Teknik Sampling

3
SAMPLING 1. Tipe Sampling. Dalam penelitian perlu ditetapkan secara jelas populasi yang menjadi sasaran penelitiannya yang disebut sebagai populasi sasaran. Populasi sasaran tersebut merupakan populasi yang nantinya akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian, dalam hal ini kesimpulan yang dimaksud hanya berlaku untuk populasi sasaran yang telah ditetapkan. Pada statistika induktif, seorang peneliti berusaha menyimpulkan mengenai karakteristik populasi yang umumnya dilakukan berdasarkan kepada data sampel yang diambil dari populasi yang bersangkutan. Proses meneliti sebagian dari objek yang ada dalam populasi yang akan dipelajari karakteristiknya inilah yang disebut sampling. Segala sesuatu yang dijadikan kesatuan (unit) yang menjadi objek pemilihan disebut satuan sampling. Beberapa alasan dilakukannya sampling dalam proses pengumpulan data adalah : a. Ukuran populasi yang besar/tak hingga b. Sensus memerlukan biaya yang besar/mahal c. Sensus memerlukan waktu yang relatif lama d. Adanya percobaan yang sifatnya merusak, sehingga tidak mungkin dilakukan sensus e. Masalah ketelitian, dimana semakin banyak objek yang harus dipelajari, maka tingkat ketelitiannya cenderung berkurang f. Pertimbangan ekonomis, yaitu biaya, waktu, dan tenaga harus dipertimbangan sedemikian rupa disesuaikan dengan manfaat/kegunaan hasil penelitiannya. Dipandang dari sudut peluang/probabilitas, desain sampling dibagi menjadi 2 (dua) tipe, yaitu : 1. Sampling Non Peluang : (a) Sampling Seadanya (haphazard sampling/fortuitous sampling/accidental sampling), yaitu sampling dimana satuan sampling diperoleh secara sembarang (contoh : -penelitian dibidang arkeologi dan sejarah)

description

sampling

Transcript of Teknik Sampling

Page 1: Teknik Sampling

SAMPLING

1. Tipe Sampling.

Dalam penelitian perlu ditetapkan secara jelas populasi yang menjadi sasaran

penelitiannya yang disebut sebagai populasi sasaran. Populasi sasaran tersebut

merupakan populasi yang nantinya akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian, dalam

hal ini kesimpulan yang dimaksud hanya berlaku untuk populasi sasaran yang telah

ditetapkan.

Pada statistika induktif, seorang peneliti berusaha menyimpulkan mengenai

karakteristik populasi yang umumnya dilakukan berdasarkan kepada data sampel yang

diambil dari populasi yang bersangkutan. Proses meneliti sebagian dari objek yang ada

dalam populasi yang akan dipelajari karakteristiknya inilah yang disebut sampling.

Segala sesuatu yang dijadikan kesatuan (unit) yang menjadi objek pemilihan disebut

satuan sampling.

Beberapa alasan dilakukannya sampling dalam proses pengumpulan data adalah :

a. Ukuran populasi yang besar/tak hingga

b. Sensus memerlukan biaya yang besar/mahal

c. Sensus memerlukan waktu yang relatif lama

d. Adanya percobaan yang sifatnya merusak, sehingga tidak mungkin

dilakukan sensus

e. Masalah ketelitian, dimana semakin banyak objek yang harus dipelajari,

maka tingkat ketelitiannya cenderung berkurang

f. Pertimbangan ekonomis, yaitu biaya, waktu, dan tenaga harus

dipertimbangan sedemikian rupa disesuaikan dengan manfaat/kegunaan

hasil penelitiannya.

Dipandang dari sudut peluang/probabilitas, desain sampling dibagi menjadi 2

(dua) tipe, yaitu :

1. Sampling Non Peluang :

(a) Sampling Seadanya (haphazard sampling/fortuitous sampling/accidental

sampling), yaitu sampling dimana satuan sampling diperoleh secara

sembarang (contoh : -penelitian dibidang arkeologi dan sejarah)

Page 2: Teknik Sampling

(b) Sampling Sukarela (voluntary sampling), yaitu satuan sampling yang

dikumpulkan secara sukarela (contoh : penelitian dibidang kedokteran).

(c) Sampling pertimbangan (purposive sampling/judgement sampling/expert

choise), yaitu 0pemilihan satuan sampling dilakukan atas dasar

pertimbangan seseorang/sekelompok pakar dibidang yang sedang diteliti

(contoh : peneliti ingin mengetahui respon anak yang hiper aktif

terhadap suatu permainan tertentu, oleh karenanya diperlukan pakar

psikologi dan pakar pendidikan).

(d) Snowball Sampling, yaitu satuan sampling yang ditentukan berdasarkan

satuan sampling sebelumnya (contoh : peneliti ingin mengetahui tingkat

penyebaran AIDS melalui hubungan seksual).

(e) Quota Sampling, yaitu satuan sampling yang dikumpulkan berdasarkan

kategori yang telah dirinci terlebih dahulu (contoh : Peneliti ingin

mengetahui tingkat konsumsi ibu-ibu rumah tangga kelas atas terhadap

suatu produk tertentu, maka satuan sampling ditentukan dengan cara (a)

quota I : ditentukan jumlah responden, misalnya 100 orang ibu rumah

tangga ; (b) quota II : 50 orang berusia diatas 50 th, dan 50 orang lagi

berusia dibawah 50 th ; (c) quota III : untuk responden yang berusia di

atas lima puluh tahun, berpendidikan SD ditentukan 5 orang, SMP 10

orang, SMU 15 orang dan Perguruan Tinggi 20 orang, dst).

2. Sampling Peluang :

Dikatakan sampling peluang bila pada saat memilih satuan sampling,

besarnya peluang setiap satuan sampling untuk terpilih kedalam sampel

dapat diketahui dan besarnya nol. Beberapa sampling peluang :

(a) Simple Random Sampling, yaitu proses memilih satuan sampling dari

populasi sedemikian rupa sehingga setiap satuan sampling dalam

populasi mempunyai peluang yang sama besar untuk terpilih, dimana

peluang itu diketahui sebelum pemilihan dilakukan.

(b) Systematic Sampling, yaitu proses memilih satuan sampling dari

populasi pada jarak interval waktu/ruang, atau urutan yang uniform.

Page 3: Teknik Sampling

(c) Stratified Random Sampling, yaitu proses pemilihan satuan sampling

dengan cara mengelompokkan terlebih dahulu anggota-anggota

populasinya ke dalam beberapa strata berdasarkan karakteristiknya

sehingga strata tersebut menjadi homogen.

(d) Cluster Random Sampling, yaitu proses memilih satuan sampling

dengan cara anggota-anggota populasinya dikelompokan terlebih dahulu

kedalam beberapa kluster (satuan sampling yang didalamnya berisi

satuan-satuan sampling yang lebih kecil).