Teori-teori Belajar

28
TEORI – TEORI BELAJAR OLEH KELOMPOK 7 SISKA ENJELIN HULU MARIA SARI NAIBAHO

description

Teori Tradisional, Teori Modern, Teori Mengkondisi

Transcript of Teori-teori Belajar

Page 1: Teori-teori Belajar

TEORI – TEORI BELAJAR

OLEH KELOMPOK 7SISKA ENJELIN HULUMARIA SARI NAIBAHOSANGKOT SRI REJEKI

Page 2: Teori-teori Belajar

TEORI TRADISIONAL

1. Teori Ganjaran dan hukumanGanjaran

Secara etimologi, terma ganjaran berasal dari kata ganjar yang berarti memberi hadiah atau upah. Karenanya berdasarkan pengertian ini,

maka dasarnya adalah perlakuan menyenangkan yang diterima seseorang sebagai konsekuensi logis dari perbuatan baik atau prestasi terbaik yang berhasil ditampilkan atau diraihnya.

Page 3: Teori-teori Belajar

Macam-macam Ganjaran :Menurut Al-Ghazali ada tiga macam ganjaran, yaitu:Penghormatan (penghargaan),

baik berupa kata-kata maupun isyarat.

Hadiah, yaitu ganjaran yang berupa pemberian sesuatu/materi yang bertujuan untuk menggembirakan anak.

Pujian dihadapan orang banyak.

Syarat Pemberian GanjaranBerikan ganjaran atau perbuatan atau prestasi

yang dicapai peserta didik, bukan atas dasar pribadinya.

Berikan penghargaan yang sesuai atau proporsional dengan prilaku atau prestasi yang diraih peserta didik.

Sampaikan penghargaan untuk hal-hal positif, tetapi jangan terlalu sering.

Jangan memberikan penghargaan disertai dengan ungkapan membanding-bandingkan seorang peserta didik dengan orang lain.

Pilihlah bentuk penghargaan yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Page 4: Teori-teori Belajar

Tujuan Pemberian Ganjaran

Tujuan pemberian ganjaran adalah

memotivasi peserta didik agar

bersemangat dan memiliki sense of competion untuk

senantiasa menampilkan

perilaku positif, menyenangkan

(penghargaan) dan dijadikan sebagai

hadiah bagi peserta didik yang

berprestasi, baik dalam belajar maupun sikap

perilaku.

Page 5: Teori-teori Belajar

HukumanSecara etimologi, hukuman berarti siksa dan sebagainya, yang dikenakan kepada orang yang melanggar undang-undang dan sebagainya. Dari sisi ini, hukuman pada dasarnya perbuatan tidak menyenangkan yang ditimpakan pada seseorang sebagai konsekuensi logis dari suatu kesalahan atau perbuatan tidak baik yang telah dilakukannya.

Page 6: Teori-teori Belajar

Macam-macam Hukuman1.hukuman fisik,misalnya dengan

mencubit, menampar, memukul dan lain sebagainya;

2.hukuman dengan kata-kata atau kalimat yang tidak menyenangkan, seperti omelan, ancaman, kritikan, sindiran, cemoohan dll.

3.hukuman dengan stimulus fisik yang tidak menyenangkan, misalnya menuding, memelototi, mencemberuti dan lain sebagainya;

4.hukuman dalam bentuk kegiatan yang tidak menyenangkan, misalnya disuruh berdiri di depan kelas, dikeluarkan dari dalam kelas, didudukan

di samping guru, disuruh menulis suatu kalimat sebanyak puluhan atau ratusan kali, dan lain sebagainya.

Page 7: Teori-teori Belajar

Keunggulan dan Kelamahan HukumanKeunggulan utama dari hukuman bahwa pemakaiannya dengan tepat akan dapat menghentikan dengan segera tingkah laku siswa yang mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar. Tetapi pada sisi lain, hukuman mengandung kelemahan berupa sejumlah akibat sampingan yang negatif. Akibat-akibat negatif yang dapat terjadi antara lain:hubungan antara guru dan

siswa menjadi terganggu, misalnya siswa mendendam pada guru;

siswa menarik diri dari kegiatan belajar mengajar, misalnya tidak mau mendengarkan pelajaran;

siswa melakukan tidakan-tindakan agresif, misalnya merusak fasilitas sekolah;

siswa mengalami gangguan psikologis, misalnya rasa rendah diri.

Page 8: Teori-teori Belajar

Syarat-syarat Pemberian HukumanPemberian hukuman

harus tetap dalam jalinan cinta kasih sayang.

Pemberian hukuman harus didasarkan kepada alasan "keharusan".

Pemberian hukuman harus menimbulkan kesan pada hati anak.

Pemberian hukuman harus menimbulkan keinsyafan dan penyesalan pada anak.

Pada akhirnya, pemberian hukuman harus diikuti dengan pemberian ampun dan disertai dengan harapan serta kepercayaan.

Page 9: Teori-teori Belajar

Memilih Hukuman dan Menentukan Hukuman

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih dan menentukan hukuman (Amin Danien Indrakusuma, 1973:157) adalah sebagai berikut: Macam dan besar kecilnya pelanggaran:

Besar kecilnya pelanggaran akan menentukan berat ringannya hukuman yang harus diberikan;

Hukuman diberikan dengan melihat jenis kelamin: usia dan halus kasarnya perangai dari pelaku pelanggaran;

Akibat-akibat yang mungkin timbul dalam hukuman: Pemberian hukuman jangan sampai menimbulkan akibat yang negatif pada diri anak;

Pilihlah bentuk-bentuk hukuman yang pedagogis: Hukuman yang dipilih harus sedikit mungkin segi negatifnya baik dipandang dari sisi murid, guru, maupun dari orang tua;

Sedapat mungkin jangan menggunakan hukuman badan: Hukuman badan adalah hukuman yang menyebabkan rasa sakit pada tubuh anak, hukuman badan merupakan sarana terakhir dari proses pendisiplinan.

Page 10: Teori-teori Belajar

2. Teori Penambahan Fakta

Sebagai pengajar ia harus membantu perkembangan anak didik untuk dapat menerima, memahami, serta menguasai ilmu pengetahuan. Untuk itu guru hendaknya mampu memotivasi siswa untuk senantiasa belajar dalam berbagi kesempatan. Pengajar yang baik bila ia menguasai dan mampu melaksanakan keterampilan-keterampilan mengajar.Guru juga bertugas mengisi jiwa atau pikiran siswa dengan fakta dan menyuruh mereka belajar menghafalkan banyak fakta. Ini berarti bahwa : Belajar dianggap sebagai proses penerimaan

dan penyerapan fakta. Belajar berarti mengingat. Ini berarti bahwa

daya ingat merupakan alat belajar yang utama. Belajar dipandang sebagai proses sekedar

menerima secara pasif. Guru bertugas mengisi jiwa atau pikiran siswa dengan fakta dan menyuruh mereka belajar menghafalkan banyak fakta.

Kelemahan teori penambahan fakta ini adalah bahwa orang yang banyak hafalannya, tidak dapat dipandang sebagai manusia yang paling pintar. Padahal tidak semua fakta yang dihafalkannya itu diperlukan. Di samping itu orang yang banyak hafalannya belum tentu termasuk manusia terpelajar.

Page 11: Teori-teori Belajar

3. Teori Hasil Belajar Permanen

Teori ini memandang bahwa materi yang dipelajari tidak akan dilupakan, dan akan tetap ada dalam diri orang yang belajar. Ini berarti bahwa hasil belajar itu bersifat permanen dan tidak berubah.

Kalau kita amati yang ada,dilingkungan kita ternyata bahwa permanen tidaknya hasil belajar itu sangat tergantung pada kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

Makin dibutuhkan hasil belajar itu, ternyata permanen berada dalam diri orang yang belajar. Sifat permanen hasil belajar itu tergantung pula pada latihan dan pengulangan dalam belajar.

Page 12: Teori-teori Belajar

4. Teori Rangsangan dari Luar

Teori ini memandang bahwa perubahan tingkah laku akan terjadi apabila ada rangsangan dari

luar, berupa buku atau suara guru atau rangsangan lain.

Hosland, et al (1953) mengatakan bahwa proses perubahan perilaku pada hakekatnya sama

dengan proses belajar. Proses perubahan perilaku tersebut menggambarkan proses belajar pada

individu yang terdiri dari :

Stimulus (rangsang) yang diberikan pada organisme dapat diterima atau ditolak. Apabila

stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak berarti stimulus itu tidak efektif mempengaruhi

perhatian individu dan berhenti disini. Tetapi bila stimulus diterima oleh organisme berarti

ada perhatian dari individu dan stimulus tersebut efektif.

Apabila stimulus telah mendapat perhatian dari organisme (diterima) maka ia mengerti

stimulus ini dan dilanjutkan kepada proses berikutnya. Setelah itu organisme mengolah

stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaan untuk bertindak demi stimulus yang telah

diterimanya (bersikap).

Akhirnya dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan maka stimulus tersebut

mempunyai efek tindakan dari individu tersebut (perubahan perilaku).

Page 13: Teori-teori Belajar

5. Teori Proses TahapanTingkah laku akan berubah melalui tahapan-tahapan tertentu, bahan pelajaran seyogyanya disusun berdasarkan tingkat kesukarannya, disajikan mulai dari tahap yang paling mudah ke tahap yang paling sukar.

6. Teori Transfer OtomatisHasil belajar dalam suatu bidang tertentu dapat ditransfer untuk digunakan dalam lapangan lain yang berbeda situasinya. Kecakapan ilmu yang diperoleh di dalam kelas, dapat digunakan dalam situasi nyata di luar kelas.Transfer tersebut dianggap terjadi secara otomatis. Bahawa orang yang telah mempelajari dianggap secara otomatis akan dapat menggunakan apa-apa yang sudah dipelajari secara tetap, kapan saja, di mana saja, dan terhadap apapun juga.

7. Teori Kerja KerasTingkah laku dapat berubah melalui proses latihan yang keras dan berat. Makin sulit, makin berat proses yang dialami, makin besar nilainya bagi perubahan tingkah laku.

Page 14: Teori-teori Belajar

8. Teori Kondisi Menyenagkan

Hanya dalam kondisi yang menyenangkan proses belajar akan memberikan hasil yang besar. Dalam konteks pembelajaran menyenangkan,siswa lebih diarahkan untuk memiliki motivasi tinggi dalam belajar dengan menciptakan situasi yang menyenangkan dan mengembirakan. Menurut Mulyasa,pembelajaran menyenangkan (joyfull instruction) merupakan suatu proses pembelajaran yang didalamnya terdapat suatu kohesi yang kuat antara guru dan siswa, tanpa ada perasaan terpaksa atau tertekan. Pembelajaran menyenangkan adalah adanya pola hubungan baik antara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran. Guru memosisikan diri sebagai mitra belajar siswa, bahkan dalam hal tertentu tidak menutup kemungkinan guru belajar dari siswanya. Dalam hal ini perlu diciptakan suasana yang demokratis dan tidak ada beban, baik guru maupun siswa dalam melakukan proses pembelajaran.(DR.Rusman, M.Pd,2011, hlm.326)

Page 15: Teori-teori Belajar

Teori Modern1. Teori Asosiasi (Stimulus-Respon)

Menurut teori ini, segala

pengetahuan berasal dari

pengalaman.

Page 16: Teori-teori Belajar

Menurut Thorndike, belajar adalah proses

interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus

adalah apa yang merangsang terjadinya kegiatan

belajar seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal lain

yang dapat ditangkap melalui alat indera.

Sedangkan respon adalah reaksi yang

dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang

dapat pula berupa pikiran, perasaan, atau

gerakan/tindakan.

Page 17: Teori-teori Belajar

Eksperimen Thorndike

Page 18: Teori-teori Belajar

Dari eksperimen yang dilakukan

Thorndike terhadap kucing

menghasilkan hukum-hukum belajar,

diantaranya:

1.Law of Effect

2.Law of Readiness

3.Law of Exercise

Page 19: Teori-teori Belajar

Pengajaran yang baik menurut Thorndike adalah :a. Penataan kelas harus dengan tujuan pendidikan yang jelas. b. Tujuan pendidikan harus masih dalam batas kemampuan belajar peserta

didik. c. Agar peserta didik dapat mengikuti pelajaran, proses belajar harus

bertahap dari yang sederhana sampai yang kompleks.d. Dalam belajar motivasi tidak begitu penting karena yang terpenting

adalah adanya respon yang benar terhadap stimulus.e. Peserta didik yang telah belajar dengan baik harus diberi hadiah dan bila

belum baik harus segera diperbaiki.f. Situasi belajar harus dibuat menyenangkan dan mirip dengan kehidupan

dalam masyarakat.g. Materi pelajaran harus bermanfaat bagi peserta didik untuk kehidupan

anak kelak setelah keluar dari sekolah.h. Pelajaran yang sulit, yang melebihi kemampuan anak tidak akan

meningkatkan kemampuan penalarannya.i. Ujian itu penting, untuk memberikan umpan balik bagi guru dan

pembelajar tentang proses belajarj. Ujian harus dilakukan secara berkalak. Situasi belajar diusahakan semirip mungkin dengan kehidupan nyata.

Agar hasil belajar mudah diterapkan.

Page 20: Teori-teori Belajar

Teori Kognisi

Teori kognisi lebih mementingkan

sebuah proses belajar dari pada hasil dari

belajar itu sendiri.

Page 21: Teori-teori Belajar

Eksperimen Kohler

Page 22: Teori-teori Belajar

Peserta didik memiliki insight yang kuat. Untuk menunjang pembentukan insight, maka guru harus melaksanakan pembelajaran yang bermakna (meaningful learning), hal itu bisa dilaksanakan dengan menyusun strategi, memilih metode dan menggunakan media pembelajaran yang tepat.Proses pembelajaran akan berjalan efektif jika peserta didik mengenal tujuan yang ingin dicapainya. Oleh karena itu, guru mempunyai tanggung jawab untuk membantu peserta didik memahami tujuan pembelajaran.Guru dalam menyampaikan materi hendaknya dikaitkan dengan situasi dan kondisi lingkungan kehidupan peserta didik.Proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila peserta didik mampu menangkap prinsip-prinsip pokok dari suatu persoalan dan menemukan generalisasi untuk dipergunakan memecahkan masalah dalam situasi lain. Maka guru hendaknya dapat membantu peserta didik untuk menguasai prinsip-prinsip pokok dari materi yang diajarkannya.Proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila peserta didik mampu menangkap prinsip-prinsip pokok dari suatu persoalan dan menemukan generalisasi untuk dipergunakan memecahkan masalah dalam situasi lain. Maka guru hendaknya dapat membantu peserta didik untuk menguasai prinsip-prinsip pokok dari materi yang diajarkannya.

Page 23: Teori-teori Belajar

3. Teori mengkondisi

Seorang anak akan mengedip apabia matanya silau oleh sinar yang di arahkan ke matanya. Reaksi seperti ini terjadi tanpa berfikir dan pertimbangan. Inilah yang di sebut gerak reflex.sekiranya di buat satu percobaan sederhana dengan menggunakan cahaya terang yang menyilaukan mata yang dibarengi suara lonceng, anak tetap akan mengedip apabila lonceng dibunyikan sekalipun tanpa cahaya yang menyilaukan lagi.

Page 24: Teori-teori Belajar

Sebagai ringkasan dapat diungkapkan bahwa teori conditioning berpandangan :

1.Lingkungan sangat besar peranannya dalam membentuk tingkah laku baru.2.Pengamatan membantu kita dalam memahami jenis belajar conditioning.3.Menurut teori conditioning, hubungan stimulus respons terjadi secara mekanistis dan tidak bersifat dinamis.4.Stimulus yang spesifik akan menyebabkan individu merespon dan bukan stimulus yang mengandung masalah untuk di pecahkan.

Page 25: Teori-teori Belajar

A. Hakikat pengalihan belajar

Gagasan dasar dari pengalihan belajar ialah bahwa seseorang memperoleh

keuntungan (atau keugian) dalam suatu situasi belajar karena hasil

belajar yang diperoleh sebelumnya.seorang pemikir yunani

plato, berpendapat bahwa kalbu manusia berisi kekuatan-kekuatan atau

daya-daya, seperti berfikir dan mengingat, yang dapat di perkuat melalui suatu upaya atau latihan

sederhana seperti otot.aliran psikologi yang mendasarkan diri pada pemikiran

plato itu ilmu jiwa daya.

Page 26: Teori-teori Belajar

A. Kondisi-kondisi yang mempermudah

pengalihan belajar

Beberapa keadaan yang dapat memperlancar

atau memprmudah terjadinya pengalihan

belajar dapat dilihat dari peristiwa-peristiwa

di sekolah.

Peristiwa-peristiwa itu dapat dirangkum

dalam kondisi-kondisi berikut ini:

a.Kemampuan asli pelajar

b.Keberartian bidang pengajaran

c.Sikap dan usaha pelajar

d.Cara mengajar

Page 27: Teori-teori Belajar

A. Usaha untuk menjelaskan pengalihan belajar

Hampir semua aliran dalam psikologi mengakui adanya peristiwa pengalihan belajar itu. Pengalihan belajar sendiri merupakan sesuatu yang dianggap penting dalam menelaah proses belajar tampak sebagai peristiwa yang unik, maka banyak yang ingin memebrikan kejelasan tenteng terjadinya pengalihan tersebut.

Beberapa di antara pandangan atau teori tentang pengalihan belajar itu segera anda temukan di bawah ini :1) Teori disiplin mental formal.2) Teori komponn-komponen identik.3) Teori generalisasi.4) Teori-teori lain yang senada denga teori

generalisasi.

Page 28: Teori-teori Belajar

THANK YOU