TEMA, SASARAN, ARAH KEBIJAKAN DAN PRIORITAS...
Transcript of TEMA, SASARAN, ARAH KEBIJAKAN DAN PRIORITAS...
Yogyakarta, 22 Februari 2018
1
PRIORITAS NASIONAL 1: PEMBANGUNAN MANUSIA
MELALUI PENGURANGAN KEMISKINAN DAN
PENINGKATAN PELAYANAN DASAR
TEMA, SASARAN, ARAH KEBIJAKAN DAN PRIORITAS
RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) TAHUN 2019
REPUBLIK INDONESIA
2
ISU STRATEGIS PN 1 (1/2)
PENURUNAN KEMISKINAN DAN KETIMPANGAN PERLU DIPERCEPAT
Sumber: BPS, September 2014-2017
Penurunan kemiskinan perlu dipercepat untuk mencapai targetdi tahun 2019.
1Penurunan ketimpangan antarkelompok pendapatan perlu terusdiupayakan melalui pendekatan lintas sektor.2
Sumber: BPS, September 2012-2017
3Peningkatan IPM perlu diupayakanmelalui peningkatan angka harapanhidup, lama sekolah, dan tingkatkesejahteraan.
68,90 69,55 70,18 70,1071,50 71,98
60
65
70
75
80
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Realisasi Target
27,7328,51
27,76
26,58
11,0 11,110,7
10,19,5 - 10
8,5 – 9,5
5
6
7
8
9
10
11
12
26.0
26.5
27.0
27.5
28.0
28.5
29.0
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Orang Miskin (Juta Jiwa) Tingkat Kemiskinan
0,4130,406
0,414
0,4020,394 0,391
0.4
0.39 0.390.38 0.38-0,39
0.34
0.35
0.36
0.37
0.38
0.39
0.4
0.41
0.42
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Realisasi Target
REPUBLIK INDONESIA
3
ISU STRATEGIS PN 1 (2/2)PELAYANAN DASAR PENDUDUK BELUM MERATA
Sekitar 9,1 juta (23,5%) anakkelompok miskin dan rentan belum
memiliki akta kelahiran.
Persentase Anak yang Memiliki Akta Kelahiran
72,8380,33
84,4989,53
94,59
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5
Keterangan: Q1 = 20% penduduk berpendapatan terbawah ; Q2 = 20% penduduk menengah bawah ; Q3 = 20% penduduk menengah; Q4 = 20% penduduk menengah atas ; Q5 = 20% penduduk berpendapatan teratas
Sumber : Susenas Maret 2017, diolah Bappenas
0
20
40
60
80
100
Usia 7-12tahun
Usia 13-15 tahun
Usia 16-18 tahun
Usia 19-24 tahun
98,52
91,79
58,69
13,59
99,4197,66
82,36
41,54
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5
APS penduduk miskin dan rentan lebih rendah pada setiap kelompok
usia, terutama usia 19-24 th.
Angka Partisipasi Sekolah (APS)
Sebanyak 11,5 Juta (46,5%) RT miskin dan rentan belummengakses sanitasi layak.
Persentase Penduduk yang Mampu Mengakses Sanitasi Layak
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5
57,1062,84
68,6574,63
87,00
Masih ada 9,9 juta (39,9%) RT miskin dan rentanbelum memiliki akses terhadap air minum layak.
Persentase Penduduk yang Mampu Mengakses Air Minum Layak
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5
48,58
58,1065,30
73,31
85,08
REPUBLIK INDONESIA
4
1. Memperbaiki pelaksanaan bantuan sosial dan subsidi tepat sasaran dan sistem jaminan sosial.
2. Memperbaiki literasi; reforma agraria; dan pemberian akses kelola sumber daya alam melalui perhutanan sosial.
Mempercepat Pengurangan Kemiskinan
ARAH KEBIJAKAN PN 1
Sasaran: Tingkat kemiskinan pada kisaran 8,5–9,5 persen; IPM menjadi 71,98 dan gini rasio menjadi 0,38-0,39 pada tahun 2019
Meningkatkan Pelayanan Kesehatan dan Gizi Masyarakat
1. Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan.2. Meningkatkan kesehatan ibu dan anak, keluarga
berencana, dan kesehatan reproduksi.3. Mempercepat penurunan stunting.4. Memperkuat pencegahan dan pengendalian penyakit.5. Memperkuat upaya promotif & preventif (Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat).6. Meningkatkan efektivitas pengawasan obat dan
makanan.
Memeratakan Layanan Pendidikan Berkualitas
1. Melaksanakan program wajib belajar 12 tahun.2. Meningkatkan kualitas pendidik dan penempatan
guru yang merata.3. Menyediakan afirmasi pendidikan.4. Memperkuat kelembagaan satuan pendidikan.5. Meningkatkan akses dan kualitas layanan pendidikan.
Meningkatkan Akses Masyarakat TerhadapPerumahan dan Permukiman Layak
1. Menyediakan akses hunian layak dan terjangkau.2. Menyediakan akses air minum dan sanitasi layak.3. Meningkatkan kualitas lingkungan di permukiman.
Meningkatkan Tata Kelola Layanan Dasar
1. Memperkuat layanan dan rujukan satu pintu.2. Memperbaiki integrasi sistem administrasi
kependudukan dan catatan sipil.3. Mempercepat pencapaian Standar Pelayanan
Minimum (SPM) di daerah.
Arah Kebijakan:
1 2 3
4 5
REPUBLIK INDONESIA
5
PEMBANGUNANMANUSIA MELALUI
PENGURANGAN KEMISKINAN DAN
PENINGKATAN PELAYANAN
DASAR
Percepatan Pengurangan Kemiskinan
Peningkatan Pelayanan Kesehatan
dan Gizi Masyarakat
Pemerataan Layanan
Pendidikan Berkualitas
Peningkatan Akses
Masyarakat Terhadap
Perumahan dan Permukiman
Layak
Peningkatan Tata Kelola
Layanan Dasar
2
1
PRIORITAS NASIONAL 1:PEMBANGUNAN MANUSIA MELALUI PENGURANGAN KEMISKINAN DAN PENINGKATAN PELAYANAN DASAR
34
5Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Keluarga Berencana, dan Kesehatan Reproduksi
Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dan Pengendalian Penyakit
Percepatan Penurunan Stunting
Peningkatan Efektivitas Pengawasan Obat dan Makanan
Penguatan Pelaksanaan Bantuan Sosial Tepat Sasaran
Penguatan Sistem Jaminan Sosial
Penguatan Literasi untuk Kesejahteraan
Pelaksanaan Reforma Agraria
Pengelolaan Sumber Daya Alam melalui Perhutanan Sosial
Penyediaan Akses Air Minum dan Sanitasi Layak
Penyediaan Akses Hunian Layak dan Terjangkau
Peningkatan Kualitas Lingkungan di Permukiman
Penguatan Layanan dan Rujukan Satu Pintu
Penguatan Integrasi Sistem Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Percepatan Pencapaian SPM di Daerah
Penyediaan Afirmasi Pendidikan
Penyediaan Pendidik yang Berkualitas dan Merata
Penguatan Kelembagaan Satuan Pendidikan
Peningkatan Kualitas Pembelajaran dan Akademik
1
2
34
5
PN
PP
KP
REPUBLIK INDONESIA
6
SASARAN DAN INDIKATOR PRIORITAS NASIONAL 1: PEMBANGUNAN MANUSIA MELALUI PENGURANGAN KEMISKINAN
DAN PENINGKATAN PELAYANAN DASAR
No. Sasaran/Indikator 2016 2017 2018* 2019
1. Meningkatnya kualitas sumber daya
manusia
a. Indeks pembangunan manusia/IPM
(nilai)70,18 70,10 71,50 71,98
2. Mempercepat penurunan tingkat
kemiskinan
a. Tingkat kemiskinan (persen) 10,70 10,12 9,5 - 10,0 8,5 – 9,5**
3. Menurunnya ketimpangan antarkelompok
pendapatan
a. Gini Rasio (Indeks) 0,394 0,391 0,38 0,38 – 0,39**
Keterangan: *) Target RKP 2018, **) Berdasarkan hasil Sidang Kabinet 12 Februari 2018
REPUBLIK INDONESIA
7
SASARAN DAN INDIKATOR
INTEGRASI PENDANAAN DAN ASPEK KEWILAYAHAN
KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN
PROGRAM-PROGRAM PRIORITAS
REPUBLIK INDONESIA
8
PROGRAM PRIORITAS 1PERCEPATAN PENGURANGAN KEMISKINAN
PERCEPATAN PENGURANGAN
KEMISKINAN
PenguatanPelaksanaan
Bantuan SosialTepat Sasaran
PenguatanSistem
Jaminan Sosial
PenguatanLiterasi untukKesejahteraan
Pelaksanaan ReformaAgraria
Pemberian Akses Kelola Sumber Daya Alam melalui Perhutanan
Sosial
2
1
3
Bantuan pendidikan bagi siswa dan mahasiswamiskin
Perluasan bantuan pangan non tunai
Penyaluran bantuan PKH secara non tunai
5
4Penataan penguasaan dan pemilikan TORA (termasuk pelepasan kawasan hutan)
Peningkatan kualitas data pertanahan dan legalisasi atas TORA
Pemberdayaan masyarakat dalam penggunaan, pemanfaatan dan produksiatas TORA
Literasi informasi terapan dan inklusif
Pendampingan masyarakat untuk literasiinformasi
Pemerataan layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial
Penyiapan prakondisi masyarakat pedesaan dan kawasan
Pengelolaan kolaboratif sumber daya hutan bersama masyarakat desa dan pengembangan usahanya
Peningkatan kapasitas institusi dan masyarakat dalam usaha perhutanan sosial (Koperasi, BUMDes, dan Akses Pasar) Perluasan cakupan kepesertaan jaminan
kesehatan nasional dan jaminan sosial bidang ketenagakerjaan
Penguatan tata kelola dan sinkronisasi sistem jaminan sosial nasional kesehatan dan ketenagakerjaan1
1
2
34
PP
KP
• Kemensos• Kemendikbud• Kemristekdikti• Kemenag
• Kemen PUPR• Kementan• Kemendagri• Kemen BUMN
• Kemensos• Kemendikbud• Perpustakaan
Nasional
• Kem. ATR/BPN• Kemendagri• KLHK• BIG• Kementan • LAPAN
• Kemendes PDTT• Kemen. PAN-RB• KKP• Kemenko
Ekonomi• Kemen. PUPR
• Kem. ATR/BPN
• Kemendagri• KLHK• BIG• Kementan • LAPAN
• Kemendes PDTT
• KKP• Kemen.
PUPR
5
• Kemensos• Kemenkes• Kemenaker• KKP• Kemenkominfo• Kemenko PMK
• DJSN• BPJS
Ketenagakerjaan• BPJS Kesehatan
Pengembangan usaha perhutanan sosial berkelanjutan
REPUBLIK INDONESIA
9
SASARAN DAN INDIKATOR PROGRAM PRIORITAS 1: PERCEPATAN PENGURANGAN KEMISKINAN
No. Sasaran/Indikator 2016 2017 2018 2019
1. Meningkatnya ketepatan sasaran
masyarakat miskin dan rentan
penerima program-program
pemerintah
a. Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa) 27,76 Juta 26,58 Juta 25,5 Juta 24,5 Juta
REPUBLIK INDONESIA
10
INTEGRASI PENDANAAN DAN ASPEK KEWILAYAHANPROGRAM PRIORITAS 1: PERCEPATAN PENGURANGAN KEMISKINAN
Pendanaan Arah PemanfaatanAlokasi 2018
(Juta Rupiah) *)
Alokasi 2019
(Juta Rupiah)*)
1. Belanja
K/L
Pemberian akses pengelolaan hutan kepada
masyarakat dalam bentuk Perhutanan Sosial.
Pemberian dan Penataan Sistem Bantuan Sosial
Nasional.
Pelayanan perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Pelaksanaan reforma agraria.
Peningkatan cakupan kepesertaan dan tata kelola
SJSN.
Rp. 67.536.001,5 Rp. 291.684.389,48
2. DAK Pemberian sarana dan prasarana pengembangan
usaha kepada Kelompok Tani Hutan.
NA Rp. 25.875,00
Keterangan: *) Anggaran Indikatif baru dari beberapa K/L dan belum mencakup seluruh KP
REPUBLIK INDONESIA
11
Sebaran Keluarga Penerima Manfaat Program Bantuan Sosial Pangan Tahun 2019
Penerima PKH
< 5,000
5,000 - 15,000
15,000 - 25,000
25,000 - 50,000
50,000 - 106,575
Penerima Bantuan Sosial Pangan(Keluarga Penerima Manfaat)
25.000 - 100.000
> 100.000
15.000 - 25.000
5.000 - 15.000
< 5.000Penerima Bansos Pangan < 5.000 KPM 57 Kabupaten/KotaPenerima Bansos Pangan 5.000 – 15.000 KPM 205 Kabupaten/KotaPenerima Bansos Pangan 15.000 – 25.000 KPM 89 Kabupaten/KotaPenerima Bansos Pangan 25.000 – 100.000 KPM 131 Kabupaten/KotaPenerima Bansos Pangan > 100.000 KPM 32 Kabupaten/Kota
REPUBLIK INDONESIA
12
Kerangka Regulasi dan Kerangka KelembagaanPROGRAM PRIORITAS 1: PERCEPATAN PENGURANGAN KEMISKINAN
Kerangka regulasi dalam PP Percepatan Pengurangan Kemiskinan yang terkait ProgramJaminan Sosial Bidang Ketenagakerjaan di tahun 2019 yang diperlukan antara lain:
1. Perubahan Perpres No. 74 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Peta JalanPenyelenggaraan Jaminan Sosial Bidang Kesehatan dan Bidang Ketenagakerjaan.
Kerangka kelembagaan yang berkaitan dengan Program Prioritas Percepatan Pengurangan
Kemiskinan, yakni:
1. Penguatan kelembagaan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Provinsi
dan Kabupaten/Kota.
REPUBLIK INDONESIA
13
PROGRAM PRIORITAS 2PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT
PENINGKATAN PELAYANAN
KESEHATAN DAN GIZI
MASYARAKAT
Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Keluarga Berencana dan
KesehatanReproduksi
Percepatan Penurunan Stunting
PenguatanGerakan
Masyarakat Hidup Sehat
danPengendalian
Penyakit
PeningkatanAkses dan
MutuPelayananKesehatan
PeningkatanEfektivitas
PengawasanObat danMakanan
Penurunan kematian ibu dan bayi
Peningkatan pelayanan keluargaberencana dan kesehatan reproduksi
Peningkatan kualitas lingkungan sehat
Peningkatan aktivitas fisik
Pencegahan dan pengendalian faktor risikopenyakit tidak menular
Pencegahan dan pengendalian penyakit menular
Penguatan pengawasan obat dan makanan
Penegakan hukum pengawasan obat danmakanan
Penyediaan dan peningkatan mutu farmasi dan alat kesehatan
Penyediaan fasilitas kesehatan dasar danrujukan berkualitas
Pemenuhan dan pemerataan SDM kesehatan
Peningkatan pendidikan gizi
Penguatan surveilans gizi
Pemberian suplementasi gizi
2
• Kemenkes• BPOM
• Kemenkes• BKKBN • KPPPA
• Kemenkes • KPPPA • KLHK
• Kemenaker • Kemen PUPR • KKP
• Kemendikbud• Kementan • Kemenhukham
• Kemenkes • BKKBN• Kemendes
PDTT• KPPPA• Kemenag
• BPOM• KKP • Kementan • Kemendikbud • Kemen PUPR
• BPOM • Kemenperin• Kemendag
1
2
34
5
PP
ProP
KPImunisasi dasar lengkap
REPUBLIK INDONESIA
14
SASARAN DAN INDIKATOR PROGRAM PRIORITAS 2: PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT
No Sasaran/Indikator Target
RPJMN 2019Capaian
Target
RKP 2019Ket
1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak, keluarga berencana, dan kesehatan reproduksi
a. Angka Kematian Ibu (AKI)(per 100.000 kelahiran hidup)
306 305SUPAS 2015
271* • Target RPJMN telah tercapai
• 2019: revisi target RPJMN yang lebih progressif
b. Angka Kematian Bayi (AKB)(per 1.000 kelahiran hidup)
24 24SDKI 2017
21*
e. Prevalensi stunting pada Baduta (%)
28 26,1 Sirkesnas 2016
24,8*
2. Menurunnya penyakit tidak menular
a. Prevalensi merokok penduduk usia ≤18 tahun (%)
5,4 8,8Sirkesnas 2016
5,4 • Target RPJMN kemungkinan tidak tercapai
• 2019: tetap menggunakan target RPJMN
b. Prevalensi tekanan darah tinggi (%) 23,4 32,4Sirkesnas 2016
23,4
c. Prevalensi obesitas penduduk 18+ tahun (%)
15,4 20,7 Sirkesnas 2016
15,4
*Penetapan target 2019 masih dalam proses pembahasan Kemungkinan tidak tercapaiKemungkinan tercapaiSudah tercapai
REPUBLIK INDONESIA
15
INTEGRASI PENDANAAN DAN ASPEK KEWILAYAHANPROGRAM PRIORITAS 2: PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT
Pendanaan Arah PemanfaatanAlokasi 2018
(Juta Rupiah)
Alokasi 2019
(Juta Rupiah)1.Belanja
K/L
Imunisasi dasar lengkap
Akreditasi RS dan puskesmas
Penugasan tim tenaga kesehatan, pendidikan dan wajib kerja
dokter spesialis
Obat dan vaksin
Pengendalian penyakit menular dan tidak menular
Alat laboratorium pengawasan obat dan makanan
Alat dan obat kontrasepsi
Rp 13.417.301 Rp 15.917.301
2. DAK • Sarana prasarana pengendalian penyakit
• Penyediaan Makanan Tambahan (PMT)
• Pembangunan RS pratama
• Pembangunan/rehabilitasi dan alat kesehatan puskesmas, RS,
instalasi farmasi
• Sarana prasarana pelayanan dan penyuluhan KB
• Bantuan operasional kesehatan (BOK)
Rp 26.000.000 Rp 26.000.000
REPUBLIK INDONESIA
16
Tahun 2018: 100 kab/kota
Usulan 2019: 100 + 60 kab/kota (perluasan)
LOKUS INTERVENSI PENURUNAN STUNTING TERINTEGRASI
Daerah fokus penurunan stunting di 100 kab/kota
PROGRAM PRIORITAS 2
REPUBLIK INDONESIA
17
PROGRAM PRIORITAS 3PEMERATAAN LAYANAN PENDIDIKAN BERKUALITAS
PEMERATAAN LAYANAN
PENDIDIKAN BERKUALITAS
Penyediaan Pendidik yang
Berkualitas Dan Merata
Penyediaan Afirmasi
Pendidikan
Penguatan Kelembagaan
Satuan Pendidikan
Peningkatan Kualitas
Pembelajaran dan
Akademik
2
3
4
1
Bantuan afirmasi biaya pendidikan bagisiswa dan mahasiswa
Afirmasi sarana prasarana pendidikan di daerah 3T dan PT luar Jawa
Hasil penelitian, publikasi dosen, dan pengembangan bidang unggulan
Penerapan kurikulum dan model pembelajaran inovatif
Penilaian mutu satuan pendidikan
Peningkatan kapasitas pengelola satuan pendidikan
Pengelolaan pendidikan berbasis satuan pendidikan
Distribusi dan pemerataan pendidik
Pendidikan/pelatihan kompetensi pendidik
Penilaian kinerja pendidik
Sertifikasi pendidik
3
1
2
3
4
• Kemendikbud• Kemenag• Kemristekdikti• Kemen PANRB• Kemdagri• Pemda
• Kemdikbud• Kemenag• Kemristekdikti• Kemen ESDM• Kemkominfo• PLN• Kemdagri• Pemda
• Kemdikbud• Kemenag• Kemristekdikti• Kemen PANRB• Kemdagri• Pemda
• Kemdikbud• Kemenag• Kemristekdikti• Kemdagri• Pemda
PP
ProP
KP
Tunjangan dan insentif pendidik
Pendidikan karakter dan penerapanbudaya positif
REPUBLIK INDONESIA
18
SASARAN DAN INDIKATOR (1)PROGRAM PRIORITAS 3: PEMERATAAN LAYANAN PENDIDIKAN BERKUALITAS
No. Sasaran/Indikator Capaian
2016
Capaian
2017
Target
2018
Target
2019
1. Meningkatnya angka partisipasi kasar (APK) dan angka
partisipasi murni (APM) Pendidikan
a. Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD* 34,69 35,03 37,32 39,60
b. Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/sederajat 109,31 108,50 113,41 114,09
c. Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/sederajat 96,82 97,19 94,03 94,78
d. Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/sederajat 90,12 90,23 106,70 106,94
e. Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/sederajat 77,95 78,40 82,00 82,02
f. Angka Partisipasi Kasar (APK)
SMA/SMK/MA/sederajat
80,89 82,84 89,74 91,63
g. Angka Partisipasi Murni (APM)
SMA/SMK/MA/sederajat
59,95 60,37 65,29 67,48
h. Angka Partisipasi Kasar(APK) PT 31,61 32,95 34,84 36,73
* Terdapat penyesuaian untuk target APK PAUD
Kemungkinan tidak tercapai
Kemungkinan tercapai
Sudah tercapai
REPUBLIK INDONESIA
19
SASARAN DAN INDIKATOR (2)PROGRAM PRIORITAS 3: PEMERATAAN LAYANAN PENDIDIKAN BERKUALITAS
No. Sasaran/Indikator Capaian
2016
Capaian
2017
Target
2018
Target
20192. Meningkatnya Sekolah/Madrasah, PAUD, dan PT yang
terakreditasi
a. Persentase TK/RA/BA yang berakreditasi minimal B 6,5% 10,1% 13,6% 17,2%
b. Persentase SD/MI/Sederajat yang berakreditasi
minimal B
69,6% 79,0% 81,6% 84,2%
c. Persentase SMP/MTs/Sederajat yang berakreditasi
minimal B
63,1% 74,8% 77,9% 81,0%
d. Persentase SMA/SMK/MA/Sederajat yang
berakreditasi minimal B
67,2% 80,9% 82,8% 84,6%
e. Persentase Prodi PT yang berakreditasi minimal B 58,8% 61,8% 64,8% 68,4 %
Kemungkinan tidak tercapaiKemungkinan tercapaiSudah tercapai
REPUBLIK INDONESIA
20
INTEGRASI PENDANAAN DAN ASPEK KEWILAYAHANPROGRAM PRIORITAS 3: PEMERATAAN LAYANAN PENDIDIKAN BERKUALITAS
Pendanaan Arah PemanfaatanAlokasi 2018
(Juta Rupiah)
Alokasi 2019
(Juta Rupiah)
1. Belanja
K/L
Upaya pemerataan layanan pendidikan yang berkualitas antara lain
melalui:
• Peningkatan kompetensi, kesejahteraan dan pemerataan pendidik
• Peningkatan afirmasi sarpras dan bantuan pendidikan untuk daerah
3T, dan luar Jawa
• Akreditasi dan penjaminan mutu satuan pendidikan
• Penerapan kurikulum, pendidikan karakter, penerapan budaya
positif di satuan pendidikan, serta peningkatan publikasi dosen dan
pengembangan bidang unggulan
Rp. 41.420.075,9 Rp. 39.199.290,8
2. DAK
(fisik dan
non-fisik)
• Peningkatan sarpras pendidikan untuk mendorong pemenuhan SPM
pendidikan, penguatan layanan vokasi dan pelaksanaan Wajib Belajar
12 Tahun
• Penyediaan tunjangan guru dan biaya operasional pendidikan
Rp. 59.000.000 Rp. 65.800.000
REPUBLIK INDONESIA
21
Target Jumlah Lokasi Prioritas Peningkatan AkreditasiSekolah/Madrasah (S/M) Tahun 2019
< 25 % S/M yang belum terakreditasi minimal B
> 50 % S/M yang belum terakreditasi minimal B
26 < 50 % S/M yang belum terakreditasi minimal B
REPUBLIK INDONESIA
22
Kerangka Regulasi dan Kerangka KelembagaanPROGRAM PRIORITAS 3: PEMERATAAN LAYANAN PENDIDIKAN BERKUALITAS
Kerangka regulasi yang dibutuhkan untuk mendukung Program Prioritas Pemerataan Layanan
Pendidikan Berkualitas, diantaranya adalah:
1. Peraturan perundangan yang dapat mengatur kemudahan bantuan pembiayaan layanan
pendidikan antartingkatan pemerintahan;
2. Peraturan teknis untuk menerjemahkan sasaran pencapaian SPM dalam perencanaan dan
penganggaran; dan
3. Peraturan pada tataran pelaksanaan yang mengatur perencanaan dan pemanfaatan Anggaran
Pendidikan (tingkat pusat dan tingkat daerah).
REPUBLIK INDONESIA
23
PROGRAM PRIORITAS 4PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP PERUMAHAN
DAN PERMUKIMAN LAYAK
PENINGKATAN AKSES
MASYARAKAT TERHADAP
PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
LAYAK
Penyediaanakses hunian
layak danterjangkau
Penyediaanakses air
minum dan sanitasi layak
Peningkatan kualitas
lingkungan di permukiman
23
1
Pengaturan, Pembinaan, dan PengawasanPenyelenggaraan Air Minum
Penyediaan infrastruktur air minum layak
4
1
23
• Kemen PUPR• Kemensos• Kemenkeu• Kemendagri• Kementerian ATR/BPN• BI dan OJK• LKB dan LKNB • Perumnas
• Kemen PUPR• Kemenkes• KLHK• Kemendagri• Kemendes PDTT
• KLHK
PP
ProP
KP
Peningkatan kualitas udara perkotaan
Penanganan dan penyediaan infrastruktur pengelolaan limbah B3
Restorasi lingkungan tercemar limbah B3
Fasilitasi penyediaan hunian layak danterjangkau
Fasilitasi peningkatan kualitas hunian
Fasilitasi pembiayaan perumahan MBR
Fasilitasi peningkatan kualitas permukiman
Penyediaan infrastruktur sanitasi layak
Pengaturan, Pembinaan, dan Pengawasan Penyelenggaraan Sanitasi
REPUBLIK INDONESIA
24
SASARAN DAN INDIKATOR PROGRAM PRIORITAS 4: PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN LAYAK
No. Sasaran/Indikator 2016 2017 2018 2019
1.Meningkatnya Akses Masyarakat Terhadap
Perumahan dan Permukiman Layak
a. Akses air minum layak (%) 71,14 72,04 92,00* 100,00
b. Akses sanitasi (%) 76,37 79,01 92,12* 100,00
Akses Sanitasi Layak (%) 67,20 67,89 79,07* 85
Akses Sanitasi Dasar (%) 9,17 11,12* 13,06* 15
e. Penanganan kawasan permukiman kumuh
perkotaan (Ha)**2.462,7 5.961,7 1.991* 1.991
f. Fasilitasi penyediaan hunian layak (Rumah
Tangga)198.001 235.786 291.267* 294.500
g. Fasilitasi peningkatan kualitas rumah tidak
layak huni (Rumah Tangga)101.890 159.268 174.300* 192.000
2. Meningkatnya kualitas udara perkotaan
a. Meningkatnya indeks kualitas perkotaan 81,5 82 83 84*data target RKP 2017 & RKP 2018** capaian belum dapat diukur
Kemungkinan tidak tercapaiKemungkinan tercapaiSudah tercapai
REPUBLIK INDONESIA
25
Pendanaan Arah PemanfaatanAlokasi 2018
(Juta Rupiah)
Alokasi 2019
(Juta Rupiah)
1. Belanja
K/L Intervensi kebijakan dan pelaksanaan upaya perbaikan kualitas lingkungan di
permukiman
Pemantauan kualitas lingkungan perkotaan
Penyediaan hunian layak dan terjangkau bagi masyarakat terutama MBR
Pembangunan infrastruktur sanitasi untuk mendukung peningkatan akses
sanitasi
Pembangunan infrastruktur air minum untuk mendukung peningkatan akses air
minum
Pembinaan dan peningkatan kapasitas daerah dan institusi pengelolaan layanan
perumahan, air minum dan sanitasi
Rp. 26.004.597 Rp. 36.393.644
2. DAK Pengendalian pencemaran udara di Provinsi
Pengelolaan sampah dan sarana prasarana pendukung
Bantuan stimulan pembangunan baru rumah swadaya, peningkatan kualitas
rumah swadaya, pembangunan jalan lingkungan
Pembangunan rumah khusus
Pembangunan sistem pengelolaan air limbah, pengolahan sampah serta
drainase lingkungan.
Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum
Rp. 5.261.341 Rp. 16.983.000
INTEGRASI PENDANAAN DAN ASPEK KEWILAYAHAN (1)PROGRAM PRIORITAS 4: PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN LAYAK
REPUBLIK INDONESIA
26
Pendanaan Arah PemanfaatanAlokasi 2018
(Juta Rupiah)
Alokasi 2019
(Juta Rupiah)
3. Hibah Subsidi bunga pinjaman PDAM
Meningkatkan ketepatan sasaran penerima manfaat subsidi perumahan
(Subsidi Selisih Bunga, Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan dan Subsidi
Bantuan Uang Muka)
Rp. 8.492.200 Rp. 22.836.000
4. Subsidi Perluasan sistem pengelolaan air limbah terpusat dan pembangunan sarana
pengolahan air limbah di rumah tangga
Penambahan sambungan rumah air minum
Rp. 2.159.000
(capaian
akumulasi
kumulatif)
Data belum
tersedia
INTEGRASI PENDANAAN DAN ASPEK KEWILAYAHAN (2)PROGRAM PRIORITAS 4: PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN LAYAK
REPUBLIK INDONESIA
27
SEBARAN LOKASI PROYEK PRIORITASPROGRAM PRIORITAS 4: PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN LAYAK
SPALD-T Skala Kota Banda Aceh
Aceh
SPAM Regional MebidangSPALD-T Skala Kota Medan
Sumut
SPAM Regional DurolisSPALD-T Skala Kota Pekanbaru
Riau
SPALD-T Skala Kota Jambi
Jambi
SPALD-T Skala Kota Palembang
Sumsel
Pembangunan Rumah KhususPeningkatan Kualitas Rumah Swadaya
PapuaSPAM Regional Bandar lampung
Lampung
SPALD-T Kota JakartaDKI Jakarta
SPAM Regional Jatigede
Jabar
SPAM Regional WososukasSPAM Regional Keburejo
Jateng
SPAM Regional Kartamantul
SPAM Regional UmbulanSPAM Regional Mojolamong
Jatim
SPAM Regional Burana Titab AtasSPAM Regional Burana Titab BawahSPALD-T Regional SuwungTPA Regional Suwung
Bali
TPA Regional Mamitarang
Sulut
SPAM Regional MamminasataSPALD-T Skala Kota MakassarPembangunan Fasilitas LimbahB3 di Kota Makasssar
Sulsel
DIY
Pembangunan Rumah KhususPeningkatan Kualitas Rumah Swadaya
Papua Barat
Kegiatan di lokasi lain merupakan kegiatan reguler
REPUBLIK INDONESIA
28
Kerangka Regulasi dan Kerangka KelembagaanPROGRAM PRIORITAS 4: PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN LAYAK
Kerangka regulasi yang dibutuhkan untuk mendukung Program Prioritas Peningkatan Akses Masyarakat
terhadap Perumahan dan Permukiman Layak, diantaranya adalah:
1. Revisi Perpres 185 Tahun 2014 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri mengenai penyelenggaraan urusan air minum dan sanitasi
3. Rapermen Pembiayaan Mikro Perumahan dengan Subsidi Bantuan Uang Muka untuk MBR dengan
penghasilan musiman
4. Rapermen Investasi Rusunawa dengan menggunakan Dana CSR
5. Review dan penyusunan kebijakan/regulasi (seperti: review UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah) untuk mengatasi hambatan dalam urusan pemerintahan bidang perumahan dan permukiman,
serta bidang pekerjaan umum dan tata ruang
Kerangka kelembagaan yang berkaitan dengan Program Prioritas Peningkatan Akses Masyarakat terhadap
Perumahan dan Permukiman Layak, yakni:
1. Penguatan kelembagaan Tim Koordinasi Perumahan, Permukiman, Air Minum dan Sanitasi (PPAS) serta
Pokja PPAS (dulunya Pokja AMPL).
REPUBLIK INDONESIA
29
PENINGKATAN TATA KELOLA
LAYANAN DASAR
Penguatan Layanan dan
Rujukan Terpadu
Penguatan Integrasi Sistem
Administrasi Kependudukan dan Pencatatan
Sipil
PercepatanPencapaian
SPM di Daerah
Penataan regulasi dan kelembagaanuntuk implementasi SPM
Peningkatan kapasitas aparatur daerah
Monitoring dan evaluasi SPM
Pengelolaan dan pemanfaatan sumber-sumber pendanaan untuk SPM
Penguatan Mekanisme Pengaduan
Pengelolaan Verifikasi – Validasi Basis Data Terpadu
Fasilitasi Pendampingan masyarakat
5
1
23
• Kemensos• Kemendagri• Kemnaker• KPPPA• Kemendes PDTT• Kementerian
ESDM
• KemenpanRB• Kemendikbud• Kemenag• BNP2TKI• Kantor Staf
Presiden
• Kemendagri• Kemensos• KPPPA• Kemendes PDTT• Kemenag• Kemenkumham• Kemenkes• Kemendikbud• Kemenlu
• MA (Badilag dan Badilum)
• Kemenkominfo• Kemenko PMK • Polri• BPJS
Ketenagakerjaan• BPJS Kesehatan
• Kemendagri• Kemensos• Bappenas• Kemendikbud• Kemenkes• Kemen PUPR• Kemenkeu• Kemenko PMK
PROGRAM PRIORITAS 5PENINGKATAN TATA KELOLA LAYANAN DASAR
PP
ProP
KP
Peningkatan ketersediaan dan kualitas statistik hayati yang akurat untuk pelayanan publik
Percepatan kepemilikan akta kelahiran
REPUBLIK INDONESIA
30
SASARAN DAN INDIKATOR PROGRAM PRIORITAS 5: PENINGKATAN TATA KELOLA LAYANAN DASAR
No. Sasaran/Indikator 2016 2017 2018 20191. Meningkatnya pemanfaatan Basis Data Terpadu di
daerah
a. Daerah yang memanfaatkan BDT untuk
penargetan program penanggulangan
kemiskinan
190 312 350 400
b. Daerah yang melakukan verifikasi dan validasi
BDT- 290 350 400
2. Mempercepat penerapan SPM di daerah
(provinsi/kab/kota)
a. Jumlah daerah yang menerapkan SPM 34 prov, 508
Kab/Kota
34 prov, 508
Kab/Kota
34 prov, 508
Kab/Kota
34 prov, 508
Kab/Kota
REPUBLIK INDONESIA
31
INTEGRASI PENDANAAN DAN ASPEK KEWILAYAHANPROGRAM PRIORITAS 5: PENINGKATAN TATA KELOLA LAYANAN DASAR
Pendanaan Arah PemanfaatanAlokasi 2018
(Juta Rupiah)
Alokasi 2019
(Juta Rupiah)
1. Belanja K/L Pelayanan dan rujukan program penanggulangan
kemiskinan.
Verifikasi dan validasi serta rujukan dan pelayanan
terpadu.
Rp 90.009 Rp. 102.414
4. KPBU Pengembangan Sistem Informasi Kesejahteraan
Sosial Nasional.
NA Rp. 1.480.000
REPUBLIK INDONESIA
33
Kerangka Regulasi dan Kerangka KelembagaanPROGRAM PRIORITAS 5: PENINGKATAN TATA KELOLA LAYANAN DASAR
Kerangka regulasi yang dibutuhkan untuk mendukung Program Prioritas Peningkatan Tata Kelola Layanan Dasar antara lain:
1. Perpres Rencana Induk Pengarusutamaan Penyandang Disabilitas (RI-PUPD), yaitu:
a) Pasal 27 ayat (3) UU 8/2016 tentang Penyandang Disabilitas mengamanatkan Pemerintah untuk merumuskanRencana Induk terkait pemenuhan dan penghormatan hak Penyandang Disabilitas.
b) RI-PUPD bertujuan untuk: menetapkan panduan penyusunan kegiatan pemerintah yang inklusif; mendorong peningkatan kinerja layanan publik; mendorong keterlibatan penyandang disabilitas dalam penyusunan kebijakan publik.
2. Penyelesaian semua regulasi terkait turunan PP No. 2 Tahun 2018 terkait SPM yaitu:
a) Peraturan Menteri terkait SPM di semua sektor (Pendidikan, Kesehatan, Sosial, PU-PERA dan Trantibumlinmas) b) Permendagri Penerapan SPM di daerah
Kerangka kelembagaan yang berkaitan dengan Program Prioritas Percepatan Pengurangan Kemiskinan, yakni:
1. Penguatan Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu yang berfungsi untuk pengelolaan data, pelayanan, penjangkauan,
serta pelaporan dan penanganan keluhan.
2. Penguatan kerjasama lintas sektor di tingkat pusat dan daerah untuk pelaksanaan SPM melalui pembentukan
Pokja/Sekber lintas sektor (Sekber bersifat non-struktural)
REPUBLIK INDONESIA
34
Beberapa Isu yang Memerlukan Arahan Lebih Lanjut (1)
1. Terkait subsidi tepat sasaran yang dihilangkan dari Kegiatan PrioritasPenguatan Pelaksanaan Bantuan Sosial Tepat Sasaran.
- apakah nantinya subsidi menjadi bagian dari bantuan sosial atau subsidi tidakperlu menggunakan data BDT (tepat sasaran)?
2. Beberapa kegiatan prioritas dalam PN 1 yang terkait dengan Papua danPapua Barat (PKH, Administrasi Kependudukan, Kesehatan, Pendidikan)dimasukkan ke dalam PN 2 yang berimplikasi bahwa semua K/L terkaitkegiatan ini harus membuat output khusus terkait Papua dan PapuaBarat?
Sasaran/Indikator CapaianTarget
RPJMN 2019
Target
RKP 2019Ket
a. Cakupan Penduduk yang menjadi peserta penerima bantuan iuran (PBI) melalui JKN/KIS
92,2(2017)
107,2 107,2 • Target RPJMN kemungkinan tidak tercapai
• 2019: tetap menggunakan target RPJMN
4. Untuk target-target RPJMN yang sudah tercapai, apakah perlu menetapkan target baru pada RKP 2019
Contoh target yang sudah tercapai: AKI, AKB dan Stunting
3. Kepesertaan PBI JKN tahun 2019
Beberapa Isu yang Memerlukan Arahan Lebih Lanjut (2)
REPUBLIK INDONESIA
38
Isu-Isu Mendesak Tahun 2019Dalam Rangka Pemerataan Layanan Pendidikan Berkualitas
1. Afirmasi pendidikan untuk menyelaraskan penerapan Undang-Undang 23 Tahun 2014
Tentang Pemerintahan Daerah dalam mendorong pemerataan layanan pendidikan;
2. Efektivitas pemanfaatan Anggaran Pendidikan 20% dalam APBN dan APBD untuk
peningkatan pemerataan layanan pendidikan; dan
3. Pengangkatan tenaga pendidik dalam rangka memenuhi kekurangan guru PNS dan
mengantisipasi terjadinya gelombang pensiun guru PNS.
REPUBLIK INDONESIA
39
Isu-isu Terkait Peningkatan Akses Masyarakat Terhadap Perumahan Dan Permukiman Layak
1. Limitasi kewenanganan pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota dalampenyediaan rumah bagi MBR. Berdasarkan UU 23 Tahun 2014 tentang PemerintahanDaerah, penyediaan rumah bagi MBR hanya merupakan kewenanganan pemerintahpusat.
2. Metode perhitungan pengurangan permukiman kumuh yang ada saat ini belum dapatmenggambarkan penanganan kumuh suatu kawasan telah tuntas 0%.
3. Banyaknya penugasan Presiden diluar prioritas yang telah ditetapkan (resources policy)
4. Tingkat Buang Air Besar Sembarang (BABs) masih tinggi (10,3% atau sekitar 26,5 juta orang) sehingga perlu adanya kebijakan afirmatif untuk STBM.
5. Terhambatnya transfer aset ke pemerintah daerah yang menghambat pemeliharaanhunian, infrastruktur air minum serta sanitasi .