TERJEMAHAN Pendidikan Dan Inklusif Pembuatan Kebijakan

8/16/2019 TERJEMAHAN Pendidikan Dan Inklusif Pembuatan Kebijakan

http://slidepdf.com/reader/full/terjemahan-pendidikan-dan-inklusif-pembuatan-kebijakan 1/36

Pendidikan dan inklusif pembuatan kebijakan: implikasi untuk penelitian dan

praktek

ANASTASIA VLACHOU

(Asal menerima ! N"#ember $%%$& diterima !% 'uni $%%!

Tampakn)a inklusi tela* menjadi isu +l"bal sementara di ne+ara )an+ berbeda kita

dapat menemukan sejumla* niat men)atakan dan kebijakan tertulis untuk

ber+erak ke ara* prestasi, Namun- meskipun besarn)a perdebatan ter*adap upa)a

inklusi untuk men.iptakan mas)arakat sek"la* )an+ lebi* inklusif )an+ penu*

den+an beberapa kesulitan- dilema dan k"ntradiksi )an+ serin+ men+akibatkan

menjadi ref"rmasi sedikit demi sedikit atau berurutan, /alam .a*a)a di atas-

makala* ini merupakan upa)a untuk men+identifikasi beberapa masala* utama

dari desain kebijakan saat ini di daera* inklusi dan pendekatan pendidikan inklusif

melalui pemeriksaan men)eluru* dari ek"l"+i )an+ ada sek"la*,

Pen+antar: pen+aturan ade+an

Selama dekade terak*ir- minat pada pertan)aan dari *ak- keadilan dan inklusi

tela* dibentuk dari kel"mp"k0kel"mp"k s"sial )an+ berbeda dan "r+anisasi

mereka, Pada saat )an+ sama- inter#ensi dari berba+ai "r+anisasi internasi"nal

tela* men+akibatkan ter.iptan)a ban)ak /eklarasi dan beberapa /ire.ti#e

men+enai *ak asasi manusia dan inklusi ()aitu /eklarasi Hak Anak !123454&

/eklarasi Hak mental Pen)andan+ Ca.at- $152 3 46& /eklarasi Hak

Pen)andan+ .a.at- !7763465& /eklarasi SUN89; untuk Oran+ .a.at- 41&

T*e Salaman.a Statement untuk <*usus 3 Pendidikan Inklusif: Sebua* <eran+ka



Aksi- 447& T*e Internati"nal C"nferen.e T"p Pemban+unan S"sial dan Inklusi-

C"pen*a+en - 445,

8erba+ai deklarasi *ak0*ak pen)andan+ .a.at berarti ba*=a ada dan masi*

merupakan pelan++aran *ak untuk kel"mp"k "ran+ tertentu- dan dalam *al ini

melan++ar *ak0*ak pen)andan+ .a.at, /i satu sisi- deklarasi dapat men.iptakan

k"ndisi untuk praktik kebijakan ()aitu undan+0undan+- tetapi mereka tidak

menentukan mereka, /i sisi lain- +a+asan tentan+ >*ak> tampakn)a menjadi san+at

bermasala* dalam .ara tela* di+unakan "le* men)atakan- ditulis dan diberlakukan

kebijakan dan k"ntradiksi )an+ tript).* ini memerlukan,

Anastasia Vla.*"u adala* d"sen <*usus 3 Pendidikan Inklusif- /epartemen

Pendidikan <*usus- Uni#ersitas T*essal)- V"l"s- ?unani, /ia tela* bekerja dalam

sistem pendidikan ?unani- <anada- Amerika Serikat dan In++ris, kepentin+an

penelitian utaman)a adala* praktik kebijakan nasi"nal dan lintas0nasi"nal

pendidikan inklusif& k"nstruksi s"sial ke.a.atan dan kebutu*an k*usus& dan

peda+"+i inklusif dan kurikulum, <"resp"ndensi *arus ditujukan kepadaAnastasia Vla.*"u:, /epartemen Pendidikan <*usus- Uni#ersitas T*essal)-

Ar+"naft"n dan @ilellin"n Str- V"l"s- ;0!1$0$- ?unani& e0mail:

ana#la.*"uut*,+r

Internati"nal '"urnal "f Pendidikan Inklusif ISSN !2%0!2 .etak 3 ISSN 727056! se.ara "nline B $%%7 Ta)l"r @ran.is Ltd *ttp:33===,tandf,.",uk3j"urnals

/OI: %-%1% 3 !2%!%!$%%%!4774



/"=nl"ad 8): D98SCO*"st 9'S C"ntent /istributi"n 0 di+anti "le* 427$66!!E

Pada: $$:%$ ! 'uni $%%

7 ANASTASIA VLACHOU

@ul.*er (makala* tidak diterbitkan men)atakan ba*=a +a+asan *ak asasi manusia

dapat di+unakan dalam perjuan+an di tin+kat apa pun- tetapi *asil dari perjuan+an

ini tidak dapat dijamin, /ia lebi* jau* den+an men)atakan ba*=a upa)a untuk

menantan+ p"litik kebutu*an dan pen+u.ilan melalui =a.ana tentan+ *ak tela*

+a+al,

Se.ara k*usus- tampakn)a sejau* mana *ak0*ak- *ak istime=a dan tan++un+

ja=ab ke=ar+ane+araan diperluas ke semua an++"ta mas)arakat tela* menjadi

t"pik penin+katan kepentin+an nasi"nal dan internasi"nal, Namun- ir"nisn)a-

pada saat ketika ada minat dalam isu *ak dan inklusi- ada bukti pemasan+an

praktik eksklusif dan melumpu*kan ide"l"+i di k"nteks s"sial )an+ berbeda

(Armstr"n+ et al, $%%%, 8a*kan- pr"fil rupan)a tin++i )an+ tela* diberikan

kepada >*ak> dan >kesempatan )an+ sama> di ban)ak ne+ara- baik di tin+kat

kebijakan pemerinta* dan di tin+kat lemba+a selama lima belas sampai dua pulu*



ta*un terak*ir- tela* menutupi kesenjan+an )an+ n)ata )an+ ada antara kel"mp"k

)an+ berbeda dalam *al akses ke pen+alaman- peluan+ dan kekuatan,

Hal ini terutama berlaku dari *ak0*ak pen)andan+ .a.at jika kita men+an++ap

ba*=a meskipun penelitian )an+ .ukup )an+ menunjukkan kuran+n)a sukses

keluar0masuk dari kebijakan saat ini dan kek*a=atiran disuarakan "le* "ran+

de=asa .a.at dan "ran+ lain tentan+ k"nstruksi s"sial dari praktik )an+ menindas-

mar+inalisasi dan eksklusi terus untuk ber"perasi pada k"nteks s"sial )an+

berbeda (F"rris 44$- 445- Lei.ester dan L"#ell 446- Vla.*"u 446- <erGner

Lipsk) dan ;artner ta*un 444- T*"mas 444, 8erikut ujian0prinsip keuan+an

adala* indikasi dari status ke.a.atan dan inklusi di k"nteks s"sial )an+ berbeda,/alam k"nteks pendidikan:

anak0anak .a.at tela* dit"lak akses ke pendidikan publik- atau- ketika diberikan

akses- tela* menerima pendidikan )an+ tidak sama den+an )an+ diberikan anak0

anak lain (@ul.*er 414,

/i ban)ak sek"la*- tidak peduli kebijakan inklusi )an+ *arus menjamin akses

sis=a ter*adap kurikulum re+uler- sis=a .a.at *arus menunjukkan ba*=a mereka

bisa mendapatkan keuntun+an dari kelas re+uler sebelum mereka diberikan tempat

di kelas tersebut& den+an kata lain- mereka *arus membuktikan diri ter*adap

standar n"rmate (8iklen $%%%,

<eputusan tentan+ pendidikan dan penempatan anak0anak .a.at tela*

men+akibatkan p"pulasi terpin++irkan )an+ tela* Institu0ti"naliGed- terpisa*-

berpendidikan- dit"lak se.ara s"sial- fisik dike.ualikan dan membuat

pen+an++uran (Oli#er 442- Vla.*"u 446- Carrin+t"n 444,

anak0anak .a.at )an+ sepenu*n)a atau seba+ian terpisa* dari klaim perlindun+an

dari realitas )an+ keras dan kejam dari sek"la*0seperti utama seba+ai sikap dari

staf dan murid- #erbal dan kekerasan fisik- kuran+n)a sumber da)a )an+

memadai- terbatas dan kurikulum membatasi- men"naktifkan desain arsitektur- dll

(els* dan 8rassart $%%$,



/i daera* penelitian- ada san+at sedikit pembuatan kebijakan dan penelitian

pendidikan )an+ tela* men+ad"psi pendekatan pendidikan inklusif di mana


Pada: $$:%$ ! 'uni $%%

P9N/I/I<AN /AN <98I'A<AN0P9F8UATAN T9FASU< 5

*asil s"sial buda)a serta keun++ulan akademik )an+ serius dan kera+aman tidak

terbatas pada karakteristik standar beberapa murid (Leeman dan V"lman $%%,



Selain itu- pr"p"rsi men+*"rmati penelitian pendidikan inklusif berasal dari tradisi

pendidikan k*usus- )an+ men++ambarkan ke.a.atan dan kebutu*an den+an .ara

membatasi tertentu (Oli#er 44%- T*"mas 444, Seba+ai Slee ($%%a tela*

men+indikasikan *asil )an+ luar biasa dari p"litik penelitian ini adala* +ambaran

se.ara radikal len+kap ke.a.atan- .a.at dan +an++uan,

Sejau* mas)arakat luas )an+ bersan+kutan- ba*kan *ari ini- berbarin+ persepsi

ke.a.atan diinf"rmasikan "le* =a.ana medis- etika amal- prasan+ka- kasi*an-

keb"d"*an- sala* patr"nase dan ba*kan keben.ian (Farles 412, "ran+ .a.at

)an+ sedan+ dili*at seba+ai kuran+ dari manusia- men)edi*kan dan den+an

demikian la)ak kebajikan dan amal (F"rris 44- 8iklen $%%%, Tema0tema inimen+inf"rmasikan praktek kebijakan s"sial atau pendidikan )an+ teran+0teran+an

diskriminatif, Pada ta*ap ini- mun+kin ber+una- seba+ai Slee ($%%b: 6

menunjukkan- untuk men+ajukan pertan)aan lan+sun+- >ba+aimana kita datan+

untuk men+eta*ui .a.at 'a=aban atas pertan)aan ini untuk seba+ian besar dari

kita adala*0pada jarak >,

/alam k"nteks la)anan dukun+an s"sial dan kese*atan anak dan keluar+a

dian++ap +an++uan- dukun+an adala* .a.at0f"kus- tena+a pr"fesi"nal tela* dilati*dan disertifikasi untuk bekerja den+an dis0kemampuan k*usus- dan per*atian

ter*adap isu0isu s"sial serin+ dian++ap terlalu p"litis dan tidak bisnis "r+anisasi

kese*atan, /alam k"nteks ini- a*li0isme didasarkan pada jenis tertentu dari

"t"ritas s"sial- karakteristik dikera*kan di sekitar masala*- ber"la*ra+a tatapan

dia+n"stik tertentu- didasarkan pada klaim kebenaran- mene+askan efisiensi

teknis- dan a#"=in+ kebajikan etika manusia=i ("se 444, Ini adala* an++apan

ini ke=enan+an )an+ tidak memun+kinkan "ran+ .a.at untuk memiliki

kesempatan untuk men+"ntr"l aspek la)anan )an+ mempen+aru*i ke*idupan

mereka dan ba*kan lebi* ia menin++alkan sedikit ruan+ untuk memiliki k"ntr"latas diri mereka sendiri dan identitas diri,

/alam k"nteks pekerjaan- menurut data statistik 445 tentan+ <etena+akerjaan di

9r"pa- p"pulasi =ar+a .a.at sebesar *in++a !7 juta "ran+, Han)a !J dari

mereka dipekerjakan sementara sisa "ran+0"ran+ .a.at tetap men+an++ur dalam

=aktu 10$ ta*un, /alam p"pulasi )an+ aktif- tin+kat unempl")0ment rata untuk

"ran+ .a.at dua kali atau ti+a kali lebi* tin++i daripada "ran+0"ran+ n"n0.a.at

(9ur"stat 445,



Inklusif pembuatan kebijakan: k"mpleksitas dan pertimban+an masa depan

C"nt"*0."nt"* )an+ disajikan di atas adala* indikasi dari kesenjan+an )an+

san+at luas )an+ ada antara kebijakan men)atakan saat mempr"m"sikan inklusi

dan realitas )an+ sebenarn)a, <esenjan+an antara kebijakan lain dan diundan+kan

ter*ubun+ den+an fakta ba*=a dalam saat pembuatan kebijakan inklusi k"nsep>*ak asasi manusia> dan >kesempatan )an+ sama> diartikulasikan seba+ai prinsip0

prinsip abstrak (Armstr"n+ et al, $%%%, Felalui abstraksi mereka dari k"nteks

s"sial )an+ n)ata- pern)ataan *ak dan kesempatan ( +a+al untuk

mempertimban+kan implikasi dari =a.ana untuk *asil kebijakan bersain+-




Pada: $$:%$ ! 'uni $%%

2 ANASTASIA VLACHOU

($ terbatas dalam dampakn)a- dan k*ususn)a mereka dibatasi dalam batas0batas

kritik etis pen+e.ualian )an+ tidak mena=arkan strate+i untuk memba=a

peruba*andan (! disajikan seba+ai >diberikan> bukan seba+ai dijamin melalui

lan+ka*0lan+ka* tertentu dan den+an demikian- mereka men+uran+i keadilan

s"sial masala* teknis dan bir"krasi pen+aturan pada dasarn)a fun+si"nal, /en+an

.ara ini- mereka berada dalam ba*a)a )an+ tersisa di tin+kat ret"rika,

'ika pern)ataan *ak dan *ak )an+ menjadi berarti- ada ti+a isu )an+ si+nifikan

untuk penelitian kebijakan masa depan ba*=a kita *arus mempertimban+kan:

Hak dan *ak *arus didasarkan pada spesifik C"ndi0ti"ns- praktek dan *ubun+an

)an+ diskriminatif dan belum termasuk kel"mp"k "ran+ tertentu dalam k"nteks

)an+ berbeda,

Lap"ran *ak dan *ak *arus terkait den+an strate+i k*usus untuk peruba*an dalam

*al men.iptakan k"ndisi tertentu- *ubun+an dan praktik )an+ diperlukan untuk

pr"m"si mas)arakat )an+ lebi* inklusif,

Fereka *arus dilaksanakan dan dijamin "le* sesuai San.0ti"ns jika mereka

dilan++ar,

Fasala* besar lain dari desain kebijakan dan implementasi di bidan+ inklusi

adala* d"minan dan terus0menerus f"kus tradisi"nal- pada pendekatan defisit

indi#idualistik den+an kebutu*an, Pendekatan ini menempatkan sumber masala*

dalam diri indi#idu dan membenarkan kesenjan+an s"sial atas dasar

ketidaksetaraan bi"l"+is, Feskipun ban)ak bukti ba*=a pendekatan ini



meru+ikan dan k"ntra0pr"duktif ter*adap upa)a menuju in.lu0si"n itu terus

mend"minasi k"ndisi s"sial- *ubun+an dan praktik kebijakan (Lei.ester dan

L"#ell 446- Vla.*"u 446- <erGner Lipsk) dan ;artner ta*un 444- 8art"n

$%%- /"n"+*ue $%%! , /en+an demikian- itu benar0benar men+abaikan atau

men+*adap *ambatan men"naktifkan sebua* institusi- sikap- materi dan alam

ide"l"+is, Hal ini ju+a men+abaikan ba*=a pertan)aan terkait den+an kebutu*an-

*ak dan keadilan- ketika dian+kat dalam kaitann)a den+an pen)ediaan

keseja*teraan- pekerjaan- kese*atan atau pendidikan- adala* pertan)aan )an+

san+at p"litis berdasarkan asumsi s"sial )an+ lebi* luas dan pri"ritas p"litik,

Pertan)aan dari kebutu*an- *ak dan keadilan meliputi pr"ses pen+ambilan

keputusan dan ."m0janji antara merata bersain+ bun+a0kel"mp"k siapa mendapat

apa- ba+aimana- kapan- men+apa- dan den+an apa k"nsekuensi,

Fasala* kekuasaan dan representasi san+at pentin+ dalam setiap pr"ses

pen+ambilan keputusan, Fisaln)a- sala* satu )an+ palin+ men++an++u ele0

<ASIH adala* tidak adan)a suara0suara dan representasi )an+ kuat dari "ran+0

"ran+ .a.at sendiri- ba*kan dalam k"mite )an+ men+klaim upa)a untuk

men.iptakan struktur )an+ lebi* inklusif dalam k"nteks s"sial )an+ berbeda (Slee

442- Vla.*"u 8alaf"uti $%%, Tidak adan)a suara "ran+0"ran+ .a.at ini adala*

tindakan p"litik )an+ men"lak akses ke pr"ses pen+ambilan keputusan tertentuuntuk kebijakan )an+ mempen+aru*i terutama ke*idupan mereka, tindakan p"litik

ini didasarkan pada seran+kaian asumsi )an+ d"minan seperti ( pen)andan+

.a.at definisi- "pini- Su++es0ti"ns dan pen+alaman tidak di akal ber*ar+a dan ($

pr"fesi"nal dan tekn"krat bir"krasi sa* dapat menafsirkan sifat sejati >masala*

>atau> kebutu*an >- )an+ *an)a mereka bisa berbi.ara den+an "t"ritas tentan+ apa

)an+ ada dalam indi#idu dan kepentin+an mas)arakat- dan ba*=a mereka

melaksanakan




Pada: $$:%$ ! 'uni $%%


tan++un+ ja=ab tersebut dalam k"nteks >pera=atan>- >pen+"batan> dan >inter#ensi>,Sikap ini jau* melampaui isu0isu ke.a.atan dan ter*ubun+ lan+sun+ den+an .ara

pemerinta* dan kel"mp"k0kel"mp"k )an+ kuat se.ara p"litik memandan+

+a+asan- status- dan peran =ar+a ne+ara& dalam k"nteks tertentu =ar+a .a.at,

Sejau* pendidikan )an+ bersan+kutan den+an menempatkan sumber masala*

dalam diri indi#idu )an+ palin+ upa)a ."nd"n+ ke ara* minimalisasi perbedaan,

N"rmalisasi "ran+ tampakn)a lebi* n)aman karena n"rmalisasi lemba+a

pendidikan memerlukan menantan+- dan *ubun+an pendidik0nasi"nal saat inimaka lebi* luas s"sial- status Ku", Namun- den+an berf"kus *an)a pada indi#idu

kita ke*ilan+an kesempatan untuk men+ekspl"rasi ba+aimana kita bisa

men+*adapi k"ntradiksi k"mpleks )an+ membuat sek"la* eksklusif- tidak *an)a

untuk murid .a.at tetapi untuk n"n0.a.at ju+a,

<ita tidak b"le* lupa ba*=a sek"la* biasa tidak memuaskan untuk ba+ian

memperluas p"pulasi mereka saat ini, Fisaln)a- lebi* dari seten+a* dari p"pulasi

"ran+ .a.at )an+ disebut belajar- )an+ seba+ian atau seluru*n)a dikeluarkan dari



pendidikan mainstream- tidak ada *ubun+ann)a den+an +an++uan, Fereka bisa

lebi* tepat disebut seba+ai pembelajar lambat- karena anak0anak den+an latar

belakan+ ba*asa kedua- seba+ai anak0anak etnis min"ritas- seperti anak0anak )an+

nakal di kelas- mereka )an+ tidak *adir lebi* serin+ atau pinda* dari sek"la* ke

sek"la*- atau seba+ai peserta didik rata0rata di atas sistem sek"la* rata0rata

(;artner dan Lipsk) <erGner 416, Sebua* tinjauan dari tren antar0nasi"nal

dalam penelitian efekti#itas sek"la* menunjukkan ba*=a dalam data ditetapkan

setela* kumpulan data- >tidak efektif> sek"la* ditemukan di daera* s"sial ek"n"mi

renda* (T*rupp 441,

<e+a+alan men+umpulkan untuk memberikan pendidikan berkualitas untuksemua anak0anak dan pen+abadian diskriminasi merupakan indikasi kuat ba*=a

kita *arus men+uba* pendekatan defisit indi#idualistik den+an kebutu*an,

Seba+ai alternatif- kita *arus mulai mempertimban+kan pat"l"+i sek"la* )an+

men+aktifkan atau men"naktifkan sis=a, Seba+ai alter Lippmann (4$$: 6

men+atakan- >jika se"ran+ anak +a+al di sek"la* dan kemudian +a+al dalam *idup-

sek"la* tidak bisa duduk kembali dan berkata: <amu meli*at ba+aimana akurat

sa)a prediksi ini>, <e.uali kita men+akui ba*=a pendidikan pada dasarn)a

imp"ten- kita *arus membuan+ kembali ke+a+alan anak di sek"la*- dan

men++ambarkann)a seba+ai ke+a+alan bukan "le* anak tetapi "le* sek"la*,

Situasi menjadi lebi* akut sejak- di *ari0*ari kami- kami tela* men)aksikan

ke.enderun+an menin+kat di mana kepala sek"la* dan nilai0nilai pendidikan )an+

serin+ ter+an++u se*in++a masala* k"mersial menjadi lebi* imp"r0tant dalam

desain kurikulum dan al"kasi sumber da)a (8"la 447, /alam era ek"n"mi

berbasis pasar- pelati*an kejuruan dan pendidikan- setiap ."m0mitment pri"ritas

inklusif akan dipertimban+kan- "le* sek"la* dan men+ajar0ers- seba+ai beban

tamba*an, <ek*a=atiran tela* men)atakan ba*=a penekanan )an+ berlebi*an pada standar kinerja- prestasi ben.*mark- k"mpetisi- seleksi- kemampuan k"+nitif

dan kebijakan berbasis pasar akan menempatkan pada risik" sejumla* besar sis=a

den+an atau tanpa +an++uan (Astin 44$- ;e=irtG et al, 445- 9#ans dan Vin.ent

446- *itt) 446- Lauder dan Hu+*es 444- Le#an dan 'as"n 444- 9#ans dan

Lunt $%%$- T"mlins"n 447,



/en+an demikian- dalam k"nteks pendidikan masala* besar keti+a dalam

pembuatan kebijakan adala* ba*=a kebijakan inklusi tidak unsur intrinsik )an+

lebi* luas


Pada: $$:%$ ! 'uni $%%

1 ANASTASIA VLACHOU

ek"n"mi )an+ p"litik pendidikan meliputi pen+aturan fisik- buda)a dan

kelemba+aan sek"la*- bersama den+an +uru dan berba+ai peda+"+i mereka- dan

pili*an kurikuler, /en+an kata lain- kebijakan pendidikan inklusif serin+ terputus

dari k"nteks pendidikan )an+ lebi* luas, Seba+ai @l"rian (441 memperta*ankan

kesulitan )an+ ber*ubun+an den+an pen)ediaan pendidikan inklusif memiliki



ban)ak sumber tapi sala* satu )an+ palin+ pentin+ adala*: kebijakan pendidikan

lain )an+ menimpa pada pen+emban+an sek"la* inklusif,

Sampai sekaran+- ban)ak alasan0alasan tela* dikemban+kan untuk menjelaskan

fakta ba*=a murid .a.at tela* diabaikan dalam upa)a ref"rmasi pendidikan )an+

lebi* luas (<erGner Lipsk) dan ;artner 444, alasan0alasan ini didasarkan pada

seperan+kat asumsi tentan+ sek"la*- murid .a.at dan ref"rmasi pendidikan )an+

menurut:

pendidikan murid .a.at belum tentu masala* per*atian umum den+an demikian-

ref"rmasi apa pun )an+ diperlukan untuk pendidik0ti"n dari sis=a .a.at belum

tentu ba+ian dari peruba*an pendidikan )an+ lebi* luas& atau

ref"rmasi pendidikan umum *arus dipri"ritaskan& maka jika sumber da)a )an+

tersedia dan jika (kapan 3 di mana pun adala* tepat atau mun+kin mun+kin ada

beberapa peruba*an >ekstra> )an+ di ba=a* >C"ndi0ti"ns> tertentu dapat

diimplementasikan untuk pendidikan sis=a pen)andan+ .a.at di sek"la* biasa,

/en+an .ara ini- kebijakan inklusi tela* dian++ap seba+ai kebijakan tamba*an

>ekstra> )an+ *arus ."."k dalam kebijakan pendidikan )an+ suda* ada, /alam

k"nteks ini- =a.ana d"minan pada inklusi +a+al untuk menantan+ buda)a dibatasi

dan membatasi sek"la* seperti ini dimediasi "le* ada pen+aturan "r+anisasi-

kurikulum dan peda+"+i, <ata lain- terlalu serin+ ref"rmasi pendidikan tela*

men+*asilkan >peruba*an tanpa perbedaan> dalam *al inklusi karena ban)ak

usulan ref"rmasi sek"la*- sementara membuat peruba*an teknis- sebenarn)a

memperkuat ba=a* berbarin+ men"naktifkan nilai- *ubun+an kekuasaan- dan

pen+alaman belajar tertanam dalam k"n#ensi"nal .ara mendidik anak ("emer

44,

Fisaln)a- sis=a didefinisikan seba+ai memiliki kesulitan belajar dan dis0

kemampuan )an+ tidak per*atian utama di bidan+ efekti#itas sek"la*, Ini tela*

seba+ian merupakan masala* tidak meli*at sis=a tersebut seba+ai ba+ian dari

masala* pendidikan mainstream, Setela* semua sek"la* )an+ efektif tela*

ditetapkan seba+ai sek"la* )an+ >teratur mempr"m"sikan akademik dan lainn)a



prestasi tertin++i untuk maksimum sis=a, , , (Lunt dan N"r=i.* 444, Hal ini

jelas ba*=a dalam kaitann)a den+an pertan)aan )an+ efektif untuk siapa- )an+

efektif untuk sis=a maksimum dipandan+ seba+ai lebi* inklusif atau e+aliter

daripada )an+ efektif untuk min"ritas pen.apai tin++i san+at mampu, Namun-

efektif untuk maksimum adala* tidak sama den+an efektif untuk semua- untuk

kera+aman penu* sis=a, Seba+ai Lunt dan N"r=i.* (444: 7 menunjukkan >kita

miliki di sini di definisi efekti#itas sek"la* asumsi ba*=a min"ritas- apa pun

ukurann)a- )an+ bisa kita asumsikan seba+ai )an+ didefinisikan seba+ai memiliki

kebutu*an pendidikan k*usus- tidak akan di*itun+ di men+identifikasi efekti#itas

sek"la* >, Tampakn)a efektif


Pada: $$:%$ ! 'uni $%%




dan inklusif tidak karakteristik lan+sun+ dan dapat diidentifikasi dari sek"la*,<edua efekti#itas dan inklusi#itas adala* k"nsep berat sarat nilai, Fereka

memba=a kita kembali ke pertan)aan dasar tentan+ tujuan- nilai0nilai )an+

bertentan+an dan asumsi )an+ d"minan dalam pendidikan,

Pada saat )an+ sama- di definisi efekti#itas sek"la* itu diabaikan ba*=a inklusi

bukan tentan+ ke.a.atan, /an itu bukan tentan+ kebutu*an pendidikan k*usus,

Inklusi adala* tentan+ kebijakan pendidikan )an+ ada dan dampakn)a ter*adap

ke*idupan intelektual +uru dan sis=a mereka, Sejak bentuk *adir sek"la* se.ararutin men)an+kal *ak asasi manusia dan belum termasuk sis=a atas dasar ras-

etnis- jenis kelamin- .a.at- seksualitas- kelas- dan karakteristik s"sial dan pribadi

lainn)a- pendidikan inklusif merupakan pr")ek dari k"nseptualisasi pendidikan

(Slee $%%, Ini adala* tentan+ sek"la* pem0aran )an+ mela)ani dan ber*asil

untuk semua peserta didik mereka terlepas dari sementara p"tensi >*asil> mereka

pada saat )an+ sama menantan+ assump0ti"ns dan praktik )an+ membatasi

sek"la* dan bl"k indi#idu dalam men.apai p"tensi penu* mereka dan menjadi

ba+ian pentin+ dari mas)arakat di mana mereka tin++al,

Seperti pendekatan sebua* ke inklusi dan pendidikan inklusif didasarkan pada

ke)akinan ba*=a praktik kebijakan inklusif dan =a.ana men)eran+ jantun+

kete+an+an endemik dan k"ntradiksi )an+ melekat dalam pendidikan massa

se.ara keseluru*an dan ini adala* sala* satu dari ban)ak alasan menjelaskan

men+apa pr"ses peruba*an ter*adap praktek0praktek pendidikan )an+ lebi*

inklusif tela* terbukti menjadi tu+as )an+ san+at k"mpleks, Seperti Clark et al,

(444 tela* be+itu kuat menunjukkan kita *arus mulai meli*at inklusi seba+ai

res"lusi dilema )an+ sejau* jau* melampaui batas0batas pendidikan k*usus

tradisi"nal dan endemik dalam pendidikan massa se.ara keseluru*an, /ilema

)an+ di*asilkan "le* kera+aman tidak mun.ul *an)a dalam *al sis=a den+an

>.a.at> atau >kebutu*an pendidikan k*usus>, Sebalikn)a mereka menunjuk ke

masala* mendasar dari nilai0nilai- tujuan dan praktik dalam sistem pendidikan

massal, /ari perspektif ini- >+*ett"iGati"n> inklusi seba+ai .a.at atau masala*

pendidikan k*usus adala* kesempatan untuk men+atasi masala* ini,

'ika inklusi adala* untuk menjadi sukses ba+i semua sis=a- +uru dan distrik

sek"la* kemudian:



setiap analisis pendidikan inklusif *arus pertama dan terutama analisis praktekkebijakan pendidikan )an+ berlaku&

bukann)a men.ari k"ndisi )an+ diperlukan untuk men.iptakan mas)arakat

sek"la* )an+ lebi* inklusif untuk sis=a .a.at ada kebutu*an untuk men.ari

ek"l"+i )an+ ada sek"la* dalam upa)a untuk mema*ami ba+aimana dan men+apa

sek"la* biasa- dalam bentuk )an+ sekaran+- +a+al untuk menan++api k"mpleks

tuntutan men+emban+kan p"tensi k"lektif atau indi#idu untuk sepenu*n)a&

praktek kebijakan inklusi *arus sistemik- ter*ubun+ dan intrin0si. den+an k"nteks

kebijakan pendidikan )an+ lebi* luas,

Ini melibatkan- menantan+ dan men+*ilan+kan *ambatan belajar dan partisipasi

)an+ dapat ditemukan di sen+aja- struktural- kurikuler- peda+"+is dan e#aluatif

tin+kat pendidikan, /i atas adala* semua dimensi pentin+ dan berinteraksi

sek"la*, Se.ara k"lektif- mereka merupakan




Pada: $$:%$ ! 'uni $%%

% ANASTASIA VLACHOU

jenis ek"l"+i sek"la* sementara seba+ai 9isner (444: 77 tela* menunjukkan

>untuk memba=a ref"rmasi di sek"la* )an+ lebi* dari jan+ka pendek dan+kal dan

memerlukan per*atian kepada mereka semua>,

Fen.ari ek"l"+i pendidikan inklusif melalui pemeriksaan ulan+ ek"l"+i )an+

suda* ada sek"la*

tin+kat disen+aja

Tin+kat disen+aja meliputi #isi (niat- tujuan- undan+0undan+ ba*=a badan

p"litik- "r+anisasi- administrasi dan pemerinta* tela* membentuk tentan+

pendidikan mainstream, /alam istila* )an+ lebi* praktis- disen+aja men+a.u pada

apa )an+ sek"la* dimaksudkan untuk men.apai, Apa )an+ benar0benar pentin+ di

sek"la* Fendefinisikan niat berkaitan den+an baik tujuan umum dari pendidikan

dan tujuan dari subjek0*al tertentu )an+ diajarkan, 9isner (444- dalam analisis

)an+ kuat tentan+ ref"rmasi pendidikan dan ek"l"+i sek"la*- men++ambarkan

+a+asan ba*=a niat k"n#ensi"nal sek"la* mela)ani belum tentu )an+ palin+

pentin+, ?an+ pentin+ akan ter+antun+ pada set berpendapat nilai pendidikan dan

pema*aman tentan+ ma*asis=a dan jenis mas)arakat ba*=a sek"la* mela)ani

atau in+in mela)ani,



<eban)akan upa)a ref"rmasi sek"la* ber"perasi pada asumsi ba*=a *asil pentin+dari sek"la*- meman+ indeks utama keber*asilan pendidikan- tin+kat tin++i dari

prestasi akademik )an+ diukur den+an standar tes prestasi atau nasi"nal, Han)a

apa )an+ sk"r pada tes prestasi akademik memprediksi Fereka memprediksi

sk"r pada tes prestasi akademik lainn)a (9isner 444, Namun- sek"la* tidak ada

demi tin+kat kinerja )an+ tin++i dalam k"nteks sek"la*- tetapi dalam k"nteks

ke*idupan di luar sek"la*, Variabel dependen si+nifikan dalam pendidikan

terletak di jenis kepentin+an- ke+iatan- tin+kat berpikir dan meme.a*kan ba*=a

sis=a terlibat dalam ketika mereka tidak di sek"la* masala*, /en+an kata lain-

ujian sesun++u*n)a dari sek"la* )an+ sukses adala* bukan apa )an+ sis=a

lakukan di sek"la*- tapi apa )an+ mereka lakukan di luar itu, Ada beberapa

pertan)aan kritis kemudian diminta men+enai ( 8a+aimana rele#an- bermakna

dan memenu*i tujuan dan niat sek"la* )an+ untuk pelajar )an+ dan ($ Apa )an+

benar0benar k"nsekuensi dari men."ba untuk meresp"n dan men)esuaikan diri

den+an tujuan )an+ tidak rele#an den+an k"nteks 3 mas)arakat di mana *idup

adala* *idup keluar Fun+kin ja=aban atas pertan)aan ini mun+kin

memun+kinkan kita untuk mema*ami lebi* baik (44 ar+umen Skrti. ba*=a

sek"la*- ber"perasi seba+ai bir"krasi mesin k"nsisten den+an tuntutan lin+kun+an

kelemba+aan mereka men+k""ptasi tatapan dia+n"stik pendidikan k*usus dilati*

masin+0masin+ sis=a untuk membel"kkan dari mereka pat"l"+i kaku dan tidakrele#an untuk mas)arakat di mana mereka berada,

tin+kat struktural

Tin+kat struktural meliputi strate+is- ilmia* didukun+- peruba*an )an+ perludilakukan dalam *al peren.anaan- "r+anisasi- administrasi




Pada: $$:%$ ! 'uni $%%

P9N/I/I<AN /AN <98I'A<AN0P9F8UATAN T9FASU<

dan infrastruktur serta ter.iptan)a buda)a "r+anisasi )an+ akan memiliki seba+ai

tujuan ak*ir untuk memastikan resp"n )an+ tepat untuk berba+ai peserta didik di

semua sek"la*,

Para peneliti )an+ terlibat dalam mendekati pendidikan inklusif melalui

perkemban+an perbaikan sek"la*- meli*at sek"la* seba+ai (relatif entitas stabil

den+an (kuran+ lebi* karakteristik tetap )an+ men+akibatkan mereka menjadi

inklusif atau n"n0In (Ains."= 445- Ains."= et al, 445 - H"pinks et al, 446,

Pendekatan ini didasarkan pada asumsi ba*=a jika pendidikan k*usus bekerja

untuk meru+ikan anak0anak )an+ ditempatkan di dalamn)a- maka mun+kin ada

beberapa .ara >pen++abun+an> pendidikan k*usus dan re+uler se*in++a bentuk

direk"nstruksi dari sek"la* biasa bisa meresp"ns se.ara efektif ter*adap

kera+aman semua sis=a tanpa perlu men+irimkan beberapa bentuk0bentuk



terpisa* dari ketentuan, Fenurut perspektif ini- pendidikan inklusif di sampin+

menjadi s"al perjuan+an p"litik adala* ju+a s"al meran.an+ atau men+el"la .iri0

.iri k*usus )an+ akan sek"la* meman+ bebas dari peran mereka seba+ai

repr"duksi dari ketimpan+an dan meru+ikan dan memun+kinkan mereka untuk

me=ujudkan nilai0nilai ekuitas dan inklusi, Clark et al, (444- dalam kajian

mereka tentan+ literatur )an+ rele#an- men+identifikasi sejumla* m"del dari apa

)an+ sek"la* direk"nstruksi seperti mun+kin, A.."rd0in+ untuk analisis mereka

beberapa m"del )an+ tela* mun.ul dalam pendekatan ini: /essent ini >sek"la*

biasa dibuat k*usus>- Ains."= ini >sek"la* effe.0ti#e untuk semua>- (44 >sek"la*

ad*".rati.> Skrti.- Villa et al >, s >sek"la* *eter"+en dan- )an+> sek"la* inklusif

>men+anjurkan be+itu kuat dalam Pern)ataan Salaman.a,

Pendekatan ini berf"kus pada pertan)aan 3 masala*- seperti:

8a+aimana sek"la* dan ruan+ kelas mun+kin akan dikemban+kan dalam ran+ka

untuk membuat mereka lebi* efektif dalam membina partisipasi dan belajar dari

semua anak dan remaja

'enis praktek mun+kin membantu +uru untuk >menjan+kau> kepada semua

an++"ta kelas

Strate+i apa )an+ dapat mendukun+ +uru untuk pers"nalisasi belajar daripada

indi#idualiGe pelajaran

Ains."= (445 per.a)a ba*=a jika kita men+ambil sek"la* seba+ai titik a=al

untuk perbaikan sek"la*- maka kemampuan untuk menin+katkan sek"la*

(termasuk men)ediakan pendidikan )an+ sesuai untuk semua anak ber+antun+

pada k"ndisi dasar

kepemimpinan )an+ efektif&



keterlibatan staf sek"la*- sis=a dan mas)arakat dalam pen+emban+an kebijakan

dan pr"ses pen+ambilan keputusan&

k"mitmen untuk peren.anaan k"lab"ratif dan kemitraan den+an pr"fesi"nal

lainn)a&

memper*atikan p"tensi manfaat pen)elidikan dan refleksi& dan

kebijakan untuk pen+emban+an staf berbasis kelas,

/alam kasus di mana kita f"kus pada ruan+ kelas seba+ai titik a=al untuk

perbaikan sek"la*- kemudian- seba+ai sejumla* peneliti tela* menunjukkan

(Ains."= et al, 445- H"pinks et al, 446 beberapa >k"ndisi memun+kinkan>

seba+ian besar




Pada: $$:%$ ! 'uni $%%

$ ANASTASIA VLACHOU

kelas berbasis pen+emban+an staf&

pen)elidikan dan refleksi&

keterlibatan sis=a& dan

kemitraan den+an pr"fesi"nal lainn)a,

Para peneliti di atas berpendapat ba*=a k"ndisi ini dapat menin+katkan

k"le+ialitas- kesempatan untuk belajar pr"fesi"nal dan penerimaan tan++un+

ja=ab )an+ lebi* besar "le* semua staf untuk pendidikan anak0anak, Sebua*

analisis dari k"ndisi di atas tela* men+un+kapkan ba*=a +erakan menuju

pen+emban+an sek"la* )an+ lebi* inklusif lebi* mun+kin dalam k"nteks di mana

perbaikan dipandan+ seba+ai pr"ses pertumbu*an )an+ melibatkan:

men++unakan praktek dan pen+eta*uan seba+ai titik a=al untuk pen+emban+an

)an+ ada&

meli*at perbedaan seba+ai peluan+ untuk belajar daripada masala* )an+ *arus

diperbaiki&

meneliti *ambatan partisipasi murid&

membuat pen++unaan efektif sumber da)a )an+ tersedia untuk mendukun+

pembelajaran&

men+emban+kan ba*asa praktik& dan

men.iptakan k"ndisi )an+ mend"r"n+ tin+kat pen+ambilan risik",



Sementara tidak men)an+kal pentin+n)a k"ndisi di atas untuk perbaikan sek"la*-sa)a in+in kembali diskusi kembali ke isu kembali memeriksa ek"l"+i )an+ ada

sek"la*, (444 analisis 9isner praktik kebijakan pendidikan menunjukkan ba*=a

karakteristik )an+ palin+ d"minan dari sek"la*- di tin+kat struktural- )an+

keterpisa*an dan departementalisasi, Setiap subjek dibatasi dan terus berbeda dari

"ran+ lain, b"undedness Hal ini diperkuat den+an ba+aimana mata pelajaran

diatur- ba+aimana peran didefinisikan dan ba+aimana =aktu dial"kasikan, Ada

tampakn)a menjadi ba+ian dari manusia dan material sek"la*0termasuk sumber0

ditujukan k*usus untuk ilmu0ilmu- lain untuk seni rupa- lain untuk bisnis dan ilmu

k"mputer dan den+an .ara )an+ sama lain untuk sis=a biasa dan lain untuk sis=a

den+an pendidikan k*usus kebutu*an,



dan



<esimpulan



<esimpulan

Fakala* ini merupakan upa)a untuk menunjukkan ba*=a meskipun besarn)a

=a.ana inklusif serta keberadaan tertulis dan men)atakan kebijakan

mempr"m"sikan inklusi pen)andan+ .a.at ada ban)ak bukti )an+ menunjukkan

sebalikn)a, Namun- "ran+0"ran+ .a.at )an+ terbatas dan dibatasi dari partisipasi

penu* den+an k"nteks s"sial )an+ berbeda seperti pendidikan- la)anan dukun+an

s"sial dan kese*atan- dan lapan+an kerja sementara nilai0nilai )an+ membatasi-

asumsi dan praktek0praktek )an+ ditemukan di kedua berbarin+ dan penelitian

k"nteks,



Hal ini menunjukkan ba*=a kesulitan )an+ ber*ubun+an den+an pen.iptaan

praktik kebijakan )an+ lebi* inklusif memiliki ban)ak sumber tetapi dua )an+

palin+ pentin+ adala*:

( artikulasi abstrak >*ak> dan >kesempatan )an+ sama>- )an+


Pada: $$:%$ ! 'uni $%%

1 ANASTASIA VLACHOU

melalui abstraksi mereka tela* terputus dari k"mp"sisi f"rmasi s"sial dan k"nteks

di mana *idup adala* *idup keluar& dan ($ f"kus tradisi"nal- d"minan dan terus0

menerus pada pendekatan defisit indi#idualistik den+an kebutu*an )an+

men+abaikan ba*=a pertan)aan terkait den+an kebutu*an- *ak dan keadilan-

ketika dian+kat dalam kaitann)a den+an pen)ediaan keseja*teraan- pekerjaan-



kese*atan atau pendidikan- adala* pertan)aan )an+ san+at p"litis berdasarkan

asumsi s"sial )an+ lebi* luas dan pri"ritas p"litik,

Selanjutn)a- penekanan k*usus diberikan pada isu praktek kebijakan inklusif di

bidan+ pendidikan karena pendidikan merupakan sala* satu k"nteks s"sial- jika

tidak k"nteks s"sial- dimana kete+an+an- dial"+ dan p"litik diri dan "ran+ lain

terun+kap, Peran ba*=a pendidikan memainkan dalam s"sialisasi- dalam f"rmasi

ke=ar+ane+araan- dalam membuat tersedia =arisan intelektual- buda)a dan

rekreasi dari mas)arakat- dalam pen)ediaan sumber da)a imajinasi s"sial- dan

kreati#itas- dan dalam menin+katkan sese"ran+ peluan+ kejuruan semua titik

si+nifikansi pendidikan dalam membentuk baik diri dan mas)arakat (Isaa.s 442,/iskriminasi- marjinalisasi dan pen+u.ilan dari k"nteks s"sial ini dapat memiliki

efek lan+sun+ pada k"nteks lain- termasuk pembentukan >identitas>,

Hal ini ditunjukkan dan selanjutn)a dibuktikan ba*=a

untuk dimasukkan untuk menjadi sukses ba+i semua sis=a pemeriksaan serta

pelaksanaan *arus menjadi sistemik se*in++a men.akup semua lima tin+kat

pendidikan&

kebijakan pendidikan inklusif tidak dapat dilepaskan dari k"nteks kebijakan

pendidikan )an+ lebi* luas& den+an demikian- setiap analisis inklusi adala*

pertama dan terutama analisis praktek kebijakan pendidikan )an+ berlaku& dan

kebijakan inklusi dapat men+*asilkan *asil )an+ terbatas ke.uali mereka akan

menjadi unsur intrinsik ek"n"mi p"litik )an+ lebi* luas dari sek"la*,

Hal itu ju+a menunjukkan ba*=a ali*0ali* men.ari k"ndisi )an+ diperlukan untuk

men.iptakan mas)arakat sek"la* )an+ lebi* inklusif untuk sis=a .a.at ada

kebutu*an untuk men.ari ek"l"+i )an+ suda* ada sek"la* dalam upa)a untuk

mema*ami ba+aimana dan men+apa sek"la* biasa- dalam bentuk )an+ sekaran+-

+a+al untuk meresp"n tuntutan k"mpleks men+emban+kan p"tensi k"lektif atau

indi#idu untuk sepenu*n)a,



/en+an demikian- sejumla* isu pentin+ 3 pertan)aan mun.ul:

8a+aimana rele#an- bermakna dan memenu*i tujuan dan niat sek"la* )an+ untuk

pelajar )an+ (Tin+kat disen+aja,

Apa paradi+ma sis=a tela* diinternalisasi tentan+ sifat dan "r+anisasi sek"la*

(Tin+kat struktural,

Apa p"sisi ma*asis=a0pelajar dalam kaitann)a den+an pembentukan kurikulum

dan pelaksanaan (Tin+kat kurikuler,

8a+aimana sek"la* *amil peran sis=a dalam pr"ses belajar men+ajar (Tin+kat

peda+"+is,

Apa jenis peluan+ )an+ sis=a diberikan untuk men+emban+kan apa )an+ tela*

mereka pelajari (Tin+kat e#aluatif,

Tampakn)a sebelum menja=ab pertan)aan apaka* sek"la* meresp"n kebutu*an-

kekuatan dan minat sis=a pen)andan+ .a.at- itu akan men+un+kapkan




Pada: $$:%$ ! 'uni $%%


dan pada saat )an+ sama san+at pentin+ untuk men)elidiki apaka* sek"la*- di

jalan berfun+si- meresp"n0karena klaim untuk melakukan0kebutu*an- kekuatan

dan kepentin+an >rata0rata sis=a> men+in+at ba*=a itu ju+a pentin+ untuk

memperjelas siapa )an+ )an+ dian++ap rata0rata sis=a,

Ak*irn)a- sa)a in+in menekankan ba*=a semua pertan)aan dan isu0isu )an+

disajikan dalam k"nteks analisis ini *arus didekati seba+ai ba+ian dari pen.arian

)an+ lebi* luas tentan+ ba+aimana sek"la* dapat membuat masukan )an+ efektif

ke dalam pen+emban+an mas)arakat )an+ lebi* berkeadilan s"sial dan

memun+kinkan, /alam pen.arian ini- dial"+ lintas buda)a dan pema*aman dapat

mena=arkan kemun+kinan baru untuk inklusif pembuatan kebijakan, Untuk

mempertimban+kan tu+as di atas tidak *an)a seba+ai perusa*aan akademis tetapi

seba+ai suatu ke+iatan )an+ men+ara* ke a+enda )an+ dapat bertindak atas adala*

ujian berat dari upa)a ref"rmasi pendidikan ter*adap kualitas dan kesetaraan,

TERJEMAHAN Pendidikan Dan Inklusif Pembuatan Kebijakan

Documents

Transcript of TERJEMAHAN Pendidikan Dan Inklusif Pembuatan Kebijakan