teori sosiologi ekonomi
-
Upload
teriechoi-lycee -
Category
Documents
-
view
33 -
download
2
description
Transcript of teori sosiologi ekonomi
1. Konsep Sosiologi ekonomi apa yang ditawarkan Karl Marx? Uraikan!
Karya awal marx tentang The Economic and Philosophical Manuscripts of 1884
menarik banyak perhatian para ahli ilmu-ilmu sosial. Dalam buku ini, Marx mengembangkan
idenya tentang nasib hubungan sosial ketika segala sesuatu menjadi komoditas, yaitu dapat
dijual dan dibeli. Sedangkan dalam bukunya yang berjudul The Power of Money In Bourgeois
Society and Estranged Labor, Marx membahas mengenai tenaga kerja khususnya menekan
distorsi dari proses kerja ketika tenaga kerja menjadi suatu komoditas. Singkatnya, manusia
terasing dari obyek yang dihasilkan, dari proses-proses produksi, dari dirinya sendiri dan
komunitasnya. Dalam The Communist Manifesto (1848-1978,) Marx mengembangkan hal
yang mendasar tentang pandangan dunianya secara keseluruhan yaitu bahwa sejarah
digerakkan oleh perjuangan kelas dan bahwa hanya terdapat 2 kelas dalam masyarakat
kapitalis, yaitu kelas proletar dan kelas borjuis. Dan kelas pertama akan menjadi pelayan
utama bagi masyarakat tanpa kelas yang dihasilkan melalui revolusi sosial. Sedangkan dalam
Capital (1867) Marx menegaskan bahwa komoditas diciptakan melalui tenaga kerja
kemudian komoditas tersebut ditukarkan demi memperoleh uang selanjutnya uang diubah
menjadi modal serta modal menciptakan penindasan dan pertentangan kelas.
Teori Marx merupakan suatu teori yang terutama berhubungan dengan tingkat struktur
sosial tentang kenyataan sosial. Teori ini menekankan pada saling ketergantungan yang tinggi
antara struktur sosial dan kondisi materil, dimana individu harus menyesuaikan dirinya
supaya tetap hidup dan memenuhi berbagai kebutuhannya. Penekanan Marx pada
penyesuaikan diri dengan lingkungan materil serta sumber-sumber yang dibutuhkan untuk
pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia, merupakan satu catatan yang penting
mengenai realisme praktis dalam analisa teoritisnya. Menurut Marx, hubungan antara
individu dan lingkungan materilnya dijembatani melalui struktur ekonomi masyarakat.
Struktur internal ekonomi itu terdiri dari kelas-kelas sosial yang muncul dari perbedaan
dalam kesempatan untuk memiliki alat produksi serta ketidaksesuaian yang dihasilkannya
dalam kepentingan ekonomi
Dasar-dasar filosofis bagi teori sosial dan ekonomi Marx berkisar pada duda gagasan
inti: pandangan terkotekstual tentang sifat manusia,dan konsepsi materialis secara dialektik
dan historis tentang sejarah.
Secara ringkas, konsep social yang ditawarkan Marx antara lain:
a. Segala perubahan yang terjadi dalam sosial masyarakat disebabkan oleh struktur
ekonomi pada sosial masyarakat tersebut. Sebuah ekonomi yang unggul dalam
masyarakat akan membentuk dan mewarnai seluruh sosial masyarakat;
b. Materialism historis, yaitu pandangan bahwa manusia ditentukan oleh produksi
mereka: apa yang mereka produksi dan cara mereka berproduksi;
c. Sistem produksi dan perkembangan teknologi, menurutnya, membagi masyarakat
dalam dua kelas, yaitu kelas proletar dan kelas borjuis;
d. (kelompok) masyarakat akan mengalami fase-fase diantaranya, (1) Komunisme
primitive (suku), (2) Perbudakan, (3) Feodalisme, (4) Sosialisme, dan (5)
Komunisme.
2. Bagaimana pendapat Max Weber tentang ekonomi dan masyarakat? Jelaskan!
Dari sekian banyak sumbangan Weber terhadap pengembangan sosiologi ekonomi ada
beberapa tulisannya yang penting dibahas disini, salah satunya adalah The protestant ethic
and the spirit of capitalism. Dalam tulisan tersebut Weber menyatakan bahwa ketelitian yang
khusus, perhitungan dan kerja keras dari bisnis Barat didorong oleh perkembangan etika
protestan yang muncul pada abad ke-16 dan digerakkan oleh doktrin Calvinisme, yaitu
doktrin tentang takdir.
Untuk mencapai keberhasilan, seseorang harus melakukan aktivitas kehidupan,
termasuk aktivitas ekonomi, yang dilandasi oleh disiplin dan bersahaja, yang didorong oleh
ajaran keagamaan. Menurut Weber etika kerja ketika Calvinisme yang berkombinasi dengan
semangat kapitalisme membawa masyarakat Barat kepada perkembangan masyarakat
kapitalis modern. Jadi, doktrin Calvinisme tentang takdir memberikan daya dorong psikologis
bagi rasionalisasi.
Dalam Economy and Society (1992-1978), Weber telah menetapkan garis pemisah
antara ekonomi dan sosiologi ekonomi dengan mengajukan 3 unsur:
a. Tindakan ekonomi adalah sosial;
b. Tindakan ekonomi selalu melibatkan makna;
c. Tindakan ekonomi selalu memperhatikan kekuasaan.
Disamping itu Weber juga telah berjasa dalam meletakkan landasan metodologis bagi
sosial ekonomi. Dia telah mengajukan tipe ideal untuk menganalisis tipe fenomena sosial dan
telah memberikan contoh dalam pemakaiannya seperti tipe ideal dari birokrasi, patrimonial,
dan seterusnya.
3. Berbeda dengan Max dan Weber, apa yang diuraikan oleh schumpeter tentang
sosiologi ekonomi?
Joseph Schumpeter (1883-1950) dibandingkan dengan ekonom lain yang mencoba
memasuki bidang sosiologi ekonomi, Schumpeter lebih berhasil dan perspektifnya lebih
dekat terhadap tradisi sosiologi. Bagi Schumpeter, dengan mengikuti istilah weber, sosial
ekonomi adalah merupakan multi disiplin dari ilmu ekonomi yang terdiri dari beberapa
lapangan penyelidikan:
a. Teori ekonomi,
b. Sejarah ekonomi (termasuk antropologi ekonomi),
c. Sosiologi ekonomi, dan
d. Statistik ekonomi.
Schumpeter juga telah mencoba meletakkan dasar pembagian kerja antara sosiologi
ekonomi dan ekonomi. Menurutnya, dengan sosiologi ekonomi (wirtschaftssoziologie) kita
menggunakan deskripsi dan interpretasi tentang institusi-institusi yang relevan secara
ekonomi, termasuk kebiasaan dan semua bentuk perilaku umumnya. Sedangkan dalam
ekonomi kita menggunakan deskripsi interpretatif tentang mekanisme ekonomi yang bekerja
dalam keadaan institusi tersebut telah ada. Dalam pengantar dari bukunya tentang History of
Economic Analysis (1954) dia menegaskan bahwa analisis ekonomi adalah untuk
mempelajari bagaimana orang bertingkah laku pada waktu tertentu dan apa pengaruh dari
tingkah laku mereka tersebut, sementara sosiologi ekonomi bertugas untuk mempelajari
mengapa mereka melakukan tingkah laku tersebut dalam konteks institusional yang lebih luas
dimana aktivitas ekonomi dilakukan.
Dalam bukunya Capitalism, Socialism and Democracy (1975), dia memberikan
pernyataan yang sangat provokatif, “dapatkah kapitalisme bertahan? Tidak, saya tidak
berpikir kapitalisme akan bertahan”. Menurut Schumpeter, secara perlahan kapitalisme
sedang mengalami keruntuhan dan digantikan oleh sosialisme. Denagn keruntuhan Negara-
negara sosialisme di Eropa Timur maka tesis Schumpeter ini ikut runtuh pula atau tertunda
pembuktiannya.
Schumpeter juga mengemukakan tentang teori pertumbuhan ekonomi yaitu bahwa
pertumbuhan ekonomi suatu Negara akan sangat bergantung pada jiwa kewirausahaan para
pelaku ekonominya karena para pengusaha merupakan golongan yang akan terus-menerus
membuat pembaruan atau inovasi dalam ekonomi. Adapun jenis-jenis inovasi, di antaranya
dalam hal berikut.
a) Penggunaan teknik produksi;
b) Penemuan bahan dasar;
c) Pembukaan daerah pemasaran;
d) Penggunaan manajemen;
e) Penggunaan teknik pemasaran.
Poin dari pandangan Schumpeter adalah:
a. sosial ekonomi adalah merupakan multi disiplin dari ilmu ekonomi yang
terdiri dari beberapa lapangan penyelidikan;
b. pembagian kerja antara sosiologi ekonomi dan ekonomi;
c. pertumbuhan ekonomi suatu Negara akan sangat bergantung pada jiwa kewirausahaan para pelaku ekonominya melalui pembaruan atau inovasi dalam ekonomi.