Pertemuan ke-3 Sigmund Freud

35
PSIKOANALISA PSIKOANALISA SIGMUND FREUD SIGMUND FREUD

Transcript of Pertemuan ke-3 Sigmund Freud

PSIKOANALISAPSIKOANALISASIGMUND FREUD SIGMUND FREUD

Definisi

• Kepribadian adalah ciri-ciri kejiwaan dalam diri yang menentukan

dan mencerminkan bagaimana seseorang berespon terhadap

lingkungannya

• Kepribadian cenderung mempengaruhi pilihan seseorang

terhadap suatu produk

Berdirinya Aliran Psikoanalisa

Semenjak tahun 1890an sampai kematiannya di 1939, dokter berkebangsaan Austria bernama Sigmund Freud mengembangkan metode psikoterapi yang dikenal dengan nama psikoanalisis.

Pemahaman Freud tentang pikiran didasarkan pada metode penafsiran, introspeksi, dan pengamatan klinis, serta terfokus pada menyelesaikan konflik alam bawah sadar, ketegangan mental, dan gangguan psikis lainnya.

Pendekatan Psikoanalisa

Pendekatan psikoanalisa dikembangkan oleh Sigmund Freud. Ia

meyakini bahwa kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh

alam bawah sadar. Sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal

yang tidak disadari, seperti keinginan, impuls, atau dorongan.

Keinginan atau dorongan yang ditekan akan tetap hidup dalam alam

bawah sadar dan sewaktu-waktu akan menuntut untuk dipuaskan.

Perkembangan Psikoanalisa

Psikoanalisis bermula dari keraguan Freud terhadap kedokteran. Pada saat itu kedokteran dipercaya bisa menyembuhkan semua penyakit, termasuk histeria yang sangat menggejala di Wina (Freud, terj.,1991:4). Sejak itu Freud dan doktor Josef Breuer menyelidiki penyebab histeria. Pasien yang menjadi subjek penyelidikannya adalah Anna O. Selama penyelidikan, Freud melihat ketidakruntutan keterangan yang disampaikan oleh Anna O. Seperti ada yang terbelah dari kepribadian Anna O. Penyelidikan-penyelidikan itu yang membawa Freud pada kesimpulan struktur psikis manusia: id, ego, superego dan ketidaksadaran, prasadar, dan kesadaran.

Freud menjadikan prinsip ini untuk menjelaskan segala yang terjadi pada

manusia, antara lain mimpi. Menurut Freud, mimpi adalah bentuk

penyaluran dorongan yang tidak disadari. Dalam keadaan sadar orang

sering merepresi keinginan-keinginannya. Karena tidak bisa tersalurkan

pada keadaan sadar, maka keinginan itu mengaktualisasikan diri pada

saat tidur, ketika kontrol ego lemah.

Teori Psikoseksual/Psikoanalisa• Tokoh: Sigmund Freud

• Asumsi:

a) perilaku dan proses mental manusia dimotivasi oleh

kekuatan-kekuatan dan konflik-konflik dr dalam—manusia

memiliki sedikit kesadaran & kontrol atas kekuatan tsb

perilaku manusia mjd lebih rasional-bisa diterima secara

sosial

b) libido seksual mengikuti hukum kekekalan energi

Teori Psikoseksual/Psikoanalisa

Usia Tahap Psikoseksual

Fokus Perasa

an Senang

Karakteristik Perilaku

Hasil yang tidak diharapkan (fiksasi)

Lahir-18 bulan

Oral Mulut, Bibir

Mencari stimulasi oral, menghisap

meski tidak lapar

Alkoholisme, merokok, menggigit kuku, tidak matang, kepribadian menuntut

18 bln —3

tahun

Anal Rektum Menikmati saat mengeluarkan dan menahan

feses

Konformisme tinggi, kerapian

kompulsive, permusuhan, kepribadian menantang

3—6 tahun

Phalik Genital Tertarik genital, jatuh cinta pada orangtua dengan

jenis kelamin berbeda

Problem seksual (impoten, frigiditas),

homoseksual, ketidakmampuan

menangani kompetisi

6—11 tahun

Latensi --- Mengembangkan kecakapan sosial dan intelektual

---

Pubertas…

Genital Genital Membangun hubungan

dengan lawan jenis

---

Dalam pandangan Freud, semua perilaku manusia baik yang nampak (gerakan otot) maupun yang tersembunyi (pikiran) adalah disebabkan oleh peristiwa mental sebelumnya. Terdapat peristiwa mental yang kita sadari dan tidak kita sadari namun bisa kita akses (preconscious) dan ada yang sulit kita bawa ke alam tidak sadar (unconscious). Di alam tidak sadar inilah tinggal dua struktur mental yang ibarat gunung es dari kepribadian kita, yaitu:a. Id, adalah berisi energi psikis, yang hanya memikirkan kesenangan semata.b. Superego, adalah berisi kaidah moral dan nilai-nilai sosial yang diserap individu dari lingkungannya.c. Ego, adalah pengawas realitas.

Pengertian

Id adalah struktur paling mendasar dari kepribadian, seluruhnya tidak disadari dan bekerja menurut prinsip kesenangan, tujuannya pemenuhan kepuasan yang segera.

Ego berkembang dari id, struktur kepribadian yang mengontrol kesadaran dan mengambil keputusan atas perilaku manusia. Superego, berkembang dari ego saat manusia mengerti nilai baik buruk dan moral.

Superego merefleksikan nilai-nilai sosial dan menyadarkan individu atas tuntuta moral. Apabila terjadi pelanggaran nilai, superego menghukum ego dengan menimbulkan rasa salah.

Contoh Dalam Kehidupan Kita

Anda adalah seorang bendahara yang diserahi mengelola uang sebesar 1 miliar Rupiah

tunai. Id mengatakan pada Anda: “Pakai saja uang itu sebagian, toh tak ada yang

tahu!”. Sedangkan ego berkata:”Cek dulu, jangan-jangan nanti ada yang tahu!”.

Sementara superego menegur:”Jangan lakukan!”.

Sedangkan ego akan lebih berkembang pada masa kanak-kanak yang lebih tua dan

pada orang dewasa. Di sini disebut sebagai tahap secondary process thinking. Manusia

sudah dapat menangguhkan pemuasan keinginannya (sikap untuk memilih tidak jajan

demi ingin menabung misalnya). Walau begitu kadangkala pada orang dewasa muncul

sikap seperti primary process thnking, yaitu mencari pengganti pemuas keinginan

(menendang tong sampah karena merasa jengkel akibat dimarahi bos di kantor

misalnya).

Prinsip-prinsip psikoanalisis tentang hakekat manusia

•Perilaku pada masa dewasa berakar pada pengalaman masa kanak-kanak•Sebagaian besar perilaku terintegrasi melalui proses mental yang tidak disadar•Pada dasarnya manusia memiliki kecenderungan yang sudah diperoleh sejak lahir,terutama kecenderungan mengembangkan diri melalui dorongan libido dan agresifitasnya•Secara umum perilaku manusia bertujuan dan mengarah pada tujuan untuk meredakan ketegangan, menolak kesakitan dan mencari kenikmatanPembentukan simpton merupakan bentuk defensive•Pengalaman tunggal hanya dipahami dengan melihat keseluruhan pengalaman seseorang. Masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang adalah saling berhubungan dalam satu kesatuan apa yang terjadi pada seseorang pada saat ini dihubungkan pada sebab-sebab dimasa lampaunya dan memotivasi untuk mencapai tujuan-tujuan dimasa yang akan datang

Psychoanalytic Approach

• Pendekatan Psikoanalisa = Psikodinamika

• Teori ini mementingkan aspek dinamis yaitu sebab-sebab

terjadinya proses psikis

• Berdasarkan pemerhatian bahwa individu seringkali tidak

menyadari faktor-faktor yang menentukan emosi dan tingkah laku

mereka.

Metode Psikoanalitis

Pendekatan ini menyembuhkan klien dengan menggunakan teknik

analisis mendalam yang bertujuan untuk menggali pengalaman masa

lalu seseorang

Dasar-Dasar dari Teori Psikoanalisa:

• Dasar kepribadian seseorang diperoleh sejak masa kecil

• Kejadian pada masa kecil/ lalu menjadi bagian dari ketidaksadaran

• Gangguan jiwa terjadi akibat pertentangan antara id (dorongan

instinktual) dan Superego (dorongan untuk mengikuti norma

masyarakat)

• Pengalaman masa mendatang hanya pengulangan dari

pengalaman masa lalu

Psychoanalytic Approach

Conscious

Unconscious

Superego Preconscious

Id

Ego

Informationwhich can

easily bemade

conscious

Thoughts,feelings,

urges, and otherinformation

that is difficultto bring toconsciousawareness

Informationin your

immediateawareness

Dimensi kepribadianyang rational, planful,penengah

Dimensikepribadian moralistic,judgmental, perfectionist

Dimensi kepribadianirrational, illogical,impulsive

Psychoanalytic Approach

• Conscious-ness: segala sesuatu yang kita sadari

Conscious

Unconscious

Superego Preconscious

Id

Ego

Psychoanalytic Approach

• Preconscious: Segala sesuatu yang membutuhkan sedikit usaha untuk dibawa ke dalam kesadaran

Conscious

Unconscious

Superego Preconscious

Id

Ego

Psychoanalytic Approach

• Unconscious: Segala sesuatu yang sukar sekali muncul ke dalam kesadaran (menghasilkan pikiran-pikiran dan dorongan-dorongan)

Conscious

Unconscious

Superego Preconscious

Id

Ego

Divisions of the Mind

• Id (Das Es) – dibawa sejak lahir

• Bekerja menurut prinsip kesenangan

• Memiliki 2 proses:

1) Tindakan refleks (reaksi otomatis) contoh : mengejapkan

mata

2) Proses primer (penurunan ketegangan dengan cara

membentuk khayalan tentang objek yang dapat

menghilangkan ketegangan (pada bayi membayangkan

makanan )

Divisions of the Mind

• Superego – hasil interaksi dengan dunia sekitarnya

– Internalisasi nilai dan moral dari lingkungan sosial

– Dibedakan menjadi:

• ego ideal (apa yang semestinya/ idealnya dilakukan)

• conscience (apa yang tidak boleh dilakukan)

Divisions of the Mind• Ego

– Paham akan realitas dan logika– Mediator antara id dan superego– Berfungsi untuk menunda pemuasan

sesuai situasi (reality principle)

Konsep-Konsep Dasar Freud :

InstinkMerupakan representasi psikologis dari

kebutuhan ragawi, untuk memenuhi kebutuhan fisiologis

Karakteristik instink :• Sumber : kondisi jasmani yang merasakan

adanya kekurangan (disebut kebutuhan) • Tujuan : menghilangkan rangsangan atau

tegangan yang dirasakan oleh id dan ego • Obyek : segala sesuatu yang harus

dilakukan untuk memenuhi kebutuhan / dapat meredakan ketegangan seperti benda, tindakan, atau kondisi yang dapat memberikan kenikmatan/kepuasan

Penggolongan Instink :• Freud membagi instink ke dalam 2 kategori :

– Life instink (instink hidup)

Misal: lapar, haus, sex

Energi dari instink hidup disebut libido.

– Death instink (instink mati)

Instink merusak (destruktif). Salah satu derivatnya adalah

dorongan agresif

Kecemasan Jenis kecemasan:

1. Reality anxiety (timbul dari bahaya nyata)

2. Neurotic anxiety (kekhawatiran jika id lepas kendali)

ketakutan pada hukuman)

3. Moral anxiety ( timbul jika individu akan/ sudah melanggar

norma yang tertanam dalam dirinya/ berasal dari kata hati)

Kecemasan

• Bentuk kecemasan yang terjadi di kemudian hari berasal dari trauma

kelahiran dimana pada saat kelahiran, bayi diterpa bertubi-tubi oleh stimulus-

stimulus dari dunia yang belum dikenalnya dan bayi belum dapat

menyesuaikan diri terhadap semua stimuli tadi.

• Bayi butuh lingkungan yang terlindungi, agar egonya mempunyai kesempatan

berkembang & menguasai stimuli yang kuat dari lingkungan luar

• Jika ego tidak dapat mengatasi kecemasan secara rasional maka kembali pada

cara-cara yang tidak realistik MEKANISME PERTAHANAN DIRI

PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN

A. MEKANISME PERTAHANAN DIRI

• Penggunaan MPD adalah normal

• Tujuannya untuk melindungi ego dan mengurangi kecemasan

• Jenis-jenisnya:

1. Represi: menekan impuls ke bawah sadar

2. Regresi: mundur ke cara di masa lalu

3. Reaction Formation: mengganti impuls dengan kebalikannya

4. Fiksasi: berhenti di satu fase tertentu karena fase berikutnya

menimbulkan kecemasan

MEKANISME PERTAHANAN DIRI

5. Rasionalisasi: menyepelekan hal-hal yang besar/sulit, serta

menganggap besar atau penting hal-hal yang kecil/mudah

dengan argumentasi yang seakan-akan rasional.

6. Displacement: mengalihkan pada objek lain yang lebih

memungkinkan

7. Proyeksi: memproyeksikan impulsnya pada orang lain (seolah-

olah orla yang memiliki impuls tersebut)

Personality Development

Freud’s Psychosexual Stages

Stage FocusOral Pleasure centers on the mouth--(0-18 months) sucking, biting, chewingAnal Pleasure focuses on bowel and bladder (18-36 months) elimination; coping with demands for

controlPhallic Pleasure zone is the genitals; coping with (3-6 years) incestuous sexual feelings

Latency Dormant sexual feelings(6 to puberty)Genital Maturation of sexual interests(puberty on)

1. Tahap oral (0-1 th)

Perilaku menghisap & menggigit

Jika tidak terpenuhi:

a. Oral passive personality (kurang terbuka, tidak asertif)

b. Oral aggressive personality (suka mendebat/ ngeyel,

sarkatis, mencaci)

TAHAPAN PERKEMBANGAN

TAHAPAN PERKEMBANGAN

3. Tahap phalik (3-5 th)

Oedipus and Electra Complexes. The Oedipus kompleks : anak laki-

laki ingin memiliki ibu dan sebaliknya, anak perempuan ingin

memiliki ayah

Jika dilarang:

withdrawal (menarik diri dari hubungan heteroseksual)

sangat feminin & cenderung tidak tertarik pada lawan jenis

TAHAPAN PERKEMBANGAN

2. Tahap anal (1-3 th)

Perilaku buang air besar dan kecil

Jika tidak diajarkan anal aggressive personality (tidak rapi,

jorok, sembarangan, seenaknya)

Jika terlalu keras diajarkan anal refentif personality

(kurang berani, pelit, kurang spontan)

4. Tahap Latent (umur 5 sampai 12 dan 13 tahun)

dorongan aktifitas dan pertumbuhan cenderung bertahan dan sepertinya

istirahat dalam arti tidak meningkatkan pertumbuhan

5. Tahap Pubertas (antara umur 12/13 sampai 20 tahun)

dororongan-dorongan aktif kembali, kelenjar indoktrin (kelenjar tanpa

saluran penghasil hormon) tumbuh pesat dan berfungsi mempercepat

pertumbuhan kearah kematangan

6. Tahap Genital (setelah umur 20 tahun dan seterusnya)

pertumbuhan genetikal merupakan dorongan penting bagi tingkah laku

seseorang