Teknologi iBOP untuk Rakyat Miskin -...

4
Aji Hermawan | Teknologi iBOP untuk Rakyat Miskin Copyright Aji Hermawan [email protected] http://ajiher.staff.ipb.ac.id/2014/02/15/teknologi-ibop-untuk-rakyat-miskin/ Teknologi iBOP untuk Rakyat Miskin http://www.tempo.co/read/news/2010/03/09/095231117/Teknologi-iBOP-untuk-Rak yat-Miskin Selasa, 09 Maret 2010 | 08:44 WIB Teknologi iBOP untuk Rakyat Miskin TEMPO Interaktif, Jakarta -Banner sepanjang 2 meter dibentangkan oleh seorang pria yang berdiri di depan Jeepney, angkutan umum di Manila. "Dua puluh persen bahan bakar Jeepney ini menggunakan minyak jelantah." Ada lagi kalimat dengan huruf lebih kecil bertulisan "Baik untuk kesehatan, lingkungan, dan ekonomi kita". Tercantum pula nomor telepon seluler yang bisa dihubungi. Film lain menceritakan mesin penghancur untuk membuat arang ramah lingkungan. Seorang pria mengayuh pedal sepeda sehingga mesin dapat beroperasi. Kisah lainnya tentang cara memanen air hujan oleh petani di pedesaan guna mengairi sawah mereka. Ada lagi upaya sebuah organisasi yang menyediakan database ikan di Filipina, sehingga nelayan dapat mengakses dan mengirim informasi lewat ponsel. Potongan kisah tersebut tampil dalam acara Forum on iBoP Asia's Frontiers: Charting the Future of Science and Technology Innovations for Base of Pyramid (iBoP) in Southeast Asia, Rabu lalu, di Jakarta. Peserta dari Indonesia, Filipina, Kamboja, Vietnam, dan Thailand menampilkan presentasinya. Acara ini digelar oleh iBoP Asia sebagai program independen Sekolah Pemerintah Ateneo di bawah koordinasi Universitas Ateneo, Manila. Di Indonesia, Program Inovasi Sains dan Teknologi untuk Masyarakat Bawah Piramida ini bekerja sama dengan Dewan Riset page 1 / 4

Transcript of Teknologi iBOP untuk Rakyat Miskin -...

Page 1: Teknologi iBOP untuk Rakyat Miskin - achamad.staff.ipb.ac.idachamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Aji Hermawan...Film lain menceritakan mesin penghancur untuk membuat arang

Aji Hermawan | Teknologi iBOP untuk Rakyat MiskinCopyright Aji Hermawan [email protected]://ajiher.staff.ipb.ac.id/2014/02/15/teknologi-ibop-untuk-rakyat-miskin/

Teknologi iBOP untuk Rakyat Miskin

http://www.tempo.co/read/news/2010/03/09/095231117/Teknologi-iBOP-untuk-Rakyat-Miskin

 

Selasa, 09 Maret 2010 | 08:44 WIB

Teknologi iBOP untuk Rakyat Miskin

 

TEMPO Interaktif, Jakarta -Banner sepanjang 2 meter dibentangkan oleh seorangpria yang berdiri di depan Jeepney, angkutan umum di Manila. "Dua puluh persenbahan bakar Jeepney ini menggunakan minyak jelantah." Ada lagi kalimat denganhuruf lebih kecil bertulisan "Baik untuk kesehatan, lingkungan, dan ekonomi kita".Tercantum pula nomor telepon seluler yang bisa dihubungi.

Film lain menceritakan mesin penghancur untuk membuat arang ramah lingkungan.Seorang pria mengayuh pedal sepeda sehingga mesin dapat beroperasi. Kisahlainnya tentang cara memanen air hujan oleh petani di pedesaan guna mengairisawah mereka. Ada lagi upaya sebuah organisasi yang menyediakan database ikandi Filipina, sehingga nelayan dapat mengakses dan mengirim informasi lewatponsel.

Potongan kisah tersebut tampil dalam acara Forum on iBoP Asia's Frontiers:Charting the Future of Science and Technology Innovations for Base of Pyramid(iBoP) in Southeast Asia, Rabu lalu, di Jakarta. Peserta dari Indonesia, Filipina,Kamboja, Vietnam, dan Thailand menampilkan presentasinya. Acara ini digelar olehiBoP Asia sebagai program independen Sekolah Pemerintah Ateneo di bawahkoordinasi Universitas Ateneo, Manila. Di Indonesia, Program Inovasi Sains danTeknologi untuk Masyarakat Bawah Piramida ini bekerja sama dengan Dewan Riset

page 1 / 4

Page 2: Teknologi iBOP untuk Rakyat Miskin - achamad.staff.ipb.ac.idachamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Aji Hermawan...Film lain menceritakan mesin penghancur untuk membuat arang

Aji Hermawan | Teknologi iBOP untuk Rakyat MiskinCopyright Aji Hermawan [email protected]://ajiher.staff.ipb.ac.id/2014/02/15/teknologi-ibop-untuk-rakyat-miskin/

Nasional.

"Program iBoP sejalan dengan agenda riset nasional," kata Ketua Dewan RisetNasional Andrianto Handojo. Ada tiga panduan dari tujuh bidang fokus Agenda RisetNasional 2010-2014, yakni pengentasan kemiskinan, wawasan lingkungan, danwawasan kelautan.

Namun keterlibatan lembaga ini tidak secara langsung dalam program iBoP. Menurut Andrianto, masyarakat miskin memiliki peluang memberdayakan dirinyasendiri. Tak hanya itu, penduduk lapisan terbawah dari piramida kependudukan inijuga mampu memutar roda perekonomian. Selama ini, kata Andri, mereka pasaryang terabaikan.

Saat ini ada 4 miliar penduduk bumi yang mengisi bawah atau dasar piramida(BoP). Dasar piramida merupakan sebutan bagi penduduk dunia yang hidup dengankurang dari US$ 4 setiap harinya. Sekitar dua pertiga dari warga miskin dunia iniberada di Benua Asia. "Memaksimalkan penerapan sains dan teknologi serta inovasimerupakan agenda besar untuk meraih tujuan meningkatkan kehidupanmasyarakat terbawah piramida," kata Antonio G.M. La Vina, Dekan SekolahPemerintah Ateneo.

Program ini memfasilitasi kerja sama berbagai organisasi dan sektor dinegara-negara Asia Tenggara untuk dapat membina inovasi sains serta teknologi,sehingga dapat dimanfaatkan langsung oleh warga miskin. Program inimenyediakan dana sebesar 15-25 ribu dolar Kanada untuk melakukan studi tentangnilai dan dampak inovasi sains serta teknologi bagi warga lapisan bawah. DariIndonesia, Yayasan Sejahtera Semesta Rakyat (Setara) tahun lalu memenangkanhibah ini. Mereka melakukan studi bertajuk "Analisis Rantai Produksi Bioetanol dariAren dan Nipah".

Dua warga Indonesia, Tusy Adibroto dan Damayanti Buchori, menjadi anggotaKomite Penasihat Program iBoP Asia. Awalnya, Damayanti skeptis dengan programyang menggunakan skenario Bank Dunia yang memanfaatkan warga miskin. "Sayakhawatir mereka jadi tergantung dengan teknologi tersebut," kata dosen InstitutPertanian Bogor ini. Namun, setelah dia melihat hasil studi para penerima bantuan,kekhawatiran itu sirna. Program ini, ujarnya, menjadi gagasan menakjubkan untuk

page 2 / 4

Page 3: Teknologi iBOP untuk Rakyat Miskin - achamad.staff.ipb.ac.idachamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Aji Hermawan...Film lain menceritakan mesin penghancur untuk membuat arang

Aji Hermawan | Teknologi iBOP untuk Rakyat MiskinCopyright Aji Hermawan [email protected]://ajiher.staff.ipb.ac.id/2014/02/15/teknologi-ibop-untuk-rakyat-miskin/

membantu rakyat miskin.

Aji Hermawan dari IPB menjelaskan sejumlah kendala penerapan hasil inovasisains dan teknologi. Pertama, tidak nyambungnya riset dan dunia bisnis. Kedua,para pengusaha menginginkan produk yang cepat diterapkan dan menghasilkanlaba. "Pengusaha ingin produk yang sudah jadi atau tinggal pencet saja," kata Aji.Ketiga, minimnya dukungan dari kalangan perbankan. Yang terakhir adalahperbedaan karakter antara inovator dan pengusaha. Menurut Aji, program iBoP jugaharus melakukan pendampingan bagi penerima grant, sehingga produknya dapatdipasarkan. Bagi warga miskin, teknologi itu bernilai ekonomis.

Sejatinya, masyarakat miskin sebagai potensi ekonomi sudah berjalan pada bisnisbank pasar atau bank perkreditan rakyat di Indonesia. Peraih Nobel, MohammadYunus, dengan Grameen Bank, Banglades, menunjukkan bahwa para ibu rumahtangga miskin yang tidak layak kredit ternyata bisa menjadi nasabah GrameenBank yang menguntungkan dengan tingkat risiko kredit lebih rendah dibandingnasabah bank komersial pada umumnya.

Allan Hammond, yang menjadi pembicara utama Forum iBoP di Jakarta, mengajakkita mengubah pola pikir terhadap orang miskin. Selama ini warga miskin dianggapsebagai beban dan perlu dibantu oleh si kaya atau dinas sosial. "Sektor swastarelatif lebih efektif mengentaskan kemiskinan dibandingkan dengan program sosialpemerintah," kata Senior Entrepreneur/Director Healthcare for All Ashoka itu.

Sayangnya, di negara berkembang prakarsa kewirausahaan sektor swasta atausocial enterprises untuk membantu pengentasan kemiskinan tidak ditunjangkebijakan pemerintah. Karena itu, sektor swasta, kata Hammond, membatasi diripada "business as usual" atau bisnis normal yang monoton. Padahal, katanya,peluang pasar konsumen BoP di seluruh dunia sangat besar. Untuk sektor energi,misalnya, peluangnya sebesar US$ 433 miliar, air (US$ 70 miliar), perumahan (US$332 miliar), dan kesehatan (US$ 156 miliar).

UNTUNG WIDYANTO

page 3 / 4

Page 4: Teknologi iBOP untuk Rakyat Miskin - achamad.staff.ipb.ac.idachamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Aji Hermawan...Film lain menceritakan mesin penghancur untuk membuat arang

Aji Hermawan | Teknologi iBOP untuk Rakyat MiskinCopyright Aji Hermawan [email protected]://ajiher.staff.ipb.ac.id/2014/02/15/teknologi-ibop-untuk-rakyat-miskin/

 

page 4 / 4