Tuberkulosis ppt

28
TUBERKULOSIS OLEH : 2A / S1 KEPERAWATAN

description

Created by the students of class 2A-Stikes PPNI Mojokerto.... hope u'll get some knowledge about tubercoli... have a nice rading

Transcript of Tuberkulosis ppt

Page 1: Tuberkulosis ppt

TUBERKULOSIS

OLEH : 2A / S1 KEPERAWATAN

Page 2: Tuberkulosis ppt

Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi

yang menyerang parenkim paru-paru, disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini juga dapat menyebar ke bagian tubuh lain seperti meningen, ginjal, tulang dan nodus limfe (Somantri, 2009).

Mycobacterium tuberculosis merupakan kuman aerob yang dapat hidup terutama di paru / berbagai organ tubuh lainnya yang bertekanan parsial tinggi.

DEFINISI

Page 3: Tuberkulosis ppt
Page 4: Tuberkulosis ppt

Kuman ini tahan hidup pada udara kering maupun

dalam keadaan dingin (dapat tahan bertahun-tahun dalam lemari es). Hal ini terjadi karena kuman berada dalam sifat dormant. Dari sifat dormant ini kuman dapat bangkit kembali dan menjadikan tuberkulosis aktif kembali. Sifat lain kuman adalah aerob. Sifat ini menunjukkan bahwa kuman lebih menyenangi jaringan yang tinggi kandungan oksigennya. Dalam hal ini tekanan bagian apikal paru-paru lebih tinggi dari pada bagian lainnya, sehingga bagian apikal ini merupakan tempat predileksi penyakit tuberkulosis.

ETIOLOGI

Page 5: Tuberkulosis ppt

Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi penting saluran pernapasan.

Basil mikrobakterium tersebut masuk kedalam jaringan paru melalui saluran

napas (droplet infection) sampai alveoli, maka terjadilah infeksi primer

(ghon) selanjutnya menyebar kekelenjar getah bening setempat dan

terbentuklah primer kompleks (ranke). keduanya dinamakan tuberkulosis

primer, yang dalam perjalanannya sebagian besar akan mengalami

penyembuhan. Tuberkulosis paru primer, peradangan terjadi sebelum tubuh

mempunyai kekebalan spesifik terhadap basil mikobakterium. Tuberkulosis

yang kebanyakan didapatkan pad usia 1-3 tahun. Sedangkan yang disebut

tuberkulosis post primer (reinfection) adalah peradangan jaringan paru oleh

karena terjadi penularan ulang yang mana di dalam tubuh terbentuk

kekebalan spesifik terhadap basil tersebut.

Etiologi

Page 6: Tuberkulosis ppt
Page 7: Tuberkulosis ppt

PATOFISIOLOGI

Page 8: Tuberkulosis ppt
Page 9: Tuberkulosis ppt

Gejala pada tuberkulosis terbagi menjadi dua, yaitu :1. Gejala Respiratorik Batuk-batuk lama lebih dari 3 minggu Dahak yang mukoid sampai mukopurulan Nyeri dada, sampai batuk darah Sesak napas (bila ada tanda-tanda penyebaran ke

rongga lain)2. Gejala Sistemik Malaise, anoreksia, BB menurun, keringat malam Akut: demam tinggi, menggigil Millier: demam akut, sesak napas, sianosis

Tanda & Gejala Klinis

Page 10: Tuberkulosis ppt
Page 11: Tuberkulosis ppt

Pengobatan TBC Kriteria I (Tidak pernah terinfeksi, ada

riwayat kontak, tidak menderita TBC) dan II (Terinfeksi TBC/test tuberkulin (+), tetapi tidak menderita TBC (gejala TBC tidak ada, radiologi tidak mendukung dan bakteriologi negatif) memerlukan pencegahan dengan pemberian INH 5–10 mg/kgbb/hari.

Pencegahan (profilaksis) primer Anak yang kontak erat dengan penderita TBC BTA (+). INH minimal 3 bulan walaupun uji tuberkulin (-). Terapi profilaksis dihentikan bila hasil uji tuberkulin ulang

menjadi (-) atau sumber penularan TB aktif sudah tidak ada.

Penatalaksanaan

Page 12: Tuberkulosis ppt

Pencegahan (profilaksis) sekunder Anak dengan infeksi TBC yaitu uji tuberkulin (+) tetapi tidak

ada gejala sakit TBC.Profilaksis diberikan selama 6-9 bulan.

Obat yang digunakan untuk TBC digolongkan atas dua kelompok yaitu :

Obat primer : INH (isoniazid), Rifampisin, Etambutol, Streptomisin, Pirazinamid.Memperlihatkan efektifitas yang tinggi dengan toksisitas yang masih dapat ditolerir, sebagian besar penderita dapat disembuhkan dengan obat-obat ini.

Obat sekunder : Exionamid, Paraaminosalisilat, Sikloserin, Amikasin, Kapreomisin dan Kanamisin.

Penatalaksanaan

Page 13: Tuberkulosis ppt

Obat Dosis harian

(mg/kgbb/hari)

Dosis 2x/minggu

(mg/kgbb/hari)

Dosis 3x/minggu

(mg/kgbb/hari)

INH5-15 (maks 300

mg)

15-40 (maks. 900

mg)

15-40 (maks. 900

mg)

Rifampisin10-20 (maks. 600

mg)

10-20 (maks. 600

mg)

15-20 (maks. 600

mg)

Pirazinamid 15-40 (maks. 2 g) 50-70 (maks. 4 g) 15-30 (maks. 3 g)

Etambutol 15-25 (maks. 2,5 g) 50 (maks. 2,5 g) 15-25 (maks. 2,5 g)

Streptomisi

n15-40 (maks. 1 g)

25-40 (maks. 1,5

g)25-40 (maks. 1,5 g)

Penatalaksanaan

Dosis obat antituberkulosis (OAT)

Page 14: Tuberkulosis ppt

Pengobatan TBC pada orang dewasa Kategori 1 : 2HRZE/4H3R3 Selama 2 bulan minum obat INH, rifampisin, pirazinamid, dan etambutol

setiap hari (tahap intensif), dan 4 bulan selanjutnya minum obat INH dan rifampisin tiga kali dalam seminggu (tahap lanjutan).

Diberikan kepada: Penderita baru TBC paru BTA positif. Penderita TBC ekstra paru (TBC di luar paru-paru) berat.

Kategori 2 : HRZE/5H3R3E3 Diberikan kepada:

Penderita kambuh. Penderita gagal terapi. Penderita dengan pengobatan setelah lalai minum obat.

Kategori 3 : 2HRZ/4H3R3 Diberikan kepada:

Penderita BTA (+) dan rontgen paru mendukung aktif.

Penatalaksanaan

Page 15: Tuberkulosis ppt

Pengobatan TBC pada anak Adapun dosis untuk pengobatan TBC jangka pendek selama 6 atau 9

bulan, yaitu: 2HR/7H2R2 : INH+Rifampisin setiap hari selama 2 bulan pertama,

kemudian INH +Rifampisin setiap hari atau 2 kali seminggu selama 7 bulan (ditambahkan Etambutol bila diduga ada resistensi terhadap INH).

2HRZ/4H2R2 : INH+Rifampisin+Pirazinamid: setiap hari selama 2 bulan pertama, kemudian INH+Rifampisin setiap hari atau 2 kali seminggu selama 4 bulan (ditambahkan Etambutol bila diduga ada resistensi terhadap INH).

Pengobatan TBC pada anak-anak jika INH dan rifampisin diberikan bersamaan, dosis maksimal perhari INH 10 mg/kgbb dan rifampisin 15 mg/kgbb.

Dosis anak INH dan rifampisin yang diberikan untuk kasus:

Penatalaksanaan

Page 16: Tuberkulosis ppt

TB tidak berat

INH : 5 mg/kgbb/hari

Rifampisin : 10 mg/kgbb/hari

TB berat (milier dan meningitis TBC)

INH : 10 mg/kgbb/hari

Rifampisin : 15 mg/kgbb/hari

Dosis

prednison : 1-2 mg/kgbb/hari (maks. 60 mg)

Penatalaksanaan

Page 17: Tuberkulosis ppt
Page 18: Tuberkulosis ppt

PengkajianRiwayat Perjalanan Penyakit Pola aktivitas dan istirahat

Subjektif : Rasa lemah cepat lelah, aktivitas berat timbul. sesak (nafas pendek), sulit tidur, demam, menggigil, berkeringat pada malam hari.Objektif : Takikardia, takipnea/dispnea saat kerja, irritable, sesak (tahap, lanjut; infiltrasi radang sampai setengah paru), demam subfebris (40 -410C) hilang timbul.

Pola nutrisiSubjektif : Anoreksia, mual, tidak enak diperut, penurunan berat badan.Objektif : Turgor kulit jelek, kulit kering/bersisik, kehilangan lemak sub kutan.

RespirasiSubjektif : Batuk produktif/non produktif sesak napas, sakit dada.Objektif : Mulai batuk kering sampai batuk dengan sputum hijau/purulent, mukoid kuning atau bercak darah, pembengkakan kelenjar limfe, terdengar bunyi ronkhi basah, kasar di daerah apeks paru, takipneu (penyakit luas atau fibrosis parenkim paru dan pleural), sesak napas, pengembangan pernapasan tidak simetris (effusi pleura.), perkusi pekak dan penurunan fremitus (cairan pleural), deviasi trakeal (penyebaran bronkogenik).

Asuhan Keperawatan

Page 19: Tuberkulosis ppt

Rasa nyaman/nyeriSubjektif : Nyeri dada meningkat karena batuk berulang.Objektif : Berhati-hati pada area yang sakit, prilaku distraksi, gelisah, nyeri bisa timbul bila infiltrasi radang sampai ke pleura sehingga timbul pleuritis.

Integritas egoSubjektif : Faktor stress lama, masalah keuangan, perasaan takberdaya/tak ada harapan.Objektif : Menyangkal (selama tahap dini), ansietas, ketakutan, mudah tersinggung.

Riwayat Penyakit Sebelumnya:• Pernah sakit batuk yang lama dan tidak sembuh-sembuh.• Pernah berobat tetapi tidak sembuh.• Pernah berobat tetapi tidak teratur.• Riwayat kontak dengan penderita Tuberkulosis Paru.• Daya tahan tubuh yang menurun.• Riwayat vaksinasi yang tidak teratur.

Page 20: Tuberkulosis ppt

Riwayat Pengobatan Sebelumnya:• Kapan pasien mendapatkan pengobatan sehubungan dengan

sakitnya.• Jenis, warna, dosis obat yang diminum.• Berapa lama. pasien menjalani pengobatan sehubungan dengan

penyakitnya.• Kapan pasien mendapatkan pengobatan terakhir.

Riwayat Sosial Ekonomi:• Riwayat pekerjaan. Jenis pekerjaan, waktu dan tempat bekerja,

jumlah penghasilan.• Aspek psikososial. Merasa dikucilkan, tidak dapat berkomunikisi

dengan bebas, menarik diri, biasanya pada keluarga yang kurang marnpu, masalah berhubungan dengan kondisi ekonomi, untuk sembuh perlu waktu yang lama dan biaya yang banyak, masalah tentang masa depan/pekerjaan pasien, tidak bersemangat dan putus harapan.

Faktor Pendukung:• Riwayat lingkungan.• Pola hidup.• Nutrisi, kebiasaan merokok, minum alkohol, pola istirahat dan tidur,

kebersihan diri.• Tingkat pengetahuan/pendidikan pasien dan keluarga tentang

penyakit, pencegahan, pengobatan dan perawatannya.

Page 21: Tuberkulosis ppt

Pemeriksaan Diagnostik:

• Kultur sputum• Tes Tuberkulin• Photo torak• Bronchografi• Darah• Spirometri

Page 22: Tuberkulosis ppt

Diagnosa Kep.No. Dx Keperawatan

Tanggal

muncul

Tanggal

Teratasi

1

Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan: Sekret kental

atau sekret darah, Kelemahan, upaya batuk buruk. Edema

trakeal/faringeal.s

   

2

Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan: Berkurangnya

keefektifan permukaan paru, atelektasis, Kerusakan membran alveolar

kapiler, Sekret yang kental, Edema bronchial.   

3

Resiko tinggi infeksi dan penyebaran infeksi berhubungan dengan: Daya

tahan tubuh menurun, fungsi silia menurun, sekret yang inmenetap,

Kerusakan jaringan akibat infeksi yang menyebar, Malnutrisi,

Terkontaminasi oleh lingkungan, Kurang pengetahuan tentang infeksi

kuman.

   

4

Perubahan kebutuhan nutrisi, kurang dari kebutuhan berhubungan

dengan: Kelelahan, Batuk yang sering, adanya produksi sputum, Dispnea,

Anoreksia, Penurunan kemampuan finansial.   

5

Kurang pengetahuan tentang kondisi, pengobatan, pencegahan

berhubungan dengan: Tidak ada yang menerangkan, Interpretasi yang

salah, Informasi yang didapat tidak lengkap/tidak akurat, Terbatasnya

pengetahuan/kognitif .

   

Page 23: Tuberkulosis ppt

Intervensi

Page 24: Tuberkulosis ppt

No No. Dx TujuanKriteria

HasilTindakan Rasional

1.

1

Pasien

memperlih

atkan

frekuensi

pernapasa

n yang

efektif.

a.Mempertahan

kan jalan

napas px.

b.Mengeluarka

n sekret

tanpa

bantuan.

c.Menunjukkan

perilaku

untuk

memperbaiki/

mempertahan

kan napas.

d.Berpartisipasi

dalam

program

pengobatan,

dalam tingkat

kemampuan/

situasi.

e.Mengidentifik

asi potensial

komplikasi &

melakukan

tindakan

tepat.

Mandiri

1. Kaji fungsi pernapasan : Bunyi napas,

kecepatan, irama dan kedalaman, dan

penggunaan otot aksesori.

2. Catat kemampuan untuk mengeluarkan

secret atau batuk efektif, catat karakter,

jumlah sputum, adanya hemoptisis.

3. Berikan pasien posisi semi atau Fowler,

Bantu/ajarkan batuk efektif dan latihan

napas dalam.

4. Bersihkan sekret dari mulut dan trakea,

suction bila perlu.

5. Pertahankan intake cairan minimal 2500

ml/hari kecuali kontraindikasi.

 Kolaborasi

6. Lembabkan udara/oksigen inspirasi.

7. Berikan obat: agen mukolitik,

bronkodilator, kortikosteroid sesuai

indikasi.

8. Bantu inkubasi darurat bila perlu.

Mandiri

1. Penurunan bunyi napas indikasi

atelektasis, ronki indikasi akumulasi

secret/ketidakmampuan membersihkan

jalan napas sehingga otot aksesori

digunakan dan kerja pernapasan

meningkat.

2. Pengeluaran sulit bila sekret tebal, sputum

berdarah akibat kerusakan paru atau luka

bronchial yang memerlukan

evaluasi/intervensi lanjut.

3. Meningkatkan ekspansi paru, ventilasi

maksimal membuka area atelektasis dan

peningkatan gerakan sekret agar mudah

dikeluarkan.

4. Mencegah obstruksi/aspirasi. Suction

dilakukan bila pasien tidak mampu

mengeluarkan sekret.

5. Membantu mengencerkan secret sehingga

mudah dikeluarkan.

Kolaborasi

6. Mencegah pengeringan membran

mukosa, membantu pengenceran sekret.

7. Menurunkan kekentalan sekret, lingkaran

ukuran lumen trakeabronkial, berguna jika

terjadi hipoksemia pada kavitas yang luas

8. Diperlukan pada kasus jarang

bronkogenik. dengan edema laring atau

perdarahan paru akut.

Page 25: Tuberkulosis ppt

Implementasi

Page 26: Tuberkulosis ppt

No.No.

DxTindakan

TTD+Nama

Prwt.Respon Px

1.

1

Mandiri

a. Mengobservasi fungsi pernapasan : Bunyi

napas, kecepatan, irama dan kedalaman,

dan penggunaan otot aksesori.

b. Mencatat kemampuan untuk

mengeluarkan sekret atau batuk efektif,

catat karakter, jumlah sputum, adanya

hemoptisis.

c. Memberikan pasien posisi semi atau

Fowler, Membantu/ mengajarkan batuk

efektif dan latihan napas dalam.

d. Membersihkan sekret dari mulut dan

trakea, suction bila perlu.

e. Mempertahankan intake cairan minimal

2500 ml/hari kecuali kontraindikasi.

Kolaborasi

f. Melembabkan udara/oksigen inspirasi

g. Memberikan obat: agen mukolitik,

bronkodilator, kortikosteroid sesuai

indikasi.

   

a. Bunyi napas px menurun, mengi

menurun, jalan napas berangsur bersih,

kerja otot aksesori pernapasan menurun.

b. Px mengeluarkan sekret atau batuk

c. Px dalam posisi semi fowler, berlatih

napas dalam danbatuk efektif.

d. Px bersedia dilakukan suction karena

tidak bisa mengeluarkan sekret.

e. Px bersedia menerima intake cairan.

 

Kolaborasi

f. Membran mukosa px tetap terjaga

kelembabannya. Sekret sedikit demi

sedikit mengencer.

g. Px minum obat teratur dan sesuai dosis

sehingga memudahkan pembersihan

jalan napas, ukuran lumen meningkat,

tahanan aliran udara turun.

Page 27: Tuberkulosis ppt

No.

No.

DxSOAP

1.

1

S : Px mengeluh sesak napas, kesulitan tidur

pada malam hari, kelemahan tubuh, batuk.

O : Adanya ronki, dispnea, frekuensi

pernapasan, irama, kedalaman tak normal,

batuk tidak efektif, tidak mampu

mengeluarkan sekret.

A : Bersihan jalan napas efektif kembali

P : Lakukan intervensi nomor a,

Evaluasi

Page 28: Tuberkulosis ppt

Thank you 4

attention^^