Terapi fraktur

2
Terapi fraktur tertutup Prinsip fraktur tertutup adalah manipulasi untuk memperbaiki posisi fragmen fraktur dan mempertahankan posisi tersebut selama masa penyembuhan, akan tetapi fungsi pergerakan sendi harus tetap terjaga. Penyembuhan fraktur juga dipercepat apabila pada tulang diberikan beban fisiologis. Sehingga 3 prinsip terapi pada fraktur adalah reduce, hold, dan exercise.dalam terapi fraktur terdapat dua permasalahan yang harus dipecahkan yakni bagaimana mempertahankan posisi fragmen fraktur secara adekuat, namun fungsi pemakaian tungkai tetap dapat dipertahankan. Permasalahan ini disebut sebagai hold versus move. Permasalahan kedua adalah bagaimana proses penyembuhan dapat dilakukan secara cepat, namun risiko yang tidak diinginkan dapat dihindari. Permasalahan ini disebut sebagai speed versus safety. Walaupun secara umum, terapi resusitasi harus didahulukan, penanganan fraktur itu sendiri tidak boleh ditunda. Reduksi adalah tindakan mengembalikan fragmen tulang sesuai alignment-nya secara anatomis. Semakin besar kontak permukaan fragmen fraktrur, semakin besar pula kemungkinan penyembuhan fraktur terjadi. Adanya celah pada fragmen fraktur adalah penyebab utama delayed union dan nonunion. Terdapat dua jenis reduksi yaitu reduksi tertutup dan reduksi terbuka. Reduksi terutup Reduksi tertutup adalah reduksi yang dilakukan tanpa tindakan operatif. Tindakan ini dikerjakan di bawah pengaruh anesthesia

description

terapi fraktur

Transcript of Terapi fraktur

Page 1: Terapi fraktur

Terapi fraktur tertutup

Prinsip fraktur tertutup adalah manipulasi untuk memperbaiki posisi fragmen fraktur dan

mempertahankan posisi tersebut selama masa penyembuhan, akan tetapi fungsi pergerakan sendi

harus tetap terjaga. Penyembuhan fraktur juga dipercepat apabila pada tulang diberikan beban

fisiologis. Sehingga 3 prinsip terapi pada fraktur adalah reduce, hold, dan exercise.dalam terapi

fraktur terdapat dua permasalahan yang harus dipecahkan yakni bagaimana mempertahankan

posisi fragmen fraktur secara adekuat, namun fungsi pemakaian tungkai tetap dapat

dipertahankan. Permasalahan ini disebut sebagai hold versus move. Permasalahan kedua adalah

bagaimana proses penyembuhan dapat dilakukan secara cepat, namun risiko yang tidak

diinginkan dapat dihindari. Permasalahan ini disebut sebagai speed versus safety.

Walaupun secara umum, terapi resusitasi harus didahulukan, penanganan fraktur itu sendiri tidak

boleh ditunda. Reduksi adalah tindakan mengembalikan fragmen tulang sesuai alignment-nya

secara anatomis. Semakin besar kontak permukaan fragmen fraktrur, semakin besar pula

kemungkinan penyembuhan fraktur terjadi. Adanya celah pada fragmen fraktur adalah penyebab

utama delayed union dan nonunion. Terdapat dua jenis reduksi yaitu reduksi tertutup dan reduksi

terbuka.

Reduksi terutup

Reduksi tertutup adalah reduksi yang dilakukan tanpa tindakan operatif. Tindakan ini dikerjakan

di bawah pengaruh anesthesia dan dalam keadaan otot relaksasi. Terdapat 3 manuver dalam

melakukan reduksi: (1) dilakukan traksi manual yaitu menarik bagian distal tungkai sesuai garis

tulang; (2) dilakukan reposisi fragmen tulang; (3) dilakukan penyesuaian alignment fragmen

tulang. Beberapa faktur sulit untuk direduksi secara terutup dan membutuhkan traksi dalam

jangka waktu lebih lama. Traksi tulang atau kulit dilakukan beberapa hari utnutn mengurangi

tegangan jaringan lunak dan mempertahankan alignment tulang. Reduksi tertutup dikerjakan

pada fraktur dengan displacement minimal, pada kebanyakan fraktur kasus pada anak, dan pada

fraktur yang tidak stabil dan membutuhkan imobilisasi berupa splint atau cast.

Reduksi terbuka

Page 2: Terapi fraktur

Reduksi terbuka adalah reduksi yang dilakukan melalui tindakan operatif. Indikasi reduksi

terbuka ialah: (1) bila reduksi tertutup gagal dilakukan, (2) terdapat fragmen artikular yang perlu

reposisi secara akurat, (3) fraktur avulsi. Reduksi terbuka merupakan langkah awal fiksasi

internal.