Resum Populasi, Sempel, Teknik Sampling

23
POPULASI SAMPEL DAN TEKNIK SAMPLING Disusun untuk memenuhui salah satu tugas Mata Kuliah Metedologi Penelitian pada Semester V Dosen Pengampu : Ngatou Rohman, S. Pd., M. Pd. . RESUME Oleh : SABIQ FARHAN K2512065 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

description

ok

Transcript of Resum Populasi, Sempel, Teknik Sampling

POPULASI SAMPEL DAN TEKNIK SAMPLINGDisusun untuk memenuhui salah satu tugas Mata Kuliah Metedologi Penelitian pada Semester VDosen Pengampu: Ngatou Rohman, S. Pd., M. Pd. .

RESUME

Oleh :SABIQ FARHANK2512065

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SEBELAS MARETSURAKARTANovember 2014

BAB IPOPULASIA. Pengertian PopulasiPopulasi berasal dari bahasa inggris Population. Yang berarti jumlah penduduk. Oleh sebagian orang, apabila disebut populasi, orang banyak menghubungkannya dengan maslah-masalah penduduk. Kemudian pada perkembangan selanjutnya, kata populasi menjadi amat popular dan digunakan di berbagai disiplin ilmu.Pengertian Populasi menurut pendapat beberapa ahli antara lain, sebagai berikut: 1. Populasi adalah sekumpulan orang, hewan, tumbuhan atau benda yang mempunyai karekteristik tertentu yang akan di teliti. Populasi akan menjadi generasi kesimpulan hasil penelitian. (Endah Mulyatiningsih, 2011)2. Pupulasi atau universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti, baik berupa orang, benda, kejadian, nilai maupun hal hal yang terjadi. (Zainal Arifin, 2011)3. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan, jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda benda alam lain nya. Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu (Sugiyono, 2014)4. Populasi pada prinsipnya adalah semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, tau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan hasil akhir suatu penelitian. Populasi dapat berupa: guru, siswa, kurikulum, fasilitas, lembaga, sekolah, hubungan sekolah dan masyarakat karyawan perusahaan, jenis tanaman hutan jenis padi, kegiatan markerting, hasil produksi dan sebagainya. (Sukardi, 2003)5. A universe (or population) is collection of thing or people from which you want to say that your sample was taken. A universe can be finite and well defened. (Julian Simon 1969 : 126)Jadi populasi adalah sekumpulan orang, hewan, tumbuhan atau benda yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.Dilihat dari kompleksitas obyek populasi, maka populasi dapat dibedakan sebagai berikut1. Populasi HomogenPopulasi Homogen yaitu keseluruhan individu yang menjadi anggota populasi yang mempunyai sifat sifat yang relatif sama satu sama lainya2. Populasi HeterogenPopulasi Heterogen adalah keseluruah individu anggotapopulasi relatif memiliki sifat sifat individual, dimana sifat tersebut membedakan individu anggota populasi satu dengan yang lainya.

Beradasarkan jumlah atau ukuran populasi dibedakan menjadi dua yaitu :1. Populasi terbatas Yaitu populasi yang memiliki sumber data yang jelas batas batasnya secara kuantitati atau jumlah individunya pasti. 2. Populasi tak terhingga Yaitu populasi yang memiliki sumber data yang tidak dapat ditentukan batas batasnya secara kuantitatif atau jumlah individunya tidak dapat diketahui jumlahnya.

Populasi dilihat dari idealismenya dibedakan menjadi dua yaitu :1. Populasi targetPopulasi yang direncanakan dalam rencana penelitian, dapat aberupa jumlah guru atau jumlah obyek yang ditentukan oleh peneliti.2. Populasi realitas atau aksesOrang orang atau benda yang dapat ditemui berdasarkan keadaan yang ada.Populasi juga dibedakan menjadi populasi penelitian dan populasi hipotetis. Populasi penelitian adalah populasi asal muasal sampel penelitian diambil. Sedangkan populasi hipotetis populasi diluar populasi penelitian yang mempunyai kesamaan ciri dari populasi penelitian.B. Cara Penelitian PopulasiPenelitian Populasi dilakukan apabila peneliti ingin melihat semua lika liku yang ada dalam populasi. Oleh karena itu subyek meliputi semua yang terdapat di dalam populasi, maka disebut juga sensus

Gambar 1. Skema penelitian populasi

Obyek pada populasi diteliti, hasilnya dianalisis, disimpulkan, dan kesimpulan itu berlaku untuk seluruh populasi.

C. Contoh PopulasiMisal akan melakukan penelitian di perusahaan X, maka Perusahaan X ini populasi. Perusahaan X mempunyai sejumlah orang atau subyek dan obyek yang lain. Dalam hal ini berarti populasi dalam arti jumlah/kuantitas. Perusahaan X mempunyai karateristik orang orangnya, misal motivasi kerjanya, disiplin kerjanya, kepemimpinannya, iklim oraganisasinya dan lain lain. Perusahaan X juga mempunya karakteristik obyek yang lain, misal: kebijakan prosedur kerja, tata ruang kelas, dan lain lain. Terakhir berarti populasi dalam arti karakteristik.

BAB IISAMPELA. Pengertian SampelPengertian Sampel menurut pendapat beberapa ahli antara lain, sebagai berikut:1. Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diselidiki atau dikatakan sampel adalah populasi dalam bentuk mini (miniatur population). (Zainal Arifin, 2011)2. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. (Sugiyono, 2014)3. Sampel adalah cupliakan atau bagian dari populasi (Endang Mulyatiningsih, 2011)4. A sample is the collection of observations of which you have date with which you are going to work. Almost any set of observations for which you have date constitutes a sample. (Julian Simon 1969 : 126)5. Sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk sumber data tersebut disebut sampel atau cuplikan. (Sukardi, 2003)Jadi sampel adalah cuplika yang merupakan bagian dan mewakili populasi, sampel biasanya lebih sedikit dari populasi dan populasi sam dengan sampel.

B. Cara Penelitian SampelSering kali terjadi bahwa peneliti tidak dapat melakukan studi terhadap semua anggota kelompok yang menjadi interes penelitian, dan mereka hanya mengambil sebagian dari jumlah populasi yang ada. Sebagian dari populasi diambil datanya, data yang telah di kumpul akan dianalisis.

Gambar 2. Skema Sampel

Syarat yang harus harus diambil sebagai sampel dalam hal ini adalah populasi akses. Populasi Akses adalah jumlah anggota kelompok yang dapat ditemui dilapangan dan bukan populasi target. Syarat yang paling penting adalah jumalah sempel yang menyukupi dan profil sampel yang dipilih harus mewakili.Peneliti boleh mengambil sebagian saja untuk di teliti, meskipun hasil penelitian akan berlaku untuk semua populasi. Cara pengambilan sampel sangat berpengaruh dal penelitian karena sangat penting terutama bila peneliti menghendaki hasil pelitian berlaku untuk semua populasi. Sampel yang diambil harus mewakili semua karakteristik yang terdapat pada populasi, karena kesimpulan tersebut berlaku, dan sebaliknya jika sampel yang diambil tidak memiliki karakteristik yang terdapat pada populasi, maka kesimpulan penelitian dapat menjadi bias

Gambar 3. Sampel ResprentatifKesimpulan hasil penelitian tidak dapat dipercaya apabila sampel yang diambil tidak representatif. Sebagai contoh kesimpulan hasil2 lembaga survey yaitu Kompas dan LSI (Lembaga Survei Indonesia) yang melakukan jejak pendapat tentang keistemewaan daerah Yogjakarta pada tahun 2010. Hasil penelitian Kompas menyatakan 99% tidak menyetujui gebernur langsung dipilih langsung oleh rakyat. Hasil LSI menyatakan 88% menyetujui gebernur DIY dipilih langsung oleh rakyat seperti Provisi lainya. Dua hasil kesimpulan penelitian tersebut berlawanan, tetapi pemerintah semestinya menggunakannkesimpulan penelitiam yang sampelnya representatif mewakili aspirasi masyarakat asli Yogjakarta.Berikut gambar hubungan populasi dan sampel:

Gambar 4. hubungan populasi dan sempel

Gambar 5. Alur Hubungan populasi dan sampel

BAB III TEKNIK SAMPLINGA. Pengertian Teknik SamplingTeknik Sampling adalah merupakan teknik pengembilan sampel. Untuk menentukan sampel yang digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan.

Gambar 6. Management Research Question Hierarchy(Donald R Cooper, 1976)Secara sistematis, teknik macam macam sampling ditunjukan pada Tabel dibawah ini :TEKNIK SAMPLING

PROBABILITY SAMPLINGNON PROBABILITY SAMPLING

1Simple random sampling1Sampling sitematis

2Proportionate stratified random sampling2Sampling kuota

3Disproportionate stratified random sampling3Sampling Incidental

4Area (cluster) sampling (sampling menurut daerah)4Purposive sampling

5Sampling jenuh

6Snowball sampling

Tabel 1. Macam Macam Teknik Sampling

B. Macam Macam Teknik Sampling1. Probability SamplingProbability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih untuk menjadi anggota sampel.Teknik ini meliputi, sebagai berikut :a. Simple random samplingSimple random sampling adalah pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.

Gambar 7. Teknik Simple random samplingb. Proportionate stratified random samplingTeknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstarta secara proposional. Suatu oraganisasi yang mempunyai pegawai dari latar belakang pendidikan yang berstrata, maka populasi pegawai itu berstrata.

Gambar 8. Teknik Proportionate stratified random samplingc. Disproportionate stratified random samplingTeknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila popular berstrata tetapi kurang proporsional..d. Area (cluster) sampling (sampling menurut daerah).Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk dari suatu negara, propinsi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana, yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan.

Gambar 9. Teknik Cluster Random SamplingTeknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama menentukan sampel daerah6, dan tahap berikutnya menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu secara sampling juga.

2. Non Probability SamplingNonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.Teknik sampel ini meliputi sebagai berikut :a. Sampling sitematisSampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.b. Sampling kuotaSampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri -ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.c. Sampling IncidentalSampling Insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.d. Purposive samplingSampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan, atau penelitian tentang kondisi politik di suatu daerah, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli politik. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif, atau penelitian- penelitian yang tidak melakukan generalisasi.e. Sampling jenuhSampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini Bering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membunt generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel Jenuh adalah senses, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.f. Snowball SamplingSnowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena dengan dua orang ini belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sebelumnya. Begitu seterusny, sehingga sampel semakin banyak

Gambar 10. Teknik Snowball Sampling

BAB IV APLIKASI TEKNIK SAMPLINGA. Contoh Menetukan Sampel dengan Teknik Stratifikasi Contoh KasusPeneliti ingin melakukan studi dari kasus guru SMK di Kota Solo, yang Jumlahnya 1200 orang, sampel yang diinginakan adalah 10% dari populasi. Dalam anggota populasi ada tiga lapisan guru, meraka yang mempunyai golongan dua, golongan tiga, golongan empat. Peneliti ingin sampel dengan menggunakan stratifikasi

Cara PenyelesaianLangkah langkah mengambil sampel dengan teknik Stratifikasi sebagai berikut :1. Jumlah anggota populasi adalah 1200 orang.2. Daftar semua anggota yang termasuk sebagai populasi dengan nomor 000-1199.3. Bagi populasi menjadi tiga lapis dengan tiap lapisnya (1200 : 3) = 400 orang.4. Jumlah sampel yang diinginakan 30% X 1200 = 360 orang5. Setiap lapis memliki anggota 120 orang6. Untuk lapisan pertama gerakan pununjuk (pensil) dalam tabel acak7. Dan pilih dari angka tersebut dan ambil yang memliki nilai lebih kecil dari angka 1199 sampai akhirnya diperoleh 120 subyek8. Lakukan langkah no 6 dan 7 untuk lapis kedua dan ketiga sampai total sampel diperoleh jumlah 360 orangAgar lebih jelasnya lihat diagram dibawah ini

Gambar 11. Contoh Pemilihan sampel secara Stratifikasi

B. Contoh Menetukan Sampel dengan Purposive Sampling Contoh Kasus Peneliti akan melakukan penelitian daya tahan Mesin Bubut dan Mesin Frais di Bengkel Pemesinan SMK SUKSES SELALU.

Cara penyelesaianLangkah langkah mengambil sampel dengan Teknik Purposive Sampling sebagai berikut :1. Sampel sumber data adalah menggunakan orang yang ahli dalam pemesinan yaitu Teknisi2. Teknisi di Bengkel Pemesinan SMK SUKSES SELALU ada 3 orang, maka sempelnya ada 33. Setelah diteliti, rata para teknisi menjawab daya tahan mesin bubut : 4,75jam dan mesin frais 5,75 jam

Agar lebih jelasnya lihat diagram dibawah ini

Gambar 12. Contoh pengambilan sampel mengunakan teknik Purposive Sampling

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan Metode dan Pradigma Baru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.Bungin, M. Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif, komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu Ilmu Sosial Lainnya, edisi Pertama, Cetakan ke 2. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup.Cooper, Donald R. 1976. Business Research Methods, Eighth Edition. New York: The Mcgraw- Hill Companies, Inc.Mulyatiningsih, Endang. 2013. Metode Pnelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung : Alfabeta.Narbuko, Cholid. 2001. Metedologi Penelitian.Jakarta: Bumi Aksara.Simon, Julian L. 1969. Basic Research Methods In Social Science, Second Edition; The Art Aof Empirical Investigation. New York: Random House, Inc.Sukardi. 2003. Meodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Resume Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling