Lima Monster Penghancur Tim
Transcript of Lima Monster Penghancur Tim
Lima Monster Penghancur Tim
1. Tidak adanya rasa percayaRasa percaya berarti anggota tim tahu rekan satu
tim mereka takkan memanfaatkan kerapuhan mereka. Kerapuhan itu termasuk:
1.Ketidakmampuan dalam pekerjaan2.Kelemahan dalam pergaulan3.Kesalahan4.Permintaan bantuan
Dengan rasa percaya, anggota tim benar-benar merasa nyaman dan membuat mereka bisa memfokuskan semua energi dan perhatian mereka pada pekerjaan yang sedang dilakukan.
Kecenderungan umum: orang biasanya bersaing langsung dengan rekan mereka (siapa yang paling populer, siapa yang paling didengarkan, siapa yang paling banyak bekerja dan mendapat pujian, dll) dan melindungi reputasi mereka.
Tanda-tanda tim yang tidak ada rasa percaya: 1.Mereka tak suka menghadiri rapat atau acara
bersama lain 2.Jarang meminta bantuan atau menawarkan
bantuan kepada orang lain, 3.Saling menyembunyikan kelemahan dan
kesalahan mereka dan jarang menawarkan saran di luar area tanggung jawab mereka,
4.Mereka saling menduga yang terburuk, 5.Menyimpan dendam, 6.Gagal mengenali dan memanfaatkan keterampilan
dan pengalaman satu sama lain, dan 7.Mencari alasan untuk tidak menghabiskan waktu
bersama.
Tanda-tanda tim yang saling percaya:1.Mereka saling mengakui kelemahan dan
kesalahan mereka, dan mengambil resiko dalam memberikan umpan balik dan bantuan
2.Mereka memanfaatkan pengalaman dan keterampilan semua orang
3.Mereka mengabdikan diri waktu dan energi untuk isu-isu penting alih-alih politik, dan tanpa ragu meminta maaf
4.Mereka juga tak sabar ingin menghadiri rapat dan kesempatan lain untuk bekerja sebagai kelompok.
Rasa percaya berdasarkan kerapuhan tidak tercipta dalam semalam. Dibutuhkan pengalaman bersama, tindak lanjut dan kredibilitas, dan pemahaman mendalam akan anggota tim
Peranan pemimpin: 1.Untuk menimbulkan rasa percaya, seorang
pemimpin harus memperlihatkan kerapuhannya. Mengambil resiko kehilangan muka di depan tim mendorong yang dipimpin untuk melakukan hal yang sama.
2.Tapi, hati-hati: seorang pemimpin yang memalsukan kerapuhannya untuk memanipulasi tindakan dan emosi orang lain akan dengan cepat kehilangan rasa percaya tim.
2. Ketakutan pada konflik
Kecenderungan umum: orang menghindari konflik ideologis terbuka supaya tak ada yang sakit hati.
Tetapi, mereka sering menggunakan “serangan dari belakang” yang jauh lebih jahat dan menyakitkan.
Tanda-tanda tim yang takut pada konflik: 1.Mereka membuang banyak waktu dan energi
untuk menjaga dan mengelola relasi interpersonal.
2.Rapat mereka membosankan karena mereka menghindari isu-isu kontroversial yang penting bagi kesuksesan mereka,
3.Tapi di luar rapat, politik “pintu belakang” dan serangan pribadi tumbuh subur
4.Mereka juga gagal memanfaatkan perspektif semua anggota tim.
Apa yang bisa dilakukan? SALING MENGINGATKAN: anggota tim perlu saling melatih berdebat dengan sehat. Setia kali ada yang merasa tidak nyaman dengan perbedaan pendapat, mereka perlu saling mengingatkan tentang manfaat konflik. Hal ini menghilangkan ketegangan dan memberi peserta rasa percaya diri untuk melanjutkan.
Peranan pemimpin:1.Salah satu kecenderungan paling bermasalah
seorang pemimpin adalah dorongan untuk melindungi anggota timnya dari gangguan. Sayangnya, itu membuat anggota tim tidak bisa mengembangkan keterampilan pengelolaan konflik yang bagus dan memperburuk keadaan
2.Seorang pemimpin harus memberi contoh. Jika Anda menghindari konflik yang perlu dan produktif, Anda membiarkan kekacauan bertahan dan bahkan berkembang.
3. Tidak adanya komitmenKecenderungan umum: anggota tim tidak memiliki komitmen karena ketidakjelasan dalam tim itu sendiri.
Tanda tim yang tidak ada komitmen: tidak memiliki arah, tujuan dan prioritas yang jelas.
Tanda tim yang memiliki komitmen: memiliki arah, tujuan dan prioritas yang jelas.
Peranan pemimpin: memastikan tim memiliki arah, prioritas, tujuan yang jelas bagi setiap orang.
4. Penghindaran tanggung jawabKecenderungan umum 1: anggota tim yang
hubungannya cukup dekat ragu-ragu untuk meminta pertanggungjawaban karena tidak mau merusak hubungan pertemanan mereka.
Fakta: ketika seseorang tidak memenuhi harapan, hal itu justru akan merusak hubungan pertemanan.
Kecenderungan umum 2: pemimpin menjadi satu-satunya “sumber disiplin”.
Anggota tim lain akan tetap diam dan cuek bahkan jila jelas-jelas ada sesuatu yang salah. Fakta: tekanan dari rekan membuat orang lebih bertanggung jawab.
Tanda tim yang meminta anggotanya bertanggung jawab:
1.Punya standar yang sama untuk semua orang
2.Setiap anggota tim selalu saling mengingatkan anggota lain untuk lebih bertanggung jawab
3.Mereka mempertanyakan masalah secara terbuka.
Peranan pemimpin: 1.Mendorong dan mengizinkan anggota untuk
saling memantau pelaksanaan tanggung jawab mereka saling meminta pertanggungjawaban.
2.Bersikap jelas tentang apa yang perlu dicapai oleh tim, siapa yang harus mengerjakan apa dan bagaimana semua orang harus bersikap.
3.Membuat semua keputusan jelas dan kasat mata supaya tidak ada yang lupa
5. Ketidakpedulian pada hasilKecenderungan umum: anggota tim lebih peduli pada prestasi pribadi daripada tujuan tim.
Tanda-tanda tim yang tidak berfokus pada hasil bersama:
1.Anggota tim hanya egois dan hanya mementingkan keberhasilan pribadi atau kelompoknya
2.Tidak peduli pada apa yang terjadi pada orang lain. Untuk dia, yang penting keberhasilannya.
Peranan pemimpin: 1.Pemimpin harus berfokus pada hasil
bersama. Jika timnya merasakan pemimpinnya lebih menghargai tujuan pribadi, mereka akan terdorong untuk melakukan hal serupa.
2.Pemimpin tim juga tidak boleh egois dan hanya memberika pengakuan pada mereka yang benar-benar mengupayakan pencapaian tujuan kelompok.
KesimpulanDengan mengakui ketidaksempurnaan
manusiawi mereka, tim hebat mengatasi kecenderungan alami mereka yang menghambat rasa percaya, konflik, komitmen, pertanggungjawaban dan fokus pada hasil bersama.
Tim hebat berhasil karena mereka sangat manusiawi.
“Coming together is a beginning, staying together is a progress, working together is a success” (Henry Ford)
Diringkas dari: Patrick Lencioni dan Kensuke Okabayashi, Lima Monster Penghancur Tim : Edisi Manga (Jakarta: Gramedia, 2009)