TENTANG PENOMORAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN …portal.divkum.polri.go.id/Documents/PERKAP NO 4...
Transcript of TENTANG PENOMORAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN …portal.divkum.polri.go.id/Documents/PERKAP NO 4...
PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
NO. POL. : 4 • t a h u n 2006
TENTANG
PENOMORAN KENDARAAN BERMOTOR
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang - ; a. bahwa penomoran kendaraan bermotor yang berkaitan dengantugas-tugas kepolisian belum tertib, padahal penertiban penomoran tersebut sangat diperlukan dalam penegakan hukum;
b. bahwa sampai saat ini terdapat perbedaan penomoran kendaraan bermotor di tiap tiap Kepolisian Daerah (Polda) dan serta adanya keterbatasan dari segi jumlah nomor yang tersedia dibanding dengan jumlah kendaraan yang akan didaftarkan;
c. bahwa pengembangan wilayah Provinsi mengakibatkan banyaknya permintaan Kode Wilayah pendaftaran kendaraan bermotor sebagai salah satu identifikasi dalam sistem penomoran kendaraan bermotor di wilayahnya;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu ditetapkan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia tentang Penomoran Kendaraan Bermotor;
Mengingat ; 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas danAngkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor. 3480); .
2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tarribahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan ,dan Pengemuc, (Lembaran Nega.m Republik Indonesia Tahun 1993Nomor 64 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3530);
/4 . Keputusan...
4. Keputusan Presiden Nomor 70 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Keija Kepolisian Negara Republik Indonesia;
5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM-54 Tahun 2005 tentang perubahan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM-77 Tahun 1993 tentang Kode Wilayah Pendaftaran Tanda Nomor Kendaraan Bermotor;
6. Keputusan Kapolri No. Pol.: Kep/53/X/2002 tanggal 17 Oktober2002 tentang Organisasi. dan Tata Cara Kerja Satuan-satuan Organisasi pada Tingkat Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia beserta perubahannya;
7. Keputusan Kapolri No. Pol.: Kep/54/X/2002 tanggal 17 Oktober 2002 tentang Organisasi dan Tata Cara Kerja Satuan-satuan Organisasi pada Tingkat Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah (Polda) beserta perubahannya.
MEMUTUSKAN;
Menetapkan : PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIKINDONESIA TENTANG PENOMORAN KENDARAAN BERMOTOR.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Polri adalah alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, sorta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri.
2. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Kapolri adalah Pimpinan Kepolisian Negara Republik Indonesia dan penanggung jawab penyelenggaraan fungsi l.epolisian,
3. Kendaraan Bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh peralatan teknik yang berada pada kendaraan.
BmB I! '
PELAKSANAAN PENOMORAN
Bagian KesatuPendaftaran ' .
Pasal 2
(1) Setiap kendaraan bermotor yang dioperasikan di jalan wajib didaftarkan.
■ /(2) Sebagai...
(2) Sebagai bukti bahwa kendaraan bermotor telah didaftarkan, diberikan Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), dan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor.
Pasal 3
Unit Pelaksana Pendaftaran Kendaraan Bermotor Satuan Lalu Lintas Polri merupakanpelaksana dalam pendaftaran kendaraan bermotor.
Bagian KeduaTanda Nomor Kendaraan Bermotor
Pasal 4
Tanda Nomor Kendaraan Bermotoi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2),berisikan data : •
a. .Kode Wilayah Pendaftaran;b. Nomor Urut Pendaftaran; danc. Masa Berlaku. *
\ •
Paragraf 1Kode Wilayah Pendaftaran
. Pasal 5
(1) Kode Wilayah Pendaftaran kendaraan bermotor ditetapkan berdasarkan wilayah yang dilayani oleh pelaksana pendaftaran kendaraan bermotor.
(2) Kode Wilayah Pendaftaran kendaraan bermotor terdiri ciari 1 (satu) atau 2 (dua) huruf yang diberikan pada kendaraan bermotor yang telah didaftarkan" atau kendaraan bermotor dalam masa percobaan.
(3) Kode Wilayah Pendaftaran kendaraan bermotor ditempatkan pada bagian awal dari Tanda Nomor Kendaraan Bermotor atau tanda coba kendaraan.
(4) Kode Wilayah Pendaftaran kendaraan bermotor dan wilayah yang dilayaninya diatur dalam Lampiran A Peraturan Kapolri ini.
Paragraf 2 .Nomor Urut Pendaftaran
Pasal 6 ,
(1) Nomor Urut Pendaftaran kendaraan bermotor diberikan sesuai dengan urutan pendaftaran kendaraan bermotor.
(2) Nomor Urut Pendaftaran kendaraan bermotor terdiri dari 1 (satu) sampai dengan 4(empat) angka, yang penempatannya setelah Kode Wilayah Per,daftaran. '
(3) Pengaturan Nomor Urut Pendaftaran kendaraan bermotor dialokasikan sesuai kelompok jenis kendaraan bermotor.
/(4 ) Pengaturan...
(4) Pengaturan Nomor Urut Pendaftaran kendaraan bermotor diatur dalam Lampiran B Peraturan Kapolri ini.
Pasal 7
Khusus untuk Polda Metro Jaya, Pengaturan Nomor Urut Pendaftaran kendaraan bermotor diatur dalam Lampiran C Peraturan Kapolri ini.
Paragraf 3 Masa. Berlaku
Pasal 8 '
Masa berlaku Tanda Nomor Kendaraan Bermotor terletak di bawah garis penomoran berupa 2 (dua) angka pertama yang menunjukkan bulan berakhirnya masa berlaku dan 2 (dua) angka sebelah angka bulan menunjukkan tahun berakhirnya masa berlaku Tanda Nomor Kendaraan Bermotor.
Bagian Ketiga ‘Pemberian Tanda Nomor Kendaraan Dinas Pejabat
Pasal 9
(1) Pemberian Tanda Nomor Kendaraan Dinas Pejabat diberikan untuk:
a. Pejabat Tinggi Negara, yaitu;
1. Presiden Republik Indonesia: .2, Wakil Presiden Republik Indonesia:
b. Pejabat di daerah provinsi, yaitu.
1. Gubernur;2. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi;3. Kepala Kejaksaan Tinggi;4. Ketua Pengadilan Tinggi; ,5. Pejabat lainnya sesuai urutan pejabat sipil daerah Provinsi; -
c. Pejabat di daerah kabuputen/kota, yaitu;
1. Bupati/Walikotr; .2. Ketua DPRD Kabupaten/Kota;3. Kepala Kejaksaan Negeri;4. Ketua Pengadilan Negeri;5. Pejabat lainnya sesuai urutan pejabat sipil daerah Kabupaten/Kota.
d. Pejabat Negara den Pejabat Sipil Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
(2) Pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat ('t) huruf a, ta dan c di atas, dalam pelaksanaannya dikoordinasikan dengan instansi terkait,
. / Pasal 1 0 .......
Pasal 10
(1) Pejabat Tinggi Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, Huruf Kode, angka pendaftaran, dan huruf seri sebagai berikut;
a. Presiden RI, Huruf Kode RI, angka pendaftaran 1, tanpa hurui seri;b. Wakil Presiden RI, Huruf Kode RI, angka pendaftaran 2, tanpa huruf serf.
(2) Pejabat di daerah Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf b, Huruf Kode, angka pendaftaran, dan huruf seri sebagai berikut;
Gubernur, Huruf Kode Wilayah, angka pendaftaran 1, tanpa huruf seri; , Ketua DPRD Provinsi, Huruf Kode Wilayah, angka pendaftaran 2, tanpa huruf seri;
c. Kepala Kejaksaan '"inggi. Huruf Kode Wilayah, angt.a pendaftaran 3, tanpa huruf seri;Ketua Pengadilan Tinggi, Huruf Kode Wilayah, angka pendaftaran 4, tanpa huruf seri;Pejabat lainnya sesuai urutan pejabat sipil daerah Provinsi, Kode Huruf Wilayah, angka pendaftaran 5 dan seterusnya tanpa huruf sen.
a.L.
d.
e.
(3) Pejabat di daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1)huruf c. Huruf Kode, angka pendaftaran, dan huruf seri sebagai berikut: '
a. Bupati/Walikota, Huruf Kode Wilayah, angka pendaftaran 1 dengan huruf seri;b. Ketua DPRD Kabupaten/Kota, Huruf Kode Wilayah, angka pendaftaran 2
dengan huruf seri;c. Kepala Kejaksaan Negeri, Huruf Kode Wilay;ih, angka pendaftaran 3, dengan
huruf seri;d. Kepala Pengadilan Negeri, Huruf Kode Wilayah, angka pendaftaran 4, dengan
huruf seri;e. Pejabat lainnya sesuai urutan pejabat sipil daerah Kabupaten/Kota, Kode Huruf
Wilayah, angka pendaftaran 5 dan seterusnya dengan huruf seri.
(4) Untuk pemberian Tanda Nomor Kendaraan Dinas Pejabat Negara dan Pejabat Sipil Daerah Khusus ibukota Jakarta diatur lebih lanjut oleh Kapolda Metro Jaya berkoordinasi dengan instansi terkait.
Bagian KeempatPenomoran Kendaraan Bermotor
Corps Diplomatic dan Corps Consular
Pasal 11
(1) 1 anda Nomor kendaraan bermotor untuk Corps Diplomatic menggunakan seri CD.
(2) Tanda Nomor kendaraan bermotor untuk Corps Consu/ar menggunakan seri CC.
(3) Satuan Lalu Lintas PoLi mengeluarkarit, Surat "^anda Nomor Kendaraan untuk kendaraan bermotor Corps Diplomatic Pan Corps Consular.
/ (4) K ode.........
(4) Kode Huruf Daerah Penomoran untuk kendaraan bermotor Corps Diplomatic dan Corps Consular d\atur dalam Lampiran C Peraturan Kapolri ini.
Pasal 12
Pendaftaran kendaraan bermotor untuk Corps Diplomatic dan Corps Consular datur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri Luar Negeri.
Bagian Kelima .Penomoran Kendaraan Bermotor yang
Ditangguhkan Bea Masuknya
Pasal 13
(1) Penomoran kendaraan bermotor vang ditangguhkan Bea masuknya (Formulir B) sesuai dengan alokasi nomor yang telah ditetapkan per jenis kelompok kendaraan.
(2) Tanda Nomor Kendaraan Bermotor bagi kendaraan bermotor sebagaimanadimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan status kepemilikan. .
(3) Huruf di belakang angka pendaftaran kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan kode AX sampai dengan ZX.
Bagian KeenamPenomoran Tanda Coba Kendaraan Bermotor
Pasal 14
(1) Penomoran Tanda Coba Kendaraan Bermotor diberikan sesuai dengan alokasi nomor seri per jenis kendaraan.
(2) Warna dasar Tanda Nomor Kendaraan Bermotor adalah putih dengan tulisan huruf dan angka beavarna merah dengan huruf seri di belakang angka menggunakan kode huruf XX, XY, YY, dan YX.
Bagian KetujuhPenomoran Kendaraan Bermotor Rahasia/Khusus
Pasal 15 •
(1) Penomoran Kendaraan Bermotor Rahasia/Khusus dilakukan dengan ketentuan ;
a. alokasi nomor sesuai dengan jenis kendaraannya;
b. warna dasar Tanda Nomor Kendaraan Bermotor hitam dengan huruf dan angka berwarna putih.
• , .
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Peno.moran Kendaraan Bermotor Rahasia/Khusus diatur dengan Keputusan Kapolri.
/ BAB III
BAB III
ADMINISTRASI
Pasal 16
Pelaksanaan penomoran kendaraan bermotor yang didaftarkan dibuat dalam Buku Register Penomoran.
BAB IV
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 17
Ketentuan teknis penomoran kendaraan bermotor di daerah yang diperlukan untuk pelaksanaan Peraturan Kapolri ini diatur oleh Kapolda. -
■ 7
BAB V
PENUTUP
Pasal 18
Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, semua peraturan yang mengatur tentang Penomoran Kendaraan Bermotor, dinyatai'an masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Peraturan ini.
Pasal 19
Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia ini mulai berlaku sejak tanggai ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal Mei 2 0 ^
KEPALA KEPOLISiAN NEGARA R^p Ij BLI^
Drs. S U tA N TO JENDERAL^^POLISI
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MARKAS BESAR
LAMPIRAN A PERATURAN KAPOLRIMO.POL. ; TAHUN 2006TANGGAL : MEI 2006
KODE WILAYAH PENDAFTARAN KENDARAAN BERMOTOR
Kode Wilayah Pendaftaran Kendaraan Bermotor dan wilayah yang dilayaninya adalah sebagai berikut:
NO1.
2 .
DAERAH PENOMORAN
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Provinsi Sumatera Utara
KODEWILAYAH LINGKUP WILAYAH
BL 1. Kodya Aceh2. Kab. Pidie3. Kab. Sabang4. Kab. Aceh Besar5. Kab. Aceh Barat6. Kab. Aceh Selatan7. Kab. Aceh Tengah8. Kab. Aceh Tenggara '9. Kab. Aceh Utara
BK 1. Kodya Medan2. Kab. Deli Serdang3. Kab. Tebing Tinggi4. Kab. Langkat5. Kab. Binjai6. Kab. Sirrialungun7. Kab. Pematang Siantar8. Kab. Tanah Karo9. Kab. Asahan10 Kab. Labuhan Batu
BB 1. Kab.Tapanuli Utara2. Kab.Tapanuli Tengah3. Kab. Sibolga4. Kab. Tapanuli Selatan5. Kab. Dairi6. Kab. Nias
BA 1. Kodya Padang2. Kodya Bukittinggi3. Kab.Tanah Datar/Batu
Sangkar4. Kab. Pesisir Selatan5. Kab. Pasaman6. Kab. Limapuluh Kodya
- - - - - - - .....................1 7. Kab. Agam .......
/ 8. Kab. Padang Pariaman.....
LAMPIRAN A PERATURAN KAPOLRINO.POL. : TAHUN 2006TANGG/>L : MEI 2006
MO DAERAH PENOMORAN KODEWILAYAH LINGKUP WILAYAH
8. Kab. Padang Pariaman9. Kab. Sa\A/ahlunto/Sijunjung10. Kab. Solok
4. Provinsi Riau BM 1. Kodya Pekanbaru2. Kab. Indragiri Hulu/Rengat3. Kab. Indragiri Hilir
/Tembilahan4. Kab. Kampar / Kampar5. Kab. Bengkalis6. Kab. Dumai /. Kab. Siak8. Kab. Rokan Hulu9. Kab. Rokan Hilir10. Kab. Pelalawan11. Kab. Kuantan Singing‘i.
“ 5. Provinsi Kepulauan Riau BP 1. Kab. Karimun2. Kab. Kepulauan Riau3. Kab. Natuna4 Kab. Lingga ■5. Kota Batam6. Kota Tanjungpinang
6. Provinsi SumateraSelatan
PG 1. Kodya Palembang2. Kab. Musi Banyu Asin3. Kab. Ogan Komering Ilir ■
Kab. Ogan Komering Ulu5. Kab. Mus: Rawas6. Kab. Muara Enim7. Kab. Lahat
7. Provinsi Bangka-Belitung BN 1, Kab. Bangka2. Kab. Belitung
8. Provinsi Lampung BE 1. Kodya Bandar Lampung2. Kab. Lampung Selatan3. Kab. Lampung Tengah4. Kab. Lampung Utara5. Kab. Lampung Barat
9. Provinsi Bengkulu BD 1. Kodya Bengkulu 2 Kab. Bengkulu Utara3. Kab. Bengkulu Selatan4. Kab. Rejang Lebong
10. Provinsi Jambi•
BH 1. Kodya Jambi2. Kab. Batanghari3. Kab. Bungo Tebo4. Kab. Kerinci
/5 . Kab. Tanjung Jabung.
NO.POL. : TAHUN 2006TANGGAL : MEI 2006
KO DAERAH PENOMORAN KODEWILAYAH LINGKUP WILAYAH
5. Kab. Tanjung Jabung6. Kab. Sarulangon Bangko
11. Provinsi DKI B 1. Daerah Khusus IbukotaJakarta Jakarta
2. Kodya Tangerang3. Kodya Bekasi
‘ 4. Kodya Depok5. Kab. Tangerang6. Kab. Bekasi
12. Provinsi Banten A 1. Kab. F.erang2. Kab. Pandeglang3. Kab. Cilegon4. Kab. Lebak
13 Provinsi Jawa D 1. Kodya Bandung .Baiat 2. Kab. Bandung
F 1, Kodya Bogor2. Kab. Bogor3. Kab. Cianjur4. Kab. Sukabumi
T 1. Kab. Purwakarta2. Kab. Kaiawang
. 3. Kab. Subang -E l'. Kodya Cirebon
2. Kab. Cirebon3. Kab. Indramayu4. Kab. Malajengka5. Kab. Kuningan ’
Z 1. Kab. Garut2. Kab. Sumedang3. Kab. Tasikmalaya4. Kab. Ciamis
14. Provinsi Jateng H 1. Kodya Semarang2. Kab. Salatiga3. 'Kab. Kendal4. Kab. Demak5. Kab. Grobogan
G 1. Kodya Pekalongan2. Kab. Pekalongan3. Kab, Brebes
• 4. Kodya Tegal5. Kab, Slawi
• 6. Kab. BatangL.. _________________: Kab. Pemalang _______
/ K 1. Kab, P a ti......
LAMPIRAN A PERATURAN KAPOLRINO.POL. : TAHUN 2006TANGGAL : MEI 2006
NO DAERAH PENOMORAN KODEWILAYAH LINGKUP WILAYAH
K 1. Kab. Pati2. Kab. Kudus3. Kab. Jepara4. Kab. Rembang5. Kab. Blora
R 1. Kab. Banyumas2. Kab. Cilacap3. Kab. Purbalingga4. Kab. Banjarnegara
I . AA 1. Kodya Magelang2. Kab. Magelang3. Kab. Punworejo4. Kab. Kebumen5. Kab. Temanggung6. Kab. Wonosobo *
■
AD 1. Kodya Surakarta2. Kab. Sukoharjo3. Kab. Boyolali •4. Kab. Sragen5. Kab. Karanganyar6. Kab. Wonogiri7. Kab. Klaten
15. Provinsi D.I.Y.
!
AB 1. Kodya Yogyakarta2. Kab. Banti'I3. Kab Gunung Kidul 4 Kab Sleman5. Kab. Kuion Progo
16. Provinsi Jatim L Kodya Surabaya .W 1. Kab. Gresik
2. Kab. Sidoarjo3. Kab. Mojokerto4. Kab. Jombang .
N 1. Kodya Maiang2. kab. Malang3. Kab. Probolinggo4. Kab. Pasuruan5. Kab. Lumajang
. .... . ..
l
•
!
P ’ l. Kab. Besuki2. Kab. Situbondo3. Kab. Bondowoso4. Kab. Jember5. Kab. Banyuwangi _____
/AG 1. Kodya Kediri
LAMPIRAN A PERATURAN KAPOLRINO,POL. : TAHUN 2006TANGGAL ; MEI 2006
NO DAERAH PENOMORAN KODEWILAYAH LINGKUP WILAYAH ‘
AG 1. Kodya Kediri2. Kab. Kediri/Pare3. Kab. Blitar4. Kab. Tulungagung5. Kab. Nganjuk6. Kab. Trenggalek
AE 1. Kodya Madiun2. Kab. Madiun3. Kab. Ngawi4. Kab. Magetan5. Kab. Ponorogo6. Kab. Pacitan
S 1. Kab. Bojonegoro2. Kab. Tuban3. Kab. Lamongan *
■ M 1. Kab. Pamekasan2. Kab. Bangkalan3. Kab. Sampang4. Kab. Sumenep
17. Provinsi Bali DK 1. Kodya Denpasar2. Kodya Badung3. Kab. Buleleng4. Kab. Tabanan5. Kab. Gianyar6. Kab. Klungkung7. Kab. Bangli8. Kab. Karangasem9. Kab. Jembrana
18. Provinsi N.T.B. DR 1. Kodya Mataram2. Kab. Lombok Barat3. Kab. Lombok Tengah4. Kab. Lombok Timur
•EA 1. Kab. Sumbawa
2. Kab. Dompu •3. Kab. Bima
19. Provinsi N T T DH 1. Kodya Kupang2. Kab. Timor Tengah Sel.3. Kab'. Timor Tengah Ut.4. Kab. Belu
•EB 1. Kab. Ende
2. Kab. Sikka3. Kab. Flores Timur
/ 4. Kab. Ngada ...
LAMPIRAN A PERATUf^AN KAPOLRINO.POL : TAHUN 2006TANGGAL ; MEI 2006
NO DAERAH PENOMORAN KODEWILAYAH LINGKUP WILAYAH
4. Kab. Ngada ' .5. Kab. Manggarai6. Kab. Alor
ED 1. Kab. Sumba Timur2. Kab. Sumba Barat
20, Provinsi Kalbar KB 1. Kodya Pontianak2. Kab. Pontianak3. Kab. Sambas4. Kab. Sanggau5. Kab. Sintang6. Kab. Kapuas Hulu7. Kab. Ketapang
21. Provinsi Kalsel DA 1. Kodya Banjarmasin2. Kab. Banjar/Martapura3. Kab. Hulu Sungai Sel •4. Kab. Hulu Sungai Teng,5. Kab. Hulu Sungai Utara6. Kab. Kotabaru7. Kab. Pulau Laut '8. Kab. Tabalong9. Kab. Tapin10. Kab. Marabahan
22. Provinsi Kalteng KH 1. Kodya Palangkaraya2. Kab. Kapuas3. Kab. Barito Barat4. Kab. Barito Kuala
■.
5. Kab. Kota Waringin Tim6. Kab. Pangkalan Bun
23. Provinsi Kaltirr. KT.
1. Kodya Balikpapan2. Kodya Samarinda3. Kab. Tarakan4. Kab. Berau5. Kab. Kutai6. -Kab. Pasir7, Kab. Bontang8. Kab. Bulungan
24. Provinsi Sulut DB 1. Kodya Manado2. Kab. Minahasa3. Kab.Bitung
' DL Kab. Sangir Talaud25. Provinsi Gqrontalo DM 1. Kodya Gorontalo
2. Kab, Pohuato3. Kab. Bualemo4. Kab, Limboto
.'26. Provins'i Sulteng.
I AMPIRAN A PERATURAN KAPOLRINO.POL. ; TAHUN 2006TANGGAL : MEI 2006
NO26.
27.
DAERAH PENOMORAN
Provinsi Sulteng
Provinsi Sulsel
28.
30.
Provinsi Sulawesi Barat
Provinsi Sultra
Provinsi Maluku
KODEWILAYAH
DN
LINGKUP WILAYAH
DD
1. Kodya Palu2. Kab. Donggala3. Kab. BupI Toli-Toli4. Kao. Poso5. Kab. Banggai1. Kodya Makassar2. Kab. Gowa3. Kab. Takalar4. Kab. Maros5. Kab. Pangkajene kep6. Kab. Bantaeng7. Kab. Jeneponto8. Kab. Bulukumba9. Kab. Selayar10. Kodya Pare-Pare11. Kab. Barru12. Kab. Sidrap13. Kab. Pinrang .14. Kab. Palopo15. Kab. Luwu lO.^Kab. Luwu Timur17. Kab. Luwu Utara18. Kab. Tana Toraja19. Kab. Enrekang20. Kab. Boje21. Kab. Wajo22. Kab. Sopeng23. Kab. Sinjai
Watampone___
DE
1. Kab. Majene2. Kab. Mamuju3. Kab. Palewali4. Kab. Mamasa5. K a^ Pojewalirnamasa1. Kodya Kendari2. Kab. Kolaka3. Kab. Buton4. Kab. Muna1. Kodya Ambon2. Kab. Maluku Tenggara3. Kab. MaJuj<u_Tengah
/ 31. Provinsi Maluku Utara
NO.POL. ; TAHUN 2006TANGGAL ; MEI 2006
NO DAERAH PENOMORANKODE
WILAYAH LINGKUP WILAYAH
31. Provinsi Maluku Utara DG
DS
1. Kab. Halmahera Tengah2. Kab. Halmahera Barat3. Kab. Halmahera Selatan4. Kab. Halmahera Ut/Tobelo1. Kab. Jayapura2. Kab. Jayavi/ijaya3. Kab. Biak Numfor4. Kab. Manokwari '5. Kab. Fak-Fak6. Kab. Merauke7. Kab. Sorong .8. Kab. Paniai9. Kab. Yapen Waropen
32. Provinsi Papua
[''itetapkan di Jakarta pada tanggal Mei 2006
KEPALA KEPOLISIAN NEg I f
Urs. SUT\ANTO JENDERAlj POLISI
KEPOLISIAN NEGARA REPU3LIK INDONESIA MARKAS BESAR NO.POJ-. : TAHUN 2006
TANGGAL : MEI 2006
NOMOR URUT PENDAFTARAN KENDARAAN BERMOTOR
1. Nomor Urut Pendaftaran kendaraan bermotor diberikan sesuai dengan urutan pendaftaran kendaraan bermotor. ■
2. Nomor Urut Pendaftaran kendaraan bermotor terdiri dari 1 (satu) sampai dengan 4 (empat) angka, yang penempatannya setelah Kode Wilayah Pendaftaran.
3. Pengaturan penomoran kendaraen bermotor sebagai berikut;a. Angka-angka / Nomor Urut Pendaftaran dialokasikan sesuai kelompok jenis
kendaraan bermotor yaitu:
NO NO.URUT PENDAFT/ NO.POL
. DIPERUNTUKKAN
1. 1 s.d. 1999 Kendaraan Penumpang ;2. 2000 s.d. 6999 Sepeda Motor; .3. 7000 s.d. 7999 Bus;4. 8000 s.d. 9999 Kendaraan Beban;
b. Apabila Nomor Urut Pendaftaran yang telah dialokasikan habis digunakan, maka Nomor Urut Pendaftaran berikutnya kembali ke nomor awal yang telah dialokasikan sesuai kelompok jenis kendaraan dengan diberi tanda pengenal huruf A sampai dengan Z ;
(1) Untuk Mobil PenumpangUrutan Pendaftaran Menjadi
1 s.d. 1999 KodcWil. 1 s.d. 1999;2000 s.d. 2999 Kode Wil. 1 A s.d. 1999 A; .3000 s.d. 3999 Kode Wil. 1 B s.d. 1999 B; ”dan seterusnya
(2) Untuk Sepeda M otor:
(3)
Urutan Pendaftaran Menjadi1 s.d. 4999 Kode Wil. 2000 s.d. 6999;
5000 s.d. 9999 Kode Wil. 2000 A s.d. 6999 A;10000 s.d. 14999 dan seterusnya
Kod-aWil. 2000 B s.d. 6999 B;
Untuk Kendaraan Bus: Urutan Pendaftaran Menjadi
1 s.d. 999 Kode Wil 7000 s.d. 7999;1000 s.d. 1999 Kode Wil. 7000 A s.d. 7999 A;2000 s.d. 2999 dan seterusnya
Kode Wil. 7000 B s.d. 7999 B;
/ (4) untuk ...
LAMPIRAN B PERATURAN KAPOLRINO.POL. : TAHUN 2006TANGGAL : MEI 2006
(4) Untuk Kendaraan Barang :Urutan Pendaftaran Menjadi
1 s.d. 1999 Kode Wil. 8000 s.d. 9999;2000 s.d. 3999 Kode Wil. 8000 A s.d. 9999 A;4000 s.d. 5999 Kode Wil. 8000 B s.d. 9999 B;dan seterusnya
Apabila huruf di belakang angka sebagai tanda pengenal kelipatan telah sampai pada huruf Z, maka penomoran, dapat menggunakan 2(dua) huruf seri di belakang angka pendaftaran.
Untuk Mobil PenumpangUrutan Pendaftaran Menjadi
51.974 s.d. 53.973 Kode Wil. 1Z s.d. 1999 Z;53.974 s.d. 55.972 Kode Wil. 1 AA s.d. 2999 AA;55.973 s.d. 57.971 Kode Wil. 1 AB s.d. 2999 AB;Dan seterusnya • 4
d. khusus untuk Polda Metro Jaya, apabila penomoran dengan menggunaitan dua seri huruf di belakang angka pendaftaran telah dipergunakan seluruhnya, diatur sebagai berikut;
(1) Nomor Urut Pendaftaran kendaraan bermotor diberikan sesuai dengan urutan pendaftaran kendaraan bermotor.
(3) Nomor Urut Perdaftaran kendaraan bermotor terdiri dari 1(satu) sampai dengan 4 (empat) angka dengan 3 (tiga) huruf seri di belakang angka pendaftaran. .
JENIS URUTANPENDAFT
T sZ '1 9 ^ ’ ^
NO.URUT PENDAFT/
NO POL .MENJADI
Penumpang 1 s.d. 1999 B 1 AAA s.d. B 1999 AAAS pd. Motor 1 s.d. 49S9
1 sidT939 "2000 s.d. 6999 B 2000 AAA s.d. B 6999 AAA
Mob.Bus 7000 s.d. 7999 B 7000 AAA s.d. B 7999 AAA
/ (4) apabila ...
LAMPIRAN B PERATURAN KAPOLRINO.POL. : TAHUN 2006TANGGAL : MEI 2006
(4) Apabila nomor pendaftaran sebagaimana butir (3) di atas telah habis digunakan, nomor pendaftaran berikutnya kembali ke nomor awal yang telah dialokasikan sesuai kelompok jenis kendaraan dengan diberi tanda pengenal huruf AAB s.d. ZZZ.
JENIS URUTANPENDAFT.
NO.URUT , PENDFT/ ’ NO POL
Penumpang 2000 s.d. 3999 1 s.d. 1999Spd.Motor 5000 s.d. 9999
' TuOO s!d7T999'2000 s.d. 6999 '7000 s7d. 7999 'Mob.Bus
Mob.Barang 2000 s.d. 3999 8000 s.d. 9999
MENJADI
B 1 AAB s.d. e 1999 AAB
Dan seterusnyaB 8000_AAB s.d. B 9999 AAB s Z B 9 9 9 9 ^ ^ “ "..........
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal Mei 2006
KEPALA KEPOLISIAN NEGARAI^EPUBLIK INDONESIAt*v ' k /
Drs. SUTANTO JENDERAL POLISI
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MARKAS BESAR
LAMPIRAN C PERATURAN KAPOLRINO.POL. ; TAHUN 2006TANGGAL : MEI 2006
KODE HURUF DAERAH PENOMORAN KENDARAAN BERMOTOR CORPS DIPLOMATIC DAN CORPS CONSULAR
Kode huruf daerah penomoran untuk kendaraan bermotor Corps Diplomatic dan Corps Cor/su/ar sebagai berikut: '
NO KEDUTAAN / PERWAKILAN KODE KETURUT KEDUTAAN
1. Amerika Serikat 122. India 133. Perancis 144. Inggris _____ 15______ L . . . _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ • _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
5. Filipina _____ 16_____ ___________ __ .J6. Vatikan 177. Australia 188. Norwegia 199. I r a k 2010. Pakistan 2111. Belgia 2212. Myanmar/Burma 2313. Portugal 2414. R.R.C 25
............................ ..15. Swedia 2616. Saudi Arabia ■ 2717. Thailand ' 28
■ ' ■ ■
18. . Republik Mesir 291.9. Italia 3020. Swiss 3121. Rep.Federasi Jerman 3222. Srilanka 3323. Denmark 3424. Kanada 3525. Brasilia 36 .26. Uni Sovyet 3727. Afganistan 3828. Yugoslavia 3929. Chekoslovakia 40 ,30. Finlandia 41 “
31. Hongaria ...
LAMPIRAN C PERATURAN KAPOLRINO.POL. : TAHUN 2006TANG GAL : MEI 2006
NO KEDUTAAN / PERWAKILAN KODE KETURUT KEDUTAAN
31. Hongaria 4232. Polandia 4333. I r a n 4534. Malaysia . 4735. . Turki 4836. Jepang 49 137. Bulgaria 5038. Khmer 5139. Argentina 52_ ■...... . .40. Rumania 5341. Austria 5642. Arab Syria ■ 5743. U N D P-PBB 5844. New Zealand 59 •45. Belanda 6046. Aljazair 6447. Rep.Korea Utara 6548. Vietnam 6649. Singapore 6750. Spanyol 6851. Bangladesh 6952. Rep.Demokrasi Jerman . 70 _53. UNICEF 7154. UNESCO ■ 7 2 ” -55. F A O 7356. W H O 7457. Rep.Korea Selatan ■ 7558. World Bank ■ 7759. 1 M F 7860. 1 LO 7961. Papua New Guenea 8062. Nigeria 8163. Chili 8264. U N H C R 8365. U F P 8466. Venezuela 8567. U N D P di Bogor 8668. Columbia 8769. Brunei Darullasam . 8870. U N 1 C 89
71. I F C
■ 3 LAMPIRAN C PERATURAN KAPOLRINOPOL : TAHUN 2006TANGGAL : MEI 2006
NOURUT
KEDUTAAN / PERWAKILAN KODEKEDUTAAN
KET
71. l FC 9072. Maroko 9873. M E E 9974. ASEAN 100
L . . Konsulat Jenderal CC
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal Mei 2006KEPALA KEPOLISIAN aIEGARA I UBLIK INDONESIA
Drs. SUTAlvITO JENDERAL POLISI