Teori Penunjang Praktek Afg Dan Osciloskop
-
Upload
ruslan-haryandi -
Category
Documents
-
view
18 -
download
0
Transcript of Teori Penunjang Praktek Afg Dan Osciloskop
TEORI PENUNJANG PRAKTEK
AFG (Audio Frekuensi Generator) dan Osciloskop1. AFG
AFG (Audio Frekuensi Generator) atau ada yang menyebut Sinyal Generator atau Generator Fungsi adalah alat instrumen elektronik yang dapat menghasilkan bentuk gelombang yang telah diketahui atau ditentukan Amplitudo dan Frekuensinya. Alat ini mampu menghasilkan bentuk gelombang atau sinyal :
1. Sinusoidal 2. Blok atau siku-siku 3. Segitiga 4. Gigi gerjaji
Alat ini mampu menghasilkan frekuensi dari beberapa Herzt sampai beberapa Mega Herzt secara kontinyu dan dapat diubah-ubah sesuai dengan keinginan dan keperluan. Selain itu Amplitudonya dapat diatur dari orde mV (mili Volt) sampai 10 Volt Maximum.
Pengertian Frekuensi dan AmplitudoDalam Teknik Elektronika frekuensi adalah banyaknya getaran gelombang per satuan waktu, yaitu detik, sedangkan Amplitudo adalah tinggi suatu gelombang yang biasanya dinyatakan dalam mV atau Volt.
Perhatikan Gambar berikut ini :
Titik A sampai titik E merupakan 1 periode gelombang bila dapat ditempuh
dalam waktu 1 detik maka frekuensinya 1 Hz.
Frekuensi (f) adalah : f = 1
T
Titik o ke titik B merupakan Amplitudo positif (+ A)
Titik o ke titik D merupakan Amplitudo negatif (-A)
Dari titik B ke titikD merupakan Ampitudo Puncak ke Puncak (P-P)
161
Gambaran AFG
Keterangan :1. Pilot Lamp (Lampu Indikator Power ON)2. Saklar (Switch) Power3. Attenuator (Pengatur Pelemahan)4. Terminal Output5. Wave Form (Pemilih Bentuk Gelombang)6. Faktor Pengali Frekuansi7. Amplitudo (Pengatur Amplitudo)8. Pengatur Frekuensi Dasar9. Penujuk besar frekuensi10.Terminal Input Sinkronisasi Eksternal11.Kompartemen fuse (sekering)12.Terminal Input daya (AC) 3 pin
2. OsciloskopOsciloskop atau CRO (Catode Ray Osciloskop) adalah sustu alat
instrumentasi yang dapat melihat bentuk gelombang atau sinyal, melihat atau
menentukan besarnya frekuensi dan Amplitudo. Osciloskop mempunyai layar dari
tanung hampa, jadi mirip tabung Televisi hanya ukurannya kecil dan lapisan
phosfornya berwarna hijau.
Gambar Oscloskop
162
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11
12 13 14 15 1617
18
19 20 21
22
2324252627282930313233
3534
363738
Keterangan :1. Pin atau terminal sumber sinyal untuk Kalibrasi (2 Vpp dan f = 1 KHz)
2. Tombol Pengatur Intensitas
3. Tombol Pengatur Fokus atau Ketajaman
4. Tombol Pengatur kemiringan Garis
5. Lampu Indikator ON/OFF
6. Saklar Power ON/OFF
7. Pengatur Volt/div Channel 1
8. Terminal Input Channel 1(X)
9. Pengatur Kalibrasi Volt/div Channel 1
10.Pengatur Jenis sinyal (AC, Gnd, DC)
11.Pengatur Posisi Garis ke atas – ke Bawah Channel 1
12.Tombol Chopper,
163
13.Tombol pengatur keseimbangan DC
14.Tombol pengatur jalur mana yang akan digunakan, (CH 1, CH 2, Dual, Add)
15.Pin atau terminal Pentanahan (Grounding) Tambahan
16.Tombol Pembalik Sinyal untuk Channel 2
17.Pengatur Keseimbangan Tegangan DC (DC Bal)
18.Sama dengan Nomor 10, yang ini untuk Channel 2
19.Pengatur Posisi Garis ke atas – ke Bawah Channel 2
20.Terminal Input Channel 2 (Y)
21.Pengatur Kalibrasi Volt/div Channel 2
22.Pengatur Volt/div Channel 2
23.Saklar Pemilih Sumber Input (CH1, CH2, Line, EXT)
24.Terminal Input Triger (Pemicu) dari Luar
25.Saklar pemilih Mode sinyal Input (Auto, Normal, TV-V, TV-H)
26.Tombol Pengatur Slope / Waktu atau saat bangkit Sinyal (+ atau -)
27.Tombol Triger Alternatif
28.Tombol Pengatur Level
29.Tombol pengatur Sweep Time atau time/div
30.Tombol pengatur kalibrasi Sweep time
31.Tombol Pengatur Pembesaran Sinyal sebesar 10 X dari sinyal aslinya
32.Pengatur Posisi Kiri-Kanan ( berlaku untuk semua Channel)
33.Layar depan dengan Kotak –kotak yang merupakan satuan div
34.Terminal Input untuk sumbu Z (alternative)
35.Terminal Output untuk peralatan luar/ External
36.Terminal Input AC 220 V (3 pin)
37.Kompartemen/wadah Fuse (sekering)
38.Kaki Belakang untuk pemakaian posisi berdiri
Cara membaca sinyal pada Osciloskop Layar osciloskop dirancang memakai kotak, tiap kotak panjang dan lebarnya
sama (berbentuk bujur sangkar). tiap 1 kotak dinamai 1 bagian atau 1 divisi ( 1
div ).
164
Pada bagian tengan layar garis sumbu X dan Y terdapat garis-garis kecil, tiap
garis kecil bernilai 0,2 div. Untuk menghitung Frekuensi banyaknya kotak atau
dif dihitung secara Horizontal, sedangkan untuk Amplitudo dihitung secara
vertikal.
Contoh : Sebuah sinyal dimasukan ke dalam input Channel 1, Dilayar osciloskop
ternyata berbentuk sinusoidal. kedudukan V/div pada channel 1 adalah 1 V/div
sedangkan sweep time atau Time/Div = 1 mS. Berapakah Amplitudo (tegangan)
dan Frekuensinya bila terlihat seperti berikut ini :
Dari gambar diatas didapatkan :Amplitudo positif (+A) = 1,4 div
Amplitudo negatif (-A) = 1,4 div
Jadi Tegangan positifnya 1,4 div x 1 V/div = 1,4 Volt
Tegangan negatifnya 1,4 div x 1 V/div = 1,4 Volt
Tegangan puncak kepuncaknya (Vpp) = (1,4 + 1,4 div) x 1 V/div
= 2,8 div x 1V/div
= 2,8 Volt
Panjang horizontal selama 1 gelombang 2,4 div
Jadi periodenya (T) = 2,4 div x 1 mS/siv
= 2,4 mS
= 2,4 x 10-3 secon
dengan demikian Frekuensinya :
165
f =1T
f =12,4 x 10-3
f =103
2,4
f =10002,4
f = 416,67 Hz
166
f =1T
f =12,4 x 10-3
f =103
2,4
f =10002,4
f = 416,67 Hz