Terapi Kanker Prostat
description
Transcript of Terapi Kanker Prostat
Terapi Kanker Prostat
Terapi Non Farmakologi
Expectant Management
Orchiectomy
Radiasi
Radikal Prostatectomy
Terapi Farmakologi
Obat Pilihan Pertama
Luteinizing Hormone-Releasing Hormone Agonists (Agonis LHRH)
Antiandrogen
Kombinasi Blokade Hormon
Terapi Obat Alternatif
Manipulasi Hormonal Sekunder
Perawatan Suportif
Kemoterapi
Expectant Management• Observasi atau pemantauan perjalanan penyakit
• Memulai pengobatan jika kanker berkembang atau pasien menunjukkan gejala
• Pengujian PSA (Prostate Specific Antigen) & DRE (Digital Rectal Examination) dilakukan setiap 6 bulan, dgn disertai pengulangan biopsi apabila ada tanda perkembangan penyakit
• Keuntungan dari expectant management :– Dapat menghindari efek buruk yg terkait dgn terapi definitif seperti radiasi dan
prostatektomi radikal– Meminimalkan risiko terapi yg tidak perlu.
• Kerugian expectant management : risiko bahwa kanker berkembang dan membutuhkan terapi yg lebih intensif
Orchiectomy / Bilateral Orchiectomy
• Pengangkatan testis
• Dapat dgn cepat mengurangi sirkulasi androgen (<50 ng/dL).
• Namun, banyak kandidat pasien tidak di bedah karena usia, dan secara psikologis tidak dapat menerima prosedur ini.
• Orchiectomy adalah pengobatan awal yg disukai pada pasien dgn kompresi sumsum tulang belakang atau obstruksi ureter.
Radiasi• Metode yg sering digunakan : radioterapi berkas sinar eksternal &
brakiterapi.
• Dalam radioterapi berkas eksternal, radioterapi harus digunakan untuk memberikan dosis 70-75 Gy (kanker prostat ringan), 75-80 Gy (kanker prostat sedang-parah)
• Brachytherapy melibatkan implantasi permanen radioaktif dari 145 Gy Iodine 125 atau 124 Gy Palladium 103 (untuk kanker prostat ringan)
Radikal Prostatectomy
• Komplikasi dari prostatektomi radikal : kehilangan darah, inkontinensia, lymphocele, pembentukan fistula, risiko anestesi, dan impotensi.
• Karena radiasi & prostatektomi memiliki angka kematian yg signifikan bila dibandingkan dgn observasi saja, maka banyak pasien memilih untuk menunda terapi sampai timbul gejala.
Agonis LHRH
• Agonis LHRH adalah metode reversibel pengurangan androgen
• Agonis LHRH yg tersedia meliputi leuprolide (dlm bentuk depot & implan), triptorelin (dlm bentuk depot & implan), dan implan goserelin asetat.
• Leuprolide asetat diberikan sekali sehari, sedangkan depot leuprolide dan implan goserelin asetat dapat diberikan setiap 1, 3, atau 4 bulan sekali
• Triptorelin LA diberikan IM 11,25 mg setiap 84 hari. Triptorelin depot diberikan IM 3,75 mg setiap bulan.
Agonis LHRH
• Efek samping yg paling umum dilaporkan : impotensi ereksi, penurunan libido, dan reaksi pd tempat injeksi.
• Monoterapi agonis LHRH dapat digunakan sbg terapi awal, dgn tingkat respons yg mirip dgn orchiectomy dan pemberian estrogen
• Pasien harus dikonseling untuk terjadinya memburuknya kondisi selama minggu pertama terapi, dan hati-hati ketika memulai terapi agonis LHRH pada pasien dgn byk penyakit metastasis yg melibatkan sumsum tulang belakang atau memiliki potensi obstruksi ureter karena komplikasi ireversibel mungkin terjadi.
AntiAndrogen
• 3 antiandrogen yg tersedia saat ini : bicalutamide, nilutamide, dan flutamide.
• Antiandrogen dapat diberikan dalam bentuk kombinasi ; flutamide dan bicalutamide kombinasi dgn agonis LHRH, dan nilutamide kombinasi dgn orchiectomy
Kombinasi Blokade Hormon• Kombinasi terapi hormonal digunakan untuk mengganggu beberapa
jalur hormonal untuk menghilangkan aksi androgen (total androgen blokade)
• Kombinasi agonis LHRH atau orchiectomy dgn antiandrogen yg paling ekstensif dipelajari
• CAB paling bermanfaat untuk meningkatkan kelangsungan hidup pada pasien dgn tahap awal dan untuk mencegah penyebaran tumor, terutama pada mereka dgn penyakit metastasis lanjut.
• Pada pasien lain terapi dapat dimulai menggunakan LHRH monoterapi, dan antiandrogen mungkin ditambahkan setelah beberapa bulan jika pengurangan androgen belum sesuai