek religiusitas

a) Kemampuan Melakukan Differensiasi

Artinya kemampuan dengan baik dimaksudkan

sebagai individu dalam bersikap dan berperilaku terhadap

agama secara obyektif, kritis, berfikir secara terbuka.

Individu yang memiliki sikap religiusitas tinggi yang

mampu melakukan diferensiasi, akan mampu menempatkan

aspek rasional sebagai salah satu bagian dari kehidupan

beragamanya, sehingga pemikiran tentang agama menjadi

lebih kompleks dan realistis.

b) Berkarakter Dinamis

Apabila individu telah berkarakter dinamis, agama

telah mampu mengontrol dan mengarahkan motif-motif dan

Page 61: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

45

aktivitisnya. Aktivitas keagamaan semuanya dilakukan

demi kepentingan agama itu sendiri.

c) Integral

Keberagaman yang matang akan mampu

mengintegrasikan atau menyatukan sisi religiusitasnya

dengan segenap aspek kehidupan termasuk sosial, ekonomi.

d) Sikap Berimbang Antara Kesenangan Dunia Tanpa

Melupakan Akhirat

Seorang yang memiliki sikap religiusitas tinggi akan

mampu menempatkan diri antara batas kecukupan dan batas

kelebihan. Sikap religiusitas dalam hal perilaku konsumtif

berdasarkan kepada akhlak seseorang. Akhlak dan rasional

menempati posisi puncak yang menjadi tumpuan para

pelaku ekonomi dan bisnis dalam melakukan aktivitasnya.

3. Tujuan Pembinaan Kepribadian yang Religius pada Remaja

Remaja merupakan manusia muda yang masih dalam

pertumbuhan dan perkembangan untuk mencapai tingkat kematangan.

Mereka bukan lagi anak-anak yang dapat kita nasehati, dididik dan diajar

dengan mudah. Dan bukan pula orang dewasa yang dapat kita lepaskan

tanggung jawab sendiri atas pembinaan pribadinya, tetapi mereka adalah

orang-orang yang sedang berjuang untuk mencapai kedudukan sosial

yang mereka inginkan dan bertarung dengan bermacam-macam problem

Page 62: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

46

kehidupan untuk memastikan diri serta mencari pegangan untuk

menentramkan batin dalam perjuangan hidup yang tidak ringan.

Maka dari itu dibutuhkan pembinaan pribadi remaja yang sesuai

dengan dengan syari‟at dan merekapun dapat menerimanya. Noer

Rohmah (2017:138) berpendapat mengenai bagaimana cara yang

mungkin dapat dilakukan dalam membina kepribadian seorang remaja

diantaranya yaitu:

a. Tunjukkan bahwa kita memahami mereka.

b. Pembinaan dengan cara konsultasi.

c. Dekatkan agama dalam hidup.

Tujuan dalam membina kepribadian yang religius sendiri

menurut Tri Rahayu (2009:286) menyatakan bahwa:

a. Untuk membebaskan pribadi pada remaja dari gangguan-gangguan

penyakit kejiwaan.

b. Melatih mereka agar luwes menyesuaikan diri dan menciptakan

hubungan antar pribadi yang bermanfaat dan menyenangkan.

c. Agar dapat mengembangkan potensi-potensi pribadi (bakat,

kemampuan, sikap dan sifat) yang baik dan bermanfaat bagi diri

sendiri serta lingkungan.

d. Dan yang paling mendasar yaitu supaya para diri remaja tercipta

insan yang beriman dan bertakwa kepada Allah swt dan berupaya

menerapkan tuntunan agama dalam kehidupan sehari-hari.

Page 63: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

47

Kepribadian yang paling baik tingkatannya adalah kepribadian

Muthmainnah. Menurut Hartati, dkk (2004:166-169) tingkatan pribadi

dibagi menjadi tiga yaitu:

a. Kepribadian Ammarah (nafs al-ammarah)

Kerpibadian ammarah adalah kepribadian yang cenderung

pada tabiat jasad dan mengejar pada prinsip-prinsip kenikmatan

(pleasure principle). Ia menarik qalbu manusia untuk melakukan

perbuatan-perbuatan yang rendah sesuai dengan naluri primitifnya,

sehingga ia merupakan tempat dan sumber kejelekan dan tingkah

laku yang tercela. Firman Allah swt: (Q.S. Yusuf: 53)

Artinya: “Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan),

karena Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada

kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh

Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi

Maha Penyanyang.”

Kepribadian ammarah adalah kepribadian dibawah sadar

manusia. Barang siapa yang berkepribadian ini maka sesungguhnya

ia tidak lahi memiliki identitas manusia, sebab sifat-sifat

humanitasnya telah hilang. Kepribadian model ini rela menurunkan

derajat asli manusia. Manusia yang berkepribadian ammarah tidak

saja dapat merusak dirinya sendiri, tetapi juga merusak diri orang

lain. Keberadaannya ditentukan oleh dua daya, yaitu (1) daya

syahwat yang selalu menginginkan birahi kesukaan diri, ingin tahu

Page 64: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

48

dan campur tangan urusan orang lain dan sebagainya; (2) daya

ghadhab yang selalu menginginkan tamak, serakah, mencekal,

berkelahi, ingin menguasai yang lain, keras kepala, sombong,

angkuh dan sebagainya. Jadi orientasi kepribadian ammarah adalah

mengikuti sifat-sifat binatang.

Kepribadian ammarah dapat beranjak ke kepribadian yang

baik apabila ia telah diberi rahmat oleh Allah swt. Pendakian

kepribadian ammarah menuju ke tingkat kepribadian yang lebih baik

hanya dapat mencapai satu tingkat dari tingkatan kepribadian yang

ada, yaitu ke kepribadian lawwamah. Hal itu disebabkan oleh

prosentase daya nafsu lebih dekat dengan prosentase daya akal dan

terlalu jauh jaraknya dengan daya qalbu. Pendakian ini pun

diperlukan latihan (riyadhah) khusus untuk menekan daya nafsu dari

hawa, seperti dengan berpuasa, shalat, berdoa dan sebagainya.

b. Kepribadian Lawwamah (nafs al-lawwamah)

Kepribadian lawwamah adalah kepribadian yang telah

memperoleh cahaya qalbu, lalu ia bangkit untuk memperbaiki

kebimbangannya antara dua hal. Dalam upayanya itu kadang-kadang

tumbuh perbuatan yang buruk yang disebabkan oleh watak

zhulmaniah (gelap)-nya namun kemudian ia diingatkan oleh nur

ilahi, sehingga ia mencela perbuatannya dan selanjutnya ia bertaubat

dan ber-istighfar. Hal itu dapat dipahami bahwa kepribadian

Page 65: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

49

lawwamah berada dalam kebimbangan antara kepribadian ammarah

dan kepribadian muthmainnah. (Q.S. Al-Qiyamah: 2)

Artinya: “Dan aku bersumpah dengan jiwa yang Amat menyesali

(dirinya sendiri).”

Kepribadian lawwamah merupakan kepribadian yang

didominasi oleh komponen akal. Sebagai komponen yang bernatur

insaniah, akal mengikuti prinsip kerja rasionalistis dan realistis yang

membawa manusia pada tingkat kesadaran. Apabila sistem

kendalinya berfungsi, ia mampu mencapai puncaknya seperti

berpaham rasionalisme. Rasionalisme banyak dikembangkan oleh

kaum humanis yang mengorientasikan pola pikirnya pada kekuatan

serba manusia, sehingga sifatnya antroposentris.

Akal apabila telah diberi percikan nur qalbu, fungsinya

menjadi baik. Ia dapat dijadikan sebagai salah satu media untuk

menuju kepada Tuhan. Al-Ghazali sendiri meskipun sangat meng-

utamakan pendekatan cita-rasa (dawq), tapi ia masih menggunakan

kemampuan akal. Sedangkan menurut Ibnu Sina, akal mampu

mencapai pemahaman yang abstrak dan akal juga mampu mencapai

akal mustafad. Akal mustafad merupakan akal yang mampu

menerima limpangan pengetahuan dari Tuhan melalui akal Fa‟al

(malaikat Jibril).

Page 66: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

50

Oleh karena itu, kedudukan yang tidak stabil ini maka Ibnu

Qayyim Al-Jauziy membagi kepribadian lawwamah menjadi dua

bagian, yaitu: 1) kepribadian lawwamah malumah, yaitu kepribadian

lawwamah yang bidih dan dzalim; 2) kepribadian lawwamah ghayr

malumah, yaitu kepribadian yang mencela atas perbuatannya yang

buruk dan berusaha untuk memperbaikinya.

c. Kepribadian Muthmainnah (Nafs al-Muthmainnah)

Kepribadian muthmainnah adalah kepribadian yang telah

diberi kesempurnaan nur qalbu, sehingga dapat meninggalkan sifat-

sifat tercela dan tumbuh sifat-sifat yang baik. Kepribadian ini selalu

berorientasi ke komponen qalbu untuk mendapatkan kesucian dan

menghilangkan segala kotoran, sehingga dirinya menjadi tenang.

Begitu tenangnya kepribadian ini sehingga ia dipanggil oleh Allah

swt. Firman Allah swt (Q.S. Al-Fajr: 27-280

Artinya: “Hai jiwa yang tenang. (27) Kembalilah kepada Tuhanmu

dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya (28)”

Kepribadian muthmainnah bersumber dari qalbu manusia,

sebab hanya qalbu yang mampu merasakan thuma‟ninah. Sebagai

komponen yang bernatur ilahiyyah qalbu selalu cenderung pada

ketenangan dalam beribadah, mencintai, bertaubah, bertawakal dan

mencari ridla Allah swt. Orientasi kepribadian ini adalah teosentris.

Page 67: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

51

Kepribadian muthmainnah merupakan kepribadian atas dasar

atau supra kesadaran manusia. Dikatakan demikian sebab

kepribadian ini merasa tenang dalam menerima keyakinan fitriah.

Keyakinan fitriyah adalah keyakinan yang dihujamkan pada ruh

manusia (fithrah al-munazzalah) di alam arwah dan kemudian

dilegitimasi.

Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwasanya

pembinaan kepribadian yang religius pada remaja sangatlah penting agar

mereka menjadi pribadi yang muthmainnah sehingga keimanan dan

ketakwaannya kepada Allah swt semakin kuat dengan dihiasi akhlak

yang mulia atau pribadi yang muslim. Banyak bentuk pembinaan

keagamaan yang dapat dilakukan. Misalnya tahsin al-qur‟an, barjanji,

mengkaji yasin fadlilah dan lain sebagainya. Seperti pembinaan yang

dilakukan takmir masjid al-Aqsha dusun Reksosari Desa Reksosari

Kabupaten Semarang tahun 2018 kepada para remaja masjidnya.

B. Kajian Pustaka

Kajian pustaka disini adalah hasil-hasil penelitian yang telah

dilakukan sebelumnya yang mempunyai tema dan tujuan yang hampir sama

dengan penelitian ini. Maka dari itu, ada beberapa kajian yang telah dilakukan

oleh peneliti yang lain, yang relevan dengan penelitian ini dengan segala

kemampuan, penulis berusaha menelusuri dan menelaah beberapa hasil kajian

pustaka yang di dapat dari beberapa skripsi yaitu:

Page 68: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

52

1. Skripsi dari Hanik Asih Izzati (2015) yang berjudul, Peran Takmir

Masjid dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Islam (Studi di Masjid

al-Muttaqiin Kalibening Tingkir Salatiga Tahun 2015).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat kegiatan rutin

yang telah berjalan dengan baik, diantaranya majlis taklim, pengajian

ahad sore dan beberapa kegiatan insidental seperti tabligh akbar,

shalawat bersama dan tadarus al-Qur‟an di bulan ramadhan serta terdapat

pula Taman Pendidikan al-Qur‟an. Dan hasil kesimpulannya bahwa

takmir masjid a-Muttaqiin telah berjalan lancar dan baik.

Persamaan skripsi Izzati (2015) dengan penelitian ini adalah pada

subjek penelitiannya peran takmir masjid. Sedangkan perbedaannya

terletak pada valiabel yang kedua, dari skripsi Izzati (2015) adalah

meningkatkan kalitas pendidikan Islam. Pada penelitian ini mengarah

pada membina kepribadian yang religius pada remaja.

2. Skripsi Febriani Indah Pratiwi (2017) yang berjudul Peran Takmir Masjid

an-Nida dalam Pembinaan Akhlak Masyarakat di Dusun Ngaglik RW 02

Kelurahan Ledok Kecamatan Argomulyo Salatiga.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa takmir masjid an-Nida

menyelenggarakan pengajian taklim, pengajian akbar, tadarus di bulan

ramadhan dan menyelenggarakan santunan anak yatim setiap tahunnya.

Penelitiannya menarik kesimpulan bahwa peran takmir masjid an-Nida

bagi masyarakat di Dusun Ngaglik RW 02 sangat baik dan berjalan

dengan lancar.

Page 69: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

53

Persamaan skripsi Pratiwi (2017) dengan penelitian ini adalah

pada subjek penelitiannya peran takmir masjid. Sedangkan perbedaannya

terletak pada valiabel yang kedua, dari skripsi Pratiwi (2017) adalah

pembinaan akhlak masyarakat. Pada penelitian ini mengarah pada

membina kepribadian yang religius pada remaja. Sehingga lebih spesifik

kepada kegiatan yang bersifat membangun kepribadian pada remaja.

Page 70: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

54

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Menurut Coghlan dan Brannik dalam bukunya Samiaji (2012:36)

metode penelitian adalah sebuah cara yang akan ditempuh oleh peneliti untuk

menjawab permasalahan penelitian atau rumusan masalah. Jenis penelitian ini

adalah penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang dilakukan

dalam kanca kehidupan yang sebenarnya (Kartini Kartono, 1981:93). Dengan

sifat kualitatif, seperti yang dikemukakan oleh Bogdan dan Taylor, metode

kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari perilaku seseorang yang dapat diamati

(Moleong, 1990:3). Yang dimaksud diskriptif yaitu menggambarkan keadaan

yang sebenarnya guna memberikan penjelasan dan jawaban terhadap pokok

permasalahan yang penulis teliti.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di Masjid Al-Aqsha Dusun Reksosari

Desa Reksosari Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang, sedangkan waktu

penelitian dimulai tanggal 22 Oktober 2018 sampai 21 November 2018.

Page 71: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

55

C. Sumber Data

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan

tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain

(Moleong, 2009:157). Dengan kata lain, sumber data penelitian kualitatif

adalah manusia (Imam dan Tobroni, 2003:134). Subjek penelitian ini adalah

Badan Kepengurusan Masjid (BKM) atau takmir masjid yang mengelola serta

remaja masjid Al-Aqsha Reksosari Suruh.

Dalam penelitian ini, sumber data primer dapat diperoleh dari para

pengurus takmir masjid dan remaja masjid Al-Aqsha Reksosari Suruh.

Sehingga penelitian ini nantinya menggunakan sampling atau narasumber

sebanyak 10 orang sebagai informan, yang terdiri dari 4 (empat) orang

pengurus masjid dan 6 (enam) orang pengurus dan anggota remaja masjid.

Dari populasi yang ada yaitu 17 pengurus masjid dan 108 remaja masjid.

Sedangkan sumber sekunder didapat dari referensi-referensi mengenai

kegiatan pembinaan sikap religius oleh Takmir masjid terhadap remaja masjid

Al-Aqsha. Dan juga dokumentasi-dokumentasi yang berupa panflet, tulisan

dan juga foto-foto yang dianggap relevan untuk selanjutnya dapat dianalisis

secara lebih mendalam.

D. Prosedur Pengumpulan Data

Pada penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode dalam

rangka mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam proses penelitian

Page 72: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

56

untuk menghasilkan analisis serta kesimpulan yang lebih valid dan

komperehensif.

Beberapa metode yang akan digunakan dalam pengumpulan data-data

itu antara lain adalah:

1. Wawancara

Wawancara mendalam dilakukan kepada responden-responden

yang secara langsung ataupun tidak langsung terlibat dengan Masjid

seperti misalnya kepada pengurus masjid (takmir) dan remaja masjid.

Guna memperoleh hasil yang valid, sebelum melakukan wawancara,

penulis terlebih dahulu membuat panduan wawancara sebagai pedoman

dan acuan dalam proses wawancara agar nantinya wawancara tidak bias

dan tidak terlalu banyak membicarakan hal-hal yang tidak signifikan

terhadap penelitian ini.

2. Observasi/ Pengamatan

Metode lain yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan observasi/ pengamatan. Menurut Nasution (1992:56) observasi

merupakan semua ilmu pengetahuan. Sedangkan penelitian ini

menggunakan pengamatan yang mungkin juga dilakukan dengan cara

participant observation (observasi partisipatoris) yang bertujuan untuk

mendapatkan data-data yang lebih valid karena mendapatkan dan

mencari langsung dari sumber data. Secara teknis mungkin dilakukan

dengan mengamati dan mengambil data-data yang secara langsung

Page 73: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

57

maupun tidak langsung, material maupun non material diperlukan demi

kelangsungan penelitian ini.

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi cara dalam mengumpulkan data melalui

bahan tertulis ataupun film, record ataupun lainya yang tidak

dipersiapkan karena adanya permintaan seorang peneliti (Zuldafrial dan

Lahir, 2012:81). Oleh peneliti, metode ini dilakukan dengan cara

mencari, mengumpulkan dan mendata dokumentasi material maupun non

material mengenai objek yang akan diteliti. Salah satunya dapat

dilakukan dengan mengambil gambar dan pendokumentasian momen-

momen kegiatan yang dilakukan para pengurus masjid Al-Aqsha

Reksosari Suruh, baik secara langsung yang dilakukan oleh penulis

maupun mengambil dari data-data yang sudah ada. Sehingga akan

menjadi data dengan bukti-bukti yang yang sesuai dengan fenomena.

E. Analisis Data

Kegiatan analisis data selama pengumpulan data dapat dimulai

setelah peneliti memahami fenomena sosial yang sedang diteliti dan setelah

mengumpulkan data yang dapat dianalisis (Tobroni, 2003:192). Kegiatan-

kegiatan analisis selama penulis mengumpulkan data meliputi:

1. Menetapkan fokus penelitian

2. Penyusunan temuan-temuan sementara berdasarkan data yang telah

terkumpul

Page 74: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

58

3. Pembuatan rencana pengumpulan data berikutnya berdasarkan temuan-

temuan pengumpulan data sebelumnya

4. Pengembangan pertanyaan-pertanyaan analitik dalam rangka

pengumpulan data berikutnya

5. Penetapan sasaran-sasaran pengumpulan data berikutnya.

Data yang telah terkumpul pada tahap selanjutnya akan

diklasifikasikan dan dianalisis dengan metode analisis deskriptif kualitatif.

Metode tersebut menjelaskan tentang tiga alur kegiatan yaitu reduksi data,

penyajian data dan penarikan kesimpulan/ verifikasi (Miles dan Huberman,

1992:16). Sehingga penulis akan memaparkan data-data yang ada dan

dikaitkan dengan asumsi-asumsi dan teori-teori yang ada pada tahap akhirnya

nanti akan menghasilkan kesimpulan yang sesuai dengan permasalahan yang

akan diteliti.

F. Pengecekan Keabsahan Data

Sebagai upaya membuktikan bahwa data yang diperoleh adalah benar-

benar valid, maka peneliti menggunakan cara triangulasi, yakni untuk

memperoleh kebenaran harus dilakukan penggunaan multiperspektif (Imam

dan Tobroni, 2003:187). Sehingga data atau informasi yang diperoleh dari

satu pihak dicek kebenarannya dengan cara memperoleh data itu dari sumber

lain, misalnya dari pihak kedua, ketiga, keempat dan seterusnya dengan

menggunakan metode yang berbeda-beda. Hal ini bertujuan untuk

Page 75: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

59

membandingkan informasi tentang hal yang sama yang diperoleh dari

berbagai pihak agar terhindar dari data yang bersifat subyektif. Yang akhirnya

data akan terkumpul menjadi satu sesuai dengan objek fenomena yang diteliti.

Tahap-tahapan penelitian yang digunakan oleh peneliti diantaranya

sebagai berikut:

1. Tahap pra laporan

a. Mengajukan judul penelitian

b. Menyusun proposal penelitian

c. Konsultasi penelitian kepada pembimbing

2. Tahap pekerjaan lapangan, yang meliputi:

a. Persiapan diri untuk memasuki lapangan penelitian

b. Pengumpulan data atau informasi yang terkait dengan fokus

penelitian

c. Pencatatan data yang telah dikumpulkan

3. Tahap analisis data, meliputi kegiatan:

a. Penemuan hal-hal yang penting dari data penelitian

b. Pengecekan keabsahan

4. Tahap peneliti laporan penelitian

a. Penulisan hasil penelitian

b. Konsultasi hasil penelitian kepada pembimbing

c. Perbaikan hasil konsultasi

d. Pengurusan kelengkapan persyaratan ujian

e. Ujian munaqosah skripsi.

Page 76: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

60

BAB IV

PAPARAN DAN ANALISIS DATA

A. Paparan Data

1. Gambaran Umum Masjid Al-Aqsha

Masjid merupakan tempat untuk beribadah kepada Allah swt bagi

umat Islam, dan dapat juga digunakan sebagai tempat untuk kegiatan-

kegiatan yang mengarah kepada keagamaan dan sosial. Masjid Al-Aqsha

yang berada dilingkungan masyarakat Reksosari memiliki letak geografis

yang strategis dan mudah dijangkau, karena posisinya berada di pinggir

jalan raya alternatif, berlantai tiga dan tekstur berwarna putih dan hijau,

dengan sarana dan prasarana yang memadai.

Masjid Al-Aqsha sendiri dikelilingi dengan lembaga pendidikan

formal dan non formal. Lembaga pendidikan formal seperti Madrasah

Ibtidaiyah Darul Ulum, MTs Darul Ulum, SLTP Ma‟arif NU hingga

Madrasah Aliyah Negeri Suruh (MAN 1 Semarang) dan SMK Ma‟arif

NU. Yang non formal yaitu madrasah diniyah darul ulum dan lima

pondok pesantren (Observasi tanggal 5 November 2018, pukul 07.34 di

Serambi Masjid).

Dalam sejarahnya Masjid Al-Aqsha dari dahulu merupakan pusat

peradaban, baik bidang pendidikan hingga bidang yang lainnya. Seperti

lomba anak soleh sekabupaten Semarang, pengajian akbar se-Jawa

Tengah, pembagian zakat dan penyembelihan korban, kesemuanya

terpusat dan terprogram di Masjid Al-Aqsha.

Page 77: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

61

2. Sejarah Berdirinya Masjid Al-Aqsha

Sejarah berdirinya Masjid Al-Aqsha dusun Reksosari tidak bisa

lepas dari para pendirinya dan masyarakat sekitar. Dengan penuh

semangat juang dalam sarana dakwah dari tokoh pendirinya, Masjid Al-

Aqsha berkembang pesat hingga sekarang. Dari wawancara yang

dilakukan kepada Bapakk Kiyai Chazim AS (pada tanggal 09 November

2018 pukul 19.45-20.15 WIB di kediaman bapak Chazim), sejarah

berdirinya masjid al-Aqsha yaitu sebagai berikut:

“Sejarah masjid al-Aqsha itu sebenarnya cerita turun-temurun dari

sesepuh dahulu. Bermula dari mbah eyang canggah saya yang

bernama mbah Muhyiddin kurang lebih pada tahun 1825 M. Pada

saat itu sedang terjadi perang antara pangeran Diponegoro dan

Belanda. Salah satu pengawal dari pangeran Diponegoro adalah

Kiyai Mojo. Karena pihak Belanda mengetahui Kiyai Mojo

sebagai pengawal Pangeran Diponegoro, maka pihak penjajah

bermaksud membunuh semua keluarga Kiyai Mojo. Dalam hal

ini, Kiyai Mojo mengetahui rencana penjajah, maka beliau

menyembunyikan keluarganya termasuk keponakannya yaitu

Mbah Muh Yiddin ke negeri sabrang yaitu Makkah, tidak lain

juga bermaksud agar keluarganya bisa menuntut ilmu disana.

Setelah pulang dari Makkah Mbah Muhyiddin menetap di daerah

Tingkir. Tak lama kemudian menikah dengan Ibu Muhyiddin

orang daerah Reksosari Suruh. Kemudian beliau menetap di

dusun Reksosari dan memulai mensyi‟arkan agama Islam dengan

mendirikan mushala.

Setelah beberapa tahun kemudian putri beliau di nikahkan dengan

bapak Jalil. Karena sangat menyayangi putri dan menantunya,

maka mereka di belikan rumah oleh mbah Kiyai Muhyiddin.

Namun rumah itu mereka hibahkan untuk pembangunan masjid.

Mulai dari sinilah mushala yang didirikan oleh mbah Kiyai

Muhyiddin di pugar pertama kali menjadi sebuah masjid. Setelah

beberapa tahun kemudian, masjid tersebut berkembang pesat,

terutamannya bidang pendidikan. Oleh karena sangat berat jika

dikelola sendiri, maka Bapak Kiyai Jalil meminta bantuan untuk

ikut serta dalam mengelola masjid kepada mbah Kiyai Jawahir

(asli dari Pati muridnya mbah Kiyai Sirajuddin “mbah Ganjar”

dari Ngroto, Nggubuk). Mbah Kiyai Jawahir ini bertempat tinggal

Page 78: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

62

di Tegal Bunder, Desa Tegal Ombo dan bersyi‟ar agama Islam

disana.

Setelah berganti generasi pemugaran Masjid Al-Aqsha reksosari

pun dilakukan dan diperluas. Pada tahun 1837 masjid al-Aqsha

dipugar oleh mbah Lurah Abdul Fatah bapak dari Kiyai

Zainuddin. Pemugaran kembali dilakukan oleh Kiyai Hasyim

pada tahun 1950. Kemudian pada tahun 1975 kembali dipugar

oleh bapak Kiyai Haji Abdul Fatah dan di finishing oleh Bapak

Mawardi. Dan pemugaran yang terakhir dilaksanakan pada tahun

2008 sampai sekarang.

Sedangkan Nadzir (Penasehat BKM al-Aqsha) yang tercatat yaitu

1) Mbah Kiyai Jalil, 2) Mbah Kiyai Hasyim, 3) Mbah Kiyai

Abdul Fatah, 4) Mbah Kiyai Abdul Syakur, 5) yang terakhir

sampai sekarang yaitu bapak Kiyai Chazim AS.”

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwasanya berdirinya masjid

al-Aqsha merupakan bentuk sarana perjuangan syi‟ar agama Islam. Bagi

masyarakat sekitar masjid al-Aqsha merupakan bentuk sejarah tersendiri,

baik sejarah pendidikan dan sejarah agama. Karena masjid ini merupakan

masjid yang sudah ada sejak zaman dahulu, sebelum Desa Reksosari ada,

masjid al-Aqsha sudah berdiri. Sehingga bisa dikatakan masjid al-Aqsha

ini merupakan peninggalan sejarah Desa Reksosari. Namun hingga

sekarang belum ada catatan tertulis dari pihak Kelurahan Desa

bahwasanya masjid al-Aqsha ini sebagai bangunan bersejarah Desa.

3. Letak Geografis Masjid Al-Aqsha

Masjid Al-Aqsha terletak di Dusun Rekosari Desa Reksosari

Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Dengan luas tanah 2755 m2 di

atas tanah wakaf dan luas bangunan 572 m2 (Dokumentasi dan Observasi

pada tanggal 7 November 2018 pukul 09.35-10.03 WIB di kantor masjid

al-Aqsha). Dengan bangunan bertingkat dua menjadikan masjid al-Aqsha

dusun Reksosari semakin megah.

Page 79: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

63

Adapun batasan-batasan yang mengelilingi ruang lingkup masjid

al-Aqsha yaitu:

a. Sebelah timur berbatasan dengan rumah penduduk.

b. Sebelah selatan berbatasan dengan Mts Darul Ulum dan SMK NU

serta Madrasah Aliyah Negeri 1 Semarang.

c. Sebelah barat berbatasan dengan MI Reksosari 1.

d. Dan sebelah utara berbatasan dengan Pondok Pesantren Darul Ulum

Putri.

Dilihat dari letak geografisnya masjid al-Aqsha terhitung

strategis. Dengan dikelilingi pondok pesantren, lembaga pendidikan

formal dan rumah penduduk, dengan letak masjid al-Aqsha sendiri

berada di tengah-tengah pemukiman penduduk dan tengah-tengah dusun

Reksosari. Sebagai icon masyarakat dusun Reksosari adalah masjid al-

Aqsha sendiri. Pertokoan dan warung-warung juga menghiasi jalan

masuk ke masjid al-Aqsha Reksosari. Sehingga benar-benar terasa hidup

nuansa kewibaan dari pada masjid al-Aqsha dusun Reksosari, desa

Reksosari, kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang.

4. Struktur Organisasi Takmir Masjdi Al-Aqsha

Dalam sebuah organisasi sangat penting dengan adanya sebuah

manajemen yang baik. Apalagi dalam mengelola sebuah masjid,

diperlukan sebuah manajemen yang tepat, agar masjid tersebut bisa

terhiasi syiar-syiar agama. Kesejahteraan masjidpun menjadikan

Page 80: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

64

kesejahteraan jamaahnya pula. Oleh sebab itu, kepengurusan masjid atau

takmir masjid seyogyanya harus ada dan sesuai dengan keahliannya.

“Kepengurusan masjid sendiri mengalami reorganisasi setiap lima

(5) tahun sekali sesuai dengan hasil rapat tahun 2001” seperti yang

dikemukakan bapak Bisri (Wawancara tanggal 7 November 2018 pukul

14.45-15.20 WIB di kediaman bapak Bisri). Dan berdasarkan

dokumentasi yang dilakukan peneliti (tanggal 7 November 2018 pukul

09.35-10.03 WIB di kantor masjid al-Aqsha), takmir masjid memberikan

rincian struktur organisasi sebagai berikut:

Tabel 4.1 Susunan Pengurus BKM Al-Aqsha

BADAN KESEJAHTERAAN MASJID AL-AQSHA

DESA REKSOSARI KECAMATAN SURUH

KABUPATE SEMARANG Jl. Suherman Km. 2 Reksosari Suruh Kab. Semarang

SUSUNAN PENGURUS BKM AL-AQSHA Pelindung : Kepala Desa Reksoari

Penasehat : 1. K. Chazim AS

2. K. Mustofa

3. K. Nur Salim

4. K. Bahrurrozi

5. K. Chalim

6. K. Sholikhin

7. K.H. Fuad Ahmad

Ketua Umum : Drs. AM. Tantowi

Ketua I (Bidang Pembanguna) : Dian Nirwana, S. So.,

Ketua II (Bidang Keorganisasian) : Yamrodin, S. Pd

Ketua III (Bidang Kepemudaan) : Jawahir

Ketua IV (Bidang Keagamaan) : Muhammad, S.Pd.I.,

Sekretaris I : Bisri

II : Sulhan, S. Ag.,

Bendahara I : Munjayin

II : Munjali

1. Inventaris I : Zamhari

Page 81: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

65

II : Drs. Aminudin

2. Kebersihan dan Perlengkapan I : Agus Supriyanto

II : Ihwanudin

III : Ice Boing Setiawan

IV : Hanief

3. Pembangunan Umum I : Suyudi

II : Sudadi

III : Sholeh

4. Pengairan I : Jawad

II : Sholikun Salam

III : Slamet Tarmuji

Dari Tabel 4.1 tersebut dapat penulis tarik kesimpulan,

bahwasanya takmir masjid al-Aqsha dusun reksosari sungguh-sungguh

dalam memilih setiap pengurusnya dari pelindung, penasehat, BPH dan

seksi-seksinya. Karena dalam menjalankan organisasi memerlukan

anggota-anggota yang ahli dibidangnya. Apalagi dalam memanajemen

sebuah masjid haruslah dengan tipe anggota yang sholeh dan giat dalam

menjalankan kegiatan masjid, agar kemakmuran dan kesejahteraan

masjid dapat terwujud.

5. Sarana dan Prasarana Masjid Al-Aqsha

Kenyamanan dalam sebuah tempat ibadah salah satu faktornya

yaitu dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai. Sehingga akan

memperlancar proses kegiatan para jama‟ah, memudahkan dalam

mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, sarana dan prasarana

yang memadai sangatlah penting pengaruhnya dalam memperlancar

proses kegiatan. Masjid Al-Aqsha sendiri memiliki sarana dan prasarana

sebagaimana dalam table inventaris (Dokumentasi dan observasi pada

Page 82: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

66

tanggal 7 November 2018 pukul 10.03-10.30 WIB di Kantor BKM al-

Aqsha) sebagai berikut:

Tabel 4.2 Daftar Inventaris Masjid Al-Aqsha Dusun Reksosari

DAFTAR INVENTARIS MASJID AL-AQSHA DUSUN

REKSOSARI DESA REKSOSARI KECAMATAN SURUH

KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2018

No. Nama Barang Jumlah Keterangan

1. Mimbar 1 Kondisi baik

2. Al-qur‟an 115 Kondisi baik

3. Mukena 28 Kondisi baik

4. Sarung 5 Kondisi baik

5. Karpet Sajadah 53 Kondisi baik

6. Karpet Lembaran 6 Kondisi baik

7. Karpet Imam 1 Kondisi baik

8. Sajadah Imam 1 Kondisi baik

9. Meja Panjang 100 Kondisi baik

10. Kotak Amal Kecil 6 Kondisi baik

11. Kotak Amal Besar 2 Kondisi baik

12. Jadwal Khotbah 1 Kondisi baik

13. Jam Dinding 4 Kondisi baik

14. Rak 2 Kondisi baik

15. Almari 3 Kondisi baik

16. Kipas Angin 7 Kondisi baik

17. Speaker Aktif 4 Kondisi baik

18. Salon 2 Kondisi baik

19. Horn Toa 4 Kondisi baik

20. Mic 4 Kondisi baik

21. Genset 1 Kondisi baik

22. Papan Pengumuman 1 Kondisi baik

23. Kalender 2 Kondisi baik

24. Penunjuk Waktu Shalat 1 Kondisi baik

25. Keset 5 Kondisi baik

26. Gudang 2 Kondisi baik

27. Ruang Musyawarah 1 Kondisi baik

28. Ruang BKM 1 Kondisi baik

29. Ruang Remas 1 Kondisi baik

30. Sound Sistem 4 Kondisi baik

31. Toilet Putra/i 1/1 Kondisi baik

32. Tempat Wudu Putra/i 1/1 Kondisi baik

33. Rebana+Sound 1 set Kondisi baik

Page 83: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

67

Dari pengamatan tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

sarana dan prasarana yang ada di masjid al-Aqsha dusun Reksosari cukup

memadai. Dan dapat menunjang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan.

Sehingga nantinya dapat diharapkan dengan adanya sarana dan prasarana

yang ada, kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan para jama‟ah dapat

merasa hidmah dan khusyuk dalam menjalankan kegiatan di masjid al-

Aqsha dusun Reksosari.

6. Kegiatan-Kegiatan Masjid Al-Aqsha

Memakmurkan masjid merupakan tugas kita semua sebagai kaum

muslimin. Dalam melaksanakan fungsi dan peran masjid yang efektif

maka diperlukan pengurus masjid yang bisa memanejemen masjid. Maka

dari itu diperlukan pengurus masjid yang benar-benar mumpuni.

Termasuk dalam hal imarah (kegiatan) masjid agar bisa terprogram

sesuai rencana, diperlukan pengurus yang bisa menjalankannya.

Kegiatan-kegiatan Masjid Al-Aqsha Dusun Reksosari memiliki

program kegiatan yang sudah menjadi rutinitas. Kegiatan yang

diagendakan yaitu Program Mingguan, Program Bulanan dan Program

Tahunan. Seperti yang ditegaskan oleh Bapak Jawahir selaku seksi

kegiatan dan kepemudaan BKM al-Aqsha Dusun Reksosari (Wawancara

pada tanggal 8 November 2018 pukul 16.13-16.30 WIB dikediaman

bapak Jawahir) seperti berikut:

“Program kegiatan di masjid al-Aqsha ini sebenarnya terprogram

tiap mingguan, bulanan dan tahunan. Tiap mingguannya yaitu

tahsin al-qur‟an, kajian yasin fadlilah dan dziba‟ barjanji. Tiap

bulanannya, Rapat BKM, Rapat Remas, Sewelasan (Manakib di

Page 84: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

68

tiap mushola per RT), Seloso Wagenan (Manaqib tiap mushola

per RT), Pengajian Jum‟at Pon, dll. Tiap tahunannya yaitu Halal

Bihalal (Syawalan), Muharram, Hari Raya Kurban, Muludan,

Rejeban, Nyadranan, Kegiatan Ramadlan (tadarus, Nuzulul

Qur‟an, Zakat Fitrah, dll), Hari Raya Idul Fitri. Dari semua

kegiatan itu, peran remaja masjid juga terlibat, baik sebagai

koordinator atau hanya sebagai partisipan. Agar mereka terlatih

baik dalam kepemimpinan, sosial dan keagamaan.”

Dari hasil pengamatan peneliti (pada tanggal 7 November 2018

pukul 10.30-10.55 di kantor BKM al-Aqsha) kegiatan masjid al-Aqsha

tersusun sebagai berikut:

Tabel 4.3 Program Kegiatan Masjid Al-Aqsha

PROGRAM KEGIATAN MASJID AL-AQSHA DUSUN

REKSOSARI DESA REKSOSARI

Agenda Mingguan Agenda Bulanan Agenda Tahunan

1. Tahsin Al-Qur‟an

(Remaja tiap

ba‟da maghrib)

2. Kajian Yasin

Fadlilah (Seluruh

masyarakat RW

1)

3. Dziba‟ Barjanji

(Remas tiap

malem Jum‟at)

4. Ndiba‟ (Ibu-Ibu

Per RT 1-12 tiap

malam Minggu)

5. Nariyahan

(Bapak-Bapak

tiap malam

Jum‟at)

6. Rebana

1. Rapat BKM

2. Rapat Remas

3. Sewelasan (Manakib

di tiap mushola per

RT)

4. Seloso Wagenan

(Manaqib tiap

mushola per RT)

5. Pengajian Jum‟at

Pon

6. Dll

1. Halal Bihalal

(Syawalan)

2. Muharram

3. Hari Raya

Kurban

4. Muludan

5. Rejeban

6. Nyadranan

7. Kegiatan

Ramadlan

(tadarus, Nuzulul

Qur‟an, Zakat

Fitrah, dll)

8. Hari Raya Idul

Fitri

9. Dll

Dari pengamatan yang dilakukan, peneliti dapat menarik

kesimpulan bahwasanya kegiatan masjid al-Aqsha benar-benar tersusun

dengan baik. Dengan agenda yang terjadwal tersebut memberikan

Page 85: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

69

gambaran nyata bahwa manajemen masjid al-Aqsha begitu baik. Tinggal

bagaimana menjalankannya dan partisipasi masyarakat sekitar dan

remaja masjidnya.

Bapak Drs. AM Tantowi juga menegaskan (Wawancara pada

tanggal 8 November 2018 pukul 19.30-19.55 WIB di kediaman bapak

Tantowi) bahwa:

“Tidak hanya itu, Masjid Al-Aqsha sendiri juga menjadi sebuah

rujukan pemerintah Jawa Tengah sebagai Masjid Penyelenggara

pengajian se-Jawa Tengah Mar‟ah Sholikhah yang terdiri dari

1500 jama‟ah dari berbagai daerah se-Jawa Tengah. Kegiatan

tersebut sudah terlaksana dua kali yaitu pada tahun 2014 dan 1

September 2018 kemarin.”

Dan sesuai perolehan data yang didapat dilapangan, kegiatan yang

berorientasikan pada remaja masjid dan menjadi rutinitasnya yaitu

kegiatan tahsin al-Qur‟an, kajian yasin fadlilah dan dziba‟ berjanjen

beserta rebana. Keterangan lebih lanjut sebagai berikut:

a. Tahsin al-Qur‟an

Tahsin al-Quran merupakan kegiatan religius yang mengkaji

tentang bacaan dan tulisan al-Qur‟an lebih mendalam. Seperti

penegasan dari Bapak AM. Tantowi bahwa:

“Kegiatan ini ditujukan bagi anak-anak dan remaja dusun

Reksosari setiap habis maghrib kecuali malam Jum‟at.

Pengampu tahsin al-Qur‟an sendiri diajar oleh ustadz bapak

kiyai Musthofa al-hafidz” (Wawancara pada tanggal 8

November 2018 pukul 19.30-19.55 WIB di kediaman bapak

Tantowi)”.

Dapat peneliti tarik kesimpulan tujuan dari pada kegiatan

yang diadakan takmir masjid ini yaitu agar para anak dan remaja

Page 86: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

70

masjid bisa mempelajari al-Qur‟an baik tulisan dan bacaannya

dengan benar dan menanamkan kepribadian yang dihiasi dengan

warna Qur‟ani. Sehingga pada diri remaja masjid akan terbiasa

dengan tadarus al-Qur‟an setiap waktunya.

b. Kajian Yasin Fadlilah

Selain kegiatan tahsin al-Qur‟an takmir masjid dalam

membina kepribadian yang religius pada remaja masjid al-Aqsha

juga mengadakan kegiatan kajian yasin fadlilah. Dari penjelasan

bapak AM Tantowi bahwa:

“Kegiatan yasin fadlilah diikuti oleh masyarakat RW 01 dan

remaja masjid khususnya. Kegiatan ini bertajuk pada bacaan

yasin dengan penjelasannya dan setelah kegiatan itu ada sesi

pengajian singkat dengan konten keagamaan. Pengampu

kegiatan ini dipegang oleh ustadz bapak Kiyai Anwar selaku

penggerak kepemudaan di dusun Reksosari. Yasin fadlilah

sendiri dilaksanakan tiap malam kamis ba‟da

Isya‟.”(Wawancara pada tanggal 8 November 2018 pukul

19.30-19.55 WIB di kediaman bapak Tantowi).

Dapat peneliti simpulkan bahwa tujuan dari pada kegiatan

yasin fadlilah yaitu untuk menanamkan jiwa religius pada

masyarakat pada umumnya dan remaja masjid pada khususnya. Tak

lain juga untuk mensyiarkan agama Islam melalui dakwah singkat

didalamnya. Selain itu, untuk memanfaatkan waktu para remaja

dusun reksosari agar terbiasa dengan kajian agama, sehingga

kegiatan ini menjadikan waktu mereka lebih bermanfaat dan positif.

c. Dziba‟ Barjanji dan Rebana

Page 87: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

71

Tak hanya tahsin al-Qur‟an dan kajian yasin fadlilah saja,

akan tetapi takmir masjid al-Aqsha juga mengagendakan dziba‟

barjanji sebagai sarana pertemuan para remaja masjid tiap

mingguannya. Menurut penjelasan dari bapak AM. Tantowi bahwa:

“dziba‟ Barjanji merupakan kegiatan rutinan yang dilakukan

oleh remaja masjid Al-Aqsha. Kegiatan ini sudah menjadi

tradisi keagamaan sedari dulu. Dilakukan pada setiap malam

Jum‟at ba‟da Isya‟ di masjid al-Aqsha. Dengan diiringi

musik rebana dengan personilnya yaitu para remaja masjid

al-Aqsha sendiri. Antusias para remaja pada kegiatan ini

sangat luar biasa. Dikarenakan kegiatan ini merupakan salah

satu kegiatan yang menjadi sarana pertemuan khusus bagi

para remaja masjid.” (Wawancara pada tanggal 8 November

2018 pukul 19.30-19.55 WIB di kediaman bapak Tantowi).

Dari hasil pengamatan, peneliti simpulkan bahwa dengan

diadakan kegiatan ini terdapat hikmah yang dapat diambil yaitu

semangat untuk mencintai Nabi Muhammad saw yang telah menjadi

suri tauladan bagi umat seluruh alam. Semangat juang atas dakwah

Islam serta menjadi contoh pribadi yang mulia. Kegiatan ini juga

merupakan sarana silaturrahim antar remaja masjid tiap minggunya

dengan kegiatan dziba‟ dan rebana, setelah itu membahas tentang ha-

hal yang akan dilakukan kedepannya serta sebagai sarana evaluasi

kegiatan sebelumnya.

7. Temuan Penelitian

Sesuai dengan hasil wawancara dan dokumentasi di lokasi

penelitian yaitu Masjid Al-Aqsha, peneliti mendapatkan beberapa hal

informasi diantaranya sebagai berikut:

a. Peran Takmir Masjid Masjid Al-Aqsha bagi Remaja Masjid

Page 88: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

72

Masjid mempunyai peran sangat penting bagi masyarakat

sekitar khususnya para remaja. Akan tetapi masyarakat sendiri

kurang tahu bahwa begitu pentingnya dengan keberadaan masjid.

Masyarakat masih menganggap masjid hanya sebagai tempat ibadah

dalam hal ini shalat. Namun sejatinya peran masjid lebih dari

sekedar itu. Kita bisa menengok pada zaman perjuangan Nabi

Muhammad saw, pada masa itu masjid di pergunakan sebagai pusat

kegiatan umat. Seperti halnya segi pendidikan, penanaman nilai-nilai

keagamaan dan tarbiyah yang dilakukan didalam masjid. Tidak itu

saja, masjid juga di fungsikan sebagai tempat pembahasan masalah

umat, seperti membahas strategi perang, zakat dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, keberadaan masjid seyogyanya tidak hanya

dipandang sebelah mata, akan tetapi kita sebagai umat Islam bisa

lebih memahami dengan adanya masjid diharapkan bisa menjadi

sebuah wadah kegiatan umat Islam sehingga masjid tersebut akan

benar-benar menjadi hidup dan makmur.

Kemakmuran masjid sendiri tidak bisa lepas dari keaktifan

para pengurus dan jama‟ahnya. Pengurus yang professional dan para

jama‟ah yang aktif akan menjadikan masjid tersebut sejahtera.

Kewajiban bagi pengurus masjid (takmir masjid) yaitu bisa

memanajemen masjid, baik dari segi infrastruktur maupun kegiatan

masjid. Tak bisa dipungkiri banyak umat Islam sendiri yang hanya

menganggap masjid itu hanya sebagai tempat shalat jamaah lima

Page 89: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

73

waktu, dan shalat jum‟at. Sehingga manajemen masjid yang baik pun

disepelekan. Menilik pada zaman awal perjuangan umat Islam,

mereka memusatkan masjid sebagai tempat awal perjuangan.

Mereka merencanakan sebuah kegiatan yang akan dilakukan dengan

musyawarah bersama di dalam masjid. Seyognya kita sebagai umat

Islam zaman sekarang bisa mengambil hikmah dari hal tersebut.

Takmir masjid mempunyai tugas memakmurkan dan

mensejahterakan masjid. Yaitu dengan memanejemen, baik program

maupun sarana dan prasarana yang ada di masjid tersebut. Tugas dari

takmir juga harus bisa mendidik masyarakat dan pemuda yang ada di

sekitar masjid yaitu melalui kegiatan-kegiatan keagamaman yang

bisa dilakukan. Seperti yang ditegaskan oleh bapak kiyai Chazim AS

selaku penasehat BKM al-Aqsha bahwa:

“Peran takmir masjid ya intinya mengatur segala hal yang

menyangkut dengan masjid. Baik dari sarana prasarana

maupun kegiatan-kegiatan masjid yang akan dilakukan. Dan

dalam membina remaja masjid ya lewat kegiatan-kegiatan

agama yang sudah berjalan.” (Wawancara pada 9 November

2018 pukul 19.45- 20.15 WIB di kediaman bapak Chazim).

Dalam membina kepribadian yang religius pada remaja

masjid maka takmir masjid harus bisa membuat program atau

kegiatan yang bisa mendidik keagamaan kepada mereka. Menurut

bapak Drs. AM Tantowi mengenai peran takmir masjid dalam

membina kepribadian yang religius pada remaja bahwa:

“Tugas takmir masjid yaitu memanajemen masjid agar bisa

makmur dan sejahtera. Bagaimana caranya, yaitu dengan

mengatur mengkoordinir dan melaksanakan program-

Page 90: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

74

program yang sudah dibuat bersama. Sedangkan dalam

membina kepribadian religius pada remaja masjid, kami

sebagai takmir memberikan waktu dan tempat kepada remaja

masjid untuk selalu berkekspresi melakukan hal-hal yang

positif. Tidak hanya itu saja, kami juga memberikan arahan,

kontrol dan wawasan kepada mereka berupa kegiatan-

kegiatan rutinan itu, seperti kajian yasin fadlilah, dziba‟an

tahsin al-Qur‟an dan sebagainya.” (Wawancara pada tanggal

08 November 2018 pukul 19.30-19.55 WIB di kediaman

bapak Tantowi)

Dapat peneliti tarik kesimpulan bahwa peran takmir masjid

sangat intensif bagi kemakmuran dan kesejahteraan masjid. Harus

bisa mengatur dan memanejemen berbagai hal yang menyangkut

dengan masjid. Peran takmir masjid sendiri juga harus bisa

memberikan suatu kegiatan yang dapat mendidik masyarakat dan

remaja masjidnya. Sehingga nuansa hidupnya dan makmurnya

masjid tersebut akan terasa.

b. Faktor Pendukung

Dalam menjalankan sebuah agenda kegiatan pastinya ada

faktor pendukung dan penghambat berjalannya kegiatan tersebut.

Tidak memandang itu kegiatan religius ataupun kegiatan umum dan

sosial. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kelancaran dalam

suatu kegiatan. Bisa saja faktor intern yaitu faktor antusias peserta

dan pelaksana kegiatan, maupun faktor ekstern yaitu aspek publikasi,

masyarakat, sarana dan prasarana yang menunjang dan sebagainya.

Kegiatan yang telah diagenda oleh takmir masjid al-Aqsha

juga pastinya terpengaruh dengan faktor-faktor tersebut. Seperti

yang di tegaskan oleh bapak Bisri (Wawancara pada tanggal 07

Page 91: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

75

November 2018 pukul 14.45-15.20 WIB di kediaman bapak Bisri)

mengenai faktor pendukung kegiatan masjid al-Aqsha dalam

membina kepribadian yang religius pada remaja bahwa:

“Semangat remaja masjid itu tidak tentu. Namun ajakan

teman sejawat itu bisa mempengaruhi temannya yang lain

untuk mengikuti kegiatan masjid. Tak hanya itu, sarana dan

prasarana yang memadai mereka untuk berekspresi mengikuti

kegiatan masjid juga mempengaruhi.”

Dari hasil wawancara tersebut peneliti dapat menarik

kesimpulan bahwa yang mempengaruhi semangat remaja dalam ikut

serta dalam kegiatan masjid al-Aqsha yaitu teman sejawat dan faktor

sarana dan prasarana yang menunjang. Pergaulan memang sangat

mempengaruhi perilaku dan motivasi beribadah seseorang. Seperti

halnya sarana dan prasarana yang menunjang, hal ini akan lebih

menambah semangat mengikuti kegiatan. Misalnya tersedianya

sound system, tersedianya alat rebana yang cukup lengkap, hal ini

akan menambah daya tarik remaja untuk mengikuti kegiatan masjid

yang ada.

Dalam wawancara dengan lain pihak yaitu bapak AM

Tantowi (wawancara pada tanggal 8 November 2018 pukul 19.55-

20.15 WIB di kediaman bapak Tantowi), beliau menegaskan tentang

faktor pendukung dalam membina kepribadian yang religius pada

remaja masjid al-Aqsha yaitu:

“Faktor pendukungnya banyak, diantaranya yaitu

semangatnya remaja masjid dalam mengikuti kegiatan

masjid. Apalagi kegiatan yang dianggap hal baru, mereka

sangat antusias mengikuti. Kemudian dorongan dari orang

Page 92: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

76

tua kepada anak-anaknya untuk mengikuti kegiatan masjid,

serta lingkungan masyarakatnya.”

Sehingga dari keterangan tersebut, peneliti dapat menarik

kesimpulan bahwa faktor lain dalam mendukung kegiatan takmir

masjid al-Aqsha dalam membina kepribadian yang religius pada

remaja masjid al-Aqsha yaitu:

1) Semangat diri pribadi remaja itu sendiri

2) Adanya konsep-konsep baru dalam kegiatan yang dilakukan

takmir masjid baik metode penajaran, sarana dan prasarana dll

3) Dorongan motivasi dari orang tua kepada anaknya untuk

mengikuti kegiatan keagamaan di masjid al-Aqsha

4) Pengaruh lingkungan masyarakat.

Sehingga begitu sangat jelas bahwasanya semua faktor itu

mempengaruhi antusias pribadi remaja. Namun sejatinya akan

kembali kepada diri remaja itu masing-masing. Tinggal bagaimana

prinsip hidup pribadi remaja tersebut.

c. Faktor Penghambat

Dengan adanya faktor pendukung pastinya ada faktor

penghambat dalam suatu kegiatan. Memang tidak bisa kita pungkiri,

bahwasanya setiap kegiatan itu pasti ada penghambatnya tinggal

bagaiamana cara kita menanggulangi atau meminimalisir pengaruh

hambatan tersebut. Sehingga akan lebih bisa mengurangi dampak

kegagalan atau kerugian yang disebabkan oleh faktor penghambat

tersebut.

Page 93: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

77

Dalam pembinaan kepribadian yang religius pada remaja

masjid al-Aqsha dusun Reksosari, takmir masjid mengungkapkan

adanya faktor-faktor penghambat tersebut. Seperti yang ditegaskan

oleh bapak K. Chazim AS (Wawancara pada tanggal 09 November

2018 pukul 19.45-20.15 WIB di kediaman bapak Chazim) bahwa:

“Faktor penghambatnya yaitu, sifat malasnya remaja masjid,

kadang rajin kadang ya malas. Ada juga kesibukan tiap

remaja yang berbeda-beda seperti yang lagi kerja dan lain

sebagainya”.

Peneliti dapat menangkap penjelasan tersebut mengenai

faktor hambatan dalam membina kepribadian yang religius pada

remaja masjid yaitu dipengaruhi dari:

1) Sikap malas pada diri remaja masjid

2) Kesibukan remaja masjid yang berbeda-beda, seperti kerja atau

merantau dan lain sebagainya.

Memang sulit dalam mengendalikan sikap religius pada

remaja, apalagi pada saat ini, yang begitu bebasnya pergaluan,

bebasnya, kabar berita dan dunia internet yang merajalela. Mengenai

hambatan dalam membina kepribadian yang religius pada remaja

masjid al-Aqsha dusun Reksosari Bapak Jawahir selaku seksi

kegiatan dan kepemudaan BKM al-Aqsha dusun Reksoari

(Wawancara pada tanggal 08 November 2018 pukul 16.13-16.30

WIB di kediaman bapak Jawahir) menegaskan bahwa:

“Faktor penghambat dalam hal ini yang sangat penting adalah

sikap antusias dari pada remajanya itu sendiri. Mungkin

karena dia yang sejak kecilnya tidak terbiasa dengan

Page 94: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

78

keagamaan. Sehingga disini didikan dan dorongan orang tua

terhadap pendidikan agama anak sangatlah perlu. Teman

sejawatnya yang mempengaruhi juga bisa. Karena pergaulan

saat ini begitu bebas, dan harus perlu adanya penyaringan.

Bahkan faktor dari pihak takmir masjid sendiri, yang

mungkin belum bisa memahami karakteristik remaja masjid

itu sendiri dan lain sebagainya.”

Dari penjelasan bapak Jawahir tersebut, peneliti dapat

menarik kesimpulan yang menjadi faktor penghambat dalam

membina kepribadian yang religius pada remaja masjid al-Aqsha

yaitu:

1) Sikap dan minat antusias dari remajanya itu sendiri

2) Didikan agama sejak kecil

3) Dorongan motivasi dari orang tua

4) Lingkungan masyarakat sekitar

5) Pergaulan teman sejawat

6) Faktor dari takmir masjid sendiri, mungkin kurang adanya

komunikasi dan kurang bisa memahami karakteristik sifat

remaja masjid itu sendiri.

d. Solusi (Evaluasi)

Dalam menangani masalah-masalah yang ada dalam hal ini

faktor penghambat, takmir masjid al-Aqsha mempunyai cara

tersendiri dalam menindak lanjutinya. Berdasarkan wawancara yang

diperoleh penulis mengenai cara pemecahan masalah dalam

berjalannya kegiatan di masjid al-Aqsha dusun Reksosari, bapak

Drs. AM Tantowi menjelaskan bahwa:

Page 95: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

79

“Dalam berbagai rapat BKM hal ini juga sering dibahas,

solusi yang dapat kami lakukan menanggapi hal ini

diantaranya yaitu dengan mengadakan kegiatan yang bersifat

keagamaan secara rutin, agar mereka terbiasa melakukanya.

Kami juga mencoba melengkapi dan memperbaiki sarana dan

prasarana yang ada, agar bisa digunakan dan membuat

mereka nyaman. Selalu mengadakan kegiatan yang bersifat

baru seperti adanya lomba anak sholeh sekecamatan suruh

yang dilaksanakan di masjid al-Aqsha ini, pada tahun 2017

kemarin.” (Wawancara pada tanggal 08 November 2018

pukul 19.55-20.15 WIB di kediaman bapak Tantowi)

Dari wawancara tersebut peneliti dapat menarik kesimpulan

bahwasanya solusi yang dapat dilakukan takmir masjid sebagai

berikut:

1) Mengagendakan kegiatan secara rutin, agar para remaja terbiasa

dengan kegiatan keagamaan.

2) Memperbaiki dan melengkapi sarana dan prasarana yang ada,

agar mereka lebih semangat mengikuti kegiatan.

3) Mengadakan kegiatan yang bersifat baru, seperti lomba anak

sholeh se-kecamatan Suruh.

Dalam wawancara lain, solusi tersebut juga ditambahi

keterangan oleh bapak Bisri selaku sekretaris BKM al-Aqsha dusun

Reksosari ( Wawancara pada tanggal 07 November 2018 pukul

14.45-15.20 WIB di kediaman bapak Bisri) , beliau menegaskan:

“Solusinya ya banyak yang telah BKM al-Aqsha lakukan

diantaranya yaitu dengan sistem yang baru dengan contoh

pada kajian yasin fadlilah itu metode pengajarannya tidak

hanya ceramaah saja, akan tetapi juga metode tanya jawab

dan diskusi. Hal ini diharapkan bisa merubah warna baru

dalam hal tausiyah di masjid al-Aqsha. Remaja masjid juga

memfasilitasi alat-alat rebana yang diharapkan bisa

menunjang ketrampilan rebana bagi para remaja masjid. Dan

Page 96: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

80

yang penting apa? yaitu gebrakan dan dorongan motivasi dari

kami khususnya dan keterlibatan orang tua dalam

menyemangati mereka untuk selalu dekat dengan masjid.”

Dari hasil wawancara tersebut, peneliti dapat menyimpulkan

bahwa solusi yang dapat dijalankan takmir masjid al-Aqsha

diantaranya:

1) Guna menarik minat remaja masjid BKM al-Aqsha mencoba

menerapkan metode baru dalam pengajaran yang telah

dilakukan, seperti dalam kajian yasin fadlilah dengan

menggunakan metode Tanya jawab dan diskusi.

2) Remaja masjid difasilitasi dengan alat rebana lengkap, agar

mereka dapat berkreatifitas dengan hal tersebut.

3) Gebrakan dan dorongan motivasi baik dari orang tua,

masyarakat dan terutama kami sendiri (takmir masjid). Tidak

henti-hentinya mengarahkan dan mengajak mereka untuk bisa

lebih dekat dengan masjid.

e. Tujuan dan Manfaat Kegiatan Masjid

Sesuai dengan tujuan takmir masjid al-Aqsha yaitu untuk

mendakwahkan syi‟ar agama, mendidik masyarakat dan

mendekatkan masjid dengan para remaja dan jama‟ahnya. Tegas

bapak Jawahir dalam wawancara yang peneliti lakukan yaitu:

“Sebenarnya kesemua kegiatan yang diadakan oleh BKM al-

Aqsha itu kami tujukan untuk masyarakat sekitar terutama

remaja masjid sendiri, menitik beratkan pada kegiatan remaja

masjid yang sering dilakukan tiap mingguannya yaitu tahsin

al-qur‟an, kajian yasin fadlilah dan dziba‟ barjanji. Tujuannya

diadakan tahsin al-qur‟an yaitu agar mereka mau belajar al-

Page 97: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

81

qur‟an baik tulisan maupun bacaannya. Agar mereka terbiasa

membaca al-qur‟an tiap waktunya. Kemudian tujuan kajian

yasin fadlilah yaitu untuk memperdalam ilmu agama pada

masyarakat sekitar maupun para remaja masjidnya sendiri,

karena didalam kegiatan ini selain membaca surat yasin juga

diisi dengan tausiyah dan diskusi bersama mengenai hal-hal

keagamaan. Sedangkan tujuan kami mengadakan dziba‟

barjanji rutin yaitu agar menjadi sarana kegiatan yang positif

bagi remaja, agar mereka lebih tahu sejarah nabi Muhammad

saw dan mencintainya lewat doa-doa sholawat. Tak hanya itu

saja, kegiatan ini merupakan forum pertemuan silaturrahim

antar remaja masjid al-aqsha tiap mingguannya, mereka

setelah ndiba‟an akan mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang

sebelumnya dan mencari solusi bersama.” (Wawancara pada

tanggal 08 November 2018 pukul 17.00-17.15 di kediaman

bapak Jawahir)

Berdasarkan hasil wawancara di atas, peneliti dapat menarik

kesimpulan bahwa tujuan takmir masjid mengadakan kegiatan

keagamaan di masjid al-Aqsha yaitu sebagai berikut:

1) Tujuan diadakan tahsin al-Qur‟an yaitu agar remaja masjid mau

mengkaji al-Qur‟an, baik bacaan, tulisan dan pengaplikasiannya.

Dan akhirnya mereka akan terbiasa dengan membaca al-Qur‟an.

2) Tujuan diadakan kajian yasin fadlilah yaitu untuk memperdalam

ilmu agama pada remaja masjid karena didalam kegiatan itu di

isi dengan tausiyah keagamaan.

3) Tujuan diadakan ndiba‟ barjanji yaitu agar para remaja masjid

lebih tau sejarah nabi Muhammad saw dan meneladani akhlak

beliau. Serta ajang pertemuan silaturrahim antar remaja masjid

tiap mingguannya.

Dalam wawancara lain, peneliti juga menanyakan tujuan

diadakan kegiatan keagamaan di masjid al-Aqsha kepada bapak K.

Page 98: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

82

Chazim AS selaku penasehat BKM al-Aqsha (Wawancara pada

tanggal 09 November 2018 pukul 19.45-20.15 WIB di kediaman

bapak Chazim), beliau menegaskan:

“Tujuan diadakannya kegiatan tahsin al-qur‟an yaitu untuk

menanamkan jiwa yang qur‟ani pada diri remaja. Jika yang

kajian yasin fadlilah yaitu untuk mengisi jiwa kerohanian

masyarakat terutamanya remaja sendiri berupa nilai-nilai

agama. Sedangkan yang dziba‟ yaitu untuk mengenang

perjuangan nabi Muhammad saw serta meneladani

perilakunya.”

Dapat peneliti tarik kesimpulan tujuan diadakannya kegiatan

keagamaan oleh takmir masjid al-Aqsha yaitu

1) Tujuan diadakan kegiatan tahsin al-Qur‟an yaitu untuk

menanamkan jiwa yang Qur‟ani pada diri remaja.

2) Tujuan diadakan kegiatan kajian yasin fadlilah yaitu untuk

mengisi jiwa kerohanian masyarakat dan remaja masjid, yaitu

berupa nilai-nilai agama.

3) Tujan diadakan ndiba‟ barjanji yaitu untuk mengenang

perjuangan serta meneladani perilaku beliau dan agar bisa lebih

mencintai beliau.

Tak hanya sebatas takmir masjid al-Aqsha saja yang peneliti

wawancarai, remaja masjid al-Aqsha sendiri juga ikut andil menjadi

informan dalam penelitian ini. Seperti tanggapan dari saudara Aizul

Azmi S.Pd.I selaku ketua remaja masjid al-Aqsha mengenai kegiatan

keagamaan yang ada di masjid al-Aqsha bagi remaja masjid:

“Menanggapi hal ini menurut saya pribadi sangat bagus.

Kegiatan yang diadakan oleh BKM al-Aqsha memberikan

Page 99: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

83

nilai positif bagi kami para remaja masjid. Kami menjadi

lebih dekat dengan masjid, dengan kegiatan agama.

Pokoknya memberikan nilai positiflah bagi kami para remaja

masjid. Dapat kita lihat disini saja waktu bulan maulud nabi

seperti ini saja remaja masjid begitu antusias menyambutnya,

baik dengan kegiatan shalawatannya maupun sudah mulai

merencanakan, mau mengadakan pengajian maulud guna

memperingati kelahiran nabi Muhammad saw.” (Wawancara

pada tanggal 10 November 2018 pukul 08.00-0815 WIB di

kediaman sdr. Azmi)

Sedangkan tanggapan dari saudara taufikurrohman selaku

sekretaris remaja masjid al-Aqsha mengenai kegiatan keagamaan

yang ada yaitu:

“Kegiatan yang ada di masjid al-Aqsha banyak, kami sebagai

remaja masjid merasa tersirami jiwa rohani kami dengan

kegiatan-kegiatan agama di masjid al-Aqsha. Kami jadi tahu

ilmu-ilmu agama, budaya Islam dan shalawatan. Antusias

para remaja juga lumayan luar biasa menyambut kegiatan

yang ada.” (Wawancara pada tanggal 10 November 2018

pukul 08.30-08.45 WIB di kediaman sdr. Taufik)

Dari wawancara tersebut dapat penulis tarik kesimpulan

bahwa kegiatan keagamaan yang diadakan oleh takmir masjid al-

Aqsha mendapat sambutan positif dari para remaja masjid. Dengan

bukti antusias mereka dalam mengikuti setiap kegiatan yang ada di

masjid al-Aqsha. Mereka merasa tersirami jiwa kerohaniannya

dengan adanya kegiatan keagamaan tersebut.

B. Analisis Data

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan oleh penulis ketika

melakukan penelitian di Masjid Al-Aqsha melalui metode wawancara,

metode observasi dilapangan dan pada informan yaitu pengurus takmir masjid

dan remaja masjid Al-Aqsha, maka penulis dapat mencatat hal-hal apa saja

Page 100: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

84

yang terkait dengan peran takmir masjid dalam membina kepribadian remaja

masjid a-Aqsha di dusun Reksosari RW 1 Desa Reksosari Kecamatan Suruh

Kabupaten Semarang. Kemudian setelah penulis melakukan wawancara

langsung dengan pengurus takmir masjid dan remaja masjid Al-Aqsha, maka

penulis dapat menemukan beberapa hal sebagai berikut:

1. Peran Takmir Masjid Al-Aqsha dalam Membina Kepribadian yang

religus pada Remaja Masjid

Peran Takmir Masjid Al-Aqsha mempunyai posisi yang sangat

penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan Islam dan remaja.

Sedangkan melalui peran dari masjid adalah mengoptimalkan fungsi

masjid sebagai Islamic Center yaitu tempat untuk membina hubungan

manusia dengan Allah swt dan hubungan manusia dengan manusia serta

mengadakan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas

pendidikan Islam bagi remaja. Kualitas pendidikan religius itu bisa

dilihat dari kegiatan yang mereka lakukan secara rutin dengan kuantitas

remaja dalam mengikuti setiap kegiatan keagamaan.

Peran takmir masjid sendiri dalam membina kepribadian yang

religius pada remaja masjid al-Aqsha dapat dilihat dari kegiatan yang

diselenggarakan di masjid al-Aqsha. Kegiatan-kegiatan yang bersifat

keagamaan ini diperuntukkan kepada masyarakat dan remaja masjid pada

khususnya. Apalagi sebagai generasi muda yang akan melanjutkan

kepemimpinan pada masa mendatang, maka perlu untuk pendidikan yang

religius agar kepribadiannya tertanam nilai-nilai Islami.

Page 101: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

85

Kegiatan keagamaan yang dilakukan takmir masjid al-Aqsha

terprogram setiap minggu, bulanan dan tahunan, dan dilaksankan secara

rutin. Kegiatan minggunanya yaitu yaitu Tahsin Al-Qur‟an (Remaja tiap

ba‟da maghrib), Kajian Yasin Fadlilah (Seluruh masyarakat RW 1 dan

remaja), Dziba‟ Barjanji (Remas tiap malem Jum‟at) dan Ndiba‟ (Ibu-Ibu

Per RT 1-12 tiap malam Minggu). Kegiatan bulanan masjid al-Aqsha

yaitu Sewelasan (Manakib di tiap mushola per RT), Seloso Wagenan

(Manaqib tiap mushola per RT), Pengajian Jum‟at Pon (Ibu-ibu dusun

Reksosari), Nariyahan (Bapak-Bapak tiap malam Jum‟at), dll. Sedangkan

kegiatan tahunannya yaitu Halal Bihalal (Syawalan), Muharram, Hari

Raya Kurban, Muludan, Rejeban, Nyadranan, Kegiatan Ramadlan

(tadarus, Nuzulul Qur‟an, Zakat Fitrah, dll) dan Hari Raya Idul Fitri, dll.

Dalam rangka membina kepribadian yang religius pada remaja

masjid, maka takmir masjid al-Aqsha mengadakan kegiatan keagamaan

secara rutin mingguan, yaitu sebagai berikut:

a. Tahsin Al-Qur‟an

Kitab al-Qur‟an merupakan firman Allah SWT yang

diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw melalui perantara

malaikat Jibril, diturunkan secara berangsur-angsur, yang dimulai

dari surat al-Fatihah dan di akhiri surat al-Nas dan bagi yang

membacanya akan dapat pahala serta sebagai pelengkap dari kitab-

kitab sebelumnya.

Page 102: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

86

Mempelajari al-Qur‟an merupakan pedoman utama hidup

bagi umat manusia. Apalagi kita sebagai umat Islam, al-Qur‟an

merupakan kitab sucinya. Seperti firman Allah pada Surat al-„Alaq

ayat: 1-5 yang berbunyi:

Artinya: “bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang

Menciptakan, (2) Dia telah menciptakan manusia dari

segumpal darah. (3) Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha

pemurah, (4) yang mengajar (manusia) dengan perantaran

kalam, (5) Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak

diketahuinya.”

Maka dari itu mempelajari al-Qur‟an baik membaca, menulis,

menghafal serta melaksanakan apa yang terkandung didalam al-

Qur‟an sangatlah penting. Sehingga tak dapat kita pungkiri,

kandungan al-Qur‟an merupakan petunjuk hidup umat manusia.

Berisi perintah larangan, baik buruk, kisah tauladan, ilmu

pengetahuan dan masih banyak lagi.

Takmir masjid al-Aqsha disini mencoba membina

kepribadian yang Qur‟ani melalui kegiatan Tahsin Al-Quran.

Kegiatan ini dilakukan setiap habis shalat maghrib dengan peserta

generasi muda baik anak-anak maupun para remaja. Pengampu

kegiatan belajar al-Qur‟an ini diajar oleh Bapak Kiyai Musthofa al-

Page 103: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

87

Hafidz. Dengan konten mempelajari al-Qur‟an, baik tulisan, bacaan

yang benar serta pelaksanaan dalam kehidupan sehari-hari.

Diharapkan dengan kegiatan tahsin al-Qur‟an ini, generasi muda

terbiasa dengan darus al-Qur‟an setiap waktunya dan mempunyai

kepibadian yang Qur‟ani.

b. Kajian Yasin Fadlilah

Kajian yasin fadlilah merupakan sebuah kegiatan yang

diadakan oleh takmir masjid di masjid al-Aqsha yang ditujukan

kepada masyarakat RW 01 dusun reksosari dan remaja masjid

khususnya. Konten kegiatan ini yaitu mengkaji yasin fadlilah

kemudian dilanjutkan tausiyah tentang keagamaan yang diampu oleh

Bapak Kiyai Anwar. Waktu pelaksanaan dilakukan habis shalat Isya‟

sekitar jam 19.30 sampai selesai.

Kegiatan ini pada sesi akhirnya diisi dengan sesi tanya jawab

dan diskusi tentang keagamaan. Sehingga jamaah kajian tidak hanya

mendengarkan saja, akan tetapi juga bisa ikut berpartisipasi yang

pada akhirnya akan mendapatkan kesimpulan materi yang lebih

jelas. Hal ini sesuai pada al-Qur‟an Surat al-Nahl ayat 125 yang

berbunyi:

Page 104: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

88

Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan

hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah

mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu

Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat

dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-

orang yang mendapat petunjuk”.

Hikmah dari kegiatan ini diharapkan masyarakat RW 01 dan

remaja masjid dapat lebih mengerti ilmu-ilmu agama, yang nantinya

dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Fungsi lainnya

yaitu penghubung tali persaudaraan antar warga RW 1 dan remaja

karena dapat berkumpul dalam satu tempat yaitu masjid al-Aqsha.

c. Dziba‟ Barjanji

Dziba‟ Barjanji merupakan sebuah kegiatan shalawatan

dengan isi sejarah kehidupan Nabi Muhammad saw dan shalawat

doa untuk beliau. Bagi remaja masjid al-Aqsha kegiatan ini sudah

menjadi rutinan tiap minggunya. Waktu pelaksanaan setiap malam

Jum‟at sehabis shalat Isya‟ di masjid al-Aqsha dengan peserta para

remaja masjid al-Aqsha. Kegiatan ini dibarengi dengan rebana

remaja masjid guna lebih memeriahkan kegiatan ini. Rebana disini

merupakan salah satu ketrampilan yang harus remaja masjid bisa.

Sehingga dalam sebuah hajadan warga dusun Reksosari dan

sekitarnya biasanya menggunakan pengiring lagu dari rebana remaja

masjid al-Aqsha. Dari sinilah salah satu cara remaja masjid

mengumpulkan dana dan kas untuk kegiatan-kegiatan yang akan

dilakukan.

Page 105: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

89

Hikmah yang dapat diambil dari dziba‟ barjanji ini

diantaranya yaitu memupuk rasa cinta remaja masjid al-Aqsha

kepada Nabi Muhammad saw, dapat mengerti sejarah kehidupanya

dan meneladani akhlak beliau. Seperti perintah Allah SWT dalam

Surat al-Ahdzab ayat 56 yang berbunyi:

Artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya

bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman,

bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam

penghormatan kepadanya”.

Tak hanya itu, kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan

yang menjadi sarana berkumpulnya khusus para remaja masjid al-

Aqsha dusun Reksosari. Setelah acara ini selesai, maka para remaja

masjid mengevaluasi kegiatan sebelum-sebelumnya dan mencari

solusi untuk kegiatan yang mendatang, agar kegiatan kedepannya

lebih baik dan lebih baik lagi. Fungsi lainya dari dziba‟ barjanji

sendiri bagi para remaja masjid yaitu untuk menanggulangi

pergaulan bebas, dan untuk mengisi kegiatan para remaja yang lebih

positif. Apalagi seperti keadaan zaman sekarang, budaya barat yang

begitu mudah mempengaruhi tingkah laku para remaja, oleh karena

itu dengan kegiatan ini, remaja diharapkan bisa mengisi waktu

luangnya dengan kegiatan-kegiatan yang lebih bermanfaat. Oleh

Page 106: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

90

takmir masjid al-Aqsha sendiri berinisiatif dengan menjadikan

kegiatan ini sebagai penfilter dari kebudayaan barat tersebut.

2. Remaja Masjid Al-Aqsha yang Berkepribadian Religius

Remaja masjid merupakan sebuah wadah organisasi pemuda

Islam yang berada dibawah naungan pengurus masjid (Takmir Masjid).

Fungsi organisasi remaja masjid sendiri merupakan sebagai wadah

pengkaderan pemuda Islam dalam memimpin masa depan kelak. Oleh

karena itu, dalam organisasi remaja masjid ini diperlukan didikan dan

pengarahan yang Islami. Dalam hal ini, peran takmir masjidlah yang

menjadi sebagai pendidik dan pengarah bagi para remaja masjid

utamanya serta masyarakat sekitar. Melalui kegiatan-kegiatan

keagamaan, realisasi pendidikan tersebut dapat diaplikasikan.

Kegiatan-kegiatan keagamaan yang terlaksana di Masjid Al-

Aqsha dusun Reksosari Suruh memberikan nuansa taman pendidikan

yang Islami bagi remaja masjid dan masyarakatnya. Seperti hasil

wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti, para remaja masjid

memberikan komentar yang positif menanggapi kegiatan keagamaan

yang dilaksanakan di Masjid Al-Aqsha dusun Reksosari Suruh.

a. Motivasi remaja masjid untuk beramal shalih

Kegiatan keagamaan yang diadakan di Masjid Al-Aqsha

dusun Reksosari memberikan sebuah motivasi baik kepada remaja

masjid. Melalui kebiasaan rutinitas kegiatan keagamaan yang ada,

Page 107: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

91

mendidik dan melatih para remaja untuk selalu dekat dengan masjid

dan Allah swt serta rasul-Nya.

b. Melatih displin

Kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di Masjid Al-Aqsha

dusun Reksosari memberikan pembelajaran tentang kedisiplinan.

Melalui agenda program yang diadakan BKM al-Aqsha dusun

Reksosari tidak lain juga mempunyai tujuan melatih para remajanya

untuk selalu bersikap disiplin. Dengan bukti shalat jama‟ah yang

selalu padat dengan jama‟ahnya dan kegiatan rutinitas yang selalu

dipenuhi dengan peserta pengajian.

c. Sikap mencintai ilmu

Dalam masalah tarbiyah BKM al-Aqsha sungguh-sungguh

dalam memperhatikannya. Program pendidikan agama ini masuk

dalam program mingguan yang sudah menjadi rutinitas kegiatan

masjid, seperti Tahsin Al-Qur‟an, Kajian Yasin Fadlilah dan Ndiba‟.

Dari sinilah pendidikan keagamaan bisa terlaksana dengan baik dan

antusias para remaja masjid sendiri sangat luar biasa.

d. Pemuda yang berketrampilan

Rebana merupakan sebuah kegiatan pengiring musik

tradisional yang dilakukan sudah sejak zaman Nabi Muhammad saw.

BKM al-Aqsha memberikan pelatihan rebana setiap hari jum‟at

kepada remaja masjid yang berminat. Tujuan dari pada kegiatan ini

yaitu untuk mengisi waktu luang para remaja sendiri dan

Page 108: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

92

memberikan sebuah ketrampilan yang mungkin nantinya juga

bermanfaat untuk kedepannya.

e. Sikap solidaritas dan toleransi

Setiap manusia pastinya tak bisa lepas dari yang namanya

bermasyarakat. Organisasi remaja masjid sendiri bagi para remaja al-

Aqsha merupakan salah satu tempat dalam menanamkan sikap

solidaritas kepada sesama muslim. Mereka saling menjenguk jika

ada salah satu anggotanya yang sedang tertimpa musibah dan saling

bantu-membantu dalam setiap hal seperti kegiatan yang akan

diadakan. Tak hanya itu saja, sikap toleransi juga dipupuk dalam

organisasi ini, baik toleransi sesama muslim maupun non-muslim.

Hal ini agar kehidupan bermasyarakat semakin damai, nyaman dan

sejahtera.

f. Sikap istiqamah

Perlu diketahui, mengapa setiap kegiatan keagamaan yang

diadakan oleh takmir masjid al-Aqsha selalu dipadati dengan

jama‟ah. Hal ini tidak lain karena sikap istiqamah yang sudah

tertanam dalam diri masyarakat dan remaja masjid al-Aqsha. Sikap

istiqamah memang sangat penting yang harus dimiliki oleh para

remaja masjid. Karena suatu hal bisa berjalan dengan baik dan

berhasil jika sikap istiqamah selalu terjaga yang nantinya akan

menumbuhkan perilaku sabar.

Page 109: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

93

3. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Membina Kepribadian Remaja

Masjid Al-Aqsha

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembinaan kepribadian

yang religius pada remaja masjid oleh takmir masjid al-Aqsha dusun

Reksosari setelah peneliti lakukan observasi dan wawancara dilapangan

yaitu sebagai berikut:

a. Faktor Pendukung

Faktor pendukung dari pada kegiatan-kegiatan yang diadakan

takmir masjid al-Aqsha guna membina kepribadian yang religius

pada remaja masjid, (tahsin al-Qur‟an, kajian yasin fadlilah dan

dziba‟ barjanji) diantaranya sebagai berikut:

1) Keberadaan Masjid

Fungsi utama masjid sendiri yaitu sebagai tempat

beribadah. Namun dengan pengolahan dan manajemen masjid

yang baik, peran masjid tidak hanya untuk ibadah saja, akan

tetapi bisa di gunakan untuk pendidikan, sosial dan lainya.

Apalagi keberadaan masjid al-Aqsha yang strategis di tengah-

tengah dusun reksosari, dan sarana dan prasarana yang

memadai. Sehingga dalam pelaksanaan ibadah dan pendidikan

suasana menjadi nyaman dan hidmad.

2) Adanya Jama‟ah

Keikutsertaan masyarakat dalam ikut andil

mensukseskan kegiatan-kegiatan keagamaan yang diadakan oleh

Page 110: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

94

takmir masjid al-Aqsha. Dukungan orang tua kepada anak-

anaknya untuk selalu berpartisipasi dalam setiap kegiatan

masjid. Dan tidak hanya itu saja, dari beberapa kegiatan

pengajian, banyak juga jama‟ah yang berasal dari luar daerah.

Sehingga antusias masyarakat dalam mengikuti kegiatan-

kegiatan yang diadakan takmir masjid al-Aqsha sangat luar

biasa, khususnya oleh para remja masjid sendiri.

3) Takmir Masjid yang Kompeten

Kemakmuran masjid tidak bisa lepas dari para jama‟ah

dan pengurus masjidnya. Manajemen yang baik merupakan hal

terpenting dari pada makmurnya masjid. Sehingga dibutuhkan

pengurus masjid yang benar-benar ahli dalam bidangnya. Dalam

hal ini takmir masjid al-Aqsha yang bersikukuh untuk berjuang

mensejahterakan masjid, dengan pengelolaan sarana dan

prasarana yang baik dan mengadakan kegiatan-kegiatan yang

positif serta administrasi yang terprogram. Kegiatan yang

diadakan oleh takmir masjid al-Aqsha sendiri mendapat

tanggapan positif dari masyarakat. Dengan bukti dengan adanya

kegiatan keagamaan di masjid al-Aqsha banyak jama‟ah yang

mengikuti.

4) Adanya Kegiatan

Program kegiatan di masjid al-Aqsha dusun Reksosari

sangat terinci, dari program mingguan, bunanan dan tahunan.

Page 111: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

95

Sehingga kondisi masjid al-aqsha benar-benar terasa nuansa

kemakmurannya, tidak ada waktu kosong yang sia-sia. Program

agenda kegiatan tersebut bisa merata baik dari jama‟ah ibu-ibu,

bapak-bapak hingga remaja masjid sendiri.

5) Remaja Masjid

Keikutsertaan remaja masjid merupakan salah satu

penyokong kesuksesan tiap kegiatan masjid. Bagi takmir masjid

sendiri remaja masjid merupakan forum generasi muda yang

selalu memberikan semangat baru. Antusias remaja masjid

dalam membantu takmir masjid dalam setiap waktu, seperti ikut

bersih-bersih masjid, adzan pembagian zakat, koordinir

pengajian dan sebagainya.

6) Adanya Komunikasi yang baik

Komunikasi antar pengurus, jama‟ah dan remaja masjid

sangat penting. Tanpa adanya komunikasi yang terjaga, maka

kegiatan-kegiatan yang sudah terprogram tidak bisa jalan

dengan baik. Bukti komunikasi yang terjaga antara pengurus,

jama‟ah dan remaja masjid al-Aqsha yaitu selalu terwujudnya

kegiatan yang meriah.

7) Sarana dan sarana yang memadai

Sarana dan prasarana merupakan sebuah perantara yang

dapat menunjang kelancaran dan kemudahan dalam

menjalankan setiap kegiatan. Sehingga tak bisa dipandang

Page 112: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

96

sebelah mata keberadaan sarana dan prasarana. Oleh karena itu,

hal ini juga harus diperhatikan oleh para pengurus masjid, agar

selalu merawat dan melengkapi sarana dan prasarana masjid.

8) Adanya Ustadz

Dalam sebuah pendidikan pastinya tak bisa lepas dari para guru

atau ustadz. Apalagi sebuah masjid yang semestinya mempunyai

Imam, Da‟i dan guru ngaji yang baik. Ustadz disini seyogyanya

seseorang yang benar-benar mau mengabdi kepada agama,

sehingga serius dalam berkhotbah, mengimami dan mengajar

kerana Allah SWT bukan sekedar karena bisaroh. Di masjid al-

Aqsha sendiri mempunyai ustadz dan guru ngaji yang sungguh-

sungguh berjuang. Dengan bukti setiap kegiatan beliau tidak

mau menerima bisaroh yang diberikan takmir masjid.

b. Faktor Penghambat

Faktor penghambat dari pada kegiatan-kegiatan yang

diadakan takmir masjid al-Aqsha guna membina kepribadian yang

religius pada remaja masjid, (tahsin al-Qur‟an, kajian yasin fadlilah

dan dziba‟ barjanji) diantaranya sebagai berikut:

1) Remaja masjid

Hambatan-hambatan itu bisa terjadi pada remaja masjid

itu sendiri seperti:

a) Sikap malas pada diri remaja masjid.

Page 113: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

97

b) Kesibukan remaja masjid yang berbeda-beda, seperti kerja

atau merantau dan lain sebagainya.

c) Sikap dan minat antusias dari remajanya itu sendiri.

d) Didikan agama sejak kecil.

e) Dorongan motivasi dari orang tua

2) Faktor dari Luar

a) Lingkungan masyarakat sekitar.

b) Pergaulan teman sejawat.

c) Metode pengajaran yang monoton

3) Faktor dari Takmir Masjid

a) Kurang adanya komunikasi

b) Kurang bisa memahami karakteristik sifat remaja masjid itu

sendiri.

Page 114: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

98

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat

disimpulkan bahwa:

1. Peran Takmir Masjid dalam Membina Kepribadian yang Religius pada

Remaja Masjid Al-Aqsha

Setelah melalui observasi, wawancara dan dokumentasi, ternyata

takmir masjid al-Aqsha berperan dalam membina kepribadian yang

religius pada remaja masjid yang terbukti dengan terselenggaranya

kegiatan keagamaan rutin seperti tahsin al-Qur‟an, kajian yasin fadlilah

dziba‟ barjanji dan lain-lain. Dan dari setiap kegiatan keagamaan

tersebut, takmir masjid al-Aqsha mempunyai harapan dan peran yaitu

membina iman, membina masyarakat dan remaja yang Islami,

memperkokoh ukhuwah islamiyah, sarana perjuangan dakwah, mendidik

dan sarana tarbiyah

Dari kelima peran takmir masjid al-Aqsha tersebut, kesemuanya

telah tertuang dan terwujud melalui setiap kegiatan keagamaan yang

telah dilaksanakan di Masjid Al-Aqsha dusun Reksosari Suruh.

2. Faktor Pendukung dan Penghambat Takmir Masjid dalam Membina

Kepribadian yang Religius pada Remaja Masjid Al-Aqsha

Dari penelitian yang telah dilakukan maka peneliti dapat

menyimpulkan faktor pendukungnya yaitu keberadaan masjid, adanya

Page 115: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

99

program kegiatan yang telah tersusun rapi, adanya komunikasi baik

antara takmir dan remaja masjid, sarana dan prasarana yang memadai.

Faktor penghambat yang terjadi yaitu kurangnya kesadaran dari remaja

masjid sendiri untuk mengikuti kegiatan keagamaan secara rutin dan

masih monotonnya metode dakwah yang digunakan dalam kegiatan

tersebut.

B. Saran

Setelah peneliti melakukan observasi dan penelitian serta

penganalisisan tentang Peran Takmir Masjid dalam Membina Kepribadian

yang Religius pada Remaja Masjid Al-Aqsha Dusun Reksosari, maka penulis

ingin menyampaikan saran-saran demi perbaikan dan kemajuan:

1. Untuk Remaja Masjid

Krisis akhlak mulia merupakan fenomena yang terjadi saat ini. Dampak

dari kemajuan teknologi yang negatif dan pergaulan bebas yang tidak

terkontrol. Pendidikan agama merupakan salah satu sarana untuk tetap

menjaga budaya timur yang religius dan penuh tata krama. Dekatkan diri

kepada Allah SWT dengan cara selalu taqarrab kepada-Nya. Dekatkan

diri pada kegiatan-kegiatan keagamaan masjid yang ada. Dengan begitu,

jiwa rohani kita terpupuk nilai-nilai religi yang kuat. Sebagai bekal dalam

menghadapi masa depan yang penuh kegoncangan duniawi semata.

2. Untuk Takmir Masjid

Menghadapi era modern seperti ini merupakan sebuah tantangan

tersendiri dalam membina kepribadian yang religius pada remaja. Oleh

Page 116: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

100

karena itu, dengan manajemen masjid yang baik, sabar dalam

melaksanakan tugas adalah sebuah jalan ibadah. Dengan komunikasi dan

kerjasama yang baik antara takmir dengan masyarakat dan remaja harus

dilakukan. Evaluasi terus dilakukan demi kemakmuran masjid al-Aqsha

dan kesejahteraan umat.

Page 117: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

101

DAFTAR PUSTAKA

Ayub, Moh. E. 1996. Manajemen Masjid. Jakarta: Gema Insani Press.

Daradjat, Zakiyah. 1991. Kesehatan Mental. Jakarta: Toko Gunung Agung.

Daradjat, Zakiyah. 1975. Pendidikan Agama Dalam Pembinaan Mental. Jakarta:

Bulan Bintang.

Departemen Agama. 2004. AL-QUR‟AN DAN TERJEMAHNYA. Semarang: CV.

Al-Waah.

Departemen Agama. 2008. TIPOLOGI MASJID. Jakarta: Derektorat Urusan

Agama Dan Pembinaan Syariah.

Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka.

Dister, Nico Syukur. 1992. Pengalaman dan Motivasi Beragama. Yogyakarta:

Kansius.

Gazalba, Sidi. 1975. Mesjid: Pusat Ibadah dan Kebudayaan Islam. Jakarta Pusat:

Pustaka Antara.

Ghufron, M. Nur dan Rini Risnawita S. 2014. Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta:

Ar-Ruzz Media.

Hartati. Netty, dkk. 2004. Islam dan Psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Izzati , Hanik Asih. 2015. Peran Takmir Masjid dalam Meningkatkan Kualitas

Pendidikan Islam (Studi di Masjid al-Muttaqiin Kalibening Tingkir

Salatiga). Salatiga: IAIN Salatiga

Jalaluddin. 1996. Psikologi Agama. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Kartono, Kartini.1981. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Jakarta: Gramedia

Pustaka.

Miles, Matthew & Huberman, A. Michael. 1984. Qualitatif Data Analysis. Terj.

Rohidi, Tjetjep Rohendi & Mulyarto. 1992. Cet. I. Analisis Data

Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Jakarta: UI-Press

Moleong, Lexy J. 1990. Metode Penelitian Kualitatif . Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Moleong, Lexy J. 2009. Metode Penelitian Kualitatif . Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Nasution, S. 1992. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.

Page 118: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

102

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2006 Pasal 6

(Menteri Agama: 2006, ID 3445)

Pratiwi, Febriani Indah. 2017. Peran Takmir Masjid an-Nida dalam Pembinaan

Akhlak Masyarakat di Dusun Ngaglik RW 02 Kelurahan Ledok Kecamatan

Argomulyo Salatiga. Salatiga: IAIN Salatiga.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Bahasa Indonesia.

Jakarta: Pusat Bahasa.

Rahayu, Iin Tri. 2009. Psikoterapi Perspektif Islam Dan Psikologi Kontemporer.

Malang: UIN-Malang Press.

Robert H. Thouless. 2000. Pengantar Psikologi Agama. Jakarta: PT Raja

Grafindo.

Rohmah, Noer. 2017. Pengantar Psikologi Agama. Yogyakarta: Kalimedia.

Safari Harahap, Sofan. 1996. Manajemen Masjid. Yogyakarta: Dhana Bhakti

Prima.

Sarosa, Samiaji. 2012. Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar. Jakarta Barat: PT.

Indeks.

Siswanto. 2005. Panduan Praktis Organisasi Remaja Masjid. Jakarta Timur:

Pustaka al-Kautsar.

Sub Derektorat Kemasjidan. 2013. Buku Panduan Sistem Informasi Masjid

(SIMAS) Kementerian Agama Republik Indonesia. Jakarta: Derektorat

Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Direktorat Jenderal Bimas

Islam Kementerian Agama Republik Indinesia.

Suprayogo, Imam & Tobroni. 2003. Metodologi Penelitian Sosial-Agama.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Susanta, Gatot, dkk. 2008. Cara Cerdas Memakmurkan Masjid. Jakarta: Penebar

Plus.

Yani, Ahmad. 2009. Panduan Memakmurkan Masjid. Jakarta: al-Qalam.

Zuldafrial & Lahir, Muhammad. 2012. Penelitian Kualitatif. Surakarta: Yuma

Pustaka.

Page 119: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

INSTRUMEN PEDOMAN PENELITIAN

A. Pedomoman Observasi

Penelitian yang dilakukan ini akan mengamati Peran Takmir Masjid

dalam Membina Kepribadian yang Religius pada Remaja Masjid Al-Aqsha

Dusun Reksosari Desa Reksosari Kecamatan Suruh.

B. Pedoman Wawancara

1. Pengurus masjid

a. Identitas

1) Ketua Takmir Masjid

a) Nama : AM. Tantowi

b) Tempat/Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 26 Januari 1964

c) Jabatan : Ketua BKM al-Aqsha

d) Waktu dan Tempat : 08 November 2018 pukul 19.30-

19.55 WIB di kediaman beliau

2) Sekretaris Takmir Masjid

a) Nama : Bisri

b) Tempat/Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 12 Januari 1965

c) Jabatan : Sekretaris BKM al-Aqsha

d) Waktu dan Tempat : 07 November 2018 pukul 14.45-

15.20 WIB di kediaman beliau

3) Penasehat Takmir Masjid

a) Nama : M. Chazim AS

b) Tempat/Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 05 Januari 1963

Page 120: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

c) Jabatan : Nadzir dan Penasehat BKM

d) Waktu dan Tempat : 09 November 2018 pukul 19.45-

20.15 WIB di kediaman beliau.

4) Seksi Imarah (Kegiatan dan Kepemudaan) Takmir Masjid

a) Nama : Jawahir

b) Tempat/Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 03 Juni 1972

c) Jabatan : Seksi Imarah BKM

d) Waktu dan Tempat : 08 November 2018 pukul 16.13-

16.30 WIB di kediaman beliau

b. Pertanyaan peneliti

1) Bagaimana sejarah berdirinya Masjid Al-Aqsha dusun

Reksosari?

2) Apa visi dan misi Masjid Al-Aqsha dusun Reksosari?

3) Apa saja kegiatan yang dilakukan oleh takmir masjid dalam

membina kepribadian para remaja?

4) Apa tujuan dari pada kegiatan yang dilaksanakan tersebut?

5) Apa saja faktor pendukung dalam membina kepribadian

yangreligius para remaja masjid?

6) Apa saja faktor penghambat dalam membina kepribadian yang

religius para remaja?

7) Bagaimana solusi dalam menangani faktor penghambat tersebut?

Page 121: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

2. Anggota remaja

a. Identitas

1) Ketua remaja masjid

a) Nama : Aizul Azmi S. Pd.I

b) Tempat/Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 8 Juli 1993

c) Jabatan : Ketua Remas

d) Waktu dan Tempat : 10 November 2018 pukul 08.00-

08.15 WIB di kediaman beliau

2) Sekretaris remaja masjid

a) Nama : Taufikurrohman

b) Tempat/Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 31 Mei 1989

c) Jabatan : Sekretaris Remas

d) Waktu dan Tempat : 10 November 2018 pukul 08.30-

08.45 WIB di kediaman beliau

3) Bendahara remaja masjid

a) Nama : Wulandari

b) Tempat/Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 01 Oktober 1997

c) Jabatan : Bendahara Remas

d) Waktu dan Tempat : 10 November 2018 pukul 09.00-

09.15 WIB di kediaman beliau

4) 3 anggota remaja masjid

a) Nama : Nur Rokhman

b) Tempat/Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 15 Juni 1999

Page 122: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

c) Jabatan : anggota Remas

d) Waktu dan Tempat : wawancara di masjid al-Aqsha pada

tanggal 11 November 2018 jam 19.35-20.30 WIB

a) Nama : Fathiyatur Rizqiyyah

b) Tempat/Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 07 Juli 1998

c) Jabatan : anggota Remas

d) Waktu dan Tempat : wawancara di masjid al-Aqsha pada

tanggal 11 November 2018 jam 19.35-20.30 WIB

a) Nama : Anwar Masduqi

b) Tempat/Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 20 Agustus 1987

c) Jabatan : anggota Remas

d) Waktu dan Tempat : wawancara di masjid al-Aqsha pada

tanggal 11 November 2018 jam 19.35-20.30 WIB

b. Pertanyaan peneliti

1) Bagaimana pendapat anda dengan adanya kegiatan yang

diadakan oleh takmir masjid dalam membina kepribadian yang

religius pada remaja masjid?

C. Pedoman Dokumentasi

1. Sarana dan Prasarana

2. Data anggota takmir masjid

3. Foto-foto kegiatan yang diadakan takmir masjid

Page 123: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

TRANSKIP WAWANCARA

TAKMIR MASJID AL-AQSHA DUSUN REKSOSARI

NO Waktu Wawancara Narasumber Pertanyaan Jawaban

1 09 November 2018

jam 19.45-20.15 WIB

Kiyai Chazim AM

(Nadzir/ Penasehat KM)

Bagaimana sejarah berdirinya

Masjid Al-Aqsha dusun

Reksosari?

Sejarah masjid al-Aqsha itu sebenarnya cerita turun-

temurun dari sesepuh dahulu. Bermula dari mbah

eyang canggah saya yang bernama mbah Muhyiddin

kurang lebih pada tahun 1825 M. Pada saat itu

sedang terjadi perang antara pangeran Diponegoro

dan belanda. Salah satu pengawal dari pangeran

Diponegoro adalah Kiyai Mojo. Karena pihak

Belanda mengetahui Kiyai Mojo sebagai pengawal

Pangeran Diponegoro, maka pihak penjajah

bermaksud membunuh semua keluarga Kiyai Mojo.

Dalam hal ini, Kiyai Mojo mengetahui rencana

penjajah, maka beliau menyembunyikan

keluarganya termasuk keponakannya yaitu Mbah

Muh Yiddin ke negeri sabrang yaitu Makkah, tidak

lain juga bermaksud agar keluarganya bisa menuntut

ilmu disana.

Setelah pulang dari Makkah Mbah Muhyiddin

menetap di daerah Tingkir. Tak lama kemudian

menikah dengan Ibu Muhyiddin orang daerah

Reksosari Suruh. Kemudian beliau menetap di dusun

Reksosari dan memulai mensyi‟arkan agama Islam

dengan mendirikan mushala. Setelah beberapa tahun

kemudian putri beliau di nikahkan dengan bapak

jalil. Karena sangat menyayangi putri dan

menantunya, maka mereka di belikan rumah oleh

mbah Kiyai Muhyiddin. Namun rumah itu mereka

Page 124: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

hibahkan untuk pembangunan masjid. Mulai dari

sinilah masjid mushala yang didirikan oleh mbah

Kiyai Muhyiddin di pugar pertama kali menjadi

sebuah masjid. Setelah beberapa tahun kemudian,

masjid tersebut berkembang pesat, terutamannya

bidang pendidikan. Oleh karena sangat berat jika

dikelola sendiri, maka Bapak Kiyai Jalil meminta

bantuan untuk ikut serta dalam mengelola masjid

kepada mbah Kiyai Jawahir (asli dari Pati muridnya

mbah Kiyai Sirajuddin “mbah Ganjar” dari Ngroto,

Nggubuk). Mbah Kiyai Jawahir ini bertempat tinggal

di Tegal Bunder, Desa Tegal Ombo dan bersyi‟ar

agama Islam disana.

Setelah berganti generasi pemugaran Masjid Al-

Aqsha reksosari pun dilakukan dan diperluas. Pada

tahun 1837 masjid al-Aqsha dipugar oleh mbah

Lurah Abdul Fatah bapak dari Kiyai Zainuddin.

Pemugaran kembali dilakukan oleh Kiyai Hasyim

pada tahun 1950. Kemudian pada tahun 1975

kembali dipugar oleh bapak Kiyai Haji Abdul Fatah

dan di finishing oleh Bapak Mawardi. Dan

pemugaran yang terakhir dilaksanakan pada tahun

2008 sampai sekarang.

Sedangkan Nadzir (Penasehat BKM al-Aqsha) yang

tercatat yaitu 1) Mbah Kiyai Jalil, 2) Mbah Kiyai

Hasyim, 3) Mbah Kiyai Abdul Fatah, 4) Mbah Kiyai

Abdul Syakur, 5) yang terakhir sampai sekarang

yaitu bapak Kiyai Chazim AS.

2 07 November 2018

jam 14.45-15.20 WIB Bisri (Sekretaris)

Bagaimana Visi dan Misi Masjid

Al-Aqsha?

Sedangkan kepengurusan masjid sendiri mengalami

reorganisasi setiap lima (5) tahun sekali sesuai

Page 125: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

dengan hasil rapat tahun 2001.

3

09 November 2018

jam 19.45-20.15 WIB

dan

08 November 2018

Jam 19.30-19.55 WIB

1. K. Chazim AS

(Penasehat BKM)

2. Drs. AM. Tantowi

(Ketua Umum BKM)

Bagaimana peran takmir masjid

dalam membina kepribadian yang

religius pada remaja masjid?

1. Peran takmir masjid ya intinya mengatur segala

hal yang menyangkut dengan masjid. Baik dari

dari sarana prasarana maupun kegiatan-kegiatan

masjid yang akan dilakukan. Dan dalam membina

remaja masjid ya lewat kegiatan-kegiatan agama

yang sudah berjalan.

2. Tugas takmir masjid yaitu memanajemen masjid

agar bisa makmur dan sejahtera. Bagaimana

caranya, yaitu dengan mengatur mengkoordinir

dan melaksanakan program-program yang sudah

dibuat bersama. Sedangkan dalam membina

kepribadian religius pada remaja masjid, kami

sebagai takmir memberikan waktu dan tempat

kepada remaja masjid untuk selalu berkekspresi

melakukan hal-hal yang positif. Tidak hanya itu

saja, kami juga memberikan arahan, kontrol dan

wawasan kepada mereka berupa kegiatan-

kegiatan rutinan itu, seperti kajian yasin fadlilah,

ndiba‟an tahsin al-Qur‟an dan sebagainya.

08 November 2018

jam 16.13-16.30 WIB

dan

08 November 2018

Jam 19.30-19.55 WIB

1. Jawahir

(Seksi Kepemudaaan)

2. Drs. AM. Tantowi

Apa saja kegiatan yang dilakukan

oleh takmir masjid dalam

membina kepribadian religius

pada remaja?

10. Program kegiatan di masjid al-Aqsha ini

sebenarnya terprogram tiap mingguan, bulanan

dan tahunan. Tiap mingguannya yaitu tahsin al-

qur‟an, kajian yasin fadlilah dan dziba‟ barjanji.

Tiap bulanannya, Rapat BKM, Rapat Remas,

Sewelasan (Manakib di tiap mushola per RT),

Seloso Wagenan (Manaqib tiap mushola per RT),

Pengajian Jum‟at Pon, dll. Tiap tahunannya yaitu

Halal Bihalal (Syawalan), Muharram, Hari Raya

Kurban, Muludan, Rejeban, Nyadranan, Kegiatan

Page 126: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

Ramadlan (tadarus, Nuzulul Qur‟an, Zakat Fitrah,

dll), Hari Raya Idul Fitri.

Dari semua kegiatan itu, peran remaja masjid juga

terlibat, entah sebagai koordinator atau hanya

sebagai partisipan. Agar mereka terlatih baik

dalam kepemimpinan, sosial dan keagamaan.

11. Kegiatan dalam membina kepribadian religius

remaja yang yang rutin dilakukan di masjid al-

Aqsha ini ada tiga (3), yaitu tahsin al-qur‟an yang

dilaksanakan tiap ba‟da maghrib yang diampu

oleh Bapak K. Musthofa al-hafidz. Yang kedua

yaitu kajian yasin fadlilah yang dilakukan tiap

malam kamis ba‟da isya‟ yang diampu oleh

Bapak K. Anwar. Konten isinya yaitu membaca

yasin fadlilah dilanjutkan tausiyah dan tanya

jawab serta diskusi. Kemudian yang ketiga yaitu

dziba‟ barjanji yang dilakukan tiap malam jum‟at

ba‟da isya‟. Kegiatan ini dilakukan oleh para

remaja dengan diiringi musik rebana yang

menjadi ketrampilan bagi remaja masjid disini.

Masjid al-Aqsha juga menjadi sebuah rujukan

pemerintah Jawa Tengah sebagai masjid

penyelenggara pengajian se-Jawa Tengah Mar‟ah

Sholikhah yang terdiri dari 1500 jama‟ah dari

berbagai kelompok se-Jawa Tengah. Kegiatan

tersebut sudah terlaksana dua kali yaitu pada

tahun 2014 dan 1 September 2018.

5

09 November 2018

jam 19.45-20.15 WIB

dan

1. K. Chazim AS

(Penasehat BKM)

2. Jawahir

Apa tujuan dari pada kegiatan

yang dilaksanakan tersebut?

1. Tujuan diadakannya kegiatan tahsin al-qur‟an

yaitu untuk menanamkan jiwa yang qur‟ani pada

diri remaja. Jika yang kajian yasin fadlilah yaitu

Page 127: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

08 November 2018

Jam 17.00-17.15

untuk mengisi jiwa kerohanian masyarakat

terutamanya remaja sendiri berupa nilai-nilai

agama. Sedangkan yang dziba‟ yaitu untuk

mengenang perjuangan nabi Muhammad saw

serta meneladani perilakunya.

2. Sebenarnya kesemua kegiatan yang diadakan oleh

BKM al-Aqsha itu kami tujukan untuk

masyarakat sekitar terutama remaja masjid

sendiri, menitik beratkan pada kegiatan remaja

masjid yang sering dilakukan tiap mingguannya

yaitu tahsin al-qur‟an, kajian yasin fadlilah dan

dziba‟ barjanji. Tujuannya diadakan tahsin al-

qur‟an yaitu agar mereka mau belajar al-qur‟an

baik tulisan maupun bacaannya. Agar mereka

terbiasa membaca al-qur‟an tiap waktunya.

Kemudian tujuan kajian yasin fadlilah yaitu untuk

memperdalam ilmu agama pada masyarakat

sekitar maupun para remaja masjidnya sendiri,

karena didalam kegiatan ini selain membaca surat

yasin juga diisi dengan tausiyah dan diskusi

bersama mengenai hal-hal keagamaan. Sedangkan

tujuan kami mengadakan dziba‟ barjanji rutin

yaitu agar menjadi sarana kegiatan yang positif

bagi remaja, agar mereka lebih tahu sejarah nabi

Muhammad saw dan mencintainya lewat doa-doa

sholawat. Tak hanya itu saja, kegiatan ini

merupakan forum pertemuan silaturrahim antar

remaja masjid al-aqsha tiap mingguannya, mereka

setelah dziba‟ akan mengevaluasi kegiatan-

kegiatan yang sebelumnya dan mencari solusi

Page 128: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

bersama.

6

08 November 2018

jam 19.55-20.15 WIB

dan

07 November 2018

jam 14.45-15.20 WIB

1. Drs. AM. Tantowi

(Ketua BKM)

2. Bisri

(Sekretaris BKM)

Apa saja faktor pendukung dalam

membina kepribadian religius

para remaja masjid?

1. Faktor pendukungnya, diantaranya yaitu

semangatnya remaja masjid dalam mengikuti

kegiatan masjid. Apalagi kegiatan yang dianggap

hal baru, mereka sangat antusias mengikuti.

Kemudian dorongan dari orang tua kepada anak-

anaknya untuk mengikuti kegiatan masjid, serta

lingkungan masyarakatnya.

2. Semangat remaja masjid itu tidak tentu. Namun

ajakan teman sejawat itu bisa mempengaruhi

temannya yang lain untuk mengikuti kegiatan

masjid. Tak hanya itu, sarana dan prasarana yang

memadai mereka untuk berekspresi mengikuti

kegiatan masjid juga mempengaruhi.

7

09 November 2018

jam 19.45-20.15 WIB

dan

08 November 2018

jam 16.13-16.30 WIB

1. K. Chazim AS

(Penasehat BKM)

2. Jawahir

(Seksi Kepemudaan)

Apa saja faktor penghambat

dalam membina kepribadian

religius para remaja masjid?

1. Faktor penghambatnya yaitu sifat malasnya

remaja masjid, kadang rajin kadang ya malas. Ada

juga kesibukan tiap remaja yang berbeda-beda

seperti yang lagi kerja dan lain sebagainya.

2. Faktor penghambat dalam hal ini yang sangat

penting adalah sikap antusias dari pada remajanya

itu sendiri. Mungkin karena dia yang sejak

kecilnya tidak terbiasa dengan keagamaan.

Sehingga disini didikan dan dorongan orang tua

terhadap pendidikan agama anak sangatlah perlu.

Teman sejawatnya yang mempengaruhi juga bisa.

Karena pergaulan saat ini begitu bebas, dan harus

perlu adanya penyaringan. Bahkan faktor dari

pihak takmir masjid sendiri, yang mungkin belum

bisa memahami karakteristik remaja masjid itu

Page 129: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

sendiri dan lain sebagainya.

8

08 November 2018

jam 19.55-20.15 WIB

dan

07 November 2018

jam 14.45-15.20 WIB

1. Drs. AM Tantowi

(Ketua BKM)

2. Bisri

(Sekretaris BKM)

Bagaimana solusi dalam

menangani faktor penghambat

tersebut?

1. Dalam berbagai rapat BKM hal ini juga sering

dibahas, solusi yang dapat kami lakukan

menanggapi hal ini diantaranya yaitu dengan

mengadakan kegiatan yang bersifat keagamaan

secara rutin, agar mereka terbiasa melakukanya.

Kami juga mencoba melengkapi dan memperbaiki

sarana dan prasarana yang ada, agar bisa

digunakan dan membuat mereka nyaman. Selalu

mengadakan kegiatan yang bersifat baru seperti

adanya lomba anak sholeh sekecamatan suruh

yang dilaksanakan di masjid al-Aqsha ini, pada

tahun 2017 kemarin.

2. Solusinya ya banyak yang telah BKM al-Aqsha

lakukan diantaranya yaitu dengan sistem yang

baru dengan contoh pada kajian yasin fadlilah itu

metode pengajarannya tidak hanya ceramaah saja,

akan tetapi juga metode tanya jawab dan diskusi.

Hal ini diharapkan bisa merubah warna baru

dalam hal tausiyah di masjid al-Aqsha. Remaja

masjid juga memfasilitasi alat-alat rebana yang

diharapkan bisa menunjang ketrampilan rebana

bagi para remaja masjid. Dan yang penting apa?

yaitu gebrakan dan dorongan motivasi dari kami

khususnya dan keterlibatan orang tua dalam

menyemangati mereka untuk selalu dekat dengan

masjid.

REMAJA MASJID AL-AQSHA DUSUN REKSOSARI

Page 130: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

9

1. 10 November 2018

Jam 08.00-08.15

WIB

2. 10 November 2018

Jam 08.30-08.45

WIB

3. 10 November 2018

Jam 09.00-09.15

WIB

Nomor 4,5, dan 6

wawancara di masjid

al-Aqsha pada tanggal

11 November 2018

jam 19.35-20.30 WIB

4. Aizul Azmi S.Pd.I

(Ketua Remas)

5. Taufikurrahman

(Sekretaris Remas)

6. Wulandari

(Bendahara Remas)

7. Nur Rokhman

(Seksi Kesenian)

8. Fathiyatur Rizqiyyah

(Anggota Remas)

9. Anwar Masduqi

(Anggota Remas)

Bagaimana pendapat anda dengan

adanya kegiatan yang diadakan

oleh takmir masjid dalam

membina kepribadian yang

religius pada remaja masjid?

1. Menanggapi hal ini menurut saya pribadi sangat

bagus. Kegiatan yang diadakan oleh BKM al-

Aqsha memberikan nilai positif bagi kami para

remaja masjid. Kami menjadi lebih dekat dengan

masjid, dengan kegiatan agama. Pokoknya

memberikan nilai positiflah bagi kami para remaja

masjid. Dapat kita lihat disini saja waktu bulan

maulud nabi seperti ini saja remaja masjid begitu

antusias menyambutnya, baik dengan kegiatan

shalawatannya maupun sudah mulai

merencanakan, mau mengadakan pengajian

maulud guna memperingati kelahiran nabi

Muhammad saw.

2. Kegiatan yang ada di masjid al-Aqsha banyak,

kami sebagai remaja masjid merasa tersirami jiwa

rohani kami dengan kegiatan-kegiatan agama di

masjid al-Aqsha. Kami jadi tahu ilmu-ilmu

agama, budaya Islam dan shalawatan. Antusias

para remaja juga lumayan luar biasa menyambut

kegiatan yang ada.

3. Saya sebagai remaja masjid al-Aqsha sangat

berterima kasih sebelumnya kepada BKM al-

Aqsha yang telah mengagendakan kegiatan-

kegiatan yang bersifat religius bagi kami remaja

masjid dan masyarakat dusun Reksosari. Saya

sendiri sebagai orang yang sudah kerja merasakan

sekali begitu indah mempelajari ilmu-ilmu agama.

Dengan dziba‟ misalnya, kegiatan ini memberikan

hiburan jiwa rohani saya karena seharian diisi

dengan kerja. Tak hanya itu saja kegiatan-

Page 131: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

kegiatan yang diadakan BKM al-Aqsha dapat

mengisi waktu luang saya kepada arah yang

positif.

4. Saya semangat mengikuti, teman-teman remaja

lainnya juga merasa senang mengikuti namun

juga masih ada yang malas juga sih. Yang dapat

saya rasakan yaitu ketika kajian yasin fadlilah,

kegiatan ini membuat saya bisa berekspresi.

Karena kegiatan ini ada sesi tanya jawab dan

diskusi tentang materi yang sedang dibahas tidak

lain yaitu materi tentang agama juga. Kendati

begitu kegiatan lainnya juga saya minati, tak

hanya mendapat ilmu agama akan tetapi juga

sarana silaturrahim antar remaja masjid dan

masyarakat.

5. Tak bisa dipungkiri, saya sendiri walaupun jarang

mengikuti kegiatan yang ada di masjid al-Aqsha

karena kesibukan saya, namun dengan adanya

kegiatan-kegiatan yang diadakan BKM al-Aqsha

membuat hati saya tenang. Suasana masjid

menjadi hidup dan makmur. Semoga kedepannya

kegiatan-kegiatan keagamaan yang ada di masjid

al-Aqsha dapat terus berjalan dan berkembang

seperti bangunan masjidnya yang begitu megah

dan besar. Dan saya sendiri pun juga semoga bisa

mengikuti dengan rutin. Amiin.,

6. Saya menganggap kegiatan-kegiatan di masjid al-

Aqsha begitu bagus dan positif. Saya merasa

senang menyambut setiap diadakannya kegiatan-

kegiatan itu. Saya sadar hidup ini hanya

Page 132: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

sementara, kenapa tidak saya gunakan untuk

kegiatan baik ini, itulah tanda tanya yang selalu

saya tancapkan dalam benak saya. Apalagi

sekarang ini, banyak faham-faham dan aliran-

aliran yang tidak sesuai dengan syari‟ah.

Penanggulangannya ya dengan kegiatan-kegiatan

seperti ini.

Page 133: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS
Page 134: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS
Page 135: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS
Page 136: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS
Page 137: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS
Page 138: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS
Page 139: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS
Page 140: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

FOTO KEGIATAN PENELITIAN

Page 141: PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5367/1/skripsi Abdul Aziz.pdf · PERAN TAKMIR MASJID DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN YANG RELIGIUS

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Muhammad Abdul Aziz

2. NIM : 111-14-374

3. Tempat/Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 23 April 1995

4. Alamat : Dusun Reksosari Rt 07/01 Desa Reksosari Kec.

Suruh Kab. Semarang

5. Pendidikan :

a. Sekolah Dasar Negeri 1 Reksosari : 2002 s/d 2008

b. SMP N 1 Suruh : 2008 s/d 2011

c. Madrasah Aliyah Negeri Suruh : 2011 s/d 2014

d. S1 Institut Agama Islam Negeri Salatiga : 2014 s/d sekarang

Salatiga, 28 Agustus 2018

Yang menyatakan

Muhammad Abdul Aziz