TEKNIK PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN...

29
1 TEKNIK PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN SECARA PARTISIPATIF Oleh: Rija Sudirja Dosen pada Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Kampus Unpad Jatinangor, Jl. Raya Bandung – Sumedang Km 21, Jatinangor 40600 Telp./faks: 022-7796316 E-mail: [email protected] PENGERTIAN Apa itu rencana program ? Rencana program adalah lanjutan dari kegiatan pengkajian keadaan masyarakat yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah, kebutuhan dan potensi dengan menggunakan teknik-teknik tertentu secara partisipatif. Rencana program harus bersifat: Sederhana Jelas Wajar Apa tujuan perencanaan program ? Memfasilitasi masyarakat P3A/GP3A untuk menyusun program mereka sendiri berdasarkan kebutuhan dan potensi yang mereka miliki. Mendapatkan perencanaan dari tingkat masyarakat P3A/GP3A yang akan diprogramkan oleh lembaga pengembang program (Dinas Teknis) sebagai bahan perencanaan program lembaga itu sendiri di wilayah yang bersangkutan. Benar-benar dapat dilaksanakan oleh masyarakat (P3A/GP3A) dengan dukungan dari lembaga terkait dan lembaga mitra yang mempunyai hubungan kerja

Transcript of TEKNIK PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN...

Page 1: TEKNIK PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN …pustaka.unpad.ac.id/.../2009/03/teknik_penyusunan_program_kegiatan... · potensi dengan menggunakan teknik-teknik tertentu secara partisipatif.

1

TEKNIK PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN

SECARA PARTISIPATIF Oleh:

Rija Sudirja Dosen pada Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Kampus Unpad Jatinangor, Jl. Raya Bandung – Sumedang Km 21, Jatinangor 40600 Telp./faks: 022-7796316 E-mail: [email protected]

PENGERTIAN

Apa itu rencana program ? Rencana program adalah lanjutan dari kegiatan pengkajian keadaan

masyarakat yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah, kebutuhan dan

potensi dengan menggunakan teknik-teknik tertentu secara partisipatif.

Rencana program harus bersifat:

• Sederhana

• Jelas

• Wajar

Apa tujuan perencanaan program ? • Memfasilitasi masyarakat P3A/GP3A untuk menyusun program

mereka sendiri berdasarkan kebutuhan dan potensi yang mereka

miliki.

• Mendapatkan perencanaan dari tingkat masyarakat P3A/GP3A yang

akan diprogramkan oleh lembaga pengembang program (Dinas

Teknis) sebagai bahan perencanaan program lembaga itu sendiri di

wilayah yang bersangkutan.

Benar-benar dapat dilaksanakan oleh masyarakat (P3A/GP3A) dengan dukungan dari lembaga terkait dan lembaga mitra yang mempunyai hubungan kerja

Page 2: TEKNIK PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN …pustaka.unpad.ac.id/.../2009/03/teknik_penyusunan_program_kegiatan... · potensi dengan menggunakan teknik-teknik tertentu secara partisipatif.

2

Manfaat Perencanaan program Bagi “orang dalam” (masyarakat)

• Proses belajar untuk membuat program kegiatan bersama

• Menimbulkan perasaan kebersamaan dan tanggungjawab

Bagi “orang dalam” (masyarakat)

• Dasar pengembangan program yang berasaskan aspirasi mayarakat

• Dasar pertimbangan bagi dinas teknis dalam menentukan bantuan

tambahan yang akan diberikan berdasarkan prioritas kebutuhan

Perencanaan irigasi partisipatif adalah perencanaan dalam setiap tahapan

kegiatan keirigasian yang melibatkan secara aktif petani/P3A/GP3A/IP3A

dan pihak-pihak terkait lainnya dalam pengambilan keputusan atau dalam

memilih alternatif-alternatif yang terbaik dari sejumlah alternatif --

berdasarkan kebutuhan dan potensi daerah-- untuk mencapai tujuan

tertentu.

Perencanaan irigasi partisipatif bersifat holistis, artinya selain

dilaksanakan pada setiap tahapan kegiatan keirigasian (seperti penelusuran

jaringan, penyusunan profil sosial ekonomi teknis dan kelembagaan, operasi

dan pemeliharaan, pengembangan kelembagaan, dan sebagainya) juga

dilakukan pada setiap level pengambilan keputusan, baik di tingkat Daerah

Irigasi (DI) maupun di tingkat kabupaten. Karena perencanaan irigasi

partisipatif merupakan komponen tak terpisahkan dari manajemen

keirigasian, maka perencanaan pun dilakukan pada semua komponen,

seperti perencanaan pengorganisasian, pelaksanaan, monitoring dan

evaluasi.

Page 3: TEKNIK PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN …pustaka.unpad.ac.id/.../2009/03/teknik_penyusunan_program_kegiatan... · potensi dengan menggunakan teknik-teknik tertentu secara partisipatif.

Pe2 (d

(Pe

Se

Ka

aka

Pe

Ma

ren

LA

rencanaandua) progra

Program

kelemba

masyara

Program

kelemba

swadaya

dibawa

UDKP u

Tenaga

engairan) h

dangkan p

rena peren

an terlibat

rikanan, P

asukan-mas

ncana kegia

ANGKAH-LAA. PERSIA

a.

n partisipatam perenca

m-program

agaan dap

akat, dan

m-program

agaan terla

a oleh mas

ke tingkat m

untuk dimus

Pendampi

hanya mem

peserta uta

ncanaan pro

turut had

eternakan,

sukan dar

atan, sehing

ANGKAH PAPAN Bahan-bahSeluruh inf

kelembaga

mengenai;

Berb

Berb

tif di tingkanaan objek

yang se

pat dikelola

yang s

alu berat

syarakat. P

musyawara

syawarahka

ing Petani

mfasilitasi ke

amanya ad

ogram tingk

dir dalam

Koperasi,

ri mereka

gga akan m

PENYUSUN

han perencformasi ber

aan (PSET

bagai masa

bagai poten

3

at Daerah ktif.

ecara sos

a dan dila

ecara so

biayanya

Program ya

ah pembang

an secara p

(TPP) dan

egiatan pen

dalah peta

kat DI cuku

kegiatan

dan piha

akan sa

memudahka

NAN PROG

canaan rdasarkan p

TK) dikum

alah yang te

nsi yang ter

Irigasi (DI)

sial, ekon

akukan sec

osial, eko

untuk dap

ang kedua

gunan desa

partisipatif.

n Staf Lapa

nyusunan r

ani dalam

up besar, se

ini, seper

k penyand

ngat mem

an di dalam

GRAM KEG

profil sosio

mpulkan da

erkumpul

rkumpul

) akan men

nomi, tek

cara swad

nomi, tek

pat dikelol

ini selanjut

a (musbang

angan Dina

rencana pro

wadah P

ebaiknya p

rti Dinas P

dang dana

mbantu pe

pelaksana

GIATAN

ekonomi t

an dikaji

nghasilkan

nis, dan

daya oleh

knis dan

la secara

tnya akan

gdes) atau

as Teknis

ogram ini.

3A/GP3A.

pihak yang

Pertanian,

jika ada.

enyusunan

aannya.

teknis dan

bersama,

Page 4: TEKNIK PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN …pustaka.unpad.ac.id/.../2009/03/teknik_penyusunan_program_kegiatan... · potensi dengan menggunakan teknik-teknik tertentu secara partisipatif.

A

b.

W

c.

Apabila di

oleh unit-u

senang bil

disampaika

KesepakatMasyaraka

penyusuna

kegiatan b

rencana p

Waktu pem

diantara m

atau 3 kali

Prese

an ma

Kajia

Peny

PersiapanPersiapan

Meny

masy

Meng

dalam

Mem

Mem

Mem

seloti

tingkat GP

unit P3A.

ladiminta u

annya send

tan waktuat P3A hen

an program

bersama,se

program m

mbahasan

mereka juga

pertemuan

entasi selu

asalah

n alternatif

usunan ren

teknis teknis yang

yepakati

yarakat

gundang b

m pertemua

persiapkan

persiapkan

persiapkan

f, alat tulis,

4

P3A/IP3A,

Berdasar

untuk mem

diri pada pe

ndaknya be

m kerja i

ehingga w

merupakan

dapat dise

a, akan tet

n untuk mem

ruh hasil p

pemecaha

ncana kegia

g perlu dilak

jadwal p

erbagai pi

an (dengan

n tempat pe

n jamuan (m

n alat-alat d

dll.)

persiapan

rkan penga

mpersiapkan

rtemuan di

enar-benar

ni meman

waktu perte

hasil kes

esuaikan d

tapi sekura

mbahas;

pertemuan

n masalah

atan

kukan anta

pertemuan

hak yang

lisan atau

rtemuan ya

minuman, m

dan bahan

bahan ini

alaman, m

n bahan y

desa.

mengetah

ng untuk

emuan pe

sepakatan

dengan kes

angnya dip

dan pengo

dan pilihan

ra lain adal

dengan

terlibat un

surat)

ang represe

makanan rin

(kartu, ke

dilakukan

masyarakat

ang akan

hui bahwa

membuat

enyusunan

bersama.

sepakatan

perlukan 2

organisasi-

n kegiatan

lah:

petani/

ntuk hadir

entatif

ngan)

ertas, lem,

Page 5: TEKNIK PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN …pustaka.unpad.ac.id/.../2009/03/teknik_penyusunan_program_kegiatan... · potensi dengan menggunakan teknik-teknik tertentu secara partisipatif.

5

B. PELAKSANAAN PENYUSUNAN PROGRAM KERJA BERSAMA a. Pembukaan, Penyampaian Maksud dan Tujuan

Umumnya pertemuan yang bersifat resmi, sulit untuk menghindari

formalitas sambutan-sambutan, misal dari kepala desa/camat dan

tokoh-tokoh masyarakat. Namun, TPP atau KTPP dapat memulai

dengan mengutarakan kembali maksud dan tujuan dari pertemuan

ini.

b. Penyajian Seluruh Hasil Informasi PSETK

Tahap selanjutnya penyampaian hasil PSETK, yang berisi

rangkuman dan masalah-masalah utama yang ditemukan di

masing-masing wilayah, beserta potensinya.

c. Pengorganisasian Masalah

Masalah-masalah yang muncul di masyarakat sangat beragam

dengan topik-topiknya, meskipun dalam kaitan ini pengelolaan

irigasi. Oleh karenanya perlu dilakukan “seleksi” dengan

pengorganisasian masalah, yaitu;

i. Pengumpulan Masalah

Setelah mencatat semua permasalahan, bisa saja ditawarkan

kembali kepada peserta untuk diteliti kembali, dan

kemungkinan muncul masalah-masalah yang di”drop” karena

tidak relevan, itu dapat saja terjadi.

ii. Pengelompokan Masalah

Tujuannya adalah:

- Menyederhanakan tampilan

- Mendiskusikan per-bidang/aspek yang paling banyak

masalah

Sepakati bersama setiap bidang yang ditentukan maupun

setiap masalah yang masuk dalam bidang tersebut. Dapat

pula menggunakan metaplan (masing-masing menulis

masalah dalam warna kartu yang sudah ditentukan, seperti

Page 6: TEKNIK PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN …pustaka.unpad.ac.id/.../2009/03/teknik_penyusunan_program_kegiatan... · potensi dengan menggunakan teknik-teknik tertentu secara partisipatif.

iii.

iv.

sosial=hij

gaan=biru

Kajian Hu

Tujuanny

- M

p

- M

m

A

- M

a

Manfaat k

- M

h

(

- M

k

p

Pengurut

Bagian y

bersama

dirasakan

(potensi)

dilaksana

Berd

mas

tabe

Disk

terse

jau, ekono

u)

ubungan Se

ya adalah:

Mengkaji m

penyebab d

Mengkaji m

menyebabk

AKAR MAS

Mengkaji m

akibat dari m

kajian hubu

Mesyarakat

hadapi sec

(bagan hub

Masyarakat

keadaan ya

perlu peme

tan Prioritas

yang terpe

adalah

n paling p

untuk mer

akan. Lang

dasarkan h

salah yang

el prioritas m

kusikan al

ebut (minta

6

mi=kuning,

ebab-Akiba

masalah-m

dari masala

masalah-m

kan masal

SALAH

masalah-m

masalah ya

ungan seba

t melihat

cara meny

ungan seba

t menilai pe

ang tidak da

cahan bers

s Masalah

enting dar

penyepaka

penting dan

rancang ke

gkah-langka

hasil poho

paling pen

masalah

lasan-alasa

alah pendap

teknis=me

at Masalah

asalah m

h yang lain

masalah ya

ah lainnya

asalah m

ang lain

ab-akibat an

permasala

yeluruh da

ab-akibat m

ermasalaha

apat dipisah

sama

ri penyusu

atan priorit

n juga me

giatan yang

ahnya adala

on masalah

nting untuk

annya dan

pat dari ban

erah, atau

ana yang

n

ang paling

a, disebut

ana yang

ntara lain ad

ahan yang

alam bent

masalah)

an itu seba

h-pisahkan

nan progr

tas masa

emiliki sum

g benar-be

ah:

h, pilihlah

dicantumk

n sepakat

nyak fihak)

kelemba-

menjadi

g banyak

t sebagai

menjadi

dalah:

g mereak

uk visual

agai suatu

sehingga

ram kerja

lah yang

mber daya

enar dapat

sejumlah

kan dalam

ti pilihan

Page 7: TEKNIK PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN …pustaka.unpad.ac.id/.../2009/03/teknik_penyusunan_program_kegiatan... · potensi dengan menggunakan teknik-teknik tertentu secara partisipatif.

d. Pem

Ber

kan

mas

mel

keg

pert

keb

pilih

ada

mod

Seju

untu

mas

Umumny

Kemende

umum, k

pendapat

mbahasan A

rdasarkan b

n gagasan

salah terse

lalui berbag

giatan yan

timbangan-

butuhan ala

han yang a

a, keteramp

dal, tempat

umlah mas

uk menguru

salah denga

a kriteria un

esakan, ma

ketersediaa

tan (mengh

Alternatif-a

bagan prior

kegiatan

ebut. Karen

gai cara, P

ng paling

-pertimbang

at dan bah

ada diband

pilan yang d

t, dan lain-la

7

salah utam

utkan mas

an teknik ba

ntuk memb

asalah utam

an potensi

hasilkan uan

lternatif Ke

ritas masa

yang dapa

na suatu m

3A/GP3A s

mungkin

gan tertent

han, sertaa

dingkan de

dimiliki, ten

ain.

ma terpilih,

alah utama

agan urutan

buat priorita

ma (akar ma

i (sumber

ng), dan ke

giatan

alah, P3A/G

at dilakuka

masalah da

sebaiknya d

n dilaksan

tu, misalny

a modal u

engan sum

aga kerja y

, lakukan

a tersebut

n (Matriks R

s masalah

asalah), ke

daya), m

eterangan la

GP3A meng

an untuk m

pat saja di

diajak untu

nakan be

ya mengka

ntuk masin

mberdaya a

yang tersed

penilaian

(prioritas

Ranking)

adalah:

pentingan

menambah

ainnya.

gembang-

mengatasi

ipecahkan

uk memilih

rdasarkan

aji dengan

ng-masing

alam yang

dia, waktu,

Page 8: TEKNIK PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN …pustaka.unpad.ac.id/.../2009/03/teknik_penyusunan_program_kegiatan... · potensi dengan menggunakan teknik-teknik tertentu secara partisipatif.

8

Tabel contoh matrik penilaian masalah

Masalah utama

Sebab-sebab

masalah Akibat

Penilaian masalah

Jum

lah

nila

i

Ran

king

Bia

ya

Men

desa

k

Kep

entin

gan

umum

K

eter

sedi

aan

baha

n

Mud

ah ti

dakn

ya

Tabel contoh matrik cara mengatasi masalah

Masalah utama Sebab-sebab Cara mengatasi masalah

Page 9: TEKNIK PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN …pustaka.unpad.ac.id/.../2009/03/teknik_penyusunan_program_kegiatan... · potensi dengan menggunakan teknik-teknik tertentu secara partisipatif.

9

e. Pemilihan dan Pengisian Bagan Rencana Kegiatan

Bagan alternatifpemecahan masalah yang telah disusun,

kemudian dijadikan bahan diskusi untuk melakukan pembuatan

bagan rencana kegiatan. Caranya adalah dengan memilih dari

alternatif-alternatif kegiatan tersebut, mana yang paling mudah

dilaksanakan. Bentuk penulisan perencanaan kegiatan dibuat atas

kesepakatan dengan masyarakat. Contoh bentuk penulisan

sederhana yang dapat dipertimbangkan penggunaannya berisikan:

i. Pemilihan (alternatif) kegiatan dan skala prioritas

berdasarkan tingkat kebutuhan petani

ii. Output Kegiatan (tujuan, sasaran, target, dan indikator

keberhasilan)

iii. Penentuan metode/strategi yang digunakan

iv. Penentuan penanggungjawab Kegiatan

v. Penetapan pendukung kegiatan (termasuk lembaga

donor yang dapat membiayai program kegiatan)

vi. Pembuatan jadwal pelaksanaan kegiatan

vii. Pembuatan alat evaluasi dan monitoring yang dapat

menentukan indikator keberhasilan masing-masing

program kegiatan yang terukur dan memiliki dimensi

tindak lanjut.

Page 10: TEKNIK PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN …pustaka.unpad.ac.id/.../2009/03/teknik_penyusunan_program_kegiatan... · potensi dengan menggunakan teknik-teknik tertentu secara partisipatif.

10

Contoh matrik pengisian bagan rencana program kegiatan

Mas

alah

Keg

iata

n

Out

put

Keg

iata

n

Met

ode/

st

rate

gi

Pela

ksan

a

Pena

nggu

ngja

wab

Pend

ukun

g

Wak

tu

Bah

an

Mon

ev

Page 11: TEKNIK PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN …pustaka.unpad.ac.id/.../2009/03/teknik_penyusunan_program_kegiatan... · potensi dengan menggunakan teknik-teknik tertentu secara partisipatif.

11

BAHAN RUJUKAN

Daniel Selener. 1977. Participatory Action Research and Sosial Change. Cornell University. New York.

Ditjen SDA DPU-RI. 2000. Pedoman Pengadaan Tenaga Pendamping Petani (TPP) untuk Pemberdayaan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) oleh Pemerintah/Pemerintah Daerah. Jakarta.

FTP UGM – DEPDAGRI. Nopember 2000. Pembaharuan Kebijakan Pengelolaan Irigasi . Pelatihan untuk Pelatih (ToT) Tenaga Pendamping Petani. Yogyakarta.

Rija Sudirja. 2001. Modul Pelatihan Tenaga Pendamping Petani (TPP) dan Koordinator TPP. Bandung.

_________. 2004. Modul Pelatihan Perencanaan Partisipatif. Dinas PSDA Provinsi Jawa Barat. Bandung.

Rianingsih Djohari, dkk. 1996. Berbuat Bersama Berperan Setara: Acuan Penerapan Participatory Rural Appraisal. Studio Driya Media untuk KPDTNT. Bandung.

Page 12: TEKNIK PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN …pustaka.unpad.ac.id/.../2009/03/teknik_penyusunan_program_kegiatan... · potensi dengan menggunakan teknik-teknik tertentu secara partisipatif.

12

Lampiran 1 Hasil Dialog Publik Rencana Kerja GP3A Menyusun Matriks Ranking (Skala Prioritas)

 No  MASALAH  ALTERNATIF

PEMECAHANRANKING PENANGGUNG 

JAWAB 1.  Pemberdayaan  Pembinaan dari 

dinas/Pokja tentang fungsi/tugas kepengurusan dalam lembaga P3A/GP3A

7 Pokja 

2.  Penyerahan Pengelolaan Irigasi PPI  : Status GP3A/P3A kedudukan P3A dalam pemerinta‐ Han daerah/desa 

Harus ada perda yang jelas

3 Pokja 

3.  Pendanaan : Belum ada peraturan yang jelas tentang mekanisme pemungutan Ipair terutama dari pihak pabrik 

‐Harus ada ketegasan dari propinsi mengenai masalah tersebut ‐Harus ada perda yang jelas

1 Semua instansi terkait dari tk. Kab s.d Kades Fasilitator; POKJA 

4.  PPI : P3A belum tersosialisasi ke seluruh masyarakat maupun pemerintahan daerah setempat desa  

Sosialisasi harus dilakukan sampai tk. tersier dan melibatkan pihak‐pihak,yaitu: ‐GP3A ‐Dinas ‐LSM‐Camat/Kades

3 POKJA 

5.  FISIK : Dalam pelaksanaan konstruksi P3A/GP3A yang sudah punya Badan Hukum diberdayakan dalam pelaksanaannya, 

Dalam pekerjaan fisik dilakukan oleh P3A didampingi oleh cabang dinas. 

6 Dinas PU Pengairan 

Page 13: TEKNIK PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN …pustaka.unpad.ac.id/.../2009/03/teknik_penyusunan_program_kegiatan... · potensi dengan menggunakan teknik-teknik tertentu secara partisipatif.

13

No  MASALAH  ALTERNATIFPEMECAHAN

RANKING PENANGGUNG JAWAB 

karena dari hasil pelaksanaan sebelumnya terbukti pekerjaan yang dilakukan P3A/GP3A lebih baik daripada hasil kerja kontraktor. 

6.  PPI : Pencemaran air oleh pabrik sehingga kualitas air mulai menurun 

Ada himbauan dari Dinas/instansi terkait terhadap perusahaan

4 Dinas/Instansi terkait 

7.  FISIK : Sempadan saluran digunakan oleh masyarakat sehingga tidak ada jalan infeksi untuk melakukan rehab/normalisasi saluran 

‐Kesadaran masyarakat tentang masalah ini perlu ditingkatkan ‐Harus ada peraturan yang lebih tegas dalam masalah pendirian bangunan di sepanjang sempadan jalan

2 Semua Dinas terkait  Fasilitator: POKJA 

8.   FISIK : Bocoran‐bocoran di sepanjang saluran masih banyak. Dalam musim kemarau di Wangisagara kekurangan air 

‐Harus ada pengkirmiran‐Ada suplesi lain/dari ciharus 

5 PU pengairan 

  

Page 14: TEKNIK PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN …pustaka.unpad.ac.id/.../2009/03/teknik_penyusunan_program_kegiatan... · potensi dengan menggunakan teknik-teknik tertentu secara partisipatif.

14

Lampiran 2 Contoh Penyusunan Program Kerja Berbasis Profil Sosial Ekonomi Teknik dan kelembagaan (PSETK) di Daerah Irigasi Pasir Angin Kabupaten Bandung

Keadaan Umum

Daerah irigasi Pasir Angin merupakan salah satu daerah irigasi teknis yang berlokasi di Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Propinsi Jawa Barat mengairi areal sawah seluas 525 ha, meliputi 4 desa yaitu :

1. Desa Sumur Bandung 51 ha 2. Desa Cipatat 50 ha 3. Desa Kerta Mukti 274 ha 4. Desa Sari Mukti 159 ha Daerah Irigasi Pasir Angin terdiri dari dua saluran, yaitu Saluran Induk

Cimeta sepanjang 11,3 km dan Saluran Suplesi Cipicung sepanjang 3,6 km. Bendung Cimeta pada DI Pasir Angin merupakan bendung peninggalan jaman Belanda (telah ada sejak tahun 1913) dan telah mengalami beberapa kali renovasi/ perbaikan sampai tahun 1986. Sejak itu menjadi bendung permanen, kemudian mendapat biaya rehabilitasi dan Program Tersierisasi dari PIJB pada tahun 1983/1984. Sedangkan Bendung Suplesi Cipicung dibangun dengan dana Inpres Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung pada tahun 1976/1977. DI Pasir Angin merupakan salah satu DI yang dicanangkan menjadi lokasi uji coba PPI di Kabupaten Bandung.

Daerah Irigasi Pasir Angin berada dalam wilayah kerja Cabang Dinas PU Pengairan Wilayah I Padalarang, Dinas PU Pengairan Kabupaten Bandung. Lokasi Kantor Cabang Dinas PU Pengairan Wilayah I Padalarang berada dijalur jalan propinsi antara Bandung dan Cianjur tepat disamping Situ Ciburuy sebelah timur, beralamat di Jl Raya Ciburuy no. 272 Tlp. (022) 6806740 Padalarang, dengan ketinggian kurang lebih 687 m dpl.

Lokasi Bendung Cimeta pada DI Pasir Angin berada di sebelah barat kota Padalarang sejauh 13.50 km, terletak di kampung Singaparna Desa Sumur Bandung Kecamatan Cipatat. Dari jarak 13,50 km hanya 12 km yang dapat dilalui kendaraan roda empat dan roda dua sedangkan 1,5 Km hanya dapat ditempuh dengan jalan kaki.

Kondisi Awal (PSETK)

DI Pasir Angin terletak di daerah tebing sepanjang 8 km dan semi datar sepanjang 3 km. Masyarakat yang memanfaatkan air irigasi hidup di sepanjang saluran irigasi dengan kondisi jalan yang terjal, tanah berlumpur dan sempit. Lebar jalan sepanjang 8 km adalah satu meter sehingga tidak bisa dijangkau oleh mobil, bahkan motor pun sulit mencapai daerah ini terutama di musim hujan, sehingga untuk dapat sampai ke daerah ini hanya dapat dilakukan dengan berjalan kaki. Kesulitan askes ini mengakibatkan harga kebutuhan pokok sangat mahal sementara hasil produksi pertanian dinilai dengan sangat murah.

Fasilitas kesehatan di daerah ini belum ada. Kondisi perekonomian masyarakat setempat umumnya miskin, bermata pencaharian sebagai petani padi dengan kepemilikan lahan rata-rata 100 tumbak per orang dengan hasil produksi 2-

Page 15: TEKNIK PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN …pustaka.unpad.ac.id/.../2009/03/teknik_penyusunan_program_kegiatan... · potensi dengan menggunakan teknik-teknik tertentu secara partisipatif.

15

7 kg per 100 tumbak, sehingga untuk menutupi kebutuhan sehari-hari masyarakat menyambi bekerja sebagai kuli/buruh bangunan di kota. Namun demikian kebiasaan gotong royong saling tolong menolong antar tetangga masih sangat kuat. Sifat ramah dan familier masih bisa dirasakan terbukti dengan penerimaan masyarakat terhadap TPP (Tenaga Pendamping Petani) sangat baik sehingga pada saat pengerukan irigasi, masyarakat yang terlibat cukup banyak. Pembinaan dari TPP relatif diterima dan diikuti.

Kegiatan O&P di bendung dan jaringan utama dilaksanakan oleh staf Cabang Dinas PU Pengairan Wilayah I Padalarang. Juru Pengairan DI Pasir Angin dibantu oleh Petugas Penjaga Bendung (PPB) , 4 Penjaga Pintu Air (PPA), sedangkan pengelolaan air di jaringan tersier dilaksanakan oleh P3A yang tergabung dalam wadah P3A Mitra Cai, pelaksana teknis (ulu-ulu) yang dibantu oleh ketua blok. Seluruh hamparan areal DI Pasir Angin sesuai kebutuhan telah terbentuk 1 GP3A yang terdiri dari 4 unit P3A desa.

Keadaan Bendung (Head Work) Secara umum kondisi bendung cukup baik setelah dilakukan rehabilitasi bendung dan seluruh jaringan pada tahun 1983/1984 dan 1985/1986. Lebar Bendung Pasir Angin 15 m, dilengkapi pintu penguras 1 buah dengan lebar 2 m dan pintu pengambilan 2 buah dengan lebar 1 m. Kondisi pintu rusak berat (bes ulir baik pintu penguras maupun pintu pengambilan hilang ) sehingga semua pintu tidak dapat dioperasikan secara sempurna (baik). Terdapat kerusakan sayap bendung sebelah kanan bagian hilir, serta fasilitas O&P seperti Papan Perikal dan Operasi perlu perbaikan. Begitu pula Bendung Suplesi Cipicung kondisinya rusak berat, sepanjang fondasi mercu bendung hilir dan sayap kiri bagian hilir juga rusak.

Keadaan Bangunan Air

Kondisi bangunan rata-rata cukup baik, pada Saluran Induk DI Pasir Angin ada 3 buah bangunan bagi sadap, 20 buah bangunan sadap, 3 buah penguras, 1 buah bangunan pelimpah, 9 buah gorong-gorong, 1 buah talang, 1 buah bangunan terjun/got miring dan 1 buah bangunan ukur. Pada Saluran Suplesi Cipicung ada 1 buah bangunan sadap, 1 buah bangunan penguras, 1 buah bangunan pelimpah dan 7 buah bangunan gorong-gorong. Dari semua bangunan bagi/sadap, bangunan sadap, bangunan penguras dan pelimpah pintu-pintunya rusak dan ada pasangan dari bangunan-bangunan tersebut yang rusak yang memerlukan perbaikan.

Keadaan Saluran

Kondisi saluran umumnya cukup baik, saluran induk maupun saluran suplesi merupakan saluran yang berada di lereng perbukitan terdiri dari saluran tertutup, saluran pasangan dan saluran tanah. Keadaan saluran rawan longsor dan banyak bocoran. Di beberapa tempat perlu dilakukan penambahan saluran tertutup, perbaikan saluran pasangan/keermur, perbaikan bocoran dan pengadaan normalisasi lebar dasar dan tanggul saluran.

GP3A Tirta Mukti terbentuk dari unit-unit P3A yang berada di wilayah DI Pasir Angin Desa Kerta Mukti Kecamatan Cipatat. Unit P3A yang bernama Tirta

Page 16: TEKNIK PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN …pustaka.unpad.ac.id/.../2009/03/teknik_penyusunan_program_kegiatan... · potensi dengan menggunakan teknik-teknik tertentu secara partisipatif.

16

Mukti ini berdiri sejak tanggal 23 April 1993 dengan susunan pengurus sebagai berikut :

Ketua : Yuyun Yusuf Wakil Ketua : Anduy Sekretaris : Abah Tarkaya Bendahara : Amar Ulu-Ulu : Iim Samsudin Ketua Blok : Enceh/Gozim Setelah ada rencana PKPI (Pembaharuan Kebijakan Pengelolaan Irigasi)

pada tahun 1999, maka dibentuklah GP3A berdasarkan hasil musyawarah unit-unit P3A dari 4 Desa, yaitu :

1. P3A Unit Desa Sumur Bandung 2. P3A Unit Desa Cipatat 3. P3A Unit Desa Kerta Mukti 4. P3A Unit Desa Sari Mukti Kegiatan tersebut dihadiri juga oleh kepala desa dan camat yang turut

menyaksikan pembentukan GP3A Tirta Mukti. GP3A Tirta Mukti berkantor di DI Pasir Angin Desa Kerta Mukti Kecamatan Cipatat.

Susunan kepengurusan unit P3A, semuanya pasif. Pengurus yang aktif hanya pengurus inti, baik dalam pemungutan Ipair, menggerakkan pemeliharaan jaringan maupun menghadiri rapat-rapat. Namun motivasi pengurus untuk memajukan organisasi P3A cukup baik, sehingga peluang untuk mengaktifkan semua pengurus dan anggota P3A sangat memungkinkan. Kendati pengetahuan mereka tentang P3A, irigasi, ketersediaan air, dan segala manfaatnya sangat minim, namun petani sudah mempunyai kesadaran untuk membayar ipair dengan sistem 2 kg/patok atau 56 kg/ha (1 patok = 25 tumbak). Pembayaran dilakukan setiap musim, namun yang sudah mampu membayar baru mencapai 10 % dari jumlah keseluruhan yang wajib bayar.

Permasalahan dan Potensi Pemecahan Masalah

Secara umum kondisi fisik jaringan di DI Pasir Angin adalah rusak berat, yang disebabkan oleh :

- Tanahnya labil (mudah longsor), - Terjadi sedimentasi, - Tanggul jebol, - Banyak bocoran, - Bendung utama sayap kiri hancur, - Pintu-pintu rusak,

Kerusakan-kerusakan di atas selain karena kondisi alam yang kurang

menunjang, disebabkan juga oleh : 1. Bangunan jaringan irigasi masih banyak warisan Belanda, yang

dibangun pada tahun 1913. 2. Lokasi saluran irigasi yang kurang tepat (saluran irigasi ada di pinggir

tebing dan jurang),

Page 17: TEKNIK PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN …pustaka.unpad.ac.id/.../2009/03/teknik_penyusunan_program_kegiatan... · potensi dengan menggunakan teknik-teknik tertentu secara partisipatif.

17

3. Di atas saluran ada sawah, tidak ada pohon-pohon atau tanaman penguat sawah,

4. Pemeliharaan saluran cukup sulit dilakukan karena sulit dijangkau, 5. Bangunannya sudah tua dan rapuh. Akibat kondisi fisik jaringan irigasi seperti disebutkan di atas, maka areal

potensial DI Pasir Angin yang seharusnya seluas 521 ha, hanya mampu terairi seluas 400 ha karena debit air sangat kecil untuk sampai di hilir yaitu Desa Mukti Sari. Bahkan ada areal yang dulunya merupakan persawahan, sekarang sudah tidak bisa lagi digunakan sebagai sawah karena aliran air tidak sampai.

Melihat kondisi seperti itu, TPP dan Pokja yang terdiri dari unsur : Bapeda, Dinas Pengairan, Dinas Perikanan, dan Dinas Pertanian setelah mengadakan penelusuran jaringan, sepakat untuk memperbaiki kerusakan tersebut melalui dana APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) tahun 2002.

Berdasarkan identifikasi masalah, GP3A Tirta Mukti telah dibentuk pada tahun 1999 berdasarkan hasil musyawarah unit-unit P3A yang disaksikan oleh kepala desa dari empat desa di wilayah DI Pasir Angin dan disaksikan juga oleh Camat Kecamatan Cipatat. Proses pembentukan GP3A berdasarkan kebutuhan pemerintah bukan berangkat dari kebutuhan petani sehingga nuansa top down masih sangat kental.

Namun demikian para pengurus GP3A yang terpilih sebagian besar tokoh masyarakat yang berpengaruh, contohnya wakil ketua dan sekretaris adalah mantan kepala desa setempat, ada pula pensiunan PNS dan ABRI maupun tokoh agama. Sehingga dengan memperhatikan potensi pengurus GP3A yang relatif dinamis dan menjadi panutan warga, walau ada ketidak puasan dari unsur unit P3A maupun masyarakat diharapkan tujuan dan harapan Program PKPI dapat mengejawantah.

Berkaitan dengan Pokja PKPI Kabupaten Bandung, dari hasil pengamatan dan penerimaan masyarakat, Pokja yang ada sudah menunjukkan kontribusinya sebagai pendukung kegiatan PKPI. Hal ini diindikasikan dengan:

- Telah dikeluarkannya SK Bupati tentang Pembentukan Pokja, - Ada sosialisasi PKPI yang dilakukan oleh Pokja bersama TPP, - Rapat rutin Pokja yang dihadiri oleh dinas terkait, LSM dan masyarakat, - Penyelenggaraan pelatihan P3A bersama dinas KPL dan TPP, - Evaluasi kegiatan PKPI dibahas bersama-sama antara koordinator

TPP, GP3A dan Pokja. Disisi lain KPL masih sangat rendah kinerjanya, sehingga masih butuh waktu

untuk memperbaikinya.

Program Kerja Kegiatan TPP:

1. Sosialisasi PKPI di tingkat petani, 2. Mengadakan penyegaran pengurus unit P3A, 3. Membantu GP3A melakukan pendataan luas areal dan besaran wajib

bayar Ipair, 4. Memfasilitasi komunikasi antara P3A/GP3A dengan desa dan

kecamatan,

Page 18: TEKNIK PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN …pustaka.unpad.ac.id/.../2009/03/teknik_penyusunan_program_kegiatan... · potensi dengan menggunakan teknik-teknik tertentu secara partisipatif.

18

5. Mengadakan pembinaan sesuai dengan kesepakatan TPP, petugas dan petani secara rutin,

6. Koordinasi dengan Pokja menyangkut perkembangan di lapangan, 7. Mengupayakan dana rehabilitasi bersama-sama dengan Pokja, 8. Mengadakan pembenahan-pembenahan baik di bidang administrasi

maupun kelembagaan.

Program Kerja Partisipatif meliputi: 1. Melakukan inventarisasi masalah sosial, ekonomi dan kelembagaan, 2. Penelusuran jaringan bersama-sama antara TPP, GP3A dan Pokja, 3. Melakukan pengerukan sedimentasi pada saluran irigasi, 4. Melakukan sosialisasi Ipair, 5. Menyusun rencana kerja GP3A.

Pelaksanaan dan Hasil yang Dicapai

Sosialisasi tentang Inpres No.3 tahun 1999 dilakukan dengan cara kunjungan dan silaturahmi pada masyarakat petani dari rumah ke rumah, dari blok ke blok dan dari unit P3A yang satu ke unit P3A berikutnya yang ada di 4 desa yang termasuk wilayah DI Pasir Angin, sehingga diharapkan program PKPI ini diketahui oleh berbagai lapisan. Selanjutnya diharapkan ada kesadaran petani untuk kumpul bersama-sama dalam wadah P3A dan menyadari akan pentingnya operasional dan pemeliharaan irigasi oleh petani.

Pada saat sosialisasi PKPI pertama kali dilakukan pengetahuan petani tentang P3A dan irigasi sangat minim, bahkan ada petani yang sama sekali tidak tahu tentang P3A. Hal ini merupakan bukti keterbatasan petugas yang ada dalam melakukan pembinaan. Kondisi ini membuat TPP semakin yakin bahwa petani sangat menginginkan kunjungan petugas yang peduli terhadap kesulitan-kesulitan petani.

Untuk melengkapi identifikasi potensi dan masalah, TPP bersama-sama GP3A dan Pokja melakukan penelusuran jaringan di DI Pasir Angin sepanjang 11,3 km dari hulu Desa Sumur Bandung sampai hilir Desa Sari Mukti dengan tujuan :

1. Mengetahui kerusakan-kerusakan yang ada di sepanjang saluran irigasi secara benar dan akurat bersama-sama petani, P3A/ GP3A dan instansi terkait.

2. Sebagai sarana duduk bersama antara petani dan pemerintah dalam melaksanakan operasional dan pemeliharaan irigasi.

3. Proses penampungan aspirasi dalam pelaksanaan rehabilitasi baik dari petani maupun pemerintah.

4. Mencari kemungkinan-kemungkinan atau mengoptimalkan saluran untuk kepentingan kesejahteraan petani.

Untuk menambah pengetahuan petani di bidang teknologi pertanian, irigasi, perikanan dan peternakan, TPP secara bersama-sama dengan Pokja mengadakan pelatihan yang dihadiri oleh anggota dan pengurus P3A dari empat desa yang materinya disesuaikan dengan kebutuhan petani itu sendiri yang dihadiri oleh unsur:

1. Kepala Desa, 2. BPD, 3. Petani,

Page 19: TEKNIK PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN …pustaka.unpad.ac.id/.../2009/03/teknik_penyusunan_program_kegiatan... · potensi dengan menggunakan teknik-teknik tertentu secara partisipatif.

19

4. Pengurus P3A, 5. Pengurus GP3A, 6. Tokoh Agama, 7. Petugas PPL, KCD, Ulu-Ulu, 8. Dan lain-lain. Sedangkan Narasumber yang hadir adalah : 1. Bapeda Kabupaten Bandung, 2. PU Pengairan Kabupaten Bandung, 3. Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, 4. Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung, 5. Koordinator Pengamatan Hama dan Penyakit Tanaman, 6. Pokja. Hasil yang dicapai dari kegiatan-kegiatan di atas adalah: 1. Timbul motivasi petani untuk meningkatkan pemeliharaan irigasi dalam

rangka mempertahankan kelangsungan usahatani masyarakat di sekitar DI Pasir Angin.

2. Ada kesadaran P3A dan GP3A untuk melengkapi kepengurusannya karena begitu berat beban yang harus mereka pikul.

3. Semangat gotong royong bertambah. 4. Terjadi peningkatan kesadaran untuk membayar Ipair karena

operasional dan pemeliharaan membutuhkan dana yang tidak sedikit. 5. Pokja peduli sehingga merasa perlu untuk merehabilitasi saluran irigasi

yang rusak melalui APBD II tahun 2002. 6. Timbul kesadaran bersama dari hulu sampai hilir akan perlunya

pemeliharaan jaringan irigasi. 7. Pemerintah lebih serius memperhatikan kondisi masyarakat yang hidup

miskin di sepanjang DI Pasir Angin, sehingga timbul kemauan untuk memberikan bantuan.

8. Terjadi kemungkinan peningkatan hasil produksi karena serangan hama relatif bisa dikendalikan.

9. Timbul kemauan GP3A untuk berbadan hukum. 10. Timbul kemauan GP3A untuk mendirikan koperasi. 11. Administrasi lebih lengkap dan mudah dibaca. 12. Kelembagaan lebih baik, hasil pendataan tentang areal dan anggota

P3A/GP3A yang bayar Ipair lebih jelas/tegas.

Page 20: TEKNIK PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN …pustaka.unpad.ac.id/.../2009/03/teknik_penyusunan_program_kegiatan... · potensi dengan menggunakan teknik-teknik tertentu secara partisipatif.

20

Lampiran 4 Slide Penyusunan Program Kegiatan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)

TEKNIK PENYUSUNAN PROGRAM KERJA

TIPS1. Jelaskan secara singkat tujuan modul ini dan

uraikan secara singkat latar belakang modul ini. 2. Mintalah masing-masing peserta untuk menyusun

rencana tindak lanjut setelah berakhirnyapelatihan ini dengan mengajukan pertanyaan:

a. Tindak lanjut "apa" yang perlu saya lakukan setelahlatihan / lokakarya ini?

b. Bagaimana itu dilakukan ? c. Kapan mulai dan kapan selesai ?

3. Berikan cukup waktu bagi masing-masing pesertauntuk menyelesaikan Rencana Tindak Lanjut(RTL) perorangan tersebut secukupnya.

4. Mintalah masing-masing peserta untukmenyajikan RTL nya secara singkat.

Page 21: TEKNIK PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN …pustaka.unpad.ac.id/.../2009/03/teknik_penyusunan_program_kegiatan... · potensi dengan menggunakan teknik-teknik tertentu secara partisipatif.

21

Mengkaji Program

• Apa tujuan jangka panjang dan tujuan khusus program?

• Apakah tujuan khusus itu sudah sesuai/belum dengan rencana ? Mengapa?

• Apakah masalah tersebut bisa diatasi?

• Dengan bantuan media? atau • Dengan mengubah strategi

program?

Mengidentifikasi Masalah

• Secara umum, perubahan apa saja yang kiranya bisa mengatasi atau mengurangi masalah-masalah itu ?

• Bagaimana cara mengukurnya agar perubahan-perubahan itu tepat dan cocok?

• Bagaimana kemajuan/keberhasilan itu dapat diukur ?

Page 22: TEKNIK PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN …pustaka.unpad.ac.id/.../2009/03/teknik_penyusunan_program_kegiatan... · potensi dengan menggunakan teknik-teknik tertentu secara partisipatif.

22

Tahapan Pemberdayaan

Tahap 1: Penentuan lokasiTahap 2: Sosialisasi pemberdayaan P3ATahap 3: Proses pemberdayaan P3A

• Kajian Keadaan Pedesaan Partisipatif• Pengembangan Kelompok• Penyusunan Rencana dan Pelaksanaan Kegiatan

• Monitoring dan Evaluasi Partisipatif

Tahap 4: Pemandirian masyarakat P3A

RENCANA PROGRAM

Apa itu rencana program ?Rencana program adalah lanjutan darikegiatan pengkajian keadaan masyarakatyang dilakukan untuk mengidentifikasimasalah, kebutuhan dan potensi denganmenggunakan teknik-teknik tertentu secarapartisipatif.

Rencana program harus bersifat:• Sederhana• Jelas• Wajar

Benar-benar dapat dilaksanakan oleh masyarakat (P3A/GP3A) dengan dukungan

dari lembaga terkait dan lembaga mitra yang mempunyai hubungan kerja denganwilayah

bersangkutan

Page 23: TEKNIK PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN …pustaka.unpad.ac.id/.../2009/03/teknik_penyusunan_program_kegiatan... · potensi dengan menggunakan teknik-teknik tertentu secara partisipatif.

23

Apa tujuan perencanaanprogram ?

• Memfasilitasi masyarakat P3A/GP3A untukmenyusun program mereka sendiriberdasarkan kebutuhan dan potensi yang mereka miliki.

• Mendapatkan perencanaan dari tingkat masyarakat P3A/GP3A yang akan diprogramkan oleh lembaga pengembang program (Dinas Teknis) sebagai bahan perencanaan program lembaga itu sendiri di wilayah yang bersangkutan.

Manfaat Perencanaan program

Bagi “orang dalam” (masyarakat)• Proses belajar untuk membuat program

kegiatan bersama• Menimbulkan perasaan kebersamaan dan

tanggungjawabBagi “orang dalam” (masyarakat)• Dasar pengembangan program yang

berasaskan aspirasi mayarakat• Dasar pertimbangan bagi dinas teknis dalam

menentukan bantuan tambahan yang akandiberikan berdasarkan prioritas kebutuhan

Page 24: TEKNIK PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN …pustaka.unpad.ac.id/.../2009/03/teknik_penyusunan_program_kegiatan... · potensi dengan menggunakan teknik-teknik tertentu secara partisipatif.

24

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN

• A. PERSIAPAN• - Bahan-bahan perencanaan• - Kesepakatan waktu• - Persiapan teknis• B. PELAKSANAAN PENYUSUNAN PROGRAM• KERJA BERSAMA• - Pembukaan, Penyampaian Maksud dan Tujuan• - Penyajian Seluruh Hasil Informasi PSETK• - Pengorganisasian Masalah• - Pembahasan Alternatif-alternatif Kegiatan• - Pemilihan dan Pengisian Bagan Rencana Kegiatan

a. Bahan-bahan perencanaan

• Seluruh informasi berdasarkan profil sosioekonomi teknis dan kelembagaan (PSETK)dikumpulkan dan dikaji bersama, mengenai;– Berbagai masalah yang terkumpul– Berbagai potensi yang terkumpul

• Apabila di tingkat GP3A/IP3A, persiapan bahan inidilakukan oleh unit-unit P3A. Berdasarkanpengalaman, masyarakat senang biladiminta untukmempersiapkan bahan yang akan disampaikannyasendiri pada pertemuan di desa

Page 25: TEKNIK PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN …pustaka.unpad.ac.id/.../2009/03/teknik_penyusunan_program_kegiatan... · potensi dengan menggunakan teknik-teknik tertentu secara partisipatif.

25

b. Kesepakatan waktu• Masyarakat P3A hendaknya benar-benar

mengetahui bahwa penyusunan program kerja inimemang untuk membuat kegiatan bersama,sehingga waktu pertemuan penyusunan rencanaprogram merupakan hasil kesepakatan bersama.Waktu pembahasan dapat disesuaikan dengankesepakatan diantara mereka juga, akan tetapisekurangnya diperlukan 2 atau 3 kali pertemuanuntuk membahas;

– Presentasi seluruh hasil pertemuan danpengorganisasian masalah

– Kajian alternatif pemecahan masalah danpilihan kegiatan

– Penyusunan rencana kegiatan

c. Persiapan teknis• Menyepakati jadwal pertemuan dengan

petani/ masyarakat• Mengundang berbagai pihak yang terlibat

untuk hadir dalam pertemuan (denganlisan atau surat)

• Mempersiapkan tempat pertemuan yangrepresentatif

• Mempersiapkan jamuan (minuman,makanan ringan)

• Mempersiapkan alat-alat dan bahan(kartu, kertas, lem, selotif, alat tulis, dll.)

Page 26: TEKNIK PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN …pustaka.unpad.ac.id/.../2009/03/teknik_penyusunan_program_kegiatan... · potensi dengan menggunakan teknik-teknik tertentu secara partisipatif.

26

a. Pembukaan, Penyampaian Maksuddan Tujuan

Umumnya pertemuan yang bersifat resmi, sulit untuk menghindari formalitas sambutan-sambutan, misal dari kepala desa/camat dan tokoh-tokoh masyarakat. Namun, TPP atau KTPP dapat memulai dengan mengutarakan kembali maksud dan tujuan dari pertemuan ini.

b. Penyajian Seluruh Hasil InformasiPSETK

Tahap selanjutnya penyampaian hasilPSETK, yang berisi rangkuman danmasalah-masalah utama yang ditemu-kan di masing-masing wilayah, besertapotensinya.

Page 27: TEKNIK PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN …pustaka.unpad.ac.id/.../2009/03/teknik_penyusunan_program_kegiatan... · potensi dengan menggunakan teknik-teknik tertentu secara partisipatif.

27

c. Pengorganisasian Masalah

• Pengumpulan Masalah• Pengelompokan Masalah• Kajian Hubungan Sebab-AkibatMasalah

• Pengurutan Prioritas Masalah

d. Pengurutan Prioritas Masalah

Berdasarkan bagan prioritas masalah, P3A/GP3A mengembangkan gagasan kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Karena suatu masalah dapat saja dipecahkan melalui berbagai cara, P3A/GP3A sebaiknya diajak untuk memilih kegiatan yang paling mungkin dilaksanakan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu, misalnya mengkaji dengan kebutuhan alat dan bahan, sertaa modal untuk masing-masing pilihan yang ada dibandingkan dengan sumberdaya alam yang ada, keterampilan yang dimiliki, tenaga kerja yang tersedia, waktu, modal, tempat, dan lain-lain.

Page 28: TEKNIK PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN …pustaka.unpad.ac.id/.../2009/03/teknik_penyusunan_program_kegiatan... · potensi dengan menggunakan teknik-teknik tertentu secara partisipatif.

28

Bentuk penulisan sederhana yang dapat dipertimbangkan penggunaannya

Pemilihan (alternatif) kegiatan dan skala prioritasberdasarkan tingkat kebutuhan petaniOutput Kegiatan (tujuan, sasaran, target, danindikator keberhasilan)Penentuan metode/strategi yang digunakanPenentuan penanggungjawab KegiatanPenetapan pendukung kegiatan (termasuk lembagadonor yang dapat membiayai program kegiatan)Pembuatan jadwal pelaksanaan kegiatanPembuatan alat evaluasi dan monitoring yang dapat menentukan indikator keberhasilan masing-masing program kegiatan yang terukur dan memiliki dimensi tindak lanjut.

Page 29: TEKNIK PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN …pustaka.unpad.ac.id/.../2009/03/teknik_penyusunan_program_kegiatan... · potensi dengan menggunakan teknik-teknik tertentu secara partisipatif.

PELKO

T

LATIHANORDINAT

TEKNIK

PEJ

N TENAGATOR TEN

Hotel P

K PENYSEC

Dos

EMERINJl. Braga No

A PENDANAGA PEN

DALAM RPermata –

YUSUNACARA P

RIJAsen Fakulta

NTAH PRo. 137  Telp

Ban

AMPING MNDAMPINRANGKABandung,

AN PROPARTIS

Oleh:

A SUDIRJas Pertania

ROPINSIp. (022) 42dung 40111

MASYARANG MASY

A PISP , 25 Juni 2

OGRAMSIPATIF

JA an UNPAD

I JAWA B233401 ­ 421

AKAT (TPYARAKAT

2007

M KEGIAF 

D

BARAT 239047 

PM) DANT (KTPM)

ATAN 

N )