Teori sastra__Adieu

17
Adieu Oleh: Guy De Maupassant

Transcript of Teori sastra__Adieu

Page 1: Teori sastra__Adieu

AdieuOleh: Guy De Maupassant

Page 2: Teori sastra__Adieu

Dio Fikri Aditama09/282365/SA/14778

Page 3: Teori sastra__Adieu

Sinopsis

Adieu, karangan Guy de Maupassant ini mengisahkan masa muda seorang pria tua bernama Pierre Carnier. Di waktu rambutnya masih hitam, matanya masih jernih, dan kumis cokelatnya masih menggantung diatas bibirnya, Ia bertemu dengan sesosok wanita yang memesonakannya. Senyumannya, gerak tubuhnya, tingkah lakunya bahkan baju yang ia kenakan nampak sempurna di mata Carnier muda. Meskipun wanita itu itu telah menikah, Carnier muda tidak peduli akan hal itu. Ia masih tetap mencintai wanita yang ia ketahui bernama Madame Julie Lefevre. Namun seiring waktu berjalan, Carnier muda harus berpisah dengan wanita pujaannya itu. Hingga akhirnya waktu pula yang mempertemukan mereka kembali. Tapi sayang, justru pertemuan itu yang membuatnya berpikir dan harus berkata “adieu”, selamat tinggal.

Page 4: Teori sastra__Adieu

Pendekatan Internal

1. Struktur Umum Teks

Untuk menganalisis struktur umum teks ini digunakan patokan skema narasi:

Naratif Superstuktur:

Situasi awal Situasi akhir

Pemicu ===== Tindakan ====== Reaksi ======= Penyelesaian

Page 5: Teori sastra__Adieu

Situasi Awal

Waktu: Sebagian besar bentuk kala yang digunakan dalam cerpen Adieu adalah lampau (Imparfait atau passe simple), namun kala “present” juga muncul dalam beberapa bagian di cerpen ini.Latar: Latar dalam Adieu terjadi di Prancis, terutama di: Paris, Etretat, dan di sebuah kereta.Tokoh: - Pierre Carnier, tokoh utama dalam cerpen Adieu.- Madame Julie Lefevre, wanita yang disukai oleh

Pierre Carnier. - Henri Simon, Teman dari Pierre Carnier.

Page 6: Teori sastra__Adieu

Situasi Cerita

Pierre Carnier, seorang pria tua menceritakan sebuah kisah tentang masa mudanya kepada teman baiknya yang sedang mengeluh akan pertambahan usia dan betapa pendek hidup yang dimilikinya. Dalam kisahnya tersebut diceritakan bagaimana ia jatuh hati kepada seorang wanita dan bagaimana ia setuju bahwa hidup memang pendek, terutama untuk mencinta.

Page 7: Teori sastra__Adieu

Pemicu

Teman dari Carnier, Henri Simon, mengeluh betapa pendek dan singkatnya sebuah kehidupan. « Ah! je vieillis. C'est triste. Autrefois, par des soirs pareils, je me sentais le diable au corps. Aujourd'hui je ne me sens plus que des regrets. Ça va vite, la vie!…. »

Page 8: Teori sastra__Adieu

Tindakan

Carnier mencoba merespon keluhan dari temannya itu.

« Moi, mon cher, j'ai vieilli sans m'en apercevoir le moins du monde….».

Page 9: Teori sastra__Adieu

Reaksi

Carnier menjelaskan efek waktu yang terjadi pada seseorang.

« comme on se regarde chaque jour dans son miroir, on ne voit pas le travail de l'âge s'accomplir, car il est lent, régulier, et il modifie le visage si doucement que les transitions sont insensibles. C'est uniquement pour cela que nous ne mourons pas de chagrin après deux ou trois ans seulement de ravages. »

Carneier menjelaskan cara bagaimana untuk menghargai waktu.

« Car nous ne les pouvons apprécier. Il faudrait, pour s'en rendre compte, rester six mois sans regarder sa figure - oh! alors quel coup! »

Page 10: Teori sastra__Adieu

Carnier mulai bercerita tentang masa mudanya, ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang tidak dapat ia lupakan.

     «J'ai été souvent amoureux, comme tous les hommes, mais principalement une fois.    Je l'avais rencontrée au bord de la mer, à Étretat, voici douze ans environ, un peu après la guerre….. »

Page 11: Teori sastra__Adieu

Penyelesaian

Carnier setuju bahwa hidup memang pendek dan sekarang ia memang sudah tidak muda lagi.

  «Le soir, tout seul, chez moi, je me regardai longtemps dans ma glace, très longtemps. Et je finis par me rappeler ce que j'avais été, par revoir en pensée ma moustache brune et mes cheveux noirs, et la physionomie jeune de mon visage. Maintenant j'étais vieux. Adieu. »

Page 12: Teori sastra__Adieu

Segmentasi Teks

Terdapat 5 segmentasi dalam cerpen Adieu ini;

Segmen Pertama:

Piere Carnier dan sahabatnya, Henri Simon sedang menyantap makan malam mereka di sebuah kafe di kota Paris. Di luar mereka dapat melihat suasana sore di musim panas yang menenangkan hati.

- « Les deux amis achevaient de dîner »- « L'un d'eux, Henri Simon…»- « L'autre, Pierre Carnier, un rien plus âgé, mais plus

maigre et plus vivant »

Page 13: Teori sastra__Adieu

Segmen Kedua

Segmentasi kedua dimulai dari Pertemuan dan perkenalan Carnier dengan wanita impiannya di sebuah pantai di Eretat. - «Je l'avais rencontrée au bord de la

mer, à Étretat, voici douze ans environ, un peu après la guerre.»

- «La première fois que je vis ainsi cette jeune femme, je fus ravi et séduit.»

- «Je me fis présenter…»

Page 14: Teori sastra__Adieu

Segmen Ketiga

Kepergian Carnier ke Amerika setelah 3 bulan bersama wanita yang dicintainya itu.

- «Cela dura trois mois, puis je partis pour l'Amérique, le coeur broyé de désespoir.»

Page 15: Teori sastra__Adieu

Segmen Keempat

Pertemuan kembali Carnier dan seorang wanita gemuk yang ternyata adalah, Madame Julie Lefevre, wanita yang dicintainya dahulu, setelah 12 tahun di sebuah gerbong kereta.- «Au moment où le train partait, une

grosse dame monta dans mon wagon, escortée de quatre petites filles.»

- «Songez. Voici douze ans! Douze ans! Ma fille aînée a dix ans déjà...»

Page 16: Teori sastra__Adieu

Segmen Kelima

Segmen kelima ini ditandai oleh sebuah disjungsi temporal, Le soir. dalam segemen ini Carnier paham bahwa dirinya tidak lagi muda dan secara tidak langsung ia setuju dengan pernyataan dari sahabatnya Henri Simon bahwa hidup memang singkat.

«Le soir, tout seul, chez moi, je me regardai longtemps dans ma glace, très longtemps. Et je finis par me rappeler ce que j'avais été, par revoir en pensée ma moustache brune et mes cheveux noirs, et la physionomie jeune de mon visage. Maintenant j'étais vieux. Adieu».

Page 17: Teori sastra__Adieu

MERCI BEAUCOUPET ADIEU…