Teori Stres Dan Adaptasi

19
TEORI STRES DAN ADAPTASI Stres dapat dijadikakan sebagai stimulus untuk perubahan dan perkembangansehingga dalam hal ini dapat gianggap positif atau bahkan perluh. meskipun demikian stres yang terlalu berat dapat menyebabkan sakit penilaian yang buruk dan ketidak mampuan untuk bertahan. Stres adalah sebagai respon adaptif yaitu akibat tindakan,situasi,kejadian eksternal yg menyebabkan tuntutan fisik dan atau spikologis terhadap seseorang (Invancevich dan Matteson 1980). Claude Bernard,1867 stres adalah seorang psikolog yg pertama yg mengakui adanya dampak positif yg ditimbulkan stres,menurutnya perubahan dalam lingkungan internal dan eksternaal dapat menggangu fungsi organisme sehingga penting bagi organisme untuk beradaptasi.terhadap stesor untuk dapat bertahan. stesor adalah stimulus yg mewakili atau memicuh perubahan yg menimbulkan stres. Hans seyle ,1976,menyatakan stres merupakan situasi dimana suatu tuntutan yg sifatnya tdk spesifik dan mengharuskan seseorang memberikan respon atau mengambil tindakan. Walter cannon 1920 mempelajari respon fisiologis terhadap naiknya emosi dan menekankan fungsi adaptasi dan reasi’fight – or – flight’(menghadapi atau lari dari stres. 1. Sumber stress Stresor faktor yg menimbulkan stres;berasal dari dalam diri sendiri (internal dan beralas dari luar (ekstenal). a. Internal Stres bersumber dari diri sendiri misalnya,

description

keperawatan jiwa

Transcript of Teori Stres Dan Adaptasi

Page 1: Teori Stres Dan Adaptasi

TEORI STRES DAN ADAPTASI

Stres dapat dijadikakan sebagai stimulus untuk perubahan dan perkembangansehingga dalam hal ini dapat gianggap positif atau bahkan perluh. meskipun demikian stres  yang terlalu berat dapat menyebabkan sakit penilaian yang buruk dan ketidak mampuan untuk bertahan.

Stres adalah sebagai respon adaptif yaitu akibat tindakan,situasi,kejadian eksternal yg menyebabkan tuntutan fisik dan atau spikologis terhadap seseorang (Invancevich dan Matteson 1980).

Claude Bernard,1867 stres adalah seorang psikolog yg pertama yg mengakui adanya dampak positif yg ditimbulkan stres,menurutnya perubahan dalam lingkungan internal dan eksternaal dapat menggangu fungsi organisme sehingga penting bagi organisme untuk beradaptasi.terhadap stesor untuk dapat bertahan. stesor adalah stimulus yg mewakili atau memicuh perubahan yg menimbulkan stres.

Hans seyle ,1976,menyatakan stres merupakan situasi dimana suatu tuntutan yg sifatnya tdk spesifik dan mengharuskan seseorang memberikan respon atau mengambil tindakan.

Walter cannon 1920 mempelajari respon fisiologis terhadap naiknya emosi dan menekankan fungsi adaptasi dan reasi’fight  – or – flight’(menghadapi atau lari dari stres.1. Sumber stress

Stresor faktor yg menimbulkan stres;berasal dari dalam diri sendiri (internal dan beralas dari luar (ekstenal).a. Internal

Stres bersumber dari diri sendiri misalnya, tuntutan pekerjaan,atau beban terlalu berat, kondisi keuangan, ketidakpuasan dgn fisik tubuh,penyakit yg dialami,masa pubertas,karakteristikatau sifat yg dimiliki.

b. EksternaDari keluarga, masarakat dan lingkungan. Stres yg berasal dari keluarga disebabkan oleh perselisihan dalam keluarga,berpisahan orang tua,adanya anggota keluarga yg mengalami kecanduan narkoba dll.Sumber stresor masarakat dan lingkungan pekerjaan, lingkungan sosial, lingkungan fisik,contoh adanya atasan yg tdk pernah puas di tempat kerja,irih terhadap teman yg status sosialnya lebih tinggi.polusi udara,dan sampah dilingkungan tempat tinggal.

2. Jenis – jenis stressDitinjau dari penyebabnya stres dapat dibedakan kedalam beberapa jenis:a. Stres fisik merupakan stres yg disebabkan oleh keadan fisik,seperti suhu

yg terlalu tinggi,atau terlalu rendah,suara bising,siinar matahari yg

Page 2: Teori Stres Dan Adaptasi

terlalu menyengat.b. Stres kimiawi merupakan stres yg disebabkan oleh pengaruh senyawa

kimia yg terdapat dalam obat,zat beracun asam,basa,faktor hormon atau gas dll.

c. Stres mikrobiologi:merupahkan stres yg disebabkan oleh kuman,seperti virus,bakteri dan parasit.

d. Stres fisiologis:stres yg disebabkan oleh gangguan fungsi organ tubuh, antara lain gangguan srtuktur tubuh, fungsi jaringan organ lain.

e. Stres proses tumbuh kembang:stres yg disebabkan proses tumbuh kembang seperti masa pubertas,pernikahan,dan pertambahan usia.

f. Stres psikologis atau emosi:stres yg disebabkan gangguan situasi spikologis atau ketidak mampuan kondisi psikologis unk menyesuaikan diri,misalnya dalam hubungan interpesonal,sosial budaya dan keagamaan.

3. Model stressStres dapat di pelajari dari sisi medis,dan dimodel teori dan perilaku,model stres ini dapat digunakan untuk membantu pasien  respon yg tidak sehat dan tidak produktif terhadap stresor.a. Model berdasarkan respon

Model ini menjelaskan respon atau pola respon  tertentu yang dapat mengidentifikasikan .Model stres  dikemukakan oleh Selye,1976, menguraikan stres sebagai respon yang tidak spesifik dari tubuh terhadap tuntutan yang dihadapinya.Stres ditunjukan oleh reaksi fisiologis tertentu yang disebut sindrom adaptasi umum(general adaptation syndrom – GAS).

b. Model berdasarkan adaptasiModel ini menyebutkan 4 faktor yang menemukan apakah suatu situasi menimbulkan stres atau tidak (Mechanic,1962) yaitu: Kemampuan untuk menghadapi stres,tergantung pada pengelaman

seseorang dalam menghadapi stres serupa,sistimpendukung,dan presepsi keseluruhan terhadap stres.

Praktek dan normal dari kelompok atau rekan-rekan pasien yang mengalami stres.Jika kelompoknya menganggap wajar untuk membicarakan stresor maka pasien dapat mengeluhkan atau mendiskusiksan hal tersebut,respon ini dapat membantu proses adaptasi terhadap stres.

Pengaruh lingkungan,sosial dalam membantu seseorang menghadapi stres.Seorang mahasiswa  resah menghadapi hasil ujian akirnya yang pertama dapat mencari pertolongan dosennya,dosen dapat memberi penilaian dan selanjut dapat memberikan

Page 3: Teori Stres Dan Adaptasi

referensiterhadap asisten dosen tertentu yang menurutnya mampu membantu kegiatan belajar mahasiswa tersebut.dosen dan asisten dosen tersebut dalam contoh ini merupahkan sumber penurun tingginya stresor yang dialami mahasiswa tersebut.

Sumber daya yang dapat digunakan untuk mengatasi stresor.Misalnya seorang penderita sakit yang kurangmampu dalam hal Keuangan dapat memperoleh bantuan tunjangan ASKES.ini contoh untuk membantu stres secara fisiologis.

c. Model berdasarkan stimulusModel ini berdasarkan kakakteristik yang bersiwat mengganggu atau merusak dalam lingkungan.Riset klasik yang mengungkapkan stres sebagai stimulus telah menghasilkans  skala penyesuain ulang sosial yang mengukur dampak dari peristiwa-peristiwa besar dalam kehidupan seseorang terhadap penyakit yang dideritanya(Holmes dan rahe,1976).asumsi yang akan mendasari model ini adalah peristiwa-peristiwa yang mengubah hidup seseorang merupahkan hal normal yang membutuhkan jenis dan waktu penyesuaian yang sama.Orang adalah penerimah stres yang pasif,persepsi mereka terhadap sustu peristiwa tidaklah relewan. Semua orang memiliki ambang batas stimulus yang sama dan sakit akan timbul setelah ambang batas tersebut terlampaui.

d. Model berdasarkan transaksiModel ini memandang orang dan lingkungannya dalam hubungan yang dinamis,resiprokal,dan interaktif,Model yang dikembangkan oleh Lazarus dan flokman ini menganggap stresor sebagai respon perseptual seseorang yang berakar dari proses psikologis dan kognitif.stres berasal dari hubungan antara orang dan lingkungannya.

PROSES TERJADINYA STRES SECARA FISIOLOGI

Stres sebagai respons biologisPada tahun 1956,hans Selye mempubliksikan hasil penelitiannya

mengenai respon fisiologis dalam suatu system biologi terhadap perubahan yang diinginkan.Sejak pertama publikasinya,ia telah merevisi ulang definisi tentang stress menjadi “… keadaan yang dimanifestasikan oleh sindrom khusus yang terdiri dari semua perubahan yang penyebabnya tidak spesifik dalam biologi” (Selye ,1976).Sindrom ini telah dikenal sebagai “ fight or flight syndrome”. Dalam tahun 1936,Selye merumuskan stress sebagai generasi adaptation syndrome (GAS) atau syndrome penyesuaiain umum. Selye membagi reaksi umum tubuh terhadap stress dalam tiga tahap yaitu reaksi waspada, reaksi

Page 4: Teori Stres Dan Adaptasi

melawan , dan reaksi kelelahan.General Adaptation syndrome

Bila factor penyebab stress tidak dapat diatasi dan factor penyebab tersebut terlalu besar maka reaksi tubuh yaitu GAS mulai bekerja untuk melindungi individu agar dapat bertahan hidup. GAS pada dasarnya merupakan reaksi fisiologis akibat rangsangan fisik dan fsikososial.Bila individu terancam oleh stress,isyaratnya akan dikirim keotak dan otak mengirim informasi ini ke hipotalamus sehingga system saraf otonom dan endokrin terstimulasi. Akibatnya terjadi suatu perubahan fisiologis berupa gejala dari system saraf otonom dan system endokrin.1. Tahap reksi waspada

Pada tahap ini dapat terlihat reksi psikologis ”fight or flight syndrome” dan reaksi fisiologis. Pada tahap ini individu mengadakan reaksi pertahanan terekspos pada stressor. Tanda fisik yang akan muncul adalah curah jantung yang meningkat, peredaran darah cepat, darah diferifer dan gastrointestinal mengalir ke kepala yang terpengaruh, maka gejala stress akan mempengaruhi  denyut nadi, ketegangan otot. Pada saat yang sama,daya tahan tubuh berkurang, bahkan bila stressor sangat besar atau kuat (mis.luka bakar hebat, suhu yang terlalu panas/dingin) dapat menimbulkan kematian.

2. Tahap melawanPada tahap ini individu mencoba berbagai macam mekanisme penanggulangan psikologis dan pemecahan masalah serta mengatur strategi untuk mengatasi stressor ini. Tubuh berusaha menyeimbangkan proses fisiologis yang telah dipengaruhi selama reaksi waspada untuk sedapat mungkin kembali kekeadaan normal dan pada waktu yang sama pula tubuh mencoba mengatasi factor-faktor penyebab stress. Apabila proses fisiologis telah teratasi maka gejala-gejala stress akan menurun,tubuh akan secepat mungkin berusaha normal kembali karena ketahanan tubuh ada batasnya dalam beradaptasi.jika stressor berjalan terus dan tidak dapat diatasi/ terkontrol maka ketahanan tubuh untuk beradaptasi akan habis dan individu tidak akan sembuh.

3. Tahap KelelahanTahap ini terjadi karena ada suatu perpanjangan tahap awal stress yang tubuh individu telah terbiasa. Energi penyesuaian terkuras, dan individu tersebut tidak dapat mengambil dari berbagai sumber untuk penyesuaian yang digambarkan pada tahap kedua. Akan timbul gejala penyesuain diri terhadap lingkungan seperti  sakit kepala, gangguan mental, penyakit arteri colonel, bisul, kolistis. Tanpa ada usaha melawan, kelelehan bahkan kematian dapat terjadi (sel ye,1956,1974).Bila tubuh terekspos pada stressor yang sama dalam waktu yang sangat lama

Page 5: Teori Stres Dan Adaptasi

secara terus menerus, maka tubuh yang semula telah biasa menyesuaikan diri, akan kehabisan energy untuk beradaptasi. Pada keadaan ini timbul kembali tanda-tanda, namun pada tahap ini bersifat irreversible, individu akan meningkat. Daya tahan yubuh terhadap suatustresor tidak dapat dianggap bertahan selamanya,karena pada suatu saat energy untuk adaptasi itu akan habis.

Selye menunjukkan penelitian yang ekstensif pada suatu tempat percobaan buatan yang terkontrol dengan binatang percobaan sebagai subyek. Dia menemukan akibat fsikologis dengan stimulasi (rangsangan) fisik, seperti menghadapkan subyek terhadap temperature panas atau dingin, kejutan listrik, injeksi zat beracun, isolasi fisik dan luka beda. Sejak penerbitan hasil penelitiannya ,studi-studi lain telah mengungkapkan bahwa syndrome “fight or flight” gejalanya. Nampak pada efek fsikologis atau rangsangan emosi seperti juga pada rangsangan fisik, dan karenanya tubuh mungkin kehabisan energy penyesuaiannya lebih cepat pada stress fisikologis dari pada penyakit fisik.

Mekanisme stress-Adaptasi fisiologis.Tanda peringatan pertama dari rasa takut, marah, frustasi, trauma atau

penyakit pada tubuh pertama diterima oleh saraf sensoris yang disebut dengan organ sensoris seperti mata, telinga, lidah dan kulit yang terletak dibagian luar tubuh.Tanda-tanda peringatan ini diteruskan oleh saraf ke hipotalamus dan korteks serebral. Hipotalamus terlibat karena organ ini mengontrol fungsi otomatis seperti pemgatur suhu tubuh,keseimbangan cairan  dan sekresi hormone yang perannya sangat penting dalam memelihara homeostatis tubuh. Korteks serebral terlibat dalam fungsi ini untuk meningkatkan kesadaran seseorang terhadap stress yang dihadapinya agar individu dapat segera mengatasi stress .

Kedua pusat dalam otak ini harus terlibat untuk dapat mengadakan reaksi adaptasi terhadap stress baik secara fisiologis maupun psikologis. Kombinasi kedua reaksi ini merupakan usaha tubuh untuk melindungi diri terhadap stress dengan cara mengeluarkan tenaga cadangan yang diperlukan dalam beradaptasi.

Dalam tahap ini, semua sytem dalam organ dalam keadaan siaga dan siap untuk bertempur atau melarika diri dari stress. Jantung bekerja lebih keras untuk meningkatakan curah jantung dan meningkatkan kadar oksigen serta gizi yang diperlukan untuk pengeluaran energi. Detak jantung bertambah cepat agar dapat meningkatkan jumlah oksigen yang diperlukan.Pembuluh darah meningkatkan kontraksi untuk membantu kerja peredaran darah. Otot-otot berkontraksi sehingga kaki tangan dan punggung siap untuk bertindak jika perlu untuk melindungi tubuh terhadap ancaman. Produksi keringat meningkat,sebagai hasil peningkatan suhu tubuh yang dikeluarkan melalui mulut.

Page 6: Teori Stres Dan Adaptasi

Hipotalamus merangsang system endokrin yang mengontrol kerja kelenjar hipopisis.Reaksi ini menyebabkan peningkatan produksi hormon yang mempengaruhi sebagian besar organ tubuh.Lobus posterior dari hipofisis  mengeluarakan ADH (antidiuretik hormone) yang dibawa melalui aliran darah keginjal, yang merangsang ginjal mengeluarkan urine. Dengan cara ini volume darah meningkat untuk membantu sirkulasi oksigen dan zat-zat makanan lain umtuk menghasilkan energi. Sebagai akibat kerja ini tekanan darah meningkat. Lobus  anterior hipofisis juga menghasilkan beberapa macam hormone, salah satunya hormone tiroksin yang merangsang tiroid untuk meningkatkan metabolism tubuh supaya lebih banyak memproduksi energi yang langsung dapat dipakai.

Hormon lain adalah genetropin yang dapat merangsang pancreas memproduksi glukogen yang merangsang hepar, otak, jaringan lemak untuk mengeluarkan energi yang tersimpan disana. Dengan cara ini memungkunkan produksi energy lebih banyak yang diperlukan selama reaksi stress. Kelenjar hipofisis duga menyekresi hormone ACHT (adrenocorticotropic hormone ) yang merangsang kelenjar adrenalin yang terletak diatas ginjal untuk menghasilkan hormone tambahan yang menahan air keginjal dan meningkatkan volume darah, pengeluaran energy yang tersimpan dalam hepar, otot, dan jaringan lemak .

Kelenjar adrenalin mengeluarkan hormone tambahan yang disebut adrenalin. Adrenalin ini langsung bekerja ke berbagai organ tubuh, misalnya meningkatkan kerja jantung, melebarkan pupil, meningkatkan pengeluaran keringat dan menurunkan aktivitas gastrointestinal dan menyempitkan pembuluh darah. Efek fsikologis adrenalin misalnya rasa marah dan rasa takut. Jika individu ini dapat mengatasi stress, maka fungsi tubuh akan normal kembali tetapi bila gagal maka stress akan berlangsung terus menerus sehingga persediaan tenaga didalam tubuh akan habis dan individu tersebut menjadi kepayahan. Seorang individu sering mengalami stress ,hingga terdapat perubahab fisiologis dalam jangka waktu lama maka akan terjadi kerusakan yang menetap dalam tubuh .

Stres Sebagai Suatu Peristiwa LingkunganKonsep kedua mengidentifikasikan stress sebagai “sesuatu”atau

“peristiwa” yang memicu respons fisiologis dan psikologis yang adaptif pada individu. Peristiwa ini adalah salah satu yang menimbulkan perubahan dalam pola hidup individu, yang memerlukan penyesuaian gaya hidup,dan menguras kemampuan seseorang. Perubahan itu bisa berakibat positif seperti seseorang yang berprestasi tinggi,atau negative misalnya dipecat dari pekerjaanya. Penekanan disini adalah perubahan dari pola hidup individu yang telah mantap.

Stres sebagai Transaksi Antara Individu dan Lingkungan

Page 7: Teori Stres Dan Adaptasi

Stres sebagai proses yang meliputi stressor dan strain dengan menambahkan dimensi hubungan antara individu da lingkungan. Interaksi antara manusia dan lingkungan yang saling mempengaruhi disebut sebagai hubungan transaksional. Stres bukan hanya suatu proses ketika stimulus atau sebuah respons saja,tetapi juga suatu proses ketika seseorang adalah perantara (agent) yang aktif yang dapat mempengaruhi stressor melalui strategi perilaku, kognitif dan emosional.

Individu akan memberikan reaksi stress yang berbeda pada stressor yang sama. Sebagai contoh, bila mengamati prilaku orang dijalur lalu lintas. Orang-orang yang terjebak dijalur lalu lintas dan terlambat datng dipertemuan penting, terus-menerus akan melihat jam tangannya, sementara orang lain terlihat santai saja sambil menikmati music.

Dalam hal ini jelas terlihat bahwa terdapat perbedaan dalam mengartikan bahwa timbulnya kesadaran stress merupakan proses yang kompleks dan dinamis.

Peristiwa pencetus stress Lazarus dan folkman (1984) mengidentifikasikan stress sebagai suatu

hubungan antara seseorang dan lingkungannya yang dianggapnya melampaui kemampuan dirinya dan mengancam kesejataraan hidupnya .peristiwa yang mencetuskan stress yaitu timbulnya suatu rangsangan dari lingkungan eksternal dan internal yang dirasakan oleh individu melalui sikap tertentu.hal yang menentukan apakah suatu hubungan dengan seseorang atau lingkungan tertentu menimbulkan stress bergantung pada penilaian kognitif individu tentang situasi. Penilaian kognitif (cognitippe raisal) adalah suatu evaluasi individu terhadap kepentingan pribadinya pada peristiwa atau kejadian. Suatu peristiwa mencetuskan suatu respons pada individu dan respons tersebut dipengaruhi oleh resepsi individu terhadap peristiwa tersebut.

Terdapat beberapa penilai stres adalah; skala Holmes dan Rahe 1967, beserta skla Miller dan Smith,1985.1. Skala Holmes dan Rahe

Skala ini menghitung jumlah stres yang dialami seseorang dengan cara menambahkan nilai relatif stres,yang disebut unit perubahan hidup (life change units-LCU) untuk berbagai peristiwa yang dialami seseorang.skala ini berdasarkan premis bahwa peristifa baik maupun buruk dalam kehidupan seseorangdapat meningkatkan tingkat stres dan membuat orang tersebut lebih rentang terhadap penyakit dan masalah kesehatan mental.

2. Skala Miller dan SmithBeberapa aspek tertentu dari kebiasaan ,gaya hidup,dan lingkungan seseorang dapat menjadikannya lebih kebal atau lebih rentan terhadap dampak negatif stres.

Page 8: Teori Stres Dan Adaptasi

ADAPTASI TERHADAP STRES

Ketika mengalami stres,orang menggunakan energi fisiologis, psikologis, sosFial budaya dan spiritual untuk beradaptasi.jumlah energi yang dibutuhkan dan efektifitasnya upaya adaptasi tersebut bergantung pada intensitas, lingkup, dan jangka waktu stresor,serta jumlah stresor lainya.1. Fisiologis

Riset klasik yang dilakukan Selye 1976(dalam potter dan Perry,1997 ) membagi adaptasi fisiologi menjadi sindrom adaptasi local (lokal adaptasi sindrom,LAS) dan sindrom adaptasi umum (general adaptation syndrom-GAS). Adaptasi fisiologis dapat berupa:a. LAS (local Adaptation Syndroma) merupahkan proses adaptasi yang

bersifat. Misalnya:Manifestasi dari proses infectic Merah Nyeri Bengkak Panas FungsiolaesaCiri-ciri LAS yaitu: bersifat lokal yaitu tidak melibatkan seluruh sistim tubuh. bersifat adaptif yaitu diperluhkan stresor untuk menstimulasikan. bersifat jangka pendek yaitu tidak berlangsung selamanya. bersifat restoratif yaitu membantu memperbaiki homeostatis daerah

atau bagian tubuh.b. GAS

Adalah proses adaptasi bersifat umum atau sistemik.misalnya apabila reaki lokal tidak dapat diatasi,maka timbul gangguan sistim atau seluruh tubuh lainya berupa panas diseluruh tubuh,berkeringat,dll. Gas terdiri 3 tahap yaitu: Tahap reaksi merupakan tahap awal dari proses adaptasi,yaitu tahap

dimana individu siap menghadapi stresor yang akan masuk kedalam tubuh.tahap ini ditandai dengan kesiagaan yang ditandai dengan perubahan fisiologis pengeluaran hormon oleh hipotalamus yang menyebabkan kelenjar adrenal mengeluarkan adrenalin ,yang selanjutnya memacu denyut jantung dan menyebabkan pernapasan menjadi cepat dan dangkal,kemudian hipotalamus melepaskan hormon ACTH (hormon adrenokortikotropik) yang dapat merangsang adrenal untuk mengeluarkan kortikoid yang akan

Page 9: Teori Stres Dan Adaptasi

mempengaruhi berbagai fungsi tubuh.aktifitas hormonal yang ekstensif tersebut mempersiapkan seseorang untuk ‘’fight or flight”

Tahap resistensi dimana pada tahap ini tubuh mulai stabil, tingkat hormon tekanan darah dan output jantung kembali kenormal.individu berupaya beradaptasi dengan stres.jika stres dapat diselesaikan tubuh akan memperbaiki kerusakan yang mungkin telah tejadi,namun jika stresor tidak hilang ia akan memasuki tingkat ke 3.

tahap kelelahan dimana tahap ini ditandai dengan terjadinya kelelahan karena tubuh tidak mampu lagi menanggung stres dan habisnya energi yang diperluhkan untuk beradaptasi, tubuh tidak mampu melindungi dirinya sendiri menghadap stresor, regulasi fisiologis menurun, dan jika stres terus berkelanjut dapat menyebabkan kematian.

2. Adaptasi psikologisAdapatasi adalah proses penyesuaian secara psikologis dengan cara melakukan mekanisme pertahanan diri yang bertujuan untuk melindungi atau bertahan dari serangan atau hal yang tidak menyenangkan. Adaptasi psikologis bisa bersifat konstruktif dan destruktif. Perilaku yang konstruktif membantu individu menerima tantangan untuk memecahkan konflik.perilaku destruktif ,tidak membantu individu mengatasi stresor. Perilaku adaptasi juga mengacu pada mekanisme koping (coping mechanism) yang berorientasi pada tugas (task oriented) dan mekanisme pertahanan diri (ego oriented). Reaksi yang berorientasi pada tugas.

Reaksi ini melibatkan penggunaan  kognitif untuk mengurangi stres dan memecahkan masalah. Terdapat 3 jenis perilaku yang umum: Menyerang yaitu, bertindak menghilangkan, mengatasi stresor, atau

memenuhi kebutuhan, misalnya berkonsultasi dengan orang yang ahli.

Menarik diri dari strsor secara fisik maupun emosi. Berkomromi, yaitu mengubah metode yang biasa

digunakan,mengganti tujuan. Reaksi berorientasi pada ego

Reaksi ini dikenal sebagai mekanisme pertahanan diri secara psikologis untuk mencegah gangguan psikologis yang lebih dalam. Mekanisme pertahanan diri tersebut adalah: Rasionalisasi: berusaha memberikan alasan yang rasional sehingga

masalah yang dihadapinya dapat teratasi. Pengalihan: upaya untuk mengatasi masalah psikologis dengan

melakukan pengalihan tingka laku pada obiek lain, contohnya jika

Page 10: Teori Stres Dan Adaptasi

seseorang terganggu akibat situasi gaduh yang disebabkan oleh temannya, maka ia berupaya mengalahkan temannya itu.

Kompensasi;mengatasi masalah dengan mencari kepuasan pada keadaan lain.misalnya seseorang memiliki masalah karena menurunnya daya ingat ,maka disisi lain ia berusaha menonjolkan bakat melukis yang dimilikinya.

Identifikasi: meniru perilaku orang lain dan berusaha mengikuti sifat,karakteristik dan tindakan orang tersebut.

Represi: mencoba menghilangkan pikiran masa lalu yang buruk dengan melupakan atau menahannya di alam bawah sadar dan sengaja melupakannya.

Supresi: berusaha menekan masalah yang secara sadar tidak diterima dan tidak memikirkan hal-hal yang kurang menyenangkan.

Penyangkalan: upaya pertahanan diri dengan cara menyangkal masalah yang dihadapi atau tidak mau menerimah kenyataan yang dihadapinya. Misalnya menolak kenyataan pasangan sudah meninggal dunia dengan cara tetap melakukan rutinitas seolah-olah pasangan masih ada.

3. Adaptasi sosial budayaMerupakan cara untuk mengadakan perubahan dengan melakukan proses penyesuaian perilaku yang sesuai dengan normal yang berlaku dimasanyarakat.misalnya seseorang yang tinggal dalam lingkungan masnyarakat dengan budaya gotong royong akan berupaya beradaptasi dengan lingkungannya tersebut

4. Adaptasi spiritualProses penyesuaian diri dengan melakukan perubahan perilaku yang didasarkan pada keyakinan atau kepercayaan yang dimiliki sesuai dengan agama yang dianutnya.misalnya apabila mengalami stres, seseorang akan giat melakukan ibadah, seperti rajin sembayang, puasa dan sebagainya.

 PENANGAN STRES

Merupakan upaya mengelolah stres dengan baik,bertujuan mencegah dan mengatasi stres agar tidak sampai ketahap yang lebih berat.Beberapa manajemen stres yang dapat dilakukan adalah:1. Mengatur diet dan nutrisi;merupahkan cara yang efektif dalam mengurangi

atau mengatasi stres.ini dapat dilakukan dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi sesuai porsi dan jadwual yang teratur, menu juga sebaiknya bervariasi agar tidak timbul kebosanan.

2. Istirahat dan tidur;merupahkan obat yang baik dalam mengatasi stres karena istirahat dan tidur yang cukup akan memulihkan keletihan fisik dan

Page 11: Teori Stres Dan Adaptasi

kebugaran tubuh,tidur yang cukup juga akan memperbaiki sel-sel yang telah rusak.

3. Olaraga teratur:salah satu cara meningkatkan daya tahan dan kekebalan fisik maupun mental.olaraga yang dilakukan tidak harus sulit olaraga yang dianjurkan seperti jalan pagi,lari pagi dilakukan 2 mg sekali,tidak harus sampai berjam-jam,diamkan biarkan badan berkeringat sejenak lalu mandi untuk memulihkan kesegarannya.

4. Berhenti merokok;bagian dari car menanggulangi stres karena dapat meningkatkan status kesehatan serta menjaga ketahanan dan kekebalan tubuh.

5. Menghindari minuman keras:merupahkan faktor pencetus terjadinya stres.dengan menghindari minuman keras,individu dapat terhindari dari berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh pengaruh minuman keras yang mengandung alkohol.

6. Mengatur berat badan:BB yang tidak seimbang(terlalu gemuk atau terlalu kurus)merupahkan faktor dapat menyebabkan timbulnya stres.keadaan tubuh yang tidak seimbang akan menurunkan ketahanan dan kekebalan tubuh terhadap stres.

7. Mengatur waktu;merupahkan cara yang tepat dalam mengurangi dan menanggulangi stres.dengan mengatur waktu yang sebaik-baiknya pekerjaan yang ddapat menimbulkan kelelahan fisik dapat dihindari,hal ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan waktu secara efektif dan efisien,misalnya tidak membiarkan waktu berlalu tanpa menghasilkan hal yang bermanfaat.

8. Terapi psikofarmaka:terapi menggunakan obat-obatan,dalam mengatasi stres yang dialami melalui pemutusan jaringan antara psiko, neuro,dan imonologi sehingga stresor psikososial yang dialami tidak mempengaruhi fungsi koknitif efektif atau psikomotor yang dapat mengganggu organ tubuh yang lain. Obat yang sering digunakan adalah obat anti cemas dan antidepresi.

9. Terapi somatik;terapi ini hanya dilakukan pada gejalah yang ditimbulkan akibat stres yang dialami sehingga diharapkan tidak mengganggu sistim tubuh yang lain.contohnya jika seorang mengalami diare akibat stres ,maka terapinya adalah dengan mengobati diarenya. Psikoterapi:terapi ini mengguakan teknik psiko yang disesuaikan dengan kebutuhan seseorang.terapi ini meliputi psikoterapi suportif dan psikoterapi reedukatif.psikoterapi suportif memberikan motifasi dan dukungan agar pasien memiliki rasa percaya diri,sedangkan psikoterapi reedukatif dilakukan dengan memberikan pendidikan secara berulang,selain itu psikoterapi rekonstruksi dengan cara memperbaiki kembali kepribadian yang mengalami goncangan dan psikoterapi kognitif dengan memulihkan fungsi koknitif

Page 12: Teori Stres Dan Adaptasi

pasien (berpikir rasional).10. Terapi psikoreligius:menggunakan pendekatan agamadalam mengatasi

permasalahan psikologis.terapi ini diperlukan karna dalam mengatasi atau mempertahankan kehidupan seseorang harus sehat secara fisik,psikis,sosial maupun spiritual.