Tenaga Nuklir: pengalihan waktu yang berbahaya

12
Mengkatalisasi revolusi energi Tenaga Nuklir: pengalihan waktu yang berbahaya greenpeace.or.id

Transcript of Tenaga Nuklir: pengalihan waktu yang berbahaya

Page 1: Tenaga Nuklir: pengalihan waktu yang berbahaya

Men

gka

talis

asi r

evo

lusi

ene

rgi

Tenaga Nuklir: pengalihan waktu yang berbahaya

greenpeace.or.id

Page 2: Tenaga Nuklir: pengalihan waktu yang berbahaya

Nuclear power: pengalihan waktu yang berbahaya

Warisan masalah tenaga nuklir yang tak terpecahkan: materi radioaktif – ancaman yang terus berlanjut Introduksi

Industri nuklir mencoba untuk mengeksploitasi krisis iklim dengan secara agresif mempromosikan teknologi nuklir sebagai cara “rendah-karbon” untuk memproduski energi. Tenaga nuklir dikatakan sebagai energi yang aman, efektif biaya dan mampu memenuhi kebutuhan energi dunia. Tapi pada kenyataannya sangat bertolak belakang.

Kenyataannya, tenaga nuklir merongrong solusi sebenarnya untuk mengatasi perubahan iklim dengan mengalihkan investasi yang sangat dibutuhkan bagi sumber energi yang bersih dan terbarukan serta efisiensi energi. Sebagaimana digarisbawahi oleh laporan ini, tenaga nuklir mahal, berbahaya dan merupakan ancaman bagi keamanan global. Dan bila dikaitkan dengan memerangi perubahan iklim, nuklir tidak bisa memberikan cukup pengurangan emisi gas rumahkaca yang diperlukan sebelum terlambat; kalaupun ada pengurangan emisi yang diperoleh dari tenaga nuklir terlalu sedikit, terlambat dan terlalu mahal.

Laporan ini membahas mengapa tenaga nuklir sangat tidak memadai untuk menjawab krisis iklim dan sebaliknya bagaimana energi terbarukan dan meningkatkan efisiensi energi dapat mengatasi perubahan iklim tepat pada waktunya, tanpa bahaya seperti yang diakibatkan oleh tenaga nuklir. Laporan ini juga membahas masalah lingkungan, kesehatan dan keamanan yang mempengaruhi setiap tahapan proses nuklir: masalah tak terpecahkan mengenai limbah radioaktif; resiko kecelakaan besar; dan bahaya yang membayangi keamanan global. Sebagai contoh misalnya, laporan ini menyoroti masalah mendasar dalam generasi pembangkit listrik tenaga nuklir paling mutakhir yang dikenal sebagai “Reaktor Bertekanan Eropa”.

Bertentangan dengan logika, tenaga nuklir telah mengambil untung selama lebih dari setengah abad lamanya dengan dukungan finansial besar dari uang pembayar pajak. Namun hasil sebenarnya adalah hanya cara yang lebih rumit dan beresiko tinggi untuk memanaskan air untuk memproduksi uap dan membangkitkan listrik. Sekarang saatnya untuk memprioritaskan cara-cara yang lebih mudah, murah dan dapat diandalkan untuk memenuhi permintaan konsumen akan listrik.

Pada saat atom dipecah, energi dalam jumlah besar dilepaskan. Secara sederhana seperti inilah tenaga nuklir dijelaskan. Kedengarannya sangat jinak, tetapi produksi nuklir menghasilkan materi radioaktif yang berbahaya. Materi ini memancarkan radiasi yang dapat sangat membahayakan manusia dan lingkungan, bukan hanya sekarang tetapi sampai ratusan ribu tahun mendatang. Paparan terhadap bahan radioaktif telah dikaitkan dengan mutasi genetika, kelainan lahir, kanker, leukemia dan kelainan reproduksi, imunitas, kardiovaskuler dan sistem endokrin.

Reaktor nuklir menggunakan uranium sebagai bahan bakarnya. Bahkan sebelum bahan ini siap digunakan sebagai bahan bakar, serangkaian tahapan prosesnya menyebabkan kontaminasi lingkungan serius (Lihat gambar 1). Pada saat uranium dibelah, bukan hanya energi yang dihasilkan tetapi juga limbah radioaktif berbahaya.

Rata-rata bijih uranium mengandung hanya 0,1% uranium. Sebagian besar materi lainnya yang dipisahkan pada saat penambangan bijih uranium adalah bahan beracun, berbahaya dan radioaktif. Sebagian besar reaktor nuklir memerlukan satu jenis uranium khusus, yaitu uranium-235 (U-235). Jenis ini hanya terdapat sebanyak 0,7% dari uranium alam. Untuk meningkatkan konsentrasi U-235, uranium yang diekstraksi dari bijihnya melalui proses pengayaan, yang menghasilkan sejumlah kecil uranium yang telah ‘diperkaya’ yang terpakai dan sejumlah besar limbah, yaitu: depleted uranium (DU), logam berat yang beracun dan radioaktif (lihat Boks 1). Uranium yang telah diperkaya lalu ditempatkan dalam batang-batang bahan bakar dan ditransportasikan ke reaktor-reaktor nuklir pembangkit listrik. Operasi pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) mengubah bahan bakar uranium menjadi campuran elemen-elemen radioaktif yang sangat beracun dan berbahaya, seperti plutonium. Plutonium adalah elemen buatan yang digunakan dalam bom nuklir, yang mematikan dalam hitungan menit dan berbahaya selama kurang lebih 240.000 tahun.

Sebaliknya, energi terbarukan, bersih dan aman. Sumber-sumber energi terbarukan yang terjangkau secara teknis, mampu menghasilkan energi enam kali lebih banyak dari permintaan global saat ini.

Greenpeace International Nuclear power: a dangerous waste of timeGreenpeace International Tenaga nuklir: pengalihan waktu yang berbahaya

Page 3: Tenaga Nuklir: pengalihan waktu yang berbahaya

gambar Proyek Pemrosesan kembali di Sellafield, Cumbria, Inggris

(c) Greenpeace / Nick Cobbing

pencemaranudara

limbah radioaktifjangka panjang

pencemaranudara

uranium yang terpakai

Gambar 1:

Greenpeace International Nuclear power: a dangerous waste of timeGreenpeace International 3Greenpeace International Tenaga nuklir: pengalihan waktu yang berbahaya

Page 4: Tenaga Nuklir: pengalihan waktu yang berbahaya

Berbahaya selama ratusan ribu tahun Limbah nuklir dikategorikan menurut tingkat keradioaktifannya dan berapa lama ia berbahaya. Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) memperkirakan bahwa tiap tahun industri energi nuklir menghasilkan apa yang disebutnya sebagai ‘Limbah tingkat rendah dan sedang’ (LILW atau Low and Intermediate-Level Waste) setara dengan 1 juta barel (200.000 m3) dan sekitar 50.000 barel (10.000 m3) ‘Limbah tingkat tinggi’ (HLW).3 Angka-angka ini tidak termasuk bahan bakar nuklir terpakai, yang merupakan limbah tingkat tinggi juga.

Limbah tingkat rendah dan sedang termasuk bagian dari PLTU yang diuraikan (beton, metal), dan juga pakaian pelindung sekali pakai, plastik, kertas, metal, filter dan resin. Limbah tingkat rendah dan sedang akan tetap radioaktif mulai dari hitungan menit sampai ribuan tahun dan harus disimpan dengan kondisi terkendali dalam waktu tersebut. Walau demikian, limbah radioaktif dalam jumlah besar dilepas ke udara dan laut setiap harinya.

Limbah tingkat tinggi yang sangat berbahaya termasuk materi yang mengandung elemen radioaktif tinggi. Limbah tingkat tinggi bisa tetap radioaktif selama ratusan ribu tahun dan memancarkan radiasi berbahaya dalam jumlah besar. Bahkan paparan selama beberapa menit saja terhadap limbah tingkat tinggi ini dapat menyebabkan radiasi dalam dosis yang mematikan. Dengan demikian perlu disimpan dengan aman selama ratusan ribu tahun. Sebagai perbandingan, umat manusia hidup di muka bumi paling tidak selama 200.000 tahun, dan agar plutonium dianggap aman perlu waktu 240.000 tahun (gambar 2).

Penyimpanan yang aman dan terjaga dari limbah berbahaya harus dijamin selama periode ini, yang kemungkinan akan mengalami beberapa Era Es. Tidak heran bahwa solusi penanganan limbah nuklir sampai sekarang belum ditemukan.

Saat ini 4,000 SM

Monumen pertama diStonehenge, Inggris,

dibangun

6,000 SM

Diciptakannyaroda

8,000 SM

Perkampunganpertama di Turki

10,000 SM

Dimulainyapertanian

30,000 SM

Lukisan gua tertuaditemukan di

Gua Chauvet, Perancis

40,000 SM

Homo sapiens bermigrasike Eropa dan Australia

50,000 SM

(50 ka) Homo sapiensbermigrasi ke Asia Tenggara

57,000 SM

(60 ka) Kapal pertamadigunakan, New Guinea

70,000 SM

Homo sapiens bermigrasidari Afrika ke Timur Dekat

100,000 SM

Batu pemantik digunakan diAfrika dan Timur Dekat

200,000 SM

Asal homosapiens di Afrika

230,000 SM

Homo hiedelbergensis, homo erectus (Asia) and Neanderthals di muka bumi

240,000 SM

Plutonium adalah salah satu elemen yang sangat radioaktif dalam limbah nuklir. Karena biasa digunakan untukmembuat bom nuklir, bahan ini juga menjadi resiko keamanan. Perlu waktu 240.000 tahun sebelum dianggap aman.

Plutonium – produk buatan manusia dari tenaga nuklir, 50 tahun sejakpertama diciptakan – memerlukan 240.000 tahun sebelum menjadi aman.Lebih lama dari keberadaan manusia (homo sapiens) berada di muka bumi.

Plutonium masih tidak aman

Gambar 2:

Boks 1: Depleted Uranium (DU) – produk sampingan tenaga nuklir yang berbahaya

Depleted Uranium (DU) adalah produk samping dari proses pengayaan uranium. Saat ini persediaan di dunia ada lebih dari 1,2 juta ton tanpa adanya guna nyata di masa depan. Inggris dan Amerika Serikat menggunakannya untuk lapisan pelindung pada tank dan ujung pemotong pada persenjataan di Perang Teluk.

Walaupun banyak melanggar pedoman kesehatan fisik, pemerintah Inggris dan Amerika Serikat menunggu bertahun-tahun sebelum memeriksa para tentaranya setelah terpapar DU. Pada tahun 2004, veteran Perang Teluk Kenny Duncan memenangkan perkara hukumnya melawan pemerintah Inggris. Setelah bertahun-tahun membantah bahwa penyakit yang diderita Duncan adalah akibat terpapar DU, pemerintah akhirnya terpaksa mengakui dampak DU pada kesehatannya dan memberikannya tunjangan pensiun perang. Tiga orang anak Duncan, yang lahir setelah ia terpapar DU, menderita masalah kesehatan yang mirip seperti yang diderita oleh banyak anak di Irak. Ini termasuk tertekannya sistem imunisasi dan jari-jari kaki yang cacat.1 DU terus digunakan pada senjata walaupun tidak ada pemahaman penuh pada dampaknya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.2

Greenpeace International Nuclear power: a dangerous waste of time4 Greenpeace International Tenaga nuklir: pengalihan waktu yang berbahaya

Page 5: Tenaga Nuklir: pengalihan waktu yang berbahaya

Tidak ada solusi untuk limbah radioaktif

gambar Memeriksa tingkat limbah radioaktif di pembuangan sampah di

Buryakovka, Rusia(c) Greenpeace / Clive Shirley

Mengubur masalah?

Industri nuklir berniat untuk mengubur masalah limbah nuklir dengan menyimpannya di lapisan-lapisan geologis dalam. Walau demikian, belum ada satupun yang telah dibangun. Ternyata tidak mungkin untuk mendapatkan lokasi yang cocok yang keamanannya bisa dijamin untuk masa penyimpanan yang dibutuhkan.

Konstruksi di situs pembuangan limbah Gunung Yucca di Nevada, Amerika Serikat, dimulai pada tahun 1982, tetapi tanggal mulai beroperasinya ditunda dari 1992 sampai di atas 2020. Survey Geologi AS menemukan garis patahan (fault line) di bawah lokasi yang direncanakan7 dan muncul keraguan-keraguan serius akan pergerakan jangka panjang dari air bawah tanah yang dapat membawa kontaminasi mematikan ini ke lingkungan. Usulan-usulan akan sebuah pembuangan di Finlandia juga menjumpai kekhawatiran serupa (lihat Studi Kasus, halaman 11).

Mengingat tingkat kesulitan yang sangat tinggi dan resiko yang terkait dengan penyimpanan limbah nuklir yang berbahaya, tidak heran bahwa industri nuklir mencoba membuangnya ke tempat yang tidak terlihat. Salah satu contohnya adalah di Rusia – pada era Soviet, fasilitas nuklir dibangun dalam kota-kota tertutup (contohnya di Ural dan Siberia), menyebabkan sederetan bencana nuklir, kontaminasi lingkungan dan skandal kesehatan publik, yang semuanya dirahasiakan rapat-rapat oleh pemerintah Soviet. Salah satu kota ini, Mayak, mungkin adalah tempat paling tercemar radioaktif di muka bumi. Walaupun terdapat sejarah paling buruk dalam pengendalian limbah nuklir, Rusia ingin mengimpor limbah nuklir asing untuk disimpan atau diolah kembali di Mayak, dan tempat-tempat lainnya.

Walaupun dengan milyaran uang yang telah diinvestasikan untuk penelitian dan pengembangan dalam menangani limbah radioaktif, percobaan-percobaan baru masih diperkenalkan sebagai ‘solusi’; metode-metode yang tidak akan siap dalam jangka waktu yang panjang, tidak akan cocok secara komersial atau berperan kecil dalam memecahkan masalah limbah jangka panjang.

Pengolahan kembali” menghasilkan lebih banyak limbah berbahaya

Sebagian dari bahanbakar nuklir yang terpakai diproses kembali, yang artinya plutonium dan uranium yang tak terpakai dipisahkan dari limbah, dengan maksud untuk dipergunakan kembali dalam PLTN. Sejumlah kecil negara – Perancis, Rusia dan Inggris – melakukan pengolahan kembali dalam skala komersial. Hasilnya, limbah nuklir berbahaya dan plutonium yang tersaring terus menerus ditransporta-sikan melewati lautan, perbatasan dan melalui kota-kota.

Masalahnya, istilah “pengolahan kembali” adalah menyesatkan. Proses ini sebenarnya menghasilkan lebih banyak limbah berbahaya. Hanya bagian materi radioaktif saja yang diambil dan diproses kembali menjadi bahanbakar; sisanya menghasilkan jumlah besar limbah radioaktif dengan berbagai jenis yang seringkali sulit disimpan. Tempat-tempat pengolahan kembali nuklir mengeluarkan jumlah besar limbah radioaktif tiap harinya dengan dampak lingkungan serius. Sebuah studi yang dikeluarkan pada tahun 2001 menunjukkan peningkatan kasus leukemia pada umur di bawah 25 tahun yang tinggal dalam radius 10 kilometer dari proyek pengolahan kembali nuklir La Hague, di baratlaut Perancis.4 Menurut sebuah studi yang dibuat pada tahun 1997 di Inggris, jumlah plutonium yang terdapat pada gigi anak muda yang tinggal dekat proyek pengolahan kembali nuklir Sellafield dua kali lebih tinggi daripada yang ada pada gigi anak-anak yang tinggal lebih jauh.5

Pengolahan kembali limbah nuklir membahayakan kesehatan dan tidak menurunkan masalah limbah radioaktif. Telah diperkirakan bahwa dalam 40 tahun ke depan, radioaktifitas yang dikeluarkan proyek pengolahan kembali nuklir Rokkasho yang akan dibangun di Jepang, akan sangat tinggi dibandingkan dengan proyek-proyek nuklir lainnya dan akan mengakibatkan paparan nuklir ke masyarakat yang setara dengan separuh dari yang dilepaskan pada bencana Chernobyl.6 (Lihat Kecelakaan pada halaman 6)

Usaha-usaha untuk memperbaiki efisiensi energi sudah tersedia saat ini. Menurut Amory Lovins dari Rocky Mountain Institute di AS, “Tiap dolar yang diinvestasikan untuk efisiensi listrik dapat menggantikan tujuh kali lipat jumlah karbondioksida yang digantikan oleh satu dolar yang diinvestasikan untuk tenaga nuklir, dan tanpa akibat sampingan yang buruk.”8

Saat ini 4,000 SM

Monumen pertama diStonehenge, Inggris,

dibangun

6,000 SM

Diciptakannyaroda

8,000 SM

Perkampunganpertama di Turki

10,000 SM

Dimulainyapertanian

30,000 SM

Lukisan gua tertuaditemukan di

Gua Chauvet, Perancis

40,000 SM

Homo sapiens bermigrasike Eropa dan Australia

50,000 SM

(50 ka) Homo sapiensbermigrasi ke Asia Tenggara

57,000 SM

(60 ka) Kapal pertamadigunakan, New Guinea

70,000 SM

Homo sapiens bermigrasidari Afrika ke Timur Dekat

100,000 SM

Batu pemantik digunakan diAfrika dan Timur Dekat

200,000 SM

Asal homosapiens di Afrika

230,000 SM

Homo hiedelbergensis, homo erectus (Asia) and Neanderthals di muka bumi

240,000 SM

Plutonium adalah salah satu elemen yang sangat radioaktif dalam limbah nuklir. Karena biasa digunakan untukmembuat bom nuklir, bahan ini juga menjadi resiko keamanan. Perlu waktu 240.000 tahun sebelum dianggap aman.

Plutonium – produk buatan manusia dari tenaga nuklir, 50 tahun sejakpertama diciptakan – memerlukan 240.000 tahun sebelum menjadi aman.Lebih lama dari keberadaan manusia (homo sapiens) berada di muka bumi.

Plutonium masih tidak aman

Greenpeace International Nuclear power: a dangerous waste of timeGreenpeace International Tenaga nuklir: pengalihan waktu yang berbahaya 5

Page 6: Tenaga Nuklir: pengalihan waktu yang berbahaya

Kecelakaan:Resiko yang kompleks dan tidak terkendali

Pada tanggal 26 April 1986, sebuah kecelakaan di pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina menyebabkan meltdown pada reaktornya, dan menyebabkan menyebarnya pencemaran radioaktif 100 kali lebih tinggi dari bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Chernobyl tercatat dalam sejarah sebagai bencana nuklir sipil terburuk di dunia. Pada saat bencana terjadi, 56 orang meninggal dan sekitar 600.000 orang terpapar radiasi dengan tingkat yang signifikan. Kontaminasi radioaktif menyebar ke tempat-tempat sejauh Lapland dan Skotlandia9 (Gambar 3). Ratusan ribu orang harus meninggalkan rumah mereka.

Polusi radioaktif mengakibatkan dampak jangka panjang untuk kesehatan. Jumlah korban jiwa dari Chernobyl tidak akan pernah diketahui tepatnya tetapi diperkirakan melebihi 90.000 jiwa.10 Sebagaimana yang diberitakan, Sekretaris Jendral PBB Kofi Annan mengatakan pada peringatan keduapuluh kecelakaan ini, “tujuh juta orang masih menderita setiap hari”. Tiga juta anak-anak memerlukan perawatan dan banyak yang akan meninggal muda.11 (Lihat Boks 2)

Industri nuklir berdalih bahwa bencana Chernobyl hanya disebabkan oleh teknologi usang dan kesalahan manajemen blok Soviet. Walau demikian kecelakaan nuklir dan kejadian-kejadian “hampir kecelakaan”, dimana batang-batang bahan bakar pada inti reaktor hampir mengalami meltdown, terus terjadi di PLTN di seluruh dunia. Sejak Chernobyl, di Amerika saja terdapat sekitar 200 kejadian “hampir kecelakaan”, menurut Komisi Pengatur Nuklir AS (Nuclear Regulatory Commission, NRC).12

Contoh lain adalah mengenai kerusakan teknis serius di PLTN Forsmark di Swedia, tahun 2006, yang memaksa tutupnya empat dari enam reaktor di negeri itu. Seorang mantan direktur PLTN itu mengatakan bahwa: “tidak terjadinya meltdown adalah murni keberuntungan… bencana sangat mungkin terjadi.”13 Juga pada tahun 2006, sepertiga batang-batang pengendali dalam reaktor air bertekanan di PLTN Kozloduy di Bulgaria, gagal beroperasi pada penutupan darurat.

Gambar 3: Sebaran caesium-137 yang radiatif dari Chernobyl. Kontaminasi ini akan berdampak pada berbagai generasi ke depan. Bahkan terdapat daerah-daerah yang terkontaminasi parah yang berjauhan seperti Skandinavia, Inggris, Pegunungan Alpen & Yunani.

Saat ini 4,000 SM

Monumen pertama diStonehenge, Inggris,

dibangun

6,000 SM

Diciptakannyaroda

8,000 SM

Perkampunganpertama di Turki

10,000 SM

Dimulainyapertanian

30,000 SM

Lukisan gua tertuaditemukan di

Gua Chauvet, Perancis

40,000 SM

Homo sapiens bermigrasike Eropa dan Australia

50,000 SM

(50 ka) Homo sapiensbermigrasi ke Asia Tenggara

57,000 SM

(60 ka) Kapal pertamadigunakan, New Guinea

70,000 SM

Homo sapiens bermigrasidari Afrika ke Timur Dekat

100,000 SM

Batu pemantik digunakan diAfrika dan Timur Dekat

200,000 SM

Asal homosapiens di Afrika

230,000 SM

Homo hiedelbergensis, homo erectus (Asia) and Neanderthals di muka bumi

240,000 SM

Plutonium adalah salah satu elemen yang sangat radioaktif dalam limbah nuklir. Karena biasa digunakan untukmembuat bom nuklir, bahan ini juga menjadi resiko keamanan. Perlu waktu 240.000 tahun sebelum dianggap aman.

Plutonium – produk buatan manusia dari tenaga nuklir, 50 tahun sejakpertama diciptakan – memerlukan 240.000 tahun sebelum menjadi aman.Lebih lama dari keberadaan manusia (homo sapiens) berada di muka bumi.

Plutonium masih tidak aman

Greenpeace International Nuclear power: a dangerous waste of time6 Greenpeace International Tenaga nuklir: pengalihan waktu yang berbahaya

Page 7: Tenaga Nuklir: pengalihan waktu yang berbahaya

Boks 2: Chernobyl – Cerita Annya: Sertifikat no. 000358Pada tahun 1999, para pekerja gagal mengikuti pedoman kerja di PLTN Tokaimura di Jepang dan mengakibatkan reaksi nuklir berantai. Dua orang pekerja terkena radiasi dengan kadar yang mematikan dan masyarakat sekitar harus diungsikan. IAEA menyimpulkan bahwa pelanggaran prinsip keselamatan serius adalah penyebab kecelakaan tersebut.14 Jalan-jalan pintas dalam langkah operasional diambil untuk mempercepat dan mempermurah proses.15

Walaupun teknologi tidak pernah gagal dan para operator tidak pernah melakukan kesalahan, bencana alam masih merupakan resiko yang berarti. Pada tahun 2003 badan keselamatan nuklir Perancis mengaktifkan pusat respon daruratnya setelah hujan deras di sepanjang hilir Sungai Rhone mengancam tergenangnya dua reaktor nuklir di PLTN Cruas-Meysse.16

Pada tahun 2007, sebuah gempabumi di Jepang mengakibatkan kebakaran di PLTN Kashiwazaki-Kariwa. Gempa bumi tersebut memaksa tujuh reaktor tutup, melepas cobalt-60 dan chromium-51 ke atmosfir dari sebuah cerobong asap dan mengakibatkan bocornya 1.200 liter air yang terkontaminasi ke laut.17 Setahun kemudian ketujuh reaktor tersebut masih tak bisa dioperasikan.

Tenaga nuklir mempertaruhkan nyawa, kesehatan dan lingkungan kita, sementara masa depan dengan energi berkelanjutan tanpa resiko-resiko ini ada di depan mata. Greenpeace dan Dewan Energi Terbarukan Eropa (EREC) menugaskan DLR Institute (Pusat Dirgantara Jerman) untuk mengembangkan rencana energi terbarukan global sampai 2050. Hasilnya, cetakbiru “Energy [R]evolution”18 menunjukkan bahwa jika kebijakan cerdas dan pilihan prasarana dibuat sekarang, energi terbarukan dan efisiensi energi dapat memenuhi separuh kebutuhan energi pada tahun 2050 dan mengurangi bahanbakar fosil sampai 30%. Skenario ini dengan jelas menunjukkan bahwa pengurangan emisi CO2 yang diperlukan dapat dicapai tanpa tenaga nuklir.

Pada usia empat tahun, Annya Pesenko seringkali pingsan dan jatuh saat dia mencoba untuk duduk atau makan di meja. Ibunya, Valentina, membawanya ke dokter. Dia menemukan tumor di otaknya. Kankernya telah diangkat tapi Annya tidak pernah mendapatkan kembali kesehatannya. Dia telah mengunjungi banyak dokter, sampai-sampai dia takut melihat orang berbaju putih. Tumor itu kembali tumbuh saat dia berumur sembilan tahun. Sejak itu Annya keluar masuk rumah sakit.

Ayah Annya, Vyacheslav, berasal dari desa yang sangat terkontaminasi saat meltdown Chernobyl. Di malam hari Valentina dan Vyacheslav tidur di lantai dekat tempat tidur anaknya. Annya harus dibalikkan tiap lima belas menit untuk menghindari lecet di punggungnya. Tidak ada yang medapatkan cukup tidur. Vyacheslav harus berangkat pagi-pagi sekali untuk kerjanya sebagai sopir. Sementara Valentina minum kopi banyak sekali sepanjang hari agar tidak tidur.

Annya belum lahir saat kecelakaan Chernobyl terjadi. Dia telah diberikan “Sertifikat Chernobyl” oleh komite dokter yang membagikan akses layanan kesehatan tertentu untuk para korban Chernobyl. Serifikat no. 000358.

Diambil dari “Serifikat no 000358, kerusakan nuklir di Kazakhstan, Ukraina, Belarusia, Pegunungan Ural dan Siberia – 2006” Robert Knoth (fotografer), Antoinette de Jong (teks) Metz & Schilt, Amsterdam.

Saat ini 4,000 SM

Monumen pertama diStonehenge, Inggris,

dibangun

6,000 SM

Diciptakannyaroda

8,000 SM

Perkampunganpertama di Turki

10,000 SM

Dimulainyapertanian

30,000 SM

Lukisan gua tertuaditemukan di

Gua Chauvet, Perancis

40,000 SM

Homo sapiens bermigrasike Eropa dan Australia

50,000 SM

(50 ka) Homo sapiensbermigrasi ke Asia Tenggara

57,000 SM

(60 ka) Kapal pertamadigunakan, New Guinea

70,000 SM

Homo sapiens bermigrasidari Afrika ke Timur Dekat

100,000 SM

Batu pemantik digunakan diAfrika dan Timur Dekat

200,000 SM

Asal homosapiens di Afrika

230,000 SM

Homo hiedelbergensis, homo erectus (Asia) and Neanderthals di muka bumi

240,000 SM

Plutonium adalah salah satu elemen yang sangat radioaktif dalam limbah nuklir. Karena biasa digunakan untukmembuat bom nuklir, bahan ini juga menjadi resiko keamanan. Perlu waktu 240.000 tahun sebelum dianggap aman.

Plutonium – produk buatan manusia dari tenaga nuklir, 50 tahun sejakpertama diciptakan – memerlukan 240.000 tahun sebelum menjadi aman.Lebih lama dari keberadaan manusia (homo sapiens) berada di muka bumi.

Plutonium masih tidak aman

Greenpeace International Nuclear power: a dangerous waste of time 7Greenpeace International Tenaga nuklir: pengalihan waktu yang berbahaya

Page 8: Tenaga Nuklir: pengalihan waktu yang berbahaya

Ancaman bagi keamanan global

Rentan terhadap serangan teror

Walaupun terdapat banyak perjanjian dan usaha-usaha politis, menjaga materi dan teknologi nuklir secara efektif dari ancaman teroris tetap merupakan tugas yang mustahil. Mohamed El Baradei, kepala IAEA dan orang yang bertanggung jawab untuk tatacara penjagaan dan keamanan, mengakui pada tahun 2005 bahwa, “Kendali ekspor telah gagal, dan memungkinkan berkembangnya pasar gelap materi nuklir, pasar yang juga dapat dijangkau oleh kelompok-kelompok teroris.”24

Fasilitas-fasilitas nuklir, dan transportasi limbah radioaktif yang secara reguler melintasi negara-negara, juga merupakan target potensial untuk teroris. Contohnya, reaktor tidak dibangun untuk tahan terhadap dampak pesawat terbang besar; transportasi limbah radioaktif bahkan lebih rentan. Sebuah studi, yang ditulis oleh pakar nuklir John Large, mengevaluasi skenario-skenario termasuk serangan teroris atau kecelakaan pada pengapalan plutonium dari proyek pemrosesan kembali La Hague di Perancis ke reaktor Marcoule. Laporan ini memperkirakan bahwa 11.000 orang akan tewas dari dampak paparan radiasi.25 Studi yang serupa dilakukan oleh Dr. Edwin Lyman dari Union of Concerned Scientists menyimpulkan bahwa serangan teroris pada PLTN Indian Point di AS akan mengakibatkan 518.000 orang meninggal akibat kanker dalam jangka panjang dan sebanyak 44.000 orang yang tewas akibat keracunan radiasi akut dalam jangka pendek.26

Tenaga nuklir dikembangkan dari bom atom, dan keduanya masih berkaitan sampai sekarang. Salah satu masalah yang paling mendasar dan tak terpecahkan dari tenaga nuklir adalah pembakaran uranium yang telah diperkayanya dan plutonium yang dihasilkannya, dapat digunakan untuk membangun senjata nuklir. Produk radioaktif lainnya yang terbentuk dalam reaktor nuklir dapat digunakan untuk menghasilkan bom kotor.

PLTN biasa memproduksi plutonium tiap tahunnya yang cukup untuk 10-15 bom nuklir kotor.19 Mantan Sekjen PBB Kofi Annan memperingatkan pada tahun 2005, bahwa menggunakan bom nuklir semacam ini “tidak hanya akan menyebabkan kematian dan kehancuran yang merajalela, tetapi juga akan melumpuhkan ekonomi dunia dan mendorong puluhan juta orang ke dalam jurang kemiskinan yang parah.”20

Percobaan yang dilakukan oleh Pemerintah AS menunjukkan bahwa beberapa senjata nuklir dapat dibuat dalam hitungan minggu dengan menggunakan bahanbakar bekas dari reaktor air ringan (salah satu jenis reaktor paling umum). Sebuah studi menunjukkan bahwa sebuah negara dengan basis industri rendah dapat dengan cepat dan rahasia membangun PLTN kecil, sepanjang 40 meter, yang dapat menghasilkan plutonium untuk membuat sebuah bom tiap harinya.21

Hubungan antara bom dan pembangkit listrik diperkuat oleh peran ganda IAEA dalam mengawasi teknologi nuklir untuk menghentikan perluasan senjata nuklir dan mempromosikan tenaga nuklir. Dominique Voynet, Senator Perancis dan mantan Menteri Lingkungan, mengatakan bahwa: “IAEA bertindak sebagai promotor sejati industri nuklir di dunia. Dengan secara sengaja mengabaikan kaitan antara nuklir sipil dan militer, mereka berkontribusi pada proliferasi material fissile (atom yang dapat dibelah).”22 Kita tidak perlu melihat contoh jauh untuk membuktikan bagaimana pendekatan ini gagal menghentikan penyebaran senjata nuklir. Cina, India, Irak, Israel, Korea Utara, Pakistan dan Afrika Selatan semua menggunakan industri nuklirnya untuk secara rahasia mengembangkan program senjata nuklir.

Empat puluh negara lainnya, saat ini tidak memiliki program senjata nuklir tetapi telah bereksperimen dengan atau telah mengembangkan tenaga nuklir, memiliki akses terhadap materi nuklir dan teknologi yang diperlukan untuk membuat bom nuklir.23

Tenaga nuklir meningkatkan resiko menyebarnya kemampuan senjata nuklir ke negara-negara lain, resiko diperolehnya materi pembuat bom nuklir ke tangan teroris dan kemungkinan serangan teroris pada fasilitas dan transpor nuklir. Energi terbarukan tidak membawa kekhawatiran-kekhawatiran keamanan atau proliferasi. Teknologi ini tidak memerlukan penjagaan yang rumit, badan-badan internasional, atau kesepakatan untuk mengawasi perdagangan dan penggunaannya. Teknologi dan keahlian pada energi terbarukan dapat dengan mudah dan aman diekspor ke seluruh dunia.

Greenpeace International Nuclear power: a dangerous waste of time8 Greenpeace InternationalGreenpeace International Tenaga nuklir: pengalihan waktu yang berbahaya

Page 9: Tenaga Nuklir: pengalihan waktu yang berbahaya

Tenaga nuklir mahal

gambar Bekerjasama dengan UPLINK, sebuah LSM pembangunan, Greenpeace menawarkan

keahliannya dalam efisiensi energi dan energi terbarukan dan membantu pemasangan beberapa generator energi terbarukan di

sebuah desa di pesisir Aceh, salah satu wilayah terparah yang terkena dampak tsunami pada

bulan Desember 2004.(c) Greenpeace/Hotli Simanjuntak

Tenaga nuklir sering digambarkan sebagai “cara paling mahal untuk mendidihkan air.” Walaupun oleh pendukungnya dinyatakan sebagai efektif biaya, selama ini perkiraan biaya untuk proyek-proyek yang diusulkan selalu terbukti tidak akurat. Bila kita melihat pengalaman sekarang dan yang lalu dari proyek-proyek nuklir yang diperkirakan dan biaya sebenarnya, akan terungkaplah suatu industri yang dipenuhi dengan belanja yang berlebih dan selalu ditopang oleh subsidi.27 Badan pemeringkat Moody’s, telah cukup menggambarkan bahwa, walau dengan subsidi pemerintah yang besar, tenaga nuklir bukan merupakan investasi yang baik.28

Biaya pembangunan reaktor nuklir secara konsisten selalu pada kenyataannya dua sampai tiga kali lebih mahal dari yang diperkirakan oleh industri nuklir. Di India, negara yang paling baru membangun reaktor nuklir, biaya penyelesaian 10 reaktor terakhirnya, rata-rata 300% di atas anggaran. Di Finlandia, konstruksi reaktor baru, kelebihan anggarannya sudah mencapai €1,5 milyar (lihat Studi Kasus, halaman 11).

Selama bertahun-tahun, milyaran dolar uang pembayar pajak masuk ke dalam energi nuklir, dibandingkan dengan sedikitnya uang yang digunakan untuk mempromosikan teknologi energi bersih dan terbarukan. Dalam kasus AS, dimana tidak ada pembangunan reaktor baru dalam 30 tahun terakhir, pemerintahnya mencoba untuk merayu investor swasta dengan iming-iming pengurangan pajak, jaminan pinjaman dari negara dan kontribusi untuk asuransi resiko.

Reaktor nuklir merupakan beban yang terlalu besar untuk ditanggung oleh perusahaan asuransi. Sebuah kecelakaan besar, bernilai ratusan milyar euro (total biaya Chernobyl diperkirakan adalah €358 milyar) dapat membuat mereka bangkrut. Pemerintah, dan pada akhirnya juga para pembayar pajak, dipaksa untuk menanggung beban keuangannya. Biaya pembersihan setelah sebuah PLTN ditutup dan pengelolaan limbah nuklir yang aman untuk banyak generasi mendatang juga sebagian besar ditanggung oleh negara dan bukan oleh perusahaan sendiri.

Dengan kerangka politik dan hukum yang lebih adil, listrik ramah lingkungan dapat menjaga pasokan listrik secara lebih bersih, aman dan murah. Industri energi terbarukan Jerman dan industri tenaga angin di Texas adalah dua contoh sukses yang bersaing di pasar tanpa tambahan subsidi.

Investasi global untuk energi terbarukan telah berlipat dua dalam tiga tahun terakhir dan dengan demikian biayanya juga menurun dengan tingkat yang sama. Hal ini menyebabkan energi terbarukan menjadi investasi jangka panjang yang lebih murah.

Energi terbarukan adalah pilihan yang lebih murah. Untuk menghasilkan kapasitas dua kali lipat daripada kapasitas energi nuklir saat ini, diperlukan pembangunan 500 Gigawatt (GW) kapasitas baru, termasuk memensiunkan PLTN lama. Langkah ini memerlukan biaya AS$4.000 milyar.29 Menghasilkan jumlah listrik yang sama (5.200TWh per tahun) dari sumber-sumber terbarukan memerlukan pembangunan 1.750GW dengan investasi AS$2.500 milyar dengan asumsi biaya saat ini.30 Ini berarti tenaga nuklir 50% lebih mahal pembangunannya dibandingkan energi terbarukan, disamping biaya-biaya tambahan yang terkait dengan bahanbakar dan pembuangan limbah yang dapat dihindarkan.

Greenpeace International Nuclear power: a dangerous waste of time 9Greenpeace International Tenaga nuklir: pengalihan waktu yang berbahaya

Page 10: Tenaga Nuklir: pengalihan waktu yang berbahaya

Resiko perubahan iklim dankeamanan energi

Walaupun di negara-negara dengan program nuklir yang mapan, merencanakan, memberikan ijin dan menyambungkan reaktor baru pada jaringan interkoneksi biasanya memerlukan waktu lebih dari sepuluh tahun.

Skenario Energi yang dikeluarkan oleh Badan Energi Internasional menunjukkan bahwa, walaupun bila kapasitas energi dunia digandakan empat kalinya pada tahun 2050, sumbangannya pada konsumsi energi dunia akan tetap di bawah 10%. Ini akan mengurangi emisi karbondioksida hanya sebanyak kurang dari 4%.31

Penerapan skenario ini memerlukan satu reaktor baru dibangun tiap 10 hari sejak sekarang sampai 2050. Biaya investasi yang diperlukan untuk membangun 1.400 reaktor baru melebihi AS$ 10 trilyun dengan harga saat ini.32

Tenaga nuklir juga tidak dapat menjawab kekhawatiran mengenai keamanan energi. Sebanyak 439 reaktor nuklir swasta33 yang beroperasi saat ini menyumbang sekitar 15% kebutuhan listrik dunia. Atau hanya sekitar 6.5% total persediaan energi dunia. Tenaga nuklir hanya membangkitkan listrik. Bilapun ada kontribusi untuk memanaskan air atau pemanas ruangan, jumlahnya sangat sedikit, dan sama sekali tidak memenuhi kebutuhan transpor, sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 4.34

PLTN bergantung pada uranium untuk bahanbakar, yang hanya ditemukan di segelintir negara. 88% produksi dunia pada tahun 2005 dipasok oleh Australia, Kanada, Kazakhstan, Niger, Namibia, Rusia dan Uzbekistan. Dengan mengejar “opsi nuklir” berarti bergantung kepada persediaan yang terbatas, dan tidak berkontribusi pada independensi energi negara.

Walaupun beberapa orang berbicara mengenai ‘pembaharuan nuklir’, kenyataannya hanya di atas kertas. Kata-kata berbunga dan harapan tinggi tidak dipadankan dengan permintaan-permintaan reaktor nuklir baru atau minat dari kalangan investor. Hanya pada puncak tenaga nuklir pada tahun 1985 dan 1986, setara dengan 30 reaktor baru (30 GW) kapasitas tambahan dibangun per tahunnya. Dalam dekade yang baru lalu, konstruksi rata-rata per tahunnya hanya empat reaktor (4 GW) baru.

Industri nuklir yang menurun berusaha mengambil keuntungan pada krisis iklim dan kekhawatiran akan keamanan energi, dengan mempromosikan dirinya sebagai solusi “rendah karbon”. Dunia hari ini bergantung pada batubara, minyak dan gas. Membakar bahanbakar fosil melepas karbondioksida, penyebab utama pemanasan global dan perubahan iklim. Selanjutnya, minyak dan gas terbatas dan terkonsentrasi di sedikit lokasi di dunia, tidak jarang di wilayah-wilayah yang tidak stabil. Hal ini menjadi kekhawatiran para pembuat kebijakan yang sangat ingin memastikan kecukupan dan keamanan persediaan energi di masa depan.

Figure 4: Penggunaan energi menurut sektor – global

Tetapi, karena sebab yang sederhana, tenaga nuklir tidak dapat menjadi bagian dari solusi: Tenaga nuklir hanya dapat memenuhi kebutuhan energi terlalu sedikit dan terlambat.

Menghindari dampak terburuk perubahan iklim berarti emisi gas rumahkaca global harus mencapai puncaknya pada 2015 dan harus dipangkas separuhnya pada 2050, dibandingkan dengan tingkat 1990. Untuk ini diperlukan perubahan mendasar dalam cara kita membangkitkan dan menggunakan listrik.

Karena tenaga nuklir hanya bisa menghasilkan listrik, kita tidak bisa memenuhi kebutuhan transpor atau energi panas.

Teknologi energi terbarukan dan langkah-langkah efisiensi energi tersedia saat ini dan selamanya. Waktu konstruksi untuk memasang turbin angin berukuran besar sudah mencapai hanya dua minggu, dengan periode perencanaan yang berkisar antara satu dan dua tahun. Dengan memanfaatkan sumberdaya alam, variasi antara energi terbarukan dan efisiensi energi akan berkontribusi lebih pada pengurangan CO2 dan keamanan energi tanpa bahaya-bahaya yang membayangi tenaga nuklir.

Nuklir 6.5%

Bahan bakar fosil

Bahan bakar fosil

Bahan bakar fosil

Terbarukan

Pemanas/Pendingin

Transpor

Listrik

Greenpeace International Nuclear power: a dangerous waste of time10 Greenpeace International Tenaga nuklir: pengalihan waktu yang berbahaya

Page 11: Tenaga Nuklir: pengalihan waktu yang berbahaya

Studi kasus: Reaktor Finlandia – masa depan suram industri nuklir

Perdana Menteri Finlandia Matti Vanhanen pada tahun 2008 mengatakan, “Saya tidak melihat bahwa (lebih banyak) PLTN adalah jawaban global,” dengan menambahkan bahwa pengurangan konsumsi energi, terutama dari kendaraan, akan lebih banyak berguna bagi perang melawan perubahan iklim.43

Menghalangi solusi sebenarnya bagi perubahan iklim:

OL3 berdampak buruk bagi industri energi terbarukan Finlandia. Sebelum keputusan untuk membangun reaktor baru, industri terbarukan Finlandia berkembang dengan baik. Saat ini, pasar energi terbarukan mandeg dengan 85% rencana investasi untuk pembangkit listrik baru antara 2006 dan 2010 telah dihisap oleh OL3.44 Penasihat bisnis internasional terkemuka Ernst & Young memeringkat Finlandia sebagai yang ketiga di antara 25 negara yang paling tidak menarik untuk investasi energi terbarukan.45

Tak ada solusi untuk limbah:

Sebuah perusahaan bernama Posiva mengkaji kemungkinan mengubur limbah nuklir radioaktif tinggi secara permanen di bawah tanah. Belum ada ijin untuk membangun situs penyimpanan limbah nuklir dan paling tidak masih diperlukan waktu riset selama lima tahun lagi bagi perusahaan ini sebelum siap untuk mengajukan ijin. Terdapat beberapa kekhawatiran serius untuk proyek ini:

• Seluruh riset dilakukan oleh perusahaan pengelola limbah ini sendiri tanpa tinjauan independen.

• Saat penyimpanan ini penuh dan ditutup, tidak ada rencana atau biaya yang disisihkan untuk memantau situs ini atau mengatasi bila ada kebocoran.

• Lapisan batuan di bawah situs yang dikaji penuh dengan celah dan tidak sestabil diperkirakan sebelumnya. Situs ini lebih dipilih karena alasan politis dibanding dengan alasan geologisnya – orang yang tinggal di sekitar situs ini berkemungkinan kecil menentangnya.

• Studi baru yang dimuat di majalah Science menunjukkan bahwa tabung-tabung tembaga dapat terkikis dalam waktu satu abad.

Kesimpulan

Kasus OL3 menunjukkan bahwa tenaga nuklir tetap mahal, tidak aman dan meremehkan solusi sebenarnya bagi perubahan iklim. Situs konstruksi EPR kedua di Flamanville, Perancis utara, menunjukkan arah yang sama dengan OL3. Pengalaman ini seharusnya digunakan sebagai peringatan nyata bagi para pemerintah yang mempertimbangkan investasi untuk tenaga nuklir.

gambar Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terkonsentrasi di Sevilla,

Spanyol. Tampak dari sebuah padang rumput, sebuah menara PS10

Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terkonsentrasi setinggi 115 meter. Di bawah menara ini, 624 cermin

besar yang dapat digerakkan yang dinamakan heliostat, mengumpulkan sinar matahari dan memantulkannya

ke puncak menara dimana terletak penerima tenaga surya dan turbin. Turbin ini menggerakkan generator

yang menghasilkan listrik. (C) Greenpeace / Markel Redondo

Reaktor Air Bertekanan Eropa (EPR) dicanangkan sebagai lambang “pembaruan nuklir”. Dipresentasikan oleh pemasok Perancis Areva, sebagai jauh lebih aman, lebih dapat diandalkan, lebih murah, cepat pembangunannya dibanding rancangan reaktor yang lalu. Tapi kenyataannya, konstruksi pertama di reaktor Olkiluoto-3 (OL3) di Finlandia, terbukti merupakan bencana.

Keselamatan:

Pada bulan Agustus 2008, tiga tahun setelah proyek dimulai, otoritas keamanan nuklir Finlandia, STUK, melaporkan 2.100 cacat kualitas dan keamanan.35 Banyak dari kerusakan sistem keamanan ini dapat meningkatkan resiko kecelakaan besar.36 Pada bulan Agustus 2008, STUK harus mengakui bahwa kebiasaan keamanan di OL3 tidak memenuhi standar dan harus diperbaiki.37

Kelebihan biaya dan penundaan konstruksi:

Dengan penundaan konstruksi yang diperkirakan selama tiga tahun, reaktor ini paling tidak melampaui anggaran sebanyak €1,5 milyar.38 Namun masih saja publik Finlandia dipaksa untuk menerima OL3 karena pemerintah mengatakan bahwa investasi sumber energi alternatif biayanya €0,5 milyar lebih mahal dari rencana biaya pembangunan reaktor nuklir.

Listrik yang lebih mahal:

Elfi, konsorsium pengguna listrik besar Finlandia, menghitung bahwa langkah ini akan membebani konsumen listrik €3 milyar lebih berupa biaya tak langsung39 – atau sekitar tambahan €600 per orang.

Ketergantungan pada uang pembayar pajak:

OL3 dijanjikan sebagai “investasi swasta yang dibiayai pasar”.40 Tetapi sebagian besar investasi justru datang dari pemerintah. 60% dari investasi langsung OL3 berasal dari perusahaan-perusahaan yang dikuasai oleh Negara Finlandia dan pemerintah daerahnya.41 Keterlibatan bank publik Perancis dan Jerman berarti para pembayar pajak di negara-negara ini juga menanggung sebagian biayanya.

Gagal menanggulangi perubahan iklim:

Skenario42 pengurangan emisi karbondioksida, yang dipesan oleh industri energi Finlandia, menunjukkan bahwa reduksi dari OL3 hanya sepertiga dari perkiraan yang diberikan kepada pemerintah pada tahun 2002. Selanjutnya, keterlambatan konstruksi selama tiga tahun berarti reaktor akan menyumbang sangat sedikit untuk mencapai target Finlandia untuk pengurangan emisi Protokol Kyoto.

Greenpeace International Nuclear power: a dangerous waste of time 11Greenpeace International Tenaga nuklir: pengalihan waktu yang berbahaya

Page 12: Tenaga Nuklir: pengalihan waktu yang berbahaya

Greenpeace adalah organisasi kampanye global yang independen yang bekerja untuk mengubah sikap dan perilaku, demi melindungi dan mengkonservasi lingkungan dan mempromosikan perdamaian.

Greenpeace International Jalan Cimandiri 24, Cikini Jakarta Pusat 10330 Tel: +6221 3101873, 31924647 Fax: +6221 3102174 greenpeace.or.id

1 BBC, 3 Februari 2004, Gulf soldier wins pension fight (Tentara Perang Teluk yang memenangkan kasus tunjangan pensiun), http://news.bbc.co.uk/1/hi/scotland/3456433.stm2 Informasi lebih lanjut mengenai penggunaan Depleted Uranium dan dampak kesehatan: http://www.reachingcriticalwill.org/resources/WILPFNorwayDUreport.pdf http://www.ratical.org/radiation/DU/DUuse+hazard.pdf 3 Lembar fakta IAEA: Managing Radioactive Waste (Mengelola Limbah Radioaktif), 1998. http://www.iaea.org/Publications/Factsheets/English/manradwa.html4 A-V Guizard, O Boutou, D Pottier, X Troussard, D Pheby, G Launoy, R Slama, A Spira, and ARKM. The incidence of childhood leukaemia around the La Hague nuclear waste reprocessing plant (France): a survey for the years 1978-1998, March 2001. (Insiden leukemia pada anak-anak di sekitar proyek pengelolaan limbah nuklir La Hague (Perancis): survei pada tahun 1978-1998, Maret 2001). Journal of Epidemiol Community Health 2001;55:469-474 ( July )5 O’Donnell, Mitchell PI, Priest ND, Strange L, Fox A, Henshaw DL and Long SC (1997). Variations in the concentration of plutonium, strontium-90 and total alpha-emitters in human teeth collected within the British Isles. (Variasi konsentrasi plutonium, strontium-90 dan total gelombang alpha pada gigi manusia di Kepulauan Inggris.) Sci Tot Environ, 201, 235–43.6 Dr Ian Fairlie, Estimated Radionuclide Releases and Collective Doses from the Rokkasho Reprocessing Facility (Perkiraan Radionuklida yang dihasilkan dan dosis kolektif dari fasilitas pemrosesan kembali Rokkasho) http://www.greenpeace.or.jp/campaign/nuclear/images/n0800206_en.pdf 7 Keith Rogers, Las Vegas Review - Journal, 24 September 2007, Yucca fault line might spring surprise (Patahan Yucca dapat memberi kejutan), http://www.lvrj.com/news/9954856.htm 8 Guardian, 12th August 2004, “Nuclear Plants Bloom” by John Vidal, (“Berkembangnya PLTN” oleh John Vidal, 12 Agustus 2004) http://www.guardian.co.uk/life/feature/story/0,,1280884,00.html 9 De Cort et al, 1998 (Atlas of Caesium Deposition on Europe after the Chernobyl Acciden EUR Report 16733. Office for Official Publications of the European Communities, Luxembourg.)10 Estimasi jumlah korban meninggal berbeda. Estimasi IAEA 4000 sementara studi Greenpeace mendapatkan angka sekitar 93.000 kasus kanker mematikan yang sebabkan oleh Chernobyl di Belarus dan pada 15 tahun terakhir, 60.000 kematian lagi di Rusia terjadi akibat kecelakaan Chernobyl. The Chernobyl Catastrophe – Consequences on Human Health (Bencana Chernobyl – Konsekuensinya terhadap kesehatan manusia), Greenpeace, 2006. http://www.greenpeace.org/ international/press/reports/chernobylhealthreport 11 Associated Press, Worst Effects of Chernobyl to come (Dampak terburuk Chernobyl masih akan datang), Geneva, 25 April 2000 12 An American Chernobyl: Nuclear Near Misses at U.S. Reactors Since 1986 (Chernobyl Amerika: Kecela- kaan yang hampir terjadi di Reaktor AS sejak 1986) 13 The Local, Nuclear Plant could have gone into meltdown, 1 August 2006 (PLTN yang hampir saja mengalami meltdown, 1 Agustus 2006) http://www.thelocal.se/4487/20060801/ 14 International Atomic Energy Agency, Report on the preliminary fact finding mission following the accident at the nuclear fuel processing facility In Tokaimura, Japan 1999. (Laporan awal misi pencari fakta di fasilitas pemrosesan bahanbakar nuklir di Tokaimura, Jepang 1999.) http://f40.iaea.org/ worldatom/Documents/Tokaimura/iaea-toac.pdf 15 Shigehisa Tsuchiya,PhD, A.Tanabe, T Narushima,K.Ito and K Yamazaki; Chiba Institute of Technology, An Analysis of Tokaimura Nuclear Criticality Accident:A Systems Approach. (Analisis Kecelakaan Nuklir Kritis di Tokaimura: Sebuah Pendekatan Sistem.) 200116 http://www.benfieldhrc.org/activities/cat_reports/cat_report4/pages/fr_fl.htm17 David McNeill,The Independent: Fear and fury in shadow of Japan’s damaged nuclear giant, 21 July 2007. (Ketakutan dan kemarahan di bawah bayang-bayang raksasa nuklir Jepang yang rusak, 21 Juli 2007.)18 Energy Revolution-A Sustainable World Energy Outloook, Greenpeace and European Renewable Energy Council, January 2007- http://www.greenpeace.org/international/press/reports/energy- revolution-a-sustainab 19 Berdasarkan rata-rata produksi PLTN dari 10-15 ton Bahanbakar Terpakai dalam satu tahun. Satu ton bahanbakar nuklir terpakai biasanya mengandung 10 kilogram plutonium – cukup untk membuat bom nuklir kasar 20 Annan: Nuclear Terror a Real Risk, 10 March 2005 (Teror Nuklir Resiko Nyata, 10 Maret 2005) http://news.bbc.co.uk/1/hi/world/europe/4336713.stm21 Sejak 1977, laboratorium riset nuklir AS secara ekstensif mengkaji kelaikan pengembangan proyek pemrosesan kembali yang ‘cepat dan kotor’. Sebagian besar dokumen aslinya tetap rahasia, tetapi sebuah ulasan baik telah dipublikasikan oleh V. Gilinsky et al. di tahun 2004 (V. Gilinsky et al., A fresh examination of the proliferation risks of Light Water Reactors was published by the Nonproliferation Policy Education Centre, October 2004 – Sebuah kajian baru mengenai resiko proliferasi Reaktor Air Ringan dipublikasikan oleh Pusat Pendidikan Kebijakan Nonproliferasi, Oktober 2004). Studi besar pertama memuktikan bahwa sebuah negara dengan basis industri sederhana dapat dengan cepat dan rahasia membangun sebuah proyek pemrosesan kembali, yang mampu menghasilkan plutonium cukup untuk membuat satu bom tiap harinya. 22 http://www.greenpeace.org.uk/tags/kofi-annan, 11 April 200623 George Jahn, Associated Press,UN: 40 nations have nuclear weapon capabilities in the Oakland Tribune, September 21, 2004 http://findarticles.com/p/articles/mi_qn4176/is_20040921/ai_n14585583 Jeanna Bryner, LiveScience, Small Nuclear War Would Cause Global Environmental Catastrophe 11 December 2006 (Perang Dunia Kecil dapat Menyebabkan Bencana Lingkungan Global 11 Desember 2006) http://www.livescience.com/environment/061211_nuclear_climate.html24 Spiegel Magazine 8 December 2005: Keeping the World Safe from the Bomb. (Menjaga Dunia Aman dari Bom)25 Large and Associates, 2 March 2004 “Potential Radiological Impact and Consequences Arising From

Incidents Involving a Consignment of Plutonium Dioxide Under Transit From Cogema La Hague to Marcoule/Cadarache” (“Potensi Dampak Radiologis dan Konsekuensi yang timbul dari Insiden terkait dengan Pengiriman Plutonium Dioksida dari Cogema La Hague ke Marcoule/Cadarache”)

26 Dr Edwin Lyman, Union of Concerned Scientists for Riverkeeper, Chernobyl-on-the-Hudson?: The Health and Economic Impacts of a Terrorist Attack at the Indian Point Nuclear Plant September 2004. (Chernobyl di Sungai Hudson?: Dampak Kesehatan dan Ekonomi setelah Serangan Teroris ke PLTN Indian Point September 2004) http://riverkeeper.org/campaign.php/indian_point/we_are_doing/980 27 Stephen Thomas, Peter Bradford, Antony Froggatt and David Milborrow, The economics of nuclear power (Ekonomi tenaga nuklir), May 2007 http://www.greenpeace.org/international/press/reports/the- economics-of-nuclear-power28 Special Comment Credit Risks and Benefits of Public Power Utility Participation in Nuclear Power Generation Summary Opinion, Moody’s June 2007 (Komentar khusus mengenai resiko pinjaman dan keuntungan Partisipasi utilitas tenaga listrik publik pada pembangkit listrik tenaga nuklir – rangkuman opini, Moody’s Juni 2007)29 Berdasarkan perkiraan investasi oleh Moody’s terhadap 7.500 AS$/kW kapasitas terpasang. “New Nuclear Generation in the United States: Potential Credit Implications for U.S. Investor Owned Utilities Moody’s Corporate Finance, May 2008.” (“Pembangkit Bertenaga Nuklir baru di Amerika Serikat: Potensi Impilasi Kredit untuk Utilitas Milik Investor AS, Moody’s Corporate Finance, Mei 2008.”)30 Renewable figures based on parameters given in the Energy Revolution Scenario. (Angka-angka energi terbarukan berdasarkan parameter yang dimuat dalam Skenario Revolusi Energi) www.greenpeace.org/energyrevolution31 Energy Technology Perspectives 2008, (Perspektif Teknologi Energi 2008) IEA/OECD, June 2008.32 Angka-angka berdasarkan perkiraan Moody’s PLTN berkapasitas 7.500 AS$/KW.33 IAEA Power Reactor Information System, October 2008 (Sistem Informasi Tenaga Reaktor IAEA, Oktober 2008) http://www.iaea.org/programmes/a2/ 34 International Energy Agency, World Energy Outlook 2006. Walau demikian, analisis lain oleh oleh IIASA menunjukkan bahwa tenaga nuklir hanya merupakan 2,2% dari konsumsi energi dunia. Hal ini disebabkan karena IIASA menganggap hasil listrik yang dihasilkan oleh PLTN sebagai sumber energi utama. Di pihak lain IEA menganggap sumber energi utama adalah panas dan kemudian mengambil asumsi efisiensi 33%. Konsekuensinya, nilai energi utama per kWh tenaga nuklir yang diproduksi hari ini menurut metodologi IIASA adalah kira0kira sepertiga dari kWh yang sama bila dihitung dengan metodologi IEA. 35 Helsingin Sanomat Iinternational edition 11 August 2007: Further nuclear reactor construction delays could lead to electricity shortage. (Penundaan konstruksi reaktor nuklir dapat menyebabkan kekurangan listrik.)36 Dalam hal dasar bidang beton, kandungan air yang tinggi dalam suatu kecelakaan dapat dengan cepat menyebabkan retakan. Lapisan Baja berkualitas di bawah standar dari sebuah reaktor dapat berarti peningkatan lepasan radioaktif bila terjadi kecelakaan. Implikasi Keamanan akibat Permasalahan di Olkiluoto, disiapkan untuk Greenpeace oleh Dr Helmut Hirsch, Mei 2007.37 Bloomberg, 29 August 2008: Finnish Nuclear Agency Finds Some Flaws in Olkiluoto Safety (Badan Nuklir Finlandia menemukan Cacat pada Keamanan Olkiluoto) http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=20601085&sid=aXugLPql8XQw&refer=europe38 AFX News Limited, TVO says won’t share nuclear reactor cost overruns with Areva 28 September 2007, http://www.forbes.com/markets/feeds/afx/2007/09/28/afx4165822.html 39 Kauppalehti (Finnish financial newspaper) 11 September 2007: Olkiluodon myöhästyminen maksaa kolme miljardia euroa. http://www.kauppalehti.fi/avar/plehti/index.jsp?xid=2546439&date=2007/09/11 40 Finnish Cabinet of Ministers, January 2002 – decision-in-principle on the construction of OL3 (Kabinet Menteri Finlandia, Januari 2002 - putusan pada prinsipnya terhadap konstruksi OL3) http://www.tem.fi/files/13606/tvo1401.pdf41 TVO Ownership and finances. (TVO Kepemilikan dan keuangan) http://www.tvo.fi/www/page/261/42 Finnish Energy Industries 2008: Sähköntuotantoskenaariot vuoteen 2030. http://www.energia.fi/43 Reuters, Nuclear power won’t cure climate change: Finnish PM, 14 January 2008 (Tenaga nuklir tak akan menyembuhkan perubahan iklim: PM Finlandia, 14 Januari 2008) http://www.reuters.com/ article/environmentNews/idUSN1442651320080114?feedType=RSS&feed Name=environmentNews 44 4 Statistics Finland: Energy statistics 2006.45 Ernst&Young 2007: Renewable Energy Country Attractiveness Indices Q3. (Index Ketertarikan Negara Energi Terbarukan Q3.) http://wzww.ey.com/GLOBAL/content.nsf/International/ Oil_Gas_Renewable_Energy_Attractiveness_Indices

Untuk keterangan lebih lanjut silahkan hubungi:[email protected]

JN 179Gambar muka: © Greenpeace / Robert Visser

Diterbitkan Februari 2009by Greenpeace International

greenpeace.org