Teori-teori Belajar
-
Upload
siska-enjelin-hulu -
Category
Education
-
view
1.392 -
download
2
description
Transcript of Teori-teori Belajar
TEORI – TEORI BELAJAR
OLEH KELOMPOK 7SISKA ENJELIN HULUMARIA SARI NAIBAHOSANGKOT SRI REJEKI
TEORI TRADISIONAL
1. Teori Ganjaran dan hukumanGanjaran
Secara etimologi, terma ganjaran berasal dari kata ganjar yang berarti memberi hadiah atau upah. Karenanya berdasarkan pengertian ini,
maka dasarnya adalah perlakuan menyenangkan yang diterima seseorang sebagai konsekuensi logis dari perbuatan baik atau prestasi terbaik yang berhasil ditampilkan atau diraihnya.
Macam-macam Ganjaran :Menurut Al-Ghazali ada tiga macam ganjaran, yaitu:Penghormatan (penghargaan),
baik berupa kata-kata maupun isyarat.
Hadiah, yaitu ganjaran yang berupa pemberian sesuatu/materi yang bertujuan untuk menggembirakan anak.
Pujian dihadapan orang banyak.
Syarat Pemberian GanjaranBerikan ganjaran atau perbuatan atau prestasi
yang dicapai peserta didik, bukan atas dasar pribadinya.
Berikan penghargaan yang sesuai atau proporsional dengan prilaku atau prestasi yang diraih peserta didik.
Sampaikan penghargaan untuk hal-hal positif, tetapi jangan terlalu sering.
Jangan memberikan penghargaan disertai dengan ungkapan membanding-bandingkan seorang peserta didik dengan orang lain.
Pilihlah bentuk penghargaan yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Tujuan Pemberian Ganjaran
Tujuan pemberian ganjaran adalah
memotivasi peserta didik agar
bersemangat dan memiliki sense of competion untuk
senantiasa menampilkan
perilaku positif, menyenangkan
(penghargaan) dan dijadikan sebagai
hadiah bagi peserta didik yang
berprestasi, baik dalam belajar maupun sikap
perilaku.
HukumanSecara etimologi, hukuman berarti siksa dan sebagainya, yang dikenakan kepada orang yang melanggar undang-undang dan sebagainya. Dari sisi ini, hukuman pada dasarnya perbuatan tidak menyenangkan yang ditimpakan pada seseorang sebagai konsekuensi logis dari suatu kesalahan atau perbuatan tidak baik yang telah dilakukannya.
Macam-macam Hukuman1.hukuman fisik,misalnya dengan
mencubit, menampar, memukul dan lain sebagainya;
2.hukuman dengan kata-kata atau kalimat yang tidak menyenangkan, seperti omelan, ancaman, kritikan, sindiran, cemoohan dll.
3.hukuman dengan stimulus fisik yang tidak menyenangkan, misalnya menuding, memelototi, mencemberuti dan lain sebagainya;
4.hukuman dalam bentuk kegiatan yang tidak menyenangkan, misalnya disuruh berdiri di depan kelas, dikeluarkan dari dalam kelas, didudukan
di samping guru, disuruh menulis suatu kalimat sebanyak puluhan atau ratusan kali, dan lain sebagainya.
Keunggulan dan Kelamahan HukumanKeunggulan utama dari hukuman bahwa pemakaiannya dengan tepat akan dapat menghentikan dengan segera tingkah laku siswa yang mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar. Tetapi pada sisi lain, hukuman mengandung kelemahan berupa sejumlah akibat sampingan yang negatif. Akibat-akibat negatif yang dapat terjadi antara lain:hubungan antara guru dan
siswa menjadi terganggu, misalnya siswa mendendam pada guru;
siswa menarik diri dari kegiatan belajar mengajar, misalnya tidak mau mendengarkan pelajaran;
siswa melakukan tidakan-tindakan agresif, misalnya merusak fasilitas sekolah;
siswa mengalami gangguan psikologis, misalnya rasa rendah diri.
Syarat-syarat Pemberian HukumanPemberian hukuman
harus tetap dalam jalinan cinta kasih sayang.
Pemberian hukuman harus didasarkan kepada alasan "keharusan".
Pemberian hukuman harus menimbulkan kesan pada hati anak.
Pemberian hukuman harus menimbulkan keinsyafan dan penyesalan pada anak.
Pada akhirnya, pemberian hukuman harus diikuti dengan pemberian ampun dan disertai dengan harapan serta kepercayaan.
Memilih Hukuman dan Menentukan Hukuman
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih dan menentukan hukuman (Amin Danien Indrakusuma, 1973:157) adalah sebagai berikut: Macam dan besar kecilnya pelanggaran:
Besar kecilnya pelanggaran akan menentukan berat ringannya hukuman yang harus diberikan;
Hukuman diberikan dengan melihat jenis kelamin: usia dan halus kasarnya perangai dari pelaku pelanggaran;
Akibat-akibat yang mungkin timbul dalam hukuman: Pemberian hukuman jangan sampai menimbulkan akibat yang negatif pada diri anak;
Pilihlah bentuk-bentuk hukuman yang pedagogis: Hukuman yang dipilih harus sedikit mungkin segi negatifnya baik dipandang dari sisi murid, guru, maupun dari orang tua;
Sedapat mungkin jangan menggunakan hukuman badan: Hukuman badan adalah hukuman yang menyebabkan rasa sakit pada tubuh anak, hukuman badan merupakan sarana terakhir dari proses pendisiplinan.
2. Teori Penambahan Fakta
Sebagai pengajar ia harus membantu perkembangan anak didik untuk dapat menerima, memahami, serta menguasai ilmu pengetahuan. Untuk itu guru hendaknya mampu memotivasi siswa untuk senantiasa belajar dalam berbagi kesempatan. Pengajar yang baik bila ia menguasai dan mampu melaksanakan keterampilan-keterampilan mengajar.Guru juga bertugas mengisi jiwa atau pikiran siswa dengan fakta dan menyuruh mereka belajar menghafalkan banyak fakta. Ini berarti bahwa : Belajar dianggap sebagai proses penerimaan
dan penyerapan fakta. Belajar berarti mengingat. Ini berarti bahwa
daya ingat merupakan alat belajar yang utama. Belajar dipandang sebagai proses sekedar
menerima secara pasif. Guru bertugas mengisi jiwa atau pikiran siswa dengan fakta dan menyuruh mereka belajar menghafalkan banyak fakta.
Kelemahan teori penambahan fakta ini adalah bahwa orang yang banyak hafalannya, tidak dapat dipandang sebagai manusia yang paling pintar. Padahal tidak semua fakta yang dihafalkannya itu diperlukan. Di samping itu orang yang banyak hafalannya belum tentu termasuk manusia terpelajar.
3. Teori Hasil Belajar Permanen
Teori ini memandang bahwa materi yang dipelajari tidak akan dilupakan, dan akan tetap ada dalam diri orang yang belajar. Ini berarti bahwa hasil belajar itu bersifat permanen dan tidak berubah.
Kalau kita amati yang ada,dilingkungan kita ternyata bahwa permanen tidaknya hasil belajar itu sangat tergantung pada kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Makin dibutuhkan hasil belajar itu, ternyata permanen berada dalam diri orang yang belajar. Sifat permanen hasil belajar itu tergantung pula pada latihan dan pengulangan dalam belajar.
4. Teori Rangsangan dari Luar
Teori ini memandang bahwa perubahan tingkah laku akan terjadi apabila ada rangsangan dari
luar, berupa buku atau suara guru atau rangsangan lain.
Hosland, et al (1953) mengatakan bahwa proses perubahan perilaku pada hakekatnya sama
dengan proses belajar. Proses perubahan perilaku tersebut menggambarkan proses belajar pada
individu yang terdiri dari :
Stimulus (rangsang) yang diberikan pada organisme dapat diterima atau ditolak. Apabila
stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak berarti stimulus itu tidak efektif mempengaruhi
perhatian individu dan berhenti disini. Tetapi bila stimulus diterima oleh organisme berarti
ada perhatian dari individu dan stimulus tersebut efektif.
Apabila stimulus telah mendapat perhatian dari organisme (diterima) maka ia mengerti
stimulus ini dan dilanjutkan kepada proses berikutnya. Setelah itu organisme mengolah
stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaan untuk bertindak demi stimulus yang telah
diterimanya (bersikap).
Akhirnya dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan maka stimulus tersebut
mempunyai efek tindakan dari individu tersebut (perubahan perilaku).
5. Teori Proses TahapanTingkah laku akan berubah melalui tahapan-tahapan tertentu, bahan pelajaran seyogyanya disusun berdasarkan tingkat kesukarannya, disajikan mulai dari tahap yang paling mudah ke tahap yang paling sukar.
6. Teori Transfer OtomatisHasil belajar dalam suatu bidang tertentu dapat ditransfer untuk digunakan dalam lapangan lain yang berbeda situasinya. Kecakapan ilmu yang diperoleh di dalam kelas, dapat digunakan dalam situasi nyata di luar kelas.Transfer tersebut dianggap terjadi secara otomatis. Bahawa orang yang telah mempelajari dianggap secara otomatis akan dapat menggunakan apa-apa yang sudah dipelajari secara tetap, kapan saja, di mana saja, dan terhadap apapun juga.
7. Teori Kerja KerasTingkah laku dapat berubah melalui proses latihan yang keras dan berat. Makin sulit, makin berat proses yang dialami, makin besar nilainya bagi perubahan tingkah laku.
8. Teori Kondisi Menyenagkan
Hanya dalam kondisi yang menyenangkan proses belajar akan memberikan hasil yang besar. Dalam konteks pembelajaran menyenangkan,siswa lebih diarahkan untuk memiliki motivasi tinggi dalam belajar dengan menciptakan situasi yang menyenangkan dan mengembirakan. Menurut Mulyasa,pembelajaran menyenangkan (joyfull instruction) merupakan suatu proses pembelajaran yang didalamnya terdapat suatu kohesi yang kuat antara guru dan siswa, tanpa ada perasaan terpaksa atau tertekan. Pembelajaran menyenangkan adalah adanya pola hubungan baik antara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran. Guru memosisikan diri sebagai mitra belajar siswa, bahkan dalam hal tertentu tidak menutup kemungkinan guru belajar dari siswanya. Dalam hal ini perlu diciptakan suasana yang demokratis dan tidak ada beban, baik guru maupun siswa dalam melakukan proses pembelajaran.(DR.Rusman, M.Pd,2011, hlm.326)
Teori Modern1. Teori Asosiasi (Stimulus-Respon)
Menurut teori ini, segala
pengetahuan berasal dari
pengalaman.
Menurut Thorndike, belajar adalah proses
interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus
adalah apa yang merangsang terjadinya kegiatan
belajar seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal lain
yang dapat ditangkap melalui alat indera.
Sedangkan respon adalah reaksi yang
dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang
dapat pula berupa pikiran, perasaan, atau
gerakan/tindakan.
Eksperimen Thorndike
Dari eksperimen yang dilakukan
Thorndike terhadap kucing
menghasilkan hukum-hukum belajar,
diantaranya:
1.Law of Effect
2.Law of Readiness
3.Law of Exercise
Pengajaran yang baik menurut Thorndike adalah :a. Penataan kelas harus dengan tujuan pendidikan yang jelas. b. Tujuan pendidikan harus masih dalam batas kemampuan belajar peserta
didik. c. Agar peserta didik dapat mengikuti pelajaran, proses belajar harus
bertahap dari yang sederhana sampai yang kompleks.d. Dalam belajar motivasi tidak begitu penting karena yang terpenting
adalah adanya respon yang benar terhadap stimulus.e. Peserta didik yang telah belajar dengan baik harus diberi hadiah dan bila
belum baik harus segera diperbaiki.f. Situasi belajar harus dibuat menyenangkan dan mirip dengan kehidupan
dalam masyarakat.g. Materi pelajaran harus bermanfaat bagi peserta didik untuk kehidupan
anak kelak setelah keluar dari sekolah.h. Pelajaran yang sulit, yang melebihi kemampuan anak tidak akan
meningkatkan kemampuan penalarannya.i. Ujian itu penting, untuk memberikan umpan balik bagi guru dan
pembelajar tentang proses belajarj. Ujian harus dilakukan secara berkalak. Situasi belajar diusahakan semirip mungkin dengan kehidupan nyata.
Agar hasil belajar mudah diterapkan.
Teori Kognisi
Teori kognisi lebih mementingkan
sebuah proses belajar dari pada hasil dari
belajar itu sendiri.
Eksperimen Kohler
Peserta didik memiliki insight yang kuat. Untuk menunjang pembentukan insight, maka guru harus melaksanakan pembelajaran yang bermakna (meaningful learning), hal itu bisa dilaksanakan dengan menyusun strategi, memilih metode dan menggunakan media pembelajaran yang tepat.Proses pembelajaran akan berjalan efektif jika peserta didik mengenal tujuan yang ingin dicapainya. Oleh karena itu, guru mempunyai tanggung jawab untuk membantu peserta didik memahami tujuan pembelajaran.Guru dalam menyampaikan materi hendaknya dikaitkan dengan situasi dan kondisi lingkungan kehidupan peserta didik.Proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila peserta didik mampu menangkap prinsip-prinsip pokok dari suatu persoalan dan menemukan generalisasi untuk dipergunakan memecahkan masalah dalam situasi lain. Maka guru hendaknya dapat membantu peserta didik untuk menguasai prinsip-prinsip pokok dari materi yang diajarkannya.Proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila peserta didik mampu menangkap prinsip-prinsip pokok dari suatu persoalan dan menemukan generalisasi untuk dipergunakan memecahkan masalah dalam situasi lain. Maka guru hendaknya dapat membantu peserta didik untuk menguasai prinsip-prinsip pokok dari materi yang diajarkannya.
3. Teori mengkondisi
Seorang anak akan mengedip apabia matanya silau oleh sinar yang di arahkan ke matanya. Reaksi seperti ini terjadi tanpa berfikir dan pertimbangan. Inilah yang di sebut gerak reflex.sekiranya di buat satu percobaan sederhana dengan menggunakan cahaya terang yang menyilaukan mata yang dibarengi suara lonceng, anak tetap akan mengedip apabila lonceng dibunyikan sekalipun tanpa cahaya yang menyilaukan lagi.
Sebagai ringkasan dapat diungkapkan bahwa teori conditioning berpandangan :
1.Lingkungan sangat besar peranannya dalam membentuk tingkah laku baru.2.Pengamatan membantu kita dalam memahami jenis belajar conditioning.3.Menurut teori conditioning, hubungan stimulus respons terjadi secara mekanistis dan tidak bersifat dinamis.4.Stimulus yang spesifik akan menyebabkan individu merespon dan bukan stimulus yang mengandung masalah untuk di pecahkan.
A. Hakikat pengalihan belajar
Gagasan dasar dari pengalihan belajar ialah bahwa seseorang memperoleh
keuntungan (atau keugian) dalam suatu situasi belajar karena hasil
belajar yang diperoleh sebelumnya.seorang pemikir yunani
plato, berpendapat bahwa kalbu manusia berisi kekuatan-kekuatan atau
daya-daya, seperti berfikir dan mengingat, yang dapat di perkuat melalui suatu upaya atau latihan
sederhana seperti otot.aliran psikologi yang mendasarkan diri pada pemikiran
plato itu ilmu jiwa daya.
A. Kondisi-kondisi yang mempermudah
pengalihan belajar
Beberapa keadaan yang dapat memperlancar
atau memprmudah terjadinya pengalihan
belajar dapat dilihat dari peristiwa-peristiwa
di sekolah.
Peristiwa-peristiwa itu dapat dirangkum
dalam kondisi-kondisi berikut ini:
a.Kemampuan asli pelajar
b.Keberartian bidang pengajaran
c.Sikap dan usaha pelajar
d.Cara mengajar
A. Usaha untuk menjelaskan pengalihan belajar
Hampir semua aliran dalam psikologi mengakui adanya peristiwa pengalihan belajar itu. Pengalihan belajar sendiri merupakan sesuatu yang dianggap penting dalam menelaah proses belajar tampak sebagai peristiwa yang unik, maka banyak yang ingin memebrikan kejelasan tenteng terjadinya pengalihan tersebut.
Beberapa di antara pandangan atau teori tentang pengalihan belajar itu segera anda temukan di bawah ini :1) Teori disiplin mental formal.2) Teori komponn-komponen identik.3) Teori generalisasi.4) Teori-teori lain yang senada denga teori
generalisasi.
THANK YOU