TEORI RADIKAL (EPP KEL 1)
-
Upload
fatin-nuha-astini -
Category
Documents
-
view
350 -
download
4
description
Transcript of TEORI RADIKAL (EPP KEL 1)
RESUME TEORI RADIKAL ( 1 DAN 2)
PAPER
Disusun untuk Memenuhi Tugas terstruktur Mata Kuliah: Ekonomi Politik Pembangunan
Dosen Pembimbing: Bpk. Minto Hadi, Drs, M. Si.
Disusun Oleh:
FATIN NUHA ASTINI (105030113111004)
………… (0910310175)
………………. (0910310062)
……………….. (0910310017)
………… (0910310009)
……………… (0910313029)
DIVI AGUSTINA (105030100111133)
ARSIDNA SABILANA (105030100111054)
JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIKFAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG
2012
“DUNIA PUNYA CUKUP HAL UNTUK
KEBUTUHAN SETIAP ORANG,
TAPI TIDAK CUKUP BANYAK BAGI
KESERAKAHAN SATU ORANG”
“KEBANGGAAN KITA YANG TERBESAR
ADALAH BUKAN TIDAK PERNAH GAGAL,
TETAPI BANGKIT KEMBALI SETIAP KALI
KITA JATUH”
“DAN HANYA ADA DUA CARA UNTUK
MENJADI PENERANG,
MENJADI LILINNYA ATAU MENJADI CERMIN
YANG MEMANTULKANNYA”
A. Pendahuluan
Teori radikal sebenarnya muncul sebagai kritikan terhadap teori liberal yang sudah lebih
dahuku ditetapkan didunia terutama barat. Teori ini bangkit dari suatu respon terhadap
era industrialisasi, para penggagas teori radikal membangun teorinya berdasarkan kepada
kritikan-kritikan atas sistem yang disampaikan kaum klasik tersebut.menurut marx,
sistem liberal adalah sistem yang buruk dan sudah “busuk dari dalam” yang pada
akhirnya nanti pasti akan mengalami proses kehancuran diri dari dalam.menurut teori ini,
pembangunan sejati adalah usaha total yang digerakkan oleh suatu pemerintahan diktator
proletariat untuk menciptakan kekayaan material dimana alat produksinya merupakan
milik bersama dan barang-barang didistribusikan kepada para pekerja sesuai jasa mereka
dalam produksi.
Berikut beberapa kritikan pengusung teori radikal (marxisme-komunisme) terhadap teori
liberal kapitalisme :
a. Keterbelakangan yang terjadi di NSB adalah sebuah akibat dari adanya ekspansi
kapitalisme. Ekspansi berbentuk imperialisme atau kolonialisme yang terjadi sebelum
perang dunia II dan dalam bentuk non-kolonialisme dan non-imperialisme yang
terejadi setelah perang dunia II.(dikemukakan oleh pelanjut Marxis, yaitu Lenin dan
R. Luxemburg)
b. Proses pemiskinan dan proletarisasi massa yang terjadi di negara sedang berkembang
adalah akibat penghisapan oleh kaum borjuis melalului adanya sebuah transfer nilai
surplus produksi dari sebuah proses kapitalisasi kaum kapitalis.(Teori nilai lebih, Karl
Marx)
c. Proses ketergantungan permanen baik dalam hal modal dan teknologi tidak lain
diakibatkan oleh negara-negara metropolis(pusat-pusat kapitalis dunia) yang secara
terus menerus mempertahankan hegemoni dan supremasi ekonomi, politik, militer,
dsb, diatas negara pinggiran(Teori dependensia/ teori neo-marx,cabang dari teori
radikal, Andre Gunder Frak dan S. Amin )
B. Ciri- Ciri Teori Radikal
B.1. Teori Marxisme- Komunisme, yaitu teori yang menjadi dasar terciptanya
pembangunan sosialisme-komunias, ciri-cirinya sangat bertolak belakang dengan ciri- ciri
teori liberalism, ciri-cirinya sebagai berikut :
a. Lebih mengutamakan rasa kebersamaan dan kolektivisme. Berbeda dengan teori
liberalism-kapitalis yang lebih menonjolkan hak-hak pribadi. Oleh karena itu harta dan alat-
alat produksi adalah alat-alat produksi yang bisa didistribusikan untuk kepentingan bersama,
sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Hal ini sesuai dengan motto mereka (sosialis-
komunis): from each according to his abilities, to each according to his needs”. Dengan
cara ini diharapkan keburukan dari sifat-sifat harta kekayaan dapat dihilangkan dan manfaat
peradaban kolektivisme dapat dipertahankan untuk kemajuan bersama. Karena masyarakat
dianggap sebagai satu-satunya kenyataan social, maka hak milik perorangan tidak diakui.
Yang ada hanya kekayaan social atau kekayaan bersama.
b. Lebih mementingkan unsur kooperatif daripada motif laba atau kepentingan pribadi.
Dalam hal ini pemerintah membatasi para individu untuk bekerja sesuai keinginanya masing-
masing, sebaliknya mereka diberi pekerjaan yang telah ditentukan oleh pemerintah mereka
c. adanya campur tangan pemerintah yang sangat kuat mulai dari tahap perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan.
B.2. Teori Sosialisme-Demokrat, yaitu teori yang mendasari adanya pembangunan
“model negara kesejahteraan (welfare state model), berkembang di Eropa Barat dan
Utara,dengan ciri-ciri :
a. Adanya serikat buruh yang kuat yang mampu menghadapi kaum pemilik modal.
Dengan adanya serikat buruh yang kuat tersebut para buruh memiliki bargaining yang
kuat dihadapan kaum pemilik modal, jadi kesejahteraan mereka menjadi terjaga dan
terhindar dari eksploitasi berlebihan oleh kaum pemilik modal.
Hal 44-46
b. Pembentukan sistem jaminan sosial (social security sistem) untuk seluruh penduduk yang
mencakup berbagai jaminan sosial.
c. Penerapan pajak progresif bagi perusahaan dan perorangan, dimana diberlakukan pengenaan
pajak semakin tinggi secara progresif bagi perusahaan dan perorangan dengan penghasilan yang
makin tinggi.
d. Gerakan koperasi sebagai instrument bagi masyarakat menengah ke bawah untuk
mengorganisasikan pemberdayaan ekonominya demi kesejahteraan mereka sendiri.
e. Peran negara dan pasar berjalan seimbang bersama-sama menjadi instrument untuk
menyejahterakan masyarakat secara keeluruhan.
C. Beberapa Contoh Pendekatan Teori Radikal
C.1 Teori Surplus Values
Teori ini dikemukakan oleh Karl Marx. Dia menggunakan teori ini sebagai basis
ekonomi bagi perjuangan kelas yang ada di dalam kapitalisme. Menurut Marx, ada dua
kelompok besar dalam kapitalisme, yaitu para pekerja yang menjual tenaga buruh dan
para kapitalis yang memiliki alat-alat produksi. Para buruh dalam hal ini menjual
tenaganya sesuai dengan harga yang berlaku dalam pasar tenaga kerja. Jika ada
kelebihan tenaga yang diberikan oleh pemilik tenaga tanpa menerima imbalan apa-apa
maka itu disebut dengan surplus values.
Untuk menjelaskan keuntungan yang diperoleh dari akumulasi modal yang
diambil dari surplus values, Marx membagi model menjadi dua, yaitu modal konstan (c)
dan variabel (v). Menurut Marx, nilai dari suatu komoditas (C) adalah penjumlahan
biaya variabel dalam hal ini upah buruh secara langsung (v), biaya modal konstan dalam
hal ini biaya buruh tidak langsung (c) dan laba atau nilai surplus (s), secara matematis
dapat ditulis sebagai berikut :
C = c + v + s
C.2 Teori Dependensia (Keterantungan)
Teori ini menjelaskan bahwa proses ketergantungan permanen (dalam bentuk
modal atau teknologi) yang selama ini dialami oleh negara berkembang tidak lain
diakibatkan oleh kehadiran negara-negara metropolis yang menjadi pusat kapitalis
dunia. Menurut para pengikut ini, keterbelakangan negara-negara Amerika Latin terjadi
pada saat masyarakat prakapitalis tersebut tergabung dalam sistem ekonomi dunia
kapitalis. Dengan demikian masyarakat tersebut kehilangan otonominya dan menjadi
negara pinggiran dari daerah-daerah metropolis yang kapitalis.
Frank, proses pembangunan adalah proses pembangunan kapitalis, dan sejarah
pembangunan adalah sejarah pembangunan kapitalis. Adanya hubungan ketergantungan
yang sifatnya asimetris ditunjukkan oleh hubungan antara pihak-pihak tidak seimbang.
Hal ini disebabkan karena pembangunan-pembangunan daerah pinggiran tergantung
pada pembangunan metropolis. Hubungan ketergantungan adalah hubungan eksploitatif
di mana Negara-negara metropolis menghisap Negara-negara pinggiran. Analisis yang
dilakukan Amin melebihi analisis Gunder Frank. Samir Amin menyadari perlunya
diasakan analisis yang lebih detail tentang struktur-struktur internal dari Negara-negara
periferi. Hubungan antara pusat dan periferi ini meningkatkan pembangunan kapitalis di
daerah inti dan memblokir pembangunan di daerah periferi.
C.3 Teori Sosialisme Demokrat
Negara-negara komunis seperti Cina, Albania, Kuba dan Korea Utara sedang
mengalami transformasi yang oleh beberapa pengamat disebutkan mengarah pada
system sosialisme-pasar. Diantara cirri-ciri penting dari transformasi tersebut adalah
ditinggalkannya doktrin bahwa partai komunis sebagai partai yang memonopoli
kekuasaan, dan pada gilirannya akan melahirkan pluralism politik dengan berbagai
konsekuensinya lebih jauh.
Sedangkan varian sosialisme yang kedua, seperti dikembangkan di beberapa
Negara Eropa Barat yakni seperti para sosialis pada pemerintahan di Spanyol dan di
Prancis. Salah satu Negara yang dianggap memiliki karakteristik Negara dan
masyarakat yang memiliki model ekonomi yang relatif ideal dalam pandangan social-
demokrat adalah Swedia. Adapun gambaran yang dari sistem sosial-demokrat yang
dikembangkan Swedia adalah pertama, adanya peranan Negara yang luas yang pada
gilirannya mengarahkan pada penciptaan system perpajakan yang amat progresif
(semakin kaya semakin berat pajak yang dikenakan). Kedua, sangat pentingnya peranan
serikat pekerja sebagai kekuatan politik dalam rangka melakukan negoisasi untuk
kesejahteraan para pekerja.
Ketiga, bersamaan dengan amat pentingnya gerakan koperasi, diperkuat pula
dengan operasi finansialnya melalui berkembangnya bank, koperasi, dan tabungan serta
berbagai tipe dengan jumlah yang banyak sekali. Begitu pula dengan asuransi, dimana
asuransi kesehatan adalah wajib untuk seluruh penduduk. Hubungan erat antara serikat
pekerja dengan operasi finansial dari gerakan koperasi, bukan saja dalam kerangka
formasi ekonomi dalam struktur perekonomian nasional. Akan tetapi lebih dari itu, juga
dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap kepedulian para perencana dalam
menghadapi inflasi.
Di Indonesia, gagasan-gagasan tentang sosialisme-demokrat banyak
dikembangkan oleh Muhammad Hatta. Tidak disangsikan lagi dialah konseptor
terpenting UUD 45 yang menyangkut ekonomi/ salah satu gagasan ekonomi yang
memiliki spirit sosial-demokrat tersirat pada pasal 33, 34 dan 37. Dimana didalamnya
diatur tentang asas kekeluargaan, besarnya peran negara untuk kemakmuran rakyat,
penciptaan kesempatam kerja, dan kehidupan yang layak bagi warga negara, dan
tanggungjawab negara terhadap fakir-miskin serta anak-anak terlantar. Di antara ide
Hatta yang sampai sekarang kita rasakan adalah idenya tentang koperasi sebagai unit
ekonomi dan unit sosial.
Pendekatan Teori Radikal 2
A. Teori Imperialisme dan Neo-Imperialisme
Teori ini menganggap bahwa keterbelakangan Negara berkembang adalah akibat adanya
ekspansi kapitalisme terhadapnegara berkembang tersebut. Menurut Lenin, kapitalisme pada
tahap akhir akan mengarah pada monopoli. Ada beberapa karakteristik kapitalisme
monopoli menurut Lenin, yaitu :
a. Konsentrasi produksi di tangan industri yang semakin sedikit jumlahnya.
b. Merger financial dan kapital industri, sewaktu bank dan lembaga-lembaga
financial semakin menguasai kontrol atas alokasi sumber-sumber lokal.
c. Bangkitnya ekspor kapital bukan komoditas sebagai bentuk utama pertukaran
internasional.
d. Pembagian dunia ke dalam lingkungan ekonomi dipengaruhi dan dikontrol oleh
kapitalis monopolis.
e. Pembagian lebih lanjut (subdivisi) dunia ke dalam lingkungan politik yang
dipengaruhi oleh pemerintahan Negara-negara kapitalis mapan.
Imperialisme adalah jalan keluar bagi penjajah untuk mempertahankan kemajuan
ekonominya sekaligus konsekuensi logis bagi paham mereka untuk melakukan ekspansi
ruang hidup dengan mencari koloni baru di Negara-negara yang masih terbelakang.
Neo-Imperialisme global pada umumnya tidak melakukan pendudukan langsung
(kecuali dalam keadaan tertentu dengan menggunakan hard power). Mekanisme keduanya
juga berbeda, neo-imperialisme menggunakan instrument perdagangan internasional untuk
mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya bagi Negara industri maju dengan menggunakan
soft power yang berupa ekspor nilai-nilai demokrasi, HAM, sekularisme, dan globalisasi.
Dari segi pelakunya pun berbeda, dimana imperialis lama semuanya berasal dari Eropa
(Inggris, Prancis, Spanyol, Belanda, Belgia, dan Portugis. Sedangkan pelaku neo-
imperialisme adalah tunggal yaitu Amerika Serikat.
B. Keunggulan Teori Radikal
Ada beberapa keunggulan yang dimiliki oleh teori radikal, diantaranya adalah:
1. Teori radikal merupakan teori kritik dan empirik paling tajam dan berwibawa terhadap beroperasinya liberalisme-kapitalisme maupun trhadap neoliberalisme-kapitalisme. Beberapa kritik tajam tersebut dapat kita lihat dari beberapa kritik pedas yang dilontarkan oleh Karl Marx
2. Teori radikal sangat konsen terhadap perwujudan pemerataan keadilan sosial. Menurut teori radikal, kebebasan yang diberikan dalam sistem ekonomi liberal telah menyebabkan terjadinya eksploitasi kaum kapitalis terhadap kaum buruh. Akibatnya, kaum buruh tetap pada kehidupan miskinnya.Hal ini menyebabkan terjadinya ketimpangan antara kaum buruh dan kaum pemilik modal.
3. Banyak memberikan inspirasi untuk perbaikan dalam konteks kapitalisme yang makin manusiawi.Dengan adanya kritikan dari teori radikal, kebebasan individu dalam bertindak dan mengakumulasikan modal menjadi sedikit bisa terkontrol. Kritikan dari teori radikal juga menyebabkan adanya peningkatan terhadap ksejahteraan kaum buruh yang selama ini menjadi alat eksploitasi kaum kapitalis
4. Sangat mampu menjelaskan perspektif struktural baik dalam rangka membedah kelemahan maupun menyusun agenda perbaikan.
C. Kelemahan Teori RadikalSebagaimana teori liberal, teori radikal juga mempunyai banyak kelemahan, diantaranya adalah:
1. Dalam syarat mencapai tujuan dengan cara revolusi (komunis), kemandirian ( neo-marxis) dan masyarakat egaliter (sosialis-demokrat), kurang mempertimbangkan kondisi struktural dan kultural NSB
2. Ramalan bahwa kapitalisme akan mengalami self destruction tidak terbukti. Bahkan komunis runtuh dimana-mana. Hal ini dapat kita lihat dari runtuhnya uni soviet, sedangkan negara kapitalis yang diramalkan akan runtuh malah mengalami kemajuan bahkan menjadi negara adidaya seperti Amerika serikat. Selain itu, adanya kemandirian dan masyarakat egaliter di negara berkembang sulit dicapai karena perbedaan konteks historis struktural dan kultural.
3. Ramalan teori ketergantungan bahwa negara-negara nonbarat tidak mungkin menjalankan industrialisasi yang signifikan terbantah sebagian. Bahkan ketergantungan hilang serta sebagian negara berkembang mampu menjadi eksportir kapital dan teknologi yang besar, seperti dilakukan oleh korea selatan, Malaysia, China, India,Thailand,dan singapura.