Teori ekonomi makro menurut keynes

6
Ekonomi makro Sirkulasi Ekonomi Makro Ekonomi makro atau makroekonomi adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Makroekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang memengaruhi banyak masyakarakat, perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi , stabilitas harga , tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan. Pendekatan Analitik Pembedaan tradisional adalah antara dua pendekatan berbeda ke ekonomi: ekonomi Keynesian, memusatkan pada permintaan; dan ekonomi sisi-penyediaan (atau neo-klasik ) yang memusatkan pada persediaan. Keduanya tidak bisa berjalan sendiri, namun ini hanya permasalahan penekanan. Permasalahan dalam Ekonomi Makro 1. kemiskinanan dan pemerataan 2. krisis nilai tukar 3. hutang luar negeri 4. perbankan, kredit macet 5. inflasi 6. pertumbuhan ekonomi 7. pengangguran Teori Ekonomi Makro menurut Keynes Sebelum terjadinya kelesuan perekonomian dunia tahun 1929-1933 yang dikenal sebagai Depresi Besar (Great Depression), ilmu ekonomi tidak mengenal dikotomi Mikro-Makro.

description

 

Transcript of Teori ekonomi makro menurut keynes

Page 1: Teori ekonomi makro menurut keynes

Ekonomi makro

Sirkulasi Ekonomi Makro

Ekonomi makro atau makroekonomi adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Makroekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang memengaruhi banyak masyakarakat, perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.

Pendekatan Analitik

Pembedaan tradisional adalah antara dua pendekatan berbeda ke ekonomi: ekonomi Keynesian, memusatkan pada permintaan; dan ekonomi sisi-penyediaan (atau neo-klasik) yang memusatkan pada persediaan. Keduanya tidak bisa berjalan sendiri, namun ini hanya permasalahan penekanan.

Permasalahan dalam Ekonomi Makro

1. kemiskinanan dan pemerataan 2. krisis nilai tukar 3. hutang luar negeri 4. perbankan, kredit macet 5. inflasi 6. pertumbuhan ekonomi 7. pengangguran

Teori Ekonomi Makro menurut Keynes

Sebelum terjadinya kelesuan perekonomian dunia tahun 1929-1933 yang dikenal sebagai

Depresi Besar (Great Depression), ilmu ekonomi tidak mengenal dikotomi Mikro-Makro.

 Fokus pembahasan ilmu ekonomi pada masa Sebelum Depresi Besar adalah perilaku

individu dalam rangka mencapai keseimbangan. Untuk analisis kese¬imbangan umum

(Senoal equilibrium), digunakan model Walras (Walrasian economics). Dengan model-model

tersebut, para ekonom berkeyakinan bahwa masa depan perekonomian akan gemilang. Dalam

jangka panjang setiap pelaku ekonomi yang terlibat dalam proses pertukaran lewat

mekanisme pasar akan memperoleh keuntungan. Posisi keseimbangan masing-masing

individu makin membaik yang mengakibatkan masya¬rakat dalam perekonomian makin

Page 2: Teori ekonomi makro menurut keynes

makmur dan adil.. Kemakmuran muncul karena makin tingginya produktivitas manusia.

Sedangkan produktivitas yang menibaik ada¬lah buah dari persaingan yang memaksa

manusia melakukan spesialisasi.

Namun, tidaklah berarti dunia tidak akan pernah mengalami masalah ekonomi dalam proses

pertukaran. Misalnya,sampai batas-batas tertentu akan terjadi kelebihan penawaran tenaga

kerja yang mengakibatkan pengangguran. Tentu saja pengangguran ini dapat menimbulkan

kelesuan ekonomi. Tetapi tidak akan pernah terjadi kelesuan Yang bersifat umum dan

berjangka panjang (general gait), sebab mekanisme pasar akan melakukan koreksi mandiri

(self correcting),sehingga perekonomian akan kembali pulih seperti sediakala.

Sayangnya Depresi Besar (treat Depression) membuyarkan keyakinan terhadap hipotesis

Ekonomi Klasik. Sebab, Depresi Besar terjadi dalam jangka waktu yang lama (1929-1933)

dan menimbulkan masalah-masalah besar. Misalnya, di Amerika Serikat seisms periode

Depresi Besar tingkat pengangguran mencapai angka lebih dari 25,10 angkatan kerja, output

perekonomian berkurang sekitar separonya, sementara tingkat investasi merosot tajam.

Untunglah dalam keadaan yang genting seperti di atas, seorang ekonom Inggris, John

Maynard Keynes, melontarkan pendapat untuk memperbaiki keadaan melalui bukunya The

General Theory of Employment, Interest and Money, yang terbit tahun 1936. Dalam

bukunya, yang lebih dikenal sebagai The GeneralThrory, Keynes menyampaikan dua hal

pokok. Yang pertama adalah kritik ilmiah terhadap kebenaran hipotesis Klasik tentang

keampuhan mekanisme pasar yang dipercayai sejak zaman Adam Smith. Menurut Keynes,

kelemahan Teori Klasik adalah lemahnya asumsi tentang pasar yang dianggap terlalu idealis

(utopian) dan terlalu ditekankannya masalah ekonomi pads sisi penawaran. Berkaitan dengan

kritik tersebut, Keynes menyampaikan pokok pikiran Yang kedua berupa usulan pemulihan

dengan memasukkan peranan pemerintah dalam perekonomian dalam rangka menstimulir sisi

permintaan.

Kedua pokok pikiran Keynes tersebut di atas membawa beberapa pembaruan radikal dalam

ilmu ekonomi. Yang pertama, mulai diperhatikannya dimensi global atau agregat (makro)

dalam analisis ilmu ekonomi. Dengan demikian ilmu ekonomi telah berkembang menjadi

ilmu ekonomi makro. Kedua, dimasukkannya peranan pemerintah dalam analisis ilmu

ekonomi telah menimbulkan pentingnya peranan analisis kebijakan (policies analysis).

Ketiga, dengan dirasa perlunya analisis kebijakan, maka dirasakan perlunya studi-studi

empiric. Dengan demikian terjadi perubahan/penyempurnaan metodologi dalam analisis

ekonomi, dari hanya mengandalkan metode deduktif menjadi jugs menggunakan metode

Page 3: Teori ekonomi makro menurut keynes

induktif. Tidak berlebihan jika Keynes dihormati sebagai bapak ilmu ekonomi makro,

sekaligus ekonom perintis studi induktif.

Dalam khasanah ilmu ekonomi, keseimbangan disebut dengan 'ekuilibrium’, being equal ,

suatu keadaan ketika kurva permintaan dan penawaran bertemu pada suatu titik

(Sumodiningrat, 2008). Ketika kondisi equilibrium tidak tercapai atau terjadi kegagalan

pasar, maka akan timbul kerugian yang akan dialami oleh pelaku pasar, apakah produsen

ataupun konsumen juga dapat menimbulkan dead weight loss, serta memungkinkan

pemerintah untuk mendapatkan tambahan kesejahteraan dari kondisi pasar yang

memungkinkan.

Dalam perkembangan sejarah perekonomian dunia, terjadi ketidakseimbangan yang

berdampak pada fluktuasi ekonomi yang besar, menyengsarakan, terjadi pengangguran besar-

besaran dan penurunan pendapatan yang sangat signifikan besar yang kemudian dikenal

sebagai sejarah pahit dalam perkonomian dunia “Great Depression” pada tahun 1930-an.

Dalam kondisi perekonomian yang mengalami guncangan, maka banyak para ekonom

mempertanyakan mengenai keakuratan dan kemampuan dari teori ekonomi klasik dalam

menghadapi kondisi perekonomian yang buruk. Dari sudut pandang klasik dikemukakan

bahwa pendapatan nasional tergantung pada penawaran faktor dan ketersediaan teknologi ,

yang pada kenyataanya tidak mengalami perubahan secara substansial dari tahun 1929-1933.

Lalu pada tahun 1936, ekonom Inggris yang bernama Keynes melakukan revolusi terhadap

ilmu ekonomi dengan menerbitkan The General Theory of Employment, Interest and Money.

Keynes memberikan pilihan alternatif terhadap teori ilmu ekonomi dari klasik. Menurut

pandangan Keynes bahwa Aggregat Demand(AD) bertanggung jawab terhadap pendapatan

yang rendah dan tingginya tingkat pengangguran sebagai karakteristik kemerosotan ekonomi.

Kritik Keynes terhadap klasik adalah klasik mengasumsikan hanya dari sisi Aggregat Supply

(AS) dari sisi modal, tenaga kerja, dan teknologi yang merupakan pendapatan nasional,

namun tidak mempertimbangkan dari sisi permintaan.

Sehingga untuk mencapai titik keseimbangan maka digabungkanlah antara permintaan

agregat dan penawaran agregat. Dalam jangka panjang harga bersifat fleksibel dan penawaran

agregat menetukan pendapatan. Tetapi dalam jangka pendek tidak demikian, karena harga

bersipat kaku sehingga penentuan pendapatan dari sisi permintaan agregat. Jadi dapat dilihat

teori klasik dengan konsep jangka panjang selalu terjadi equilibrium dan perekonomian

mengalami pertumbuhan, sedangkan Keynes dengan konsep jangka pendek tidak terjadi

keseimbangan seperti yang terjadi pada klasik, aka nada fluktuasi dalam ekonomi.

Page 4: Teori ekonomi makro menurut keynes

• Perbedaan Klasik dan Keynes terhadap Pasar Uang Mereka memiliki pandangan yang

berbeda. Menurut klasik fungsi uang sebagai alat transaksi, sedangkan menurut pandangan

Keynes fungsi uang adalah alat atau media transaksi dan penyimpan nilai kekayaan. Dimana

permintaan akan uang untuk transaksi adalah uang kartal + uang giral.

• Perbedaan Klasik dan Keynes terhadap Suku Bunga < Menurut pandangan klasik,

penentuan suku bunga terjadi di pasar barang (leonable fund theory), sedangkan menurut

Keynes, penentuan suku bunga terjadi di pasar uang (preferen liquidity).