TENTANG KEWAJIBAN FASILITAS PELAYANAN ......Sementara berdasarkan laporan rutin program Tuberkulosis...

22
Yth. 1. Para Kepala Dinas Kesehatan Provinsi 2. Para Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 3. Para Kepala/Direktur Rumah Sakit 4. Para Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat 5. Para Pimpinan Klinik 6. Para Pimpinan Balai Kesehatan di seluruh Indonesia SURAT EDARAN NOMOR HK.02.01/MENKES/660/2020 TENTANG KEWAJIBAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DALAM MELAKUKAN PENCATATAN DAN PELAPORAN KASUS TUBERKULOSIS Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyerang paru dan organ lainnya. Tuberkulosis sampai dengan saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat karena menimbulkan kesakitan, kecacatan, dan kematian yang tinggi dan menimbulkan dampak besar terhadap kualitas sumber daya manusia Indonesia sehingga perlu dilakukan upaya penanggulangan. Dalam rangka penanggulangan Tuberkulosis khususnya untuk penemuan dan pengobatan kasus Tuberkulosis, sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 67 Tahun 2016 tentang Penanggulangan Tuberkulosis, setiap fasilitas pelayanan kesehatan wajib melakukan pencatatan dan pelaporan terhadap setiap kejadian penyakit Tuberkulosis. Namun demikian, berdasarkan hasil inventory study yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan bersama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan tahun 2016-2017 menunjukkan bahwa kasus penyakit Tuberkulosis yang belum dilaporkan (under- reporting) di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan sebesar 41% kasus dan khusus di rumah sakit adalah 62% kasus. Sementara berdasarkan laporan rutin program Tuberkulosis pada tahun 2019, jumlah kasus yang ditemukan dan diobati sebanyak 568.987 kasus (67% dari estimasi insiden Tuberkulosis tahun 2019). Surat Edaran ini dimaksudkan untuk meningkatkan dukungan dan kerja sama pemerintah daerah dan fasilitas pelayanan kesehatan dalam melakukan pencatatan dan pelaporan terhadap setiap kejadian penyakit Tuberkulosis agar upaya penanggulangan Tuberkulosis di Indonesia dapat dilakasanakan secara efektif, efisien dan berkesinambungan.

Transcript of TENTANG KEWAJIBAN FASILITAS PELAYANAN ......Sementara berdasarkan laporan rutin program Tuberkulosis...

Page 1: TENTANG KEWAJIBAN FASILITAS PELAYANAN ......Sementara berdasarkan laporan rutin program Tuberkulosis pada tahun 2019, jumlah kasus yang ditemukan dan diobati sebanyak 568.987 kasus

Yth. 1. Para Kepala Dinas Kesehatan Provinsi2. Para Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota3. Para Kepala/Direktur Rumah Sakit4. Para Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat5. Para Pimpinan Klinik6. Para Pimpinan Balai Kesehatandi seluruh Indonesia

SURAT EDARAN NOMOR HK.02.01/MENKES/660/2020

TENTANG KEWAJIBAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DALAM MELAKUKAN

PENCATATAN DAN PELAPORAN KASUS TUBERKULOSIS

Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyerang paru dan organ lainnya. Tuberkulosis sampai dengan saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat karena menimbulkan kesakitan, kecacatan, dan kematian yang tinggi dan menimbulkan dampak besar terhadap kualitas sumber daya manusia Indonesia sehingga perlu dilakukan upaya penanggulangan. Dalam rangka penanggulangan Tuberkulosis khususnya untuk penemuan dan pengobatan kasus Tuberkulosis, sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 67 Tahun 2016 tentang Penanggulangan Tuberkulosis, setiap fasilitas pelayanan kesehatan wajib melakukan pencatatan dan pelaporan terhadap setiap kejadian penyakit Tuberkulosis. Namun demikian, berdasarkan hasil inventory study yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan bersama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan tahun 2016-2017 menunjukkan bahwa kasus penyakit Tuberkulosis yang belum dilaporkan (under-reporting) di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan sebesar 41% kasus dan khusus di rumah sakit adalah 62% kasus. Sementara berdasarkan laporan rutin program Tuberkulosis pada tahun 2019, jumlah kasus yang ditemukan dan diobati sebanyak 568.987 kasus (67% dari estimasi insiden Tuberkulosis tahun 2019).

Surat Edaran ini dimaksudkan untuk meningkatkan dukungan dan kerja sama pemerintah daerah dan fasilitas pelayanan kesehatan dalam melakukan pencatatan dan pelaporan terhadap setiap kejadian penyakit Tuberkulosis agar upaya penanggulangan Tuberkulosis di Indonesia dapat dilakasanakan secara efektif, efisien dan berkesinambungan.

Page 2: TENTANG KEWAJIBAN FASILITAS PELAYANAN ......Sementara berdasarkan laporan rutin program Tuberkulosis pada tahun 2019, jumlah kasus yang ditemukan dan diobati sebanyak 568.987 kasus

- 2 -

Mengingat ketentuan :

1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 20, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3273);

2. Undang-Undang Nomor Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5063);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhirdengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atasUndang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5679);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan WabahPenyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 49,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3447);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 126, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5542);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2016 tentang Fasilitas PelayananKesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 229,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5942);

7. Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015 tentang Kementerian Kesehatan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 59);

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 67 tahun 2016 tentang PenanggulanganTuberkulosis (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 122).

Sehubungan dengan hal tersebut, dengan ini disampaikan kepada seluruh KepalaDinas Kesehatan Provinsi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dan Pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan, sebagai berikut:

1. Setiap fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas, tempat praktik mandiri dokter,klinik, balai kesehatan, dan rumah sakit) wajib melakukan pencatatan danpelaporan semua kasus Tuberkulosis yang ditemukan dan diobati di fasilitaspelayanan kesehatan masing-masing.

2. Pencatatan dan pelaporan kasus Tuberkulosis menggunakan Sistem InformasiTuberkulosis (SITB) berbasis online http://www.sitb.id/sitb/app, atau melaluiintegrasi Sistem Informasi Rumah Sakit (SIMRS) dengan SITT/SITB bagi rumahsakit. Petunjuk teknis integrasi SIMRS dengan SITB sebagaimana terlampir.

3. Nomor Induk Kependudukan (NIK) merupakan variabel yang wajib diisi di SITBdan menjadi kode unik pasien, mulai dari awal ditemukan kasus Tuberkulosishingga hasil pengobatan pasien. NIK ini akan menjadi jembatan untuk integrasidengan sistem informasi kesehatan lainnya.

Page 3: TENTANG KEWAJIBAN FASILITAS PELAYANAN ......Sementara berdasarkan laporan rutin program Tuberkulosis pada tahun 2019, jumlah kasus yang ditemukan dan diobati sebanyak 568.987 kasus

- 3 -

4. Hasil pencatatan dan pelaporan kasus Tuberkulosis menjadi bahan pertimbangandalam pelaksanaaan pengalokasian Dana Alokasi Khusus (DAK).

5. Dinas kesehatan provinsi dan dinas kesehatan kabupaten/kota melakukanpemantauan dan evaluasi terhadap implementasi dan kepatuhan pelaksananaanpencatatan dan pelaporan semua kasus Tuberkulosis di wilayahnya masing-masing.

Demikian Surat Edaran ini disampaikan untuk dapat dilaksanakan sebagaimanamestinya.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 17 September 2020

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

TERAWAN AGUS PUTRANTO

Tembusan: 1. Menteri Dalam Negeri.2. Gubernur di seluruh Indonesia.3. Bupati/Wali kota di seluruh Indonesia.4. Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI).5. Ketua Asosiasi Dinas Kesehatan (ADINKES).6. Ketua Perhimpunan Klinin dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Indonesia (PKFI).7. Ketua Asosiasi Klinik Indonesia (ASKLIN).

Page 4: TENTANG KEWAJIBAN FASILITAS PELAYANAN ......Sementara berdasarkan laporan rutin program Tuberkulosis pada tahun 2019, jumlah kasus yang ditemukan dan diobati sebanyak 568.987 kasus

PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI DATA TB

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

2020

Page 5: TENTANG KEWAJIBAN FASILITAS PELAYANAN ......Sementara berdasarkan laporan rutin program Tuberkulosis pada tahun 2019, jumlah kasus yang ditemukan dan diobati sebanyak 568.987 kasus

3

DAFTAR ISI

A. MODEL PELAPORAN DATA TB ......................................................................... 4

B. KETENTUAN INTEGRASI ................................................................................... 4

C. ALUR INTEGRASI DATA .................................................................................... 5

D. MONITORING KELENGKAPAN DAN VALIDASI DATA TB OLEH RS……………7

E. CONTOH FORMAT JSON PENGIRIMAN DATA TB

1. Data TB Baru ................................................................................................ 7

2. Update Atau Edit Data .................................................................................. 7

F. LIST KODE

1. List Variabel Data TB… ..................................................................... ………8

2. Keterangan Isian 23 Variabel Yang Dikirimkan ke SITB ……………………..13

3. List Kode ICD X untuk Pasien TB………………………………………………..14

4. List Kode Faskes………………………………………………………………….17

Page 6: TENTANG KEWAJIBAN FASILITAS PELAYANAN ......Sementara berdasarkan laporan rutin program Tuberkulosis pada tahun 2019, jumlah kasus yang ditemukan dan diobati sebanyak 568.987 kasus

4

A. MODEL PELAPORAN DATA TB

Secara garis besar, terdapat 2 prosedur/alur proses dalam mengirimkan data

tuberkulosis (TB) dari Rumah Sakit ke Kemenkes, yaitu :

1. Manual

Data tuberkulosis (TB) dikirimkan ke Kemenkes dengan cara manual yaitu RS

melakukan entry data ke dalam aplikasi Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB).

Petunjuk teknis aplikasi SITB di http://sitb.id/sitb/manual/

2. Terintegrasi dengan SIMRS

Data tuberkulosis (TB) dikirimkan ke Kemenkes dengan cara integrasi langsung

antara SIMRS dengan SITB. Integrasi SIMRS-SITB bertujuan untuk meningkatkan

pelaporan missing cases TB di RS dan tidak menggantikan pencatatan dan pelaporan

kasus TB di SITB secara manual. Integrasi data TB SIMRS-SITB sesuai dengan alur dan

format data yang telah ditentukan melalui web service.

B. KETENTUAN INTEGRASI

1. Data TB yang dikirimkan berdasarkan kode ICD 10 (sesuai kode ICD 10 dalam

INACBG) berdasarkan List Kode ICD 10 untuk Pasien TB

2. Pengiriman data TB dari RS ke Kemenkes adalah setiap ada pasien TB yang

masuk di instalasi rawat jalan, sedangan untuk pasien TB di instalasi rawat inap

baru dikirimkan setelah pasien keluar (data lengkap)

3. Format pengiriman data TB dari SIMRS sesuai dengan list varibel integrasi data

TB yang sudah ditentukan

4. Data TB tersebut diikirimkan ke server pusat secara realtime (setiap hari)

dengan metode POST data (metode pengiriman data secara IT) yaitu Rumah

Sakit mengirimkan data ke server SITB sesuai dengan kasus yang ada di RS

melalui Web Service Yankes menggunakan username dan password yang

diberikan.

5. Data yang dikirimkan menggunakan format JSON

6. Menambahkan informasi Variabel yang dibutuhkan ataupun untuk proses validasi

yang dikirim pada HTTP Header, antara lain: Request Header

7. Header yang harus disertakan untuk mengakses web service :

Nama Header Nilai Header Keterangan

X-rs-id

{xxxxxx} Kode yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan

X-pass {Password Yang Diberikan Untuk Mengakses Web service}

Password Di Encrypt dengan Format MD5

X-Timestamp UTC (TimeStamp) Format tanggal dan waktu

Content-Type application/JSON atau application/x-www- form-urlencoded

Content Type Pola Kirim Data ke WebService Jika Menggunakan Method POST

Page 7: TENTANG KEWAJIBAN FASILITAS PELAYANAN ......Sementara berdasarkan laporan rutin program Tuberkulosis pada tahun 2019, jumlah kasus yang ditemukan dan diobati sebanyak 568.987 kasus

5

SITB

SIRS

SIMRS

C. ALUR INTEGRASI DATA

1. RS mengirimkan data TB ke server Ditjen Pelayanan Kesehatan melalui web

service http://sirs.yankes.kemkes.go.id/sirsservice/sitb/sitb/senddata

2. Server Ditjen Pelayanan Kesehatan mengirimkan langsung ke server aplikasi SITB melalui web service http://www.sitb.id/sitb/api/simrs

3. Periode pengiriman data dari Server Ditjen Yankes ke server aplikasi SITB adalah

setiap hari (realtime).

4. Format data yang dikirim dalam bentuk JSON sesuai contoh format JSON

pengiriman data TB, dengan catatan variable id_tb_03":"" = dikosongkan

5. Apabila data sukses dikirimkan, server aplikasi SITB akan memberikan respon

{"status":"sukses","id_tb_03":"3171012/BUDI/20180320/28"} yang kemudian dijadikan sebagai alternative kunci dan NIK akan menjadi primary key.

6. Data id_tb_03 (contoh : 3171012/BUDI/20180320/28) diberikan secara otomatis

dari server aplikasi SITB dengan format sebagai berikut:

• 3171012 = 7 digit kode fasyankes

• BUDI = 4 digit nama pasien

• 20180320 = 8 digit tanggal lahir

Page 8: TENTANG KEWAJIBAN FASILITAS PELAYANAN ......Sementara berdasarkan laporan rutin program Tuberkulosis pada tahun 2019, jumlah kasus yang ditemukan dan diobati sebanyak 568.987 kasus

6

• 28 = urutan data

7. Update data dikirimkan dengan menyertakan data id_tb_03, apabila data id_tb_03

kosong akan menambah data baru

8. Pengisian id_tb_03 secara otomatis terisi sebelum melaporkan data kiriman

yang kedua untuk menghindari duplikasi data pasien yang sama

9. Apabila update data sukses dikirimkan, maka server akan memberikan respon

{"status":"update sukses"}

10. Untuk melengkapi isian data yang telah dikirimkan sesuai dengan kebutuhan SITB

akan dilakukan oleh petugas Pecatatan & Pelaporan SITT/SITB di RS secara

online.

CATATAN :

1. Untuk testing data dummy ke server training SITB melalui web service

http://sirs.yankes.kemkes.go.id/sirsservice/sitbtraining/sitb/senddata

2. Untuk header yang disertakan sama dengan point B nomor 7

3. Apabila ingin melihat data testing yang sudah masuk ke dalam SITB dapat login ke

alamat URL SITB Training pada menu SIMRS :

http://training.sitb.id/newtraining/api/simrsdata/awal

Page 9: TENTANG KEWAJIBAN FASILITAS PELAYANAN ......Sementara berdasarkan laporan rutin program Tuberkulosis pada tahun 2019, jumlah kasus yang ditemukan dan diobati sebanyak 568.987 kasus

7

D. MONITORING KELENGKAPAN DAN VALIDASI DATA TB OLEH RS

1. Petugas Poli DOTS RS atau Petugas Rekam Medis memastikan data SIMRS yang akan diintegrasikan dengan SITB sudah lengkap dan benar pasien TB.

2. IT RS mengirimkan data 23 variabel yang diintegrasikan sesuai dengan Juknis.

3. IT RS memastikan tidak ada duplikasi data SIMRS yang dikirimkan ke SITB.

4. Petugas Poli DOTS RS melengkapi data pasien TB dari integrasi SIMRS-SITB sampai hasil akhir pengobatan pasien di SITB pada modul SIMRS.

5. Petugas Poli DOTS memvalidasi duplikasi antara data integrasi SIMRS yang masuk ke SITB dengan data yang diinput manual ke SITB

(catatan : SITB akan otomatis mengecek duplikasi data integrasi SIMRS, petugas hanya klik tombol valid jika data SIMRS yang masuk ke SITB tidak duplikasi dengan data yang diinput manual ke SITB)

E. CONTOH FORMAT JSON PENGIRIMAN DATA TB

1. Data TB Baru

{ "id_tb_03": "", "kd_pasien": "BUDIMAN Syamaun",

"nik":"3265890345783902", "jenis_kelamin": "L", "alamat_lengkap": "Blang Krueng",

"id_propinsi_faskes": "32", "kd_kabupaten_faskes": "3273", "id_propinsi_pasien": "32", "kd_kabupaten_pasien": "3273", "kd_fasyankes": "3273173",

"kode_icd_x": "A15.1", "tipe_diagnosis": "1", "klasifikasi_lokasi_anatomi": "1", "klasifikasi_riwayat_pengobatan": "1", "tanggal_mulai_pengobatan": "20200101", "paduan_oat": " Rifampicin ", "sebelum_pengobatan_hasil_mikroskopis": "Positif", "sebelum_pengobatan_hasil_tes_cepat": "Tidak dilakukan", "sebelum_pengobatan_hasil_biakan": "Tidak dilakukan", "hasil_mikroskopis_bulan_2": "Negatif",

"hasil_mikroskopis_bulan_3": "", "hasil_mikroskopis_bulan_5": "",

"akhir_pengobatan_hasil_mikroskopis": "", "tanggal_hasil_akhir_pengobatan": "20201201", "hasil_akhir_pengobatan": "", "tgl_lahir": "20180320", "foto_toraks": "negatif"

}

2. Update Atau Edit Data TB

{ "id_tb_03": "3171012/BUDI/20180320/28", "kd_pasien": "BUDIMAN Syamaun", "nik":”3265890345783902”, "jenis_kelamin": "L",

Page 10: TENTANG KEWAJIBAN FASILITAS PELAYANAN ......Sementara berdasarkan laporan rutin program Tuberkulosis pada tahun 2019, jumlah kasus yang ditemukan dan diobati sebanyak 568.987 kasus

8

"alamat_lengkap": "Blang Krueng", "id_propinsi_faskes": "32", "kd_kabupaten_faskes": "3273", "id_propinsi_pasien": "32", "kd_kabupaten_pasien": "3273",

"kd_fasyankes": "3273173", "kode_icd_x": "A15.1", "tipe_diagnosis": "1", "klasifikasi_lokasi_anatomi": "1", "klasifikasi_riwayat_pengobatan": "1", "tanggal_mulai_pengobatan": "20200101", "paduan_oat": " Rifampicin ", "sebelum_pengobatan_hasil_mikroskopis": "Positif", "sebelum_pengobatan_hasil_tes_cepat": "Tidak dilakukan", "sebelum_pengobatan_hasil_biakan": "Tidak dilakukan", "hasil_mikroskopis_bulan_2": "Negatif", "hasil_mikroskopis_bulan_3": "", "hasil_mikroskopis_bulan_5":””, "akhir_pengobatan_hasil_mikroskopis": "", "tanggal_hasil_akhir_pengobatan": "20201201", "hasil_akhir_pengobatan": "", "tgl_lahir": "20180320",

"foto_toraks": "negatif" }

F. LIST KODE

Pengkodean dimaksudkan agar adanya keseragaman dalam pengiriman informasi

untuk semua Rumah Sakit yang akan mengirimkan data TB ke aplikasi SITB melalui

web service. List pengkodean dalam integrasi SIMRS dengan SITB adalah sebagai

berikut :

1. List Variabel Data TB

NO

VARIABLE DATA

KETERANGAN

1

id_tb_03

kod_faskes/4digit_nama_pasien/tanggal_lahir/urutan

data dikeluarkan oleh SITB sebagai feedback ketika

data berhasil dikirimkan

Wajib pada saat

update data

2

id_periode_laporan

kuarter pelaporan 1,2,3,4

1=Januari - Maret

2=April - Juni

3=Juli - September

4=Oktober - Desember

3 tanggal_buat_laporan tanggal pengiriman data ke SITB

4 tahun_buat_laporan tahun pengiriman data ke SITB

5 kd_wasor kode kab/kota untuk faskes

6 Noregkab urutan pasien ditingkat kab

7 kd_pasien input nama pasien

kode dikeluarkan oleh SITB

8 Nik NIK

9 jenis_kelamin L / P

10 alamat_lengkap Alamat tempat tinggal

Page 11: TENTANG KEWAJIBAN FASILITAS PELAYANAN ......Sementara berdasarkan laporan rutin program Tuberkulosis pada tahun 2019, jumlah kasus yang ditemukan dan diobati sebanyak 568.987 kasus

9

11 id_propinsi_faskes Id Propinsi *faskes

12 kd_kabupaten_faskes Kd Kabupaten *faskes

13 id_propinsi_pasien Id Propinsi*pasien

14 kd_kabupaten_pasien Kd Kabupaten*pasien

15 id_kecamatan_pasien id kcamatan*pasien

16 id_kelurahan id Kelurahan*pasien

17 kd_fasyankes Kode rumah sakit

18 nama_rujukan

Pasien datang dirujuk/dikirim oleh siapa, pilihan:

1. Kader/Komunitas 2. Fasyankes lain 3. Lain-lain

19 sebutkan1 memperjelas keterangan variabel no 18

20

tipe_diagnosis

Pilihan: (hanya input nomor)

1. Terkonfirmasi bakteriologis

2. Terdiagnosis klinis

21

klasifikasi_lokasi_anatomi

Pilihan: (hanya input nomor)

1. Paru

2. Ekstraparu

22

klasifikasi_riwayat_pengobatan

Pilih salah satu: (hanya input nomor)

1. Baru

2. Kambuh

3. Diobati Setelah Gagal

4. Diobati Setelah Putus Berobat

5. Lain-lain

6. Riwayat Pengobatan Sebelumnya Tidak Diketahui

Page 12: TENTANG KEWAJIBAN FASILITAS PELAYANAN ......Sementara berdasarkan laporan rutin program Tuberkulosis pada tahun 2019, jumlah kasus yang ditemukan dan diobati sebanyak 568.987 kasus

10

NO

VARIABLE DATA

KETERANGAN

WAJIB

ISI

23

klasifikasi_status_hiv

Pilih salah satu:

Positif

Negatif

Tidak Diketahui

24

total_skoring_anak

Angka 0-13

Tidak Dilakukan

(Permenkes 67 th 2016 ttg Penanggulangan TB)

25

konfirmasiSkoring5

pilihan jika total_skoring_anak adalah 5,

pilihan: uji tuberkulin positif dan atau ada

kontak TB paru/ uji tuberkulin negatif dan atau

tidak ada

kontak TB paru

26

konfirmasiSkoring6

pilihan jika total_skoring_anak adalah

tidak dilakukan, pilihan:

- Ada kontak TB Paru

- Tidak ada/ tidak jelas kontak TB Paru

27 tanggal_mulai_pengobatan tanggal mulai pengobatan TB (yyyymmdd)

pasien yang pasti diobati

28

paduan_oat

Obat TB yang diberikan TB Sensitif Obat: Kategori 1

• Tahap intensif : Isoniazid, Rifampicin, Pyranizanimid, dan Etambutol

• Tahap lanjutan : Isoniazid dan Rifampicin

Kategori 2 1. Tahap intensif : Rifampicin, Isoniazid,

Pyrazinamid, Etambutol, dan Streptomicin

2. Tahap lanjutan : Rifampicin, Isoniazid, dan Etambutol

Kategori Anak (untuk usia <15 tahun) • Tahap Intensif : (Rifampicin, Isoniazid,

dan Pyrazinamid) atau (Rifampicin, Isoniazid, Pyrazinamid, Etambutol, dan Streptomicin)

• Tahap lanjutan : Rifampicin dan Isoniazid

Lepasan • Salah satu obat atau paduan obat yang

tidak sesuai dengan paduan obat TB dari program.

TB Resistan Obat: Paduan Jangka Pendek Non Injeksi:

• Bedaquiline, Levofloxacin, Etionamid, Clofazimine, Etambutol, Pyrazinamid, dan Isoniazid dosis tinggi

• Levofloxacin, Clofazimine, Etambutol, dan Pyrazinamid

Paduan Jangka Panjang Non Injeksi:

• Bedaquiline, Levofloxacin, Linezolid, Clofazimine, Sikloserin

• Bedaquiline, Moxifloxacin, Linezolid, Clofazimine, Sikloserin

• Levofloxacin, Linezolid, Clofazimine, Sikloserin

• Moxifloxacin, Linezolid, Clofazimine, Sikloserin

• Levofloxacin, Linezolid, Clofazimine, Sikloserin, Delamanid

• Moxifloxacin, Linezolid, Clofazimine, Sikloserin, Delamanid

• Bedaquiline, Linezolid, Clofazimine, Sikloserin, Etambutol

• Linezolid, Clofazimine, Sikloserin, Etambutol

• Bedaquiline, Levofloxacin, Clofazimine, Sikloserin, Etambutol

• Levofloxacin, Clofazimine, Sikloserin, Etambutol

Page 13: TENTANG KEWAJIBAN FASILITAS PELAYANAN ......Sementara berdasarkan laporan rutin program Tuberkulosis pada tahun 2019, jumlah kasus yang ditemukan dan diobati sebanyak 568.987 kasus

11

• Linezolid, Clofazimine, Sikloserin, Delamanid, Pyrazinamid

• Levofloxacin, Clofazimine, Sikloserin, Delamanid, Pyrazinamid

• Moxifloxacin, Clofazimine, Sikloserin, Delamanid, Pyrazinamid

• Bedaquiline, Clofazimine, Sikloserin, Etambutol, Pyrazinamid

• Clofazimine, Sikloserin, Etambutol, Pyrazinamid

• Clofazimine, Sikloserin, Delamanid, Pyrazinamid, Etambutol

• Bedaquiline, Levofloxacin, Linezolid, Clofazimine, Pyrazinamid

• Bedaquiline, Levofloxacin, Linezolid, Sikloserin, Pyrazinamid

• Levofloxacin, Linezolid, Clofazimine, Pyrazinamid

• Levofloxacin, Linezolid, Sikloserin, Pyrazinamid

• Bedaquiline, Levofloxacin, Linezolid, Delamanid, Pyrazinamid

• Levofloxacin, Linezolid, Pyrazinamid • Levofloxacin, Linezolid, Sikloserin,

Delamanid, Etambutol • Moxifloxacin, Linezolid, Sikloserin,

Delamanid, Etambutol • Levofloxacin, Linezolid, Sikloserin,

Etambutol • Moxifloxacin, Linezolid, Sikloserin,

Etambutol • Bedaquiline, Linezolid, Clofazimine,

Delamanid, Etambutol • Linezolid, Clofazimine, Etambutol • Levofloxacin, Linezolid, Delamanid,

Pyrazinamid, Etambutol • Moxifloxacin, Linezolid, Delamanid,

Pyrazinamid, Etambutol • Levofloxacin, Linezolid, Pyrazinamid,

Etambutol • Moxifloxacin, Linezolid, Pyrazinamid,

Etambutol • Bedaquiline, Levofloxacin, Delamanid,

Pyrazinamid, Etambutol • Bedaquiline, Moxifloxacin, Delamanid,

Pyrazinamid, Etambutol • Levofloxacin, Pyrazinamid, Etambutol • Moxifloxacin, Pyrazinamid, Etambutol

29

sumber_obat

sumber pengobatan TB, pilihannya:

Program TB

Bayar Sendiri

Asuransi

Lain-lain

30 sebutkan isian jika sumber obat lain-lain, free text

31 sebelum_pengobatan_hasil_mikroskopis

hasil pemeriksaan mikroskopis untuk diagnosis

(awal), pilihan isian:

Neg/1-9/1+/2+/3+/Tidak Dilakukan

32

sebelum_pengobatan_hasil_tes_cepat

hasil pemeriksaan tes cepat untuk diagnosis

(awal), pilihan:

Neg/Rif Sen/Rif Res/Rif Indet/INVALID/ERROR/NO RESULT/Tidak Dilakukan

33

sebelum_pengobatan_hasil_biakan

hasil pemeriksaan biakan untuk

diagnosis (awal), pilihan:

Negatif/1-19

BTA/1+/2+/3+/4+/NTM/Kontaminasi/ Tidak

Dilakukan

34 noreglab_bulan_2

nomor registrasi pemeriksaan laboratorium bulan

kedua, isian angka

35 hasil_mikroskopis_bulan_2

hasil pemeriksaan mikroskopis bulan kedua,

pilihan: Neg/1-9/1+/2+/3+/Tidak Dilakukan (hasil followup pengobatan bulan ke 2)

36 noreglab_bulan_3

nomor registrasi pemeriksaan laboratorium bulan

ketiga, isian angka

Page 14: TENTANG KEWAJIBAN FASILITAS PELAYANAN ......Sementara berdasarkan laporan rutin program Tuberkulosis pada tahun 2019, jumlah kasus yang ditemukan dan diobati sebanyak 568.987 kasus

12

37 hasil_mikroskopis_bulan_3

hasil pemeriksaan mikroskopis bulan ketiga,

pilihan: Neg/1-9/1+/2+/3+/Tidak Dilakukan (hasil followup pengobatan bulan ke 3)

38 noreglab_bulan_5

nomor registrasi pemeriksaan laboratorium bulan

kelima, isian angka

39 hasil_mikroskopis_bulan_5

hasil pemeriksaan mikroskopis bulan kelima,

pilihan: Neg/1-9/1+/2+/3+/Tidak Dilakukan (hasil followup pengobatan bulan ke 5)

40 akhir_pengobatan_noreglab nomor registrasi pemeriksaan laboratorium akhir

pengobatan (bulan ke-6-9), isian angka

41

akhir_pengobatan_hasil_mikroskopis

hasil pemeriksaan mikroskopis akhir pengobatan

(bulan ke 6-9), pilihan: : Neg/1-

9/1+/2+/3+/Tidak Dilakukan (hasil followup

pengobatan bulan ke 6)

42 tanggal_hasil_akhir_pengobatan tanggal hasil akhir pengobatan/berhenti

berobat/selesai pengobatan

Page 15: TENTANG KEWAJIBAN FASILITAS PELAYANAN ......Sementara berdasarkan laporan rutin program Tuberkulosis pada tahun 2019, jumlah kasus yang ditemukan dan diobati sebanyak 568.987 kasus

13

NO

VARIABLE DATA

KETERANGAN

WAJIB

ISI

43 hasil_akhir_pengobatan

hasil akhir pengobatan TB, pilihan: sembuh/

pengobatan lengkap/ lost to follow up/

meninggal/ gagal/ tidak dievaluasi

44 tanggal_dianjurkan_tes tanggal pasien TB dianjurkan untuk tes HIV

45 tanggal_tes_hiv tanggal pasien TB dilakukan tes HIV

46 hasil_tes_hiv hasil pemeriksaan tes HIV, pilihan: Reaktif/ non

reaktif/indeterminated

47 Ppk jika pasien koinfeksi TB HIV diberikan PPK,

pilihan: ya/tidak

48 Art jika pasien koinfeksi TB HIV mendapatkan ART,

pilihan: ya/tidak

49 tb_dm

jika pasien TB juga diabetes mellitus, pilihan:

ya/tidak

50 terapi_dm terapi yang diterima pasien TB DM, pilihan:

OHO/ Inj. Insulin

51 pindah_ro

jika pasien TB selama pengobatan terkonfirmasi

menjadi TB resistan obat, pilihan ya/tidak

52 Umur umur pasien dalam tahun

53

status_pengobatan

status pengobatan TB berdasarkan pedoman

nasional pengobatan TB, pilihan:

-sesuai standar

-tidak sesuai standar

54 foto_toraks hasil pemeriksaan rontgen paru, pilihan:

positif/negatif/tidak dilakukan

55

toraks_tdk_dilakukan

jika foto_toraks tidak dilakukan, pilihan:

- tidak dilakukan

- setelah terapi antibioka non OAT: tidak ada

perbaikan Klinis, ada faktor resiko TB, dan atas

pertimbangan dokter

- setelah terapi antibioka non OAT: ada

Perbaikan Klinis

56 keterangan kode ICD diagnosa penyakit TB

(sesuai List Kode ICD X untuk Pasien TB)

57 Tahun tahun pasien mulai pengobatan TB

58 nourut_pasien nomor urut pasien terdaftar di rumah sakit

59 no_bpjs nomor kartu bpjs untuk paien JKN

60 tgl_lahir Tanggal lahir pasien (yyyymmdd)

61 kode_icd_x kode ICD diagnosa penyakit pasien TB

(sesuai List Kode ICD X untuk Pasien TB)

62 Asal_poli Di isi asal poli

Page 16: TENTANG KEWAJIBAN FASILITAS PELAYANAN ......Sementara berdasarkan laporan rutin program Tuberkulosis pada tahun 2019, jumlah kasus yang ditemukan dan diobati sebanyak 568.987 kasus

14

2. Keterangan Isian 23 Variabel Yang Dikirimkan ke SITB

Jika 23 variabel di bawah ini terdapat dalam SIMRS, maka harus diintegrasikan ke SITB. Sebelum 23 variabel di bawah ini dikirimkan ke SITB, variabel nama pasien, jenis kelamin, kode ICD, tanggal mulai pengobatan, tanggal lahir, dan hasil laboratorium sebelum pengobatan (untuk kasus TB terkonfirmasi bakteriologis) harus terisi terlebih dahulu, jika tidak terisi maka tidak akan masuk ke SITB dan akan ada notifikasi untuk dilengkapi di SIMRS.

NO

VARIABLE DATA

KETERANGAN

ISIAN

Keterangan

1

id_tb_03

kod_faskes/4digit_nama_pasien/tanggal_lahir/urutan

data dikeluarkan oleh SITB sebagai feedback

ketika

data berhasil dikirimkan

Wajib pada saat update

data

2 kd_pasien input nama pasien

kode dikeluarkan oleh SITB

3 Nik NIK

4 jenis_kelamin L / P

5 alamat_lengkap Alamat tempat tinggal pasien

6 id_propinsi_faskes Id Propinsi *Faskes

7 kd_kabupaten_faskes Kd Kabupaten *Faskes

8 Id_propinsi_pasien Id Propinsi*pasien

Provinsi domisili pasien

9 Kd_kabupaten_pasien Kd Kabupaten*pasien

Kab/kota domisili pasien

10 kd_fasyankes Kode rumah sakit

11

kode_icd_x kode ICD diagnosa penyakit pasien TB

(sesuai List Kode ICD X untuk Pasien TB)

tipe_diagnosis

Pilihan: (hanya input nomor) ,Di ambil dari validasi kode_icd_x

1. Terkonfirmasi bakteriologis

2. Terdiagnosis klinis

klasifikasi_lokasi_anatomi

Pilihan: (hanya input nomor), Di ambil dari validasi kode_icd_x

1. Paru

2. Ekstraparu

12

klasifikasi_riwayat_pengobatan

Pilih salah satu: (hanya input nomor)

1. Baru

2. Kambuh

3. Diobati Setelah Gagal

4. Diobati Setelah Putus Berobat

5. Lain-lain

6. Riwayat Pengobatan Sebelumnya Tidak

Diketahui

13

tanggal_mulai_pengobatan tanggal mulai pengobatan TB (yyyymmdd)

pasien yang pasti diobati dengan obat TB

14 paduan_oat Obat TB yang diberikan TB Sensitif Obat: Kategori 1

• Tahap intensif : Isoniazid, Rifampicin, Pyranizanimid, dan Etambutol

• Tahap lanjutan : Isoniazid dan Rifampicin Kategori 2

• Tahap intensif : Rifampicin, Isoniazid, Pyrazinamid, Etambutol, dan Streptomicin

• Tahap lanjutan : Rifampicin, Isoniazid, dan Etambutol

Kategori Anak (untuk usia <15 tahun) • Tahap Intensif : (Rifampicin, Isoniazid, dan

Pyrazinamid) atau (Rifampicin, Isoniazid, Pyrazinamid, Etambutol, dan Streptomicin)

• Tahap lanjutan : Rifampicin dan Isoniazid Lepasan

• Salah satu obat atau paduan obat yang

Page 17: TENTANG KEWAJIBAN FASILITAS PELAYANAN ......Sementara berdasarkan laporan rutin program Tuberkulosis pada tahun 2019, jumlah kasus yang ditemukan dan diobati sebanyak 568.987 kasus

15

tidak termasuk kategori 1, kategori 2,dan kategori anak.

TB Resistan Obat: Paduan Jangka Pendek Non Injeksi:

• (Bedaquiline, Levofloxacin, Etionamid, Clofazimine, Etambutol, Pyrazinamid, dan Isoniazid dosis tinggi)

• Levofloxacin, Clofazimine, Etambutol, dan Pyrazinamid)

Paduan Jangka Panjang Non Injeksi:

• Bedaquiline, Levofloxacin, Linezolid, Clofazimine, Sikloserin

• Bedaquiline, Moxifloxacin, Linezolid, Clofazimine, Sikloserin

• Levofloxacin, Linezolid, Clofazimine, Sikloserin

• Moxifloxacin, Linezolid, Clofazimine, Sikloserin

• Levofloxacin, Linezolid, Clofazimine, Sikloserin, Delamanid

• Moxifloxacin, Linezolid, Clofazimine, Sikloserin, Delamanid

• Bedaquiline, Linezolid, Clofazimine, Sikloserin, Etambutol

• Linezolid, Clofazimine, Sikloserin, Etambutol • Bedaquiline, Levofloxacin, Clofazimine,

Sikloserin, Etambutol • Levofloxacin, Clofazimine, Sikloserin,

Etambutol • Linezolid, Clofazimine, Sikloserin,

Delamanid, Pyrazinamid • Levofloxacin, Clofazimine, Sikloserin,

Delamanid, Pyrazinamid • Moxifloxacin, Clofazimine, Sikloserin,

Delamanid, Pyrazinamid • Bedaquiline, Clofazimine, Sikloserin,

Etambutol, Pyrazinamid • Clofazimine, Sikloserin, Etambutol,

Pyrazinamid • Clofazimine, Sikloserin, Delamanid,

Pyrazinamid, Etambutol • Bedaquiline, Levofloxacin, Linezolid,

Clofazimine, Pyrazinamid • Bedaquiline, Levofloxacin, Linezolid,

Sikloserin, Pyrazinamid • Levofloxacin, Linezolid, Clofazimine,

Pyrazinamid • Levofloxacin, Linezolid, Sikloserin,

Pyrazinamid • Bedaquiline, Levofloxacin, Linezolid,

Delamanid, Pyrazinamid • Levofloxacin, Linezolid, Pyrazinamid • Levofloxacin, Linezolid, Sikloserin,

Delamanid, Etambutol • Moxifloxacin, Linezolid, Sikloserin,

Delamanid, Etambutol • Levofloxacin, Linezolid, Sikloserin,

Etambutol • Moxifloxacin, Linezolid, Sikloserin,

Etambutol • Bedaquiline, Linezolid, Clofazimine,

Delamanid, Etambutol • Linezolid, Clofazimine, Etambutol • Levofloxacin, Linezolid, Delamanid,

Pyrazinamid, Etambutol • Moxifloxacin, Linezolid, Delamanid,

Pyrazinamid, Etambutol • Levofloxacin, Linezolid, Pyrazinamid,

Etambutol • Moxifloxacin, Linezolid, Pyrazinamid,

Etambutol • Bedaquiline, Levofloxacin, Delamanid,

Pyrazinamid, Etambutol • Bedaquiline, Moxifloxacin, Delamanid,

Pyrazinamid, Etambutol • Levofloxacin, Pyrazinamid, Etambutol • Moxifloxacin, Pyrazinamid, Etambutol

sebelum_pengobatan_hasil_mikroskopis

hasil pemeriksaan mikroskopis untuk diagnosis

(awal), pilihan isian:

Neg/1-9/1+/2+/3+/Tidak Dilakukan

Poin 15 diisi salah satu

sesuai

Page 18: TENTANG KEWAJIBAN FASILITAS PELAYANAN ......Sementara berdasarkan laporan rutin program Tuberkulosis pada tahun 2019, jumlah kasus yang ditemukan dan diobati sebanyak 568.987 kasus

16

15

sebelum_pengobatan_hasil_tes_cepat

hasil pemeriksaan tes cepat untuk diagnosis (awal),

pilihan:

Neg/Rif Sen/Rif Res/Rif Indet/INVALID/ERROR/NO RESULT/Tidak Dilakukan

pemeriksaan diagnosis di

RS

sebelum_pengobatan_hasil_biakan

hasil pemeriksaan biakan untuk diagnosis

(awal), pilihan:

Negatif/1-19

BTA/1+/2+/3+/4+/NTM/Kontaminasi/ Tidak

Dilakukan

16

hasil_mikroskopis_bulan_2 hasil pemeriksaan mikroskopis bulan kedua,

Neg/1-9/1+/2+/3+/Tidak Dilakukan (hasil followup pengobatan bulan ke 2)

17 hasil_mikroskopis_bulan_3

hasil pemeriksaan mikroskopis bulan ketiga,

Neg/1-9/1+/2+/3+/Tidak Dilakukan (hasil followup pengobatan bulan ke 3)

18 hasil_mikroskopis_bulan_5

hasil pemeriksaan mikroskopis bulan kelima,

Neg/1-9/1+/2+/3+/Tidak Dilakukan (hasil followup pengobatan bulan ke 5)

19

akhir_pengobatan_hasil_mikroskopis

hasil pemeriksaan mikroskopis akhir pengobatan

(bulan ke 6-9), pilihan: Neg/1-

9/1+/2+/3+/Tidak Dilakukan (hasil followup

pengobatan bulan ke6)

20 tanggal_hasil_akhir_pengobatan

tanggal hasil akhir pengobatan/berhenti

berobat/selesai pengobatan

21

hasil_akhir_pengobatan

hasil akhir pengobatan TB, pilihan: sembuh/

pengobatan lengkap/ lost to follow up/

meninggal/ gagal

22 tgl_lahir Tanggal lahir pasien (yyyymmdd)

23 foto_toraks hasil pemeriksaan rontgen paru, pilihan: positif/negatif/tidak dilakukan

3. List Kode ICD X untuk Pasien TB

NO KODE

PENYAKIT PENYAKIT

LOKASI

ANATOMI

TIPE

DIAGNOSIS

1

A15

Respiratory tuberculosis, bacteriologically and

histological

2

A15.0

Tuberculosis of lung, confirmed by sputum

microscopy with or without culture

Paru

Terkonfirmasi

bakteriologis

3

A15.1

Tuberculosis of lung, confirmed by culture

only

Paru

Terkonfirmasi

bakteriologis

4 A15.2 Tuberculosis of lung, confirmed histologically Paru Terdiagnosis

Klinis

5

A15.3

Tuberculosis of lung, confirmed by

unspecified means

Paru

Terdiagnosis

Klinis

6

A15.4

Tuberculosis of intrathoracic lymph nodes,

confirmed bacteriologically and histologically

Ekstraparu

Terkonfirmasi

bakteriologis

7

A15.5

Tuberculosis of larynx, trachea and bronchus,

confirmed bacteriologically and histologically

Ekstraparu

Terkonfirmasi

bakteriologis

8

A15.6

Tuberculous pleurisy, confirmed

bacteriologically and histologically

Ekstraparu

Terkonfirmasi

bakteriologis

Page 19: TENTANG KEWAJIBAN FASILITAS PELAYANAN ......Sementara berdasarkan laporan rutin program Tuberkulosis pada tahun 2019, jumlah kasus yang ditemukan dan diobati sebanyak 568.987 kasus

17

9

A15.7

Primary respiratory tuberculosis, confirmed

bacteriologically and histologically

Paru

Terkonfirmasi

bakteriologis

10

A15.8

Other respiratory tuberculosis, confirmed

bacteriologically and histologically

Ekstraparu

Terkonfirmasi

bakteriologis

11

A15.9

Respiratory tuberculosis unspecified,

confirmed bacteriologically and histologically

Ekstraparu

Terkonfirmasi

bakteriologis

12

A16

Respiratory tuberculosis, not confirmed

bacteriologically or histologically

13 A16.0 TBC Klinis Paru Terdiagnosis

Klinis

14

A16.1

Tuberculosis of lung, bacteriological and

histological examination not done

Paru

Terdiagnosis

Klinis

15

A16.2

Tuberculosis of lung, without mention of

bacteriological or histological confirmation

Paru

Terdiagnosis

Klinis

Page 20: TENTANG KEWAJIBAN FASILITAS PELAYANAN ......Sementara berdasarkan laporan rutin program Tuberkulosis pada tahun 2019, jumlah kasus yang ditemukan dan diobati sebanyak 568.987 kasus

18

NO KODE

PENYAKIT PENYAKIT

LOKASI

ANATOMI

TIPE

DIAGNOSIS

16

A16.3

Tuberculosis of intrathoracic lymph nodes,

w ithout mention of bacteriological or

histological confirmation

Ekstraparu

Terdiagnosis

Klinis

17

A16.4

Tuberculosis of larynx, trachea and bronchus,

w ithout mention of bacteriological or

histological confirmation

Ekstraparu

Terdiagnosis

Klinis

18

A16.5

Tuberculous pleurisy, without mention of

bacteriological or histological confirmation

Ekstraparu

Terdiagnosis

Klinis

19

A16.7

Primary respiratory tuberculosis w ithout

mention of bacteriological or histological

confirmation

Paru

Terdiagnosis

Klinis

20

A16.8

Other respiratory tuberculosis, without

mention of bacteriological or histological

confirmation

Ekstraparu

Terdiagnosis

Klinis

21

A16.9

Respiratory tuberculosis unspecified, without

mention of bacteriological or histological

Confirmation

Ekstraparu

Terdiagnosis

Klinis

22 A17+ Tuberculosis of nervous system Ekstraparu Terdiagnosis Klinis

23 A17.0+ Meningitis Tuberkulosis Ekstraparu Terdiagnosis

Klinis

24 A17.1+ Meningeal tuberculoma (G07*) Ekstraparu Terdiagnosis

Klinis

25 A17.8+ Other tuberculosis of nervous system Ekstraparu Terdiagnosis

Klinis

26

A17.9+

Tuberculosis of nervous system, unspecified

(G99.8*)

Ekstraparu

Terdiagnosis

Klinis

27 A18 Tuberkulosis organ lainnya Ekstraparu Terdiagnosis

Klinis

28 A18.0+ Tuberculosis of bones and joints Ekstraparu Terdiagnosis

Klinis

29 A18.1+ Tuberculosis of genitourinary system Ekstraparu Terdiagnosis

Klinis

30 A18.2 Tuberculous peripheral lymphadenopathy Ekstraparu Terdiagnosis

Klinis

31

A18.3

Tuberculosis of intestines, peritoneum and

mesenteric glands

Ekstraparu

Terdiagnosis

Klinis

32 A18.4 Tuberculosis of skin and subcutaneous tissue Ekstraparu Terdiagnosis

Klinis

33 A18.5+ Tuberculosis of eye Ekstraparu Terdiagnosis

Klinis

34 A18.6+ Tuberculosis of ear Ekstraparu Terdiagnosis

Klinis

Page 21: TENTANG KEWAJIBAN FASILITAS PELAYANAN ......Sementara berdasarkan laporan rutin program Tuberkulosis pada tahun 2019, jumlah kasus yang ditemukan dan diobati sebanyak 568.987 kasus

19

NO KODE

PENYAKIT PENYAKIT

LOKASI

ANATOMI

TIPE

DIAGNOSIS

35 A18.7+ Tuberculosis of adrenal glands (E35.1*) Ekstraparu Terdiagnosis

Klinis

36 A18.8+ Tuberculosis of other specified organs Ekstraparu Terdiagnosis

Klinis

37

A19 Tuberkulosis miliaris Ekstraparu Terdiagnosis

Klinis

38

A19.0

Acute miliary tuberculosis of a single specified

site

Ekstraparu

Terdiagnosis

Klinis

39

A19.1

Acute miliary tuberculosis of multiple sites

Ekstraparu

Terdiagnosis

Klinis

40 A19.2 Acute miliary tuberculosis, unspecified Ekstraparu Terdiagnosis

Klinis

41 A19.8 Other miliary tuberculosis Ekstraparu Terdiagnosis

Klinis

42 A19.9 Miliary tuberculosis, unspecified Ekstraparu Terdiagnosis

Klinis

4. List Kode Faskes :

1) Kode RS sumber aplikasi RS Online (http://sirs.yankes.kemkes.go.id/rsonline)

2) Kode Puskesmas sumber aplikasi Komdat (http://komdat.kemkes.go.id)

Page 22: TENTANG KEWAJIBAN FASILITAS PELAYANAN ......Sementara berdasarkan laporan rutin program Tuberkulosis pada tahun 2019, jumlah kasus yang ditemukan dan diobati sebanyak 568.987 kasus

20

Bagian Progam dan Informasi

Sekretariat Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan

Jl. H. R. Rasuna Said Blok X-5 Kavling 4-9 Kotak Pos 3097, 1196 Jakarta 12950

Telepon : (021) 5201590 ext 1303, Faximile : (021) 5261813

Surat Elektronik : [email protected]