Teori Kepribadian Freud Word Kel.1

26
LaporanTugasKelompok Teori Psikoanalisis Sigmund Freud Oleh : SelviaNazarWati Novi Mulyana Maulidiana Sahibul Izar Rosmawarni Rauzana Safitri PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA

Transcript of Teori Kepribadian Freud Word Kel.1

Page 1: Teori Kepribadian Freud Word Kel.1

LaporanTugasKelompok

Teori Psikoanalisis Sigmund Freud

Oleh :

SelviaNazarWati Novi Mulyana

Maulidiana Sahibul Izar

Rosmawarni Rauzana Safitri

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA

BANDA ACEH

2013/2014

Page 2: Teori Kepribadian Freud Word Kel.1

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Pujisyukurkepada Allah SWT karenahidayah-Nyadankekuatan-Nyasertakeridhaan-

Nyatelahmelindungidanmemberikankesempatankepad

akamisehinggadapatmenyelesaikanmakalah tentang Teori psikoanalisis Sigmud Freud.

Tentunyasaatmengevaluasikumpulan data yang kamilakukansecarakontinyu,

terdapatsukamaupunduka.Olehkarenaitu, kami berharapsemogamakalah

kinidapatbermanfaatsebagaiinformasidanpengetahuan

yangakhirnyadapatditerapkandalamkehidupan.Padakesempatanini pula, kami

sampaikanterimakasihkepadasemuapihak, terutamakepadateman-teman yangtelahmembantu,

mengarahkan, dan memberi saran sehingga makalah ini bisa selesai.

Namundemikian, kami menyadaribahwamakalahinibelumlahsempurna.Olehkarenaitu,

kami mengharapkankritikmaupun saran yang

sekiranyadapatdigunakansebagaimasukanuntukperbaikanselanjutnya.Akhir kata,

semogasegalaupaya yang telahdilakukandapatmemajukanpendidikan di negarakita.

Banda Aceh,30 Okt 2014

penyusun

i

Page 3: Teori Kepribadian Freud Word Kel.1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................... i

DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii

BAB I : PENDAHULUAN..............................................................................1

a. LatarBelakang..............................................................................

b. Tujuan..........................................................................................

BAB II : PEMBAHASAN.................................................................................2

A. Teori psikoanalisis Sigmud Freud..........................................

a. Biografi Sigmud Freud....................................................

b. Tingkat-tingkat Kehidupan Mental....................................

c. Pembagian Jiwa..............................................................

d. Dinamika Kepribadian.....................................................

e. Mekanisme Pertahanan Ego.............................................

f. Tahapan Perkembangan...................................................

BAB III : PENUTUP..........................................................................................15

a. Kesimpulan..................................................................................

b. Saran ...........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 16

Page 4: Teori Kepribadian Freud Word Kel.1

BAB Is

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk yang kompleks, kekompleksitasan manusia itu tiada

taranya di muka bumi ini. Manusia lebih rumit dari makhluk apapun yang bisa

dijumpai dan jauh lebih rumit dari mesin apapun yang bisa dibuat. Manusia juga sulit

dipahami karena keunikannya. Dengan keunikannya, manusia adalah makhluk

tersendiri dan berbeda dengan makhluk apapun. Juga dengan sesamanya. Tetapi,

bagaimanapun sulitnya atau apapun hambatannya, manusia ternyata tidak pernah

berhenti berusaha menemukan jawaban yang dicarinya itu. Dan barang kali sudah

menjadi ciri atau sifat manusia juga untuk selalu mencari tahu dan tidak pernah puas

dengan pengetahuan-pengetahuan yang diperolehnya, termasuk pengetahuan tentang

dirinya sendiri dan sesamanya.

Sekian banyak upaya yang telah diarahkan untuk  memahami  manusia. Tetapi

tidak semua upaya tersebut membawa hasil, namun upaya pemahaman  tentang

manusia tetap memiliki arti penting dan tetap harus dilaksanakan. Bisa dikatakan

bahwa kualitas hidup manusia, tergantung kepada peningkatan pemahaman kita

tentang manusia. Dan psikologi, baik secara terpisah maupun sama-sama dengan

ilmu-ilmu lain, sangat berperan  secara mendalam dalam penganganan masalah

kemanusiaan ini.

BAB II

Page 5: Teori Kepribadian Freud Word Kel.1

PEMBAHASAN

A. BIOGRAFI

Teori psikoanalisis dikembangkan oleh Sigmud Freud (1856-1939) pada akhir abad ke-

19 dan awal abad ke-20 di Vienna, tempat Freud menghabiskan sebagian besar hidupnya.

Sigmund Freud lahir pada 6 maret 1856 di Freiberg, Moravia, sekarang bagian dari Republik

Cekoslowakia. Freud adalah putra sulung dari pasangan Jacob dan Amalie Nathanson Freud,

meskipun ayahnya memiliki dua putra lain, Emanuel dan Philip dari pernikahan sebelumnya

(Feist,2008).

Pada 1885, dia menerima tawaran dari univercity of Vienna untuk belajar diluar negeri,

dan dia memutuskan untuk belajar di paris dibawah bimbingan neurolog Perancis, Jean-Martin

Charcot, mempelajari teori hipnotis untuk merawat histeria (Feist,2008).

Sigmud Freud mengembangkan ide dan penjelasan awal tentang perilaku manusia dari

pengalamannya meneliti beberapa klien, semua wanita yang memperlihatkan perilaku seperti

gangguan pemglihatan dan wicara, ketidakmampuan untuk makan, dan paralisis ekstermitas

(Videbeck,2008).

Gejala ini tidak memiliki dasar fisiologi atau penyebab dan dengan demikian dianggap

perilaku neurotik atau histeris. Setelah lama meneliti wanita tersebut, Freud menyimpulkan

bahwa banyak masalah timbul akibat trauma masa kanak-kanak atau gagal menyelesaikan

tugas perkembangan psikoseksuel. Setiap fase perkembangan mempunyai tugas perkembangan

yang harus dicapai. Gejala merupakan symbol dari konflik. Teori psikoanalisis mendukung

gagasan bahwa semua perilaku manusia ada penyebabnya dan dapat dijelaskan (teori

deterministik). Freud yakin bahwa banyak perilaku manusia dimotivasi oleh impuls dan naluri

seksual yang direpresi (Videbeck,2008).

B. TINGKAT-TINGKAT KEHIDUPAN MENTAL

Page 6: Teori Kepribadian Freud Word Kel.1

Kepribadian manusia diyakini berfungsi pada tiga tingkat kesadaran : conscious,

preconcious, dan unconcious (Gabbard, 2000). Conscious adalah persepsi, pikiran, dan emosi

yang ada pada kesadaran individu, seperti sadar akan perasaan bahagia atau berpikir tentang

seseorang yang dicintai. Pikiran dan emosi preconscious berada diluar kesadaran individu pada

saat itu, tetapi dapat diingat kembali dengan sedikit upaya, misalnya individu dewasa

mengingat apa yang dia lakukan, pikirkan, atau rasakan saat masih kanak-kanak. Unconscious

alam pikiran dan perasaan yang memotivasi walaupun ia tiak menyadarinya sama sekali. Hal

ini mencakup sebagian besar mekanisme pertahanan dan beberapa dorongan naluri atau

motivasi. Menurut teori Freud, memori tentang peristiwa trauma yang terlalau menyedihkan

untuk diingat individu, direpresi ke keadaan unconscious (Videbeck, 2008; 55).

Freud yakin bahwa banyak hal yang kita lakukan dan katakan dimotivasi oleh alam

bawah sadar (di bawah tingkat conscious), pikiran atau perasaan yang ada pada tingkat

kesadaran preconscious atau unconscious. “salah bicara Freudian” merupakan istilah yang

biasa digunakan untuk menggambarkan salah bicara, misalnya berkata, “kamu kelihatan

gemuk hari ini” kepada teman yang kelebihan berat badan, padahal anda ingin mengatakan

“kamu terlihat menggemaskan hari ini”. Freud yakin “salah bicara“ ini bukan kejadian yang

tidak disengaja atau kebetulan, tetapi merupakan indikasi perasaan atau pikiran alam bawah

sadar yang tanpa sengaja mucul dalam percakapan sehari-hari (Videbeck, 2008; 55).

C. PEMBAGIAN JIWA

1) Id

Page 7: Teori Kepribadian Freud Word Kel.1

Id merupakan bagian sifat individu yang mencerminkan naluri dasar atau

bawaan seperti perilaku mencari kesenangan, agresi, dan impuls seksual. Id mencari

kesenangan instan menyebabkan perilaku impulsif dan tidak terpikirkan serta tidak

mematuhi aturan atau konvensi sosial (Corey, 2005).

Sedangkan naluri id merupakan prinsip kehidupan yang asliatau pertama,

yang oleh Freud dinamakan prinsip kesenangan, yangtujuannya adalah untuk

membebaskan seseorang dari ketegangan ataumengurangi jumlah ketegangan

sehinga menjadi lebih sedikit danuntuk menekannya sehingga sedapat mungkin

menjadi tetap.

Ketegangan dirasakan sebagai penderitaan atau kegerahan

sedangkanpertolongan dari ketegangan dirasakan sebagai kesenangan.Id tidak

diperintahkan oleh hukum akal atau logika dan tidakmemiliki nilai etika ataupun

akhlak. Id hanya didorong oleh satupertimbangan yaitu mencapai kepuasan bagi

keinginan nalurinya,sesuai dengan prinsip kesenangan.

Menurut Freud ada dua cara yang dilakukan oleh id dalammemenuhi

kebutuhannya untuk meredakan ketegangan yang timbulyaitu melalui reflek seperti

berkedip dan melalui proses primer sepertimembayangkan makanan pada saat lapar.

Sudah pasti denganmembayangkan saja kebutuhan kita tidak akan terpenuhi

melainkanhanya membantu meredekan ketegangan dalam diri kita. Agar

tidakterjadi konflek maka dari itu diperlukan sistem lain yang dapatmerealisasikan

imajinasi itu menjadi kenyataan sistem tersebut adalahego.

Page 8: Teori Kepribadian Freud Word Kel.1

2) Ego

Ego merupakan kekuatan pengimbang atau penengah anatara Id dan

superego. Ego dianggap menunjukkan perilaku dewasa dan adaptif yang

memungkinkan individu berhasil menjalankan fungsinya di dunia. Ansietas diyakini

timbul akibat upaya ego menyeimbangkan naluri implusif Id dengan aturan ketat

superego (Corey, 2005).

Ego merupakan pelaksanaan dari kepribadian, yang mengontroldan

memerintahkan id dan superego serta memelihara hubungandengan dunia luar untuk

kepentingan seluruh kepribadian yangkeperluannya luas. Jika ego melakukan faal

pelaksanaannya denganbijaksana akan terdapat keharmonisan dan keselarasan.

Kalau egomengarah atau menyerahkan kekususannya terlalu banyak kepada

id,kepada superego ataupun kepada dunia luar akan terjadi kejanggalandan

kesadarannya pun tidak teratur.

Selain itu ego juga merupakan hasil dari tindakan salingmempengaruhi

lingkungan garis perkembangan idividu yangditetapkan oleh keturunan dan

dibimbing oleh proses-prosespertumbuhan yang wajar. Ini berarti bahwa setiap

orang memilikipotensi pembawaan untuk berpikir dan menggunakan

akalnya.Sehingga dapat dikatakan bahwaa kebanyakaan ego bekerja di

bidangkesadaran, terkadang juga pada alam ketidaksadaran dan melindungiindividu

dari gangguan kecemasan yang disebabkan oleh tuntutan iddan superego.

3) Superego

Superego merupakan bagian sifat individu yang mencerminkan konsep moral

dan etis, nilai, serta harapan sosial dan orang tua. Oleh karena itu, superego secara

langsung berlawanan dengan Id(Corey, 2005).

Page 9: Teori Kepribadian Freud Word Kel.1

Superego dapat obyektif dan lingkungan proses rohaniah yanglebih tinggi

maka superego dapat dianggap sebagai hasil sosialisasidengan adat tradisi

kebudayaan. Superego dalam peranannya sebagaipenguasa dari dalam dirinya

kemudian mengambil tindakan seranganterhadap ego. Setiap kali ego mengandung

pikiran untuk memusuhiatau membrontak terhadap seorang yang berkuasa di luar.

Oleh karenaitu ego merupakan agen dari penghidupan superego dengan

jalanberusaha untuk menghancurkan ego mempunyai tujuan yang samadengan

keinginan mati yang semula dalam id. Itulah sebabnya makasuperego dikatakan

menjadi agen dari naluri-naluri kematian.

Model ini menjelaskan bahwa gangguan jiwa dapat terjadi pada seseorang apabila

ego(akal) tidak berfungsi dalam mengontrol id (kehendak nafsu atau insting).

Ketidakmampuan seseorang dalam menggunakan akalnya (ego) untuk mematuhi tata tertib,

peraturan, norma, agama(super ego/das uber ich), akan mendorong terjadinya penyimpangan

perilaku (deviation of Behavioral).

Faktor penyebab lain gangguan jiwa dalam teori ini adalah adanya konflik intrapsikis

terutama pada masa anak-anak. Misalnya ketidakpuasan pada masa oral dimana anak tidak

mendapatkan air susu secara sempurna, tidak adanya stimulus untuk belajar berkata- kata,

dilarang dengan kekerasan untuk memasukkan benda pada mulutnya pada fase oral dan

sebagainya. Hal ini akan menyebabkan traumatic yang membekas pada masa dewasa.

D. DINAMIKA KEPRIBADIAN

1) Dorongan-dorongan (Drives)

Freud menggunakan kata berbahasa Jerman “Trieb” untuk menyebut

dorongan atau stimulus dalam diri seseorang. Dorongan-dorongan inni beroperasi

Page 10: Teori Kepribadian Freud Word Kel.1

sebagai daya motivasi yang konstan. Menurut Freud(1933/1964), beragam dorongan

dapat dikelompokkan menjadi dua kubu utama; seks atau eros, dan agresi, distraksi

atau Thanatos. Dorongan-dorongan ini berakar dalam Id namun mereka tunduk pada

pengontrolan ego. Setiap dorongan dasar dicirikan oleh sebuah impetus, sebuah

sumber, sebuah tujuan dan sebuah objek. Impetus sebuah dorongan adalah jumlah

kekuatan yang digunakan;

a. Sumber sebuah dorongan adalah wilayah tubuh dalam kondisi senang atau tegang

b. Tujuan sebuah dorongan adalah pencarian kesenangan dengan menghilangkan

ketidaknyamanan atau mengurangi tegangan

c. Objek sebuah dorongan adalah pribadi atau sesuatu yang berfungsi sebagai cara,

yang melaluinya tujuan daoat dicapai.

2) Seks

Tujuan dari dorongan seksual adalah kesenangan namun, kesenangan ini tidak

terbatas hanya pada kesenangan genital semata. Freud percaya bahwa seluruh badan

manusia tertanami oleh libido. Selain genital, mulut dan anus juga sanggup

menghasilkan kesenangan seksual, dan ketiganya oleh freud disebut Zona Erogen.

Dua dorongan yang saling- berjalinan adalah sadisme dan masokhisme.

Sadisme adalah kebutuhan atau kesenangan seksual yang melibatkan rasa sakit atau

sikap merendahkan pasangan bercintanya. Mesokhidisme adalah juga merupakan

kebutuhan umum, namun dia menjadi tindak pelecehan atau kekerasan ketika eros

menjadi nyaman dengan dorongan-dorongan destruktif tersebut. Para masokhis

mengalami kesenangan seksual dari menderita rasa sakit dan tidak merendahkan

yang dilakukan entah oleh diri sendiri atau orang lain.

Page 11: Teori Kepribadian Freud Word Kel.1

3) Agresi

Sebagian merupak hasil dari pengalaman-pengalaman tidak bahagia selama

perang dunia I, dan sebagian merupakan konsekuensi dari kematian sophie putri

tercintanya, freud (1920/1955a) menulis beyond the pleasure principle, sebuah buku

yang mengangkata agresi setingkat dengan dorongan seksual. Sma seprti dorongan

seksual agresi juga fleksibel dan dapat mengambil beberapa bentuk tindakan seperi

menggoda, menggosip, sarkasme, tidak merendahkan umur dan menikmati penderitaan

orang lain. Dorongan agresif juga mnjelaskan kebutuhan atas penghalang-penghalang

yang sudah di bangun manusia untuk mengendalikan agresi.

Disepanjang masa hidup kita infus hidup dan mati secara konstan berperang satu

sama lain untuk bisa meraih dominasi. Namun di waktu yang bersamaan, keduanya

harus tunduk kepada prinsip realitas ego yang merepresentasikan klaim-klaim dunia

luar. Tuntutan-tuntutan dunia riil ini mencegah kita dari pemenuhan seks maupun agresi

secara langsung, lugas dan tanpa penyaringan. Karenanya, tuntutan-tuntutan dunia riil

sering kali menciptakan kecemasan sehingga kita berusaha menggelamkan hasrat-hasrat

seksual dan agresif ini ke alam bawah sadar.

4) Kecemasan (anxiety)

Freud (1933/1964) menekankan bahwa ini adalh kondisi yang tidak

menyenagkan bersifat emosional dan sangat terasa kekuatannya. Hanya ego yang dapat

mendeteksi atau merasakan setiap jenis kecemasan sedangkan id, super ego dan dunia

eksternal masin-masing terlibat hanya di salah satu dari tiga jenis kecemasan yaitu:

a. Kecemasan neurotis

Kekawatiran mengenai bahaya yang tidak di ketahui, perasaan seperti ini berda

dalam ego namun berakar dari implus-implus id.

Page 12: Teori Kepribadian Freud Word Kel.1

b. Kecemasan moralistis berasal dari konflik antara ego dan superego kecemasan

moralistis contohnya, akan muncul dari godaan seksual jika anak percaya bahwa

menyerah pada godaan akan membuat dirinya keliru secara moral

c. Kecemasan realistis sangat dekat dengan rasa takut, yaitu sebagi perasaan tidak tentu

yang tidak menyenangkan terhadap bahaya yang bisa saja terjadi.

Ketiga jenis kecemasan ini jarang terjadi berdiri sendiri-sendiri, mereka sering

kali muncul sebagi kombinasi seperti ketika rasa takut kepada air. Kecemasan berfungsi

sebagai mekanisme penjagaan ego karena dia memberi sinyal bahwa bahaya tertentu

sedang mendekat.

E. MEKANISME PERTAHANAN EGO

1) Kompensasi; Prestasi berlebihan di satu area untuk menutupi kurangan yang

dirasakan atu nyta di area lain.

a. Kompleks napoleon: pria biasa yang menjadi kasar.

b. Perawat yang mengalami harga diri rendah bekrja dua sift agar penyelia

menyukainya.

2) Konvensi; Ekspresi konflik emosional dalam bentuk gejala fisik, biasanya bersifat

sensorimotor

a. Seorang remaja yangdi larang menonton filem X tergoda untuk menonton

bersama teman dan ia mengalami kebutaan serta tidak peduli dengan

kebutaannya.

3) Penyangkalan (denial); Kegagalan mengakui kondisi yang tidak dapat di terima:

kegagalan mengakui realitas situasi atau bagai mna individu membuat maslah

terus berlanjut

Page 13: Teori Kepribadian Freud Word Kel.1

a. Penderita diabetes mengkonsumsi permen coklat.

b. Melakukan pemborosan ketika uang tidak banyak.

c. Menunggu tiga hari sebelum mencari bantuan untuk mengatasi abdomen berat.

4) Pengalihan (displacement); Pengungkapan perasaan yang kuat kepada individu

yang kurng mengancam bukan pada individu yang menimbulkan perasaan

tersebut

a. Individu yang marah ke pada bosnya memarahi suami atau istrinya.

b. Seorang anak yang dignggu oleh anak nakal di sekolah memperlakukan

adiknya dengan kasar.

5) Disosiasi; Menghadapi konflik emosional melalui perubahan kesadaran atau

identitas untuk sementara

a. amnesia yang mencegah individu menggingat kembali kecelakaan mobil

kemaren.

b. Individu dewasa tidak ingat penganiayaan seksual pada masa kanak-kanak.

6) Fiksasi; Imobilisasi bagian kepribadian yang terjadi akibat ketidak berhasilan

menyelesaikan tugas pada suatu tahap perkembangan

a. Tidak pernah belajar untuk menunuda kesenangan.

b. Tidak memiliki kesadarn yang jelas terhadap identitas sebagai individu dewasa.

Page 14: Teori Kepribadian Freud Word Kel.1

7) Identifikasi; Menurut tindakan dan opini orang lain yang sangat berpengaruh

sambil mencari identitas atau bercita-cita mencapai tujuan pribadi, sosial atau

pekerjaan.

a. Mahasiswa keperawatan menjadi perawat keperawatan kritis karena

pembimbing yang ia kagumi dan merupakan spesialis dibidang ini.

8) Introjeksi; Menerima siakap keyakinan dan nilai orang lain seperti miliknya

sendiri

a. Individu yang tidak menyukai senjata menjadi gemar berburu sama seperti

teman baiknya.

9) Proeksi; Menyalahkan tanpa sadar kecenderungan atau pikiran yang tidak dapat di

terima pada objek eksterna

a. Pria yang berpikir tentang hubungan seksual sesama jenis, tetapi tidak pernah

melakukannya, memukul pria gay.

b. Individu yang memiliki bnayak prasangka dengan keras menganggap orang

lain sebagai orang fanatik.

10) Rasionalisasi; Menoleransi perilaku diri sendiri untuk menghindari rasa bersalah,

tanggung jawab, konflik ansietas, atau kehilangan kehormatan diri

a. Mahasiswa menyalahkan dosen atas kegagalannya.

b. Pria berkata ia memukul istrinya karena tidak patuh.

Page 15: Teori Kepribadian Freud Word Kel.1

11) Formasi reaksi; Berperilaku sebaliknya dari apa yang dipikirkan atau di rasakan

individu

a. Wanita yang tidak pernah ingin memiliki anak menjadi ibu yang hebat.

b. Individu yang menganggap rendah bosnya berkata pada semua orang bahwa

bos’a hebat.

F. TAHAP PERKEMBANGAN

1) Fase oral (lahir sampai 18 bulan)

a. Tempat utama ketegangan dan kepuasan dalah mulut, bibir dan lidah, mencakup

aktivitas menggigit dan mengisap.

b. Id ada pada saat lahir.

c. Ego berkembang secara bertahap dari struktur rudimenter yang ada pada saat

lahir.

2) Anal (18-36 bulan)

a. Anus dan area sekitarnya merupakan sumber utama perhatian.

b. Mengusai kontrol sfingter volunter (toilet training).

3) Falik/oedipal (3-5 tahun)

a. Fokus perhatian pada genital, stimulasi dan kenikmatan.

b. Penis adalah organ yang menjadi perhatian pada kedua jenis kelamin.

c. Masturbasi umum terjadi.

d. Keinginan untuk memiliki penis (penis envy) terlihat pada anak perempuan,

odipus komplek ( ingin menikahi orang tua jenis kelaminnya berbeda dan

Page 16: Teori Kepribadian Freud Word Kel.1

menjauh dari orang tua yang jenis kelaminnya sama ) terlihat pada anak laki-laki

dan perempuan.

4. Latensi (5-11 atau 13 tahun)

a. Odipus komplek berakhir.

b. Dorongan seksual disalurkan dalam aktivitas yang diterima masyarakat, seperti

tugas sekolah dan olahraga.

c. Pembentukan superego.

5. Genital (11-13 tahun)

a. Tahap akhir perkembangan psikoseksual.

b. Dimulai dengan pubertas dan kemampuan biologis untuk orgasme, mencakup

kemampuan untuk keintiman yang sesungguhnya.

Page 17: Teori Kepribadian Freud Word Kel.1

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1) Freud mengidentifikasitigatingkatandalamkehidupanmental :alamtidaksadar,

alambawahsadardankesadaran.

2) Pengalamanawalmasakecil yang menyebabkankadarkecemasan yang

tinggibiasanyaditekandalamketidaksadaran, yang akanmempengaruhiperilaku,

emosidansikapseseorangselamabertahun-tahun.

3) Freud juga mengidentifikasi pembagian jiwa ke dalam tiga bagian yang pertama

id, ego dan super ego.

4) Gambarankesadaranadalahhal-hal yang disadaridalamwaktuapapun.

B. Saran

Sebagai perawat atau pun tenaga kesehatan di masayrakat sudah seharusnya

kita menguasai tentang teori-teori kepribadian dari berbagai orientasi dan

pendekatan.

Materi dalam makalah ini diharapkan dapat mengantarkan para perawat ataupun

pembaca untuk menguasai landasan keilmuan dalam menjalankan praktek

keperawatannya dengan menguasai teori-teori kepribadian atau dalam menjalankan

tugas-tugas profesionalnya.

Dengan menguasai teori-teori kepribadian, diharapkan para perawat nantinya

dapat bekerja dengan cara yang lebih efektif dan efisien , serta menghindari

terjadinya ketidakefektifan bekerja dengan cara-cara yang tidak ilmiah dan tidak

disertai dengan dasar keilmuan.